AUDIT KEAMANAN INFORMASI PADA PDAM TIRTA TARUM KARAWANG MENGGUNAKAN INDEKS KAMI SNI ISO/IEC 27001:2009 DAN FISHBONE

Transkripsi

1 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 AUDIT KEAMANAN INFORMASI PADA PDAM TIRTA TARUM KARAWANG MENGGUNAKAN INDEKS KAMI SNI ISO/IEC 27001:2009 DAN FISHBONE Mochamad Wahyudi Program Pascasarja Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mdiri wahyudi@nusamdiri.ac.id Kam Nainggol Program Pascasarja Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mdiri gol1251@yahoo.co.id Abstract - Audit is a process of collecting d evaluating evidence of measurable information about economic entity conducted by a competent d independent person to be able to determine d report the conformity of information including with predetermined criteria. Some of the most frequent problems with institutions are data or information theft caused by low information security. This happens because compies or agencies are less aware of the importce of the role of ICT in orgizations. Therefore it is necessary to conduct information security audit so that it c know the level of information security in institution whether the institution has complied with information security as per SNI stdard or not d to know how high level of information security at that institution. Through the audit results c be known whether the compy is viable or not by using OUR Index to evaluate the level of information security. After the results of the evaluation are known to alyze the cause of the problem occurs by using the fishbone method. When the cause of the problem is known to be established improvement strategy as a recommendation of improvements to information security. Keywords: Information Security Audit, OUR Index, fishbone ABSTRAK - Audit merupak sebuah proses pengumpul d pengevaluasi bah bukti tentg informasi yg dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yg dilakuk seorg yg kompeten d indepen untuk dapat menentuk d melapork kesesuai informasi termasuk deng kriteria-kriteria yg telah ditetapk. Beberapa masalah yg sering terjadi pada lembaga adalah pencuri data ataupun informasi yg disebabk oleh rendahnya keam informasi. Hal tersebut terjadi karena perusaha atau lembaga terkait kurg menyadari pentingnya per TIK dalam orgisasi. Oleh karena itu perlu dilakuk audit keam informasi sehingga dapat mengetahui tingkat keam informasi pada suatu instsi apakah instsi tersebut sudah mematuhi keam informasi sesuai stdar SNI atau belum d untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keam informasi pada instsi tersebut. Melalui hasil audit dapat diketahui apakah perusaha layak atau tidak deng menggunak Indeks KAMI untuk mengevaluasi tingkat keam informasi. Setelah diketahui hasil evaluasi dilakuk alisis terhadap sebab akibat masalah tersebut terjadi deng menggunak metode fishbone. Saat sebab akibat masalah sudah diketahui dapat dibentuk strategi perbaik sebagai rekomendasi terhadap perbaik keam informasi yg ada. Kata Kunci: Audit Keam Informasi, Indeks KAMI, fishbone PENDAHULUAN kasus yg sekarg byak permasalah yg berkait deng Teknologi Informasi (TI), salah satu contohnya mengenai TI pada PDAM yg biasa dikenal deng Pengenal Teknologi Informasi (PTI). TI pastinya byak hal-hal yg harus diperhatik, salah satunya keam informasi. Untuk keam TI sendiri harus menygkut kerahasia, keutuh, d ketersedia. Contoh dari salah satu PDAM yg menggunak TI adalah PDAM Tirta Tarum Karawg. PDAM Tirta Tarum Karawg merupak salah satu perusaha daerah air minum yg harus melayi air bersih deng baik kepada masyarakat di kota Karawg. Oleh karena itu diperluk keam demi menjaga kerahasia d integritas yg ada di instsi tersebut. D selain itu, per Teknologi Informasi (TI) sgatlah penting untuk 15

2 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 ditingkatk karena kita telah memasuki era informasi (Wahyudi, 2016:1). Menurut KemKomInfo dalam Muhajirin (2014:3) Indeks KAMI adalah salah satu alat yg digunak untuk mengalisis tingkat kesiap pengam informasi di instsi pemerintah. Alat evaluasi ini tidak ditujuk untuk mengalisis kelayak atau efektifitas bentuk pengam yg ada, melaink sebagai pergkat untuk memberik gambar kondisi kesiap (kelengkap d kematg) kergka kerja keam informasi kepada pimpin instsi d berfungsi sebagai indikator penerap keam informasi secara nasional. Evaluasi dilakuk terhadap beberapa area target penerap keam informasi deng rug lingkup pembahas yg juga memenuhi semua aspek keam yg didefinisik oleh stdar SNI ISO/IEC 27001:2009, ditarya tata kelola keam informasi, pengelola resiko keam informasi, kergka kerja keam informasi, pengelola aset informasi, teknologi d keam informasi, d yg terakhir per TIK. evaluasi keam informasi pastinya terdapat beberapa hasil. Dima dari beberapa hasil haruslah dialisis kembali untuk memberik rekomendasi perbaik. Karena pastinya tidak semua hasil evaluasi mencapai hasil yg layak. Hasil yg tidak layak inilah yg ntinya perlu rekomendasi perbaik. Untuk memberik rekomendasi terhadap hasil evaluasi diperluk metode yg dapat mengalisis sebab-sebab terhadap hasil yg dinyatak masih belum layak atau belum sesuai target. Salah satu metode alisis yg dapat digunak untuk mengetahui sebab-sebab dari sebuah permasalah adalah Fishbone. Fishbone adalah salah satu metode/tool di dalam meningkatk kualitas (Murnaw d Mustofa, 2014:31). Sering juga diagram ini disebut deng diagram sebab-akibat atau cause effect diagram. Fishbone digunak sebagai identifikasi berbagai sebab dari satu efek atau masalah, d mengalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah ak dibagi menjadi beberapa kategori yg berkait. Ditarya musia, material, mesin, prosedur, lingkung, d sebagainya. Pada peneliti ini ak digunak Indeks KAMI untuk mengevaluasi hasil kualitas keam informasi d Fishbone untuk mengalisis hasil evaluasi untuk diberik rekomendasi dari masalah terkait. Mulai Perumus Masalah Studi Pustaka Studi Lapg Penerap Indeks KAMI SNI ISO/IEC 27001/2009 Hasil Evaluasi d Temu Penerap Fishbone Diagram Hasil Analisis d Rekomendasi Perbaik Selesai Gambar 1 Kergka pemikir Tuju Peneliti Tuju dilakukya peneliti ditarya : 1. Evaluasi keam TI di PDAM Tirta Tarum Karawg berdasark Indeks KAMI. 2. Mengetahui seberapa baik per TIK pada TI PDAM Tirta Tarum Karawg. 3. Mengetahui beberapa area yg lemah dari lima area teknologi yg diuji 4. Memberik rekomendasi perbaik keam TI di masa mendatg menggunak metode Fishbone deng cara mengalisis hasil evaluasi BAHAN DAN METODE Metode yg digunak dalam peneliti ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tuju dari peneliti deskriptif ini untuk membuat deskripsi, gambar atau lukis secara sistematis, faktual, d akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubung tar fenomena yg diselidiki (Nazir, 2003:97). Menurut Moleong (2004:131) menjelask bahwa, metode kualitatif adalah metode yg digunak untuk meneliti pada kondisi obyek yg alamiah, dima peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpul data dilakuk secara gabung, alisis data bersifat induktif 16

3 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 d hasil peneliti kualitatif lebih menekk makna dari pada generalisasi. Metode peneliti yg digunak ditarya: 1. Metode Pengumpul Data 2. Penerap Kuesioner pada Indeks KAMI 3. Penerap Fishbone Diagram 4. Memberik Rekomendasi HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpul Data Peneliti ini dilakuk deng memberik kuesioner kepada 3 org staff TI PDAM Tirta Tarum Karawg. Berikut kumpul tabel data hasil pengolah kuesioner: Tabel Pengolah d Perhitung Data Tabel 1. Pengolah Data Per TIK Pertya Minim Rendah Sedg Tinggi Kritis P11 1 Total Dari tabel data di atas menjelask bahwa P1 sampai P12 merupak pertya. Untuk status minim terjawab 2 pertya, rendah 4 pertya, sedg terjawab 5 pertya, d tinggi terjawab 1 pertya saja sedgk kritis tidak satupun terjawab. per TIK nilai minim mendapatk skor 0, rendah mendapatk skor 1, sedg mendapatk skor 2, tinggi mendapatk skor 3 d kritis mendapatk skor 4. Dari data di atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 2 Perhitung Data Per TIK Pertya Skor P1 0 P2 0 P3 3 P4 2 P5 2 P6 2 P8 2 P9 2 P11 2 Total 18 Skor total dari per TIK dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya sedg. Pertya Tabel 3 Pengolah Data Tata Kelola Tidak Dilakuk Perenca Penerap P11 1 P13 1 P14 1 P15 1 P16 1 P17 1 P18 1 P19 1 P20 1 Diterapk Meyelur uh Total Dari tabel data di atas P1 sampai P20 didapatk hasil untuk status tidak dilakuk terjawab 7 pertya, dalam perenca 11 pertya, dalam penerap terjawab 2 pertya, d kritis tidak terjawab. tata kelola keam informasi terdapat tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P8 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1. Sedgk P9 sampai P11 pada tingkat kematg II d pada 17

4 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 kategori pengam 2. D untuk P12 sampai P14 pada tingkat kematg III pada kategori pengam 2. Untuk pertya dari P15 sampai P20 memiliki tingkat kematg IV deng kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 1 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1,pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Dari data di atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 4 Perhitung Data Tata Kelola Pertya Skor P2 0 P5 0 P9 2 P10 4 P11 4 P12 0 P13 2 P14 4 P15 0 P16 0 P17 0 P18 0 P19 0 P20 0 Total 18 Skor total dari tata kelola keam informasi dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya sedg. Tabel 4 Pengolah Data Pengelola Resiko Pertya Tidak Dilakuk Perenca Penerap Diterapka n Menyelur uh P11 1 P13 1 P14 1 P15 1 Total Dari tabel data di atas P1 sampai P15 didapatk hasil untuk status tidak dilakuk terjawab 7 pertya, dalam perenca 8 pertya, dalam penerap terjawab 0 pertya, d kritis tidak terjawab. pengelola resiko keam informasi terdapat tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P9 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1. Sedgk P10 sampai P11 pada tingkat kematg III d pada kategori pengam 2. D untuk P12 sampai P13 pada tingkat kematg IV pada kategori pengam 2. Untuk pertya dari P14 sampai P15 memiliki tingkat kematg V pada kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 0 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1,pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Sedgk skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 3, pada kategori pengam 2 adalah 6 sedgk pada kategori pengam 6 adalah 9 Dari data di atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 5. Perhitung Data Pengelola Resiko Pertya Skor 18

5 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 P9 0 P10 0 P11 0 P12 0 P13 0 P14 0 P15 0 Total 8 Skor total dari tata kelola keam informasi dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya rendah. Tabel 6 Pengolah Data Kergka Kerja Pertya Tidak Dilakuk Perenca Penerap Diterapka n Menyelur uh P11 1 P13 1 P14 1 P15 1 P16 1 P17 1 P18 1 P19 1 P20 1 P21 1 P22 1 P23 1 P24 1 P25 1 P26 1 Total Dari tabel data di atas P1 sampai P15 didapatk hasil untuk status tidak dilakuk terjawab 4 pertya, dalam perenca 15 pertya, dalam penerap terjawab 6 pertya, d kritis terjawab 1 pertya. kergka kerja pengelola keam informasi terdapat tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P4 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1, P7 sampai P8 pada tingkat kematg II d pada kategori pengam 2, P9 sampai P12 pada tingkat kematg III pada kategori pengam 2, P13 sampai P14 memiliki tingkat kematg III pada kategori pengam 2, P15 sampai P16 memiliki tingkat kematg IV d kategori pengam 3, P17 sampai P18 memiliki tingkat kematg II d kategori pengam 1, P19 sampai P21 memiliki tingkat kematg III d pada kategori pengam 1, P22 sampai 23 memiliki tingkat kematg III d pada kategori pengam 2, P24 memiliki tingkat kematg IV d kategori pengam 3, d untuk P25 sampai P26 memiliki tingkat kematg V d pada kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 0 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1, pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Sedgk skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 3, pada kategori pengam 2 adalah 6 sedgk pada kategori pengam 6 adalah 9 Dari data di atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 7 Perhitung Data Kergka Kerja Pertya Skor P2 2 P4 2 P6 3 P7 2 P8 2 P9 2 P10 2 P11 2 P

6 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 P13 0 P14 0 P15 0 P16 0 P17 1 P18 1 P19 1 P20 0 P21 0 P22 0 P23 0 P24 0 P25 0 P26 0 Total 27 Skor total dari tata kelola keam informasi dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya sedg. Tabel 8 Pengolah Data Pengelola Aset Keam Pertya Tidak Dilakuk Perenca Penerap P11 1 P13 1 P14 1 P15 1 P16 1 P17 1 P18 1 P19 1 P20 1 P21 1 P22 1 P23 1 P24 1 Diterapak Menyelur uh P25 1 P26 1 P27 1 P28 1 P29 1 P30 1 P31 1 P32 1 P33 1 P34 1 Total Dari tabel data di atas P1 sampai P34 didapatk hasil untuk status tidak dilakuk terjawab 2 pertya, dalam perenca 15 pertya, dalam penerap terjawab 11 pertya, d kritis tidak terjawab. pengelola aset keam informasi terdapat tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P16 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1, P17 pada tingkat kematg I d pada kategori pengam 2, P9 sampai P12 pada tingkat kematg III pada kategori pengam 2, P13 sampai P14 memiliki tingkat kematg III pada kategori pengam 2, P15 sampai P16 memiliki tingkat kematg IV d kategori pengam 3, P17 sampai P18 memiliki tingkat kematg II d kategori pengam 1, P19 sampai P21 memiliki tingkat kematg III d pada kategori pengam 1, P22 sampai 23 memiliki tingkat kematg III d pada kategori pengam 2, P24 memiliki tingkat kematg IV d kategori pengam 3, d untuk P25 sampai P26 memiliki tingkat kematg V d pada kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 0 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1, pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Sedgk skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 3, pada kategori pengam 2 adalah 6 sedgk pada kategori pengam 6 adalah 9. Dari data di atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 9. Perhitung Data Pengelola Aset Keam 20

7 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 Pertya Skor P1 2 P6 2 P8 2 P10 2 P11 2 P12 2 P13 1 P14 2 P15 2 P16 2 P17 2 P18 2 P19 2 P20 2 P21 4 P22 0 P23 0 P24 0 P25 2 P26 1 P27 1 P28 1 P29 1 P30 1 P31 2 P32 0 P33 2 P34 0 Total 49 Skor total dari tata kelola keam informasi dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya sedg. Tabel 10. Pengolah Data Aspek Teknologi Pert ya Tidak Dilaku k Perenca na Penera p Diterap k Menyel uruh P11 1 P13 1 P14 1 P15 1 P16 1 P17 1 P18 1 P19 1 P20 1 P21 1 P22 1 P23 1 P24 1 Total Dari tabel data di atas P1 sampai P24 didapatk hasil untuk status tidak dilakuk terjawab 1 pertya, dalam perenca 10 pertya, dalam penerap terjawab 13 pertya, d kritis tidak terjawab. kergka pengelola aset keam informasi terdapat tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P10 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1, P11 sampai P16 pada tingkat kematg III d pada kategori pengam 2, P17 sampai P19 pada tingkat kematg II pada kategori pengam 1, P20 sampai P23 memiliki tingkat kematg III pada kategori pengam 2, d P24 memiliki tingkat kematg IV d kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 0 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1, pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Sedgk skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 3, pada kategori pengam 2 adalah 6 sedgk pada kategori pengam 6 adalah 9 Dari data di 21

8 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 atas diperoleh tabel perhitung sebagai berikut: Tabel 11 Perhitung Data Aspek Teknologi Pertya Skor P1 2 P2 2 P3 2 P4 2 P6 2 P7 2 P8 2 P10 2 P11 2 P12 4 P13 2 P14 4 P15 2 P16 2 P17 2 P18 2 P19 2 P20 2 P21 2 P22 2 P23 2 P24 0 Total 48 Skor total dari tata kelola keam informasi dari perhitung diatas menunjukk tingkat ketergtungnnya sedg. Penetap Status pada Indeks KAMI Penetap Status pada Per TIK Gambar 2 Skoring Per TIK Dari gambar di atas menjelask bahwa per TIK deng nilai minim mendapatk skor 0, rendah mendapatk skor 1, sedg mendapatk skor 2, tinggi mendapatk skor 3 d kritis mendapatk skor 4. D mendapatk total skor 18 yg menunjukk tingkat ketergtungnya sedg Penetap Status pada Tata Kelola Keam Informasi Gambar 3 Skoring Tata Kelola Keam Informasi Dari gambar di atas tata kelola keam informasi memiliki tiga kategori pengam d enam tingkat kematg. Untuk P1 sampai deng P8 pada tingkat kematg II d terletak pada kategori pengam 1. Sedgk P9 sampai P11 pada tingkat kematg II d pada kategori pengam 2. D untuk P12 sampai P14 pada tingkat kematg III pada kategori pengam 2. Untuk pertya dari P15 sampai P20 memiliki tingkat kematg IV deng kategori pengam 3. Nilai skor tidak dilakuk pada kategori pengam pada kategori pengam 1 sampai 3 adalah 0, skor dalam perenca pada kategori pengam 1 adalah 1,pada kategori pengam 2 adalah 2 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 3. Skor dalam penerap pada kategori pengam 1 adalah 2, pada kategori pengam 2 adalah 4 sedgk pada kategori pengam 3 adalah 6. Deng total skor yg didapat adalah 18 yg menunjukk tingkat ketergtungnya sedg. Untuk empat area lainnya selain per TIK memiliki penilai yg sama deng skoring tata kelola. 22

9 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 Penetap Status Pengelola Resiko Gambar 4. Skoring Pengelola Resiko Penetap Status Kergka Kerja Gambar 6 Skoring Pengelola Aset Penetap Status Aspek Teknologi Gambar 7 Skoring Teknologi Keam Informasi Mengetahui Hasil Melalui Dashboard Jaring Laba-Laba Gambar 5 Skoring Kergka Kerja Penetap Status Pengelola Aset Gambar 8 Jaring Laba-Laba 23

10 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 Hasil Evaluasi Area Peng ama n Tata Kelol a Tabel 12 Hasil Evaluasi Risi ko Ker gka Kerja Ase t Ting kat Kem I at g Berdasark tabel hasil evaluasi kelengkap pengam 5 area, didapatk skor akhir 150 dari skor 588. D tingkat kematg pada tingkat I hal ini menunjukk bahwa mulai adya pemaham perlunya pengelola keam informasi ak tetapi penerap lgkah pengam belum teratur, kurg adya pengawas, pihak pengelola keam informasi belum menyadari tggung jawabnya. Penetap Hasil Pada Fishbone Diagram Tekn ologi Skor Statu I+ I I+ I+ I+ s Ting kat Kele ngka p 150 Tabel 13 Sebab Akibat Masalah Terkait Masalah Sebab Akibat M Power: 1. Kurgnya Staff TI 2. Tidak adya tim koordinasi khusus Machine: 1. Kurgnya pengam jaring Method: Rendahnya Keam Informasi 1. Tidak adya audit internal pada PDAM Tirta Tarum Karawg 2. Tidak adya program penilai kinerja 3. Belum adya lgkah mitigasi Measurement: 1. Tidak adya mekisme pengukur mengenai tata kelola informasi Tidak adya audit internal Method Tidak adya program penilai kinerja Tidak adya mekisme pengukur tata kelola informasi Measurement Belum adya lgkah mitigasi Sebab Akibat Machine Kurgnya pengam jaraing SSL Kurgnya Staff TI M Power Tidak adya tim koordinasi khusus Gambar 9 Fishbone Diagram Masalah Rendahnya Keam Informasi pada PDAM Tirta Tarum Karawg Memberik Rekomendasi Permasalah Rekomendasi M Power: 1. Kurgnya Staff IT 2. Tidak adya tim koordinasi khusus Machine: 1. Kurgnya pengama n jaring Method: 1. Tidak adya audit internal 2. Tidak adya program penilai kerja 3. Belum adya lgkah mitigasi Measurement: 1. Tidak adya mekisme pengukur mengenai tata kelola informasi M Power: 1. Menambah Staff IT 2. Dibentuk tim kooordinasi khusus Machine: 1. Menambahk fitur SSL pada situs terkait Method: 1. Dilakuknya audit internal 2. Membuat program penilai kerja secara berkala 3. Membuat lgkah mitigasi unutk pencegah resiko sedini mungkin Measurement: 1. Menyusun mekisme pengukur mengenai tata kelola informasi 24

11 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS 2016 KESIMPULAN Hasil yg didapat dari peneliti mengenai audit keam informasi pada PDAM Tirta Tarum Karawg menggunak Indeks KAMI sebagai alat evaluasi d Fishbone Diagram sebagai alat alisisnya mendapatk skor 12 dari total skor 120. Dari skor ini dapat disimpulk bahwa PDAM Tirta Tarum Karawg memiliki Per terhadap TIK adalah sedg, artinya masih byak perbaik dalam mengelola keam informasi. Masih byak pergkat-pergkat keam yg belum diterapak pada instsi ini. Sehingga diperluknya strategi perbaik untuk kedepnya. Strategi perbaik yg harus dilakuk yakni: menambah staff TI, membuat tim koordinasi khusus, membuat tahap mitigasi, melakuk audit internal, membuat program penilai kinerja, membuat fitur SSL, d membuat mekasnisme pengukur tata kelola informasi. DAFTAR REFERENSI Cleary, Barbara A, d Sally J. Dunc. (2008). Thinking Tools for Kids: Activity Book for Classroom Learning. Milwaukee Wisconsin :ASQ Quality Press. Dewi, Indah Kusuma, Fitroh d Suci Rahmawati. (2015). Usul majemen resiko berdasark stdard SNI ISO/IEC 27001:2009 menggunak Indeks KAMI(Keam Informasi studi kasus: Bad Nasional Penempat d Perlindung Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). STUDIA INFORMATIKA: Jurnal Sistem Informasi, Vol. 8 No. 1 (2015). Gheorghe, Liie d Ciocoui C.N. (2010). Application of Fishbone Diagram to Determine the Risk of Event With Multiple Causes Magement Research d Practice. Vol 2 Issue 1 (2010) p: Muhajirin, Adi. (2012). Kaji Tingkat Kematg Sistem Majemen Keam Informasi Studi Kasus: Suku Dinas Komunikasi d Informatika Jakarta Selat. Conference Paper June Murnaw, Heri d Mustofa. (2014). Perenca Produktivitas Kerja dari Hasil Evaluasi Produktivitas deng Metode Fishbone di Perusaha Percetak Kemas PT.X. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 11 No.1 April Nazir, M Metode Peneliti. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sakinah, Farroh d Bambg Setiaw. (2014). Indeks Penilai Kematg (Maturity) Majemen Keam Lay TI. Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: Supristiowadi, Eko, Bambg Setiaw, d Yudhistira Kesuma. (2012). Kaji d Pelaksa Perbendahara Negara di Lingkung Ktor Wilayah Perbendahara Jawa Timur. Jurnal Teknik ITS Vol.1, No. 1, (Sept.2012) ISSN: Suswinarno. (2012). Am dari Risiko dalam Pengada Barg/Jasa Pemerintah. Jakarta: Visimedia. Wahyudi, Mochammad. (2016). Audit Information Systems Core Bking System Using Itil V.3 Case Study on BTPN Sharia Bk. 10 th May Vol. 87. No.1. ISSN: Wong, Kam Cheong. (2011). Using Ishikawa Diagram as a Tool to Assist Memory d Retrieval of Relevt Medical Cases from The Medical Literature. Wong Journal of Medical Case Reports 2011, 5:120. Kuswdi d Mutiara, Erna. (2004). DELTA Delap Lgkah d Tujuh Alat Statistik untuk Peningkat Mutu Berbasis Komputer. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo ISBN : Moleong, Lexy J Metode Peneliti Kualitatif. Bdung: Remaja Rosda Karya. 25

12 VOL. 2. NO. 1 AGUSTUS