PERENCANAAN DRAINASE SISTEM POLDER PADA WILAYAH MARANSI, AIE PACAH KOTA PADANG

Transkripsi

1 PERENCANAAN DRAINASE SISTEM POLDER PADA WILAYAH MARANSI, AIE PACAH KOTA PADANG PENDAHULUAN Latar Belakag Daerah Aie Pacah merupaka daerah yag berpotesi dijadika sebagai pusat Kota Padag. Hal ii awalya ditadai dega dibaguya Jala Padag By-Pass pada akhir tahu 1980-a, selajutya dibagu Termial Regioal Bigkuag pada akhir tahu 1990-a. Kedua prasaraa trasportasi ii merupaka idikator bahwa Kawasa Aie Pacah da kawasa di sepajag Jala Padag By-Pass diproyeksika sebagai kawasa masa depa Kota Padag. Pada tahu 2000-a, kawasa Aie Pacah tetap mejadi bagia petig dalam perecaaa tata ruag kota Padag. Idikasiya atara lai adalah: RTRW Kota Padag a. Kawasa Aie Pacah mejadi Sub Pusat Pelayaa Kota Padag, selai Lubuk Buaya, Badar buat da Bugus. b. Kawasa Aie Pacah diarahka sebagai lokasi Kawasa Pusat Perkatora Pemeritaha Kota Padag. Topografi Kawasa Marasi Aie Pacah secara umum berupa datara dega rata-rata kemiriga laha 0-2%, dega rata-rata ketiggia dari permukaa air laut adalah 0-15m. (Sumber: RTRW Kota Padag 2012, Hasil Perhituga dega aplikasi ArcGis). Kodisi topografi tersebut mejadika kawasa ii mudah utuk pegembaga berbagai kegiata karea kawasaya yag datar. Namu disisi lai, potesi permasalaha yag mugki timbul adalah dalam aspek pegembaga sistem draiase kawasa. Kawasa yag relatif datar membutuhka perecaaa sistem draiase yag tepat utuk meghidari terjadiya geaga atau bajir apabila terjadi curah huja yag tiggi. Batasa Masalah a. Dalam hal ii haya dihitug draiase sistem polder yag diakibatka oleh curah huja da air buaga. b. Taggul yag dibagu haya disekelilig kolam. c. Pompa yag diguaka haya difugsika pada saat kodisi kritis Tujua Tujua peulisa ii adalah dega merecaaka draiase sistem polder, bajir yag terjadi akibat curah huja yag tiggi da air buaga peduduk di wilayah Marasi Aie Pacah dapat dikuragi. METODOLOGI Dalam setiap peulisa karya tulis, datadata merupaka suatu hal yag sagat petig, diataraya: a. Tijaua Pustaka Yaitu megumpulka referesi gua medapatka teori-teori utuk aalisa data yag berhubuga dega peulisa tugas akhir ii. b. Istasi Terkait

2 Data yag dibutuhka adalah curah huja, topografi, Peduduk, data lokasi da data lai yag diaggap perlu dalam peulisa ii. Data da iformasi diperoleh dari Dias PSDA Provisi Sumatera Barat, BAPPEDA Kota Padag, BPS Kota Padag, da PU Kota Padag. c. Pembahasa Berdasarka data yag diperoleh atiya aka dilakuka perhituga utuk merecaaka draiase sistem polder. Tijaua Pustaka a. Curah huja Curah huja yag diperluka utuk peyusua suatu racaga pemafaata air da racaga pegedalia bajir adalah curah huja rata-rata di seluruh daerah yag bersagkuta, buka curah huja pada suatu titik tertetu. Curah huja ii disebut curah huja wilayah/daerah da diyataka dalam mm. Adapu berbagai cara utuk meghitug tiggi curah huja rata-rata, Terdapat tiga cara yag diguaka utuk meghitug curah huja daerah, yaitu (Suhardjoo, 2013): 1) Cara rata-rata Aljabar P P1 P 2 P3... P 2) Cara poligo Thiesse i1 Pi P1 A1 P 2A2... Pi Ai P A A... A 1 3) Cara garis-garis Isohyet. P 2 P1 P2 A 2 A Total i i1 i1 PiA Dega memperhatika stasiu huja yag tersebar di daerah tersebut, maka diguaka cara rata rata Aljabar. Cara ii cocok utuk kawasa dega topografi rata atau datar, alat peakar tersebar merata/ hampir merata, harga idividual curah huja tidak terlalu jauh dari harga rata-rataya. Adapu cara perhitugaya adalah megguaka rumus sebagai berikut (Suripi, 2004): Dega P1, P2, P merupaka curah huja yag tercatat di pos peakar huja 1, 2, da adalah bayakya pos peakar huja. b. Frekuesi Curah Huja Utuk Megaalisa frekuesi curah huja dapat megguaka cara distribusi ormal, distribusi gumbel da distribusi log perso III.cara ii dilakuka dega megurutka data huja hasil pegamata mulai dari yag terbesar sampai yag terkecil. Kemudia dihitug parameter statistikya dega rumusrumus sebagai berikut: A i i

3 1) Rata-rata (Xr) 1 i i 1 xi 2) Simpaga Baku (s) 1 i 1 i1 [ xi xr 3) Stadar Deviasi (S) 2 s (xi 1 2 ] 1/2 2 xr) 4) Koefisie Varia (Cv) S Xr 5) Koefisie Skew (G) xi xr 1 x i 3 1 S 2 6) Koefisie kurtosis (Ck) 1 ( 1)( 2)( 3) S Dimaa: i i 3 3 ( xi xr) i 1 4 = Jumlah tahu pegamata Xi = Data curah huja haria maksimum Dega syarat: No. Distribusi Persyarata 1. Gumbel Cs 1,13 & Ck 5,4 2. Normal 3. Log Pearso III Sumber: Lusi Utama, ) Metode Distribusi Gumbel 3-0,1 < Cs < 0,1 & 2,7 < Ck < 3,3 Ck 1,5Cs Data-data metode ii yag harus tersedia adalah curah huja tahua dega pegamata miimum 10 tahua. Yt Y Rumus: X T = X Sx S Sx = Dimaa: X T X Sx Y Y T S ( X X ) 1 = Huja dega retur periode T (mm) = Curah huja maks rata-rata (mm) = Bayak data tahu pegamata = Stadart deviasi = hubuga dega bayak data, = hubuga dega retur Period = hubuga dega bayakya data NilaiY T, Y da S telah ditetapka dalam tabel (lampira) 2) Metode Distribusi Normal Distribusi ormal atau kurva ormal disebut juga distribusi Gauss. Rumus yag di pakai pada distribusi ormal adalah X T X KT. S Dimaa: XT = Curah huja kala ulag T-tahu (mm) X = Nilai rata-rata hitug variat S = Stadar Deviasi Prosedur perhituga: 1) Hitug ilai curah huja maksimum ratarata 2) Hitug ilai Stadar Deviasi. 3) Tetuka ilai KT (Tabel) 4) Hitug ilai curah huja kala ulag T- tahu 3) Metode Distribusi Log-Pearso III Metode distribusi log Pearso tipe III bayak diguaka dalam aalisa hidrologi terutama dalam aalisa data maksimum da 2

4 miimum dega ilai extrim. Persamaa yag diguaka: log X log X KTR S log X Prosedur perhituga: 1) Tetuka Logaritma dari semua X 2) Hitug ilai rata-rata log X 3) Hitug stadar deviasi Log X 4) Hitug ilai Koefisie Kemecega Skewess(K TR ) 5) Hitug curah huja kala ulag T-tahu Nilai KTR Utuk Distribusi Log Pearso III (Kemecega Positif) Retur Period i Years Skew Coefficiet Cs or Cw Exceedece Probability Sumber: Triatmodjo, 2008 c. Koefesie Pegalira Koefisie(C) didefiisika atara pucak alira permukaa terhadap itesitas huja. Faktor ii merupaka variable yag palig Faktor utama yag mempegaruhi C adalah laju ifiltrasi taah atau prosetase laha kedap air, kemiriga laha, taama peutup taah, da itesitas huja. meetuka hasil perhituga debit bajir. Koefisie Limpasa Permukaa (C) Deskripsi laha/karakter permukaa Koefisie alira (C) Busiess - perkotaa - piggira 0,7-0,95 0,5-0,70 Perumaha :

5 - Rumah tiggal 0,30-0,50 - Multi ui, terpisah 0,40-0,60 - Multi uit, tergabug 0,60-0,75 - Perkampuga 0,75-0,40 - Aparteme 0,50-0,70 Idustri : - Riga 0,50-0,80 - Berat 0,60-0,90 Perkerasa : 0,70-0,95 - Aspal da beto 0,50-0,70 - Batu bata, pavig 0,75-0,95 Atap Halama, taah berpasir : - Datar 2 % 0,05-0,10 - Rata-rata, 2-7 % 0,10-0,15 - Curam, 7 % 0,15-0,20 Halama, taah berat : - Datar 2 % 0,13-0,17 - Rata-rata, 2-7 % 0,18-0,22 - Curam, 7 % 0,25-0,35 Halama kereta api 0,10-0,35 Tama tempat bermai 0,20-0,35 Tama, perekubura 0,10-0,25 Huta - Datar, 0-5 % 0,10-0,40 - Bergelombag, 5-10 % 0,25-0,50 - Berbukit, % 0,30-0,60 Sawah 0,45-0,75 Sumber: sistem draiase perkotaa yag berkelajuta, Dr.Ir.Suripi,M.Eg. d. Periode Ulag Huja Dimaa: Dari faktor distribusi yag sesuai, yaitu R = Besar curah huja recaa (mm/hari) dega megguaka Distribusi Log Pearso Y r = Curah huja rata-rata (mm) Type III, maka utuk meghitug curah huja K T = Koefisie distribusi recaa dipakai rumus, sebagai berikut: S = Stadar deviasi Log R = Y r + K T. S

6 Dalam tijaua ulag ii periode ulag huja dilakuka utuk beberapa tahu Tipologi Kota Periode Ulag Huja Recaa medatag, bisa dega megikuti stadar yag berlaku seperti tabel berikut: Catcmet Area ( Ha ) < s/d s/d 500 > 500 Kota Metro 2 Th 2 5 Th 5 10 Th Th Kota Besar 2 Th 2 5 Th 2 5 Th 5 20 Th Kota Sedag 2 Th 2 5 Th 2 5 Th 5 10 Th Sumber: Peratura Meteri Pekerjaa Umum, Nomor 12/Prt/M/2014, Tetag Peyeleggaraa Sistem Draiase Perkotaa e. Itesitas Curah Huja Itesitas curah huja adalah besarya prepitasi/curah huja dalam jagka waktu yag relative sigkat, biasaya diyataka dalam mm/jam. Apabila data huja jagka pedek tidak tersedia, yag ada haya data huja haria, maka Itesitas curah huja dapat dihitug dega megguaka rumus Mooobe (Muljaa Wagsadipura, M.Eg, Draiase Perkotaa, ITB), yaitu: I = Dimaa: R tc tc = L S (mm/jam) 0.77 (jam) I = Itesitas curah huja (mm/jam) R = Huja haria (mm) Tc = Waktu tempuh alira (T 0 +T d ) (jam) Itesitas diperoleh dega aalisis curah huja, baik secara statistik, maupu secara empiris. Dalam meetuka Itesitas suatu perecaaa draiase, faktor yag mempegaruhiya atara lai: 1) Priode Ulag Huja 2) Karakteristik itesitas-durasi pada frekuesi yag dipilih 3) Waktu kosetrasi Waktu kosetrasi (tc) adalah waktu yag diperluka oleh butira air utuk bergerak dari titik terjauh pada daerah pegalira sampai ke titik pembuaga. f. Debit Air Huja(Metode Rasioal) Metode Rasioal bayak diguaka utuk memperkiraka debit pucak yag ditimbulka oleh huja dega luas DAS kecil. Pemakaia metode Rasioal sagat sederhaa. Beberapa parameter hidrologi yag diperhitugka adalah itesitas huja, durasi huja, frekuesi huja, luas catchmet area, absraksi (kehilaga air akibat evaporasi, itersepsi, ifiltrasi, tampuga permukaa) da kosetrasi alira. Metode ii dipakai utuk daerah perkotaa dega luas DAS kurag dari 200 acres atau ± 81 ha. Metode Rasioal didasarka pada persamaa berikut: Q = C.I.A dega: I = Itesitas huja (mm/jam)

7 C = Koefisie alira A = Luas Daerah Alira (km 2 ) Q = Debit Maksimum (m 3 /detik) g. Debit Air Kotor Air buaga adalah air yag telah dipakai yag berasal dari rumah tagga, istitusi, daerah komersil, daerah idustri da lai-lai yag bercampur dega air taah, air permukaa, maupu dega air huja. Dalam hal ii yag dibahas adalah air buaga domestik (Saitary Wastewater), dimaa berasal dari rumah tagga, daerah komersial da sejeisya. Metode yag dipakai dalam meghitug proyeksi pertumbuha peduduk dapat memakai formula laju pertumbuha geometri sebagai berikut ii: Pt = Po ( 1 + r ) Dimaa: Pt = Jumlah peduduk tahu terakhir Po = Jumlah peduduk sebelum. r = Laju pertumbuha peduduk = Jumlah selisih tahu peijaua h. Salura draiase Utuk megitug kapasitas salura diguaka rumus maig, yaitu: Q = V. A V = R 2 S (Maig) Dimaa: Q = Kapasitas salura (m 3 /dt) V = Kecepata alira (m/dt) A = Luas peampag basah (m 2 ) P = Kelilig basah (m) N = Koefisie kekasara Maig R = Jari-jari hidrolis (m) A/P S = Kemiriga dasar salura (m) Koefisie Kekasara Maig Jeis Salura A. Beto beto lurus Beto dipoles. Salura pembuag 0,010-0,013 0,011-0,014 0,013-0,017 B. Taah lurus da seragam Bersih baru Bersih telah melapuk Berkerikil Berumput C. Buka beto 0, ,018-0,025 0,022-0,030 0,022-0, Sumber : Ve Te Chow, Ph.D, Hidralika Salura Terbuka. i. Draiase Polder draiase, kolam retesi, pompa air, yag Sistem polder adalah suatu cara dikedalika sebagai satu kesatua peagaa bajir dega kelegkapa pegelolaa. Dega sistem polder, maka bagua saraa fisik, yag meliputi salura lokasi rawa bajir aka dibatasi dega jelas,

8 sehigga elevasi muka air, debit da volume air yag harus dikeluarka dari sistem dapat dikedalika. Oleh karea itu, sistem polder disebut juga sebagai sistem draiase yag terkedali. Kompoe Sistem Polder 1) Taggul kelilig Taggul kelilig dalam sistem draiase polder memiliki kesamaa fugsi dega pitu air, yaitu utuk megisolasi atau memproteksi daerah tagkapa (catchmet area)/pembatas hidrologi sistem polder terhadap masukya air bajir dari luar maupu dari pegaruh air laut (pasag surut da gelombag). 2) Sistem pembawa (coveyace system) Sistem pembawa terdiri dari salura tersier, sekuder, da primer, berfugsi utuk meyalurka geaga yag terjadi pada daerah tagkapa yag terletak di dalam sistem polder kekolam peampug da ke stasiu pompa. 3) Kolam Draiase sistem polder megguaka pompa dega kolam, diguaka apabila debit bajir yag masuk lebih besar daripada kapasitas pompa bajir. Kolam berfugsi utuk meampug kelebiha debit bajir da megedalika muka air di dalam daerah tagkapa sistem polder pada saat terjadi bajir atau huja lokal.perecaaa kolam memiliki keterikata dega pompa yag aka diguaka semaki besar volum tampuga yag tersedia, semaki kecil kapasitas pompa yag dibutuhka da sebalikya. a) Perhituga Dimesi Kolam Dimesi kolam peampuga didasarka pada perhituga debit recaa yag masuk kolam peampuga dari salura draiase da debit recaa yag keluar dari kolam peampuga melalui pompa. Rumus yag diguaka utuk meghitug dimesi kolam peampuga adalah sebagai berikut: V = L. B. H, Dimaa: V = volume (m 3 ) L = pajag (m) B = lebar (m) H = tiggi (m) b) Alira masuk da keluar kolam Iflow atau alira dalam polder, dihitug dahulu volume air yag masuk pada kolam utuk meetuka ukura kolam da alira keluar atau outflow dega batua pompa. volume geaga dalam kolam sama dega volume air yag masuk dikuragi volume air yag keluar dega batua pompa. Dari data debit bajir dapat dibuat grafik imbaga air debit bajir utuk meghitug volume air yag masuk kolam peampuga sebelum dikeluarka dega pompa. Perhituga volume alira masuk kolam dari data grafik imbaga air dega rumus: V = Q x T Dimaa: V = volume (m 3 ) Q = debit (m 3 /dtk) T = waktu (meit)

9 Volume air yag keluar dega pompa direcaaka dihitug sejak pertama huja. Dihitug dega rumus sebagai berikut: Waktu ke = (meit) x kapasitas total pompa x 60(detik) c) Perhituga tiggi geaga air da volume geaga kolam Berdasarka volume alira yag tergeag didalam kolam dapat dihitug volume air sisa geaga akibat debit pompa lebih kecil dari debit kolam. Volume geaga = volume alira masuk kolam volume alira keluar kolam. Sedagka berdasarka luas kolam, tiggi geaga air yag tersisa di dalam kolam dapat dihitug sebagai berikut: Tiggi geaga kolam (m) = volume geaga(m 3 ) : luas kolam (m 2 ) 4) Bada air peerima (recipiet waters) Bada air peerima (recipiet waters) berfugsi sebagai tempat akhir buaga draiase dari sistem draiase polder berasal dari sistem pembawa (cofeyace system) berfugsi utuk meyalurka geaga pada daerah tagkapa yag terletak di dalam sistem polder kekolam peampug da ke stasiu pompa (outfall system). Bada air peerima (recipiet waters) dalam sistem polder terletak diluar sistem draiase seperti: sugai utama (mai drai)/sugai bajir kaal (dari stasiu pompa dibuag ke sugai utama), laut (dari stasiu pompa lagsug dibuag kelaut). 5) Pompa Pompa ii berfugsi utuk membatu megeluarka air dari kolam peampug bajir maupu lagsug dari salura draiase pada saat air tidak dapat megalir secara gravitasi. Rumus yag diguaka utuk meghitug kapasitas pompa apabila volume tampuga ditetuka adalah: Q p = Qmaks, Dimaa: Qp = kapasitas pompa (m /detik) Qmaks = debit bajir maksimum Vt = volume tampuga total (m3) t c = lama terjadiya bajir (detik) Ada dua jeis dasar pompa yag biasa diguaka utuk system draiase, yaitu: a) Archemidia Screw b) Rotodyamic Pumps Pompa jeis Archemidia screw jarag diguaka, karea haya sesuai bila kapasitas aliraya tertetu da tidak berubah secara drastis(lebih kurag tetap) Pompa Rotodyamic terdiri atas 2 jeis: a) Pompa Cetrifugal (alira radial) umumya bercirika kapasitas alira sedag dega kuata desak yag cukup tiggi. b) Pompa Axial memiliki kapasitas besar dega tiggi desak (teka) yag redah sampai sedag.

10 Tabel Jeis Pompa da Peerapaya Kapasitas Jeis Pompa Tiggi Teka (m) Keteraga Archemidia 2-4 0,5 6 Alira radial ,5 1,5 Alira masuk sedag Alira Campur ,5-10 Serig diguaka (m3/det.) Alira masuk kosta da lokasi terpecil memiliki luas total area 78Ha/0,78 Km2. Kelima kompoe sistem polder harus direcaaka secara itegral, sehigga sistem dapat bekerja secara optimal. Tidak ada artiya membagu sistem draiase lapaga da outfall yag sempura dega kapasitas tiggi, jika salura pembawa tidak cukup megalirka air dari lapaga ke outfall, demikia juga sebalikya. (Sumber: RTRW Kota Padag 2012, Hasil Perhituga GoogleEarthPro). Sedagka secara kepeduduka Keluraha Aie Pacah jumlah peduduk Tahu 2015, jumlah peduduk di kawasa Marasi Aie Pacah adalah jiwa, terdiri dari lakilaki jiwa da perempua Marasi Aie Pacah memiliki RT sebayak 11 RT da Data Lokasi Studi RW sebayak 3 RW, dega pertumbuha Secara astroomis Marasi Aie Pacah pedudukya sebesar 1,70 perse. terletak atara BT da 0 58 LS. Lokasi Studi (Peta Kota Padag) Lokasi Studi

11 Peta Lokasi Stasiu Curah Huja Terdekat Curah Huja Haria Maksimum Stasiu Curah Huja Guug Sariak (Dias PSDA Prov. Sumbar, 2015) Bula (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agust Sep Okt Nop , Des Max

12 Stasiu Curah Huja Guug Nago (Dias PSDA Prov. Sumbar, 2015) Bula (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agust Sep Okt Nop Des Max Stasiu Curah Huja Tabig (BMKG Tabig, 2015) Bula (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agust Sep Okt Nop Des Max

13 PEMBAHASAN Aalisis curah huja rata-rata No Tahu Stasiu Curah Huja(mm) G. Sariak Tabiag G. Nago Rata-Rata(mm) Aalisis frekuesi curah huja distribusi ormal da gumbel

14 Aalisa frekuesi curah huja Distribusi Log Perso III Kemudia dari data di atas dapat ditetuka distribusi yag sesuai meurut syarat perhituga yaitu: Distribusi Syarat Hasil Keteraga Normal -0,1 < Cs < 0, Tidak Memeuhi 2,7 < Ck < 3, Tidak Memeuhi Gumbel Cs Tidak Memeuhi Ck Tidak Memeuhi Log Perso III Ck (1,5Cs = ) (Cs=0.6216) Lebih Medekati Aalisa Periode Ulag Huja Log R 5 = Y r + K T.S Harga Koefisie Skew (Cs) Cs = K T = (Tabel 2.2) Cs = K T =... (Iterpolasi) Cs = K T = (Tabel 2.2) Iterpolasika K T = Maka:Log R 5 = 2,4069 R 5 = 255,23 mm/hari Jadi curah huja utuk periode ulag 5 tahu adalah 255,23 mm/hari Aalisa Itesitas Curah Huja Diketahui: L = 1541,3 m H S L Maka: t t d c Elv 8 m Elv 1 m 0, m 0, , ,5 meit 0, ,5 54,5 meit / 0,91 jam

15 R 24 I 24 Tc I 255, ,91 Aalisa Debit Air Huja (Qh) Diketahui: ,24 mm / jam Itesitas Huja ( I ) = 112,24 mm/jam Luas daerah pegalira ( A ) = 5568,29 m 2 Koefisie ( Ceq ) = 0.75 Didapat debit air huja total = 2,435 m 3 /dt Aalisa Debit Air Kotor (Qak) Diketahui: Proyeksi Pertumbuha Peduduk Th Jumlah Peduduk Debit Air Kotor Sumber: Hasil Perhituga Setelah didapat perkiraa/proyeksi jumlah peduduk maka perkiraa jumlah air buaga/debit air buaga sudah dapat dihitug. Perkiraa debit air buaga/debit air kotor rata-rata dapat dihitug sebagai berikut: No Sumber Limbah Uit Jumlah Alira/Hari (Liter/Uit) Kisara Rata Rata 1 Rumah Pada Umumya Orag Toko Pekerja Rumah Maka Pegujug Perkatora Pekerja Sekolah, Aula, Kati Murid/Mhs Asrama Murid/Mhs Rata-Rata 124 Sumber: Metcalf da Eddy, dalam Sugiharto (1987) Qk = (P. q)/a dimaa q = 124 ltr/hari/uit = 0, m 3 /dt/uit Aalisa Dimesi Salura Data: Didapat debit air kotor total: 0, m 3 /dt Talut = 1:1(Sal. Trapesium) Aalisa Perkiraa Debit Bajir Recaa Debit Recaa (Qr) = 0, m 3 /dtk Qr = Q air huja + Q air buaga Koef Maig () = 0,02 = 2, , = 2,44 m³/dtk Kemiriga (S) =

16 Lebar Salura (b) = 2 h Maka dihitug peampag salura beebetuk segi empat dega trapesium. P = b+2h m + 1 Selajutya, R = A/P Q V = A Aalisa Volume Kolam Retesi da Kapasitas Pompa Diketahui: A = b x h P = b + 2h Waktu awal (t 0 ) = 10 meit Waktu pegalira (t d ) = 44,5 meit Waktu kosetrasi(t c ) = 54,5 meit Curah Huja(R 5 ) = 255,23 mm/hari Itesitas huja(i) = 112,24 mm/jam Debit masuk(q i ) = 2,44 m 3 /dt Dari data diatas didapat hidrograf alira masuk seperti terlihat pada grafik dibawah ii: A = (b + mh) h Q(m3/dt) 2,5 2 1,5 1 0, t(meit) t0 td tc tc + td

17 Tabel Perhituga Alira Komulatif Rata rata alira Volume Komulatif masuk Waktu(dt) waktu (meit) masuk (m 3 /dt) (m 3 ) volume (m 3 ) (m 3 /dt) 0,0 0, ,0 0,45 0, ,21 134,21 20,0 0,89 0, ,61 536,82 30,0 1,34 1, , ,84 40,0 1,79 1, , ,28 50,0 2,24 2, , ,12 55,5 2,44 2, , ,47 60,0 2,30 2, , ,67 70,0 2,06 2, , ,35 80,0 1,81 1, , ,27 90,0 1,56 1, , ,44 100,0 1,32 1, , ,84 110,0 1,07 1, , ,48 120,0 0,82 0, , ,36 130,0 0,58 0, , ,48 140,0 0,33 0, , ,83 150,0 0,09 0, , ,43 155,5 0,00 0, , ,65 Komulatif Waktu Komulatif Waktu Komulatif Volume Pompa Volume Kolam Dega (meit) (dt) Volume (m3) 1,5 m3/dt Pompa 1,5 m3/dt ,

18 , Volume Kolam (m3) 928 Luas Kolam (m2) Dega Tiggi Recaa 2 m 464 Recaa Struktur Taggul W1 W2 Tekaa Taah W3 A Tekaa Air Tekaa Taah Dega data(sumber: Artikel Ria Juliet) Ø = 1,04 γ = 13,72 Bj = 2200 Kg/m Tekaa taah aktif Ka = Ta 2 (45 0 Ø/2) = 0,96 Tekaa aktif = (γ x h) Ka = (13,72 x 2,9) x 0,96 = 38,2 KN/m 2 Tekaa pasif (Air + Taah) Kp = Ta 2 ( Ø/2) = 1,04 Tekaa pasif taah = (γ x h) Kp = (13,72 x 0,3) 1,04 = 4,28 KN/m 2

19 Tekaa pasif air = ρ g h = 10 KN/m3 x 9,81 Cek Gulig x 2,3 = 22,56 KN/m 2 Jumlah Mome Peaha Gulig = berat Gaya lateral sediri + tekaa pasif Pp = (0,5 x 4,28 x 0,3) + (0,5 x 22,56 x 2,3) 63,04 + (26,58 x 0,76) = 83,24 = 26,58 KN/m Peyebab gulig = tekaa aktif Pa = (0,5 x 38,2 x 2,9) = 55,39 KN/m 55,39 x 0,97 = 53,73 Posisi gaya Jadi peaha lebih besar dari peyebab gulig Pa = 1/3h = 1/3 x 2,9 = 0.97 m (83,24 > 53,73).OK!!! zp = ((25,94 x 1/3 x 2,3) + (4,28 x 1/3 x 0,3))/Pp = 0,76 m Gambar Peampag Kolam URUGAN 2.0 Galia Utuk Kolam KESIMPULAN Dari hasil perhituga perecaaa, dapat diambil beberapa kesimpula sebagai berikut: a. Kompoe polder yag direcaaka utuk megatasi bajir pada kawasa ii meliputi perecaaa salura draiase, dimesi kolam, kapasitas pompa da dimesi taggul. b. Aalisa Hidrologi 1) Dega data huja 11 tahu( ) megguaka stasiu huja Tabig, Guug Nago da Guug Sariak didapat curah huja 5 tahua(r 5 ) utuk daerah Marasi adalah 255,23 mm/hari 2) Waktu Awal (t 0 ) = 10 meit 3) Waktu Pegalira (t d ) = 44,5 meit 4) Waktu Kosetrasi(t c ) = 54,5 meit 5) Itesitas (I) = 112,24 mm/jam 6) Luas Daerah Studi = 78 Ha (Hasil Perhituga GoogleEarthPro) 7) Debit Total = 2,44 m 3 /dt c. Aalisa Hidrolika 1) Salura utuk kawasa perumaha diguaka salura segi empat sedagka utuk kawasa persawaha diguaka salura trapesium 2) Diameter gorog-gorog 1 m

20 3) Dimesi kolam yaitu luas dikali tiggi = 464 m 2 x 2 m da volume = 928 m 3 4) Kapasitas Pompa adalah 1,5 m 3 /dt d. Taggul dibuat dega pasaga batu kali megeliligi kolam retesi dega dimesi taggul yaitu lebar atas 0.5 m + 0,5 uruga, tiggi 2.9 m da lebar bawah 1,7 m. SARAN Sistem polder merupaka bagua yag beresiko tiggi sehigga perlu maajeme yag memadai dalam operasi da pemeliharaa dari sistem polder tersebut. Pada perecaaa sistem polder utuk kawasa ii atiya aka membutuhka biaya yag sagat besar sehigga perlu adaya biaya dari pemeritah da dari masyarakat sehigga kawasa ii tidak aka megalami geaga air da bebas dari bajir. Perluya pemelihara kolam tampuga dega upaya pegeruka sedime dalam kala waktu tertetu apabila tampuga sedime di dasar kolam peuh. DAFTAR PUSTAKA Departeme Permukima Da Prasaraa Wilayah Direktorat Jedral Tata Perkotaa Da Tata Perdesaa, Padua Da Petujuk Praktis Pegelolaa Draiase Perkotaa. Tersedia dalam: Hassyari,Riva.(2014), Peaggulaga Bajir Dega Sistem Polder Pada Perumaha Gree Harmoi Keluraha Dadok Tuggul Hitam Kecamata Koto Tagah. Skripsi, Uiversitas Bug Hatta Meteri PU (2014) Tata Cara Perecaaa Sistem Draiase Perkotaa, 12/Prt/M/2014 Suripi, 2004, Sistem Draiase Yag Berkelajuta, Adi Offset, Yogyakarta Utama,Lusi.(2013) Hidrologi Tekik. Bug Hatta Uiversity Press: Padag