MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A RABU, 4 NOVEMBER 2011

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 PERIHAL Pengujian Lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun PEMOHON - Denny A.K. ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Jumat, 4 November 2011, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) M. Akil Mochtar (Ketua) 2) Hamdan Zoelva (Anggota) 3) Muhammad Alim (Anggota) Achmad Edi Subiyanto Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: Denny A.K. 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL 14:25 WIB 1. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sidang dalam Perkara Nomor 75/PUU-IX/2011, Pengujian Undang- Undang Nomor 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang , saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Saudara Pemohon ini persidangan pertama pemeriksaan di tingkat Panel untuk perkara yang Saudara ajukan. Sebelumnya saya tanya, kenapa terlambat? Hidupkan miknya! 2. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, mohon maaf, Yang Mulia. Tadi terlambat. Tadi sebenarnya kami mau memberikan subtitusi, jadi kami tadi kompro sempat berbicara dengan Sekjen dan Pembina tapi disepakati agar saya tetap maju. Mengingat saya juga praktisi, Pak. 3. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Yalah. 4. PEMOHON: DENNY A.K. Jadi mohon maaf, hari ini terlambat. 5. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, saya ingatkan! Satu-satunya yang tidak kita toleransi di sini adalah terlambat pada saat sidang. Kan di sini berperkara tanpa dipungut biaya apapun. Nah, untuk itu diminta kepada Saudara, para Pemohon supaya serius kalau sudah mengajukan permohonan, datang tepat waktu! Ya? 3

5 6. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, Yang Mulia. 7. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Besok jangan tidak datang, tidak tepat waktu! 8. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, besok siap. 9. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Silakan memperkenalkan diri dulu! 10. PEMOHON: DENNY A.K. Saya Pemohon. Nama saya Deny, Pak. Deny Andrian Kusdayat, sekaligus Ketua Umum LSM Konsumen Telekomunikasi Indonesia. Dalam hal ini kami mengajukan permohonan pengujian lampiran Undang-Undang Nomor 17 ( ) 11. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Oke. Perkenalan dulu itu di sini ya. 12. PEMOHON: DENNY A.K. 13. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He em. Baiklah, Saudara. Saudara Pemohon ini adalah lembaga swadaya masyarakat? 14. PEMOHON: DENNY A.K. 15. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Konsumen Telekomunikasi Indonesia. Diwakili oleh Saudara. Saudara Ketua umum ya? 4

6 16. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, Yang Mulia. 17. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He eh. Kemudian di dalam permohonan Saudara ini sudah dilampirkan anggaran dasar, anggaran rumah tangganya, ya? 18. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, Yang Mulia. 19. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Baiklah, untuk itu saya persilakan Saudara untuk menjelaskan pokok-pokok permohonannya apa, sampai Saudara menguji pasal ini, itu masalahnya apa? 20. PEMOHON: DENNY A.K. 21. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Lalu apa kerugian konstitusional Saudara? Singkat! Karena secara formal kami sudah baca semuanya. 22. PEMOHON: DENNY A.K. 23. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Silakan. 24. PEMOHON: DENNY A.K. Kenapa kami lakukan pengujian lampiran ini, yang Mulia? Terutama pada frasa yang lampiran d tentang sarana dan prasarana yang memadai, maju yang memadai dan maju pada angka 31 halaman 55 dan 56. Khususnya pada frasa yang mengatakan penerapan konsep teknologi netral yang responsif terhadap kebutuhan pasar dan industri dengan tetap menjaga kebutuhan sistem yang telah ada. 5

7 Nah, kenapa kami ajukan seperti ini, Yang Mulia? Dikarenakan satu, dalam hal ini kami mempunyai persepsi yang berbeda dengan kementerian Kominfo. Mengingat tidak mengingat sebenarnya dalam hal ini kami ajukan dan kami sudah melihat langsung dalam Undang- Undang RPJPN ini sendiri. Kami sudah cek terhadap pasal-pasalnya tidak menyinggung soal penerapan tek konsep teknologi netral. Namun dalam hal ini di kami kami compare dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 bahwa dalam hal ini dalam undang-undang yang lex specialis derogat generalis-nya tidak mengatur tentang adanya teknologi netral melainkan adanya pembatasan. Kemudian dengan adanya pembatasan tersebut meng oleh karena itu kami juga masukkan dalam Undang-Undang PNBP. Jadi kalau di mana teknologi netral ini diterapkan, ini berarti memungkinkan adanya penerimaan negara yang berkurang dan satu dengan adanya teknologi netral yang bebas masuk tentunya tidak semuanya positif, Yang Mulia. Makanya dalam hal ini kami tetap berpedoman kepada Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 dan 99. Dan kemudian kenapa kami ajukan dengan undang kenapa kami ajukan Undang-Undang Dasar 1945, mengingat dalam hal ini di dalam Pasal 18A, 18A ayat (2), 18D ayat (1), 18B ayat (2), 33 Pasal 33 ayat (1), 33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (3). Jadi itu alasan kami untuk mengajukan permohonan ini untuk kiranya dapat intinya kiranya kami dapat penjelasan atau dalam hal ini kami mendapatkan jawaban terhadap lampiran ini yang benarnya seperti apa, Yang Mulia. Karena ini cukup membingungkan. 25. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Begitu ya? 26. PEMOHON: DENNY A.K. 27. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Dasar-dasar permohonan Saudara. Saudara mewakili lembaga swadaya masyarakat ini tujuan LSM Saudara ini ada di bidang? 28. PEMOHON: DENNY A.K. Ada, Yang Mulia. 6

8 29. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Di pasal berapa? Tujuan di dalam anggaran dasar Saudara? Tujuan( ) 30. PEMOHON: DENNY A.K. Tujuannya ya, tujuannya yaitu ada di sini di Pasal 3, Yang Mulia. Di dalam salinan akta. 31. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He em. 32. PEMOHON: DENNY A.K. Itu yang dikeluarkan oleh Eva Damayanti, itu di dalam Pasal 3. Maksud dan tujuan, serta di Pasal 4 yaitu maksudanya turut berperan serta dalam upaya pemberdayaan konsumen di bidang telekomunikasi. Yang kedua tujuannya itu mengkritisi kebijakan pemerintah terkait industri telekomunikasi. Yang B, menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas hak dan kewajiban, dan kehati-hatian konsumen dalam mengkomsumsi produk telekomunikasi. Yang C, memberikan nasihat kepada konsumen telekomunikasi. Pasal 4-nya, usaha untuk memajukan konsumen ini salah satunya di butirc. 33. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, okelah. Memberikan advokasi kepada konsumen Indonesia. Baiklah Saudara, Sesuai dengan ketentuan undang-undang, hari ini adalah pemeriksaan Panel untuk perbaikan permohonan dari permohonan yang Saudara ajukan. Oleh sebab itu, Saudara mencatat apa yang akan dinasihati oleh Hakim, nanti catatan-catatan itu akan diserahkan sepenuhnya kembali kepada Saudara untuk memperbaiki permohonan yang Saudara masukkan ini. 34. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, terima kasih. 7

9 35. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Pertama mungkin Pak Alim. Ada anu Cukup, ya? Ada? Pak Hamdan? Ya, saya persilakan. 36. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Jadi yang pertama, Saudara Pemohon. Ini cara menyusun permohonan. Pertama, kewenangan Mahkamah ya. Dua poin itu sudah benar. Saudara harus menambahkan satu poin. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, oleh karena permohonan ini adalah pengujian undangundang terhadap Undang-Undang Dasar, maka permohonan ini Mahkamah berwewenang. Gitu lho, kira-kira. Harus ada kesimpulannya. Jadi jangan diuraikan begitu saja. Kesimpulan Saudara apa terhadap Kostatasi 1 dan 2 itu, ya? Belum disimpulkan oleh Saudara ini. Apakah Mahkamah berwenang apa enggak? Ini belum Saudara buat. Itu pertama. Kemudian yang di kedua, ini Pasal 51 ya, (suara tidak terdengar jelas) ya. Nah, setelah kedua ini harusnya ada 1 ada 1 lagi mengenai alasanalasan permohonan. Alasan-alasan pemohonan, apa alasan permohonan Saudara? Ini baru legal standing. Jadi poin kedua kan Saudara tulis kedudukan hukum (legal standing). Harusnya ada di bagian ketiga, bagian ketiga itu adalah alasan-alasan permohonan. Ini belum ada, atau Saudara gabung di legal standing semua. Jadi enggak ada alasan permohonannya. Jadi harus 2 bagian yang terpisah itu. Legal standing itu adalah pintu masuk. Kalau Saudara berhak atau memiliki kedudukan hukum untuk beracara di Mahkamah ini selaku Pemohon. Alasannya tadi, ya. Anda memiliki hak konstitusional dengan adanya undang-undang sekian dalam lampirannya merugikan hak-hak konstitusional Saudara, dan apabila frasa itu dihilangkan maka kerugian itu menjadi tidak ada. Sehingga hak konstitusional Saudara terpulihkan. Jadi, harus diuraikan itu, sehingga Pemohon memiliki kedudukan hukum mengajukan permohonan itu. Itu kesimpulan untuk bagian 2. Bagian kedudukan hukum atau legal standing, ya. Bagian ketiganya adalah alasan-alasan permohon. Dalam alasanalasan permohonan ini Saudara uraikan. Ketentuan Undang-Undang Dasar itu mengenai topik atau objek permohonan ini apa? Di pasal berapa di Undang-undang Dasar? Ini menjadi soal. Yang saya baca ini, enggak ada hubungannya dengan Undang-Undang Dasar dengan yang Saudara pasang di sini. Ini kan cerita tentang informasi, informasi kan? Informasi dan tekhnologi informasi, tekhnologi netral dan sebagainya. Di Undang- Undang Dasar itu ada, hak untuk memperoleh informasi, menyimpan informasi, menyebarkan informasi, dan seterusnya. Yang Saudara maksudkan di sini enggak ada urusannya. Hubungan pelayanan umum, manfaat sumber daya alam, apa hubungannya? Negara mengakui dan 8

10 menghormati kesatuan-kesatuan pemerintah daerah, apa hubungannya ini? Negara mengakui dan menghormati (suara tidak terdengar jelas) enggak ada hubungannya semua ini, macam-macam produksi apa segala. Saya enggak tahu, bagaimana Saudara menghubungkannya dengan itu. Apa asal pasang saja? Sebentar, sebentar. Nanti Saudara komentari, ya. Atau mungkin Saudara tidak ceritakan di sini, apa di balik permohonan Saudara ini? Jadi, apa sebenarnya maksud Saudara dengan apa dengan adanya frasa penerapan tekhnologi, konsep tekhnologi netral yang responsif (suara tidak terdengar jelas). Apa? masalahnya apa di sini? Persoalannya dimana? Sehingga ini merugikan Saudara. Dengan adanya frasa ini, dimana dirugikannya Saudara? Apa persoalannya. Nah, ini harus jelas di bagian pertama. Di bagian kedudukan hukum harus jelas. Apa persoalannya? Nah, kalau tidak ada kata-kata ini, apa selesai persoalan? Apa selesai persoalan? Saudara tidak menghambat apa Saudara tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam menikmati hak-hak konstitusional Saudara. Jadi ini belum tergambar, kita juga enggak ngerti apa inti isi permohonan Saudara jadinya, ya. Itu yang apa itu harus jelas betul, ya. Kalau perlu, saya pikir kalau memang Saudara enggak apa cari Kuasa Hukum lah ya bisa apa menyusun ini dengan dengan baik, ya. Dengan baik dan biasa berperkara di sini agar permohonan ini bisa dipahami. Ini saya baca berulang-ulang, saya enggak memahami apa sebenarnya. Ini juga lex specialist delegate derogate lege generalis. Apa ini kaitannya? Jadi, Saudara lengkapi lagi lah ya. 37. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, Yang Mulia. 38. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Dalam provisi apa apa kebutuhannya untuk provisi? Apa Saudara mendesak betul masalah ini, apa kerugian, Saudara? Apa yang sangat mendesak, sehingga harus diputuskan segera? Diputuskan dengan putusan sela, putusan provisi kan putusan sela sebelum putusan akhir. 39. PEMOHON: DENNY A.K. 40. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Apa yang paling yang paling objek, apa ada orang yang mau mati enggak gara-gara ini, gitu lho. Apa kehilangan Saudara kehilangan 9

11 yang sangat luar biasa kalau ini dibiarkan terus lama itu. Jadi, ini harus tergambar. Kalau enggak untuk apa provisi, untuk apa? Tunggu aja putusan akhir kalau enggak ada yang genting betul. Ini provisi itu kalau ada yang genting betul. Kemudian terakhir, ini bukan pokok perkara namanya. Terakhir itu, petitum atau permohonan, inti apa, apa, apa. Ini enggak tahu, kebalikbalik ini saya lihat, petitum. Oh ya, petitum dalam provisi dalam pokok perkara objek. Petitum (suara tidak terdengar jelas) ada dalam provisi dalam pokok perkara. Waduh, ini petitum, ini a. Dalam provisi, b. Dalam pokok perkara. Harusnya begitu, ini jadi bingung-bingung ini, ya. Nah, di apa di dalam pokok perkara itu, apa bedanya nomor 23 dan 45 itu? Saya tidak melihat ada perbedaannya, sama saja itu. Apa apa saya salah baca, ya. Apa apa bedanya itu, sama saja. Coba Saudara jelaskan ini bedanya dimana itu, 23 dan 45? Ya, Saudara perbaiki lagi lah ini. 41. PEMOHON: DENNY A.K. 42. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Ini enggak bisa dipa enggak bisa dipahami ini permohonan, ya. Terima kasih. 43. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, Saudara terakhir pertama ya, Saudara perbaiki lagi struktur permohonan ini. 44. PEMOHON: DENNY A.K. 45. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Strukturnya itu karena belum jelas tadi pertama, kewenangan mahkamah, kedua, kedudukuan hukumnya atau legal standing-nya, ya. Kemudian yang ketiga itu adalah duduk perkara atau alasan permohonan, ya. Yang terakhir baru petitum. Strukturnya itu seperti itu. Nah, di dalam kewenangan mahkamah oke sudah disebut. Kedudukan hukum atau legal standing, ya. Saudara baru menguraikan bahwa Saudara adalah badan hukum, ya kan? 10

12 46. PEMOHON: DENNY A.K. 47. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Tapi ada syarat uraian lagi di situ. bahwa ada kerugian Saudara, kerugian konstitusional. Baik yang nyata maupun potensi kalau misalnya undang-undang ini berlaku. 48. PEMOHON: DENNY A.K. 49. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Atau undang-undang ini, yang Saudara uji itu pasal lampiran d, ya? 50. PEMOHON: DENNY A.K. 51. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Berlaku, maka dia akan merugikan hak konstitusional warga negara, Saudara, yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar, kan kirakira gitu. Apa itu? Nah, misalnya hak untuk memperoleh informasi. Nah, oleh sebab itu Saudara juga harus menggunakan batu uji yang sesuai dengan apa yang akan Saudara mohonkan itu. Kalau ini berkaitan dengan telekomunikasi, ya tentu Saudara menggunakan hak memperoleh informasi dan segala macamnya yang diatur dalam Undang-Undang Dasar itu, Saudara uraikan itu. Tapi kalau Saudara menggunakan prinsip batu uji yang misalnya lah, Pasal 8B 18B ayat (1), Negara mengakui, menghormati satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus. Apa kekhususan dalam Undang-Undang Dasarnya. Kaitannya dengan lampiran D angka 31 ini, apa? Itu kan enggak ada. Ndak, ndak kami lihat di dalam permohonan Saudara. Oleh sebab itu yang ada hubungannya, itu batu uji. Saudara pilih, jangan asal main dimasuk aja. Ada komparasinya, ada uraiannya. Itu yang berkaitan dengan apa namanya struktur permohonan. Setelah ada potensi kerugian atau kerugian yang bakal dialami oleh Saudara, baru uraian permohonan. Kenapa sih Saudara menguji pasal lampiran D35, berapa itu, kok musti Saudara batalkan atau dinyata bukan batal dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar itu kenapa, ya,. 11

13 jadi di dalam permohonan Saudara ini, Saudara belum menjelaskan pertentangan norma dari satu undang-undang ini terhadap batu uji yang Saudara pakai dalam Undang-Undang Dasar itu. Itu bertentangan dulu baru Saudara minta karena dia bertentangan dengan Undang-Undang Dasar maka dia tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ya. Itu belum ada dalam uraian Saudara. Lalu yang kedua, putusan provisi. Apa perlu Saudara minta provisi, kalau enggak, enggak usah. Provisi itu kan untuk mencegah kerugian kalau dalam hukum perdata yang lebih luas supaya di dikeluarkan putusan terlebih dahulu. Tetapi dalam pengujian undang-undang ini, berdasarkan Undang-Undang Mahkamah ini, itu prinsipnya itu sebenarnya tidak ada putusan provisi itu, tapi Mahkamah bisa melihat kalau memang ada hal ihwal kegentingan yang memaksa. Misalnya Saudara keluar dari ruangan ini ditangkap sama polisi, misalnyalah. Kita keluarkan putusan provisi akibat dari satu pasal yang sedang diuji itu. Inikan enggak ada, jadi enggak ada gunanya provisi, toh ini juga pengujian undang-undang. Jadi begitu diputus bukan hanya Saudara saja kan seluruh warga negara terikat dengan putusan Mahkamah ini karena dia dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Nah, kemudian bertentangan yang dimaksud itu adalah bertentangan norma yang diuji dengan batu uji. Kalau saya lihat dari permohonan Saudara ini justru pertentangan itu adalah dengan undangundang berapa itu, 17 tahun 2007, kalau itu bukan di sini. Menyatakan lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, penerapan tekhnologi, Saudara maksudnya apa? Apakah minta conditionally in constitutional atau constitutional un constitutional, konstitusional bersyarat sepanjang frasa ini ditafsirkan ini atau frasa ini dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar kalau tidak ditafsirkan seperti ini. Saudara lihat lagi struktur permohonan yang ada di MK ini banyak, bisa diminta contohnya, supaya permohonan Saudara ini menjadi lebih fokus ya. Baiklah, Saudara punya waktu 14 hari untuk memperbaiki permohonan ini ya. 14 hari itu Saudara sudah masukkan ke sini, nanti akan kita panggil lagi untuk persidangan berikutnya. 52. PEMOHON: DENNY A.K. Ya, Yang Mulia. 53. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Cukup? 12

14 54. PEMOHON: DENNY A.K. Cukup. 55. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara perbaiki dulu permohonannya ya? Kalau enggak anu, lihat saja contoh di sini, bisa dilihat. Banyak buka web MK kan contoh permohonan ( ) 56. PEMOHON: DENNY A.K. Itu kemarin aku dapat dari sini Pak sebelum maju ( ) 57. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, makanya konsultasikan dulu, diperbaiki dulu, masih ada kekurangan ya. 58. PEMOHON: DENNY A.K. 59. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Cukup ya? 60. PEMOHON: DENNY A.K. 61. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saya ingatkan bahwa Saudara harus memperbaiki permohonan ini dalam tenggat waktu 14 hari sejak hari ini. 62. PEMOHON: DENNY A.K. 13

15 63. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Baik, dengan demikian sidang dalam perkara ini Nomor 75/PUU- IX/2011 saya nyatakan selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 14:45 WIB Jakarta, 4 November 2011 Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah, t.t.d. Paiyo NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 14