Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo"

Transkripsi

1 Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo M.Sc dibuka, dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) : Penuntut untuk menghadirkan terdakwa. : Terima kasih Yang Mulia. Kepada para petugas untuk menghadirkan terdakwa ke ruang persidangan. : Assalamualaikum. Selamat pagi. : Waalaikumsalam. Saudara terdakwa sehat? : Alhamdulillah sehat Yang Mulia. : Sesuai dengan berita acara sidang, hari ini giliran atau kesempatan bagi saudara dan Penasehat Hukum saudara, untuk menghadirkan saksi yang meringankan bagi diri saudara. Silahkan saudara duduk di sebelah Penasehat Hukum saudara. : Terima kasih Yang Mulia. ( pindah dan duduk di sebelah Penasehat Hukum) : Saudara Penasehat Hukum, hari ini ada berapa? : Terima kasih Yang Mulia. Hari ini kami menghadirkan 5 orang saksi dan 1 orang ahli, kemudian proses pemeriksaan ini nanti kami harapkan ada 4 orang yang akan bisa dilakukan secara bersama-sama, kemudian ada 1 orang yang tersendiri dan kemudian nanti ahli yang terakhir. Terima kasih Yang Mulia. : Tolong petugas, kursinya ya. ID nya ada, saudara Penasehat Hukum biar lebih memudahkan? : Nanti akan disampaikan. : Masing-masing? : Iya masing-masing Yang Mulia. Terima kasih.

2 : Silahkan dihadirkan. : Terima kasih Yang Mulia. (Saksi-Saksi memasuki ruang persidangan) : Sebelum kita periksa sebagai saksi, saya minta kartu identitasnya dulu untuk dicatat ya. Silahkan duduk Pak, nanti kita kembalikan. Yang pertama Ir. Suyut Wartadipradja. Tempat tanggal lahir saudara, Tasikmalaya, 17 September tahun 1956, laki-laki, kewarganegaraan Indonesia, agama saudara? : Islam. : Alamat tempat tinggal saudara? : Villa Kebon Raya Nomor B 10, Bogor. : Pekerjaan saudara? : Pegawai PLN. : Masih aktif? : Masih. : Dengan terdakwa kenal ya? : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Tidak ada. : Hubungan pekerjaan, dalam arti saudara di gaji oleh, tidak kan? : Tidak. : Berikutnya Ir. Juanda NIW ya pak? : Betul. : Tempat tanggal lahir, Sukabumi, 30 Mei : Betul. : Kewarganegaraan Indonesia, agama saudara? : Islam. : Pekerjaan saudara?

3 : Swasta. : Ini PNS ini? : Dulu itu. KTP dulu. : Dimana Pak swastanya? : Di Komisaris PT. Rekadaya Elektrika. : Alamat tempat tinggal saudara? : Jl. RSPP No. 12 B, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. : Dengan terdakwa kenal Pak? : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Tidak. : Hubungan pekerjaan, dalam arti saudara di gaji oleh terdakwa? : Tidak. : Tidak ada ya. Berikutnya Ir. Joko Paryoto. Tempat tanggal lahir, Solo, 10 April : Benar Pak. : Laki-laki, kewarganegaraan Indonesia, agama saudara? : Islam. : Pekerjaan saudara? : Dosen di sekolah tinggi teknik YPK PLN. : Pernah menjadi karyawan PLN ya? : Pernah. : Apa masih ada sekarang? : Sudah pensiun Pak. : Sudah pensiun ya. Alamat tempat tinggal saudara? : Jl. Malaka IC 3, Nomor 9, Pondok Kopi, Jakarta Timur. : Dengan kenal saudara?

4 Saksi (BR) : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Tidak ada Pak. : Hubungan pekerjaan? : Tidak ada Pak. : Baik. Kemudian berikutnya M. Bagja Rasa M.Sc. : Saya Pak. : Tempat tanggal lahir saudara Majalengka, 6 Mei Saksi (BR) Saksi (BR) Saksi (BR) Saksi (BR) Saksi (BR) Hakim ketua : Benar. : Agama saudara? : Islam. : Pekerjaan saudara? : Swasta Pak. : Alamat tempat tinggal saudara? : Jl. Moh. Toha Gantung SMAN 2 No. 1 Shipping 203 B, Bandung. : Dengan kenal? : Tidak. : Tidak ya. Berikutnya Ir. Parno Isworo. : Iya. : Tempat tanggal lahir saudara Solo, 15 Juli Agama saudara? : Katolik. : Pekerjaan saudara? : Swasta. : Alamat tempat tinggal saudara? : Sunter Hijau 9, blok C 215. : Pernah menjadi karyawan PLN? : Pernah.

5 : Dengan terdakwa kenal? : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Tidak. : Hubungan pekerjaan? : Tidak. : Tidak ya. Sebelum memberikan keterangan sebagai saksi yang meringankan bagi terdakwa. Saudara di sumpah menurut agama yang saudara anut ya. Yang beragama Islam silahkan berdiri dulu. : Kemudian sebelum di sumpah, apakah ahli juga sekaligus- (dipotong oleh ). : Ada disini ahlinya? : Ada Pak. Ada, sudah hadir Yang Mulia. : Oke sebentar ya. Ini dulu, disumpah ini dulu. : Baik. Terima kasih. Hakim Anggota : Ini semua saksi fakta ya Pak? Fakta ini ya? : Betul. Betul Yang Mulia. Terima kasih. (Saksi-saksi yang beragama Islam di ambil sumpah) Hakim Anggota : Ikuti apa yang saya ucapkan. Saudara yang bersumpah saya yang menuntunnya. Bismillahirahmanirahim. Saksi-saksi : Bismillahirahmanirahim. Hakim Anggota : Demi Allah saya bersumpah. Saksi-saksi : Demi Allah saya bersumpah. Hakim Anggota : Sebagai saksi. Saksi-saksi : Sebagai saksi. Hakim Anggota : Dalam perkara ini. Saksi-saksi : Dalam perkara ini. Hakim Anggota : Akan memberikan keterangan yang benar.

6 Saksi-saksi : Akan memberikan keterangan yang benar. Hakim Anggota : Tidak lain dari pada yang sebenarnya. Saksi-saksi : Tidak lain dari pada yang sebenarnya. Hakim Anggota : Silahkan duduk. (Saksi-saksi kembali duduk, dan Saksi yang beragama Katholik di ambil sumpah) Hakim Anggota : Di taruh saja mic nya Pak. Tangan di atas, begini pak. Sama 1 lagi. Demi Tuhan saya berjanji. : Demi Tuhan saya berjanji. Hakim Anggota : Sebagai saksi. : Sebagai saksi. Hakim Anggota : Dalam perkara ini. : Dalam perkara ini. Hakim anggota : Akan memberikan keterangan yang benar. : Akan memberikan keterangan yang benar. Hakim anggota : Tidak lain daripada yang sebenarnya. : Tidak lain daripada yang sebenarnya. Hakim Anggota : Semoga Tuhan menolong saya. : Semoga Tuhan menolong saya. Hakim Anggota : Silahkan. (Saksi duduk kembali) : Yang Mulia, ini untuk Pak Bagja ini, beliau akan kita periksa sesudah berempat ini di periksa Pak. Jadi, apakah.. itu yang pertama. Kemudian yang kedua, apakah ahli itu disumpah terlebih dahulu atau nanti ketika pemeriksaan itu selesai? : Pas terakhir tidak apa-apa. : Nggakk ada masalah, baik terima kasih. (Ahli memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ada CV nya Pak? Silahkan duduk. Naser Iskandar ya pak?

7 PAhli (NI) Ahli (NI) : Betul Pak. : Tempat tanggal lahir Rappang, 24 Januari Jabatannya Kepala Divisi Pembangkitan Indonesia Barat. Agamanya Pak? : Islam Pak. : Alamat tempat tinggalnya? Ahli (NI) : Jalan Pelikan Blok U 8 No. 5, Bintaro sektor 2. Ahli (NI) Ahli (NI) : Pekerjaan sudah ya. Pendidikan terakhir saudara apa? : Saya Sarjana Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Makassar pak. : Begitu ya, saudara keahlian saudara dalam bidang apa? : Saya mempunyai keahlian di bidang pengadaan barang dan jasa pak. : Begitu ya, baik. Saudara kenal dengan terdakwa? Ahli (NI) Ahli (NI) Ahli (NI) Ahli (NI) Hakim : Mengenal pak. : Ada hubungan keluarga? : Tidak ada pak. : Hubungan pekerjaan? : Sampai saat ini tidak ada pak. : Baik, sebelum memberikan keterangan sebagai ahli, saudara di sumpah menurut agama yang saudara anut ya. : Baik : Silahkan berdiri. (Ahli di ambil sumpah) Hakim Anggota : Ikuti lafal sumpahnya sebagai ahli. Bismillahirahmanirrahhim. Ahli (NI) : Bismillahirahmanirrahhim. Hakim Anggota : Demi Allah. Ahli (NI) : Demi Allah. Hakim Anggota : Saya bersumpah. Ahli (NI) : Saya bersumpah. Hakim Anggota : Sebagai ahli.

8 Ahli (NI) : Sebagai ahli. Hakim Anggota : Akan memberikan pendapat. Ahli (NI) : Akan memberikan pendapat. Hakim Anggota : Soal-soal yang di kemukakan. Ahli (NI) : Soal-soal yang di kemukakan. Hakim Anggota : Menurut pengetahuan saya. Ahli (NI) : Menurut pengetahuan saya. Hakim Anggota : Dan keahlian saya. Ahli (NI) : Dan keahlian saya. Hakim Anggota : Dengan sebaik-baiknya. Ahli (NI) : Dengan sebaik-baiknya. : Jadi saudara Penasehat Hukum siapa dulu yang akan kita periksa? : Kami minta untuk di periksa terlebih dahulu Pak Suyut, Pak Joko, Pak Parno Isworo, dan Pak Juanda. : Saudara Penuntut Umum tidak keberatan? : Tidak. : Silahkan yang di sebut tadi tinggal di dalam, yang 2 orang lain menunggu di luar termasuk ahli ya. (Saksi BR dan Ahli keluar dari ruang sidang) : Silahkan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi ini. : Terima kasih Yang Mulia, saya akan mulai dari Pak Suyut dulu pak ya, yang juga nanti mungkin bisa di jawab bersama dengan Pak Joko dan Parno Isworo. Yang pertama saya tanya adalah mengenai proses penyusunuan RKAP yang lazim dilakukan di PLN. : Bisa saya jawab? : Iya. : Baik. Jadi proses penyusunan RKAP, itu dimulai dengan dibentuknya tim RKAP. Itu dilakukan setiap tahun, sekitar bulan Mei yang dibentuk oleh, atas dasar keputusan Direksi PLN. Kemudian sekitar bulan Juni, itu

9 diadakan forum RKAP, yang tujuannya adalah untuk menentukan asumsi-asumsi apa yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan RKAP. Kemudian juga kita meminta usulan-usulan RKAP unit-unit. Itu harus masuk kepada tim RKAP sekitar bulan Agustus, dari semua unit-unit PLN, dikumpulkan kemudian dikonsolidasikan untuk disusun menjadi RKAP korporat secara konsolidasi. Kemudian dari unit-unit, juga akan hadir di PLN Pusat, untuk melakukan presentasi mengenai usulan-usulan unit tersebut, sebelum dikonsolidasikan menjadi RKAP konsolidasi. Nah usulan-usulan unit itu, meliputi program kerja, kemudian proyeksi keuangan, dan sasaran kinerja yang diusulkan oleh unit. Kemudian tim RKAP, setelah presentasi dari semua unit-unit melakukan penyusunan untuk menyusun RKAP tahun depannya. Itu setelah selesai draftnya, diajukan kepada sidang Direksi. Nah di sidang Direksi ini, kita untuk mendapatkan masukan-masukan, mungkin kemudian juga tanggapantanggapan atas draft yang disampaikan. Setelah selesai dari sidang Direksi, draft RKAP tersebut diajukan kepada Dewan Komisaris. Kepada Dewan Komisaris, kemudian setelah diterima oleh Dewan Komisaris, itu dilakukan pembahasan teknis dengan staf Dewan Komisaris, yaitu dengan sekretariat, SekDekom, Sekretariat Dekom, kemudian ada juga rapat untuk membahas mengenai RKAP tersebut, antara Direksi dengan Komisaris sebelum diajukan kepada Kementerian BUMN sebagai RUPS. Paling lambat draft RKAP ini harus disampaikan kepada Kementerian BUMN 60 hari sebelum tahun anggaran berakhir, atau sekitar akhir Oktober, itu harus disampaikan kepada Kementerian BUMN. Kemudian setelah disampaikan kepada Kementerian BUMN, itu dilakukan pembahasan teknis dengan staf dari Kementerian BUMN, untuk mengecek mengenai asumsi-asumsi program kerja, kemudian proyeksi keuangan serta sasaran kinerja korporat, secara konsoliadasi. Setelah itu dilakukan Pra RUPS itu dilakukan di Kementerian BUMN untuk membahas detail dari pada RKAP tersebut. Setelah dilakukan Pra RUPS, baru dilakukan RUPS di Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN, atau dikuasakan kepada Deputi nya. Saya kira itu proses untuk mencapai pengesahan dari RKAP, pada saat RUPS itu adalah terjadi proses pengesahan RKAP. Demikian. : Oke. Kemudian pertanyaan saya lebih lanjut. Apakah saksi pernah menjadi Ketua tim RKAP di PLN ini? : Benar, karena jabatan struktural saya adalah sebagai Deputi Direktur Bidang Investasi dan Kepemilikan Saham, tugasnya yaitu mengkoordinasi, membuat draft RKAP. Sehingga, otomatis secara fungsional dalam tim RKAP ini, sebagai ketua tim pelaksana penyusunan RKAP. : Sejak kapan itu Pak?

10 : Sejak tahun : Tahun anggaran 2004 atau tahun 2004? : Jadi tahun anggaran PLN itu, sama dengan tahun fiskal. Jadi dari Januari sampai dengan Desember. : Pertanyaan saya lebih lanjut. Apakah juga saksi pernah ingat, di dalam RKAP tahun 2004 itu, juga dimasukkan program CIS RISI sebagai usulan dari wilayah Disjaya? : Memang CIS RISI dimasukkan ke dalam RKAP konsolidasi, berdasarkan usulan dari unit yang bersangkutan. : Ketika itu, yang menurut ingatan saudara saksi, siapa yang mengusulkannya? : General Manager DKI. : Disjaya? : Disjaya. : Pak Margo Santoso atau Pak Fahmi ketika itu? : Yang, masih Pak Margo Santoso. : Masih Pak Margo Santoso. Baik. Ketika membahas RKAP yang tadi saudara saksi katakan, termasuk diantaranya dengan staf dari Dewan Komisaris dan dengan Direksi, serta juga dengan tim dari Kementerian BUMN ya, apakah program yang berhubungan dengan CIS RISI ini juga sudah disampaikan di dalam pembahasan ini? : Jadi program yang dari unit-unit, itu dikonsolidasikan menjadi RKAP konsolidasi, jadi masuk dalam program ini, dalam RKAP : Masuk dalam RKAP Sebelum RKAP 2004 itu, apakah saksi ingat, ada pendapat dari Dewan Komisaris secara khusus, mengenai Roll-Out CIS RISI ini? : Saya tidak ingat, karena pada saat membahas teknis RKAP, itu tidak dilakukan spesifik menyangkut masalah project per project. Jadi hanya menyangkut masalah program kerja keseluruhan, proyeksi keuangan, dan kinerja PLN secara korporat, secara keseluruhan. Tidak ada pembahasan menyangkut masalah CIS RISI. : Kalau dalam laporan manajemen, apakah menyangkut soal ini disampaikan juga kepada Pemegang saham? : Bisa diulangi Pak?

11 : Tadi berhubungan dengan CIS RISI ini, saudara saksi mengatakan bahwa tidak ada pembahasan secara khusus di dalam RKAP itu ya. Nah pertanyaan saya lebih lanjut adalah, apakah sesudah RKAP disetujui, ini kan ada kewajiban dari Direksi untuk membuat laporan kepada Pemegang saham, yang biasa disebut dengan laporan manajemen. Apakah saksi mengikuti penyusunan laporan manajemen tahun 2004? : Tidak. : Saudara saksi- (dipotong oleh saksi SW) : Tidak mengikut i. : Tidak mengikuti. Ketika RUPS tahun 2004 itu tadi ya, saudara saksi ikut. Di dalam RUPS itu, ingat saudara saksi? Dalam RKAP? : RKAP 2004 maksudnya? : Iya. : Iya. : Ikut? : Ikut. : Nah ketika itu yang mempresentasikan masalah program dan pendapatan dari PLN dalam rangka tahun berjalan yaitu tahun 2004, itu menurut ingatan saudara saksi siapa ketika itu? : Ketika itu, setahu saya presentasi itu dilakukan oleh Dirut, kemudian diwakilkan kepada Direktur Keuangan. : Oh Direktur Keuangan. Direktur Keuangan Pak Parno Isworo ya ketika itu ya. Nah di dalam presentasi yang dilakukan oleh Direktur Keuangan ini, yang tadi saudara saksi katakan itu terlebih dahulu dibicarakan di dalam Pra RUPS ya. Nah apakah yang disampaikan oleh Direktur Keuangan, ketika RUPS itu dilakukan, sama dengan yang dibicarakan, atau yang sudah disetujui, ketika Pra RUPS dilakukan? : Sama dengan Pra RUPS yang dilakukan. : Sama? : Sama. : Kemudian apakah ketika itu, di dalam RUPS RKAP ini, seluruh usulan yang disampaikan oleh Direksi, diterima secara penuh oleh Pemegang saham, ketika itu?

12 : Tidak secara penuh. Jadi, ada koreksi terutama menyangkut masalah target kinerja. : Misalnya seperti apa? : Misalnya untuk target kinerja, untuk pencapaian laba atau biaya total dari korporat, itu untuk biaya administrasi, untuk biaya pemeliharaan. Biasanya diminta untuk diturunkan, di- lebih dilakukan penghematan lagi biaya tersebut. : Apakah juga terhadap program CIS RISI ini, secara khusus diminta juga supaya diturunkan oleh RUPS ketika itu pembiayaannya? : Tidak ada pembahasan mengenai CIS RISI dalam RUPS, secara detail seperti itu. : Secara detail seperti itu ya. : Tidak. : Tapi menurut ingatan saudara saksi, apakah unit atau Disjaya ketika itu, memasukkan program ini sebagai bagian dari program yang hendak mereka lakukan pada tahun 2004? : Benar. : Benar ya. Menurut ingatan saudara saksi, ketika itu berapa angka yang disebut oleh Disjaya, di dalam mereka merencanakan project ini? Biayanya Pak? : Seingat saya biaya untuk CIS RISI itu sekitar Rp. 138 milyar. : Rp. 138 milyar ya. Di dalam pembahasan oleh Direksi, maupun saksi katakan tadi dengan Dewan Komisaris, ya, apakah seluruh Direksi mengetahui, dan Dewan Komisaris mengetahui mengenai usulan yang disampaikan oleh unit DKI Jaya ini? : Yang dibahas dalam sidang Direksi dengan Komisaris, itu kita tidak membahas secara detail unit per unit. Jadi, yang dibahas adalah RKAP konsolidasi. : Yang dibahas dalam konsolidasi RKAP ini menurut ingatan saudara saksi ini apa saja? : Program kerja untuk tahun 2004, kemudian proyeksi keuangan yaitu: laba, rugi, neraca, arus kas dan sumber pendanaan, serta target-target kinerja yang harus dicapai, dengan didukung oleh program kerja dan anggaran tersebut.

13 : Menurut ingatan saudara saksi, program kerja yang disampaikan oleh Disjaya ketika itu apa? Ada yang spesifik atau tidak? : Tidak ada yang spesifik, karena memang usulannya itu adalah usulan RKAP unit secara keseluruhan. Jadi, sama dengan RKAP konsolidasi yang diusulkan oleh Distribusi Jaya, itu adalah program kerja keseluruhan, kemudian proyeksi keuangan, dan sasaran kinerja. : Menurut ingatan saudara saksi, untuk hal-hal yang detail itu, ada tidak tim teknis yang membicarakannya atau mendiskusikannya? : Dalam tim RKAP, dalam pembahasan RKAP, tidak ada pembahasan yang secara detail seperti itu. Jadi, pembahasan teknisnya dilakukan diluar dari tim RKAP. : Oh diluar tim RKAP. Saudara saksi ingat siapa diantara tim teknis yang membicarakan, atau mendiskusikan masalah-masalah atau program yang direncanakan oleh masing-masing unit ini? : Tim teknis saya tidak ingat Pak. Tidak tahu siapa yang melakukan pembahasan teknisnya itu. Jadi, yang kita terima adalah hasil. Hasil dari unit-unit yang telah diusulkan, dan telah dibahas oleh tim teknis tersebut. : Kemudian saya coba ke Pak Joko dulu ya. Nanti, nanti saya mungkin akan kembali ke Pak Suyut lagi ya. Pak Joko ya. : Baik Pak. : Mulai dari tahun an itu, kegiatan pokok dari Pak Joko di PLN itu sebagai apa Pak? : Posisi struktural saya Pak. Saya sebagai Kepala Dinas Anggaran Divisi Perusahaan, dibawah Divisi Anggaran, atau setelah diganti Pak Suyut namanya Deputi Direktur Investasi dan Kepemilikan Saham. : Itu di kantor pusat Pak ya? : Di kantor pusat, benar Pak. : Dari tahun berapa sampai tahun berapa? : Dari tahun Pada waktu 2004, itu saya digantikan oleh Pak Edi Sukmoro, dan saya menjadi fungsional ahli, tetapi masih di Deputi Perusahaan, eh di Deputi Investasi dan Kepemilikan Saham, atau di Divisi Anggaran. Masih disitu Pak. : Baik, karena pekerjaan Pak Joko lebih banyak di Divisi Anggaran mulai , apakah Pak Joko bisa ceritakan kepada kita. Kepada kita di

14 ruangan sidang yang terhormat ini, mengenai program CIS RISI, terutama penganggaran program CIS RISI oleh unit DKI Jaya ketika itu? Hakim Krtua : Secara detail tadi sebenarnya sudah disampaikan oleh Pak Suyut. Jadi, karena di dalam, sesuai dengan struktur organisasi Pak, saya dengan jabatan Kepala Dinas Anggaran Divisi Perusahaan, itu di dalam tim RKAP menjadi sekretaris tim RKAP. Jadi, usulan RKAP dari unit-unit- (dipotong oleh ). : Jadi keterangan saudara mengenai hal tersebut, saudara saksi ini sama dengan apa yang disampaikan oleh- (dipotong oleh saksi JP). : Pak Suyut. : Pak Suyut ya. : Khusus untuk penyusunan RKAP. : Iya. : Kalau tahun 2002? Dalam menyusun RKAP tahun 2002, saksi ikut ketika itu? : Ikut Pak. : Ikut? Ok. Apakah menurut ingatan saudara saksi, dalam RKAP tahun 2002 ini, sudah dicadangkan dana atau biaya, yang hendak digunakan untuk project CIS RISI ini? : Pengertian dicadangkan itu, kalau menurut kami Pak, itu seluruh usulan dari unit itu dikonsolidasikan menjadi satu biaya yang namanya biaya unit administrasi, biaya administrasi, dan di dalam biaya administrasi itu ada yang disebut biaya pengolahan data. Jadi, seluruh unit-unit yang dimunculkan di biaya administrasi itu, dijadikan satu di dalam anggaran konsolidasi di PT. PLN Persero. : Kemudian menurut ingatan saudara saksi, apakah juga mengenai CIS RISI ini, project CIS RISI ini ketika itu sudah dibicarakan dalam RUPS? : Secara spesifik- (dipotong oleh PH MI) : : Saya kurang ingat Pak. Kurang ingat. : Kurang ingat. Kalau andai kata, saudara saksi ketika itu ikut atau tidak dalam RUPS tahun 2002? : Ikut Pak.

15 : Ikut ya. Kalau andai kata saya tunjukkan nanti, keputusan RUPS dalam tahun 2002 itu, apakah saudara saksi bisa ingat? : Barang kali bisa Pak. : Bisa ya, oke. Kemudian Pak, saya ingin tahu ingatan saudara saksi mengenai usulan atau proyeksi laba rugi dari PLN Disjaya tahun : Iya. : Apakah mengenai masalah CIS RISI ini, mereka sudah masukkan di dalam proyeksi kegiatan pada tahun 2004 itu? : Menurut pendapat saya sudah Pak, tetapi- (dipotong oleh PH MI). : Jangan, jangan pendapat. Saya tidak mau pendapatnya Bapak. Saya ingin tahu, apakah ada laporan atau revisi anggaran operasi yang disampaikan oleh Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang kepada PLN Pusat ketika itu? : Ada Pak. : Ada? : Iya. : Saudara saksi bisa lihat, bisa tunjukkan kepada kita bagaimana proses itu terjadi? Bisa ceritakan kepada kami? : Jadi, sebagaimana tadi disampaikan Pak Suyut juga Pak. Jadi, pada sekitar- (dipotong oleh ). : Jangan sama ya. : Sama. Jadi, usulan itu datang dari unit-unit dan dikonsolidasikan di kantor pusat. : Iya. : Saya, yang secara jelas, saya ingin tahu usulan dari revisi, karena tadi Pak Suyut belum bicara tentang usulan revisi ini tahun Saudara pernah pegang tidak? Pernah tahu tidak mengenai usulan revisi tahun 2004? : Saya tidak tahu Pak. : Yang tahu Pak Suyut tahu Pak mengenai revisi tahun 2004 ini? : Jadi, setelah tadi- mungkin saya bisa melanjutkan sebelum menjadi revisi Pak ya.

16 : Iya. : Jadi, setelah RKAP konsolidasi disetujui oleh Pemegang saham atau RUPS, maka tim RKAP membreak dowm RKAP tahun 2004 tersebut, kepada seluruh unit-unit yang telah mengajukan usulan RKAP tahun 2004 tersebut. Di break down kepada unit-unit, kemudian atas dasar break down tersebut, maka kita melakukan, PLN melakukan rapat kerja yang tujuannya adalah untuk melakukan penanda tanganan kontrak manajemen, antara Direksi dengan unit-unit tersebut. Nah kontrak manajemen itu adalah terkait dengan hasil break down dari RKAP konsolidasi, menjadi RKAP unit-unit yang bersangkutan. Yaitu: laba, rugi, neraca, arus kas, serta target kinerjanya, yang ditanda tangani di kontrak manajemen itu. Kemudian unit melaksanakan RKAP - RKAP yang telah disetujui oleh Direksi tersebut. Nah sesuai dengan perjalanan waktu, itu unit-unit setiap triwulan melaporkan realisasi dari RKAP tersebut setiap triwulan. Nah pada saat triwulan 1, ternyata unit-unit melaporkan hasilnya itu adalah, bahwa terjadi kekurangan biaya terutama dibiaya administrasi. Nah atas dasar itu, tim RKAP mengadakan evaluasi dengan unit yang bersangkutan, apakah mungkin ada terjadi penganggaran ya, harusnya masuk anggaran investasi, kemudian ternyata masuk di anggaran operasi. Jadi kita mengadakan evaluasi seperti itu. Jadi kita tidak secara spesifik mengarah kepada kegiatan-kegiatan, tetapi kita melihat bahwa kemungkinan akan terjadi kesalahan penganggaran. Jadi, dalam hal ini pos anggaran yang harusnya investasi, mungkin masuk di operasi. Karena kalau masuk di operasi, itu konsekuensinya adalah bahwa dengan membengkaknya biaya operasi, itu otomatis pasti subsidi yang dimintakan kepada Pemerintah itu akan menjadi besar. Jadi itu data dari pada revisinya tersebut. : Oke. Di dalam RKAP unit ini tadi, khususnya untuk DKI Jaya, apakah saksi ingat, bahwa ada perubahan atau ada revisi yang dimintakan oleh Disjaya untuk disetujui, terhadap biaya atau pengalihan rencana pembiayaan terhadap CIS RISI ini? : Saya pada saat itu sebagai Ketua tim RKAP, menugaskan salah satu anggota dari tim RKAP, yaitu pak Edi Sukmoro ya, untuk melakukan pembahasan revisi RKAP unit itu, di unit DKI melakukan revisi pembahasan itu, dilakukan pembahasan dengan unit yang bersangkutan pak. : Hasilnya apa yang saksi ingat? : Jadi yang setahu saya bahwa, CIS RISI itu masa manfaatnya ya, sesuai dengan ketentuan keuangan, masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Nah kalau software atau program-program software tersebut masa

17 manfaatnya lebih dari satu tahun, itu harus dikategorikan, dimasukan di dalam investasi, sehingga nanti pembebanannya kepada laba rugi itu dengan diamortisasi pak. Karena software atau program-program software tersebut usianya itu sekitar lima tahun. Jadi harus diamortisasi, tidak boleh langsung dibebankan sekaligus dalam tahun yang bersangkutan. : Ok. Amortisasi ini disetujui tidak oleh Pemegang saham ketika itu? : Pemegang saham tidak membahas masalah- (dipotong oleh PH MI) : Tidak membahas masalah itu. : Ya, tidak membahas masalah ini. : Nah, akan tetapi ini disampaikan kepada Direksi? : Ya. : Hasil ini tadi disampaikan kepada Direksi? : Ya. : Apakah juga disampaikan kepada Dewan Komisaris? : Tidak. : Oh jadi ini sepenuhnya hanya disampaikan kepada Dewan Direksi ya. Menurut ingatan saudara saksi ya, pak Suyut ya. Angka yang sesudah adanya amortisasi ini tadi ya, yang disampaikan oleh unit Disjaya itu, ketika itu berapa besarnya? : Saya kurang tahu pasti. Itu harusnya besarnya ya- (dipotong oleh Hakim Ketua) : Saudara tidak tahu pasti ya? : Tidak tahu pasti pak. : Oke. Baik. Kemudian, saya kembali ke pak Joko dulu ya. : Baik pak. : Menurut apa yang saksi alami selama ini ya. Pemantauan kinerja unit bisnis, khususnya terhadap kinerja PLN Disjaya itu, dilakukan secara khusus atau tidak sih pak? : Iya pak, dilakukan. Jadi, unit wajib melaporkan keberhasilan atau kinerja masing-masing secara triwulanan. Karena itu nanti dikompilasi oleh PLN Pusat untuk menjadi bagian dari laporan management triwulanan.

18 : Oke. Nah, terhadap proyek CIS RISI ini, ada pemantauan khusus atau tidak? Dampaknya maksud saya. Dampaknya, ya, terhadap proyek ini, dilakukan pemantauan khusus tidak? : Secara spesifik saya tidak tahu pak. : Dampak terhadap kinerja? : Kinerja pasti ada. Begini maksud saya. Saya mempunyai, pernah membaca di statistiknya PLN, di seluruh PLN, termasuk PLN Disjaya, ada perbaikan kinerja. Termasuk di PLN Disjaya pak. : Perbaikan kinerja di PLN Disjaya ini, kalau dibandingkan antara sesudah dan sebelum adanya Roll-Out CIS RISI ini, bisa saksi sampaikan kepada kita? : Sejak digulirkannya CIS RISI, memang terjadi perbaikan kinerja di PLN Disjaya pak. : Bentuknya apa pak? : Yang berhubungan langsung dengan CIS, itu seperti, collection period, terus namanya bad debt ratio rekening yang tidak valid, yang tidak benar itu bisa dikurangi presentasenya. Terus kedua juga, pengamanan pendapatan dengan perbaikan collection period, berarti pengamanan pendapatan menjadi lebih baik. : Apakah saksi ingat bahwa ada satu peristiwa yang oleh orang PLN banyak disebut dengan Katyanto Gate, sebelum adanya CIS RISI ini, dan sesudah adanya proyek CIS RISI ini, apakah hal seperti itu masih terjadi lagi? : Katyanto Gate seingat saya, itu di cabang Tangerang kalau tidak salah. Yaitu terjadi sebelum CIS RISI. Karena itu penannggaknan Niaga yang secara manual. Jadi sangat dimungkinkan oknum untuk melakukan sesuatu yang tidak benar, seperti Katyanto Gate itu. Tapi dengan CIS RISI, karena itu semua dilakukan secara sistem informatika yang cukup ketat, mestinya tidak dimungkinkan untuk terjadinya Katyanto Gate itu pak. : Menurut ingatan saudara saksi, berapa besar kerugian yang terjadi ketika itu, yang disebabkan oleh perbuatan dari Katyanto di Tangerang itu? Saksi ingat tidak? : Tidak ingat saya pak. : Kalau menyangkut kegagalan rekonsiliasi? Saksi bisa ceritakan tidak?

19 : Saya pernah membaca nota dinas dari ahli akuntansi, yang dilampiri hasil audit. Hasil audit yang menyatakan bahwa rekonsiliasi, terutama di Disjaya itu sangat mengkhawatirkan karena terjadi selisih nilai yang cukup besar di pendapatan, antara akuntansi, keuangan, dan Niaga. Saya pernah mendapat, pernah membaca laporan dari ahli akuntansi kepada Direksi, yang dilampiri hasil temuan auditor atas rekonsiliasi pendapatan, dan disitu dinyatakan ada selisih cukup material, di Disjaya. : Saksi ingat berapa jumlahnya ketika itu? : Sekitar Rp. 800 milyar. : Itu terjadi berapa tahun pak? : (dipotong oleh ) : Kalau tidak ingat ya sudah bilang tidak ingat. : Tidak ingat pak. Tapi ada bukti otentik yang pernah saya baca. : Oke. Kemudian kepada, saya masih teruskan kepada pak Joko ya. Menurut ingatan pak Joko ya, tadi kan berbicara tentang collection period ya, dan bad debt ratio. Sebelum adanya proyek CIS RISI ini, ketika itu seperti apa, dan sesudah itu seperti apa? : Secara kuantitatif angkanya ada di laporan managementnya PLN Disjaya pak. Laporan statistik dari PLN Disjaya, pernah saya baca, itu ada perbaikan sejak : Mengenai yang saksi sebut kualitatif itu tadi seperti apa sih? : Kuantitatif, maaf. : Kuantitatif? : Ya. Seperti umur piutang. Umur piutang itu, sebelum CIS RISI sekitar, sampai dengan tahun 2003 itu, ordenya 40 hari, begitu. Sekitar 40 hari. Itu pada tahun 2004, itu juga bersamaan perubahan pola baca, dari pola B ke pola A. Kalau secara rasional, 40 hari itu di pola B, itu sama dengan 10 hari di pola A. Tetapi pada waktu setelah dilaksanakan CIS RISI, itu jauh di bawah 10 hari. Jadi ada dua tindakan pada waktu itu untuk perbaikan collection period, itu selain melaksanakan CIS RISI di PLN Disjaya, juga ada perubahan pola baca, istilahnya pola baca. : Oke. Saya pindah dulu ke pak Parno. Bisa pak Parno jelaskan kepada kita mengenai persoalan yang terakhir yang disampaikan oleh pak Joko ini tadi?

20 : Mengenai perubahan angka collection period, atau umur piutang? Jadi pada tahun 2003 menjelang 2004, PLN Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan mengubah cara mencatat umur piutang itu, dengan mengubah ketentuan mengenai cara pembacaaan meter. Itu dari pola B ke pola A, itu menyangkut mengenai timing dari pembacaan meter, serta pembuatan rekening. Serta pembuatan rekening. Tentu karena ada perubahan pola baca meter, maka angka umur piutang menjadi harus disesuaikan. Ini tadi yang dijelaskan oleh pak Joko Parjoto. Kalau pola B itu mencatatnya 40 hari. Kenapa? Karena pola B membacanya memang terlambat sebulan. Jadi kalau di ganti pola A, maka ya angka 40 dikurangi 30, menjadi 10. : (ucapan tidak terdengar karena tidak menggunakan mic) : Pola A itu adalah pola pembacaan meter PLN secara umum pak. Tidak tergantung kepada CIS RISI. Jadi pada waktu PLN diminta menurunkan rasio umur piutang listrik, karena kelihatannya kok tinggi sekali 40 hari, jadi seakan-akan PLN membiarkan satu bulan lebih listrik itu dipakai oleh pelanggan, tidak dibayar-bayar. Jadi karena perintah dari Dewan Komisaris untuk mengubah pola pembacaan meter itu, maka dilakukan perubahan dari yang disebut pola B ke pola A tadi. Nah, perubahan pola B ke pola A, hasilnya memang secara signifikan kelihatannya, angkanya turun. Akan tetapi, kita kalau mau membandingkan pencapaian atau hasil dari CIS RISI, kita harus membandingkan apple to apple. Jadi bacaan pola A pada tahun 2003, dibandingkan dengan pembacaan pola A pada 2004 dan seterusnya, 2006 misalkan. Nah angkanya seperti diceritakan pak Joko tadi, angkanya turun dari 10 hari, pada 2003, menjadi kalau saya tidak salah sekitar 6 atau 5 di tahun 2004, dan seterusnya itu lebih rendah lagi. : Apakah ini ada hubungannya dengan program yang dilakukan oleh Disjaya, yaitu pola dengan menggunakan CIS RISI ini? : Pola B ke pola A itu ide PLN dari CIS RISI pak. Itu berlaku secara nasional. : Ada perbaikan terhadap pola A itu, dengan adanya CIS RISI ini? : Jadi CIS RISI dengan diukur memakai pola A, ada perbaikan. : Ada perbaikan. : Ya. : Menurut pengetahuan saudara saksi ya, perbaikannya itu cukup signifikan atau tidak?

21 : Sudah disebutkan tadi, dari 10 hari menjadi 5 atau 6 hari ya? : 10 hari ke 5 hari. Jadi kalau hitung-hitungannya begini kira-kira. Kalau rekeningnya Distribusi DKI itu 4 triliun selama satu tahun, berarti per bulan, 4 triliun kita bagi 12, sekitar 300 lebih milyar per bulan. 300 milyar per bulan. Kalau kita bungakan itu dengan 10 hari, itu kita dapat suatu angka lalu kita bungakan dengan hanya 5 hari, kita dapat suatu angka. Atau dibalik, kalau umur piutangnya hanya 5 hari, berarti PLN memperoleh manfaat dari yang 300 milyar bulanan tadi, lebih cepat. Maka, selisihnya adalah 10 hari dikurangi 5 hari, kali 300 milyar, kali bunga yang berlaku. Itulah manfaat yang bisa di raup dari CIS RISI ini. Percepatan atau penurunan umur piutang, menyebabkan kesempatan untuk memperoleh bunga atas uang yang masuknya lebih cepat. : Dan itu dilaporkan oleh, dalam laporan Disjaya, itu disampaikan ke PLN Pusat? : Dalam laporan management, rasanya tidak dilaporkan mengenai berapa efek rupiah lebih baiknya, tetapi hanya umur piutang. Kami sebagai top management, melihat kalau umur piutang segitu, lalu kepala kami menghitung seperti yang baru kami ceritakan. Ini adalah yang baru kami ceritakan. Ini adalah hitung-hitungan top management. Sesudah melihat umur piutang yang lebih cepat, lebih pendek. : Oke. Saya kembali ke pak Parno lagi, ya pak. Terutama mengenai RKAP tahun 2002, ya. ketika itu saudara saksi sudah menjadi Direktur Keuangan ya? : Sudah. : Sudah pak ya. Apakah menurut ingatan saudara saksi ya, berkenaan dengan pelaksanaan Roll-Out CIS RISI Distribusi Jaya dan Tangerang ini, di dalam RKAP tahun 2002 itu, diputuskan oleh RUPS? : Ya, karena dinyatakan secara spesifik di dalam RKAP 2002, bahwa PLN akan melaksanakan program CIS RISI di Distribusi DKI, lalu angka yang dialokasikan sebagai dalam anggaran, adalah Rp. 150 milyar. Dan begitu RKAP disetujui, ya kami mengerti bahwa program itu pun disetujui. : Itu pengertian dari Direksi ya? : Itu pengertian dari kami. : Oke. Nah kemudian, apakah memang pada tahun 2002 itu, ya, dana yang dianggarkan sebesar Rp. 150 milyar ini tadi, memang sudah digunakan? : Belum.

22 : Belum pak ya. Nah pada tahun berikutnya, dana itu dijadikan apa dalam RKAP? : Diluncurkan. Dan ada catatannya di dalam RKAP 2003, angka yang sama, program yang sama, dan kata-kata diluncurkan. : Artinya apa itu pak? : Artinya dianggarkan kembali. : Oh, dianggarkan kembali, ya. : 2002 tidak terlaksana, 2003 dianggarkan kembali. : Oke. Ketika RKAP ya, pembahasan RUPS atau pembahasan RKAP tahun 2003 itu, apakah pernah diminta oleh Pemegang Saham, supaya pembiayaan terhadap rencana CIS RISI ini ditarik oleh Direksi PLN? : Mohon maaf, diulangi. Tidak jelas. : Begini, karena tadi kan saksi mengatakan bahwa dana ini diluncurkan dalam RKAP tahun 2003, ya. Nah, ketika menyusun RKAP 2003 ini, apakah pernah diminta oleh Pemegang Saham supaya proyek ini dihentikan saja? Atau dana yang dicadangkan itu ditarik? : Tidak. : Tidak pak ya. : Tidak. : Nah, menurut ingatan saudara saksi, ya, apakah dalam RUPS RKAP tahun 2004, ya, dibuat suatu keputusan tersendiri oleh Pemegang Saham mengenai pembiayaan Roll-Out CIS RISI ini? : Seingat saya, di dalam RKAP, di dalam hasil dari RUPS, pembahasan RKAP 2004 notion atau masalah mengenai CIS RISI itu muncul dalam catatan Dewan Komisaris. Catatan Dewan Komisaris yang terakhir, bahwa pelaksanaan CIS RISI, saya agak lupa kata-katanya, tapi ada catatannya. Terus kemudian, yang saya ingat adalah, bahwa di dalam pembahasan dan ini sudah dimulai tahun 2003, RUPS itu meminta supaya PLN melakukan outsourcing. Pegawainya minta supaya dikurangi, supaya lebih efisien. Catatan itu ada dalam RUPS RKAP tahun 2003, dan RUPS RKAP Seingat saya, itu ada hubungannya dengan pelaksanaan CIS RISI yang memang melakukan Roll-Out dengan cara outsourcing. Itu yang saya ingat dari catatan yang ada di 2004, dan kemudian juga perintah RUPS 2004, dan perintah RUPS 2003 mengenai outsourcing, serta malah lebih tegas lagi, hanya boleh

23 merekrut. Tetapi mungkin ini nanti bagian dari rekan saya pak Juanda, hanya boleh merekrut suatu jumlah tertentu, yang lebih kecil daripada yang pensiun. : Sebelum itu diputuskan dalam RUPS RKAP 2004 pak ya, apakah ada konsultasi atau pembicaraan-pembicaraan secara khusus, antara Direksi dengan Dewan Komisaris, mengenai masalah ini? Misalnya rapat konsultasi pada bulan Oktober tahun 2003? : Ada. Seingat saya, ada tiga rapat konsultasi Direksi-Dewan Komisaris, 29 Oktober, 7 November, dan 20 November, mengenai CIS RISI. Tetapi ada yang tidak seluruhnya CIS RISI. : Oke. Sepanjang yang saudara saksi ingat ya, pembicaraan antara Direksi atau rapat konsultasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris ini, khusus mengenai CIS RISI ini, apa yang dibicarakan ketika itu? Ada atau tidak kesimpulan atau arahan dari Komisaris mengenai masalah ini? : Hanya menurunkan biaya. Sebelum menurunkan biaya, minta dukungan mengenai, dukungan Legal opinion independent mengenai bisa menunjuk langsung atau tidak, yang sudah dilakukan dan di dapat independent Legal opinion dari law firm Remy dan Mariam Darus, Remy & Darus. Lalu kemudian butir kedua, yang saya masih ingat adalah, menurunkan biaya. Lalu kemudian yang ketiga adalah, sesudah yang terakhir, ada istilah mengenai kontraknya dilakukan secara on actual basis. Lalu kemudian yang terakhir adalah, bahwa bisa ditinjau setiap 6 bulan berdasarkan progress realisasi. Itu butir-butir yang saya ingat dari rapat konsultasi Direksi Dekom. Jadi, turunkan biaya, kontraknya on actual basis, lalu setiap 6 bulan bisa di review. : Begitu ya. Tadi saksi mengatakan bahwa kontrak itu disusun dalam on actual basis ya. Ketika itu diarahkan secara jelas atau tidak, oleh Dewan Komisaris, apa sih yang mereka kehendaki dengan kontrak seperti itu? : Saya agak lupa, tapi mungkin harus di lihat- (dipotong oleh Hakim Ketua) : Kalau sudah lupa, lupa. Jangan mungkin mungkin pak. : Oke. Atau saya revisi. Saya revisi. Seingat saya, itu ada di dalam surat Dewan Komisaris yang terakhir, tanggal 21 November, kata on actual basis. Seingat saya. : Baik. Kemudian, saya mau teruskan lagi, pak Parno ya. Apakah oleh pihak Pemegang Saham, ya, ada dibuat suatu ketentuan atau batasan, mengenai satu dampak signifikan terhadap cash flow, atau asset PT. PLN?

24 : Proses semacam ini berjalan beberapa tahun. Seingat saya, di dalam RUPS, setiap kali Pemegang Saham, Kuasa Pemegang Saham mengatakan, ini kalau setiap kali sudah di setujui dalam RUPS, terus kemudian waktu mau tanda Tangan kontrak, minta izin RUPS lagi, menjadi berlebihan. Jadi, waktu itu sudah dipikirkan mengenai threshold, atau ambang berapa yang boleh di setujui Direksi, berapa yang boleh di setujui Dewan Komisaris, lalu berapa yang harus masuk ke RUPS. Seingat saya, itu akhirnya baru diputuskan sekitar tahun 2006, atau 2007, dan mengubah Anggaran Dasar, memberikan threshold. Kalau tidak salah lagi, angkanya 1% dari pendapatan di luar subsidi, atau 0,5% dari asset atau equity. 0,5% dari equity, yang mana yang lebih besar. Maaf, yang mana yang lebih kecil. Maaf. Itu boleh diputus oleh Direksi. Tidak usah naik ke atas. Seingat saya. It s time to be correct. : Kalau tahun, andai kata misalnya, itu digunakan pada tahun 2004 atau akhir 2003, ya, apakah, menurut pengetahuan saudara saksi, kira-kira besarnya pendapatan PLN atau equity PLN, kalau dibandingkan dengan proyek CIS RISI ini seperti apa ketika itu? : Pendapatan PLN waktu tahun 2004, adalah 57, saya ingat betul. 57 triliun. Kalau CIS RISI itu 138 milyar, maka 138 dibagi 57 triliun, itu 0,0 sekian persen. Jadi jauh di bawah 0,5%. Eh, di bawah 1%. : Equitynya PLN ketika itu- (dipotong oleh Saksi PI) : Equity PLN waktu itu, kalau saya tidak salah ingat, sekitar 150 triliun. 150 triliun kalau 0,5%, itu adalah 7,5 triliun. : Oke. 7,5 triliun atau- (dipotong oleh Saksi PI) : Sorry sorry, 750 milyar. : 750 milyar. : 750 milyar. Maafkan kalkulasi saya. : Kalau andai kata itu terjadi pada tahun- (dipotong oleh ) : Kami keberatan Yang Mulia. : Jangan dong. Jangan berandai-andai. : Saya masih coba ke pengetahuan saudara saksi ya, pak Parno ya. Selama saudara saksi menjadi anggota Direksi sejak tahun 2001 pak ya, sampai dengan tahun 2008, pak Parno, apakah- (dipotong oleh Saksi PI) : Saya dari tahun 1998.

25 : Dari 1998 ya. Jadi Direktur Keuangan tahun 1998, sampai tahun 2008 ya. Nah, selama saksi menjadi anggota Direksi selama 10 tahun itu ya, apakah pernah oleh RUPS, laporan keuangan atau laporan management, dari yang dibuat oleh Direksi, tidak diberikan acquit et de charge oleh Pemegang Saham? : Tidak pernah pak. Kalau itu terjadi, doomsday untuk kami pak. : Oke. : Itu adalah tujuan kami bekerja, akhir tahun kami harus dapat acquit et de charge. Kalau sampai tidak dapat, malapetaka itu pak. : Kemudian pak ya, secara khusus saya ingin tahu pennggaklaman dari saudara saksi sebagai Direktur Keuangan. Apakah saksi pernah ingat, atau pernah mencatat, bahwa proyek CIS RISI ini sempat merugikan keuangan PT. PLN? : Tidak pernah mencatat, dan tidak, : Tidak pernah- (dipotong oleh Saksi PI) : Tidak pernah mengukur kerugiannya. : Oke. Pertanyaan saya, menghitung kerugian PT. PLN itu, sebagai BUMN ya, sebagai Perseroan, itu oleh PLN dilakukan pada tahun buku, atau dilakukan dengan per project? : Dilakukan per tahun buku. : Per tahun buku ya. Nah pertanyaan saya, pada tahun buku 2004 dan 2005 ya, apakah, sekali lagi, project CIS RISI ini pernah tercatat sebagai kerugian dari PT. PLN? : Mohon di ulangi. Mungkin pertanyaannya tidak di dalam gelombang yang saya bisa jawab pak. : Oke. Baik. Begini. : (ucapan tidak jelas karena tidak menggunakan mic) : Begini begini. Pertanyaan saya begini. Saya akan terlebih dahulu mau tanya, caranya PT. PLN menghitung atau menentukan bahwa terjadi suatu kerugian pada tahun buku itu bagaimana? : Biaya, maaf, pendapatan dikurangi biaya. Pendapatan dikurangi biaya itu masuk ke dalam laba/rugi. Kalau negatif, ya itu kerugian. Atau kalau RKAP nya sudah negatif, terus kemudian hasilnya lebih negatif, itu kerugian. Kami dalam posisi, dalam tahun-tahun itu dan sampai kami

26 pensiun, PLN tidak pernah untung. Dibagian bawahnya selalu rugi. Jadi terminologi merugikan adalah bahwa ruginya semakin besar. Apa yang kami bisa ceritakan, 2004 kita bukannya ruginya semakin besar, ruginya semakin kecil juga begitu, ruginya semakin kecil, atau lebih kecil dari anggaran. Itu fakta yang ada. Jadi dari situ, kalau mau di tarik ke atas, ya CIS RISI tidak menyebabkan kerugian. Karena secara konsolidasi, tidak kelihatan PLN menjadi lebih buruk. : Yang Mulia kami- (dipotong oleh ) : Jangan disimpulkan ya. : Keberatan dengan kesimpulannya. : Ya, jangan disimpulkan. Yang penting saudara sudah jelaskan tadi, sejak dia jadi tim, kerugian semakin kecil, kan itu. : Ya. Terima kasih Yang Mulia. : Secara khusus saya ingin tahu, apakah dalam laporan keuangan konsolidasi oleh Disjaya, ya, yang disampaikan kepada PLN Pusat, proyek CIS RISI ini menimbulkan kerugian bagi Disjaya? : Tidak. Susah menghitungnya. Susah menghitungnya. Jadi- (dipotong oleh Penasehat Hukum) : Kalau seperti saudara saksi katakan tadi bahwa, laba dan rugi itu di hitung dengan biaya dan pendapatan ya. Menurut ingatan saudara saksi, khusus untuk Disjaya ya, biaya mereka berapa, dan pendapatan mereka berapa? Antara tahun 2004 dan 2005, ingat tidak? : Terlalu detail angkanya. : Saudara ingat tidak? : Tidak ingat. : Tidak ingat? : Tidak ingat. : Baik ya. Oke. Saya beralih dulu kepada pak Juanda. Sebentar pak Parno, nanti saya akan teruskan. Pak Juanda ya. : Iya pak. : Saya ingin tahu, pak Juanda menjadi Direksi di PLN itu sejak kapan itu pak?

27 : Saya menjadi anggota Direksi PT. PLN sejak 6 Maret 2003 sampai 10 Maret 2008, sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. : Oke. Apakah saksi ingat- (dipotong oleh ) : Yang Mulia, kami mohon saksi ditegur Yang Mulia, untuk berbicara sendiri. : Sudah sudah. Jangan berhubungan batin ya. : Apakah saksi ingat bahwa, ada satu pembagian pekerjaan secara khusus ya, job deskripsi yang dibuat secara khusus oleh PLN, sejak saudara saksi menjadi anggota Direksi di PT. PLN tahun 2003? : Ya. Tugas dan kewenangan Direksi, ya, itu mengacu kepada Anggaran Dasar Pasal 11 dan 12. Kemudian diuraikan lebih rinci lagi di dalam setiap RKAP. Dalam periode saya menjadi Direksi PT. PLN , itu selain Direktur Utama, ada lima Direksi lagi. Yaitu Direktur Keuangan, Direktur SDM, Direktur Transmisi Distribusi, Direktur Pembangkit dan Energi Primer, serta Direktur Niaga. Nah, masingmasing itu mempunyai tugas dan kewenangan sendiri. Intinya, untuk Direktur SDM itu bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya manusia, dan organisasi, agar supaya perusahaan bisa menacapai visi dan misinya. Kemudian Direktur Transmisi itu mengatur strategi pembangunan maupun operasi transmisi distribusi, kemudian pembangkit dan energi primer untuk mengatur strategi pembangkitan dan energi primer, kemudian- (dipotong oleh ) : Itu masih dalam pokoknyalah ya, pokok masalahnya ya. : Oke, baik Yang Mulia, kemudian Direktur Niaga itu mempunyai tugas apa namanya, mengatur strategi Pelayanan Pelanggan Teknologi Informasi serta pengembangan perusahaan. Kemudian yang terakhir Direktur Keuangan, itu mengatur keuangan perusahaan. : Pertanyaan saya kalau project CIS RISI ini dalam praktek sesuai saksi katakan ada pembagian pekerjaan masing-masing Direksi, ini dibawah lingkup atau tanggung jawab Direktur yang mana ini? : Ya, CIS RISI masuk kedalam lingkup Direktur Niaga, karena dibawah Direktur Niaga ini ada Kepala Divisi, atau waktu itu ada namanya Deputi Direktur Informasi Teknologi. : Oke, didalam prakteknya, misalnya terhadap surat menyurat yang dilakukan di PT. PLN, bagaimana kita bisa mengetahui dalam tata laksana di PLN itu bahwa ini satu surat berasal dari direktorat tertentu? Bisa nggak diketahui pak?

28 : Bisa, pada dasarnya dilihat dulu subject dari pada surat tersebut, kalau inter atau antar direktorat, itu biasanya setiap Direksi itu mencantumkan parafnya, tapi kalau subjectnya itu menyangkut satu domain direktorat itu cukup satu Direktur terkait yang memaraf. Dan biasanya itu ada apa namanya, semacam catatannya, Berita Acaranya. Jadi itu bisa ditelusuri darimana dan siapa konseptor atau drafter surat tersebut. : Meskipun itu misalnya satu surat di tanda tangani oleh Direktur Utama? : Betul : Ok betul begitu ya. Nah, pertanyaan saya agak kembali sedikit pak ya. Kalau para direktur ini hubungannya dengan direktur utama seperti apa sih pak? Dalam prakteknya? : Ya. Pada intinya masing-masing Direktur bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya sesuai domainnya. Namun dalam hal koordinasi dan integrasi perusahaan tentu kita harus berkonsultasi dan koordinasi dengan Direktur Utama, terutama untuk strategi-strategi, keputusan-keputusan penting menyangkut perusahaan, itu wajib berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Direktur Utama. : Oke, kemudian pertanggung jawabannya kepada Pemegang Saham, atau pertanggung jawabannya itu kepada Direktur Utama pak? Masingmasing Direktur itu tadi? : Dalam periode itu Board of Directors itu satu kotak ya. Jadi Direktur Utama dan Direksi yang lain itu satu kotak, nah kotak lainnya adalah Dewan Komisaris dan diatasnya adalah RUPS. Nah jadi sebetulnya, masing-masing Direksi punya tanggung jawab sama RUPS. Didalam kesehariannya baru koordinasi dengan Direktur Utama. : Oke, saya coba kembali ke persoalan pokok kita mengenai CIS RISI ini ya, apakah selama pak Juanda menjadi anggota Direksi dari 2003 itu tadi ya, pernah ada rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris mengenai project ini, dan apa yang saksi ingat keputusan yang diambil oleh rapat tersebut? : Ya, RDD atau Rapat Konsultasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengenai CIS RISI dan beberapa item lainnya itu yang saya ikuti ada 3 kali ya, itu yang pertama 29 Oktober 2003, 7 November dan 20 November Beberapa item yang saya catat yang penting disini adalah, bahwa pada prinsipnya Dewan Komisaris sangat mendukung program CIS RISI ini karena bisa meningkatkan revenue protection dan meningkatkan pelayanan pelanggan. Kemudian yang kedua, pesan dari pada Dewan Komisaris adalah melakukan least cost principle.

29 PH (MR) : Kemudian begini pak, mengenai kalau tadi pak Parno menyebut-nyebut soal outsourcing. Apa yang saksi ingat mengenai perintah dari Dewan Komisaris atau RUPS mengenai outsourcing di PLN, khususnya yang berhubungan dengan CIS RISI ini? : Ya, sebagaimana yang diketahui bahwa pada RUPS RKAP 2004 ya, yaitu yang diselenggarakan 31 Desember 2003, itu salah satu keputusan RUPS mengatakan bahwa PT. PLN harus melakukan Outsourcing untuk meningkatkan tingkat perusahaan. Kemudian selain itu juga di dalam RUPS tersebut Dewan Komisaris memberikan beberapa catatan antara lain adalah bahwa pengadaan CIS RISI dan Hardware itu harus dilakukan dengan, sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip least cost. : Sementara dari saya Yang Mulia, cukup. Dan dilanjutkan. : Tidak diulang-ulang pertanyaannya ya! : Terimakasih atas waktunya, Yang Mulia. Saya sampaikan pertanyaan ini terlebih dahulu kepada pak Parno ya. Pak Parno, ketika bapak sebagai Direktur Keuangan ya, mulai tahun berapa pak? : 98 sampai 2008 PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) PH (MR) : 98 sampai 2008 ya? : ya. Apakah seingat bapak ya, bapak pernah menghadiri sidang direksi, atau rapat direksi ya, yaitu pada bulan September ya, bulan September tahun 2003 ya? Itu yang hadir antara lain andalah bapak Sunggu Aritonang, dan juga pak Dirut waktu itu juga hadir, apakah bapak juga hadir pada waktu itu? : Saya hadir. : Hadir ya. Kemudian juga pak Juanda juga hadir ya? : Ya. Saya hadir. : Dalam rapat pada, 2 kali ya pak ya kalau tidak salah pada bulan September itu? : Saya lupa pak tanggalnya, tapi- : Berapa kali bapak hadir di rapat tersebut? : Rasanya dua-duanya saya hadir. : Dua-duanya hadir ya. Dalam rapat tersebut, apa yang dibicarakan? Seingat pak Parno.

30 PH (MR) PH (MR) : Rapat mendengarkan presentasi dari Distribusi Jaya mengenai CIS RISI, berikut positifnya, lalu rapat memberi perintah kepada Distribusi Jaya untuk mengukur baselinya. Baseline pada saat sebelum melakukan CIS RISI, sebagai patokan nanti apakah setelah CIS RISI menjadi lebih baik atau tidak. Terus kemudian diminta membuat kajian mengenai CIS RISI, apa positifnya dan apa yang harus di lakukan. Itu yang saya ingat. Terus, oh ya ada satu lagi, untuk mengenai masalah penunjukannya supaya menyewa konsultan hukum independen yang tadi saya ceritakan dilakukan oleh konsultan hukum Remy dan Bu Mariam Darus. : Pada waktu itu seperti yang tadi saya sampaikan, selain dari bapak dan pak Juanda, ada pak Dirut ya pak hadir juga ya, pak Eddie hadir pada waktu itu pak? : Saya lupa, tetapi yang saya ingat pak Sunggu Aritonang pasti hadir. : Pasti hadir ya? Apakah bapak mengetahui ya, mengapa yang diundang dalam rapat pada tanggal, dalam catatan saya yaitu tanggal 8 dan 16 September tersebut yang dua kali tadi, tidak ada Dirut yang lain? Misalnya dari Direktur Perencanaan atau apa, bapak mengetahui tidak alasannya? : Tidak : Pak Juanda bisa menjawab tidak? Kenapa yang di dalam rapat itu hanya di hadiri misalnya, eh tidak dihadiri oleh Direktur Perencanaannya misalnya. : Ya memang kadang-kadang dalam sidang direksi itu tidak selalu semua Direksi hadir ya. Jadi apa namanya, pada saat itu bisa saja pada saat itu salah satu Direksi tidak hadir. Tapi kalau pengambilan keputusan memang harus kuorum. PH (MR) : Harus kuorum ya. Didalam rapat direksi pada tanggal 8 dan 16 September yang tadi saya sampaikan, apakah ada keputusan dari Direksi pak? PH (MR) PH (MR) : Ada keputusan dari Direksi untuk sesudah itu selesai persyaratannya diajukan ke Dewan Komisaris untuk disetujui. : Baik. Keputusannya itu secara tertulis atau hanya lisan saja? Yang tadi bapak sampaikan yang diajukan kepada Dewan Komisaris? : Notulen Rapat. : Di dalam notulen rapat itu diajukan kepada Dewan Komisaris? Baik, tadi bapak sampaikan juga ya oleh pak Parno, bahwa ada konsultasi dengan

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP

Lebih terperinci

MATA ACARA AGENDA 1. Untuk itu terlebih dahulu kami mempersilahkan Sdr Direktur Utama untuk menyampaikan Laporannya.

MATA ACARA AGENDA 1. Untuk itu terlebih dahulu kami mempersilahkan Sdr Direktur Utama untuk menyampaikan Laporannya. MATA ACARA AGENDA 1 12 10.50-10.55 Agenda 1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Pelaksanaan tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN :

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-101/MBU/2002 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1404, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Listrik. Penyediaan. Penghitungan. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.1000, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PDN. PLN. Penerusan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENERUSAN PINJAMAN

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 30 APRIL 2009 NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUMI WIBAWA Sekretariat Daerah Kota

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. MAPAN KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAA ESA

Lebih terperinci

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit. SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018 PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018 1 MATA ACARA 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kerja praktik dan penelitian terhadap Tinjauan Atas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kerja praktik dan penelitian terhadap Tinjauan Atas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktik dan penelitian terhadap Tinjauan Atas Penyusunan dan Penyajian Realisasi Anggaran Corporate Social Responsibility Pada PT. PLN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mendorong kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1772, 2017 KEMENKEU. PNBP dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

Board Manual PJBS Tahun 2011

Board Manual PJBS Tahun 2011 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Board Manual adalah petunjuk tatalaksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB.-10.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para Pemegang Saham Perseroan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUP PST) PT Bank Mandirii (Persero) Tbk. 14 Maret 2017 Disclaimer: * Apabila terdapat perubahan ataupun penambahan bahan mata Acara RUPS Tahunan, maka

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KUTAI TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi Perseroan dengan ini mengundang para pemegang saham Perseroan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 21 /PBI/2010 TENTANG RENCANA BISNIS BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 21 /PBI/2010 TENTANG RENCANA BISNIS BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 21 /PBI/2010 TENTANG RENCANA BISNIS BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mengarahkan kegiatan operasional

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUP PST) PT Bank Mandirii (Persero) Tbk. 14 Maret 2017 Disclaimer: * Apabila terdapat perubahan ataupun penambahan bahan mata Acara RUPS Tahunan, maka

Lebih terperinci

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS A. Defenisi Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk usaha kegiatan ekonomi yang paling disukai saat ini, di samping karena pertanggungjawabannya

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311 1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 4 TAHUN 2003 T E N T A N G POKOK POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNG

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Ruang lingkup penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2000 pada PT PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Area Pelayanan(APL) Kampung

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 15 Tahun

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 358 IKHTISAR UTAMA PROFIL ANALISIS & PEMBAHASAN URAIAN KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI MEMBANGUN GCG TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN TETAPI MEMERLUKAN KOMITMEN, KONSISTENSI

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. CLB didirikan pada tahun UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. CLB didirikan pada tahun UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Profile Perusahaan PT. CLB didirikan pada tahun 2006. UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 39 yang isinya Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 433, 2014 KEMENKEU. Tunjangan Profesi. Guru. PNS Daerah. 2014. Alokasi. Pedoman Umum. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.07/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017 PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017 SELASA 23 MEI 2017 PUKUL 14.00 WIB KANTOR PERSEROAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. JL. MASTRIP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DIREKSI PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap

Lebih terperinci

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal: Perubahan Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 Yth. 1. Perusahaan Asuransi Jiwa; 2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 3. Perusahaan Reasuransi. di Indonesia RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG BENTUK, SUSUNAN

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.05/2007 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.05/2007 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI NASKAH PERJANJIAN PENERUSAN PINJAMAN DAN PERJANJIAN PINJAMAN

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS Lampiran 2 NO ARAHAN-ARAHAN RUPS TINDAK LANJUT 1 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008 yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan pedoman

Lebih terperinci

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit Tujuan Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Komisaris. Fungsi utamanya adalah untuk membantu Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasannya, yang meliputi penelaahan atas laporan tahunan

Lebih terperinci