Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling
|
|
- Lanny Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: Volume 6, Nomor, Juni 014 Hal Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling Roessiana D L; Setiyadi dan Sandy BH Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Suraaya Astrak Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung dalam cairan oleh gaya gravitasi. Pada umumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan lokulasi, tujuannya adalah untuk memperesar partikel padatan agar menjadi leih erat dan dapat tenggelam dalam waktu leih singkat. Ukuran dan entuk partikel mempengaruhi rasio permukaan terhadap volume partikel sedangkan konsentrasi partikel mempengaruhi pemilihan tipe ak sedimentasi. Semua actor ini mempengaruhi kecepatan mengendap partikel pada sedimentasi, karena itu memutuhkan kecepatan turunnya partikel untuk mendesain ak sedimentasi yang eekti dan eisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan entuk entuk persamaan empiric yang merupakan aktor koreksi seagai ungsi konsentrasi slurry mula-mula serta diameter partikel. Persamaan aktor koreksi diuat erdasarkan data hasil perhitungan dari persamaan Stokes-Newton, Farag, Fergusson-Church serta persamaan Gis-Mathew-Link ternadap data percoaan. Percoaan yang dilakukan adalah mula-mula gaplek dihancurkan kemudian dicampur air lalu dimasukkan ke dalam taung kaca setinggi 100 cm. Tinggi lapisan padatan yang turun ke awah dicatat tingginya tiap 3 menit, pencatatan dihentikan setelah eda tinggi lapisan padatan yang diukur tiap 3 menit sudah mulai menurun. Percoaan dilakukan dengan menvariasikan konsentrasi tepung tapioka dalam umpan dari 0,5% sampai 5%, serta diameter partikel antara 0,057 mm sampai 0,145 mm. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan ahwa persamaan F yang paling cocok adalah ila dikalikan dengan Farag Law dengan persamaan F = (0,0751) 1. (1,7777).. Jadi persamaan kecepatan sedimentasi yang paling aik adalah : gd p s V =. F 18 Kata Kunci : Sedimentasi, kecepatan sedimentasi, aktor koreksi A. PENDAHULUAN Salah satu cara pemisahan antara padatan dengan cairan dari suatu slurry dapat dilakukan secara sedimentasi. Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan padatan dalam cairan karena adanya gaya gravitasi. Ketika suatu partikel padatan erada pada jarak yang cukup jauh dari dinding atau partikel padatan lainnya kecepatan jatuhnya tidak dipengaruhi oleh gesekan dinding maupun dengan partikel lainnya, peristiwa ini diseut ree settling. Ketika partikel padatan erada pada keadaan saling erdesakan maka partikel akan mengendap pada kecepatan rendah, peristiwa ini diseut hindered settling (Geankoplis, 003). Akiat dari hal ini, pada proses sedimentasi kecepatan endapan yang turun ke awah semakin lama semakin lamat, sehingga untuk memperoleh hasil sedimentasi sampai proses pengendapan erhenti memerlukan waktu yang cukup lama. Guna
2 Volume 6 Nomor Juni 014 Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 99 menghasilkan proses sedimentasi yang optimum perlu menentukan waktu pengendapan yang eekti. Proses sedimentasi anyak terjadi pada proses penjernihan air, pengolahan limah, maupun erosi. Pada umumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan lokulasi, tujuannya adalah untuk memperesar partikel padatan sehingga menjadi leih erat dan dapat tenggelam dalam waktu leih singkat. Ukuran dan entuk partikel akan mempengaruhi rasio permukaan terhadap volume partikel, sedangkan konsentrasi partikel mempengaruhi pemilihan tipe ak sedimentasi, serta temperatur mempengaruhi viskositas dan erat jenis cairan. Semua aktor ini mempengaruhi kecepatan pengendapan partikel pada ak sedimentasi. Karena itu memutuhkan kecepatan turunnya partikel guna mengetahui proses sedimentasi yang eekti dan eisien. Waktu pengendapan yang eekti dapat diasumsikan seagai atas saat terjadi peruahan pengendapan dari ree settling ke hindered settling, sehingga proses pengendapan yang eekti terjadi pada keadaan ree settling. Cara menentukan kecepatan pengendapan dalam keadaan ree settling, dapat dilakukan dengan persamaan Stokes-Newton, Farag, Ferguson-Church, maupun dengan persamaan Gis- Mathew-Link. Namun semua persamaan terseut akan menghasilkan ralat yang esar, sehingga memperlukan suatu metode guna memperoleh hasil perhitungan dengan ralat yang kecil (Setiyadi, 013). Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menentukan aktor koreksi lalu dikalikan ke dalam setiap persamaan terseut. Oleh karena itu penelitian ini ertujuan untuk memuat persamaan aktor koreksi agar dapat menghasilkan ralat yang kecil ila perhitungan menggunakan persamaan Stokes-Newton, Farag, Fergusson-Church, serta persamaan Gis-Mathew-Link. B. TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Sedimentasi Tahapan sedimentasi dideskripsikan dengan oservasi pada tes atch settling ketika partikel partikel padatan mengendap dari suatu slurry dalam silinder kaca (Foust, 1980). Gamar 1.(a) menunjukkan slurry dalam silinder dengan konsentrasi padatan yang seragam. Seiring dengan erjalannya waktu, partikel-partikel padatan mulai mengendap dan laju mengendapnya partikel terseut diasumsi seagai terminal velocity. Pada Gamar 1.() terdapat eerapa zona konsentrasi. Daerah D didominasi endapan partikel-partikel padatan yang leih erat dan leih cepat mengendap. Pada zona C terdapat partikel dengan ukuran yang ereda-eda dan konsentrasi yang tidak seragam. Daerah B adalah daerah dengan konsentrasi yang seragam dan hampir sama dengan keadaan mula-mula. Pada daerah B ini partikel-partikel turun dengan eas hamatan dan terjadi proses ree settling. Di atas daerah B adalah daerah A yang erupa liquid jernih. Jika sedimentasi
3 100 Roessiana D L, Setiyadi, Sandy Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan dilanjutkan, tinggi dari tiap daerah ervariasi seperti pada Gamar 1.(c) dan Gamar 1.(d). Daerah A dan D semakin luas, seanding dengan erkurangnya daerah B dan C. Pada akhirnya daerah B dan C akan hilang dan semua padatan terdapat pada daerah D sehingga hanya tersisa daerah A dan D. Keadaan seperti ini diseut dengan Critical Settling Point (Gamar 1.(e), yaitu keadaan dimana terentuk idang atas tunggal antara liquid jernih dan endapan. Gamar 1. Tahapan Proses Pengendapan Kecepatan Sedimentasi Pada proses pengendapan dalam keadaan ree settling, model persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung kecepatan penurunan partikel pada proses sedimentasi adalah seagai erikut: 1. Stokes- Newton Law Jika seuah partikel turun di dalam luida karena gaya gravitasi, maka kecepatan pengendapan akan tercapai apaila jumlah dari gaya riksi (drag orce) dan gaya apung (uoyancy) seanding dengan gaya gravitasi enda (Sukardjo, 004). Persamaan kecepatan pengendapan adalah seagai erikut : v s gds s (1) 18 Dimana vs adalah kecepatan pengendapan, g percepatan gravitasi, Ds diameter partikel, ρs densitas partikel, ρ densitas cairan, dan μ viskositas cairan.. Persamaan Farag Farag merumuskan suatu persamaan untuk kecepatan sedimentasi dengan variael konsentrasi cairan. Persamaannya dapat dirumuskan (Farag, 1996):
4 Volume 6 Nomor Juni 014 Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 101 gd p s v () Persamaan Fergusson-Church Persamaan kecepatan pengendapan dapat dirumuskan (Ferguson, 004) v s sgd 18 0,3 gd s 3 (3) Dimana vs adalah kecepatan pengendapan, g percepatan gravitasi, D diameter partikel, ρs densitas partikel, ρ densitas air, dan μ viskositas air. 4. Persamaan Gis-Mattew-Link Persamaan ini mengungkapkan huungan antara ukuran partikel erentuk ola dan kecepatan ree settlingnya untuk eragai temperatur, viskositas dan kepadatan ola. Untuk menghitung kecepatan pengendapan partkel erentuk ola dari eragai ukuran, dengan menggunakan pengolahan data yang diuah kedalam persamaan empiris memerikan hasil di awah ini, v ( r) 3 9 gr ( s )( r) (4) Dimana ν kecepatan pengendapan, η viskositas luida, g percepatan gravitasi, ρ densitas luida, ρs densitas solid dan r jari-jari partikel. Persamaan Linierisasi Faktor Koreksi. Huungan antara waktu pengendapan dan tinggi endapan akan mementuk graik yang serupa pada semua proses sedimentasi, sehingga data-data pada proses sedimentasi dapat diuah ke dalam entuk persamaan matematika yang serupa. Bila data diuat kurva dan isa dianggap menunjukkan entuk garis lurus maka entuk linier yang diperoleh dapat dengan mudah diawa ke entuk huungan kurva dari peuah asalnya. Cara linierisasi huungan kurva dari data ini anyak dipakai dalam menentukan entuk persamaan empiric (Tyoso, 1991). Persamaan empirik yang dapat diselesaikan secara linierisasi diantaranya adalah :
5 10 Roessiana D L, Setiyadi, Sandy Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan F a (5) F a. (6) F F x. ae (7) a. x (8) F a (9) C. METODE PENELITIAN Cara percoaan yang dilakukan adalah mula-mula gaplek dihancurkan kemudian diayak hingga memperoleh ukuran utir-utir tepung sesuai variael yang digunakan. Mencampur air, zat pewarna, dan seruk gaplek dalam tangki, kemudian diaduk sampai homogen lalu dimasukkan ke dalam taung kaca setinggi 100 cm. Tinggi lapisan padatan yang turun ke awah dicatat tingginya tiap 3 menit, pencatatan dihentikan setelah eda tinggi lapisan padatan tiap 3 menit sudah mulai menurun. Percoaan dilakukan dengan menvariasikan konsentrasi tepung tapioka dalam umpan yaitu 0,5%, 1%, %, 3%, 4% dan 5% serta ukuran diameter partikel yang digunakan yaitu mesh, mesh, mesh, mesh, dan mesh. D. ANALISA Karena penelitian memvariasikan variael yaitu konsentrasi zat yang akan diendapkan dan diameter partikel maka persamaan (5) sampai (9) diuah menjadi seagai erikut : F a 1.1. (10) F a (11) F a. e 1.1.e. (1) F a. F a Dimana 1 adalah konsentrasi gaplek dalam umpan dan adalah diameter partikel. Cara perhitungan parameter a, 1, dan dilakukan dengan cara mula-mula menghitung kecepatan sedimentasi dengan memakai persamaan Stoke s-newton pada persamaan (1) misal harga yang dihitung = v1. Menghitung kecepatan sedimentasi pada hasil percoaan dengan memakai persamaan (13) (14)
6 Volume 6 Nomor Juni 014 Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 103 Vn = (Zn Zn-1)/180 Dimana Z adalah tinggi lapisan endapan seruk gaplek pada percoaan serta n adalah nomor data percoaan. Perhitungan hanya digunakan harga Z n Z n+1 masih dapat dianggap sama. kecepatan sedimentasi dari data percoaan v x=( V x)/n. F dihitung dengan cara F=v x/v 1. F ini kemudian dimasukkan ke persamaan (10) sampai (14) guna memperoleh harga a, 1, dan. dengan metode regresi linier ganda. Perhitungan ini diulang kemali namun menggunakan persamaan Farag, Fergusson-Church, serta persamaan Gis-Mathew-Link. E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Percoaan ini dilakukan dengan variasi diameter partikel antara 0,057 mm sampai 0,145 mm serta variasi konsentrasi dari 0.5% - 5%. Dalam percoaan ini, persamaan yang digunakan adalah persamaan Stokes-Newton Law, Farag Law, Fergusson-Church, dan persamaan Gi-Mattew-Link. Untuk menyesuaikan persamaanpersamaan ini data yang digunakan dalam percoaan hanya data pada saat ree settling. Pada ree settling, gesekan antar partikel tidak erpengaruh terhadap kecepatan sedimentasi, sehingga kecepatan sedimentasi memiliki mekanisme yang sama dengan gerak jatuh eas. Persamaan Stokes- Newton Law, Fergusson-Church, dan persamaan Gi-Mattew-Link menggunakan prinsip gerak jatuh eas seagai dasar teorinya. Dari hasil percoaan yang erupa perhitungan a, 1, dan R yang didapatkan huungan antara diameter partikel serta konsentrasi mula-mula terhadap F. M Persamaan linier yang didapatkan dengan menggunakan sigmaplot disajikan pada tael pada 1 sampai tael 5 dengan hasil seagai erikut. Tael 1. Bentuk Persamaan F = a R 1 Stoke-Newton Law F = 0, ,87 1 0,0171 0,30 Farag Law F = -3, ,406 0, Fergusson-Church Law F = 0, ,5 1 0,0147 0,451 4 Gi-Mattew-Link Law F = -0, ,7150 0,4979
7 104 Roessiana D L, Setiyadi, Sandy Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Tael. Bentuk Persamaan F = a Stoke-Newton Law F = 1,0798x (-0,358). (-0,171) Farag Law F = (0,0751). (1,7777) 3 Fergusson-Church Law F = 0, (0,1616). (-0,4619) 4 Gi-Mattew-Link Law F = (1,6413). (-0,4619) R 0,0389 0,9395 0,5134 0,7336 Tael 3. Bentuk Persamaan F = ae 1.1.ae. R 1 Stoke-Newton Law F = 0,1069.e 1.(-.771,8461). 0,1069.e.(-1,30) 0,0568 Farag Law F = 3,4084.e 1.(1.173,1193). 3,4084.e.(8,3674) 0, Fergusson-Church Law F = 0,0745.e 1.(.703,1008). 0,0745.e.(3,4476) 0,556 4 Gi-Mattew-Link Law F = 0,7057.e 1.(19.568,5068). 0,7057.e.(-3,4476) 0,7641 Tael 4. Bentuk Persamaan F = a R 1 Stoke-Newton Law F = 0,1069.e 1.(-.771,8461). 0,1069.e.(-1,30) 0,0568 Farag Law F = 3,4084.e 1.(1.173,1193). 3,4084.e.(8,3674) 0, Fergusson-Church Law F = 0,0745.e 1.(.703,1008). 0,0745.e.(3,4476) 0,556 4 Gi-Mattew-Link Law F = 0,7057.e 1.(19.568,5068). 0,7057.e.(-3,4476) 0, Stoke-Newton Law 1 Tael 5. Bentuk Persamaan F = a 1 7 F = 4, ,0004 0, R 0,53 Farag Law 3 Fergusson-Church Law F = 0, 005 4, , 654 0, F = 1, ,0004 0,0577 0, Gi-Mattew-Link Law F = 0,0005 0,019 7, ,4490
8 Volume 6 Nomor Juni 014 Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 105 Dari hasil percoaan yang didapatkan ahwa semakin kecil ukuran partikel yang digunakan maka memutuhkan waktu sedimentasi semakin lama karena kecepatan eda yang jatuh eas dipengaruhi oleh massa partikel. Semakin kecil konsentrasi maka kecepatan sedimentasi makin esar karena peluang tumukan antar partikel maikin kecil. Dari tael 1 sampai tael 5 di atas memerikan hasil ahwa dari semua metode persamaan yang ada, hasil pengolahan data menunjukkan ahwa persamaan Farag Law mempunyai harga R yang paling esar, erarti dari semua tael persamaan F yang paling cocok ila digaungkan dengan persamaan aktor koreksi adalah persamaan Farag Law. Dari semua tael terseut harga R teresar terjadi pada tael. dengan entuk persamaan F = a dengan R = 0,9395. Berarti persamaan kecepatan sedimentasi yang paling aik adalah : V = gd p s 18. F dengan F = (0,0751). (1,7777). KESIMPULAN Dari percoaan ini, dapat ditarik kesimpulan: 1. Untuk persamaan F yang paling cocok adalah metode Farag Law dengan persamaan F = (0,0751) (1,7777). 1.. Persamaan kecepatan sedimentasi yang paling aik adalah V = gd p s 18. F DAFTAR PUSTAKA Farag I., 1996, Fluid Flow, East Williston, New York Fergusson R.I. and Church M., 004, Journal o Sedimentary Research, p.p Foust A.S., 1980, Principle o Unit Operation, 4 ed., John Wiley and Sons, New York Geankoplis, C.J., 003, Transport Processes and Separation Process Principles, 4 ed., Pearson Education Intrnationl, Boston Gis, R.J., Matthews, M.D, and Link, DA., 1971, The Relationship etween sphere size and settling velocity : Journal o Sedimentary Petrology, Volume. 41, 1, p.p
9 106 Roessiana D L, Setiyadi, Sandy Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Setiyadi, 013, Prediksi Kecepatan Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling, Seminar Nasional Teknik Kimia Suardjo Brotohardjono, UPN Veteran, Suraaya. Sukardjo, 004, Kimia Fisika, cetakan ke 3, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Tyoso B.W., 1991, Bahan Penataran Pengolahan Data Secara non Statistik, PT. Pupuk Sri Wijaya, Palemang.
LAPORAN SKRIPSI MODEL PERSAMAAN KECEPATAN SEDIMENTASI PADA KONDISI HINDERED SETTLING
LAPORAN SKRIPSI MODEL PERSAMAAN KECEPATAN SEDIMENTASI PADA KONDISI HINDERED SETTLING Diajukan Oleh : Edvarda Latifany 5203013023 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI NAMA KELOMPOK : 1. FITRIYATUN NUR JANNAH (5213412006) 2. FERA ARINTA (5213412017) 3. DANI PRASETYA (5213412037) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITTAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bergerak dalam fluida tersebut. Beberapan ayat dalam Al-Qur an menyebutkan
BAB II KAJIAN TEORI.1 Viskositas Viskositas merupakan ukuran kekentalan yang menyatakan esar kecilnya gesekan dalam luida.semakin esar viskositas luida, semakin sulit suatu enda ergerak dalam luida terseut.
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Kimia I Sedimentasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi fluid jernih (supernatant) dan slurry yang mengandung padatan jauh lebih tinggi.larutan suspensi terdiri
Lebih terperinci7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK
7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa
Lebih terperinciD Avg
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gamaran Umum Oyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laoratorium Fisika Universitas Negeri Gorontalo, dengan menggunakan taung yang teruat dari pipa dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperincidlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv
- - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciKLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA
Yogyakarta, 3 November 212 KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA Ir. Adullah Kuntaarsa, MT, Ir. Drs. Priyo Waspodo US, MSc, Christine Charismawaty Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciMODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT
MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.
Lebih terperinci6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat
Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORI ... (2) k x ... (3) 3... (1)
PENDEKATAN TEORI A. Perpindahan Panas Perpindahan panas didefinisikan seagai ilmu umtuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya peredaan suhu diantara enda atau material (Holman,1986).
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. II.1.2. Mekanisme Proses Terjadinya Sedimentasi
BAB II TEORI DASAR II. 1. Sedimentasi II.1.1. Pengertian Sedimentasi Sedimentasi merupakan proses penghancuran, pengikisan, dan pengendapan material pada suatu tempat melalui media air laut, air tawar,
Lebih terperinciLAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL
LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciPEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations)
PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations) sedimentasi (pengendapan), pemisahan sentrifugal, filtrasi (penyaringan), pengayakan (screening/sieving). Pemisahan mekanis partikel fluida menggunakan gaya yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT
STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari
Lebih terperinciAPERSEPSI. Jenis-jenis zat Massa jenis dan bobot jenis Tekanan
LUID PERSEPSI Jenis-jenis zat Massa jenis dan oot jenis Tekanan luida Karakteristik luida Zat yang tidak dapat mempertahankan entuk Zat yang memiliki kemampuan mengalir Tekanan merupakan konsep yang sangat
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA
180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM
Lebih terperinciPerancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 2, Desember 2007
Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG
PEMBAHASAN UMUM PENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG Pada penelitian tahap pertama diperoleh hasil ahwa ukuran partikel tepung sangat erpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Aplikasi Backfill di PT Antam Tbk UBPE Pongkor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Aplikasi Backfill di PT Antam Tbk UBPE Pongkor Dalam operasi penambangannya, PT Antam Tbk UBPE Pongkor menggunakan metoda penambangan cut and fill. Material pengisi (filling material)
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANGKUTAN SEIMEN PAA MUARA SUNGAI PALU Triyanti Anasiru * Astract This Research is aim how amount sediment transport has happened effect of changing velocity has influenced
Lebih terperinci1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.
Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f
Lebih terperinciBAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN
16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperincib. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciPERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1
PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinciTES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping
TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu
Lebih terperinciPERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi
MEODE ANALISIS ERENCANAAN 2 Materi 1 : L 311 Oleh : Ken Martina Kasikoen Model Gravitasi Model gravitasi adalah model yang paling sering digunakan dalam studi-studi perencanaan dan transportasi, karenanya
Lebih terperinci(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION
Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika
Lebih terperinciMODUL 1.06 SEDIMENTASI
MODUL 1.06 SEDIMENTASI Oleh : Didit A. Sigit LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.06 SEDIMENTASI I. Tujuan Praktikum :
Lebih terperinciEVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT
EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang 1. 2 Tujuan Percobaan
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pada industri kimia proses pemisahan sangat diperlukan, baik dalam penyiapan umpan ataupun produk. Umumnya memisahkan dari campuran produk yang keluar dari reaktor. Berbagai
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR
a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA
STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciImplementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,
Lebih terperinciPEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON
BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)
Lebih terperinciBab III Model Difusi Oksigen di Jaringan dengan Laju Konsumsi Konstan
Ba III Model Difusi Oksigen di Jaringan dengan Laju Konsumsi Konstan Pada a ini, akan diahas penyearan oksigen di pemuluh kapiler dan jaringan, dimana sel-sel di jaringan diasumsikan mengkonsumsi oksigen
Lebih terperinciPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciElli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab
8 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK A32 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L.) VARIETAS BREBES Elli Afrida Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Arthur Yanny Leiwakaessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Amon Email : arthur.leiwakaessy@gmail.com
Lebih terperinciPenentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19
Lebih terperinciE-LEARNING MATEMATIKA
MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan
Lebih terperinciGelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya
Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel
Lebih terperinciBiltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1
ANALISA DAN EVALUASI JABATAN DENGAN METODE ANGKA PADA PD ANEKA INDUSTRI DAN JASA MEDAN Djaka Prasetya 1, Eddy, Rini Halila Nasution 3 1,,3 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl.
Lebih terperinciBil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah
Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan
Lebih terperinciPENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR
PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins
Lebih terperinciMenganalisa Pondasi Rumah Rakit dari Bambu ke Pipa PVC di Sekitar Sungai Musi Palembang
Menganalisa Pondasi Rumah Rakit dari Bamu ke Pipa PC di Sekitar Sungai Musi Palemang Zuul Fitriana Umari Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UTP Email : zuulitrianaumari@gmail.com Palemang merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciPROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK
PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo
KARAKTERISTIK GELOMBANG PECA DI PERAIRAN PERAK SURABAYA Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo Astract The ojectives of this study were to examine the height and period of sea
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang
Lebih terperinciPENGANGKUTAN SEDIMEN DI DEKAT PANTAI. Oleh : Endah Kurniyasari Dosen Pembimbing : Drs. Kamiran, M.Si
PENGANGKUTAN SEDIMEN DI DEKAT PANTAI Oleh : Endah Kurniyasari 06 0 08 Dosen Pemiming : Drs. Kamiran, M.Si Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopemer
Lebih terperinciKINERJA ECONOMIZER PADA BOILER
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan
Lebih terperinci1. SISTEM TERTUTUP HOMOGEN
BAB II . SISEM EUU HOMOGEN Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada transfer massa antara sistem dan sekeliling W Sistem n out = 0 dn i = 0 (2.) i =, 2, 3,... n in = 0 Q idak ada perpindahan internal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN PRAKATA DEDIKASI RIWAYAT HIDUP PENULIS ABSTRACT
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii PENGESAHAN iii PRAKATA iv DEDIKASI vi RIWAYAT HIDUP PENULIS vii ABSTRAK viii ABSTRACT ix DAFTAR ISI x DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN
ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN ABSTRAK Sanda Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI
Lebih terperinciRANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT
ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza
Lebih terperinciINDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA
(Indra Wibawa Dwi Sukma_Teknik Kimia_Universitas Lampung) 1 INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA Adapun berikut ini adalah flowsheet Industri pengolahan hasil tambang batubara. Gambar 1. Flowsheet Industri Pengolahan
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES TEORI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciEFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D
EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.
PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
b. Menghitung pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada pemisahan materi berat-ringan dalam reaktor jig, yaitu gaya gravitasi (gaya berat), gaya buoyant, dan gaya drag terhadap waktu pemisahan materi. c. Perhitungan
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperinciDiajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :
Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael
Lebih terperinciV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN
V. DEFEKSI BOK ESTIS: METODE-US MOMEN Defleksi alok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita
Lebih terperinciAPLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA
Lebih terperinciIlmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS
Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : 49-58 KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS THE PERFORMANCE OF SEVERAL RICE (Oryza spp) VARIETIES ON DROUGHT AND
Lebih terperinciUN SMA 2015 Matematika IPA
UN SMA 05 Matematika IPA Soal Doc. Name: UNSMA05MATIPA Doc. Version : 05- halaman 0. Ani rajin elajar maka naik kelas. Ani dapat hadiah atau tidak naik kelas. Ani rajin elajar. Kesimpulan yang sah adalah
Lebih terperinciBAB II TEORI GELOMBANG DAN ARUS DEKAT PANTAI
BAB II TEORI GELOMBANG DAN ARUS DEKAT PANTAI II.1 Teori Gelomang Gelomang laut dapat ditimulkan oleh eragai gaya pemangkit, seperti gaya angin, gaya gempa, gaya tarik enda-enda langit dan lain-lain, sedangkan
Lebih terperinciMessage Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu
Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004
Lebih terperinciCOURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear
COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI
PERTEMUAN an 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI MOMEN INERSIA? ILMU FISIKA Momen inersia aalah suatu ukuran kelemaman seuah partikel terhaap peruahan keuukan alam gerak lintasan rotasi Momen inersia aalah
Lebih terperinci