BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Surya Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Peralatan pengangkat ahan igunakan unuk meminahkan muatan i lokasi atau area, epartemen, parik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pemongkaran muatan an seagainya. Proses peminahan ini juga mencakup paa proses pemuatan an pemongkaran. Peminahan ean terseut ilakukan engan menggunakan tenaga yang leih kecil ari paa ean yang akan ipinahkan. Untuk kepentingan operasi pemuatan an pemongkaran, eerapa jenis pesawat pengangkat ilengkapi engan peralatan pengangkat ean yang ioperasikan engan menggunakan mesin antu (Auxiliary Machine) atau engan cara manual. Paa proses operasionalnya pesawat pengangkat memiliki gerakan peminahan ean seagai erikut : a. Gerak tegak (pengangkat vertical). Gerak menatar (pengangkatan horizontal) Pesawat pengangkat hanya mengangkat ean alam jumlah yang teratas an alam jarak yang teratas pula yang ilakukan engan ermacam-macam cara seperti : gerakan erjalan (Travelling), gerakan erputar (Rotating). Kran apat erpinah engan aya seniri (mesin penggerak seniri), ila iutuhkan suatu gerak pinah yang tiak teratas alam operasinya. Kran semacam ini ikenal juga seagai kran lapangan kasar (Rough Train) yang alam operasinya ipasang
2 i atas kenaraan khusus sesuai engan keutuhan misalnya : moil, traktor atau truk. Sesuai engan jenis kenaraan yang menukungnya, maka kran jenis ini i klasifikasikan seagai erikut : 1. Kran Moil (Moile Crane) 2. Kran Truk (Truck Mounte Crane) 3. Kran Kroler (Crouler Mounte Crane) 1. Kran Moil Kran moil apat melaju leih cepat ari kran kroler (Crouler Mounte Crane) an mempunyai stailitas yang leih aik ianingkan engan kran truk (Truck Mounte Crane), walaupun ia melaju engan kecepatan leih renah. Baik kran moil maupun truk ilengkapi engan caik (Out Riger Jack Siliner) yang apat memperluas iang ukungan kran engan perencanaan yang menyerupai ongkrak hyrolik terseut maka suspensi an roa-roa moil sepenuhnya eas ari ean pengangkat. Dengan emikian kapasitas angkat apat inaikkan. Bagaimanapun kran moil tiak mungkin eroperasi engan ean yang ringan, jai tanpa caik maka kapasitas angkat menurun engan tajam. Gamar : Kran Moil (Kran yang ipasang paa Truk)
3 2. Kran Truk Untuk pengoperasiannya pesawat pengangkatnya (kran) ipakai mesin seniri seperti iatas. Paa asarnya pengoperasian tipe kran tergantung kepaa sifat (karakteristik), ean an konisi lapangan, jai erhuungan engan kenaraan pengangkutnya. Maka oleh sea itu kran truk leih menganalkan kecepatan jelajah, jai kemampuan moilitasnya leih tinggi yaitu isa mencapai 100 km/jam. Gamar : Kran Truk 3. Kran Kroler Kran kroler yang iseut juga kran traktor rantai aalah tipe kran yang ioperasikan ari atas kroler seagai kenaraan pengangkutnya. Kran kroler apat eroperasi tanpa caik, seperti paa kran moil an kran truk an apat muah ergerak ilapangan yang kasar (rough train).
4 Gamar : Kran Kroler 2.2. Dasar - Dasar Pemilihan Pesawat Pengangkat Dasar pemilihan pesawat angkat perlu iketahui hal-hal seagai erikut : 1. Jenis an ukuran ari ean yang iangkat, misalnya : a. Untuk ean terpau (unit loa) : entuk, erat, volume an seagainya. Untuk ean tumpuan (ulk loa) : gumpalan, sifat muah remuk (friaility) an seagainya 2. Kapasitas peminahan ahan yang praktis tiak hanya kemuahan alam pemakaian peralatan saja, juga memiliki kapasitas angkat yang esar an kecepatan kerja yang relatif singkat. 3. Arah an panjang lintasan Beragai tipe peralatan apat mengangkat ean alam arah vertikel atau horizontal an entuk suut. 4. Metoe penumpukan Pemuatan an pemongkaran paa tujuan yang erea apat ilakukan engan cara mekanis an memerlukan alat tamahan.
5 5. Konisi lokasi yang spesifikasi Konisi terseut termasuk paa ukuran, entuk areal kerja an konisi tanah (groun relief) an seagainya Karakteristik Pesawat Pengangkat Parameter teknik yang utama ari seuah pesawat angkat ialah : 1. Kapasitas angkat (lifting capacity) 2. Berat kotor (ea weight) 3. Kecepatan ari eragai kecepatan 4. Tinggi pengangkatan (lifting height) 5. Ukuran-ukuran geometris ari pesawat angkat (geometri imention) Dalam analisa ini, penulis memilih kran hyrolik yang apat ergerak ilapangan, yang alam proses operasionalnya ipasang iatas keneraan khusus yang sesuai engan keutuhannya Fungsi Kran Hyrolik Paa asarnya pemilihan pesawat pengangkat yang akan irencanakan harus isesuaikan engan penggunaan serta kemampuan operasionalnya, karena pesawat angkat ini igunakan untuk mengangkat an meminahkan ean-ean engan kapasitas angkat 25 ton, serta aerah operasi yang erea maka sesuai engan keperluan ini ipakai kran hyrolik yang apat iatur jangkauannya. Secara umum pemilihan tipe pesawat pengangkat iasari atas eerapa pertimangan, iantaranya :
6 a. Dapat ioperasikan paa eragai tempat, seperti : pelauhan, parik, inustri, serta pemangunan geung ertingkat.. Dapat ioperasikan engan cepat an muah ikenalikan. c. Sangat sesuai igunakan untuk tujuan komersil, karena kapasitas angkat an jangkauan operasionalnya ervariasi. Untuk memuahkan pengenalian paa proses operasionalnya, kran ini menggunakan sistim hyrolik. Keuntungan ari penggunaan, sistim hyrolik aalah : a. Sistim kontrol otomatis, sehingga memuahkan alam pengoperasian.. Dapat meminahkan ahan/material tanpa menguah arah an posisi kran hyrolik. Kerugian ari penggunaan sistim hyrolik ialah : a. Biaya pemeliharaan yang sangat tinggi, karena memerlukan suku caang yang hanya iperoleh ari perusahaan pemuatnya.. Daya ari sistim mekanis motor penggerak, apaila motor penggerak tiak apat eroperasi/rusak maka hyrolik tiak apat eroperasi Prinsip Kerja Kran Hyrolik Paa asarnya kran ini menggunakan seuah mesin aik untuk gerak maju ataupun gerak munurnya, serta pergerakan seluruh mekanisme angkatnya. Untuk keperluan gerak maju, kran ini mempunyai 6 tingkatan kecepatan itamah 1 unit gerak munur. Paa pengoperasiannya kran ini menggunakan pompa hyrolik yang igerakkan oleh poros yang itransmisikan ari motor (engine).
7 Aapun gerakan-gerakan utama ari kran ini aalah : 1. Gerak maju an gerak munur (Traction/Retraction Motion) Bila kran ini ipergunakan hanya untuk eroperasi (ergerak), maka tuas peminah kecepatan ioperasikan melalui perantara roa gigi paa sistim transmisinya. 2. Gerak naik/turun (Hoisting Motion) Untuk mengangkat an menurunkan ean, pertama kita akan operasikan melalui tuas aik untuk keperluan mengangkat maupun menurunkan ean, sehingga fluia ekerja melalui pompa yang ikontrol melalui katu kontrol. selanjutnya fluia terseut menggerakkan hyrolik engan perantara roa gigi, maka rum penggulung menggulung tali yang menyeakan naik atau turunnya ean. 3. Gerak memperpanjang an memperpenek oom teleskopis Dengan mengoperasikan tuas kontrol, maka fluia kerja ari pompa an katu kontrol mengalir masuk ke siliner oom, sehingga oom apat ergerak sesuai engan yang iinginkan. 4. Gerak mengangkat an menurunkan oom (elevating oom) Untuk gerak ini ilakukan melalui tuas kontrol an katu kontrol meneruskan meia kerja (fluia) keaaan siliner angkat (elevating cyliner) yang kemuian iteruskan ke ooster, sehingga oom terseut apat iuah suut angkatnya sesuai engan yang iinginkan.
8 5. Gerak naik turun penyangga kran (jack cyliner motion) Melalui tuas kontrol yang ioperasikan, fluia ari pompa akan iteruskan ke ongkrak siliner yang akan menggerakkan (naik/turun) penyangga kran ini Tali Gamar 2.5 : Kran Hirolik Aa 2 jenis tali yang ikenal paa saat ini, yaitu : a. Tali non metal, misalnya tali rami atau manila henep an elakangan tali plastik telah pula ikemangkan.. Tali aja (steel wire rope) yang teruat ari serat-serat aja Tali Baja (Steel Wire Rope) Tali aja igunakan secara luas paa mesin-mesin pengangkut seagai peraot pengangkat ianingkan engan rantai, tali aja mempunyai keunggulan seagai erikut : a. Leih ringan.
9 . Leih tahan terhaap sentakan. c. Operasi yang tenang walaupun paa kecepatan operasi tinggi.. Keanalan operasi yang leih tinggi. Paa tali aja kawat paa agian luar akan mengalami keausan yang leih parah an putus leih ahulu ianingkan engan agian alamnya. Sehingga agian luar tali kawatnya mulai terputus jauh seelum putus an menanakan tali aja terseut perlu iganti, seangkan kerusakan paa rantai akan terjai tia-tia. Tali aja leih murah harganya i aningkan engan rantai, tetapi memerlukan iameter rum yang leih esar sehingga mekanisme pengangkat leih esar an erat. Tali kawat yang terentuk ari untaian ikenal seagai tali erpintal ua, an sering kali igunakan untuk mesin pengangkat. Lapisan alam tali mengelompokkan menjai : 1. Tali pintal silang atau tali iasa 2. Tali pintal paralel atau jenis langsung 3. Tali komposit atau pintal alik Tali iasa mempunyai penerapan yang paling luas. Tali ini ikontruksi seemikian rupa sehingga arah anyaman kawat alam untaian erlawanan engan arah anyaman untaian paa tali. Paa tali paralel arah anyaman kawat alam untaian sama engan arah anyaman untaian paa tali. Tali ini mampu menahan gesekan leih aik an leih fleksiel tetapi cenerung untuk terpuntir.
10 Tali pararel i pakai paa lift an pengangkat lainnya yang mempunyai jalur panu an seagai tali penghela. Paa tali komposit keua untaian yang erekatan ianyam engan arah yang erlawanan/teralik. Gamar Lapisan Serat Tali Tali untuk Kran an Pengangkat Paa umumnya setiap tali hanya apat mengalami lengkungan tertentu sepanjang umur pakai, sejumlah lengkungan tertentu yang telah melewati atas ini akan rusak engan cepat. Umur tali apat i tentukan engan memakai peraningan (Dmin aalah iameter minimum puli atau rum an aalah iameter tali) an D min (δ aalah iameter kawat paa tali). δ Lengkungan eralik yakni menuju arah erlawanan engan lengkungan yang seenarnya mengurangi umur tali seanyak setengahnya. Jumlah lengkungan yang i tentukan oleh jumlah titik (puli atau rum) tempat tali lewat, lengkungan alam satu arah paa titik terseut setara engan lengkungan tunggal an
11 lengkungan variael setara engan lengkungan gana sistem puli yang anyak igunakan an jumlah lengkungan apat ilihat paa gamar i awah ini. Gamar : Menentukan Jumlah Lengkungan Tali engan Satu Puli Bergerak an Puli Majemuk Untuk memperoleh umur tali yang seragam pengaruh jumlah lengkungan harus ikompensasikan engan satu peruahan paa peraningan menyatakan iameter tali engan rumus : engan = 1,5 Diperoleh : δ i... (Lit. 5, Hal. 38) D Jumlah Lengkungan = 1,5δ Dengan : min i δ = iameter satu kawat i = jumlah kawat alam tali
12 Tegangan paa tali yang ieani paa agian yang melengkung karena tarikan an lenturan aalah : ε = Dengan : S δe = +... (Lit. 5, Hal. 39) k F = kekuatan putus ahan kawat tali (kg/cm 2 ) k = faktor keamanan tali S = tarikan paa tali (kg) F = penampang erguna tali (cm 2 ) E = 8 3 E moulus elastisitas yang i koreksi ; imana, E = ~ kg/cm 2. Paa tali yang sering ipakai paa mesin pengangkat (kecuali tali pintalan kompon), misalnya tali engan 114, 222, an 342 uah kawat menjai : F (114) = k F (222) = k F (342) = k S S S (Lit. 5, Hal. 39)... (Lit. 5, Hal. 39)... (Lit. 5, Hal. 39) Maka iperoleh rumus engan memilih tali menurut kekuatan putusnya P paa penampang total tali seagai erikut :
13 P (114) = k P (222) = P (342) = k k S S S (Lit. 5, Hal. 39)... (Lit. 5, Hal. 40)... (Lit. 5, Hal. 40) Tarikan kerja maksimum paa agian tali ari sistim puli ean Sw apat ihitung engan rumus : S w = Dimana : Q n. η. η (Lit. 5, Hal. 41) Q = erat muatan yang i angkat (kg) n = jumlah muatan puli yang menyangga muatan η = efisiensi puli η 1 = efisiensi yang i seakan kerugian tali akiat kekuatannya ketika menggulung paa rum yang iasumsikan 0,98. Diameter rum atau puli minimum yang i izinkan iapat ari rumus : Dimana : D > e 1. e (Lit. 5, Hal. 41) D = iameter rum atau puli paa alurnya (mm) = iameter tali (mm) e 1 = faktor yang tergantung paa alat pengangkat an konisi operasi e 2 = faktor yang tergantung paa kontruksi tali.
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI
PERTEMUAN an 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI MOMEN INERSIA? ILMU FISIKA Momen inersia aalah suatu ukuran kelemaman seuah partikel terhaap peruahan keuukan alam gerak lintasan rotasi Momen inersia aalah
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciBaja : Tipe 6 x Fibre Core
Lampiran 1 Nilai Sebagai Fungsi Lengkungan an Tegangan Tarik Maksimum Tali Baja Tipe : x 19 + 1 Fibre Core Tabel L.1.1. Nilai Sebagai Fungsi Lengkungan lengkungan 1 2 3 1 20 23 25 Sumber : Zainuri (200)
Lebih terperinciOleh. εc=teg batas. εc=0,003. K 3 fc K 1. c h. As fs. T=Asfy. T=Asfy. C=k 1 k 3 fc bc. C=0.85fc ab. Penampang Balok Bertulang Tunggal
ε=0,003 ε=teg atas K 3 f h K 1 C=k 1 k 3 f K 1 C=0.85f a As fs T=Asfy As T=Asfy Penampang Balok Bertulang Tunggal Distriusi Regangan Atual Distriusi Tegangan Atual Distriusi Tegangan Persegi Ekivalen Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bagian-bagian Utama Pada Truck Crane a) Kabin Operator Seperti yang telah kita ketahui pada crane jenis ini memiliki dua buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciM SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )
MATERI 2 MESIN PENGANGKAT (hoisting machine) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menghitung kapasitas pesawat angkat Mahasiswa dapat menyebutkan komponenkomponen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciPEMETAAN MÖBIUS. Gani Gunawan. Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No 1, Bandung,40116, Indonesia
Jurnal Matematika Vol6 No Novemer 006 [ : 7 ] PEMETAAN MÖBIUS Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Banung,406, Inonesia ggan06@yahoocom Astrak Transformasi ilinear apat ikomposisikan ari transformasi
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN KONSTRUKSI
5 BAB IV ERANCANGAN KONSTRUKSI 4.1 engumpulan Variasi Konstruksi Dalam penyelesaian rancangan ies, langkah pertama yang ilakukan aalah memuat eerapa variasi proses pemotongan, engan tujuan supaya memperoleh
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Meia Tanam an Jenis Pupuk terhaap Pertumuhan an Perkemangan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) engan Teknik Buiaya Hiroponik Hasil analisis variansi (ANAVA)
Lebih terperinciMACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA
MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA 1. PENGETAHUAN DASAR a. Fungsi / Tujuan Sambungan Baja Suatu konstruksi bangunan baja aalah tersusun atas batang-batang baja yang igabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER
PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER Tugas Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Gelar Kesarjanaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN
V. DEFEKSI BOK ESTIS: METODE-US MOMEN Defleksi alok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita
Lebih terperinciNikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 1, Nomor 2, September 2013
Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan an Kelautan. Volume 1, Nomor 2, Septemer 2013 Penentuan Peraningan Es-curah an Ikan Nike (Awaous melanocephalus) Segar alam Cool-ox Berinsulasi terhaap Mutu Organoleptik an
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. ρ max. Daftar Notasi
Daftar Notasi DAFTAR NOTAI Ba IV Lantai Kenaraan an Trotoar As aalah luas tulangan tarik non prategang, mm 2 As aalah luas tulangan tekan non prategang, mm 2 Av aalah luas tulangan geser alam aerah sejarak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN DAN UMUR TALI BAJA KRAN HYDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON SKRIPSI
ANALISA KEKUATAN DAN UMUR TALI BAJA KRAN HYDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARAHALIM LUBIS NIM. 050421022 DEPARTEMEN
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciDewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia
Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Pulik Inonesia Contoh Soal Ujian Inonesia CPA I. Soal Akuntansi an Pelaporan Keuangan Soal Pilihan Gana 1. Apa konsep asar yang menukung pengakuan atas kerugian kontinjen?
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciPERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS
Lebih terperinciPERENCANAAN RATE OF PENETRATION PADA OPERASI PEMBORAN
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. PERENCANAAN RATE OF PENETRATION PADA OPERASI PEMORAN Oleh: *)Agus Alexanri ASTRAK Paa setiap kali ilakukan operasi pemoran, selalu iusahakan agar laju pemoran yang iperoleh
Lebih terperinciHASIL. Keterangan : a = bobot contoh b = bobot labu lemak dan labu didih c = bobot labu lemak, batu didih dan lemak
Johansen (Lampiran ). Infiltrasi parafin ke alam jaringan ilakukan secara ertahap engan menamahkan parafin eku ke alam waah yang erisi sampel, tertier utyl alkohol an minyak parafin, kemuian iiarkan teruka
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciMechanical Engineering Ismanto Alpha's
1 of 8 9/25/2015 11:04 PM Selamat Datang Semoga Dapat Bermanfaat Mengenai Saya Mechanical Engineering Ismanto Alpha's Jumat, 04 Desember 2009 Nama: IsmantoAlpha's Lokasi: Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Lebih terperinciBAB I. Ada beberapa macam sarana transportasi pribadi untuk membawa anak,yaitu : BERMOBILITAS
PENDAHLAN LATAR BELAKANG Aa eeraa macam sarana transortasi riai untuk memawa,yaitu : Motor Moil Menengah Tetai K E NYATAAN NYA: Menengah Dari segi keselamatanæ Moil jauh leih aman i aningkan motor. Karena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1 Planetary Gearbox Untuk pengertian secara umumnya sistem roa gigi planet aalah sebuah sistem roa gigi yang teriri ari sun gear, carrier gear an ring gear atau internal gear Satu
Lebih terperincidlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv
- - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciPERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC
PERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC A. PENDAHULUAN. Aa ua kegagalan yang apat terjai paa komponen struktur lentur profil I yang mengelami lentur. Kegagalan pertama profil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mobile Crane Mobile crane adalah Alat pengangkat ( crane) dengan sebuah mesin yang mempunyai struktur traktor atau truck yang dapat dipindahkan dengan mudah karena dukungan
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciMETODE VOLUME HINGGA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH SUDUT PERTEMUAN SALURAN TERHADAP PROFIL PERUBAHAN SEDIMEN PASIR PADA PERTEMUAN SUNGAI
Seminar Nasional Matematika an Peniikan Matematika METODE VOLUME HINGGA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH SUDUT PERTEMUAN SALURAN TERHADAP PROFIL PERUBAHAN SEDIMEN PASIR PADA PERTEMUAN SUNGAI Fitriana Yuli Saptaningtyas
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh
Lebih terperinciPerancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan
Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan Latar Belakang Dalam mencapai kemakmuran suatu negara maritim penguasaan terhadap laut merupakan prioritas utama. Dengan perkembangnya
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA & DASAR TEORI
BAB II KAJIAN USTAKA & DASAR TEORI.1 Kajian ustaka Dalam tugas akhir Eko Raia Utomo yang erjuul erancangan Oveea Travelling Crane Tie onorail Kaasitas 5 Ton x 10 eter San, Oveea crane meruakan salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciBAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc
BAB KAPASITOR ontoh 5. Definisi kapasitas Sebuah kapasitor 0,4 imuati oleh baterai volt. Berapa muatan yang tersimpan alam kapasitor itu? Jawab : Kapasitas 0,4 4 0-7 ; bea potensial volt. Muatan alam kapasitor,,
Lebih terperinciPERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M OLEH : VADDIN GULTOM
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA
Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this
Lebih terperinciFluida. Pada temperatur normal, zat dapat berwujud: Fluida
LUID luia aa teperatur noral, zat apat erwuju: luia? aatan/soli Cair/Liqui Gas luia Zat an apat enalir an eiliki entuk seperti waah an enapunna to-ato an olekul-olekul eas ererak luia okok ahasan luia
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperinciSURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS
SURVEYING (CIV-04) PERTEMUAN : METODE PENGUKURAN LUAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevar Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaa Tangerang Selatan 54 MANFAAT PERHITUNGAN LUAS Pengukuran luas ini ipergunakan
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinciBil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah
Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN LIFT UNTUK KEPERLUAN GEDUNG PERKANTORAN BERLANTAI SEPULUH Oleh : R O I M A N T A S. NIM : 030421007 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Pesawat angkat atau alat pengangkat merupakan salah satu jenis peralatan yang bekerja secara periodik untuk mengangkat dan memindahkan suatu barang yang mempunyai beban
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JANGKA KABUPATEN BIREUEN
HUBUNGN NTR MOTIVSI DENGN PRESTSI BELJR EKONOMI SISW KELS VIII SMP NEGERI JNGK KBUPTEN BIREUEN Satriani Mahasiswa Peniikan Ekonomi Zahara Dosen Peniikan Ekonomi BSTRK Paa kegiatan proses elajar mengajar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 14 No. 1 Juli 2013 (15-25)
INFO TEKNIK Volume 4 No. Juli 0 (5-5) RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG BAHAN KERUPUK UBI KAYU. Fira Herlina, ST., M.Eng.. Ahma Rizani, S.HI., S.E., M.Eng., M.Ec.Dev. Universitas Islam Kalimantan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peralatan pengangkat bahan digunakan unuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pembongkaran muatan dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPerancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :
Lebih terperinciBESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU
BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU Davi S. V. L Bangguna 1) 1) Staff Pengajar Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sintuwu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu suatu keuntungan yang tidak kalah penting, dari segi
BAB I PENAHUUAN. AAR BEAKANG Penggunaan aang rismais aa geagar aja eah sering ijumai aa konsruksi-konwsruksi yang menggunakan aja seagai komonen srukurnya, eai sekarang ini aa konisi-konisi erenu aang
Lebih terperinciDAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pembantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG
DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pemantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG No Ringkasan Isi Jenis Berkala A. Profil Keuukan SKPD Keuukan Dinas : 1. Keuukan Domisil
Lebih terperinciPembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.
Pemahasan Soal SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT an LOGIKA PRAKTIS Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION an TRIK SUPERKILAT Pemahasan Soal SNMPTN 2011 Matematika
Lebih terperinciPERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE
PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE Joseph Rama Wiratama 1) dan Soeharsono 2) 1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 2) Jurusan Teknik
Lebih terperinciDisusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT
STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN
No.33 Vol.1 Thn.XVII April 010 ISSN : 0854-8471 ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN Devi Chandra 1, Gunawarman 1, M. Fadli 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciKonstruksi Rangka Batang
Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang
Lebih terperinci