ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PALAUS DI KELURAHAN LOWU I KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Transkripsi

1 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PALAUS DI KELURAHAN LOWU I KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Iri Eklesia Kereh Alex Biilag, Jeffry S.F. Sumarauw Fakultas Tekik, Jurusa Sipil, Uiversitas Sam Ratulagi Maado irikereh@gmail.com ABSTRAK Sugai Palaus adalah salah satu sugai di kecamata Rataha, kabupate Miahasa Teggara yag bermuara di patai Belag. Tahu 2007 sugai tersebut meluap megakibatka rumah warga da hewa hayut oleh air. Hal ii terjadi karea pembagua pemukima di piggira sugai sepajag 200 meter yag meyebabka peampag basah sugai semaki megecil sehigga pada saat terjadi bajir maka air yag ada di sugai meluap ke daerah yag berada disekitar sugai. Utuk megatasi hal tersebut dibutuhka upaya pegedalia bajir yag dapat dilakuka dega megetahui debit bajir recaa. Data curah huja diperoleh dari hasil pegamata yag berasal dari 1 pos huja da 1 pos klimatologi, yaitu pos huja Nooga Wiebeta da pos klimatologi Tompaso Baru Tumai. Berdasarka metode poligo Thiesse maka data curah huja yag dipakai sebagai dasar perhituga adalah pos huja Nooga Wiebeta dari tahu 2002 s/d Selajutya utuk medapatka besarya debit bajir recaa maka dibutuhka suatu aalisis frekuesi huja dega metode Log Pearso III. Dari hasil besar huja yag didapat, dilakuka simulasi huja alira dega HSS Syder megguaka program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit pucak hasil simulasi dimasukka dalam program komputer HEC-RAS utuk simulasi tiggi muka air pada peampag yag telah diukur. Hasil simulasi meujukka bahwa peampag sugai dari sta , sta , sta , sta , sta da sta tidak dapat meampug debit bajir utuk semua kala ulag. Kata kuci: Debit Bajir Recaa, Tiggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS PENDAHULUAN Latar Belakag Bajir adalah kodisi dimaa meluapya air dari sugai atau daerah alira air laiya yag disebabka oleh turuya huja yag lebat sehigga melibihi kapasitas daya tampug dari sugai tersebut higga megeagi suatu darata atau daerah di sekitar sugai. Bajir merupaka suatu feomea alam yag terjadi disuatu tempat, baik yag disebabka oleh karea luapa air sugai atau saraa peampag kelebiha air laiya. Alira air dari berbagai sumber kejadia yag terhambat dapat meimbulka geaga pada tempat-tempat yag memiliki potesi, misalya pemukima. Geaga yag cukup tiggi da terjadi pada waktu relatif lama aka memberika dampak merugika bagi peududuk. Dampak bajir yag merugika mulai dirasaka sebagai masalah apabila kegiata kehidupa mausia sehari-hari mulai tergaggu. Sugai Palaus, terletak di kabupate Miahasa Teggara di kecamata Rataha yag kodisiya megalami masalah semaki megecilya peampag basah sugai akibat adaya pembagua pemukima di sepajag 200 meter lokasi peelitia sehigga tidak mampu meampug debit air pada saat terjadi huja. Akibatya, pada tahu 2007 sugai tersebut meluap disebabka oleh volume air yag begitu besar, sehigga sugai tidak dapat meampug kelebiha air saat itu. Rumah warga da hewa yag ada di dalam kadag hayut oleh air sugai. Tahu 2016 da 2017 sugai Palaus meluap da meyebabka kerusaka pada rumah warga. Berdasarka uraia peristiwa yag terjadi di atas, maka diperluka suatu cara yag dapat megatasi da meguragi masalah akibat bajir. 235

2 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Lagkah petig yag dapat dibuat adalah dega megaalisis debit bajir da tiggi muka air utuk meramalka seberapa besar debit bajir yag aka terjadi, hasil aalisis debit bajir merupaka iformasi yag petig utuk megetahui tiggi taggul di sugai Palaus. Perumusa Masalah Berdasarka hasil aalisis terhadap kodisi yag terjadi, permasalaha yag meyebabka bajir di sekitar Sugai Palaus adalah peampag sugai yag megecil karea adaya pembagua pemukima di piggira sugai Palaus. Pembatasa Masalah Data debit bajir recaa dihitug utuk periode ulag 5, 10, 50 da 100 tahu. Perhituga di lakuka dega megguaka HEC-HMS utuk aalisis hidrologi da HEC- RAS utuk aalisis hidrolika. Utuk titik kotrol DAS dari peelitia ii berada di Jembata Palaus kemudia megalami kodesasi da berubah mejadi titik air berbetuk awa. Selajutya titiktitik air tersebut jatuh sebagai huja ke permukaa laut da darata. Huja yag jatuh sebagia tertaha oleh tumbuha (itersepsi) da selebihya sampai ke permukaa taah. Sebagia air huja yag sampai ke permukaa taah aka meresap ke dalam taah (ifiltrasi) da sebagia laiya megalir di atas permukaa taah (alira permukaa atau surface ruoff) megisi cekuga taah, daau, da masuk ke sugai da akhirya megalir ke laut. Air yag meresap ke dalam taah sebagia megalir di dalam taah (perkolasi) megisi air taah yag kemudia keluar sebagai mata air atau megalir ke sugai. Akhirya alira air di sugai aka sampai ke laut. Proses tersebut berlagsug terus meerus yag disebut dega siklus hidrologi. Tujua Peelitia Tujua dari peelitia ii adalah megaalisis debit bajir da tiggi muka air di sugai Palaus dega tijaua sepajag 200 m. Mafaat Peelitia Sebagai iformasi megeai kodisi sugai kepada masyarakat yag tiggal di piggira sugai. Sebagai iformasi yag dapat dijadika baha pertimbaga bagi pihak yag berweweag utuk meaggulagi bajir yag terjadi. Sebagai referesi jika ada peelitia lebih lajut. LANDASAN TEORI Siklus Hidrologi Siklus hidrologi merupaka proses berkelajuta dimaa air bergerak dari bumi ke atmosfer da kemudia kembali ke bumi. Air di permukaa taah da laut meguap ke udara. Uap air tersebut bergerak da aik ke atmosfer yag Sumber : C.D. Soemarto edisi ke Gambar 1. Siklus Hidrologi Daerah Alira Sugai Daerah Alira Sugai (DAS) adalah daerah yag dibatasi oleh puggug-puggug guug atau peguuga dimaa semua air huja yag jatuh di daerah tersebut aka megalir meuju sugai utama pada suatu titik yag ditijau. Daerah ii umumya dibatasi oleh batas topografi, berarti ditetapka berdasarka pada alira permukaa, da buka ditetapka berdasar pada air bawah taah karea permukaa air taah selalu berubah sesuai dega musim da tigkat kegiata pemakaia. 236

3 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Bajir Bajir merupaka suatu keadaa sugai dimaa alira airya tidak tertampug oleh palug sugai, karea debit bajir lebih besar dari kapasitas sugai yag ada. Aalisis curah huja Utuk medapatka curah huja rata-rata dari hasil pegukura huja dibeberapa stasiu pegukura, diguaka cara poligo Thiesse. Metode ii memperhitugka bobot dari masigmasig stasiu yag mewakili luasa disekitarya. R = A 1R 1 +A 2 R 2 + +A R A 1 +A 2 + +A. (1) Aalisis Frekuesi Aalisis frekuesi bertujua utuk mecari hubuga atara besarya suatu kejadia ekstrim (maksimu atau miimum) da frekuesiya berdasarka distribusi probabilitas. Data yag diguaka adalah data debit atau huja maksimum tahua, yaitu data terbesar yag terjadi selama satu tahu, yag terukur selama beberapa tahu (Bambag Triatmodjo,2008). Tujua dari aalisis frekuesi data hidrologi adalah mecari hubuga atara besarya kejadia ekstrim terhadap frekuesi kejadia dega megguaka distribusi probabilitas. Aalisis Kualitas Data Data outlier adalah data yag secara statistik meyimpag jauh dari kumpula dataya. Peyimpaga biasaya diakibatka oleh kesalaha pada saat pembacaa. Uji data outlier bertujua utuk mecari data curah huja yag meyimpag dari kumpula dataya serta megoreksi data tersebut ke batas tertiggi ataupu teredahya. Uji data outlier mempuyai 3 syarat, yaitu: 1. Jika Cs log 0,4 maka: uji outlier tiggi, koreksi data, uji outlier redah, koreksi data. 2. Jika Cs log -0,4 maka: uji outlier redah, koreksi data, uji outlier tiggi, koreksi data. 3. Jika -0,4 < Cs log < 0,4 maka : uji outlier tiggi atau redah, koreksi data. Rumus yag diguaka: S log Cs log = log X log X i1 logx = 1 logxi i=1 ( 1).....(2) 2... (3) ( 1)( 2)S log 3 (x i x ) 3 i=1.(4) Outlier tiggi: Log x h = log x K. S log. (5) Outlier redah: Log x l = log x K. S log (6) Parameter Statistik Aalisis parameter statistik yag diguaka dalam aalisis data hidrologi yaitu: cetral tedecy, stadar deviasi, koefisie variasi, kemecega (skewess) da koefisie pucak. a. Pegukura Cetral Tedecy Pegukura cetral tedecy adalah pegukura yag mecari ilai rata-rata kumpula variable (mea). X = 1 X N i=1 i...(7) b. Stadar Deviasi Stadar deviasi adalah suatu ilai pegukura dispersi terhadap data yag dikumpulka. Data yag kurag dari 100 megguaka rumus Fisher da Wicks dalam meghitug stadar deviasi. S = i=1 (X i X ) (8) c. Koefisie Kemecega (Skewess) 237

4 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujuka derajat ketidaksimetria dari suatu betuk distribusi. i=1 Cs = (X ( 1)( 2). S 3 i X ) 3 (9) d. Koefisie variasi Koefisie variasi adalah ilai perbadiga atara deviasi stadar dega ilai rata-rata hituga suatu distribusi. S Cv = X..(10) e. Koefisie kurtosis Pegukura kurtosis dimaksudka utuk megukur kemecega dari betuk kurva distribusi, yag umumya dibadigka dega distribusi ormal. Koefisie kurtosis diguaka utuk meetuka keruciga kurva distribusi, da dapat dirumuska sebagai berikut: Ck = 2 ( 1)( 2)( 3).S 4 (X i X ) 4 i=1. (11) Pemiliha Tipe Distribusi Parameter-parameter yag diguaka sebagai lagkah awal peetua tipe distribusi adalah Cs, Cv, Ck. Kriteria pemiliha utuk tiap tipe distribusi berdasarka parameter statistic adalah sebagai berikut : 1. Tipe distribusi Normal Cs 0; Ck 3 2. Tipe distribusi Log Normal Cs 3Cv 3. Tipe distribusi Gumbel Cs 1.139; Ck 5,4 Bila kriteria ketiga sebara di atas tidak memeuhi, kemugkia tipe sebara yag cocok adalah: 3. Tipe distribusi Log Pearso III Huja Efektif The Soil Coservatio Service (SCS, 1972, dalam Chow 1988) telah megembagka metode utuk meghitug huja efektif dari huja deras, dalam betuk persamaa berikut: P e = (P 0,2 S)2 P+0,8 S...(12) S = (13) CN Aalisis Hidrologi Dalam aalisis hidrologi yag dihitug adalah debit bajir recaa. Debit bajir recaa adalah debit bajir maksimum dari suatu sugai atau salura yag besarya didasarka pada periode ulag tertetu. Debit bajir recaa, dijadika dasar dalam merecaaka suatu bagua hidrolis dega tujua agar bagua yag direcaaka mampu meerima jumlah bajir yag kemugkia terjadi pada periode ulag yag direcaaka. Dalam megaalisis debit bajir recaa aka diguaka program/software HEC-HMS. Hidrograf Satua Sitetis Kosep Hidrograf Satua Sitetis (HSS) dikembagka utuk meuruka hidrograf satua suatu DAS dega cara sitetis. Kosep Hidrograf Satua Sitetis didasarka pada karakteristik fisik dari DAS. Parameter parameter yag umum dipakai dalam perhituga Hidrograf Satua Sitetis atara lai: Luas DAS, Pajag sugai, Keladaia DAS, jumlah pertemua sugai, kerapata jariga da orde sugai. Terdapat beberapa model Hidrograf Satua Sitetis yaitu HSS SCS, HSS Syder, HSS Nakayasu, HSS Gama 1, HSS Limatara. Hidrograf Satua Sitetik Syder (1938) medapatka da megembagka hidrograf satua DAS amerika serikat yag berukura km 2 dega meghubugka usur usur hidrograf satua dega karakteristik DAS akibat huja 1 cm. Syder memilih 3 parameter yaitu: lebar dasar hidrograf, debit pucak, da kelambata lembah yag diaggap memadai utuk medefiisika hidrograf satua (I Made Kamiaa, 2011). Usur -usur hidrograf satua yag diguaka dalam HSS syder adalah: - Debit pucak (Q p, m 3 /dt). 238

5 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Waktu dasar (T b, jam). - Durasi huja (t r, jam). Karakteristik DAS yag diguaka adalah: - Luas DAS (A, km 2 ) - Pajag alira utama (L, km) - Jarak atara titik berat DAS dega outlet yag diukur di sepajag alira utama (L c, km). Alira Laggeg (Steady Flow) Alira dikataka laggeg (steady flow) jika semua karakteristik alira tidak berubah selama selag waktu tertetu seperti kecepata, kedalama alira, da sebagaiya. Aalisis hidrolika peampag sugai dihitug dega megguaka program HEC-RAS. Dega aalisis ii dapat diketahui elevasi muka air pada peampag sugai saat suatu debit air melalui sugai tersebut. Data-data yag diperluka dalam aalisis peampag sugai adalah : Sumber: Buku Tekik Perhituga Debit Recaa Bagua Air, I Made Kamiaa. Gambar 2. Posisi L Da Lc Pada Suatu DAS Jika t r atau periode huja sama dega t p/5.5 maka rumus perhituga adalah sebagai berikut: Debit pucak (Q p, m 3 /s) Waktu dasar (T b, jam) Durasi huja (t r, jam) Usur-usur hidrograf tersebut dihubugka dega: Luas DAS (A, km) Pajag alira sugai (L, km) Jarak atara titik berat DAS dega outlet yag diukur di sepajag alira utama (L c, km) t p = 0.75 C t (L L c ) 0.3 (13) T p = 0.5 t r + t p....(14) q p = 2.75 ( C p t p )...(15) T b = t p..(16) Jika t p/5.5 atau periode huja tidak sama dega t r melaika sama dega tr maka persamaa aka mejadi: t p R = t p + (tr t r )/4...(17) T p R = 0.5 tr + t p R..(18) q p R = 2.75 ( C p t p R )... (19) 1. Peampag memajag sugai 2. Potoga melitag sugai 3. Data debit yag melalui sugai 4. Agka maig peampag sugai Persamaa Dasar utuk Perhituga Profil Alira Dalam ilmu hidrolika dasar, diketahui bahwa jumlah eergi yag melalui suatu peampag salura dapat diyataka sebagai tiggi air, yag setara dega jumlah dari ketiggia di atas suatu bidag persamaa, tiggi tekaa da tiggi kecepata. z 1 + y 1 + α 2 1V 1 = z 2g 2 + y 2 + α 2 2V 2 + h 2g e.19 Kehilaga eergi di atara 2 peampag melitag disebabka oleh geseka da perubaha lebar salura. Kehilaga eergi dapat dihitug dega rumus sebagai berikut: h e = L S f + C α 2V 2 2 α 2 1V 1 2g 20 2g Pajag jagkaua alira yag diukur L dapat dihitug dega rumus sebagai berikut: L = L lobq lob +L ch Q ch +L rob Q rob..21 Q lob +Q ch +Q rob Rumus Maig Salah satu pedekata dalam perhituga hidraulik sugai adalah dega megguaka rumus 239

6 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Maig yag megaggap alira sugai adalah alira tetap sebagai berikut : V = 1 3 R2 1 2 S.21 R = A P...22 Program Komputer HEC-RAS HEC-RAS adalah system software teritegrasi, yag didesai utuk diguaka secara iteraktif pada kodisi tugas yag beraeka macam. System ii terdiri dari iterface grafik peggua, kompoe aalisa hidrolika terpisah, kemampua maajeme da tampuga data, fasilitas pelapora da grafik. Sistem HEC-RAS pada akhirya aka memuat tiga kompoe aalisa hidrolika satu dimesi utuk : Prosedur Peelitia Skripsi ii disusu berdasarka studi kasus melalui pegamata lagsug di lapaga yag disertai dega aalisis berdasarka metode-metode da formula yag tersedia. Baga alir (1) Perhituga profil muka air alira sergam (steady flow), (2) Simulasi alira tidak seragam, (3) Perhituga trasport sedime dega batas yag bisa dipidahka METODOLOGI PENELITIAN Gambara Umum Lokasi Peelitia Desa Lowu yag merupaka obyek dari peelitia ii terletak di Kecamata Rataha Kabupate Miahasa Tegggara dega ibu kota Rataha. Luas Kabupate Miahasa Teggara 730,62 km 2. Kabupate Miahasa Terdiri dari 12 Kecamata da 144 Desa/Keluraha (135 Desa da 9 Keluraha). Gambar 3. Lokasi Peelitia LOKASI HASIL DAN PEMBAHASAN Data curah huja yag diguaka dalam aalisis ii adalah data curah huja haria maksium yag bersumber dari Balai Wilayah Sugai Sulawesi I. Stasiu pegamata dilakuka pada Pos huja Nooga Wiebeta da Pos Klimatologi Tompaso Baru Tumai dega periode pecatata tahu 2002 sampai tahu Tabel 1 Data Curah Huja Haria Maksimum Tahu Curah huja haria Maksimum (mm) Stasiu Nooga Wiebeta Stasiu Tompaso Baru Tumai

7 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Sumber : Balai Wilayah Sugai Sulawesi 1 Tabel 3. Curah Huja Rata-Rata Aalisis data outlier Tabel 2. Data Curah Huja Haria Maksimum setelah uji outlier No Tahu TAHUN Nooga Wiebeta Tompaso Tumai R Sumber : Google Earth Gambar 4. Poligo Thiesse Aalisis Frekuesi Rata-rata : X = 1 Xi i=1 X = 1 15 (2698,5) X = 179,9 Stadar Deviasi 1 S = (Xi X )² 1 i=1 1 S = 15 1 (9335,8) = 25,8 Koefisie Skewees Cs C S = i1 X X 1 2S 3 i 15(106369,9) (15 1)(15 2)(25,8 3 ) 3 241

8 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: = 0,5 Pegukura Kurtosis Ck = 2 ( 1)( 2)( 3). S 4 (X i X ) 4 C k = i= ( ,0) (15 1)(15 2)(15 3)(25,8⁴) = 5,6 Koefisie Variasi (Cv) Cv = S X = = 0,1 Peetua tipe distribusi adalah dega melihat kecocoka ilai dari parameter statistik Cs, Cv da Ck dega syarat utuk tiap tipe distribusi. S log log X log X i1 ( 1) = = 0.1 Koefisie Skewess (Kemecega): C Slog X = = ( 1)( 2). (S log ) 3 15 (15 1)(15 2) = 0.1 Tabel 5. Curah Huja Recaa 2 (Xi X ) 3 i=1 Tabel 4. Peetua Tipe Distribusi Pola Huja Jam-Jama Pada peelitia ii megguaka pola huja dari daerah Maado da sekitarya. Perhituga dilakuka dega cara besar huja dari tiap kala ulag dikalika dega % distribusi huja. Pola huja jam-jama yag diguaka Tabel 6. Pola Distribusi Huja Kota Maado da Sekitarya Aalisis Curah Huja Recaa Rata rata hitug: = ,8 = 2,3 logx = 1 logxi i=1 Simpaga Baku: Sumber: Haiedo Pratama Salem 2016 Tabel 7. Distribusi Huja Recaa Tiap Kala Ulag Besar huja Jam ke - Kala Ulag Tahu Tahu Tahu tahu

9 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Tabel 8. Nilai Curve Number Tabel 9. Kriteria Nilai Nash Sutchliffe Efficiecy Aalisis Debit Bajir Recaa Data parameter DAS sebagai berikut : A = 6,5 km 2 L = 7,5 km Lc = 3,3 km Ct = 1,5 Perhituga dilakuka dega persamaa sebagai berikut: t p = 0.75 C t (L L c ) 0.3 = (7,5 3,3) 0.3 = 2,95 jam Dega t r = 1 jam, ilai t p aka dimasukka pada persamaa t p = tr 5.5 2,95 = 0,536 Jam 5.5 Karea t p jam, maka ilai lag time aka dihitug dega ilai tr = 1 jam da ilai t r = 0,536 jam t p R = t p + (tr t r )/4 = 2,95 + (1 0,536)/4 = 3,066 Jam Kalibrasi Parameter DAS HSS Syder Kalibrasi merupaka suatu proses dimaa ilai hasil perhituga dibadigka dega ilai hasil observasi lapaga. Gambar 7. Parameter DAS Hasil Kalibrasi Hasil Simulasi Debit Bajir dega Program Komputer HEC-HMS Gambar 8. Hasil Simulasi HEC-HMS kala ulag 5 Tahu Gambar 5. Grafik Hasil dalam program HEC-HMS Gambar 10. Hasil Simulasi HEC-HMS kala ulag 10 Tahu Gambar 6. Keteraga hasil kalibrasi 243

10 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: Gambar 11. Hasil Simulasi HEC-HMS kala ulag 50 Tahu Gambar 15. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta 0+60 Gambar 12. Hasil Simulasi HEC-HMS kala ulag 100 Tahu Hasil Simulasi Tiggi Muka Air dega Program Komputer HEC-RAS Gambar 16. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta 0+80 Gambar 13. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta 0+20 Gambar 17. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta Gambar 14. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta 0+40 Gambar 18. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta

11 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: PENUTUP Gambar 19. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta Gambar 20. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta Gambar 21. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta Kesimpula Dari hasil simulasi, besarya debit recaa yag diperoleh yaki, Utuk kala ulag 5 tahu debit recaa sebesar 3,4 m 3 /s dega kodisi peampag sugai pada sta , sta , sta , sta , sta da sta tidak dapat meampug debit bajir. Utuk kala ulag 10 tahu debit recaa sebesar 4 m 3 /s dega kodisi peampag sugai pada sta , sta , sta , sta , sta da sta tidak dapat meampug debit bajir. Utuk kala ulag 50 tahu debit recaa sebesar 5,3 m 3 /s dega kodisi peampag sugai pada sta , sta , sta , sta , sta da sta tidak dapat meampug debit bajir. Utuk kala ulag 100 tahu debit recaa sebesar 5,9 m 3 /s dega kodisi peampag sugai pada sta , sta , sta , sta , sta da sta tidak dapat meampug debit bajir. Perbedaa beragam debit bajir recaa utuk berbagai kala ulag dipegaruhi oleh berbagai faktor dalam DAS Palaus yaitu koefisie peutup laha, kelambata waktu di dalam DAS, da koefisie Cp dalam perhituga megguaka HSS Syder. Faktor kemiriga turut mempegaruhi tiggi muka air pada suatu peampag sugai karea peampag yag berada di daerah ladau kecepata aliramejadi lebih lambat sehigga tiggi muka air mejadi besar. Sara 1. Perlu adaya pembagua taggul dega tiggi yag sesuai utuk meaggulagi bajir 2. Perlu mejaga kebersiha sugai dari pembuaga sampah Gambar 22. Hasil Simulasi HEC-RAS Sta

12 Jural Sipil Statik Vol.6 No.4 April 2018 ( ) ISSN: DAFTAR PUSTAKA. Data Huja Haria Pos Huja Nooga-Wiebeta Balai Wilayah Sugai Sulawesi 1, Maado. Data Huja Haria Pos Klimatologi Tompaso Baru-Tumai Balai Wilayah Sugai Sulawesi 1, Maado HEC-HMS Techical Referece Maual. Hydrologic Egieerig Ceter, U.S Army Corps of Egieers, USA HEC-RAS 5.0 Hydraulic Referece Maual. Hydrologic Egieerig Ceter, U.S Army Corps of Egieers, USA Chow, V. T Hidrolika Salura Terbuka (Ope Chael Hydraulics). Erlagga, Jakarta Sri Harto Aalisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kamiaa, I. M Tekik Perhituga Debit Recaa Bagua Air. Graha Ilmu, Yogyakarta Kapatouw, Billy. Aalisis Debit Da Tiggi Muka Air Sugai Paiki Di Kawasa Hollad Village. Jural Sipil Statik Vol. 5 Februari 2017 (21-29) ISSN: , Maado. Siswoyo, Hari Pegembaga Model Hidrograf Satua Sitetis Syder utuk Daerah Alira Sugai Di Jawa Timur. Jural Tekik Pegaira Vol. 2, No 1, Malag. CD. Soemarto Hidrologi Tekik. Edisi Kedua. Erlagga, Jakarta. Soewaro Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Utuk Aalisa Data. Nova, Badug. Bambag Triatmodjo Hidrologi Terapa. Betta Offset, Yogyakarta. 246