Perkembangan Teori Atom dari Dalton sampai Rutherford
|
|
- Dewi Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perkembaga teori atom Perkembaga Teori Atom dari Dalto sampai Rutherford Atom berasal dari bahasa Yuai atomos yag artiya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Suatu beda dapat dibagi mejadi bagia-bagia yag lebih kecil, jika pembagia ii diteruska, maka meurut logika pembagia itu aka sampai pada batas yag terkecil yag tidak dapat dibagi lagi, demikia pedapat Demokritus ( S.M) Bagia terkecil yag tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Kosep atom yag dikemukaka oleh Demokritus muri sebagai hasil pemikira semata, tapa disertai adaya percobaa. Namu gagasa ii telah mejadi pembuka pitu ke arah peemua baru meuju ke jejag yag lebih tiggi. Gagasa atom Demokritus mejadi tataga fisikawa-fisikawa utuk megalihka perhatiaya ke arah mikrokosmos yag pada saat itu belum terjamah. Awal abad ke-9, Joh Dalto ( ) telah melaksaaka percobaa-percobaa yag meujag kosep atom. Kosep atom meurut Dalto:. Atom adalah partikel terkecil yag tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom suatu usur semuaya serupa, da tidak dapat berubah mejadi atom usur yag laiya.. Atom-atom usur yag berlaia dapat membetuk molekul. Ketika terjadi reaksi, atom-atom itu berpisah tetapi kemudia bergabug kembali dega susua yag berbeda dega susua semula. Pada reaksi itu atom-atom bergabug meurut perbadiga tertetu. 3. Bila dua macam atom membetuk dua macam perseyawaa atau lebih maka atom-atom sejeis dalam perseyawaa itu mempuyai perbadiga yag sedrhaa.
2 Perkembaga teori atom Pegembaga atom saat itu telah memperkealka kita pada susua da sifat-sifat atom, cara megadaka reaksi da seyawa-seyawa yag terbetuk. Sekarag telah dikeal ukura da massa atom, eergi atar atom da pertikel-partikel terkecil yag membetuk atom. Atom sebagai bagia terkecil suatu zat sudah tidak sesuai lagi dega hasil-hasil percobaa-percobaa masa kii. Partikel sub-atomik pertama yag dikeal adalah elektro. Suatu peemua oleh percobaa J.J Thomso ( ). Sehubuga dega peemua J.J Thomso meyagkal teori yag dikemukaka oleh Dalto. Meurut Thomso atom itu terdiri atas muata positif yag merata diseluruh atom, muata ii di-etral-ka oleh muata egatif yag tersebar merata pula diseluruh atom. Model ii tidak dikembagka karea tidak sesuai dega hasil percobaa Rutherford. Pelucuta Gas Adalah peristiwa megalirya muata-muata listrik di dalam tabug lucuta gas pada tekaa yag sagat kecil. Sebuah tabug lucuta adalah tabug yag berisi udara, didalam tabug berisi elektrodeelektrode, yag biasaya disebut aoda da katode. Udara dalam tabug ii tidak dapat megalirka arus listrik walaupu ujug-ujug elektroda tersebut dihubugka dega iduktor Ruhmkorf. Igat!!! bahwa Katoda (-) Aoda (+) Keadaa aka berubah jika udara dalam tabug dikeluarka sehigga tekaa udara mejadi kecil da letak-letak molekul udara majadi reggag. Pada tekaa 4 cm Hg dalam tabug memacarka cahaya merah-ugu. Cahaya ii aka meghilag sejala dega semaki kecilya tekaa. Pada tekaa 0,0 mm Hg udara dalam tabug tidak lagi memacarka cahaya amu kaca dimuka katoda berpedar kehijaua. Crookes berpedapat bahwa dari katoda dipacarka siar yag tidak tampak yag disebut Siar katoda. Siar katoda dapat di pelajari karea bersifat memedarka kaca. Siar Katoda adalah arus elektro dega kecepata tiggi yag keluar dari katoda.
3 Perkembaga teori atom 3 Sifat siar Katoda:. Memiliki ergi. Memedarka kaca 3. Membelok dalam meda listrik da meda maget. 4. Jika ditembakka pada logam meghasilka siar X 5. Bergerak cepat meurut garis lurus da keluar tegak lurus dari Katoda. Simpaga siar katoda dalam meda listrik da meda maget meujukka bahwa siar ii bermuata egatif. Thomso dapat meujukka bahwa partikel siar katoda itu sama bila katoda digati logam lai. Jadi partikel-partikel siar katoda ada pada setiap logam yag disebut elektro. Tapa mgeal lelah da meyerah, akhirya Thomso dapat megukur massa elektro, teryata muata elektro, Coulomb da massa elektro 9, Kg. Terjadiya siar katoda dapat diteragka sebagai berikut: Pada tekaa yag sagat kecil, letak molekul-molekul udara sagat reggag, dalam gerakaya meuju katoda (-), io-io positif membetur katoda dega kecepata tiggi. Betura-betura tersebut megakibatka terlepasya elektro-elektro dari logam katoda.
4 Perkembaga teori atom 4 Teori Rutherford Dalam percobaaya, rest Rutherford (87-937) meembakka partikel (alfa) pada kepiga emas yag tipis dega tebal /00 mm. partikel alfa adalah partikel ag mempuyai massa 7000 kali massa elektro.! Adalah sagat mustahil jika partikel alfa dibelokka oleh elektro yag massaya sagat kecil. Berdasarka hasil experimeya, Rutherford meyagkal teori atom J.J Thomso. Pada tahu 9 ia meyusu model atom yag baru. Model atom meurut Rutherford:. Atom sebagia besar tediri dari ruag hampa dega satu iti yag bermuata positif da satu atau beberapa elektro yag beredar disekitar iti, seperti Plaet-Plaet yag bergerak dalam sistem tata surya. Massa atom sebagia besar terletak pada itiya.. Atom secara keseluruha bersifat etral, muata positif pada iti sama besarya dega muata elektro yag beredar di sekitarya. Muata positif pada iti besarya sama dega omer atom dikalika dega muata elemeter. 3. Iti da elektro tarik-mearik, Gaya tarik mearik ii merupaka gaya cetripetal yag megedalika gerak elektro pada orbitya masig-masig seperti grafitasi dalam tata surya. 4. Pada Reaksi kimia, iti atom tidak megalami perubaha, Yag megalami perubaha ialah elektro-elektro pada kulit terluar. Io + adalah atom yag kekuraga elektro (telah melepas e) Io adalah atom yag kelebiha elektro (meyerap e).
5 Perkembaga teori atom 5 MASSA da MUATAN LKTRON J.J Thomso ( ) meamaka partikel bermuata egatif tersebut dega elektro. Sekitar tahu 897, beliau yag pertama kali meetuka perbadiga atara muata da massa elektro. Thomso megguaka prisip bahwa partikel-partikel yag bergerak melalui meda magetik aka dibelokka. Gambar diatas meujukka skema ragkaia peralata yag diguaka oleh Thomso. Jika sebuah partikel bermuata e da kecepata v memotog tegak lurus daerah meda magetik B, maka partikel aka meempuh litasa berbetuk ligkara dega jari-jari m r. v B. e dega m da e adalah massa da muata partikel, sehigga perbadiga adalah e V m r. B r da B dapat diukur, sedagka v belum diketahui. Utuk megukur v diguaka Spektrometer massa. Partikel bermuata e yag diletakka dalam meda listrik aka megalami gaya listrik sebesar F listrik e. partikel bermuata ii aka meyimpag dalam meda listrik. Peyimpaga ii dapat ditiadaka dega memasag meda magetik B da kapasitor, yag arah garis gayaya tegak lurus dega arah meda listrik. alat ii diseut sebagai Selektor kecepata. Karea dapat memilih kecepata partikel yag aka diteruska. Partikel bermuata mula-mula dikirim melalui sebuah alat Selektor kecepata. Kemudia partikel ii memasuki daerah meda magetik B 0 (megarah kedalam kertas). Hal ii meyebabka io bergerak dega litasa setegah ligkara da meumbuk film fotografik di P. Meda magetik B aka meghasilka gaya Loretz sebesar F Loretz B.e.V iilah gaya yag meiadaka gaya listrik, sehigga elektro dalam kapasitor tetap berjala lurus. Maka: F listrik F Loretz e. B.e.V
6 Perkembaga teori atom 6 V B da B dapat diukur, sehigga kecepata partikel dapat ditetuka. Dega demikia dapat diketahui ilai perbadiga e m Thomso medapat hasil e m, Coulomb Kg - Percobaa tetes miyak Millika (Millika Oil Drop) J.J Thomso berhasil meetuka ilai e m elektro, tetapi belum berhasil megukur besar muata e elektro. Orag yag berhasil meetuka besar muata elektro adalah Robert Adrew Millika yag terkeal dega experime tetes miyak. Diagram Skematik peralata Millika ditujukka pada gambar disampig ii : Dua kepig logam paralel horisotal A da B diisahka dega jarak d dalam orde milimeter. Miyak disemprotka pada bagia atas kepig da ada beberapa tetes miyak yag memasuki lubag kecil pada kepig A. Siar cahaya diarahka horisotal diatara kepig-kepig. Sebuah teleskop diatur sehigga sumbuya tegak lurus pada siar cahaya. Miyak yag jatuh disiari oleh cahaya sehigga dapa diamati melalui teleskop. Tetes itu terlihat seperti bitag kecil yag sagat terag, jatuh perlaha dega suatu kecepata termial. Kecepata miyak dapat ditetuka melalui hubuga berat miyak dega gaya hambat udara karea keketalaya. Metode sederhaa utuk megukur muata tetes miyak yag jatuh adalah sebagai berikut. Aggap tetes miyak bermuata egatif. Kepig-epig diberi beda potesial sehigga V ( AB) atara kepig-kepig terdapat meda listrik kebawah sebesar: dega d megatur meda listrik dapat dihasilka gaya listrik F.q yag tepat sama dega berat tetes miyak m.g maka dalam keadaa ii, tetes miyak aka diam. F listrik berat tetes miyak.q m.g
7 Perkembaga teori atom 7 m. g q massa tetes miyak sama dega hasil kali massa jeis da volumeya (Bola) V ( AB) sehigga d 3 4π r rho.. g q 3 V ( AB) d 4π r 3 3 ; q 4 π. rho. r. g. d 3 V ( AB) 3 semua besara yag terdapat di ruas kaa dapat diukur, kecuali jari-jari tetes miyak r, orde tetes miyak 0-5 cm sehigga terlalu kecil utuk diukur lagsug, jari-jari ii dapat kita hitug dega megukur kecepata termial V t tetes miyak, karea tetesmiyak jatuh melalui jarak d diukur dari garis acua dalam okuler teleskop. Kecepata termial adalah saat berat m.g tepat setimbag dega gaya hambat keketala udara f. gaya keketala sebuah bola dega jarijari r yag bergerak dega kecepata v dalam suatu fluida dega keketala (theta), diberika oleh Hukum Stokes sebagai: f 6..r.v Dega demikia: m.gf 4π r 3 3.rho.g 6..r.v t η v r g. rho. g jika r 3 ii kita masukka ke dalam persamaa (q ), kita dapatka: 3 3 d η v q 8π V ( AB). rho. g Millika da asisteya megukur ribua tetes miyak. Ia medapatka bahwa dalam batas kesalaha percobaa setiap tetes selalu memiliki muata yag sama dega kelipata muata elemeter (e) da tidak perah berilai desimal kelipataya (e,e,3e, ). Nilai muata e yag didapat oleh Millika adalah: e, Coulomb,6.0-9 Coulomb
8 Perkembaga teori atom 8 Demikialah model atom Rutherford diaggap lebih baik daripada model atom Thomso. Walaupu demikia model atom Rutherford masih harus diuji dega percobaapercobaa. Meurut Rutherford, elektro-elektro beredar di sekelilig iti. Sebagai cotoh: Atom Hidroge adalah atom yag palig sederhaa, karea haya ada satu elektro. Gambar hal 5 jika jari-jari litasa elektro r & F cp " $ %!! # e ergi potesial elektro pada orbitya p k r e adalah muata elemeter. Gaya tarikmearik atara iti da elektro sama dega gaya cetripetal yag bekerja pada elektro. jadi k. e mv r r m adalah massa elektro k. e mv r ergi kietik elektro pada orbitya e k r ergi total elektro p + k e e k + k r r e k r Dari bahasa diatas, dapat ditarik kesimpula, bahwa semaki kecil jari-jari orbit elektro, semaki kecil pula eergiya. Geraka elektro adalah arus listrik, akibat geraka elektro atom maka terjadi meda maget. Sehiggga perubaha meda maget meimbulka perubaha meda listrik. Dega perkataa lai, geraka elektro meimbulka gelombag elektromagetik. Jadi selama elektro beredar, seatiasa dipacarka eergi berupa gelombag elektromagetik, eergi elektro semaki megecil dega sejala dega megecilya jari-jari elektro Litasa elektro tidak lagi berupa ligkara, tetapi berupa pili (seperti Obat Nyamuk) yag pada akhirya elektro jatuh ke dalam iti jadi atom itu tidak stabil. Hal itulah yag merupaka kelemaha pertama terhadap teori Rutherford.
9 Perkembaga teori atom 9 Bila litasa elektro semaki meciut, periode putara elektro mejadi semaki kecil, Frekwesi gelombag yag dipacarka berubah pula. Pegamata meujukka bahwa spektrum uap hidroge terdiri atas garis-garis yag frekuesiya tertetu. Hal itulah yag juga merupaka kelemaha kedua terhadap teori Rutherford. CONTOH SOAL Meurut teori atom Rutherford terdapat elektro pada jarak 0-0 m dari itiya, hituglah kecepata elektro tersebut ketika berputar megeliligi protoya jika : massa elektro Kg muata elektro da proto adalah,6.0-9 coulomb. Hitug pula eergi yag dipuyai elektro tersebut. V k e m. R e k R v, (,6.0 ) v 6, 6.0 / m s,5.0 8 joule Spektrum uap Hidroge Pegamata spektroskopis meujukka bahwa spektrum gas Hidroge terdiri atas dereta garis-garis. Dereta garis ii diberi ama meurut orag yag meemukaya
10 Perkembaga teori atom 0 Secara mpirik, Balmer meemuka rumus yag cocok dega pajag gelombag dereta Balmer. λ 3645, 6 Agstrom 4 3,4,5, dst. Rumus ii oleh Rydberg diperbaiki mejadi R Agstrom λ R Agstrom λ R adalah tetapa Rydberg, A o 3,4,5, dst Rumus ii sesuai pula utuk deret Lyma da Pasche Utuk deret Lyma digati dega da,3,4, dst. Utuk deret Pasche digati dega 3 da 4,5,6, dst. Model atom Bohr Hasil pegamata spektroskopis terhadap spektrum atom Hidroge telah membuka kelemaha-kelemaha model atom Rutherford. Dari keyataa ii dapat ditafsirka beberapa kemugkia:. Model atom Rutherford salah, atau. Teori lektrodiamika klasik salah, atau 3. Model atom Rutherford da teori lektrodiamika klasik haya berlaku utuk batas-batas tertetu. Pada tahu 93, Niels Bohr (885-96) meyusu model atom Hidroge berdasarka model atom Rutherford da teori Kuatum. MODL ATOM BOHR. DIBUAT BRDASARKAN dua POSTULATNYA YAITU :. lektro tidak dapat berputar dalam litasa yag sembarag, elektro haya dapat berputar pada litasa tertetu tapa memacarka eergi. Litasa ii Disebut litasa stasioer. Besar mometum aguler elektro pada litasa Stasioer ii adalah : mvr h π disebut bilaga kwatum (kulit) utama.. lektro yag meyerap eergi (foto) aka berpidah ke litasa yag eer- giya tiggi, da sebalikya.
11 Perkembaga teori atom Jari-jari litasa elektro ergi kietikya: elektro yag jari-jari litasaya r memilik mometum h Aguler sebesar mvr π. h Maka v π. m. r ½ m.v e ½ k r 34 (6, 6.0 ) r 9,.0 (, 6.0 ).9.0.4(3,4) h r m. e. kπ Bila ilai m,e,k da h kita substitusika diperoleh: 34 (6, 6.0 ) r 9,.0 (, 6.0 ).9.0.4(3,4) r. 5,8.0 - meter utuk,,3, dst. r 5,8.0 - m, 4. 5,8.0 - m, 9. 5,8.0 - m, 5,8.0 - m Perbadiga jari-jari litasa elektro r : r : r 3 : : :3 :. Kesimpula Jari-jari litasa (Kwatum) utama elektro berbadig sebagai kwadrat bilaga asli. CONTOH SOAL Sebuah elektro pada litasa bilaga kuatum 3, hituglah periode gerakya. v. h m. v. R π R } h v π m.. R. R 6, 6.0.3,4.9,.0.3.5, v 5 7, 9.0 m / s R 3 9.5, 8.0 4, m T Kell v π R 3 v 0.3,4.4, 75.0 T 5 7, , det ik
12 Perkembaga teori atom Spektrum gas Hidroge meurut Bohr Bila elektro melocat dari litasa yag eergiya tiggi (B) ke litasa yag eergiya redah, dipacarka eergi sebesar h.f h.f B - A f e e k k B- r A B ra h h λ h h 4 4 c π k e m π k e m 3 3 B A c λ h 4 π k e m 3 A B 4 π k e m 3 λ h. c A B 4 π k e m adalah bilaga tetap. 3 h. c Rumus diatas mirip dega rumus Balmer R( λ A B Dega ketetua bahwa: Deret Lyma (Ultra Ugu) A B, 3, 4. Deret Balmer (Cahaya tampak) A B 3, 4, 5,. Deret Pasche (Iframerah I) A 3 B 4, 5, 6,. Deret Brackett (Iframerah II) A 4 B 5, 6, 7,. Deret Pfud (Iframerah III) A 5 B 6, 7, 8,. )
13 Perkembaga teori atom 3 CONTOH SOAL 3 Hituglah pajag gelombag miimum da maksimum yag dipacarka elektro atom hidroge pada litasa cahaya tampak. λ mi R λ A B 7, λ 3 max 7, λ mi 3, m 7 λ max 6, m ergi Ioisasi Utuk membagkitka elektro dari Kwatum a ke kwatum b diserap eergi sebesar: B - A e e k k rb ra k e. ra rb. h r 4π k e m 4 π k e m Joule h A B
14 Perkembaga teori atom 4 Dega mesubstitusika ilai m,e,k,h maka diperoleh 3,6 A B ev Bila elektro terbagkit sampai kwatum, maka elektro itu lepas dari ligkuga atom da atom tersebut mejadi io (+). ergi yag diserap utuk meg-io-ka atom disebut ergi Ioisasi. Besar ergi Ioisasi atom Hidroge: 3,6 ev 3,6 ev utuk besar 3,6 ev Jadi bagi atom H dapat ditulis H + 3,6 ev H + + e - Sebalikya jika io Hidroge megikat sebuah elektro aka dipacarka eergi sebesar: 4 π k e m Joule h A Besar Frekwesi foto yag dipacarka h. f 4 π k e m h. 4 π k e m f 3 h. utuk diperoleh frekwesi yag sesuai dega salah satu deret balmer. Bohr da Stoer meyusu model atom-atom laiya berdasarka model atom Hidroge. Litasa elektro dega bilaga kwatum,,3, dst. Disebut kulit (K,L,M,N, ) Tiap kulit elektro haya dapat diisi palig bayak oleh elektro-elektro, adalah bilaga kwatum utama.
15 Perkembaga teori atom 5 CONTOH SOAL 4 Sebuah elektro berada pada litasa bilaga kuatum, hituglah : a. ergi stasioer elektro tsb. b. ergi ioisasi utuk berpidah ke litasa bilaga kuatum 3. stasioer 3,6.,6.0 9 joule stasioer ioisasi ioisasi 3,6,6.0 5, , 6., 6.0 A B 3, 6., ioisasi 3, joule 9 9 joule joule joule TUGAS. Hitug berapa kecepata electro dalam atom hydroge, bila jari-jari litasaya 0-8 m. (, m/s). pajag gelombag H pada deret Balmer 6, m. Bola kecepata rambat cahaya m/s. Berapa frekuesi da eergi foto yag meimbulka garis H itu? (4, Hz), (30, joule) 3. Bila sebuah io hydroge megikat sebuah electro bebas sehigga mejadi atom stabil, berapa eergi yag dibebaska, diyataka dalam ev. (3,6 ev) 4. Satu berkas electro yag mempuyai eergi 3 ev diguaka utuk meembaki gas hydroge. Hitug pajag gelombag yag dipacarka 5. Hitrug pajag gelombag yag terpedek pada spectrum garis deret Pasche. (8,.0-7 m)
16 Perkembaga teori atom 6 6. Sebuah electro memerluka waktu 0-8 detik dalam keadaa exsitasi pada litasa, sebelum pidah pada litasa, utuk memacarka eergi photo. Berapa kali electro tersebut berputar dalam litasa? ( 8,6.0 6 kali) 7. Hitug pajag gelombag foto yag dipacarka, bila atom hydroge keadaaya berubah dari keadaa 4 mejadi. (9, m) 8. Hitug mometum foto pada soal o. 7 (6,8.0-7 Kg m/s) 9. Hitug kecepata atom hydroge setelah memacarka foto pada soal o. 7 (4,08 m/s) 0. Satu berkas siar electro diguaka utuk meembaki gas hydroge. Berapa eergi miimum yag harus dipuyai electro, bila foto yag dipacarka sesuai dega garis pertama Balmer. ( ev). o0o
Struktur Atom. Rudi
Struktur Atom Rudi Susato @rudist87 MODEL ATOM THOMSON Usurusur kimia terdiri dari atomatom J.J. Thomso meemuka elektro Di dalam atom terdapat elektro Atom etral, di dalam atom harus ada yag bermuata positip
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
PENDAHULUAN Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Demokritus (460-370-S.M) Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Konsep atom yang dikemukakan
Lebih terperinci2. Spektrum Atom Hidrogen
Struktur Atom 1. Teori Atom (Model Atom) 1.1 Dalto Hukum Lavoisier & Proust kosep: atom 1. Tomso Hatara listrik Tabug siar katoda Peemua elektro Radioaktifitas kosep: elektro 1.3 Ruterford Percobaa berkas
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
8/7/017 PNDAHULUAN TORI ATOM DALTON KLMAHAN TORI ATOM DALTON SINAR KATODA SIFAT SINAR KATODA TORI ATOM JJ.THOMSON HAMBURAN SINAR ALFA TORI ATOM RUTHRFORD KLMAHAN TORI ATOM RUTHRFORD SPKTRUM UAP HIDROGN
Lebih terperinciBAB 5 OPTIK FISIS. Prinsip Huygens : Setiap titik pada muka gelombang dapat menjadi sumber gelombang sekunder. 5.1 Interferensi
BAB 5 OPTIK FISIS Prisip Huyges : Setiap titik pada muka gelombag dapat mejadi sumber gelombag sekuder. 5. Iterferesi - Iterferesi adalah gejala meyatuya dua atau lebih gelombag, membetuk gelombag yag
Lebih terperinciLATIHAN SOAL-SOAL STANDAR
Soy Sugema College SSC LATIAN SAL-SAL STANDAR 5. Nuklida U memiliki. A. elektro, eutro da proto B. proto, eutro da elektro C. 5 elektro, proto da eutro D. elektro,5 proto da eutro E. elektro, proto da
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)
KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka
Lebih terperinciOleh: Bambang Widodo, SPd SMA Negeri 9 Yogyakarta
Oleh: Bambag Widodo, SPd SMA Negeri 9 Yogyakarta PETA KONSEP Prisip Superposisi Liier Sefase π π beda faseya : 0,2, 4,. beda litasa : 0,,2, 3,. terjadi iterferesi Kostruktif/ salig meguatka, amplitudo
Lebih terperinciMata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4
Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika
Lebih terperinciBAB II TEORI MOTOR LANGKAH
BAB II TEORI MOTOR LANGKAH II. Dasar-Dasar Motor Lagkah Motor lagkah adalah peralata elektromagetik yag megubah pulsa digital mejadi perputara mekais. Rotor pada motor lagkah berputar dega perubaha yag
Lebih terperinciREGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
Lebih terperincib. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:
Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah
Lebih terperinciBAB 5 STOIKIOMETRI. Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu mengikuti aturan di atas.
BAB 5 STOIKIOMETRI www.uklir.co.r Membahas tetag hubuga massa atar usur dalam suatu seyawa (stoikiometri seyawa) da atar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi). Tata Nama Seyawa Sederhaa ).
Lebih terperinciBAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor
Bab 6 Deret Taylor da Deret Lauret BAB 6 DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT 6 Deret Taylor Misal fugsi f aalitik pada - < R ligkara dega pusat di da jari-jari R Maka utuk setiap titik pada ligkara itu f dapat
Lebih terperinciProjek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,
Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di
Lebih terperinciUkuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus
-Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.
Lebih terperinciPendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X
Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..
Lebih terperinciSOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA
Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester
Lebih terperinciHUKUM DASAR KIMIA. 2CuO. 28gram nitrogen 52 gram magnesium nitrida 3 Mg + N 2 Mg 3 N 2
HUKUM DASAR KIMIA ) Hukum Kekekala Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum da sesudah reaksi adalah sama. 40 Ca + 6 O 56 CaO C + 3 O 44 CO Cotoh soal : Pada wadah tertutup,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA 4.1 Meetuka udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima pada hasil uji 4.1.1 Rumus udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima Jumlah volume
Lebih terperinciDefinisi Integral Tentu
Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.
Lebih terperinciSOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi.
SOL-SOL HOTS. LJBR Pagkat Bulat Positif, Betuk kar, da Logaritma 1. Jumlah bakteri pada saat mula-mula adalah M 0. Karea suatu hal, setiap selag satu hari jumlah bakteri aka leyap r%. Jika M0 1.0 da r
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
Lebih terperinciBAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS
BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT
Prosidig Semiar Nasioal Matematika da Terapaya 06 p-issn : 0-0384; e-issn : 0-039 PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT Liatus
Lebih terperinciBab IV. Penderetan Fungsi Kompleks
Bab IV Pedereta Fugsi Kompleks Sebagaimaa pada fugsi real, fugsi kompleks juga dapat dideretka pada daerah kovergesiya. Semua watak kajia kovergesi pada fugsi real berlaku pula pada fugsi kompleks. Secara
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI
REGRESI DAN KORELASI Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari serig ditemuka masalah/kejadia yagg salig berkaita satu sama lai. Kita memerluka aalisis hubuga atara kejadia tersebut Dalam bab ii kita aka membahas
Lebih terperinciSecara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:
BARISAN TAK HINGGA Secara umum, suatu barisa dapat diyataka sebagai susua terurut dari bilaga-bilaga real: u 1, u 2, u 3, Barisa tak higga merupaka suatu fugsi dega domai berupa himpua bilaga bulat positif
Lebih terperinciI. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da
Lebih terperinciInduksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta
Iduksi Matematika Pertemua VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusa Tekik Iformatika UPN Vetera Yogyakarta Metode pembuktia utuk peryataa perihal bilaga bulat adalah iduksi matematik. Cotoh
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL
BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL Defiisi Persamaa diferesial adalah persamaa yag melibatka variabelvariabel tak bebas da derivatif-derivatifya terhadap variabel-variabel bebas. Berikut ii adalah
Lebih terperinciModul Kuliah statistika
Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata
Lebih terperinciBab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
Lebih terperinciPENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Lapora Praktikum Aalisis Istrumetal 2014 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Norma Nur Azizah 1, Wula Suci P, Mohamad Rafi 1 Departeme
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Statistika iferesi merupaka salah satu cabag statistika yag bergua utuk meaksir parameter. Peaksira dapat diartika sebagai dugaa atau perkiraa atas sesuatu yag aka terjadi
Lebih terperinciInflasi dan Indeks Harga I
PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya
Lebih terperinciUKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN
UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU
Lebih terperinciEKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI
EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI Oleh: Sutopo Jurusa Fisika FMIPA UM sutopo@fisika.um.ac.id Ditulis pada sekitar bula Maret 2011. Diuggah pada 3 Desember 2011 PROBLEM Gambar di bawah ii meyataka
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperinci2 BARISAN BILANGAN REAL
2 BARISAN BILANGAN REAL Di sekolah meegah barisa diperkealka sebagai kumpula bilaga yag disusu meurut "pola" tertetu, misalya barisa aritmatika da barisa geometri. Biasaya barisa da deret merupaka satu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciBARISAN DAN DERET. Materi ke 1
BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH
Lebih terperinciYang biasa dinamakan test komposit lawan komposit. c. Hipotesis mengandung pengertian minimum. Perumusan H 0 dan H 1 berbentuk :
PARAMETER PENGJIAN HIPOTESIS MODL PARAMETER PENGJIAN HIPOTESIS. Pedahulua Kalau yag sedag ditest atau diuji itu parameter θ dalam hal ii pegguaaya ati bias rata-rata µ prprsi p, simpaga baku σ da lai-lai,
Lebih terperinci6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi
6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0
Lebih terperinciterurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2
Bab Bilaga kompleks BAB BILANGAN KOMPLEKS Defiisi Bilaga Kompleks Sebelum medefiisika bilaga kompleks, pembaca diigatka kembali pada permasalah dalam sistem bilaga yag telah dikeal sebelumya Yag pertama
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat
Lebih terperinciBAB II KEADAAN FERMI DIRAC
BAB II KEADAAN FERMI DIRAC A. Keadaa Makro da Mikro Masalah utama yag dihadapi dalam mekaika statistic adalah meetuka sebara yag mugki dari partikel-partikel kedalam tigkattigkat eergi da keadaa-keadaa
Lebih terperinci3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder
3. Ragkaia Logika Kombiasioal da Sequesial Ragkaia Logika secara garis besar dibagi mejadi dua, yaitu ragkaia logika Kombiasioal da ragkaia logika Sequesial. Ragkaia logika Kombiasioal adalah ragkaia yag
Lebih terperinci1 4 A. 1 D. 4 B. 2 E. -5 C. 3 A.
. Seorag pedagag membeli barag utuk dijual seharga Rp. 0.000,00. Bila pedagag tersebut meghedaki utug 0 %, maka barag tersebut harus dijual dega harga A. Rp. 00.000,00 D. Rp. 600.000,00 B. Rp. 00.000,00
Lebih terperinciBAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)
BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.
Lebih terperinciSTATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,
Lebih terperinciBab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial
Bab 7 Peelesaia Persamaa Differesial Persamaa differesial merupaka persamaa ag meghubugka suatu besara dega perubahaa. Persamaa differesial diataka sebagai persamaa ag megadug suatu besara da differesiala
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum
BAB II TEORI DASAR 2.1 Aljabar Liier Defiisi 2. 1. 1 Grup Himpua tak kosog G disebut grup (G, ) jika pada G terdefiisi operasi, sedemikia rupa sehigga berlaku : a. Jika a, b eleme dari G, maka a b eleme
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT
Buleti Ilmiah Math. Stat. da Terapaya (Bimaster) Volume 02, No. 1(2013), hal 1-6. PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT Demag, Helmi, Evi Noviai INTISARI Permasalaha di bidag tekik
Lebih terperinciSOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL
SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua
Lebih terperinciPETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
Lebih terperinciStudi Plasma Immersion Ion Implantation (PIII) dengan menggunakan Target Tak Planar
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 6, NOMOR JUNI,1 Studi Plasma Immersio Io Implatatio PIII dega megguaka Target Tak Plaar Yoyok Cahyoo Jurusa Fisika, FMIPA-Istitut Tekologi Sepuluh Nopember ITS Kampus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap
Lebih terperinciGas dan Sifat Gas. Tembaga. Tiga fasa materi : padat, cair dan gas. Fase padat. Fase cair. Fase gas. Drs. Iqmal Tahir, M.Si.
Tiga fasa materi : padat, cair da gas Gas da Sifat Gas Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Tembaga Fase padat erbadiga sifat materi di alam Fase cair Fase gas Materi di alam Sifat gas Empat kuatitas utuk meyataka
Lebih terperinciSTATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA
Matematika Kelas IX Semester BAB Statistika STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA A. Statistika Pegertia Statistika Statistika adalah ilmu yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis
Lebih terperinciDalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar.
Getara (Vibratio) Dalam kehidupa sehari-hari terdapat bayak beda yag bergetar. Sear gitar yag serig ada maika, Soud system, Garpu tala, Demikia juga rumah ada yag bergetar dasyat higga rusak ketika terjadi
Lebih terperincii adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.
4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Non Linier
Peyelesaia Persamaa No Liier Metode Iterasi Sederhaa Metode Newto Raphso Permasalaha Titik Kritis pada Newto Raphso Metode Secat Metode Numerik Iterasi/NewtoRaphso/Secat - Metode Iterasi Sederhaa- Metode
Lebih terperinciPengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)
Prosidig Statistika ISSN: 2460-6456 Pegedalia Proses Megguaka Diagram Kedali Media Absolute Deviatio () 1 Haida Lestari, 2 Suliadi, 3 Lisur Wachidah 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas Matematika da Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada
Lebih terperinciBAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON
BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARA DAN FAKTOR DIKON 3.1 Ecoomic Order Quatity Ecoomic Order Quatity (EOQ) merupaka suatu metode yag diguaka utuk megedalika
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah
III PEMBAHASAN Pada bagia ii aka diformulasika masalah yag aka dibahas. Solusi masalah aka diselesaika dega Metode Dekomposisi Adomia. Selajutya metode ii aka diguaka utuk meyelesaika model yag diyataka
Lebih terperinciDISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin
DISTRIBUSI SAMPLING Oleh : Dewi Rachmati Distribusi Rata-rata Misalka sebuah populasi berukura higga N dega parameter rata-rata µ da simpaga baku. Dari populasi ii diambil sampel acak berukura, jika tapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Dalam duia iformatika, assigmet Problem yag biasa dibetuk dega matriks berbobot merupaka salah satu masalah terbesar, dimaa masalah ii merupaka masalah yag metode peyelesaiaya
Lebih terperinciModel Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika
Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid
Lebih terperinciProbabilitas dan Statistika Teorema Bayes. Adam Hendra Brata
robabilitas da Statistika Teorema ayes dam Hedra rata Itroduksi - Joit robability Itroduksi Teorema ayes eluag Kejadia ersyarat Jika muculya mempegaruhi peluag muculya kejadia atau sebalikya, da adalah
Lebih terperinciBARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI
BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI Fiboacci Matematikawa terbesar pada abad pertegaha adalah Leoardo dari Pisa, Italia (80 0). Ia lebih dikeal dega ama Fibo-acci. Artiya, aak Boaccio. Meara Pisa yag terkeal
Lebih terperinciPOSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan
POSITRON, Vol. II, No. (0), Hal. -5 ISSN : 30-4970 Peetua Eergi Osilator Kuatum Aharmoik Megguaka Teori Gaggua Iklas Saubary ), Yudha Arma ), Azrul Azwar ) )Program Studi Fisika Fakultas Matematika da
Lebih terperinciBAB IV PEMANDU-GELOMBANG OPTIK TERPADU
BAB IV PEMANDU-GELOMBANG OPTIK TERPADU Tujua Istruksioal Umum Pada bab ii aka dibahas megeai pemadugelombag yag bayak diguaka utuk metrasfer cahaya di atara kompoe-kompoe jariga, megeai bermacam-macam
Lebih terperincioleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka
Itegral etu Jika fugsi kotiu yag didefiisika utuk, kita bagi selag mejadi selag bagia berlebar sama Misalka berupa titik ujug selag bagia ii da pilih titik sampel di dalam selag bagia ii, sehigga terletak
Lebih terperinciOsilator Harmonik (Bagian 2)
Osilator armoik Bagia Osilator harmoik mekaika kuatum Tijau osilator harmoik -dimesi: ˆ = E ki + E pot kostata gaa ˆ m d d k perpidaha E pot k massa k Tigkat eergi osilator Tigkat eergi osilator harmoik
Lebih terperinciBAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET Diskret radom variabel dapat diguaka utuk berbagai radom umber yag diambil dalam betuk iteger. Pola kebutuha ivetori (persediaa) merupaka cotoh yag serig diguaka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk
Lebih terperinciPELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar.
PELUANG KEJADIAN A. Atura Perkalia/Pegisia Tempat Jika kejadia pertama dapat terjadi dalam a cara berbeda, kejadia kedua dapat terjadi dalam b cara berbeda, kejadia ketiga dapat terjadi dalam c cara berbeda,
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI PENELITIAN
BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis
Lebih terperinciMATERI III BAHAN SEMIKONDUKTOR
MATERI III BAHAN SEMIKONDUKTOR A. Tujua 1. Tujua Umum Mahasiswa memahami baha semikoduktor. Tujua khusus a. Mahasiswa daat mejelaska egertia baha semikoduktor b. Mahasiswa daat meghitug kosetrasi elektro
Lebih terperinciBarisan Aritmetika dan deret aritmetika
BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika
Lebih terperinciBAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK
BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK 2.1. Buga Majemuk Ada sedikit perbedaa atara suku buga tuggal da suku buga majemuk. Pada suku buga tuggal, besarya buga B = Mp tidak perah digabugka dega modal M. Sebalikya
Lebih terperinciFISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak
Lebih terperinciAYUNAN FISIS. I. Tujuan Percobaan
1 AYUNAN FISIS I. Tujua Percobaa a. Memahami proses ayua fisis b. Meetuka pusat massa berbagai betuk beda tegar c. Meetuka pusat massa dega ayua fisis d. Meetuka percepata gravitasi dega meetuka ayua fisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa
Lebih terperinciLEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1
LEVELLING 1 PENGUKURAN SIPAT DATAR Salmai,, ST, MS, MT 21 PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Jika dua titik mempuyai ketiggia yag berbeda, dikataka mempuyai beda tiggi. Beda tiggi dapat
Lebih terperinciHALAMAN Dengan definisi limit barisan buktikan limit berikut ini : = 0. a. lim PENYELESAIAN : jadi terbukti bahwa lim = 0 = 5. b.
Didowload dari ririez.blog.us.ac.id HALAMAN 36 37 5. Dega defiisi limit barisa buktika limit berikut ii : a. lim = 0 lim 1 2 + 3 = 0 > 0 h 1 = 2 + 3 0 = 1 2 + 3 1 2 1 2 1 2 < jadi terbukti bahwa lim =
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT
Vol. 6. No., 97-09, Agustus 003, ISSN : 40-858 METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT Robertus Heri Jurusa Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Tulisa ii membahas peetua persamaa ruag
Lebih terperinciLIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n
LIMIT 4.. FUNGSI LIMIT Defiisi 4.. A R Titik c R adalah titik limit dari A, jika utuk setiap δ > 0 ada palig sedikit satu titik di A, c sedemikia sehigga c < δ. Defiisi diatas dapat disimpulka dega cara
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.
II. LANDASAN TEORI Defiisi 2.1 Distribusi Samplig Distribusi samplig adalah distribusi probibilitas dari suatu statistik. Distribusi tergatug dari ukura populasi, ukura sampel da metode memilih sampel.
Lebih terperinciPERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3
PERTEMUAN VEKTOR dalam R Pegertia Ruag Vektor Defiisi R Jika adalah sebuah bilaga bulat positif, maka tupel - - terorde (ordered--tuple) adalah sebuah uruta bilaga riil ( a ),a,..., a. Semua tupel - -terorde
Lebih terperinciPREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 196 JAKARTA. Jawab : Nilai dari. Jawab :.3.3 = 27
PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 9 JAKARTA No. Idikator Soal Prediksi Soal Peserta didik dapat meyataka betuk pecaha aljabar yag pembilag da peyebutya berpagkat egatif mejadi
Lebih terperinci