ANATOMI HELAIAN DAUN MURRAYA SPP. (RUTACEAE) DI JAWA* [The Anatomical of Murraya spp. (Rutaceae) Leaflet in Java]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANATOMI HELAIAN DAUN MURRAYA SPP. (RUTACEAE) DI JAWA* [The Anatomical of Murraya spp. (Rutaceae) Leaflet in Java]"

Transkripsi

1 Brita Biologi 11(3) - Dsmbr 2012 ANATOMI HELAIAN DAUN MURRAYA SPP. (RUTACEAE) DI JAWA* [Th Anatomical of Murraya spp. (Rutaca) Laflt in Java] Eka Fatmawati Tihurua 1, Inggit Puji Astuti 2 dan Rugayah 1 1 Bidang Botani, Pusat Pnlitian Biologi-LIPI; 2 Pusat Konsrvasi Tumbuhan Kbun Raya Bogor-LIPI -mail: parrotfish_11@yahoo.com ABSTRACT Laf anatomy of four spcis of Murraya (Rutaca) hav bn xamind. Murraya spp. laf has dorsivntral typ. Anticlinal pidrmis cll wall prsnt with straight-undulat and squar-irrgular shapd. Anomocytic stomata distribut only in th lowr surfac and simpl trichom sprad in both laf surfacs xcpt M. crnulata (Turz.) Oliv. which has trichom only in th lowr surfac. Msophyll consist of 2 or mor layrs of palisad tissus in th laf uppr part and spong blow, but M. xotica L. has palisad tissu in both laf sid. Oil gland distribut in th msophyll. Crystal prsnt as prismatic (cuboid) and druss typ. Ky words: Laf anatomy, Murraya spp., Rutaca, anomocytic, simpl trichom. ABSTRAK Pngamatan trhadap anatomi hlaian daun mpat jnis Murraya (Rutaca) tlah dilakukan guna mncari karaktr anatomi yang dapat dijadikan data pndukung yang baik untuk pngklasifikasian. Daun Murraya spp. brtip dorsivntral. Dinding antiklinal sl pidrmis lurus -brglombang dan bntuk sl pidrmis brsgi mpat-tidak tratur. Stomata, brtip anomositik, trsbar hanya di prmukaan bawah daun saja, sdangkan trikoma yang brtip sdrhana trltak di kdua prmukaan daun kcuali pada M. crnulata (Turz.) Oliv. yang trbatas di prmukaan bawah daun. Msofil trdiri dari 2 lapis atau lbih jaringan tiang di sisi atas daun dan jaringan bunga karang di bawahnya, kcuali M. xotica L. yang mmiliki jaringan tiang di kdua bagian daun. Klnjar minyak trltak di msofil. Kristal brtip prisma dan drus. Kata kunci: Anatomi hlaian daun, Murraya spp., Rutaca, anomositik, trikoma sdrhana PENDAHULUAN Murraya adalah salah satu marga dalam suku Rutaca yang darah pnybarannya cukup luas. Marga ini trsbar dari Srilangka dan India k Indo Cina, Cina bagian Slatan, Taiwan, Thailand hingga kawasan Malsia sampai Australia dan Kaldonia Baru (Tu, 1998). Di Indonsia jumlah jnis Murraya blum diktahui dngan pasti (Astuti, 2006). Dalam Flora of Java anggota marga Murraya trcatat ada dua jnis, yaitu M. paniculata (L.) Jack sbagai sinonim M. xotica L. dan M. konigii (L.) Sprng (Backr dan Brink, 1965). Uji (1994) dalam pnlitiannya mnyatakan bahwa M. paniculata dan M. xotica mrupakan jnis brbda, sdangkan Astuti (2006) mncatat 4 jnis Murraya, yaitu M. paniculata (L.) Jack, M. xotica L., M. konigii (L.) Sprng dan M. crnulata (Turz.) Oliv. trdapat di Jawa. Murraya mrupakan tumbuhan dngan habitus prdu atau pohon kcil; brdaun majmuk yang trsusun spiral, dngan anak daun brhadapan, bntuk daun mmbundar tlur atau mnjorong; bunga trminal atau axilr, tunggal atau dalam karangan bunga (Backr dan Brink, 1965). Jnis-jnis tumbuhan dalam marga Murraya mmiliki nilai guna dan tlah banyak dimanfaatkan olh manusia, trutama kayunya. M. xotica, ssuai dngan namanya, dijadikan sbagai tanaman hias; daun M. paniculata dan M. konigii karna aromanya yang harum dapat digunakan sbagai pwangi (Chowdhury t al., 2008); daun, buah dan kulit kayu M. paniculata dan M. konigii juga dimanfaatkan sbagai obat disntri, diar dan cacing usus (Tu, 1998; Sharma t al., 2010). Slain itu kstrak daun M. paniculata dapat digunakan untuk mnstruasi yang tidak tratur (Hyn, 1987) dan kmungkinan juga dapat mnurunkan kualitas sprma scara in vitro (Purwaningsih, 2003). Pnlitian trdahulu mngnai Murraya lbih banyak dikrjakan untuk mngtahui kandungan kimia dalam hubungan dngan pmanfaatannya sbagai tumbuhan obat (Purwaningsih, 2003) atau pnghasil srat (Tu, 1998). Pnlitian mngnai anatomi organ vgtatif Murraya blum banyak * Ditrima: 5 Mart Distujui: 7 Juni

2 Tihurua, Astuti dan Rugayah - Anatomi Hlaian Daun Murraya spp. (Rutaca) di Jawa dilakukan. Taha dan Haron pada tahun 2008 tlah mlakukan pnlitian mngnai anatomi daun M. paniculata scara in vitro dan in vivo. Pada pnlitian ini diktahui bahwa kdudukan stomata pada kondisi in vivo sjajar dngan sl-sl pidrmis disampingnya, sdangkan stomata dalam kondisi in vitro brkdudukan lbih tinggi dibandingkan dngan sl-sl pidrmis disampingnya. Slain itu pnlitian ini juga mnunjukkan M. paniculata pada kondisi in vivo trbntuk 2 lapis jaringan tiang, sdangkan dngan kondisi in vitro hanya 1 lapis jaringan tiang di bagian atas daun. Studi yang dilakukan saat ini brtujuan untuk mncari karaktr anatomi daun Murraya yang diharapkan dapat mnjadi pndukung bagi data morfologi ataupun molkular untuk mmantapkan konsp jnis-jnis Murraya maupun takson di bawahnya lbih lanjut. METODE Empat jnis anggota Murraya (M. crnulata (Turz.) Oliv., M. xotica L., M. konigii (L.) Sprng., M. paniculata (L.) Jack dan M. paniculata var. zollingri) tlah dibuat irisan mlintang daunnya mnggunakan mtod parafin brdasarkan Sass (1951) yang tlah dimodifikasi. Matrial difiksasi mnggunakan larutan FAA, dhidrasi dalam larutan alkohol dngan konsntrasi brtingkat. Infiltrasi mnggunakan parafin cair, pngirisan matrial mnggunakan mikrotom putar Lica RM2521RT dngan ktbalan 16 µm hingga 20 µm dan pwarna yang digunakan adalah safranin 1% dan fast grn 2%. Pmbuatan prparat prmukaan daun mnggunakan larutan asam nitrit brdasarkan pada Cutlr (1978). Pngamatan dilakukan dngan mnggunakan mikroskop cahaya Nikon AFX II-A dan pngambilan foto anatomi daun mnggunakan mikroskop cahaya Nikon Eclips 80 i. HASIL Hasil pngamatan anatomi 4 jnis daun Murraya masing-masing tidak mnunjukkan prbdaan struktur yang nyata. Prbdaan kcil ditunjukkan antara lain pada dinding antiklinal dan bntuk sl pidrmis (Gambar 1), jumlah lapisan tiang dan kbradaannya, srta tip kristal yang ada di daun Murraya spp. (Tabl 2 dan Gambar 2). Brikut adalah dskripsi dari masing-masing jnis Murraya yang tlah diamati: M. crnulata Daun brtip dorsivntral, dngan slapis pidrmis di prmukaan atas dan bawah daun. Dinding antiklinal sl pidrmis atas dan bawah lurus hingga brglombang; bntuk sl pidrmis brsgi mpat atau tidak tratur (Gambar 3A-B). Stomata hanya ada di prmukaan bawah daun; brtip anomositik yaitu stoma yang diklilingi slsl yang tidak dapat dibdakan dngan sl-sl pidrmis, biasanya brjumlah lbih dari 2 sl. Trikoma brtip sdrhana hanya trdapat di prmukaan bawah. Msofil trdiri dari 2 lapis jaringan tiang di bagian atas daun dan 7 hingga 11 lapis jaringan bunga karang trltak di bawah jaringan tiang (Tabl 2, Gambar 2A). Klnjar Tabl 1. Prbandingan sayatan prmukaan daun Murraya spp. dinding antiklinal pidrmis atas bntuk pidrmis atas dinding antiklinal pidrmis bawah bntuk pidrmis bawah M. crnulata M. xotica M. konigii M. paniculata M. paniculata var. zollingri lurusbrglombang lurus-sangat lurus lurus-sangat brglombang brglombang brglombang brsgi mpattidak tidak tratur brsgimpat, brsgimpat, tidak tratur tratur. brsgi banyak brsgi banyak, tidak tratur lurus- lurus-sangat lurus lurus-sangat lurus-sangat brglombang brsgi mpattidak tratur. brglombang brsgi mpat, brsgi banyak, tidak tratur. brsgimpat, brsgi banyak brglombang brsgi mpat, brsgi banyak, tidak tratur brglombang brsgi banyaktidak tratur 412

3 Brita Biologi 11(3) - Dsmbr 2012 A B C D Gambar 1. Sayatan pidrmis prmukaan atas dan bawah daun Murraya spp. mnunjukkan adanya kragaman dinding antiklinal sl pidrmis yaitu brglombang (A), brglombang dan lurus (B) pada prmukaan bawah daun, sangat brglombang (C) dan lurus (D). Sl pidrmis yang mmiliki dinding antiklinal lurus skaligus sangat brglombang (kpala panah). Stomata brtip anomositik (tanda panah tipis) dngan jumlah sl ttangga (tanda panah tbal) lbih dari 2 sl; sl pidrmis (). Bar: 25 µm. minyak trdapat di msofil. Kristal yang brbntuk prisma trsbar di msofil. M. xotica Daun brtip dorsivntral, dngan slapis jaringan pidrmis di prmukaan atas dan bawah daun. Dinding antiklinal sl pidrmis atas dan bawah lurus hingga sangat brglombang; bntuk sl pidrmis atas umumnya tidak tratur, sdangkan sl pidrmis bawah brsgi banyak dan tidak tratur (Gambar 3C-D). Stomata trsbar di prmukaan bawah; brtip anomositik. Trikoma trsbar di prmukaan atas dan bawah daun; brtip sdrhana. Msofil trdifrnsiasi mnjadi jaringan tiang dan bunga karang, namun brbda dngan anggota Murraya lain yang ditliti, M. xotica mmiliki 1 hingga 2 lapis jaringan tiang di bagian atas dan 1 lapis di bagian bawah daun, 6 hingga 11 lapis jaringan bunga karang (Tabl 2; Gambar 2B). Klnjar minyak trltak di msofil. Kristal brbntuk prisma dan drus trsbar di msofil. M. konigii Daun brtip dorsivntral, dngan slapis pidrmis di prmukaan atas dan bawah daun. Dinding antiklinal sl pidrmis atas dan bawah lurus; bntuk sl di kdua prmukaan brsgi mpat dan brsgi banyak (Gambar 3E-F). Stomata brada di prmukaan bawah; brtip anomositik. Trikoma brtip sdrhana brada di prmukaan atas dan bawah, trutama di tpi daun dan tulang tngah daun. 413

4 Tihurua, Astuti dan Rugayah - Anatomi Hlaian Daun Murraya spp. (Rutaca) di Jawa kbradaan jaringan tiang jumlah lapisan tiang atas jumlah lapisan tiang bawah jumlah lapisan bunga karang M. crnulata M. xotica M. konigii M. paniculata M. paniculata var. zollingri bagian atas bagian atas dan bagian atas bagian atas bagian atas bawah bntuk kristal prisma prisma, drus prisma prisma, drus prisma kbradaan trikoma Tabl 2. Irisan mlintang daun Murraya spp. bawah atas dan bawah atas dan bawah atas dan bawah atas dan bawah Tabl 3. Karaktr kuantitatif daun Murraya spp. Smua ukuran masing-masing karaktr anatomi dalam µm. M.crnulata M. xotica M. konigii M. paniculata M. paniculata var. zollingri tbal pidrmis 18,48 ± 2,84 13,89 ± 1,31 20,91 ± 1,27 12,55 ± 1,54 10,42 ± 0,58 atas tbal pidrmis bawah 12,65 ± 1,37 11,5 ± 0,75 15,83 ± 1,91 10,99 ± 1,27 9,052 ± 0,49 tbal jaringan 26,66 ± 2,53 43,09 ± 4,88 42,04 ± 5,15 41,43 ± 4,95 19,41 ± 1,54 tiang I tbal jaringan 22,32 ± 2,41 38,72 ± 2,86 34,89 ± 3,20 32,38 ± 4,56 - tiang II tbal jaringan ,39 ± 2, tiang III tbal bunga 148,3 ± 18,53 155,06 ± 20,00 119,66 ± 6,53 118,58 ± 18,32 88,51 ± 8,34 karang tbal daun 222,33 ± 16,63 256,31 ± 23,62 238,16 ± 13,10 203,88 ± 24,15 127,19 ± 9,74 panjang 24,8 ± 1,97 24,40 ± 0,81 25,87 ± 0,40 22,59 ± 1,16 22,20 ± 0,58 stomata lbar stomata 21,20 ± 1,88 20,40 ± 0,91 21,04 ± 0,56 19,65 ± 0,81 20,34 ± 0,23 Msofil trdiri dari 2 hingga 3 lapis jaringan tiang di bagian atas daun dan 5 hingga 10 lapis jaringan bunga karang (Tabl 2; Gambar 2C). Klnjar minyak trltak di msofil. Kristal brbntuk prisma trsbar di msofil. M. paniculata Daun brtip dorsivntral, dngan slapis jaringan pidrmis di prmukaan atas dan bawah daun. Dinding antiklinal sl pidrmis atas dan bawah lurus atau sangat brglombang; bntuk sl pidrmis atas dan bawah brsgi mpat atau tidak tratur (Gambar 4A-B). Stomata hanya trltak di prmukaan bawah, brtip anomositik. Trikoma brtip sdrhana trsbar di prmukaan atas dan bawah daun. Msofil trdiri atas 1 hingga 2 lapis jaringan tiang di bagian atas dan 5 hingga 10 lapis jaringan bunga karang di bawahnya (Tabl 2). 414

5 Brita Biologi 11(3) - Dsmbr 2012 Gambar 2. Irisan mlintang daun Murraya.. M. crnulata (A); M. xotica (B); M. konigii (C); M. paniculata (D); M. paniculata var. zollingrii (E). km, klnjar minyak; p, jaringan tiang; s, jaringan bunga karang; pidrmis (anak panah tipis); trikoma (anak panah tbal); kristal (kpala anak panah). Bar: 50 µm. Klnjar minyak trltak di msofil. Kristal brbntuk prisma dan drus trsbar di msofil. M. paniculata var. zollingri Daun brtip dorsivntral, dngan slapis pidrmis di prmukaan atas dan bawah daun. 415

6 Tihurua, Astuti dan Rugayah - Anatomi Hlaian Daun Murraya spp. (Rutaca) di Jawa A B C D E F Gambar 3. Sayatan prmukaan atas (A) dan bawah (B) daun M. crnulata; atas (C) dan bawah (D) daun M. xotica; srta prmukaan atas (E) dan bawah (F) daun M. konigii., sl pidrmis; stomata brtip anomositik (anak panah). Bar: 25 µm. 416

7 Brita Biologi 11(3) - Dsmbr 2012 A B C D Gambar 4. Sayatan prmukaan atas (A) dan bawah (B) daun M. paniculata; prmukaan atas (C) dan bawah (D) daun M. paniculata var. zollingrii., sl pidrmis; stomata brtip anomositik di prmukaan bawah daun (anak panah); trikoma brtip sdrhana (kpala anak panah). Bar: 25 µm. Dinding antiklinal sl pidrmis atas brglombang; brbntuk tidak tratur (Tabl 1, Gambar 4C). Dinding antiklinal sl pidrmis bawah lurus atau sangat brglombang; bntuk sl brsgi banyak atau tidak tratur dngan stomata brtip anomositik (Gambar 4D). Trikoma ada di prmukaan atas dan bawah daun; brtip sdrhana (Tabl 2; Gambar 4D). Msofil trdiri dari slapis jaringan tiang di bagian atas daun dan 6 hingga 8 lapis jaringan bunga karang di bawahnya (Tabl 2). Klnjar minyak trltak di msofil (Gambar 2E). Kristal brbntuk prisma trsbar di msofil. PEMBAHASAN Struktur anatomi hlaian daun Murraya mnunjukkan bahwa smua daun Murraya yang ditliti brtip dorsivntral (Gambar 2). Hasil pngamatan ini ssuai dngan Mtcalf dan Chalk (1950) yang mnyatakan bahwa daun pada anggota Rutaca umumnya mmiliki daun brtip dorsivntral, kadang-kadang sntris. Daun tip ini dilihat scara nanatomi mrupakan daun yang mmiliki simtri tidak sama yaitu daun dngan jaringan tiang di sisi satu dan jaringan bunga karang di sisi lainnya. Dinding antiklinal sl pidrmis pada prmukaan daun Murraya spp. lurus atau sangat brglombang, ttapi M. konigii mmiliki dinding antiklinal lurus shingga trlihat bntuk sl pidrmisnya yang brsgi mpat atau sgi banyak (Gambar 3E-F). Trkadang dinding antiklinal Murraya brglombang atau sangat brglombang 417

8 Tihurua, Astuti dan Rugayah - Anatomi Hlaian Daun Murraya spp. (Rutaca) di Jawa pada satu sisi dan satu sisi lainnya lurus sprti yang ditunjukkan olh Gambar 1C. Smua jnis Murraya mmiliki jaringan pidrmis slapis baik di prmukaan atas maupun bawah daun. Tbal sl pidrmis pada smua daun Murraya tidak trlihat brbda nyata dan sl pidrmis atas lbih tbal dibandingkan dngan sl pidrmis bawah (Tabl 3). Pada studinya trhadap M. paniculata, Taha dan Haron (2008) mnybutkan bahwa tbal sl pidrmis baik di prmukaan atas maupun bawah tidak dapat mnjadi karaktr diagnostik, karna sl pidrmis atas yang lbih tbal daripada sl pidrmis bawah mrupakan hal umum yang dijumpai pada tumbuhan dikotil. Stomata pada smua daun Murraya yang ditliti brtip anomositik yaitu suatu tip stoma yang diklilingi olh bbrapa sl ttangga yang tidak dapat dibdakan dngan sl-sl pidrmis di sklilingnya. Shingga untuk Murraya, tip stomata tidak dapat mnjadi karaktr pmbda antar jnis. Bgitu pula pada ukuran stomata (Tabl 3) yang dijumpai pada jnis-jnis Murraya ini tidak trlalu brbda. Mnurut Mtcalf dan Chalk (1950), ukuran stomata pada Rutaca dipngaruhi olh jumlah stomata pr unit ara, sdangkan jumlah stomata dipngaruhi olh intsintas pncahayaan, shingga dngan alasan trsbut maka ukuran stomata juga tidak dapat dijadikan karaktr untuk pngklasifikasian Murraya. Murraya mmiliki jaringan tiang yang hanya brada di sisi atas daun kcuali M. xotica yang mmiliki jaringan tiang di kdua sisi daun (Gambar 2D). Prbdaan lain trltak pada jumlah lapisan jaringan tiang (Tabl 2). Umumnya jaringan tiang pada daun Murraya spp. yang ditliti mmiliki jaringan tiang 1 hingga 2 lapis, ttapi M. paniculata var. zollingrii hanya dijumpai slapis jaringan tiang di sisi atas daun (2E), sdangkan jaringan tiang pada M. konigii trdiri dari 2 hingga 3 lapis di sisi atas daun (Gambar 2C). Pnlitian Taha dan Haron (2008) mnyimpulkan bahwa pada daun M. paniculata, jaringan tiang yang trdapat pada suatu daun trsbut dipngaruhi olh lingkungan yaitu olh pncahayaan. Hal yang sama juga tlah dinyatakan olh McDougall (1927) bahwa prkmbangan jaringan tiang pada daun dipngaruhi olh lingkungan trutama olh cahaya dan transpirasi. Dngan dmikiaan jumlah jaringan tiang kmungkinan tidak dapat dijadikan sbagai salah satu karaktr pnting untuk pngklasifikasian Murraya. Mskipun dmikian untuk jnis-jnis trtntu (M. xotica dan M. konigii) karaktr trsbut masih dapat digunakan untuk mmbdakan dngan jnis lainnya. Prkmbangan msofil dipngaruhi olh lingkungan (McDougall, 1927), karna itu tbal jaringan tiang, bunga karang dan daun (Tabl 3) pada Murraya tidak dapat dijadikan karaktr untuk pnglompokkan taksa ini. Pngamatan yang tlah dilakukan pada daun M. paniculata dan M. xotica mmprlihatkan kdua jnis ini mmiliki lbih dari 1 bntuk kristal yaitu prisma dan drus, sdangkan jnis Murraya lainnya hanya mmiliki kristal dngan bntuk prisma (Tabl 2). Hlaian 4 jnis daun Murraya tidak trlalu brbda struktur anatominya, ttapi bbrapa jaringan pnyusunnya sprti bntuk dinding-dinding sl pidrmis, jumlah lapisan jaringan tiang srta kbradaannya, tip kristal yang ada pada daun mungkin dapat dijadikan karaktr untuk pngklasifikasiannya. Untuk itu sangat diprlukan adanya data tambahan untuk karaktr anatomi dari organ vgtatif Murraya lainnya yaitu tangkai daun dan batang. KESIMPULAN DAN SARAN Disimpulkan bahwa pnglompokan Murraya spp., hasil dari pnlitian ini diindikasikan dapat dijadikan data pndukung bagi pngklasifikasian lbih lanjut pada tingkat jnis atau takson dibawahnya. Olh karna itu masih diprlukan pngamatan trhadap anatomi organ-organ lain sprti tangkai daun, batang, ataupun tip srbuk sari untuk mndapatkan data anatomi sbagai data pndukung yang lngkap. 418

9 Brita Biologi 11(3) - Dsmbr 2012 UCAPAN TERIMAKASIH Kami mngucapkan trima kasih kpada Kpala Kbun Raya Bogor yang tlah brknan mmbri izin pmanfaatan tanaman kolksi Murraya sbagai bahan pnlitian, Kpala Bidang Botani, LIPI yang tlah brknan mmbri izin pnlitian di laboratorium Morfologi, Anatomi dan Sitologi Tumbuhan. Ucapan trimakasih juga kami sampaikan kpada staf Laboratorium Morfologi, Anatomi dan Sitologi Tumbuhan, Bidang Botani, LIPI yang tlah mmbantu dalam plaksanaan pmbuatan prparat anatomi. DAFTAR PUSTAKA Astuti IP Kajian taksonomi Murraya spp (Rutaca) di Jawa brdasarkan sifat morfologi dan molkular. Thsis Pasca Sarjana Univrsitas Gadjah Mada (Tidak dipublikasikan). Backr CA and RCBVD Brink Flora of Java. Volum II, 103. NVP Noordhoff Groningn. Th Nthrlands. Chowdhury JU, MdNI Bhuiyan and M Yusuf Chmical composition of th laf ssntial oils of Murraya konigii (L.) Sprng and Murraya paniculata (L.) Jack. Bangladsh Journal of Pharmacology 3, Cutlr DF Applid Plant Anatomy. Longman. London and Nw York. Hyn K Tumbuhan Brguna Indonsia II, Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta. McDougall WB Plant Ecology, 55. Hnry Kimpton 263 High Holborn, W.C. London. Mtcalf CR and L Chalk Anatomy of th Dicotyldons: Lavs, Stm and Wood in Rlation to Taxonomy with Nots on Economic Uss I, Clarndon Prss, Oxford, England. Purwaningsih E Pngaruh kstrak daun kmuning (Murraya paniculata L.) trhadap kualitas sprma manusia in vitro. Jurnal Kdoktran Yarsi 11(2), Sass JE Botanical Microtchniqu. 2 nd dition. Th Iowa Stat Collg Prss. Iowa. USA. Sharma US, UK Sharma, A Singh, N Sutar and PJ Singh In vitro anthlmintic activity of Murraya konigii Linn. lavs xtracts. Intrnational Journal of Pharma and Bio Scincs 1(3), 1-4. Taha RM and NW Haron Som morphological and anatomical studis of lavs and flowrs of Murraya paniculata (Jack) Linn. in vivo and in vitro. Pakistan Journal of Biological Scincs 11(7), Tu HV Murraya J.König x L. In MSM Sosf, LT Hay and S Prawirohatmodjo (Eds). Plant Rsourcs of Southast Asia 5(3). Timbr Trs: Lssr Known Timbrs, Backhuys Publishrs, Lidn. Uji T Murraya xotica dan M. paniculata di Jawa. Floribunda 1(14),

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Berita Biologi 9(3) - Desember 2008

Berita Biologi 9(3) - Desember 2008 Berita Biologi 9(3) - Desember 2008 STUDIANATOMIDAUN JENIS-JENIS AVERRHOA DI INDONESIA UNTUK MEMPERTEGAS STATUS TAKSONOMINYA [Leaves anatomy study of Averrhoa spp. in Indonesia to clarify its taxonomy

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN ETODE DIALLEL Hruna Tanty athmatics & Statistics Dpartmnt, School of Computr Scinc, Binus Univrsity Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmrah Jakarta Barat 11480 hrunatanty@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 TEGSN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 UNIT 10 RINSI GBUNGN OBJEKTIF : mplajari dan mmahami prinsip gabungan tgasan trus dan tgasan lntur, prkaitannya dngan bban sipi, strusnya mngira dan mlakar taburan tgasan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN : POSITRON, ol. II, No. 1 (1), al. 3-8 ISSN : 31-497 Pndugaan Potnsi Bijih Bsi Di Dsa Bulik Kcamatan Nanga Bulik Kabupatn Lamandau Kalimantan Tngah Dngan Mtod Gomagnt Joko Sampurno *) *) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

Gambar 1 Sayatan transversal akar andromonoecious; lapisan periderm (p), xilem sekunder (xs)

Gambar 1 Sayatan transversal akar andromonoecious; lapisan periderm (p), xilem sekunder (xs) 3 Gabar Sayatan tranvral akar androonociou; laian ridr (), xil kundr () Gabar Sayatan tranvral akar onociou; laian ridr (), xil kundr () Pngaatan Anatoi Batang Sayatan tranvral batang tanaan androonociou

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI Pada bab ini akan dipaparkan scara singkat tntang gambaran umum kbradaan sklompok mahasiswa pada sbuahindkos ataupmondokan

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

KEEFEKTTFAN BEBERAPA BIAK RHIZOBIUM SEBAGAI INOKULAN PADA PERTUMBUHAN ALBIZIA PROCERA DAN A. SAPONARIA HJ.D. LATUPAPUA, S.H. RAHAJU & S.

KEEFEKTTFAN BEBERAPA BIAK RHIZOBIUM SEBAGAI INOKULAN PADA PERTUMBUHAN ALBIZIA PROCERA DAN A. SAPONARIA HJ.D. LATUPAPUA, S.H. RAHAJU & S. BERITA BIOLOGI 3 (8) Mart 1988 405 KEEFEKTTFAN BEBERAPA BIAK RHIZOBIUM SEBAGAI INOKULAN PADA PERTUMBUHAN ALBIZIA PROCERA DAN A. SAPONARIA HJ.D. LATUPAPUA, S.H. RAHAJU & S. ABDULKADIR Balai Pnlitian dan

Lebih terperinci

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Nama Lngkap Sriwahyuni Djamil Tmpat/ Tanggal Lahir Gorontalo, 07 Juli 1990 Agama Islam Jnis Klamin Prmpuan Nomor Induk Mahasiswa

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer 21 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Yogyakarta sebagai kota yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Merapi dan di lokasi yang relatif tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES Latihan, small sidd gams, komponn biomotor... (Jaya Adi Praptama) 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KOMPONEN BIOMOTOR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU 4 ANALISIS SAMBUNGAN PAKU Alat sambung paku masih sring ijumpai paa struktur atap, ining, atau paa struktur rangka rumah. Tbal kayu yang isambung biasanya tiak trlalu tbal brkisar antara 0 mm sampai ngan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagan n akan dbrkan konsp dasar graf dan blangan kromatk lokas pada suatu graf sbaga landasan tor pada pnltan n 21 Konsp Dasar Graf Bbrapa konsp dasar yang dgunakan dalam pnltan

Lebih terperinci

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut. 06//0 Tori graf Sumiyatun, S.Kom Pndahuluan Graf digunakan untuk mrprsntasikan objkobjk dan hubungan antara objk-objk trsbut. Gambar di bawah ini sbuah graf yang mnyatakan pta jaringan jalan raya yang

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER Tomi Tristono 1 1 adalah Dosn Fakultas Tknik Univrsitas Mrdka Madiun Abstract A hat transfr modl of a-multilayrs cylindrical shap with

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci