EVALUASI DRAINASE DESA SUPENUH DESA SUPENUH,KECAMATAN SUGIO,KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi

1 EVALUASI DAINASE DESA SUPENUH DESA SUPENUH,KECAMATAN SUGIO,KABUPATEN LAMONGAN Husi Mubarok¹, Nur Azizah Affady² ¹Program Studi Tekik Sipil Fakultas Tekik Sipil Uiversitas Islam Lamoga ²Dose Fakultas Tekik Sipil Uiversitas Islam Lamoga, urazizah_5@yahoo.com Daerah yag mejadi objek perecaaa sistem draiase ii adalah Desa Supeuh kecamata Sugio Kabupate Lamoga.Di kawasa Desa Supeuh ii serig terjadi permasalaha ifiltrasi air huja yag meyebabka geaga-geaga air. Oleh karea itu dilakuka perecaaa draiase utuk megatasi geaga air di kawasa Desa Supeuh ii.pada saat ii kodisi di Desa Supeuh sudah ada salura air amu masih kurag.karea air masih belum bisa lacar dialirka sehigga masih terdapat geaga-geaga air.apabila pada saat huja lebat salura yag ada tidak dapat meampug air,sehigga air meluap kejala da tetuya aka meggaggu aktifitas warga sekitar. Metode yag diguaka Utuk meghitug Curah Huja Haria Maksimum (HHM) diguaka tiga metode yaitu : Metode Gumbel da Metode Log Perso Tipe III. Dari Kedua metode perhituga HHM tersebut, dipilih HHM dega megguaka metode Gumbel. Hal ii dikareaka cakupa ilaiya lebih besar sehigga HHM metode Log Pearso III sudah tercakup di retag keyakia tersebut.sedagka metode yag diguaka dalam meetuka itesitas huja dapat diguaka dua metode yaitu metode Hasper Weduwe da metode Va Bree.Namu ilai I yag diguaka utuk perhituga dimesi salura megguaka ilai I dari metode Va Bree dega PUH 0 tahu Kata Kuci : Curah Huja Haria Maksimum (HHM), Curah huja rata-rata, Dimesi salura,elevasi Salura. I. PENDAHULUAN Desa atau Kampug merupaka tempat bagi bayak orag utuk melakuka berbagai aktivitas,maka utuk mejami kesehata da keyamaa pedudukya harus ada saitasi yag memadai,misalya draiase.dega adaya draiase tersebut geaga air huja atau air limbah rumah tagga dapat disalurka sehigga geaga air dapat dihidari da tidak aka meimbulka dampak gagua kesehata pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak aka tergaggu. Draiase merupaka suatu sistem utuk meyalurka air huja yag berada di permukaa.sistem ii mempuyai peraa yag cukup petig dalam meciptaka ligkuga yag sehat,bersih da yama,apalagi di daerah yag berpeduduk padat.draiase juga merupaka salah satu fasilitas dasar yag diracag sebagai sistem gua memeuhi kebutuha masyarakat da merupaka kompoe petig.secara umum draiase didefiisika sebagai seragkaia bagua air yag berfugsi utuk meguragi atau membuag kelebiha air.draiase juga diguaka sebagai usaha utuk megotrol kualitas air taah dalam kaitaya dega saliitas,dimaa draiase merupaka suatu cara pembuaga kelebiha air yag tidak diigika pada suatu daerah,serta caracara peagggulaga akibat yag ditimbulka oleh kelebiha air tersebut. Dari sudut padag yag lai, draiase adalah salah satu usur dari prasaraa umum yag dibutuhka masyarakat dalam ragka meuju kehidupa yag ama,yama,bersih da sehat.prasaraa draiase di desa Supeuh berfugsi utuk megalirka air(meyalurka air)ke sugai sebagai alira utama salura. Daerah yag mejadi objek perecaaa sistem draiase ii adalah Desa Supeuh kecamata Sugio Kabupate Lamoga.Di kawasa Desa Supeuh ii serig terjadi permasalaha ifiltrasi air huja yag meyebabka geaga-geaga air. Oleh karea itu dilakuka perecaaa draiase utuk megatasi geaga air di kawasa ii.pada saat ii kodisi di Desa Supeuh sudah ada salura air amu masih kurag.karea air masih belum bisa lacar dialirka sehigga masih terdapat geaga-geaga air,apabila pada saat huja lebat salura yag ada tidak dapat meampug air,sehigga air meluap kejala da tetuya aka meggaggu aktifitas warga sekitar. MAKSUD DAN TUJUAN Perecaaa sistem draiase ii dimaksudka utuk meyalurka air huja yag megalir di Desa Supeuh secepat mugki ke bada air peerima,sehigga di daerah trersebut tidak terjadi geaga-geaga yag dapat meggagu aktifitas masyarakat.pecegaha seperti ii sagat petig dilakuka agar tidak membawa dampak yag merugika kehidupa masyarakat. Sejala dega maksud perecaaa,tujua dari perecaaa sistem draiase ii adalah utuk merecaaka sistem salura draiase yag bear sehigga dapat megedalika laju alira

2 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No air,sehigga tidak ada lagi geaga-geaga air yag atiya aka berdampak buruk terhadap masyarakat. Adapu maksud da tujua dari peelitia ii juga,utuk memberika persoala sehigga dapat meemuka ide-ide kreatif tetag salura draise yag sesuai dega keadaa dilapaga tetuya dega kaidah-kaidah perecaaa.da juga dapat diguaka sebagai baha pertimbaga bagi pemeritah desa bila igi membuat salura draiase. II. METODE PENELITIAN Pada metode peelitia terdapat beberapa lagkah yag harus dilakuka utuk medapatka hasil dari peelitia yag meliputi studi pedahulua utuk megetahui karakteristik salura draiase, kemudia dilajutka dega peetua lokasi survei. Lagkah selajutya adalah idetifikasi permasalaha merupaka pegeala permasalaha yag aka dibahas. Lalu dilajutka dega pegumpula data sekuder da data primer. Data sekuder yag dicari adalah peta lokasi da dampak terhadap masyarakat bila ada sistem salura draiase. Sedagka utuk data primer, data yag diperluka adalah data, kodisis salura yag sekarag,kodisi struktur taah da data rata-rata volume air. Dari data primer da data sekuder dapat diaalisis kierja salura air yag ada saat ii. Gambara Umum Lokasi Studi Luas Wilayah Admiistrasi Desa Supeuh memiliki luas wilayah 77 Ha/m² terbagi mejadi 4 dusu,yaitu dusu Mambug,Dusu adu Tawag,Dusu Supeuh,Dusu Sumampir Keadaa fisisk lokasi Studi a. Keadaa Geografis Letak Desa Supeuh terletak pada pada 6".5' 54' sampai dega 7'3' 6" litag selata da.4'44" bujur timur. Desa Sugio termasuk ke dalam iklim tropis da mempuyai curah huja tertiggi pada bula Jauari-April,da tigkat curah huja terkecil terjadi pad bula Oktober-Desember. Suhu rata-rata di Desa Supeuh berkisar atara 3-5 C. Desa Supeuh memiliki beberapa batas wilayah yag meghubugka dega beberapa Desa yag lai,diataraya: : Sebelah Utara : Desa Lebak Adi Sebelah Timur : Desa Sugio,Kalipag Sebelah Selata : Desa Karag Sambi Galih Sebelah Barat : Desa Pagkat ejo b. Keadaa Topografi Desa Supeuh adalah salah satu desa yag berada di kecamata Sugio yag berada di wilayah bagia tegah Kabupate Lamoga, dega jarak orbitasi + 5 Km dari ibu kota Kabupate Lamoga,. Desa Supeuh, dega ketiggia + 6 meter di atas permukaa laut, Desa Speuh ii berada di daerah yag berdatara redah c. Kodisi Tata Gua Laha Pola pegguaa laha yag ada di suatu daerah adalah merupaka suatu ruaga hasil gabuga aktivitas mausia, sesuai dega tigkat tekologi, jeis usaha, kodisi fisik, jumlah peduduk, serta ketersediaa laha yag ada di suatu wilayah. Luas wilayah Desa Supeuh adalah 77 Ha/M² yag terdiri atas berbagai jeis pegguaa taah dega ricia seperti pada tabel berikut. Tabel. Luas Wilayah Berdasarka Pegguaa Laha Desa Supeuh Tahu 00 Jeis Pegguaa Laha Luas (Ha/m²) Taah Fasilitas Umum 8, Taah Tegal 37,5 Taah Pekaraga/ Bagua 6,3 Taah lai-lai 5 Sumber:Pemeritah Desa Supeuh Peyusua Aalisa Suatu sistem draiase agar dapat berfugsi dega baik, maka perlu diperhatika hal hal sebagai berikut: Pola arah alira. Arah alira dapat ditetuka dega melihat peta yag sudah ada,sehigga dapat megetahui tolerasi lamaya geaga dari daerah recaa. Situasi da kodisi fisik daerah studi. Situasi da kodisi fisik daerah yag ada ataupu yag sedag direcaaka perlu diketahui:.data Kodisi Salura yag sekarag. Kebutuha kapasitas peampuga salura driase. 3.Gambara prioritas secara garis besar Semua hal diatas dimaksudka agar dalam peyusua tata letak sistem salura draiase tidak terjadi pertetaga kepetiga.peetua tata letak salura draiase bertujua utuk mecapai sasara sebagai berikut:. Sistem jariga salura draiase dapat berfugsi sesuai tujua.. Meeka dampak terhadap ligkuga(dampak egatif) 3. Dapat bertaha lama ditijau dari segi kostruksi da fugsiya. Pembahasa Perecaaa a.sumber air Sumber air yag megalir di alira ii, itu berasal dari air huja b.perecaaa Betuk Salura Salura direcaaka adalah salura tertutup.da salura ii dibuat dari beto tidak bertulag, berbetuk persegi.betuk salura ii dipilih karea dilihat dari lokasi yag ramai aka aktifitas sehigga sistem ii yag tepat utuk daerah Supeuh.Karea Sistem ii megalirka air dari jala ke dalam salura megguaka street ilet.da dipasag rogga-rogga yag

3 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No diguaka sebagai alat yag megalirka air dari jala kedalam salura draiase. III. PEHITUNGAN DAN ANALISA Data Curah Huja Haria Maksimum stasiu pegamata yag terdapat pada daerah perecaaa adalah stasiu pegamat Waduk Godag,yag terdapat di Desa Godag Lor Kec Sugio.Adapu data curah huja selegkapya selama periode pegukura 0 tahu dapat dilihat pada tabel di bawah ii Tabel. Data Curah Huja Stasiu Pegamata Waduk Godag Th TAHUN B U L A N TAHUNAN JAN PEB MA AP MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES Total (mm/th) Sumber: DPU Pegaira kec Sugio 4 (mm) Perhituga Curah Huja ata-ata Sebelum meghitug curah huja rata rata dari stasiu pegamat huja, maka terlebih dahulu perlu dihitug luas catchmet area dari stasiu pegamat huja. Perhituga luas catchmet area tersebut dilakuka secara maual dega cara meghitug luasa yag ada di peta, kemudia megalikaya dega skala peta. Skala peta adalah :.500. Berikut ii adalah peta Wilayah Desa Supeuh utuk perhituga curah huja rata-rata. Perhituga curah huja rata rata dalam perecaaa ii megguaka metode Thiesse. Dihitug dahulu luas pegaruh tiap stasiu pegamat dega cara sebagai berikut : Luas catchmet area stasiu adalah sebagai berikut : Stasiu L (x500) x (x500) 50000x 0 7 m,3 km Setelah dilakuka perhituga pada stasiu, maka total luas keseluruha Wilayah Desa Supeuh adalah :,3 km Pada Metode Thiesse ii, faktor pegaruh daerah yag diwakili oleh Stasiu Pegamat Huja merupaka hal yag petig dalam meghitug curah huja rata-rata. Faktor pegaruh daerah tersebut biasaya disebut dega Faktor Pembobot (Koefisie Thiesse). Besarya faktor pembobot tergatug dari luas daerah pegaruh (Stasiu Pegamat) yag dibatasi oleh poligo-poligo yag memotog tegak lurus pada tegah-tegah garis peghubug atara dua stasiu. umus yag diguaka utuk meghitug curah huja rata-rata dega Metode Thiesse, yaitu: A Dega: A i i

4 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No Curah Huja ata-ata daerah (mm) A i Luas cathmet area utuk Stasiu i (Km ) A Luas cathmet area Stasiu Total (Km ) i Curah Huja Stasiu i pada tahu i (mm) Cotoh perhituga curah huja rata-rata pada tahu 004 : 004,3,3 mm 004 Utuk perhituga Curah Huja pada tahu berikutya dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ii: Tabel 3. Curah huja Metode Thiesse No. Tahu Stasiu (mm) total 936 rata-rata 97 Dari Tabel di atas, maka diperoleh ilai total Total sebesar 936 mm Maka, rata-rata total dari 0 data (936/0) 97 mm Curah Huja Haria Maksimum (HHM) Utuk meghitug huja haria maksimum diguaka tiga metode yaitu : Metode Gumbel da Metode Log Perso Tipe III. Metode Gumbel Dalam metode ii, data curah huja rata-rata daerah disusu secara perigkat, yaki dari data huja yag terbesar meuju yag terkecil. Data yag dipakai dari data curah huja yag didapatka dari peghituga megguaka metode Thiesse.Hal itu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perigkat Curah Huja ata-rata Daerah No i i- (i-) Jumlah Sumber:Hasil Perhituga Dari tabel di atas, dapat ditetuka : 936 i 97 0 Meetuka stadar deviasi ( ) : i 658 8,34 9 Utuk 0, dari Table of educed Mea ( Y ) ad educed Stadard Deviatio ( ) terlampir didapatka :,068 Y 0,536 Curah huja haria maksimum dihitug dega megguaka rumus : T Cotoh perhituga : PUH (T) tahu,y 0,3665 Maka T 0 Y Y t Y Y 0 8, ,3665 0, ,8 mm

5 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No etag keyakia (Covidece Iterval) dihitug dega rumus : 90 % t (α),64 Y Y k 0 b 0,3( 0,478) 0,83 0,3665 0,536,065-0,478,3k, k, ( 0,478) b 0,83x8,34 S e N 0 5,89 k,64x5,89 5,073 T dega a (90%) 84,84 ±5,073 Utuk hasil perhituga laiya (HHM metode Gumbel da etag Keyakiaya) dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. HHM Metode Gumbel da etag Keyakiaya PUH Yt (mm) K b S e k T dega a90% , ,89 5,073 84,8 ± 5, ,044 0,95,763 3,48 53,7 7,044 ± 53, ,97.60,43 44,76 7,6 8,97 ± 7, , ,304 60,88 99,84 30,49 ± 99, ,85 3,08 3,598 7,9 9,57 35,85 ± 9,57 Metode Log Perso Type III Data curah huja rata-rata daerah disusu terlebih dahulu dari data yag terbesar ke yag terkecil. Hal tesebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perigkat Curah Huja ata-ata utuk Metode Log Perso III No i XiLog i (Xi-Xi rata) (Xi-Xi rata)² (Xi-Xi rata)³,087 0,08 0,0664 0,006,087 0,08 0,0664 0, ,07 0,09 0, , ,064 0,085 0,0075 0, ,045 0,066 0, , ,045 0,066 0, , ,037 0,058 0, , ,07 0,038 0, , ,009 0,03 0,0009 0, ,004 0,05 0, , ,986 0,007 0, , ,986 0,007 0, , ,963-0,06 0, , ,954-0,05 0, , ,903-0,076 0, , ,94-0,055 0, , ,908-0,07 0, , ,85-0,8 0, , ,86-0,53 0, , ,806-0,73 0,0997-0,00578 Jumlah 39,573 0, , Xi rata,979

6 Berdasarka tabel di atas, maka dapat ditetuka ilai : x x i , Meghitug besarya harga deviasi rata rata dega rumus (3) x Meghitug harga skew coefficiet dega rumus (4) 3 N xi x C s 3 N N x 0 ( 0, ) ,667 Berdasarka harga skew cofficiet (Cs) yag diperoleh da harga periode ulag (T) yag ditetuka, dapat diketahui ilai Kx dega megguaka tabel yag terdapat pada lampira Cotoh perhituga : PUH (T) tahu Kx 0,040 (berdasarka lampira tabel) Meghitug X t dega rumus (6) x i N X t X Kx x,44 + (0,040)(0,045097) X t,03 Meghitug perkiraa harga HHM utuk PUH (T) dega rumus x X T T 0 0,03 03,06 mm Utuk hasil perhituga yag lai dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7. HHM Metode Log Perso III PUH Kx Kx.tx Xt t ,00346,03 03, ,07684,056, ,06933,0859, ,4635,6 3, ,63987,49 38,963 Dari kedua metode perhituga HHM tersebut, dipilih HHM dega megguaka metode Gumbel. Hal ii dikareaka cakupa ilaiya lebih besar sehigga HHM metode Log Pearso III sudah tercakup di retag keyakia tersebut. Cotoh perhituga: PUH tahu HHM Gumbel k 4.9 Maka dari data di atas dapat diketahui retag ilai HHM HHM k < < HHM + k 84,8 5,073 < < 84,8 +5,073 59,747 < < 09,893 Setelah dibadigka teryata ilai HHM dari metode Log Perso III (03,06) tidak termasuk dalam retag ilai, sehigga diguaka ilai HHM Metode Gumbel. Utuk mecari ilai pada masig-masig PUH juga dilakuka hal yag sama. Nilai selegkapya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Perbadiga Metode HHM Gumbel dega Log Pearso III PUH HHM GUMBEL k HHM G - k HHM G + k HHM LOG PESON 84,8 5,073 59,747 09,073 03,06 84,8 5 7,044 53,7 8,774 5,34,66 7, ,97 7,6 57,37 300,57,8708 8, ,49 99,84 0,65 40,33 3,3 30, ,85 9,57 33,8 47,4 38,963 35,85 Aalisa Itesitas Huja Dalam meetuka itesitas huja dapat diguaka dua metode yaitu metode Hasper Weduwe da metode Va Bree. Metode Va Bree 6

7 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No Utuk perhituga dipakai HHM dega metode Gumbel da dicari itesitas hujaya. Hasil perhituga selegkapya dapat dilihat pada Tabel 8 Cotoh perhituga : PUH tahu 4 84,8 mm 4 90% I 4 90% X 84,83 9, mm/jam Tabel 9. Perhituga Itesitas PUH Metode Va Bree PUH (T) HHM GUMBEL (mm/4jam) I ( mm/jam ) 84,8 9, ,044 38, ,97 5, ,49 67, ,85 79,39 Sumber : Perhituga Data Dega membadigka itesitas tersebut dega itesitas huja kota Jakarta, maka itesitas huja pada durasi tertetu diperoleh dega melihat cotoh perhituga berikut : Cotoh perhituga : Itesitas PUH tahu mm/jam Itesitas PUH tahu Kota Jakarta pada durasi 0 meit 36 mm/jam Itesitas PUH tahu Kota Jakarta pada durasi 40 meit mm/jam Utuk PUH tahu, durasi 0 meit : 3,078 I (,0) x mm/jam Sehigga didapatka hasil perhituga selegkapya pada Tabel 0. Tabel 0.Itesitas Huja Berdasarka Metode Va Bree Durasi Itesitas Huja (mm/jam) utuk PUH (Th) (meit) ,504,8 66,76 348, , ,598 80,64 36,98 30,35 333,44 0 9,693 63,438,3 6,649 85, ,065 4,79 64,857 03,505 6, ,434 04,657 39,098 76,37 98, ,75 64,55 87,58,4 5, ,084 38,709 5,58 67,835 79,39 Metode Hasper Waduwe Pada metode ii, perhituga itesitas huja tetap didasarka kepada HHM terpilih yaitu HHM dega metode Gumbel. Itesitas huja dihitug dega megguaka rumus t 4, maka : i X.300 t i t 3, 00 T 8 t 54 X t 7 T t.300 t Xt t 3, 00 I t 0 t, maka : Dimaa : X T HHM (Gumbel) t durasi (jam),i Curah huja

8 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No Cotoh perhituga :. Utuk PUH tahu ; t 5 meit 0,0833 jam ; X T 84,8 mm/4jam. i 84,8 ( ) 54 84,8( ) ( ) 7, ( ),3005 7,757 00,3005 I t ,66 mm/jam. Utuk PUH tahu ; t 60 meit jam ; X T mm/4jam 44,4 I 300 ( 3.) 84, ,4 44,4 mm/jam Utuk perhituga selegkapya dapat dilihat pada Tabel sampai Tabel. Tabel. Perhituga ilai i Durasi Nilai i tiap PUH (meit ) t (jam ) ,757 0,333,696,589 8, ,0 4,387 46,3 67,30 79, ,93 46,907 8,78,89 46, ,886 64,763 4,54 75,7 36,453 Tabel. Perhituga ilai Durasi Nilai tiap PUH ( meit ) t (jam) ,3005 7,370 9,39,04, ,457 9,778 35,06 40,054 4, ,86 48,53 60,34 73,78 8, ,46 73,46 95,686,783 4, ,4 90,079 9,878 57,847 84, ,354 4,75 59,078 00,46 34, ,9 8,0 70,359 4,46 6,57 Tabel 3. Itesitas Huja metode Hasper Weduwe Durasi I (mm/jam) utuk PUH tahu ( meit ) t ( jam ) ,66 08,53 3,9 5,7 63, ,79 78,633 0,9 40,77 57, ,456 45,554 8,0405 9,854 43, , 0,89 43,5 84,65, ,4 90,079 9,878 57,847 84, ,77 57,38 76,039 00,3 7, ,043 4,67 56,787 74,773 87,53

9 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No PENENTUAN DIMENSI SALUAN Peetua Luas Pelayaa da Koefisie Pegalira Pembagia blok dimaksudka agar sistem draiase yag direcaaka dapat melayai daerah pelayaa seefektif mugki, mempermudah jariga da perhituga dimesi salura. Pembagia blok pelayaa ii didasarka pada keadaa topografi da tata gua laha, pada perecaaa ii semua daerah yag berada di Kota Situbodo aka dilayai hal ii dikareaka sebagia besar daerah di Kota Situbodo sudah terbagu. Pada sistem perecaaa kali ii daerah catchmet area dibagi mejadi 8 jalur draiase dega luas masig-masig daerah yag dilayai jariga seperti yag terlihat pada Tabel 4. Tabel 4 Luas da koefisie pegalira daerah pelayaa Jalur Blok Tipe Daerah Alira Luas % Blok Luas (ha) C Cr a-b I Perumaha Sawah/Tegal Jala c-b II Perumaha Jala Peetua Debit Salura Utuk megetahui debit limpasa perlu diketahui betuk da jeis salura yag direcaaka. Dalam perecaaa ii diguaka salura terbuka berbetuk segiempat yag terbuat dari beto tak bertulag Cotoh perhituga: Pada salura a-b Pajag limpasa terjauh (Lo) 80 m Beda tiggi muka taah atara limpasa terjauh dega salura (Ho) 0. m Slope limpasa (So) 0. / ,05 (taah terbuka) Pajag salura (Ld) 430 m Dega V asumsi 0,7 m/dt Luas (A) 50 ha C 0,34 Maka : Cr Kumulatif Sawah/Tegal c-d III Perumaha Jala Sawah/Tegal Sumber:Hasil Perhituga.5 to Lo xSo ,933 meit x Ld 430 td 0, 39 Vasumsi 0,7x60 meit tc to + td 0, ,39 3,7 meit Nilai I yag diguaka adalah I dega metode Va Bree dega megguaka PUH 0 tahu ,76 I 66,76 9,859 0,43 0,43 t 3,7 mm/jam Sehigga perhituga debit adalah Q C. I.. A x 0.34x9,859 x50,076 m 3 /dt Utuk hasil perhituga selegkapya dapat dilihat pada tabel 5

10 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No Tabel 5 Hasil perhituga debit pada setiap salura Salura Lo Ho So (%) Ld C Luas (Ha) to (meit) V (m/dt) td (meit) tc (meit) I (mm/meit) Q (m3/dt) Q (m3/dt) a-b 80 0, ,7 0,3 3,7 9,86,076,076 c-b 50 0, ,7 6,67,94 9,08,07,07 b-d ,7 8,09 36,765 6,836,464 3,6 Perhituga Dimesi Salura Pada perecaaa salura draiase ii, aka diterapka suatu salura terbuka dega betuk segi empat. Hal ii dikareaka kepadata peduduk yag relatif tiggi, sehigga meyebabka keterbatasa laha.adapu jeis pola jariga yag direcaaka adalah pola jariga grid iro.pola jariga ii dipilih karea sesuai dega keadaa yag ada dilapaga.sebab pola jariga grid iro ii megumpulka semua alira cabag ke alira pegupul, setelah sudah terkumpul ke alira pegumpul baru kemudia di alirka ke alira utama (sugai utama). Pada perecaaa ii salura yag aka diguaka adalah salura berbetuk segi empat dega perecaaa salura berdasarka peampag hidrolis optimum yag berarti suatu luas peampag aka memiliki daya tampug yag maksimum.adapu betuk dari salura yag direcaaka seperti yag terlihat pada Gambar 5. 3 v S Q 3 S. A Slope yag diguaka utuk perecaaa ii sedapat mugki megikuti slope meda yag ada. Namu hal tersebut juga harus dilakuka pegeceka terhadap kecepata yag terjadi pada salura yaitu atara 0,6-3,0 m/detik Cotoh perhituga dimesi salura b-d Q 3,6 m 3 /detik L d 760 m ΔH d 0, m Sd ΔH d :Ld0, : 7600, ,05 (beto tak bertulag) V asumsi 0,7 m/s h b Gambar 4. Betuk salura draiase yag direcaaka A b x h P b + h Dimaa : b lebar salura h tiggi/kedalama salura b x h ( agar salura ekoomis) A b. h P b h Dimaa : jari-jari hidrolis A luas peampag basah salura (m ) P kelilig basah salura Q v x A Berdasarka persamaa Maig,895 m b x h x,895 3,79 m A b x h 3,79 x,895 7,85 m 3 V 3 cek S 0,947 0, ,05,373 m/dtk Fb (Freeboard salura): Fb C hair Dimaa: Fb freeboard salura C koefisie, bila: Q < 0,6 m 3 /detik C 0,4 o 0,6 m 3 /detik < Q < 8 m 3 /detik 0,4 < C < 0, o Q > 8 m 3 /detik C > 0,3

11 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No Fb H total salura Q maksimum total salura 0,4x,895 0, 55 m H air + Freeboard,895 m + 0,55 m,4 m b x V sebearya x H 3,79 m x,373 m/detik x,4 m,544 m 3 /detik Hasil Perhituga selegkapya dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut Salura Ld Elevasi awal Elevasi akhir Hd Sd Tabel 6 Perhituga Dimesi Tiap Salura Q (m3/dt) V asumsi (m/dt) h air b A (m²) V cek (m/dt) C Fb H salura A salura (m²) Q salura max (m3/dt) a-b ,47 6,37 0, ,076 0,7 0,6 0,53 0,4 0,3 3,33 0,4 0,9 0,458 0,5986 0,809 c-b ,47 6,37 0, ,07 0,7 0,48 0,96 0,46 0,4, ,57,03 0,857 b-d ,37 6,7 0, ,6 0,7,89 3,79 7,85 0,947,37 0,4 0,54,4 9,595,544 Sumber:Hasil perhituga Tabel 7 Hasil Perhituga Elevasi Salura Draiase Desa Supeuh Salura Ld Elevasi Muka Taah Head salura H air Fb Elevasi Dasar Salura Elevasi Muka Air Tiggi Salura Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir a-b 340 6,47 6,37 0, 0,6 0,9 6,0 5,9 6,8 8,8 0,45 c-b 80 6,47 6,37 0, 0,48 0,06 5,93 5,83 6,4 6,3 0,57 b-d 760 6,37 6,7 0,,89 0,54 3,96 3,76 5,85,87,4 Elevasi Salura Elevasi atau beda tiggi yag dihitug dari salura yag direcaaka adalah : Elevasi dasar salura awal. Elevasi dasar salura akhir. Elevasi muka air awal. Elevasi muka air akhir. Cara perhituga : Elevasi dasar salura awal elevasi muka taah awal h air - freeboard Elevasi dasar salura akhir elevasi dasar salura awal - Δh d Elevasi muka air awal elevasi muka taah awal freeboard Elevasi muka air akhir Elevasi dasar salura akhir + h air Cotoh perhituga elevasi taah salura a-b h air 0,6 m Fb salura 0,9 m Elevasi muka taah awal 6,47 m Elevasi muka taah akhir 6,37 m Δh d 0. m Elevasi dasar salura awal elevasi muka taah awal - h air - freeboard 6,47 0,6 0,9 6,0 m Elevasi muka air awal elevasi muka taah awal freeboard 6,47 0,9 6,8 m Elevasi dasar salura akhir elevasi dasar salura awal Δh d salura 6,0 0, 5,9 m Elevasi muka air akhir Elevasi dasar salura akhir + h air 5,9 + 0,6 6,8 m KESIMPULAN Dari hasil kajia da perhituga dalam perecaaa sistem salura Draiase desa Supeuh dapat diambil beberapa kesimpula sebagai berikut:. Dari hasil perhituga debit air dalam salura draiase,salura a-b,076 m³/dt,salura c-b,07 m³/dt, salura b- d3,6 m³/dt. Pada perecaaa salura draiase ii, aka diterapka suatu salura terbuka dega betuk segi empat. Hal ii dikareaka kepadata peduduk yag relatif tiggi, sehigga meyebabka keterbatasa laha.da hasil dari

12 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No perehituga dari recaa draiase adalah sebagai berikut.salura (a-b) dega b0,53m,fb0,9m,hsalura 0,45m h air 0,6 m.da salura (c-b) dega b0,96m,fb0,06m,hsalura 0,57m,h air 0,48 m. Da salura (b-d) dega b3,76m,fb0,5m,hsalura,4m,h air,89 m. DAFTA PUSTAKA Chow, V.T., da E. V. Nesi osalia, 997, Hidrolika Salura Terbuka, Peerbit Erlagga, Jakarta. Departmet Pekerjaa Umum Pegaira, UPT Kec Sugio,Kabupate Lamoga E-PEEENCANAAN DAINASE KOTA.diakses taggal 3 jauari 04 Salura Draiase. diakses taggal 3 Jauari Hidrolika Salura. diakses taggal 3 Maret Hidrolika Salura. diakses taggal 3 Maret 04. Masduki, H. M, 985, Draiase Pemukima, Istitut Tekologi Badug, Badug. Pemeritah Desa Supeuh Kecamata Sugio Kabupate Lamoga. ay K.Lesley,004, Pegelolaha Sumber Daya Air.Jakarta;Peerbit Airlagga Schau,Mekaika Fluida da Hidrolika.edisi ke.984 Soemarto, CD Hidrologi Tekik. Surabaya ; Peerbit Usaha Nasioal Soewaro, 00. Aalisa Debit Bajir da Debit Miimum. Badug ; Peerbit Departeme Pemukima da Prasaraa Wilayah. Sosrodarsoo, Suyoo da Kesaku Takeda Hidrologi Utuk Pegaira. Jakarta : Peerbit PT. Pradya Paramit

13 J u r a l C I V I L L a V o l N o M a r e t 0 6 ISSN No