PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana"

Transkripsi

1 PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana ABSTRACT This sudy examined he relaionship of environmenal performance agains he economic performance of companies in Indonesia. Economic performance measured by ROA (reurn on asses). Environmenal performance is measured by raing he environmenal performance of companies or PROPER provided by Bapedal / Minisry of Environmen. This sudy proves he hypohesis of uniy ha collecively - as here is significan influence beween environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusry sekor, and beween ISO of economic performance (ROA ), bu he es o prove here is posiive bu no significan beween (a) environmenal performance (PROPER ) on economic performance (ROA ), oal assess of economic performance (ROA ), (b) he influence sekor indusry of economic performance (ROA ), and (c) ISO of economic performance (ROA ). In he second hypohesis ogeher here is no significan effec beween environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusry sekor, and beween ISO of economic performance (ROA ), and he es ha here is posiive bu no significan beween (a) environmenal performance (PROPER ) on economic performance (ROA ), (b) oal assess of economic performance (ROA ), and (c) ISO of economic performance (ROA ), however here are negaive and no significan beween he influence sekor indusry of economic performance (ROA ). This sudy also proved ha raing, which is provided by he Indonesian governmen, i is quie reliable as a measure of corporae environmenal performance, because compliance wih inernaional cerificaion in he field of environmen,iso Keywords: economic performance, environmenal performance, oal asses, indusry secors, ISO A. PENDAHULUAN Banyak erjadinya bencana alam, perubahan iklim dan permasalahan lingkungan merupakan masalah yang pening dan menjadi pusa perhaiaan pada saa ini. Keiga masalah ersebu merupakan dampak dari pencemaran lingkungan yang salah saunya disebabkan oleh semakin berkembangnya kegiaan indusri di seiap negara. Meskipun perumbuhan ekonomi meningka karena adanya kegiaan indusri, di lain pihak indusri juga merupakan sumber p e n i n g p e n c e m a r a n l i n g k u n g a n. Keberpihakan perusahaan kepada pemilik modal mengakibakan perusahaan melakukan eksploiasi sumber-sumber alam dan Karika Hendra Tiisari, SE, M.Si, Ak adalah Saf Pengajar Program Sudi : Akunansi Fakulas Ekonomi (FE) Universias Islam Baik (UNIBA) Surakara, Alama Kanor ; Jl. Agus Salim No. 10 Surakara. Telp. (0271) Khara Alviana SE, saf di Akunan Inernal Mensana Cira Bengawan Surakara. 1031

2 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana masyaraka (sosial) secara idak erkendali sehingga mengakibakan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapa memberikan banyak keunungan bagi masyaraka. Eksisensi perusahaan diengah lingkungan dan masyaraka berdampak dalam dua kondisi, yaiu posiif dan negaif. Dampak posiif, anara lain keberadaan perusahaan diengah lingkungan dan masyaraka seperi: mencipakan lapangan kerja, menyediakan barang yang dibuuhkan masyaraka unuk dikonsumsi, meningkakan pendapaan, menyumbang pendapaan daerah dan negara, sera mendukung peningkaan ekonomi, dan lain-lain. Semenara, dampak negaif (negaive exernaliies) anara lain keberadaan perusahaan di engah lingkungan menimbulkan pencemaran baik anah, air maupun udara, sehingga elah mengancam munculnya polusi udara dan air, kebisingan suara, kemacean lalu linas, limbah kimia, hujan asam, radiasi, sampah nuklir, dan masih banyak lagi peaka lain sehingga menyebabkan sres menal dan kerugian pisik dalam kehidupan masyaraka sehari-hari. Namun, lama kelamaan memang perusahaan dikenal juga sebagai binaang ekonomi yang mencari keunungan sebesar-besarnya, akhirnya semakin disadari bahwa dampak yang dilakukannya erhadap masyaraka cukup besar dan semakin lama semakin besar yang sukar dikendalikan seperi polusi, keracunan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kesewenang-wenangan, dan produksi makanan haram (Surano e al., 2006). Menuru FASB, fokus uama pelaporan keuangan adalah laba dan komponennya. Selain iu pengungkapan enang anggung jawab sosial perusahaan juga sanga mempengaruhi susainabiliy perusahaan. Sehingga perusahaan juga mulai banyak yang mengungkapkan benuk anggung jawab sosialnya. Pengungkapan Environmenal Performance / Environmenal Disclosure sebagai salah sau benuk anggung jawab perusahaan diharapkan dapa m e n a m b a h n i l a i p e r u s a h a a n d a n meningkakan susainabilias perusahaan. Pening bagi pihak manajemen unuk melakukan Environmenal Performance sebagai salah sau benuk anggungjawab perusahaan erhadap lingkungannya. Peneliian empiris mengenai hubungan anara environmenal performance, economic performance, dan environmenal d i s c l o s u r e s e c a r a u m u m e l a h memperimbangkan kekuaan hubungan dianara variabel-variabel ersebu. Ingram dan Frazier (1980) dalam Surano e al.,(2006) menemukan idak adanya hubungan yang signifikan dalam pengujian hubungan anara environmenal disclosure dengan environmenal performance. Paern (2002) dalam Surano e al.,2006 menemukan hubungan yang negaif anara environmenal disclosure dalam annual repor dengan environmenal performance. Al-Tuwaijri, e al., 2004 menemukan adanya hubungan posiif signifikan anara economic performance dengan environmenal performance demikian juga anara e n v i ro n m e n a l d i s c l o s u re d e n g a n environmenal performance. Al-Tuwaijri, e al. (2004) merupakan penelii yang memasukkan konsep economic performance sebagai variabel endogenous dalam model peneliian yang digunakan bersama dengan dua variabel endogenous lainnya. Peneliian MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

3 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance peneliian empiris ersebu menampakkan hasil yang masih beragam. Hal ini di mungkinkan sampel peneliian dan lokasi peneliian yang beragam. Peneliian empiris mengenai hubungan anara environmenal performance, economic performance, dan environmenal disclosure secara umum juga dilakukan oleh penelii Indonesia meskipun belum banyak yang melakukan peneliian enang hal ersebu. Sarumpae (2005) memberikan buki empiris idak ada hubungan yang signifikan anara environmenal performance dan economic performance perusahaan, akan eapi ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan erhadap environmenal performance. Surano e al.(2006) menunjukkan bahwa environmenal performance berpengaruh secara posiif signifikan erhadap environmenal disclosure dan environmenal performance juga berpengaruh secara posiif signifikan erhadap economic performance. Liandasari (2007) menemukan hubungan posiif yang signifikan anara environmenal performance dengan kualias environmenal disclosure dan hubungan posiif yang signifikan anara e c o n o m i c p e r f o r m a n c e d e n g a n environmenal performance. Tiisari e al. (2010) idak menemukan pengaruh environmenal performance erhadap kinerja keuangan pada perusahaan PROPER. Adanya hasil empiris erdahulu yang masih konradikif dan peningnya pengaruh konsep economic performance dalam mempengaruhi kebijakan perusahaan secara mikro, dengan seing di Indonesia peneliian ini akan menyedian buki empiris enang pengaruh environmenal performance erhadap economic performance pada perusahaan rawan lingkungan pada ahun dan +1. Perbedaan peneliian ini dengan sebelumnya bahwa pada peneliian ini menggunakan konsep economic perfomance yang dinyaakan dalam Sarumpae (2005) dan menggunakan ukuran environmenal performance dari Kemenerian Lingkungan Hidup melalui program PROPER. B. K E R A N G K A T E O R I T I S D A N PENGEMBANGAN HIPOTESIS Akivias aau kinerja perusahaan yang diinformasikan oleh perusahaan merupakan suau hal yang sanga berharga bagi s a k e h o l d e r k h u s u s n y a i n v e s o r. Pengungkapan informasi mengenai hal ersebu merupakan kebuuhan bagi sakeholder unuk mengeahui kondisi suau perusahaan yang akan menjadi empa bagi para invesor dalam menanamkan invesasinya. Perusahaan yang memiliki environmenal performance yang baik merupakan good news bagi invesor dan calon invesor. Perusahaan yang memiliki ingka environmenal performance yang inggi akan direspon secara posiif oleh invesor. Selain iu juga meningkakan kepercayaan masyaraka erhadap perusahaan unuk eksisensinya di masyaraka yang selanjunya diharapkan akan meningkakan economic performance. Dengan menggunakan ROA sebagai ukuran economic performance dan peringka PROPER sebagai ukuran environmenal performance hipoesis yang diajukan dalam peneliian ini adalah: 1 Pengaruh Environmenal Performance pada ahun erhadap Economic Performance pada ahun Di era globalisasi ini unuan erhadap perusahaan semakin besar. Perusahaan diunu idak hanya 1033

4 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana memperhaikan kepeningan manajemen dan pemilik modal (invesor dan kredior), eapi juga karyawan, konsumen sera masyaraka. Perusahaan mempunyai anggung jawab sosial erhadap pihakpihak di luar manajemen dan pemilik modal. Di dalam akunansi konvensional, pusa perhaian yang dilayani perusahaan adalah sockholder dan bondholder, sedangkan pihak yang lain sering diabaikan (Anggraini, 2006). Donovan dan Gibson (2000) dalam Sembiring (2006) menyaakan bahwa berdasarkan eori legiimasi, salah sau argumenasi dalam hubungan anara profiabilias dan ingka kinerja sosial adalah keika perusahaan memiliki ingka laba yang inggi, perusahaan (manajemen) menganggap idak perlu melaporkan halhal yang dapa mengganggu informasi enang sukses keuangan perusahaan. S e b a l i k n y a, p a d a s a a i n g k a profiabilias rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial, dan dengan demikian invesor akan eap berinvesasi di perusahaan ersebu. Kinerja ekonomi/profiabilias yang diproksi dengan pendapaan per lembar saham menunjukkan pengaruh yang idak signifikan erhadap kinerja sosial. Peneliian empiris erdahulu mengenai hubungan anara environmenal p e r f o r m a n c e d e n g a n e c o n o m i c performance elah melaporkan hasil yang idak konsisen. Rockness, e al. (1978) dalam Surano, e al. (2006) hubungan a n a r a v a r i a b l e e n v i ro n m e n a l performance dan variable economic performance adalah idak signifikan. Bragdon dan Marlin (1972) dalam Surano, e al. (2006) menemukan suau hubungan posiif anara profiabilias (laba per lembar saham dan reurn modal) dengan peringka environmenal performance perusahaan keras dari Counsel of Economic Prioriies (CEP). Rockness, e al. (1986) dalam Surano, e al. (2006) gagal mendokumenasi hubungan yang signifikan secara saisik dalam pengujian hubungan anara dua variabel limbah buangan dengan 12 indikaor keuangan yang mewakili economic performance. Feedman dan Jaggi (1992) dalam Surano, e al. (2006) menguji hubungan jangka panjang anara environmenal performance dengan economic performance menggunakan persenase perubahan dalam iga ukuran polusi dan berbagai rasio akunansi sebagai proksi empiris dari environmenal performance dan economic performance. Mereka gagal menolak hipoesis null mengenai idak adanya hubungan yang signifikan anara environmenal p e r f o r m a n c e d e n g a n e c o n o m i c performance. Hubungan anara economic performance dengan environmenal performance yang idak searah adalah konsisen dengan pemikiran ekonomi radisional yang menggambarkan hubungan ini sebagai rade off anara profiabilias perusahaan dengan indakannya pada anggung jawab sosial perusahaan. Spicer (1978) dalam Surano, e. al. (2006) menggunakan perusahaan yang berada dalam indusri keras unuk mengukur hubungan anara lima variabel spesifik perusahaan: profiabilias, ukuran, resiko oal, resiko sisemais dan rasio laba per lembar saham 1034 MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

5 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance dengan pemeringkaan kinerja polusi menuru CEP dan menemukan semua anda memiliki kesamaan arah seperi yang dihipoesiskan Al-Tuwaijri, e al. (2004) menemukan adanya hubungan posiif signifikan anara economic performance dengan environmenal performance. Di Indonesia Peneliian empiris mengenai hubungan anara environmenal performance, dan economic performance juga elah dilakukan meskipun belum banyak yang melakukan peneliian enang hal ersebu. Sarumpae (2005) memberikan buki empiris idak ada hubungan yang signifikan anara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan, akan eapi ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan erhadap kinerja lingkungan. Surano, e al (2006) menunjukkan bahwa environmenal performance berpengaruh secara posiif signifikan erhadap economic performance. Liandasari (2007) menemukan hubungan posiif yang signifikan anara kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan. Hubungan anara environmenal performance dengan economic performance diemukan pada dukungan eoriis belum kua dan peneliian empiris erdahulu belum berhasil menjelaskan hasil yang konradikif ersebu. H 1 : Environmenal performance pada ahun berpengaruh secara posiif erhadap economic performance pada ahun. 2. Pengaruh Environmenal Performance pada ahun erhadap Economic Performance pada ahun +1 Kinerja perusahan pada masa sekarang enunya akan berpengaruh erhadap kinerja perusahaan pada masa yang akan daang. Selain hipoesis perama yang menguji pengaruh environmenal performance erhadap economic performance pada ahun yang sama, dalam peneliian ini penelii mencoba m e n e m u k a n p e n g a r u h a n a r a environmenal performance pada ahun erhadap economic performance pada ahun +1, yang dihipoesiskan sebagai beriku: H 2 : Environmenal performance pada ahun berpengaruh secara posiif erhadap economic performance pada ahun +1. C. METODE RISET 1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam peneliian ini adalah semua perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan sampel peneliian ini diambil dengan eknik pusposive sampling dengan krieria pengambilan sampel : a) Perusahaan yang ercaa di Bursa Efek Indonesia b) Perusahaan mengikui Program Penilaian Peringka Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada ahun dan c) Perusahaan menerbikan laporan keuangan dalam sauan rupiah unuk periode yang berakhir pada anggal 31 Desember pada ahun dengan ujuan unuk meningkakan komparabilias aau daya banding yang baik. 2. Variabel dan Definisi Operasional a. Variabel Dependen 1035

6 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana Va r i a b e l d e p e n d e n d a l a m peneliian ini adalah economic performance. Economic performance merupakan suau presasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai ujuan perusahaan yaiu m e n g h a s i l k a n k e u n u n g a n d a n meningkakan nilai perusahaan. Economic performance adalah kinerja perusahaan yang secara relaif dalam suau indusri yang sama yang diandai dengan reurn ahunan indusri yang bersangkuan. Sarumpae ( 2005 ) dalam sudinya dan juga digunakan dalam peneliian ini economic performance dihiung dari reurn perusahaan aas akiva (ROA). Peneliian ini konsisen dengan peneliian sebelumnya, kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio reurn on asse (ROA) unuk mengukur economic performance perusahaan. b. Variabel Independen Variabel independen dalam peneliian ini adalah environmenal perfomance. Environmenal performance adalah kinerja perusahaan dalam mencipakan lingkungan yang baik (green). Environmenal performance perusahaan diukur dari presasi perusahaan mengikui program PROPER yang merupakan salah sau upaya yang dilakukan oleh Kemenerian Lingkungan Hidup (KLH) unuk mendorong penaaan p erusahaan d alam p engelolaan lingkungan hidup melalui insrumen informasi. Sisem peringka kinerja PROPER mencakup pemeringkaan perusahaan dalam lima (5) warna akan diberi skor secara beruru-uru dengan nilai eringgi 5 unuk warna emas dan erendah 1 unuk warna hiam. c. Variabel Konrol Variabel konrol didefinisikan sebagai variabel yang fakornya dikonrol oleh penelii unuk meneralisasi pengaruhnya. Dalam peneliian ini menggunakan variabel konrol yaiu oal ase, Indusri Sekor ( manufakur dan non manufakur ), dan ISO serifikasi. Variabel Indusri Sekor dan ISO sebagai variabel dummy yang merupakan variabel indikaor dengan nilai 1 unuk perusahaan yang ermasuk perusahaan manufakur dan ermasuk dalam ISO dan diberi nilai 0 unuk yang lain. Variabel ini digunakan unuk konrol pengaruh poensial pada kinerja lingkungan dan kinerja keuangan. d. Meode Pengujian Hipoesis Unuk menguji hipoesis yang dikembangkan dalam peneliian ini digunakan ala analisis regresi. Model persamaan srukural yang diusulkan sebagai suau model empiris adalah sebagi beriku: ROA +1 = a+ b 1 PROPER + b 2 TA + b 3 Indusri Sekor + b 4 ISO å ROA +1 = a+ b 1 PROPER + b 2 TA + b 3 Indusri Sekor + b 4 ISO å 1036 MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

7 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance D. ANALISIS DATA 1. Saisik Deskripif dan Hasil Pengujian Asumsi Klasik a. Hipoesis Kesau Tahun Jumlah Toal laporan keuangan perusahaan yang erdafar di BEI dan mengikui kegiaan profer Perusahaan yang iku program PROPER dan menerbikan laporan keuangannya dalam Dolar Amerika Serika Tabel 1 Dafar Perolehan Sampel Peneliian Perusahaan yang iku program PROPER dan menerbikan laporan keuangan nya dalam Rupiah Penuh Sumber : dan Tabel 2 Saisik Deskripif Sampel Peneliian N Descripive Saisics Minimum Maximum Mean Sd. Deviaion ROA PROPER Toal asses Indusri Sekor E E E ISO Valid N (liswise) 97 Sumber : daa diolah Berdasarkan krieria pengambilan sampel diperoleh sampel sebanyak 97 perusahaan (liha abel 1 unuk proses pengambilan sampel). Hasil saisik deskripif (liha abel 2) economic performance (ROA ) dikeahui nilai erendah sebesar -43,89 yang arinya bahwa nilai perbandingan aau rasio dari nilai erendah yang dimiliki perusahaan sebesar -43,89 dan nilai eringgi yang dimiliki oleh perusahaan 1037

8 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana sebesar sedangkan raa-raa yang diperoleh sebesar Dari daa yang ada menunjukkan begiu variaifnya ROA perusahaan sampel. Diliha dari variabel proper nilai eringgi 5 dan nilai erendah 1 yang arinya bahwa environmenal performance (Proper ) nilai eringgi ergolong peringka emas dan nilai erendah 1 yang ergolong peringka hiam dan juga diliha dari raa-raa sebesar 2,98 ergolong environmenal performance (Proper ) perusahaan yang dijadikan sampel raa-raa ergolong mempunyai kinerja pada peringka biru dimana usaha aau kegiaan yang elah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan aau kerusakan lingkungan hidup dan elah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaraan minimum sebagaimana diaur dalam perauran perundang-undangan yang berlaku. Diliha dari oal asses (TA ) dikeahui bahwa nilai erendah dari TA perusahaan yang dijadikan peneliian sebesar Rp ,- dan nilai eringgi dari oal asses sebesar Rp ,- sera nilai raa-raa dari oal asses perusahaan yang digunakan unuk peneliian sebesar Rp Sejalan dengan ROA, daa mengenai TA perusahaan sampel juga sanga variaif. Diliha dari sekor indusri dikeahui bahwa kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian adalah perusahaan manufakur. Sedangkan diliha dari ISO14001 kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian idak ermasuk ISO14001, hal ini berari kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian idak memiliki sandar inernasional dalam sisem manajemen lingkungan. Analisis regresi dilakukan seelah semua uji asumsi klasik dilakukan dan elah memenuhi persyaraan ersebu. b. Hipoesis Kedua Tabel 3 Dafar Perolehan Sampel Peneliian Tahun Toal laporan keuangan perusahaan yang erdafar di BEI dan mengikui kegiaan profer Perusahaan yang iku program PROPER dan menerbikan laporan keuangannya dalam Dolar Amerika Serika Jumlah Perusahaan yang iku program PROPER dan menerbikan laporan keuangannya dalam Rupiah Penuh Sumber : dan MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

9 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance Tabel 4 Saisik Deskripif Sampel Peneliian Descripive Saisics N Minimum Maximum Mean Sd. Deviaion ROA PROPER Toal asses Indusri Sekor E E E ISO Valid N (liswise) 64 Sumber : hasil olah daa Berdasarkan krieria pengambilan sampel diperoleh sampel sebanyak 64 perusahaan (liha abel 3 unuk proses pengambilan sampel). Hasil saisik deskripif (liha abel 4) economic performance +1 (ROA +1) dikeahui nilai erendah sebesar -43,89 yang arinya bahwa nilai perbandingan aau rasio dari nilai erendah yang dimiliki perusahaan sebesar - 43,89 dan nilai eringgi yang dimiliki oleh perusahaan sebesar 40,67 sedangkan raa-raa yang diperoleh sebesar 5,6116 Dari daa yang ada menunjukkan begiu variaifnya ROA perusahaan sampel. Diliha dari variabel environmenal performance (Proper ) nilai eringgi 5 dan nilai erendah 1 yang arinya bahwa environmenal performance (Proper ) nilai eringgi ergolong peringka emas dan nilai erendah 1 yang ergolong peringka hiam dan juga diliha dari raa-raa sebesar 3.03 ergolong environmenal performance (Proper ) perusahaan yang dijadikan sampel raa-raa ergolong mempunyai kinerja pada peringka biru dimana usaha aau kegiaan yang elah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan aau kerusakan lingkungan hidup dan elah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaraan minimum sebagaimana diaur dalam perauran perundang-undangan yang berlaku. Diliha dari oal asses (TA ) dikeahui bahwa nilai erendah dari TA perusahaan yang dijadikan peneliian sebesar Rp ,- dan nilai eringgi dari oal asses sebesar Rp ,- sera nilai raa-raa rari oal asses perusahaan yang digunakan unuk peneliian sebesar Rp Sejalan dengan ROA, daa mengenai TA perusahaan sampel juga sanga variaif. Diliha dari sekor indusri dikeahui bahwa kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian adalah perusahaan manufakur. Sedangkan diliha dari ISO14001 kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian idak ermasuk ISO14001, hal ini berari kebanyakan perusahaan yang digunakan unuk peneliian 1039

10 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana idak memiliki sandar inernasional dalam sisem manajemen lingkungan. Analisis regresi dilakukan seelah semua uji asumsi klasik dilakukan dan elah memenuhi persyaraan ersebu. dan anara ISO erhadap economic performance (ROA ). Berdasarkan pengujian secara parsial dengan uji (abel 6 ) dikeahui bahwa erdapa pengaruh posiif namun idak 1. Pengujian Hipoesis a. Hipoesis Kesau Tabel 5 Hasil uji F Tabel 8 Hasil uji Berdasarkan analisis regresi berganda (abel 5 ) dari hasil analisis saisik diperoleh F sebesar 2,617 dengan prob=0,040. Oleh karena p value < 0,05. Hal ini berari bahwa secara bersama-sama erdapa pengaruh yang signifikan anara environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusri sekor, signifikan anara a) environmenal performance (PROPER ) erhadap economic performance (ROA ), b) oal assess erhadap economic performance (ROA ), c) indusri sekor erhadap economic performance (ROA ), dan d) ISO erhadap economic performance (ROA ) MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

11 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance b. Hipoesis Kedua Tabel 7 Hasil uji F Tabel 8 Hasil uji Berdasarkan analisis regresi berganda (abel 7) dari hasil analisis saisik diperoleh F sebesar 2,298 dengan prob=0,069. Oleh karena p value > 0,05, hal ini berari bahwa secara bersama sama erdapa pengaruh yang idak signifikan anara environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusri sekor, dan anara ISO erhadap economic performance +1 (ROA +1). Berdasarkan pengujian secara parsial dengan uji (abel 8 ) dikeahui bahwa erdapa pengaruh posiif namun idak signifikan anara a) environmenal performance (PROPER ) erhadap economic performance +1 (ROA +1), b) oal assess erhadap economic performance +1 (ROA +1), dan c) ISO erhadap economic performance +1 (ROA +1), namun demikian erdapa pengaruh negaif dan 1041

12 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana idak signifikan anara pengaruh indusri sekor erhadap economic performance +1 (ROA +1). E. Pembahasan 1 Environmenal performance pada ahun (environmenal performance ) berpengaruh erhadap Economic performance pada ahun ( economic performance ) Dari pengujian hipoesis, environmenal performance mempunyai pengaruh posiif namun idak signifikan erhadap economic perfomance. Hal ini erjadi karena kinerja lingkungan perusahaan baik aaupun buruk idak erlalu berpengaruh erhadap kinerja ekonomi suau perusahaan. Hal ini idak mengejukan unuk meliha bahwa di negara berkembang seperi Indonesia kinerja lingkungan idak erkai dengan kinerja keuangan. Lebih lagi lingkungan produk aau jasa yang biasanya membawa harga yang lebih inggi idak mendukung konsumen besar Indonesia dan oleh karena iu idak akan berpengaruh erhadap kinerja keuangan yang lebih b a i k. P a s a r b i a s a n y a k u r a n g memperhaikan apa yang dilakukan perusahaan, dan hanya memperhaikan bagaimana kondisi perusahaan didalam pasar apakah mengunungkan aau idak unuk berinvesasi. Kebiasaan para pelaku pasar di Indonesia yang merespon informasi pasar secara berlebihan dan selalu reakif erhadap informasi pasar yang erjadi sehingga mereka idak memperhaikan kondisi yang lain eruama kondisi dari perusahaan. Dan jika diliha, para pelaku pasar di Indonesia kurang memperimbangkan segala sesuaunya didalam mengambil kepuusan eapi hanya sebaas langsung merespon informasi yang ada. Bahkan di negara-negara maju, sudi sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam pada hubungan ini, yang juga bisa berari bahwa di pasar-pasar, bahkan banyak orang masih dalam preferensi harga dibandingkan lingkungan. Berdasarkan review peneliian sebelumnya, hasil peneliian ini mendukung emuan penelii erdahulu seperi emuan Rockness, e al. (1986) dalam Surano e al (2006) dalam yang menguji hubungan anara dua variabel limbah beresiko dalam indusri bahan kimia dengan 12 indikaor keuangan dan gagal mendokumenasi hubungan yang signifikan secara saisik. Temuan peneliian ini idak memperkua pernyaaan bahwa hubungan anara e c o n o m i c p e r f o r m a n c e d e n g a n environmenal performance yang idak searah adalah konsisen dengan pemikiran e k o n o m i r a d i s i o n a l y a n g menggambarkan hubungan ini sebagai rade off anara profiabilias perusahaan dengan indakannya pada anggung jawab sosial perusahaan. Temuan ini juga konsisen dengan Susi (2005) yang menemukan hubungan yang idak signifikan anara environmenal performance dan financial performance perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebaliknya, emuan di aas idak konsisen dengan emuan penelii erdahulu seperi Bragdon dan Marlin (1972) dalam Surano e al (2006), Spicer (1978), Feedman dan Jaggi (1992) dalam Surano e al (2006), Al-Tuwaijri, e al. (2004) dan Surano e al (2006) yang menemukan hubungan posiif signifikan anara 1042 MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

13 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance e c o n o m i c p e r f o r m a n c e d e n g a n environmenal performance. 2 Environmenal performance pada ahun (environmenal performance ) berpengaruh secara erhadap Economic performance pada ahun +1 ( economic performance +1) Dari pengujian hipoesis, environmenal performance mempunyai pengaruh posiif namun idak signifikan erhadap economic perfomance +1. Hal ini erjadi karena kinerja lingkungan perusahaan baik aaupun buruk idak erlalu berpengaruh erhadap kinerja ekonomi suau perusahaan. Hal ini idak mengejukan unuk meliha bahwa di negara berkembang, seperi Indonesia, kinerja lingkungan idak erkai dengan economic performance. Lebih lagi lingkungan produk aau jasa yang biasanya membawa harga yang lebih inggi idak mendukung konsumen besar Indonesia dan oleh karena iu idak akan berpengaruh erhadap kinerja keuangan yang lebih baik. Bahkan di negara-negara maju, sudi sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam pada hubungan ini, yang juga bisa berari bahwa di pasarpasar, bahkan banyak orang masih dalam p r e f e r e n s i h a rg a d i b a n d i n g k a n lingkungan. Berdasarkan review peneliian sebelumnya, hasil peneliian ini mendukung emuan penelii erdahulu seperi emuan Rockness, e al. (1986) dalam Surano e al (2006) yang menguji hubungan anara dua variabel limbah beresiko dalam indusri bahan kimia dengan 12 indikaor keuangan dan gagal mendokumenasi hubungan yang signifikan secara saisik. Temuan peneliian ini idak memperkua pernyaaan bahwa hubungan anara e c o n o m i c p e r f o r m a n c e d e n g a n environmenal performance yang idak searah adalah konsisen dengan pemikiran e k o n o m i r a d i s i o n a l y a n g menggambarkan hubungan ini sebagai rade off anara profiabilias perusahaan dengan indakannya pada anggung jawab sosial perusahaan. Temuan ini juga konsisen dengan Susi (2005) yang menemukan hubungan yang idak signifikan anara environmenal performance dan financial performance perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebaliknya, emuan di aas idak konsisen dengan emuan penelii erdahulu seperi Bragdon dan Marlin (1972) dalam Surano e al (2006), Spicer (1978), Feedman dan Jaggi (1992) dalam Surano e al (2006), Al-Tuwaijri, e al. (2004) dan Surano e al (2006) yang menemukan hubungan posiif signifikan anara economic performance dengan environmenal performance. F Kesimpulan, Implikasi, Keerbaasan dan Saran 1 Kesimpulan Hasil pengujian hipoesis kesau menunjukkan bahwa environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusri sekor, dan anara ISO berpengaruh posiif namun idak s i g n i f i k a n e r h a d a p e c o n o m i c performance (ROA ). Hasil pengujian hipoesis kedua menunjukkan bahwa environmenal performance (PROPER ), oal assess, indusri sekor, dan anara 1043

14 Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana ISO berpengaruh posiif namun idak signifikan erhadap economic performance +1 (ROA +1). Kedua emuan ini juga sesuai dengan dugaan yang dihipoesiskan dan mendukung emuan Rockness, e al. (1986) dan Susi (2005). Sebaliknya, emuan di aas idak konsisen dengan emuan penelii erdahulu seperi Bragdon dan Marlin (1972) dalam Surano e al (2006), Spicer (1978), Feedman dan Jaggi (1992) dalam Surano e al (2006), Al-Tuwaijri, e al. (2004) dan Surano e al (2006) yang menemukan hubungan posiif signifikan anara economic performance dengan environmenal performance. 2 Implikasi Buki empiris yang diemukan dari hasil peneliian ini memiliki beberapa implikasi sebagai beriku. a. Bagi perusahaan-perusahaan rawan lingkungan khususnya perusahaan publik di Indonesia yang ingin meningkakan economic performance sebaiknya juga meningkakan environmenal performance unuk mendapakan kepercayaan dari masyaraka. b. Bagi pemakai informasi di pasar modal I n d o n e s i a, b a h w a i n g k a e n v i r o n m e n a l p e r f o r m a n c e perusahaan merupakan informasi berharga yang panas diperimbangkan sebagai salah sau krieria pengambilan kepuusan invesasi yang rasional oleh invesor. 3.Keerbaasan dan Sarana a Peneliian ini dilakukan pada perusahaan rawan lingkungan dan erdafar dalam program PROPER. Unuk peneliian selanjunya disarankan dilakukan pada indusri sejenis yang idak erdafar dalam PROPER aau pada indusri yang berbeda. b. Peneliian ini menggunakan variabel konrol oal assess indusri sekor dan anara ISO Peneliian selanjunya disarankan unuk menambahkan variabel konrol yang sekiranya berpengaruh erhadap hubungan variabel environmen p e r f o r m a n c e d a n e c o n o m i c performance. REFERENSI Al-Tuwaijri, S.A., Chrisensen, T.E. dan Hughes II, K.E The Relaions among environmenal disclosure, environmenal performance, and economic performance: a simulaneous equaions approach. Accouning, Organizaions and Sociey. Vol. 29. pp Anggraini, Fr Reni Reno, 2006, Pengungkapan Informasi Sosial dan Fakor-fakor yang Mempengaruhi Pengugkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Sudy Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdafar di Bursa Efek Jakara). Simposium Nasional Akunansi IX. Padang, Agusus Financial Accouning Sandards Board MANAJEMEN BISNIS SYARIAH, No: 01/Th.Vi/Januari 2012

15 Pengaruh Environmen Performance erhadap Economic Performance Liandrasari, Hubungan Anara Kinerja Lingkungan dan Kualias Pengungkapan Lingkungan Dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan Di Indonesia. JAAI Vol. 11 No.2 Desember Priyano, Duwi Jam Belajar Olah Daa dengan SPSS 17. Yogyakara: Penerbi Andi. Sarumpae, S The relaionship beween environmenal performance and financial performance of Indonesian, Jurnal Akunansi dan Keuangan 7 (2). Sembiring, E.R Karakerisik perusahaan dan pengungkapan anggung jawab sosial: sudi empiris pada perusahaan yang ercaa di Bursa Efek Jakara, Simposium Nasional Akunansi VIII. Spicer, Barry H Invesors, Corporae social performance and informaion disclosure: an empirical sudy, The Accouning Review 53 (1) : Surano, Ignaius Bondan, Darsono, dan Mumainah S Pengaruh environmenal performance erhadap environmenal disclosure dan economic performance, Simposium Nasional Akunansi 9. Tiisari, Karika Hendra, Suwardi, Eko dan Seiawan, Doddy, Corporae Social Responsibiliy (CSR) Dan Kinerja Perusahaan, Simposium Nasional Akunansi www. idx. go. id

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELTIAN A. Populasi Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan konsumsi yang erdafar di Bursa Efek Indonesia selama ahun 2006-2008. Beriku ini adalah 30 perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (1) (2013) Accouning Analysis Journal hp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Dwi Mea Karuniasih Jurusan Akunansi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Firiyaun Niam firiyaunniam@yahoo.com Endang Dwi Renani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo l: l,' Benarkah Banuan Luar Negeri Berdampak Negaif erhadap Perumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo Hubungan anara huang luar negeri pemerinah dengan perumbuhan ekonomi dapa negaif aau posiif. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA?

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? Dwi Ramono Universias Diponegoro Absrac This sudy examines wheher managemen of public companies in Indonesia engage

Lebih terperinci

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE 56 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2012, Volume 9 - No. 1, hal 56-67 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 9 - No. 1, Juni 2012 PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, 2004-2008 Banoon Sasmiasiwi, Program MSi FEB UGM Malik Cahyadin, FE UNS Absraksi Perkembangan ekonomi akhir-akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Dalam desain peneliian in akan dijabarkan mengenai eknik pengambilan sampel, pengumpulan daa, dan model empiris yang digunakan, sera level signifikansi dalam peneliian ini. Di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang)

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang) JURNAL ILMIAH AKUNTANSI ISNIS & KEUANGAN (JIAK), Volume 9, Nomor 2, November 207 44 ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMUHAN LAA (Sudi Kasus Pada UMN Perbankan Terbuka Yang erdomisili Di Koa Pangkalpinang)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA 1279 ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Komang Dian Trisnawai ¹ Ni Nyoman Ayu Dianini ² ¹ Fakulas Ekonomi Universias Dhyana Pura

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

2

2 2 3 4 5 6 7 DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ii iii iv v vi vii

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.

Lebih terperinci

Bab IV Pengembangan Model

Bab IV Pengembangan Model Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK Kompeensi Dasar paramerik. Mahasiswa memahami enang beberapa eknik analisis saisik non Indikaor Pencapaian Mahasiswa dapa: a. Menjelaskan, menghiung dan menerapkan

Lebih terperinci

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI 3.1 Variabel-Variabel Peneliian 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan adalah reurn Indeks Harga Saham Gabungan yang dihiung dari perubahan logarima naural IHSG

Lebih terperinci