DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BRANTA PESISIR DAN DESA TLANAKAN KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN

Transkripsi

1 ejurnal Boga, Volume 3 Nomor 3, Yudisium Oktober Tahun 2014 Halam 8-12 DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BRANTA PESISIR DAN DESA TLANAKAN KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN Dina Ainun Besari Jurus Pendidik Kesejahtera Keluarga, Prodi S1 Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya ainundina06@gmail.com Dra. Dwi Kristiastuti, M.Pd Jurus Pendidik Kesejahtera Keluarga, Prodi S1 Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya dwi_kristiastuti@yahoo.com Abstrak Gizi merupak salah satu faktor terpenting yg menentuk tingkat kesejahtera d kesehat musia. Kebutuh musia ak zat gizi dapat dipenuhi deng pengkonsumsi bah mak yg tepat. Salah satunya kebutuh zat gizi pada Balita yg harus diperhatik agar pertumbuh d perkembg tubuhnya dapat tumbuh deng optimal. Kekurg zat gizi pada Balita dapat menghambat pertumbuhnya, d permasalah gizi yg sering terjadi pada Balita yaitu Gizi kurg (KEP sedg). Upaya penggulg masalah gizi kurg pada Balita berkait deng asup mak yg mengdung zat gizi baik. Gizi kurg (KEP sedg) terjadi karena beberapa faktor yaitu dari faktor org tua, faktor lingkung d faktor asup mak. Tuju peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya status gizi kurg pada Balita. Jenis peneliti ini adalah deskriptif, tempat peneliti di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. Pengambil data dilakuk deng menggunak food recall selama 2x24 jam untuk asup mak, gket untuk test pengetahu org tua, test praktek pengasuh ak d faktor lingkung, frekuensi mak untuk ketersedia pg, d lembar data responden d observasi pada Balita. Subyek peneliti ini adalah Balita gizi kurg di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas yg berjumlah 41 Balita. Analisis data menggunak alisis regresi deng btu program SPSS. Hasil alisis diperoleh bahwa ada pengaruh tara praktek pengasuh ak d asup mak (kontribusi protein) deng tingkat signifiksi<5% ( 0,000). Sedgk pengaruh yg tidak signifik dari faktor yg mempengaruhi status gizi kurg pada Balita yg dinyatak deng gka>0,05 yg berarti pengetahu ibu, kontribusi energi, ketersedia pg d faktor lingkung tidak berpengaruh terhadap status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. Kata Kunci : Praktek Pengasuh Anak, Asup Mak (Kontribusi Energi d Protein), Pengetahu Ibu, Ketersedia Pg d Faktor Lingkung. Abstract Nutrition is one of principal factor which determining level of well-being d hum healthy. The hum necessity of nutrition could be meets by consuming right food. Nutrition on toddler is importt for their growth d development optimally. Deficient of nutrition on toddlers obstruct their growth, d nutritional problem often occurred on toddlers is nutritional deficient (Moderate Less Protein Energy). The effort to overcome nutritional deficient of toddler related with good nutrition food consumption. Nutritional deficient (Moderate Less Protein Energy) occurred by some factors, that are parental, environment, d food consumption. The aim of this research was to know factors affecting deficient nutritional status of toddlers. Type of this research was descriptive. Location of research was at Brta Pesisir village d Tlak in sub district of Tlak, Pamekas Regency. Data collection performed by using food recall of food consumption 2 x 24 hours, questionnaire for parents knowledge, practice test of parenting d environment factor, feed frequent for food availability, d respondents data sheet d toddler observation sheet. Subject of this research were deficient nutritional toddler at Brta Pesisir village d Tlak in sub district of Tlak, Pamekas regency as my 41 toddlers. Data alysis used was regression by using SPSS program. Data alysis resulted that there was effect of children parenting d food consumption (protein contribution) with significce < 5%(0.000). And not significt effect on deficient nutritional status of toddler stated with score > 0.05 which met mother knowledge, energy contribution, food availability d environment factors were not affected on deficient nutritional status of toddler at Brta Pesisir village d Tlak in sub distric of Tlak, Pamekas regency. Keyword: child parenting, food consumption (energy d protein contribution), mother knowledge, food availability d environment factor) 8

2 Determin Faktor Yg Mempengaruhi Status Gizi Kurg Pada Balita Di Desa Brta Pesisir D Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas PENDAHULUAN Keada gizi atau status gizi merupak gambar apa yg dikonsumsi dalam jgka waktu cukup lama. Keada gizi dapat berupa gizi kurg, baik, atau normal maupun gizi lebih. Kekurg salah satu zat gizi dapat menimbulk penyakit berupa penyakit defisiensi (Irito, 2009:92). Gizi merupak salah satu faktor penentu untuk mencapai kesehat yg prima d optimal. Namun, masyarakat di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah gizi, salah satunya adalah gizi kurg. Pada dasarnya gizi kurg sama halnya deng masalah Kurg Energi Protein (KEP), Gggu Akibat Kekurg Yodium (GAKY), d Kekurg Vitamin A (KVA), yaitu suatu keada yg salah satu penyebabnya adalah ketidakcukup beberapa zat gizi yg dikonsumsi seseorg. Persatu Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada tahun 1999, telah merumusk factor yg menyebabk gizi kurg. Gizi kurg (undernutrition) adalah keada gizi seseorg dima jumlah energi yg masuk lebih sedkit dari energy yg dikeluark. Gizi kurg (undernutrition) merupak permasalah gizi yg masih sering terjadi pada Balita. Pada saat ini menurut kementri Kesehat RI, terdapat empat jenis penyakit defisiensi gizi (undernutrition) yg diggap sudah mencapai kegawat nasional karena kerugi yg mungkin ditimbulknya terhadap pembgun bgsa Indonesia secara nasional. Dari beberapa jenis undernutrition tersebut yg jumlahnya paling besar diderita oleh balita adalah KEP atau gizi kurg (Sediaoetama, 2006). KEP adalah keada kurg zat gizi yg disebabk oleh rendahnya konsumsi energi d protein dalam mak sehari-hari d gggu penyakit tertentu. KEP merupak defisiensi gizi (energi d protein) yg paling berat d meuas terutama pada balita. KEP dapat dikategorik dalam tiga kelompok yaitu KEP ring yg berada pada -2,5 SD < X <-2 SD tabel baku WHO NCHS KEP sedg yg berada pada -3 SD X -2,5 SD tabel baku WHO NCHS d KEP berat yg berada pada < -3 SD tabel baku WHO NCHS (Supariasa, 2002). Terjadinya gizi kurg juga termasuk dalam kategori (KEP sedg), disebabk oleh beberapa faktor yaitu faktor org tua (pendidik ibu, pengetahu ibu, pengasuh ak, umur ibu, jumlah ak, pengasil, ketersedia pg, seljutnya faktor lingkung tempat tinggal Balita d asup mak energi d protein Balita. Upaya penggulg masalah gizi kurg (KEP sedg) pada Balita berkait deng asup mak yg mengdung energi d protein. Energi d protein dapat diperoleh dari asup mak yg baik dalam sehari harus terpenuhi makn pokok, lauk hewi d nabati, sayur d buah. Fungsi energi d protein tara lain untuk membtu proses pertumbuh Balita baik psikis atau motoriknya. Bila terjadi kekurg energi d protein pada tubuh Balita, maka tumbuh kembg Balita ak terhambat tidak dapat tumbuh deng baik. Balita merupak masa emas dima proses tumbuh kembg terjadi pada saat Balita, sehingga Balita yg pertumbuhnya baik saat dewasa dapat tumbuh deng baik pula. Balita merupak yg raw menderita gizi kurg (KEP sedg), salah satunya adalah Balita yg tinggal didaerah pesisir ptai. Balita yg tinggal didaerah pesisir ptai meskipun secara geografisnya berada didaerah yg byak terdapah hasil laut salah satunya yaitu ik, tetapi kenyatanya masih byak Balita yg mengalami gizi kurg (KEP sedg) didaerah tersebut. Dari masalah gizi tersebut, penulis tertarik untuk meneliti d mengambil judul Determin Faktor Yg Mempengaruhi Status Gizi Kurg Pada Balita Di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. Status gizi kurg (undernutrition) adalah keada gizi seseorg dima jumlah energi yg masuk lebih sedikit dari energi yg dikeluark. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yg masuk lebih sedikit dari jur kebutuh individu. Seseorg mengalami status gizi kurg disebabk Kurg Energi Protein (KEP). Kurg Energi Protein (KEP) adalah keada kurg zat gizi yg disebabk oleh rendahnya konsumsi energi d protein dalam mak sehari-hari d gggu penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi gka kecukup gizi. Anak balita adalah ak yg telah meginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular deng pengerti usia ak di bawah lima tahun (Muaris. H, 2006). Menurut Sutomo. B. d Anggraeni. DY, (2010), balita adalah istilah umum bagi ak usia 1-3 tahun (batita) d ak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, ak masih tergtung penuh kepada org tua untuk melakuakn kegiat penting, seperti mdi, bug air d mak. Perkembg berbicara d berjal sudah bertambah baik. Menurut karakteristik balita terbagi dalam dua kategori yaitu ak usia 1-3 tahun (batita) d ak usia prasekolah (Uripi, 2004). Anak usia 1-3 tahun merupak konsumen pasif, artinya ak menerima mak dari apa yg disediak ibunya. Laju pertumbuh masa batita lebih besar dari masa usia pra sekolah sehingga diperluk jumlah mak yg relatif besar. Namun perut yg masih lebih kecil menyebabk jumlah mak yg mampu diterimya dalam sekali mak lebih kecil dari ak yg usiya lebih besar. Pada usia pra sekolah ak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih mak yg disukainya. Pada usia ini ak mulai bergaul deng lingkungnya atau bersekolah playgoup sehingga ak mengalami beberapa perubah dalam prilaku. Pada masa ini ak ak mencapai fase gemar memprotes sehingga mereka ak mengatak tidak terhadap setiap ajak. Pada masa ini berat bad ak cenderung mengalami penurun, akibat dari aktivitas yg mulai byak d pemilih maupun penolak terhadap mak. Kergka berfikir pada peneliti ini adalah pada Balita Usia 0-60 bul yg khususnya Balita yg tinggal di daerah pesisir ptai, pada usia Balita membutuhk asup mak yg baik untuk 9

3 ejurnal Boga, Volume 3 Nomor 3, Yudisium Oktober Tahun 2014 Halama 8-12 membtu proses tumbuh kembgnya. Dalam usia Balita membutuhk pemenuh zat gizi yg tercukupi terutama asup energi d proteint karena energi d protein yg membtu dalam pertumbuh Balita, contohnya berasal dari asup mak yg dikonsumsi setiap hari. Asup mak dalam peneliti ini terdiri dari energi d protein. Permasalah gizi pada Balita salah satunya adalah gizi kurg, adapun faktor penyebab gizi kurg (KEP sedg) yaitu faktor pendidik ibu, pengetahu ibu, pengasuh ak, umur ibu, jumlah ak, pekerja, penghasil, ketersedia pg, lingkung, d asup mak. Upaya yg dapat dilakuk salah satunya deng pemenuh asup mak yg baik d tercukupi. Apabila asup mak tidak terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuh Balita yg mengakibatk gizi kurg. Apabila asup mak pada Balita gizi kurg tidak terpenuhi maka ak berpengaruh pada proses tumbuh kembgnya, yg ditarya adalah: pertumbuh tubuh Balita terhambat, Balita lebih sering sakit d mudah rewel. METODE Dalam peneliti ini penulis menggunak jenis peneliti deskriptif. Subyek dalam peneliti ini adalah Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. Analisis data menggunak alisis regresi. Populasi peneliti adalah Balita yg mengalami gizi kurg yg terdapat di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas yg terdaftar di posydu sebyak 41 Balita. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasark Jenis Kelamin Balita Berdasark gambar diatas dapat diketahui bahwa distribusi jenis kelamin Balita yaitu laki-laki sebyak 27 Balita (66%) d perempu sebyak 14 Balita (34%). Gizi kurg byak terjadi pada Balita laki-laki karena responden didomin oleh Balita laki-laki. Tabel 4.1 Kait Ketersedia Pg deng Pendapat Keluarga Ketersedia Pendapat Keluarga Jumlah Pg Tinggi Sedg Rendah Baik (39%) 16 (39%) Sedg (61%) 25 (61%) Kurg Jumlah (100%) 41 (100%) Ketersedia pg dalam keluarga 16 responden ketersedia pg baik deng pendapat keluarga rendah, 25 responden ketersedia pg sedg deng pendapat keluarga rendah deng total responden sebyak 41 Balita. Data tersebut menunjukk bahwa pendapat keluarga berpengaruh terhadap ketersedia pg dalam keluarga. Pemenuh ketersedia pg dalam keluarga mayoritas responden dilakuk deng periode per hari, per minggu d per bul. Deng kata lain, ketersedia pg tidak berpengaruh terhadap status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasark Umur Balita Pada gambar 4.1 Berdasark gambar diatas dapat diketahui dari 41 responden yg diteliti, jumlah responden deng umur bul merupak kelompok umur yg terbyak yaitu sebyak 17 Balita (41%), responden terbyak kedua deng umur 0-12 bul yaitu sebyak 8 Balita (19%), responden terbyak ketiga deng umur bul d bul yaitu sebyak 6 Balita (15%), responden yg sedikit deng umur bul yaitu sebyak 4 Balita (10%). Gambar 4.3 Asup Energi sesuai Persen AKG 10

4 Determin Faktor Yg Mempengaruhi Status Gizi Kurg Pada Balita Di Desa Brta Pesisir D Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas Berdasark gambar 4.6 jumlah asup mak untuk kontribusi energi sesuai AKG setelah dilakuk recall didapatk bahwa 17 responden (41%) dikategorik kelompok gizi baik, 10 responden (24%) dikategorik kelompok gizi sedg, 4 responden (11%) dikategorik kelompok gizi kurg, d 10 responden (24%) dikategorik kelompok gizi defisit. Hasil terbyak didapat pada kategori gizi baik 17 responden (41%), itu berarti asup energi tidak berpengaruh terhadap status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. PENUTUP Simpul Gambar 4.6 Pengetahu Ibu Tentg Balita Pengetahu ibu tentg Balita juga berpelug dalam faktor yg mempengaruhi status gizi kurg (KEP sedg) di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas, 20 (49%) responden deng kategori sedg, 21 (51%) responden deng kategori kurg d 0 (0%) responden deng kategori baik. Gambar 4.4 Asup Protein sesuai Persen AKG Berdasark gambar 4.7 jumlah asup mak untuk kontribusi energi sesuai AKG setelah dilakuk recall didapatk bahwa 30 responden (73%) dikategorik kelompok gizi baik, 1 responden (2%) dikategorik kelompok gizi sedg, 0 responden (0%) dikategorik kelompok gizi kurg, d 10 responden (24%) dikategorik kelompok gizi defisit. Gambar 4.7 Faktor Lingkung Hasil peneliti menunjukk bahwa keada lingkung didaerah tempat tinggal responden yg memiliki Balita gizi kurg (KEP sedg) sudah terdapat sara air bersih atau dalam kategori baik yg rata-rata sara air bersihnya sudah tercukupi sebyak 49% yg diperoleh dari sumber air PDAM d yg tidak terdapat sara air bersih responden 46% deng kategori cukup sehingga untuk pemenuh sara air bersih responden memfaatk sumber air tah dari sumur. Tabel 4.2 Kait Antara Pendidik Formal Ibu, Pengetahu Gizi Ibu d Praktek Pengasuh Balita Gambar 4.5 Pengasuh Balita Pola pengasuh ak juga berpelug dalam faktor yg mempengaruhi status gizi kurg (KEP sedg) di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas, 25 (61%) responden deng kategori kurg, 16 (39%) responden deng kategori sedg d 0 (0%) responden deng kategori baik. Hasil yg paling byak didapat oleh responden sebyak 25 (61%). Pendi dik form al Pengetahu gizi ibu Pengasuh ak Jumlah Bai k Seda ng Kur g Bai k Seda ng Kura SD (15%) SMP (49%) SMA (137%) Juml ah - 20 (49% ) 21 (51 %) - 16 (39% ng 25 (61% 41 (100%) ) ) 11

5 ejurnal Boga, Volume 3 Nomor 3, Yudisium Oktober Tahun 2014 Halama 8-12 Varia bel Statu s Giz Peng etahu Ibu Peng asuha n Anak Ener gi/t KE Prote in/t KP Keter sedia Pg Fakto r Ling kung Stat us Gizi Penget ahu Ibu Pengas uh Anak TKE TKP Keters edia Pg Fakto r Ling kung Berdasark hasil alisis data di atas diperoleh pengaruh yg signifik dari faktor yg mempengaruhi status gizi kurg pada Balita yg dinyatak deng gka < 0,05. Deng demiki Ha diterima karena kurg dari 5%. Maka variabel yg berpengaruh terhadap status gizi adalah praktek pengasuh ak d kontribusi protein. Sedgk pengaruh yg tidak signifik dari faktor yg mempengaruhi status gizi kurg pada Balita yg dinyatak deng gka >0,05 yg berarti penegetahu, energi, frekuensi mak d faktor lingkung tidak berpengaruh terhadap status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. PENUTUP Simpul 1. Faktor-faktor yg mempengaruhi status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas yaitu praktek pengasuh ak d kontribusi asup protein. 2.Faktor-faktor yg tidak mempengaruhi status gizi kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas yaitu pengetahu Ibu, kontribusi asup energi, ketersedia pg d faktor lingkung. Sar Berdasark simpul di atas, maka seljutnya peneliti mengajuk beberapa sar. Adapun sar-sar tersebut adalah 1) Perlunya peneliti lebih ljut tentg pengetahu org tua, praktek pengasuh ak d faktor lingkung sehingga dapat diperoleh data yg lebih jelas tentg faktor yg mempengaruhi status gizi kurg kurg pada Balita di Desa Brta Pesisir d Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas. 2) Perlunya peneliti lebih ljut tentg faktor sosial budaya d hasil alamnya agar peneliti yg lebih ljut dapat lebih sempurna. 3) Perlu adya sosialisasi lebih ljut tentg asup mak bergizi seimbg tentg pemberi mak pada Balita meliputi jenis, jumlah d frekuensi per harinya sehingga asup mak bergizi seimbg yg diterima oleh Balita sesuai deng kebutuh nutrisi untuk proses pertumbuh d perkembgnya. 4) Tingkat konsumsi energy (TKE) d tingkat konsumsi protein (TKP) pada konsumsi Balita yg tergolong kurg d defisit perlu adya perbaik dalam hal konsumsi asup mak Balita dapat lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Achadi, E Gizi d Kesehat Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Almatsier, Sunita Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. Anonymous Pdu Penulis & Penilai Skripsi. Surabaya: Unipres. Anonymous Presentase gizi buruk Jatim (Online), (http;// detail.html?news,id=397, diakses 25 Oktober 2013). Anonymous Program Perbaik Gizi Makro (online), (http;// diakses 25 Oktober 2013). Arikunto, Suhartimi Majemen Peneliti. Jakarta: PT. RinekaCipta. Asydhad, A. d Mardiah Mak Tepat Untuk Balita. Jakarta: Kaw Pustaka Chdra, B Pengtar Kesehat Lingkung. Jakarta: EGC. Penerbit Buku Kedokter Hidayat, A Pengtar Ilmu Keperawat Anak. Jakarta: Salemba Medika Dasar-dasar Evaluasi Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara. Nuraeni Definisi Balita Diakses pada 8 Oktober Rahmawati Pengaruh Pola Mak d Pola Asuh Balita Usia 3-5 Tahun di Desa Leneng Kecamat Praya Kabupaten Lombok Tengah NTB. Surabaya. UNESA. Septiawati Status Gizi Balita. Lontar.ui.ac.id. Diakses pada 8 Oktober Sugiyono Statistik Untuk Peneliti. Bdung. Alfabeta Metode Peneliti Kualitatif Kutitatif d R&D. Bdung: Alfabeta. Supariasa, I Dewa Nyom dkk Penilai Status Gizi. Jakarta: EGC. Sulistyowati, Heny Hubunga ntara Pengetahu Ibu d Pola Pemberi Mak Pendamping ASI deng Status Gizi Balita Usia 4-24 bul di Desa Sendgharjo Kecamat Blora Kabupaten Blora. Semarg. UNNES. Uripi Menu SehatUntukBalita. Jakarta: Puspasuara. Harahap, Vivi Yunisa Hubung Pola Konsumsi Mak deng Status Gizi pada Siswa SMA Negeri 2 Rintis Sekolah Internasional RSBI Bda Aceh.Aceh.UNNES. 12

6 Determin Faktor Yg Mempengaruhi Status Gizi Kurg Pada Balita Di Desa Brta Pesisir D Desa Tlak Kecamat Tlak Kabupaten Pamekas 13