SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE"

Transkripsi

1 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri Atuti Ilmu Komputer, Fakulta Ilmu Komputer dan Teknologi Informai, Univerita Mulawarman Jl. Kuaro Gunung Kelua, Univerita Mulawarman Telp. -, Samarinda - Kalimantan Timur jaka.ramadhan@gmail.om, fahrulagu@unmul.a.id, indahfitriatuti@yahoo.om ABSTRAK Antrian merupakan uatu gari tunggu dari orang/atuan yang memerlukan pelayanan dari atu atau lebih failita layanan, mialnya antrian pada teller di bank. Pada bank dengan jumlah teller yang edikit atau tingkat pelayanan yang rendah eringkali mengakibatkan antrian yang panjang ehingga naabah yang akan dilayani menunggu dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan item antrian pada Bank Negara Indoneia Kantor Cabang Pembantu Univerita Mulawarman Samarinda menggunakan metode item antrian Multiple Channel Single Phae. Hail penelitian menunjukkan bahwa total rata rata waktu pelayanan teller, menit/naabah, teller, menit/naabah, dan teller, menit/naabah. Rekomendai hail penelitian menggunakan teller karena total rata rata waktu pelayanan dari teller ke teller mengalami penurunan eara drati, edangkan total rata rata waktu pelayanan dari teller ke teller mengalami penurunan tidak terlalu ignifikan. Kata Kuni : Sitem Antrian, Model Sitem Antrian, BNI KCP Unmul, teller. PENDAHUUAN. atar Belakang Maalah Sejalan dengan emakin ketatnya tingkat peraingan antar bank, maka etiap bank haru meningkatkan kemampuan daya aingnya, karena keuntungan yang didapat oleh uatu bank dari produk-produk yang ada angat peka dan angat mudah diungguli oleh bank peaing lainnya. Salah atu unur daya aing yang betul - betul mengunggulkan uatu bank adalah mutu pelayanan melalui peningkatan kualita umber daya manuia, penggunaan teknologi yang anggih, dan perbaikan item proedur. Jumlah kedatangan naabah yang menggunakan failita pelayanan bank angat mempengaruhi kenyamanan dari naabah itu endiri. Tingginya aru kedatangan para naabah pada waktu-waktu tertentu, menyebabkan antrian yang panjang dan lama. Merupakan uatu fenomena univeral bahwa naabah tidak uka menunggu dalam waktu yang lama. Naabah ering menilai kualita item layanan uatu bank didaarkan lamanya waktu menunggu atau keepatan pelayanan dalam memberikan layanan kepada para naabahnya. Umumnya naabah mengharapkan untuk egera mendapatkan pelayanan tanpa haru menunggu lama. Bank Negara Indoneia Kantor Cabang Pembantu Univerita Mulawarman (BNI KCP Unmul) memiliki puluhan ribu naabah, dalam ehari naabah yang datang kurang lebih orang yang teratat dalam item antrian edangkan jumlah teller BNI KCP Unmul yang beroperai ebanyak dua taiun. BNI KCP Unmul model item antrian yang digunakan adalah model multiple hannel ingle phae yang dimana memiliki atu jalur antrian dan terdapat beberapa taiun pelayanan. Simulai item antrian merupakan metode berbai numerik yang dapat membantu untuk memodelkan fenomena antrian uatu intani. Melihat apa yang terjadi pada BNI KCP Unmul, penuli tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam erta membuat program imulai untuk membantu proe efeieni antrian.. TINJAUAN PUSTAKA. Definii Sitem Antrian Sitem antrian adalah uatu himpunan pelanggan, pelayanan erta uatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemroean maalah pelayanan antrian dimana diirikan oleh lima buah komponen yaitu : pola kedatangan para pelanggan, pola waktu pelayanan, jumlah layanan, kapaita failita untuk menampung para pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan dilayani (Pangetu,dkk.).. Komponen Sitem Antrian Struktur umum dari model antrian memiliki dua komponen utama yaitu: () gari tunggu atau antrian (Queue), dan () Failita pelayanan (Servie Faility). Pelanggan atau konumen menunggu untuk memauki failita pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari item pelayanan. Selain komponen utama dari *Correponding Author

2 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X model antrian memiliki komponen lain. Adapun komponen lainnya adalah (Aminudin, ) : Gambar. Struktur Umum Model Antrian (Sumber : Aminudin, ).. Karakteritik Kedatangan Menurut (Jay and Barry, ), umber input yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi ebuah pelayanan memiliki tiga karekteritik utama, yaitu, ). Ukuran populai, ). Perilaku kedatangan, dan ). Pola kedatangan (ditribui tatitik). Ukuran populai kedatangan dilihat ebagai terbata atau tidak terbata. Sebuah populai dinyatakan ebagai populai terbata jika antrian yang terjadi hanya terdapat pengguna pelayanan potenial dengan jumlah terbata. Sementara populai yang tidak terbata terjadi ketika dalam antrian pengguna pelayanan yang jumlahnya tidak terbata dapat datang dan meminta pelayanan. Kedatangan dianggap ebagai kedatangan aak bila kedatangan terebut tidak terikat atu ama lain dan kejadian terebut tidak dapat diramalkan eara tepat. Sering dalam permaalahan antrian, kedatangan pada etiap unit waktu dapat diperkirakan oleh ebuah ditribui peluang yang diebut ditribui poion... Karekteritik Antrian Terdapat beberapa aturan antrian yang biaa digunakan, yaitu : a. Firt In Firt Out (FIFO) atau Firt Come Firt Served (FCFS), yaitu pelayanan dimana yang pertama mauk maka lebih dahulu keluar atau yang lebih dahulu datang maka lebih dahulu dilayani. b. at In Firt Out (IFO) atau at Come Firt Served (CFS), yaitu pelayanan dimana terakhir mauk maka lebih dahulu keluar atau yang terakhir datang maka lebih dahulu dilayani.. Priority ervie (PS), yaitu pelayanan dimana priorita pelayanan diberikan kepada yang mempunyai priorita lebih tinggi dibandingkan dengan priorita yang lebih rendah, mekipun telah lebih dahulu datang. d. Servie In Random Order (SIRO), yaitu pelayanan dimana panggilan berdaarkan pada peluang eara aak, tidak maalah dengan yang datang lebih awal. e. General Servie Diiplint (GD), yaitu pelayanan yang mempunyai aturan dan tata tertib yang berlaku umum dan ditaati berama... Karakteritik aktu Pelayanan Pelayanan umumnya digolongkan menurut jumlah aluran yang ada (ontoh : jumlah teller) dan jumlah tahapan (ontoh : jumlah perhentian). Deain daar item antrian dapat dikelompokkan ke dalam empat jeni, yaitu : a. Single Channel Single Phae yaitu ebuah item pelayanan yang melayani dengan atu jalur antrian dan atu pelayanan. b. Single Channel Multiple Phae yaitu ebuah item pelayanan yang melayani dengan beberapa jalur antrian dan atu pelayanan.. Multiple Channel Single Phae yaitu ebuah item pelayanan yang melayani dengan atu jalur antrian dan beberapa pelayanan. d. Multiple Channel Multiple Phae yaitu ebuah item pelayanan yang melayani dengan beberapa jalur antrian dan beberapa pelayanan. Gambar. Struktur Daar Antrian (Sumber: Aminudin, ). Uji Keeuaian Uji keeuaian atau keookan dari uatu empirik terhadap ebaran teoriti dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat ( x ). Uji ini membandingkan kelompok frekueni yang diamati dengan kelompok frekueni yang diharapkan. Frekueni yang diharapkan ternyata timbul dari uatu dugaan atau hipotei. Teknik ( x ) menguji apakah frekueni yang diamati ukup mendekati frekueni yang diharapkan, maka pengujian Chi-Kuadrat diawali dengan hipotei ebagai berikut: H : data menyebar poion atau exponenial H : tidak menyebar poion atau exponenial Statitik uji yang digunakan adalah (Pangetu,dkk.) : B K ( Oij Eij ) i j x () E ij Nilai Eij didapat dari peramaan : Bi. K j Eij () N Dimana: : banyaknya Pelanggan yang diamati pada O ij bari i kolom j

3 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X E ij B K B i K j : banyaknya pelanggan yang diharapkan pada bari i kolom j : bari : kolom : bari data yang diamati : kolom data yang diamati N : total data yang diamati Kriteria keputuan yang digunakan dalam pengujian adalah : Tolak H jika x x ( )( B )( K ) dalam hal lain H diterima. Untuk taraf nyata ebear α nilai x x ( )( B )( K ) dapat diperoleh dari tabel ditribui Chi-Kuadrat.. Formula Model Sitem Antrian angkah I penunjukan variabel kedua jeni data, dengan : () ( T/ N) () ( T / N) : tingkat kedatangan pelanggan : tingkat pelayanan T : total waktu antar kedatangan T N : total waktu pelayanan pelanggan : total pelanggan angkah II menentukan nilai peluang maa P ). menganggur ( n ( / ) ( / ) P ( n n!!( ( /. ) P : peluang maa menganggur ) () λ : tingkat kedatangan pelanggan : jumlah failita pelayanan angkah III menentukan, yaitu jumlah rata - rata pelanggan dalam antrian. ( / ).[( /. )] ( P ()!( ( /. )) : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian λ : tingkat kedatangan pelanggan P : peluang maa menganggur : jumlah failita pelayanan angkah IV menentukan, yaitu jumlah rata - rata pelanggan dalam item. () : jumlah rata-rata pelanggan dalam item : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian λ : tingkat kedatangan pelanggan angkah V menentukan, yaitu waktu rata - rata pelanggan dalam antrian. ( ) () λ : waktu rata-rata pelanggan dalam antrian : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian : tingkat kedatangan pelanggan angkah VI menentukan, yaitu waktu rata - rata pelanggan dalam item. () : waktu rata-rata pelanggan dalam item : waktu rata-rata pelanggan dalam antrian. Notai dalam Sitem Antrian Notai berikut ini merupakan notai yang akan digunakan dalam menggambarkan item antrian yaitu : n : jumlah pelanggan dalam item λ : tingkat kedatangan pelanggan P : jumlah rata - rata pelanggan dalam antrian : jumlah rata - rata pelanggan dalam item : probabilita tidak ada pelanggan dalam item : waktu rata - rata pelanggan dalam antrian : waktu rata - rata pelanggan dalam item : jumlah failita pelayanan Dalam mengelompokkan model-model antrian yang berbeda-beda akan digunakan uatu notai yang diebut Kendall Notation. Hampir emua buku (literature) yang membaha teori antrian menggunakan notai ini : A. Notai daar Sitem Antrian Model daar item antrian adalah (a/b//d/e) a : ditribui kedatangan b : ditribui pelayanan

4 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X : jumlah failita pelayanan d : jumlah konumen makimum e : ukuran pemanggilan populai/umber B. Notai Standar M : poion / exponenial untuk ditribui kedatangan dan pelayanan D : interarrival atau ervie time kontan (determenitik) k : interarrival atau ervie time berditribui elang atau gamma S : jumlah failita pelayanan N : jumlah tertentu konumen ~ : tidak terhinga Tabel. Penjelaan Notai Sitem Antrian Singkatan Penjelaan M Tingkat kedatangan poion, Tingkat waktu pelayanan exponenial D Tingkat kedatangan atau pelayanan determiniti (diketahui kontan) K Ditibui erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan S Jumlah failita pelayanan N Sumber populai atau kepanjangan antrian terbata (finite) ~ Sumber populai atau kepanjangan antrian tak-terbata (infinite) Tanda pertama notai elalu menunjukkan ditribui tingkat kedatangan. Dalam hal ini, M menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti uatu ditribui probabilita poion. Tanda kedua menunjukkan ditribui tingkat pelayanan. agi, M menunjukkan bahwa tingkat pelayanan mengikuti ditribui probabilita exponenial. Tanda ketiga menunjukkan jumlah failita pelayanan (hannel) dalam item. Tanda keempat dan kelima ditambahkan menunjukkan apakah umber populai dan kepanjangan antrian tak-terbata (~). Model diata, baik umber populai dan kepanjangan antrian adalah tak-terbata. Dengan tanda-tanda terebut empat model yang berbeda yang akan dirumukan dan dipeahkan dalam item model antrian adalah :. (M/M//~/~). (M/M/S/~/~). (M/M//N/~). (M/M//~/N). HASI DAN PEMBAHASAN. Data Obervai Data antrian yang diperoleh adalah merupakan data antrian yang terjadi pada item pelayanan Bank Negara Indoneia Kantor Cabang Pembantu Unmul (BNI KCP Unmul) Samarinda, dengan model item antrian yang diterapkan yaitu antrian paralel, dimana naabah yang datang dilayani pada dua teller dengan mengauh pada diiplin antrian FIFO. Dua teller yang ada bertuga untuk melayani etiap naabah yang melakukan tranaki tunai. alaupun pelayanan terhadap naabah dilakukan melalui dua teller, namun dalam pengambilan data pelayanan pada kedua teller terebut digabungkan karena model item antrian yang diterapkan merupakan model item antrian multiple hannel ingle phae. Dimana naabah akan dilayani hanya membentuk uatu antrian tetapi akan dilayani oleh alah atu dari dua teller. Sehingga tingkat pelayanan rata rata (µ) yang didapat merupakan waktu rata rata pelayanan dari kedua teller terebut. Data diperoleh melalui hail pengamatan elama lima hari pada tanggal Maret - Maret dengan menatat jumlah kedatangan naabah, jumlah waktu antar kedatangan dan jumlah waktu pelayanan tiap teller. Untuk data dapat dilihat pada Tabel. Na aba h Tabel. Data Hail Pengamatan aktu Antar Kedatang an Tell er aktu Pelayan an Pelayanan Tell er aktu Pelayan an Senin Selaa Rabu Kami Jum'at Data hail pengamatan elama lima hari dapat diketahui hail variabel yang dibutuhkan yaitu, tingkat kedatangan naabah (λ), tingkat pelayanan teller (µ). Data dapat dilihat di tabel : Tabel. Data Hail Variabel / Tanggal λ µ Senin, Maret,, Selaa, Maret,, Rabu, Maret,, Kami, Maret,, Jum at, Maret,, Hail,, Pengolahan data untuk pemeahan maalah dilakukan melalui beberapa tahap. Setelah data data yang dibutuhkan diperoleh, maka pengolahan data dilakukan berdaarkan metedologi yang telah dikemukakan ebelumnya.. Uji Hipotei.. Pola Kedatangan Untuk melihat ditribui pola kedatangan naabah di BNI KCP Unmul, maka dilakukan uji hipotei ditribui kedatangan naabah. Data kedatangan pemohon akan diuji dengan uji Chi Kuadrat dengan tingkat ketelitian α = %. Berikut adalah data kedatangan naabah elama lima hari dalam interval atu jam, dan nilai kedatangan naabah yang diharapkan Eij yang dihitung mengggunakan peramaan ().

5 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X Tabel. Kedatangan Naabah dengan interval atu jam Senin Selaa Rabu Kami Jum'at Berdaarkan Tabel, kedatangan naabah yang diharapkan dapat dihitung. Kedatangan naabah Eij yang diharapkan elama lima hari dengan interval atu jam ditulikan dalam tabel : Tabel. Kedatangan Naabah yang diharapkan Senin Selaa Rabu Kami Jum'at,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Berdaarkan Tabel dan Tabel, diperoleh nilai Chi Kuadrat hitung kedatangan naabah yang ditunjukkan pada Tabel. Sebelum dilakukan Chi Kuadrat untuk pola kedatangan naabah BNI KCP Unmul, diberikan hipotei untuk propori pola kedatangan naabah, berikut hipotei pola kedatangan naabah BNI KCP Unmul : H : Pola kedatangan naabah berditribui H poion : Pola kedatangan naabah tidak berditribui poion Tabel. Nilai Chi Kuadrat hitung ( x hitung ) ditribui poion Nilai Senin Selaa Rabu Kami Jum'at,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Pada Tabel dapat dilihat bahwa nilai total Chi Kuadrat ( x hitung ) adalah,. Dengan derajat kebebaan (dk) adalah dan taraf kealahan yang telah ditetapkan % maka harga Chi Kuadrat tabel ( x tabel ) adalah.. Karena ( x hitung ) ( x tabel ) maka H diterima, artinya kedatangan naabah BNI KCP Unmul berditribui poion... Pola aktu Pelayanan Untuk melihat pola waktu Pelayanan naabah BNI KCP Unmul perlu dilakukan uji keookan ditribui waktu pelayanan. Data waktu pelayanan akan diuji dengan uji keookan diribui Chi Kuadrat dengan tingkat ketelitian α = %. Data waktu pelayanan naabah elama lima hari dalam interval atu jam ditulikan dalam Tabel. Tabel. aktu Pelayanan Naabah dengan interval atu jam Senin Selaa Rabu Kami Jum'at Berdaarkan Tabel, waktu pelayanan naabah yang diharapkan dapat dihitung. aktu pelayanan naabah yang diharapkan E elama lima hari dengan interval atu jam ditulikan dalam Tabel. Tabel. aktu Pelayanan naabah yang diharapkan Senin Selaa Rabu Kami Jum'at,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ij,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Berdaarkan Tabel dan Tabel, diperoleh nilai Chi Kuadrat ( x hitung ) waktu pelayanan naabah yang ditunjukkan pada Tabel. Sebelum dilakukan uji Chi Kuadrat untuk pola waktu pelayanan naabah BNI KCP Unmul, diberikan hipotei untuk propori waktu pelayanan naabah. Berikut hipotei waktu pelayanan naabah BNI KCP Unmul : H : waktu pelayanan naabah berditribui H exponenial : waktu pelayanan naabah tidak berditribui exponenial

6 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X Tabel. Nilai Chi Kuadrat hitung ( x hitung ) ditribui exponenial Nilai Senin Selaa Rabu Kami Jum'at,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Pada Tabel dapat dilihat bahwa nilai total Chi Kuadrat hitung ( x hitung ) adalah,. Dengan derajat beba (dk) dan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan %, nilai Chi Kuadrat table ( x tabel hitung ( ) adalah,. Karena nilai Chi Kuadrat hitung ) nilai Chi Kuadrat table x ( x tabel ), maka ditetapkan bahwa H diterima, artinya waktu pelayanan naabah BNI KCP Unmul berditribui exponenial.. Karakteriitik Sitem Antrian Perhitungan karakteriitik item antrian naabah BNI KCP Unmul dilakukan dengan memaukkan data yang diperoleh untuk menghitung probabilita tidak ada naabah dalam item, jumlah rata rata naabah dalam antrian, jumlah rata rata naabah dalam item, waktu rata rata naabah dalam antrian, dan waktu rata rata naabah dalam item. Pada Tabel diketahui hail Tingkat kedatangan (λ) adalah, dan Tingkat waktu pelayanan (µ) adalah,. Seara terperini pengolahan datanya dilakukan ebagai berikut. a. Peluang maa menganggur n ( / ) ( / ) P ( ) n n!!( ( /. ),,, ( ) ( ) ( ),,, P ( ))!!,!( ) (,) (,) (,) (,) P ( ))!(,) P, atau % b. Jumlah rata - rata naabah dalam antrian ( / ).[( /. )] ( P!( ( /. )),, ( ).( ), (,) ( ),,!( ( )) (,) (,).(,) ), (,) (, naabah naabah. Jumlah rata - rata naabah dalam item,,,, naabah naabah d. aktu rata - rata naabah dalam antrian ( ), ( ),, menit/naabah e. aktu rata - rata naabah dalam item,,, menit/naabah Hail pengolahan data diata dengan menggunakan teori antrian didapatkan bahwa waktu rata-rata naabah dalam antrian ( ) adalah, menit/naabah dan waktu rata-rata naabah dalam item adalah,/naabah menit, ehingga total rata-rata waktu pelayanan adalah,/naabah menit/naabah. Hail pengolahan data diata menunjukkan bahwa Pelayanan BNI KCP Unmul dengan dua teller tidak efektif / optimal yang dimana diaumikan bahwa rata-rata waktu pelayanan tidak boleh lebih dari menit, untuk itu dilakukan uji imulai model item antrian dengan penambahan teller untuk teller dan teller.. Pemodelan Sitem Antrian Pemodelan item antrian didaarkan pada analii pola kedatangan dan waktu pelayanan erta pengamatan terhadap kondii yang ada. Berdaarkan hail analii, diperolah data ebagai berikut. Pola kedatangan berditribui poion Pola waktu pekayanan berditribui exponenial

7 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X Pelayanan terdapat dua teller Diiplin antrian adalah FIFO Jumlah pelanggan tidak terbata Sumber kedatangan beraal dari populai tak terhingga. Jumlah teller dikalikan dengan tingkat pelayanan > dari tingkat kedatangan. Oleh karena itu diperoleh umber model antrian yang dapat mewakili keadaan item antrian pada maing maing tipe pelayanan pada BNI KCP Unmul yaitu dengan notai Kendall (M/M/S) : (FIFO/~/~) atau dapat dikatakan ebagai item pelayanan berganda dengan atu jalur antrian. Hail uji imulai diata diajikan pada Tabel. Telle r Tabel Hail Uji Simulai Λ µ,,,,,,,,,,,,,, Hail di ata menunjukkan bahwa waktu ratarata naabah dalam antrian dengan teller adalah, menit/naabah dan waktu rata rata naabah dalam item dengan teller adalah, menit/naabah, ehingga total rata-rata waktu pelayanan adalah, menit/naabah. Hail total rata-rata waktu pelayanan dengan teller udah efektif / optimal karena, menit/naabah tidak lebih dari menit/naabah. rata-rata waktu pelayanan dengan teller juga efektif / optimal dengan hail, menit/naabah, tetapi dari teller ke teller tidak mengalami penurunan waktu yang ignifikan. Program Simulai Sitem Antrian Multiple Channel Single Phae.. Tampilan Program Gambar. Tampilan Program Teller Gambar. Tampilan Program Teller Gambar. Tampilan Program Teller.. Penjelaan Program a) Tampilan Program Teller Hail imulai model item antrian teller dengan menggunakan Viual Bai.NET didapatkan ebagai berikut. P :, atau % :, naabah :, naabah :, menit/naabah :, menit/naabah rata rata waktu pelayanan adalah menit/naabah, waktu pelayanan dengan teller tidak optimal karena lebih dari menit/naabah. b) Tampilan Program Teller Hail imulai model item antrian teller dengan menggunakan Viual Bai.NET didapatkan ebagai berikut : P :, atau % :, naabah :, naabah :, menit/naabah :, menit/naabah rata rata waktu pelayanan adalah menit/naabah, waktu pelayanan dengan teller optimal karena kurang dari menit/naabah.

8 Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X ) Tampilan Program Teller Hail imulai model item antrian teller dengan menggunakan Viual Bai.NET didapatkan ebagai berikut : P :, atau % :, naabah :, naabah :, menit/naabah :, menit/naabah. KESIMPUAN DAN SARAN. Keimpulan. aktu kedatangan naabah berditribui poion dan waktu pelayanan berditribui exponenial pada BNI KCP Unmul.. Jumlah Naabah yang datang ke BNI KCP Unmul untuk dilayani oleh teller pada tanggal Maret ebanyak naabah.. Model item antrian yang elama ini digunakan oleh BNI KCP Unmul menghailkan total rata rata waktu pelayanan, atau menit/naabah ehingga belum menapai tandar waktu rata rata pelayanan yang diaumikan tidak lebih dari menit/naabah.. Untuk mengurangi lama waktu mengantri di BNI KCP Unmul dan untuk memakimalkan jumlah naabah yang dilayani, maka dapat dilakukan perbaikan dengan menggunakan model item antrian imulai Multiple Channel Single Phae dengan menambah jumlah teller dari emula teller menjadi teller, ehingga total rata rata waktu pelayanan, menit/naabah.. Saran. BNI KCP Unmul diharapkan perlu menambahkan tenaga pelayanan pada teller.. Apabila tidak dilakukan penambahan teller dengan tetap menggunakan dua teller maka total rata rata waktu pelayanan tidak boleh lebih dari menit/naabah, dengan konekueni naabah yang datang menjadi berkurang.data ampel yang diteliti di perpanjang waktu penelitiannya emial, karena dengan data yang emakin banyak akan bia dilihat pola kedatangan naabah yang lebih akurat. Kendaraan Bermotor pada Staiun Pengiian Bahan-Bakar Umum (SPBU) Menggunakan Metode Ditribui Ekponenial. Jurnal Elektronik Ilmu Komputer. Univerita Udayana. []. Hoover, S. V., Ronald F. P. (). Simulation: A Problem-Solving Approah. Addion-eley ongman Publihing Co., In. :Boton, USA. []. Jay, H dan Barry, R. (). Operation Management, edition. (Manajemen Operai edii, Buku ) Penerbit Salemba Empat. Jakarta. []. aw, A. M. and Kelton, D.. (). Simulation Modeling & Analyi, detikond edition, MGraw-Hill, International. []. Pangetu, dkk.. Daar daar Operation Reearh. BPFE. Yogyakarta. []. Purnama, A. (). Penerapan Model Simulai Antrian Multi Channel Single Phae Pada Antrian Di Apotek Purnama Semarang. Skripi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi idya Manggala. Semarang. []. Prihati, Yani. (). Simulai dan Permodelan Sitem Antrian Pelanggan di oket Pembayaran Rekening XYZ Semarang. Majalah Informatika. Univerita AKI []. Sahar, A.H.. Analii Kinerja Sitem Antrian pada Indutri Pengelolahan Fillet Ikan Beku (Studi Kau di PT Global Tropial Seafood, Jawa Barat). Skripi. Fakulta Teknologi Pertanian Intitut Pertanian Bogor, Bogor.. DAFTAR PUSTAKA []. Aminudin.. Prinip prinip Riet Operai. Jakarta: Erlangga. []. Djati, B. S.. (). Simulai, Teori Dan Aplikainya. Yogyakarta : Penerbit ANDI. []. Faradhika, F. (). Analii dan Simulai Sitem Antrian Pada Bank ABC. Saintia Matematika. () Maret. []. Gordon, G. (). Sytem Simulation. New Delhi : Prentie Hall Of India. []. Guti Vero., Sahmanbanta S., Fahroi F. (). Peranangan Sitem Simulai Antrian

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor Pengendalian Tenaga Kerja Dengan enggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Keatuan Bogor (orker Controlling Uing Queuing Theory at PT. BANK NISP Tbk. CABANG KESATUAN BOGOR) Oleh/By Suparman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PENGISIAN BAHAN BAKARSEPEDA MOTOR PADA SPBU PT. FIKRI DARMAWAN KABUPATEN MELAWI

SISTEM ANTRIAN PENGISIAN BAHAN BAKARSEPEDA MOTOR PADA SPBU PT. FIKRI DARMAWAN KABUPATEN MELAWI Buletin Ilmiah ath. tat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. (7), hal 3. ITE ANTRIAN PENGIIAN BAHAN BAKAREPEDA OTOR PADA PBU PT. FIKRI DARAWAN KABUPATEN ELAWI ri Rezeki Permatasari, Helmi, Hendra Perdana

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( ) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB 36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F

BAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F BAB III AALISIS EMODELA ATRIA HAULER EGAGKUTA OVERBURDE ADA JALA 7F 3.. edahulua ada Bab II telah dijelaka beberapa teori yag diguaka utuk melakuka aalii yag tepat dalam memecahka maalah yag ada. ada bab

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT USAHA GAS ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTASI KENDALL-LEE

MODEL ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT USAHA GAS ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTASI KENDALL-LEE Buletin Ilmiah at. tat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 387-396 ODEL ANTRIAN PADA TAIUN PENGIIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (PPBE) PT UAHA GA ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTAI KENDALL-LEE

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008 Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika

Lebih terperinci

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan 4.3 item Antian M / M // GD/ / Pada item antian ini tedapat pembataan aival ebanyak utome dan hanya tedapat atu eve. Diaumikan inteaival time beditibui ekponenial dengan ate dan evie time beditibui ekponenial

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

STATISTIK FERMI - DIRAC

STATISTIK FERMI - DIRAC STATISTIK ERMI - DIRAC Diuun untuk memenuhi tuga mata kuliah iika Statitik DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII 1. 06101011006 MUHAMMAD URQON. 0610101100 EVELINA ASTRA PATRIOT 3. 06101011037

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan dua subbab yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori. Subbab tinjauan pustaka memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Subbab landasan teori memuat

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 147 162. ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC Faradhika Arwindy, Faigiziduhu Buulolo, Elly Rosmaini Abstrak. Kejadian antrian

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY ) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY

Lebih terperinci