Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie"

Transkripsi

1 Saksi #9: Budi Santoso dan Saksi#10: Muljo Adji Abdoel Gonie PU Sakai (BS) : Skors dicabut sidang di buka kembali (Palu diketuk). Saksi berikut. : Saksi Muljo Adji Abdoel Gonie dan saksi Budi Santoso. : Saudara saksi berdua, saudara di sumpah menurut agama yang saudara anut, berarti saudara harus memberikan keterangan yang benar sesuai dengan apa yang saudara lihat, saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengar langsung. Jangan memberikan keterangan yang bersifat analisis dan juga pendapat. Saudara Budi Santoso, saudara menjabat sebagai sekretaris perusahaan. : Iya Yang Mulia. : Sejak kapan? : Agustusan. : Tahun? : : Agustus 2001 sampai dengan? : 2002 Juni. : : : Betul. Berkaitan dengan masalah CIS RISI ini apa yang saudara ketahui. : Saya tidak begitu banyak tahu dalam masalah RISI ini. : Tidak begitu banyak tahu, maksudnya apa? Yang saudara ketahui apa? : Ya karena pada saat itu, mungkin dalam sidang-sidang Direksi tidak harus semua Direksi hadir Pak. : Yang saudara hadir dalam rapat-rapat Direksi berapa kali? : Saya tidak ingat betul. : Tidak ingat betul.. (dipotong oleh saksi BS)

2 : Tapi rapatnya yang selalu saya ikuti itu selalu hari Selasa, gitu. Dan itu bukan rapat terbatas, biasanya rapat yang sifatnya agak besar..karena ada bi..bi..yang lain. : Kemudian rapat-rapat yang saudara ikuti sebagai sekertaris perusahaan, adakah dalam rapat tersebut di bahas masalah CIS RISI ini secara khusus? : Saya tidak pernah ikut mendengar yang itu. : Tidak pernah ikut mendengar yang itu. : Kemudian sebagai sekretaris perusahaan, misalnya ada rapat-rapat Direksi, sebagai sekretaris saudara tidakkah saudara mendapatkan berita acara rapat atau acara rapat tersebut? : Kalau yang saya ikuti pasti saya menjadi Notulisnya.. (dipotong oleh Hakim). : Jadi kalau saudara tidak ikut, saudara tidak menyuruh bawahan saudara? Tidak ada? : Saya sering tidak dilibatkan dalam hal ini, mungkin rapat itu terbatas sifatnya teknis sehingga saya tidak ikut. : Tidak ikut. Mengenai CIS RISI ini sama sekali saudara tidak tahu apaapa? : Enggak tahu. : Saudara berikutnya coba ini, saudara Muljo Adji Abdoel Gonie. Saudara sedari kapan saudara ditugas karyakan ke PT. Icon? : Saya ditugaskan ke PT. Icon Plus tahun 2009 bulan Febuari. : Sebelumnya apa? : Sebelumnya saya GM PLN P3JB Jawa-Bali, sebelum itu sekretaris perusahaan. : Pada tahun 2001? : Yang pertama, saya sebelumnya ditunjuk sebagai pelaksana harian (PHs.) sekretaris perusahaan itu tanggal 28 Juni tahun 2002, kemudian diangkat divinitif sebagai sekretaris perusahaan sejak tanggal 14 April : Ketika CIS RISI ini saudara menjabat sebagai apa?

3 : Saya tahu pembahasan mengenai CIS RISI pada rapat Direksi waktu itu dibahas sekali, dimana dibahas pada waktu itu akhirnya menugaskan kami untuk melakukan atau menunjuk : Itu kapan..kapan? : Itu tahun 2002, sorry 2003, September : CIS RISI kan sudah jalan belum? : Saya nggak tahu persis, karena ini masalahnya pembahasan untuk mengenai CIS RISI yang harus di dukung dengan kajian hukumnya. Saya tidak tahu persis teknis, karena saya.. (dipotong oleh Hakim) : Coba..coba.. ceritanya bagaimana itu? Hubungan dengan kajian hukumnya itu gimana? : Waktu itu diperintahkan.. (dipotong oleh Hakim) : Tahun 2003 ini ya? : Iya, diperintahkan kepada SEKPER untuk melakukan.. (dipotong oleh Hakim) : Yang menyuruh saudara, yang memerintah saudara? : Dalam rapat Direksi itu, jadi.. (dipotong oleh Hakim) : Apa rapat Direksi yang memerintahkan SEKPER? : Seingat saya Pak Hakim, waktu itu Pak Eddie menanyakan, ini kok enggak selesai-selesai. Kira-kira begitu Pak. : Baik. Sekarang saya tanya apanya yang tidak selesai-selesai? : CIS RISI, pelaksanaannya. Kemudian, Oh ya Pak Aritonang pada waktu itu menjelaskan kita masih melakukan kajian tekhnis dan perlu kajian hukum, kira-kira begitu. : Ini tahun 2003 ya? : Iya waktu saya mengikuti rapat Direksi itu kemudian saya karena, legal itu pada waktu itu dibawah SEKPER. Waktu itu saya menangani masalah semuanya Pak. Masalah divisi umum, masalah kesekretariatan danlain sebagainya termasuk hukum, maka saya minta kepada Manager hukum pada waktu itu untuk melaksanakan perintah ini. Maka ditindak lanjuti oleh Manager Hukum pada waktu itu saudara Rex. : Ini apa yang ditindak lanjuti apa? Analisis hukumnya kemana?

4 : Nah setelah itu Pak Rex melakukan pembahasan dengan teman-teman dari Direktorat yang membawahi IT, kemudian datang kepada saya Pak kita harus mengirim surat, meminta kepada Lawyer Office yang dalam ini diusulkan oleh Manager Hukum yang itu Remmy & Darus untuk memberikan kajian hukum. : Kajian hukum terhadap apa? : Terhadap penunjukkan langsung untuk pelaksanaan CIS RISI ini. : Dimintakan kajian hukum, apa boleh tidak secara hukum CIS RISI ini dilakukan secara penunjukan langsung itu? : Lalu bagaimana? : Kemudian tanggal 17 September, kalau tidak salah tanggalnya itu, tahun 2003, saya kirim surat dengan lampiran berkas-berkas yang sudah disiapkan oleh Manajer Hukum, kemudian tanggal 20.. (dipotong oleh Hakim) : Itu apa saja yang di.,. surat-surat yang dilampirkan? : Hanya sekali waktu itu sudah kami laporkan. : Apa ada juga rapat-rapat tanpa persetujuan dari Direksi? : Maaf Pak, sebentar Pak. Dalam surat yang saya tandatangani, ini yang dibuat oleh Manajer Hukum, itu disampaikan dokumen macam-macam, antara lain, disini disampaikan dokumen pendukung yaitu, mencegah losses dan menjaga devenue protection versi CIS RISI. Kalau Bapak Hakim menanyakan mengenai berkas notulen-notulen, saya kira disini tidak ada. : Tidak ada. Hanya laporan-laporan evaluasi. Dan kenapa untuk menentukan apakah ini boleh penunjukkan langsung atau tidak? Dan kenapa mesti minta kajian kepada institusi-institusi lain yang ini Lawyer ya? : Ini perintah Direksi. : Perintah Direksi. : Saya hanya.. (dipotong oleh Hakim) : Apa memang biasa seperti itu?

5 : Ya pada dasarnya, Direksi berhak menentukan apapun untuk perusahaan, dan karena waktu itu perintahnya mengenai masalah legal. Legal di bawah SEKPER, maka saya melaksanakan perintah itu. : Enggak maksud saya, apakah biasa PLN juga melakukan hal-hal seperti itu, minta kepada konsultan, konsultasi bidang legal di luar PLN itu? : Saya tidak tahu persis itu. : Tidak tahu persis. : Karena saya baru masuk waktu itu. : Terus bagaimana? Setelah itu bagaimana? : Ya setelah itu, ada jawaban atau hasil dari kajian Lawyer Office tersebut, langsung kami kirim kepada Direktur terkait, dengan tembusan seluruh Direksi. Nah setelah itu kami tidak tahu lagi. : Kemudian mengenai rapat-rapat Direksi saudara tahu enggak? Yang berkaitan khusus membahas masalah CIS RISI ini. : Yang saya tahu itu. : Itu doing? Yang lain enggak? : Yang lain atau itu mengenai strategi IT, waktu itu ada teman-teman yang memberikan laporan mengenai penyusunan ITMP atau ITSP, maaf, yaitu Information Technology Strategic, yaitu ITMP, Planning, Strategic Planning. : Ini saudara sebutkan dalam berita acara pemeriksaan saudara Nomor 8 ya? : Ini ada beberapa rapat Direksi yang dipimpin oleh saudara terdakwa selaku Dirut PT.PLN, dimana salah satunya membahas itu masalah IRP dan CIS. : Iya itu CIS secara umum. : Secara umum ya? Jadi yang membahas khusus masalah ini (dipotong oleh saksi MA) : Itu tadi yang saya sampaikan. : Cuman itu saja yang saudara tahu? : Iya yang saya tahu itu.

6 Hakim Anggota : Ada saudara pernah diperiksa ini ya, ada pertanyaan nomor 11. Diperlihatkan kepada saudara, apakah saudara mengetahui surat dari Direktur Utama waktu itu terdakwa Nomor 3163/070/SEKPER/2001 tanggal 23 November 2001 kepada GM Margo Santoso, betul? Saudara mengetahui isi surat itu? : Itu sebelum masa saya, jadi bukan saya. Hakim Anggota : Oh bukan saudara? : Bukan. Hakim Anggota : Tetapi (dipotong oleh saksi MA) Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim : SEKPER sebelum saya. : Sebelum saudara, siapa SEKPERnya? : Pak Budi Santoso : Bagaimana itu? : Ya, bagaimana itu? : Saya juga tidak tahu pak. : Kenapa? : Loh, betul pak. Jadi, sebetulnya kalau secara TLSK, nomor itu sebetulnya tidak boleh atas nama SEKPER pak. Harus ada SK. : Harusnya? (dipotong oleh Saksi MA) : Saya justru diperlihatkan oleh penyidik. Waktu saya ditanya-tanya, saya juga kaget kok ada surat seperti itu, bernomor SEKPER. Sementara yang tanda tangan, bapak Eddie. Jadi, saya juga kaget ada nomor yang bergaris miring SEKPER. : Ya logikanya kalau SEKPER kan berarti di bawah bidang saudara? Di bawah saudara kan? : Betul. Harusnya juga yang tanda tangan saya. : Ya. Harusnya kan saudara yang tanda tangani ya. : Ya, kalau ikut tata laksana surat.. (dipotong oleh Hakim) : Ya, kembali kepada ini dulu. Tapi saudara di sini mengatakan, setelah saya baca surat tersebut, jadi saudara mengatakan bahwa, itu adalah pemberitahuan dari terdakwa kepada GM, yang menyampaikan bahwa

7 pada dasarnya Dekom dapat menerima dan mendukung rencana Roll- Out CIS RISI. Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim : Ya, jadi waktu itu penyidik menanyakan, kalau anda melihat surat ini, kira-kira maksudnya apa?, begitu pertanyaannya. : Oh, itu pendapat saudara, ya? : Ya, jadi beliau menanyakan, saya kan bilang enggak tahu, karena ini dibuat zaman SEKPER sebelum saya. Coba anda baca, kira-kira pendapat saudara kalau ada surat ini seperti apa? : Oh ya, nantilah kita bisa menanyakan kepada ahli : Ya. : Pindah kepada.. : Iya pak. : Saudara sebagai SEKPER 2001 sampai dengan 2002, pernah tidak ada dokumentasi rapat-rapat, notulen rapat maksudnya, yang menyatakan bahwa, ada penunjukan PT. Netway Utama sebagai pelaksana CIS RISI? : Saya selalu tidak ikut. : Tidak ikut? : Ya. : Tidak ada notulen rapat? : Tidak ada yang lewat saya. : Baik. Selama saudara menjabat sebagai SEKPER, apakah ada keputusan RUPS yang menyebutkan bahwa RUPS menyetujui PT. Netway? Ada tidak yang saudara tahu? : Saya ke SEKPER tidak pak. Ini kalau saya boleh cerita sedikit pak. : Ya. : Jadi waktu saya SEKPER itu, posisi organisasi memang agak.. tidak.. belum normal. Karena SEKPER yang harusnya ada unsur legal, unsur humas, itu masih punya VP-VP pak. Jadi yang urusan RUPS itu pasti VP hukum. : Yang jelas saudara tidak pernah.. (dipotong oleh Saksi BS) : Tidak ikut. Saya tidak pernah ikut RUPS.

8 PU : Silahkan Penuntut Umum. : Terima kasih. Saudara saksi Muljo, ya. Bapak, saya minta penjelasan lebih lanjut dari keterangan bapak. Waktu ada rapat, saudara diperintahkan untuk membuat kajian hukum itu. : Ya. PU : Permintaannya, apakah hanya diperbolehkan tidak melakukan penunjukan langsung, atau sudah langsung menyebutkan satu perusahaan tertentu? PU PU PU PU PU PU : Hanya, tolong anda koordinir penunjukan.. pembuatan kajian hukum melalui lawyer office, untuk meminta pendapat, mengenai penunjukan langsung pekerjaan CIS RISI. : Di situ dilaporkan juga proposal PT. Netway? : Tidak. Tidak tahu. : Tadi saudara mengatakan, Direksi yang memerintahkan saudara, bisa spesifik Direksi siapa yang langsung memerintahkan kepada saudara tersebut? : Ya jadi, situasi pada saat rapat Direksi itu, waktu itu, tadi saya sampaikan, pak Eddie menanyakan masalah proses itu, kemudian oleh pak Aritonang dikatakan, kita sedang melakukan kajian teknis, dan memerlukan kajian legalnya. Nah dari situ, Direksi meminta kepada SEKPER untuk melakukan kajian hukum itu. Jadi rapat Direksi. : Lanjutkan. : Tambahkan sedikit. Menambahkan sedikit. Saudara saksi Budi Santoso ya, ini menegaskan dalam BAP saudara ya. : Iya bapak. : Sedikit saja. BAP saksi pada tanggal 27 Oktober ya, menyebut pada nomor 8, menerangkan tidak tahu surat nomor 2360, tanggal 11 September 2001, dan tidak pernah ada rapat Direksi, maupun keputusan Direksi tentang hal tersebut ya? : Ya. : Kemudian juga BAP nomor 9 menerangkan, surat nomor 2971 tanggal 1 November 2001, juga tidak tahu karena tidak pernah ada rapat Direksi maupun keputusan Direksi. : Betul.

9 PU : Kemudian nomor 10 juga menerangkan, surat nomor 3163 tanggal 23 November 2001, tidak tahu karena tidak pernah ada rapat Direksi dan keputusan Direksi. PU : Ya. : Ya, cukup. : Saudara ya. Saudara mengatakan sebagaimana yang dibaca oleh Penuntut Umum, tidak pernah ada rapat Direksi mengenai itu. : Yang saya ikuti. : Ah, berarti saudara tidak pernah tahu. Bukan tidak pernah ada loh ya. Ya, saudara tidak pernah tahu, ada rapat Direksi perihal tersebut. : Karena tidak selalu ikut saya, dalam kesempatan itu. : Ya, beda loh antara tidak pernah ada : Sama tidak : Ada data donk. Ini yang saudara jadikan dasar. Tapi kalau ini berdasarkan apa yang saudara ikuti, berarti saudara tidak pernah tahu? : Tidak pernah tahu. : Ya. : Betul. : Cukup Penuntut Umumnya? Cukup. Silahkan saudara Penasehat Hukum. : Terima kasih Yang Mulia, atas waktunya. Saudara saksi ya, pak Budi, ya. Pak Budi dalam BAP ini menerangkan bahwa, tugasnya itu adalah.. sebentar.. pertanyaan saya, tugas bapak selaku SEKPER, antara lain apa pak? Yang penting aja pak. : Ya. Jadi sebetulnya kami, Sekretariat Direksi pak. Tetapi, suasana organisasi waktu itu, peran itu tidak seluruhnya pada kami. Misalnya peran hukum, itu ada VP Hukum. Sehingga di dalam event hukum perusahaan, malah saya juga tidak ikut. Kemudian kehumasan, sebetulnya ada peran itu SEKPER, tapi karena ada VP Humas. Sehingga kami sebetulnya hanya sidang-sidang Direksi yang Selasa, atau kalau ada event-event Direksi dengan hubungan antar lembaga. Gitu Pak. : Apakah di dalam tugas-tugas saudara saksi ya, antara lain adalah mendokumentasikan rapat-rapat, atau notulen rapat Direksi?

10 : Betul. Yang saya ikuti. : Yang saudara ikuti ya. : Yang saya ikuti. : Kemudian juga mendokumentasikan seluruh surat keputusan Direksi? : Tidak seluruh. : Tidak seluruh. : Karena sebetulnya kan ada direktorat-direktorat lain yang punya sekretaris yang mendokumentir. Jadi biasanya kami hanya memfasilitasi dalam sidang Direksi, untuk menjadi notulen. Kemudian biasanya tindak lanjut ke direktorat masing-masing. : Oke. Dalam kaitannya dengan mendokumentasikan keputusan Direksi ini, biasanya pak ya, keputusan Direksi itu siapa yang tanda tangan? : Kalau sifatnya korporat, Dirut pak. Kalau operasional departemen, ya Direktur masing-masing. : Kalau namanya keputusan pak ya, formatnya seperti apa pak, kalau di PLN itu? : Wah, saya tidak ingat betul ya, ada format yang sudah di atur di TLSK pak. : Oh sudah baku ya? : Sudah baku. : Jadi keputusan Direksi itu, sudah baku ya? : Baku pak. Nomor-nomornya itu baku, di atur di tata laksana surat. : Apakah di dalam.. misalnya gini.. kalau dikatakan tadi sudah baku ya, apakah keputusan itu selalu ada titelnya, atau judulnya keputusan Direksi gitu? : Keputusan Direksi pak. : Dimana? Di bagian mana? : Di atas pak. Misalnya PT. PLN (Persero). Keputusan Direksi. Direksi PT. PLN (Persero) memutuskan, kan gitu. Selalu ada kop di atasnya, gitu pak. : Tegas itu pak ya?

11 : Tegas. : Selalu ada? : Selalu ada. : Pertanyaan yang sama, saya tujukan kepada pak Muljo, ya. Soal format putusan, bagaimana pak? Apakah sama dengan tadi? : Ya, jadi ada pedomannya pak. Namanya TLSK, tata laksana surat dan kearsipan. Jadi, keputusan bentuknya seperti ini. Kalimatnya seperti ini. Menimbang, mengingat, dan sebagainya, itu ada. : Itu yang namanya keputusan ya? : Saya beralih ke pak Muljo ya. Pak Muljo tadi, sebut-sebut nama pak Aritonang ya. Dalam kaitan apa pak Aritonang ini yang tadi bapak kait-kaitkan? : Ya dia membawahi.. waktu organisasi setelah saya masuk, itu ada restrukturisasi, membawahi deputi, direktur teknologi informasi waktu itu. : Nah, tadi yang berkaitan dengan keterangan bapak ya, pak Eddie kan menanyakan, kok belum selesai-selesai? Begitu ya? : Ya. : Itu soal apa pak? Soal CIS RISI ya? : Soal CIS RISI ya. : Yang saya ingat seperti itu. : Terus kemudian di jawab oleh pak Aritonang, sedang dilakukan kajian teknis dan hukum, ya? : Itu memang kewenangan dari pak Aritonang ya? : Saya tidak tahu. Situasi waktu itu saya tidak tahu. : Kemudian dari kajian hukum yang dilakukan oleh Remy & Darus ini, kan juga bapak tembuskan ke pak Aritonang ya? : Kepadanya, pak Aritonang.

12 : Kepada pak Aritonang. : Ya. : Dalam kapasitas apa pak, pak Aritonang ini? : Direktur. : Direktur? : Direktur Niaga. : Oh, Direktur Niaga. Apakah memang Direktur Niaga ini, membawahi proyek CIS RISI ya? : Waktu itu, pembahasan masalah IT itu, deputi Direktur IT, dibawah beliau. : Oh, dibawah pak Aritonang ini ya. : Kemudian ya, masih pak Muljo ya. Pertimbangannya apa pak, ini memilih kantor pak Remy & Darus ini, apa pertimbangannya? : Jadi waktu itu, sebelum saya jadi SEKPER, kompetensi saya, itu murni di technical operation system, jadi saya tidak paham betul mengenai hukum. Begitu saya jadi SEKPER, di situ tercatat juga membawahi hukum, maka saya rely on, saya percaya penuh kepada manajer hukum, yang memang selama ini tugasnya seperti itu, jadi tolong laksanakan perintah Direksi ini, laksanakan sesuai prosedur, dan laporan yang diberikan mereka kepada saya, seperti itu. : Tidak, pertanyaan saya belum di jawab ya. Apa pertimbangan bahwa kantor Remy & Darus yang dipilih? : Saya tidak tahu. Itu manajer hukum. : Bapak tidak tanya ya, kepada manajer hukum? Ini kan saudara katakan di sini ya, terangkan ya, ditunjuknya kantor hukum Remy & Darus, karena atas pertimbangan dari manajer hukum PT. PLN Pusat saat itu, yaitu saudara Rex Panambunan. Saudara tanya tidak? : Waktu itu tidak. Saya percaya penuh dengan saudara Rex. : Oke. Kemudian pak ya, kepada pak Budi ya. Pak Budi pernah melihat tidak pak, surat Dirut PLN No. 3163/070/Dirut/2001 tanggal 23 November 2001? Di sini pak. Di kantor KPK pak.

13 : Oh di kantor KPK. : Melihatnya di situ. : Sebelumnya saudara tidak pernah lihat? : Tidak pernah melihat. : Pada waktu rapat di..kepada pak Muljo ya. Pada waktu rapat di Direksi, ada tidak pak, didiskusikan tentang surat Dirut nomor yang tadi saya katakan, tanggal 23 November 2001? : Tidak. : Tidak disebut ya? : Seingat saya tidak pernah disinggung. : Nah kemudian, berkaitan dengan surat ini pak ya, apakah pada waktu.. ini kan di sini diterangkan dalam surat kepada.. ini ada surat permintaan untuk meminta legal opinion ini, ini ada lampirannya adalah satu sampai dua belas ya? : Ya. : Satu sampai dua belas. Surat nomor yang tadi saya katakan, 3163 itu, dijadikan lampiran tidak pak? Seingat bapak? Di sini kan disebutkan, dilampirkan dokumen pendukung, antara lain, satu sampai dua belas. Nah pertanyaan saya.. (dipotong oleh saksi MA) : Tidak tahu. Saya tidak tahu. Saya tidak ingat persis. Saya tidak cek sampai ke situ. Surat ini bentuknya, isinya seperti apa. : Oke kalau begitu pertanyaan selanjutnya adalah, selain dari lampiran ini, yang disebutkan dalam BAP saudara ini, saudara saksi mengecek lagi tidak, apakah ada surat-surat yang di buat oleh Direktur Utama, oleh pak Eddie, yang dilampirkan dalam dokumen ini? Dokumen pendukung ini? : Tidak. : Maksudnya tidak apa pak? : Jadi saya serahkan itu sepenuhnya kepada manajer hukum, dan setelah saya tanya, sudah sesuai dengan prosedur, dan yang dibutuhkan oleh Remy & Darus untuk melakukan kajian itu, maka saya minta dikonsepkan surat untuk dikirim ke Remy & Darus. : Jadi bapak tidak mengecek?

14 : Ya, tidak. Jadi full, tadi saya katakan, saya percayakan ke manajer hukum. : Kemudian pertanyaan saya ya, masih ke pak Budi ya. Saudara dalam keterangan di hadapan penyidik ya, pada no. 6, ini saudara katakan, dapat saya sampaikan bahwa kajian hukum dari Remy & Darus tersebut, merupakan persyaratan persetujuan untuk diajukan kepada Dewan Komisaris. : Ya, itu di rapat Direksi pak. Disampaikan pada waktu itu. Jadi intinya, nanti dari kajian hukum ini, dan kajian teknis ini, akan dijadikan bahan untuk minta persetujuan kepada Dewan Komisaris. : Siapa yang menyampaikan adanya pernyataan bahwa, kajian hukum itu merupakan persyaratan persetujuan? : Saya tidak tahu. : Tidak, ini kesimpulan bapak atau.. (dipotong oleh Saksi BS) : Ya, jadi suasana rapat Direksi pada waktu itu. : Disimpulkan seperti ini? : Ya, jadi perlu kajian teknis dan kajian hukum, yang menjadi tugas kami adalah kajian hukum, dan itu nanti akan dijadikan bahan untuk minta persetujuan Dewan Komisaris. Itu yang saya tangkap di rapat Direksi pada waktu itu. : Kepada pak Budi ya. Pak Budi, apakah mengetahui adanya kontrakkontrak, yang istilahnya adalah kontrak kecil ya, antara Disjaya dengan PT. Netway ya, yang berkaitan dengan SIMPEL RISI? Itu ada kurang lebih enam kontrak, dibuat tahun.. kurang lebih tahun 2001 sampai tahun : Makanya saya tidak pernah tahu pak. Saya Agustus, kemudian ada surat itu kan 3 bulan, makanya kami tidak tahu. : Kepada pak Muljo? : Tidak tahu. : Pada waktu rapat Direksi itu tidak dibahas ya, soal SIMPEL RISI ini? : Tidak, yang terkait dengan.. di situ rapat Direksi, jadi tidak terkait dengan apa yang terjadi di Distribusi. Jadi saya tidak tahu sama sekali, proses yang terjadi di sisi Distribusi Jaya Tangerang.

15 : Waktu rapat Direksi yang bapak hadiri itu, ada tidak dari Disjaya yang hadir? : Kalau tidak salah, di dahului dengan presentasi dari pak Margo. : Didahului dengan presentasi itu ya. : Ya. Ada presentasi. : Dari Netway hadir tidak pak? : Saya tidak kenal dengan orang Netway, jadi saya tidak tahu. : Pada waktu itu, presentasinya membahas.. apakah membahas proposal dari Netway? : Tidak. Hanya masalah tadi yang disampaikan, perlunya technical analysis, dan kajian hukum. Itu yang saya tahu. : Sementara cukup Yang Mulia. Masih mungkin dari.. : Terima kasih Yang Mulia. Saya teruskan. Kepada kedua saksi ya, saya mau mulai dari pak Budi dulu ya. Waktu RKAP 2002 ya, itu kan pembahasannya kan pada akhir 2001 kan pak ya. : Iya betul. : Pertanyaan saya, apakah ketika membahas RKAP 2002 itu, pak Budi sebagai SEKPER, ikut mempersiapkan materi RKAP itu? : Tidak pak. Kalau saya boleh menambahkan sedikit pak. Jadi memang, kembali pak, situasi organisasi waktu itu belum sempurna betul pak. Jadi ada VP-VP yang menangani. Sehingga, memang SEKPER itu ada karena kebetulan PLN sudah menjual obligasi, sehingga PLN harus punya SEKPER, tetapi, belum melembaga secara pas betul. Mungkin setelah melalui proses ya, mulai era nya pak Muljo Adji baru mulai tertata dengan baik pak. Zaman saya belum pak. Era saya pribadi. : Oke. Jadi apa kegiatan-kegiatan yang dilakukan menjelang RUPS itu? : Kami menjembatani, memfasilitasi supaya koordinasi dengan kantor menterinya itu terlaksana dengan baik. Tetapi, substansi isi, kami tidak ikut. Itu biasanya di kelola oleh Direktorat Keuangan. : Oke. Kalau menyangkut pencatatannya pak? : Tidak ikut. Karena itu ada VP hukumnya pak. Jadi betul-betul SEKPER, posisi saya pada saat itu, hanya, lebih banyak pada protokoler yang terbatas pak.

16 : Oke. Kemudian saya mau tahu pak ya. Saya coba lihat di surat dakwaan ini pak. Saya masih ke pak Budi saja dulu. Ketika pak Budi diperiksa, sudah diperiksa juga tidak, untuk pak Fachmi dan pak Margo Santoso, sebagai tersangka? : Belum pak. : Belum pernah diperiksa? : Belum. Saya diperiksa tanggal 27 Oktober Sekali itu. : Hanya sekali saja? : Sekali. : Oke. Itu hanya untuk pak Eddie sebagai tersangkanya ya? : Ketika itu, ditanya juga tidak, atau diminta konfirmasi, atau tidak, bahwa pak Eddie ini pernah terima uang sebesar Rp. 2 milyar? : Tidak tahu pak saya. Tidak tahu pak. : Mengenai, misalnya perintah-perintah pak Eddie kepada GM Disjaya? Pernah ditanya juga soal.. (dipotong oleh Saksi BS) : Tidak tahu pak. Jadi kalau saya boleh agak panjang, pak Hakim mohon izin. Saya kaget itu ada surat nomor itu, nomor yang ber-sekper itu, kemudian saya sepulang itu telepon pak Margo. Pak Margo, saya mohon maaf, kok ada surat dari pak Eddie ke bapak? Itu sebetulnya sebelumnya ada kegiatan apa? Nah beliau mengatakan, memang sebelumnya ada beberapa kali rapat, yang pak Budi tidak pernah hadir. Jadi tidak seluruh, misalnya, tadi presentasi mungkin pak Eddie memanggil pak Margo, presentasi apa, tidak harus saya hadir pak. Jadi saya tidak tahu, sampai ada konklusi surat itu. : Mengenai hal yang lain, apa yang pak Budi ketahui, menyangkut soal RISI ini apa? : Saya terbatas, tidak tahu apa-apa. : Tidak tahu apa-apa. : Apakah pernah tahu, bahwa pak Eddie pernah memerintahkan Gani untuk mendaftarkan Hak Cipta? : Oh, tidak pernah tahu.

17 : Tidak pernah tahu ya. : Tidak pernah. Dalam rapat yang saya ikuti, tidak pernah pak. : Atau pernah mendengar bahwa, dari cerita orang lain, bahwa pak Eddie memerintahkan Gani, supaya.. (dipotong oleh Saksi BS) : Belum pak. Mendengar baru tadi, pak Muljo Adji cerita. Di kiranya namanya Goni, bapaknya gitu pak. Pak Muljo Adji cerita, itu agak.. Tidak pernah saya. : Oke. Saya pindah ke pak Muljo ya. Saya mulai dengan soal RKAP pak Muljo Adji, ya. RKAP 2003, dan 2004, ya, ingat tidak pak Muljo Adji? : Ya, saya kira penjelasannya sama dengan pak Budi. Dalam penyusunan RKAP, itu semua dikoordinir oleh Direktur Keuangan. Kemudian, di PLN itu, apabila memasuki masa penyusunan RKAP, dibentuk tim RKAP pak. Jadi SEKPER tidak terlibat langsung, kecuali hal-hal yang mengenai programnya SEKPER. Yang nanti di-compile oleh tim RKAP. Jadi kebijakan, segala macam itu, ada di tim RKAP, yang di supervise oleh Direktur Keuangan. : Ketika RKAP 2003 disusun ya, apakah menyangkut CIS RISI ini, seingat pak Muljo ya, itu sudah disebut-sebut di dalam RKAP? : Saya tidak tahu. Karena tidak terlibat langsung ke penyusunan RKAP. : Oke. Ketika 2004? : Sama, kejadiannya sama. PLN selalu begitu. Ada tim khusus RKAP pak. : Artinya begini. Pak Muljo hadir tidak ketika itu? Ketika.. (dipotong oleh Saksi MA) : Kita hanya dibutuhkan pada saat membicarakan program yang terkait dengan kita. Jadi misalnya tahun depan, saya butuh biaya untuk membayar rekening telepon berapa, ini berapa. Itu kita dilibatkan. Tapi, isi daripada RKAP seperti apa, kita mau kemana, itu ada di Direktur Keuangan, yang dibantu oleh tim RKAP. : Tetapi, saudara saksi sendiri hadir ketika RUPS itu sedang dilaksanakan? : Sama seperti pak Budi penjelasannya, RUPS itu, SEKPER hanya memfasilitasi. Jadi misalkan, menentukan tanggal, saya harus ketemu dengan deputy.. waktu itu namanya deputy officer, atau stafnya, kapan ini ada, kemudian ruangannya dimana, tempatnya dimana, apa yang dibutuhkan, sampai batas itu. Tapi pembahasan di dalam RUPS sendiri, kita tidak ikut.

18 : Tapi hadir apa tidak ketika itu? Ingat tidak? : Biasanya saya hadir, tapi, keluar-masuk-keluar-masuk, karena harus menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan mendadak saat itu. Jadi, tidak concern mengikuti isi daripada pembahasan RUPS itu sendiri. SEKPER biasanya begitu pak, di kami, di PLN waktu itu. : Rekaman, segala macam, siapa yang mempersiapkan? : Itu dari BUMN. Kalau sudah RUPS berjalan, itu kendalinya dipimpin oleh kantor Menneg BUMN. : Bukan. Rekaman terhadap pelaksanaan RUPS itu, yang melakukannya apakah dari BUMN juga, atau dari PLN? : Kita tidak melakukan rekaman itu. : Kemudian pak Muljo Adji ya, saya teruskan mengenai soal Hak Cipta, ya. Hak Cipta pernah dengar tidak, mengenai Hak Ciptanya CIS RISI ini? : Tidak tahu. Tidak pernah dengar. : Tidak pernah dengar ya. Tapi tadi pak Muljo katakan, sebelum jadi SEKPER itu tadi, apa jabatannya pak? : Saya General Manager.. Sorry, bukan General Manager, saya sebelumnya adalah Manager Region DKI Jakarta, di bawah PLN BP3B Jawa Bali. : Oke. Berhubungan dengan kegiatan CIS RISI tidak? : Tidak, karena kita di sisi transmisi, kalau CIS RISI itu di sisi distribusi. Jadi, tidak ada hubungan. : Oke. Ketika itu pernah mendengar atau tidak, bahwa antara bagian penagihan dengan bagian operasional di PLN Disjaya itu ada masalah menyangkut soal tagihan-tagihan itu? Pernah dengar tidak? : Tidak pernah. : Tidak pernah dengar ya. : Kami di sisi transmisi pak, jadi tidak begitu.. hubungannya dengan distribusi hanya di masalah penyaluran tenaga listrik, melalui travo, yang kita pasang di distribusi divisi. Sisi retail atau sisi ke pelanggan, saya tidak pernah tahu. : Oh tidak pernah tahu ya. Mengenai PT. Netway pernah tahu pak?

19 : Tidak pernah. Tidak pernah tahu. : Sama sekali tidak tahu ya. : Ya. Tadi diceritakan pak Budi, saya pernah waktu oleh penyidik ditanya, kenal tidak dengan saudara Gani? Itupun saya tidak tahu. Saya kira nanya bapak saya. Bapak saya namanya Abdul Gani waktu itu. Jadi saya tidak pernah tahu PT. Netway itu. : Baik. Saudara saksi ingat tidak, apa sih isi pokok dari legal opinion yang dibuat oleh Remy & Darus ketika itu, yang tadi saudara saksi katakan, disampaikan kepada Direktur.. : Niaga : Siapa? Direktur siapa? : Direktur Niaga. : Direktur Niaga ya. Itu ingat tidak apa isinya? Yang pokok? : Ya, saya kalau isi secara detailnya tidak ingat, tapi resumenya kira-kira di situ dinyatakan sebagaimana tercantum di berita acara pemeriksaan pada kami, yaitu adanya pendapat-pendapat dari Remy & Darus tentang proses penunjukan langsung. : Yang saudara saksi ingat mengenai penunjukan langsung itu, apa yang dikatakan ketika itu? : Ada di suratnya.. itu ada di kesimpulan, ya antara lain di sini juga dikatakan, ada b,c,d,e, dua butir. Ya butir pertama ada e, saya kira di sini kesimpulan-kesimpulan yang disampaikan oleh lawyer office Remy & Darus. : Oke. Dan kemudian sesudah disampaikan itu, itu kan melalui saudara saksi ya, tanggapan Direksi terhadap legal opinion ini ketika itu apa? Ingat tidak saudara saksi? : Jadi begitu saya terima ini, saya minta ke manajer hukum, segera hasil ini dilaporkan atau diteruskan kepada Direksi. Setelah itu, tidak pernah ada pembahasan mengenai ini, yang melibatkan saya. Jadi saya tidak pernah di undang dalam suatu pertemuan, untuk membahas khusus hasil legal opinion. : Tetapi kalau yang berhubungan dengan perjanjian yang ditanda tangani oleh Disjaya dan Netway? : Tidak pernah. Saya tidak pernah ikut.

20 : Oh, saudara saksi tidak pernah ikut ya? : Tidak pernah. : Tidak pernah ikut ya. : Ya. : Tidak pernah mendapat laporan apa hasilnya? : Tidak. : Pembahasan lebih lanjut, sesudah adanya legal opinion ini? : Tidak pernah. : Tapi saya lihat pada BAP saudara saksi ya, kalau menyangkut bidang hubungan investor, itu disebut tugas dari Sekretaris Perusahaan itu adalah, mencatat dan mendokumentasikan keputusan RUPS, dan RUPLBS? : Ya jadi, tadi saya jelaskan, saya di angkat sebagai SEKPER, 14 April Di situ karena warisan dari pak Budi, tadinya tersebar tugas-tugas itu pada VP Hukum, ada VP-VP yang lain-lain, tiba-tiba organisasi yang baru, semua dimasukkan ke SEKPER. Di situ saya mencoba, mencoba membuat pembagian tugas di staf saya itu, seperti itu, tapi, memang di situ kita baru mulai membangun sistem itu. Jadi untuk yang perjalanannya, itu baru mungkin sekitar 6 bulan, atau setahun setelah itu, baru tertata. : 2003 Desember itu sudah seperti apa? : 2003 Desember belum full. Jadi saya waktu itu, untuk hukum saya percaya pada manajer hukum, saya menata di urusan masalah-masalah perkantoran, karena di sana banyak proses pengadaan, jadi saya harus hati-hati. Kemudian ada masalah hubungan investor, yang kami juga harus waktu itu hanya terbatas pada kewajiban-kewajiban kita, karena kita sudah IPO, jadi ada tugas-tugas yang harus kita lakukan untuk dilaporkan ke Bapepam, dan sebagainya. Kita baru sebatas itu, waktu itu. : Oke. Saya agak sedikit masih.. sebenarnya ingin.. saudara saksi misalnya dalam rapat-rapat antara Direksi, rapat bersama antara Direksi dengan Komisaris ketika itu, apakah saudara saksi ikuti? : Saya sering tidak ikut. Karena kita, SEKPER, baru ikut kalau diminta oleh Direksi. Dan diizinkan oleh Dekom. Karena kadang-kadang kita diminta hadir oleh Direksi, tapi oleh Dekom diminta menunggu di luar ruangan. Ya sama seperti yang di alami pak Budi.

21 : Meskipun itu termasuk merupakan kewenangan saudara saksi? : Hmm.. kalau Dekom dan Direksi, itu kewenangan ada di sekretaris Dekom. Kita tidak membuat notulen, yang membuat notulen sekretaris Dekom. Kewenangan kita hanya di rapat Direksi. : Oke. Tapi saya kembali ke pak Muljo ya. Pak saya lupa, misalnya, pernah mendengar tidak, atau pernah mengetahui bahwa pak Eddie ini, meminta kepada Gani, untuk mendaftarkan Hak Cipta? : Tidak pernah. : CIS RISI ini? : Tidak pernah. : Tidak pernah ya. : Tidak pernah. : Pernah mengetahui bahwa, pak Eddie ini dapat uang dari Gani, sesuai dengan.. (dipotong oleh Saksi MA) : Tidak pernah. : Business Plan yang disampaikan di dalam berkas perkara ini? : Tidak pernah. : Tidak pernah mendengar itu ya? : Tidak pernah. : Atau misalnya pak Eddie ini mengajak secara khusus, Gani Abdul Gani untuk rapat-rapat di ruang kantornya? Pernah dengar? : Saya tidak tahu. Tidak pernah dengar. : Dari saya cukup. : Mau menambahkan sedikit pak. Terima kasih. Tadi saudara.. pak Budi maupun pak Muljo mengatakan, selama menjabat sebagai SEKPER, tidak ada ya, keputusan Direksi, maupun dari RUPS yang tentang memutuskan terkait penunjukan Netway ya. Nah, di BAP kan juga diterangkan seperti itu ya. Pertanyaan saya, apa memang sebelumnya ada ya, keputusan Direksi, atau keputusan RUPS tentang penunjukan salah satu perusahaan, yang kebetulan bapak tahu gitu? Kebetulan bapak catat. : Ya, tidak pernah ikut saya pak.

22 : Tidak, perusahaan lain. Bukan Netway, tapi perusahaan lain. : Oh tidak pernah. : Tidak pernah ya? : Tidak pernah pak. : Tidak pernah itu maksudnya, tidak pernah ikut, atau tidak pernah menemukan, atau gimana? : Yang untuk CIS RISI ini? : Bukan. Untuk sejenis lah, sejenis perusahaan lain lah gitu. : Oh, ada. Beberapa kesempatan itu kan, ketika rapat besar, itu para VP kan kemudian mengemukakan, tetapi tidak mengambil keputusan. Pemenang-pememang tidak di situ. Biasanya di situ hanya diputuskan oh, ini perlu, ini mendesak. Diputuskan itu. Kemudian setelah itu, apakah proses kelanjutannya, itu ada di direktorat masing-masing. : Nah itu, biasanya diputuskan tidak oleh Direksi? : Diputuskan pak. : Ada keputusannya ya? : Ada. Jadi misalnya, oh ini, sekarang harus membangun apa? Gitu kan pak. Diputuskan, dinotulenkan. : Oh gitu ya. Dan itu dituangkan dalam keputusan ya? : Notulen. Saya hanya sampai notulen. : Nah, keputusannya gimana? : Direktorat yang membuat. : Oh, direktorat yang membuat. : Iya, saya hanya sampai notulen, yang harus dibaca dulu oleh Direksi lain, setuju setuju setuju, itu baru kami delivery. : Oke. Pak Muljo gimana? : Sama pak. : Sama. : Kira-kira sama. Jadi, tugas SEKPER itu, karena dalam rapat Direksi itu kan membahas tidak hanya satu masalah, biasanya banyak, apa yang

23 didiskusikan, kita mencoba men-summarize, dalam satu atau dua paragraf. Nanti draft dari notulen itu, kita sebar ke seluruh Direksi, ada koreksi, ada tambahan, ada pengurangan. Setelah itu, baru kita minta tanda tangan pimpinan rapat, itu yang resmi menjadi notulen rapat RISI, jadi setelah itu, itu adalah tugas masing-masing direktorat, untuk meneruskan apa yang sudah diputuskan di Direksi, dan di situ SEKPER sudah tidak ikut. : Tapi selalu ada keputusan ya kalau dalam hal tindak lanjut terhadap pembicaraan, atau di yang tertuang di dalam notulen ini? : Ya, tidak selalu dalam satu rapat Direksi. Kadang-kadang kalau misalkan masih ada dispute, di pending dulu. Jadi tidak saat itu diputuskan. Tapi, itu tadi, dalam perkembangannya ya, harus suatu saat ada keputusan. : Keputusan ya. : Ya. : Yang keputusannya tadi dikatakan bapak itu, kalau keputusan Direksi sudah baku tadi ya? Tadi kan.. (dipotong oleh Saksi MA) : Oh bukan bukan. : Formatnya sudah baku, kan gitu? Kalau bentuk keputusan Direksi, baku. Tapi kalau keputusan yang dimaksud dalam rapat Direksi, ya itu nanti dalam bentuk notulen tadi. Nah, itu nanti ditindaklanjuti oleh direktorat terkait, apakah dibuat formal keputusan Direksinya, atau apa, itu direktorat. : Direktorat yang bersangkutan berarti? : Kami lanjutkan Yang Mulia. Dua pertanyaan saja. Hmm.. pak Muljo, sehubungan dengan BAP saudara no. 7, saat saudara menyampaikan surat permintaan legal opinion kepada Remy & Darus, ada lampiran no. 6, kajian kenapa Netway. Pertanyaan saya, apakah saudara mengetahui tentang kajian kenapa Netway tersebut? : Tidak. : Tidak ya. Pernah menanyakan, atau memeriksa dokumen tersebut? : Tidak. Saya rely on, tadi saya katakan, manajer. Karena saya orang baru, yang kompetensi saya bukan di situ.

24 : Jadi semua dokumennya disiapkan oleh pak Rex Panambunan ya? : Betul sekali. : Nanti kita cek ke pak Rex. Terus pertanyaan saya yang kedua, sehubungan dengan tugas saudara, pak Budi dan pak Muljo, sebagai SEKPER ya, tentang ketentuan dalam TLSK, saat kapan sebuah surat itu, surat yang diproduk oleh Direktur Utama itu, mendapat persetujuan dari Direksi yang lain? : Saya tidak begitu paham sebenarnya ya. Tetapi, keputusan di sidang Direksi itu kan ada notulennya. Kemudian misalnya notulen itu mengamanatkan sebuah keputusan apa, misalnya, misalnya pak ya, membangun gardu induk. Itu kan satu kegiatan yang besar. : Arah pertanyaan saya begini. : Dalam jenis komunikasi kedinasan yang di bangun oleh Direksi, atau Direktur Utama, ada 3 jenis surat. Saya ingatkan bapak saja, nanti bapak jawab. : Ada surat, ada produk hukum, dan ada produk media. Benar atau tidak, pak Muljo, pak Budi? : Produk media. Artinya seperti press release gitu. : Ya oke. 3 jenis tadi, saat kapan harus, Direktur Utama mendapatkan persetujuan dari Direksi yang lain, ketika mengeluarkan produk yang 3 tadi itu? : Setidak-tidaknya itu harus di paraf pada jalurnya pak ya. Misalnya ini tentang operasi, Dir.Op biasanya paraf. Kemudian kalau ini niaga, ya Dir.Niaga paraf. Itu ada jalurnya. Tetapi, itu yang memanage itu, sekretariat Direksinya sana. Kami sekretariat di korporasi sudah tidak melihat lagi. Jadi, hanya sampai ke notulen itu. Kemudian yang memproduk tindak lanjut notulen menjadi SK-SK, itu direktorat. : Apakah mesti.. ada ketentuan baku mengenai harus paraf dari setiap direktorat tersebut terhadap surat yang dikeluarkan? : Saya tidak paham. Mungkin pak Muljo. Di TLSK nya saya. : Jadi kalau kita lihat di anggaran dasar, Direksi itu tim pak. Jadi kalau ada keputusan yang besar, yang menyangkut korporat, biasanya itu dimasukkan dalam agenda rapat Direksi. Nah, aturan rapat Direksi di

25 situ jelas pak. Jadi, yang hadir rapat Direksi harus minimum setengah plus satu. Kemudian, dari yang hadir, pada saat mengambil keputusan harus setengah plus satu. : Oke, itu pengambilan keputusan? Nah, dari keputusan itu, itu sudah merupakan produk korporat. Nah, kalau bapak tanyakan tadi, kapan itu di tanda tangan Dirut, kalau memang itu eksternal dan menyangkut korporat, itu Dirut. Tapi konsepnya, bisa datang dari direktorat terkait, yang tadi pak Budi sampaikan. Kalau menyangkut operasi, maka Direktorat Operasi yang menyiapkan suratnya, dan di TLSK di sebut, itu di paraf oleh satu level di bawah penanda tangan surat itu. : Oke. Kalau dalam hubungan dengan korespondensi antara PLN Pusat dengan Disjaya, itu bagaimana? Sehubungan dengan ada surat tanggal 23 November tahun 2001, mungkin seperti itu contohnya. Apakah diperlukan paraf dan persetujuan, dan segala macam itu? : Jadi, hmm.. jadi saya ulang ya. Yang saya bicarakan ini mekanisme surat-menyuratnya pak ya. Esensinya saya tidak tahu. Hmm.. jadi, kalau itu sudah diputuskan di rapat Direksi, itu kan sudah kesepakatan Direksi. Nah, biasanya surat itu langsung ditindaklanjuti, dikonsepkan oleh direktorat terkait, yang membawahi masalah itu. Nah nanti, menurut TLSK, kenapa perlu paraf, karena nanti kalau misalkan Dirut suatu saat lupa karena banyak surat, dulu siapa ya yang mengkonsepkan ini siapa ya, yang menangani ini siapa, itu di lihat parafnya pak. Dan itu ada di TLSK. : Surat yang dikirim ke luar itu, apakah yang berparaf atau tidak berparaf? : Yang tidak berparaf. : Yang tidak berparaf ya. Yang berparaf ada di arsip pak ya? : Ya, jadi kita ada 3 lembar pak, di TLSK kita. Yang lembar pertama itu yang dikirm ke tujuan, itu tidak berparaf. Kemudian lembar kedua, lembar ketiga itu ada parafnya, yang satu di simpan sekretariat, yang satu di simpan konseptor. : Jadi yang dikirim kepada tujuan tidak berparaf pak ya? : Oke, terima kasih. Saya bertanya kembali, apakah yang dikirim kepada tujuan itu, berparaf atau tidak? : Hmm..

26 : Dalam TLSK? : Di TLSK tidak. : Tidak. : Ya. : Terima kasih Yang Mulia. : Jadi, prosedur ini yang saya sampaikan. : Silahkan saudara terdakwa, ada yang ingin ditanya? : Pak Muljo Adji, pada saat bapak menjadi SEKPER, seingat saya bapak pernah memperbaharui TLSK. Hmm.. pak Muljo Adji ingat kode apa yang diberikan kepada suatu surat keputusan? : Wah, tidak hafal saya. : Tidak hafal ya. : Tidak hafal. : Jadi, surat biasa dan surat keputusan ada perbedaan kodenya, betul ya? Dalam TLSK? Betul? : Jadi di bedakan. Tapi perizinannya seperti apa, saya tidak ingat pak. : Kalau saya beri dua nomor, yang berbeda, bapak bisa kira-kira mendengar? Apa.. memastikan yang mana yang produk hukum? : Saya lupa. : Seandainya saya katakan, SK 038.K/010/Dir/2001, ya, dibandingkan dengan surat no. 3163/070/SEKPER/2001. : Yang pertama yang produk hukum pak. : Yang pertama produk hukum? : Ya. Surat Keputusan. : Dari mana bapak tahu? : Ya, tadi ada dot K yang saya ingat. : Dot K ya.

27 : Baik. Pak Muljo Adji, dalam tugas Sekretaris Perusahaan, apakah bapak juga bertanggung jawab membuat laporan management? Mengkoordinir laporan management? : Iya, kita mengkoordinir pak, compiling. Kita hanya compiling, sedangkan materi, datang dari direktorat masing-masing. : Apa tujuan dari laporan management tahunan? : Ya, hmm.. dalam kegiatan perusahaan, itu ada 2 RUPS pak. RUPS yang pertama, adalah RUPS RKAP, itu biasanya di lakukan akhir tahun, atau awal tahun, tergantung ketersediaan waktu dari bapak-bapak BUMN. Kemudian RUPS yang kedua, itu pertengahan tahun, itu adalah laporan pertanggungjawaban apa yang terjadi setahun yang lalu. Nah itu di compile dalam bentuk laporan management tahunan itu. : Baik. Jadi laporan hasil tahunan tadi di gunakan sebagai dasar laporan pertanggungjawaban begitu? : Dalam laporan management tahun 2004 dilaporkan bahwa telah ditandatangani kontrak nomor sekian antara PLN Disjaya dengan Netway, ya. Ada dilaporan management. : Seingat bapak, apakah untuk laporan management tahun 2004, Direksi mendapat teguran mengenai masalah ini? : Saya nggak ingat pak. : Apakah Direksi mendapatkan release and discharge untuk anggaran tahun 2004 dari RUPS? : Mestinya dapat pak. Karena berlanjut dengan kegiatan berikutnya. : Jangan mestinya.. : Iya, nggak. Karena mestinya mestinya berlanjut terus pak. : Faktanya aja yang dijawab. : Oke, baik pak. Baik. : Seandainya.. eh maaf. Saudara Saksi tahu kalau tidak mendapat release and discharge artinya kalau pertanggung jawabannya tidak diterima, apakah tindak lanjut dari RUPS?

28 : Saya tidak tahu. Karena belum pernah terjadi pak. : Belum pernah terjadi? : Di masa saya, saya belum pernah mengalami itu. : Belum pernah mengalami itu? : Berarti tidak pernah terjadi? : Iya, saya tidak tahu, ya. : Baik. Pak Muljo Adji membawahi Devisi Umum sebagai Sekper? : Betul, Devisi Umum. : Apakah Devisi Umum juga bertugas menyiapkan fasilitas bagi kegiatan perusahaan termasuk penyewaan gedung? : Hmm.. yang saya tahu yang kami tangani saat itu adalah penyewaan fasilitas untuk penyewaan kendaraan, kemudian pemeliharaan gedung, kemudian belanja keperluan kantor alat alat tulis dan lain sebagainya. Kalau penyewaan gedung saya... lupa saya. : Penyewaan kendaraan. Apakah itu berarti penyewaan tahunan atau multi years? : Setahu saya tahunan pak. : Tahunan? : Tahunan. Seingat saya pak. : Tidak menangani yang multi years? Penyewaan gedung barangkali? : Saya tidak tahu kalau gedung. : Pernahkah saudara sebagai Kepala Devisi Umum, eh sebagai atasan dari Kepala Devisi Umum mengajukan permohonan persetujuan RUPS untuk penyewaan gedung, penyewaan fasilitas multi years? : Lupa saya. : Selama jadi SEKPER? : Lupa saya. Yang spesifik seperti itu saya lupa. : Atau mungkin secara umum? : Selama SEKPER nggak pernah saya, secara umum.

29 : Tidak pernah ya. : Tapi kalau yang spesifik tadi saya lupa. : Pak Muljo Adji, kembali kepada SK. Ehh, saya kembali kepada Pak Budi saja. Pak Budi Santoso.. : Iya pak, silahkan pak. : Pak Budi Santoso.. Nomor surat 3163/070/SEKPER/2001. : Betul pak. : 3163 ini mengindikasikan suatu nomor urut kan, betul? : Iya, betul. : Siapa yang boleh memberikan nomor urut ini? : Itu dari Dikmum, itu namanya Auma Umum. Kan tadi saya laporkan organisasi lagi carut marut ya. Sehingga Dikmum berubah menjadi Auma. : Baik. Kalau nomornya itu /Dirut apakah juga Uma tersebut yang memberikan nomor? Sebutan /Dirut, /SEKPER, /Dirop, atau /Dir SDM itu menunjukkan siapa yang tanda tangan. : Oke. Tapi penomoran oleh? : Dikmum. ah, Auma Umum. : Surat 3163 tadi menurut saudara apakah ini merupakan suatu surat keputusan? : Jangan dijawab, ya. : Apakah nomer 3163/070/SEKPER/2001 ini merujuk kepada bentuk surat biasa? : Pertama surat itu mengagetkan saya pak, pertama. : Sebentar, nggak usah. Bukan esensi suratnya ya. Tapi penomorannya. : Nomor urut saja kan ya pak. Dari nomor 1 sampai dengan 3000 gitu kan pak. : Sebentar. Tadi kan bapak mengatakan bahwa ada nomor tertentu untuk sesuatu surat keputusan, iya kan?

30 : Saya tanyakan karena ini berlangsungnya ini keluar pada saat bapak menjadi jadi SEKPER ya? Apakah 3163/070/SEKPER/2001, nomor ini mengindikasikan surat biasa atau produk hukum? : Surat biasa pak. Karena tidak ada K nya. : Pertanyaan berikutnya mungkin kepada kedua saksi. Apakah Dirut harus selalu, dalam membuat surat harus selalu melalui rapat direksi? : Kalo.. kalo.. : Jangan.. Jangan.. Jangan.. Tau nggak itu? Itu nggak usah itu. Itu kan pendapat. : Baik Yang Mulia. Kami cukupkan Yang Mulia. : Yang Mulia kami masih ada 1 pertanyaan lagi Yang Mulia. Sebentar Pak Muljo Adji, apakah saudara saksi pernah tahu mengenai Legal Memorandum yang dibuat oleh RSMP? : Tidak tahu. Tidak pernah lihat. : Tidak tahu. Pak Budi pernah dengar itu? : Belum. : Kalau nggak tau ya cukup Yang Mulia. Terima kasih. : Bisa saudara saksi ke depan? Saudara terdakwa ke depan? (Saksi BS, Saksi MA, dan terdakwa mendatangi meja majelis) PU PU PU PU : Saksi ya, BB 34 ya. Surat 2360 tanggal 11 September 2001, saksi tahu? Saksi Pak Budi? : Saya tidak tahu. : Baik. Mengenai isinya? : Udah enggak tahu kan. : Baik. Saya tanya dua ya. Mengenai nomor suratnya sama isinya. Kemudian BB 210 surat No 2971 tanggal 1 November 2001 saksi tahu? Saksi Budi Tahu? Isinya? : Tidak pak. : Saksi Adji?

31 PU Saksi (BS&MA): PU : Tidak tahu. : Baik. Dilanjutkan dengan BB , surat dengan nomor 3163 saksi tau? Isinya juga saksi tahu? Saya tidak tahu. : Cukup. : Ada pertanyaan nggak? Ada yang dipertanyakan? Cukup? Ini mau ditanggapi dalam pembelaan atau bagaimana : Dalam pembelaan Yang Mulia. : Saudara masih ada yang disampaikan? : Cukup. : Sudah cukup ya keterangan saudara? Ya, silahkan meninggalkan ruang sidang. (Saksi MA dan BS meninggalkan ruang persidangan)

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Saksi #15: Fahmi Mochtar Saksi #15: Fahmi Mochtar : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara

Lebih terperinci

(Saksi P dihadirkan ke persidangan)

(Saksi P dihadirkan ke persidangan) Saksi #14: Purwanto PU PU : Saksi berikut Purwanto ya? : Iya Yang Mulia. : Biar nyambung dengan yang tadi. : Saksi Purwanto. (Saksi P dihadirkan ke persidangan) : Saudara saksi, saudara tadi sudah bersumpah

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar

Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar Selasa, 23 November 2011 Saksi Ahli Pengadaan : Naser Iskandar : Saudara ahli ya, sebagaimana diawal keahlian saudara adalah dibidang pengadaan ya, pertanyaan di luar bidang pengadaan untuk tidak dijawab

Lebih terperinci

Saksi #11: Conny Kurniawan

Saksi #11: Conny Kurniawan Saksi #11: Conny Kurniawan : Silahkan saksi selanjutnya. Saksi Conny. Conny Kurniawan Wahjoe. : Maaf Yang Mulia, mau kita gabung atau satu? : Satu. (Saksi CK memasuki ruang persidangan) : Saudara saksi

Lebih terperinci

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93.

(Saksi N memasuki ruang persidangan) Saksi (N) : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun 93. Saksi #12: Nuraini : Saksi berikut. Saksi Nuraini. (Saksi N memasuki ruang persidangan) : Saudara di PLN bagian apa? : Di bagian Hukum. : Dari tahun berapa? : Ehh.. saya masuk dari tahun 92 diangkat tahun

Lebih terperinci

Saksi #17: Budi Maryati

Saksi #17: Budi Maryati Saksi #17: Budi Maryati (Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang

Lebih terperinci

Saksi #13: Sofyan Djalil

Saksi #13: Sofyan Djalil Saksi #13: Sofyan Djalil Hakim : Baik, kalau tidak keberatan, siapa yang ingin diajukan terlebih dahulu? PU : Mungkin dari pak Sofyan Djalil dulu. Hakim : Silahkan, yang pak Sofyan tinggal dalam ruang

Lebih terperinci

Saksi#6 : Bambang Boediono

Saksi#6 : Bambang Boediono Saksi#6 : Bambang Boediono : Saudara diminta memberikan keterangan yang benar, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengarkan langsung. Ya? Saudara adalah dosen teknik sipil?

Lebih terperinci

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)

: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan) Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said : Saksi berikut. : Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang

Lebih terperinci

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo

Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim. Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo Selasa, 23 November 2011 Saksi #34: Suyut Wartadipraja, Saksi #35: Juanda Nugraha Ibrahim Saksi #36: Joko Paryoto & Saksi #37: Parno Isworo : Sidang perkara Nomor: 37/Pid B/Tipikor/2011/ PN Jakarta Pusat

Lebih terperinci

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo

Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo Saksi #18: Budi Harsono & Saksi #19: Djoko Tetratmo : Saksi meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono. ( Hakim mengetuk palu) Saksi (BS) : Yang Mulia apakah diperkenankan Budi

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah -saksi : Sidang perkara nomor No. 37/Pid.B/Tipikor/2011 PN Jakarta pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut

Lebih terperinci

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut

: Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut Saksi#5: Tunggono : Yak skors saya cabut, sidang dinyatakan dibuka kembali, saksi berikut : Saksi Tunggono : Saudara saksi ya, saudara telah disumpah, untukmemberikan keterangan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama Islam, alamat perum Puri Nirwana

Lebih terperinci

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi

Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Identitas dan Pengambilan Sumpah Saksi-saksi Sidang perkara nomor 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Soewondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu diketuk)

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang

Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang Saksi #20 : Sunggu Anwar Aritonang (saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011) : Jadi anggota, salah satu anggota majelis hari ini mengikuti pelatihan di Mega mendung, jika saudara

Lebih terperinci

Saksi #16: Tonny Soewandito

Saksi #16: Tonny Soewandito Saksi #16: Tonny Soewandito : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Palu diketuk) Terdakwa

Lebih terperinci

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari

Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari Saksi Ahli BPKP : Agustina Arumsari : Ahli berikutnya. : Ahli berikut dari BPKP. (Ahli AA memasuki ruang persidangan) : Baik, saudara ahli ya? Saudara pernah dimintai pendapat oleh penyidik KPK menyangkut

Lebih terperinci

Saksi #38 : Bagja Rasa

Saksi #38 : Bagja Rasa Selasa, 23 November 2011 Saksi #38 : Bagja Rasa : Sidang dibuka kembali. Saksi berikut. (Saksi BR memasuki ruang persidangan) : Saudara sudah disumpah ya, untuk memberikan keterangan apa yang saudara ketahui,

Lebih terperinci

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana

Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana Saksi #31: Mohamad Husen H. & Saksi #32: Syarif Maulana : Sidang perkara Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN. Jakarta Pusat atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc., dibuka dan dinyatakan terbuka

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang

Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi #7: Azwani Sjech Umar & Saksi #8: Hardiv Harris Situmeang Saksi( ASj) : Baik yang pertama kita dengar,silahkan tinggal diluar, siapa ini didalam siapa? : Azwani Sjech Umar dengan Hardiv Harris Situmeang

Lebih terperinci

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo

Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo Saksi Ahli Teknologi Informasi : Yudho Giri Sucahyo : Sidang perkara nomor 27/Pid.B/Tipikor/2011/PN.PST atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondo MSc. dibukan dan terbuka untuk umum. (Palu di Ketuk)

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya

Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya Saksi #21: Laksamana Sukardi dan Saksi#22: Roes Aryawijaya : Sidang perkaran Nomor: 37/Pid.B/Tipikor/2011/PN Jakpus atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc. dibuka dan terbuka untuk umum. (Palu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sekretaris Bagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan beberapa kegiatan kesekretariatan yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang

Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Keuangan Negara : Dian Puji N. Simatupang : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut,

Lebih terperinci

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati

Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati Saksi #26: Tumpak J. Purba, Saksi #27: Teddy Triheryadi, Saksi #28: Kahar Mulyani dan Saksi #29: Eva Indrawati : Teddy, Tumpak Johny Purba, Teddy Triheryadi, Eva Indrawati. Kahar Mulyani. (Saksi-saksi

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA RISALAH SIDANG NOMOR REGISTER PERKARA: 001/PUU-XI/2015/MM.UI PERIHAL PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho

Pemeriksaan Terdakwa : Eddie Widiono Soewondho Selasa, 30 November 2011 Pemeriksaan : Eddie Widiono Soewondho : Silahkan. Kita mulai pemeriksaan diri saudara hari ini ya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK ya? : Pernah Yang Mulia. : Pernah.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG DOKUMENTASI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN DANA BERGULIR MELALUI KERJA SAMA OPERASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Banda Aceh Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian kurang lebih tiga bulan melaksanakan beberapa tugas-tugas pokok. Tugas-tugas tersebut antara lain melakukan

Lebih terperinci

( Saksi memasuki ruang sidang )

( Saksi memasuki ruang sidang ) Selasa, 1 November 2011 Saksi #30: Gani Abdul Gani : Saksi berikut? : Saksi Gani Abdul Gani ( Saksi memasuki ruang sidang ) : Saudara Saksi Gani Abdul Gani ya! Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk

Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk Selasa, 30 November 2011 Saksi Ahli Perusahaan : Erman Rajagukguk : Skors dicabut sidang dinyatakan terbuka kembali, ahli berikut. : Terima kasih Yang Mulia. : Silahkan pak, baik sidang lanjut, majelis

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana [Pasal 77 huruf a Pasal

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [Pasal 96] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NO.2 TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1286, 2012 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Rapat. Penyelenggaraan. Tata Cara. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Parepare Tahun

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 231 ayat (3)] Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 12/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA TELAH

Lebih terperinci

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010

PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH --------------------- KONSTITUSI RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-VIII/2010 REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH PERIHAL SIDANG PERKARA NOMOR

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG GERAKAN PRAMUKA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1758, 2015 KY. Laporan Masyarakat. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH MAHASISWA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN KEPANITERAAN MAHKAMAH MAHASISWA Menimbang Mengingat : a. bahwa Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan lembaga

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan sosial terhadap

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG MEKANISME KERJA TIM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/11.2009 TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

KOP KONTRAKTOR PELAKSANA

KOP KONTRAKTOR PELAKSANA KOP KONTRAKTOR PELAKSANA Cilegon, 20 Nomor : Lampiran : Kepada Yth Perihal : Permohonan Mutual Check 0 % (MC-0) Pengguna Anggaran (PA) cq Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 130/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 130/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 130/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bogor Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr. Maqdir Ismail,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 024/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PANEL PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PASCA PERBAIKAN PERMOHONAN) PERKARA NO. 024/PUU-III/2005 MENGENAI PENGUJIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.291, 2017 KEMENDAG. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/M-DAG/PER/2/2017 TENTANG BADAN PENYELESAIAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci