MEMBANGUN HUBUNGAN ANTARA METRIK CHIDAMBER & KEMERER DENGAN KARAKTERISTIK EFISIENSI PADA ISO/IEC UNTUK APLIKASI SUMBER TERBUKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBANGUN HUBUNGAN ANTARA METRIK CHIDAMBER & KEMERER DENGAN KARAKTERISTIK EFISIENSI PADA ISO/IEC UNTUK APLIKASI SUMBER TERBUKA"

Transkripsi

1 MEMBANGUN HUBUNGAN ANTARA METRIK CHIDAMBER & KEMERER DENGAN KARAKTERISTIK EFISIENSI PADA ISO/IEC UNTUK APLIKASI SUMBER TERBUKA Achmad Arwan 1), Siti Rochimah 2) 1) Teknik Informatika, Univerita Brawijaya 2) Teknik Informatika, ITS ABSTRAK Chidamber & Kemerer menemukan metrik untuk mengukur kualita ebuah perangkat lunak. Karakteritik efiieni pada ISO/IEC merupakan karakteritik yang mudah diukur dengan angka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara metrik Chidamber & Kemerer dengan ISO/IEC Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran metrik Chidamber & Kemerer dan metrik ISO/IEC karakteritik efiieni pada kode umber dari aplikai umber terbuka yang berbai Java SE. Hail pengujian menunjukkan bahwa ada kaitan erat baik berbanding luru maupun berbanding terbalik antara metrik Chimdamber & Kemerer dengan metrik karakteritik efiieni pada ISO/IEC Kata Kunci:, Chidamber & Kemerer, Karakteritik, Efiieni, ISO PENDAHULUAN Sebuah perangkat lunak dapat diukur kualitanya dengan banyak metode, diantaranya dengan menggunakan metrik Chidamber & Kemerer [1]. ISO [2] menyediakan metrik ekternal yang dapat digunakan untuk mengukur kualita perangkat lunak yang dilakukan pada fae teting dan operaional. ISO terdiri dari karakteritik dan ubkarakteritik. Pada ISO tidak emua karakteritik dapat direpreentaikan dengan angka. Salah atu karakteritik yang dapat menghailkan ebuah angka adalah karakteritik efiieni dari ebuah perangkat lunak. Penelitian terdahulu [3] melakukan evaluai kuantitatif menggunakan beberapa metrik kualita perangkat lunak tertentu untuk kemudian digali keterkaitan hail antar metrik dalam penelitian terebut. Akan tetapi penelitian terebut belum menggunakan ISO ebagai alah atu metrik yang digunakan. Penelitian ini menguulkan pengukuran terhadap kualita perangkat lunak pada aplikai umber terbuka dengan 2 metrik yaitu metrik Chidamber & Kemerer dan metrik ISO (karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu). Hail yang diharapkan dari penelitian ini dapat mengetahui apakah ada keterkaitan antara hail dari pengukuran kedua metrik terebut. Proe pengujian dalam penelitian ini menggunakan perangkat komputer dengan peifikai tandar. Aplikai umber terbuka yang menjadi obyek penelitian adalah aplikai yang 45 dipilih dari Sourceforge berdaarkan tingkat popularita yang tinggi, dan berbai Java SE. Jeni aplikai yang dipilih adalah aplikai yang berfungi untuk pemodelan. Aplikai jeni ini dipilih karena hal-hal ebagai berikut: 1. Aplikai dapat menampilkan model. 2. Model dapat dimodifikai. 3. Terdapat animai dalam menampilkan model ehingga dapat mengukur apakah aplikai reponif atau tidak. Hail dari penelitian yang diharapkan adalah dapat menjawab pertanyaan apakah ada keterkaitan antara metrik Chidamber & Kemerer dengan metrik ISO (karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu). 2. METRIK CHIDAMBER & KEMERER, ISO 9126 Chidamber & Kemerer [1] menemukan metrik Bobot WMC (Weighted Method per Cla) yaitu pembobotan metode dalam ebuah kela dimana emakin banyak metode artinya emakin komplek, dan emakin rendah tingkat penggunaan kembali ebuah kode. DIT (Depth of Inheritance) adalah kedalaman turunan dari ebuah kela. Semakin dalam pohon turunannya maka emakin komplek dan emakin bear tingkat penggunaan kembali. NOC (Number of Children) adalah jumlah anak/turunan dari ebuah kela. Semakin banyak anak/turunan maka emakin bear tingkat penggunaan kembali, emakin bear tingkat

2 Volume 11, Nomor 1, Januari 213 : kealahan penggunaan ub kela, erta emakin banyak teting yang haru dilakukan. CBO (Coupling Between Object) yaitu jumlah kela yang berpaangan dalam kode program. Paangan kela yang angat erat kaitannya menyebabkan modularita kode & penggunaan kembali menjadi rendah. RFC (Repon for a Cla) adalah eberapa banyak kela yang merepon dari ebuah pean. LCOM (Lack of Coheion Method) adalah jumlah paangan metode yang memiliki kemiripan. ISO adalah repreentai kualita karakteritik dan ub karakteritik ISO elama fae teting dan operaional. ISO menyediakan metrik ekternal yang memiliki banyak karakteritik yaitu antara lain fungionalita, kehandalan, kebergunaan, efiieni, maintabilita, portabilita. Maing-maing karakteritik memiliki ub karakteritik yang memperjela makna karakteritik-karakteritik terebut. Karakteritik efiieni memiliki ub karakteritik perilaku waktu, utiliai umber daya, pemenuhan efiieni (efficiency compliance) dimana merupakan ub karakteritik yang akan diukur dalam penelitian ini. Berikut ini adalah tabel metrik-metrik dalam ISO karakteritik efiieni Tabel 1 dalam ISO karakteritik efiieni Waktu Tanggap raio pemenuhan rata-rata waktu tanggap raio waktu tanggap kau terburuk waktu throughput raio pemenuhan rata-rata waktu throughput raio waktu throughput kau terburuk Waktu turnaround raio pemenuhan rata-rata waktu turnaround raio waktu turnaround kau terburuk kepuaan pemanfaatan Perangkat I / O Raio pemenuhan rata-rata pemanfaatan I/O Waktu tunggu pengguna i / O aat pemanfaatan perangkat Viibilita pemanfaatan I / O Kau terburuk pemanfaatan i / o raio rata-rata pemenuhan memori Viibilita Pemanfaatan memori kau terburuk pemanfaatan memori raio pemenuhan tranmii rata-rata kepuaan pemanfaatan kapaita tranmii viibilita pemanfaatan tranmii pemanfaatan tranmii kau terburuk Viibilita inkroniai cakupan kepuaan item kepatuhan yang berkaitan dengan efiieni WT Akronim RWT RWTKT WTO RWTO RWTOKT WTAT RWTAT RWTATKT KPIO RKPIO WTIO VPIO KTPIO RRPM VPM KTPM RPTR KPKT VPT PTKT VS CKKE 3. METODOLOGI Proyek aplikai umber terbuka berbai Java SE digunakan ebagai ampel uji untuk menguji adanya hubungan antara metrik Chidamber & Kemerer dan karakteritik efiieni pada ISO Gambar 1 adalah tahapan dalam penelitian ini integrai ke Eclipe unduh proyek metrik ISO & CK Hubungan ISO & Chidamber Kemerer? Gambar 1 tahapan penelitian Langkah pertama adalah mengunduh kode umber dari aplikai umber terbuka yang akan digunakan untuk ampel uji. Setelah itu file proyek di buka dengan Eclipe 4.2 untuk dilakukan pengecekan kelengkapan putaka filenya. Setelah lengkap, kemudian program aplikai terebut dikompilai dan dijalankan. Kemudian pengukuran metrik Chidamber & Kemerer dari kode umber aplikai umber terbuka dibuat dengan menggunakan aplikai STAN4J. STAN4J merupakan plugin pada Eclipe yang mampu memberikan nilai metrik Chidamber& Kemerer dan beberapa nilai metrik lain dari ebuah kode program Java. Langkah berikutnya adalah menguji efiieni dari kode aplikai umber terbuka dengan membuat metrik yang euai dengan ISO karakteritik efiieni. Untuk mengukur perilaku waktu diperlukan teknik khuu karena melibatkan atuan waktu milidetik. Jprofiler adalah aplikai yang dapat mengukur perilaku waktu aplikai umber terbukaecara preii. Jprofiler mencatat waktu kapan ebuah peritiwa dibaca dari uer dan aktifita thread yang terkait dengan peritiwa itu. Sehingga dengan Jprofiler dapat diketahui tingkat waktu tanggap, waktu turnaround dan throughput yang merupakan komponen utama dalam perilaku waktu. Kemudian untuk mengukur utiliai umber daya diperlukan aplikai untuk memonitor berapa lama penggunaan I/O, memori, aktifita jaringan dari aplikai umber terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah keterkaitan ecara tatitik antara metrik Chidamber & Kemerer dengan karakteritik efiieni pada metrik ISO Sehingga hipotei dalam 46

3 Arwan dan Rochimah, Membangun Hubungan Antara Chidamber & Kemerer dengan Karakteritik Efiieni pada ISO/IEC untuk Aplikai Sumber Terbuka penelitian ini adalah ada keterkaitan ecara tatitik antara metrik-metrik dalam Chidamber & Kemerer dengan karakteritik efiieni metrik ISO ub karakteritik perilaku waktudalam aplikai umber terbuka berbai Java SE. Dengan menggunakan korelai Spearman Rank [4] dapat diukur tingkat korelai antar metrik-metrik terebut. 4. UJI COBA Proe pengujian dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu migrai proyek ke dalam Eclipe, analii metrik Chidamber & Kemerer, analii metrik ISO karakteritik efiieni, analii hubungan antara hail metrik Chidamber & Kemerer dengan hail metrik ISO karakteritik efiieni Proe Migrai Ke Dalam Eclipe 4.2 Tahapan proe ini pertama adalah dengan cara mencari file kode umber dari aplikai yang dipilih dari Sourceforge. File-file terebut kemudian diunduh dari erver baik dari Sourceforge maupun erver yang lain jika di Sourceforge tidak ada. Setelah diunduh kemudian file dimigraikan ke dalam Eclipe dengan mengikuti refereni yang ada. Langkah ini bervariai tergantung kebutuhan dari aplikai umber terbuka. Ada yang menggunakan SVN namun juga ada yang menggunakan impor biaa. Setelah itu dilakukan proe kompilai proyek dimana jika terdapat putaka yang tidak lengkap haru dilengkapi terlebih dahulu, ampai kompilai berhail dan aplikai dapat dijalankan ecara empurna. Gambar 2 adalah uji coba migrai proyek umber terbuka ke dalam Eclipe. Gambar 2 adalah proyek udah dimigrai ke dalam Eclipe Proe Analii Chidamber & Kemerer Tahapan dalam proe ini yaitu mengukur metrik Chidamber & Kemerer dalam proyek aplikai umber terbuka. Dalam pengukuran ini menggunakan perangkat lunak STAN4J yang merupakan plugin dari Eclipe yang mampu memberikan hail perhitungan nilai metrik Chidamber & Kemerer. Proe pengukuran metrik dilakukan dengan cara melakukan analii STAN pada proyek umber terbuka yang dipilih, yang elanjutnya akan menampilkan nilai metrik Chidamber & Kemerer. Gambar 3 menunjukkan hail percobaan perhitungan nilai metrik Chidamber & Kemerer dari proyek umber terbuka menggunakan analii STAN4J. Gambar 3 Hail metrikchidamber & Kemerer 4.3. Proe Analii ISO Karakteritik Efiieni Proe ini dilakukan untuk mendapatkan nilai metrik ISO karakteritik efiieni. Dalam karakteritik efiieni terdapat ub karakteritik yaitu perilaku waktu, utiliai umber daya, pemenuhan efiieni yang maing-maing memerlukan teknik khuu dan euai dengan ub karakteritik. Proe ini dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mencatat aktifita dari thread yang ada dalam proe yang edang berjalan dalam JVM(Java Virtual Machine). Sebagai contoh yaitu pencatatan dilakukan dengan cara menghitung eliih antara waktu mulai dengan waktu tanggap maupun dengan waktu eleai. Pencatatan ini menggunakan bantuan beberapa aplikai yaitu JProfiler dan Perfmon. Secara lebih detail akan dijelakan pada ub bab berikut ini: 47

4 Volume 11, Nomor 1, Januari 213 : Perilaku Waktu Untuk melakukan pengukuran ub karakteritik ini diperlukan ebuah alat yang mencatat waktu ecara preii. Beberapa komponen utama dalam ub karakteritik ini yaitu: waktu tanggap, waktu turnaround, throughput yang memerlukan teknik khuu untuk mendapatkan nilai komponenkomponen terebut. Waktu tanggap[4] ecara umum adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan proe ejak uer melakukan aktifita baik melalui keyboard, moue, dll ampai dengan komputer melakukan repon pertama terhadap aki uer terebut dalam atuan detik. Untuk mendapatkan repon pertama dari komputer tentunya tidak mudah karena terkadang repon yang tampak hanya repon dari layar monitor, akan tetapi bia aja komputer ebetulnya udah melakukan repon pertama ebelum tampil di layar monitor. Oleh ebab itu diperlukan aplikai Jprofiler untuk mencatat repon pertama dari komputer. Repon pertama terebut didapatkan Jprofiler dengan cara membaca repon dari thread yang tercatat dalam JVM (Java Virtual Machine) ecara waktu nyata aat proyek aplikai dijalankan. Kemudian dari hail rekaman aktifita JVM melalui Jprofiler terebut dianalii waktu tanggap, waktu turnaround. Hail analia kemudian dimaukkan ke dalam metrik ISO dengan dieuaikan dengan formula yang ada dalam metrik terebut. Gambar 4 adalah proe perekaman aktifita thread pada JVM dengan aplikai Jprofiler. dilakukan. Gambar 5 adalah pengukuran dengan aplikai Perfmon. Gambar 5Pengukuran Tingkat Penggunaan Sumberdaya Dengan Perfmon pemenuhan efiieni Adalah pengukuran tingkat hail terhadap tandar yang telah ada ebelumnya, diukur berapa tingkat penyeuaian dengan tandar yang udah ditetapkan ecara berama oleh badan tandar Analii hubungan antara metrik Chidamber & Kemerer dengan ISO karakteriktik efiieni. Proe elanjutnya adalah mencari hubungan antara metrik Chidamber & Kemerer dengan ISO Dengan menggunakan metode Spearman rank diukur tingkat keterkaitan antara variabel dalam metrik-metrik terebut. 5. HASIL PERCOBAAN Gambar 4 Proe Perekaman aktifita thread Utiliai Sumber Daya Proe ini adalah pengukuran tingkat penggunaan reource baik I/O maupun penggunaan jaringan. Dalam melakukan pengukuran penggunaan I/O dan jaringan dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikai Perfmon. Dengan Perfmon dapat diketahui tingkat penggunaan I/O dan jaringan dalam atuan waktu tertentu. Dalam proyek umber terbuka yang diteliti tidak memiliki aritektur klien erver ehingga hail pengukuran tingkat penggunaan jaringan tidak perlu Dengan menggunakan aplikai yang telah dijelakan ebelumnya, pengukuran aplikai umber terbuka telah dilakukan. Dari hail pengujian aplikai didapatkan hail perilaku waktu yang lengkap. Akan tetapi aplikai tidak memberikan indikator nilai pada metrik ubkarakteritik utiliai umber dayaehingga bernilai. Berikut ini adalah hail dari pengukuran maing-maing aplikai-aplikai umber terbuka terebut. Tabel 2 Nilai Aplikai JMCAD ISO Metric' value unit Waktu Tanggap.19 raio pemenuhan rata-rata waktu tanggap.74 raio waktu tanggap kau terburuk.44 waktu throughput.56 raio pemenuhan rata-rata waktu throughput.89 raio waktu throughput kau terburuk.75 48

5 Arwan dan Rochimah, Membangun Hubungan Antara Chidamber & Kemerer dengan Karakteritik Efiieni pada ISO/IEC untuk Aplikai Sumber Terbuka Waktu turnaround 2.22 raio pemenuhan rata-rata waktu turnaround.52 raio waktu turnaround kau terburuk.41 kepuaan pemanfaatan Perangkat I / O.4 Raio pemenuhan rata-rata pemanfaatan I/O waktu tunggu pengguna i / O aat pemanfaatan perangkat.4 S Viibilita pemanfaatan I / O Kau terburuk pemanfaatan i / o raio rata-rata pemenuhan memori Viibilita Pemanfaatan memori kau terburuk pemanfaatan memori raio pemenuhan tranmii rata-rata kepuaan pemanfaatan kapaita tranmii viibilita pemanfaatan tranmii pemanfaatan tranmii kau terburuk viibilita inkroniai cakupan kepuaan item kepatuhan yang berkaitan dengan efiieni Chidamber & Kemerer Metric value WMC 9.63 DIT 1.55 NOC.47 CBO.59 RFC 6.49 LCOM 4.32 Tabel 3 Nilai Aplikai Sweethome3d ISO Metric' value unit Waktu Tanggap :7.3 raio pemenuhan rata-rata waktu tanggap.96 raio waktu tanggap kau terburuk.93 waktu throughput.1 raio pemenuhan rata-rata waktu throughput.478 raio waktu throughput kau terburuk.555 Waktu turnaround 15. raio pemenuhan rata-rata waktu turnaround.773 raio waktu turnaround kau terburuk.86 kepuaan pemanfaatan Perangkat I / O.92 Raio pemenuhan rata-rata pemanfaatan I/O waktu tunggu pengguna i / O aat pemanfaatan perangkat 1 Viibilita pemanfaatan I / O Kau terburuk pemanfaatan i / o raio rata-rata pemenuhan memori Viibilita Pemanfaatan memori kau terburuk pemanfaatan memori raio pemenuhan tranmii rata-rata kepuaan pemanfaatan kapaita tranmii viibilita pemanfaatan tranmii pemanfaatan tranmii kau terburuk viibilita inkroniai cakupan kepuaan item kepatuhan yang berkaitan dengan efiieni Chidamber & Kemerer Metric value WMC 1.1 DIT 1.12 NOC.11 CBO 9.8 RFC 9.85 LCOM 34.7 Tabel 4 Nilai Aplikai Freemind ISO Metric' value unit Waktu Tanggap :2.1 raio pemenuhan rata-rata waktu tanggap.44 raio waktu tanggap kau terburuk.57 waktu throughput.7 raio pemenuhan rata-rata waktu throughput.59 raio waktu throughput kau terburuk.72 Waktu turnaround raio pemenuhan rata-rata waktu turnaround.76 raio waktu turnaround kau terburuk.53 kepuaan pemanfaatan Perangkat I / O.4 Raio pemenuhan rata-rata pemanfaatan I/O. waktu tunggu pengguna i / O aat pemanfaatan perangkat.3 Viibilita pemanfaatan I / O. Kau terburuk pemanfaatan i / o. raio rata-rata pemenuhan memori. Viibilita Pemanfaatan memori. kau terburuk pemanfaatan memori. raio pemenuhan tranmii rata-rata. kepuaan pemanfaatan kapaita tranmii. viibilita pemanfaatan tranmii. pemanfaatan tranmii kau terburuk. viibilita inkroniai. cakupan kepuaan item kepatuhan yang berkaitan dengan efiieni. Chidamber & Kemerer Metric value WMC DIT 1.37 NOC.25 CBO 7.62 RFC LCOM

6 Hail Pengukuran WT RWT RWTKT WTO RWTO RWTOKT WTAT RWTAT RWTATKT KPIO WTIO Rangking Hail Pengukuran Rangking Volume 11, Nomor 1, Januari 213 : Berikut ini adalah grafik hail pengukuran metrik Chidamber & Kemerer aplikai umber terbuka weethome weethome Gambar 6 Hail pengukuran metrik Chidamber & Kemerer Grafik pada Gambar 6 menggambarkan hail pengukuran dari metrik Chidamber & Kemerer tanpa dilihat perbedaan atuan. Hal ini dilakukan karena yang akan diukur hanyalah tingkat korelai perubahan peringkat antara metrik aja. Berikut ini adalah hail pengukuran metrik ISO karakteritik efiieni ub karakteritik perilaku waktu weethome Gambar 7 Hail Pengukuran ISO Grafik pada Gambar 7 menggambarkan hail pengukuran dari metrik ISO karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu tanpa melihat perbedaan atuan. Hal ini dilakukan karena yang akan diukur hanyalah tingkat korelai perubahan peringkat antara metrik. Berikut ini adalah grafik pemeringkatan hail pengukuran metrik Chidamber & Kemerer aplikai umber terbuka. Grafik Gambar 8 menjelakan urutan peringkat hail pengukuran aplikai umber terbuka, ebagai contoh untuk metrik WMC peringkat 1 adalah aplikai Freemind, peringkat 2 adalah aplikai Sweethome3d dan peringkat 3 adalah aplikai Jmcad. Begitu eterunya untuk etiap metrik yang ada. Gambar 8Grafik pemeringkatan hail pengukuran Chidamber & Kemerer Selanjutnya berikut ini adalah grafik pemeringkatan hail pengukuran metrik ISO karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu weethome Gambar 9Grafik pemeringkatan hail pengukuran ISO karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu Grafik Gambar 9 menjelakan urutan peringkat hail pengukuran aplikai umber terbuka, ebagai contoh untuk metrik WT peringkat 1 adalah aplikai Sweethome3d, peringkat 2 adalah aplikai Freemind dan peringkat 3 adalah aplikai Jmcad. Begitu eterunya untuk etiap metrik yang ada. Dari 2 hail pemeringkatan diata dapat dilihat ecara viual urutan rangking aplikai umber terbuka yang ama eperti mialnya RFC dengan WTAT, LCOM dengan WTAT, WMC dengan WTAT dt. Akan tetapi peramaan urutan rangking maih haru dibuktikan dengan melakukan perhitungan korelai Spearman rank untuk mengetahui eberapa kuat tingkat korelainya. Berikut ini adalah hail perhitungan korelai Spearman rank antara metrik Chidamber & Kemerer dengan metrik ISO karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu. 5

7 Repone Time Mean Repone fulfillment Wort Cae Repone Throughput Mean Throughput fulfillment Wort Cae throughput Turnaround Mean Turnaround fulfillment Wort Cae Turnaround Arwan dan Rochimah, Membangun Hubungan Antara Chidamber & Kemerer dengan Karakteritik Efiieni pada ISO/IEC untuk Aplikai Sumber Terbuka Tabel 5Hail Perhitungan Korelai Spearman Rank WMC DIT NOC CBO RFC LCOM Perhitungan korelai antar metrik menunjukan hail yang bervariai. Nilai negatif atu menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan berlawanan arah antara metrik atu dengan yang lain, jika metrik yang atu bernilai poitif atau naik maka metrik atunya bernilai ebaliknya yaitu negatif atau turun. Sedangkan poitif atu menunjukkan adanya hubungan yang luru dan angat kuat antara metrik atu dengan metrik lain. Jika metrik atu bernilai poitif atau naik maka metrik lainnya juga bernilai poitif atau naik. Nilai nol menunjukkan tidak adanya keterkaitan antara metrik atu dengan metrik yang lain. Tingkat korelai yang dianggap ignifikan adalah atu karena data kurang dari 5 ehingga nilai elain -1,,1 dihiraukan. 6. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hail perhitungan dengan korelai Spearman rank dapat diambil keimpulan bahwa metrik yang berkaitan erat dan berbanding luru adalah: 1. CBO dengan waktu tanggap, raio pemenuhan rata-rata waktu tanggap, raio waktu tanggap kau terburuk. 2. NOC dan DIT berkaitan erat dengan raio pemenuhan rata-rata waktu throughput, raio waktu throughput kau terburuk. 3. WMC, RFC dan LCOM berkaitan erat dengan waktu turnaround. Sedangkan metrik yang berkaitan erat namun berbanding terbalik adalah: 1. Waktu tanggap dengan DIT dan NOC, raio pemenuhan rata-rata. 2. Raio waktu tanggap kau terburuk dengan DIT dan NOC. 3. Waktu throughput dengan WMC, CBO, RFC, LCOM. 4. Raio pemenuhan rata-rata waktu throughput dengan CBO. 5. Raio pemenuhan rata-rata waktu turnaround dengan DIT dan NOC. 6. Raio waktu turnaround kau terburuk dengan DIT dan NOC. Dengan demikian hipotei penelitian ini terbukti hailnya bahwa ada keterkaitan antara metrik Chidamber dan Kemerer dengan ISO karakteritik efiieni ubkarakteritik perilaku waktu. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah ampel aplikai umber terbuka ehingga dapat meningkatkan validita hubungan antara Chidamber Kemerer dengan ISO karakteritik efiieni maupun dengan karakteritikkarakteritik lain dalam ISO DAFTAR PUSTAKA [1] S. R. Chidamber and C. F. Kemerer, A Metric Suite for Object-Oriented Deign, IEEE Tranaction on Software Engineering, vol. 2, no. 6, pp , 1994 [2] Benjamin Zei, Diana Vega, Ina Schieferdecker, Applying the ISO 9126 Quality Model to Tet Specification. [3] Henrike Barkmann, R udiger Lincke and Welf L owe, Quantitative Evaluation of Software Quality Metric in Open-Source Project, IEEE,29 International Conference on Advanced Information Networking and Application Workhop, 29 [4] Shneiderman, B., Deigning the Uer Interface: Strategie for Effective Human-Computer Interaction, 3rd ed., AddISOn-Weley, Reading, MA, 1998 [5] C. Spearman, The proof and meaurement of aociation between two thing, The American Journal of Pychology, vol. 1, no. 3/4, pp ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN. IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN Dirja Nur Ilham Doen Teknik Komputer Politeknik Aceh Selatan dirja_nur@yaoo.com

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PROGRAM CKJM UNTUK ANALISIS PAKET REMOTE METHOD INVOCATION. Abstrak

PENGGUNAAN PROGRAM CKJM UNTUK ANALISIS PAKET REMOTE METHOD INVOCATION. Abstrak PENGGUNAAN PROGRAM CKJM UNTUK ANALISIS PAKET REMOTE METHOD INVOCATION Adi Kusjani, Berta Bednar Jurusan Teknik Komputer STMIK Akakom Yogyakarta adikusja@akakom.ac.id Abstrak Sistem Remote Method Invocation

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative) SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Desain berorientasi objek merupakan suatu konsep yang banyak digunakan oleh pengembang perangkat lunak saat ini. Hal ini dikarenakan kemudahan yang ditawarkan di dalam desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

Studi Literatur Implementasi Perhitungan Metrics Pengumpulan Data Implementasi Perhitungan Metrics Analisis Hasil Perhitungan Metrics

Studi Literatur Implementasi Perhitungan Metrics Pengumpulan Data Implementasi Perhitungan Metrics  Analisis Hasil Perhitungan Metrics 6 pengumpulan data, kemudian melakukan implementasi perhitungan metrics, dan yang terakhir adalah analisis hasil perhitungan metrics. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari jurnal,

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM 3.1 Pendahuluan Berikut diagram blok pemodelan ytem yang akan diimulaikan. Seluruh ytem dimodelkan dengan meggunakan program Matlab. Parameter yang diukur

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor

Lebih terperinci