PENATAAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI KOMPLEKS WINANGUN PALM WINANGUN SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Transkripsi

1 PENATAAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI KOMPLEKS WINANGUN PALM WINANGUN SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Natassa Maria Trully Rutuwee Jeffry S. F. Sumarauw, Evelie M. Wuisa Fakultas Tekik, Jurusa Sipil, Uiversitas Sam Ratulagi Maado ABSTRAK Kompleks Wiagu Palm yag berada di Keluraha Wiagu Satu, Kecamata Malalayag Kota Maado serig megalami bajir ketika itesitas curah huja tiggi. Beberapa titik di ruas jala Rawasari terjadi geaga air huja yag meggaggu aktivitas masyarakat sekitar da masyarakat peggua jala tersebut. Peataa sistem draiase yag baru perlu dilakuka agar dimesi salura dapat meampug debit air huja. Metode aalisis yag diterapka meliputi aalisis Hidrologi dega megguaka distribusi log-perso III. Metode Rasioal diguaka utuk meghitug debit recaa. Aalisis hidrolika dilakuka utuk meghitug kapasitas debit salura eksistig da salura recaa dega megguaka rumus Maig. Kedua hasil ii dibadigka (Qkaps>Qrec) utuk melihat kemampua dari setiap ruas salura. Berdasarka hasil aalisis di kompleks Wiagu Palm khususya di ruas jala Rawasari terdapat 5 ruas salura eksistig yag tidak dapat meampug debit air, sehigga diperluka perbaika. Selai itu ditambahka 4 ruas salura recaa karea memag hampir sebagia besar belum memiliki salura. Kata kuci : Geaga, Debit recaa, Debit kapasitas, Sistem draiase PENDAHULUAN Latar belakag Salura Draiase adalah salah satu bagua pelegkap pada ruas jala dalam memeuhi salah satu persyarata tekis prasaraa jala. Kata draiase yag berasal dari bahasa Iggris draiage mempuyai arti megalirka, meguras, membuag atau megalihka air. Dalam bidag tekik sipil, draiase secara umum dapat didefiisika sebagai suatu tidaka tekis utuk meguragi kelebiha air, baik air yag berasal dari air huja, rembesa, maupu kelebiha air irigasi, dari suatu kawasa sehigga fugsi kawasa tidak tergaggu. Sistem draiase secara umum dapat diartika sebagai seragkaia bagua air yag berfugsi utuk meguragi kelebiha air dari suatu kawasa sehigga kawasa tersebut dapat berfugsi secara optimal. Ketika huja deras megguyur Kota Maado, bayak lokasi ruas jala di geagi air huja terutama di bagia bahu da bada jala. Seperti yag terjadi di Kompleks Wiagu Palm, Keluraha Wiagu Satu, Kecamata Malalayag khususya di ruas Jala Rawasari. Geaga tersebut megakibatka kerusaka kostruksi jala yag berdampak pada tergagguya aktivitas masyarakat sekitar da masyarakat peggua jala tersebut. Kawasa Jala Rawasari ii pada dasarya sudah memiliki salura draiase, aka tetapi salura draiase eksistig sudah tidak berfugsi lagi secara optimal dikareaka debit air yag melewati salura tersebut sudah melampaui batas tiggi jagaa salura. Petigya peataa kembali jariga sistem salura draiase di kawasa tersebut agar supaya sistem draiase yag ada dapat berfugsi dega baik yag bertujua meguragi geaga da segala akibatya. Rumusa Masalah Terjadiya geaga pada beberapa titik di Kompleks Wiagu Palm khususya di ruas Jala Rawasari, Keluraha Wiagu Satu, Kecamata Malalayag, Kota Maado yag meggaggu aktivitas masyarakat sekitar serta merusak kostruksi jala. 285

2 Batasa Masalah Perecaaa haya di batasi sampai dimesi hidrolis prasaraa draiase akibat curah huja. Perhituga kostruksi prasaraa tidak dibahas. Akibat sedimetasi tidak dibahas. Tujua Peelitia Megaalisis masalah sistem salura draiase utuk medapatka sistem salura draiase yag tepat di Kompleks Wiagu Palm, khususya di ruas Jala Rawasari Keluraha Wiagu Satu Kecamata Malalayag, Kota Maado. Mafaat Peelitia Mafaat peelitia ii utuk membatu meagai masalah sistem draiase di Kompleks Wiagu Palm, khususya di ruas Jala Rawasari Keluraha Wiagu Satu Kecamata Malalayag, sehigga masyarakat sekitar terbebas dari masalah geaga air da mejadi lebih yama dari keadaa sebelumya. LANDASAN TEORI Sistem Draiase Draiase berasal dari bahasa Iggris draiage yag mempuyai arti megalir, meguras, membuag, atau megalirka air. Draiase juga di artika sebagai usaha utuk megotrol kualitas air taah dalam kaitaya dega saitasi. Sistem draiase dapat di defiisika sebagai seragkaia bagua air yag berfugsi utuk meguragi da/atau membuag kelebiha air dari suatu kawasa/laha, sehigga dapat difugsika secara optimal (Suripi, 2004). Parameter Statistik Utuk meyelidiki susua data kuatitatif dari sebuah variabel statistik, maka aka sagat membatu apabila kita medefiisika ukura-ukura umerik yag mejadi ciri data tersebut. Dalam statistik dikeal beberapa parameter yag berkaita dega aalisis data (Soewaro). Parameterparameter yag diguaka dalam perhituga adalah sebagai berikut :. Mea (x ) Mea adalah harga rata-rata dari suatu variabel. Harga ii haya dapat diguaka secara megutugka apabila sampel terdiri dari sejumlah observasi yag tidak terlalu besar. X = Xi i= dega: X = curah huja rata-rata (mm), Xi = ilai curah huja tahu pegamata ke-i (mm), = jumlah data curah huja Persamaa ilai rata-rata utuk data pegamata dalam ilai log adalah: log X = log Xi i= dega : log X = curah huja rata-rata dalam log (mm), log Xi = ilai curah huja pada tahu pegamata ke-i dalam log (mm), = jumlah data curah huja. 2. Stadar Deviasi ( S ) Stadar deviasi atau simpaga baku adalah suatu ilai pegukura dispersi terhadap data yag dikumpulka. Utuk data yag kurag dari 00 diguaka rumus Fisher da Wicks dalam meghitug stadart deviasi. S = Σ Xi X i= () dega: X = curah huja rata-rata (mm), Xi = curah huja pada tahu pegamata ke-i (mm), S = stadar deviasi, = jumlah data curah huja. Persamaa stadar deviasi utuk data pegamata dalam ilai log adalah: ( logxi log X) 2 Slog = Σ i= dega: log X = curah huja rata-rata dalam log (mm), log Xi = curah huja pada tahu pegamata ke-i dalam log (mm), S log = stadar deviasi dalam log, = jumlah data curah huja. 2 () (2) (4) 286

3 . Koefisie Variasi (Cv) Koefisie variasi (Coeffciet Of Variatio) adalah ilai perbadiga atara deviasi stadart dega ilai rata-rata hitug dari suatu distribusi. Semaki besar ilai variasi berarti dataya kurag merata (heteroge). Semaki kecil berarti data pegamata semaki merata (homoge). Koefisie variasi dapat dihitug dega rumus berikut: Cv = s X dega: (5) x = curah huja rata-rata (mm), Cv = koefisie variasi, S = stadar deviasi. 4. Koefisie Skewess (Cs) Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujukka derajat ketidak simetrisa (asymmetry) dari suatu betuk distribusi. C s Σ Xi X i= = ( )( 2) S dega : X = curah huja rata-rata (mm), X i = curah huja pada tahu pegamata ke-i (mm), = jumlah data, S = stadar deviasi, Cs = koefisie skewess Persamaa koefisie skewess utuk data pegamata dalam ilai log adalah : Cs log Σ logx i= = i ( )( 2) S logx dega : log X = curah huja rat-rata dalam log (mm), log xi = curah huja pada tahu pegamata ke-i dalam log (mm), S log Cs log = jumlah data, = stadar deviasi = koefisie skewess. Pegukura kemecega (skewess) diguaka utuk megetahui seberapa besar suatu kurva frekeusi dari suatu distribusi tidak simetri (meceg) yag di yataka dega besarya koefisie skewess. (6) (7) Bila Cs = 0, maka berbetuk simetris Cs > 0, kurva codog ke kaa Cs < 0, kurva codog ke kiri 5. Pegukura Kurtosis ( Ck ) Pegukura kurtosis dimaksudka utuk megukur keruciga dari betuk kurva distribusi, yag umumya dibadigka dega distribusi ormal. Koefisie kurtosis diguaka utuk meetuka keruciga kurva distribusi. dega: X Ck Xi = curah huja rata-rata (mm), = koefisie kurtosis, = ilai curah huja pada tahu pegamata ke-i (mm). Uji Data Outlier Dalam suatu dereta data pegamata terdapat data outlier (ilai ekstrim bawah, atas, atau kedua-duaya) dapat diketahui dega meelaah ilai koefisie skewess (Cs) data pegamata dega ilai koefisie skewess syarat uji outlier. Syarat-syarat utuk pegujia data outlier berdasarka koefisie skewess (Cslog) adalah sebagai berikut : Cs log > 0,4 ; uji outlier tiggi, koreksi data kemudia, outlier redah. Cs log < -0,4 ; uji outlier redah, koreksi data kemudia, outlier tiggi. -0,4 < Cs log < 0,4 ; uji bersama outlier tiggi atau redah, kemudia koreksi. Persamaa uji outlier tiggi da redah yag diguaka adalah sebagai berikut : a) Uji outlier tiggi dega : log Xh = log X + K S log (9) b) Uji outlier redah dega : log Xl = log X K S log (0) S log Cs log = Σ i= Σ logx i= = ( logxi logx ) 2 i logx ( )( 2) S dega: log x = ilai rata-rata log dalam pegamata, Cs log = koefisie skewess (dalam log ), (8) () (2) 287

4 S log = stadart deviasi (dalam log ), Xh = high outlier / outlier tiggi (log), Xl = low outlier / outlier redah (log), K = kostata uji Outlier (diambil dari tabel K value test ) yag tergatug dari jumlah data yag di aalisis. Aalisis Distribusi Peluag Aalisis distribusi peluag adalah meetuka besara variabel hidrologi pada periode ulag tertetu. Aalisis curah huja yag ada harus sesuai dega tipe distribusi dataya. Distribusi Log Pearso III Pearso telah megembagka seragkaia fugsi probabilitas yag dapat dipakai utuk hampir semua distribusi probabilitas empiris. Tidak seperti kosep yag melatar belakagi pemakaia distribusi Log Normal utuk bajir pucak, maka distribusi probabilitas ii hampir tidak berbasis teori. Distribusi ii masih tetap dipakai karea fleksibilitasya. (Suripi, 2004) Tiga parameter petig dalam Log-Perso III. Harga rata-rata (log ) x 2. Simpaga baku (S log). Keofisie kemecega (Cs log) Lagkah-lagkah pegguaa distribusi Log- Perso III. Ubah data kedalam betuk logaritmis, X = Log X 2. Hitug harga rata-rata (log ) x. Hitug simpaga baku (S log) 4. Hitug koefisie kemecega (Cs log) 5. Hitug logaritma huja atau bajir dega periode ulag T. log X T = log x + K S log Itesitas Curah Huja Apabila data huja jagka pedek tidak tersedia yag ada haya data curah huja haria maka huja dapat dihitug dega rumus Mooobe (Suripi, 2004). Rumus Mooobe : I = R (24 t ) 2 dega : I = itesitas huja selama waktu kosetrasi (mm/jam), (8) (9) t = lamaya huja (jam), R 24 = curah huja maksimum haria selama 24 jam (mm). Periode Ulag Periode ulag (Retur Period) adalah periode waktu/tahu dimaa suatu huja dega jagka waktu tertetu da itesitas tertetu berpeluag terjadi atau kemugkia terjadiya satu kali dalam batas periode yag di tetapka. Dalam perecaaa draiase perkotaa, perlu ditijau besarya debit bajir yag dapat terjadi pada periode ulag tertetu. Acua yag dapat diguaka atara lai stadar periode ulag berdasarka tipologi kota yag ditetapka oleh Direktorat PLP Departeme PU, ataupu stadar perecaaa draiase yag diberlakuka di propisi Sulawesi Utara melalui Program Pembagua Prasaraa Kota Terpadu (PKT). Tabel. Periode Ulag (retur period) perecaaa draiase perkotaa Waktu Kosetrasi Waktu kosetrasi adalah waktu yag diperluka oleh air utuk megalir dari satu titik terjauh dalam catchmet area sampai pada titik yag ditijau ( titik kotrol). Utuk salura air huja perkotaa, waktu kosetrasi terdiri dari waktu yag diperluka limpasa permukaa utuk mecapai salura terdekat (Tl) da waktu pegalira dalam salura (Ts). Persamaa yag diguaka adalah : Tc = Tl + Ts (20) dimaa: Tl = [ 2 x,28 x l x s ] (2) Ts = Ls 60xV (22) dega : Tc = waktu kosetrasi (meit), Tl = waktu di laha (meit), Ts = waktu di salura (meit), Ll = pajag litasa alira di atas permukaa laha (m), = agka kekasara Maig, S = kemiriga laha, Ls = pajag litasa alira di dalam salura / sugai (m), V = kecepata alira di dalam salura (m/detik). 288

5 Debit Recaa Perhituga debit recaa dilakuka dega megguaka persamaa debit rasioal persamaa yag diguaka adalah sebagai berikut : Peampag persegi Q = 0,278 C I A dps (2) dega : Q = debit recaa (m /det), C = koefisie ruoff, I = itesitas huja (mm/jam), A dps = luas daerah pegalira sugai (km 2 ). Aalisis Hidrolika Aalisis hidrolika dimaksudka utuk medapatka dimesi hidrolis dari salura draiase da bagua-bagua pelegkapya. Dalam meetuka besarya dimesi salura draiase, perlu diperhitugka kriteriakriteria perecaaa berdasarka kaidah-kaidah hidrolika. - A = B y - P = B + 2 y - R = B y B+2 y (26) (27) (28) Peampag Hidrolis Salura Peampag berbetuk trapesium Perecaaa Gorog-gorog Gorog-gorog merupaka salah satu bagua pelegkap dalam sistem draiase. Gorog gorog adalah saraa peyeberaga alira air apabila di atasya terdapat jala atau pelitas. Gorog-gorog dapat berbetuk ligkara atau berbetuk segi empat dega pelat beto di atasya sebagai peutup da peaha dari jala raya. Betuk segi empat - A = ( B + m y )y - P = B + 2 y + m 2 (24) (25) dega : y = kedalama alira, yaitu jarak vertikal dari dasar salura yag teredah sampai permukaa basah, B = lebar dasar salura, Ba = lebar atas salura, m = faktor kemiriga tebig salura, F = tiggi jagaa, P = kelilig basah, A = luas peampag basah, H = tiggi total salura - A = B y - P = B + 2 y (29) (0) 289

6 METODOLOGI PENELITIAN Tahapa pelaksaaa peelitia : Gambar. Kodisi eksistig draiase Setelah melakuka survei di lokasi peelitia maka keadaa eksisitig di lokasi bisa diketahui. Dari keadaa yag ada ditemuka bahwa di beberapa lokasi peelitia tidak memiliki salura draiase da ada beberapa yag saluraya sudah tidak mampu meampug debit air huja sehigga terjadi geaga air. Hal ii yag mejadi dasar utuk melakuka aalisis terhadap draiase yag ada di kompleks Wiagu Palm khususya di ruas Jala Rawasari. ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN Kodisi eksistig salura draiase Berdasarka dari hasil survei yag telah dilakuka di tempat peelitia tepatya di beberapa titik ruas Jala Rawasari yag berada di kompleks Wiagu Palm kodisi salura draiase eksistig yag ada disaa kurag baik da perluya peambaha salura draiase demi kelacara sistem draiase yag ada. Gambar 2. Recaa sistem draiase 290

7 Aalisis Hidrologi Data curah huja Data curah huja yag diguaka dalam aalisis hidrologi adalah data curah huja haria maksimum pegamata selama 24 tahu yag diperoleh dari BMKG Maado yag megguaka pos stasiu Wiagu karea lokasi peelitia berada di daerah Wiagu. Data curah huja haria maksimum dapat dilihat pada tabel. Tabel. Aalisa data outlier Tabel 2. Curah huja haria maksimum di stasiu Wiagu c. Koefisie kemecega (Skewess) Cs log = = -0,7588 (log xi ) log x = 24 x 0,04744 ( ) ( 2)(Slog) 2 x 22 x 0,4668 Dari hasil perhituga di dapat Cs log < -0,4 Maka, uji outlier redah kemudia koreksi data lalu uji outlier tiggi. Uji data outlier Pegujia data outlier dimulai dega meghitug ilai-ilai parameter statistik, ilai rata-rata, stadar deviasi, da koefisie kemecega (Skewess) dari data yag ada da data pegamata diubah dalam ilai log. Pegujia data outlier utuk daerah peelitia Kompleks wiagu palm Jala Rawasari sebagai berikut (Tabel ): a. Nilai rata-rata log xi log x = = 50,26748 = 2, b. Stadart deviasi (log xi log ) x S log = 2 = 0, = 0,467 Uji outlier redah log X l = log x K S log = 24 K = 2,467 (Tabel K uji data outlier, Soewaro, 995) log X l = 2,09448 (2,467 x 0,467) =,74005 X l = 54,96028 mm Data curah huja teredah yag ada yaitu 59 sedagka syarat teredah uji outlier redah diperoleh 54,96028 mm jadi, tidak terdapat data outlier redah. Maka msih megguaka data yag tetap. Uji outlier tiggi log X h = log x + K S log = 24 K = 2,467 (Tabel K uji data outlier, Soewaro, 995) log X h = 2, (2,467 x 0,467) = 2,4489 X h = 28,042 mm Data curah huja tertiggi yag ada yaitu 25,9 sedagka syarat tertiggi uji outlier tiggi diperoleh 28,042 mm, jadi tidak 29

8 terdapat data outlier tiggi. Maka masih megguaka data yag tetap. Parameter statistik Utuk megetahui tipe distribusi yag diguaka, terlebih dahulu harus megetahui ilai-ilai parameter statistik. Nilai-ilai parameter tersebut seperti berikut :. Rata-rata (Mea) X = Xi i= =,5 24 = 0, Stadar deviasi (Simpaga baku) S = Σ Xi X i= x 599,05958 = 9, Koefisie Variasi (Variatio Coefficiet) Cv = s X = 9,2025 = 0, , Koefisie Kemecega (Skewess Coeffciet) C s Σ Xi X i= = ( )( 2) S 2 = = 24 x 476,6844 (24 )(24 2) x 9,2025 = 0,04 5. Koefisie Kurtosis (Kurtosis Coefficiet) Aalisis distribusi peluag Berdasarka parameter statistik perkiraa awal tipe distribusi dilakuka dega melihat syarat-syarat tipe distribusi, yaitu :. Distribusi Normal Cs 0 ; Ck 2. Distribusi Log-Normal Cs Cv + CV Ck Cv Cv Cv 2 +. Distribusi Gumbel Cs,4 ; Ck 5,40 Bila Kriteria ke- (ketiga) sebara diatas tidak memeuhi, kemugkia tipe sebara yag cocok adalah Tipe Log Pearso III. Tabel 4. Perhituga parameter statistik pegamata 292

9 Tabel 5. Tijaua distribusi berdasarka parameter statistik Debit limpasa Tabel 6. Debit recaa Perhituga debit limpasa dilakuka dega megguaka persamaa rasioal. Sebagai tijaua perhituga diambil pada ruas (2-). - Luas daerah pelayaa salura (DPS) = 0,00047 Km 2 - Pajag litasa alira di laha (Ll) = 2,5 m - Pajag litasa akira di salura (Ls) = 27,5 - Kemiriga laha (S) = 0, Nilai koefisie ruoff = 0,7 Waktu kosetrasi - Waktu kosetrasi di salura Ts = Ls = 27,5 =.45 meit 60 V 60 x 0,7 - Waktu kosetrasi di laha Tl = [ 2,28 l S ] = [ 2 x,28 x 2,5 x 0,0 0,88882 ] = 0,8 meit - Waktu kosetrasi total Tc = Ts + Tl =,45 meit + 0,8 meit =,979 meit = 0,0299 jam 29

10 Itesitas curah huja selama waktu kosetrasi dega rumus Mooobe I = R (24) = 8,2 ( 24 2 ) t 24 0,0299 = 67,497 mm/jam Debit limpasa Q = 0,278 C I A dps = 0,278 x 0,7 x 67,497 x 0,00047 = m /det Aalisis Hidrolika Aalisis kapasitas salura eksistig Aalisis dimesi salura yag dimaksudka yaitu utuk megetahui kapasitas debit air yag masuk ke dalam salaura. Apabila salura tidak mampu meampug debit air yag ada, maka dilakuka perbaikka dimesi salura agar medapat dimesi salura yag baru yag mampu meampug air yag masuk ke dalam salura tersebut. Utuk meghitug dimesi da debit kapasitas ditijau (salura -4). Diketahui dimesi salura seperti gambar dibawah ii : Luas peampag basah A = B y = 0,6 x 0,25 = 0,5 m 2 Kelilig basah P = B + 2 y = 0,6 + 2 x 0,25 =, m Jari jari hidrolis R = A/P = 0,5/, = 0,6 m Kecepata alira V = R2 S 2 = x 0,0 0,62 x 0,4 2 =,8807 m/det Debit recaa Q = 0,278 C I A dps = 0,278 x 0,7 x 84,575 x 0,00648 = 0,299 m /det Aalisis kapasitas sistem salura recaa Dari hasil aalisis didapat salura yag ada di Kompleks Wiagu Palm Keluraha Wiagu Satu Kecamata Malalayag Kota maado khususya ruas Jala Rawasari tidak mampu meampug debit recaa. Maka perlu dibuat sistem salura recaa baru dega dimesi salura sebagai berikut. Salura perhituga yag ditijau ruas S(44-46). Dari hasil perhituga debit (Q) yag masuk pada ruas S(44-46) didapat Q = 0,2569 m /det, maka dega debit yag ada dilakuka peyesuaia dimesi agar dapat meampug debit yag ada. Pada salura S(44-46) diguaka dimesi salura seperti berikut: Ba = 0,6 m B = 0,5 m Maka, m = Ba B = 0,6 0,5 = 0, 2 H 2x0,45 Luas peampag basah A = (B + m y)y = (0,5 + 0, x 0,25)0,25 = 0,9 m 2 Kelilig basah P = B + 2 y + m 2 = 0,5 + 2 x 0,25 + 0, 2 =,000 Jari jari hidrolis R = A/P = 0,9/,000 = 0,5 m Kecepata alira V = R2 S 2 = x 0,0 0,52 x 0,05 2 = 4,4488 m/det Debit kapasitas Q kaps = AR2 S 2 = 0,0 x 0,9 x 0,52 x 0,05 2 = 0,5869 m /det Debit recaa Q salura (44-46) = 0,278 C I A dps = 0,278 x 0,7 x 9,9655 x 0, = m /det. Qtambaha = m /det. Qrecaa = 0,256 m /det. 294

11 Tabel 7. Perhituga kapasitas salura eksistig 295

12 Tabel 8. Perhituga kapasitas sistem salura recaa Tabel 9. Perhituga dimesi gorog-gorog eksistig 296

13 Tabel 0. Perhituga dimesi gorog-gorog recaa No Gorog-gorog B H F y S μ A P R Qkapasitas Qrecaa Keteraga G(6-20) OK 2 G(2-25) OK G (26-49) OK 4 G(4-6) OK 5 G(8-40) OK 6 G(46-48) OK 7 G (5-54) OK 8 G (55-56) OK 9 G (-6) OK 0 G (4-5) OK G (8-0) OK 2 G (7-9) OK G (2-4) OK 4 G (-) OK 5 G (0-2) OK 6 G (29-) OK 7 G (-5) OK 8 G (7-9) OK Aalisis kapasitas gorog-gorog eksistig Aalisis dimesi gorog-gorog yag dimaksudka yaitu utuk megetahui kapasitas debit air yag masuk kedalam gorog-gorog. Utuk meghitug dimesi da debit kapasitas ditijau (gorog-gorog 8-40). Diketahui dimesi salura seperti gambar dibawah ii : Aalisis kapasitas gorog-gorog recaa Gorog gorog yag direcaaka berbetuk persegi, amu dimesiya disesuaika sehigga dapat meampug debit air yag melewati gorog-gorog. Cotohya pada gorog-gororg G(6-20) direcaaka gorog-gorog dega tiggi =,6 m da lebar,7 m dega koefisie debit (µ) = 0,8 utuk gorog-gorog berbetuk persegi dega bagua gorog-gorog tidak berada di atas salura, maka didapat : A = B y = 0,75 x 0,2 = 0,5 m 2 P = B + 2 y = 0, x 0,2 =,5 m R = A/P = 0,5/,5 = 0,044 Debit kapasitas : Qkaps = µ AR2 S 2 = 0,8 x x 0,5 x 0,0 0,0442 x 0, = 0,7056 m /det Debit recaa : Q gorog-gorog (8-40) = 0,278 C I A dps = 0,278 x 0,7 x 26,462 x 0,00086 = 0,0284 m /det. Qtambaha = 0,44002 m /det. Qrecaa = 0, ,44002 = 0,4587 m /det. A P R = B y =,7 x,5 = 2,295 m 2 = B + 2 y =,7 + 2 x,5 = 4,4 m = A/P = 2,295/4,4 = 0,525 Debit kapasitas : Qkaps = µ AR2 S 2 = 0,8 x 0,0 x 2,295 x 0,5252 x 0, =,45929 m /det 297

14 Debit recaa : Q gorog-gorog (6-20) = 0,278 C I A dps = 0,278 x 0,7 x 296,6242 x 0,00992 = 0,4984 m /det. Qtambaha = 0,0267 +, , , , = 2,79565 m /det. Qrecaa = 0, ,79565 = 2,905 m /det. Pembahasa Aalisis Hidrologi Dalam proses melakuka aalisis hidrologi, maka diperluka data curah huja. Data curah huja yag diambil yaitu data curah huja haria maksimum dega data pegamata selama 24 tahu dari tahu yag diambil dari Bada Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG) Maado pada stasiu Wiagu. Dalam aalisis hidrologi dilakuka uji outlier utuk megetahui apakah ada data yag meyimpag dari data yag diambil, teryata dalam uji outlier tidak terdapat data yag meyimpag. Setelah itu dilakuka aalisis frekuesi utuk megetahui huja recaa da tipe distribusi yag diguaka dega melihat syarat-syarat tioe distribusi. Dari hasil perhituga dega megguaka data yag telah dikoreksi didapat Stadart Deviasi (S) = 9,2025, Koefisie kemecega (Skewess Coefficiet ) (Cs) = 0,04, Koefisie kurtosis (Ck) =,972 da Keofisie variasi (Cv) = 0,29982 dega melihat syarat-syarat distribusi maka diguaka distribusi log-pearso III, Huja recaa yag ada didapat dari hasil aalisis X TR = 8,2 mm. Utuk megetahui debit recaa diguaka persamaa rasioal utuk mecari debit recaa Q = 0,278 C I A, karea dalam perhituga diperluka itesitas curah huja dega rumus Mooobe berdasarka waktu kosetrasi, maka diperluka juga waktu kosetrasi. Aalisis Hidrolika Pada tahap ii dilakuka aalisis hidrolika utuk megetahui kodisi salura eksistig yag ada di lokasi peelitia apakah mampu meampug debit air yag masuk di salura tersebut dega megacu pada syarat bahwa Qkapasitas > Qrecaa. Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka terhadap draiase yag ada sudah tidak mampu meampug debit air yag masuk di salura tersebut, ii terjadi karea ada beberapa salura di Kompleks Wiagu Palm khususya Ruas Jala Rawasari ukura dimesiya dagkal bahka ada yag tidak memiliki salura. Hal ii berbadig terbalik dega dega debit air yag masuk di salura-salura yag ada. Maka perlu dilakuka perbaika-perbaika serta peambaha salura draiase baru di lokasi peelitia da peambaha pembuata gorog-gorog karea bayak dari salura yag ada fugsiya sudah tidak berjala dega baik, maka dega melihat permasalaha yag ada dilakuka aalisis hidrolika. Dari hasil aalisis maka dilakuka: Membuat sistem draiase yag baru Pembuata ruas salura baru, S(-2), S(2-), S(-4), S(-4), S(5-6), S(6-8), S(5-7), S(7-8), S(9-0), S(9-), S(0-2), S(-2), S(-5), S(5-6), S(7-8), S(8-2), S(9-20), S(9-22), S(4-44), S(9-4), S(9-40), S(7-8), S(7-5), S(5-6), S(-4), S(4-2), S(-), S(-2), S(0-29), S(29-28), S(28-27), S(27-0), S(52-5), S(5-54). Perubaha dimesi salura draiase terhadap salura eksistig yag ada yaitu, S(56-45), S(44-46), S(47-48), S(57-46), S(48-49). Pembuata gorog-gorog baru, G(-6), G(4-5), G(7-9), G(8-0), G(-), G(2-4), G(7-9), G(-5), G(0-2), G(29- ). Perubaha dimesi gorog-gorog terhadap gorog-gorog eksistig yag ada yaitu, G(6-20), G(2-25), G(26-49), G(46-48), G(5-54). PENUTUP Kesimpula Berdasarka hasil aalisis maka disimpulka:. Di Kompleks Wiagu Palm Keluraha Wiagu Satu Kecamata Malalayag Kota Maado sudah memiliki sistem draiase amu sistem tersebut tidak mampu meampug debit air yag masuk salura, karea itu masih perlu peambaha ruas salura serta perubaha dimesi salura eksistig, agar bisa meampug debit air 298

15 yag masuk di salura dega sistem yag direcaaka. 2. Dari lima belas salura eksistig yag ada, lima salura yag perlu perubaha dimesi salura yag barudari delapa goroggorog eksistig ada lima yag perlu dilakuka perubaha dimesi. Peambaha sepuluh gorog-gorog yag baru Sara Perlu adaya kesadara masyarakat utuk tidak membuag sampah di salura draiase serta perlu adaya perawata salura secara ruti oleh masyarakat setempat dega cara kerja bakti utuk membersihka salura dari sedimetasi da sampah agar tidak meumpuk sehigga salura tidak aka tersumbat. DAFTAR PUSTAKA Bada Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG), 207. Data Curah Huja Haria Maksimum Stasiu Wiagu, Maado. Chow, V. T., 964. Hidrolika Salura Terbuka (Ope Chael Hydraulics), Erlagga, Jakarta, hal 44. Direktorat Jedral Pegaira Dept PU, 986. Kriteria Perecaaa Bagia Bagua Stadart Perecaaa Irigasi KP-04, hal 00; 0. Direktorat PLP Dept PU, 202. Tata Cara Peyusua Recaa Iduk Sistem Draiase Perkotaa, hal 24. Soewaro, 995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Utuk Aalisa Data, Nova, Badug, hal 89-90;29. Subarkah, Imam., 980. Hidrologi utuk Perecaaa Bagua Air, Idea Dharma, Badug, hal 44; 48; 55-56; 99. Subramaya K, 987. Flow i Ope Chael, McGraw-Hill Publishig Compay Limited, New Delhi, hal 97. Suripi, Sistem Draiase Perkotaa Yag Berkelajuta, Adi Offset, Yogyakarta, hal 7; 20-2; 27-28; 0-; 4; 67-68; 45. Triatmodjo, Bambag., Hidrologi Terapa, Beta Offset, Yogyakarta, hal ; ;

16 Halama ii segaja dikosogka 00