ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI TONDANO DI JEMBATAN DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT

Transkripsi

1 ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI TONDANO DI JEMBATAN DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT Malida Kamase Liay Amelia Hedratta, Jeffry Swigly F. Sumarauw Fakultas Tekik, Jurusa Tekik Sipil, Uiversitas Sam Ratulagi ABSTRAK Sugai Todao merupaka salah satu sugai terbesar di Kota Maado da memiliki bayak aak sugai sebagai peyumbag debit. Salah satu daerah yag dilewati alira dari Sugai Todao yaitu Desa Kawagkoa Baru da Desa Kuwil Kecamata Kalawat. Sugai Todao perah megalami bajir besar, yag megakibatka jembata peghubug Desa Kawagkoa Baru dega Desa Kuwil terputus alhasil beberapa desa di Kecamata Kalawat da Airmadidi terisolir. Permasalaha tersebut cukup serius da memerluka perhatia khusus dari berbagai pihak yag bertaggug jawab utuk segera dicarika jala keluar da peyelesaiaya. Aalisis curah huja recaa dega metode Log Pearso III diguaka utuk meghitug debit bajir da tiggi muka air. Pada perhituga debit bajir di sugai Todao ii diguaka curah huja di stasiu Wiagu, Rumegkor, Paleloa da Nooga dega periode tahu 2003 s/d Perhituga debit bajir juga megguaka program HEC-HMS da utuk perhituga tiggi muka air diguaka program HEC-RAS. Hasil aalisis utuk debit bajir recaa dega program HEC-HMS memperoleh hasil yag beragam yaitu pada kala ulag 5 th didapat debit 123,3 m 3 /dtk, 25 th 139,5 m 3 /dtk, 50 th 146,7 m 3 /dtk, 100 th 154,4 m 3 /dtk, da 200 th 164,0 m 3 /dtk. Sedagka pada program HEC-RAS didapat tiggi muka air pada sta 0 higga pada sta 500 dega debit bajir recaa kala ulag 5 th, 25 th, 50 th, 100 th, 200 th tidak terjadi luapa. Kata kuci : Debit bajir recaa, tiggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS PENDAHULUAN Latar belakag Sugai memegag peraa yag sagat petig bagi perkembaga peradaba mausia di seluruh duia. Mafaat sugai atara lai sebagai sumber air, saraa trasportasi, pembagkit teaga listrik, air utuk kebutuha irigasi, peyediaa air mium, kebutuha idustri, pariwisata, pegembaga perikaa, da juga sebagai salura pembuaga utuk meampug air seloka da air buaga dari areal pertaia, da lai-lai. Sugai terbetuk secara alamiah da berfugsi utuk meampug air huja yag turu di atas permukaa bumi da megalirkaya ke laut atau ke daau-daau. Namu saat terjadi huja lebat, sugai-sugai da salura pembuaga tersebut mugki saja tidak dapat meaha atau meampug volume air yag besar sehigga meluap ke luar dari sugai da megakibatka bajir. Apabila bajir yag terjadi tidak begitu besar, maka tidak terlalu mejadi acama bagi mausia, tetapi bila bajir besar yag terjadi maka dapat meimbulka kerusaka terhadap harta beda da juga yawa mausia. Sugai Todao merupaka salah satu sugai terbesar di Kota Maado da memiliki bayak aak sugai sebagai peyumbag debit. Salah satu daerah yag dilewati alira dari Sugai Todao yaitu pada Desa Kawagkoa Baru da Desa Kuwil Kecamata Kalawat da posisiya tepat di bawah jembata peghubug dua Desa tersebut. Pada tahu 2014 Sugai Todao megalami bajir besar, sehigga arus sugai yag deras meghayutka jembata peghubug Desa Kawagkoa Baru dega Desa Kuwil. Akibat terputusya Jembata Kuwil beberapa desa di Kecamata Kalawat da Airmadidi terisolir. Hal itu merupaka permasalaha yag cukup serius da memerluka perhatia khusus dari berbagai pihak yag bertaggug jawab utuk segera dicarika jala keluar da peyelesaiaya. Berdasarka permasalaha di atas maka dibutuhka peelitia berupa studi kasus tetag aalisis debit bajir utuk meghitug besarya 175

2 debit da tiggi muka air bajir dari sugai ii. Dega adaya studi aalisis debit bajir ii diharapka bisa mejadi salah satu alteratif peyelesaia masalah bajir di lokasi peelitia. Sebagai tidak lajut dari hal ii maka dilakuka kajia da aalisis debit bajir dalam suatu Peelitia dega judul: Aalisis Debit Bajir Sugai Todao Di Jembata Desa Kuwil Kecamata Kalawat Dega Megguaka HEC-HMS da HEC-RAS.. Batasa Masalah Masalah yag aka diteliti dibatasi pada halhal sebagai berikut: 1. Lokasi peelitia adalah sugai todao pada Jembata peghubug atar Desa Kawagkoa Baru da Desa Kuwil. 2. Aalisis hidrologi dibatu dega megguaka program HEC-HMS. 3. Aalisis hidrolika dibatu dega megguaka program HEC-RAS. 4. DAS Daau Todao dijadika sebagai subbasi yag megalirka debit pada sugai Todao. 5. Keterbatasa data mejadika alira sugai pada sugai Todao diaggap sebagai alira tetap atau steady flow. Tujua Peelitia Tujua peelitia ii adalah utuk medapatka debit bajir da tiggi muka air bajir pada sugai Todao titik jembata peghubug Desa Kawagkoa Baru da Desa Kuwil Kecamata Kalawat. Mafaat Peelitia Dega adaya peelitia ii diharapka dapat bergua sebagai iformasi bagi peduduk yag ada disekitar DAS Todao tetag kodisi sugai pada saat bajir da juga diharapka peelitia ii dapat bergua dalam peaggulaga permasalaha bajir pada lokasi peelitia tersebut. LANDASAN TEORI Siklus Hidrologi Siklus hidrologi terjadi karea adaya terik matahari yag megakibatka air di permukaa bumi meguap (evaporasi) kemudia jatuh lagi ke permukaa laut da darata sebagai presipitasi dalam betuk huja, salju, huja es, da kabut. Setelah mecapai darata huja aka tertaha beberapa saat oleh tumbuh-tumbuha da yag kemudia jatuh ke permukaa taah. Kemudia sebagia air aka bergerak ke dalam taah melalui celah-celah bebatua (ifiltrasi) da sebagiaya lagi aka megalir di atas permukaa taah (alira permukaa surface ru off). Air permukaa yag megalir maupu tergeag (daau, waduk da rawa) da sebagia air di bawah permukaa aka terkumpul da megalir da membetuk sugai da megalir ke laut. Proses ii aka terus-meerus terjadi yag diamaka siklus hidrologi (Novia Ros Rate, 2012). Bajir Bajir merupaka suatu keadaa sugai dimaa alira airya tidak tertampug oleh palug sugai, karea debit bajir lebih besar dari kapasitas sugai yag ada. Peyebab terjadiya bajir atara lai: 1. Huja Ketika itesitas huja meigkat maka aka terjadi pula peigkata debit air. Apabila suatu daerah tidak memiliki sistem pegaira atau resapa air yag baik, maka potesi terjadiya bajir di tempat tersebut lebih besar. 2. Membuag sampah tidak pada tempatya Di daerah perkotaa, iilah salah satu kotributor terbesar dalam hal peyumbata salura air seperti gorog-gorog atau got membuat alira air terhambat sehigga tidak dapat megalir ke tempat lai. Kesadara masyarakat sekitar utuk tidak membuag sampah ke sugai atau seloka diperluka utuk meguragi bajir yag disebabka oleh hal seperti ii. 3. Kuragya daerah resapa air Tata ruag buruk seperti tidak adaya tama kota atau pembagua pada taah olaha kosog megakibatka hilagya daerah yag seharusya mejadi daerah utuk resapa air. Pegatura tempat pemukima sebaikya berada pada taah yag memag memiliki resapa air redah buka pada taah terbuka berdaya serap tiggi. Daerah Alira Sugai Daerah Alira Sugai (DAS) adalah daerah dimaa semua airya megalir ke dalam suatu sugai yag dimaksudka. Daerah ii umumya dibatasi oleh batas topografi, berarti ditetapka 176

3 berdasarka pada alira permukaa, da buka ditetapka berdasarka pada alira permukaa, da buka ditetapka berdasar pada air bawah taah karea permukaa air taah selalu berubah sesuai dega musim da tigkat kegiata pemakaia. Meurut Sosrodarsoo da Takeda (2003), berdasarka perbedaa debit bajir yag terjadi, betuk DAS dapat dibedaka mejadi tiga betuk, yaitu: a) Bulu Burug b) Radial c) Paralel Sugai merupaka fugsi utuk megumpulka curah huja dalam suatu daerah tertetu da megalirkaya ke laut. Daerah pegalira sebuah sugai adalah daerah yag megalirka airya ke sugai tersebut. Luas daerah pegalira diperkiraka dega pegukura daerah itu pada peta topografi. Luas daerah pegalira berpegaruh terhadap besarya debit yag terjadi. Semaki besar daerah pegalira maka debit pegalira aka semaki besar. Gambar 1 : Berbagai macam betuk DAS Aalisis Frekuesi Aalisis frekuesi bertujua utuk mecari hubuga atara besarya suatu kejadia ekstrim (maksimu atau miimum) da frekuesiya berdasarka distribusi probabilitas. Data yag diguaka adalah data debit atau huja maksimum tahua, yaitu data terbesar yag terjadi selama satu tahu, yag terukur selama beberapa tahu (Triatmodjo,2008). Tujua dari aalisis frekuesi data hidrologi adalah mecari hubuga atara besarya kejadia ekstrim terhadap frekuesi kejadia dega megguaka distribusi probabilitas. Parameter Statistik Dalam aalisis statistik data, terdapat parameter-parameter yag aka membatu dalam meetuka jeis sebara yag tepat dalam meghitug besarya huja recaa. Aalisis parameter statistik yag diguaka dalam aalisis data hidrologi yaitu: cetral tedecy (mea), simpaga baku (stadar deviasi), koefisie variasi, kemecega (skewess) da koefisie pucak (kurtosis). Pegukura Cetral Tedecy (Mea) Pegukura cetral tedecy adalah pegukura yag mecari ilai rata-rata kumpula variabel (mea). X = 1 i=1 X i... (1) Utuk perhituga ilai Log maka persamaa diatas harus diubah dahulu ke dalam betuk logaritmik Log X = 1 i=1 logx i..(2) Simpaga Baku (Stadar Deviasi) Simpaga deviasi atau simpaga baku adalah suatu ilai pegukura dispersi terhadap data yag dikumpulka. S = 1 1 i=1 (X i X ) 2.. (3) S = 1 1 i=1 (logx i log ) X 2.(4) Koefisie Variasi (Cv) Koefisie variasi (Coefficiet Of Variatio) adalah ilai perbadiga atara deviasi stadar dega ilai rata-rata hitug dari suatu distribusi. Semaki besar ilai variasi berarti dataya kurag merata da kurag heteroge. Semaki kecil berarti data pegamata semaki merata (homoge). C v = s x (5) Koefisie Skewess (Cs) Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujukka derajat ketidak simetrisa (asymmetry) dari suatu betuk distribusi. C s = (X ( 1)( 2)s 3 i=1 i X ) 3...(6) C slog = (logx i 3 ( 1)( 2)S i=1 log logx ) 3.(7) Koefisie Kurtosis (Ck) Pegukura kurtosis dimaksudka utuk megukur keruciga dari betuk kurva distribusi yag umumya dibadigka dega distribusi ormal. Koefisie kurtosis diguaka utuk meetuka keruciga kurva distribusi. 177

4 C k = 1 i=1 (x i x ) 4..(8) S 4 Pemiliha Tipe Distribusi Berdasarka Parameter Statistik Tabel 1 : Peetua Jeis Distribusi Berdasarka Syarat-Syarat Jeis Persyarata Sebara Cs 0 Normal Ck 3 Log Normal Cs Cv 3 +3Cv Ck Cv 8 +6Cv 6 +15Cv 4 +16Cv 2 +3 Gumbel Cs 1,14 Ck 5,4 Log Pearso Type III Selai dari ilai diatas Selai dari ilai diatas Sumber : Bambag Triadmodjo, 2008 Distribusi Frekuesi Tujua teori statistik tetag distribusi harga ekstrim atara lai utuk megaalisis hasil; pegamata harga-harga ekstrim utuk meramal harga-harga ekstrim berikutya. Aalisis frekuesi dapat dilakuka dega seri data yag diperoleh dari rekama data (data historik) baik data huja maupu data debit. (Limatara, 2010) Dalam statistik dikeal beberapa jeis distribusi frekuesi. Yag bayak dikeal dalam hidrologi atara lai : 1. Distribusi Gumbel Tipe distribusi ii umumya diguaka utuk aalisis data maksimum. X TR = X + S. K TR..(9) K TR = 0,78 [ l { l (1 1 TR )}] 0,45...(10) logx TR = log X + S log. K..(12) 4. Distribusi Log Pearso III Distribusi ii merupaka hasil trasformasi dari distribusi Pearso tipe III dega merubah variat x mejadi ilai log variat x dega rumus: logx TR = log X + S log. K TR.CS.. (13) Huja recaa kala ulag T (tahu) dihitug dega megguaka atilog dari Log XT atau bisa ditulis dega persamaa: X TR = (10 LogX TR) (14) Aalisis Hidrologi Dalam aalisis hidrologi yag dihitug adalah debit bajir recaa. Debit bajir recaa adalah debit dega periode kala ulag tertetu yag diperkiraka aka melalui sugai atau bagua air tersebut. Dalam megaalisis debit bajir recaa aka diguaka program/software HEC-HMS. Software HEC-HMS diracag utuk meghitug proses huja alira suatu sistem DAS. Model ii dapat diguaka utuk meghitug volume ruoff, direct ruoff, baseflow, da chael flow. Software ii dikembagka oleh Hydrologic Egieerig Ceter (HEC) da USArmy Corps Of Egieers. Hidrograf Satua Sitesis (HSS) Jika tidak cukup tersedia data huja da data debit maka peurua hidrograf satua suatu DAS dilakuka dega cara sitesis. Hasilya disebut dega Hidrograf Satua Sitesis (HSS). Terdapat beberapa model HSS, diataraya: HSS Syder, HSS Nakayasu, HSS SCS, HSS Gama. 2. Distribusi Normal Distribusi ormal disebut juga dega distribusi Gauss. Distribusi ii dirumuska sebagai berikut: X TR = X + S. K..(11) 3. Distribusi Log Normal Distribusi Log Normal merupaka hasil trasformasi dari distribusi ormal dega merubah variat x mejadi log variat x. Gambar 2 : Skema Model HSS Syder Stadar (Tp= 5,5 tr) (Sumber : I Made Kamiaa, 2011) 178

5 Dalam peelitia ii, peulis megguaka metode Hidrograf Satua Sitesis Syder. Meurut Syder bahwa karateristik DAS yag mempuyai pegaruh terhadap hidrograf satua atara lai: luas DAS, betuk DAS, topografi, kemiriga salura, kerapata sugai, da daya tampug salura. Aalisis Hidrolika Dalam aalisis hidrolika, peulis meghitug profil muka air dega megguaka beberapa data dari aalisis hidrologi utuk medapatka profil muka air. Di dalam aalisis ii juga diguaka program/software HEC-RAS. HEC-RAS merupaka program aplikasi utuk memodelka alira di sugai, River Aalysis System (RAS), yag dibuat oleh Hydrologic Egieerig Ceter (HEC) yag merupaka satu divisi di dalam Istitute of Water Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Egieers (USACE). HEC-RAS merupaka model satu dimesi alira laggeg maupu tidak laggeg (steady ad usteady oedimesioal flow model). cara pegujia data outlier berdasarka Koefisie Skewess (Cslog). Jika Cs log 0,4 maka : Uji data outlier tiggi, koreksi data, uji outlier redah, koreksi data. Jika Cs log -0,4 maka : Uji outlier redah, koreksi data, uji outlier tiggi, koreksi data. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii dilakuka dega tahapatahapa seperti ditujukka pada gambar 3. Diagram Alir Peelitia. HASIL DAN PEMBAHASAN Aalisis Kualitas Data Data curah huja yag diguaka dalam aalisis ii adalah data curah huja haria maksimum yag bersumber dari Balai Wilayah Sugai Sulawesi dega periode pecacata tahu 2003 s/d Stasiu pegamata yag diguaka adalah stasiu Paleloa, stasiu Rumegkor, stasiu Wiagu da stasiu Nooga. Data curah huja disajika dalam tabel 2. Uji Data Outlier Uji data outlier bertujua utuk mecari data curah huja yag meyimpag dari kumpula dataya serta megkoreksi data tersebut ke batas tertiggi ataupu teredahya. Berikut ii adalah syarat serta Gambar 3 : Baga Alir Peelitia Tabel 2 : Data Curah Huja Haria Maksimum Curah Huja Haria Maksimum (mm) Tahu Sta. Paleloa Sta. Rumegkor Sta. Wiagu Sta. Nooga ,3 105, ,3 135, ,2 72, , ,7 55,4 176,6 75, ,1 82,1 162,3 57, ,4 124,8 98, ,2 104,5 137,3 10, ,9 87, , ,8 111,5 155,9 94, , ,6 84, , , ,9 74,

6 Jika -0,4 Cs log 0,4 maka : Uji outlier tiggi atau redah secara bersamasama, koreksi data. Berikut ii adalah persamaa utuk meetuka batas tertiggi da batas teredah utuk pegujia data outlier : Uji outlier tiggi utuk meetuka batas tertiggi dari kumpula data : log Xh = log X + K. S log Xh = 10 logxh Uji outlier redah utuk meetuka batas teredah dari kumpula data : log Xl = log X + K. S log Xl = 10 logxl Data selajutya diguaka dalam aalisis selajutya yaitu peetua ilai K, sebagai berikut: K = (-3,62201+(6, /4 )-(2, /2 )+(0, /4 )-(0,037911) Kemudia dilakuka uji outlier pada data curah huja stasiu Wiagu, Rumegkor, Paleloa da Nooga. Hasil uji outlier medapatka bahwa data-data curah huja tersebut tidak meyimpag. Aalisis Curah Huja Rata-Rata Utuk medapatka curah huja rata-rata pada DAS diguaka metode Poligo Thiesse. Perhituga curah huja rata-rata dega metode ii memberika koreksi terhadap kedalama huja sebagai fugsi luas daerah yag mewakili. Setelah melakuka poligo thiesse terhadap DAS peelitia maka didapat curah huja yag mempegaruhi DAS tersebut berasal dari sta Paleloa, sta Nooga, da sta Rumegkor. Dari hasil aalisis peta topografi dega skala 1: diperoleh: A1 = Luas daerah yag mewakili Stasiu Rumegkor = 115,261 km2 A2 = Luas daerah yag mewakili Stasiu Paleloa = 153,334 km2 A3 = Luas daerah yag mewakili Stasiu Nooga = 108,302 km2 Data curah huja haria maksimum utuk tahu 2003 : R1 = 105,4 mm R2 = 46,3 mm R3 = 112 mm Utuk meghitug curah huja rata-rata dega Poligo Thiesse diguaka persamaa: R = A 1R 1 +A 2 R 2 + +A R A 1 +A 2 + +A...(15) Sehigga, (115, ,4) + (153,334 46,3) + (108, ) R = (115, , ,302) = 83,253 mm Hasil selegkapya dari perhituga curah huja rata-rata pada DAS dari tahu 2003 s/d 2015 dega cara Poligo Thiesse dibuat dalam tabel berikut ii: Tabel 3 : Curah huja rata-rata DAS dega cara Poligo Thiesse Tahu Curah Huja Haria Maksimum (mm) rata - rata Sta.Rumegkor Sta. Paleloa Sta.Nooga DAS Peetua Jeis Sebara Dalam peetua jeis sebara terdapat beberapa parameter statistik yag harus dihitug diataraya Mea, Stadar Deviasi (S), Koefisie Skewess (Cs), Koefisie Kurtosis (Ck), da Koefisie Variasi (Cv). Perhituga parameter-parameter statistik peetua jeis sebara utuk DAS Sugai Todao di Jembata Desa Kuwil disajika dalam tabel berikut ii: Tabel 4 : Perhituga Parameter Peetua Jeis Sebara No. Xi (Xi X ) (Xi X ) 2 (Xi X ) 3 (Xi X ) Jumlah ratarata

7 Tabel 5 : Perhituga Parameter Peetua Jeis Sebara (dalam Log) No. Xi (Log Xi) (Log Xi ) Log X (Log Xi ) Log X 2 (Log Xi ) Log X 3 (Log Xi ) Log X Jumlah rata-rata Mea Perhituga Mea (Rata-rata) megguaka persamaa sebagai berikut: X = 1 Xi i=1 Log X = 1 logxi = 1 13 i=1 = 1 (1067) = 82, ( ) = 1,903 Stadar Deviasi dalam log (S log) Perhituga stadar deviasi dalam log megguaka persamaa sebagai berikut: S = 1 1 i=1 (Xi X)2 = 1 ( ) = 19, S log = 1 1 i=1 (logxi ) logx 2 = 1 ( ) = 0, Koefisiea Skewess dalam log (Cslog) Perhituga koefisie skewess megguaka persamaa sebagai berikut: C s = (Xi X ) 3 i=1 ( 1)( 2)(S 3 ) C s = (13)( ) (13 1)(13 2)(19,852 3 ) = 1,073 C slog = (logxi X ) 3 i=1 ( 1)( 2)(S 3 ) C slog = (13)( ) (13 1)(13 2)(0,100 3 ) = 0,392 Pegukura Kurtosis (Ck) Perhituga pegukura Kurtosis megguaka persamaa sebagai berikut: C k = 2 i=1(xi X ) 4 = ( 1)( 2)( 3)(S 4 ) 13 2 ( ) (13 1)(13 2)(13 3)(19,852 4 ) = 5,228 Koefisie Variasi (Cv) Perhituga Koefisie Variasi megguaka persamaa sebagai berikut: C v = S X = 19,852 82,077 = 0,242 Peetua jeis sebara data dalam peelitia ii aka disajika dalam tabel 6. berikut: Jeis Sebara Normal Log Normal Gumbel Tabel 6 : Peetua Jeis Sebara Data Persyarata Hasil Perhituga Cs 0 1,073 Ck 3 5,228 Cs = Cv 3 +3Cv =0,129 Ck = Cv 8 +6Cv 6 +15Cv 4 +16Cv 2 +3 = 3,03 0,740 3,989 Cs 1,14 1,073 Ck 5,4 5,228 Keteraga Memeuhi Memeuhi Memeuhi Memeuhi Memeuhi Memeuhi **bila kriteria 3(tiga) sebara di atas tidak memeuhi, diaggap tipe sebara yag cocok adalah Tipe Distribusi Log Pearso Type III. 181

8 Q (m3/dtk) Jural Sipil Statik Vol.5 No.4 Jui 2017 ( ) ISSN: Karea dari hasil perhituga Cs da Ck tidak memeuhi persyarata maka diguaka jeis sebara Log Pearso Type III. Tabel 7 : Curah Huja Recaa DAS Sugai Todao Megguaka Log Pearso Tipe III Tr(th) Ktr Log Xtr(mm) Xtr(mm) 5 0,7485 1, , ,0597 2, , ,5733 2, , ,0693 2, , ,5516 2, ,54626 Meghitug Debit Pucak Megguaka Metode Syder Diketahui (Parameter DAS) sebagai berikut: Luas DAS (A) = 348,62875 km 2 L Lc Tetapa Syder : = 23,01 km = 11,505 km Ct = 0,75 Cp = 0,9 = 0,3 Rumus Syder : t p = 0,75 C t (L L c ) t p = 0,75 0,75 (23,01 11,505) 0,3 t p = 2,998 t r = t p 5,5 = 2,998 5,5 = 0,545 Q p = 2,75 C p A t p Q p = 2,75 T b = t p 0,9 348, ,998 T b = ,998 = 80,994 = 287,811 Tabel 8 : Hasil Data Debit Terukur dari Perhituga Perbadiga Luas, Sugai Todao Di Titik Jembata Kairagi Jauari Februari Maret April Debit Terukur Debit Terukur Debit Terukur Debit Terukur Tgl Tgl Tgl Tgl (m3 dtk) (m3 dtk) (m3 dtk) (m3 dtk) Hubuga Data Debit Terukur da Terhitug Dega Metode Nash ad Sutclife E NS = 1 E NS = 1 E NS = 0, i=1 (Q Si Q Mi ) 2 i=1(q Si Q M ) x (4271, ,48)2 120 x (4271,95 ( 2983, )) Hasil perhituga dega kedua metode diatas meyataka bahwa korelasi atau hubuga data debit terukur da debit terhitug adalah baik, sehigga kedua data tersebut boleh diguaka utuk aalisis selajutya Kalibrasi Data Debit terukur da Debit Terhitug dega Perbadiga Luas DAS Data Terukur Data Terhitug Gambar 4 : Grafik Perbadiga Debit Terukur da Debit Hituga 182

9 Dari hasil-hasil kalibrasi yag sudah dihitug dega program HEC-HMS dega data terukur di lapaga di dapatka: Loss Method Curve Number : 75 Impervious : 0,0 % Trasform Method Stadar Lag (HR) : 2,998 Peakig Coefficiet: 0,85 Baseflow Method Iitial Discharge(m 3 /dtk): 3,0 Recessio Costat : 0,9 Ratio : 0,9 Gambar 5 : Hasil dari Summary Result for Subbasi kala ulag 5 tahu Hasil Simulasi HEC-HMS dalam Berbagai Kala Ulag dega Pola Huja Jam-Jama Tabel 9 : Pola Distribusi Jam-Jama Kala Ulag 5 tahu Jam ke % Distribusi Huja Huja kala ulag Hasil Gambar 6 : Hasil dari Summary Result for Subbasi kala ulag 25 tahu Tabel 10 : Pola Distribusi Jam-Jama Kala Ulag 25 tahu Jam ke % Distribusi Huja Huja kala ulag Hasil Tabel 11 : Pola Distribusi Jam-Jama Kala Ulag 50 tahu Jam ke % Distribusi Huja Huja kala ulag Hasil Gambar 7 : Hasil dari Summary Result for Subbasi kala ulag 50 tahu Tabel 12 : Pola Distribusi Jam-Jama Kala Ulag 100 tahu Jam ke % Distribusi Huja Huja kala ulag Hasil Tabel 13 : Pola Distribusi Jam-Jama Kala Ulag 200 tahu Jam ke % Distribusi Huja Huja kala ulag Hasil Gambar 8 : Hasil dari Summary Result for Subbasi kala ulag 100 tahu Dega data huja recaa jam-jama tersebut maka diperoleh hasil simulasi program HEC-HMS, sebagai berikut: Gambar 9 : Hasil dari Summary Result for Subbasi kala ulag 200 tahu 183

10 Simulasi HEC-RAS Perhituga da pembacaa utuk data-data dasar yag diperluka program sudah selesai. Diketahui bahwa debit masuk yag megalir pada kala ulag 5 th, 25 th, 50 th, 100 th, 200 th adalah sebagai berikut. Tabel 14 : Nilai Debit pada Kala Ulag tertetu Tr (th) Debit (m³/dtk) 5 123, , , , ,0 Kemudia debit yag sudah didapat dimasukka ke dalam program pada jedela masuka data alira laggeg. Gambar 10 : Memasuka debit kala ulag tertetu Gambar 11 : Memasukka Data Potoga Melitag Hasil Simulasi utuk Profil Alira Sebagia hasil yag ditampilka, dapat dega mudah dibuka kembali kembali oleh karea semua data, metode perhituga, da hasil-hasil yag disimpa oleh program dalam betuk file-file. Hal ii juga utuk memudahka agar data-data tersebut bias dibuka megguaka komputer yag berbeda. Tabel 15 : Nilai Tiggi Muka Air pada Debit Kala Ulag No No. Sta Elevasi Elevasi Muka Air(m) Elevasi Elevasi Tebig Dasar(m) Q5 Q25 Q50 Q100 Q200 Tebig Kiri Kaa PENUTUP Kesimpula 1. Huja recaa dega kala ulag 5 tahu sebesar 95,08 mm/jam, 25 tahu sebesar 128,67 mm/jam, 50 tahu sebesar 144,86 mm/jam, 100 tahu sebesar 162,43 mm/jam, 200 tahu sebesar 181,55 mm/jam. 2. Debit bajir recaa dega model HEC- HMS 3.5 diperoleh debit bajir utuk kala ulag 5 tahu sebesar 123,3 m³/dtk, 25 tahu 139,5 m³/dtk, 50 tahu 146,7 m³/dtk, 100 tahu 154,4 m³/dtk, da 200 tahu 164,0 m³/dtk. 3. Tiggi muka air dari hasil ru model HEC- RAS terhadap debit bajir kala ulag 5, 25, 50, 100 da 200 tahu tidak megakibatka luapa pada elevasi dititik jembata yaitu pada sta 0+00 di elevasi 65,85 sehigga keberadaa jembata tersebut ama. 4. Pada model HEC-RAS didapat tiggi muka air pada sta 0 higga sta 500 dega debit bajir recaa kala ulag 5 tahu, 25 tahu, 50 tahu, 100 tahu, da 200 tahu tidak terjadi luapa. Sara Betuk peampag sugai yag masih alami sebaikya tetap dijaga da dipelihara dega memperhatika kebersiha disekitar sugai dega tidak membuag sampah pada sugai tersebut. Perecaaa pembagua waduk di daerah tersebut juga kiraya membawa dampak positif pada debit da tiggi muka air yag terjadi di sugai tersebut. 184

11 DAFTAR PUSTAKA, HEC-RAS River Aalysis System. Hydrologic Egieerig Ceter U.S. Army Corps of Egieers, USA., HEC-HMS 4.0 Hydrologic Modelig System. Hydrologic Egieer Ceter U.S Army Corps of Egieer, USA., Data Huja Haria Stasiu Wiagu, Balai Wilayah Sugai Sulawesi I, Maado., Data Huja Haria Stasiu Rumegkor, Balai Wilayah Sugai Sulawesi I, Maado., Data Huja Haria Stasiu Paleloa, Balai Wilayah Sugai Sulawesi I, Maado., Data Huja Haria Stasiu Nooga, Balai Wilayah Sugai Sulawesi I, Maado. Triatmodjo, Bambag., Hidrologi Terapa, Betta Offset, Yogyakarta. Hal 182, 186, 250 Sumarauw, Jeffry., Aalasis Frekuesi Huja (baha ajar Irigasi 2) Sumarauw, Jeffry.,2015. Hidrograf Satua (baha ajar Irigasi 2) Ilhamsyah Yopi, Nash da Sutcliffe 185