BAB IV PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Siska Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ERCOBAAN DAN ENGOLAHAN DATA Untuk mengetahui unjuk kerja ari alat uji yang telah ibuat, maka perlu ilakukan pengujian paa alat uji tersebut. Data-ata yang iapat melalui pengujian kemuian ianalisis, sehingga apat iketahui kelayakan webcam sebagai alat ukur. ercobaan ilakukan i Laboratorium Metrologi Inustri engan suasana yang konusif untuk pengujian. 4.1 eralatan Yang Digunak an Alat uji block gauge Objek ukur Square level Meja atar wash bensin C vaseline Lampu pijar 4.2 ersiapan engujian Sebelum melaksanakan pengujian terlebih ahulu mempersiapkan peralatan yang akan igunakan untuk percobaan. Setelah peralatan yang akan igunakan telah siap alat uji iatur seemikian rupa sehingga memuahkan ialam melakukan percobaan. Alat pencatatan ata hasil percobaan juga perlu isiapkan untuk mencatat hasil - hasil percobaan yang telah ilaksanakan. 21
2 Diagram Alir claksanaan engujian Mulai ) Msnyiapkan a,at peneujiiu A i emotretan Ukuranpeneitr aan iameterlingkaran terbaca? Analisis :rr-:-r Alat uji ihubunskan i«rc.1 Gambar 4.1 Diagram alir pengujian 4.4 Data Hasil engujian Mencari rata - rata resolusi terhaap jarak Dalam pencarian resolusi rata-rata igunakan objek ukur berupa lingkaran telah itentukan iametemya (). Objek ukur aalah lingkaran tanpa ketebalan yang menggunakan software autocad hasil print out engan erbaningan (Computer Aie Design).
3 23 Gambar objek ukur aalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Objek lingkaran tanpa ketebalan Aapun keterangan ata pengukuran aalah sebagai berikut = Objek ukur S = Jarak kamera terhaap objek 7, - ixel rata-rata ari 4kali pemotretan Hingga iapatkan: R= Dimana: R = Resolusi (pixel I mm )
4 24 Tabel 4.1 Data pengukuran =10 mm No S R 10 _5_X_J '-"40" T L_.. (pixel I mm) (;r»mk Jirali Irrtujip Hrl Jjut Kiairti l.r Ob)ck <mm) Gambar 4.3 Grafik jarak terhaap pixel engan - 10 mm
5 25 Tabel 4.2 Data pengukuran engan = mm NrT7 S \ ~"~15 25 i_ _[ ^66 " 5~_ I " J 55. «r»f1k 3»' >*- Tr«k«l»W«l Jarak H*-*"!** C*f»k (Mil) Gambar 4.4 Grafik jarak terhaap pixel engan - 15 mm
6 26 Tabel 4.3 Data pengukuran engan - 20 mm No S R=^ (pixel 1 mm) "35~n " " i " i 20 ' j 13 " 20, ! [ " 90 ~" 172 " GrillkJank Tf ihiip Ufl \ \; 1.a?«' V ^v 3 11 ^--J 14IS Jir»l(Kam r»k(obj«kfrnm) Gambar 4.5 Grafik jarak terhaap pixel engan = 20 mm
7 27 Tabel 4.4 Data pengukuran = 25 mm No S (pixel 1 mm) """85 12 J 25 " "242 t 10 """230 " i i _?. GiafikJaul. Trili»<S»p I'lwl 1 300' 200 \ 10 11! > 13 1!.0'- 10 JO Jaiak Kamrra kr Ob tk Gambar 4.6 Grafik jarak terhaap pixel engan - 25 mm
8 28 Tabel 4.5 Datapengukuran - 30 mm No S p R=^ (pixel 1mm) "" "" 30" """ "65""" "70 "75 80 "85 "" 90 i """342 " "278""" " ] 9 L_ 9 8 "8 fii-afikjjriktrt1».mlap ti«fl 100\ ;*.o Jarak Kamrra ke Objrk Inim) Gambar 4.7 Grafik jarak terhaap pixel engan - 30 mm
9 29 Tabel 4.6 Data pengukuran 35 mm No S R=^ (pixel /mm) , j 35 l H 6 1 u 35 1 "' " 35" "35" """35; 80 " "loo" 338 "322" 308 \ (Jiaflk Jaiak Ifthirfap twl ICO' s. -c-?«; Jarak Kamrra k«- Objrk Gambar 4.8 Grafik jarak terhaap pixel engan = 35 mm
10 30 Tabel 4.7 Data pengukuran = 40 mm No S R= (pixel 1mm) II , "" (Iratlfc Jarak rrrkarfap r'i\«-l J-Tl l«mk Kamria kr Ohjrk Gambar 4.9 Grafik jarak terhaap pixelengan = 40 mm
11 31 Tabel 4.8 Data pengukuran = 45 mm No S (pixel 1 mm) "" _.._ 9 8 fiiaflk Jaiak tnh«up tlrl Jaiik kanwra Kr <M>jrk(moi) Gambar 4.10 Grafik jarak terhaap pixel engan = 45 mm
12 32 Tabel 4.9 Data pengukuran = 50 mm No /' R= (pixel 1 mm) Too """402 8 Grafik Jarak trrhaap Vnr\ Jarak Kamera ke objek Gambar 4.11 Grafikjarak terhaappixel engan = 50 mm Dari hasil rata - rata pixel per iameter objek terhaap jarak pengukuran maka iapatkan nilai resolusi rata - rata ( # =pixel Imm) hingga apat ibuat suatu tabel an igambaralam suatu grafik sebagai berikut:
13 33 Tabel 4.10 Data perhitungan resolusi rata-rata( ^ ) terhaap jarak No S R (pixel /mm ) i II III IV V VI VII VIII IX R (pixel 1mm ) " 12 II 11 ' "Tl 11 TT" TT "to Jarak terhaap Resolusi Jarak Kamera terhaap Objek Gambar 4.12 Grafik jarak terhaap Resolusi rata-rata
14 Dari grafik iatas iambil penekatan kubik hingga iapatkan suatu fungsi sebagai berikut: Y= ix3 + 2x2+3x + 4 (4.1) Dimana : p. 1-3,0272 e (4.2) 2 = 0, (4.3) 3 = -0, (4.4) 4 = 36,871 (4.5) Y = resolusi (pixel /mm) x = Jarak kamera ke objek Dari hasil resolusi yang iapat apabila alam bentuk pecahan maka ilakukan pembulatan. Nilai resolusi yang memiliki satuan pixel/mm harus selalu alam bentuk bilangan bulat hal ini karena nilai pembaginya yang berupapixel yang merupakan bilangan terkecil alam sebuah citra hingga tiak apat ibagi Mencari Diameter Objek engujian selanjurnya untuk mencari nilai resolusi terhaap jarak menggunakan hasil yang iapatkan ari memasukkan jarak kamera terhaap objek kealam rumus yang telah aa.
15 Objek ukur berupa IJngkaran Tanpa ketebalan Tabel 4.11 Data pengukuran lingkaran tanpa ketebalan engan = 12,50 mm No X Y (pixel/mm) Hasil (p/y) nilai (%) ,50 0,00 0, ,36-0,14 1, ,20 0,30 2, ,53 0,03 0, ,46-0,04 0, Grafik Harga Keterangan 1255 Nilai terukur Nilai hasil percobaan ss 1245!3 ~ n %2 Z 8 5» B a Jarak Kamera ke Objek Gambar 4.13 Grafik harga engan nilai pengukuran =12,50 mm
16 36 Tabel 4.12 Data pengukuran lingkaran tanpa ketebalan engan = 21,50 mm No X Y (pixel1mm) Hasil (p/y) nilai (%) ,20-0,30 1, ,00 0,50 2, ,33 0,83 3, ,20 0,70 3, ,33-0,17 0, Grafik Harga Keterangan Nilai ternknr Nilai hasil percobaan f " h * t '15 / f Jarak Kamera ke Objek Gambar 4.14 Grafik harga engan nilai pengukuran =21,50 mm
17 . ~ - " - * - 37 Tabel 4.13 Data pengukuran lingkaran tanpa ketebalan engan = 33,50 mm No X Y (pixel! mm) Hasil Cp/Y) nilai (%) ,00 0,50 1, ,00 0,50 1, ,20 0,70 2, To" " 32,40-1,10 "3, ,89-0,61 1, j 3400» S 1* n e a * s I 3320 x * -: Grafik Harga Keterangan Nilai ternknr Nilai hasilpercobaan * JarakKamera ke Objek 1 1 i i i i i i i i 110 Gambar 4.15 Grafik Sclisih harga engan nilai pengukuran =33,50 mm
18 Tabel 4.14 Data pengukuran lingkaran tanpa ketebalan engan = 47,50 mm "No ' X Y (pixel/mm) Tlasil Cp/Y) nilai (%) ,33 1,83 3, ,89-0,61 1, ,25 2,75 5, ,25 0,75 1, Keterangan Nilai lernknr * Nilai hasilpercobaan Grafik Harga 49.60!9 S 4930 I o w n a f «48 40 S ^ '' JarakKamera ke Objek Gambar 4.16 Grafik harga engan nilai pengukuran = 47,50 mm
19 Objek ukur berupa koin Objek ukur berupa koin yang memiliki ketebalan (t) tertentu. Dalam pengujian ini itambahkan lagi ketebalan koin-koin tersebut engan memberikan pengganjal menggunakan block gauge engan ketebalan tertentu. engukuran awal koin menggunakan micrometer engan kecermatan 0,01 mm engan ring 0-25 mm. Aapun gambar ari objek ukur yang igunakan aalah sebagai berikut: Keterangan: Koin perak = ls:50mm t = 1.25 mm Gambar 4.17 koin 1 Keterangan : Koin emas = 20:00 mm t = 1.50 mm Gambar 4.18 koin 2
20 40 ft Keterangan : Koin emas = 24,00 mm t = 1.70 mm,*»? Gambar 4.19 koin 3 Keterangan : Koin perak = 2S,30mm t = 1.25 mm Gambar 4.20 koin 4
21 41 Tabel 4.15 Data pengukuran koin 1 yang engan =18,50 ; t= 1,25 mm iberikan pengganjal I, engan ketebalan (t2) = 8,75 mm hingga iapat ketebalan I (TO an pengganjal II,engan ketebalan (t3) = 18,75 mm hingga iapatkan ketebalan II (T2) X 40 (x + Ketebalan) Y (pixel/mm) Hasil Cp/Y) nilai 50 T, ,00 0, ,00-0,50 2,70 60 T ,87 0,37 2,00 (%) ,00-0,50 2, Grafik Harga Keterangan : Nilai terukur Nilai hasil percobaan menggunakan Tt * Nilai hasil percobaanmenggunakan T2 'vl 'a n a e a J I i 18 2o * n rs h " Jarak Kamera ke Objek Gambar 4.21 Grafik harga engan nilai perhitungan = 18,50 mm
22 42 Tabel 4.16 Data pengukuran koin 2 yang engan =20,00 ; t= 1,50 mm iberikan pengganjal I, engan ketebalan (t2) =8,50 mm hingga iapat ketebalan I (TO an pengganjal II,engan ketebalan (t3) =18,50 mm hingga iapatkan ketebalan 11 (T2) X (x + Ketebalan) Y (pixel!mm) Hasil (p/y) nilai ,25 0,25 1,25 60 T, , , ,37 0,37 1,85 70 T ,71-0,28 1,40 (%) Grafik Harga Keterangan: Nilai ternknr * Nilai hasilpercobaan menggunakan T * Nilai hasil percobaan menggunakan T ~ ^ « rs a t « I a * * * Jarak Kamera ke Objek C Gambar 4.22 Grafik harga engan nilai perhitungan mm
23 43 Tabel 4.17 Data pengukuran koin 3 yang engan =24,00 ; t= 1,70 mm iberikan pengganjal I, engan ketebalan (t2) = 8,30 mm hingga iapat ketebalan I (TO an pengganjal II,engan ketebalan (t3) = 18,30 mm hingga iapatkan ketebalan II (T2) X (x + Ketebalan) Yp Hasil (7>/Y) nilai (%) ,00 0,00 0,00 70 T, ,33 0,33 1, ,86-0,14 0,71 80 T ,50 0,50 2, r uratik seiisin Harga Keterangan: Nilai ternknr * Nilai hasil percobaan menggunakan Ti ^ Nilai hasil percobaan menggunakan Ti S S a a jb a Z% 2440 t S 3 I * Jarak Kamera ke Objek Gambar 4.23 Grafik harga engan nilai pengukuran = 24,00 mm
24 44 Tabel 4.18 Data pengukuran koin 4 yang engan =28,30; t= 1.25 mm iberikan pengganjal I, engan ketebalan (t2) = 8,75 mm hingga iapat ketebalan I (TO an pengganjal II,engan ketebalan (t3) = 18,75 mm hingga iapatkan ketebalan II (T2) X (x + Ketebalan) Y (pixel!mm) Hasil (p/y) nilai ,63 0,67 2,37 90 T, ,40-0,90 3, ,45-0,85 3, T ,20-1,10 3,88 (%) Grafik Harga Keterangan : Nilai terukur * Nilai hasil percobaan menggunakan Ti * Nilai hasil percobaan menggunakan Ti = n It S g «27 60 frt ~ * * " Jarak Kamera ke Objek Gambar 4.24 Grafik harga engan nilai pengukuran = 28,30 mm
BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciPERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC
PERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC A. PENDAHULUAN. Aa ua kegagalan yang apat terjai paa komponen struktur lentur profil I yang mengelami lentur. Kegagalan pertama profil
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciTURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)
TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL) A. Pengertian Derivatif (turunan) suatu fungsi. Perhatikan grafik fungsi f( (pengertian secara geometri) ang melalui garis singgung. f( f( f(+ Q [( +, f ( + ] f( P (, f ( )
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinciBagian 3 Differensiasi
Bagian Differensiasi Bagian Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk mengitung turunan an berbagai teknik ifferensial. Paa penerapan konsep limit, Ana akan iperkenalkan engan konsep
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi IV.1.1 Tampilan Aplikasi untuk Pengguna 1. Halaman Home Halaman ini merupakan halaman pertama saat pengguna membuka aplikasi. Gambar IV.1 Tampilan
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciSURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS
SURVEYING (CIV-04) PERTEMUAN : METODE PENGUKURAN LUAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevar Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaa Tangerang Selatan 54 MANFAAT PERHITUNGAN LUAS Pengukuran luas ini ipergunakan
Lebih terperinciPENGARUH MASUKAN PANAS PENGELASAN KAMPUH V TERHADAP STRUKTUR MIKRO
PENGARUH MASUKAN PANAS PENGELASAN KAMPUH V TERHADAP STRUKTUR MIKRO Asfarizal Staf pengajar jurusan teknik mesin fakultas teknik Institut Teknologi Paang ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciSuatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '',
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciMETODE MENGIKAT KEBELAKANG
METODE MENGIKAT KEBELAKANG Metoe mengikat ke belakang aalah menentukan suatu titik baru engan jalan mengaakan pengukuran suut paa titik yang tiak iketahui koorinatnya. Ketentuan yang harus ipenuhi aalah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Sisi Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Satu Batang Pentanah
462 Pengaruh Perubahan Sisi Elektroe Sangkar Delta paa Nilai Resistans Satu Batang Pentanah Harnoko Stephanus 1 Abstract Grouning ro is more practical than grouning plate or grouning strip. Grouning resistance
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1
Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciBESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU
BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU Davi S. V. L Bangguna 1) 1) Staff Pengajar Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sintuwu
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika asar II merupakan matakuliah lanjutan ari matematika asar I yang telah ipelajari paa semester sebelumnya. Matematika asar II juga merupakan matakuliah pengantar
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciMACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA
MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA 1. PENGETAHUAN DASAR a. Fungsi / Tujuan Sambungan Baja Suatu konstruksi bangunan baja aalah tersusun atas batang-batang baja yang igabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi
Lebih terperinciPENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT
PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciMetode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial
Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,
Lebih terperinciANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)
ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE) Amin Tohari Universitas Nusantara PGRI Keiri, amin.tohari@unpkeiri.ac.i Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS
3 ISSN 016-318 PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Serpong. ABSTRAK PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS.
Lebih terperincimatriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris
Kolom 1. Pengertian Matriks matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Dalam kehiupan sehari-hari an alam matematika, berbagai keterangan seringkali isajikan alam bentuk matriks. Contoh 1: Hasil pertaningan grup I
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperinciKULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Demand Analysis)
1 KULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Deman Analysis) Telah kita pelajari bahwa permintaan suatu barang (eman) (Q ) : ipengaruhi oleh : Harga P, Harga barang substitusi/komplementer = P y, Income ari konsumen
Lebih terperinciDesain Dan Simulasi Pengontrolan Daya Aktif Dan Reaktif Inverter 3 Fasa Menggunakan PQ Controller Pada Sistem Pembangkit Tersebar Multiple
JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Desain Dan Simulasi engontrolan Daya Aktif Dan Reaktif Inverter 3 Fasa Menggunakan Q Controller aa Sistem embangkit Tersebar Multiple roton Exchange Membrane
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Lereng
Analisis Stabilitas Lereng Lereng Slope Stability Dr.Eng.. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc. Faktor Keamanan (Factor of Safety) Faktor aman (FS): nilai baning antara gaya yang menahan an gaya yang menggerakkan.
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciSistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura
Jurnal an Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Informasi Seminar an Siang Tugas khir Stui Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Muftia 1, rif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriai
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinciAnalisis Kelompok (Cluster Analysis)
Analisis Kelomok (Cluster Analysis) Sunari Mega Purnamasari (18209007) Program Stui Sistem an eknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro an Informatika Institut Teknologi Banung, Jl. Ganesha 10 Banung 40132,
Lebih terperinciPenerapan Model Deformasi Horizontal Mogi untuk Prediksi Perubahan Volume Sumber Tekanan pada Gunungapi Guntur
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geoesi Itenas No. Vol. 1 ISSN 8-50X Desember 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Penerapan Moel Deformasi Horizontal Mogi untuk Preiksi Perubahan Volume Sumber Tekanan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciTeknik Koreksi Posisi dan Bentuk Objek Citra dalam Basis Waktu-Bilangan Gelombang
JNTETI, Vol. 5, No., Mei 06 0 Teknik Koreksi Posisi an Bentuk Objek Citra alam Basis Waktu-Bilangan Gelombang Is Marianto Abstract In the case of raar imagery, the image is the result of convolution between
Lebih terperinciOPTIMASI PARAMETER DALAM ANALISIS CREEP DAN FATIQUE TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
Optimalisasi Parameter alam Analisis Creep an Fatique Terhaap Material Menggunakan Algoritma Genetika OPTIMASI PARAMETER DALAM ANALISIS CREEP DAN FATIQUE TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
81 BAB IV APORAN HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan moel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil
Lebih terperinciISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND
HUBUNGAN ANTARA AERAH IEAL UTAMA, AERAH FATORISASI TUNGGAL, AN AERAH EEIN Eka Susilowati Fakultas eguruan an Ilmu Peniikan, Universitas PGRI Aibuana Surabaya eka50@gmailcom Abstrak Setiap aerah ieal utama
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Diferensiasi
Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan
Lebih terperinciJUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA. Perencanaan yang diambil adalah perencanaan untuk instalasi pompa pada
BAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA 3.1. Perencanaan Intalai Pompa Perencanaan yang iambil aala perencanaan untuk intalai pompa paa Saring Putar. Data-ata awal aala ebagai berikut : Fluia : Sea Water Kapaita
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciFUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA
FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA. Penekatan Kalkulus: menefinisikan fungsi logaritma natural sebagai integral Panang sebuah fungsi yang iefinisikan engan menggunakan integral: (.) L(x) = t t. Dari Teorema
Lebih terperinciAnalisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai Aimas Bagus I., Ir. Muji Irmawan, MS., Ir. Faimun MSc., PhD Jurusan Teknik
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saudara. Saya yang bernama Chandra Susanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepaa Yth, Sauara Saya yang bernama Chanra Susanto, mahasiswa Fakultas Keokteran Gigi, bersama engan ini memohon keseiaan Sauara untuk berpartisipasi
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinciPendahuluan Definisi Aturan Problems DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan. November 18 th, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1
DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan November 18 th, 2011 Yogyakarta Garis Singgung Garis Singgung Kecepatan Sesaat Garis Singgung Garis Singgung Kecepatan Sesaat Garis Singgung Garis Singgung
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS
KNM XVI 3-6 Juli 01 UNPAD, Jatinangor ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS NANIK LISTIANA 1, WIDOWATI, KARTONO 3 1,,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Arus Output paa Buck-Boost Inverter yang Terhubung Gri engan Menggunakan Metoe Fee-Forwar Compensation (FFC) Faraisyah Nugrahani, Deet
Lebih terperinciDESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD
SEMINAR NASNAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATNS 00 DESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD M. Ibrahim
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGGILING DAGING. Azwar Fathoni D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
PERANCANGAN MEIN PENGGILING DAGING Azwar Fathoni D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri urabaya E-mail: azwarfathoni@gmail.com Buiharjo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER
Sujito, Implementasi Kenali PID alam Meningkatkan Kinerja Power System Stabilizer IMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER SUJITO Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Peralatan pengangkat ahan igunakan unuk meminahkan muatan i lokasi atau area, epartemen, parik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pemongkaran muatan an seagainya. Proses
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG
BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon
Lebih terperinciRelasi Dispersi dalam Pandu Gelombang Planar Nonlinear Kerr
Kontribusi Fisika Inonesia Vol. 13 No.3, Juli 00 Relasi Dispersi alam Panu Gelombang Planar Nonlinear Kerr Abstrak Hengki Tasman 1) an E Soewono 1,) 1) Pusat Penelitian Pengembangan an Penerapan Matematika,
Lebih terperinciPERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1)
Jurnal Desiminasi Teknologi, Vol.4 Nomor 1, Januari 216 ISSN 233-212X PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI
Lebih terperinciBAKING TIME HYDROGEN EMBRITTLEMENT PADA MATERIAL BATANG BAJA KARBON RENDAH
BAKING TIME HYDROGEN EMBRITTLEMENT PADA MATERIAL BATANG BAJA KARBON RENDAH Yuli Yetri (1) (1) Staf Pengajar Politeknik Universitas Analas Paang ABSTRACT Effect of baking time on hyrogen embrittlement of
Lebih terperinci