Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang"

Transkripsi

1 Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang yah. : Ya, yang lain silahkan tunggu diluar. Saudara saksi yah, saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK? Pake mic nya ya pak. : Pernah. : Pernah. : Sebelum saudara menandatangani berita acara pemeriksaan tersebut, saudara membacanya terlebih dahulu? : Iya. : Iya bapak. : Benar keterangan saudara ini? : Yah. : Benar. : Tidak ada ynag berubah? Saksi ( HH) : Tidak ada yang berubah. : Saudara juga? : Benar bapak hakim tidak ada yang berubah. : Baik, yah saudara yang... Saudara Azwani yang mantan direktur SDM dan saudara hardif`mantan direktur perencanaan PT PLN. Apakah masuk dalam jajaran direksi? : Yah.

2 : Iya, bapak. : Dalam kaitan dengan masalah perkara ini, dimana PT. Netway, yah Netway yah, Netway utama yah pada tahun 2000 yah, 2001 yah, yang ditunjuk oleh PT PLN untuk menangani masalah CIS ini, apa yang saudara ketahui? : Ya, yang saya ketahui ini adalah proyek. : Dalam kaitan dengan jabatan saudara loh yah, yah : Ya, jadi yang kita ketahui ini adalah proyek distribusi jaya dan tangerang : Heem.. : Untuk membuat customer imformation system : Heemmm.. : Itu aja pak. : Itu aja? : Yah. : Saudara tidak terlibat didalamnya? : Didalam mengambil keputusan saya tidak terlibat sebagai Direksi : Bukankah seharusnya itu dibicarakan didalam Direksi? : Seingat saya nanti saudara Aswani sebelah saya, tidak pernah ada suatu keputusan direksi atau diskusi di internal direksi untuk memutuskan proyek ini dilaksanakan dan ini sesuai dengan berita acara yang kami tandatangi di KPK pemeriksaan, eh.. 8 bulan yang lalu kalo ngga salah : Gitu ya, coba saudara : Proyek ini menyangkut yang didistribusi jayamenyangkut mengenai masalah customer information system, keterkaitan saya disini sebagai

3 direksi, mmm,,,, bahwa tidak ada memang keputusan yg khusus yang dibuat untuk memutuskan ini ditindaklanjutkan. : Sebentar, saudara sebutkan tadi tidak ada 1 keputusan yang khusus alias tidak ada satu pembicaraan yang khusus? : Yah. : Lalu yang ada apa? : Ada beberapa kali rapat,te tapi rapatnya sifatnya adalah presentasi : Siapa yang memimpin rapat dan siapayang menyampaikan presentasi? Saksi( aswani) : Dari distribusi jaya : Emmmm... : Distribusi jaya : Terus gimana? Gimana? Coba?Gimana? : Aaaaa... Lebih banyak melaporkan mengenai progress pelaksanaan saja : Heeeemmmm,, : Ya : Terpotongnjutnya gimana? : Aaaaaa... Selebihnya adalah menyangkut mengenai masalah teknis : Masalah teknis, jadi apakah, siapa yang akan ditunjuk sebagai pelaksana apa siapa yang mulai sistem apa, apakah tender apakah pertunjukan langsung tidak pernah dibahas? : Tidak. : Tidak pernah? : Tidak.

4 : Nah. berkaitan dengan adanya surat surat yah, yah dimana ada berita acara, rapat dimana ada, itu apa, gimana itu? : Emmmm,,, setau saya apa yang saya perlihatkan didalam dokumen BAP hanya itu saja. : Apa itu? : Mengenai masalah keputusan keputusan. : Nah gimana itu? : Aa..Kami tidak mengetahui : Tidak tahu? : Yah. : Lalu surat surat itu gimana? Siapa yang buat? Tau saudara? : Tidak tau saya pak. : Jadi dalam kaitannya dengan perkara ini masalah proyek ini, saudara tidak tahu apa apa ini saudara berdua ini? : Hanya sifatnya teknis saja pak. : Ketika dari pihak PT Netway yah yang mempresentasi saudara hadir disitu? : Bukan PT Netway pak, dari Distribusi Yaya : Yang mempresentasi? : Ya : Siapa itu? : Saya ngga ingat pak, tapi : Apa yang disampaikain disitu? : Mengenai progress pelaksanaan saja

5 Saksi(aswai) : Itu saja : Yah : Akhirnya siapa yang mengerjakan perintah itu saudara tau nda? : Tidak tau pak : Tidak tau, dengan cara apa? Apakah pertunjukan langsung apakah dengan cara tender, tau ndak? : Tidak Hakim Anggota : Sudah yah, sauadara dulu itu, saudara waktu, pada waktu terdakwa ini menjabat jadi direktur utama, saudara menjabat menjadi direktur apa waktu itu? : Saya? Saya menjabat sebagai Direktur Perencanaan Hakim Anggota : Direktur perencanaan? Dari sejak kapan sampai kapan? : Dari 2001 februari sampai, 2003 maret Hakim Anggota : 2003 maret? : Yah Hakim Anggota : Jadi pada waktu itu terdakwa ini menjabat sebagai Direktur utama? : Yah Hakim Anggota : Baik, saudara katakan tadi bahwa saudara tidak pernah mengetahui yah : Yah Hakim Anggota : Yah : Jadi perlu saya sampaikan yang dibilang Pak Azwani bahwa kita sebagai Direksi tidak pernah untuk membahas secara detail termasuk keputusan keputusan didalam pelaksanaan proyek ini, itu Pak Hakim Anggota : Yah, apakah saudara mengetahui anggaran dasar PLN?

6 : Tau pak Hakim Anggota : Mengetahui? Apakah seorang direktur utama itu berhak, misalnya mengeluarkan suatu surat surat yang ditujukan katakan lah misalkan kepada dekom? Berhak ndak dia? : Emm.. Hakim Anggota : Yang saudara ketahui berdasarkan anggaran dasar : Sesuai anggaran dasar seingat saya itu ada tertulis didalam laporan berita acara dan KPK, itu direksi, Dirut bisa, mewakili direksi, tetapi subtansi harus disetuji dulu oleh direksi Hakim Anggota : Ohhh jadi subtansi harus disetujui oleh direksi?? : Yah, itu itu Hakim Anggota : Yah, itu itu aturannya itu ada di (terpotong oleh saksi) : Ada di undang Anggaran Dasar kalo ga salah Hakim Anggota : Nah sehubungan dengan (terpotong oleh saksi) : Anggaran dasar nomor 11 kalo ngga salah Hakim Anggota : Anggaran dasar no 11? Sehubungan dengan proyek yang CIS RISI ini yah : Yah Hakim Anggota : Yang saudara katakan tidak pernah? : Heem Hakim Anggota : Apakah memang tidak sama sekali tidak pernah dibahas katakanlah di Rapat Direksi? Dewan direksi? : Jadi dalam hal ini, pembahasan daripada pelaksanaan proyek keputusan dari proyek, bagaimana proyek itu dilaksanakan? Bagaimana penunjukan secara detail, itu tidak pernah, tidak pernah kami bahas, itu yang disampaikan pak Azwani barusan

7 Hakim Anggota : Baik, apakah saudara, katakanlah direksi pernah mengajukan suatu surat kepada dewan komisaris tentang hal ini? : Tidak pernah, Direksi secara keputusan Direksi (terpotong oleh ) Hakim Anggota : Secara keputusan Direksi tidak pernah : Tidak pernah mengirimi surat atau berbentuk diskusi, karena begini pak hakim, kalo kita mengirimi surat kepada dekom, itu adalah as abort, suatu keputusan abort Hakim Anggota : Suatu keputusan yah? : Yah, direksi untuk dikirim ke dekom, nah itu prosesnya yang biasa lazimnya dilaksanakan Hakim Anggota : Kalo sudah apakah saudara mengetahui ada misalnya saudara terdakwa pernah menulis surat tentang hal ini ke dekom? Katakanlah meminta persetujuan, apakah saudara mengetahui? : Tidak Hakim Anggota : Tidak mengetahui, kalo saudara pernah mengetahui? : Tidak Hakim Anggota : Tidak juga, ini ditunjukan kepada`saudara yah, adaberita acar a yah nomor 271 surat direkur PLN kepada komisaris utama nomor 2971 tahun 2001 tanggal 1 november perihal proyek distribusi jaya tangerang : Heemmm Hakim Anggota : Nah, terkait dengan penyidikan dirut,apakah saudara memang tidak pernah mengetahui? : Yah Hakim Anggota : Kalo saudara?tidak mengetahui juga surat tersebut?yang perihal yang distribusi jaya tangerang tadi, betul yah, cukup,

8 Hakim Anggota : Baiklah untuk saksi aaaaaa... Hardiv yah, jawaban saudara pada poin 12, ini saya bacakan saja didalam berita acara saudara yang saudara benarkan, tetapi perlu penjelasan yang lebih lanjut, apakah saudara pernah mengikuti rapat direksi tanggal 8 mei 2011 dan terpotongnjutnya jawaban saudara, saya lupa waktu melakukannya dilakukannya rapat direksi, namun seingat saya memang saya pernah mengingatkan kepada anggota direksi yang hadir bahwa pasalnya menunjukan PT netway utama sebagai partner PLN dalam menangani CIS RISI harus dipertanggungjawabkan hukum karena sifatnya sudah berbeda tidak lagi sebagai PT Pilot project sudah bergeser kesifat project yang komersil, misalnya dilakukan melalui tender, namun seingat saya saudara Eddie Widiono Suwondo tetap bersikap untuk menunjuk langsung PT netway sebagai partner PLN dann,,,, dalam menangani CIS di PT distrbusi jaya tangerang, ini maksudnya bagaiamana? : Begini pak dalam suasana saya di periksa oleh penyidik KPK, rupanya, a.. saya enggak inget itu cuma saya pernah ada menyatakan, ya, dalam nuansa yang sama terus rupanya ada resume rapat pada saat itu jadi juga baru dengan teman didalam ruangan menyatakan, seingat saya pernah menyatakan itu karena the nature dari pada projek itu berbeda, itu anu, substansinya, the nature adalah dia tidak lagi pilot project, Ya jadi dia sudah bersifat komersil, itu kira-kira kalo dia bisa komersil mak dia harus kompetitif, oleh karena itu dia harus mengikuti peraturan yang berlaku misaknya tender tebuka, etc, itu kira-kira substansinya. : Jadi dari awal saudara sudah mengetahui bahwa dari terdakwa ini sudah menghendaki penunjukan langsung? : Ah. Saya tidak ta itu pak, karena tapi hanya didalam rapat itu saya ingatkan the nature of the project itu adalah berbeda dia tidak lagi sebagi pilot project, karena pilot project sudah selesai sehingga sifatnya adalah komersil oleh karena itu dia perlu mengikuti proses yang biasanya lazimnya berlaku di PLN, itu kira-kira inti messagenya pak.

9 : Jadi saudara tidak mengetahui ato menyadari ato gimana, saudara ini, disini saudara nyatakan bahwa, namum seingat saya saudara Eddir widiono suondo tetap bersikap menunjuk PT.Netway : Ah. Itu adalah kesimpulan setelah ada surat yang dibaca. : Surat apa itu. : A.. sebelum, a.. bisa saya melihat surat (terpotong hakim). : Sebentar-sebentar ya, surat itu yang ditunjukan saudara? : Tidak-tidak. : Saudara saksi, saudara dimana membaca surat itu? : A. jadi, saya didalam a.. dokumentasi surat, jadi begini pak cerita bapak hakim, saya dipanggil KPK untuk, a investigation untuk masalah ini, sehingga pada malam harinya saya mencarinya mungkin ada surat-surat dokumen yang ada pada saya, saya perolehlah surat pada tanggal 23 November : Surat apa itu? : Surat a..dari, untuk general manger No.3163/070/DIRUT/2001 : Ini jadi bukti saudara penuntut umum? Hakim Anggota : Minta ulang saudara saksi : No.3163/070, saya rasa ada (terpotong hakim) : Itu saudara baca dirumah? : Saya baca karena saya dokumentasikan, meskipun ada surat yang ditunjukan oleh penyidik kepada saya waktu penyidikan, yang saya tidak pernah saya lihat itu surat. : Jadi setelah saudar membaca surat terebut (terpotong saksi). : Saya baru tau

10 : Ah. Lalu saudara simpulkan ini, ya? : Jadi saya simpulkan bahwa dari sini, memang dari awalnya pun bapak hakim, kita tidak pernah membahas ini secara detail, itulah substansinya (terpotong hakim) : Enggak pertanyaan tadi, berkaitan dengan pertanyaan anggota majelis tadi soal keterangan saudara pada point berapa itu, 12, itu kesimpulan saudara setelah membaca surat? : Iya, setelah saya lengkapin semua disitu saya nyatakan bahwa kita juga tidak pernah membahas, tetapio proyek ini terus dilajutkan (terpotong hakim). : Iya, tegasnya, keterangan itu adalah keterangan saudara setelah membaca itu. : Setelah membaca ini dan setelah (terpotong hakim) : Ini, perhatikan ini, itu keterangan 12 adalah kesimpulan dari pada saudara saksi setelah (terpotong saksi) : Setelah juga, setelah penyidik juga. : Memperlihatkan kepada saudara? : Ada 2 surat yang saya tidak ketahui, yaitu nomor, baru saya catat,iya, No DIRUT-2001 tanggal 14 agustus 2001, ada lagi surat 2360/090/DIRUT/2001R tanggal 11 september : Setelah membaca kedua surat itu saudara menyimpulkan seperti keterangan saudara pada poin 12, ini kesimpulan dari pada saksi ya, ada yang lain? : Setelah diperiksa KPK. : Iya. Hakim Anggota : Saudara saksi ya, saya sedikit Tanya saudarakan jajaran direksi juga pada saat terdakwa ini selaku dirut utama PT. PLN, ya, saudara saksi

11 apakash saat saudara saksi menjabat sebagai direksi tadi yang saudara sebutkan terdakwa ini menjabat sebagai Dirut PLN? : Bener pak. Hakim Anggota : Terkait dengan proyek distribusi Disjaya, tangerang CIS ini apakah dalam penunjukan langsung ato apa namanya itu, apakah memang tugasnya dan Pobsinya saudara terdakwa selaku direktur utama, atau gimana, sepengetahuan saudara saksi? : A. saya tidak bisa memberikan pendapat dalam hal ini pak. Hakim Anggota : Bukan, sepengatahuan saudara, inikan proyek jalan, jangan saudara memberikan pendapat, kan ada porsi-porsi tugas, direktur ini porsinya, saudara direksi, ini porsinya, yang saya tanya pelaksanaan proyek CIS ini apakah itu porsi terdakwa selaku dirut atau saudara yang saya maksud? : Bukan porsi saya. Hakim Anggota : Terus kalo terdakwa? : A. biasanya terkait dengan direktur yang terkait. Hakim Anggota : Siapa yang berwenang melakukan penunjukan langsung terkait proyek itu distribusi? : Musti ada keputusannya pak. Hakim Anggota : Keputusan siapa, siapa yang membuat keputusan? : Direksi. Hakim Anggota : Direksi bagian apa, seluruh direksi? : Seluruh. Hakim Anggota : Dalam kenyataannya proyek ini siapa yang membuat keputuskan apakah direktur saja atau direksi semua? : A. mestinya direksi pak.

12 : Iya, sepengetahuan saudara, iya, inikan saudara katakan tadi bahwa direksi tidak tau, tidak pernah ada rapat mengenai projek ini, nah sepengetahuan saudara, siapa yang memutuskan, ya, proyek ini, sehingga PT. Net way ditunjuk oleh PT.PLN untuk melaksanakan pekerjaan ini, tau saudara? : tidak tau. : Engga tau saudara, bener? : Setelah melihat BAP disitu saya melihat. : Tidak sebelumnya jangan setelah melihat BAP. : Sebelumnya tidak tau. : Saudara juga tak ingin tau, ya, siapa si yang ada proyek kaya gini, siapa sih, saudara tidak ingin tau ya,? : Karena tidak dibahas. : Tidak dibahas, jadi saudara tidak punya rasa ingin tau juga? : Karena tidak dibahas maka kita tidak membahas hal tersebut secara spesifik : Begitu ya? Hakim Anggota : Saudara ya, saudara inikan saksi, memberikan keterangan untuk meng clearkan masalah ini, jangan saudara tidak tau, jadi dalam kenyataannya saudara ini sebagai direksi memahamiloh tentang bagaimana pengadaan di PLN ato bagaimana, itu loh maksud kita, apakah saudara tidak tau ataukah pura-pura tidak tau, itu yang kita maksud, sama ada pengadaan, inkan proyek besar untuk PLN, direksi seperti yang saudara bilangkan harus tau semuanya, saudarakan bilang tidak dibahas lah kalo memang tidak dibahas itu dalam kenyataannya siapa yang melaksanakannya, siapa yang menunjuk, ada itu, masa direksi tidak tau, orang SMA aja tau ini pengadaan barang, ini porsinya ini, ini yang melaksanakan, itu yang

13 dimaksud, kalo saudara bagaimana, tau gak saudara siapa yang punya tugasrdan wewenang melaksanakan. : Begini pak, a.. jadi di PLN itu ada dua layers project, satu melalui projek PLN pusat satu lagi proyek yang di wilayah, jadi proyek ini merupakan suatu proyek wilayah. Hakim Anggota` : Distribusi jaya ini? ah. terus : Tapi dalam keputuskan dalam mebuat proyek yang biaya besar ini, tidak pernah dibahas dalam tinggakt direksi. Hakim Anggota : Di pusat? : Nah, dalam hal ini, terlihat dari sini, telihat interaksi dari dirut langsung ke distribusi jaya dan tangerang. Hakim Anggota : Berarti direksi pusat tidak tau? : Tidak tau proyek ini bagaimana keputusanya bagaimana technical substansinya bagaimana engagement dengan PT. Netway, kita tidak tau. Hakim Anggota : Jadi peran terdakwa sendiri dalam proyek ini apa, apa yang saudara ketahui tentang peran terdakwa? : Ya peran terdakwa dalam hal ini adalah engagement antara terdakwa a.. bapak dirut pada waktu itu denga distribusi jaya dan tangerang. Hakim Anggota : Tanpa member tahu direksi-direksi yang lainya. : Kalo ada pak, akan ada resume rapat direksi. Hakim Anggota : Tapi ada gak resume rapat anggota? : Tidak ada, tidak ada, kita tidak pernah membahas. Hakim Anggota : Memang tidak pernah dibahas, tapi ini jelas proyek wilayah ya? : Iya, jadi proyek wilayah, jadi a.. saya tambahkan pak salah satu direksi, a. direktur perencanaan adalah proyek pengembangan IT, ya disampimng mereka merencanakan proyek jangka panjang perluasan

14 system misalnya perluasan pembangkit penambahan transmisi, gardu induk untuk sumply in demand balance. Hakim Anggota : Jadi sejenis CIS ini proyek wilayah? : Tidak melalui direktorat perencanaan. Hakim Anggota : Semestinya harus ada keputusan pusat? : Betul pak hakim. : Saksi Pak Situmeang, gini pak, apa bila proyek wilayah itu dari keputusan pusat itu ada nilai maksimum ga berapa maksimum nilai proyek itu, harus ditentukan pusat ato wilayah? : Saya lupa ada, ada, jadi kalo dia, untuk level tertentu itu akan dibahas direksi, karena a... ada rencana pak ini, rencana kerja anggaran perusahaan (di potong Hakim Anggota) Hakim Anggota : RKAP ya,? : RKAP ya, betul, jadi wilayah itu akan mengirimkan surat ke PLN, sebelum itu nanti meminta persetujuan sebagai rencana kerja anggaran perusahaan tahunan yang akan diminta, di ACC kan oleh dewan komisaris, RUPS (di potong oleh Hakim Anggota). Hakim Anggota : RUPS. : Iya, RUPS, itu kira-kira. Hakim Anggota : Terhadap perkara ini, apa, CIS RISI ini, sepengetahuan saksi ini, proyek yang harus di jalankan pusat atau tidak? : Nah, kalo dia misalnya dalam bentuk RKAP ya pak, itu sebelum di usulakan kepada dewan komisaris untuk meminta persetujuan RUPS, itu harus dibawa perkomponen oleh direksi, karena nanti direksinya duduk bersama dengan dewan komisaris dan perkomponen element itu ditanyakan, gitu kira-kira, nah, proses itu kita tidak mengikuti, khususnya untuk proyek ini, sehingga kita tidak tau pak, apa yang di bilang pak Azwani tadi

15 Hakim Anggota : A... pada waktu RUPS pernah tidak disinggung tentang proyek ini. : Saya enggak ingat ya, pak ya, tapi (terpotong Hakim Anggota). Hakim Anggota : Betul pak, inikan menyangkut nasib terdakwa, ya, kita harus check and balance : Betul-betul, saya belum cek, jadi saya belum tau pak, saya belum pernah, hanya di bahas dalam sidang dewan komisaris. Hakim Anggota : Pernah dibahas dalam rapat dewan komisaris, berapa anggaran waktu itu? : Saya tidak tau pak, pada saat itu tidak hanya meminta persetujuan, melaporkan bahwa sudah persetujuan direksi, padahal kita belum ada keputusan itu, itu ada diberita acara. Hakim Anggota : Paling tidakkan begini, kalo tadi saksi mengatakan proyek ini harus berdasarkan keputusan board, artinya kan tidak individualistis, ya? : Iya. Hakim Anggota : Juga, ini juga terkait apa, anggaran PLN, ya? : Iya. Hakim Anggota : No 70 bukan No11, saya luruskan ini, ya, angaran dasar PLN No 70 tahun 1998, betul : Iya. Hakim Anggota : Ah... pasal 11 mengatakan seperti itu : Iya, itu. Hakim Anggota : Apa bila proyek itu menggunakan dana ratudan miliar, apakah harus ada persetujuan board atau apakah cukup dengan persetujuan direktur utama saja? : Enggak, harus ada persetujuan board, di layer manapun dia berada akan ada keputusan board (terpotong Hakim Anggota).

16 Hakim Anggota : Lalu bagaimana board bisa memutuskan dalam konteks ini? : dibawa ke sidang direksi, kepada rapim, substansi, bagaimana kegunaannya, kepada PLN, dan lain-lain itu detail substansinya. Hakim Anggota : Prinsipnya gini yang saya tanyakan kepada bapak, karena sama-sama direksi board, lalu ya pada waktu itu, ada enggak, proyek CIS RISI inikan adalah proyek multi years, sampe 3 tahun apa 5 tahun, tetunya kan proses yang panjang ya, masa saksi tidak mendengar sama sekali, pernah gak mendengar proyek ini, sudah disumpah loh,ya, eh gak boleh gitu ya, satu-satu, kebapak ini dulu, tapi, yang saya tanyakan kebapak otomatis ke bapak ini juga gitu, artinya iya atau tidak, kalo tidak boleh sanggah, gitu, silahkan : Pernah mendengar proyek ini tetapi, itulah makanya Hakim Anggota : Kok ada tetapinya? : Waktu di rapat direksi itu, karena proyek ini sudah lama pak, embrionya Hakim Anggota : Embrionya dari? : Dari pilot project. Hakim Anggota : Pilot project dari ITB itu ya? : Dari ITB, kita sudah tau, oleh karena itu saya ingatkan dengan rapat direksi itu agar supaya, karena the nature, sifat dari proyek ini berbeda, oleh (terpotong Hakim Anggota). Hakim Anggota : Dengan? : Dengan pilot project, dia tidak pilot project lagi pak, saya tidak, tidak a... melihat (terpotong Hakim Anggota) Hakim Anggota : Pilot project di PLN itu seperti apa, yang nilainya seperti apa? : Kita tidak membahas nilai pada saat itu (terpotong Hakim Anggota) Hakim Anggota : Yang waktu itu pilot project seperti apa?

17 : Waktu rapat direksi waktu itu, bapak hakim, saya tidak membahas masalah pembiayaan, misalnya biaya, tetapi masalah pocerdural issue, karena sifat proyek itu sudah berbeda, nah pada saat itu saya mengingatkan saja dan saya tidak melihat ada resume rapat, tetapi rupanya dicatat dalam resume rapat, itu pak, kira-kira. Hakim Anggota : Apakah proyek ini merupakan lanjutan dari proyek kerja sama dengan ITB itu? : Tidak ada hubungan. Hakim Anggota : Tidak ada hubungan? : Karena sifatnya proyeknya berbeda, yang disitu adalah pilot project untuk learning curve. Hakim Anggota : Yang mana itu? : Pilot project, itu lebih banyak untuk mengenal masalahkan pak, itu pilot project, kalo ini sudah bersifat komersil, itu kira-kira yang saya ingat. Hakim Anggota : Kalo bersifat komersil konsekuensinya, rugi labanya, apa keuntungan ruginya (terpotong saksi) : Bukan, secara lazimnya, ya, iyakan, artinya harus melalui proses. Hakim Anggota : Proses dari para board, tidak secara pribadi-pribadi, karena menyangkut cash flownya kan, betul? : Betul. Hakim Anggota : Lalu bagaimana yang saksi ketahui pada waktu itu perjalanannya terhadap proyek ini? : Nah, pada saat itu, kita tidak mengikuti lagi pak, setelah saya komentari itu saya tidak mengikuti lagi, oleh karena itu di BAP itu banyak surat yang saya tidak mengetahui, itu pak kira-kira. Hakim Anggota : Kalo surat itukan adalah apa ya, bukan pasca proses ya, bukan sebelum proses ya, inikan sampe proses inikan terjadi begini, terdakwa di

18 hadapkan disinikan, kita hanyaingin mencari kebenaran materi, sebenarnya dimana ini persoalannya itu kan, begitu, apakah ini sematamata, dirut saja disini yang ber apa, instilahnya itu, sendirian yang melakukan ini apa para board yang di PLN pada waktu itu? itu sajakan kami ingin cross, tehadap dakawaan itu bagai mana waktu itu? : Oleh karena itu pak hakim tidak pernah sejak dari awal, tidak pernah secara detail projek ini dibahas dan tidak pernah merupakan suatu keputusan rapat direksi. Hakim Anggota : Lalu bagaimana pengesahan RKAPnya pak? : Nah, itu juga kita tidak tau pak. Hakim Anggota : Tetep dikeluarkan juga uang itu? : Wah, saya tidak tau sampe itu, lebih bagus bapak tanya direktur, ex direktur keuangan bapak Hakim Anggota : Karena proyek ini bukan proyek sebulan dua bulan, ini multi years, ya? : Betul pak hakim Hakim Anggota : Dan kalo tidak salah sampe 100 miliar ini, kalo enggak salah proyek ini, betul ya, dan tentunya ada plus minusnya pasti menguntungkan PLN kan, inikan sitem apa, apa istilahnya itu, roll out yang dulu kepada yang baru, sistem apa, pelanggan secara komputerisasi, kan begitu, dari manual kepada komputerisasi kan begitu : Itu logikanya,tetapitidak pernah dibahas secara detail di tingkat direksi bapak hakim, jadi kalo bapak hakim tanya saya berapa harganya, saya juga tidak tau, bagaimana enggagement nya saya juga tidak tau,bagaimana bentuk kontraknya juga saya tidak tau, bagaimana timeframe nya juga saya tidak tau bapak hakim. Hakim Anggota : Lalu kalo demikian, berdasarkan anggaran dasar PLN yang tadi saya katakan, sepengetahuan para saksi apakah itu sudah sesuai tindakan terdakwa itu?

19 : Nah, kita liat kembali ke anggaran dasar. Hakim Anggota : Nah, itu dia saya tanyakan sudah sesuai dengan anggaran dasar? PH (MR) PH (MR) : Tidak sesuai dengan anggaran dasar. : Pak ketua, saya kira itu pendapat saksi jangan ditanyakanlah itu, kami keberatan kalo itu ditanyakan : Nanti majelis yang menyimpulkan : Enggak, tadikan itu menurut (terpotong hakim) Hakim Anggota : Sepengetahuan, tidak minta, kalo tidak tau ya tidak apa-apa PH (MR) PH (MR) : Nanti keterangan saksikan majelis yang akan menilai, ya : Iya betul (terpotong hakim) : Kadar keterangan saksi ini, yang mana merupakan pendapat, yang mana merupakan kesimpulan, itu kan majelis, majelis akan mengambil fakta dari keterangan yang dia ketahui, dia liat, dia dengar langsung dan dia lakukan bukan pendapatnya, paham? : Sudah cukup. : Cukup, saudara penuntut umum silahkan untuk tidak mengulang. : Baik terima kasih, kepada pak saksi Hardiv ya, tadi saudara mengatakan bahwa dalam suatu proyek itu perlu ada ijin RUPS ya, yang perlu ijin itu anggarannya atau proyeknya? : Jadi anggaran sama proyek itu kan satu kesatuan pak, kita kalo misalnya didalam meminta izin itu, misalnya dari sisi keuangan itu berapa, begitu juga dari pada, uang ini untuk apa, nah itu harus satu kesatuan pak. : Jadi? : Harus jelas pak. : Jadi sepengetahuan saksi, untuk proyek ini ada persetujuan RUPS ato enggak?

20 : A... rasanya tidak, belum ada persetujuan RUPS : Tidak ada : Baik terima kasih : Cuma ada persetujan dari dewan komisaris, karena dewan komisaris mengirim surat kedireksi PLN, perlu diadakan kajian kembali, baik dari sisi proses dan baik dari sisi plus minus proyek ini itu ada disurat dewan komisaris, kalo gak salah bapak. : Kemudia tindak lanjut dari surat tersebut apa, kemudian dia... a... dilakukan pengkajian kembali? : Tidak ada disisi direksi, kita tidak membahas kembali. : Oh, didireksi tidak ada? : Iya. : Kemudian saksi menyampaikan bahwa itu tidak ada pengkajian kembali, kemudian apa, pendapat terdakwa bagaimana waktu itu? : Saya, saya tidak tau pak bagaimana pendapat terdakwa, yang jelas waktu (terpotong hakim) : Itukan tidak pernah dibahas dalam rapat direksi sehingga dia tidak tau apakah terdakwa dia komen apa dia bagaimana dia tidak tau (terpotong saksi) : Jadi setelah ada surat dari dewan komisaris (terpotong hakim) : Ingat itu ya, benang merahnya tidak pernah di adakan rapat (terpotong saksi) : Sidang direksi untuk memutuskan. : Satu pertanyaan lagi a... tadi saudara saksi mengatakan bahwa pernah menyampaikan ini projek dari pilot projek ke komersil disampaikan dalam suatu rapat direksi, apa sikap terdakwa pada waktu itu?

21 : Sebentar ya, kan tidak pernah diadakan rapat, tidak pernah diadakan rapar direksi, bagaimana saudara tau, apakah dia tau, terdakwa bersikap dia kan tidak tau! yang pasti proyek ini jalan! : Cukup yang mulia : Saudara penasehat hukum saya ingatkan kembali untuk tidak mengulang pertanyaan yang sudah diajukan oleh majelis dan penuntut umum ya : Baik, terima kasih yang mulia, saya mau mulai dengan, menyangkut soal rapat direksi dan lain-lain, yang saya mau tau dari kedua saksi ini, apakah kedua saksi ini mengikuti RUPS RKAP tahun buku 2002? : Jawab : Kami ikut : Ikut dalam dalam pembahasan itu, baik, Pak Hardiv? : Saya tidak ingat, mohon maaf Pak : Oh, tidak ingat, gitu ya, nanti kita akan dtunjukan yang mulia bahwa ini ada keputusan itu dan para saksi ini hadir dan menandatangani hasil : Yang penting di dalam.. apakah betul Pak Azwani ya, saksi ingat bahwa di dalam rapat tersebut, ada salah satu butir yang diputuskan bunyinya begini, tahun 2002 ini, Pelaksanaan Roll-Out CIS RISI di Disjaya dan Tangerang, dapat dilakukan bilamana telah dapat dibuktikan kemanfaatannya, atau proven, dan mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta peraturan-peraturan yang berlaku, sehingga dapat dicapai efisiensi biaya secara menyeluruh. Apakah saksi ingat mengenai itu? : Saya tidak ingat Pak. : Kemudian apakah saksi juga ingat bahwa di dalam RKAP 2002 PT. PLN (Persero) ini, mengenai teknologi informasi, di sini pada butir dikatakan bahwa, pada titik 4.6 implementasi CIBS kegiatannya, kegiatan lainnya pada tahun 2002, adalah melakukan implementasi sistem informasi Costumer Information System dan Billing System CIS

22 BS, dan melaksanakan Roll-Out CIBS di semua unit pelayanan atau UP, di UB Distribusi Jaya dan Tangerang. Pada tahun 2004 sistem informasi CIBS tersebut direncanakan ditingkatkan menjadi IBP CIS. Untuk tahun 2002, pendanaannya dianggarkan sebesar Rp. 150 Miliar, masuk dalam biaya administrasi dan pelaksanaannya menunggu persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS. Pernah ingat mengenai ini? : Saya tidak ingat. : Pak Hardiv? : Sama pak, saya tidak tahu masalah itu, dan tidak ingat. : Tidak ingat, tapi kan ini masalahnya di bawah lingkup... : Direksi. : Direksi, yang direktur perencanaan. : Oleh karena itu pak saya bilang dari tadi Pak. Satu, kita di tingkat direksi tidak pernah membahas secara detail bagaimana proses penunjukan, bagaimana substansi teknis, bagaimana time frame, tidak pernah bapak. : Saudara saksi saya tidak bicara tentang penunjukan. : Bukan, saya hanya bilang masalah pembiayaan tidak pernah dibahas di sidang direksi. : Yang saya tanya sekarang adalah, apakah di dalam RUPS ya, yang saksi tidak ingat hadir atau tidak, tetapi Pak Azwani menyatakan hadir. Apakah masalah ini dibahas di dalam RUPS atau tidak? : Saya tidak tahu pak, karena saya juga tidak tahu apakah saya hadir di RUPS tersebut. Itu yang saya bilang dari awal tadi bapak. : Baik, mengenai soal kehadiran itu kami akan balik lagi. : Ya. : Kemudian untuk kedua saksi, apakah di dalam RKAP 2003 masalah ini masih dibahas? Ingat? Artinya kan kalau 2003 kalau saya tidak keliru itu dilakukan di akhir 2002 ya? Awal 2002? Atau awal 2003? : Kalau RKAP 2003 kan untuk pelaksanaan rencana kerja untuk 2003, itu dibahas Itu yang saya bilang saya tidak tahu. Nggak tahu dan saya tidak ingat apakah hadir atau tidak di dalam pembahasan itu. Yang saya bilang tadi itu adalah ya pak ya, waktu bapak hakim menanya saya, apakah tahu pembiayaan? Saya bilang tolong ditanyakan ke direktur

23 keuangan karena dia menjadi project RKAP. Proses di dalam pelaksanaan di project RKAP adalah, wilayah mengusulkan, ya, sebagai proyek yang bersangkutan termasuk substansi proyek dan anggaran yang terkait. Nah di PLN itu ada tim RKAP, yaitu di bawah direktur keuangan. Nah proses itu saya tidak ikut. Dan di direksi pun tidak pernah dibahas proyek itu secara detail. : Kalau kembali ke RKAP 2002 tadi, saudara saksi ingat gak pernah menandatangani keputusan RUPS? : Nggak, saya gak ingat pak. : Pengajuan RKAP nya pernah ingat? : Tidak. karena itu biasanya langsung ke Direktur Keuangan. Oleh karena itu pada waktu dibahas di RUPS... (dipotong oleh PH MI) : Kalau seandainya, misalnya, termasuk dalam lingkup kewenangan saudara saksi, apakah bisa Direktur Keuangan yang mengajukannya? : Itu permasalahan pak. Permasalahannya adalah, kita tidak pernah membahas proyek ini secara detail di tingkat Direksi. Itu permasalahan. Makanya saya tidak tahu Pak bagaimana bentuk daripada project ini. : Kalau Pak Azwani? : Seperti yang disampaikan pak, bahwa dalam pengajuan RKAP, diajukan oleh unit bersangkutan kepada tim, kemudian yang bertanggung jawab di tingkat direksi adalah Direktur yang terkait, dalam hal ini Direktur Pemasaran teknisnya pak. Kedua adalah, masalah keuangannya ke Direktur Keuangan. : Kalau di dalam RKAP 2002 ini, hadir dalam RUPS, Roes Arya deputi menteri negara BUMN dst, Hari Susetyo Nugroho pendamping kuasa pemegang saham, komisaris PT. PLN: Endro Utomo Komisaris utama, Martiono Hadianto komisaris, Sofyan A Djalil komisaris, Bambang Bintoro Sudjito Komisaris, Ermansyah Djamin Komisaris. Direksi PT. PLN: Eddie Widiono Direktur Utama, Tunggono Direktur Pemasaran dan Distribusi, Hardiv Haris Situmeang Direktur Perencanaan, Bambang Hermiyanto Priadi Direktur Operasi, F Parno Isworo Direktur Keuangan, Azwani Sjech Umar Direktur SDM dan Organisasi. Ini catatannya seperti itu. Jadi sekali lagi saya ingin

24 konfirmasi dari saksi, apakah memang hadir atau tidak dalam RUPS ini, dan apakah saksi ingat bahwa salah satu diantaranya yang diputuskan adalah mengenai Roll-Out CIS RISI ini. Dan juga disetujui, dianggarkan biayanya sebesar Rp. 150 Miliar? : Saya hadir tapi tidak ingat mengenai catatan Roll-Out itu. : Ini, ini bukan catatan saudara saksi ini, ini adalah keputusan RUPS. : Keputusan RUPS menyangkut semua hal pak, jadi tidak hanya masalah yang disebutkan tadi. : Ketika itu menurut ingatan saudara saksi, apakah keputusan RUPS itu selalu dibacakan atau tidak, atau hanya diam-diam aja? Atau kebiasaannya keputusan RUPS itu dibacakan atau tidak? : Keputusan RUPS dibacakan tapi secara menyeluruh, tidak detail satu persatu. : Yang benar saudara saksi? Yang saya tanya juga ini kan hanya masalah tertentu. : Saudara penasihat hukum, begini saja ditunjukkan sebagai bukti saja. Apakah tanda tangan dia ada di situ? Ini kan dia lupa lupa ingat. Lupa lupa lupa. Kita tunjukkan. Nanti di dalam pledoi, silahkan dilampirkan. : Nah kembali ke masalah ini, saya mau ke Pak Hardiv ya. Apakah saudara saksi pernah membuat perencanaan mengenai Roll-Out ini? Dan kemudian apakah pernah membuat pertanggungjawabannya di dalam RUPS? : Seingat saya, tidak pernah membuat menganalisis mengenai project ini. Jadi prosesnya begini bapak yang biasanya dilakukan di PLN : Tidak pernah kan? : Saya hanya menjelaskan supaya lebih jelas. Bapak misalnya pemimpin wilayah, ingin mengusulkan sesuatu proyek di dalam scope wilayah bapak. Maka bapak mengirimkan itu ke Direktur Keuangan. Setelah semuanya di compile, itu akan dibahas Direksi, karena menyangkut tugas Direksi di dalam pengusulan ke RUPS, yang didahului dulu ke Dewan Komisaris. Tetapi yang saya ingat, tidak pernah project ini secara entity secara lengkap dibahas. Khususnya di dalam sidang Direksi. Itu pak. Jadi banyak kalau jawaban kita mohon maaf nggak tahu, lupa,

25 karena memang tidak pernah secara natural, bahwa proyek ini dibahas secara detail bapak. : Baik saya teruskan.. (dipotong oleh Saksi HH) : Dan tolong saya mohon maaf, apakah saya menandatangani ada hadir di situ? Karena saya lupa. : Kalau seandainya saudara saksi Hardiv tidak hadir karena ini di bawah lingkup perencanaan ya, siapa yang harus menjelaskan project ini? Dirut kah atau yang lain? : Kalau itu di dalam ruang lingkup di bawah RKAP, maka Direktur sebagai koordinator Direktur Keuangan membawa ke sidang direksi, melaporkan sebagai tahap awal ada proyek-proyek ini. Nah kesatu, proyek ini tidak pernah dibahas. Itu, yang dari awal saya bilang.. (dipotong oleh PH MI) : Kalau dari awal seperti itu.. (dipotong oleh ) : Yang Mulia, sudah 3 kali penasihat hukum menanyakan sesuatu dengan kalau, saya keberatan Yang Mulia. : Baik terima kasih. Saudara saksi ya, saya masih mau kembali ke soal ini tadi. :, sebelum saya jawab, apakah saya diijinkan untuk bertanya? : Sebagai saksi, saudara hanya menjawab apa yang saudara tahu. : Baik pak. Karena saya tidak tahu apakah saya hadir atau tidak, dan saya tidak ingat ada ini. Itu kira-kira. Tapi bapak itu nanya saya terus. : Ya karena begini, ini kan menyangkut satu project yang berhubungan dengan keuanagan ya. Project ini kan akan ada, mesti disesuaikan dengan rencana anggaran ya. Kalau sudah itu pada tahun berikutnya, kan ada pertanggungjawaban terhadap project dan keuangannya itu, nah yang saya mau tanya kepada saksi, ya, apakah pernah ingat mengusulkan pembiayaan kepada Direktur Keuangan mengingat project ini di dalam lingkup saudara saksi Hardiv. : Seingat saya tidak pernah. : Baik, kalau saudara saksi tidak ingat ya, tidak pernah ya. Kemudian saya lanjutkan dengan hal yang lain. Saudara saksi ya, pak Hardiv saya

26 masih kembali ke project ini lagi ya. Apakah saksi ingat bahwa tahun 1997, 1998, 1999, itu Roll-Out SIMPEL RISI ini pernah juga direncanakan akan dibiayai oleh World Bank? : Pernah memang ada World Bank, tapi tidak jadi. Itu maksimum yang bisa saya sampaikan. : Tetapi itu pernah ada ya? : Pernah ada ke arah itu, tetapi tidak pernah terlaksana. Itu yang saya bisa ingat bapak, di luar itu saya tidak bisa ingat lagi. Karena tahun 2000 saya tidak menjabat Direksi. Sehingga ada diskontinuitas dan saya juga tidak menjabat Direksi setelah 2003 sehingga monitoring adalah di luar daripada scope kita. : Saya masih kembali ke itu ya. Seingat saudara saksi, karena ini mau dibiayai oleh World Bank, proyek yang ditawarkan ini apakah memang Roll-Out SIMPEL ini atau ada bentuk lain dari project itu? : Saya tidak tahu pak, tetapi biasanya project... (dipotong oleh Hakim Ketua) : Kalau memang saudara tidak tahu sudah jawab tidak tahu, kesannya kan saudara tahu. Tidak tahu ya tidak tahu. Jadi bingung hakim dengarnya. : Baik Pak. : Kemudian pertanyaan saya yang lain Pak Hardiv ya. Apakah saksi tahu bahwa antara tahun itu ya, ada pihak lain yang pernah menawarkan project serupa kepada PLN. Pernah ingat Pak Hardiv? : Tidak ingat Pak. Tidak tahu. : Apakah saksi tidak pernah ingat bahwa Anderson Consulting ya, telah melakukan studi mengenai ITSP? Apakah saksi ingat apa yang mereka tawarkan ketika itu atau apa yang diputuskan Direksi ketika itu? : Saya tidak tahu pak. : Mengenai biaya yang ditawarkan bahwa ini akan...? : Termasuk itu pak saya tidak tahu : Oleh Bank Dunia $ ? : Saya tidak tahu. Secara substansi pun saya tidak terlibat. : Yang lain lagi saya mau coba Yang Mulia, kepada saudara saksi ini mengenai surat dakwaan. Isi surat dakwaan karena saksi ini tidak tahu

27 begitu banyak masalah ini, saya mau tahu soal surat dakwaan. Untuk bapak berdua ya tolong. Apakah bapak-bapak berdua sebagai saksi pernah juga diperiksa sebagai saksi untuk perkaranya Margo Santoso, Fachmi Mochtar dan Gani Abdul Gani? Berhubungan dengan SIMPEL RISI ini? : Pernah gak diperiksa sebagai saksi untuk bapak-bapak ini? : Saya pertama dipersiksa pada kasus Pak Eddie Widiono Suwondho sebagai tersangka. : Pak Hardiv juga tidak ya? : Tidak pernah pak : Apakah pada kedua saksi pernah ditunjukkan oleh penyidik adanya bukti penerimaan uang sesuai Business Plan dari PT Netway yang diterima Eddie Widiono Rp. 2 Miliar, kemudian Margo Santoso Rp. 1 miliar rupiah, dan Fachmi Mochtar Rp. 1 Miliar? : Waktu disidik tidak pernah juga ditanyakan itu pak. : Tidak pernah ditanya Pak Azwani ya. Pak Hardiv? : Tidak pernah dengar dan tidak pernah tahu. : Apakah bapak-bapak sebagai saksi penah mengetahui bahwa bulan September 2000 terdakwa ini Pak Eddie Widiono bersepakat dengan Gani Abdul Gani untuk merencanakan implementasi aplikasi SIMPEL RISI yang sudah ada di seluruh Kantor Cabang/Rayon PT PLN Disjaya dan Tangerang melalui perjanjian kerjasama antara PT PLN Disjaya dan Tangerang dengan PT Netway? : Tidak tahu pak : Pak Hardiv? : Tidak Tahu. : Apakah para saksi juga pernah mendengar, bahwa Gani Abdul Gani pernah menawarkan, mempersiapkan proposal yang disepakati oleh Eddie Widiono mengenai Outsourcing Roll-Out CIS RISI yang pelaksanaannya direncanakan selama 5 tahun dengan asumsi biaya Rp. 905 miliar lebih? : Tidak tahu Pak. : Pak Hardiv?

28 : Tidak tahu dan tidak terlibat. : Apakah para saksi juga pernah mengikuti atau hadir pada bulan September 2000, diruang rapat Direktur Pemasaran PT. PLN, Pak Eddie Widiono mengundang Gani Abdul Gani untuk mempresentasikan kembali proposal rencana kerjasama Roll Out CIS RISI di hadapan beberapa pejabat PT PLN Pusat serta PT PLN Disjaya dan Tangerang? : Tidak pernah. : Mohon maaf pak tahun berapa? : Tahun : Saya tidak Direksi pada tahun : September 2000 tidak ya? Oke. : Jadi saya tidak tahu dan tidak hadir. : Apakah para saksi juga mengetahui bahwa Pak Eddie Widiono tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi PT PLN Pusat memerintahkan Aziz Sabarto membuat surat Nomor: 4323/060/D1TSAR/2000 tanggal 13 Oktober 2000 ditujukan kepada GM PT. PLN Disjaya dan Tangerang yang isinya memberikan ijin kepada PT. PLN Disjaya dan Tangerang untuk menempuh cara outsourcing terkait rencana implementasi CIS RISI di PT. PLN Disjaya dan Tangerang? Pernah dengar Pak? : Tidak. : Pak Hardiv? : Tidak tahu Pak. : Apakah bapak berdua pernah mengetahui bahwa Margo Santoso pernah membentuk Tim Evaluasi Outsourcing Sistem Penunjang Kinerja Perusahaan (EOSPKP) yang diketuai oleh Dodoh Rahmat, untuk melakukan penelitian terhadap proposal PT Netway Utama dan mengarahkan Tim tersebut agar mendukung keinginan terdakwa untuk mewujudkan rencana outsourcing implementasi CIS RISI tersebut? : Tidak tahu. : maksudnya adalah Eddie Widiono. : Tidak tahu. : Tidak tahu Pak.

29 : Akan diteruskan oleh yang lain Yang Mulia. PH (MR) : Terima kasih atas waktunya Yang Mulia. Saudara saksi ya, saya mulai dari Pak Azwani dulu, Pak Azwani kenal tidak dengan saudara Gani Abdul Gani? : Tidak. PH (MR) : Tidak kenal. Pak Hardiv? : Tidak PH (MR) : Kemudian, apakah pak Azwani pernah melihat atau membaca ya, proposal dari Netway Utama untuk Roll-Out CIS RISI yang dibuat tahun 2002? : Tidak. PH (MR) : Tidak pernah ya. Pak Hardiv? : Tidak. PH (MR) : Kemudian, Pak Azwani, bapak menjadi direktur SDM tahun ya pak ya? Betul ya? : Betul. PH (MR) : Pak Azwani pernah gak pak membaca atau mengetahui, adanya kesimpulan rapat konsultasi terbatas Dirut dan Dewan Komisaris PLN, tanggal 8 November 2001 di Hotel Bimasena? : Tidak, tidak hadir. PH (MR) : Tapi pernah mendengar nggak, bahwa ada rapat konsultasi terbatas? : Tidak pernah mendengar. PH (MR) : Kemudian Pak Hardiv? : Tidak pernah mendengar sama sekali. PH (MR) : Kemudian kepada Pak Azwani ya, di dalam BAP saudara kan mengatakan bahwa, disebutkan tentang dalam hal apa saja Direksi harus mendapatkan persetujuan RUPS ya, ini dalam BAP saudara no.8 halaman.. no. 8, tidak ada halamannya, tetapi disini disebutkan perbuatan-perbuatan di bawah ini yang dapat dilakukan Direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS, dan persetujuan tersebut setelah mendapatkan saran dari Komisaris dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, disebutkan disini dari A sampai G. Di dalam huruf E saudara menerangkan mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau

30 pihak lain berupa kerjasama operasi kontrak manajemen, kerjasama lisensi, bangun guna serah, bangun guna milik, dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perseroan, yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus usaha, antara lain perjanjian pembelian tenaga listrik. Nah, sepengetahuan saudara saksi ya, yang dimaksud dengan dampak keuangan bagi perseroan ini seperti apa ya yang saudara ketahui? : Begini, saudara saksi sebagaimana yang tadi diuraikan, dibacakan oleh saudara penasehat hukum, itu darimana saudara memperoleh, apakah dari AD atau... (dipotong oleh Saksi AS) : Anggaran Dasar. : Dari Anggaran Dasar, di pasal berapa? : Saya kurang ingat pak, tapi ada di Anggaran Dasar. : Itu yang saudara uraikan disana adalah, menyalin apa yang tertuang di Anggaran Dasar? : Ya, Multi Years. : Hah? Multi years? : Proyek multi years. PH (MR) : Ya maksud saya, pertanyaan saya, saudara tahu nggak dampak keuangan ini yang saudara saksi mengutip apa yang tertuang di Anggaran Dasar saudara tahu gak? : Saya mengutip saja di Anggaran Dasar. PH (MR) : Jadi nggak tahu ya maksudnya apa. Kepada Pak Hardiv pak, pertanyaan saya yang sama mohon di jawab. : Mohon maaf pak, pertanyaan bapak tuh tolong di spesifikasikan, dampak dari project ini, atau logika thinking yang biasanya berlaku di PLN? PH (MR) : Nggak, saya kira jawab saja dulu pertanyaan saya. : Maaf pak, saya tidak jelas. PH (MR) : Ini kan jelas di sini mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama operasi, kontrak manajemen, kerja sama lisensi, bangun guna serah, bangun guna milik, dan perjanjianperjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan. Nah pertanyaan

31 PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) saya, mohon dijelaskan kepada kami yang dimaksud dengan dampak bagi perseroan itu yang seperti apa begitu lho. : Itu macam-macam Pak, bisa dampak keuangan bagi likuiditas, bisa dampak keuangan PLN tidak membayar, itu tergantung the nature of the project. Itu yang harus dibahas. Apakah membuat likuiditas menjadi turun, ataukah dia tidak menguntungkan kepada PLN, semua aspek pak. Jadi tingkat visibility study project itu harus dibahas, untuk melihat apakah secara keseluruhan integritas keuangan PLN itu dapat di maintain. Jadi bukan hanya satu sisi. : Baik. Dari keterangan saudara tadi ya, tentang proyek Roll-Out CIS RISI, ini ada kaitannya gak atau ada pengaruhnya atau dampak bagi keuangan PLN? : Saya tidak tahu pak. Karena dimensi daripada proyek ini sayapun tidak tahu. : Ya ya ya sudah tahu. Tadi saudara sudah jawab tidak tahu ya. Kepada Pak Azwani ya. Pak Azwani kenal dengan Pak Sunggu Aritonang? : Kenal. : Pada waktu saudara menjabat sebagai direktur SDM ini, pak Sunggu menjabat sebagai apa pak? : Saya kurang ingat tahunnya, tapi pernah menjabat di IT. : Kepada Pak Hardiv, kenal Pak dengan pak Sunggu? : Kenal. : Ketika bapak menjabat sebagai Direktur Perencanaan PLN, beliau menjabat sebagai Direksi gak? : Tidak. : Tidak ya? : Tidak. : Sebagai apa pak beliau? Sepengetahuan saudara saksi? : Kalau tidak salah sebagai fungsional ahli untuk IT. : Kepada pak Sunggu Aritonang ya, e... pak Azwani ya, dalam kaitannya dengan proyek Roll-Out CIS RISI ini, bapak tahu nggak peran dari Pak Sunggu Aritonang, Pak Azwani? : Saya tidak tahu.

32 PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (DA) PH (DA) PH (DA) : Betul ya saudara tidak tahu? : Ya. : Pak Hardiv? : Saya tidak tahu. : Kepada Pak Azwani ya, Pak Azwani pernah membaca gak pak, surat dari Direktur PLN dari Pak Eddie Widiono, tanggal 23 November 2001 yang ditujukan kepada PT. PLN Disjaya. Pernah membaca gak pak? : Tidak. : Pak Azwani tidak pernah membaca ya. Pak Hardiv pernah membaca pak? : Tidak membaca, suratnya saya punya tetapi tidak pernah dibahas untuk surat itu. : Kemudian, yang terakhir pak. Apakah Pak Azwani mengetahui apakah ada surat dari Dirut PLN dalam hal ini saudara terdakwa yang secara khusus menunjuk PT.Netway Utama sebagai pihak pemenang dalam Roll-Out CIS RISI? : Tidak Pak. : Saudara tidak tahu. Pak Hardiv? : Tidak tahu dan tidak terlibat. : Dari kami cukup Pak. Terima kasih. : Sedikit tambahan Yang Mulia. Saudara saksi Pak Azwani dan Pak Hardiv, kami mengacu kepada keterangan saksi sebelumnya bahwa pada tanggal 7 Agustus 2001 dan tanggal 9 Agustus 2001 ada dilakukan rapat di ruang direksi di PLN Pusat yang mana pada waktu itu GM Disjaya Pak Margo Santoso mempresentasikan project Roll-Out CIS RISI ini. Apakah Pak Azwani dan Pak Hardiv hadir dalam rapat 7 dan 9 Agustus terserbut? : Seingat saya hadir. : Pak Hardiv? : Seingat saya, saya tidak hadir. : Gak hadir ya. Pak Azwani saya lanjutkan pertanyaannya.bapak hadir tadi ya pak. Apakah saat itu GM Disjaya menjelaskan project CIS RISI ini dan mempresentasikannya?

33 PH (DA) PH (DA) PH (DA) PH (MR) PH (MR) : Saya lebih concern mengenai pembicaraaan masalah surat kaleng. : Lebih concern membicarakan surat kaleng ya. Kembali saya tanyakan, apakah ada penolakan direksi waktu itu terhadap pelaksanaan proyek CIS RISI di Disjaya? : Saya kurang ingat. : Kurang ingat ya. Selanjutnya pertanyaan saya, kepada kedua saksi. Sehubungan dengan pelaksanaan project dengan menunjuk partner Joint Venture di PLN, apakah saudara saksi mengetahui ada proses penunjukan terhadap Joint Venture di PLN untuk project yang lain? : Yang mana yang dimaksud? Joint Venture nya yang mana? : Begini pak maksud saya begini. Sehubungan dengan pelaksanaan Roll- Out CIS RISI ini, kan ditunjuk Netway. Pertanyaan saya ditunjuk Netway sebagai partner, pertanyaan saya, dalam konteks penunjukkan partner lain partner joint venture lain di PLN apakah melalui tender atau tidak? : Tahu gak saudara? : Tidak. : Tidak. : Sedikit tambahan ya. Pak Azwani tahu gak pak ada pengadaan di PLN Disjaya, yang dikenal dengan kontrak-kontrak kecil itu yang berkaitan dengan pemberian pengadaan SIMPEL RISI di Disjaya yang juga dalam hal ini ditunjuk juga Netway Utama? Tahu gak saudara saksi? : Saya tidak tahu. : Saudara tidak tahu ya. Pak Hardiv tahu gak pak? : Tidak tahu. : Kepada saudara terdakwa ada yang mau ditanyakan? : Iya. : Saya ingatkan ya, pertanyaan langsung ya, untuk tidak mengulang-ulang lagi. : Siap Yang Mulia. Saya akan bertanya kepada saksi Azwani terlebih dahulu. Pak Azwani menjabat direktur SDM Apakah Pak Azwani dapat menjelaskan dengan singkat situasi yang dihadapi PLN pada tahun pada saat dimana mungkin saya beri clue sedikit, pada

34 saat PLN mengalami kerugian terbesar 23 Triliunan lebih, bagaimana situasi PLN pada masa itu? : Saya tidak bisa menguraikan. : Tidak bisa menguraikan? Apa masalah utama yang dihadapi PLN pada masa itu pak Azwani? : Seingat saya selama Direksi ada 3 hal pokok yang menjadi tugas dari Direksi. Satu mengenai masalah IPP, kedua masalah restrukturisasi keuangan, yang ketiga masalah restrukturisasi korporat. : Saya fokus kepada yang restrukturisasi masalah korporat Pak Azwani. Tahun 2000 itu mungkin ada tambahan juga bahwa ada 26 daerah mengalami krisis listrik di Indonesia pada waktu itu. Dalam rangka restrukturisasi korporat, apakah ada arahan Dirut Pak Kuntoro pada waktu itu yang menyangkut masalah desentralisasi kewenangan? : Saya kurang ingat. : Pak Azwani tidak ingat. Pak Azwani tidak ingat ada SK 075, lengkapnya 075/010/DIR/2000 keluar 9 Mei tahun 2000 memberi kewenangan tidak terbatas kepada GM untuk pengadaan? Tidak ada batasnya. Ini merupakan addendum terhadap SK 038. : Saya tidak ingat. : Pak Azwani tidak ingat. Apakah saksi ingat Pak Kuntoro pernah menyatakan supaya kita mencari upaya terobosan mengatasi masalah penanganan investasi termasuk mengalihkan upaya Capex to Opex. Capital Expanditur ke Operational Expanditur? : Mohon maaf Pak Eddie, saya tidak ingat. : Baik. Mungkin saya ke masalah yang mungkin Pak Azwani rasanya masih ingat. Pak Azwani menyatakan di dalam BAP 29 Oktober 2010, pertanyaan ke- 5. Pak Azwani menyatakan bahwa Pak Azwani bertanggungjawab pada sidang direksi pada saat menjelaskan Tupoksi bapak menjelaskan bahwa bapak bertanggungjawab pada sidang direksi, (rutin) kepada komisaris, RUPS. Apa dasar pernyataan Pak Azwani ini? : Direksi diangkat oleh RUPS, sehingga bertanggungjawabnya adalah kepada RUPS.

35 : Jadi bertanggung jawab kepada RUPS ya? Ini sesuai dengan Undang- Undang PT dan Undang-Undang BUMN. Tidak kepada komisaris? : Komisaris sebagai representasi dari RUPS. : Jadi pernyataan Pak Azwani yang menyatakan bahwa Pak Azwani bertanggung jawab kepada Sidang Direksi, bertanggung jawab ke komisaris dan RUPS diperbaiki? : Kepada sidang direksi iya. : Bagaimana ini? Dasar yang mana ini yang menyatakan bapak bertanggung jawab kepada sidang Direksi? : Sebagai direksi bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang dibuat oleh direksi. : Pengertian saya mengenai kata bertanggungjawab itu, kalau bapak bertanggung jawab kepada seseorang, maka dia yang menentukan kinerja kerja bapak baik atau tidak dan berhak mengangkat dan memecat bapak. Apakah sidang direksi berhak memecat direktur SDM? : Tidak : Jadi saya kira, baik kalau begitu mengenai itu saya kira cukup. Sebagai Direktur yang mempertanggung jawabkan masalah SDM dan organisasi, ini bidang tanggung jawab Pak Azwani bukan? : Ya. : Apakah saksi dapat menjelaskan progress restrukturisasi perusahaan di tahun 2000? Khususnya resrukturisasi di PLN Disjaya yang merupakan unit di bawah binaan Direktur Pemasaran. Apakah benar ada kebijakan PLN pusat untuk membentuk JEDU? : Benar. : Akan diapakan JEDU itu setelah jadi Pak Azwani? : Akan di unbundle. : Di unbundle? Artinya? : Dilepas. : Dilepas dari PLN? kemudian diapakan? : Menjadi pihak yang berbeda. Bukan lagi unit dari PLN. : Apakah ada rencana akan di strategic partnerkan dengan pihak luar? : Belum tau.

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho Selasa, 30 November 2011 Pemeriksaan : Eddie Widiono Soewondho : Silahkan. Kita mulai pemeriksaan diri saudara hari ini ya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Pernah Yang Mulia. : Pernah.

Lebih terperinci

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa?

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa? Panitera : Saksi Pandu Anklasito dan Rahmat : ya, silahkan duduk : ya, saudara berdua, saudara sudah disumpah menurut agama yang saudara anut, itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar,

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

( Saksi memasuki ruang sidang )

( Saksi memasuki ruang sidang ) Selasa, 1 November 2011 Saksi #30: Gani Abdul Gani : Saksi berikut? : Saksi Gani Abdul Gani ( Saksi memasuki ruang sidang ) : Saudara Saksi Gani Abdul Gani ya! Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG GERAKAN PRAMUKA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr. Maqdir Ismail,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 138/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 138/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH --------------------- KONSTITUSI RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH PERIHAL SIDANG PERKARA NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA TELAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [Pasal 96] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004 KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004 TENTANG KONTRAK MANAJEMEN CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG DOKUMENTASI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN DANA BERGULIR MELALUI KERJA SAMA OPERASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-59/MBU/2004 TENTANG KONTRAK MANAJEMEN CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKSES

Lebih terperinci

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama PedomanTataHubunganKerja DewanKomisarisdanDireksi PTPG RajawaliI BoardManual BOARD MANUAL PT PG Rajawali II Cirebon, 14 Oktober 2014 DEWAN KOMISARIS DIREKSI Bambang Adi Sukarelawan Komisaris Zainal Muttaqin

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015

Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015 Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015 WAWANCARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN NELAYAN PADA BLUSUKAN KE TPI PANIMBANG

Lebih terperinci

Board Manual PJBS Tahun 2011

Board Manual PJBS Tahun 2011 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Board Manual adalah petunjuk tatalaksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat

Lebih terperinci

Bagian Kedua Penyidikan

Bagian Kedua Penyidikan Bagian Kedua Penyidikan Pasal 106 Penyidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-IX/2011 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI 1. LATAR BELAKANG Direksi PT. Sat Nusapersada Tbk ( Perseroan ) diangkat oleh Pemegang Saham untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 TENTANG PENGESAHAN DOKUMEN UNTUK IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-IX/2011

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA MATERAI TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 45/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 45/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 45/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Lebih terperinci

ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I)

ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 16/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN, UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 20 APRIL 2016

PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 20 APRIL 2016 PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 20 APRIL 2016 1 1. Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2016 termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit No. Jakarta, HH BB TTTT Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit I. PENGANTAR Kami, kantor konsultan hukum Harri Baskoro and Partners, yang berkantor di -----------, untuk dan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci