PENGARUH PEMAKAIAN APD TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAJIN BATU MARMER DI DESA GAMPING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Transkripsi

1 PENGARUH PEMAKAIAN APD TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAJIN BATU MARMER DI DESA GAMPING KABUPATEN TULUNGAGUNG Rulik Tri Anggraini Dinas Keseh Kabupen Trenggalek ABSTRACT Workplace accidents c be caused by two factors: unsafe action or hum factors d unsafe condition or work environment factors. Based on the research of experts incidence of workplace accidents are caused by hum factors. The purpose of this study was to determine the effect on the incidence of PPE usage accident work on marble stone artiss in the village of Dalkeith Tulungagung. This research includes alytical research alytic da alysis method th uses a simple linear regression d in terms of the time this study was a cross sectional study. The dependent variable in this study was the incidence of accidents work during the month of june, while the independent variable is the use of personal protective equipment (PPE). Marble artiss in doing the bulk of his work in the cegory of always wearing PPE as my as 37 people (61,67) of the 60 respondents. In large part accident sufferd minor workplace accidents by 36 people (60,0 ) of the 60 respondents. Analysis of test result prove th the value of B (0,234), the regression model is positive or unidirectiona, meing always wear PPE then the lower the number of accidents incident. Value P Value sig is 0,018 less th 0,05 with a value of R (0,304) mes th there is a low impact on the use of PPE in the workplace accident marble craftsmen in the village of Limestone, District Campurdar, Tulungagung. Still a lot of work accident occurs therefore advisable to relevt agencies such as mpower, health officers, community helh centers, local government held a counseling d guidce on aplicion of safety aspects of artiss d business owners so hopefully decrease the incdence of occupional accidents d increasinbg labor productivity. Keywords : Carft Stone Marble, Work Accident, Use of PPE PENDAHULUAN kerja termasuk penyakit akib kerja yg merupak resiko yg harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakuk pekerja termasuk kecelaka yg terjadi dalam perjal bergk dari rumah menuju temp kerja, d pulg ke rumah melalui jal biasa au wajar dilalui. kerja dap disebabk oleh 2 faktor yaitu unsafe action au faktor musia d unsafe condition au faktor lingkung kerja (Jamsostek, 2009). Al Pelindung Diri (APD) pada dasarnya merupak al yg sg penting, sebab al tersebut adalah upaya terakhir dalam usaha melindungi pekerja setelah upaya rekayasa (engineering) d administrif oleh perusaha. Hal tersebut dimaksudk untuk melindungi maupun mengurgi tingk kecelaka kerja yg kerap terjadi (Hindrmo, 2010). Kejadi kecelaka kerja byak ditemuk pada industri informal, salah sunya terjadi di daerah Tulungagung terutama di Desa Gamping yg terdap industri kerajin bu marmer. Berdasark da primer (hasil observasi) d da sekunder jumlah kejadi kecelaka kerja pada kerajin bu marmer di Desa Gamping adalah 20 kasus dalam tahun 2010 dima kejadi kecelaka masuk dalam kegori kecelaka ber karena perajin harus beristirah lebih dari 2 hari di puskesmas au rumah sakit d juga terdap 5 perajin yg harus cac permen karena kehilg jari tg yg terkena mesin potong bu d gerinda listrik. Byaknya kejadi disebabk oleh proses kerja yg memiliki resiko bahaya yg tinggi ditambah pengguna peral kerja seperti gerinda listrik, al potong bu, al penghalus bu d peral kerja lain tpa dilengkapi prosedur yg benar tentg

2 ta cara pengguna al kerja tersebut, sebagi besar perajin juga sudah memakai Al Pelindung Diri (APD) terutama sarung tg, ear plug d masker tetapi APD yg digunak sg tidak memenuhi syar karena masih memakai APD yg rusak d kurgnya peraw. Oleh karena kerugi yg disebabk kecelaka kerja pada sektor informal sg beragam dima faktor musia merupak per yg paling penting yg menyebabk kecelaka kerja, maka diadak peneliti tentg kejadi kecelaka kerja pada sektor informal terutama yg disebabk faktor musia. METODE PENELITIAN Peneliti ini meneliti tentg pengaruh pemakai al pelindung diri terhadap kejadi kecelaka kerja pada Perajin bu marmer di Desa Gamping Kabupen Tulungagung. Peneliti ini termasuk peneliti alitik deng metode alisis da alitik yg menggunak uji regresi linier. Dilih dari segi waktu peneliti ini merupak peneliti cross sectional karena obyek diami serentak dalam kurun waktu tertentu. Berdasark alisisnya, peneliti ini termasuk peneliti alitik (Notoadmodjo, 2005). Populasi dalam peneliti ini adalah perajin bu marmer di Desa Campurdar, Kabupen Tulungagung deng jumlah 215 org. Sampel dalam peneliti ini adalah sebagi perajin bu marmer di Desa Gamping (Dusun Gamping), Campurdar, Kabupen Tulungagung yg diambil melalui metode purposive sampling deng jumlah responden sebyak 60 org. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Perajin Bu Marmer berdasark Perajin di Desa Campurdar, Tulungagung, Juni (Tahun) () < , , ,0 > , Tabel 1 menggambark bahwa perajin bu marmer dalam peneliti ini sebagi besar berumur tara tahun deng jumlah 23 org (38,3), sedgk perajin yg berumur > 36 tahun jumlahnya paling yaitu 4 org (6,7). Tabel 2. Distribusi Perajin Bu Marmer berdasark Tingk pendidik Perajin di Desa Campurdar, Tulungagung, Juni Tingk Pendidik () lulus SD 0 0 SD / 9 15,0 SMP / 26 43,3 SMA / 25 4 Perguru Tinggi Tabel 2 menggambark bahwa perajin bu marmer dalam peneliti ini sebagi besar memiliki tingk pendidik lulus SMP / sederaj sebyak 26 org (43,3), perajin deng tingk pendidik lulus SMA / sederaj sebyak 25 org (4), sedgk perajin deng tingk pendidik lulus SD / sederaj jumlahnya paling sedikit yaitu sebyak 9 org (15,0). Tabel 3. Distribusi Perajin Bu Marmer berdasark Pemakai APD Perajin di Desa Campurdar, Pemakai APD Tulungagung, Juni () pakai 14 23,3 Kadg - kadg 9 15,0 Selalu Tabel 3 menggambark bahwa perajin bu marmer dalam peneliti ini perajin yg dalam melakuk pekerjanya selalu memakai APD sebyak 37 org (61,67),

3 perajin yg kadg-kadg memakai APD sebyak 9 org (15,00), sedgk perajin yg tidak memakai APD dalam melakuk pekerjanya sebyak 14 org (23,33). Tabel 4.Distribusi Perajin Bu Marmer berdasark Kejadi Kerja di Desa kerja Campurdar, Tulungagung, Juni () pernah 13 2 ring 36 60,0 sedg 10 16,7 ber Tabel 4 menggambark bahwa dari 60 perajin bu marmer dalam peneliti ini perajin yg tidak pernah mengalami kejadi kecelaka kerja sebyak 13 org (2), perajin yg mengalami kecelaka kerja ring sebyak 36 org (60,0), perajin yg mengalami kecelaka kerja sedg sebyak 10 org (16,7), sedgk perajin yg mengalami kecelaka kerja ber sebyak 1 org (). Tabel 5. Tabel Silg Pemakai APD Kerja menurut Perajin Bu Marmer di Desa (Th) Sel alu Pemakai APD Kadg- Kadg Pakai < > Tabel 5 menggambark bahwa pemakai APD sebagi besar pada kelompok umur tara 25 sampai deng 30 tahun yaitu berjumlah 17 org deng kegori selalu memakai APD. Dari kelompok tersebut ada juga yg masih tidak memakai APD yaitu berjumlah 1 org. Tabel 6. Tabel Silg Kegori Pemakai APD menurut Pendidik Perajin Bu Marmer di Desa Pendidi k SD / SMP / SMA / Pemakai APD Selalu Kadg - Kadg Pakai T ot al Tabel 6 menggambark bahwa pemakai APD sebagi besar pada kelompok lulus SMP/ yaitu berjumlah 17 org deng kegori selalu memakai APD. Dari kelompok tersebut ada juga yg masih tidak memakai APD yaitu berjumlah 4 org. Tabel 7. Tabel Silg Kegori Kerja menurut Perajin Bu Marmer di Desa (Th) Pernah Sed g Ber <

4 > Tabel 7 menggambark bahwa kejadi kecelaka sebagi besar pada kelompok umur tahun yaitu berjumlah 17 org deng kegori ring. Tabel 8. Tabel Silg Kegori Kerja menurut Pendidik Perajin Bu Marmer di Desa Pen didik SD / SMP / SMA / Perna h Sed g Bera t Tabel 8 menggambark bahwa kejadi kecelaka sebagi besar pada kelompok pendidik SMP/ yaitu berjumlah 18 org deng kegori ring. Tabel 9. Tabel Silg Kegori Kerja menurut Pemakai APD Perajin Bu Marmer di Desa Pema kai APD Pernah kecelaka kerja Tida k Pern ah Sed g Ber pakai Kad g- kad g Selalu 0 20,0 2 23, ,3 5,0 0 15, ,0 3 10, ,0 16,7 100 Tabel 9 menggambark bahwa kejadi kecelaka kerja sebagi besar terjadi pada perajin yg pada sa bekerja selalu memakai APD deng jumlah kejadi menimpa 25 org (4), deng kegori kecelaka kerja ring sebyak 19 org (3), kecelaka kerja sedg sebyak 6 org (10,0). Untuk kegori kecelaka kerja ber terjadi pada perajin yg tidak memakai APD deng jumlah 1 org (). Tabel 10. Pengaruh pemakai APD terhadap Kejadi Perajin Bu Marmer di Desa. Variabel Dependen Kejadi Kecelakaa n Kerja Variabel Independe n Pemakaia n APD R Sig B 0,30 4 0,01 8 0,2 34 Dari hasil uji alisis pada tabel 10 membuktik bahwa deng nilai B (0,234) maka model regresi bernilai positif au searah, artinya Selalu memakai APD maka gka Kejadi kecelaka semakin rendah. Nilai P Value sig adalah 0, 018 kurg dari 0,05 deng nilai R (0,304) artinya terdap pengaruh yg rendah tara pemakai APD terhadap kejadi kecelaka kerja pada Perajin bu marmer di Desa Campurdar, Kabupen Tulungagung. Hasil peneliti Sahrial Angk ( 2008 ) juga menunjukk adya pengaruh pengguna APD pada sa bekerja terhadap terjadinya kecelaka kerja, dima 63,64

5 pekerja industry yg menjadi responden tpa APD mengalami kecelaka. Hindrmo (2010) mengungkapk Al Pelindung Diri (APD) pada dasarnya merupak al yg sg penting, sebab al tersebut adalah upaya terakhir dalam usaha melindungi pekerja setelah upaya rekayasa (engineering) d administrif oleh perusaha. Hal tersebut dimaksudk untuk melindungi maupun mengurgi tingk kecelaka kerja yg kerap terjadi. kerja byak menimpa para perajin bu marmer yg sudah memakai APD pada sa bekerja, hal ini terjadi karena pemakai APD yg tidak sesuai deng potensi bahaya yg terdap pada temp kerja d apabila perajin diminta untuk memakai APD yg sesuai mereka merasa kurg nyam pada sa bekerja. Kesadar d tingk pengetahu para perajin tentg pemakai APD yg tep untuk mengisolasi tubuh dari bahaya di temp kerja d memperkecil akib yg timbul dari bahaya tersebut masih sg rendah. KESIMPULAN Kesimpul 1. Perajin bu marmer dalam melakuk pekerjanya sebagai besar dalam kegori selalu memakai APD sebyak 37 org (61,67) dari 60 responden. 2. Perajin bu marmer dalam peneliti ini sebagai besar mengalami kecelaka kerja ring sebyak 36 org (60,0) dari 60 responden. 3. Hasil uji alisis membuktik bahwa deng nilai B (0,234) maka model regresi bernilai positif au searah, artinya Selalu memakai APD maka gka Kejadi kecelaka semakin rendah. Nilai P Value sig adalah 0, 018 kurg dari 0,05 deng nilai R (0,304) artinya terdap pengaruh yg rendah tara pemakai APD terhadap kejadi kecelaka kerja pada Perajin bu marmer di Desa Campurdar, Kabupen Tulungagung. Sar 1. Perajin sebaiknya diberi pengarah tentg ta cara pengguna peral kerja yg benar oleh perajin lain yg berpengalam. 2. Pemberi lokasi au bgun khusus yg am d nyam untuk para perajin bu marmer sa bekerja. 3. Sebaiknya tenaga kerja pada sa bekerja menggunak APD yg memberik kenyam d sesuai deng potensi bahaya ditemp kerja d melakuk peraw APD. 4. Pemilik usaha sebaiknya menyediak APD yg tep d melakuk penggti APD secara berkala agar APD yg sudah rusak tidak dipakai kembali oleh para perajin. 5. Peral kerja seperti mesin potong, mesin gerinda, d mesin scrap dilengkapi deng pengam untuk mencegah terjadinya kecelaka kerja. 6. Sebaiknya instsi terkait seperti Disnaker, Dinkes, Puskesmas d Pemerintah Daerah memberik informasi kepada perajin tentg pentingnya keselam kerja serta bahaya kerja yg mungkin terjadi guna mengurgi kejadi kecelaka kerja. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2005). Majemen Peneliti. Jakarta: Rhineka Cipta Angk, Sahrial. (2008). Analisis Upaya Pencegah Kerja pada Pekerja Bgun Perusaha X. Med: USU Hindrmo, A. (2010). Org Suka pakai APD. Surabaya: APLIGO. Jamsostek. (2009). Kerja. Jakarta: Jamsostek. Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Peneliti Keseh. Jakarta: Rhineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. (2003) /04/sitasi.pdf. Tggal 15. Jam Notoadmojo, Soekidjo. (2003). engerti-definisi-d-tingk.html. Tggal 15. Jam Nursalam. (2003). Pendek Praktis Metodologi Riset Keperaw. Jakarta: Sagung Seto Widoyono. (2008). Penyakit tropis: epidemiologi, penular, pencegah, d pembertasnya. Semarg: Erlgga