SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT."

Transkripsi

1 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT. BANK CENTRAL ASIA. TBK) Jepi Siega Mahasiswa Teknik Infomatika STMIK Budi Dama Jl. Sisingamangaaja No.338 Simpang Limun Medan ABSTRAK KPR yaitu Kedit Pemilikan Rumah yang disediakan oleh pihak pebankan kepada paa debitu yang hendak membeli tempat tinggal. Pembeli hanya cukup membaya % dai total haga umah kepada penjual, sisanya meminjam ke Bank dengan jaminan umah yang dibeli kemudian mengangsunya setiap bulan dengan besa angsuan dan jangka waktu pembayaan sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini bank dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat dan cemat mengingat lingkungan bisnis pebankan yang semakin kompetitif. Untuk mewujudkan hal tesebut dipelukan adanya sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat membantu manage dalam membuat keputusan, meningkatkan dalam pengolahan data, mempecepat posesnya dan dapat meningkatkan mutu seta pelayanan dai pihak bank dalam membeilkan kedit. Kata Kunci: KPR, Sistem Pendukung Keputusan,TOPSIS I. PENDAHULUAN Bank meupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai banyak aktivitas dimana salah satunya adalah melayani kegiatan Kedit Kepemilikan Rumah (KPR). KPR adalah Kedit Kepemilikan Rumah, bedasakan pesetujuan atau kesepakatan pihak bank dan nasabah pemohon yang mewajibkan pihak yang ingin KPR untuk melunasi cicilan KPRnya setelah jangka waktu tetentu dan dengan jumlah bunga yang telah ditentukan pula. Seiing dengan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka bebagai jenis pealatan kejapun mengalami banyak pekembangan. Sistem bebasis kompute memiliki kemampuan untuk menyelesaikan bebagai bentuk pekejaan dengan baik teutama dalam hal efisiensi waktu. Salah satu bentuk pekejaan yang dapat memanfaatkan sistem bebasis kompute adalah pekejaan untuk mengambil keputusan. Sistem ini diancang untuk membantu seoang pembuat keputusan (decision make) untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah. Untuk mewujudkan hal tesebut dipelukan adanya sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat membantu pimpinan dalam membuat keputusan, meningkatkan dalam pengolahan data, mempecepat posesnya dan dapat meningkatkan mutu seta pelayanan dai pihak bank dalam membeikan KPR. Menuun Tuban Raine Potte (5, h,3) dengan meneapkan metode yang sesuai dengan bidang keputusan yang diambil, sistem pendukung keputusan ini dapat membantu peusahaan dalam pembeian KPR (Kedit Pemilikan Rumah) Aga menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan bedampak pada kemajuan peusahaan. Dengan menggunakan metode TOPSIS sistem pendukug keputusan ini dapat membantu peusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam penentuan pembeian KPR. Adapun yang akan dibahas dalam penelitian yang dilakukan adalah Bagaimana poses menentukan kiteia-kiteia penilaian pendukung kedit KPR pada Bank, bagaimana meneapkan metode TOPSIS untuk penilaan KPR pada Bank dan bagaimana meancang Sistem Pendukung Keputusan Pembeian KPR(Kidit Pemilikan Rumah) Untuk Nasabah Pemohon Menggunakan Metode TOPSIS. II. TEORITIS A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan menuut bebagai ahli diantaanya Man dan Watson, mendefinisikan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu sistem inteaktif yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan unutk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi testuktu dan tidak testuktu (Daihan, ). Sistem Pendukung Keputusan sebenanya meupakan salah satu bidang di lingkungan CBIS (Compute Based Infomation Sistem). CBIS sendii adalah suatu sistem infomasi yang bebasis compute, di mana di dalamnya tedapat aplikasi-aplikasi kompute utama, yakni SIA (Sistem Infomasi Akuntansi), SIM (Sistem Infomasi Manajemen), SPK (Sistem Pendukung Keputusan), otomatisasi kanto dan sistem 335

2 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: paka.(daihani, Komputasi Pengambilan Keputusan, ). B. Metode TOPSIS (Technique Fo Othes Refeence by Similaity to Ideal Solution) TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikiteia yang petama kali dipekenalkan oleh Yoon dan Hwang (98). TOPSIS menggunakan pinsip bahwa altenatif yang tepilih haus mempunyai jaak tedekat dai solusi ideal positif dan tejauh dai solusi ideal negatif dai sudut pandang geometis dengan menggunakan jaak Euclidean untuk menentukan kedekatan elatif dai suatu altenatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dai seluuh nilai tebaik yang dapat dicapai untuk setiap atibut, sedangkan solusi negatif-ideal tedii dai seluuh nilai tebuuk yang dicapai untuk setiap atibut. TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jaak tehadap solusi ideal positif dan jaak tehadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan elatif tehadap solusi ideal positif. Bedasakan pebandingan tehadap jaak elatifnya, susunan pioitas altenatif bisa dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secaa paktis. Hal ini disebabkan konsepnya sedehana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan menguku kineja elatif dai altenatif-altenatif keputusan. C. Posedu TOPSIS Dalam menggunakan metode TOPSIS tedapat posedu-psedu yang haus dilakukan, diantaanya adalah :. Membuat matiks keputusan yang tenomalisasi. Membuat matiks keputusan yang tenomalisasi tebobot 3. Menentukan matiks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif 4. Menentukan jaak antaa nilai setiap altenatif dengan matiks solusi ideal positif dan negatif 5. Menentukan nilai pefeensi untuk setiap altenatif. D. Langkah-Langkah Metode TOPSIS Langkah-langkah yang haus dilakukan untuk mempeoleh hasil penilaian dalam metode TOPSIS adalah :. Membangun nomalized decision mati Elemen ij hasil dai nomalisasi decision mati R dengan metode Euclidean length of a vecto adalah: ij = ij m i= ij. Membangun weighted nomalized decision mati Dengan bobot W= (w, w,...,wn), maka nomalisasi bobot matiks V adalah: w w wn n w V = [ ] w m w m w n mn 3. Menentukan solusi ideal dan solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A- : A = {(ma v ij j J), ( min v ij j J ), i =,,3,, m} = {v, v,, v n } A = {(min v ij j J), (ma v ij j J ), i =,,3,, m} = {v, v,, v n } 4. Menghitung sepaasi S i* adalah jaak (dalam pandangan Euclidean) altenatif dai solusi ideal didefinisikan sebagai: S i = n j= (v ij v ij ), dengan i=,,3,m Dan jaak tehadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai: Si = n (v ij v j= j ), dengan i=,,3,m 5. Menghitung kedekatan elatif tehadap solusi ideal S i C i =, dengan < C S i + S i < dan i i =,,3,, m 6. Meangking Altenatif Altenatif dapat diangking bedasakan uutan Ci*. Maka dai itu, altenatif tebaik adalah salah satu yang bejaak tependek tehadap solusi ideal dan bejaak tejauh dengan solusi negatif-ideal. E. Pekeditan Pada Bank Menuut suhano (3) kata kedit beasal dai bahasa yunani yaitu cedee yang atinya kepecayaan. Kepecayaan dilihat dai sisi bank adalah suatu keyakinan bahwa uang yang dibeikan dapat dikembalikan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang tetuang dalam akte pejanjian kedit. 336

3 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: Menuut Muchdasyah Sinungan dalam buku suhano(3:), Kedit adalah suatu pembeian pestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tetentu yang akan datang disetai suatu conta pestasi bebentuk bunga. F. Kedit Kepemilikan Rumah Pengetian KPR petama-tama dapat dipahami dai kepanjangan KPR itu sendii.kpr meupakan kependekan dai Kedit Pemilikan Rumah.Jadi secaa tata bahasa, kepanjangan KPR adalah Kedit Kepemilikan Rumah, cuma dibolak balik saja.adapun pengetian KPR secaa istilah atau definisi KPR adalah; kedit jangka panjang yang dibeikan oleh lembaga keuangan (misal; bank) kepada debitunya untuk mendiikan atau memiliki umah diatas sebuah lahan dengan jaminan setifikat kepemilikan atas umah dan lahan itu sendii. G. Nasabah Dalam Peatuan Bank Indonesia No.7/7/PBI/5 jo No. //PBI/8 tentang penyelesaian pengaduan nasabah Pasal angka yang dimaksud dengan nasabah adalah Pihak yang menggunakan jasa bank, temasuk pihak yang tidak memiliki ekening namun memanfaatkan jasa bank untuk melakukan tansaksi keuangan (walkin custome). Sedangkan menuut Kamus Besa Bahasa Indonesia Nasabah adalah oang yg biasa behubungan dengan atau menjadi pelanggan bank dalam hal keuangan ( Di dalam UU No. Tahun 998 tentang Pebankan dimuat tentang jenis dan pengetian nasabah. Dalam Pasal angka 7 disebutkan bahwa pengetian nasabah yaitu pihak yang menggunakan jasa bank. H. Alat Bantu Peancangan Sistem Alat bantu peancangan sistem adalah suatu alat yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pemasalahan. Adapun alat bantu yang digunakan dalam peancangan atau pengembangan pogam yang digunakan dalam penelitian ini sebagai beikut. I. UML (Unified Modeling Language) Menuut Adi Nugoho (Peancangan dan Aplikasi, 7), Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis seta peancangan peangkat lunak bebasis objek. UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secaa visual sebagai saana untuk meancang dan atau membuat softwae beoientasi objek. Kaena UML ini meupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa beoientasi objek, maka semua elemen dan diagam bebasiskan pada paadigma object oiented. UML adalah salah satu tool / model untuk meancang pengembangan softwae yang bebasis object oiented. J. Flowchat Flowchat atau diagam ali adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambakan angkaian kegiatan-kegiatan pogam dai mulai awal hingga akhi. Inti dai pembuatan flowchat atau diagam ali ini penggambaan uutan langkah-langkah pengejaan suatu algoitma. K. MySQL MySQL dikembangkan sekita tahun 994 oleh sebuah peusahaan pengembang softwae dan konsultan database benama MYSQL AB yang beada di Swedia. Waktu itu peusahaan tesebut masih benama TcX DataKonsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi bebasis web pada client. Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan utin ISAM buatannya sendii dan sedang mencai antamuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai minisql (msql) pada ekspeimennya itu, namun SQL diasa kuang sesuai, kaena telalu lambat dalam pemosesan quey. III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa adalah kajian yang dilaksanakan tehadap sebuah pemasalahan, guna meneliti stuktu masalah tesebut secaa mendalam dengan caa-caa memecah masalah tesebut menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dipelajai, kemudian mempelajai bagian-bagian tesebut, dan mengambil kesimpulannya. Pada tahap analisa masalah akan diuaikan bagaimana poes penentuan pembeian KPR kepada nasabah pemohon dengan menggunakan metode topsis. A. Kiteia dan Untuk menentukan kiteia pembeian KPR kepada nasabah pemohon dialakukan bebeapa tahap yaitu:. Tentukan hasil yang akan didapat nasabah pemohon secaa umum dalam pemohonan KPR : a. Diteima b. Ditolak. Tentukan kiteia bedasakan ketetapan dai bank a. Kiteia : Fotokopi KTP Pemohon dan Suami/Isti (K) Fotokopi KTP Pemohon dan Suami/Isti yaitu:. KTP suami Pemohon dan isti (bobot ). KTP pemohon (bobot ) 3. (bobot ) 337

4 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: b. Kiteia : Fotokopi Katu Keluaga dan Suat Nikah (K) Fotokopi Katu Keluaga dan Suat Nikah yaitu:. Ada (bobot ). (bobot ) c. Kiteia 3 : Fotokopi NPWP/SPT PPh Tahunan (K3) Fotokopi NPWP/SPT PPh Tahunan yaitu:. Ada(bobot ). (bobot ) d. Kiteia 4 : Fotokopi Rekening Koan/ Tabungan 3 bulan teakhi (K4) Fotokopi Rekening Koan/ Tabungan 3 bulan teakhi yaitu:. Ada(bobot ). (bobot ) e. Kiteia 5 : Slip gaji/suat Keteangan Penghasilan (K5) Slip gaji/suat Keteangan Penghasilan yaitu:. Penghasilan> 5 juta/bulan(bobot ). Penghasilan < 5 juta/bulan(bobot ) f. Kiteia 6 : Suat Rekomendasi Peusahaan (K6) Suat Rekomendasi Peusahaan yaitu: Ada(bobot ), (bobot ) 3. Tentukan bobot kiteia bedasakan keputusan manajemen bank: a. Kiteia : 5 % b. Kiteia : 5 % c. Kiteia 3 : 5 % d. Kiteia 4 : 5 % e. Kiteia 5 : % f. Kiteia 6 : % B. Pehitungan Penentuan Pembeian KPR dengan Metode Topsis Selanjutnya dilakukan poses pengembangan dan pencaian altenatif tindakan/solusi yang dapat diambil. Pada pemasalahan pengambilan keputusan dengan bebeapa altenatif dengan sejumlah kiteia memiliki bobot tetentu untuk mencapai solusi yang optimal, penulis menggunkan Technique fo Ode Pefomance by Similaity to Ideal Solution (Topsis). Dimana topsis menggunakan pinsip bahwa altenative yang tepilih haus mempunyai jaak tedekat dai solusi ideal positif dan jaak tepanjang dai solusi ideal negative dai sudut pandang geometis dengan mengguanakan jaak antaa dua titik.. Menentukan angking kecocokan dai setiap altenative ( A, A,A3) pada setiap kiteia : = sangat tidak memenuhi = tidak memenuhi 3=cukup memenuhi 4=memenuhi 5= sangat memenuhi Tabel 4. Fotokopi Administasi Pemohon dan Suami/Isti Fotokopi KTP Pemohon dan Suami/Isti (KTP) KTP suami Pemohon dan isti KTP pemohon FotoKopi Kau Keluaga dan Suat Niakah (KK) Ada FotoKopi NPWP/SPT pph Tahunan (NPWP) Ada Fotokopi Rekening Koan/Tabungan 3 Bulan Teakhi (RK) Ada Tabel 4.5 Slip Gaji/Suat Keteangan Penghasilan Slip Gaji/Suat Keteangan Penghasilan (SG) Penghasilan < 5 juta Penghasilan > 5-6 juta Tabel 4.6 Suat Rekomendasi Peusahaan Suat Rekomendasi Peusahaan (SRP) Ada Bedasakan kitea dan ating kecocokan setiap altenatif pada setiap kiteia yangtelah ditentukan, selanjutnya penjabaan altenatif pada setiap kiteia dengan nilai. Beikut pehitungan bedasakan comtoh kasus. Tabel 4.7 Altenatif ALTERN ATIF KTP KK NPWP RK SG SRP DANI Lengkap Ada Ada Ada Ada Ada YUSUF Pemohon Ada Ada Ada Ada Tidak RIAN Pemohon Ada Ada Tidak Tidak Ada Bedasakan data diatas, dibentuk matiks keputusan dengan label yang dikonvesikan dengan nilai, sepeti tabel beikut: Tabel 4.8 Ranking kecocokan altenatif pada setiap kiteia Altenatif K K K3 K4 K5 K6 A A A3 Kaena setiap nilai yang dibeikan pada setiap altenatif di setiap kiteia meupakan nilai kecocokan, maka semua kiteia yang dibeikan telah diasumsikan.. Pembobotan fefeensi dan matiks keputusan. pefeensi untuk setiap kiteia K, K, K3, K6=3,3,3,3,4,4 338

5 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: Matiks keputusan yang tebentuk dai tabel angking kecocokan adalah : 3. Hitung bobot dai keseluuhan kiteia dengan menggunakan metode topsis dengan langkah sebagai beikut : a. Rangking Tiap Altenatif Topsis membutuhkan angking kineja setiap altenatif Ai pada setiap Kj yang tenomalaisasiyaitu : ij ij dengan i=,, m; j= m i j ij,, n Dengan menentukan bobot untuk masingmasing ktiteia pembeian KPR kepada nasabah pemohon yaitu : Kiteia,449 Nilai dai A dengan K,449,86 Nilai dai A dengan K,449,48 Nilai dai A3 dengan K, Kiteia,48,73 Nilai dai A dengan K,73,577 Nilai dai A dengan K,73,577 Nilai dai A3 dengan K, Kiteia 3 3,577,73 Nilai dai A dengan K3, ,577 Nilai dai A dengan K3, ,577 Nilai dai A3 dengan K3, Kiteia 4 4,577,44 Nilai dai A dengan K4, ,77 Nilai dai A dengan K4, ,77 Nilai dai A3 dengan K4, Kiteia 5 5,44 Nilai dai A dengan K5, ,77 Nilai dai A dengan K5, ,77 Nilai dai A3 dengan K5, Kiteia 6 6,44 Nilai dai A dengan K6, ,77 Nilai dai A dengan K6 8, Nilai dai A3 dengan K6, ,77 Maka dihasilkan angking untuk setiap altenatif yaitu :,86,577,577,77,77,77 R=,48,577,577,77,77,48,577,577,77 339

6 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: b. Matiks keputusan tenomalisasi tebobot. y w ij i ij Matiks keputusan tenomalisasi tebobot didapatkan dai pekalian matiks R dengan bobot peefeensi (5, 4,, 5, 4, 5) yaitu :,86,577,577,77,77,77 R=,48,577,577,77,77 3,3,3,3,4,4,48,577,577,77 Sehingga dihasilkan matiks keputusan tenomalisasi tebobot yaitu :,448,67,67,,88,88 Y=,4,67,67,,88,4,67,67,88 c. Menentukan matiks solusi ideal positif dan matiks solusi ideal negatif Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan bedasakan angking bobot tenomalisasi (yij), dimana nilai paling tinggi untuk masing-masing altenatif akan diangkat membentuk matiks, yaitu sebagai beikut : A ( y, y, y3,..., yn ); A ( y, y, y3,..., yn );. Nilai tetinggi K pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y + = ma{,448;,4;,4}=,448. Nilai tetinggi K pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y + = ma{,67;,67;,67}=,67 3. Nilai tetinggi K3 pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y3 + = ma{,67;,67;,67}=,67 4. Nilai tetinggi K4 pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y4 + = ma{,;,;}=, 5. Nilai tetinggi K5 pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y5 + = ma{,88;,88;}=,88 6. Nilai tetinggi K6 pada setiap altenatif (A, A, A3) yaitu : y6 + = ma{,88;;,88}=,88 maka dihasilkan matiks untuk solusi ideal positif (A + ) yaitu: A + = ma {,448 ;,67 ;,67 ;, ;,88;,88}. Nilai teendah K pada altenatif (A, A, A3) yaitu : y - = min{,448 ;,4 ;,4}=,4. Nilai teendah K pada altenatif (A, A, A3) yaitu : y - = min{,67 ;,67 ;,67}=,67 3. Nilai teendah K3 pada altenatif (A, A, A3) yaitu : D= y3 - = min{,67 ;,67 ;,67}=,67 4. Nilai teendah K4 pada altenatif (A, A, A3) yaitu : y4 - = min{, ;, ;}= 5. Nilai teendah K5 pada altenatif (A, A, A3) yaitu : y5 - = min{,88;,88;}= 6. Nilai teendah K6 pada altenatif (A, A, A3) yaitu : y6 - = min{,88;;,88} = maka dihasilkan matiks untuk solusi ideal negatif (A - ) yaitu: A - = min {,4 ;,67 ;,67; ; ;} d. Jaak antaa nilai tebobot setiap altenatif. Jaak antaa nilai tebobot setiap altenatif dengan solusi ideal positif (D + ) dan dengan solusi ideal negatif (D - ) adalah : D i n j ( y i dengan I =,, D i (,448 -,448) (,88 -,88) D + = (,4 -,448) (,88 -,88) 3.8 D3 + = (,4 -,448) ( -,88) 3,87 D - = 4,457 n j ( y ij y ) y ij i ) dengan I =,, Untuk altenatif (A) jaak nilai tebobot solusi ideal positif yaitu : (,88 -,88) Untuk altenatif (A) jaak nilai tebobot solusi ideal positif yaitu : (,67-,67) (,67-,67) (,-,) (,67-,67) (,67-,67) (,-,) ( -,88) Untuk altenatif (A3) jaak nilai tebobot solusi ideal positif yaitu : (,67-,67) (,67-,67) ( -,) (,88 -,88) Untuk altenatif (A) jaak nilai tebobot solusi ideal negatif yaitu : (,448-,4) (,67-.67) (,67-,67) (,- ) (,88- ) (,88- ) Untuk altenatif (A) jaak nilai tebobot solusi ideal negatif yaitu : 34

7 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: D - = (,4 -,4) (, ) (,67-,67) (,- ) (,88 - ) 3, ( - ) D3 - = ( - ),87 Untuk altenatif (A3) jaak nilai tebobot solusi ideal negatif yaitu : (,4 -,4) (,67-.67) (,67-,67) ( - ) (,88 - ) e. Kedekatan setiap altenatif tehadap solsi ideal Nilai peefeensi untuk setiap altenatif yang memiliki nilai tetinggi akan menjadi solusi dan hasil keputusan yang tebaik, sebagai beikut : Di Vi Di Di 4,457 A = V 4,457 3, V, 3, 3,8,87 V 3,,87 3,87 dengan i =, m A = 533 A3 = 4 Nilai tebesa ada pada A sehingga altenatif A adalah altenatif yang tepilih sebagai alenatif tebaik.dengan kata lain DANI akan tepilih sebagai nasabah yang paling layak dan diteima pemohonan KPRnya IV. IMPLEMENTASI A. FomLogin Admin Fom login admin yang haus diisi admin untuk masuk kedalam sistem. Gamba Fom Menu Utama Admin C. FomData Nasabah Fom data nasabah, pada fom data nasabah ini admin dapat menginputkan data yang behubungan dengan nasabah dan juga menampilkan data dai database. Gamba 3 Fom Data Nasabah D. Fom Kiteia Fom data kiteia, pada fom data kiteia ini admin dapat menginputkan data kiteia dan akan menampilkan data kiteia dai database yang sudah diinputkan. Gamba 4 Fom Kitea E. Fom Poses SPK Fom Poses SPK, pada fom use menginputkan nilai kiteia-kiteia dan akan menampilkan data altenatif dai database yang sudah diinputkan. Gamba Fom Login Admin B. Fom Menu UtamaAdmin Fom menu utama yang tedii dai menu data nasabah, data kiteia dan logout. Gamba 5 Fom Poses SPK F. Fom Analisis detail SPK Fom ini hasil tampilan analisis pehitungan pehitungan Spk secaa mendetail ataupun secaa inci. 34

8 Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN (Media Cetak) Hal: Gamba 6 Fom Anlisis Detail Poses SPK G. Fom Hasil Poses fom hasil poses spk. Gamba 7 Hasil Poses V. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang di peoleh dai penulisa skipsi ini adalah sebagai beikut:. Setelah melakukan penelitian didapatlah suatu posedu yang selalu memiliki banyak kendala sepeti poses pengambilan kepusutan yang kuang efektif maka memelukan waktu yang cukup lama dalam mengambil keputusan.. Metode TOPSIS dapat di teapkan dalam menentukan pembeian KPR dengan kiteia katu tanda penduduk 5%, katu keluaga 5%, NPWP 5%, ekening koan 5%, Slip gaji %, dan suat ekoendasi peusahaan %. Pengambilan keputusan dengan menambahkan altenatif statis dengan nilai bobot setiap kiteia paling tinggi sehingga mendapatkan hasil akhi altenatif yang di ekomendasikan di teima atau di tolak meneima KPR. 3. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang di ancang dengan micosoft basic 8 dapat menentukan pembeian KPR pada nasabah pemohon yang di dalamnya tedapat fom login admin, menu utama admin, data nasabah, kiteia, poses SPK, hasilposes dan lapoan. DAFTAR PUSTAKA. Dadan Uma Daihani, Komputasi Pengambilan Keputusan, Penebit: PT Ele Media Komputindo Kelompok Gamedia jakata.. Djumhana, 6, Pekeditan Pada Bank Andi Yogyakata. 3. Edi Winano ST, M.Eng, Ali Zaki SmitDev Community, Dasa-Dasa Pemogaman Dengan Visual Basic, Penebit: PT Ele Media Komputindo Kompas Gamedia, Anggota IKAPI jakata. 4. S. K. Dewi, Wadoyo, Hatati, and Hajono, Fuzzy Multi Attibute Decision Making (Fuzzy MADM). Jakata: Gaha Ilmu, Mesan, G. Ginting, Suginam, and R. Rahim, Implementation of Elimination and Choice Epessing Reality ( ELECTRE ) Method in Selecting the Best Lectue ( Case Study STMIK BUDI DARMA ), Int. J. Eng. Res. Technol. (IJERT, vol. 6, no., pp. 4 44, Risawandi and R. Rahim, Study of the Simple Multi- Attibute Rating Technique Fo Decision Suppot, IJSRST, vol., no. 6, pp , E. Tiantaphyllou and S. H. Mann, USING THE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS FOR DECISION MAKING IN ENGINEERING APPLICATIONS : SOME CHALLENGES, Inte l J. Ind. Eng. Appl. Pact., vol., no., pp , K. Bin Sumadi, M. Simaemae, and A. P. U. Siahaan, Decision Suppot System in Selecting The Appopiate Laptop Using Simple Additive Weighting, IJRTER, H. A. Hasibuan, R. Puba, and A. P. U. Siahaan, Poductivity Assessment (Pefomance, Motivation, and Job Taining) using Pofile Matching, SSRG Int. J. Econ. andmanagement Stud., vol. 3, no. 6, 6.. C.-L. Yoon, K.P., & Hwang, Multiple Attibute Decision Making: An Intoduction, Sage Univ. Pap. Se. Quantative Appl. Soc. Sci., pp , K. Safiti, F. T. Wauwu, and M. Mesan, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIEARARCHY PROCESS (Studi Kasus : PT.Capella Dinamik Nusantaa Takengon), MEDIA Infom. BUDIDARMA, vol., no., Feb. 7.. Uma Husain, 3, Metode Riset Pilaku Konsumen Jasaa, Penebit Ghalia Indonesia, jakta

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

Jurnal Media Infotama, Vol.9, No.2, September

Jurnal Media Infotama, Vol.9, No.2, September Junal Media Infotama, Vol.9, No.2, Septembe 2013 94 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SAW UNTUK PENILAIAN DOSEN BERPRESTASI (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU) Leni Natalia Zulita

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Techno.COM, Vol. 12, No. 4, Novembe 201: 198-207 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Emiia Winda Kismanto 1, Setia

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL)

IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL) Semina SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi Novembe Infomasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedigantaaan (SENATIK) Vol. II, 26 Novembe 2016, ISSN: 2528-1666 AI- 95 IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi JUISI, ol. 02, No. 0, Febuai 206 Decision Suppot System untuk Penentuan Pembeian Beasiswa Pestasi di Peguuan Tinggi Devi Dwi Puwanto Abstak Tiap peguuan tinggi biasanya membeikan bebeapa untuk mahasiswa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal usaha berupa uang dalam jumlah tertentu untuk memulai usaha awal.

BAB I PENDAHULUAN. modal usaha berupa uang dalam jumlah tertentu untuk memulai usaha awal. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan banyaknya kebutuhan pasar dan konsumen banyak melahirkan ideide baru untuk membuka suatu usaha yang dapat dijalankan untuk mengambil laba. Salah satu yang paling

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.SHOWAM ARIFIN 1 1,2 Teknik Infomatika, Ilmu Kompute, Univesitas Dian Nuswantoo

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP Devi Yunita 1, Eka Ridhawati 2 Juusan Sistem Infomasi, STMIK Pingsewu Lampung Jl.Wisma Rini No. 09 Pingsewu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Siti Kholijah Ritonga (0911442) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR MENGGUNAKAN MULTIPLE ATRRIBUTE DECISION MAKING (Studi Kasus : Perguruan Jaya Pancur Batu) Rinaldi Alfriadi Manurung (0911558)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

Desi Reskika Sari ( )

Desi Reskika Sari ( ) PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMASARAN RUMAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS: PT. VISTA ESTATE MEDAN) Desi Reskika Sari (1111543) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang pernah dilakukan oleh supriadi pamungkas, 2013, permasalahan dalam penerimaan karyawan pada bengkel Reksa Abadi Motor adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD ZERO JURNAL SAINS MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 Page : 11-21 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN: 2580-5754 DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD Ismail

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM Tri Handayani (teha.nazla@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguhsusyanto@gmail.com) ISSN : 2338-408 ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT ZERO JURNAL MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN : 2580-5754 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 119 JAKARTA

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 119 JAKARTA Konfeensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maet 203, pp. 20~207 SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 9 JAKARTA 20 Aulia Yolanda,Heu Puwanto 2 STMIK Nusa Mandii e-mail: yola_iong@yahoo.com

Lebih terperinci

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan RANCANG BANGUN DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN GURU TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMA BHAKTI PERTIWI KOTA TANGERANG) Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom 1, Fajar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL Rahmawan cibro ( 12110675) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Zainollah Effendy, A. Febrio Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Tri Sulisilowati STMIK Pringsewu Lampung Jl.Wisma Rini No.09 Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT Roi Marsitta Simanjuntak 1), Tonni Limbong 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Hartika Manao, Berto Nadeak 2, Taronisokhi Zebua 3 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Metode TOPSIS & Contoh Implementasi

Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Metode TOPSIS & Contoh Implementasi Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Metode TOPSIS & Contoh Implementasi Kelas D Kelompok 4Walls 1. Glory Efrat Sandy. S 201331073 2. Meilinda Dyah A.L 201331081 3. Clara Angelina Y 201331192

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE IJIS Indonesian Jounal on Infomation System SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE INFORMATION SYSTEM OF INVENTORY GOODS WEB-BASED ON THE STATE PROSECUTOR TERNATE

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Semina Nasional Teknologi Infomasi an Komunikasi 6 (SENTIKA 6) ISSN: 89-985 Yogyakata, 8-9 Maet 6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELETRE Wilan Fauzi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Oleh Alhuze Puta 2008.01.0093 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG Heri Sulistiyo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG Erwin Teguh Arujisaputra 1, Meliana Pancarani 2 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK & PKN LPKIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR Aris Rakhmadi 1*, Bambang Efirianto 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan [4] Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BUSINESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI E-BUSINESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB SISTEM IFORMASI E-BUSIESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB Samila Silvi Juusan Sistem Infomasi STMIK Pingsewu Lampung Jl. Wisma Rini o.09 Pingsewu Lampung website: www.stmikpingsewu.ac.id E-mail

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan smartphone yang tepat merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pengguna (dalam hal ini pengambil keputusan) sebelum melakukan pembelian.

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci