Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya"

Transkripsi

1 Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu di ketuk) PU : Penuntut umum untuk menghadirkan terdakwa! : Terimakasih Yang Mulia. Petugas untuk menghadirkan Terdakwa ke ruang persidangan! (Terdakwa hadir ke ruang sidang) Terdakwa Terdakwa Terdakwa : Saudara sehat? : Alhamdulillah sehat Yang Mulia. : Ya, sesuai berita acara sidang hari ini, kita masih mendengarkan saksi dari Penuntut Umum ya. : Ya. : Silahkan saudara duduk di sebelah Penasehat Hukum saudara. : Terima kasih. (Terdakwa duduk disebelah penasehat hukum) PU PU : Silahkan, saksi-saksinya ada berapa? : Terimakasih Yang Mulia, pada hari ini kami mencoba memanggil ada 10 orang saksi dan semua sudah siap. : Silahkan. : Baik, Saksi Abdul Hakim Said, saksi Teddy Triheryadi, saksi Kahar Mulyani, saksi Tumpak Johny Purba, saksi Gani Abdul Gani, saksi Ricky Singh Bedi, saksi Eva Indrawati, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Roes Aryawijaya dan saksi Laksama Sukardi.

2 Saksi (GAG) Hakim ketua : Satu lagi? Cuma segini ini? Masih ada? Baik, bapak-bapak dan ibu sekalian sebelum diperiksa sebagai saksi, terlebih dahulu Majelis akan menanyakan identitas daripada saudara-saudara semuanya ya. Nama lengkapnya siapa pak? : Saya Gani Abdul Gani pak : Tempat tanggal lahirnya? Saksi (GAG) : Bandung, 12 Juli Saksi (GAG) Saksi (GAG) Saksi (GAG) Saksi (GAG) Saksi (GAG) Saksi (GAG) Saksi (AHS) Hakim ketua : Agamanya? : Islam. : Laki-laki. Bangsa Indonesia. Alamat tempat tinggalnya? : Jalan Alam Elok VII No.12 : Pekerjaannya apa? : Saya swasta pak. : Dengan Terdakwa kenal? : Kenal pak. : Ada hubungan keluarga? : Tidak pak : Hubungan pekerjaan dalam arti saudara digaji oleh Terdakwa? : Tidak ada pak. : Ya, berikutnya, : Saya Abdul Hakim Said : Tempat tanggal lahirnya? Saksi (AHS) : Jakarta, 30 Agustus Saksi (AHS) : Agamanya? : Islam pak : Pekerjaannya?

3 Saksi (AHS) Saksi (AHS) Saksi (AHS) Saksi (AHS) Saksi (AHS) Saksi (RSB) Hakim ketua : Swasta pak. : Alamat tempat tinggalnya? : Pejaten Mas A No.2 : Dengan Terdakwa kenal? : Kenal pak. : Ada hubungan keluarga? : Tidak pak. : Hubungan pekerjaan? : Tidak pak. : Ya. Berikutnya, nama saksi siapa? : Saya Ricky Singh Bedi : Tempat tanggal lahirnya pak? Saksi (RSB) : Jakarta, 20 Mei Saksi (RSB) Saksi (RSB) Saksi (RSB) Saksi (RSB) Saksi (RSB) : Agamanya? : Syikh, Hindu. : Pekerjaannya? : Swasta. : Alamat tempat tinggalnya? : Puri Casablanca Tower C No.1502 : Dengan Terdakwa kenal? : Iya sebagai mantan Dirut, mantan Dirut. Iya kenal sebagai mantan Dirut. : Ada hubungan keluarga? : Tidak. : Hubungan pekerjaan dalam arti saudara digaji oleh Terdakwa?

4 Saksi (RSB) Saksi (KM) Hakim ketua Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (KM) Saksi (SW) : Tidak. : Berikutnya. : Nama Kahar Mulyani. : Tempat tanggal lahirnya? : Kayu Mudo, Maret 1965, alamat rumah Bumi Panyileukan Blok R4 No.6, agama Islam. : Pekerjaannya? : Pekerjaan dosen. : Di? : Bandung pak. : ITB? : Bukan. : Dengan Terdakwa kenal saudara? : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Tidak pak : Hubungan pekerjaan dalam hal saudara di gaji oleh Terdakwa? : Tidak : Berikutnya, nama lengkapnya bu? : Sri Wahyuningsih : Tempat tanggal lahirnya? Saksi (SW) : Tulung Agung, 2 Mei Saksi (SW) : Pekerjaanya? : Swasta : Agamanya?

5 Saksi (SW) Saksi (SW) Saksi (SW) Saksi (SW) Saksi (SW) Saksi (TJP) Saksi (TJP) Saksi (TJP) Saksi (TJP) Saksi (TTh) Saksi (TTh) Saksi (TTh) : Islam : Alamat tempat tinggalnya? : Jalan Anggrek Neli Murni C I/107 Slipi : Dengan Terdakwa kenal bu? : Kenal. : Ada hubungan keluarga? : Ada : Apa? : Pak Eddie sepupunya ibu. : Oh, nggak, nggak ada. Ya berikutnya? : Nama saya Tumpak Johny Purba, saya lahir di Tapanuli 8 Juni 1962, agama Kristen Protestan, pekerjaan swasta. : Alamat tempat tinggal? : Jalan Kapitan No.6 Depok. : Dengan Terdakwa kenal? : Tidak. : Tidak ada hubungan keluarga dan juga tidak ada hubungan pekerjaan ya? : Tidak. : Berikutnya. : Teddy Triheryadi, Bandung 10 September Alamat Griya Bukit Mas II D2 No. 1 Bandung, saya karyawan swasta. : Islam ya pak? : Islam. : Alamat tempat tinggal di Griya Bukit Mas itu ya? : Iya.

6 Saksi (TTh) Saksi (TTh) Saksi (TTh) Saksi (EI) Saksi (EI) Saksi (EI) Hakim ketua Saksi (EI) : Dengan Terdakwa kenal? : Kenal, ya tahu. : Ada hubungan keluarga nggak? : Tidak : Hubungan pekerjaan? Saudara digaji nggak? : Nggak. : Berikutnya : Say Eva Indrawati, Lahir Jakarta 12 April tahun 1973, Alamat Jalan Damai No. 30 Ciganjur Jakarta Selatan, Agama Islam, pekerjaan swasta. : Dengan Terdakwa kenal bu? : Kenal sebagai mantan Dirut PLN. : Tidak ada hubungan keluarga? : Tidak ada. : Pekerjaan? Saudara digaji enggak? : Oh, nggak : Berikutnya pak Laksamana Sukardi ya. : Nama Saya Laksamana Sukardi lahir di Jakarta, 1 Oktober 1956, agama Islam, pekerjaan swasta sekarang. : Alamat tempat tinggalnya pak? : Jalan Birah III Kebayoran baru : Ada kenal dengan Terdakwa? : Kenal pak. : Ada hubungan keluarga? : Tidak pak : Hubungan pekerjaan?

7 Saski (LS) : Tidak ada. : Tidak ada. Berikutnya : Saya Roes Aryawijaya, lahir tanggal 8 Desemeber 1951, agama Islam, alamat Kompleks River Park Blok G 2 No. 5 Bintaro Sektor 8 : Pekerjaanya pak? : Pekerjaan saya sekarang pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan tidak ada hubungan kerja dengan Terdakwa tapi dulu waktu saya sebagai Deputi, saya hubungan kerjanya adalah sebagai kuasa pemegang saham dan dengan Direksi. : Hubungan keluarga nggak ada ya pak? : Hubungan keluarga tidak ada pak. : Baik, saudara-saudara sebelum memberikan keterangan sebagai saksi, kita sumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami, saudara lihat langsung, saudara dengar langsung, ya? Silahkan yang beragama Islam berdiri dulu. Hakim Anggota : Ya. Saudara yang bersumpah kami yang menuntun. Ikuti, Bismillahirrahmaanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar. Tidak lain daripada yang sebenarnya. Hakim Anggota : Silahkan. (Diikuti oleh saksi-saksi yang beragama Islam) : Lanjutkan dengan yang beragama Kristen, silahkan. Hakim Anggota : Taruh saja itu, taruh aja, satu tangan di atas Al-kitab. Mungkin bisa ditaruh saja. Ya. Demi Tuhan saya berjanji, sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain daripada yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya. (Diikuti oleh saksi-saksi yang beragama Kristen) : Ambil posisi sumpah. Om attah Prama Wisesa, saya bersumpah sebagai saksi, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain dari yang sebenarnya

8 (Diikuti oleh saksi yang beragama Hindu) PU Hakim ketua PU : Saudara Penuntut Umum ada yang perlu saudara kemukakan? : Yang Mulia, dari 10 saksi ini kami menawarkan ada sebagian yang diperiksa secara bersama-sama dan ada yang diperiksa satu-satu. Yang secara bersama-sama, yang pertama adalah pak Roes Aryawijaya daengan bapak Laksamana Sukardi karena beliaulah yang menerangkan mengenai kepengurusan perijinan RUPS. Itu yang pertama. Kemudian yang kedua ini adalah saksi bersama Ricky, Wahyuningsih dan Abdul Hakim Said, ini kami mohon kami minta untuk diperiksa bersama-sama karena ini mengenai ini masalah pengeluaran dan penerimaan dana-dana. Dan selanjutnya saksi Tumpak, saksi Eva, saksi Kahar Mulyani, saksi Teddy dan terakhir saksi Gani Abdul Gani. Demikian kalau disepakati, terima kasih. : Saudara Penasehat Hukum? : Bagi kami tidak ada masalah, cuma kami ingin supaya misalnya pak Gani dan pak Said itu justru dipisah, Yang Mulia. : Memang dipisah. : Memang dipisah? Dalam arti bahwa kalau yang menyangkut orang keuangan memang bisa dijadikan satu. Tetapi pemegang saham, saya kira ini yang mesti dijadikan satu, meskipun saya kira antara keterangan pak Said dan pak Gani ada berapa hal yang sedikit berbeda Yang Mulia, terutama mengenai pencairan sejumlah uang. Terima kasih yang Mulia. : Ya. Silahkan yang ini dulu. Pak Laksamana dengan pak siapa? : Roes Aryawijaja : Roes Aryawijaja di ruang sidang. Yang lain di luar. (Saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang)

9 Saksi-saksi Saksi-saksi Saksi-saksi : Agak ke tengah pak. Micnya dipegang. Saudara berdua ya, saudara pernah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK? Pernah? : Pernah. : Sebelum saudara menandatangani Berita Acara tersebut, saudara membacanya terlebih dahulu? : Ya. : Benar keterangan saudara di sana? : Ya. : Baik. Dalam kaitan dengan masalah CIS RISI, ya, yang tahun Ketika itu saudara menjabat sebagai apa? : Saya menjabat sebagai Menteri BUMN. : Menteri BUMN. Saudara? : Dan saya menjabat sebagai Deputi Menteri BUMN di bidang usaha PISET atau Pertambangan, Industri Strategis Telekomunikasi dan Energi. : Sebagai Menteri dan juga sebagai Deputi, apakah terhadap, saudara termasuk pemegang saham di PLN? : Sebagai Menteri BUMN, kami menjabat sebagai wakil pemegang saham pemerintah. : Iya. Dalam kaitan dengan CIS RISI ini, ya, dimana saudara Terdakwa ketika itu selaku Dirut, apa yang saudara ketahui? : Mengenai CIS RISI ini, karena bersifat operasional, kami sebagai Menteri lebih banyak menangani kebijakan policy yang besar-besar. Sehingga secara detail, kami tidak banyak memahami dan mengetahuinya. : Apakah pernah ya, masalah CIS RISI ini dibahas atau dibicarakan di dalam RUPS?

10 : Karena forum RUPS itu adalah bisa dalam bentuk rapat RKAP dengan saudara Deputi, mungkin kami sebagai Menteri tidak (dipotong oleh ) : Tidak tahu ya? : Tidak tahu. : Coba saudara. : Saya waktu RUPS mewakili Menteri Negara BUMN, tidak pernah mendengarkan masalah yang disebut CIS RISI, dan tidak pernah mendapat permintaan untuk menyetujui. Hakim Anggota : Saudara ini dulu ya. Pada waktu itu yang Menteri kan banyak tidak tahu. Kalau RUPS, misalkan PLN mengadakan RUPS, itu bagaimana prosedur-prosedurnya yang harus ditempuh? : Baik pak. Jadi yang pertama, RUPS itu selalu diminta oleh Direksi dengan mendapatkan saran dari Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN. Kemudian, Menteri BUMN berdasarkan Undang-Undang BUMN, salah satu pasalnya bisa saja, kalau tidak bisa menghadiri, mewakilkan kepada Deputinya, dan harus ada surat kuasa. Jadi saya waktu memimpin RUPS, dalam hal ini RKAP untuk PT. PLN (Persero) yang non-tbk, itu selalu mendapat kuasa dari Menteri BUMN, dan detail atau agenda itu selalu ada, dimintakan. Dari situ kita bisa menentukan apa yang bisa kita putuskan. Hakim Anggota : Begitu ya. : Ya. Hakim Anggota : Sehubungan dengan RUPS ya, RKAP yang saudara katakan tadi ya. Apakah semua persoalan di dalam PLN, misalnya yang katakan signifikan, itu harus dibicarakan di dalam RUPS? Atau kriteriakriteria tertentu yang harus dibicarakan di RUPS? : Berdasarkan Anggaran Dasar perusahaan, jadi kalau ada suatu hal yang bersifat material, misalnya dalam hal ada pengajuan proyek untuk multi years, dan berdampak signifikan terhadap perusahaan, itu harus mendapat persetujuan RUPS, dalam hal ini karena non- Tbk, itu adalah surat dari, surat keputusan dari Menteri BUMN. Hakim Anggota : Kalau, tadi multi years ya. Jadi kalau sifatnya multi years harus mendapat persetujuan RUPS.

11 : Betul pak. Hakim Anggota : Kalau misalnya untuk kerja sama dengan pihak swasta bagaimana? : Kalau kerja sama dan tidak material, itu adalah kewenangan Direksi yang mendapatkan rekomendasi ataupun pengawasan dari Dewan Komisarisnya. Hakim Anggota : Begitu ya. Cukup. Hakim Anggota : Saya ke saksi Deputi ya. Tadi saudara bilang di dalam RUPS, tidak pernah dibicarakan tentang CIS RISI, ya. Apakah izin juga tidak diberikan kepada pelaksanaan CIS RISI itu? Ada tidak saudara mengetahui ada pemberian izin untuk pelaksanaan CIS RISI itu? : Sepengetahuan saya pak, selama saya menjadi Deputi sejak tahun 2001 sampai 2008, tidak ada pak. Hakim Anggota : Saudara, kapan saudara mengetahui kalau ada CIS RISI di PLN proyek Disjaya ini? : Saya mendengar pada akhir, dan pada saat pemeriksaan di KPK. Hakim Anggota : Oh baru di KPK saudara tahu? : Iya. Hakim Anggota : Jadi sama sekali tidak ada dibicarakan dalam RUPS itu? : Tidak pak. Hakim Anggota : Sepengetahuan saksi ya, apakah sejenis proyek CIS RISI ini juga merupakan, harus mendapatkan izin dari RUPS? : Saya melihatnya Direksi, maupun Dewan Komisaris, begitu mereka melaksanakan tugas-tugasnya, tugas pokok dan fungsinya, mereka harus melihat kepada Anggaran Dasar perusahaan, dan peraturan perundangan yang terkait. Dalam hal ini, mereka harus melaksanakan Good Corporate Governance. Sedangkan kami dari pihak Kementerian, ini menjalankan tugas dengan melakukan Good Governance pak. Jadi tidak ada sampai operasional. Hakim Anggota : Jadi sampai Dewan Komisaris ya? : Iya.

12 PU PU PU PU PU PU : Silahkan Penuntut Umum. : Terima kasih Yang Mulia. : Jangan di ulang-ulang ya. : Iya. Kami ingin mempertegas, keterangan saksi pada no.18, BAP tanggal 23 ya. Bahwa Direksi PT. PLN tidak pernah mengajukan permintaan persetujuan RUPS ya. Ini, apakah ini juga harus, apabila Direksi meminta persetujuan RUPS, apakah ini juga harus disetujui dengan persetujuan Dekom, atau pengantar Dekom, atau bagaimana biasanya? : Jadi setiap Direksi akan mengajukan suatu kegiatan yang mungkin berdampak signifikan, ataupun multi-years, terhadap perusahaan, mereka harus melaporkan kepada Dewan Komisaris terlebih dahulu, untuk meminta rekomendasi dari Dewan Komisaris, karena Dewan Komisaris mempunyai peralatan, artinya dalam hal ini mereka mempunyai organisasi melalui komite-komite yang mereka punya, antara lain komite audit, lalu komite manajemen resiko, lalu komite mengenai remunerasi. Jadi berdasarkan, melalui komite-komite ini, karena komite itu anggotanya adalah para pakar yang bisa dibentuk pada saat itu, jadi berdasarkan evaluasi itulah, Dewan Komisaris memberikan rekomendasinya yang kemudian di attached, di lampirkan oleh Direksi, untuk meminta persetujuan kepada RUPS. Demikian pak. : Dan sesuai dengan keterangan saudara juga ya, bahwa RUPS tidak pernah memberikan persetujuan atas penunjukan kepada PT. Netway Utama sebagai pelaksana pekerjaan- (dipotong oleh ) : Saya rasa tadi sudah ditanyakan oleh Majelis ya. : Demikian ya, untuk saksi pak Laksamana ya. Demikian ya. Demikian? : Majelis, yang di maksud dengan demikian itu apa? Tolong dijelaskan yang di maksud dengan demikian itu apa. : Iya maksud kami (dipotong oleh ) : Tidak pernah ada persetujuan dalam RUPS yang untuk CIS RISI, itu yang dimaksud? : Iya, siap Yang Mulia.

13 PU : Jadi sebenarnya, pak Laksamana sebenarnya tidak tahu sama sekali ya, begitu ya? Tidak ada permintaan juga kan. Ya saudara coba di jawab. : Ya memang tidak ada permintaan, apalagi masalah pelaksanaan itu memang jauh dari wewenang kami pak. : Cukup, Yang Mulia. : Silahkan Penasehat Hukum. : Terima kasih Yang Mulia. Saya mulai dari pak Roes dulu ya. Atau saya coba mulai dari pak Laks dulu. Pak Laks ya, saya ingin, pertama-tama saya ingin tahu terlebih dahulu, menurut pemahaman pak Laks, sebagai pemegang saham, atau sebagai apa yang disebut tadi wakil pemegang saham ya. Apakah kebijakan yang diambil oleh pemegang saham ketika Direksi tidak memenuhi perintah RUPS, itu akan mendapatkan hukuman? : Penilaian ini ya? Penilaian yang diminta ini? : Bukan, ini kebijakan yang mereka ambil pak, yang Mulia. Jadi kebijakan dari Kementerian itu, kalau misalnya dianggap ada pelanggaran terhadap keputusan RUPS atau terhadap keputusan Anggaran Dasar, apa sikap yang diambil oleh wakil pemegang saham? : Apa ada aturan hukumnya tidak, yang mengatur mengenai hal itu? : Sebetulnya aturannya ada Pak, karena kami sebagai wakil pemegang saham ditugaskan untuk membuat sebuah sistem. Dan kita ikut i Undang-Undang Perseroan dan Undang-Undang BUMN sehingga dalam Perseroan itu ada perangkat direksi, komisaris, dan pemegang saham. Dan juga ada tugas-tugas dewan komisaris, yang memiliki perangkat untuk melakukan audit juga secara independen, nah itu yang kita harapkan juga untuk memberikan masukan. Karena kami sebagai menteri BUMN, tidak mungkin mengetahui pelanggaranpelanggaran semuanya kecuali ada audit yang melaporkan. Nah itu memang sudah ada sistemnya pak dan juga ditangani khusus oleh Deputi yang membawahi perusahaan-perusahaan tersebut. : Saya teruskan, sepanjang Pak Laks menjadi menteri dan wakil pemegang saham tadi, apakah pernah ada satu audit khusus yang dilakukan terhadap PT. PLN dan kemudian dilaporkan kepada

14 Menteri BUMN misalnya termasuk ada pelanggaran atau tidak adanya pelanggaran? : Audit report itu memang ada berkala pak, apakah internal audit secara berkala dari Dewan Komisaris, dan juga ada audit dari BPKP, dan bahkan laporan dari BPK juga kepada kami pemegang saham. Jadi masalah ini biasanya ditangani langsung oleh Deputi yang bersangkutan dan kalau memang ada masalah yang besar, baru dilaporkan kepada kami sebagai Menteri BUMN. : Baik, saya teruskan pertanyaan saya. Sepanjang Pak Laks sebagai Menteri dan sebagai kuasa pemegang saham tadi, apakah pihak pemegang saham setiap tahun memberikan acquit et de charge kepada direksi PLN? Mulai dari tahun Pak Laks menjadi Menteri kalau saya tidak keliru dari tahun ya? : Memang acquit et de charge itu diberikan setiap RUPS pak, dan itu juga didasarkan pada masukan-masukan perangkat-perangkat pengawasan seperti Dewan Komisaris, itu memberikan sebuah informasi yang mengarah kepada keputusan acquit et de charge. : Nah pertanyaan saya lebih lanjut, apakah terhadap Direksi PLN, dari sebelum Pak Laks berhenti sebagai Menteri, apakah setiap tahun RUPS itu memberikan acquit et de charge kepada direksi ini atau tidak? : Sepengetahuan saya kalau tidak ada acquit et de charge yang pelaksanaanya dilakukan oleh Deputi pak, itu Direksi sudah diganti Pak. Kalau tidak diberikan acquit et de charge. : Jadi sanksinya diganti ya sepengetahuan saudara saksi ya? Nah kemudian, sepanjang pengetahuan saudara saksi ya, mengenai RKAP 2001, 2002 dan 2003, apakah ada juga pernah dilaporkan adanya laporan manajemen mengenai pelaksanaan-pelaksanan kegiatan oleh PLN kepada pemegang saham? : Secara normatif ya, saya kira itu lebih banyak ditangani oleh saudara Deputi, yang menangani dan menerima langsung dan menelaah laporan-laporan tersebut. : Oke, saya sedikit agak menyimpang sedikit dari Pak Laks ya, di dalam kebijakan kementerian ini ya, yang dianggap sebagai

15 berdampak signifikan, itu ukurannya terhadap asset, ya, atau terhadap cash flow? Yang ditentukan oleh pemegang saham? : Tentu saja dalam hal ini yang disebut sebagai efek yang sangat material adalah secara umum yang bisa 1. Merugikan perseroan secara signifikan, kedua menimbulkan liabilities terhadap pemegang saham dalam hal ini pemerintah, misalnya kalau mendapatkan pinjaman internasional dan lain sebagainya, atau garansi pemerintah dan lain sebagainya, nah itu lebih banyak khususnya dari kacamata pemegang saham, yang dapat menimbulkan kerugian yang signifikan kepada perseroan sehingga berakibat pada potential liabilities pada pemegang saham dalam hal ini pemerintah. : Kalau dari aspek operasional seperti apa? Dari kebijakannya yang diputuskan oleh kementrian? : Kementrian itu terbatas dalam kebijakan dan program utama, yang menunjang program azas manfaat daripada perseroan, khusunya BUMN, kalau segi dalam hal operasional, kita sudah, Undang- Undang sudah menetapkan adanya masing-masing tugas dan tanggung jawab seperti dewan komisasris, dewan direksi, dan kami tugasnya adalah mengangkat dewan komisaris dan dewan direksi untuk menjalankan kegiatan operasional menurut azas-azas yang telah ditentukan yaitu Good Corporate Governance. : Sepanjang Pak Laks menjadi Menteri itu ya, pernah atau tidak dari laporan hasil audit bahwa ada project-project tertentu yang merugikan PLN? Yang dilaporkan kepada pemegang saham ketika itu? : Kalau laporan audit itu terbuka pak. Jadi memang untuk domain public. Tidak ada spesifik kerugian, dan kalau memang ada sudah ada lampu merah dari deputi kami, dan ada laporan khusus dari auditor. : Jadi tidak ada ya? Ok. Tidak ada laporan mengenai kerugian ya. Saya teruskan ke Pak Roes dulu Pak ya? Pak Roes, tadi bapak menyebut bahwa tidak pernah mendengar masalah dan pernah mendapatkan permintaan mengenai CIS RISI ya? Betul pak ya? : Betul

16 : Kalau saya lihat dalam RKAP tahun 2002 ya, yang pak Roes ikut tanda tangani, disini disebut pada hal.5 ini, dikatakan bahwa pelaksanaan Roll Out CIS RISI Disjaya dan Tangerang, dapat dilakukan bilamana telah dapat dibuktikan kemanfaatannya atau proven, dan mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta peraturan-peraturan yang berlaku sehingga dapat dicapai efisiensi biaya secara menyeluruh. Ini yang tanda tangan adalah Deputi Menteri Negara BUMN bidang usaha pertambangan industri strategis energi dan telekomunikasi, selaku kuasa pemegang saham PT.PLN Persero, Roes Aryawijaya. : Betul : Pertanyaan saya, kalau melihat ini, artinya menyangkut Roll Out CIS RISI ini, sudah disampaikan kepada pemegang saham? : Jadi begini Pak, yang namanya RKAP itu Rencana Kerja Anggaran Perusahaan tahunan. Dalam satu tahun. Jadi, RKAP-RKAP, dari 2001, 2002, 2003 harus diikuti. Tidak ada, yang selama saya menjadi Deputi dan menjadi Kuasa Pemegang Saham disana, saya tidak pernah diminta pada saat RUPS, menyetujui proyek yang namanya CIS RISI. : RKAP itu ditetapkan dimana sih Pak? : Dalam RUPS. : Di dalam RUPS. Nah ketika ini ditulis seperti ini di dalam RKAP, ini maknanya apa? : Jadi begini bapak, di dalam persetujuan-persetujuan di dalam agenda RUPS RKAP, itu sudah terdapat butir-butir yang jelas. Nah, untuk RKAP disetujui itu berdasarkan laporan Direksi yang mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris, bahwa apa yang dilakukan pada kegiatan-kegiatan bisnis PT PLN Persero itu sudah dilakukan dengan benar dan taat pada azas dan peraturan. Jadi kami sebagai kuasa pemegang saham itu berdasarkan rekomendasi komisaris dan laporan manajemen maupun laporan keuangan dari Direksi itu kita menyetujui RKAP tersebut. Kalau Dewan Komisaris tidak menyampaikan rekomendasinya, tidak menanda tangani, itu sudah salah satu yang kami tidak bisa berikan persetujuan.

17 : Saya kembali sebelum saya teruskan, saya ingin tahu lebih dahulu, sebelum RUPS itu dilakukan ya, apakah ada tim pra RUPS yang membicarakan apa saja yang hendak dilakukan, apa saja yang hendak diputuskan dalam RUPS? : Berdasarkan sistem yang kami lakukan, memang ada pertemuan yang diwakili oleh asisten Deputi saya bersama stafnya, mendengarkan bersama-bersama penjelasan dari Direksi maupun Dewan Komisaris, yang bapak sebut tadi pra RUPS. Sebetulnya tidak ada pra RUPS, yang ada itu adalah inisiatif dari Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan terlebih dahulu kepada kementrian Negara BUMN. Nah itu melalui organ asisten deputi saya yang memimpin. : Pertanyaan saya lebih lanjut, apakah pemberitahuan-pemberitahuan in, atau katakanlah hasil dari pertemuan-pertemuan ini juga disampaikan kepada Pak Roes sebagai kuasa pemegang saham? : Betul. Dan yang disampaikan bukan detail, yang disampaikan adalah hal-hal yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan RUPS, atau hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian sesuai dengan laporan dari Direksi dan rekomendasi Dewan Komisaris. : Oke, kalau seandainya ada satu kegiatan yang di dalam RKAP, di dalam RUPS RKAP diputuskan dicadangkan dananya, itu apakah bagian dari keputusan pemegang saham? Dalam prakteknya Pak? : Dalam prakteknya kan kalau kita menyetujui RUPS RKAP perusahaan, artinya pada tahun itu disetujui anggaran itu. Tapi, tidak ada permintaan dari Dewan Direksi, bahwa proyek ini sudah mendapat izin RUPS atau tidak, ya tapi kami selaku kuasa pemegang saham dalam Good Governance, kami memberikan sesuatu yang bapak tadi juga bilang bahwa keleluasaan tugas pokok dan fungsi 3 organ utama di dalam BUMN: pemagang saham, dewan komisaris dan direksi, itu harus taat azas terhadap peraturan perundangan. Jadi tidak ada kami selalu bercuriga terhadap Direksi atau Dewan Komisaris. Tidak ada. Karena semua tercantum dalam sistem yang tadi bapak menteri menjelaskan, adalah melalui sistem audit yang dilakukan oleh KAP Kantor Akuntan Publik, atau BPK. : Saya terusakan ya Pak, ini secara khusus saya masih ke RKAP 2002 ini tadi ya. Ini mengenai masalah teknologi informasi. Ini disebutkan salah satu diantaranya pada poin ini. Persiapan

18 implementasi sistem informasi pelayanan pelanggan terpadu ya, ini sudah disebut-sebut akan dilakukan dimulai dari unit distribusi Jawa Barat, Jawa Timur dst. Kemudian, dalam hubungan ini, ini dikatakan ada implementasi dari CIBS, Customer Information Billing System. Ini dicadangkan untuk tahun 2002, pendanaannya dianggarkan sebesar Rp. 150 Milyar, masuk dalam biaya administrasi, dan pelaksanannya menunggu persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS. Nah pertanyaan saya adalah, apakah ketika anggaran itu sudah dicadangkan seperti ini, memang sudah apa, sudah diputuskan bahwa memang seperti itulah yang disetujui oleh RUPS? Hanya pelaksanaannya yang menunggu dari Dewan Komisaris? : Ya. Karena begini, yang namanya sistem tadi yang disebut, itu tujuannya baik pak, untuk efisiensi dan efektifitas. Jadi kami sebagai kuasa pemegang saham melihatnya hal ini baik, tetapi jangan dikaitkan apakah ini sudah mendapatkan izin RUPS atau belum. Proyek ini. Initialnya ya, pertama kali. Karena kami tidak ada disitu. Dan selama saya menjabat sebagai Deputi pada tahun , tidak ada permintaan khusus untuk persetujuan RUPS proyek RISI ini. Yang ada adalah anggarannya. Setiap tahun, ya. Jadi pelaksanaan proyek ini ya silahkan, karena ini sesuatu yang efisien dan efektif. Selaku kami sebagai kuasa pemegang saham selalu melihat azas manfaat tadi yang disebut Pak Laks, bahwa ini adalah kepentingan BUMN dan berdampak untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. : Ada tidak ketentuannya yang mengatur bahwa kalau anggaran sudah disetujui ya, bahwa penggunaan anggaran itu harus diputus secara tersendiri oleh RUPS? : Tidak dong. Kan itu kan tiap tahun dilakukannya, jadi sebetulnya begini, kita set back. Awal dari proyek ini kapan? Kami tidak tahu. Tapi pelaksanaan proyek ini, anggarannya, karena ini menurut kami sesuai dengan saran Dewan Komisraris, dan kita waktu itu diskusi di dalam RUPS, bahwa ini suatu sistem yang baik. Gitu. Jadi silahkan laksanakan. Tapi, harus taat azas dan peraturan. Nah pelaksanaannya bagaimana, itu resikonya Direksi dan Dewan Komisaris sebagai 2 organ yang penting dalam pelaksanaan bisnis BUMN. : Kalau misalnya disebut kemudian dalam RKAP berikutnya, ya ini untuk tahun 2003, ini dikatakan bahwa Roll Out CIS RISI di seluruh pelayanan UBD Jakarta Raya dan Tangerang sebagai luncuran

19 program 2002, apakah ini juga, sepengetahuan saudara saksi, ini juga persetujuan terhadap program dan dana yang sudah disiapkan sesuai dengan keputusan RUPS sebelumnya? : Jadi begini, selalu RUPS RKAP itu kan tahunan. Jadi selalu kita harus melihat tahun sebelumnya. Yang akan diputuskan dan sebelumnya, selalu harus dibandingkan. Jadi kalau memang pada tahun sebelumnya sudah ada persetujuan anggarannya, persetujuan anggarannya ya, nah tapi dengan pertimbangan harus mendapat dari Dewan Komisaris itu harus dilakukan, kalau tidak ya itu tanggung jawab Direksi. Boleh-boleh saja Direksi melakukannya. : Ini kalau saya lihat dalam RKAP 2004 pak ya, ini ada satu surat pendapat Dekom tahun, yang ditandatangani pada bulan Desember 2003, ini dikatakan bahwa untuk pelaksanaan program Roll Out CIS RISI ke seluruh UP PT.PLN Persero UBD Jakarta Raya dan Tangerang, dan pengadaan Hardware secara sewa agar tetap dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta berdasar least cost principle untuk memperoleh nilai kontrak yang wajar dan dapat dipertanggung jawabkan. : Surat darimana tuh Pak? : Ini pendapat Dewan Komisaris terhadap RKAP tahun 2004, apakah saksi ingat mengenai pendapat dari Dewan Komisaris ini? : Terus terang saya tidak ingat sekarang. Tetapi, Dewan Komisaris itu mempunyai tugas pokok dan fungsi. Tugas pokoknya dia mengawasi Direksi dalam melaksanakan kegiatan bisnis, dan fungsinya dia sebagai penasehat bagi Direksi. Itu pun kalau diminta oleh Direksi. Kalau tidak diminta ya Dewan Komisaris tidak akan memberikan nasehat. Hanya dia mengawasi, dengan organ-organ yang ada di tubuhnya Dewan Komisaris tadi, melalui komite-komite. : Oke. Ketika di dalam keputusan RUPS ini dinyatakan begini, ini setelah menilai RKAP dan RKAPK BLPT Perusahaan Listrik Negara Persero tahun 2004 serta SCI periode yang diajukan oleh Direksi dan Komisaris serta memperhatikan pembahasan yang dilakukan, maka RUPS memutuskan 1. Mengesahkan RKAP tahun 2004 dan seterusnya tahun 2004, pada butir C disini disebutkan, Direksi harus melakukan Outsourcing untuk meningkatkan nilai perusahaan, karena ini tadi masih berhubungan dengan pendapat dari Dekom mengenai Outsourcing

20 Roll Out CIS RISI ya, apakah saksi ingat bahwa persetujuan atau pendapat Dekom terhadap Roll Out CIS RISI ini sudah disetujui pada RUPS 2002,2003 dan 2004? Saksi ingat? : Begini, saya tidak ingat itu. Tapi begini, yang namanya surat dari Dekom, itu adalah pasti kepada Direksi atau kepada Menteri Negara BUMN. Karena dia sebagai salah satu organ yang dipercayai, ya. Nah Dewan Komisaris, dalam memberikan masukannya, kalau dia sampaikan kepada Menteri Negara BUMN, jadi bukan kepada Direksi, itu ya kami konsekuensinya kementerian atau dalam hal ini kita harus melihat hal ini. Itu konsekuensinya. Tapi kalau ini hanya ditujukan kepada Direksi, itu adalah pelaksanaan operasional. : Kalau saya lihat pada surat tanggal 15 Desember 2003 ini, mengenai pendapat Dewan Komisaris terhadap RKAP PT.PLN Persero 2004, ditujukan kepada Menteri BUMN, dengan tembusan Deputi UPISET, Kementrian BUMN. Nah salah satu isi dari pendapat Dewan Komisaris ini tadi, adalah mengenai pengadaan program Roll Out CIS RISI ini. Dan kemudian ini adalah merupakan bagian dari keptusan, lampiran keputusan RUPS pada tanggal 31 Desember tahun : Jadi, pertanyaannya? : Pertanyaan saya, apakah betul sebagai Deputi Menteri, saudara saksi ingat pernah menerima rekomendasi ini? Dan kemudian di dalam RUPS diputuskan bahwa atau diperintahkan bahwa Roll Out CIS RISI ini harus segera dilaksanakan? : Saya melihatnnya begini pak, jadi mengenai hal ini kembali lagi kita harus lihat, RKAP itu adalah Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan, ya? Jadi kalau yang diajukan oleh Direksi mengenai anggaran satu tahunan, ya kami akan melihat itu, terus kami juga percaya kepada Direksi bahwa mereka melakukan itu dengan benar sesuai dengan peraturan perundangan. Jadi tidak ada kami mau menyelidiki apakah sudah ada izin RUPS atau tidak. Tapi sepengetahuan saya dari tahun saya sebagai Deputi, tidak ada permintaan dari Direksi yang dilampirkan rekomendasi oleh Dewan Komisaris untuk meminta izin melaksanakan proyek ini! Itu yang penting poinnya di situ. : Saya teruskan Pak, seingat saksi ya apakah project Roll Out CIS RISI ini pernah ditolak oleh Pemegang Saham dalam RUPS?

21 : Selama saya menjabat sebagai Deputi atau selama saya diberi kekuasaan oleh Menteri, tidak ada kami menolak. Karena kami tahu persis apa yang dilakukan oleh Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris itu adalah untuk mengejar keuntungan perusahaan yang dampaknya itu adalah untuk kesejahteraan bagi si pegawai, maupun manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Selalu kami berkiblatnya seperti itu. Jadi kami selalu positive thinking bahwa Direksi maupun Dewan Komisaris melakukan suatu kegiatan bisnis di BUMN itu harus sesuai dan taat terhadap azas peraturan dan melaksakannya sesuai azas Good Corporate Governance, Tata Kelola Perusahaan yang baik. Bahkan pada tahun 2007, itu ada paket integritas yang ditanda tangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris yang kuncinya isinya adalah melaksanakan semua kegiatan adalah untuk kepentingan perusahaan, bukan kepentingan golongan, demi kesejahteraan rakyat. Jadi kami selalu berpikiran positif, ya masa ada Direksi mau melakukan menentang itu kalau sudah manandatangani itu semua Paket Integritas? : Oke. Saya teruskan sedikit lagi ya Pak, saya mau tahu pengetahuan Pak Roes mengenai penunjukkan langsung. Apakah menyangkut penunjukan langsung di PT. PLN ini, untuk kegiatan-kegiatan tertentu, harus mendapat persetujuan RUPS? : Tidak. Tidak ada. : Tidak ada ya? Oke. Saya, kemudian begini Pak, mengenai yang saya pernah tanya tadi kepada Pak Laks mengenai soal, bahkan tadi Pak Roes juga menyebutkan ada dampak signifikan terhdap perusahaan ya. Sampai Pak Roes terakhir, atau katakanlah sampai tahun 2004 itu menurut ingatan Pak Roes, nilai asset dari PT. PLN berapa triliun? : Saya sudah gak ingat lagi Pak. Daripada saya jawab nanti salah. : Tidak ingat ya? : Ya : Kira-kira diatas 60 triliun? 100 triliun? : Saya tidak ingat pak Maqdir, saya nggak tahu apakah mau diatas mana tadi, saya nggak tahu. Sudah tua Pak.

22 : Belum Pak, belum tua, masih muda sedikit. Pertanyaan saya lebih lanjut, mengukur ukuran dampak signifikan ini tadi, ada nggak ditentukan oleh kementrian BUMN atau Pemegang Saham? : Yang namanya dampak signifikan itu sudah muncul di Anggaran Dasar di seluruh BUMN, baik yang non-tbk maupun Tbk. Nah ukurannya, tidak pernah Menteri BUMN maupun Kementrian BUMN tidak pernah mengeluarkan berapa sih yang disebut signifikan. Itu tidak pernah. Tetapi, di dalam perubahan Anggaran Dasar, maksudnya dalam hal ini Anggaran Dasar perusahaan Tbk, itu ada. Waktu non-tbk tidak ada. Nah PT.PLN berubah Anggaran Dasarnya, mengikuti Undang-Undang Perseroan pada tahun 2007, Undang-Undang Perseroan No.40, itu harus berubah Anggaran Dasar perusahaan PT. PLN mengikuti Undang-Undang Perseroan 2007 tersebut. Di situ ada kriteria yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh Tbk, itu dimasukkan kepada non-tbk. Sebelumnya nggak ada. Jadi jelas, pada tahun 2007, Anggaran Dasar perusahaan PT. PLN itu berubah. Ya. Tepatnya saya nggak tahu, apa 2007 apa 2008 awalnya, tetapi dengan kriteria-kriteria yang dimana awalnya meminta persetujuan itu berjenjang. Jadi Direksi itu bisa memberikan kewenangan, memberikan persetujuannya, jadi mempunyai kewenangan itu sampai sekian berdasarkan nilai asset dan dengan nilai apa tadi, saya lupa. Dewan Komisaris, mempunyai kewenangan sekian. Kemudian diatas itu adalah kewenangan RUPS dalam hal ini Menteri BUMN. : Oke. Saya baca begini Pak Roes, betul apa yang bapak sebut mengenai Anggaran Dasar tahun 2007 PLN. Pasal 11 ayat 7 ini dikatakan, Direksi dapat memutuskan kegiatan dalam hal nilainya tidak material bagi perseroan yaitu per transaksi nilainya memenuhi mana hal yang lebih kecil dari kedua hal berikut ini: nilai maksimal 1% dari pendapatan (revenue) Perseroan, di luar pendapatan subsidi, atau Nilai Maksimal 0,5% dari ekuitas Perseoran untuk tindakan-tindakan sebagai berikut, yang pelaksanaannya wajib didelegasikan kepada Pimpinan Unit Bisnis lingkungan Perseroan. Nah yang menjadi pertanyaan saya, sebelum tahun 2007 ini ya, sekali lagi, apakah ada ketentuan spesifik khusus menyangkut PLN? : Tidak ada.

23 : Pak Roes, kalau saya lihat neraca PLN 2004, itu adalah ekuitas dan kewajibannya adalah 212,309 triliun ya. 212 sekian, 309 triliun pak. Bapak tahu berapa nilai kontrak CIS RISI PLN dan Netway? : Tidak tahu. : Tidak pernah dengar? : Tidak pernah dengar saya. : Tidak pernah dengar ya. Sementara kalau saya lihat disini, pendapatan operasinya PLN adalah 61 triliun tahun Kalau perjanjian itu nilainya 137 miliar, nilai dari perjanjian yang ditanda tangani tahun 2004, dan itu dari Anggaran Operasional. Sekali lagi kalau saya lihat dari perhitungan laba rugi konsolidasi- (dipotong oleh ) : Pertanyaanya apa? : Pertanyaan saya, apakah perbandingan seperti ini diketahui oleh pemegang saham atau tidak? Mengenai revenue ini tadi 61 triliun sekian dan kemudian perjanjian CIS RISI ini adalah 137 milyar? Diketahui nggak? : Tidak tahu. : Sementara dari saya cukup Yang Mulia. : Ada tambahan Yang Mulia, terima kasih waktunya. Kepada Pak Laks ya mohon bisa dijelaskan, tadi kan Pak Laks menjelaskan dalam awal persidangan ini bahwa karena CIS RISI itu bersifat operasional jadi bapak selaku pemegang saham tidak mengetahui tentang operasional tersebut karena yang diurus atau- (dipotong oleh ) : Saya selaku Menteri ya : Ya, kuasa pemegang saham ya. Untuk CIS RISI ini beliau tidak tahu karena itu bersifat operasional. Yang beliau ketahui adalah menyangkut yang besar-besar saja, mungkin tadi Pak Laks menyatakan seperti itu. Yang dimaksud yang besar-besar saja itu seperti apa ya? : Jadi begini Pak, selaku Menteri BUMN dan wakil Pemegang Saham pemerintah, kami memberikan arahan ya, bahwa semua BUMN

24 harus bekerja lebih efisien meningkatakan keuntungan dan mengikuti azas Good Governance dan juga menghindari kerugiankerugian seperti zaman dulu adanya, IPP, sehingga pemerintah harus menanggung garansi dari kegiatan pengadaan tenaga listrik. Jadi secara garis besar, kami berikan sebuah kebijakan. Jadi sebetulnya ada 2 tipe persetujuan, persetujuan terhadap program atau rencana, tetapi ada juga satu hal lagi persetujuan formil, karena kami selaku menteri memegang cap untuk menyetujui, misalnya rencana pelepasan aset disetujui dalam RKAP. Tetapi secara formil, karena ada aturan menteri selaku pemegang saham, harus secara resmi membubuhkan tanda tangan atau capnya terhadap pelepasan asset tadi. Jadi ada beberapa yang diatur dimana secara formil tidak bisa didilegasikan kepada deputi, sedangkan rencana program anggaran dan lain-lain itu bisa didelegasikan. Nah juga masalah operasional tidak mungkin Kementrian BUMN ikut-ikut operasional. Apalagi ikut mengethaui atau mendengar, menguping saja siapa kontraktornya tidak boleh secara Good Governance. Dan memang tidak ada waktu untuk itu. Jadi kami sebagai menteri memang secara detail program CIS RISI dan siapa kontraktornya kami tidak pernah tahu. Dan juga kalau masalah itu adalah menyangkut efisiensi kami tahu. Jadi seperti itu. : Maksudnya efisiensi seperti apa Pak Laks? : Efisiensi Perseroan. Karena memang PLN memerlukan sebuah efisiensi dalam arti administrasi, sebuah sistem, bahwa apa, billing system dan lain sebagainya itu secara umum saja. : Ya, dalam pemahaman bapak bahwa CIS RISI ini menimbulkan efisiensi bagi PLN? Baik, masih ke Pak Laks ya, Pak Laks apakah dalam, ada laporan manajemen tahun 2004 ya, ini di dalam laporan manajemen PLN tahun 2004 itu dilaporkan adanya CIS RISI, antara lain disini telah terbentuk perjanjian antara PT. PLN Persero Disjaya dengan PT. Netway Utama, perjanjiannya disebutkan No. 122 tanggal 29 April 2004 tentang pelaksanaan pekerjaan Outcourcing CIS RISI. Pak Laks pernah mendengar nggak adanya laporan manajemen yang menyantumkan adanya program CIS RISI ini? : Kalau laporan dalam bentuk seperti itu dalam Kementrian banyak Pak. Mungkin tiap hari itu ada banyak laporan sehingga kami tidak menaruh perhatian satu persatu secara khusus terhadap satu proyek

25 atau program, dan pelaksanaanya lalu kami serahkan kepada Deputi Teknis untuk melakukan evaluasi. : Baik. Masih ke Pak Laks ya, Kami mohon dijelaskan ya Pak ya, mengenai dampak kerugian yang materiil itu seperti apa ya? Tadi Pak Laks menerangkan mengenai dampak kerugian yang materiil itu, menimbulkan dampak keuangan dan liability kepada pemerintah. Yang dimaksud dengan kerugian materiil ini seperti apa? : Saya kira tadi sudah dijelaskan oleh saudara Deputi. Mengenai kerugian materiil secara rinci, saya hanya mengatakan secara signifikan, itu memang relatif. : Kemudian kepada Pak Roes ya, Pak Roes tadi saya sampaikan adanya laporan manajemen PT.PLN 2004 ya, tadi sudah saya bacakan. Pernah nggak menerima informasi atau laporan manajemen yang tadi saya bacakan? : Laporan Manajemen itu dikirimkan berdasarkan Undang-Undang BUMN. Mengenai RUPS, itu harus disampaikan oleh Direksi dengan mendapat rekomendasi dari Dewan Komisaris beberapa hari sebelum RUPS dilakukan, berarti kami terima. : Terima ya. Kemudian berkaitan dengan laporan manajement PLN 2004 tadi ya ada pernyataan keputusan rapat ya, ini berkaitan dengan RUPS. Di dalam RUPS tersebut menyebutkan bahwa rapat dalam hal ini RUPS, menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2004 termasuk Laporan Management PLN tahun Pak Roes masih ingat? : Begini kalau laporan tahun buku berarti itu laporan yang harus disetujui oleh RUPS dengan berdasarakan laporan keuangan auditing. Jadi dari laporan audit itu nanti ada nilainya apa, kemudian setelah itu RUPS keuangan tersebut, laporan keuangan itu, itu melakukan acquit et de charge. : Itu untuk tahun 2004 ya? : Oh nggak. Selalu ada setiap tahun. : Oh sebentar. Kemudian juga untuk tahun 2006 RUPS tahun 2005, ini juga disebutkan disini laporan tahunan yang disampaikan mengenai keadaan jalannya perseroan 2005 jadi menyetujui dan mengesahkan Ini dokumen yang kami miliki seperti ini.

26 : Supaya jelas, RUPS itu ada dua, dua kali di dalam setahun. Pertama adalah RUPS RKAP, pertengahan tahun Juni, itu adalah RUPS laporan Keungan. Untuk menyetujui kegiatan BUMN tahun sebelumnya. : Nah yang saya tanyakan itu, soal adanya persetujuan dan pengesahan dari pemegang saham terhadap laporan tahunan yang disampaikan oleh direksi. Dan ini ada dokumennya, gitu. : Iya. : Kemudian pertanyaan saya selanjutnya ya, kepada Pak Roes ya, tadi dikatakan bahwa RUPS itu sealu diminta oleh Direksi, setelah mendapat saran dari Dewan Komisaris? : Betul : Saran dari Dewan Komisaris itu dilakukan secara tertulis? : Untuk RUPS RKAP, mereka menandatangani RKAP, lalu untuk RUPS tahunan, itu ada sebelum tahun 2007, itu dilakukan berdasarkan tertulis, ya. Setelah tahun 2007, itu dilakukan langsung di dalam RUPS tersebut dimana Dewan Komisarisnya melaporkan laporan pengawasan dari Dewan Komisaris yang ditandatangani oleh dewan komisaris. : Diluar yang ke dua RUPS itu masih ada nggak RUPS selain yang dua tadi? Tidak ada? : Tidak ada. Kecuali, jadi karena ini adalah non Tbk, tadi Pak Menteri, Pak Laksamana menyatakan kewenangan persetujuan itu ada dua, persetujuan formil dan persetujuan umum. Mengenai laporan keuangan dan segala macam. Kalau yang formil itu yang berdampak signifikan tadi, itu harus ada surat dari Menteri BUMN. Harus ada surat. Bukan hanya persetujuan di RUPS RKAP saja. : RUPS yang selalu diminta oleh Direksi, setelah mendapat saran dari Dekom, itu apakah secara tegas dikemukakan oleh Dekom dalam sarannya itu untuk perlu dilakukannya atau dimintanya RUPS oleh Direksi kepada Pemegang Saham? : Tidak ada Dewan Komisaris itu melakukannya secara spesifik. Di dalam pengawasan mereka selalu meliputi semua kegiatan bisnis oleh Direksi dan mereka melakukan pengawasan. Jadi pasti mereka

27 melakukan pengawasan itu. Pertama adalah atas laporan dari Direksi, kedua atas kegiatan yang mereka awasi sendiri. Kalau mereka merasa ini ada sesuatu yang ganjil, ya Dewan Komisaris harus melakukan itu. : Oke, kalau ada sesuatu yang dianggap ganjil, Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk melakukan RUPS gitu? Misalnya seperti itu? : Bukan, RUPS hanya oleh pemegang saham. : Iya, maksud saya itu saran dari Dewan Komisaris kepada Direksi, karena menganggap ada sesuatu yang ganjil untuk dilakukan RUPS maksud saya seperti itu. : Jadi begini, setiap RUPS itu kan ada agendanya. Agendanya kan dibuat oleh Direksi, terus dimintakan persetujuannya kepada Dewan Komisaris. Baru seteleh itu dikirim ke Kementrian dalam hal ini ke Kementrian Negara BUMN. : Ya baik. Masih kepada Pak Roes ya. Pak Roes apakah pernah melihat ada laporan, laporan keuangan konsolidasian PLN yang dibuat oleh laporan auditor independen ya, BPK dalam hal ini, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005? Pernah gak dilaporin tentang adanya laporan- (dipotong oleh Saksi RA) : Dari BPK? : Ya. Ini isinya adalah tentang pelaksanaan pekerjaan Roll Out Costumer Information System, Rencana Induk Sistem Informasi pada PLN Disjaya dan Tangerang belum optimal dan ada lebih bayar sebesar Rp. 530,96 juta rupiah. Ada laporan dari BPK seperti itu. Pernah terima gak? : Jadi begini, BPK.. (dipotong oleh ) : Pertanyaannya begini Pak, pernah terima gak laporan itu? : Laporan. : Seperti yang dibaca penasihat hukum tadi. Pernah terima tidak? : Begini Pak, jadi laporan itu oleh BPK, itu pasti diserahkan kepada DPR dulu Pak.

28 : Tidak, saudara begini aja, jangan kemana-mana, jangan normatif Pak. : Ok. Saya tidak pernah lihat itu. : Bapak ini sebagai saksi fakta lho, menerangkan apa yang bapak alami disitu ya, jangan normatif. : Tidak, tidak, saya tidak mendapatkan itu. : Pernah tidak? : Tidak : Pertanyaan yang lain? : Kalau mendengar Pak? : Tidak : Baik, masih kepada Pak Roes ya. Pak Roes tadi di dalam BAP No. 10, secara tegas bapak menyampaikan bahwa mengutip tentang Anggaran Dasar Perseroan Pasal 11, tentang tugas dan wewenang Direksi ayat 9, di dalam BAP Bapak No.10 ini yang berbunyi Perbuatan-perbuatan di bawah ini dan seterusnya Bapak mengetahui adanya Anggaran Dasar PT.PLN yang No.70 tanggal 27 Januari 1998 kapan Pak? : Pada saya menjadi Deputi tahun 2001, saya melakukan RUPS pertama itu di tahun 2002, RKAP. Di situ saya harus melihat yang namanya Anggaran Dasar. : Sejak tahun 2001 sudah tahu ya? : 2001 : Kemudian, berkaitan dengan Anggaran Dasar yang tadi saya sampaikan, di sini kan disebutkan mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama operasi, kontrak management, bangun guna serah, bangun guna milik dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perseroan yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Nah ini harus ada persetujuan dari RUPS, tadi berulang kali sudah bapak sampaikan kepada majelis dalam persidangan ini. Nah pertanyaan saya, ini kan ada 2 komponen ini Pak ya, dalam menurut

29 apa, menurut Anggaran Dasar ini, dampak keungan bagi perseroan yang berlaku dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus usaha. Nah pertanyaan saya, apakah dampak keuangan ini selalu menjadi faktor untuk selalu dimintakan persetujuan kepada RUPS? Apakah harus selalu? PH (DA) : Jadi begini Pak, di dalam Anggaran Dasar, itu jelas, setiap kegiatan atau proyek yang berkelanjutan dalam hal ini multi years, itu harus mendapat keputusan RUPS, dalam hal ini Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku kuasa pemegang saham. : Persoalannya kan di dampak keuangan itu Pak. : Tidak melihat itu, disitu ditekankan di Anggaran Dasar, segala kegiatan ataupun proyek.. (dipotong oleh ) : Pertanyaan saudara itu penilaian Anggaran Dasar ya. Itu adalah penilaian di dalam Angaran Dasar ya. Saksi ini adalah saksi fakta, pertanyaan itu adalah menyangkut penilaian terhadap Anggaran Dasar, biar Majelis yang akan menilainya. : Jadi kami mohon Pak, di dalam jawaban-jawaban beliau ini banyak sekali pendapat yang- : Iya, sudah berulang-ulang majelis katakan, hal-hal yang menyangkut pendapat, penafsiran, tidak akan menjadi acuan daripada majelis! Saya ingatkan ya, sidang ini kan, saksi ini kan saksi fakta, menyangkut masalah fakta apa yang diketahui, itu saja! Jangan menurut penilaian-penilaian! Berulang-ulang kali majelis katakan, majelis tidak akan terpengaruh! Jangankan begini, Ahli saja majelis Tidak akan terpengaruh! Ajukan pertanyaan yang diketahui saksi fakta! : Dari kami cukup mungkin. Ada tambahan dari- : Saya ingatkan pertanyaan fakta lho ya! : Iya Yang Mulia. Makasih Yang Mulia. Saksi Pak Roes, sehubungan dengan BAP yang Bapak lakukan dan jawab pemeriksaan di KPK, dan dijawab di BAP 14 khususnya 17 dan 18, disitu jawaban bapak mengatakan, bahwa intensi penunjukkan langsung harus mendapat persetujuan RUPS. Pertanyaan saya, di mana ketentuan itu Bapak ketahui?

30 PH (DA) PH (DA) PH (DA) PH (DA) : Saya tidak pernah tahu itu hal penunjukkan langsung harus ada persetujuan RUPS. Darimana itu? : Dari jawaban Bapak yang disampaikan di BAP- (dipotong oleh HakimKetua) : Kalau jawaban yang saudara bacakan tadi kan pendapat dia. : Di dalam jawaban yang ada di BAP ini Yang Mulia, beliau mengquote bunyi Anggaran Dasar. : Ya nanti itu majelis yang akan menilai! itu kan menurut pendapat dia. : Apakah saudara saksi mengetahui tentang proses, tata cara penunjukkan langsung di PLN? : Tidak tahu. : Tidak tahu. Terima kasih Yang Mulia. Jadi jawabannya tidak tahu. : Saudara terdakwa ada pertanyaan? : Kami masih ada satu pertanyaan lagi kepada Pak Roes. Satu pertanyaan dengan berikutnya Yang Mulia. Khusus mengenai kontrak multi years, ini kan masih belum jelas kepada kita dari Pak Roes ini. Sepengetahuan saudara saksi ini, kontrak multi years yang harus mendapat persetujuan dari pemegang saham itu kriterianya seperti apa? : Tahu Pak? : Saya tidak tahu mengenai kriteria, yang jelas adalah multi years. : Sepanjang Pak Roes menjadi wakil kuasa pemegang saham, apakah pernah pihak PT. PLN yang melakukan perjanjian dengan pihak lain misalnya sewa rumah, sewa tempat untuk kantor yang lebih dari satu tahun atau lebih dari 2 tahun. Pernah secara khusus dimintakan persetujuan kepada RUPS? : Tidak pernah. Dan saya tidak pernah tahu itu. : Misalnya untuk perkantoran tidak pernah tahu ya? Baik. : Pak ada satu tambahan, satu aja. Terima kasih Yang Mulia. Di dalam jawaban pertanyaan No 15 ada beberapa proyek yang mendapatkan

31 persetujuan dari Menteri Negara BUMN, ini antara lain adalah pinjaman dari JBIC dan seterusnya. Surat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dari oleh Pak Sugiharto. Yang pertama tadi dari Pak Laks, kemudian ada Pak Sugiharto, kemudian ada persetujuan dari Pak Sofyan Djalil. Bapak masih ingat ya pak dalam BAP saudara? Terdakwa Terdakwa Terdakwa : Betul. : Ini nilai kontraknya berapa seingat bapak? : Wah saya sih nggak inget. Saya harus baca lagi. : Cukup? Terdakwa? Saya ingatkan saudara terdakwa untuk tidak normatif pertanyaannya. Ini saksi fakta lho ya. : Terima Kasih Yang Mulia. Pak Roes, saya hanya ingin menyoroti satu aspek saja.yaitu mengenai Outcourcing, apakah Pak Roes ingat bahwa pada RUPS RKAP 2003, ada pengarahan Pemegang Saham, dimana dikatakan bahwa Direksi harus berupaya membatasi jumlah pegawai tetap PLN, sehingga di proyek induk dalam tempo 2 tahun harus menjadi maksimal 500 orang, sedangkan kebutuhan SDM lainnya dilakukan dengan Outsourcing. Bapak ingat itu? : Ingat. Itu dasarnya adalah keterangan dari Direktur SDM. : Apakah ini persetujuan atau perintah? : Itu bisa dimengerti sendiri. Tidak ada, itu hanya Outsourcing secara total untuk efisiensi perusahaan. : Jadi, bisa tidak karena ini masuk dalam keputusan tertulis RUPS tahun 2003, RUPS RKAP 2003 Pak, bukan 2004, setahun sebelum Bapak sudah menyebutkan dilakukan Outsourcing. Kemudian di tahun 2004 tadi sudah dibacakan, RUPS RKAP 2004 bapak kembali manyatakan hal yang sama. Tetapi kali ini menyatakan Direksi harus melakukan Outsourcing. : Betul, karena Direksi kami amati tidak melakukan perintah RUPS pada tahun Terdakwa : Jadi ini perintah Pak ya? Baik. : Ya

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004 KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004 TENTANG KONTRAK MANAJEMEN CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-59/MBU/2004 TENTANG KONTRAK MANAJEMEN CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk. PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk. I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT Indosat Tbk. ( Indosat atau Perseroan ) adalah suatu penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan serta suatu penyedia

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr. Maqdir Ismail,

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

DAFTAR ISI. Daftar isi 1 DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A. PIAGAM DIREKSI Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. 1. Peraturan Perseroan No. 40/2007 A. LEGAL BASIS 2. Peraturan Pasar Modal

Lebih terperinci

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris I. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017 PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017 SELASA 23 MEI 2017 PUKUL 14.00 WIB KANTOR PERSEROAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. JL. MASTRIP

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Dewan Komisaris... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Waktu

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUP PST) PT Bank Mandirii (Persero) Tbk. 14 Maret 2017 Disclaimer: * Apabila terdapat perubahan ataupun penambahan bahan mata Acara RUPS Tahunan, maka

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI A. Landasan Hukum Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. MAPAN KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS 1. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris PT. Sat Nusapersada Tbk ( Perseroan ) diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk., berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan ini memberitahukan bahwa

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI Piagam Dewan Komisaris dan Direksi PT Grand Kartech, Tbk ( Piagam ) adalah panduan dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Jakarta, 16 April 2015

PENJELASAN AGENDA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Jakarta, 16 April 2015 PENJELASAN AGENDA Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Jakarta, 16 April 2015 Agenda RUPS Tahunan 1. Persetujuan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU PERATURAN NOMOR IX.E.1 : TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU 1. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK TUJUAN Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi dibuat sebagai landasan atau pedoman yang mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan tujuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 27 MEI 2016

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 27 MEI 2016 PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 27 MEI 2016 JUM AT 27 MEI 2016 PUKUL 14.00 WIB KANTOR PERSEROAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. JL. MASTRIP

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Mandom Indonesia Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DIREKSI PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci