ANALYSIS OF DRAINAGE DISTRICT NORMALIZATION CITY DISTRICT TUBAN

Transkripsi

1 ANALISIS NORMALISASI SALURAN DRAINASE KECAMATAN KOTA DI KABUPATEN TUBAN Atok Vigiyato Pedidika Tekik Bagua, Fakultas Tekik, Uiversitas Negeri Surabaya atokvigiyato@yahoo.com Drs. Djoi Iriato, MT. ABSTRAK Keadaa sistem draiase kecamata kota Tuba pada umumya belum sepeuhya berfugsi dega baik sebagai saraa salura pembuaga air. Hal ii megakibatka geaga di beberapa wilayah pada saat huja. Disaat musim peghuja pada wilayah jala raya da Perumaha serig terjadi geaga air huja yag mecapai ketiggia 30 cm sehigga membuat aktifitas masyarakat mejadi tergaggu.peelitia ii dimaksudka utuk membadigka atara kapasitas eksistig pada salura di Kota Tuba dega debit racaga yag dihitug berdasarka aalisis huja racaga dega metode distribusi Log- Pearso tipe III utuk kala 2 tahu, 5 tahu, da 10 tahu.dari hasil aalisis kemudia dilakuka perecaaa peaggulaga bajir.hasil peelitia meujukka bahwa salura di Kota Tuba ii sudah kurag memadai utuk meerima debit racaga yag ada, dari 2 salura yag direcaaka utuk T 2, T 5 da T 10 tahu, terdapat 3 salura yag tidak mampu meerima debit racaga yag ada. Perecaaa salura yag sesuai adalah ormalisasi salura dega perecaaa kapasitas dimesi salura da profil salura megguaka kala ulag 5 tahu karea aka lebih efektif. Kata Kuci : Aalisis Normalisasi, Debit Racaga, Kapasitas Eksistig, Kecamata Kota Tuba. ANALYSIS OF DRAINAGE DISTRICT NORMALIZATION CITY DISTRICT TUBAN Atok Vigiyato Pedidika Tekik Bagua, Fakultas Tekik, Uiversitas Negeri Surabaya atokvigiyato@yahoo.com Drs. Djoi Iriato, MT. ABSTRACT The state of the draiage system Tuba city districts are geerally ot fully fuctio well as a meas of draiage. This resulted i the iudatio i some areas durig the rais. While the raiy seaso i the area of highway ad Housig frequet puddles of rai that reaches a height of 30 cm so as to make the public become tergaggu.peelitia activity is iteded to compare the existig capacity o lie i Tuba with the desig discharge is calculated based o raifall aalysis desig methods distributio of log-pearso type III to stage 2 years, 5 years, ad 10 years.from results of the aalysis is the performed bajir.hasil maagemet plaig studies show that the chael i Tuba is already iadequate to accept the existig desig flow, from 2 chaels plaed for T2, T5 ad T10 year, there are 3 chaels that are ot able to accept the existig desig flow. Plaig is the appropriate chael ormalizatio with chael dimesios ad capacity plaig usig the chael profiles whe the 5-year aiversary as it will be more effective Keywords: Aalysis of Normalizatio, Debit Desig, Existig Capacity, District of Tuba. 1

2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakag Salah satu kota di provisi Jawa Timur yag ada di Idoesia yag perah dilada bajir adalah kota Tuba. Kota Tuba mempuyai batas patai yag cukup pajag sehigga mempuyai keutuga da sekaligus kerugia, keutugaya adalah salura-salura utama draiaseya dapat lagsug diarahka ke laut, sedagka kerugiaya adalah alira di salura-salura tersebut sagat dipegaruhi oleh pasag surut air laut. Ditijau dari topografiya Kota Tuba merupaka daerah yag dikeliligi perbukita di wilayah barat sampai selata, sedag daerah perkotaa merupaka darata yag relatif ladai dimaa bila terjadi huja, sebagia besar air huja terakumulasi da megalir ke perkotaa. Kota Tuba dialiri 2 sugai yaitu sugai Sambog di tegah kota da sugai Perbo yag megalir dari selata ke utara dimaa sugai-sugai tersebut berfugsi sebagai salura primer atau salura pembuag. Batas Admiistrasi wilayah Kabupate Tuba adalah sebagai berikut: Sebelah utara: Laut jawa Sebelah barat: Kecamata Jeu Sebelah timur: Kecamata Palag Sebelah Selata: Kecamata Semadig. Rumusa Masalah Dari uraia latar belakag diatas maka permasalaha yag dapat dirumuska adalah sebagai berikut : 1. Berapakah kapasitas eksistig pada salura Jl. Mastrip, Jl. Pramuka da Jl. Sua Kalijogo di Kecamata Kota Tuba? 2. Berapakah besar debit racaga utuk perecaaa kapasitas eksisitig pada ruas salura di Kecamata Kota Tuba? Tujua Peelitia 1. Utuk megetahui kapasitas eksistig pada ruas salura di Kecamata Kota Tuba. 2. Utuk merecaaka besar debit racaga utuk perecaaa kapasitas eksisitig pada ruas salura di Kecamata Kota Tuba. 3. Utuk megetahui sistem peaggulaga bajir yag sesuai utuk megatasi masalah geaga air atau bajir yag terjadi di Kecamata Kota Tuba. Batasa Masalah 1. Curah huja yag diguaka 3 stasiu, yaitu stasiu Tuba,kepet da Tegal Rejo selama 10 tahu terakhir. 2. Perhituga curah huja ratarata megguaka aritmatik da aalisis huja racaga megguaka metode distribusi frekuesi log Perso tipe III utuk kala ulag 2, 5 da 10 tahu. 3. Aalisis yag dilakuka adalah aalisis kesesuaia atara kapasitas eksistig yag ada dega debit racaga 4. Tidak meghitug pegaruh besarya sedimetasi da evaporasi serta tidak membahas biaya da kekuata kostruksi. 5. Peelitia Dilakuka di Kecamata Kota Tuba karea di saat musim peghuja terdapat beberapa titik terjadi geaga air. 6. Tidak membahas catcmet area diluar Kebupate Tuba. 7. Tidak membahas luapa dari pasag air laut, karea lokasi peelitia tidak terdampak pasag air laut. 8. 2

3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Draiase adalah suatu sistem atau cara pembuaga kelebiha air yag tidak di igika pada suatu daerah, baik secara alami maupu buata mausia. Aalisis ormalisasi salura draiase merupaka bagia terpadu dalam upaya rehabilitasi utuk megoptimalka salura draiase yag sudah ada. Perecaaa salura merupaka proses kriteria, megaalisis kodisi yag ada utuk megembagka racaga yag sudah ada, dalam memeuhi kriteria yag telah ditetapka. 1. Curah Huja Rata-Rata Huja rata-rata utuk suatu daerah berdasarka data huja dapat dihitug dega beberapa cara yaitu (Wesli, 2008) R = 1 (R + R + + R ) Dega : R = Curah huja rata-rata haria maksimum daerah (mm). = Jumlah stasiu huja. R 1, R 2,...R = Curah huja pada stasiu peakar huja (mm). 2. Metode Distribusi Frekuesi Log- Pearso Tipe III a. Ubahlah data curah huja haria sebayak buah ke dalam betuk logaritma (X 1, X 2, X 2,...X mejadi betuk logaritma log X 1, log X 2, log X 3,... log X ). b. Hitug rata-rata curah huja haria dalam betuk logaritma dega persama sebagai berikut : log X i 1 LogX dega: LogX = Nilai rata-rata curah huja haria dalam betuk logaritma = Jumlah data c. Hitug ilai stadar deviasi yag terjadi (S x ) dega persamaa sebagai berikut: 2 (log X log x) i1 S x ( 1) d. Hitug koefisie kepecega (C s ) dega rumus sebagai berikut: C s i 1 (log X log X ) ( 1)( 2) S 3 x 3 3 e. Hitug logaritma curah huja dega periode ulag T dega rumus sebagai berikut: f. log R LogX K. 3. Uji Kesesuaia Distribusi Frekuesi a. Uji Chi-Kuadrat Suripi (2003) pegujia ii dimaksudka utuk meetuka apakah persamaa distribusi yag telah dipilih dapat mewakili distribusi statistik sampel data yag diaalisis. Pegambila keputusa uji ii megguaka parameter X 2, yag dapat dihitug dega rumus sebagai berikut. k 2 2 ( O F E F ) X hit i 1 E F dega: X 2 hit = parameter chi-kuadrat terhitug. G = jumlah sub kelompok O F = jumlah ilai pegamata pada sub kelompok f, E F = jumlah ilai teoritis /diharapka pada sub kelompok f. b. Uji Smirov-Kolmogorov Suripi (2003), uji kecocoka Smirov- Kolmogorov serig disebut juga uji kecocoka o parametrik, karea pegujiaya tidak megguaka fugsi distribusi tertetu. m P(log xi ) ( 1) dega : P = Probabilitas/ peluag m = Nomor urut data yag sudah diurutka = jumlah data 4. Hidrograf Satua hidrograf satua, yag bayak diguaka utuk melakuka perhituga jumlah curah huja total, itesitas huja, da megetahui berapa volume air yag melewati pos pegukur debit dalam suatu waktu tertetu. dega: Tp Tg Tr S x : Tg + 0,8 tr : 0,40 + 0,058 x L utuk L > 15 km Tg : 0,21 x L 0,7 utuk L < 15 km T 0,3 : ά. Tg Q max : debit pucak bajir (m 3 /dt/mm) A : Luas daerah alira (km 2 )

4 Tp : Teggag waktu dari permulaa huja sampai pucak bajir (jam) T.0,3 : Waktu yag diperluka pada peurua debit pucak sampai ke debit sebesar 30% dari debit pucak (jam). Tg : Time lag, yaitu waktu atara huja sampai debit pucak bajir (jam). tr : Satua waktu huja (= 1jam) L : Pajag sugai (km) Ά : Parameter hidrograf 5. Dimesi Peampag salura Betuk peampag melitag (profil melitag) salura draiase yag umumya dipakai adalah betuk trapesium dega talud, sesuai dega macam taah da kedalama air. Talud yag lebih terjal harus diberi lapisa pegeras (pasaga), da perbadiga ukuraukura pada profil melitag salura agar tercapai keadaa hidrolik optimum. a. Kapasitas Salura Draiase Dasar aalisa perecaaa dimesi salura draiase megguaka beberapa persamaa rumus sebagai berikut: Gambar 2.2 Betuk Peampag Salura Persegi da Trapesium 1) Rumus luas peampag basah, yaitu : A = b.h (profil segi empat) A = b 1 b 2 x h (profil trapesium) 2 2) Rumus kelilig basah, yaitu: P = b + 2h P = b 2h m 2 1 3) Rumus jari-jari hidrolis, yaitu: A R P 4) Rumus kecepata alira, yaitu: 1 V R 5) Rumus debit, yaitu: (profil segi empat) (profil trapesium) 2 / 3 1 / 2 Q = A V Dimaa : A = Luas peampag basah (m 3 ) S 4 b h r P R V m S Q = b1 = b2 = Lebar dasar salura (m) = Tiggi muka air (m) = Pajag didig salura yag mirig (m) = Kelilig basah (m) = Jari-jari hidrolik (m) = Kecepata alira rata-rata dalam salura (m/detik) = Koefisie kekesata didig salura = Kemiriga didig salura = Kemiriga dasar salura = debit alira air (). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah deskriptif kuatitatif, yag bertujua utuk membicaraka da memecahka masalah yag aktual, dega jala megumpulka data, meyusu da megklarifikasiya, megaalisa da megiterprestasika (Wiaro Surachmad, 1983). B. Sumber data da data peelitia. Data yag diperluka pada studi ii adalah: 1. Data kodisi daerah studi yag diamati, meliputi: a) Data curah huja haria tahua. b) Data peta topografi daerah studi. 2. Data tekis yag diperluka, meliputi: a) Data peta tata gua laha. b) Data peta masterpla daerah studi. c) Data pegukura ( 2.17 ) profil da dimesi salura draiase. d) Data peta jariga ( 2.18 draiase. ) e) Data jumlah peduduk daerah studi 3. Data o tekis yag diperluka, meliputi: a) Pegamata lagsug di lokasi geaga. b) Iformasi kejadia kejadia yag berhubuga dega kodisi terjadiya geaga bajir dari peduduk sekitar. C. Tekik Pegumpula Data Dalam peyusua lapora ii peyusu memperoleh data dega cara sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi merupaka betuk pegamata secara lagsug (data primer) pada obyek peelitia yaitu Kota Tuba. Pegamata

5 secara lagsug bertujua utuk meetuka waktu da lokasi peelitia yag aka dilaksaaka peeliti, atau serig disebut dega Data-data yag bersifat o tekis. 2. Metode Dokumetasi Metode Dokumetasi merupaka pegumpula data dari pihak-pihak yag terkait dega obyek peelitia terutama utuk mecari data kodisi daerah studi, da data tekis yag diperguaka utuk kepetiga peelitia. proses pegumpula data dega megambil gambar/foto. 3.Metode Literatur atau Perpustakaa. Metode literatur merupaka pegumpula referesi atau modul yag cukup utuk melekuka peelitia. D. Tekik aalisis data Dilakuka aalisa data dega cara perhituga matematis atau statistik terhadap data yag telah diperoleh, baik data yag diperoleh dari istasi, pegamata, maupu data-data literature BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umum Dalam merecaaka usaha peaggulaga bajir, perlu diketahui karakteristik salura yag diamati, sehigga aka didapat suatu gambara sistem peaggulaga bajir yag palig tepat utuk diterapka.sistem peaggulaga bajir yag aka diterapka di kecamata kota Tuba, lebih bayak didasarka pada kodisi lapagaya, A. Curah Huja Rata-Rata Metode yag diguaka dalam perhituga huja daerah haria maksimum adalah metode rata-rata aljabar (Arithmatic mai methode). Pada metode ii tiggi rata-rata curah huja didapatka dega megambil harga rata-rata hitug dari peakar-peakar huja dalam area yag diamati. Tabel 4.2 Huja Rata-Rata Metode Aritmatik Dega metode aritmatik didapat: R = mm/ 24 jam Jadi curah huja rata-rata pada daerah peelitia adalah sebesar mm/24jam. B. Metode Distribusi Frekuesi Log-Pearso Tipe III Tabel 4.3 Aalisis Probabilitas Huja Log- Pearso Tipe III Sumber: Hasil perhituga Tabel 4.4 Hasil Aalisa Huja Racaga Metode log Pearso Tipe III Sumber: Sumber: Hasil Hasil perhituga perhituga C. Pemeriksaa Uji Kesesuaia Distribusi Frekuesi Hasil yag di perol eh dega jeis di stri busi t eoriti s ya g diguaka (LogP earso Ti pe III) dapat di uj i kesesuai aya dega met od e peguji a Smir ov-kolgomorov da Chi-Kuadrat Sumber: Hasil perhituga 5

6 1. Uji Chi-Kuadrat Tahapa pemeriksaa uji kesesuaia distribusi frekwesi dega metode chi-kuadrat adalah sebagai berikut a. Megurutka data dari besar ke kecil b. Megaalisa bayakya kelas distribusi frekwesi (k) yaitu sebagai berikut: K = 1 + 3,322. log = 1 + 3,322. log 10 = 4,322 Diambil 5 kelas distribusi frekwesi a. Meghitug rage (R), yag merupaka perbedaa ilai tertiggi dari data huja maksimum dega ilai teredah dari data huja maksimum, yaitu sebagai berikut: R = = Meghitug iterval kelas (i), yaitu sebagai berikut: Sumber: Hasil perhituga I = R K = / 5 = 8.33 Meghitug besarya kuadrat hitug yag merupaka kuadrat selisih atara frekwesi yag diamati dega frekwesi yag diharapka, yaitu sebagai berikut:, X k 2 2 ( OF F ) hit i1 Tabel 4.5 Perhituga Uji Chi - Kuadrat Sumber: Hasil perhituga E E a. Uji Smirov-Kolmogorov F Suripi (2003), uji kecocoka Smirov-Kolmogorov serig disebut juga uji kecocoka o parametrik, karea pegujiaya tidak megguaka fugsi distribusi tertetu. Tahapa pemeriksaa uji kesesuaia distribusi frekwesi dega metode 6 Smirov-Kolmogorov adalah sebagai berikut: 1) Urutka data (dari besar ke kecil atau sebalikya) da tetuka besarya peluag pegamata dari masigmasig data tersebut X 1 = P (X 1 ) X 2 = P (X 2 ) X 3 = P (X 3 ), da seterusya. m P (log x i ) ( 1) dega : P = Probabilitas/ peluag m = Nomor urut data yag sudah diurutka = Jumlah data misalya utuk pegamata pada tahu 2003: P(log x ) = m i 0,09091 ( 1) 1 (10 1) Besar P (log xi >) =1-P(logxi) = a.meghitug ilai f(t) utuk kurva ormal f ( t ) (log xi log x ) s ( ) f ( t ) = 1 = ) Urutka ilai masig-masig peluag teoritis dari hasil peggambara data (persamaa distribusiya) Misalya utuk pegamata pada tahu 2002: Peluag teoritis P' (log xi) = 1 - P (log xi<) = = ) Dari kedua ilai peluag tersebut, tetuka selisih terbesarya atara peluag pegamata dega peluag teoritis Misalya utuk pegamata pada tahu 2003:

7 D = P' (log xi<) - P (log xi>) = = ) Berdasarka tabel ilai kritis (Smirov-Kolmogorov test) tetuka harga Do (tabel 2.3). Berdasarka Jumlah data (N) = 10 α = 5 % maka ilai Do didapat = ) Utuk data-data hasil uji Smirov-Kolmogorov secara legkap dapat dilihat pada tabel Tabel 4.11 Perhituga Uji smirov - Kolmogorov Sumber: Hasil perhituga 6. Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu Salah satu metode utuk meetuka harga debit huja suatu daerah yaitu dega megguaka Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu, utuk lagkah-lagkah perhitugaya diambil utuk debit huja Jl. Mastrip utuk kala ulag 5 tahu, sebagai berikut: 1. Dari perhituga terdahulu, metode log-pearso tipe III di dapat: R 5 = mm 2. Curah huja efektif selama 5 jam: R 24 = α. Rt = 0.6 x R 5 = mm 7 3. Tiggi huja jam-jamya Jam ke- 1 = R = R 24 = mm Jam ke- 2 = R = R 24 = mm Jam ke- 3 = R = R 24 = mm Jam ke- 4 = R = R 24 = mm Jam ke- 5 = R = R 24 = mm 4. Pajag Salura (L) = 0,6 km 5. Luas DAS (A) = 0,1575 Km 2 6. α = 2,5 7. Re = 1 mm 8. Tg = 0,21 (L) 0.7 = 0,1469 jam 9. Tr = diambil 1 jam 10. Tp = Tg + (0,8.Tr) Tg + (0,8 x 1) = 0,95 jam 11. T 0.3 = α. Tg = ,07 = 0,37 jam 12. Q maks A.Re 3,6(0,3. Tp T 0,3 = 0,067 m 3 / detik 13. Meghitug debit (Q) tiap-tiap jam (t) a. Kurva aik 0 < t < Tp 0 < t < 0,95 jam t Q. Q T P 2, 4 maks Utuk t = 0,5 jam = = 0,015 m 3 / detik Utuk t = 0,9 jam = Q = 0,059 m 3 / detik b. Kurva turu 1) Saat Tp < t < Tp +T 0,3 0,95 < t < 1,31 t Tp T 0,3 Q 0,3.Q ) maks Q maks Q Q 0,3 0, ,6(0,3.0,95 0,37 ) 0,5 0,95 2,4 1 0,95 0,37.0,067.0,026

8 Utuk t = 1 jam = = 0,056 m 3 / detik Utuk t = 1,2 jam = Q = 0,029 m 3 / detik 2) Saat Tp+T 0,3 < t < Tp+T 0,3 +1.5*T 0,3 1,31 < t < 1,87 t Tp 0,5. T 0, 3 T 1,5. 0, 3 Q 0,3. Utuk t = 1,5 jam = Q = 0,002 m 3 / detik Q 0,3 Q = 0,013 m 3 / detik Utuk t = 1,7 jam = Q = 0,009 m 3 / detik Utuk t = 1,8 jam = Q = 0,007 m 3 / detik 3) Saat t > Tp+T T 0.3 t > 1,87 Q 0,3 ttp1,5. T 2. T0,3 Utuk t = 2 jam = 0,3 = 0,0048 m 3 / detik Utuk t = 3 jam, Q = 0, Utuk t = 4 jam, Q= 0, Utuk t = 5 jam, Q = 0, Utuk t = 6 jam, Q = 0, Utuk t = 7 jam, Q = 0, Utuk t = 8 jam, Q = 0, Q Q 2 0 maks, 95 Q 0,3 maks 1, 5.0, , 5. 0, 37, 95 1, 2. 0, , 37 Utuk t = 9 jam, Q = 0, Utuk t = 10 jam, Q = Utuk t = 11 jam, Q = 0, Utuk t = 12 jam, Q = 0, Utuk t = 13 jam, Q = 0, Utuk t = 14 jam, Q = , Utuk t = 15 jam, Q = 0, Utuk t = 16 jam, Q = 0, Utuk t = 17 jam, Q = 0, Utuk t = 18 jam, Q = 0, Utuk t = 19 jam, Q = 0, m 3 0,067 /detik Utuk t = 20 jam, Q = 0, Utuk t = 21 jam, Q = 0, Utuk t = 22 jam, Q = 0, Utuk t = 23 jam, Q = 0, Utuk t = 24 jam, Q = 0,

9 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpula Berdasarka pembahasa diatas, maka dapat disimpulka sebagai berikut: 1. Berdasarka perhituga kapasitas eksistig pada ruas salura di Kecamata Kota Tuba didapat data sebagai berikut: a. Kapasitas Salura Jl. Mastrip = 1,269 b. Debit Recaa T= 5 Tahu Jl. Mastrip = 1,447 c. Kapasitas Salura Jl. Pramuka = 1,269 d. Debit Recaa T= 5 Tahu Jl. Pramuka = 1, Salura di Kecamata Kota Tuba saat ii kurag memadai utuk meerima debit racaga yag ada, yaitu salura di Jl. Mastrip da Jl. Pramuka yag belum mampu meerima debit racaga yag ada (utuk kala ulag 5 tahu). 3. Perecaaa salura yag sesuai utuk megatasi masalah geaga air atau bajir yag terjadi di Kecamata Kota Tuba adalah dega ormalisasi salura (metode srtuktur) dega perecaaa megguaka kala ulag 5 tahu karea aka lebih efektif mecakup kala ulag 5 tahu. Perecaaa salura dega perhituga kapasitas dimesi recaa salura da profil salura. 4. Berdasarka perhituga debit racaga Q tot = Q ah + Q ak pada ruas salura di Kecamata Kota Tuba, didapat data debit racaga utuk T Diperluka upaya utuk megatasi geaga atau bajir maka diperluka Normalisasi salura yag sesuai dega Debit huja yag meyebabka bajir. B. Sara Berdasarka pembahasa diatas, maka dapat diberika beberapa sara utuk perecaaa Salura di Kecamata Kota Tuba selajutya, sebagai berikut: Dimesi salura draiase seharusya Berdasarka pembahasa diatas, maka dapat diberika beberapa sara utuk perecaaa Salura di Kecamata Kota Tuba selajutya, sebagai berikut: 1. Dimesi salura draiase seharusya direcaaka sesuai dega luas daerah yag membebai salura. 2. Perubaha tata gua laha seharusya diatisipasi dega peataa sistem draiase yag baik da tersediaya kawasa resapa utuk meghidari terjadiya bajir atau geaga. 3. Utuk meciptaka salura yag baik seharusya melibatka pera aktif da perhatia dari masyarakat setempat dega merawat da mejaga kebersiha area salura. 4. Utuk jagka waktu tertetu kodisi salura yag ada perlu dievaluasi kembali utuk megatisipasi kemugkia terjadiya geaga atau bajir akibat peyempita salura oleh sedime serta perubaha tata gua laha. 9

10 Wesli, 2008 Draiase Perkotaa Te Chow, 1989 Draiase Salura Terbuka (Ope Chael) DAFTAR PUSTAKA Kusa Dasar-Dasar Hidrologi da Draiase. Surabaya: Uesa Sabarima, Bambag Hidrologi (Bagia:Ekstrapolasi Data Huja). Surabaya: Uiversity Press Suripi Sistem Draiase Perkotaa Yag Berkelajuta. Yogyakarta: Adi Offset Soemarto, CD Hidrologi Tekik, Surabaya Jural-jural ilmu tekik-sistem Kamiaa, I made Tekik Perhituga Debit Recaa Bagua Air Tim Peyusu Padua Peulisa da Peilaia Skripsi Uiversitas Negeri Surabaya. Surabaya: Uesa Bidag Cipta Karya Dias Pekerjaa Umum Bojoegoro Bojoegoro Draiage Master Pla Bojoegoro. 10