PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS
|
|
- Devi Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Handaru Ja Program Sud Penddkan Teknk Informaka Unversas Neger Yogyakara ABSTRACT Menngkanya kengnan unuk melanjukan kulah ke Perguruan Tngg bag lulusan sekolah menengah d Indonesa dan semakn nggnya baya yang danggung oleh calon mahasswa maka pemernah dhadapkan pada konds unuk mendorong unversas agar dapa beroperas dengan lebh efsen dan lebh produkf. Penelan n adalah mengembangkan meode baru penlaan efsens unversas Lembaga Penddkan Tenaga Keguruan (LPTK) d Indonesa dengan mempergunakan Daa Envelopmen Analyss yang secara ekns efekf unuk menghung efsens sebuah Unversas. Penelan n merupakan penelan research and developmen yang dlaksanakan dalam kegaan yang melpu analss kebuuhan yau pengkajan varabel yang akan menjad fakor penlaan efsens besera mekansme pengumpulan daanya, dsan model perhungan efsens dar Lembaga Penddkan Teknolog dan Kejuruan sera mplemenas perhungan efsens dan produkvas dar 6 Unversas LPTK neger d Indonesa dengan Daa Envelopmen Analyss. Hasl dar perhungan DEA menunjukkan bahwa Unversas d Jawa memlk raa-raa efsens yang lebh bak dbandng dengan Unversas LPTK d luar Jawa. Kaa kunc: Efsens, produkvas, LPTK, Daa Envelopmen Analyss, Malmqus Index I. PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Knerja Lembaga Penddkan Tngg elah menjad subyek perhaan yang umbuh dalam beberapa ahun erakhr. Peranyaan enang bagamana sumber daya publk harus dalokaskan dalam penddkan ngg elah menyebabkan mbulnya kebuuhan akan adanya model dan mekansme yang nannya dapa mengukur efsens dan produkvas dar Lembaga Penddkan Tngg. Tap negara memlk kebjakan ersendr dalam pengauran pembayaan Lembaga Penddkan Tngg dan srukur alokas sumber daya. Permasalahan penenuan Uang Kulah Tunggal unuk baya penddkan Perguruan Tngg juga menjad hal selalu dbcarakan d Kemenran Penddkan dan Kebudayaan Nasonal. Beberapa penelan elah dlakukan unuk membahas masalah n pada level nernasonal. Penelan
2 dlaksanakan menggunakan analss sask unuk mengukur knerja, semenara yang lan menggunakan nsrumen non-sask. Sekor penddkan secara subsansal sanga bervaras. Oleh karena u perlu berhaha dalam menenukan ndkaor knerja unuk analss efsens dan produkvas perguruan Tngg. Ada dua aspek uama dalam duna Penddkan Tngg : perama lembaga penddkan beroperas d bawah konds dan lngkungan yang berbeda yau neger dan swasa. Kedua, sekor produks penddkan mengandung banyak npu dan oupu. Menuru daa d DIKTI ahun 2013 erdapa 92 PTN dan rbuan PTS d Indonesa ( Unuk pengukuran knerja Lembaga Penddkan Tngg dperlakukan sebaga un produkf sama dengan seper un bsns, yau membuuhkan masukan unuk mencapa ngka oupu erenu. Beberapa conoh Indkaor knerja yang dpaka adalah propors mahasswa pada ahun erenu dan baya per mahasswa sebaga mpu aau banyaknya mahasswa yang dluluskan pada ahun ajaran berjalan dan waku unggu kerja sebaga oupu. Inpu dan oupu dperlukan unuk menenukan efsens dan produkfas dalam Lembaga Penddkan Tngg neger dan swasa. Selan u, beberapa hal yang khusus meleka pada sekor penddkan juga harus dpermbangkan saa menghung efsens. Dengan demkan, ujuan dar penelan n adalah unuk mendapakan model dan menghung efsens dan produkvas lembaga Penddkan Tngg dan kemudan menyusun perngka dar yang palng ke palng dak efsen yang nannya dpergunakan unuk memberkan masukan kepada pemernah guna menenukan alokas sumber daya yang opmal kepada Lembaga Penddkan Tngg. Secara khusus ujuan penelan n mengembangkan sebuah model yang dapa dpaka unuk menghung efsens dan produkvas Perguruan Tngg LPTK d Indonesa dengan menggunakan meode Daa Envelopmen Analyss yang nannya akan dkembangkan menjad sebuah nformas yang bermanfaa sebaga bass daa npu dan oupu dar perguruan Tngg LPTK dan unversas d Indonesa. Secara meodologs, pengembangan meode penlaan efsens dan produkvas dengan meode Daa Envelopemen Analyss dan Malmqus akan menngkakan kualas dan obyekvas penlaan knerja Unversas d Indonesa (Albach, 2004). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penlaan Efsens Perguruan Tngg
3 Sud enang penlaan efsens Perguruan Tngg sudah dlakukan d berbaga negara yang sebagan besar menerapkan meode Daa Envelopmen Analyss (DEA). Hasl penelan menggunakan ga npu dan ga fakor oupu dlakukan erhadap sejumlah perguruan Tngg d Amerka menunjukkan bahwa perguruan ngg Neger mempunya efsens yang lebh ngg dar Perguruan Tngg Swasa (Ahn e al., 1988). Dalam sebuah sud erpsah dengan menerapkan model DEA dengan lma npu dan enam fakor oupu (Rhodes and Souhwck, 1986) menunjukkan efsens 96 Unversas neger lebh rendah dbandngkan dengan 54 perguruan ngg swasa d Amerka Serka. Daa Envelopmen Analyss (DEA) juga dpergunakan unuk menla efsens dalam 25 unversas erbak AS (Breu and Raab, 1994) dan menunjukkan bahwa meode n adalah meode yang epa unuk mengukur efsens Penddkan ngg. Meode DEA juga dpaka dalam perhungan efsens dar beberapa Unversas d Norwega pada ahun 1994, 1995 dan 1996 (FÃ rsund and Kalhagen, 1999), skala efsens ekns unversas Ausrala (Abbo and Doucoulagos, 2003), efsens perguruan ngg neger Porugal ahun 2003 (Afonso and Sanos, 2005), efsens ekns dar 45 unversas Inggrs dar dan 1992/93 (Flegg e al., 2003), perbedaan efsens dalam kelompok 210 lembaga penddkan ngg dar 8 negara Eropa dengan menggunakan sampel sswa lulus selama lebh dar ga ahun (Joumady and Rs, 2005). Perode pada ahun ersebu dplh eruama karena u merupakan waku perubahan subsansal dalam pembayaan publk d Inggrs. Penelan n mencaa penngkaan yang sgnfkan dalam efsens ekns eruama anara ahun dan Inpu yang dpaka dalam analss berasal dar jumlah dosen dan baya penddkan d unversas dan oupu ddasarkan pada ngka kelulusan dan jumlah ess dokor. Temuan menunjukkan ndeks raa-raa efsens anara 55,3% dan 67,8%. Hasl penelan menunjukkan homogenas knerja unuk ssem unversas secara keseluruhan dan unversas d negara ersebu beroperas pada ngka efsens yang ngg Daa Envelopmen Analyss Daa Envelopmen Analyss (DEA) adalah sebuah pendekaan non parameer unuk mengevaluas performa dar kumpulan enas homogen yang dsebu Decson Makng Uns (DMU) dmana erdapa banyak npu dan oupu yang masng-masng punya bobo yang berbeda (mulple weghed npus dan mulple weghed oupus). Meode n perama kal demukan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (CCR) (Charnes e al., 1978) dengan ujuan unuk memaksmalkan efsens dar DMU yang dnla dar beberapa hmpunan enas. Islah decson makng uns dapa dpaka unuk mewakl nsus non prof seper sekolah,
4 rumah sak, pemernah yang oupu dar nsus ersebu basanya akan sul dhung dengan nla uang. Pada penelan n DMU akan mewakl unversas. Bobo dar masng-masng npu dan oupu sanga bervaras yang nlanya denukan dar penngnya npu dan oupu erhadap DMU. DMU akan memlk nla efsens 100% bla ada pada poss yang palng depan. Pembandng nla efsens akan dberkan oleh DEA berku kesmpulan dan skor efsens dar masng-masng DMU. Fakor penlaan efsens dan produkvas dpengaruh oleh npu dan oupu yang jumlahnya bervaras. Perhungan efsens Perguruan Tngg sebagan besar menerapkan meode Daa Envelopmen Analyss (DEA) (Ahn e al., 1988). III. METODE PENELITIAN 3.1. Desan Penelan Penelan n merupakan penelan dengan rancangan research and developmen yang dlakukan dalam ga ahap. Tahap perama adalah analss kebuuhan dar pengembangan model penlaan efsens dar Lembaga Penddkan Tenaga Keguruan sera pengkajan npu dan oupu besera bobo yang nannya akan mempengaruh ndkaor knerja, ahap kedua yau dsan penlaan efsens dengan menggunakan perangka lunak yang akan dpaka sera ahap kega yau mplemenas model penlaan efsens dalam benuk rangkng Unversas LPTK yang menjad sampel penelan. Penelan n akan dfokuskan pada analss efsens Lembaga Penddkan Tenaga Keguruan yang melpu penlaan erhadap 6 Lembaga Penddkan Tenaga Keguruan d Indonesa dengan mengambl eknk analss daa prmer dan sekunder sera uj sask dskrpf enang knerja LPTK. 3.2 Sampel Pada penelan n yang dpergunakan adalah 12 LPTK berbenuk Unversas d Indonesa yang melpu 6 Unversas LPTK d Jawa yau : UPI Bandung, UNJ Jakara, UNNES Semarang, UNESA Surabaya, UNY Yogyakara, UM Malang sera 6 Unversas LPTK d luar Jawa yau UNP Padang, UNM Makassar, Unmed Medan, Unversas Neger Manado, Undhksa Sngaraja, sera UNG Goronalo Prosedur Pengumpulan Daa Pengumpulan daa dlakukan dengan menggunakan sejumlah nsrumen yang erseda d Inerne dan daa prmer d dar DIKTI, berku n adalah abel bers varabel, kaegor
5 baasan dar ndkaor ersebu, sera ala/ool yang dpaka unuk mengukur ndkaor. Proses pengamblan daa dar web dengan menggunakan beberapa sus resm yang dmlk oleh DIKTI dan Kemendknas sera google Scholar. Beberapa varabel oupu juga ddapakan melalu mesn pencaran Google unuk mendapakan daa mengena jumlah paper yang dpublsh yang ada d ap-ap unversas yang berkaan dengan produkvas cvas akademka. Pada Tabel 1 menerangkan enang varabel, jens varabel, baasan varabel dan cara pengumulan daa dar penelan. No Tabel 1. Varabel Penelan dan Ala Pengukurannya Varabel 1 Banyaknya jumlah dosen d perguruan Tngg (Coell, 1998) 2 Banyaknya jumlah mahasswa akf (flegg, 2003) 3 Produkvas dar proses pembelajaran (flegg, 2003) 4 Banyaknya Program Sud yang mendapa akredas A Kaegor Inpu Inpu oupu oupu Baasan dar varable Banyaknya dosen yang bersaus dosen eap Banyaknya mahasswa s1,s2, dan s3 Banyaknya maer ajar dan bahan ajar d nerne Program sud yang dselenggarakan d Unversas yang bersangkuan Ala pengukuran Daa Dk hp://pdp.dk.go.d/ Daa Dk hp://pdp.dk.go.d/ Scholar.google.com banp.kemdknas.go.d Model Perhungan Produkvas dan Efsens Daa Envelopmen Analyss Bla erdapa empa buah mpu yang menjad masukan dar DEA maka akan erdapa empa persamaan lnear programmng yang harus dselesakan unuk masng-masng DMU (pada kasus n adalah unversas) unuk menenukan jarak: D x, u CRTS Max 0 / subjec unuk 1 x x (1) 0 u u 1
6 D x, u CRTS Max / subjec unuk D 1 0 x x (2) u 0 u x,u / CRTS Max subjec unuk D x x (3) u 0 1 u 1 1 x,u / CRTS Max subjec unuk x x (4) u 0 u Dmana K, N, M, dan T mewakl jumlah dar Unversas, npu, oupu and perode waku yang djadkan sampel. Pada penelan n K = 12, N = 2, M = 2 and T = 1, Tme Perod: = 2013 dan s adalah parameer nensas. Keempa persamaan lnear dperlukan unuk masng-masng un produks (Toal produks dar masng-masng unversas dar penelan). IV. HASIL PENELITIAN DEA menggunakan raso oal fakor produkvas unuk mengukur knerja (yau raso unggal dengan semua npu dan oupu). DEA memberkan bobo kepada masng masng varabel npu dan oupu. Masng masng enas dar DMU kemudan dukur dengan menggunakan proses opmas lnear yang mencoba mendapakan nla maksmal dar masng masng raso enas dengan mencar nla bobo yang palng bak unuk masng masng enas. Daa ersebu ddapakan dengan menggunakan halaman nformas yang dsedakan oleh dk yau : hp://pdp.dk.go.d, hp://ban-p.kemdknas.go.d, dan hp://scholar.google.com. Tabel 2 berku adalah daa yang ddapakan dar sumber resm enang varabel npu dan oupu yang dbuuhkan dalam penlaan efsens sebuah unversas.
7 Tabel 2. Hasl Pengumpulan daa mengena npu dan oupu Unversas Unversas Jumlah Saf pengajar eap (npu) Jumlah mahasswa (npu) Jumlah publkas/bblo merc (oupu) Jumlah prod erakredas A (oupu) Unversas Neger Padang /69 = 0,1739 Unversas Neger Malang /78 = 0,3846 Unversas Penddkan /114 = 0,4912 Indonesa Unversas Neger /43 = 0 Manado Unversas Neger /69 = 0,1159 Makassar Unversas Neger Jakara /81 = 0,2716 Unversas Neger /82 = 0,3537 Yogyakara Unversas Neger /72 = 0,2083 Surabaya Unversas Neger Medan /48 = 0,1667 Unversas Neger /77 = 0,2857 Semarang Unversas Neger /53 = 0,1739 Goronalo Unversas Penddkan Ganesha /42 = 0,3846 Perhungan unuk mendapakan ngka efsens Unversas LPTK dlakukan dengan menggunakan banuan sofware OSDEA yang mampu menghung beberapa jens meode DEA. Gambar 1 adalah amplan awal dar perangka lunak OSDEA yang dupergunakan. Gambar 1. Open Source DEA (OSDEA)
8 Keempa varabel yang menjad dasar perhungan d dalam sofware adalah jumlah saf pengajar eap dan banyaknya mahasswa s1,s2,s3 akf d unversas sebaga npu dan jumlah publkas yang dhaslkan cvas akaemka d nerne dan persenase dar prod yang mendapakan akredas A d unversas sebaga oupu. Dalam perhungan efsens unversas LPTK n dpergunakan meode CCR sebaga model uama. Gambar 2 menunjukkan proses perhungan yang sedang dlakukan unuk daa keduabelas unversas dengan meode DEA. Gambar 2. Proses Perhungan DEA dengan OSDEA Semua Unversas yang dak memlk efsens 1 harus berusaha unuk menjad efsen dengan cara: mengurang npu sambl menjaga konsan oupu (n merupakan pendekaan yang berorenas npu), menngkakan oupu sekalgus memperahankan npu konsan (n merupakan pendekaan yang berorenas keluaran, aau model kega yau berusaha unuk mengurang npu sekalgus menngkakan oupu. Tabel 2. Hasl Perhungan Efsens Unversas LPTK Objecve DMU Name Value Efsen Unversas Neger Padang 0, Unversas Neger Malang 1 Ya Unversas Penddkan Indonesa 1 Ya Unversas Neger Manado 0, Unversas Neger Makassar 0, Unversas Neger Jakara 0, Unversas Neger Yogyakara 0, Unversas Neger Surabaya 0, Unversas Neger Medan 0, Unversas Neger Semarang 0,
9 Semua Unversas yang dak memlk efsens 1 harus berusaha unuk menjad efsen dengan cara: mengurang npu sambl menjaga konsan oupu (n merupakan pendekaan yang berorenas npu), menngkakan oupu sekalgus memperahankan npu konsan (n merupakan pendekaan yang berorenas keluaran, aau model kega yau berusaha unuk mengurang npu sekalgus menngkakan oupu. Dar hasl perhungan pada abel 3 erlha bahwa Unversas Neger Malang dan Unversas Penddkan Indonesa merupakan dua unversas dengan nla efsens erngg d Indonesa. Beruru-uru dku oleh Unversas Neger Yogyakara, Unversas Neger Jakara, Unversas Neger Semarang, dan Unversas Neger Medan. Uruan keenam dempa Unversas Neger Surabaya dan keujuh sampa keduabelas dempa oleh Unversas LPTK d luar jawa, hal n menunjukkan raa-raa efsens LPTK d Jawa mash lebh bak dbandngkan dengan raaraa efsens LPTK luar Jawa. IV. KESIMPULAN Perhungan efsens dar sebuah unversas sanga dpengaruh oleh perbandngan dar oupu dan npu. Semakn banyak oupu yang dhaslkan dengan menggunakan npu yang sedk akan menngkakan efsens dar unversas. Perhungan dar efsens menunjukkan bahwa efsens unversas LPTK d Jawa secara umum lebh bak dbandngkan dengan unversas LPTK d luar Jawa. DAFTAR PUSTAKA Abbo, M. & Doucoulagos, C. (2003). The effcency of Ausralan unverses: a daa envelopmen analyss. Economcs of Educaon revew, Vol. 22, No. 1, pp Afonso, A. & Sanos, M. (2005). Sudens and eachers: a DEA approach o he relave effcency of Poruguese unverses. NEP: New Economcs Papers Educaon. Ahn, T., Charnes, A. & Cooper, W.W. (1988). Some sascal and DEA evaluaons of relave effcences of publc and prvae nsuons of hgher learnng. Soco- Economc Plannng Scences, Vol. 22, No. 6, pp Albach, P.G. (2004). The coss and benefs of world-class unverses. Academe, Vol. 90, No. 1, pp Breu, T.M. & Raab, R.L. (1994). Effcency and perceved qualy of he naon's â œop 25â Naonal Unverses and Naonal Lberal Ars Colleges: An applcaon of daa envelopmen analyss o hgher educaon. Soco-Economc Plannng Scences, Vol. 28, No. 1, pp Coell, T., Prasada Rao, D. S., & Baese, G. E. (1998). An nroducon o effcency and producvy analyss. Boson: Kluwer Academc. Charnes, A.W., Cooper, W.W. & Rhodes, E. (1978). Measurng Effcency of Decson Makng Uns. European Journal of Operaonal Research, Vol. 2, pp
10 FÃ rsund, F.R. & Kalhagen, K.O. (1999). Effcency and producvy of Norwegan colleges. Memorandum, Deparmen of Economcs, Unversy of Oslo. Flegg, A.T., Allen, D.O., Feld, K. & Thurlow, T.W. (2003). Measurng he effcency and producvy of Brsh Unverses: an applcaon of DEA and he Malmqus approach. Unversy of he Wes of England, Deparmen of Economcs, seres Dscusson Papers, No Joumady, O. & Rs, C. (2005). Deermnng he relave effcency of European Hgher Educaon nsuons usng DEA. Unversy of New Caledona, ROA Maasrch Unversy. Rhodes, E.L. & Souhwck, L. (1986). Deermnans of effcency n publc and prvae unverses. Deparmen of Economcs, Unversy of Souh Carolna. Tone, K. (2001). A slacks-based measure of effcency n daa envelopmen analyss. European journal of operaonal research, Vol. 130, No. 3, pp
PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS
Jurnal Elecroncs, Informacs, and Vocaonal Educaon (ELINVO), Volume 1, Nomor 1, November 215 PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK I INONESIA ENGAN MENGGUNAKAN ATA ENVELOPMENT ANALYSIS Handaru Ja Program
Lebih terperinciBAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinci! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013
! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)
8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang
Lebih terperinci' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN
j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN
Lebih terperinciLine Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )
ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)
Lebih terperinciBAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU
BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana
Lebih terperinciBAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI
BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013
3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun
Lebih terperinciPENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1
PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR
B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan
KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,
Lebih terperinciPenggunaan Metode Modified Unit Decommitment (MUD) untuk Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Pada Sistem Kelistrikan Jawa - Bali
Penggunaan Meode Modfed Un Decommmen (MUD) unuk Penjadwalan Un-Un Pembangk Pada Ssem Kelsrkan Jawa - Bal Ars Her Andrawan,2, Onoseno Penangsang ) Jurusan Teknk Elekro TS, Surabaya 60, ndonesa 2) Jurusan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010
3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,
Lebih terperinciKERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013
KEMEN/LEMB UNT ORG SATUAN KERJA PROPNS LOKAS () KERTAS KERJA RKA-KL RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 20 : (08) BADAN STANDARSAS NASONAL! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL (60) SEKRETARAT UTAMA BADAN
Lebih terperinci\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,
Lebih terperinciAnalisis Jalur / Path Analysis
Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE MODIFIED UNIT DECOMMITMENT (MUD) UNTUK PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA - BALI
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog X Program Sud MMT-TS, Surabaya 6 Pebruar 2010 PENGGUNAAN METODE MODFED UNT DECOMMTMENT (MUD) UNTUK PENJADWALAN UNT-UNT PEMBANGKT PADA SSTEM KELSTRKAN JAWA - BAL
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN PEMBERIAN BEASISWA
Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Mulmeda 2015 STMIK AMIKOM Yogyakara, 6-8 Februar 2015 PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN PEMBERIAN BEASISWA Yeffransjah Salm STMIK Indonesa
Lebih terperinciPENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN EORI. njauan Pusaka.. Peramalan Peramalan (forecasng) merupakan ala banu yang penng dalam perencanaan yang efekf dan efsen khususnya dalam bdang ekonom. Dalam organsas modern mengeahu keadaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN
Lebih terperinciKresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan
Kresnano C Moel Sebaran Pergerakan Kresnano C Tujuan Uama: Mengeahu pola pergerakan alam ssem ransporas serng jelaskan alam benuk arus pergerakan (kenaraan, penumpang, an barang) yang bergerak ar zona
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001
I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 13 TAHUN 2012 t I TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN PACITAN
f BUEAn PACrAN J PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN KAN D TEMPAT PELELANGAN KAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 r BUPAT PACTAN. Menmbang:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN TEORI. Tnjauan Pusaka.. Uj Keseragaman Daa Tujuan uama pengukuran uj keseragaman daa adalah unuk mendapakan da yang seragam. Kedak seragaman daa dapa daang anpa dsadar, maka dperlukan suau
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciPengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hidden Markov
Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hdden Markov Wwen Wdyasu Teknk Elekro, Fakulas Sans dan Teknolog, Unversas Sanaa Dharma Emal: wwen@usd.ac.d Absrak Aksara Pallawa aau kadangkala duls sebaga Pallava
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik
6 BAB LANDASAN TEORI. Model Persedaan.. Model Deermnsk Model Deermnsk adalah model yang menganggap nla-nla parameer elah dkeahu dengan pas. Model n dbedakan menjad dua: a. Deermnsk Sas. D dalam model n
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciPemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Prn) D-217 Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Dengan Pendekaan Regres Daa Panel Dnams Avolla Terza Damalana dan Seawan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
Landasan Teor 6 BAB II LADASA TEORI. PERAMALA PERMITAA Peramalan adalah suau proses dalam menggunakan daa hsores yang elah dmlk unuk dproyekskan ke dalam suau model dan menggunakan model n unuk memperkrakan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR (9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT DAERAH BUPATI PACITAN
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR (9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKT DAERAH BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa sehubungan elah deapkannya Badan Rumah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.
Lebih terperinciANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor
ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 200 NOMOR 7 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 6 TAHUN 200 TENTANG PERUBAHAN KETGA ATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 28 TAUN 2009 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciPENDUGAAN MODEL PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN SPASIAL POPULASI RUSA TIMOR (Cervus timorensis de Blainville, 1822) DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO JAWA TIMUR
Meda Konservas Vol., o. Aprl 00 : 7 PEDUGAA MODEL PERTUMBUHA DA PEYEBARA SPASIAL POPULASI RUSA TIMOR (Cervus morenss de Blanvlle, ) DI TAMA ASIOAL ALAS PURWO JAWA TIMUR (Esmaon The Growh Model and Populaon
Lebih terperinciDi bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif
Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciJurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (016) 337-350 (301-98X Prn) D-17 Analss Kurva Survval Kaplan Meer pada Pasen HIV/AIDS dengan Anrerovral Therapy (ART) d RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaen Mojokero
Lebih terperinciANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT
ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALSIS OF TIME SERIES USING SECULAR TREND METHOD TO DETERMINE POPULATION GROWTH MODEL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi Kertajaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4 No. (05) 33-350 (30-9X Prn) D-3 Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Ap Kelas Ekonom Keraaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS Ilaf Andala dan Irhamah Jurusan Saska Fakulas Maemaka
Lebih terperinciHidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal
Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciSISTEM REKOMENDASI NILAI MATA KULIAH MENGGUNAKAN METODE CONTENT-BASED FILTERING
Semnar Nasonal Informaka 00 (semnasif 00) ISSN: 979-38 UPN Veeran Yogyakara, Me 00 SISTEM REKOMENDASI NILAI MATA KULIAH MENGGUNAKAN METODE CONTENT-BASED FILTERING Puspanngyas Sanjoyo A ) ) Teknk Informaka,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a
APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciEL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA
Jurnal Ekonom Pembangunan Volume 1, Nomor, Desember 011, hlm.57-71 EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA Arn Wahyu Uam, Jamhar, dan Suhamn Hardyasu Jurusan Sosal Ekonom Peranan, Fakulas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciPerbandingan Metoda Formulasi Intensitas Hujan untuk Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai
Perbandngan Meoda Formulas nensas Hujan unuk Kawasan Hulu Daerah Alran Sunga (Dmua pada Jurnal Journal Geograf GEA Vol. 5 No. Okober 5) ndramo Soekarno 1) Dede Rohma ) Absrak Kajan dlakukan unuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TD-COX PADA ANALISA SURVIVAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Webse : jurnal.umj.ac.d/ndex.php/semnasek IMPLEMENTASI TD-COX PADA ANALISA SURVIVAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Yayuk Seyanng Asuk 1*, Dan Tresnawan 2 *1 Prod Teknk Spl, Fakulas Teknk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324
JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciModifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat
Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga
Lebih terperinciBUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinci