Saksi #15: Fahmi Mochtar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #15: Fahmi Mochtar"

Transkripsi

1 Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami, dan saudara dengar langsung. Saudara menjabat sebagai GM PT.PLN Disjaya Tangerang sejak kapan? : Sejak tanggal 5 November 2003 menggantikan Pak Margo Santoso. : Menggantikan Margo Santoso. Dalam kaitan dengan CIS RISI ini, apa yang saudara ketahui? : Sebelum saya menjabat saya tidak tahu sama sekali pak. : Ya. Loh tadi kan saudara menjabat dari tahun 2003, terangkanlah tentang CIS RISI yang saudara ketahui sejak 2003 ini. Bagaimana? : Sejak saya serah terima jabatan dari Pak Margo, kemudian saya terima surat dari Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Pak Aritonang, tanggal 7 November : Surat apa itu? : Surat yang isinya poin-nya adalah agar dilakukan negosiasi ulang untuk mendapatkan harga yang terbaik untuk CIS RISI. Kemudian agar dilakukan oleh tim yang lama. Kemudian agar ditanda tangani oleh GM yang lama dan baru. Kemudian agar dilaksanakan dalam waktu satu minggu dan dilaporkan kembali ke Direksi. : Itu isi perintahnya? : Iya, pak. : Terus? : Kemudian atas dasar itu karena saya tidak memahami, saya telepon pak Margo Santoso sebagai GM yang lama. Saya sampaikan bahwa saya terima surat dari Direktur Niaga bunyinya seperti yang saya sampaikan tadi. Kemudian Pak Margo menjelaskan kepada saya bahwa memang PLN Distribusi Jakarta Raya sedang memproses CIS RISI yang pelaksananya adalah Netway, PT.Netway. Kemudian Pak Margo juga menjelaskan bahwa ada ketua Tim Penunjukkan Langsung yang

2 ketuanya adalah Pak Budi Harsono. Atas dasar itu kemudian saya memanggil Pak Budi Harsono ke ruang kerja saya dan saya tunjukkan surat dari Direktur Niaga ini, kemudian Pak Budi Harsono menyatakan bahwa betul dia adalah Ketua Tim Penunjukkan Langsung. Atas dasar penjelasan Pak Budi Harsono dan surat dari Direktur Niaga ini, saya meminta kepada tim melalui Pak Budi Harsono untuk melakukan negosiasi. Nah, saya sampaikan sedapat mungkin harga dapat diturunkan dan waktu hanya satu minggu. Atas itu Pak Budi Harsono menyatakan kesanggupannya, kemudian tim melaksanakan tugasnya. Pada tanggal 12 November, Pak Budi Harsono melaporkan hasil kerja tim yang intinya adalah bahwa harga dapat diturunkan dari sekitar 142 menjadi 137 Milyar, ya. Kemudian disampaikan juga bahwa pelaksanaannya akan 2 tahun. Nah angka 142 ini saya ketahui setelah penelusuran surat yang ternyata ini adalah usulan dari Pak, eh GM yang lama, tanda tangan Pak Margo Santoso ke PLN Pusat. Nah atas dasar surat, atas dasar penjelasan dan Berita Acara, kemudian saya laporkan kepada PLN Pusat kepada Direktur Pelayanan Pelanggan & Niaga suratnya, dan juga saya tembuskan kepada seluruh Direksi, termasuk Direktur Utama. Karena surat Direktur Niaga yang ditujukan kepada saya juga ada tembusannya jadi saya mengikuti seperti itu. Dan dalam surat itu saya sampaikan bahwa telah terjadi negosiasi dan penurunan harga dari 142 menjadi 137, kemudian dalam kondisi kenapa dia mau turun. Jadi ada beberapa poin saya lupa, kalau diijinkan saya bisa membacanya. : Iya, pokoknya bisa turun lah ya menjadi 137. Nah terus? : Setelah itu ya saya diam saja Pak, menunggu apa, kemudian saya mendapatkan surat tembusan dari Dewan Komisaris, surat tembusannya tanggal 21 November tahun : Surat nomor berapa itu? Perihal apa? : Intinya adalah tentang CIS RISI yang isi esensi-nya adalah Dekom mendukung pelaksanaan CIS RISI dengan kondisi-kondisi yang harus dilakukan efisiensi bla bla bla bla. Tapi itu hanya tindasan kepada saya, surat itu ditujukan kepada Direksi PLN. : Kepada? Ketika itu? : Ketika itu? Iya. : Iya, terus? : Karena surat dari Dekom tentu saya sebagai General Manager posisi saya bukan di bawah Dekom lah ya. Nah tapi setelah itu tanggal 22

3 Desember 2003, ada surat dari Direktur Utama PLN tentang CIS RISI yang isinya pekerjaan Roll Out CIS RISI dapat disetujui untuk dilaksanakan. Kemudian kontrak dengan Netway adalah Roll Out Software dan Support implementasi-nya. : Itu suratnya? : Suratnya. Kemudian agar dibentuk tim supaya pelaksanaannya dapat efektif, demikian agar dilaksanakan. Itu intinya, pak. Atas dasar itu maka kemudian kami mengikuti perintah-perintah apa yang disampaikan dalam isi surat tersebut. : Apa perintanya itu? : Ya perintahnya yang tadi itu pak. : Yang sudah jadi itu? : Iya, agar dilaksanakan itu perintah pak. Atas dasar itu kemudian saya memanggil saudara Haryanto. Saudara Haryanto ini adalah Manajer Bidang Perencanaan yang membawahi juga Teknologi Informasi. Dia bersama dengan saya juga menjadi pejabat di DKI menggantikan Pak Budi Harsono, pak. Nah karena surat dari Dirut itu menyatakan agar dibentuk kepanitiaan dengan melibatkan juga tim yang lama. Pak Haryanto kami tunjuk sebagai Ketua Tim Pembuat Kontrak, disamping itu juga dibuatkan surat penunjukkan kepada PT. Netway sebagai pemberitahuan bahwa yang bersangkutan telah disetujui oleh Direksi untuk melaksanakan pekerjaan. Dalam rangka mobilisasi, dalam rangka menyiapkan performance bond, mobilisasi orang, peralatan dan sebagainya, pak. Nah kemudian setelah itu tim melaksanakan tugasnya, menyusun draft kontrak, dan dalam penyusunan draft kontrak tersebut tim dibantu juga oleh konsultan hukum yang tugasnya mendampingi untuk membuat pasal-pasal dalam kontrak tersebut. Dan kemudian tim pembuat kontrak ini melaporkan kepada saya bahwa General Manager tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani kontrak CIS RISI ini. : Yang seharusnya menandatangani siapa? : Karena surat kuasa umum yang saya terima pada saat saya jadi General Manager ada pembatasan-pembatasan kewenangan. Disamping itu juga direncanakan dalam proses CIS RISI ini kalau sudah menjadi produk akan di proses hak cipta-nya oleh PLN. Nah atas dasar itu saya melaporkan kepada Pak Dirut, Pak Eddie Widiono, saya sampaikan

4 bahwa saya tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani karena adanya batasan-batasan yang... (dipotong ) : Kewenangan-kewenangan yang GM itu tertuang di dalam SK pengangkatan saudara sebagai GM? : Secara umum demikian, pak. Tetapi disitu disebut ada batasan-batasan Anggaran Dasar. Atas dasar itu kemudian kami mengajukan permohonan surat kuasa khusus dan.. (dipotong oleh ) : Sebentar dulu, sebentar. Saudara kan menghadap kepada nih? : Iya, pak. : Ya? Nah apa yang saudara sampaikan kepada? : Jadi sebelum saya menghadap ya, saya menyampaikan dahulu bahwa saya tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani karena batasan-batasan Anggaran Dasar dan rencana untuk pembuatan Hak Cipta. : Nah ini saudara sampaikan kepada? : Kepada Pak Dirut. : Nah terus? : Setelah itu surat kuasa di tanda tangani. : Jadi saudara meminta Kuasa Khusus itu? : Surat Kuasa Khusus, pak. : Saudara tidak berwenang waktu itu? Jadi saudara kan tidak berwenang, kenapa saudara berniat meminta membuat Surat Kuasa Khusus? Kenapa saudara tidak meminta kepada Dirut untuk menandatangani kontrak tersebut? : Ya itu saya mengikuti apa yang disarankan oleh Tim Pembuat Kontrak, pak. : Jadi oleh Tim Pembuat Kontrak juga dimintakan agar saudara meminta Surat Kuasa Khusus? : Meminta Surat Kuasa Khusus, dan itulah yang bisa saya lakukan, pak. : Nah terus nggak ada Surat Kuasa Khusus tersebut? : Ada pak.

5 : Nah terus? : Ya atas dasar itu kemudian tim meneruskan penyiapan pembuatan draft kontrak-nya dan setelah disiapkan oleh tim kemudian jadi, setelah diperiksa oleh yang berwenang para Manager Bidang, kontrak kami tanda tangani tanggal 29 April. : 2000 berapa? : : Terus berjalan sampai saat ini ya? : Iya berjalan pak. : Nah terus? : Udah Pak. : Segitu aja? : Iya pak. Terima Kasih pak. : Dalam proses tersebut ya, dari saudara membentuk Tim Khusus lah, yang menandatangani kontrak, adakah saudara menerima sejumlah uang dari PT. Netway? : Tidak pernah pak. Tidak pernah. : Bener? : Bener pak. : Bener. Tau kah saudara apakah selaku Dirut juga menerima sejumlah uang? : Saya tidak tahu pak. : Tidak tahu. Hakim Anggota ada? Hakim Anggota : Ada. Saudara sebagai GM. Ini di dalam Berita Acara saudara nomor 7, pada waktu akan diadakan penyusunan kontrak, apakah saudara ini pernah mengatakan kepada saudara apakah sudah di tanda tangani belum? Itu ada pernah dia? : Jadi begini pak. Setelah surat kuasa saya terima, eh Surat Kuasa Khusus saya terima, yang ditinggal di tanda tangan, tim masih menyusun draft kontrak pak. Nah secara kebetulan saya ada rapat di PLN Pusat kemudian ketemu dengan di, bukan di kantornya secara

6 khusus pak. Tapi kebetulan suasananya, kemudian beliau menanyakan apakah kontrak CIS RISI sudah ditanda tangan. Saat itu saya menjawab belum pak, karena masih disusun oleh tim nya, begitu pak. : Apakah saudara mengetahui, kan saudara yang menanda tangani kontrak ya? : Betul. : Bersama dengan kontrak PT.Netway ya? : Betul pak. Hakim Anggota : Ini dari PT.Netway siapa yang menandatangani? : Gani Abdul Gani Hakim Anggota : Berapa itu nilai kontrak-nya itu? : Sekitar 137 Milyar. Hakim Anggota : 137 Milyar. : Rupiah. Iya. Hakim Anggota : Apakah saudara mengetahui isi kontrak tersebut? Item-item yang paling penting apa? : Secara umum saya mengetahui pak. Tapi secara detail ada tim yang melakukan pengawasan. Ada Direksi-nya, ada manager proyeknya, dan lain sebagainya. Hakim Anggota : Saudara tadi mengatakan bahwa saudara mendapatkan Surat Kuasa Khusus, ya. Surat Kuasa Khusus itu apakah memang khusus mencakup untuk menandatangani kontrak atau ada yang lainnya? : Untuk menandatangani kontrak CIS RISI, yang terkait dengan CIS RISI, kemudian juga dalam rangka pengurusan Hak Cipta. Hakim Anggota : Pengurusan Hak Cipta? : Iya. Dan lain-lain pak. Ada butir-butir nya. Hakim Anggota : Baik. Kemudian apakah saudara mengetahui, apakah saudara mengetahuinya nih ya, apakah ini sudah pernah dibicarakan di dalam RUPS ataukah ini mendapat persetujuan dalam RUPS? : Saya tida tahu pak.

7 Hakim Anggota : Jadi pada waktu saudara menandatangani tidak tahu ya? : Saya tidak tahu. Hakim Anggota : Apakah saudara mengetahui ini sudah ada persetujuan dari Dewan Komisaris? : Seperti yang tadi saya sampaikan, bahwa Dewan Komisaris membuat surat kepada Direksi yang saya dapat tindasannya tanggal 21 November 2003 yang isinya mendukung CIS RISI. Hakim Anggota : Saudara tadi mengatakan bahwa pada mulanya saudara tidak mengetahui ya, bahwa yang mengetahui ini adalah yang lama, GM yang lama ya. : Betul pak. Hakim Anggota : Pada waktu saudara menanda tangani, apakah saudara pernah meminta juga persetujuan ini di tanda tangani oleh GM yang lama? Direktur yang lama? GM yang lama? : Pada waktu Berita Acara Negosiasi pak, dari 142 menjadi 137, sesuai dengan surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, mengatakan bahwa agar ditanda tangani juga oleh GM yang lama. Atas dasar itu saya sebelum tanda tangan Berita Acara, saya menelepon Pak Margo Santoso pak. Saya sampaikan bahwa sesuai dengan surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Pak Margo juga harus menanda tangani Berita Acara tersebut, surat tersebut. Dan Pak Margo menyatakan keberatannya. Dia menyatakan bahwa tidak logis dan tidak lazim bahwa surat di tanda tangani oleh GM yang lama dan yang baru, begitu. Hakim Anggota : Dan akhirnya memang saudara tanda tangani ya? : Iya akhirnya saya tanda tangani, setelah tim yang tanda tangani. Hakim Anggota : Oh ya, soal Hak Cipta tadi bagaimana? Apakah di tindak lanjuti waktu itu? : Hak Cipta di tindak lanjuti dan sudah diperoleh oleh PLN. Hakim Anggota : Siapa yang memperolehnya? PLN? : PLN pak. Hakim Anggota : Berbentuk apa itu saudara peroleh waktu itu? : Dari Dirjen HAKI pak. Hakim Anggota : Dirjen HAKI? Bukan Netway?

8 : Bukan pak. Untuk PLN. Hakim Anggota : Untuk PLN. : Ya. Milik PLN. : Silahkan Penuntut Umum. : Makasih Yang Mulia. Ijin bertanya. Saudara saksi ya, saudara saksi sudah disumpah ya. : Sudah pak. : Baik. Kembali ke penegasan kepada saksi ya. Pada waktu saksi mendapatkan surat kuasa dari, pada waktu menanyakan apakah kontrak itu sudah di tanda tangani, itu apakah surat kuasa belum atau sudah di berikan kepada saksi? : Setelah di tanda tangani. Surat Kuasa Khusus sudah di tanda tangani. : Nah ini bagaimana dengan keterangan saksi ya pada BAP tanggal 25 Maret 2010 nomor 7 saya bacakan ya, dalam kurun waktu proses mekanisme kontrak PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dengan pihak PT.Netway Utama, saya pernah ditanya oleh saudara Eddie Widiono selaku Dirut PLN saat saya berada di kantor PT. PLN Pusat dimana yang bersangkutan bertanya kepada saya apakah kontrak proyek CIS RISI sudah di tanda tangani? Atas pertanyaan tersebut saya menjawab belum. Kemudian saudara Eddie Widiono menyampaikan kepada saya atas jawaban saya tersebut bahwa apabila sudah di tanda tangani harap diberitahukan kepada saya. Dalam kurun waktu proses mekanisme pembuatan kontrak, PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pernah meminta saran dan pendapat dari pihak Kantor Hukum RSP. Kantor Hukum ini bekerja untuk mendampingi, memberikan saran dan pendapat kepada PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam penyusunan kontrak perjanjian. Dalam kurun waktu proses mekanisme pembuatan kontrak saya pernah diminta oleh Tim Penyusunan Kontrak untuk mendapatkan surat kuasa khusus dari Dirut PT. PLN, dimana pada saat itu berdasarkan masukan dari tim penyusunan kontrak, seorang General Manager Distribusi mempunyai batasan kewenangan untuk menandatangani perjanjian. Atas kondisi tersebut kemudian tim penyusunan kontrak menyiapkan surat permohonan surat kuasa khusus kepada Dirut PT.PLN, yang intinya meminta kepada Dirut PT. PLN untuk memberikan surat kuasa khusus kepada General Manager PT. PLN Disjaya dan Tangerang untuk

9 mempunyai kewenangan dalam menandatagani kontrak CIS RISI. Bagaimana dengan keterangan saksi ini? : Jadi draft kontrak itu pak dibuat setelah ada surat persetujuan Dirut yang tanggal 22 Desember tahun Nah kemudian ada Tim Penyusunan Pembuat Kontrak, jadi draft kontrak itu dibuat mulai saat itu sampai dengan kontrak di tanda tangani. Jadi penjelasan saya di yang Bapak, yang Bapak Jaksa Penuntut Umum sampaikan tadi sebetulnya kemudian secara umum diperjelas di Berita Acara terakhir pada waktu kami di- (ucapan saksi tidak jelas) : Baik. Untuk kontrak, apakah dibuat oleh Tim Penyusun Kontrak atau dibikinkan atau dibuatkan kepada Kantor Hukum? : Dibuat oleh Tim Penyusun Kontrak yang dibantu oleh Tim Hukum. : Kantor Hukum maksud saksi. : Eh Kantor Hukum pak. : Bisa saudara sebutkan dari Kantor Hukum mana? : Dari Kantor Hukum RSP pak. Reksa.. tapi saya lupa kepanjangannya pak. : Saudara saksi ya, tadi saudara menyebutkan ada melakukan Penunjukan Langsung kepada PT.Netway, ya, dengan dasar surat, saudara melaksanakan penunjukan langsung kepada PT.Netway? : Oh, surat penunjukkan intinya adalah surat pemberitahuan. : Baik. Nggak, ini surat ini ya, surat tanggal 16 Januari 2004 nomor 047 perihal Surat Penunjukan Pekerjaan Jasa Outsourcing Roll Out CIS RISI kepada Direktur PT. Netway Utama di tanda tangani oleh ini, saudara Fahmi Mochtar. Benar ya? : Betul. : Baik. Kemudian saudara saksi juga menjelaskan bahwa perintah tersebut ada karena ada-nya perintah dari Direksi ya? : Kita lanjut dari persetujuan Direksi tanggal 22 Desember : Benar ini karena adanya surat persetujuan nomor 3618 tanggal 22 Desember 2003 ya, benar ya? : Betul Pak.

10 : Benar ya. Bisa saksi terangkan apa isi perintah yang ada di dalam surat tersebut? : Ya, saya perlu membacanya pak. Atau inti poin-poin nya saja? : Baik, saya bacakan ya. Isi nya adalah memperhatikan surat dari Dewan Komisaris PLN No (dipotong oleh ) : Saudara Penuntut Umum kan tanya perintahnya apa, ya kan? : Siap! : Ya perintahnya aja yang dibacakan disitu, jangan semuanya dibaca. Perintahnya apa ya itu aja yang dibaca poinnya, kan gitu. : Baik. Karena ini satu kesatuan Yang Mulia. : Iya. : Jadi menunjuk, pertama menunjuk surat Dekom No.19 kemudian menunjuk surat Direktur Utama No.3163 tanggal 23 November 2001 perihal Roll Out CIS RISI maka disampaikan kembali bahwa kontrak dengan Netway adalah Roll Out software dan support implementasinya. Kontrak pengadaan hardware agar dipisah dari Kontrak Roll Out CIS RISI dan dilakukan dengan skema sewa langsung dengan principal yang dipercaya dan mengacu kepada Keputusan Direksi No.38 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Untuk efektifnya pelaksanaan Roll Out CIS RISI harap dibentuk kepanitiaan yang baru dengan melibatkan keanggotaan sebagian anggota Tim Re-negosiasi yang lama. Demikian disampaikan, untuk diperhatikan dan untuk dilaksanakan. Betul ini? : Benar. : Baik. Kemudian apa yang dimaksud dengan ini agar dibentuk kepanitiaan yang baru, maksudnya apa ini? : Karena sudah disetujui oleh Dirut, maka tim ini adalah dalam rangka melaksanakan kontrak atau dalam rangka melaksanakan perintah dari Direksi tersebut, oleh karena itu tim ini merupakan Tim Pembuat Kontrak, agar pelaksanaannya bisa efektif. : Apakah tim ini juga bersifat melakukan pengawasan terhadap jalannya pekerjaan? : Oh tidak. Untuk pengawasan pekerjaan ada Tim Supervisi secara khusus, ada Direksi Pekerjaan dan ada Manager Project serta Tim Supervisi Pengawasan.

11 : Dari pekerjaan yang saksi tanda tangani bersama Gani Abdul Gani, dengan nilai 137 Milyar sekian, itu pada masa saksi sebagai GM, itu sudah dilaksanakan dan apakah sudah selesai? : Sudah selesai. Karena pernah dibuat adendum dari 137, kemudian turun menjadi 125, sekitar 125 Milyar. : Baik. Untuk pelaksanaan total seluruh pekerjaan, saksi ingat berapa seluruhnya? : Atas dasar adendum yang kami kontrak, 120, sekitar 123 Milyar tetapi yang telah dibayarkan sekitar 101 Milyar. : Baru 101 Milyar? Kemudian di dalam pelaksanaan pekerjaan, tadi juga saksi bilang bahwa ada Tim Pengawas ya, apakah ada dilaporkan kepada saksi bahwa pekerjaan tersebut ada beberapa hambatan atau kendala atau bagaimana? : Sepenuhnya ini menjadi tanggung jawab Direksi Pekerjaan dan Manager Project. Kami tidak mengawasi secara detail, langsung, hari ke hari atas pelaksanaan proyek ini. : Dilanjutkan. Saudara saksi, tadi saksi sampaikan bahwa saksi melakukan, diperintahkan untuk melakukan negosiasi dengan Netway, kemudian saksi menelepon Margo. Dalam proses 1 minggu itu apakah saksi mencoba menghubungi Gani Abdul Gani? : Tidak. : Tidak. Apakah saksi terlibat langsung dalam proses negosiasi tadi? : Tidak. : Tidak. Kemudian ketika di dalam negosiasi itu terkait juga ada pengurangan pekerjaan, apakah saksi tahu itu? : Saya mengetahui setelah dilaporkan oleh Tim Negosiasi dan kami laporkan pengurangan, item-item pengurangan tersebut kepada Direksi sesuai dengan surat dan seluruh Berita Acara kami lampirkan. : Satu lagi. Ketika saksi sebelum menandatangani kontrak, apakah saksi juga tahu bahwa terkait pelaksanaan pekerjaan ini RUPS sudah memberikan persetujuan? : Saya tidak tahu.

12 : Saudara saksi, pengangkatan saudara sebagai GM Disjaya dan Tangerang berdasar SK Direksi No.1335.K/440/DIR/2003 tanggal 9 Oktober 2003, betul ya? : Betul. : Kemudian pada tanggal 5 November itu baru dilakukan serah terima jabatan? : Benar. : Kemudian saksi pada saat hasil dari Tim Re-negosiasi itu dari harga 142 Milyar menjadi 137 Milyar sekian apakah kemudian dituangkan dalam Berita Acara? : Benar. Dituangkan ke dalam Berita Acara oleh tim. : Iya. Dan kemudian saudara laporkan kepada? : Kepada Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan dan suratnya dari sana dan ditembuskan kepada Direktur Utama PLN. : Oke. Kemudian setelah itu saudara membuat surat penunjukkan PT.Netway Utama dengan nilai yang 137 Milyar sekian itu ya? : Benar. : Lalu setelah itu saudara membentuk Tim Penyusunan Kontrak dengan SK yang di tanda tangani saudara? : Benar. : Siapa Ketua Tim Penyusun Kontrak nya? : Saudara Penuntut Umum jangan saksi ini dituntun, ya. : Iya. : Pertanyaan diajukan kepada saksi, jangan dituntun. : Siap Majelis. Siapa Ketua Tim Penyusunan Kontrak ini saudara saksi? : Haryanto WS. : Haryanto WS. Kemudian saksi tadi mengatakan untuk menandatangani itu sesuai dengan syarat di Tim Penyusun Kontrak maka dibuatlah Surat Kuasa Khusus ya? Pertanyaannya, tadi kan saudara saksi bilang, dalam surat kuasa umum saksi sebagai GM ada pembatasan-pembatasan

13 kewenangan dan batasan-batasan itu ada di dalam Anggaran Dasar. Dan saudara melaporkan itu kepada ya? : Benar. : Benar. Pada saat itu saudara tahu batasan-batasan dalam Anggaran Dasar itu? : Batasan-batasannya disebut kalau tidak salah Pasal 11 Ayat (6) dan seterusnya. Yang intinya bahwa saya tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani, karena hal yang berkaitan dengan CIS RISI ini, itu adalah kewenangan Direksi. : Apakah saudara tahu bahwa dalam batasan-batasan tersebut, bahwa untuk pekerjaan itu untuk lebih dari 1 tahun diperlukan persetujuan Dekom dan ijin RUPS? : Antara lain itu yang menyebakan perlu nya Surat Kuasa Khusus. : Saudara tahu kalau dalam pekerjaan itu sudah ada ijin tersebut? : Saya tidak tahu. : Cukup, Majelis. : Silahkan Penasehat Hukum. : Eh ada tambahan pak. : Ada tambahan lagi katanya. Sebentar, sabar. : Satu yang terlupa. : Satu rangkaian atau satu pertanyaan? (audience tertawa) : Satu. Saudara saksi ya, ini ada surat 2087 tanggal 13 November 2003, yang hasil Negosiasi Ulang Jasa Outsourcing. Tadi kalau nggak salah saksi bilang eh sebutkan kasih laporan kepada siapa tadi? : Kepada Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, ditindaskan kepada Direktur Utama PLN. : Kalau surat disini ya, ini surat yang saksi tanda tangani tanggal 13 November 2003, No.2087 ini perihal hasil Negosiasi Ulang Pekerjaan Jasa Oursourcing CIS RISI ini ditujukan kepada PT.PLN Kantor Pusat, sedangkan Direktur Niaga eh, Up. Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan?

14 (audience tertawa) : Iya, betul pak. Betul demikian. : Betul. Bener ya? : Iya. : Nggak ada masalah kan? : Bukan, bukan. Maksudnya ini ada 2, U.P kan tembusan pak. : Bukan Pak. (audience tertawa) Kalau tembusan di surat paling bawah pak. U.P itu kepada. Untuk Penerima. : Baik, terima kasih. : Silahkan. : Terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi ya. : Iya, pak. : Saya teruskan dulu pertanyaan tadi mengenai apa soal kontrak ya. Seingat saudara saksi ya, dalam penunjukkan tim melakukan negosiasi ulang itu kemudian juga tadi saudara saksi katakan juga meminta Tim Hukum atau yang tadi kita sebut, tadi saudara sebut tadi adalah satu law firm yang sebagai Penasehat Hukum dari tim ini. Nah pertanyaan saya, ketika tim itu saudara bentuk ya, apakah ada perintah atau arahan dari Dirut? : Arahan seperti apa pak? : Untuk membentuk tim, menentukan orang yang jadi tim, menentukan orang yang jadi pendamping? : Disebutkan dalam Butir 3 Surat Dirut tanggal 22 Desember 2003 agar dibentuk panitia yang baru dengan melibatkan tim yang lama untuk efektif-nya pelaksanaan. Kira-kira intinya itu pak. : Intinya begitu ya. Akan tetapi- (dipotong oleh Saksi FM) : Penunjukkan anggota-anggota timnya itu merupakan kewenangan kami di kantor Distribusi dan itu dilakukan dalam satu rapat pimpinan. Kemudian ditunjuklah saudara Haryanto karena dia Manager Bidang

15 Perencanaan yang membawahi Bidang IT, dan dia yang menggantikan Pak Budi Harsono untuk menjadi Ketua Tim Pembuat Kontrak. : Di dalam surat saudara tanggal 13 November ya, yang tadi dikatakan bahwa U.P nya itu Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, ya, disini saudara membuatkan Laporan Hasil Negosiasi. Nah, apakah Hasil Negosiasi yang saudara sampaikan ini, ini menindak lanjuti surat yang mana ya? : Menindak lanjuti surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada GM, sesuai dengan isi suratnya. : Pertanyaan saya lebih lanjut, hubungannya dengan surat dari Dirut yang tanggal 22 Desember 2003 itu apa? : Apa yang terjadi di PLN Pusat saya tidak tahu pak. Tetapi tentu itu merupakan rangkaian dari surat menyurat yang dilakukan di PLN Pusat. Dan itu dalam surat tanggal 13 November kami melaporkan dan juga ada tindasannya kepada Direktur Utama. : Oke. Apakah saudara saksi ingat Nota Dinas dari Budi Harsono pada tanggal 12 November 2003? : Ya intinya melaporkan bahwa negosiasi telah dilakukan dan ada penurunan harga dari 142 menjadi 137. Dan dengan kondisi-kondisi apa yang dilakukan, perubahan-perubahan. : Saksi tahu atau tidak bahwa untuk negosiasi ini ada satu perintah ataupun persetujuan dari Dewan Komisaris? : Saya tidak tahu pak. : Oh tidak tahu ya. Oke, saya mau tanya soal harga ya, harga kontrak. Saudara katakan tadi pada awal bertugas di Jakarta ini saudara saksi bertugas dimana? : Di Jawa Timur pak. : Di Jawa Timur ya, sebagai GM di Jawa Timur, ya. Seingat saudara saksi apakah sebagai GM Jawa Timur, saudara saksi juga sedang mengerjakan pekerjan serupa dengan CIS RISI yang ada di DKI Jakarta ini? : Situasi saat itu pak, hampir seluruh unit mengembangkan teknologi, pemanfaatan software teknologi informasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Jadi saya tidak tahu apakah Jawa Timur sama dengan Jakarta pak.

16 : Ketika saudara pindah itu kan mesti, waktu saudara saksi masih berada di Surabaya di Jawa Timur, ini kan kerangka dasar dari kegiatan yang ada di Surabaya itu kan saudara saksi tahu ya? Seperti apa di Jawa Timur? : Saya kira bukan hanya Jawa Timur pak. Seluruh Indonesia juga sama pak. Karena ada Tata Usaha Layanan Pelanggan 94, itu lah sebagai referensi pengembangan software Teknologi Informasi untuk fungsifungsi terkait dengan Tata Usaha Langganan. Bukan hanya di Jawa Timur Pak. : Bukan hanya di Jawa Timur ya. Yang saya mau tanya, mengenai yang saudara saksi tinggalkan di Jawa Timur, ketika itu apakah sudah selesai implementasinya? : Setau saya sih dia sederhana pak. Tidak, belum seluruh fungsi karena fungsi Tata Usaha Langganan ada 6, itu baru mungkin baru salah satu fungsi dan fungsi lainnya belum terintergrasi satu dengan yang lainnya pak. : Pertanyaan saya lebih lanjut, harganya ketika itu yang saudara saksi, biaya yang saudara saksi setujui di Jawa Timur itu berapa ketika itu? : Wah saya tidak tahu pak. Lupa. : Kalau yang nggak salah Jawa Timur itu kasus juga? Kebetulan saya Majelis yang memutus perkara itu. Lampung kasus juga, saya juga yang memutus. DKI, saya juga sekarang ini. Kasus itu semua itu, masalah CIS RISI ini kasus semua. Ya, kebetulan ini pengetahuan Majelis ya, itu. Ini semua berkasus nih masalah CIS RISI ini. : Iya, saya mau tahu- (dipotong ) : Kalau tidak salah Jawa Timur bukan saudara ya? : Bukan pak. : Apakah betul ketika saudara saksi masih berada disana ya, sebelum saudara saksi meninggalkan pos di Jawa Timur itu, sudah dikeluarkan biaya sampai 100 Milyar rupiah? : Saya lupa pak persisnya. Mungkin begitu pak. : Nah pertanyaan saya lebih lanjut. Kalau dibandingkan dengan yang saudara tanda tangani perjanjiannya dengan di Jakarta ini ketika itu ya, pekerjaan yang dilakukan disini kalau kita bandingkan apple-to-apple, apakah disini jauh lebih banyak perkerjaannya atau seperti apa?

17 : Saya kira agak sulit membandingkannya pak. Agak berbeda. : Letak perbedaannya menurut pengetahuan saudara saksi dimana? : Kalau di Jawa Timur dia cabangnya banyak, terpisah-pisah, daerahnya jauh-jauh, Jakarta satu kesatuan. Kemudian juga fungsi-fungsi yang dikelola di Jakarta dan fungsi-fungsi yang dikelola di Jawa Timur tidak sama. : Saya mau tahu perbandingan presentase biaya ketika itu yang di Jawa Timur dengan yang di Jakarta ini seperti apa? : Saya tidak bisa menjawabnya pak. Tidak tahu. : Tidak bisa menjawabnya ya, oke baik. Saya teruskan pertanyaan saya mengenai tadi saudara saksi sudah ditanya Majelis mengenai soal penerimaan uang ya. Saudara saksi juga mengatakan apakah saudara saksi sebagaimana disebut di dalam Surat Dakwaan ini ya, dikatakan disini saudara saksi bersama-sama dengan, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan Eddie Widiono, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan Margo Santoso dan Fahmi Mochtar, serta bersama-sama pula dengan Gani Abdul Gani dan seterusnya ya, kemudian di ujungnya adalah disebut sebagai ya. Pertanyaan saya apakah saksi pernah diperiksa sebagai Tersangka dalam perkara ini? : Tidak pernah. : Tidak pernah. Pernah diperiksa sebagai saksi untuk perkaranya Margo Santoso? : Tidak pernah. : Pernah diperiksa sebagai saksi untuk perkaranya Gani Abdul Gani? : Tidak pernah. : Saya teruskan yang lain. Apakah saudara saksi pernah mengetahui bahwa ini memerintahkan Margo Santoso untuk menandatangani 6 kontrak yang dimulai tanggal 4 Juli 2001 sampai dengan September 2009? Eh 2003, maksud saya. : Saya tidak tahu. : Saudara saksi tidak pernah tahu ya. Apakah saksi pernah mengetahui bahwa saudara ini pernah memerintahkan Gani Abdul Gani untuk mendaftarkan hak cipta atas CIS RISI ini?

18 : Saya tidak tahu. : Saudara saksi tidak tahu. Apakah saudara saksi juga pernah mengetahui secara berulang, ya, saudara memerintahkan Sunggu Aritonang untuk menghubungi saudara saksi untuk segera menyelesaikan kontrak dengan Netway? : Tidak pernah pak, saya tidak tahu. : Saudara saksi tidak tahu ya. Saudara saksi ya, ketika tahun, sesudah perjanjian ini ditandatangani dan perjanjian ini selesai, tahun 2005 atau tahun 2006? 2006 ya? : 2006 : Ketika itu saksi sudah menjabat Direktur atau belum di (dipotong oleh saksi FM) : Saya masih di PLN Distribusi Jakarta : Masih di Disjaya Jakarta ya. Sepengetahuan saudara saksi, apakah terhadap Direksi yang bertugas mulai dari tahun 2003 sampai 2008, saudara saksi pernah menjadi bagian ya dari Direksi itu ya? : Saya di ujung pada tahun 2008 lebih kurang 2 bulan. : Ok. Pertanyaan saya adalah, apakah terhadap Direksi ketika pertanggungjawaban terakhir diberikan, ada diberikan acquit et de charge oleh Pemegang Saham? : Wah saya tidak tahu pak. (tidak terdengar saksi mengatakan apa) : Berupa pembebasan dari segala bentuk tanggung jawab ketika RUPS diselenggarakan. Pernah dengar itu? : Kalau khusus CIS RISI ini saya tidak tahu pak. Tapi kalau kata-kata itu, biasanya kalau RUPS, itu disebut. Apakah dalam rangka ini, saya tidak tahu. : Yang saya mau tanya adalah, apakah Direksi diberikan pembebasan dari bentuk, segala bentuk tanggung jawab selama mengelola kegiatan di PLN pada akhir periode sebagai Direksi ketika itu, ? Saudara saksi ingat? : Saya lupa pak. Mungkin perlu ditanyakan competence saya bukan untuk menjawab itu pak? Mungkin RUPS bisa menjawab. : Saudara hadir waktu RUPS tahun 2004? Kan 2008 terakhir.

19 : Saya lupa pak. : Dalam BAP saudara saksi, pada pemeriksaan tanggal 23 Maret 2010, atas pertanyaan no.9 ya, saudara saksi mengatakan disini bahwa menjawab pertanyaannya apa yang saudara lakukan setelah saudara mendapat informasi terkait CIS RISI dari saudara Margo Santoso guna menjawab surat yang diberikan oleh saudara S.A.Aritonang selaku Direktur Niaga, Pelayanan Pelanggan terkait dengan pelaksanaan negosiasi ulang tersebut? Jelaskan! Jawaban saudara saksi Atas informasi yang saya terima dari saudara Margo Santoso, kemudian saya memanggil saudara Budi Harsono, yang selanjutnya setelah saya bertemu dengan yang bersangkutan di ruang kerja saya, lalu saya perlihatkan surat PT.PLN Persero No.00765/334/DITNIAGA/2003 tanggal 7 November 2003 perihal CIS RISI kepada saudara Budi Harsono, dan sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam isi surat tersebut, kemudian saya menugaskan kepada saudara Budi Harsono untuk melaksanakan negosiasi ulang dengan hasil sebisa mungkin adanya penurunan dari nilai harga yang dulu pernah disepakati dstnya. Pertanyaan saya, apakah ketika itu saudara saksi pernah meminta persetujuan atau pernah meminta arahan dari saudara? : Tidak. : Kemudian, atas pertanyaan No.9, saudara saksi ditanya seperti ini, apakah saudara mengetahui berapakah nilai harga yang pernah disepakati sebelum adanya surat PT.PLN Persero No. dstnya tadi tanggal 3 November, perihal negosiasi ulang pelaksanaan proyek CIS RISI tersebut? Saudara saksi menjawab, Nilai kesepakatan harga sebelum dilakukan negosiasi ulang sesuai dengan isi surat PT.PLN tersebut perihal CIS RISI adalah sebesar 142 Milyar, dimana angka tersebut saya ketahui pertama kali dari saudara Budi Harsono, ketika yang bersangkutan melaporkan hasil negosiasi ulang yang telah yang bersangkutan laksanakan sesuai dengan permintaan yang tercantum dstnya. Pertanyaan saya, apakah saudara saksi mengetahui ketika itu saudara ingin juga mengetahui hasil perundingan ini? : Saya tidak tahu, tetapi hasil ini dilaporkan ke Direktur Niaga dan ditindaskan kepada Direktur Utama. : Tapi saudara saksi tidak tahu bahwa Direktur Utama tahu mengenai hasil perundingan ini? : Saya tidak tahu

20 : Kemudian, atas pertanyaan No.11, disini saudara, ditanyakan kepada saudara saksi, apakah perintah negosiasi ulang yang pernah saudara perintahkan kepada saudara Budi Harsono dapat dilaksanakan sesuai dengan keinginan surat PT.PLN dstnya? Jawaban saudara saksi hal terkait dengan perintah sesuai dengan surat PLN dstnya perihal negosiasi ulang untuk nilai harga kesepakatan proyek CIS RISI tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan isi surat. Kemudian saudara saksi menyebutkan juga disini bahwa kesepakatan itu, kesepakatan yang baru sebesar 137 Milyar dstnya. Pertanyaan saya, apakah di dalam Tim Negosiasi Ulang ini sampai kepada keputusan angka 137 Milyar, ini mendapat arahan dari Dirut Eddie Widiono ketika itu? : Saya tidak tahu. : Apakah saudara saksi pernah mengetahui adanya peran khusus dari Dirut sehingga kontrak itu nilainya seperti itu? : Saya tidak tahu. : Apakah saudara saksi mengetahui ketika perundingan sedang terjadi, saudara Dirut Eddie Widiono juga ikut memberitahu atau mempengaruhi tim perunding yang melakukan negosiasi ini? : Saya tidak tahu. : Kemudian pada pertanyaan No.13 ditanyakan seperti ini pada saudara saksi, terkait dengan hasil pelaksanaan negosiasi ulang yang telah saudara terima laporannya dari saudara Budi Harsono sesuai dengan isi surat PT.PLN No.007 dstnya., apa yang saudara lakukan terkait dengan laporan tersebut? Jelaskan! Menurut jawaban saudara, ini yang paragraf terakhir saudara katakan begini, kemudian pada tanggal 13 November 2003 saya selaku General Manager membawa surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan dan melaporkan tentang hasil negosiasi ulang pekerjaan jasa Outsourcing RISI dengan surat nomor sekian dan saya, dan surat saya tersebut saya tembuskan ke Dirut PLN, dilampiri juga Berita Acara Negosiasi Ulang dan Laporan Tim Penunjukan Langsung Pengadaan Jasa Outsourcing Pekerjaan Jasa Roll Out CIS RISI. Menurut ingatan saudara saksi ya, apakah ketika hendak membalas surat dari Direktur Niaga yang menceritakan tentang adanya penurunan harga ini, saudara saksi juga mendapat perintah atau arahan dari Dirut ketika itu? : Tidak.

21 : Dalam hal negosiasi ulang ini, seingat saudara saksi ya, kata-kata perintah dari Dirut, yang dari tadi sering saudara katakan, itu apakah ada disebut secara tegas di dalam surat-surat yang disampaikan oleh Dirut? Atau itu hanya interpretasi saudara saksi? : Kata-katanya adalah agar dilaksanakan. Saya sebagai General Manager, bawahan dari Direktur Utama, tentu secara hierarki itu merupakan perintah. : Jadi itu pengertian saudara saksi begitu ya. : Ada pertanyaan lagi? : Akan diteruskan, Yang Mulia. : Terima kasih. Saudara saksi ya, tadi saudara saksi mengatakan ada addendum ya, dari kontrak harga yang sudah disepakati di negosiasi 137 Milyar menjadi 125 Milyar ya, ada addendumnya. Apa yang menjadikan alasan bahwa kemudian dilakukan addendum sehingga ketemu 125 Milyar? : Itu mengikuti hasil pemeriksaan Satuan Pengawasan Internal dari temuan-temuan, dan juga dari surat Dekom yang menyatakan perlunya dilakukan efisiensi. Atas dasar itulah kemudian tim supervisi melakukan tindak lanjut dari temuan dan juga apa yang disampaikan oleh Dewan Komisaris sehingga angkanya keluar demikian. : Ya. Pertanyaan saya selanjutnya ya, apakah yang 125 Milyar tadi merupakan efisiensi terhadap biaya kendaraan, sewa kendaraan, sewa gedung, dan biaya untuk melakukan training di luar negeri? : Seingat saya, antara lain itu. : Antara lain itu ya, hasil dari addendum. Kemudian ya, dalam hal atau dalam kaitannya dengan pekerjaan Roll Out CIS RISI ini ya, saudara saksi selaku GM Disjaya Tangerang itu melaporkan hasil pekerjaannya kepada siapa? : Tidak dilaporkan kemana-mana pak, (dipotong oleh PH MR) : Nggak, maksudnya di, apa, saudara sampaikan, saudara komunikasi dengan secara hierarkis komunikasi dengan Direksi itu di Direksi yang mana? (dipotong oleh ) : Hal-hal yang dimaksud itu apakah saudara dalam pelaksanaan saudara bertanggung jawab terhadap siapa? Kepada Dirut atau kepada siapa? Apa itu yang dimaksud?

22 : Ya komunikasinya pak, terutama komunikasinya. Kan sering itu melakukan komunikasi, antara lain surat, gitu ya. Pertama kali yang akan saya tanyakan seperti itu, begitu. : Pekerjaan CIS RISI ini menyangkut banyak direktorat pak. Hal yang terkait dengan kebutuhan uang, kami melaporkannya pada Direktur Keuangan. Hal yang terkait dengan bisnis, proses tata usaha langganan, karena berkaitan dengan TUL, maka ke Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan. Seperti itu pak. : Oh begitu ya. Apakah saudara bisa langsung melakukan komunikasi ya, atau melaporkan hasil pekerjaan saudara tersebut kepada Dirut? : Bisa pak, karena atasan langsung saya adalah pak Dirut, pak. : Dalam hal apa saudara melaporkan hasil pekerjaan yang berkaitan dengan CIS RISI ini kepada Dirut? : Dalam hal yang tidak termasuk dalam tugas-tugas Direktur-direktur yang lain pak. Contoh: Surat Kuasa Khusus, Surat Kuasa Khusus itu adalah dari Dirut, bukan Direktur yang lain. : Begitu ya. Berkaitan dengan Surat Kuasa Khusus ini ya, tadi saudara katakan ini masukan dari Tim Penyusunan Kontrak ya? : Betul : Kemudian siapa yang mempersiapkan draft dari Surat Kuasa Khsusus ini? : Orangnya siapa saya tidak tahu, tapi itu dari tim. : Pada waktu saudara menerima draft yang dibuat oleh orang yang saudara tidak ingat tadi, itu saudara langsung ketemu dengan Dirut, dengan pak Eddie? Atau terlebih dahulu menemui bagian legal dari PLN? : Oh tidak pak, saya tidak menemui legal PLN pak. : Jadi bagaimana? : Jadi setelah saya menerima draft laporan dari Tim Pembuat Kontrak, kemudian saya menyampaikan kepada pak Dirut tentang hal tersebut. Setelah itu, pada suatu waktu, pada tanggal 25 seingat saya, 25 Maret, saya kebetulan ada urusan dengan Direktur yang lain dan saya menghadap pak Dirut. Saya sampaikan kembali apa yang saya sampaikan kemarin, pak.

23 : Dalam hal pembuatan Surat Kuasa ini apakah saudara mengetahui bahwa pak Eddie Widiono, Dirut itu sudah melakukan komunikasi atau konsultasi dengan bagian legal PLN? : Saya tidak tahu pak. : Tidak tahu ya. Kemudian berkaitan dengan BAP saudara ya, bahwa saudara tidak berwenang untuk melakukan tanda tangan ini mengingat ada Anggaran Dasar Perseroan ya, terus yang tadi saudara katakan tadi ya. Nah di dalam Anggaran Dasar Perseroan ini disebutkan ya. Saudara membuat pernyataan seperti ini, ini mendapat masukan dari seseorang atau karena saudara memang mengetahui bahwa ada peraturan yang berkaitan dengan hal itu? Dengan Surat Kuasa ini, berkaitan dengan kewenangan saudara? : Setelah mendapat masukan pak. : Setelah saudara mendapatkan masukan ya? Jadi kalau saudara saya tanya misalnya di dalam hal yang 7 ini Direksi dapat memutuskan kegiatan dalam hal nilainya tidak material bagi perseroan, yaitu memenuhi salah satu dari kedua hal berikut: nilai maksimal 1% dari pendapatan revenue perseroan diluar pendapatan subsidi atau nilai maksimal setengah % dst.nya, saudara tahu nggak maksudnya ini? Kalimatnya ini? : Ya itu kan bunyi Anggaran Dasar pak, menterjemahkannya tentu % itu ada bagian-bagian yang harus menindaklanjuti itu pak. Saya tidak tahu persis berapa itu. : Jadi saudara hanya mengutip begitu saja? : Betul pak. : Kemudian saudara juga mengatakan dalam, di dalam BAP saudara ya, perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya, di pertanyaan atu jawaban No.10 ya, perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya dapat dilakukan Direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS dan persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran dari Komisaris dan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu antara lain saya kutip saja yang b, yang e maksud saya, mengadakan kerjasama dengan Badan Usaha atau pihak lain berupa Kerja Sama Operasi, kontrak manajemen, kerja sama lisensi, bangun guna serah, bangun guna milik dan yang lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perseroang yang berlaku jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus usaha antara lain perjanjian pembelian tenaga listrik. Nah pertanyaan saya berkaitan dengan pekerjaan Roll Out CIS RISI ini apakah saudara

24 mengetahui bahwa pekerjaan itu atau proyek itu berkaitan dengan atau mempunyai dampak bagi PLN? Dampak keuangan bagi PLN? : Saya kira Rp 1. pun punya dampak pak bagi PLN. Tetapi dalam hal ini, terkait dengan lebih dari 1 tahun pak. : Begitu ya, pemahaman saudara seperti itu ya. Dari kami cukup pak. : Siap saudara? : Terima kasih Yang Mulia. Pak Fahmi, saya ingin menanyakan karena pak Fahmi menjabat sebagai GM Disjaya di 2003 ya, sampai 2008, apakah pak Fahmi bisa menjelaskan dampak dari implementasi Roll Out CIS RISI ini terhadap kinerja Disjaya? : Baik pak, jadi memang saya melihat dampak atau hasil dari CIS RISI ini sangat positif buat PLN, dan juga bagi pelanggan. Bagi PLN antara lain kecepatan pelaporan keuangan menjadi cepat. Kemudian kemungkinan terjadinya keinginan oknum PLN atau siapapun untuk mengintervensi sistem yang manual yang selama ini pernah terjadi, itu tidak terjadi lagi. Kemudian kita bisa dengan cepat mengetahui berapa pendapatan PLN saat itu juga, dengan adanya sistem ini. Sehingga kita bisa mengetahui bagaimana cash flow perusahaan. Kemudian kita juga bisa mengurangi jumlah pegawai yang selama ini menangani CIS, juga kita bisa mengurangi jam lembur dari pegawai. Kemudian dari sisi pelanggan kita bisa melihat mereka mendapatkan kemudahan-kemudahan, bisa membayar rekening listrik dimanapun, bisa menanyakan kepada call center 123 berapa rekening listrik yang harus dia bayar, kemudian bisa mengajukan permohonan penyambungan dari tempat-tempat bukan khusus dari cabang yang bersangkutan. Kalau sebelumnya mungkin ada loket di sebelah rumahnya, dia sendiri tidak bisa membayar di loket sebelah rumahnya karena masih manual dan sistem belum baik. Dengan sistem ini, hal-hal itu sudah bisa dilakukan. Kemudian juga, mengenai kecepatan pelayanan juga meningkat. Pada waktu 2003 akhir, jumlah tunggakan kami ada 2 juta lembar dari 3 juta pelanggan. Tetapi dengan adanya CIS RISI ini kemudian kita bisa memantau dengan tepat dan cepat siapa yang menunggak, berapa besar, berapa bulan, dimana alamatnya, dan bisa diambil tindakan. Jadi, banyak saya kira hal-hal yang bisa bermanfaat dari sistem ini pak. : Selanjutnya pak Fahmi, melihat atau mendengarkan penjelasan bapak, mungkin saya perdalam lagi sedikit. Dari sisi jumlah pelanggan yang dilayani per pegawai, apakah ada perbaikan? Dalam arti, bahwa efisiensi meningkat disitu?

25 : Seperti tadi saya sampaikan, karena dia sudah computerized, maka jumlah pegawai tentu tidak sebanyak pada waktu manual, pak. Jadi, tentu ada peningkatan efisiensi. : Apakah bisa mencapai 50% dari jumlah pelanggan per pegawai? : Saya tidak pernah menghitungnya pak. : Berapa jumlah anggaran pegawai pak? : Saya tidak tahu. : Dengan dampak yang demikian baik, pak Fahmi, apakah pelaksanaan CIS RISI ini mendapat pujian dari banyak pihak? Di koran-koran bagaimana situasinya? : Saya kira setiap tahun kita ada survey pak. Survey kepuasan pelanggan. Dan ini menunjukkan terjadi peningkatan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PLN Jakarta. : Apakah media selalu menyorot yang positif saja atau ada yang negatif? : Saya kira positif dan negatif selalu dilakukan pak. : Baik. Saya menyoroti yang negatif, pak Fahmi. Apakah selama pelaksanaan Outsourcing Roll Out CIS RISI ini pernah diperiksa oleh Satuan Pengawas Intern? : Pernah pak. : Kapan? Dan hasilnya apa? : Seingat kami tahun 2005, dan dari hasil pemeriksaan tersebut kami tindak lanjuti, kemudian dibuat addendum. Seperti yang tadi sudah kami sampaikan. : Apakah juga pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung? : Pernah pak. : Hasilnya? : Saya tidak tahu, karena setelah itu tidak ada pemberitaan lagi. : Apakah pernah diperiksa oleh BPK? : Pernah diperiksa oleh BPK dalam rangka General Audit. : Hasilnya?

26 Terkdakwa : Hasilnya antara lain, catatannya seingat kami adalah ada ketidakpatuhan pada administrasi. Karena saat itu ada pegawai yang terdaftar, ternyata tidak lagi bekerja disitu, tetapi digantikan oleh yang lain sehingga pekerjaannya itu jalan. Tetapi administrasinya, karena tidak diadministrasikan, sehingga BPK menyarankan dilakukan pemotongan atas pembayaran. Dan itu dilakukan oleh PLN Jakarta. Senilai hampir Rp ,-. : Baik, lanjut. Tadi setelah bapak menjelaskan mengenai pembentukan berbagai jenis tim tadi, mohon dijelaskan, sehubungan dengan permintaan Dekom agar pembayaran dilakukan on actual basis dan dilakukan evaluasi setiap 6 bulan dalam upaya meniadakan kegiatan yang tidak perlu atau mengatur fasilitas yang berlebihan, dapatkah bapak menjelaskan, tadi sudah disebut angkanya tetapi saya tidak yakin apakah itu merupakan hasil dari tim-tim yang saksi bentuk? : Jadi atas kontrak ini pak, dalam pelaksanaannya dilakukan review setiap bulan. Pembayaran kedua mengevaluasi pembayaran bulan pertama, pembayaran bulan ketiga mengevaluasi pembayaran bulan kedua, dstnya. Jadi melebihi apa yang diminta oleh Komisaris. : Baik. Apakah saksi setelah melaksanakan kontrak sesuai dengan arahan Direksi dan Dekom mengetahui dari pemeriksaan bahwa ada perhitungan kerugian Negara sebesar 46 Milyar Rupiah dari pelaksanaan kontrak ini? : Saya tidak tahu pak. : Apakah pernah ditanya? Dalam penyidikan masalah ini? : Tidak pernah. : Tidak pernah ditanya. Setelah kontrak selesai, bagaimana kelanjutan dari CIS RISI ini pak Fahmi? : Setelah saya tinggalkan sebagai GM pada waktu itu masih berjalan, tapi sekarang saya tidak tahu pak, karena saya sudah pensiun pak. : Bukan, pak Fahmi kan sampai 2008 disana, 2006 kontrak selesai. Setelah kontrak selesai, siapa yang melanjutkan? : Atas kontrak itu, setelah berakhir tahun 2006, maka kontrak dengan Netway kita selesai. Tidak ada lagi hubungan kerja antara PLN Jakarta dengan PT.Netway. Kemudian yang melaksanakannya adalah gabungan antara orang-orang PLN, pegawai PLN dengan perusahaan-perusahaan per area-area pelanggan.

27 : Jadi manfaat dari CIS RISI masih dirasakan pada waktu itu? : Masih pak. : Bagaimana dengan biayanya? : Maksudnya gimana pak? : Untuk manfaat yang dirasakan setelah 2006 tadi, Distribusi Jakarta membayar berapa besar kurang lebihnya? Apakah lebih mahal daripada waktu dibayarkan kepada Netway atau lebih rendah daripada Netway? : Lebih rendah pak. : Lebih rendah. Pak Fahmi, saya harus membantah sedikit mengenai proses penyusunan SKK ya, karena saya ingat bahwa (dipotong oleh ) : Nanti saudara, bisa membantah keterangan saksi nanti. : Baik. Mungkin saya perlu penjelasan saja, karena SKK tersebut saya tidak lagi melihat setelah saya tanda tangani. Tapi dalam pemeriksaan ditunjukkan pada saya, dan meyakinkan saya bahwa prosesnya seperti yang saya maksudkan. Yaitu bahwa SKK tersebut telah diparaf oleh saudara Rex Panambunan, sebelum saya tanda tangani. Dimana saudara Rex Panambunan adalah Kepala Divisi Hukum PLN pada masa itu. Bisakah bapak memberi konfirmasi bahwa pada sisi saya ada paraf di sebelah kiri bawah, dari saudara Rex Panambunan? : Saya tidak ingat pak. : Saya kira nanti (dipotong oleh ) : Surat Kuasanya sendiri kan tidak bermasalah sebenarnya? Atau bermasalah Surat Kuasanya? Atau dipermasalahkan dalam dakwaan? Kan tidak. Saya kira tidak dipermasalahkan soal Surat Kuasa Khusus itu! : Saya melihat, dikesankan di dalam surat dakwaan tersebut bahwa SKK itu merupakan suatu perintah dari Dirut kepada (dipotong oleh Hakim Ketua) : Itu kan pemberian Surat Kuasa itu aturan hukumnya ada! Majelis paham betul itu! Ya? : Terimakasih, Yang Mulia. Saya tidak akan bertanya lagi. : Ada satu lagi, Yang Mulia.

28 : Satu rangkaian? (Audience tertawa) : Saudara saksi, berkaitan dengan surat tanggal 22 Desember, ini juga sudah pernah dikemukakan dalam sidang ini, kepada General Manager Disjaya dan Tangerang yang No.03618, yang ini pada prinsipnya bahwa usulan pekerjaan Oursourcing Roll Out CIS RISI dapat disetujui untuk dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang diminta oleh Dewan Komisaris. Pertanyaan saya, ketika saudara menerima surat ini apakah ada lampiran surat dari Dewan Komisaris yang dimaksud dalam surat ini? : Surat lampirannya adalah surat Dewan, dari Komisaris Utama yang tanggal 21 November, 1 lembar. Yang surat itu kami juga terima sebagai tembusan. : Nah di dalam surat itu kan ada saran atau permintaan dari Dewan Komisaris untuk melakukan penghematan. Nah kemudian pertanyaannya, kenapa penghematan ini saudara lakukan pada tahun 2005 setelah dilakukan addendum dari yang 137 Milyar menjadi 125 Milyar? Kenapa addendum itu tidak dilakukan ketika saudara untuk pertama kalinya menerima surat tanggal 22 Desember tahun 2003 ini? : Saya kira tidak ada perintah dari Dirut untuk melakukan negosiasi ulang. : Di dalam surat ini kan ada ini pak : Yang dimintakan adalah memperhatikan surat Dewan Komisaris. Itu diakomodir di pasal-pasal dalam kontrak, dan dalam perjalanannya dilakukan addendum. : Ya cukup ya? Barang bukti ada yang mau diperlihatkan pada saksi? Silahkan, saudara saksi, saudara! (Penuntut Umum, Saksi dan maju untuk menunjukkan barang bukti)

29

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa?

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa? Panitera : Saksi Pandu Anklasito dan Rahmat : ya, silahkan duduk : ya, saudara berdua, saudara sudah disumpah menurut agama yang saudara anut, itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

( Saksi memasuki ruang sidang )

( Saksi memasuki ruang sidang ) Selasa, 1 November 2011 Saksi #30: Gani Abdul Gani : Saksi berikut? : Saksi Gani Abdul Gani ( Saksi memasuki ruang sidang ) : Saudara Saksi Gani Abdul Gani ya! Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1991 TENTANG TATA CARA PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT, PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT, DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA SERTA HAK-HAK HAKIM AGUNG DAN HAKIM

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 138/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 138/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [Pasal 96] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Umum... 1 1.2 Pengertian Isilah... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 3 III. PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN DAN ETIKA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan [Pasal 8 ayat (5)] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) KOP SKPD BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) Pekerjaan : Nomor Kontrak Awal : Tanggal Kontrak Awal : Nilai Kontrak Awal : Addendum I : Addendum II : Lokasi : Volume : Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG GERAKAN PRAMUKA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

PEMBACAAN DAKWAAN. : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009.

PEMBACAAN DAKWAAN. : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009. PEMBACAAN DAKWAAN Jaksa I : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009. a. Identitas Terdakwa, tidak perlu kami bacakan lagi, Yang Mulia. b. Riwayat

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho Selasa, 30 November 2011 Pemeriksaan : Eddie Widiono Soewondho : Silahkan. Kita mulai pemeriksaan diri saudara hari ini ya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Pernah Yang Mulia. : Pernah.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana [Pasal 77 huruf a Pasal

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 231 ayat (3)] Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA

No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA

Lebih terperinci

ALUR PERADILAN PIDANA

ALUR PERADILAN PIDANA ALUR PERADILAN PIDANA Rangkaian penyelesaian peradilan pidana terdiri atas beberapa tahapan. Suatu proses penyelesaian peradilan dimulai dari adanya suatu peristiwa hukum, misalnya seorang wanita yang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan disusun dalam 9 (sembilan) bab

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/SKLN-IX/2011 PERIHAL

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/SKLN-IX/2011 PERIHAL MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/SKLN-IX/2011 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA NEGARA ANTARA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DENGAN KOMISI INDEPENDEN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK TERHADAP

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

KOP KONTRAKTOR PELAKSANA

KOP KONTRAKTOR PELAKSANA KOP KONTRAKTOR PELAKSANA Cilegon, 20 Nomor : Lampiran : Kepada Yth Perihal : Permohonan Mutual Check 0 % (MC-0) Pengguna Anggaran (PA) cq Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan

Lebih terperinci

: Hadirin dimohon berdiri. Majelis Hakim memasuki ruang sidang. (Majelis Hakim memasuki ruang sidang)

: Hadirin dimohon berdiri. Majelis Hakim memasuki ruang sidang. (Majelis Hakim memasuki ruang sidang) Panitera : Hadirin dimohon berdiri. Majelis Hakim memasuki ruang sidang. (Majelis Hakim memasuki ruang sidang) Panitera : Dipersilahkan duduk kembali. Hakim Ketua : Sidang perkara (penyebutan nomor register

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2015 JAKSA AGUNG. Diversi. Penuntutan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 006/A/J.A/04/2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 Untuk mewujudkan dan mencapai target yang telah ditetapkan pada Bab 3 dengan maksimal, PT. PLN (Persero) Distribusi Jaya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.

Lebih terperinci

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH --------------------- KONSTITUSI RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH PERIHAL SIDANG PERKARA NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan sosial terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.5 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI

Lebih terperinci

Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir. Persidanganan VIII

Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir. Persidanganan VIII Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir Persidanganan VIII Materi: Pemeriksaan Saksi Eddy Santoso dan Akhirina Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, 28 September 2005 Waktu: 10.20 12.30 WIB

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO) Menimbang : a. bahwa sesuai perkembangan organisasi

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un No.1475, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Beban APBN Sebelum Barang/Jasa Diterima. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci