IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA SISWA SMAN DI KOTA PALU

Transkripsi

1 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA SISWA SMAN DI KOTA PALU Nursarifa zahra, Kamaluddin d Muslimin NhurZahra999@yahoocoid Program Studi Pendidik Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl Soekarno Hatta Km 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Peneliti ini bertuju mendeskripsik miskonsepsi yg terjadi pada siswa SMAN Di Kota Palu yg teridentifikasi melalui metode Certainty of response index yaitu derajat kepasti/keyakin Peneliti ini merupak peneliti deskriptif-kualitatif Subjek peneliti berjumlah 122 org yg dipilih berdasark pertimbg peneliti Analisa data melalui tes diagnostik sebyak 20 soal yg telah divalidk oleh judgement ahli, tes tersebut berupa multiple coice dilengkapi deng CRI sehingga kesulit responden dalam menjawab tes tersebut dapat diketahui Hasil jawab siswa memiliki miskonsepsi deng persentase 48,93% Hal ini menunjukk bahwa miskonsepsi SMAN Di Kota Palu mengalami miskonsepsi cukup tinggi Maka perlu adya perhati d remediasi mengenai materi Suhu d Kalor karena ak mempengaruhi konsep siswa ke jenjg berikutnya Kata Kunci: Identifikasi, Miskonsepsi I PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu pengetahu yg dibgun atas dasar fakta buk berdasark opini atau pendapat Fakta didapatk dari data peneliti yg memiliki nilai yg sgat tinggi, sedgk opini adalah hasil pemikir Tingkat kualitas fakta sgat ditentuk oleh kedal d keteliti data yg dihasilk oleh penelitinya Berbagai fakta kejadi atau fenomena yg dibahas di dalam fisika baik yg berukur besar (bersifat makroskopis) maupun yg berukur kecil (mikroskopis) Fenomena itu dirumusk secara matematis d dijadik sebagai teori sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh musia untuk kemfaat umat musia Pengetahu awal siswa sgat penting dalam proses pembelajar sering kali pengetahu awal tersebut tidak cocok deng pengetahu deng para pakar d menjadi suatu miskonsepsi Prakonsepsi yg dimiliki oleh siswa menunjukk bahwa pikir ak sejak lahir tidak diam, tetapi terus memahami sesuatu Sejak kecil ak berpengalam deng alam di sekitarnya, ak yg menggerakk main telah memperoleh pengalam yg berhubung deng konsep-konsep fisika, maka di dalam otaknya sudah terbentuk konsepsi atau miskonsepsi yg berhubung deng konsep-konsep tersebut [1] Miskonsepsi merupak kecenderung bahwa siswa memiliki konsepsi yg berbeda satu deng yg lainnya Beberapa ditara siswa tersebut ada yg memilki konsepsi berbeda deng konsepsi ilmu, konsepsi ilmu biasya lebih kompleks, lebih rumit d lebih byak melibatk keterkait tar konsep Jika konsepsi siswa ternyata sama deng konsepsi ilmu yg telah disederhak, maka konsepsi tersebut tidak dinyatak salah Sedgk konsepsi siswa bertentg deng konsepsi yg telah disederhak maka siswa tersebut dinyatak mengalami kesalah konsepsi atau miskonsepsi [2] Beberapa fakta yg diungkap melalui peneliti sebelumnya ditarya yg berhasil mengungkapk fakta bahwa siswa masih mengalami miskonsepsi fisika d tingkat pemaham konsep yg masih sgat minim, meskipun materi ini sudah mereka dapatk di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) [3] Kemudi fakta peneliti seljutnya yg berhasil mengungkapk bahwa siswa MAN 1 X2 d X3 Bukittinggi mengalami miskonsepsi d cukup tinggi [4] Miskonsepsi pada siswa yg muncul secara terus menerus dapat menggggu pembentuk konsepsi ilmiah Pembelajar yg tidak memperhatik miskonsepsi menyebabk kesulit belajar d akhirnya ak bermuara pada rendahnya prestasi belajar siswa Hal ini sering terjadi pada semua tingkat baik SD, sampai deng perguru tinggi bahk gurupun dapat mengalami miskonsepsi Pada akhirnya, bila tidak segera diperbaiki miskonsepsi tersebut ak menjadi 61

2 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) hambat bagi siswa pada proses pembelajar ljut Pengidentifikasi miskonsepsi merupak hal yg mendasar untuk diketahui sebelum lebih jauh membicarak upaya penggulg miskonsepsi, karena deng adya identifikasi maka berguna untuk membedak siswa yg tidak tahu konsep d siswa yg miskonsepsi sehingga timbul bagaima cara menggulginya Salah satu yg sering terjadi miskonsepsi fisika siswa SMA yaitu Suhu d Materi ini ak menjadi dasar siswa untuk mempelajari termodinamika Sebagai contoh salah satu peneliti yg menyatak bahwa byak siswa mempunyai pengerti suatu yg mempunyai lebih tinggi selalu mempunyai pas yg lebih tinggi [5] Berdasark beberapa fakta mengenai miskonsepsi pada konsep-konsep Fisika, maka hal inilah yg menarik bagi peneliti untuk melakuk identifikasi miskonsepsi Fisika terkait deng materi Suhu d Kalor pada siswa SMAN di Kota Palu menggunak metode CRI (Certainty of Response Index) II METODE PENELITIAN Peneliti ini merupak peneliti yg bertuju untuk memberik gambar terkait deng identifikasi miskonsepsi fisika siswa SMA Negeri Di Kota Palu Konsep fisika yg diteliti dibatasi pada materi Suhu d Kalor Peneliti ini termasuk peneliti kualitatif yg mendeskripsik fakta, fenomena yg terjadi pada subjek peneliti Sebagaima diungkapk Sukmadinata [6] bahwa peneliti deskriptif ditujuk untuk mendeskripsik atau menggambark fenomena-fenomena yg ada, baik fenomena yg bersifat alamiah ataupun rekayasa musia Adapun desain yg digunak dalam peneliti ini yaitu desain studi deskriptif karena dalam peneliti ini hya difokusk pada satu fenomena saja yg ingin dipahami secara mendalam, deng mengabaik fenomena-fenomena lainnya d ak dideskripsik miskonsepsi fisika berupa tes diagnostik multiple coice materi Suhu d Kalor deng metode Certainty of response index Untuk membedak tara tahu konsep, d miskonsepsi dapat menggunak ketentu yg digunak oleh Tayubi, Y R [7] Dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1 Kriteria Pengelompok jawab siswa berdasark CRI Kriteria jawab Jawab benar Jawab salah CRI Rendah ( <2,5) Jumlah jawab yg benar tapi CRI rendah berarti tidak tahu konsep (Lucky Guess) Jawab salah d CRI rendah berarti tidak tahu konsep CRI Tinggi ( >2,5) Jumlah jawab yg benar tapi CRI tinggi, berarti pengetahu konsep yg benar Jawab salah tapi CRI tinggi berarti terjadi miskonsepsi Analisa data terhadap hasil peneliti meliputi Analisis terhadap distribusi kategori responden d Analisis terhadap distribusi responden yg dalam kategori: lucky guess (menjawab benar deng menebak), a lack of knowledge (kekurg pengetahu), miskonsepsi d benar-benar memahami konsep III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasark hasil alisis jawab siswa maka diperoleh data kutitatif dari nilai CRI yg ditulisk oleh subjek peneliti pada tes multiple coice (pilih gda) Subjek yg digunak pada peneliti ini siswa SMA Negeri di Kota Palu sebyak 122 siswa yg berada pada sekolah yg berbeda Hasil alisis menunjukk bahwa terjadi miskonsepsi Fisika pada siswa SMA Negeri di Kota Palu sebesar 48,93 % Selebihnya yaitu menebak sebesar 11,43 %, mengerti sebesar 32,38 % d kurg pengetahu sebesar 7,25 % Variasi miskonsepsi pada materi d dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 42 Miskonsepsi siswa pada materi d No Soa l Konsep Kategori Tingkat keyakin Kurg Mene Meng Misko penget bak erti nseps ahu i Kalor yg diguna k untuk 4,10 33,61 2,46 59,84 3,60 menaik k Pengar uh terhada 6,56 21,31 3,28 68,85 3,69 p ukur Pengar uh 5,74 16,39 9,84 68,03 3,22 62

3 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) 4 5 terhada p ukur Pengar uh terhada p ukur Penga mat termo meter 11,48 18,85 4,92 64,75 3,44 12,30 85,25 0,82 1,64 3,79 Pada tabel 2 Konsep yg digunak untuk menaikk menunjukk bahwa proporsi responden miksonsepsi sebesar 59,83 % Pada umumnya siswa berggap bahwa itu sesuatu yg disimp oleh suatu Hal ini sesuai deng pilih jawab yg domin dipilih oleh siswa yg ma fakta yg diugkapk oleh salah satu peneliti mengenai konsep pengaruh dalam perubah suatu zat byak siswa yg belum paham mengenai [8] Namun konsep yg benar yaitu yg diterima air digunak untuk menaikk Pada konsep pengaruh terhadap ukur menunjukk bahwa proporsi responden miksonsepsi sebesar 68,85% Siswa mengggap bahwa yg dicapai suatu bergtung pada ukurnya Konsep yg benar yaitu balok es ak sama besar bagaimapun dipotong Selain itu, ada dua konsep yg sama tentg pengaruh terhadap ukur tetapi bentuk soal yg berbeda Pertama, Siswa mengggap bahwa tingkat suatu bergtung pada ukurnya deng proporsi responden miksonsepsi sebesar 68,03% Konsep yg benar yaitu apabila Es yg diambil dari lemari es yg sama maka nya ak sama meskipun memiliki ukur yg berbeda Kedua, Siswa tidak memperhatik bahwa pengaruh lingkung diabaik ketika menugk air tersebut di gelas yg berbeda Konsep ilmiahnya yaitu air pas tetap sama meskipun berada di gelas yg berbeda Pada konsep pengamat termometer menunjukk bahwa siswa domin mengerti konsep sesuai deng pilih jawab siswa Tabel 3 Miskonsepsi siswa pada materi No Soal Konsep Kategori Tingkat keyakin Hubung terhada p suatu Hubung deng massa zat Kalor jenis Hubung deng massa jenis zat Grafik hubung deng peruba h Mene bak Meng erti Kur g penge tahua n 2,46 25,41 4,10 12,30 68,85 9,84 11,48 13,93 11,48 24,59 53,28 6,56 45,90 36,89 6,56 Mis kon sep si 68, 03 9,0 2 63, 11 15, 57 10, 66 3,56 3,50 3,04 3,06 2,49 Pada tabel 3 Konsep hubung terhadap suatu menunjukk 68,03% Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu siswa mengggap ketika balok besi diletakk di atas balok kayu maka Kalor dari kayu mengalir ke besi sebab besi lebih cepat pas daripada kayu Konsep yg benar yaitu tidak ada yg mengalir dari besi ke kayu atau sebaliknya sebab kedua Pada konsep hubung deng massa zat menunjukk bahwa siswa domin mengerti konsep yg menyatak bahwa air yg lebih sedikit membutuhk waktu yg lebih singkat untuk mencapai suatu yg ditentuk begitupun sebaliknya Pada Konsep jenis menunjukk 63,11 % Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu siswa mengggap bahwa Suhu naik lebih cepat jika jenisnya besar sedgk naik lebih lambat jika jenis yg kecil Konsep yg benar yaitu bahwa semakin besar jenis suatu, semakin kecil kemampu tersebut menyerap atau melepask 63

4 Semakin kecil jenis, semakin baik kemampu tersebut menyerap atau melepask Seljutnya hubung deng massa jenis zat menunjukk bahwa siswa mengerti konsep yg menyatak bahwa minyak goreng lebih dahulu mencapai yg ditentuk dibdingk air karena jenis kedua berbeda Sedgk konsep grafik hubung deng perubah siswa lebih byak menebak tentg konsep Tabel 4 Miskonsepsi siswa pada materi No Soa l Konsep Kategori Kur Tingk at keyaki Mene bak Meng erti g penge tahua n Misko nseps i n Muai pjg 3,28 18,85 13,11 64,75 3,19 Perubaha n wujud dari padat 3,28 23,77 4,92 68,03 3,65 menjadi cair Penguap 4,92 22,13 9,02 63,93 3,55 Mengem 31,9 bun 7 42,62 4,92 20,49 2,98 Grafik fase perubaha 2,46 13,11 9,84 74,59 3,50 n wujud Pada tabel 4 Konsep muai pjg menunjukk bahwa proporsi responden miskonsepsi sebesar 64,75 %, sedgk mengenai konsepsi ilmiah cukup rendah Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu siswa mengggap bahwa partikelpartikel memenuhi rug tar partikel alumunium, sehingga partikel-partikel alumunium terdesak ke segala arah Konsep yg benar yaitu Suatu yg dipask mengalami pemuai karena jarak tar partikel menjadi semakin jauh akibat kenaik Pada konsep perubah wujud dari padat menjadi cair menunjukk bahwa proporsi responden miskonsepsi sebesar 68,03 % Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu siswa menggggap Es melepask Hal ini berarti siswa belum 64 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) mengerti proses perubah wujud ma yg melepask d ma yg menerima Konsep yg benar yaitu terjadi perubah wujud dari es menjadi air karena es menerima dari lingkung akibat adya perbeda Pada Konsep penguap menunjukk 63,93 % Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu siswa mengggap jika air yg sedg mendidih tidak ak naik lagi meskipun terus dipask maka tersebut dilepask ke udara sekitar secara konveksi Kita ketahui bahwa konveksi yg terjadi pada gas d zat cair Pernyata siswa tersebut benar namun tidak ada hubungnya deng perubah wujud cair menjadi gas Pada konsep mengembun siswa lebih byak mengerti konsep Pada Konsep grafik fase perubah wujud menunjukk bahwa proporsi responden miskonsepsi sebesar 74,59 % siswa memilih jawab yg tidak sesuai deng grafik Sehingga dapat di simpulk bahwa siswa tidak paham dalam mengartik grafik Tabel 5 Miskonsepsi siswa pada materi No Kon Kategori So sep al Kon duks i Kon veks i Radi asi Pert ukar kalo r Asas blac k Mene bak Meng erti Kur g peng etahu Misko nsepsi Tingk at keya kin 20,49 56,56 9,84 13,11 3,05 2,46 14,75 9,84 72,95 3,45 5,74 6,56 13,11 74,59 3, ,56 93,44 3,50 17,21 75,41 4,10 3,28 3,70 Pada tabel 5 konsep konduksi menunjukk bahwa siswa domin mengerti konsep Pada konsep konveksi menunjukk 72,95 % Siswa mengggap bahwa

5 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) pemas batg logam termasud konveksi Hal ini berarti siswa tidak paham dalam membedak konduksi d konveksi Pada Konsep radiasi menunjukk 73,77% Pilih jawab siswa domin miskonsepsi yaitu rug hampa dimaksudk agar pemindah pas secara radiasi tidak terjadi Hal ini menunjukk bahwa siswa belum mengetahui prinsip kerja termos sesuai deng peneliti sebelumnya bahwa siswa tidak bisa membedak fungsi bah berdasark proses yg ak terjadi pada bah tersebut (contoh termos) [9] Konsep yg benar yaitu termos berfungsi untuk menyimp zat cair agar tetap terjaga nya dalam jgka waktu tertentu Termos dibuat deng prinsip mencegah proses perpindah secara konduksi, konveksi d radiasi Pada konsep pertukar menunjukk bahwa proporsi responden miskonsepsi sebesar 93,44 % Siswa mengggap bahwa sendok besi lebih tinggi daripada pada sendok plastik karena besi lebih muda menyerap Hal ini berarti Siswa tidak memperhatik bahwa persentuh tg deng sendok besi dapat berpengaruh karena dari tg berpindah ke besi tersebut sehingga pada sendok besi d sendok plastik sama ketika menggunak termometer Pada konsep Asas black menunjukk bahwa siswa mengerti konsep IV KESIMPULAN Berdasark hasil peneliti yg telah dilakuk maka diperoleh kesimpul yaitu : 1) Siswa SMAN Di Kota Palu mengalami miskonsepsi materi d deng konsep yg bervariasi Kemudi persentase miskonsepsi yg dialami siswa SMAN Di Kota Palu sebesar 48,93 % Hal ini menunjukk bahwa kesalahpaham konsep yg dialami oleh siswa cukup tinggi, oleh karena itu kirya perlu adya remediasi terhadap konsep-konsep fisika terutama materi d 2) Bentuk-bentuk miskonsepsi fisika ditarya yaitu a) Konsep yg digunak untuk menaikk, siswa berggap bahwa itu sesuatu yg disimp oleh suatu Tetapi konsep yg benar yaitu yg diterima air digunak untuk menaikk b) Konsep pengaruh terhadap ukur, Siswa mengggap bahwa yg dicapai suatu bergtung pada ukurnya tetapi konsep yg benar yaitu balok es ak sama besar bagaimapun dipotong c) Konsep pengaruh terhadap suatu, siswa mengggap ketika balok besi diletakk di atas balok kayu maka Kalor dari kayu mengalir ke besi sebab besi lebih cepat pas daripada kayu tetapi konsep yg benar yaitu tidak ada yg mengalir dari besi ke kayu atau sebaliknya sebab kedua d) Konsep jenis, siswa mengggap bahwa Suhu naik lebih cepat jika jenisnya besar sedgk naik lebih lambat jika jenis yg kecil tetapi konsep yg benar yaitu semakin besar jenis suatu, semakin kecil kemampu tersebut menyerap atau melepask Semakin kecil jenis, semakin baik kemampu tersebut menyerap atau melepask e) Konsep muai pjg, siswa mengggap bahwa partikel-partikel memenuhi rug tar partikel alumunium, sehingga partikel-partikel alumunium terdesak ke segala arah tetapi konsep yg benar yaitu suatu yg dipask mengalami pemuai karena jarak tar partikel menjadi semakin jauh akibat kenaik f) Konsep perubah wujud dari padat menjadi cair, siswa menggggap Es melepask tetapi konsep yg benar yaitu yaitu terjadi perubah wujud dari es menjadi air karena es menerima dari lingkung akibat adya perbeda g) konsep penguap, siswa mengggap jika air yg sedg mendidih tidak ak naik lagi meskipun terus dipask maka tersebut dilepask ke udara sekitar secara konveksi tetapi konsep yg benar yaitu digunak untuk mengubah molekul air dari keada cair menjadi uap (gas) h) Konsep konduksi, siswa mengggap bahwa pemas batg logam termaksud konveksi tetapi konsep yg 65

6 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT) benar yaitu pemas batg logam termaksud konduksi i) Konsep radiasi, siswa mengggap rug hampa pada termos dimaksudk agar pemindah pas secara radiasi tidak terjadi tetapi konsep yg benar yaitu termos dibuat deng prinsip mencegah proses perpindah secara konduksi, konveksi d radiasi j) Konsep pertukar, Siswa mengggap bahwa sendok besi lebih tinggi daripada pada sendok plastik karena besi lebih muda menyerap tetapi konsep yg benar yaitu pada sendok besi d sendok plastik sama %20Analisis%20Miskonsepsi%20(iw%20perma% 20s) [12 September 2014 DAFTAR PUSTAKA [1] Suparno, paul 2005 Miskonsepsi d Perubah Konsep dalam Pendidik Fisika Jakarta: PT Grasindo [2] V den Berg, E 1991 Miskonsepsi Fisika d Remediasi Salatiga: Universitas Kristen Satya Waca Press [3] Setyadi KE d Amir Komalasari 2012 Miskonsepsi Tentg Suhu D Kalor Pada Siswa Kelas 1 Di Sma Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah Berkala Fisika Indonesia Program Studi Pendidik Fisika UMP 4, (1 & 2), [4] Hafizah, D, Venny Haris d Eliwatis 2014 Analisis Miskonsepsi Siswa Melalui Tes Multiple Choice Menggunak Certainty Of Response Index Pada Mata Pelajar Fisika M 1 Bukittinggi Jurnal Pendidik MIPA Program Studi Tadri Fisika Jurus Tarbiyah STAIN Batusgkar 1 (1), [5] Suparno, paul 2005 Miskonsepsi d Perubah Konsep dalam Pendidik Fisika Jakarta: PT Grasindo [6] Sukmadinata, Na Syaodih (2010) Metode Peneliti Pendidik Bdung: Remaja Rosda Karya [7] Tayubi, Y R 2005 Identifikasi miskonsepsi pada konsep-konsep fisika deng menggunak CRI (certainty of response indeks) Bdung: Jurnal Mimbar Pendidik Jurus pend Fisika FPMIPA UPI No 3/XXIV,4-9 [8] Iriyti, PN, Sri M d Sri Retno DA (2012) Identifikasi Miskonsepsi Pada Materi Pokok Wujud Zat Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Bawg Tahun Ajar 2009/2010 Jurnal Pendidik Kimia Program Studi Pendidik Kimia Universitas Sebelas Maret 1, (1), 8-13 [9] Suwarna IP (2013) Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Mata Pelajar Fisika Melalui CRI (certainty of response indeks) Termodifikasi Jurnal Lapor Lemlit Analisis Miskonsepsi Dosen Pendidik Fisika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [online] tersedia: m/ /24028/3/jurnal%20lapor%20lemlit 66

7 67 Jurnal Pendidik Fisika Tadulako (JPFT)