: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut"

Transkripsi

1 Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang saudara ketahui, ya saudara alami dan dengar langsung, saudara menjabat sebagai apa, dirut ya? : Direksi : Apa, direksi, bagian apa, direksi apa, pake mic nya : Jadi awal saya sebagai direktur adalah sebgai direktur operasi pada tahun 1998 : Sebelum itu? : Sebelum itu GM distribusi PLN Jakarta dan Tangerang : Kemudian dengan, kaitan dengan masalah, apa, CIS RISI ini apa yang saudara ketahui? : Yang saya ketahui adalah, bahwa a... saya mengenal CIS RISI ini namanya juga dulu bukan CIS RISI tapi adalah Simpel RISI, Simpel RISI ini adalah salah satu dari sistem informasi pelanggan : Simpel RISI ini tahun berapa itu? : Itu a... saya masuk ke DKI itu tahun 1995 dan melakukan, jadi ada kontrak dengan politeknik ITB menyangkut : Masalah? : Untuk melaksanakan studi pembentukan sistem informasi pelanggan, nah sistem informasi pelanggan ini sebetulnya sebelumnya sudah dilakukan secara manual nama TUL, Tata Usaha Langganan di setup oleh PLN untuk sebagi pegangan seluruh unit PLN di seluruh Indonesia dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelanggan, jadi mereka ini pelanggan mendaftar sebagai pelanggan lalu diterbitkan surat penyambungan, lalu terbit rekening dan lain lain, penagihan sampai dengan pelanggan membayar itu merupakan 1 rangkaian, ya, dilakukan secar manual jadi, pak ya, dan berlaku di seluruh Indonesia. Nah, ketika saya masuk tahun 1995 di Jakarta, ada studi yang dilakukan oleh

2 politeknik ITB yang mengkomputerisasikan sistem pelayanan pelanggan ini yang tadinya manual diusahakan untuk dibuat secara komputerisasi, nah ini masih dalam tahap studi dan studi ini selesai tahun 1996 kemudian kami, kerena ini sudah dibuat studinya kami tentunya ingin tau apakah ini dapat diimplementasikan atau tidak, lalu kita membuat kontrak lanjutan denga politeknik ITB untuk melakukan implementasi dari studi yang telah mereka buat : Kontrak lanjutan dimulai dari tahun berapa? : Itu 1996 dan kalo tidak salah dan berakhir tahun 2001, karena saya sudah tidak lagi di Jakarta, jadi waktu saya tinggalkan ini masih berjalan, saya pindah dari Jakarta tahun 1998 : Hmmm...gitu ya, terus setelah dibuat itu, apa lagi? : Jadi setelah a... setelah berjalan maka saya pindah ke PLN pusat untuk sebagai Direktur Operasi dan setelah itu saya tidak lagi menangani masalah CIS RISI, saya tidak tau lagi bagaimana ceritanya karena saya sudah berada di wilayah di PLN (terpotong hakim) hakim ketua : Dalam kaitannya dengan Netway tau saudara? hakim ketua Hakim ketua : Enggak, saya enggak tau : Jadi hanya menyangkut masalah perjanjian antara pihak PLN dengan (terpotong saksi) : Dengan distribusi Jakarta ya : Oh... itu jadikan bukt i, itu ya, lanjut tanya : Terimakasih Yang Mulia, ijin bertanya, tadi saudara saksi menyebutkan ada mengenai perjanjian dengan polikteknik, apa itu perjanjian 208 tanggal 14 Desember 1996? : Saya tidak ingat nomornya tapi kira-kira tahun 1996 akhir ya : Baik, ya, kemudian tadi saksi ada menyebutkan ada TULman,itu fiturfiturnya meliputi apa itu, fungsi pelayanan pelanggan (terpotong saksi) : Fungsi pelayanan pelanggan itu kalau tidak salah ada 6 fungsi, jadi pertama fungsi apa, fungsi tata usaha langganan, jadi ada 6 fungsi pak, saya nggak hafal satu persatu pak, tapi intinya adalah dia mulai dari a... pelanggan datang keloket PLN lalu dilayani oleh petugas sana jadi sebagai apa, pendaftaran pertama, setelah itu ada fungsi TUL lainnya yang memerintahkan kepada bagian teknik untuk pemasangan meter dan seterusnya lalu ada instruksi juga kepada bagian administrasi

3 untuk mulai membuat rekening, lalu ada istruksi berikutnya adalah untuk mulai membaca rekening dan berikutnya adalah untuk menerbitkan a... ah, bukan baca rekening, baca meter, lalu berikutnya adalah untuk mulai menerbitkan rekening, dan yang paling akhir adalah fungsi dimana ada pengawasan disana, nah artinya kalo ada rekening sudah terbit apakah uangnya sudah masuk ato belum, apakah ini masih di tunggak ato tidak oleh para pelanggannya, jadi itu fungsi 1 sampai 6 itu, pak : Ini ya... kami bacakan, benar ini fitur-fiturnya?...fungsi dari pada satu fungsi pelayanan pelayanan pelanggan, fungsi pembacaan meter, fungsi proses rekening; fungsi distribusi dan posting rekening, fungsi-fungsi penagihan, dan fungsi pemutusan sementara untuk penanganan tunggakan ya? : Ya kira-kira seperti itu : Baik. tadi,kembali lagi keperjanjian ya, kembali keperjanjian a... apa dalam perjanjian tersebut, apakah a... boleh di subkontrakan ke pihak lain? : Tidak boleh karena disana ada klausul bahwa pekerjaan ini hanya boleh dilakukan oleh ITB dan tidak boleh di sub kontrakan : Baik. Kemudian a, untuk hasil pekerjaan ya, itu jadi milik siapa itu? renggono : Menjadi milik PLN, karena dalam perjanjiannya kami menyebutkan begini, yang akan di konversi itu adalah suatu bentuk sistem administrasi kepunyaan PLN yaitu Tata Usaha Layanan, TUL tadi, nah kalo tadi dia konversikan kedalam a... bentuk kompputerisasikan dan lain-lain tentu tetap milik PLN, bisnis proses PLN yang dilakukan : Baik, kemudian input dari perjanjian itu apakah sudah di implementasikan? : Iya, jadi mulai tahun 1996 mereka mulai melakukan pengkajianpengkajian dan action, tindak langsung dari hasil studi yang mereka buat sebelumnya. Jadi mereka meraka mendatangi kantor-kantor PLN yang berada di Jakarta Raya ini dan kita memang waktu itu menyampaikan untuk dilakukan apa itu namanya, uji apa itu istilahnya, uji coba, pilot project yaitu di Gambir dan di Tanggerang dan di Cempaka Putih kalo enggak salah dan disana mereka memang diminta untuk memulai melakukan yang dulunya dilakukan secara manual dibuat dengan cara komputerisasi. Memang ini makan waktu, jadi kesiapan-kesiapan dari pegawai PLN pun dipersiapkan disana lalu mereka harus melihat lagi bagaimana bisnis proses yang berjalan saat ini sambil tidak mengganggu tentunya pekerjaan sehari-hari yang sudah dilakukan oleh petuga PLN

4 : A... apa benar, a... hasilnya sudah di implementasikan di 9 lokasi ya? : Iya : Ini diantara lain jakarta tangerang, gambir, tangerang, cempaka putih, kiai tapa, cengkareng, serpong, cikupa, simpatan : Iya : Ok, kenapa hanya di 9 lokasi ini, saksi yang implementasikan : Karena kita ngeh bahwa di 9 lokasi ini bisa mewakili ke 35 Rayon di Jakarta, nanti setelah itu kalo itu ternyata berhasil, karena kalo skaligus semua, mungkin agak berat, jadi kita uji coba dulu, kalo 9 ini berhasil kita tingall roll out aja ke rayon-rayon lainya : Baik...a...pada waktu saksi menandatangani perjanjian dengan politeknik itu..a... dari politeknik siapa yang orang atau Saksi tau siapa yang mengerjakanya? : Direkturnya pak, Dr Bambang Budiono : Saksi kenal dengan Ghani Abdul Ghani : Ya. Jadi itu adalah sebagai pelaksana. Jadi dia datang ke kami, untuk hmm.. jadi memang dia adalah orang yang teknis melakukan ini, ya. Walaupun dia mungkin mewakili juga Politeknik, dalam hal misalkan kalau ada proses, mulai dari penagihan, atau proses berita acara, progress seperti apa, misalkan. Atau kita panggil, karena tidak mungkin kalau kita panggil pak Bambang Boediono nya sebagai rektor di sana, atau sebagai kepala Politeknik untuk datang. Jadi yang mewakili dia selalu saudara Ghani datang. : Berarti dia sebagai dosen ya? : Iya. Dia sebagai dosen. Betul. : Atau dia sebagai orang Netway? : Tidak tahu saya. : Selama saksi sebagai GM ya, tahun tadi, apakah pernah mendengar kalau Politeknik akan dihubungkan dengan PT. Netway? : Tidak, saya tidak pernah dengar. : Baik. Kemudian saksi setelah itu menjabat sebagai.. sebagai apa? : Sebagai Direktur Operasi di PLN Pusat, tahun 1998.

5 : Sebagai Direktur Operasi, dan sebagai apa lagi? Direktur Pamasaran? : Ah, jadi, Direktur Operasi pada tahun 1998, ini berjalan ketika itu Dirutnya adalah Ir. Adhi Satria, lalu dua tahun kemudian, atau satu setengah tahun kemudian, kalau tidak salah beliau mengundurkan diri, lalu di ganti oleh Ir. Kuntoro. Nah sejak, waktu Ir. Kuntoro, saya masih Direktur Operasi, lalu Ir. Kuntoro digantikan pada tahun 2001, bulan, kalau tidak salah bulan Maret. Itu oleh saudara Eddie Widiono. Nah pada saat saudara Eddie Widiono menjabat sebagai Direktur Utama, pekerjaan Direktur Pemasaran yang sebelumnya dipegang oleh beliau, masih dipegang oleh.. oleh dia. : Baik. Hmm.. perjanjian yang Saksi Tanda tangani, kemudian hasilnya, itu apakah saksi laporkan ke PLN Pusat? : Iya, selalu dilaporkan. Karena harus dilaporkan, kan ada Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan, yang selalu akan menerima laporannya. : Ketika saksi menjabat sebagai Direktur Pemasaran, apakah saksi pernah menangani, atau berkoordinasi dengan PLN Disjaya, sehubungan dengan outsourcing CIS RISI? : Tidak pernah. : Tidak pernah? : Tidak pernah. : Seharusnya kalau ada pekerjaan.. (Dipotong oleh Saksi) : Ya, seharusnya itu adalah pekerjaannnya Dirsar. Jadi saya menjabat sebagai Dirsar bulan Juli tahun 2001, dan dari Juli 2001 saya tidak pernah menangani masalah-masalah ini. Memang pernah juga saya menanyakan kepada teman-teman dari DKI, apakah ini tidak.. apakah saya memang tidak dilibatkan. Mereka bilang, ya surat-surat kami selalu ke PLN Pusat, pak. Mereka bilang gitu. : Baik. Saksi sebagai Direksi, hmm.. Direktur Operasi, Direktur Pemasaran, berarti salah satu anggota Direksi, apakah saksi pernah menerima surat no tanggal 13 Oktober 2000, yang ditujukan kepada PT. PLN Disjaya dan Tangerang, yang isinya memberika izin kepada PT. PLN Disjaya dan Tangerang untuk menempuh cara outsourcing, terkait rencana implementasi CIS RISI di PLN Disjaya? : Hmm,, saya tidak ingat pak. Sepanjang yang saya ketahui, saya tidak pernah mendapat informasi mengenai masalah-masalah CIS RISI ini. : Tidak pernah mendapat surat tersebut?

6 : Ya. : Ya, baik. Apakah saksi juga pernah menerima surat no. 36, tanggal 15 Januari 2001, yang ditujukan kepada GM PT. PLN Disjaya, yang isinya memerintahkan agar PT. PLN Disjaya yang tengah melanjutkan negosiasi dengan PT. Netway? : Saya tidak tahu pak. : Tidak tahu ya. : Ya. : Baik. Apakah saksi juga pernah menerima, ya, sebagai anggota Direksi, surat no tanggal 14 Agustus 2001, yang isinya menjelaskan bahwa, proses penunjukan langsung PT. Netway sebagai partner dalam kerja sama operasi telah disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan melampirkan pendapat hukum dari kantor hukum Reksa Paramitra? : Tidak pernah. Saya tidak tahu itu. : Tidak pernah. Baik. Apakah saksi juga pernah menerima surat, ya, no tanggal 11 September 2001, yang, kepada Dewan Komisaris PT. PLN, yang isinya antara lain menegaskan bahwa pemilik Intellectual Property Right atas aplikasi CIS RISI adalah PT.Netway? : Tidak pernah. : Tidak pernah. Baik. Apakah saksi juga pernah melihat, atau, surat Dirut no tanggal 1 Februari 2001 perihal proyek IT Plan PLN Disjaya? : Tidak tahu saya. Tidak tahu. : Apakah saksi juga pernah menerima surat no tanggal 23 November 2001, yang isinya memberitahukan Margo Santoso selaku GM PT. PLN Disjaya dan Tangerang, bahwa Dewan Komisaris telah menerima dan mendukung outsourcing Roll-Out CIS RISI? : Tidak. Saya tidak tahu surat itu. : Tidak tahu ya. Apakah saksi juga pernah menerima surat no tanggal 14 September 2003, yang ditujukan kepada Dewan Komisaris PT. PLN, untuk meminta persetujuan izin Roll-Out CIS RISI, dengan menyatakan bahwa Direksi berkesimpulan harga kontrak senilai 130 milyar 132 juta, adalah harga yang wajar. : Mohon diulangi tanggalnya pak.

7 : Jadi ada surat tanggal 14 November 2003 No ditujukan kepada Dewan Komisaris untuk meminta persetujuan izin roll out CIS RISI dengan menyatakan bahwa direksi berkesimpulan harga kontrak senilai 130 Milyar 132 juta adalah hal yang wajar. : Ehh.. tertanggal itu November 2003 saya udah pensiun. : Menurut Saksi ya, itu keputusan direksi itu apakah.. (dipotong Hakim Ketua) : Jangan... jangan menurut saksi. Jangan.. : Baik. Anda tahu ya ada anggaran dasar PT.PLN ya? : Tahu, pak. : Untuk keptusan direksi bagaimana? : Anggaran Dasar itu kan bukti otentik ya? Ya kan? Pasalnya sudah diatur disitu, jadi sudah jelas. Jadi jangan ditanyakan kepada dia, dia lupa. Supaya tidak ada masalah lain lagi, ya. : Baik. Dilanjutkan Yang Mulia. : Saudara Saksi, tadi Saksi menjelaskan perjanjian yang saudara tanda tangani kan di laporkan kepada Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan, ya. Siapa yang menjabat Kepala Divisi saat itu? Ehhh, pada saat Saksi sebagai GM di PLN Disjaya? Saksi masih ingat? : Saya nggak ingat. : Oh, nggak ingat. Kalau Kepala Divisi itu sendiri ada dibawah direktorat apa? : Direktoran Pemasaran. : Direktorat Pemasaran, ya. Jadi selalu bahwa di bagian pemasaran itu Direktur Pemasaran mengetahuinya ya? : Iya. : Kemudian Saksi, ehh apakah Saksi pernah, ehh saat menjabat sebagai Direktur Operasi, apakah Saksi pernah hadir dalam sidang Direksi PLN pada bulan September tahun 2000? : Pernah. : Pernah, terus? Siapa saja yang hadir pada saat itu? : Saya tidak ingat. Mungkin hampir seluruh direksi datang.

8 2 2 2 : Seluruh direksi ya? Saat itu membahas apa yang dibicarakan? Saudara masih ingat dalam rapat direksi itu? : Iya saya pernah dikasih tau itu, masalah itu. : Disini saudara menjelaskan mengenai perkembangan CIS RISI yang kaitannya dengan PT.Netway ya? Pada saat rapat direksi itu juga saudara Saksi baru mengetahui PT.Netway, betul? : Iya. : Sebelumnya saudara tidak mengetahui mengenai PT.Netway itu? : Nggak tahu. : Tapi saudara mengetahui tentang Ghani? : Saya tau Ghani, iya. : Ghani Abdul Ghani saudara tau ya? : Iya, sebagai orang Politeknik, ya. : Kaitannya yang dibahas dalam rapat direksi itu apakah ada tanggapan atas surat penawaran dari PT.Netway tersebut? : Ya memang ada tanggapan beberapa personil menanggapi. Sebagai contoh saya sendiri menanggapi bahwa mengenai tawaran ini, tentunya saya mengetahui persis bahwa ada implementasi yang dilakukan oleh Politeknik. Saya lalu bertanya bagaimana kelanjutannya dengan nasib Simpel RISI yang dibangun oleh Politeknik? Padahal dia sebagai person yang menawarkan sesuatu yang baru, ya, seharusnya dia juga mengetahui bahwa yang lama itu buatan dia juga. Seharusnya dia bertanggung jawab dan menjelaskan bahwa yang lama itu belum berfungsi atau tidak berfungsi. Dan atau kalau dia tidak berfungsi harus perbaikan atau bagaimana, begitu. Ini saya menanyakan masalah itu... (dipotong oleh ) : Sebentar-sebentar, tadi saudara menyatakan bahwa produk yang lama dan yang baru itu adalah buatan dia juga, ya. : Iya. : Maksudnya apa ini? : Nggak, karena begini. Simpel RISI ini dibuat oleh Politeknik. : Politeknik ITB, ya.

9 2 : Dan pelakunya adalah saudara Abdul Ghani. Nah waktu dia menawarkan pekerjaan CIS RISI, itu saudara Ghani yang membawakan. : Dari PT.Netway ini? : Iya. Jadi kami melihatnya adalah figur Ghani bukan figur Netway pak. : Hmm.. jadi itulah dasarnya anda mengatakan bahwa ini dibuat oleh orang yang sama. : Iya, oleh orang yang sama. Jadi kenapa kok sekarang ditawarkan lagi.. (dipotong oleh ) : Dan anda melihat figur pada Ghani, ya begitu lah. : Iya. : Ada lagi? : Dilanjutkan Majelis. : Baik saudara Saksi, tadi saudara Saksi kan menjelaskan pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran ya? : Iya. : Apakah terkait dengan proyek CIS RISI ini saudara sebagai Direktur Pemasaran juga dilibatkan? : Sepengetahuan saya, saya tidak pernah dilibatkan masalah CIS RISI ini selama saya menjabat Dirsar. : Apakah sebetulnya CIS RISI ini tidak terkait dengan pekerjaan saudara atau bagaimana hingga saudara tidak dilibatkan? : Terkait. Seharusnya terkait. : Saya ingin mengkonfirmasi jawaban saudara dalam BAP nomor 27, saudara mengatakan bahwa sejak awal saudara memang tidak menyetujui proyek ini. Apa latar belakangnya sehingga saudara tidak setuju dengan proyek ini? : Sebentar, ini pendapat loh ya. Pendapat. Analisis kan? Pada dasarnya dia tidak setuju dengan adanya proyek ini kan? : Iya. : Jadi apapun alasannya, itu analisis ya. Jangan lalu analisis dia kita jadikan acuan, tidak bisa. : Baik.

10 : Saksi menjelaskan yang dia tahu, dia lihat dan dia alami disini. Oke? : Ada pertanyaan tambahan sedikit Yang Mulia : Apa? : Apakah alasan ketidaksetujuan itu sebagaimana Saudara jelaskan tadi kepada Yang Mulia tadi? Bahwa ini sebetulnya pekerjaan yang sama begitu? : Betul. Iya : Baik. Cukup Yang Mulia. : Penasehat hukum? : Makasih Yang Mulia. : Saya ingatkan ya, persetujuan itu berdasarkan pendapat. Majelis tidak akan mengacu pada hal itu. : Baik. Makasih Yang Mulia. Saya.. tadi saudara Saksi cukup sering mengucapkan bahwa tidak dilibatkan ya, dalam persoalan ini. Seingat saudara Saksi mulai menjabat sebagai Dirsar itu berapa? Tahun berapa pak? Bulan apa? : Hmm, kalau tidak salah Bulan Juli tahun : Juli Oke, baik. Ketika masih sebagai Dirop, apakah saudara Saksi ingat bahwa ada satu rapat direksi pada tanggal 8 Mei 2001 dimana saudara Saksi juga hadir dan yang pokok dibicarakan dalam soal ini adalah mengenai strategi IT dan juga yang salah satu nya didiskusikan adalah kesediaan Netway yang kalo di dalam catatan ini adalah sedia berbagi resiko dengan PLN. Saudara Saksi ingat? : Saya coba coba. Nggak ingat pak. : Oh nggak ingat. Nanti Yang Mulia kami akan tunjukkan kepada saudara Saksi. Kemudian saya teruskan. Mengenai rapat direksi yang diperluas tanggal 9 Agustus 2001, yang kalau dari catatan yang ada ini cukup banyak yang hadir dimana disitu bahkan ada.. saudara Saksi saya lihat juga ada hadir disini tanggal 9 Agustus. Saudara Saksi ingat nggak apa yang dibicarakan, atau usulan pokok yang saudara Saksi sampaikan mengenai OSCO itu seperti apa sih ketika itu? : Nggak tau, saya nggak mengerti pak masalah yang dibahas waktu itu mengenai masalah OSCO. Karena dari awal saya tidak mengikuti masalah ini. Karena kan waktu itu bukan saya.

11 : Oke. Tetapi dalam catatan ini dicatat disini Dirsar menyampaikan bahwa Beliau berpendapat bahwa OSCO dapat diteruskan bila lingkupnya hanya RISI dan menyampaikan bahwa Netway dapat menerima pengurangan lingkup ini. Ini catatannya pak. : Iya, saya mengerti bahwa, kalau mereka kembali ke studi semula yaitu simple RISI ini adalah yang sudah kita buat. Kalau mengenai CIS RISI, OSCO dan yang lain lain, saya tidak mengerti itu. : Oke. Kemudian ada satu lagi rapat pada tanggal 3 Oktober 2001, Dirsar juga hadir. Yang dibicarakan disini adalah, bahkan Ghani Abdul Ghani juga hadir, apakah saudara Saksi ingat? : Nggak ingat pak. : Nggak ingat. Yang dibicarakan disini adalah aplikasi CIS RISI kemudian dibandingkan juga dengan CIS Bandung Timur kemudian security nya. Saksi tidak ingat? : Nggak ingat. : Pada rapat Dekom tanggal 16 Agustus, saudara Saksi ingat? : Nggak ingat Pak. : Pernah nggak ikut rapat-rapat di Dekom ini? : Ya, tentu kalau ada rapat di Dekom, Direksi diundang, diajak hadir Pak. : Karena ini kan masih menyangkut soal CIS RISI ini, Saudara Saksi : Ya, tapi rapat dengan Dekom kan tidak harus selalu menyangkut masalah CIS RISI, mungkin ada banyak sekali rapat-rapat Dekom. : Oke, baik. Saudara Saksi pernah mengetahui adanya hasil rapat antara Dekom dan Dirut mengenai CIS RISI? : Nggak tahu. Nggak tahu Pak, saya nggak pernah diberi tahu : Oh nggak pernah diberi tahu. Atau nggak tahu atau nggak mau tahu? : Nggak tahu, bukan nggak mau tahu Pak. : Oh nggak tahu. Ketika ada rapat Dekom 26 November Saudara Saksi ingat? : Mengenai apa Pak? : Masih mengenai CIS RISI ini juga : Nggak ingat Pak

12 : Ketika ada satu surat dari Dirut mengenai roll out CIS RISI pada bulan November 2001, Saudara Saksi pernah menerima tembusan surat ini? : Nggak pernah : Saya teruskan ke hal yang lain. Ketika pada bulan November tahun 2002 ada satu surat yang disampaikan oleh GM Margo Santoso kepada Dewan Komisaris melalui Direktur Pemasaran dan Distribusi, isinya permohonan izin perjanjian yang melebihi waktu satu tahun. Saudara Saksi pernah ingat nggak (dipotong oleh saksi) : Nggak, saya nggak ingat Pak. Nggak tahu saya : Nggak tahu. Saya beralih ke soal lain, Saudara Saksi. Saya coba mulai mengenai lingkup dari perjanjian yang Saudara tanda tangani ketika itu, ya, ketika masih menjadi GM Disjaya dengan Pak Bambang Budiono. Kalau sesuai dengan BAP, yang disebutkan bahwa proyek ini juga disarankan oleh advisor Bank Dunia. Saudara Saksi ingat itu? Bisa Saudara Saksi ceritakan pada kita, bagaimana sih (dipotong oleh Saksi) : Eh, mungkin saya perlu sampaikan disini, bahwa Bank Dunia mengetahui pertama kali adanya proyek CIS RISI atau Simpel RISI yang dilakukan ITB ini dari saya, ketika itu kami, beberapa GM seluruh Jawa kalau nggak salah, atas undangan Bank Dunia kita melakukan studi banding ke Tokyo, ke Jepang, didampingi oleh salah seorang senior officer dari Bank Dunia yang kebetulan juga orang Jepang, Mr. Mikio Matsumura. Lalu pada saat kita diskusi disana, di Tokyo, karena mereka memperlihatkan bagaimana sistem informasi pelanggan itu dilakukan oleh mereka, untuk melayani pelanggan perusahaan listrik mereka yaitu TEPCO dan KEPCO, bahkan mereka juga mengajak kami untuk melihat bagaimana ada satu bangunan yang anti gempa dimana seluruh data pelanggan itu ditaruh di bangunan itu. Nah lalu saya cerita juga bahwa, disitu saya cerita bahwa kami di PLN Distribusi DKI sedang melakukan kerjasama dengan ITB untuk mengembangkan sistem informasi pelanggan yang dulunya manual, sekarang dengan cara komputerisasi. Jadi, setelah dia mengetahui informasi itu dia berjanji bahwa akan mencoba melihat ke Distribusi Jakarta. Nah pada saat setelah sekembalinya kami ke Jakarta, maka suatu hari Beliau datang ke kantor kami di Gambir dan mereka melihat dan mempelajari. Lalu mereka, komen mereka adalah ini, proyek ini mungkin bisa kita coba bantu dengan loan dari Bank Dunia. Saya bilang loh silahkan, bagus sekali kalau memang Anda mengapresiasi apa yang sudah kita lakukan atau kita rintis ini. Jadi itulah kiranya Pak.

13 : Oke di dalam pembicaraan dengan, saudara saksi tadi katakan bahwa saudara saksi yang mengatakan kepada pihak World Bank, apakah ketika itu sudah direncanakan juga bahwa project ini akan dilakukan oleh konsultan yang sama dan akan di lakukan penunjukan langsung? : Tidak, tidak pernah ada berita itu. Yang sepengetahuan saya karena tahun 98 saya sudah keluar dari sana tu bank dunia masih secara intens mempelajari apa yang dilakukan oleh ITB. : Saudara saksi pernah membaca Aide Memoir yang digunakan oleh World Bank? : Lupa lagi Pak, udah lama sekali itu. : Tahun 99? : Iya. Saya sudah tidak ingat Pak karena tahun 99 saya sudah di PLN Pusat Pak. : Sebab kalau disini sekedar saya bacakan pak ya ini tidak begitu jelas, PLN would like to hire the same consultant (ITB) for roll out, given their successful phase-out of the JEDU or the CIS prototype.. saudara ingat itu? : Saya tidak ingat Pak itu memoirnya bank Dunia karena saya ngga selalu di libatkan untuk ikut membaca atau mengetahui apa yang di buat oleh Bank Dunia Pak. : Ketika itu dibicarakan juga atau tidak, bahwa konsultannya ini akan ditunjuk konsultan yang sama kemudian dipikirkan juga untuk lisensi dan dilakukan restrukturisasi menyangkut yang berhubungan dengan pekerjaan IT ini? : Saya rasa kalu kita bicara restrukturisasi memang pada saat Bank Dunia melakukan pengkajian masalah proyek simpel RISI ini memang sudah ada rencana dari PLN Pusat untuk melakukan restrukturisasi organisasi di distribusi jakarta sehingga munculah istilah JEDU dll Pak disana.

14 : Yang hendak melakukan Restrukturisasi itu seingat saudara saksi PLN tetapi pelaksana Restrukturiasi atau konsultan restrukturisasi itu ketika itu siapa? ITB atau? (dipotong oleh saksi) : Bukan..bukan ITB. : Atau pekerjaan yang dilakukan oleh ITB itu yang akan di restructure? : Saya tidak tahu Pak, tidak tahu. Yang seingat saya bahwa mereka tahu bahwa ITB melakukan ini dan saya tidak tahu apakah mereka sudah mengkaji atau melakukan bahwa ini perlu di restructure atau tidak. Saya tidak mengerti Pak karena saya sudah tidak terlibat disana. Yang Bapak lihat kan itu tahun 99, saya sudah tidak terlibat disana. : Ini tahun 97 Pak. Aide Memoir Nomor 97, 5 Desember tahun : Tidak ingat Pak, yang saya tahu adalah bahwa mereka belum ada, karena apa? studi yang dibuat oleh ITB dalam rangka implementasi kan juga belum selesai saat itu masih on going dia, masih berjalan, jadi belum ada result yang bisa mereka peroleh atau bagaimana. Mungkin mereka sambil melihat bahwa ITB melakukan implementasi, mereka ingin lihat seberapa jauh ini nanti bisa dilakukan realisasinya. Karena implementasi ini kalau tadi kita bicara ini dari tahun 96 berakhir mungkin tahun Jadi hampir 5 tahun ini, implementasi di bidang proyek ini. : Itu tidak jadi dilaksanakan atau terlambat, itu kenapa itu bisa terjadi ketika itu Pak? Apa yang terjadi ketika itu? Ingat nggak? : Saya rasa masalahnya kalau kita bicara CIS RISI ini atau simpel RISI ini selesai tahun 2001 memang ada beberapa hal yang dilaporkan oleh PLN. Yang pertama bahwa personil kita memang kurang disana ya. Personil, jumlah personil yang akan mengani disana juga kurang, jumlah personil yang mengerti masalah komputer IT juga kurang, lalu hardware. Dalam hal ini hardware, computer, printer disana juga masih terbatas karena apa? Kita belum melakukan pengadaan atau

15 pembelian dalam Hardware ini. Kalau kita menggunakan Hardware atau material atau semua peralatan yang ada, pasti akan mengganggu operasional sehari-hari yang sedang berjalan gitu, sedangkan proyek ini sama sekali tidak boleh mengganggu operasional kesehari-harian. : Oke. Ketika dalam proses itu pak ya, apakah saksi ingat bahwa ada perusahaan yang lain yang sudah melakukan kegiatan yang sama dengan yang dilakukan oleh Politeknik atau Netway? : Nggak ada Pak. : Oh nggak ada, belum pernah ada yang menawarkan ketika saksi (dipotong oleh saksi) : Ngga..Ngga ada ya bahwa kecuali kita tahu secara internal PLN itu melakukan, saya contoh ketika saya jadi GM Jawa Barat itu cabang Depok melakukan kajian yang sama, lalu yang terakhir cabang Bandung Timur, Cabang Bandung Timur Rayon Timur. Jadi mereka melakukan secara internal secara internal risorsis mereka lakukan tapi tidak menggunakan perusahanan-perusahaan luar Pak jadi ini betul-betul orang PLN sendiri yang mengcreate ini. : Sepengetahuan saudara saksi, ada nggak perusahan lain yang pernah menawarkan atau mempunyai pengetahuan yang cukup seperti yang dilakukan oleh Netway atau oleh politeknik ITB? : Waktu itu saya belum tahu, nggak ada seingat saya, saya belum dengar ada perusahaan lain yang menawarkan. : Oke, tadi saudara saksi menyebutkan soal perjanjian dalam perjanjian itu bahwa tidak boleh di subkontrakkan (dipotong oleh saksi) : Iya betul. : Di dalam perjanjian itu, apakah ditegaskan juga atau dijelaskan pula bahwa kalau pekerjaan atau kontrak ini sudah selesai, ini tidak boleh dilanjutkan oleh pihak yang lain?

16 : Saya nggak ingat ya bunyi kontraknya, tapi yang saya tahu adalah bahwa proyek ini tidak boleh di sub kan dan kalau sudah selesai itu adalah merupakan kewenangan PLN untuk me-roll out, kalau maksudnya memang di-roll out Pak. : Oke. : Atau ke cabang lain, atau wilayah lain..itu ada hak PLN itu. : Ada haknya PLN, termasuk diantaranya untuk mengajak pihak lain bekerja sama? : Saya nggak tahu Pak, rasanya nggak begitu bunyi kontrak,eh klausulnya tidak begitu Pak. : Tidak seperti itu ya,. Baik kemudian saya teruskan, yang saya akan coba masuk yang lebih riil saudara saksi ya yaitu mengenai soal surat dakwaan. Saudara saksi pernah diperiksa oleh penyidik KPK kan ya? Betul kan Pak ya? : Iya : Di dalam pemeriksaan oleh penyidik KPK ini apakah saksi pernah diperiksa juga untuk tersangka sesuai dengan surat dakwaan. Ini namanya Fachmi Moechtar? : Tidak pernah : Margo Santoso? : Tidak pernah : Gani Abdul Gani? : Tidak pernah : Oh tidak pernah ya, ketika waktu diperiksa saudara saksi apakah pernah juga diberi tahu bahwa pemeriksaan yang dilakukan terhadap saudara saksi ini juga adalah untuk tersangka lain yaitu Margo Santoso, Fachmi Moectar dan Gani Abdul Gani?

17 PH (MI ) : Tidak pernah : Tidak pernah. Seingat saudara saksi, ketika saudara saksi. Ketika Sunggu Aritonang menjabat sebagai kepala divisi sistem infprmasi PLN Pusat. Apakah menurut saksi, saksi mengetahui bahwa Sunggu ini mempunyai peran yang cukup di dalam proses implementasi simpel RISI itu? : Saya rasa dia sebagai kepala divisi sistem informasi, pasti dia dilibatkan Pak, karena semua mengenai alur informasi mengenai kesisteman PLN selalu akan lewat kepala divisinya : Sebelum sampai ke Direktur pemasaran? : Iya, karena divisi informasi apa, divisi itu bukan dibawah divisi pemasaran Pak. Dia berada di bawah direktur perencanaan PH (MI ) : Yang berada di bawah direktur pemasaran itu apanya? : Pelayanan pelanggan (dipotong oleh PH MI) : Oh pelayanan pelanggan. : Divisi pelayanan pelanggan. : Nah hubungan dengan divisi pelayanan pelanggananya ini dengan sistem informasi PLN itu seperti apa ketika itu? : Saya tidak tahu hubungannya, saya..saya tidak tahu (dipotong oleh PH MI) : Artinya hubungan kerja yang dilakukan dua bagian ini, ketika itu saudara saksi ingat ga? : Tidak ingat Pak soalnya itu sudah menjadi domainnya divisi layanan pelanggan itu. : Oke. Kemudian terhadap perjanjian, saudara saksi ingat mendandatangani perjanjian itu? tahun berapa? (dipotong oleh saksi) : 96

18 : 96, Tanggal 24 Desember 96. Saksi ingat nggak bahwa atau saksi tahu atau tidak bahwa Pak Eddie ini tahun 96 sudah mengetahui adanya perjanjian ini? : Ga tahu saya. : Oh ga tahu. Ketika itu tahun 96 itu saudara saksi tahu Pak Eddie ini jabatannya sebagai apa? : Seingat saya Pak Eddie adalah pejabat di PLN Pusat. : Tahun 96? : Iya, tepatnya sebagai apa saya tidak tahu Pak. : Apa bukan direktur PJB? : Ga tahu saya karena tidak ada hubungan dari segi pekerjaan kita ga ada hubungan. : Mengenai perjanjian yang saudara tanda tangani itu tahun 96, tidak berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Eddie Widiono? : Iya : Oke. Saya teruskan Pak pertanyaan saya mengenai soal surat dakwaan, tadi kalau saksi sudah menjawab bahwa tidak pernah diperiksa dan tidak pernah tahu mengenai adanya tersangka lain. Saya mau tanya juga di dalam surat dakwaan ini apakah saudara saksi pernah dikonfirmasi bahwa berasalkan business plannya Netway Pak Eddie Widiono ini menerima uang 2 M, kemudian Margo Santoso terima uang 1 M dan Fachmi Moechtar terima 1M? : Nggak tahu Pak. : Nggak pernah dengar ya? : Nggak pernah dengar. : Ketika di periksa pun tidak pernah ditanya mengenai ini?

19 : Nggak : Saudara saksi juga tidak pernah diberitahu bahwa pernah menerima uang juga disini sebesar 100 juta? : (tertawa) Nggak pernah Pak. : Saudara saksi juga tidak pernah? : (tertawa) Nggak tahu saya itu. : Nggak tahu ya, oke. Saya teruskan ke hal yang lain di dalam surat dakwaan ini dikatakan bahwa Pak Eddie ini pada bulan September tahun 2000 bersepakat dengan Gani Abdul Gani untuk merencanakan implementasi aplikasi simpel RISI yang sudah ada di seluruh kantor cabang dan PLN Disjaya dan Tangerang melalui perjanjian kerjasama antara PT. PLN dan Tangerang dan PT.PLN Disjaya dan PT.PLN Tangerang dengan PT. Netway. Selanjutnya meminta kepada Gani untuk membuat proposal untuk melakukan presentasi dahulu ke PT.PLN Disjaya dan Tangerang. Pernah tahu nggak? : Nggak tahu. : Nggak tahu? : Nggak tahu. : Nggak pernah tahu mengenai fakta seperti ini ya? : Nggak tahu : Oke. Apakah saksi mengetahui bahwa Pak Eddie ini juga mengetahui sehubungan dengan proposal itu tadi, yang diminta dibuat oleh Gani itu, bahwa nilai uang project Roll Out ini akan senilai 900 sekian Miliar lebih? : Nggak tahu. : Nggak pernah tahu?

20 : Nggak tahu, yang saya tahu bahwa ketika pertama kali masalah ini disampaikan ke sidang direksi waktu itu masih Pak Kuntoro sebagai Dirut, jadi selesai sidang direksi sore lalu dipersilahkan GM distribusi Jakarta Raya dan Tangerang menyampaikan maksudnya untuk minta waktu kepada sidang direksi dan disanalah disampaikan ada proposal seperti itu. Proposal dari sebuah perusahaan namanya Netway yang menawarkan harga CIS RISI sebesar 905 M. Jadi kita baru tahu waktu itu (dipotong oleh PH MI) : Oh jadi baru tahu ketika itu ya. : Iya. : Jadi bukan Pak Eddie yang meminta waktu supaya Pak Margo ini yang menawarkan (dipotong oleh saksi) : Saya tidak tahu yang jelas adalah bahwa Sekper yang menyampaikan bahwa akan ada presentasi dari karena semua kegiatan yang akan dilakukan direksi dalam sidang direksi itu diatur oleh Sekper (Sekertaris Perusahaan) : Oke. Baik saya teruskan Pak ya. Apakah saksi pernah tahu bahwa pada tanggal 27 September 2000 Gani Abdul Gani menyampaikan surat penawaran Netway yang ditembus, ada tembusannya kepada Pak Eddie, kemudian Margo Santoso melaporkan kajian atas proposal dan penawaran PT Netway kepada Pak Eddie. Pernah tahu nggak? (dipotong oleh saksi) : Ya itu pada saat sidang direksi : Oh pada saat sidang direksi. Sidang direksi itu bulan apa itu Pak? : Ya bulan September itu, tapi tanggalnya saya tidak ingat di bulan September, pada satu sidang direksi Pak Margo menyampaikan itu. : Saksi ingat apa-apa persisnya apa-apa yang disampaikan Pak Margo ketika itu?

21 . : Ya penawaran dari PT. Netway karena disana Pak Margo bersama dengan stafnya bahkan ada orang asing itu yang saya lihat dari India, mereka ikut hadir disana. : Apakah ketika itu Pak Margo sudah menyebut beliau minta Letter of intent? : Nggak. : Tidak ya. Kemudian apakah saksi mengetahui bahwa tidak ada persetujuan dari direksi akan tetapi Pak Eddie ini mengizinkan PT. PLN Disjaya untuk menempuh cara outsourcing terkait rencana implementasi CIS RISI dan PT.PLN Disjaya ini? : Saya tidak tahu, akan tetapi di dalam sidang direksi seperti yang saya sampaikan tadi bahwa ada beberapa anggota direksi yang tidak setuju terhadap proses dari penawaran proyek ini karena ada beberapa direksi meminta itu supaya dilelang dll. Nah, apakah tindak lanjut dari Pak Margo setelah rapat ini harus dikaji atau minta apa Letter Of Intent dll saya tidak tahu Pak : Sebelumnya apakah Disjaya pernah mendapat izin untuk melakukan outsourcing ini? : Nggak ada, saya nggak tahu karena kalau kita bicara outsourcing kan itu sesuatu hal yang baru padahal seingat saya ketika saya masih menjadi GM, tidak pernah ada outsourcing disana yang ada bahwa kita melakukan kontrak dengan politeknik dll. : Oke tidak pernah ada begitu ya? (dipotong oleh Hakim) : Tidak tahu. : Tidak ya, oke baik. Ketika itu yang diusulkan atau paling tidak yang disampaikan dalam rapat direksi itu, apakah ada usulan untuk membentuk OSCO waktu itu, saudara saksi ingat? : Tidak ingat 3x. Seingat saya tidak ada di bahas masalah itu karena itu hanya menyampaikan saja usulan. Lalu, seingat saya waktu itu Dirut

22 adalah Pak Kuntoro menyampaikan malah bertanya dulu kepada saya Pak Tunggono you kan bekas GM distribusi DKI, apa komentar you?. Saya bilang Pak kalau komentar saya bahwa bagaiman nasib dengan simpel RISI yang sekarang lagi dilaksanakan oleh politeknik padahal pelaksananya kan juga orang-orang ini juga saya bilang begitu. Setelah itu beliau kalau tidak salah menyampaikan: oke karena ini adalah domain Dirsar, silahkan Dirsar pelajari proposal ini. : Saya tanya soal lain Pak ya. Saksi tahu ga bahwa ada perjanjian yang pernah dibuat oleh Pak Margo sebagai kelanjutan dari perjanjianperjanjian yang pernah saksi buat ketika itu? : Nggak tahu. : Oh nggak tahu. Nggak pernah mendengar bahwa perjanjian-perjanjian ini di buat oleh Pak Margo ini tidak mendapat persetujuan atau tidak mendapat persetujuan dari direksi? : Tidak tahu Pak. Saya tidak pernah di beri tahu dan tidak pernah ada informasi masuk ke saya masalah itu. : Ini, ketika itu tanggal 4 surat masuk ke perjanjian ini salah satu yang masuk ke surat itu tanggal 4 Juli 200. Saudara saksi ketika itu adalah direktur pemasaran ya? Tidak tahu ya? : Tidak tahu. : Apakah saudara saksi pernah juga mendapat pemberitahuan bahwa Dirut mengizinkan perjanjian-perjanjian ini dibuat oleh Pak Margo ketika itu? : Nggak tahu. : Oh nggak tahu. Apakah saksi pernah tahu bahwa Pa Eddie ini pernah menemui Sofyan Djalil selaku pejabat sementara Komisaris untuk meminta dukungan atau persetujuan atas usulan pelaksanaan outsourcing Roll Out CIS RISI ini? Pernah tahu nggak? : Nggak tahu Pak.

23 : Saudara saksi pernah tahu atau tidak bahwa Pak Eddie ini sebagai Dirut ketika itu mengirim surat permintaan izin kepada dewan komisaris dan meminta Ghani untuk mengajukan permohonan pendaftaran ciptaan ke Direktorat Jendral Hak Atas Kekayaan Intelektual untuk mendukung aspek kepemilikan IPR terkait penunjukan langsung PT Netway Utama? : Nggak tahu. : Nggak tahu ya. Apakah saksi juga pernah tahu bahwa Ghani Abdul Ghani atas permintaan Pak Eddie mengajukan permohonan pendaftaran kepada Hak Cipta ini kepada Dirjen HAKI tanggal 13 Oktober 2001? : Nggak tahu : Nggak tahu juga. Mengenai kajian hukum Pak ya, ketika di dalam rapatrapat direksi atau di dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai CIS RISI ini, seingat saudara saksi siapa yang meminta supaya dan menunujuk RSP untuk melakukan kajian hukum? kemudian apa pendapat RSP ini mengenai penunjukan langsung itu? : Saya ngga pernah tahu Pak ada penugasan dari RSP untuk melakukan kajian hukum. : Kalau pembentukan tim reevaluasi yang dibentuk oleh Pak Margo, apakah saksi pernah tahu bahwa itu di atas perintah Pak Eddie sebagai ketika itu? : Tidak tahu. : Saudara saksi tidak pernah tahu ya. Mengenai perjanjian-perjanjian yang dibuat atau dibuat oleh PLN Disjaya dan PT Netway, apakah saksi tahu bahwa mulai dari penyusunan HPS kemudian penentuan harga kontrak itu diperintahkan oleh Pak Eddie kepada tim supaya menyetujui? : Nggak tahu. : Saudara saksi nggak pernah (dipotong oleh saksi) : Saya nggak pernah dilibatkan semua kontrak itu, nggak pernah tahu saya.

24 PH(MI) : Apakah saksi pernah tahu bahwa Pak Eddie ini juga memerintahkan Sungguh Aritonang untuk melakukan negoisasi ulang? Agar supaya Fachmi Mochtar melakukan negoisasi ulang? : Mungkin sudah lewatnya masa saya (dipotong oleh PH MI) : Sudah pensiun ya? : Iya sudah pensiun. : Tahun 2003 ini Pak? : Iya. : Nggak pernah dengar ya? : Nggak pernah dengar. : Oke. Begitu juga terhadap permintaan dari Pak Eddie supaya Fachmi Mochtar segera menandatangani perjanjian itu? (dipotong oleh saksi) : Nggak tahu. : Nggak tahu juga ya saudara saksi. Sementara dari saya cukup Yang Mulia. : Yang Mulia mohon izin ada beberapa hal ingin kita konfirmasi dalam BAP dengan, mohon izin. Baik saudara saksi ya, ini kami bacakan BAP saksi tanggal 20 Oktober tahun 2010 nomor 48. BAP tanggal 20 Oktober tahun 2010 nomor 48 sini saya bacakan saya tidak pernah melihat surat Dirut PT PLN Persero kepada Komisaris Utama PT PLN Nomor 2971 tanggal 1 November 2001 perihal proyek IT PLN Distribusi Jaya dan Tangerang dan saya juga tidak mengetahui apa dasar dari pembuatan surat tersebut. Setelah saya lihat dan saya baca surat Dirut kepada Komut tersebut saya melihat dan membaca bahwasannnya seolah-olah surat tersebut merupakan penjelasan dari Direksi terkait adanya Surat Komut Nomor 132 tanggal 22 Oktober 2001 akan tetapi setahu saya tidak pernah ada rapat maupun keputusan direksi terkait isi penjelasan dari Direksi sebagaimana tercantum dalam surat tersebut. Seharusnya bila melihat isi dari surat Dirut terhadap Komut tersebut, merupakan penjelasan dari

25 direksi sebagaimana klausul kalimat yang tercantum sebagai dasar dalam surat tersebut yaksi menunjuk Surat Dekom No 132 tanggal 22 Oktober 2001 perihal tersebut diatur bersama ini kami sampaikan sebagai berikut yang mana kata kami disini adalah : Direksi, karena yang menandatangani surat Dirut PT PLN Nomor 2971 tanggal 1 November 2001 adalah Dirut saudara Eddie Widiono benar? : Iya. : Baik. Kemudian BAP tanggal 20 Oktober 2010 Nomor 49. PH(MI) : BAP Nomor 49, ada yang bertentangan nggak dengan BAP apa yang disampaikan saksi tadi? (dipotong oleh PH MI) : Oh ya. Yang Mulia...Yang Mulia ini kalau menurut pemahaman kami yang disebut (dipotong oleh ) : Terima Kasih Yang Mulia. : Yang disampaikan di dalam BAP ini adalah pendapat dari saudara saksi ini ketika disodori surat. : Kan tadi sudah Majelis sampaikan, hal-hal yang menyangkut masalah analisis dan pendapat tidak akan pernah Majelis pertimbangkan di dalam putusan. Majelis akan mempertimbangkan dalam putusan apa yang menjadi fakta hukum, apa yang diketahui oleh saksi, apa yang diketahui oleh terdakwa dan bukti dari surat-surat yang diajukan, itu saja. Yang bersifat analisis, tidak. Sudah saya sampaikan tadi. : Baik..Baik Yang Mulia. : Cukup. Ada yang ditanyakan? : Baik Yang Mulia, boleh. : Apalagi? : Terkait dengan pertanyaan dari rekan Penasehat hukum mengenai apakah saksi rapat, ikut rapat pada tanggal 4 Oktober 2001? Tadi saksi mengatakan (dipotong oleh PH MI)

26 : 3 Oktober (2x) : 3 Oktober 2001 saksi mengatakan bahwa saksi lupa apa yang disampaikan. Sesuai BAP Nomor 46 ini hanya mengingatkan saja Yang Mulia. Saksi mengatakan dalam rapat tersebut hanya Dirut saja yang menyampaikannya akan tetapi apa yang disampaikan Dirut anggota Direksi hanya diam saja dikarenakan tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan atau menanggapinya. Dalam rapat tersebut Dekom juga masih belom setuju atas penyampain Dirut Eddie Widiono Soewondho terkait keinginan, keinginan untuk menunjuk PT Netway Utama dalam pekerjaan Outsourcing CIS RISI di PT PLN Disjaya dan tangerang, itu Yang Mulia. : Gimana jawab? : Iya betul begitu. PH(MI) : Yang Mulia, saya khawatir ini keliru informasinya. Yang tanggal 4 Oktober itu adalah rapat Dekom dan Dewan Komisaris. Sementara yang kami tanyakan tadi adalah rapat Direksi. Ini 2 hal yang berbeda. : Ya artiin masing-masing ya Pak ya. Ya terdakwa dulu tanggapan? : Terima Kasih Yang Mulia. Pak Tunggono saya ingin mendalami sehubungan dengan akan adanya nanti dari kesaksian dari Politeknik ITB, ada beberapa hal yang menyangkut kontrak Politeknik ITB semasa bapak menjabat GM yang saya kurang paham. Yang pertama Pak Tunggono, bahwa kontrak 208 PJ m ini yang tadinya hanya 1 tahun masa berlakunya, ini diperpanjang melalui 3 addendum yang bapak tanda tangani. : Ya betul. : Saya membaca bahwa alasan adendum tersebut adalah yang pertama: alasan keterlambatan peralatan yang harus disediakan oleh PLN melalui Bank Dunia, kemudian yang kedua adanya tambahan tugas yang di sarankan project adviser Bank Dunia, kemudian yang ketiga adalah penghapusan tahap 6 dan 7 yang merupakan tahapan untuk simkeu yang

27 memang dikatakan kenapa dihapus tapi kita semua tahu itu dihapus atas perintah Dirut Pak Adi Satria pada waktu itu. Pertanyaan saya adalah dengan tambahan pekerjaan yang diakibatkan oleh pihak di luar politeknik ITB dan kemudian tahap 6,7 itu dikurangkan biayanya. Waktunya diperpanjang, biayanya dipotong kemudian padahal ini adalah kontrak jasa, apakah ini diterima oleh ITB? Saksi(T) : Ya pada kenyataannya ITB masih mau Pak melaksanakan itu. : Menurut, apakah ada suatu pembicaraan mengenai, karena dengan pekerjaan yang sifatnya jasa diperpanjang tadi tentunya ada biaya tambah, seharusnya? : Iya. : Tetapi ini justru malah dipotong 20% dari kontraknya : Iya. : Ini bagaimana, cerita Bapak sampai terjadi begini ini kenapa? : Ya mungkin staf perencanaan yang menangani masalah simpel RISI ini sudah berunding dengan stafnya Politeknik (dipotong oleh hakim) : Sebentar..sebentar saudara katakan mungkin (dipotong oleh saksi) : Ya karena saya tidak tahu Pak (dipotong oleh hakim) : Bilang tidak tahu, disini tidak ada kata mungkin : Saya nggak tahu Pak kalau gitu, saya nggak tahu bagaimana bisa sampai begitu. : Baik pertanyaan yang kedua Pak, apakah Bapak mengetahui dari penjelasan-penjelasan dari mana tahun 99 Gani Abdul Gani dikeluarkan dari Politeknik ITB? : Nggak tahu.

28 : Tidak tahu. Jadi Bapak juga tidak tahu apakah ada kaitan antara pelaksanaan pekerjaan ini dimana dia sebagai Ketua tim dengan dikeluarkannya dia dari (dipotong oleh saksi) : Nggak tahu, saya nggak tahu hubungannya. : Apakah Bapak tahu bahwa pada tahun 99 tersebut Bank Dunia sedang memberikan angin segar untuk proyek ini dengan menyatakan akan memberi pendanaan? (dipotong oleh saksi) : Bantuan. : Pendanaan dan bahwa proyek ini oleh Bank Dunia harus dianggap sebagai proyek priorotas? : Saya nggak tahu kalau proyek prioritas, nggak tahu. : Apakah Bapak tahu bahwa pada tahun 96 Andelsen Konsulting melakukan studi mengenai pemanfaatan teknologi informasi di PLN dan menghasilkan dokumen ITSP dimana direncanakan pengembangan IT PLN sebagai suatu program komprehensif senilai $ dan CIS merupakan prioritas? : Nggak tahu Pak. : Nggak tahu? Bapak juga tidak tahu bahwa pada tahun 2000 PT SAP mengajukan proposal untuk menyediakan berbagai software yang dibutuhkan PT PLN termasuk CIS dengan merujuk studi ITSP tersebut? : Nggak tahu. : Nggak tahu? : Nggak tahu : Sedikit mengenai masalah yang agak prinsipal, yang agak mengganggu saya sebetulnya. Dalam BAP 6 Mei 2010, pertanyaan nomor 5 menjawab pertanyaan Tupoksi, Bapak selaku Dirops dan Dirsar. Bapak menyatakan bahwa Bapak bertanggung jawab secara kesehari-harian kepada Dirut namun secara corporate bertanggung jawab kepada pemegang saham.

29 Sebenarnya tolong jelaskan ini maksudnya bagaimana ini? Apakah Bapak merasa sebagai bawahan Dirut dalam hal ini atau (dipotong oleh saksi) : Tidak, karena koordinasi pekerjaan secara keseluruhan ada di tangan Dirut. Kita tentunya melakukan koordinasi dengan Dirut mengenai masalah pekerjaan-pekerjaan yang akan kita lakukan, tapi kalau kita bicara tanggung jawab secara corporate ya harus ke pemegang saham. : Baik, jadi Dirut hanya mengkoordinir? : Ya. : Sedangkan Bapak punya tanggung jawab kepada pemegang saham? : Ya. : Apakah kalau pekerjaan yang dalam job description masuk ke dalam job description Bapak kemudian dilaksanakan oleh orang lain tidak semestinya Bapak juga mengajukan keberatan itu kepada pemegang saham karena kalau tidak pemegang saham akan meminta pertanggung jawaban Bapak selaku Dirsar atas hal tersebut? : Ya. : Harusnya ini demikian? : Ya. : Bapak pernah minta kepada pemegang saham bahwa atau mengeluh kepada pemegang saham atas pekerjaan ini? : Tidak. : Tidak, Terima kasih. Apakah Bapak pada tahun 2000 mengetahui atau menerima nota dinas ahli utama akuntansi nomor 075 yang menyoroti berbagai kelemahan berupa isu-isu audit 2000 memerlukan perhatian Direksi termasuk masalah rekonsiliasi buku besar dengan rekening koran Disjaya? : Nggak tahu Pak.

30 : Nggak tahu. : Nggak ingat Pak. : Apakah Bapak selaku GM distribusi Jakarta pernah menandatangani kontrak jangka panjang tanpa izin RUPS? : Tidak pernah. : Apakah Bapak mengajukan izin RUPS untuk penyewaan gedung, kontrak penyewaan gedung yang sifatnya jangka panjang? : Tidak pernah. : Bapak tidak pernah menyewa gedung? (dipotong oleh saksi) : Tidak pernah. : Atau Tidak pernah menyewa gedung? : Tidak pernah menyewa gedung. : menyewa alat PDE? vocabledata im3? : Itu adalah kontrak, kalau tidak itu adalah kontrak tahunan jadi tidak multi-years. : Tidak multi-years? : Ya. : Tapi dari (dipotong oleh saksi) : Seingat saya itu ya, tidak multi-years. : Apakah Bapak selaku Dirops juga mengetahui ada bahwa kontrak-kontrak TMC (Total Maintenance Contract) di unit diesel yang berada di bawah anda? ( dipotong oleh saksi) : Ya betul. : Yang multi-years sifatnya?

31 : Multi-years ya betul dan itu saya sudah pernah di tegur oleh Dewan Komisaris karena saya tidak minta izin Dekom untuk melakukan multiyears. Itu sebabnya maka proyek itu yang terencananya 7 mesin diesel yang sudah tidak beroperasi lagi akan kita operasikan ternyata hanya 3 yang berhasil dan 4 ini ditunda karena kita harus minta izin dulu RUPS. : Baik kalau begitu saya ingin ingatkan 1 hal yang barangkali pengertian kita bersama pada waktu kita menjadi Direksi, yaitu bahwa kontrakkontrak investasi yang di danai..maaf..kontrak-kontrak yang di danai dana operasi PLN tidak diperlakukan memerlukan izin khusus dari RUPS kecuali diajukan di dalam RKAP? : Saya tidak ingat tapi pada kenyataannya ketika tim kami melakukan kontrak jangka panjang dalam rangka TMC kami mendapat teguran dari Dekom. : Anggarannya dari? : Anggran PLN, itu dibayar dengan anggaran (dipotong oleh terdakwa) : Tetapi investasi atau operasi? : Bukan, operasi. : Operasi? : Ya. : Ditegur Dekom tahun berapa Pak? : Sebentar saya ingat-ingat dulu. Saya masih Dirops jadi ketika tahun awal sehingga ketika itu program TMC dibekukan, tidak dilakukan lagi. : Dalam RUPS 2003 tercatat 7 proyek TMC yang berjalan (dipotong oleh saksi) : Ya mungkin setelah itu dilanjutkan lagi : Tapi dengan izin RUPS?

32 : Tidak tahu saya, 2003 saya sudah tidak disana lagi, dalam (dipotong oleh terdakwa). : Bukan dalam RUPS RKAP 2003, itu dilakukan dalam 2002 Pak : Ya saya nggak tahu, apakah RUPS 2003 itu menginzinkan atau tidak saya nggak tahu. Saya nggak ingat karena saya ga pernah membawa hal itu sebagai bahan yang di bahas dalam RUPS karena saya sudah tahu pasti RUPS tidak akan menyetujui karena yang 3 ini kan masih dalam pemantauan yang 4 sudah tidak mungkin lagi dioperasikan. : Baik. Saya kira itu penjelasan Bapak. Sementara saya cukupkan demikian Yang Mulia. : Alat bukti. Alat bukti yang mau ditunjukan saksi. Saudara saksi silahkan ke depan, saudara terdakwa silahkan didampingi oleh penasehat hukum untuk melihat bukti. : Saudara saksi ya. Saudara saksi BB nomor 6, perjanjian 208. PJ, saksi tahu? : Iya. : Iya, antara saksi dengan Pak Bambang ya. Saudara terdakwa tahu BB nomor 6? : Tidak. : Tidak, oke. : Perjanian-perjanjian ini tidak tahu yang tadi ya? : Iya belum saya. BB 291 Surat nomor 4323 saksi tahu : Ga tahu. : terdakwa tahu? : Iya.

33 : Benar tanda tangan terdakwa ya.baik BB Nomor 435 Surat nomor 03618, saksi tahu? : Ga tahu. : tahu? : Tahu. : Tahu. BB nomor 296 Surat nomor 36, saksi tahu? : Ga tahu. : Tidak tahu,?nomor 36? : Tahu. : Tahu ya.bb nomor 2971 maaf BB nomor 210 surat nomor 2971, saksi tahu? : Ga tahu. : Ga tahu, terdakwa? : Tahu. : Tahu, BB nomor 204 surat nomor 132, saksi tahu? : Saya pernah bacain. : Baik, terdakwa? Surat nomor 132? : Tahu. : Tahu ya. BB nomor 34 surat nomor 2360, saksi tahu? :Iya saya tahu. :? : Tahu. : Tahu ya. BB nomor 38 surat nomor 2117, saksi tahu?

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho Selasa, 30 November 2011 Pemeriksaan : Eddie Widiono Soewondho : Silahkan. Kita mulai pemeriksaan diri saudara hari ini ya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Pernah Yang Mulia. : Pernah.

Lebih terperinci

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa?

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa? Panitera : Saksi Pandu Anklasito dan Rahmat : ya, silahkan duduk : ya, saudara berdua, saudara sudah disumpah menurut agama yang saudara anut, itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar,

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

( Saksi memasuki ruang sidang )

( Saksi memasuki ruang sidang ) Selasa, 1 November 2011 Saksi #30: Gani Abdul Gani : Saksi berikut? : Saksi Gani Abdul Gani ( Saksi memasuki ruang sidang ) : Saudara Saksi Gani Abdul Gani ya! Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.1000, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PDN. PLN. Penerusan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENERUSAN PINJAMAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG DOKUMENTASI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN DANA BERGULIR MELALUI KERJA SAMA OPERASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.

Lebih terperinci

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit No. Jakarta, HH BB TTTT Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit I. PENGANTAR Kami, kantor konsultan hukum Harri Baskoro and Partners, yang berkantor di -----------, untuk dan

Lebih terperinci

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.5 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI

Lebih terperinci

PEMBELAAN EDDIE WIDIONO

PEMBELAAN EDDIE WIDIONO PEMBELAAN EDDIE WIDIONO Majelis Hakim yang kami Muliakan. Assalamulaikum wwr. Selayaknya sebelum saya memulai pembelaan diri atas dakwaan-dakwaan dan tuntutan JPU, ke hadapan Bapak-bapak Hakim saya mengawali

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NO.2 TAHUN

Lebih terperinci

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Versi Final 1 RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Pasal 4 Ayat 3 Ayat 3 Pasal 4 Pasal 4 Saham-saham yang masih dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [Pasal 96] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr. Maqdir Ismail,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/11.2009 TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,

Lebih terperinci

No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/31/DPBPR Tanggal 12 Desember

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N No. 7/59/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Perihal : Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu -----------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana [Pasal 77 huruf a Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Menteri

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA TELAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan [Pasal 8 ayat (5)] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Parepare Tahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERSEROAN TERBATAS PEMBANGUNAN INVESTASI TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA Copyright (C) 2000 BPHN PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA *36161 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 9 TAHUN 1999 (9/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI

Lebih terperinci