PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH KONSTITUSI RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 REPUBLIK INDONESIA RISALAH PERIHAL SIDANG PERKARA NOMOR 120/PHPU.D-VIII/2010 PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 21 PERIHAL TAHUN 1997 TENTANG BEA PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA PERMOHONAN DAERAH DAN WAKIL HAK KEPALA ATAS DAERAH TANAH KOTA KONAWE DAN BANGUNAN SELATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA J A K A R T A SELASA, 1 JUNI 201 ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 13 DESEMBER

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan PEMOHON - Harry Mulyono Machsus ACARA Pemeriksaan Perbaikan Permohonan (II) Senin, 13 Desember 2010 Pukul WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Achmad Sodiki (Ketua) 2) M. Akil Mochtar (Anggota) 3) Hamdan Zoelva (Anggota) Luthfi Widagdo Eddyono Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - Harry Mulyono Machsus ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ACHMAD SODIKI Sidang Perkara Nomor 68/PUU-VIII/2010 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Baik, selamat siang Saudara Pemohon, silakan memperkenalkan atau memberitahukan siapa yang hadir pada kesempatan ini. 2. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Pertama-tama kami mengucapkan salam sejahtera untuk Ketua dan Majelis persidangan yang mulia ini, begitu juga dengan para Bapak Ibu yang ada di dalam persidangan yang mulia ini. Yang kedua kami sampaikan bahwa pada saat ini pendamping saya adalah 1 tim ataupun 1 kantor dari tempat saya yaitu Saudari Irfan Nurfiah, S.H. Terima kasih, Pak. 3. KETUA: ACHMAD SODIKI Baik, sidang ini akan mendengarkan lebih lanjut tentang perbaikan yang Saudara sudah lakukan. Saya persilakan Anda bagianbagian mana dan apa saja yang diubah atau diperbaiki ataupun diakomodir dari saran-saran yang telah kita sampaikan, saya persilakan. 4. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Baik, terima kasih, Yang Mulia. Jadi berdasarkan perbaikan revisi yang kami dengarkan beberapa minggu yang lalu petunjuk dari Bapak Ketua dan Majelis Yang Mulia, setelah kami mendengarkan kemudian kami melakukan perbaikan, pertama terhadap pasal yang dimintakan untuk diuji yang tadinya pada permohonan awal dituliskan Pasal 2 ayat (2a) butir 1 dan Pasal 6 ayat (2a) kemudian kami revisi menjadi Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 6 ayat (2) saja. Kemudian hal-hal lain sesuai petunjuk seperti pada saat permohonan pertama kami di situ dinyatakan bahwa (suara tidak terdengar jelas) terhadap pasal-pasal tersebut dinyatakan tidak berlaku atau cacat itupun kami sudah perbaiki karena sesuai petunjuk bahwa pasal-pasal tersebut telah berlaku dan mengikat sehingga akhirnya kami membuat hanya pengujian terhadap Pasal 2 ayat (2a) dan Pasal 6 ayat (2) dan sesuai petitum yang ada yang kami sebutkan karena itu sudah berlaku mengikat dan umum, jadi yang kami mohonkan hanya 1

5 sebatas pemberlakuan persyaratan khusus terhadap kondisi-kondisi yang terjadi sesuai fakta yang kami lakukan, yang kami kerjakan, dimana sebagai tugas kami sebagai kurator berdasarkan aturan-aturan yang ada di dalam kepailitan. Kemudian hal-hal lain yang lebih.., kemudian jadi kami berusaha untuk tidak membenturkan antara berlakunya Undang-Undang Kepailitan dengan undang-undang yang diatur dalam BPHTB, sehingga yang kami sampaikan apa yang sudah kami revisi, kami tidak buat lagi secara seperti yang kemarin yang bertele-tele, Yang Mulia. Jadi langsung menyangkut bahwa permohonan kami hanya sebatas memintakan diberlakukan hal-hal khusus apabila terjadi sebagaimana yang kami lakukan di dalam tugas kepailitan kami terhadap penerapan Pasal 2 dan Pasal 6 BPHTB. 5. KETUA: ACHMAD SODIKI Bisa dijelaskan khusus itu apa? 6. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya, Pak? 7. KETUA: ACHMAD SODIKI Bisa dijelaskan yang khusus itu apa? 8. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Maksud saya yang khusus bahwa kami melaksanakan tugas selaku kurator adalah berdasarkan Undang-Undang Kepailitan dimana kami merasa kami sudah melaksanakan tugas tanggung jawab kami sesuai aturan hukum tetapi di dalam kenyataannya bahwa penerapan dari Pasal 2 ini tidak melihat adanya hal-hal yang kami lakukan demikian, Pak. Jadi semua diterapkan secara berlaku umum, sehingga kami memintakan persyaratan khusus di dalam penerapan Pasal 2 tersebut. Demikian, Pak. 9. KETUA: ACHMAD SODIKI Petitumnya berubah ndak? 10. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Petitumnya berubah, Pak. Jadi yang seperti yang saya sampaikan tadi bahwa di dalam petitum di sini pada halaman 9 jadi.., saya bacakan saja Pak, langsung pada poin 2, bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis sebagaimana ditegaskan 2

6 dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana disebutkan di atas, oleh karenanya Pemohon memohonkan uji materiil terhadap Pasal 2 ayat (2a) dan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1997 dengan perubahannya menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau disingkat BPHTB yang penerapannya sangat merugikan kepentingan hak-hak konstitusional atau hak-hak dasar Pemohon yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dikarenakan penerapan Pasal 2 ayat (2a) dan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 1997 dengan perubahannya menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang mengatur tentang persyaratan umum pengalihan hak dan pengenaan nilai perolehan objek pajak sangatlah terbatas dan tidak dapat mengakomodir apabila terjadi hal-hal khusus atau kondisi khusus apabila terjadi pengalihan hak akibat hal-hal atau kondisi khusus seperti dalam kepailitan sebagaimana terurai pada uraian-uraian bagian atas. Kemudian yang berikutnya bahwa penerapan yang benar dan konstitusional atas ketentuan Pasal 2 ayat (2a) dan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1997 dengan perubahannya menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 tentang Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan jika dihubungkan dengan pasal dalam Undang-Undang 1945 sebagaimana terurai..., terurai di atas seharusnya menunjukkan kesetaraan di muka hukum yang adil bagi Pemohon yang telah menjalankan tugas profesinya sebagai kurator dalam persyaratan tugas pengurusan dan pemberesan kepailitan PT. Anita Vira Andika pailit, berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Berikutnya bahwa Pemohon telah mengalami kerugian terhadap hak-hak konstitusional dan hak-hak dasar dan materiil dimana Pemohon telah kehilangan haknya atas pengakuan jaminan dan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta kehilangan haknya untuk mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja sebagaimana bunyi Pasal 28D ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Di dalam petitumnya..., jadi yang dimohonkan oleh Pemohon sesuai uraian tersebut adalah juga haruslah mencakup, mengakomodir hal-hal khusus apabila terjadi pengalihan hak akibat hal-hal kondisi khusus seperti dalam kepailitan dengan cara penambahan poin maupun butir-butir dalam ayat pasalnya. Demikian, Pak. 11. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, baiklah. Mestinya memang ada beberapa yang masih belum diperbaiki ya, karena Saudara kelihatannya juga menambah pasal Undang-Undang Dasarnya yang Saudara pertentangkan dengan 3

7 ketentuan-ketentuan Pasal 2a ayat (2) huruf a mestinya disebut begitu ya, bukan Pasal 2 ayat (2a) begitu..., Pasal 2 ayat (2) huruf a, Pasal 6 ayat (2) huruf a..., ini masih Pasal 6 ayat (2) apa ada huruf a-nya? Huruf a-nya enggak ada? Jadi Pasal 2 ayat (2) saja ya? Ya, jadi mestinya Saudara juga bisa menguraikan bahwa Pasal 27 ayat (1), ayat (2) ini masing-masing menjadi kelengkapan mengapa masingmasing dari Pasal 2 ayat (2) huruf a dan Pasal 6 ayat (2) itu bertentangan dengan satu Pasal 27 ayat (1) argumentasinya apa dan sebagainya. Baiklah, jadi ini kelihatannya Saudara ingin juga konstitusional bersyarat ya, konstitusional bersyarat yang mengatur syarat umum tentang pemindahan dan nilai perolehan objek pajak, ya. Cuma Saudara kelihatannya mungkin apa yang saya tanyakan tadi tidak secara rinci apa yang disebut dengan mengakomodir hal-hal yang khusus sehingga kalau itu di..., tidak diakomodir Saudara mengalami kerugian, faktanya itu apa begitu maksudnya, faktanya itu apa? Baiklah nanti dalam persidangan yang akan datang kita akan dengar lagi penjelasan dari Saudara. Tapi kalau memang tidak dijelaskan mungkin yang menanggapi juga akan sulit juga ya. Nah, saya persilakan Pak Akil, silakan. 12. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Ya, karena ini sudah perbaikan ya mungkin catatan-catatan kecil saja. Yang Saudara maksud itu Pasal 2 ayat (2) ya? 13. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya, Pak. 14. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Pasal 2 ayat (2) huruf a? 15. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Betul, Pak. 16. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Ya kan, karena huruf a itu ada sampai 9 begitu? Ya? 17. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya, Pak. 4

8 18. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Jadi Pasal 2 ayat (2) perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi a) Pemindahan hak karena dan seterusnya sampai dengan 9 semuanya itu ya? 19. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya. Sampai dengan 13, Pak. Undang-undang yang perubahannya sampai dengan 13, Pak. 20. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Oh, ada 20..., (...) 21. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2000 sampai dengan HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Enggak, kalau di sini kan Undang-Undang Nomor 20 itu Pasal 2- nya? (...) 23. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya, Pak. 24. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Sampai dengan 9 kalau huruf a nya. 25. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Sampai 13, Pak. 26. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Ini dari bukti yang Saudara tampilkan di sini 9, undangundangnya kan kita pakai O20? 27. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya, Pak. 5

9 28. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR 20, oh ya sampai dengan 13, Pasal 2 ayat (2) huruf a, 1 sampai 13 itu? 29. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Ya Pak, betul Pak. 30. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Jadi yang dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar itu adalah pemindahan hak karena jual beli, tukar-menukar, hibah, wasiat, waris, pemasukan dan seterusnya. Jadi hanya 2 saja diakui ya? Kalau pemberian hak baru karena kelanjutan pelepasan hak dan di luar pelepasan hak. Yang di atasnya tidak terkena, kan begitu. Nah, karena itu lalu Saudara menambah batu uji ya kan, yang tadinya hanya menggunakan Pasal 20 berapa ini, 28D ayat (1) dan (2) tadinya 1 saja batu uji sekarang jadi banyak, tambah 27 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28 ayat (2), Pasal 28I ayat (2), yang tentunya ini mempunyai tafsir yang cukup banyak juga. Ya, jadi teori jala begitu, mulai dari jaringan yang satu jaringnya ini kena semua begitu, ya. Nah, lalu maksudnya itu dimintakan tafsir dalam keadaan yang khusus? 31. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Betul, Majelis. 32. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Jadi kalau saya lihat petitum nomor 2 dan 3 ini dia tidak berkaitan dengan norma jadinya tapi penerapan jadinya. Kemudian di halaman 9-nya kesimpulan nomor 2 itu jelas Saudara menyatakan bahwa yang penerapannya sangat merugikan kepentingan hak-hak konstitusional, hak-hak dasar yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Seharusnya yang pemberlakuan dari undang-undang ini telah merugikan hak konstitusional Pemohon yang dijamin di dalam Undang- Undang Dasar. Sebab kalau penerapannya akibatnya bukan karena normanya yang tidak sah, kan kira-kira begitu, perbuatan hukumnya yang bikin tidak sah itu. Padahal Saudara ingin menguji bahwa norma itu bertentangan dengan hak konstitusional Saudara misalnya hak untuk memperoleh penghasilan yang layak misalnya, yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar itu apakah hak memperoleh penghasilan yang layak Anda itu menjadi terkurangi dengan adanya pemindahan hak yang misalnya jual beli, ya kan? 6

10 33. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Betul, Pak. 34. HAKIM ANGGOTA: M.AKIL MOCHTAR Itu yang seharusnya bisa diuraikan menurut saya. Apakah karena penghasilan Saudara, ini salah satu saja itu, karena tukar menukar, hibah, yang dalam ketentuan undang-undangn ini termasuk peralihan hak atas tanah, kan begitu. Dengan demikian beberapa catatan itu saya kira menjadi penting untuk Saudara pertimbangkan karena nanti kan kalau misalnya ini masuk ke sidang pleno tentu karena kan diberikan sampaikan juga keterangan dari Pemerintah dan DPR terhadap hal itu, ya. Jadi seharusnya perubahan batu uji itu tidak hanya sekedar menambah pasal Undang-Undang Dasar-nya tetapi elaborasi dari hak Saudara yang dijamin di dalam pasal-pasal Undang- Undang Dasar itu yang harus Saudara jelaskan, kan begitu. Ya misalnya Pasal 28I misalnya, di sini Saudara menggunakan ayat (2) Saudara, setiap orang bebas dari perlakuan diskriminatif, apa yang dimaksud dengan perlakukan diskriminatif di sini? Bukankah perlakukan diskriminatif itu ditujukan kepada kelompok yang tertentu yang membatasi hak-hak politik yang didasari atas suku, agama atau yang didasari atas jumlah apa namanya, konsep pluralitas yang ada di dalam masyarakat kita, begitu. Apakah itu berkaitan dengan diskriminatif, sementara Saudara misalnya berhak mencalonkan diri jadi Presiden, tapi menurut undang-undang ini tidak boleh karena ada syaratnya Anda berkacamata misalnya, sehingga syarat Calon Presiden berkacamata itu adalah tindakan diskriminatif, kan kira-kira seperti itu. Jadi masing-masing rumusan Undang-Undang Dasar itu pasti ada yang dimaksud. Ya, saya memberi contoh saja karena Saudara memasukkan Pasal 28I ayat (2) perlakuan yang diskriminatif terhadap apa? Apakah Saudara yang kurator ini mendapat perbedaan dengan kurator yang lain? Setahu saya apa ini, kuratornya, kurator ya? 35. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS Betul, Pak. 36. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR Diatur, misalnya dulu pernah diuji bahwa seorang kurator itu paling banyak menangani 2 ( ) 37. PEMOHON: HARRY MULYONO MACHSUS 3, Pak. 7

11 38. HAKIM ANGGOTA: M. AKIL MOCHTAR 3 ya? Ya itu dianggap diskriminatif, seharusnya jangan dibatasi, seberapa banyak pun boleh, kan gitu. Tapi ada prinsip juga yang harus diakomodir, kan gitu. Konsepsi dari, konsep atau pelayanan kepada pihak yang menggunakan jasa kurator juga kan kepastian hukumnya juga perlu dipertimbangkan dan konsepsi distribusi keadilannya juga harus diberikan dengan keadilan yang sama, ya kan. Kalau misalnya tanpa batas bisa saja numpuk di satu kurator, karena itu bergantung Hakim juga nunjuknya, kira-kira itu diskriminatif. Tapi kalau ini berkaitan dengan hak sehingga apa namanya, perolehan hak atas tanah yang diakibatkan dengan perubahan ini kan diikuti dengan NJOP dan segala macam itu kan, sehingga terjadi pengurangan upah, terjadi kekurangan penghasilan akibat berlakunya pasal ini misalnya. Kalau itu sih masih bisa diinikan, tapi kalau diskriminatif, ya saya, tapi saya membaca saja dari permohonan Saudara. Itu catatan-catatan kecil ya untuk Saudara persiapkan nantinya, karena dalam persidangan berikutnya kan Saudara harus mengajukan Ahli ya. Kalau Saksi mungkin enggak begitu penting dalam perkara ini karena ini perdebatannya Ahli. Saudara siapkanlah yang siap kalau seandainya nanti ini di sidang Pleno kan. Dari saya itu Pak, terima kasih. 39. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, baiklah itu menjadi catatan tambahan supaya Saudara bisa menjelaskan nantinya lebih rinci ya dalam sidang-sidang akan datang. Kalau Saudara tidak setuju dengan perolehan atas tanah dan bangunan dalam Pasal 2 ayat (2) itu ya, itu lalu apa alternatif lainnya, kan gitu. Tapi itu harus dijelaskan, tidak cukup hanya tidak mengakomodir ya, semestinya begitu, supaya kita bisa melihat defect atau cacat yang ada Pasal 2 ayat (2) huruf a itu, ya toh, oh cacat ini karena ndak mengakomodir yang ndak mengakomodir itu apanya. Ya dengan demikian kita bisa memberikan suatu keputusan barangkali suatu alternatif, bukan hanya sampai nomor 13 tapi mungkin sesuai dengan apa yang Saudara minta. Harus ditafsirkan juga sebagai gini, lha ini kalau kejelasan itu kan penting, karena ini semuanya kan hanya satu, semacam satu batasan bahwa yang namanya peralihan perolehan hak itu, itu berupa pemindahan hak, ini kan umum saja ya. Apakah kemudian jual-beli, tukar-menukar itu merugikan Saudara, mungkin orang lain ndak rugi juga, tapi ini kan kalau itu dipermasalahkan lalu masalah penerapannya, bukan masalah istilahnya. Tapi kalau ada perubahan di dalam undang-undang kemudian lalu menimbulkan kerugian pada Saudara ya itu apanya, gitu. Kalau nanti tidak jelas yang Saudara minta, kami pun tidak jelas pula harus mengabulkan apa yang diminta gitu loh, kan gitu toh. Ya, jadi ini tolong jadi catatan, Saudara nanti pada sidang yang akan datang boleh mengajukan Ahli ya, atau bukti tertulis yang lainnya 8

12 yang diakui oleh Mahkamah. Cukup ya, Saudara? Baik, kita ketemu pada sidang yang akan datang dan dengan demikian bukti nanti belakangan saja, usahakan ya. Baik, jadi daftar Ahli kalau mau mengajukan Ahli silakan. Jadi dengan demikian maka sidang saya nyatakan selesai, cukup, dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 13 Desember 2010 Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan, t.t.d. Kasianur Sidauruk NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 9