Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo"

Transkripsi

1 Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi Harsono ini digabung sekaligus dengan Djoko Tetratmo, Yang Mulia karena pada intinya hampir sama Yang Mulia. Terima kasih. : Coba saudara Penasehat Hukum bagaimana itu? Keberatan apa tidak? : Pada dasarnya tidak ada masalah Yang Mulia. : Tidak ada masalah. Silahkan. : Saksi Budi Harsono dan Saksi Djoko Tetratmo. : Djoko ini sudah disumpah atau belum? Sudah. : Yang Budi Harsono yang belum Yang Mulia. : Yang Budi yang belum, Djoko sudah ya. Baik saudara Budi Harsono. : Betul Pak. : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana? Saksi (BS) : Tuban, 29 April Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) : Laki-laki, kewarganegaraan, agama saudara? : Islam. : Pekerjaan saudara? Pekerjaan? : Pensiunan PLN. : Pernah menajabat sebagai Direktur Utama PT. Data Energy Infomedia? : Betul. : Alamat tempat tinggal saudara? : Sekarang saya di Cipinang Pak. : Sebelumnya di jalan Apartemen Taman Rasuna 17?

2 Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) : Dengan terdakwa kenal ya? : Kenal Pak. : Ada hubungan keluarga? : Tidak. : Hubungan pekerjaan dalam hal saudara di gaji oleh terdakwa? : Tidak. : Sebelum memberikan keterangan sebagai saksi saudara disumpah dulu menurut agama yang saudara anut. Islam. Silahkan berdiri. : Saudara ikuti lafazh sumpah sebagai saksi. Bismillahirrahmanirahim. : Bismillahirrahmanirahim. : Demi Allah saya bersumpah. : Demi Allah saya bersumpah. : Sebagai saksi dalam perkara ini. : Sebagai saksi dalam perkara ini. : Akan memberikan keterangan. : Akan memberikan keterangan. : Dengan sebenarnya. : Dengan sebenarnya. : Tidak lain. : Tidak lain. : Dari pada yang sebenarnya. : Dari pada yang sebenarnya. : Silahkan. : Kemudian saudara siapa? : Djoko Tetratmo. : Djoko kan dalam persidangan sebelumnya saudara telah disumpah ya?

3 : Betul. : Itu sumpah tersebut masih mengikat pada persidangan hari ini. Sumpah itu berarti bahwa saudara harus memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami, lihat sendiri, saudara dengar langsung. : Baik. : Baik. Terhadap saudara, apa yang saudara ketahui berkaitan dengam masalah CIS RISI, sehingga saudara terdakwa dihadapkan sebagai terdakwa di dalam persidangan ini. : Setahu saya bahwa CIS RISI adalah satu teknologi informasi yang digunakan di dalam sistem pelayanan tata usaha pelanggan di PLN Distribusi Jaya dan Tangerang. : Ketika itu saudara menjabat sebagai apa disana? : Manager bidang keuangan. : Coba dalam kaitan dengan CIS RISI itu apa yang saudara lakukan itu. : Saya juga sebagai anggota panitia Re-negosiasi dan sebagai anggota panitia penunjukkan langsung CIS RISI. : Yang menunjuk saudara sebagai panitia tersebut siapa? : GM, Pak Margo Santoso. : Pak Margo Santoso. Terus bagaimana itu? Saksi (JT) : Maksudnya? Saksi (JT) : Saudara ditunjuk sebagai panitia? : Lalu apa yang saudara lakukan setelah saudara ditunjuk sebagai panitia penunjukkan langsung? : Betul. : Sebelum panitia penunjukkan langsung kan ada lagi panitia sebelum itu (dipotong oleh Saksi DT) Re-negoisasi. : Re-negoisasi. Coba bagaimana? Ceritakanlah itu!

4 : Saya ditunjuk sebagai wakil sub-bidang keuangan, dimana disitu salah satu tugas ikut menegoisasi CIS RISI dengan PT. Netway. : Coba bagaimana? Prosesnya gimana? Negonya gimana? : Setahu saya bahwa pada saat itu kita negoisasi bersama-sama, kita hitung bersama-sama, semua anggota tim re-negoisasi, dimana pada saat itu kalau tidak salah, saya ingat bahwa penawaran Netway itu dari 355 terus turun jadi 150. Kita memberikan satu penawaran sampai dengan Rp 155 M, disitu terjadi kesepakatan untuk tidak sepakat, sehingga (dipotong oleh ) : Apa yang dimaksud terjadi kesepakatan itu tidak sepakat? : Ya karena dia menghargai 150, eh 190. Kita tim Re-negoisasi menetapkan maksimal pada 155. : Terus. : Itu yang kami lakukan disitu. : Kapan? Terus pada akhirnya gimana? Ada kesepakatan ga akhirnya? : Tidak sepakat. : Kemudian saudara kan ditunjuk sebagai tim penunjukkan langsung ni (dipotong oleh Saksi DT) : Tim penunjukkan langsung (dipotong oleh ) : Maksudnya gimana ni? : Ya mengadakan negoisasi kembali dengan PT. Netway akhirnya finalisasi 100, menurunkan 1 harga menjadi 100.., maaf agak lupa Pak ya. : Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Iya betul. : Sebelum saudara menandatangani Berita Acara tersebut, saudara membacanya. : Betul. : Benar tanda tangan saudara disana ya? : Terus ada kesepakatan kan harga antara PT. Netway dengan PLN?

5 : Ada. : Lalu telah adanya kesepakatan harga sebesar (perkataan hakim tidak jelas) dalam berita acara sidang, lalu ditunjuklah PT. Netway. : Betul. : Adakah ketika saudara sebagai baik tim Re-negoisasi maupun tim penunjukkan langsung, adakah saudara terdakwa memberikan arahanarahan kepada saudara? Atau perintah-perintah kepada saudara agar PT. Netway ditunjuk? : Selama saya sebagai panitia re-negoisasi maupun sebagai anggota penunjukan langsung, saya tidak pernah berhubungan dengan beliau baik lisan, secara telepon maupun secara kontak fisik. : Lalu saudara melaporkannya, mempertanggung jawabkan pekerjaan saudara kepada siapa? : Ke GM. : Ke GM, yang pada waktu itu siapa? : Penunjukan langsung waktu itu Pak Fahmi Mochtar. : Pak Fahmi Mochtar. Itu tahun berapa itu? : 2003 mungkin ya. : 2003 ya. Terus PT. Netway akhirnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut? : Iya betul. : Itu dari tahun berapa sampai tahun berapa? : Mulai 2004 Pak ya. Kemudian saya pertengahan 2005 sudah pindah ke PLN Pusat jadi kami tidak tahu lagi prosesnya. : Pelaksanaannya bagaimana saudara tidak tahu? : Tidak. Saksi (BS) Saksi (BS) : Saudara, apa yang saudara tahu? : Ya baik Yang Mulia. Jadi saya ketahui sejak (dipotong oleh Hakim Ketua). : Pada saat itu? : Pada saat itu (dipotong oleh ).

6 Saksi (BS) : Saudara sebagai apa? : Saya sebagai Manajer Bidang Perencanaan. : Terus bagaimana? Saksi (BS) Saksi (BS) Saksi (BS) : Tahun 2001 diawali dengan permintaan GM untuk menunjuk langsung (dipotong oleh ). : Siapa pada waktu itu? : Margo Santoso. : Margo Santoso (dipotong oleh saksi BS). : Untuk menunjuk langsung PT. Netway utama ini sebagai pelaksana dalam pekerjaan, dukungan operasi dan pemeliharaan. Itu pada waktu itu sebenarnya kita dari para Manager itu sudah mengingatkan beliau bahwa ini kenapa kok ditunjuk langsung. Jadi, kita dari tim atau dari panitia. Waktu itu kan panitianya dibawah perencanaan itu, ada saudara Djoko, motornya. Kita sebagai tim, panitia lelangnya. Kemudian kita minta agar itu dibahas atau dikaji oleh konsultan hukum. Konsultan hukum itu yang ditugaskan oleh saudara Margo Santoso adalah RSP. Memberikan kajian hukum bahwa itu memang prinsipnya penunjukan langsung bisa memenuhi persyaratan sesuai SK 038. Disitulah kemudian panitia dibawah Djoko ini mulai mengadakan proses penunjukan langsung untuk kerjakan kontrak-kontrak kecil. Yang adalah dukungan operasi dan pemeliharaan, karena memang teman-teman dari PLN dengan adanya CIS RISI ini beroperasi, belum bisa mengoperasikan maupun memelihara. Karena adanya perubahan-perubahan TDL yang terjadi sejak tahun 2001 itu perlu perubahan TDL secara berkala, maka ditunjuklah Netway ini sebagai pelaksana. Kemudian pada tahun 2001 juga saya sebagai manajer Bidang Perencanaan ditugaskan juga oleh Pak Margo Santoso sebagai anggota dari tim Re-Evaluasi dan Re- Negosiasi. Di bawahnya Pak Djoko sebagai Manager keuangan, saya berada satu tim dengan Pak Djoko. Kemudian di dalam tugas saya sebagai sub tim bidang keuangan di tim Re-Evaluasi dan Re-Negoisasi itu kami menghitung HPS. Menghitung HPS berdasarkan manmonth yang dihitung oleh sub bidang teknik yang waktu itu adalah diketahui oleh saudara Supanca. Jadi, tugas tim keuangan ini, setelah kita mendapatkan manmonth dari pada sub tim teknis hasil nego dengan Netway, itu kita pakai peraturan Bappenas untuk membuat HPS. Peraturan Bappenas tahun 2000 kalau tidak salah, saya agak lupa Yang Mulia. Itu kita buat dengan faktor tertentu, kemudian dengan biaya langsung personil dan biaya langsung non-personil dapatlah 1 angka. Waktu itu ingat saya, pada waktu kita menghitung itu, saudara

7 Soendjoko yang menghitung persis secara teknis saudara Soendjoko yang tahu persis. Yang sekarang sudah meninggal, almarhum. Mereka menyadarkan ke saya angka Rp. 100 M, HPS awal itu. Kemudian penawaran dari PT. Netway itu seingat saya Rp 356 M atau Rp 355 M. Ini kan jauh sekali antara HPS dengan HPS kita. Disitulah, jadi di dalam ini Yang Mulia, perlu saya jelaskan bahwa di dalam Re-Negoisasi, di dalam Re-Evaluasi dan sebagainya itu tim kita ini selalu diikuti oleh saudara Margo Santoso, sebagai GM. (dipotong oleh ) Saksi (BS) : Pengertian diikuti itu bagaimana? (dipotong oleh saksi BS). : Dia ikut, di Lembang, kita dikumpulkan di Lembang, kemudian dia mengikuti, memberikan arahan kepada kita. Termasuk pada waktu kita lapor itu, harganya itu sebenarnya HPS nya 100, kemudian beliau, kalau tidak salah disitu ada saudara Gani Abdul Gani maupun juga ada saudara Fadjar Wijaya selaku ketua panitia, apa nggak bisa HPS itu dinaikkan? Saya bilang nggak bisa HPS itu dinaikan, karena kita menghitungnya berdasarkan manmonth yang sudah ada dan juga audit pay roll yang sudah ada. Terus ingat, saya ingat betul saudara Margo Santoso itu meminta, bagaimana kalau dimasukkan ini, tenaga asing. Ya saya bilang tenaga asing ini memang perlu atau nggak, saya kan bukan orang IT. Jadi yang orang IT itu saudara Pandu Angklasito dan juga disitu ada saudara Supanca, yang kita anggap paling mengetahui tentang IT. Jadi, kalau mengenai manmonth itu apakah disitu perlu tenaga asing dan sebagainya itu silahkan saja Pak Margo untuk bicara dengan sub tim teknis. Kemudian saya tidak tahu bagaimana ceritanya, ternyata kemudian sub tim teknis itu memberikan satu hasil lagi dimana disitu sudah masuk tenaga-tenaga ahli dari PT. Netway yang katanya memang perlu tenaga ahli dari luar itu. Sehingga setelah kita hitung timbullah HPS yang Rp. 155 M itu. : Saudara tadi katakan bahwa PT. Netway ikut juga dia menentukan HPS itu? : Dia mengusulkan kepada saudara Margo Santoso. : Kemudian usulan itulah yang disetujui dengan memasukkan tenaga asing itu. : Apakah sebagai panitia saudara bersama tim itu juga mengadakan penelitian kembali nggak? Ini kan dari Netway banyak banget dari 100 menjadi 150.

8 Kita kan sub tim keuangan, jadi yang bertanggung jawab kepada manmonth itu adalah di sub tim teknis, yang saudara Supanca ini. Itulah yang bertanggung jawab mengenai manmonth dan juga organisasi maupun juga CV dari pada tenaga yang harus ada di dalam tenaga ahli, yang harus mereka sepakati bersama dengan PT. Netway. : Lalu tim mau tidak mau menyetujui itu ya? : Iya karena kita tim keuangan itu hanya membuat HPS waktu itu di tim Re-Evaluasi itu. Kemudian nyambung kepada ceritanya Pak Djoko tadi, bahwa Pak Djoko Tetratmo kita sodorkan angka itu, kemudian Rp. 155 itu, kemudian diadakan negoisasi dengan PT. Netway, mereka juga tidak bisa menyetujui, mereka hanya turun sampai Rp. 190 M dan setelah itu terjadi deadlock. Setelah terjadi deadlock kemudian awal 2003 saya di panggil oleh Pak Margo sebagai GM. Saya diminta sebagai ketua tim penunjukan langsung. Saya waktu itu kalau tidak salah ada saudara Fadjar, ada saudara Pandu, ada Dewono. Saya menolak. Kenapa waktu itu saya menolak karena saya mengganggap bahwa saya itu tidak kompeten untuk menjadi ketua tim atau ketua panitia karena saya belum pernah sekalipun menjadi panitia lelang. Kedua, ini kan pada waktu tim Re-Evaluasi itu juga sudah terajdi deadlock. Jadi, saya khawatir saya tidak akan bisa juga melakukan pekerjaan sebagai tim itu, dan ketiga memang saya melihat bahwa ini kenapa sih kok tidak di tender saja. Saya sama Pak Djoko kalau tidak salah waktu itu juga ada, sedang mengusulkan kepada GM untuk di tender saja kaerena memang kita melihat itu kan pekerjaan nilainya sangat besar kenapa tidak di tender saja. Jadi Pak Margo yang menolak, ini tidak bisa lagi. Kita sudah ada tim yang sebelumnya bahas. Kemudian sudah sampai pada finishing terakhir, jangan sampai alasan Pak Margo, kita ulang lagi prosesnya mulai awal. Kemudian alasan Pak Margo juga tidak ada orang lain yang mau menjadi ketua. Terus kemudian saya mau menjadi ketua, asalkan saya bisa melibatkan seluruh Manager bidang di DKI itu menjadi ketua eh, menjadi anggota tim termasuk saudara Soendjoko yang biasa memproses panitia itu dan tim yang diadakan di perencanaan yang sudah mengetahui proses yang kontrak-kontrak kecil itu. Itu saya minta diikiutkan sebagai anggota tim sehingga bayangan saya bahwa tim ini akan lebih qualified dan lebih mudah untuk mengadakan perhitunganperhitungan maupun negosiasi. Setelah itu berjalan kemudian kita, kalau nggak salah bulan Mei atau bulan April itu ditugaskan oleh Pak Margo untuk (dipotong oleh ). : Tahun? : Tahun Itu mulai kita bekerja, jadi mulai dapet SK Februari 2003 kita mulai mempersiapkan, karena kita menerima TOR dari fungsioanal

9 eh dari struktural yaitu dari saudara Dewono dan dari saudara Pandu. Kemudian (dipotong oleh ). : Apa yang dimaksud dengan TOR itu? : TOR ini semacam rambu-rambu, kerangka acuan. Jadi semacam ini inti dari pada RKS, disitulah keinginan-keinginan dari pada struktural dalam hal ini keinginan dari bidang IT dan bidang komersial yang sebenarnya sabagai user dari pada sistem IT, ini dituangkan ke dalam kerangka acuan itu, TOR itu, untuk sebagai dasar nanti perhitungan manmonth dan negosiasi dan sebagainya itu Yang Mulia. Dari situlah kita, dari TOR itulah panitia membuat RKS. Jadi intinya TOR itu kerangka acuan itu ditambahi lagi dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis yang harus dilakukan. Kita dari tim waktu itu melaporkan kepada saudara Margo Santoso bahwa yang akan kita lakukan ini sebatas hanya bisa dengan aturan Bappenas yang kita tahu, dan Pak Margo setuju dengan itu, maka kita kemudian bekerja berdasarkan rambu-rambu yang sudah disepakati oleh GM. Yaitu pertama, bahwa pekerjaan outsourcing ini hanya dua tahun. Kemudian kita sepakati bahwa manmonth yang dari tim evaluasi, Re-evaluasi yang sudah lebih dulu menghasilkan angka 4380 kalau tidak salah, manmonth itu kita pakai sebagai dasar menghitung HPS. Kemudian yang ketiga kita pakai hasil-hasil dari tim evaluasi yang relevan itu akan kita pakai sebagai dasar tim penunjukan langsung untuk melakukan negosiasi. Dan pada waktu negosiasi kita dikumpulkan di Bandung, kalau tidak salah di hotel Jayakarta. Itu pun pak Margo Santoso sebagai GM juga ikut disitu untuk bersama-sama dengan kita melakukan negosiasi dengan PT. Netway. Singkat kata dari hasil negosiasi itu yang semula di tim Re-Evaluasi mentok di Rp. 190 M kemudian kita bikin HPS Rp. 147 M, kemudian hasil nego disepakati Rp. 142 M. Itu yang kita laporkan kepada GM dan GM setuju itu untuk dilaporkan kepada Direksi. Demikian Yang Mulia. : Mulai tahun berapa lalu PT. Netway melaksanakan pekerjaan tersebut? : Ternyata setelah itu dibawa, dilaporkan ke Direksi, maka Direksi minta dilakukan nego ulang. Pada waktu nego ulang itu sebetulnya saya bersama dengan beberapa teman yang lain itu sudah mutasi ke PLN Pusat tapi diperintahkan oleh Pak Fahmi sebagai GM yang baru untuk tim yang lama ini yang tetap melakukan nego ulang. Dilakukan nego ulang lagi di Bogor pada tanggal November. Itu juga disitu seingat saya hadir Pak Margo Santoso yang memberikan arahan sehingga turun dari Rp. 142 M menjadi Rp. 137 M. Pada waktu itu saya sudah selesai tugas saya sebagai tim itu, saya tidak mengikuti lagi proses selanjutnya karena sudah pindah di PLN Pusat. Demikian Yang Mulia.

10 Hakim Anggota : Saudara saksi dulu ya, saudara Djoko ya, saudara, pemeriksaan saudara di penyidik KPK ini dikatakan benar ya? Hakim Anggota : Pada tahun 2000, saudara pada pemeriksaan tanggal 12 Mei ini memberikan keterangan bahwa pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh PLN kepada PT. Netway itu ada 22 tahap. Dengan total pembayaran sebelum dipotong PPh Rp Betul itu rinciannya? : Betul. Dari data yang kami lihat betul. Hakim Anggota : Betul ya, semuanya sudah betul ya? Hakim Anggota : Kemudian di dalam pemeriksaan saudara juga mengatakan bahwa sebenarnya tim Re-Evaluasi dan negosiasi itu merekomendasikan untuk menghentikan sementara, betul itu? : Iya di dalam laporan tim betul. Hakim Anggota : Sebenarnya yang dihentikan sementara ini, apakah perundinganperundingan itu atau bagaimana? Apa yang saudara maksud penghentian sementara itu? : Setahu saya bahwa itu sementara dihentikan karena tidak terjadi kesepakatan menurut yang kami, yang saya tahu Pak. Hakim Anggota : Itu pada tahun berapa? 2002? : 2002 mungkin. Hakim Anggota : 2002, kemudian tidak lama kemudian dibentuk tim penunjukan langsung? : Iya Yang Mullia. Hakim Anggota : Itu kenapa? Tahu nggak saudara kenapa bisa terjadi demikian kenapa? Di satu sisi ada deadlock sepakat untuk menghentikan sementara tapi di sisi lain kemudian dibuat tim penunjukan langsung? : Intinya persis saya tidak tahu. Apa yang dikatakan Pak Budi memang seperti itu, bahwa sebetulnya kami-kami ini pernah mengusulkan kepada saudara Margo, Pak Margo Santoso bahwa sebaiknya ini dilelangkan namun entah bagaimana dengan alasan yang disebutkan Pak Budi tadi bahwa akhirnya kok tahu-tahu ada diperintahkan kami sebagai tim penunjukkan langsung (dipotong oleh Hakim Anggota).

11 Hakim Anggota : Begitu? : Iya setahu kami begitu. Hakim Anggota : Saudara pernah diperiksa di penyidik. Disini saudara katakan bahwa, ini apa benar atau tidak saudara jawab ya. Hakim Anggota : Tentang adanya tim penunjukan langsung dinyatakan bahwa penunjukan tersebut memperhatikan Surat Direktur Utama PT PLN Nomor. 3163/070/SEKPER 2001 tanggal 23 November 200. Betul itu? : Iya mungkin itu konsideren dari pada tim itu seperti itu (dipotong oleh Hakim Anggota). Hakim Anggota : Apakah isi surat itu saudara tahu? : Saya sudah tidak ingat lagi. Hakim Anggota : Saudara tidak ingat lagi, baik. Pada waktu saudara sebagai tim Re- Evaluasi dan negosiasi. Apakah saudara pernah diberikan arahan-arahan oleh Margo Santoso? GM waktu itu. : Iya, arahan sifatnya umum ya. Hakim Anggota : umum ya? Hakim Anggota : Apakah saudara pernah mengikuti presentasi-presentasi dari PT. Netway? : Mungkin sekali saya ikut di dalam persentasi awal ya. Cuman karena saya tidak terlalu ahli di dalam Tekhnologi informasi, jadi saya hanya lewat saja, ya segitu saja. Hakim anggota : Kemudian pada waktu itu tim Re-Evaluasi ini membuat laporan tidak pada waktu itu? : Membuat. Hakim Anggota : Membuat (dipotong oleh Saksi DT). : Maaf membuat Re-Evaluasi tadi ya? Hakim Anggota : Iya Evaluasi, membuat laporan tidak? : Membuat. Hakim Anggota : Ditunjukkan kepada siapa waktu itu?

12 : Ke GM. Hakim Anggota : Apakah isi laporan itu seperti yang saudara tuangkan di dalam Berita Acara? : Betul. Hakim Anggota : Baik. Pada saudara ya Budi Harsono. Waktu tadi saudara katakan itu bahwa saudara menolak sebagai ketua tim? Hakim Anggota : Tapi di dalam ini siapa yang menjadi ketua tim penunjukan langsung waktu itu? : Waktu itu saya kemudian dipaksa menjadi ketua tim (dipotong oleh Hakim Anggota). Hakim Anggota : Oh waktu itu saudara dipaksa, tadi saudara tolak? Hakim Aggota : Tapi saudara dipaksa? Saya bilang waktu itu ketua tim harus benar-benar yang mengerti IT dan Manager bidang IT atau Manager bidang komersial karena merekalah usernya tapi Pak Margo bilang ya semuanya nggak mau. Beliau, sudah tahu saya menolak itu, tapi tahu-tahu keluarlah SK itu. SK tim penunjukan langsung, langsung keluar saya sebagai ketua (dipotong oleh Hakim Anggota). Hakim Anggota : Saudara sebagai ketua? Hakim Anggota : Pada waktu saudara menyusun HPS apa kriteria-kriterianya waktu itu? : Kriterianya kita memakai aturan Bappenas mengenai jasa konsultan tahun 2000 kemudian juga kita memakai Peraturan Pemerintah tentang pengkajian tenaga asing dan juga audit pay roll dari Netway yang sudah di audit dari konsultan publik. Itu yang menjadi dasar. Hakim Anggota : Apa tidak ada dari tim penunjukan langsung waktu itu yang ingin membandingkan dengan perusahaan lain? : Ini kan kita sudah dipepet dan harus ditunjuk si Netway itu Hakim Anggota : Tidak melakukan harga pasar waktu itu?

13 : Harga pasar itu begini. Pertama, kita tidak diminta oleh GM. Bahkan GM ini mendesak-desak terus panitia ini cepet selesai, cepat selesai. Itu yang terjadi, kemudian kenapa kita tidak harga pasar karena yang kita lihat di audited pay roll ini masing-masing tenaga ahli tanda tangan kemudian diketahui oleh si akuntan publik ini, jadi kita percaya bahwa memang itulah yang mereka bayarkan kepada si tenaga ahli itu. Hakim Anggota : Baik. Saudara sebagai ketua tim penunjukan langsung ada saudara pernah mendapat instruksi atau petunjuk dari terdakwa waktu itu? : Tidak. Hakim Anggota : Tidak ada ya. Jadi saudara semata-mata hanya dari? : Dari GM. Hakim Anggota : Cukup Pak. : Silahkan saudara Penuntut Umum. : Izin bertanya Yang Mulia. Kepada saksi Budi Harsono ya. Saya ingin minta keterangan lebih lanjut dari BAP saudara Nomor 13, Nomor 30 dan 31. Tadi saudara sudah membenarkan ya, BAP yang di penyidik? : BAP saudara nomor 13, nomor 30 dan 31 tanggal 22 Maret Saudara menerangkan bahwa Dirut mempertanyakan proses PL yang belum selesai, ini coba saudara bisa terangkan bagaimana ini Dirut mempertanyakan proses PL belum selesai, dan mendesak tim Re- Evaluasi. Bisa di (dipotong oleh Saksi B). Hakim ketua : Seingat saya, saya tidak ada itu ya. Jadi yang terjadi saat itu, Pak Margo Santoso lah yang mendesak-desak kita. Dengan berbagai cara menurut ceritanya Pak Margo itu, Pak Margo di desak oleh Dirut. Kita sendiri tidak mengerti Pak, apakah benar atau tidak itu Pak Margo di desak oleh (dipotong oleh ). : Keterangan BAP ya memang sudah kaya itu, setahu saya karena berdasarkan keterangan dari Margo, : Jadi dia bukan pernah mendegar langsung dari terdakwa, tetapi dari Margo. : Iya betul.

14 : : Kalau kita lihat juga pada keterangannya, pada nomor 13. Pada saat pelaksanaan re-evaluasi dan negosiasi saya tidak mengetahui dengan jelas. Setahu saya pada saat pelaksanaan re-evaluasi dan nego pernah di (perkataan tidak jelas) pernah dipanggil menghadap Dirut, dalam pertemuan itu Dirut mempertanyakan mengapa proses tender belum selesai dan mendesak tim. Ini bagaimana ini nomor 13 seperti itu? Pada pelaksanaan Re-Evaluasi dan nego saya tidak mengetahui dengan jelas. Setahu saya, pada saat pelaksanaan Re-Evaluasi dan negosiasi saudara Fajar Wijaya dan saudara Dodoh Rahmat beserta GM Margo Santoso pernah dipanggil Dirut. Dalam pertemuan tersebut Dirut mempertanyakan mengapa proses penunjukan langsung belum selesai. Ini yang saudara maksud dengan sepengetahuan saya (dipotong oleh Saksi B). : Cerita dari Pak Margo. : Oh. : Kan masih nyambung. : Maaf ya kalau yang dimaksud dengan sepengetahuan saudara lihat sendiri, saudara saksikan. Itu baru sepengetahuan (dipotong oleh Saksi B). : Maksudnya itu (dipotong oleh ). : Kalau saudara mendengar, kalau saudara mendengarkan dari Margo, itu sependengaran saudara. : Jadi yang saudara maksud disini adalah saudara mendengar dari Margo. : Iya mendengar dari Margo. : Ada lagi? : Lanjut kepada saksi Djoko ya. Jadi pada, saudara pada tahun Manager Keuangan ya. Tadi sudah menjelaskan mengenai pekerjaan CIS RISI sudah dilaksanakan dan sudah dibayar ya? : Betul. : Itu bisa saudara terangkan bagiamana sih itu mekanisme pembayaran itu? : Baik, terima kasih. Jadi, pertama kami jelaskan bahwa saya sebetulnya, era saya adalah Agustus sampai dengan tagihan yang ke-12, 12 sampai dengan 22 bukan saya lagi. Proses penagihan adalah proyek Manager

15 membuat suatu berita acara, kemudian pekerjaan, kemudian dia atas dasar lampiran tadi itu dengan bukti-bukti kwitansi diserahkan ke kami ke keuangan. Kemudian oleh keuangan dicek, diverifikaksi terhadap lampiran-lampiran tagihan tadi. Salah contoh adalah mengenai masalah (perkataan saksi tidak jelas) kemudian kwitansi-kwitansinya, kemudian berbagai macam apa. Kemudian dari kami cek lagi dengan apakah ini sesuai dengan kontrak atau tidak. Atas dasar itulah kami proses, tagihannya (perkataan saksi tidak jelas). Kita tanda tangani oleh 2 diantara 3 kita ajukan ke GM dan datangi Giro. Kita kirim, transfer melaui via Bank. : Baik. Itu berarti yang dibayarkan juga biaya langsung personal juga biaya langsung non personal ya? : Baik. Apakah juga disana ada kewajiban dari pada saksi untuk melakukan verifikasi terhadap semua permintaan pembayaran, baik itu untuk biaya langsung personal maupun biaya langsung non personal? : Iya verifikasi kami adalah mengenai masalah kebenaran kwitansikwitansi yang ada. Tapi secara physical, apakah sudah terlaksana dilapangan atau tidak kami tidak melakukan hal itu karena itu bukan keahlian kami dan bukan kewajiban kami. Itu adalah proyek Manager. : Baik. Untuk pembayaran roll-out CIS RISI ini diambilkan dari anggaran mana yang sepengetahuan saksi? : Anggaran APLN. : Disini saksi pada BAP Nomor 28 ya, menerangkan tahun 2004 dianggarkan Rp. 30 M, 25, Rp. 48 M ya? : Benar itu ya? Bagaimana itu? : Maksudnya yang dianggarannya atau dibayarkannya? : Ini keterangan saksi ya. Setelah anggaran CIS RISI menjadi anggaran investasi maka dengan sub masih berada di PLN Pusat, akan diturunkan ke PLN Disjaya berdasarkan permintaan kebutuhan ya? Jadi begini Pak, awalnya anggaran itu dari anggaran koperasi. Kemudian ada tim dari pusat, bahwa anggaran koperasi dipindahkan menjadi anggaran investasi. Jadi anggaran sudah ada. Adapun permintaan dari pada anggaran itu sudah dengan schedule dari pembayaran.

16 : Pertanyaan terakhir untuk saksi. Apakah saksi ada menerima sesuatu beruapa uang dari Netway? Saya pernah menerima. : Berapa besarnya? : Pertama Rp. 1 juta itu pada saat kami terima sebagai honor atau apa, waktu itu pernah di bandung. Kemudian pada saat saya itu mau meninggalkan tugas, dipindah ke Bandung Pusat, itu pun juga kami dipaksa, didesak bahwa ini sebagai suatu kenangan oleh Pak Ronald, itu saya terima Rp.12 juta. : Sudah dikembalikan ke KPK? : Sudah. : Kemudian untuk saudara Budi Harsono. Saudara juga kalau tidak salah sebagai tim penyusunan kontrak? : Bisa diterangkan bagaimana sampai dan apa yang saudara lakukan ketika saudara ditunjuk sebagai tim penyusunan kontrak? Jadi waktu itu sebenarnya saya sudah di PLN Pusat tapi diminta istilahnya membantu kepada PLN Disjaya, membantu dalam hal ini kemudian saya diminta oleh Pak Fahmi, GM yang pengganti Pak Margo untuk duduk sebagai tim kontrak. Di samping kita sebagai orang PLN, PLN juga meminta bantuan konsultan hukum yaitu RSP untuk menyusun kontrak itu. Kontrak itu disusun dengan draft yang dibuat oleh RSP dari sisi hukum kemudian kita bahas bersama-sama, baik dengan Netway maupun dengan tim kontrak itu sendiri. Di dalam kontrak itu jelas-jelas bahwa yang kita hasilkan sebagai hasil negosiasi Rp. 137 M itu adalah plafon maksimal karena kontrak yang disusun itu adalah kontrak at cost. Jadi dibayar sesuai dengan cost yang ditagihkan atau yang sudah diverifikasi oleh teman-teman dari keuangan. Termasuk disitu kita minta di dalam kontrak itu bahwa di dalam setiap pembayaran tentunya harus sesuai dengan audited payroll nya, maupun mereka juga harus menyetor bukti pembayaran pajaknya. Untuk masing-masing yang sudah dibayar BLT nya itu oleh Netway. Ini semua adalah untuk menghindari jangan sampai terjadi mereka bayarnya, cuma, misalkan gajinya Rp. 10 jt mereka cuma dibayar Rp. 5 jt misalkan. Itu sudah di protect di dalam kontrak itu bahwa harus ada laporan setoran pajak dari masing-masing personil yang ditagihkan ke PLN. Jadi sebenarnya kontrak yang kita lakukan itu baik itu harga satuan, harga satuan dalam hal ini khusunya adalah harga satuan Personil, itu tergantung dari pada

17 pay roll dari masing-masing personil yang memang sudah disetujui PLN dan di audit oleh akuntan publik mereka. Itu Pak, jadi makanya di dalam kontrak itu kita sebutnya bukan lumpsum kontrak tapi kontrak at cost; plafon maksimal, itu ada di pasal berapa saya lupa, tapi itu jelas-jelas ada di pasal itu bahwa kontrak ini adalah bukan lumpsum contract tetapi kontrak at cost, demikian. : Baik. Berbicara mengenai audit pay roll tadi ya, itu waktu saksi menjadi tim penunjukan langsung memang pernah meminta ya? : Minta kepada siapa? : Kepada Netway. : Kepada Netway. Setelah itu (dipotong oleh saksi). : Netway kita minta dengan mengirim surat kepada Netway. : Baik. Setelah diberikan oleh Netway apakah tim tidak pernah, tidak menguji lagi kebenaran? : Tidak. : Tidak ya. : Karena disitu kita percaya sekali dengan apa yang disampaikan karena di masing-masing personil itu daftar gaji itu si personilnya itulah yang tanda tangan, terus disampingnya ada tanda tangannya KAP nya itu, begitu. : Baik. Saksi tidak meneliti kebenaran itu, audit pay roll karena sudah merasa yang membuat itu akuntan publik ya? : Kemudian anda tanda tangan? : Betul. : Apakah memang secara kewajiban saksi sebagai tim PL, apakah ada kewajiban untuk meneliti kebenaran item-item yang akan dijadikan sebagai bahan pembanding pembuatan HPS? : Tidak. Karena apa? Itu juga sudah kita konsultasikan dengan GM dan itu nggak perlu. Itukan tanggung jawab mereka. : Maksud kami secara kewajiban. Apakah memang ada kewajiban tidak untuk meneliti?

18 : Tidak. : B aik. Terakhir ini pada BAP saksi nomor 41 saya bacakan langsung, keterangan saksi. Selaku ketua tim penunjukan langsung, apakah saudara mengetahui tentang ada atau tidaknya persetujuan dari RUPS? Terkait rencana pengikatan kontrak pekerjaan outsourcing roll out CIS RISI tersebut. saksi menerangkan, mengenai persetujuan dari RUPS tidak ada, persetujuan yang saya ketahui adalah berasal dari Dewan Komisaris. Persetujuan Dewan Komisaris PLN adalah sesuai surat Nomor 19 Pst tanggal 21 November 2003 perihal CIS RISI, dan juga persetujuan dari Direksi PLN diberikan melalui surat nomor tanggal 22 Desember 2003 perihal CIS RISI yang ditanda tangani oleh Direktur Utama PLN, Bapak Eddie Widiono. Bisa saksi jelaskan? : Gimana Pak? : Bisa saksi jelaskan ini? (dipotong oleh ). : Saya rasa sudah jelas ini. Persetujuan itu, dia mengatakan bahwa persetujuan itu hanya dari Dewan Komisaris berdasarkan surat-surat, kan gitu. Ya? Ada lagi? : Tambahan sedikit yang Mulia. Pak saksi Budi, tadi saudara menjelaskan bahwa terjadi negosiasi itu dari pihak PT. Netway itu siapa? Apakah Gani Abdul Gani sendiri atau ada orang lain? : Ya itu tadi, negosiasinya itu rame-rame gitu aja Pak (dipotong oleh ). : Tidak yang tadi pihak PT. Netway? : Ada Gani, semuanya-semuanya ada. Bahkan dari kita itu tadi GM Pak Margo Santoso juga ada. : Baik, terimakasih. Kemudian Pak Djoko, tadi saudara menjelaskan mendapat uang dari saudara Ronald. Setahu saudara Ronald itu siapa? : Ronald adalah staff dari pada PT. Netway. : Staff dari PT. Netway. Kemudian sedikit lagi, saudara menjelaskan disini dalam BAP ini, dalam BAP Nomor 22, Saudara menerangkan tim melakukan kajian ringmark dengan proposal lain yaitu PT Soluziona. Pertanyaan saya apakah yang dimaksud dengan proposal PT Soluziona ini terkait juga dengan masalah CIS RISI ini? : Saya kira tidak ya. Soluziona itu adalah satu PT yang lain. Jadi, sebenarnya kami tidak tahu persis disitu bahwa kami hanya melihat satu daftar dalam laporan keuangan kami, maaf, laporan tim, itu dilampirkan

19 bahwa Soluziona itu seperti ini, kemudian CIS RISI ini seperti ini. Jadi, Soluziona itu tidak berkaitan dengan PT Netway, itu PT berdiri sendiri. : Maksud saya, apakah PT Soluziona ini juga bergerak di bidang IT sama dengan PT Netway seperti itu? : IT, mungkin yang tahu persis Pak Budi Harsono (dipotong oleh Hakim Ketua). : Jangan..jangan kalau sudah tidak mungkin, jangan tanya. : Baik kalau begitu pertanyaan saya alihkan kepada Pak Budi Harsono. Sepengetahuan saudara PT Soluziona ini siapa? : PT Soluziona adalah pemenang tender di PLN Distribusi Jakarta Raya, eh, Distribusi Jawa Barat untuk pekerjaan IT yang sama dengan pekerjaan PT. Netway. Jadi pada waktu yang hampir bersamaan itu ada tender untuk (dipotong oleh ). : Oh di Jawa Barat ada tender? : Di Jawa Barat. : Pekerjaan sama persis? : Pekerjaan hampir sama, hanya kalau di DKI itu kan outsourcing kalau yang di Jawa barat itu seperti beli putus begitu. Beli, sistemnya itu dibeli (dipotong oleh ). : Dibeli oleh PLN? dan itu kita bandingkan dengan pelayanan yang di support oleh Netway dibandingkan support yang dilakukan oleh Soluziona ini jauh lebih banyak apa yang dilakukan oleh PT Netway karena apa? Karena selama dua tahun berjalan itu seluruh dari pada pekerjaan IT; operasi, pemeliharaan, pengembangan, kemudian baik itu software maupun hardware itu dikelola seluruhnya oleh PT. Netway. Sedangkan kalau di Jawa Barat itu mereka hanya tenaga-tenaga ahli saja. Demikian. : Tapi ada item-item yang sama? : Itemnya ada yang sama. : Dalam item yang sama ini harganya bagaimana? : Jadi mereka itu tenaga ahlinya itu hanya sangat terbatas dan akhirnya nggak jalan sistem itu, yang setahu saya.

20 : Nggak, maksud saya, harga yang di PT. Netway dengan harga Soluziona mahal yang mana? : Kalau di hitung per pelanggan memang tidak bisa item per item ya lebih mahal Netway, tapi Netway itu memberikan satu scope pekerjaan yang full outsourcing, gitu loh Pak. Tetapi kalau dari Soluziona itu dia hanya masang sistem IT nya, sudah. Yang jalankan orang PLN itu sendiri. Disitu bedanya Pak. : Ada tambahan? : Artinya kesimpulan kan bahan tidak bisa diajukan acuan (dipotong oleh Saksi B) : Tidak persis (dipotong oleh ). : Berbeda! Pekerjaannya berbeda, lingkup pekerjaannya berbeda, sistemnya juga berbeda, kan gitu. : Tambahan lagi satu. Saudara saksi ya, pak Budi Harsono. Saksi pernah mengikuti rapat tim Re-Evaluasi dan negosiasi pada hari kamis tanggal 17 April Ingat saksi? : Saya tidak ingat. : Disini ada teken nama saksi? : Baik, ini dalam salah satu notulen ya, ini ada keterangan dari Pak Zulkarnaen, Pak Fadjar, Pak Aziz bicara. Pak Fajar ada bicara, besok ketua tim akan bicara bahwa tawaran Netway untuk scope 5 tahun tidak bisa diterima tetapi yang 18 bulan bisa diterima. Silahkan di diskusikan dengan masing-masing sub tim. Masalah IPR tidak perlu diangkat karena sulit pembuktiaannya. Apakah saja alasan mendesak dan spesifik? Ada surat dari politeknik ITB bahwa mereka mengerjakan RISI dengan Netway tertanggal Agustus Bisa saksi terangkan (dipotong oleh ). : ( Pembicaraan Hakim tidak jelas karena tidak menggunakan mic). : Bukan ini ada notulen rapat Yang Mulia, dimana saksi hadir sesuai dengan tanda tangan ini (dipotong oleh ). : Tahu saudara itu? (dipotong oleh ). : Kemudian ada Pak Fajar bicara (dipotong oleh Saksi B). : Saya tidak ingat Yang Mulia.

21 Saksi (JT) : Baik. Kemudian lagi ini ada notulen rapat tim Re-evaluasi hari kamis juga pada tanggal 21 Maret Juga nama saksi ada disini, tanda tangan juga. Ini ada keterangan dari Pak Fajar. Pak Fajar mengatakan demikian: Masalah IPR PTPS 92 Netway mengatakan ada buktinya dan akan diserahkan ke Pak Rio hari senen depan. Kemudian Pak Heru mengatakan sampai dengan hari ini Netway belum pernah menyampaikan dokumen itu, kemudian Pak Sunggu Aritonang berbicara masalah IPR PTPS 92 milik Netway itu bohong. Tidak perlu dijadikan dasar untuk penunjukan langsung, bagaimana? Bisa saksi terangkan kejadian-kejadian itu? (dipotong oleh saksi) : Saya tidak ingat Yang Mulia. : Kejadian tahun berapa si itu? : 21 Maret 2002 Yang Mulia. : Nah sekarang 2011, wajarlah nggak ingat, 9 tahun : Cukup..cukup Yang Mulia. : Baik, nggak ada lagi? (mengarah kepada Jaksa Penuntut Umum). Silahkan kepada Penasehat Hukum! : Terimakasih Yang Mulia. Saya coba akan mulai dengan pak Djoko ya pak. Tadi pak Djoko menyebut bahwa tim itu kan tidak sepakat, atau usulan tim ini supaya dilakukan tender, ya kan, pak Djoko ya? : Nah ketika itu apakah saksi tahu bahwa yang tidak menghendaki adanya tender itu, selain saudara saksi katakan tadi adalah Pak Margo, pernah mendengar nggak bahwa pak Eddie Widiono juga tidak menyetujui adanya tender itu? : Tidak. : Tidak pernah mendengar ya? : Tidak pernah mendengar cerita dari pak Margo? : Tidak. : Tidak ya? Oke, kemudian tadi saudara saksi juga mengatakan mengenai adanya pemindahan kontrak PLN Disjaya dengan Netway Utama ini di pindahkan ke anggaran investasi?

22 P : Betul. : Betul ya, nah pemindahan ke anggaran investasi ini diketahui oleh siapa? Menurut pengetahuan saudara saksi? : Karena ada dari Tim PLN Pusat. Pada saat itu kondisinya mungkin ya, seingat kami bahwa kondisi neraca PLN itu kurang begitu bagus, sehingga anggaran-anggaran operasi yang seharusnya PLN investasi yang bisa dipindahkan ke investasi, dipindahkan ke investasi karena pekerjaan Netway ini bisa dianggap sebagai inve stasi. Jadi dipindahkan ke anggaran investasi. : Menurut ingatan saudara saksi kapan itu dipindahkan ke anggaran investasi itu? : Saya lupa persisnya kapan, dalam berita acara disitu ada timnya pak. Dari PLN pusat waktu itu pak Djoko Tetratmo bersama pak Edi siapa saya lupa, Edi Sriyatmo. Itu tidak hanya di DKI saja, tapi itu sudah menjadi kebijakan pusat untuk seluruh Indonesia. Jadi ada beberapa kegiatan yang bisa di investasikan, semua dipindahkan ke investasi. Di DKI saja tidak juga hanya untuk kegiatan CIS RISI tapi juga tapi ada beberapa pekerjaan yang dipindahkan ke investasi. : Oke, kalau seperti ini saja bisa dipindakan ke investasi ya, pengawasan kegiatan, atau pertanggung jawaban kegiatan ini itu kepada siapa? Inikan, saya mundur sedikit ya, sepengetahuan saudara saksi, kegiatan untuk roll out ini, berada dibawah lingkup atau supervisinya direktur yang mana ketika itu? : Saya agak-agak tidak mengerti itu. Jadi ya pasti di divisi ya, maaf saya lupa, memang ga mengerti. : Baik, didalam surat menyurat, yang menurut pengetahuan saudara saksi, apakah itu di, hubungannya itu dengan Direktur Utama atau dengan Direktur Niaga? : Saya tidak mengerti itu. : Saudara tidak mengerti ya, saudara tidak pernah melihat atau membaca surat menyurat mengenai ini? : Jadi dalam tim itu terus terang saya tidak intensif. Tapi saya anggota aktif. : Maksud saya begini, ini kan menyangkut pemindahan dari anggaran investasi, nah saudara saksi inikan orang keuangan di PLN Disjaya ya? : Ya.

23 : Makanya itu yang mau saya tanya. Pemindahan ini, apakah memang ada satu instruksi khusus dari PLN Pusat? Kalau ada instruksi khusus, misalnya, yang menginstruksikan itu siapa? : Itu Direktur Keuangan : Saudara saksi ingat? Itu ada satu surat tertulis dari Direktur Keuangan itu seperti apa? : Seingat saya bahwa ada satu tim dari PLN pusat, yaitu memang dibawah direktur keuangan. : Siapa? Siapa yang ikut? : Edi Sriyatmo dan pak Djoko Tetratmo pak. : oke : Seingat saya. : Apakah audara Zulkifli ikut di dalam tim itu? : Tidak. Tidak ada kaitannya dengan direksi yang lain. Jadi, pure dari direktorat keuangan. : Pure, dari direktorat keuangan. Menurut ingatan saudara saksi ya, apakah ini pernah disetujui oleh RUPS? Mengenai penganggaran CIS RISI ini? : Saya tidak ingat lagi. : Saudara saksi tidak ingat? : Ya. PH(MI) : RUPS 2002? PH(MI) : Tidak ingat lagi. : Nah dalam praktek yang saudara saksi ketahui ya, karena saudara orang keuangan, bagian keuangan ya, pemindahan seperti ini lazim nggak terjadi di Disjaya? : Baru sekali itu. : Sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi? : Tidak. : Oke, saya kembali ke, oke. Selanjutnya mengenai, saya mau tahu secara persis situasi penagihan ya, atau yang berhubungan dengan pelanggan,

24 dan berhubungan dengan keuangan Disjaya, sebelum tahun 2002, itu seperti apa sih pak? Atau 2003? : Maaf, pertanyaannya penagihan? : Begini, apakah, maksud saya begini, apakah sebelum adanya proyek CIS RISI ini, penagihan-penagihan yang dilakukan oleh bagian keuangan, selalu match atau tidak dengan bagian pelanggan? : Ya memang sebelum adanya, maksud kami bukan penagihan ya, istilahnya bukan penagihan. Saat itu dalam tata usaha langganan bahwa memang sebelum CIS diperlakukan itu, kami dari keuangan agak kesulitan di dalam rangka rekonsiliasi antara piutang dan pendapatannya kita ini rekonsiliasinya memang agak kesuliatan jadi menbutuhkan energy yang lebih banyak. : Nah sebelum ada rekonsiliasi itu, apakah pernah terjadi adanya kehilangan catatan keuangan mengenai sampai 75 Miliyar. Sampai satu tahun? : Saya tidak, tidak melihat hal ini, : Yang kalau cerita tentang Kartianto itu seperti apa? : Saya tidak mengikuti. Cerita seperti itu tapi tidak tahu detailnya tapi memang, ya tidak tahu detailnya saya. : Yang saksi ketahui apa? : Bahwa terjadi suatu manipulasi terhadap rekening, yang saya ketahui mengenai Kartianto. : Itu tahun berapa itu pak? : Saya tidak ingat persis. : Oh tidak ingat ya. Apa sesudah tahun 2004 ketika itu CIS RISI ini mulai berjalan? Atau sebelum itu? : Mungkin sebelumnya : Oh sebelumnya. Saudara saksi menjadi pegawai keuangan atau menpunyai hubungan dengan manager keuangan di Disjaya itu sejak kapan sih? : Akhir 2000 sampai pertengahan : Akhir 2000 sampai pertengahan 2005? : Ya.

25 : Tapi saudara saksi tidak mengetahui adanya masalah yang berhubungan dengan manipulasi yang dilakukan oleh Kartianto itu, padahal itu terjadi tahun 2000? : Betul. : Betul ya. Sesudah proyek ini berjalan tahun 2004 ya, menurut ingatan saudara saksi apakah kejadian manipulasi seperti yang dalam tanda kutip yang dikenal dengan Kartian Turkip itu masih, masih suka terjadi ketika itu? : Saya kira tidak, tidak ada lagi setelah kejadian itu, Kartianto yang terakhir itu. : Oh terakhir itu : Iya seingat saya ya. : Kemudian menurut ingatan saudara saksi, ya, sesudah ini mulai berjalan, apa sih kemudahan yang bisa, atau manfaat yang bisa diambil oleh PLN Disjaya dengan adanya proyek ini? Terutama yang berhubungan dengan soal keuangan. : Saya rasa pertama adalah pencatatan mengenai informasi pendapatan pada PLN khususnya Disjaya, kemudian ya dengan pencatatan ini, kami jadi lebih mudah untuk mengadakan suatu pengawasan terhadap pendapatan tadi. : Oke, kalau sebelum adanya proyek ini, ya, itu bisa berapa lama tagihan itu baru terbayar? Atau dilaporkan ke keuangan? Ada nggak perbandingannya seperti itu? : Persisnya saya tidak, belum sempat memperbandingkan hal itu, jadi ya, yang jelas dengan adanya sistem tadi ya lebih dipercepatlah. Saya belum sempat memperbandingkan. : Antara sebelum dan sesudah itu belum sempat memperbandingkan ya? : Belum sempat. : Kemudian pak Djoko ya, ini saya sedikit berpindah ke soal perjanjianperjanjian, atau perjanjian yang dilakukan dengan Netway ya. Tadi saudara saksi juga mengatakan bahwa ikut dalam tim itu? Betul pak Djoko ya? : Betul. : Nah menurut ingatan saudara saksi, ketika terjadi negosiasi di Bogor, apakah ada dari direksi PLN yang ikut serta di dalam melakukan

26 perundingan itu? Tanggal, antara tanggal 11 sampai 12 November 2003? : Awal-awalnyapun saya sendiri juga tidak ikut di dalam negosiasi. Karena saya tidak begitu aktif didalam setelah menjadi anggota tim penunjukan langsung. Jadi saya tidak ingat adanya direksi atau tidak. : Oke, menurut ingatan saudara saksi dengan tim penunjukan langsung ini ya, apakah tim ini pernah di panggil oleh pak Eddie Widiono? : Saya tidak ingat lagi. : Tidak ingat lagi ya. Apakah tim ini pernah menerima satu pesan atau satu surat khusus dari pak Eddie Widiono mengenai apa saja yang dilakukan oleh tim? : Setahu saya tidak ya. Saya tidak ingat, tapi setahu saya tidak. : Saya beralih ke pak Budi ya. Saya mau tahu pak Budi mengenai soal, apakah saksi ingat mengenai rapat konsultasi dekom dan direksi 7 November 2003, ingat nggak? : Saya kurang, kurang ingat ya : Baik. Yang hadir dalam catatan daftar pada saya salah satunya pak Budi. Dimana ketika itu presentasi mengenai (dipotong oleh saksi) : 7 Novermber ya pak? : Kenapa? : 7 November? : 7 November : Berarti sebelum terjadi nego ulang? : Sebelum terjadi nego ulang, ya. Ketika itu Pak Aritonang, salah satu diantaranya kalau di catatan yang ada pada saya mengatakan bahwa ada yang dia sebut dengan istilah cost of not doing it ya, yang akan bernilai sampai 75 Milyar perbulan. Apa saksi ingat? : Saya nggak ingat lagi. Waktu itu posisi saya itu, sudah lepas dari DKI : Ya? : Karena seingat saya, tanggal 4 atau tanggal 5 November itu sudah serah terima dengan manager bidang yang baru saudara Heriyanto. Jadi keterlibatan saya itu ada lagi pada waktu nego ulang itu, karena ada surat

27 dari pak Fahmi, untuk tim lama itu yang melakukan nego ulang karena ada surat dari Direksi, gitu. : Oh gitu ya? : Iya seingat saya gitu pak. : Saya masih mau kembali ke (dipotong oleh saksi) : Tapi mohon maaf, yang sebelumnya. Yang saya ingat itu pada waktu, belum, bukan bulan November, tapi sebelumnya yang saya masih aktif itu, ada tim kita tim penunjukan langsung bersama GM itu mengadakan rapat dengan Dekom. : Ya? : Terus kita disuruh menjelaskan apa mengenai mekanisme, bagaimana menyusun HPS, bagaimana nanti dilakukan negosiasi dan sebagainya. : Yang melakukan presentasi ketika itu siapa seingat saudara saksi? : Pandu, Pandu Angklasito sama saya. : Oh sama saksi. : Disitu saya ingat ada Pak Dirut, ada Pak Aritonang, ada Pak Andung, begitu, tapi saya tanggalnya lupa itu. : Lupa? Oke. : Iya tapi tahun dua ribu, 2003 ketika itu. : Oktober, 2003? : Ya, seingat saya mungkin Oktober 2003, waktu kita sudah, negonya sudah di angka 142 itu, kemudian kita di ajak oleh GM untuk lapor kepada Direksi bersama dengan Dekom. : Oke, menurut ingatan saudara saksi apakah ada petunjuk lebih lanjut yang diberikan oleh Dekom ketika dalam pertemuan itu? : Seingat saya waktu itu Dekom minta itu bahwa kontraknya itu dibuat at cost, gitu. : Oh itu, itu yang disampaikan oleh : Permintaan dari Dekom? : Dari Dekom, ya.

28 : At cost ya? Karena kita menyampaikan bahwa kontrak ini adalah hasil nego, yang kita lakukan itu adalah bukan harga mati kontrak maksimal, bukan harga mati kontrak lumpsum. Tapi ini adalah plafon maksmal, itu yang kita sampaikan pada waktu terjadi dialog dengan Direksi maupun dengan Dekom. Sehingga sebenarnya tergantung dari pelaksanaannya, harga yang, apa, akan terbayar atau dibayar oleh PLN itu tergantung dari siapa yang akhirnya dipakai oleh PT. Netway dan dijual ke PLN sebagai tenaga ahli. Karena pada waktu kita nego itu mereka hanya punya 15 atau 20 tenaga ahlis sedangkan yang dibutuhkan kan 200 orang lebih, jadi kita membuat HPS dan nego beserta yang lainnya itu adalah hanya berdasarkan audited payroll dari tenaga ahli yang waktu itu mereka sudah punya pada waktu terjadi kontrak-kontrak kecil itu. : Oke kalau, : Sehingga kita berikan catatan disitu, didalam kontraknya bahwa untuk tenaga ahli-tenaga ahli, yang akan mereka nanti, apa itu, bekerja didalam kontrak itu, harus disetujui dulu oleh PLN, termasuk CV nya, apakah sesuai dengan yang dikehendaki oleh PLN? Ya ini berujung kepada pembayaran PLN juga, begitu. : Oke, menyangkut kontrak-kontrak kecil yang pak Budi katakan itu tadi ya, apakah menurut pengetahuan pak Budi, pak Eddie Widiono mengetahui tentang kontrak-kontrak kecil itu? : Saya rasa tidak. : Apakah telah dikonsultasikan sampai ke Dirut? : Tidak : Oh, tidak. : Itu inisiatif dari GM pada waktu itu, pak Margo Santoso sendiri. : Oke. Apakah itu sempat didiskusikan dengan tim ini? Tim yang Pak Budi (dipotong oleh saksi) : Tidak. Jadi disitu itu, kita ada dua tim, tim yang kita ini adalah yang untuk outsourcing ya, kemudian untuk kontrak kecil ini panitia lelang yang scopenya lebih kecil, begitu. Jadi memang di tiap bidang itu ada panitia-panitia lelang, kebetulan untuk kontrak kecil ini panitia lelangnya itu dibawah perencanaan, jadi ketuanya itu saudara Edi Sriyatmo, kemudian sekretarisnya saudara Djoko. Inilah yang mengolah kontrakkontrak kecil ini.

29 Saksi : Dan laporan kontrak-kontrak kecil ini langsung ke GM? : Iya langsung ke GM. Karena panitia-panitia kecil ini bertanggung jawab langsung kepada GM. : Kemudian begini pak Budi ya, saya ingin tahu menurut ingatan saudara saksi, apakah pada bulan September tahun 2003, pernah dibuat satu kajian Roll Out CIS RISI ini oleh Disjaya? : Dan disampaikan kepada? : Pada direksi. : Pada Direksi ya. : Saksi ingat ya mengenai itu? : Seingat saya itu ya, yang minta itu saudara Sunggu Anwar Aritonang sebagai Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan. : Oke, itu yang minta, : Ya. : Pak Aritonang ya? Nah dalam laporan yang disampaikan kepada Pak Aritonang ini, apakah ada juga dibicarakan, bahwa kemungkinan adanya kerugian yang terukur, yang akan dialami PLN, akibat belum diimplementasikannya CIS RISI ini secara penuh di Disjaya, atau tidak? : Ada. : Ada ya? : Ada seingat saya itu. : Apakah betul didalam laporan ini dikatakan bahwa potential loss itu mencapai 75 Milyar rupiah? Pertahun? : Ya. : Betul seperti itu. : Betul. Jadi kajian itu seingat saya dibuat oleh saudara Anthony Dewono selaku user dari sistem IT. Jadi manajer komersial itulah yang lebih mengetahui seluk beluk mengenai pendapatan dan penjualan tenaga listrik atau pengusahaan di PT. PLN Distribusi Jaya Jakarta dan Tangerang.

30 PH(MI) : Oke. Kajian ini sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan Disjaya? : Pernah nggak saudara saksi mendengar bahwa kajian ini diperintahkan atau diminta oleh pak Eddie Widiono? : Tidak. : Tidak pernah dengar itu ya? : Tidak. : Saya masih mau mencoba ke pak Budi lagi ya mengenai pertemuan rapat konsultasi Dekom direksi 7 November tadi. : Oke. : Apakah saksi ingat bahwa ada perintah dari Dekom untuk tetap melanjutkan negosiasi dengan PT. Netway, akan tetapi yang harus diperhatikan secara baik adalah mengenai, menyangkut harga, supaya dilakukan negosiasi ulang? : Ingat itu pak? : Ingat. : Ingat ya. Nah ketika dalam pertemuan ini, menurut ingatan saudara saksi ya, sudah ada keputusan ataukah rekomendasi yang jelas? Dari dewan komisaris ketika itu? : Seingat saya hanya diminta menurunkan harga lagi begitu, karena dilihat masih ada beberapa yang masih bisa di lakukan efisiensi. Itu saja. Jadi secara makro saja petunjuk dari dekom itu. : Petunjuk dari Dekom ya. Yang menurut ingatan saudara saksi yang mewakili Direksi ketika itu siapa? : Waduh, saya ngga ingat itu pak. : Kalau dalam catatan saya yang ada, yang hadir antara lain disebut bahwa, Andung Nitimiharja, : Ya : Komut. Sunggu Aritonang, : Yang saya ingat itu pak Andung pasti ada. Kemudian pak Sunggu

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso.

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa?

: ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas) Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa? Panitera : Saksi Pandu Anklasito dan Rahmat : ya, silahkan duduk : ya, saudara berdua, saudara sudah disumpah menurut agama yang saudara anut, itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar,

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang

Lebih terperinci

( Saksi memasuki ruang sidang )

( Saksi memasuki ruang sidang ) Selasa, 1 November 2011 Saksi #30: Gani Abdul Gani : Saksi berikut? : Saksi Gani Abdul Gani ( Saksi memasuki ruang sidang ) : Saudara Saksi Gani Abdul Gani ya! Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Lebih terperinci

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho Selasa, 30 November 2011 Pemeriksaan : Eddie Widiono Soewondho : Silahkan. Kita mulai pemeriksaan diri saudara hari ini ya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Pernah Yang Mulia. : Pernah.

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Umum... 1 1.2 Pengertian Isilah... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 3 III. PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN DAN ETIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT

BAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT BAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT A. Analisis Perbedaan Dasar Pengenaan PPh Pasal 23 dan PPN atas EPC Project Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [Pasal 96] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG GERAKAN PRAMUKA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 211, 212/PHPU.D-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 211, 212/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 211, 212/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mengubah: UU 6-1983 lihat: UU 9-1994::UU 28-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 126, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NO.2 TAHUN

Lebih terperinci

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN Tambahan Berita - Negara R.I. Tanggal 28/7-2017 No. 60. Pengumuman dalam Berita - Negara R.I. sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. SALINAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Lampiran. Lampiran 1 Halaman Home. Lampiran 2 Halaman What s new L1

Lampiran. Lampiran 1 Halaman Home. Lampiran 2 Halaman What s new L1 Lampiran Lampiran 1 Halaman Home Lampiran 2 Halaman What s new L1 Lampiran 3 Halaman Gallery Lampiran 4 Halaman Gallery(Office) L2 Lampiran 5 Halaman Gallery(Residental) Lampiran 6 Halaman Gallery(Retail)

Lebih terperinci

P U T U S A N NO : 11/PID.SUS/2011/PT.MDN.-

P U T U S A N NO : 11/PID.SUS/2011/PT.MDN.- P U T U S A N NO : 11/PID.SUS/2011/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA --------PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana Korupsi dalam peradilan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Parepare Tahun

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 101/Pid.B/2014/PN-Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 101/Pid.B/2014/PN-Sbg P U T U S A N Nomor 101/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN KERJA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2016

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN KERJA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2016 TANDA TERIMA UNDANGAN DAN DOKUMEN PENGADAAN Kegiatan : Pekerjaan : Hari/Tanggal : Jum'at, 14 Oktober 2016 Jam : 09.00-16.00 WIB. Pembinaan Teknis Penataan Bangunan dan Penyusunan DED Ruang Terbuka Publik

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) NOMOR : KU.003/80/PPBJ/IV/BT-2013

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) NOMOR : KU.003/80/PPBJ/IV/BT-2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA BANDAR UDARA ENAROTALI PANIAI - PAPUA BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) NOMOR : KU.003/80/PPBJ/IV/BT-2013

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan [Pasal 8 ayat (5)] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 34 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BUMI WIRALODRA INDRAMAYU DENGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 015/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT TERHADAP UUD 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 015/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT TERHADAP UUD 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 015/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT TERHADAP UUD 1945 ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN

Lebih terperinci

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah); 1 Tujuan Untuk menjamin bahwa pelaksanaan proses Pemilihan Langsung sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku, harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. 2 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT. KERETA COMMUTERINDONESIA 1. LATAR BELAKANG a. Salah satu rencana

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, R AN SALINAN PERATURAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya UndangUndang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan perlu diatur

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.5 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 231 ayat (3)] Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum

Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum Dokumen Nomor : 66/LL/NONSAR/KCI/AA/X/2017, tanggal 31 Oktober 2017 Pada hari ini, Selasa tanggal Tiga Puluh Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Tujuh

Lebih terperinci

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA Copyright (C) 2000 BPHN PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA *36161 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 9 TAHUN 1999 (9/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang : a. bahwa untuk pemantapan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA KERJA SAMA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.143, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Perdagangan. Berjangka. Komoditi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5548) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin No.1951. 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemeriksaan. Bulat Permukaan. Tindak Pidana Perpajakan. Pencabutan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239 /PMK.03/2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa bank sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam. sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam. sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa : P U T U S A N Nomor : 279/PID/2009/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam mengadili pekara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 60/Pid.B/2013/PN.Unh

P U T U S A N Nomor : 60/Pid.B/2013/PN.Unh P U T U S A N Nomor : 60/Pid.B/2013/PN.Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/11.2009 TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH MINYAK DAN GAS BUMI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci