Catatan Fisika Einstein cs 1
|
|
- Yenny Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Caaan Fisika Einsein cs 1 1 SATUAN DAN DIMENSI SATUAN Pengkran adalah sa proses pembandingan sesa dengan sesa yang lain yang dianggap sebagai paokan (sandar) yang diseb saan. Saan yang sanga mendasar diseb fndamenal or basic qaniies (base nis) yai massa, panjang, dan wak. Pengkran yang paling sering dilakkan berkaian dengan panjang (meer), massa (kilograms), dan wak (seconds) yang diseb sisem MKS (Mariks). Sandar dari Panjang Tahn 1960 sa meer sandar didefinisikan sebagai jarak yang sama dengan ,73 kali panjang gelombang radiasi jingga kning aom Krypon 86. Kemdian agar lebih eksak lagi, pada ahn 1983 di definisi lang sehingga sa meer adalah jarak emph cahaya dalam vakm selama 1/ deik. Sandar dari Wak sejak maahari dianggap mengorbi bmi, sa sekon didefinisikan sebagai 1/86400 kali raa raa sa hari. Okober 1967, seelah mengenal jam aom, sandar wak didefinisi lang, sa sekon adalah kali vibrasi aom cesim 133. Bila da bah jam aom dignakan, seiap 500 ahn hanya selisih 1 sekon anara kedanya. Inilah gambaran keakraan cesim 133. Sandar Massa Menggnakan bola logam pejal dari bahan campran plaina iridim yang disimpan di Inernaional Brea of Weighs and Measred. Bobo logam erseb didefinisikan sebagai sa kilogram. Selain sisem MKS, erdapa pla sisem CGS (Gassian), dan sisem Briish (USA) Besaran Saan MKS Saan CGS Saan USA Panjang Massa Wak Temperar Maan meer (m) kilogram (kg) sekon (s) kelvin (K) colomb (C) cenimeer (cm) gram (g) sekon (s) kelvin (K) colomb (C) Kaki (f) pond (lb) sekon (s) kelvin (K) colomb (C) Sisem saan beriknya adalah Sisem Inernasional (SI). SI memiliki 7 besaran pokok, 4 dianaranya sama dengan sisem MKS. iga laginya yai, Ars Lisrik (Ampere, A), Jmlah Za (mol), dan Inensias Cahaya (Kandela, cd).
2 Caaan Fisika Einsein cs 2 DIMENSI Dimensi dalam fisika dignakan nk menganalisis keerganngan sa besaran pokok erhadap besaran fisis yang di analisis. Berik saan dan dimensi SI. Besaran Saan Dimensi Panjang Massa Wak Temperar Ars Lisrik Jmlah Za Inensias Cahaya meer (m) kilogram (kg) sekon/deik (s) kelvin (k) amper (A) mole (mol) kandela (cd) L M T θ I N J Conoh 1.1 Penggnaan Dimensi pada pengjian/penenan persamaan fisika. Gaya senripeal pada benda hanya dipengarhi oleh massa benda, laj benda, dan jari jari linasan. Dengan menggnakan Analisis Dimensi, kia dapa menenkan persamaan gaya senripeal. F S = m a v b r c, dengan a, b, dan c akan dienkan dengan analisis dimensi. Saan gaya senripeal Fs = kgm/s 2, maka dimensi gaya [Fs] = MLT 2 ; saan massa m = kg, maka dimensi massa = M; saan laj v = m/s, maka dimensi laj = LT 1 ; saan jari jari r = m, maka dimensi jari jari = L; dengan menggnakan persamaan awal, maka diperoleh MLT 2 = M a (LT 1 ) b L c dari persamaan diaas, didapa a = 1, b = 2, c = 1 sehingga persamaan gaya senripeal menjadi, F S = mv 2 r 1 Conoh 1.2 Penggnaan Dimensi nk analisis keerganngan. Pesawa berdaya P dienkan melali persamaan P = CρΑv 2, C adalah konsana ak berdimensi, ρ massa jenis pesawa, A adalah las penampang pesawa, dan v merpakan laj pesawa. Unk menenkan pengarh dimensi massa, panjang, dan wak dignakan analisis dimensi berik: daya dipengarhi dimensi massa, panjang, dan wak maka dimensi daya [P] = M a L b T c dengan a, b, dan c merpakan fakor keerganngan pada daya pesawa. Saan daya P = wa = J/s = Nm/s = kgm 2 /s 3 maka dimensi daya [P] = ML 2 T 3 sehingga dapa disimplkan, nilai keerganngan a = 1, b = 2, dan c = 3. Laihan 1. kecepaan Anglar ω sa pendlm sederhana berganng pada panjang ali L, dan percepaan graviasi bmi g. enkan persamaan kecepaan anglar menggnakan analisis Dimensi. Cari pla periode T pendlm.
3 Caaan Fisika Einsein cs 3 2 VEKTOR DAN KOORDINAT VEKTOR Vekor (ensor 2) merpakan besaran fisika yang memiliki nilai (besar) dan arah. Vekor diilsrasikan sebagai anak panah. Besaran yang hanya memiliki nilai saja diseb skalar (ensor 1). vekor disimbolkan dengan hrf ebal aa hrf dengan anda panah diaasnya. Perhaikan gambar 1 disamping, panjang panah merepresenasikan besar vekor. Perhaikan bahwa v = 2v, sehingga panjang anak panah lebih panjang da kali dibanding panjang anak panah v. besar vekor disimbolkan dengan hrf biasa aa diberi anda, misal besar vekor = = besar vekor berdimensi n didefinisikan sebagai = n 2 Gambar 2.1 vekor Vekor Saan vekor yang nilai/besar nya sa saan. Didefinisikan sebagai û= KOORDINAT Z Koordina Kerasian Menggnakan smb x,y, dan z seperi gambar berik. Tiik (x,y,z) dan vekor berada pada koordina XYZ. Secara mm vekor pada koordina kerasian diraikan dalam benk v=v x î +v y ĵ+v z k Vekor bila di raikan erhadap komponnya O akan seperi berik ini. = x î+ y ĵ+ z k = cos(α)sin (β)î +cos(α)cos(β) ĵ+sin(α) k X α β (x, y, z) Y Koordina Polar Gambar 2.2 Koordina Kerasian Menggnakan smb radial r dan smb anglar θ, perhaikan gambar, iik (r,θ) dan vekor r berada pada koordina polar. Hbngan vekor dan besar vekor dalam benk r =r r
4 Caaan Fisika Einsein cs Ζ 4 (r,θ, z) r (r,θ ) θ θ r Gambar 2.3 koordina polar Gambar 2.4 koordina Silinder Koordina silinder Menggnakan bidang polar yai smb radial r dan smb anglar θ, dan inggi z. perhaikan gambar, iik (r,θ,z) dan vekor berada pada koordina silinder. Hbngan vekor erseb adalah =r r+z k Masih ada koordina lainnya, seperi koordina bola, koordina parabolik, dan lain lain. Koordina idak erbaas banyaknya. OPERASI VEKTOR vekor a=a x î+a y ĵ+a z k dan b=b x ĵ+b y î+b z k pada koordina kerasian. Do prodc c= a b=a x b x +a y b y +a z b z, hasilnya berpa skalar d=k a=ka x î +ka y ĵ+ka z k, dengan k konsana, hasil berpa vekor Cross prodc f = a b= i a x b x j a y b y k a y =(a b a b ) î (a y y z z y x b z a z b x ) ĵ +(a x b y a y b x ) k b Laihan 2.1 seekor lebah erbang dengan linasan r 1 =(2 2sin(θ)) r dan sem merayap pada pohon dengan linasan r 2 =(2 2sin(θ)) r+ k dengan θ=ω. Bagaimana benk linasannya? Gambarkan! Laihan 2.2 Gaya yang dikenakan pada posisi r=î ĵ m adalah F =(5 î ĵ+2 k) N. Tenkan orsi τ bila dikeahi τ= r F
5 Caaan Fisika Einsein cs 5 TRANSFORMASI KOORDINAT Ada kalanya koordina hars dibah (diransformasi) menjadi koordina lain nk memdahkan analisis. Translasi y Roasi y y' o w x Gambar 2.5 Translasi α Perhaikan bahwa koordina o' di ranslasi sejah w. maka didapa ' = w x ' î + y' ĵ=(x î + y ĵ) (w x î +w y ĵ) (2.1) sehingga kia peroleh x '=x w x dan y' = y w x (2.2) smb diroasi sebesar β, komponen vekor pada smb xy: =x î+ y ĵ = cos(α+β)î +sin (α+β) ĵ (2.3) sedangkan pada smb x'y' adalah =x ' î '+ y' ĵ ' = cos(α)î ' +sin(α) ĵ' (2.4) Gambar 2.6 Roasi bila kia inja vekor saan koordina, maka î î '=cos(β), ĵ ĵ ' =cos(β), ĵ î '=sin (β), dan î ĵ '= sin(β) perhaikan persamaan berik: x î + y ĵ=x ' î ' + y ' ĵ ' bila didokan dengan î maka diperoleh x= x' cos(β) y ' sin (β) bila didokan dengan ĵ maka diperoleh y=x ' sin (β)+ y ' cos(β) aa dalam benk mariks, diperoleh hbngan ( x y) = ( cos(β) sin(β) y' o' β ' x' x' sin(β) cos(β) )( x' y ') aa inversnya ( x' y ') = ( cos(β) sin(β) sin cos(β))( x y) Secara mm ransformasi dinyaakan dalam benk mariks berik : ( x' y ') = M ( x dengan M adalah mariks yang bersesaian dengan ransformasi, y) enah i ranslasi, roasi, dilasi, aa campran. Laihan 2.3 Tiik p(1,2,3) pada koordina S, enkan koordina iik p', p' adalah iik p bila berada pada kerangka S'. kerangka S' merpakan hasil roasi kerangka S sebesar 45 o erhadap smb z. Sera hasil ranslasi sejah î+2 ĵ k. Tenkan pla jarak anara iik p dan p'!
6 Caaan Fisika Einsein cs 6 3 KINEMATIKA PERPINDAHAN DAN JARAK TEMPUH Mansia, hewan, benda, dan sebagainya yang bergerak dalam selang wak eren belm en mengalami perpindahan, api sdah pasi menemph D 1,5 m 3 m jarak. Perpindahan hanya memperhaikan iik awal dan iik akhir sa posisi. Sedangkan jarak A 3 m emph, dihing berdasarkan linasan yang dilali. Gambar 3.1 B Perhaikan gambar 3.1, kelelawar erbang melinasi iik A, B, C, dan berheni di iik D. Maka ia menemph (jarak emph) = 8 m. Namn, kelelawar hanya berpindah (perpindahan) sejah 1,5 m. Perpindahan ermask vekor karena idak memperhaikan linasan, sedangkan jarak emph ermask besaran skalar. KECEPATAN DAN KELAJUAN 2 m C Kecepaan didefinisikan sebagai perbahan posisi (perpindahan) dibagi selang wak yang perpindahan erseb. v= Δ s (3.1) Δ Persamaan 3.1 diseb jga kecepaan raa raa. Sedangkan kecepaan sesaa (kecepaan saa eren) dapa diperoleh dengan mengambil Δ sanga kecil. Δ s Δ = d s v ()= lim (3.2) Δ 0 Kelajan didefinisikan sebagai perbahan posisi (jark emph) dibagi selang wak emph erseb. v= Δ s (3.3) Δ Begi jga kelajan sesaa diperoleh Δ s v( )=lim Δ 0 Δ = ds PERCEPATAN DAN PERLAJUAN (3.4) Percepaan didefinisikan sebagai perbahan kecepaan dibagi selang wak perbahan kecepaan erseb. a= Δ v (3.5) Δ Persamaan 3.5 diseb jga percepaan raa raa. Sedangkan percepaan sesaa
7 Caaan Fisika Einsein cs 7 (percepaan saa eren) diperoleh dengan mengambil Δ menj nol. Δ v a()= lim Δ 0 Δ = d v = d ( d s ) = d 2 s (3.6) 2 Perlajan didefinisikan sebagai perbahan laj dibagi selang wak perbahan laj erseb. a= Δ v Δ Persamaan 3.7 diseb jga perlajan raa raa. Sedangkan perlajan sesaa (perlajan saa eren) diperoleh dengan mengambil Δ menj nol. a=lim Δ 0 GERAK Δ v Δ = dv = d ( ds ) = d2 s (3.8) 2 Gerak yang memiliki linasan lrs diseb gerak lrs. Unk kass eren, misal percepaanny nol diseb Gerak Lrs Beraran. Unk percepaannya konsan, api idak nol diseb Gerak Lrs Berbah Beraran. Selain da kondisi i, belm ada nama khss. Gerak Lrs Beraran Percepaan a=0, a= d v maka d v = a =0 aa d v= sehingga v= v 0, dengan v 0, adalah vekor kecepaan awal (konsana). Arinya, kecepaannya eap/konsan. v= d s maka d s = v aa d s= v d 0 0 sehingga s= s 0 + v ( 0 ) (3.9) Gerak Lrs Berbah Beraran Percepaan konsan, a=konsan dan a 0. a= d v maka d v = a sehingga v= v 0 + a( 0 ) nk posisinya, v= d s maka d s = v aa 0 aa 0 d v= 0 d s= 0 a v d = ( v 0 + a ( 0 ))d 0 sehingga s= s 0 + v 0 ( 0 )+ 1 2 a ( 0 )2 (3.10) Gerak yang memiliki linasan melingkar diseb gerak melingkar (roasi). Unk kass eren, misal percepaan anglarnya nol diseb Gerak Melingkar Beraran. Unk percepaan anglarnya konsan, api idak nol diseb Gerak Melingkar Berbah Beraran. Selain da kondisi i, belm ada nama khss.
8 Caaan Fisika Einsein cs 8 Hbngan Percepaan anglar α, kecepaan anglar ω, posisi anglar θ, dan jari jari r dengan percepaan linier, kecepaan linier, dan posisi adalah a= α r, v= ωr, s= θ r sehingga dengan cara yang sama dengan sebelmnya diperoleh Gerak Melingkar Beraran α=0, ω= ω 0, dan θ= θ 0 + ω( 0 ) (3.11) Gerak Melingkar Berbah Beraran α konsan, ω= ω 0 + α( 0 ), dan θ= θ 0 + ω 0 ( 0 )+ 1 2 α( 0 )2 (3.12) Percepaan Senripeal pada Gerak Melingkar Beraran Sa benda dapa bergerak melingkar akiba adanya percepaan yang menj psa lingkaran (linasan) diseb percepaan senripeal. Misalkan sa benda memiliki posisi r =r r dengan r jari jari (konsan) v= d r d (r r) = =r d r d r perhaikan bahwa = d r d θ d θ =ω θ maka v=r ω θ kecepaan ini diseb kecepaan komponen anglar. a= d v =r ω d θ perhaikan bahwa d θ = d θ d θ d θ = r ω maka diperoleh a= r ω 2 r (3.13) percepaan ini diseb percepaan komponen radial, dalam hal ini diseb percepaan senripeal. Jadi besar percepaan senripeal pada gerak melingkar beraran adalah a s =ω 2 r aa a s = v 2 (3.14) r PERPADUAN GERAK Secara mm, gerak membenk 2 aa 3 dimensi. Sehingga, gerak mmnya merpakan perpadan gerak 1 dimensi. Dengan menggnakan vekor, permasalahan gerak dapa di selesaikan dengan mdah, karena sama saja dengan menyelesaikan gerak 1 dimensi. Conoh gerak perpadan erseb : Gerak parabola, Gerak Spiral, dan sebagainya. Laihan 3.1 Tenkan fngsi kecepaan dan posisi kelelawar, bila kecepaan awalnya (î+2 ĵ) m/s, posisi awal di psa koordina. Percepaan ang kelelawar ( î + ĵ+2 k) m/s 2. Laihan 3.2 Sebah handphone merek Nokia di lempar keaas, kecepaan awal (2 î+4 ĵ) m/s. Tenkan inggi maksimm y max! Anggap percepaan graviasi bmi g= 10 ĵ m/s 2. Smb x sebagai smb daar dan smb y sebagai smb verikal.
PENGOLAHAN AWAL DATA GRAVITASI
Modl 4 ENGOLAHAN AWAL DATA GRAVITASI Unk dapa melakkan inerpreasi, maka daa hasil pengkran lapangan perl diolah. engolahan daa graviasi adalah nk mencari perbedaan harga graviasi dari sa iik ke iik yang
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ρw z. Gambar 1 Elemen luas fluida dalam dua dimensi.
3 II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dibahas penrnan persamaan dasar flida ideal yang disarikan dari psaka (Doglas 2001) dan konsep dere Forier disarikan dari psaka (Ross 1984) 2.1 Persamaan Dasar
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciXII. BALOK ELASTIS KHUSUS
[Balok Elasis Khss] X. BALOK ELASTS KHUSUS.. Balok Berpenampang Simeris Jika beban ransversal ang menghasilkan lengkngan (bending) dikenakan pada balok ang penampangna simeris maka idak menghasilkan orsi
Lebih terperinciBAB II PENGENDALI DIGITAL
BAB II ENGENDALI DIGIAL ada bab ini akan dibahas enang dasar-dasar pengendali ID. Selanjnya dibahas enang penrnan persamaan diskri pengendali ID yang menjadi dasar perancangan pengendali digial. ada bagian
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciChapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1
Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI. menyatakan koordinat horizontal, koordinat vertikal, dan waktu. dan hukum kekekalan momentum memberikan persamaan Euler berikut
II LANDASAN EORI Paa bagian ini akan iraikan beberapa konsep ang menasari peneliian ini. Konsep inamika flia akan isajikan ari psaka [5] an [] seangkan eori sisem amilonian irangkm ari psaka [7] an [8]..
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciPREMI UNTUK ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA KASUS MULTISTATE
REMI UNUK ASURANSI JIWA BERJANGKA ADA KASUS MULISAE S Aminah 1*, Hasriai 2, Johannes Kho 2 1 Mahasiswa rogram S1 Maemaika 2 Dosen Jrsan Maemaika Faklas Maemaika dan Ilm engeahan Alam Universias Ria Kamps
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciPada gambar 5.1 trayek
Mingg ke V DEFINISI JALUR, LINTASAN, DAN SIRKUIT GRAF. Sa raek ang sema sisina berbeda diseb jalr (rail). Sedangkan sa jalr ang sema simplna berbeda diseb linasan (pah). Sa raek, jalr, aa linasan diseb
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciMODUL X FISIKA MODERN KONSEKUENSI TRANSFORMASI LORENTZ
MODUL X FISIKA MODERN KONSEKUENSI TRANSFORMASI LORENTZ Tjan Insrksional Umm : Agar mahasiswa dapa memahami mengenai Konsekensi Transformasi Lorenz Tjan Insrksional Khss : Dapa menjelaskan enang pemaian
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciKAJIAN DAERAH STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER. Tri Handhika dan Murni
KAJIAN DAERAH STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER Tri Handhika dan Mrni Program Magiser Maemaika, Deparemen Maemaika, Universias Indonesia, Depok ri.handhika@i.ac.id ; mrni@i.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1
MATERI 1. PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN 2. PENGENALAN VEKTOR 3. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDA 4. GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI 5. GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gnawan Semester II, 2016/2017 3 Maret 2017 Kliah yang Lal 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran
K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER
Mahemaical Science KAJIAN STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER Tri Handhika dan Mrni Program Magiser Maemaika, Deparemen Maemaika, Universias Indonesia, Depok ri.handhika@i.ac.id ; mrni@i.ac.id
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN & DIMENSI
BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciANALISIS SISTEM LINEAR SINGULAR PADA RANGKAIAN RLC SEDERHANA
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode SSN: 979-9X Yogyakara, 3 November ANASS SSTEM NEA SNGUA PADA ANGKAAN SEDEHANA Kris Sryowai Jrsan Maemaika, Faklas Sains Terapan, ST
Lebih terperinciENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik
ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN
1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciBAB XV DIFERENSIAL (Turunan)
BAB XV DIFERENSIAL (Trnan) 7. y co y ' - cosec. y sec y ' sec an 9. y cosec y ' - cosec coan Jika y f(), maka rnan peramanya dinoasikan dy dengan y f ' () d dy Lim f ( + h) f ( ) dengan d h 0 h Penggnaan
Lebih terperinciBAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT
BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciAplikasi Grafologi dari Huruf t Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
Aplikasi Grafologi dari Hrf Menggnakan Jaringan Syaraf Tiran Iwan Awaldin 1, Alia Khairnisa 2 Absrac Graphology is a branch of science which classifies hman personaliy from handwriing. Graphologiss observe
Lebih terperinciHendra Gunawan. 5 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gnawan Semester II, 013/014 5 Maret 014 Kliah yang Lal 10.1 Parabola, aboa, Elips, danhiperbola a 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1
BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam. Fisika
Lebih terperinciBESARAN DAN PENGUKURAN
A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi
Lebih terperinciPengukuran Besaran Fisis
Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK
KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem assembly line. PLC digunakan di berbagai industri dan mesin pengemasan dan
BAB I PENDAHULUAN.. Laar Belakang Masalah Prgrammable Lgic Cnrller () merpakan sa kmper digial yang dignakan nk masi dari prses-prses elekrmagneik. Seperi pengnrlan mes pada sisem assembly le. dignakan
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciGambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus
BAB 7. GERAK ROTASI 7.1. Pendahuluan Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus Sebuah benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap partikel pada benda tersebut
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Investasi
A II DASAR EORI Sebelm melangkah lebih jah pada penenan porfolio opimal maka erlebih dahl dibahas mengenai pengerian invesasi pengerian porfolio lemma Io persamaan diferensial sokasik gerak rown bak proses
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Kontrak Kuliah dan Pendahuluan Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mata Kuliah : Fisika (3 sks) Semester : I
Lebih terperinciKinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinci4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D
9:4:04 Posisi, Kecepatan dan Percepatan Angular 9:4:04 Partikel di titik P bergerak melingkar sejauh θ. Besarnya lintasan partikelp (panjang busur) sebanding sebanding dengan: s = rθ Satu keliling lingkaran
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARABOLIK NONLINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTUBASI HOMOTOPI TUGAS AKHIR
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARABOLIK NONLINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTUBASI HOMOTOPI TUGAS AKHIR Diajkan Sebagai Salah Sa Syara Unk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jrsan Maemaika Oleh:
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN ALIRAN FLUIDA STREAMLINES DI BAWAH PERMUKAAN BUMI
BAB III PEMODELAN ALIRAN FLUIDA STREAMLINES DI BAWAH PERMUKAAN BUMI 3. Model Maemais Aliran Flida Model maemais aliran flida di baah ermkaan bmi dienarhi oleh ersamaan aliran flida ideal (ersamaan bernolli),
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciEKSISTENSI DAN KESTABILAN SOLUSI GELOMBANG JALAN MODEL KUASILINER DISSIPATIF DUA KANAL
EKSISTENSI DAN KESTABILAN SOLSI GELOMBANG JALAN MODEL KASILINER DISSIATIF DA KANAL SMARDI Jrsan Maemaika niersias Gadjah Mada mas_mardi@yahoo.com SOEARNA DARMAWIJAYA Jrsan Maemaika niersias Gadjah Mada
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika
Lebih terperinci[1.7 Hukum Kekekalan Energi]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7
Lebih terperinciPentalogy BIOLOGI SMA
GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinciIII PEMODELAN SISTEM PENDULUM
14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan
Lebih terperinciBesaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si
Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciBAB VI PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL (PDP)
BAB VI PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL (PDP) Pendahlan Persamaan diferensial parsial memegang peranan pening di dalam penggambaran keadaan fisis, dimana besaran-besaran yang erliba didalamnya berbah erhadap
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1
BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.
Lebih terperinciFisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Gerak dalam satu dimensi Posisi dan Perpindahan Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Gerak dalam Satu Dimensi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Burger, H.R.,. Exploration Geophysics of the Shallow Subsurface. New
DAFTAR PUSTAKA 1. Brger H.R.. Eploraion Geophsics of he Shallo Sbsrface. Ne Jerse : Prenice Hall Inc199.. Boas M.L. Mahemaical Mehods in The Phsical Sciences Wile 1983. 3. Fergson R.J. and Margrae G.F.
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciBAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi
Saisika Maemaika II b Dian Kniai BAB II Meode Pembenkan Fngsi Disibsi Pada bab akan dibahas bebeapa meode alenaive nk menenkan fngsi disibsi dai pebah acak ba ang ebenk dai pebah acak ang lama. Dengan
Lebih terperinciAPROKSIMASI METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL HIPERBOLIK LINEAR
Vol. 9. No. 1, 11 Jrnal Sains, Teknologi dan Indsri APROKSIMASI METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL HIPERBOLIK LINEAR Warono, Yslenia Mda Jrsan Maemaika Faklas Sains dan Teknologi UIN
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Dinamika Bagian dari fisika
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika
Lebih terperinciKelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran
BAB 1 Pengkuran dan Besaran Ringkasan Materi A. Besaran Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: besaran
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa Luas Penampang a. Bidang erenuk ak erauran Luas penampang didefinisikan seagai inegral dari luas elemen diferensial dengan A : Luas penampang secara
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Xpedia isika Kapia Seleka - Se 01 no 41-60 Doc. Name: XPIS9903 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan
Lebih terperincidengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya
1. Pendahuluan Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam memahami konsep medan
Lebih terperinci