ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja SKRIPSI Diajuan Untu Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Eonomi Program Studi Manajemen Disusun oleh: Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati NIM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

2 ii

3 iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ada saat-saat istimewa dalam ehidupan ita, dan sebagian besar datang melalui dorongan orang lain. (George Adams) Pahitnya ehidupan adalah layanya segenggam garam, ta lebih dan ta urang. Kepahitan yang ita rasaan tergantung dari wadah yang ita milii. Jadi, saat amu merasaan epahitan dan egagalan satu hal yang bisa amu lauan. Lapangan dadamu dan luasan hatimu untu menampung setiap epahitan hidup. Kebahagiaan aan datang pada watunya, buan menurut watu ita tapi menurut watu-nya Kita harus meluangan watu lebih banya Untu berterima asih epada Tuhan Atas anugerah-nya, sama seperti saat ita meminta (Santo Vincent de paul) Sripsi ini upersembahan epada: I Tuhan Yesus dan Bunda maria sebagai sumber ehidupanu. I Kedua orang tua u tercinta untu segala asih saying, doa dan pengorbananya selama ini. I Adi-adiu yang usayangi. I Seseorang yang selalu au asihi dan aan selalu uingat, thans atas ebawelanya. iv

5 v

6 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama Nomor Mahasiswa : : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberian epada Perpustaaan Universitas Sanata Dharma arya ilmiah saya yang berjudul : ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja beserta perangat yang diperluan (bila ada). Dengan demiian saya memberian epada Perpustaaan Universitas Sanata Dharma ha untu menyimpan, mengalihan dalam bentu media lain, mengelolanya dalam bentu pangalan data, mendistribusian secara terbatas, dan mempubliasiannya di Internet atau media lain untu epentingan aademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberian royalti epada saya selama tetap mencantuman nama saya sebagai penulis. Demiian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyaarta, 31 Maret 2009 Yang menyataan (Filipus Puspa Kelana Enggar Jati) vi

7 ABSTRAK ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Universitas Sanata Dharma Yogyaarta 2009 Penelitian ini bertujuan untu mengetauhi alasan onsumen memilih bus trans jogja sebagai sarana transportasi ota Yogyaarta. Jenis penelitian ini adalah studi asus dengan jumlah sampel penelitian sebanya 100 orang responden. Penelitian ini dilauan dengan menyebaran uesioner epada 100 responden yang dibagi sama rata untu setiap penumpang bus trans jogja. Teni analisis yang digunaan adalah 1) Analisis Persentase untu mengetauhi arateristi onsumen, 2) Analisis Cochran Q-Test untu mengetauhi alasan-alasan onsumen menggunaan bus trans jogja. Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banya onsumen yang diteliti adalah wanita (69%), berusia tahun (40%), berstatus sebagai pelajar/ mahasiswa (81%), tingat pendapatan/ pengeluaran uang sau perbulan sebesar Rp Rp (53%), dan tujuan para responden adalah wisata (37%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjuan bahwa alasan harga, sistem pembayaran, fisi bus, eamanan, dan fasilitas mempunyai pengaruh yang signifian terhadap alasan onsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi ota Yogyaarta. vii

8 ABSTRACK THE CUSTOMERS REASONS TO CHOOSE TRANS JOGJA BUS AS THEIR MEAN OF TRANSPORTATION IN THE CITY OF YOGYAKARTA A Case Study at Trans Jogja Bus shelter Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Sanata Dharma University Yogyaarta 2009 This research is conducted to figure out the reason why customers choose Trans Jogja as their mean of transportation in the city of Yogyaarta. This is a case study involving research samples numbering 100 of respondents. This research was done by delivering questioners to fill to 100 respondents, all equally divided to each passenger boarding Trans Jogja. The technique of analysis used are 1). Percentage analysis to find out customers characteristic, 2). Cochran Q-test analysis to now the reasons why Trans Jogja is preferable. From percentage analysis it was acquired that the customers being the most as the respondents were woman (69%), aged (40%), students ( 81%), with the pocet money expenditure around Rp Rp per month (53%), and whose purpose of using Trans Jogja is for vacation (37%). As for the Cochran Q-test analysis, significant factors determining Trans Jogja as customers favorite are price paying system. Physical condition of the vehicle, security and safety, and facilities offered. viii

9 KATA PENGANTAR Puji dan syuut penulis haturan epada Bapa di surga atas segala limpahan anugerah, berat, rahmat, dan asih-nya yang begitu besar sehingga pada ahirnya penulis dapat menyelesaian sripsi ini. Penyusunan sripsi ini ditujuan untu memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Eonomi, Jurusan Manajemen, Faultas Eonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyaarta. Penulisan sripsi ini tida aan berhasil tanpa bantuan dan duungan dari berbagai piha, bai yang terlibat secara langsung maupun tida langsung. Oleh arena itu, penulis ingin menyampaian terima asih yang dalam dan tulus epada: 1. Bapa Drs. YP Supardiyono.,At., M.Si. selau Dean Faultas Eonomi Universitas Sanata Dharma Yogyaarta. 2. Bapa Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selau Kepala Jurusan Manajemen Faultas Eonomi Universitas Sanata Dharma Yogyaarta. 3. Bapa Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selau Dosen Pembimbing I yang penuh esabaran membimbing dan mengarahan penulis selama menyelesaian sripsi ini. 4. Bapa Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selau dosen Pembimbing II yang dengan penuh esabaran membimbing dan mengarahan penulis selama menyelesaian sripsi ini. ix

10 5. Perpustaan Universitas Sanata Dharma Yogyaarta yang telah menyediaan fasilitas buu-buu sehingga penulis dapat menyelesaian sripsi ini. 6. Segenap piha Bappeda, Dinas perizinan ota, Dinas Perhubungan dan PT Jogja Tugu Trans yang telah memberian izin untu menyelesaian sripsi ini seluruh responden yang telah membantu penulis dengan mengisi uesioner guna melengapi data yang penulis perluan. 7. Untu Kedua Orang Tuau, terima asih atas cinta, asih sayang, doa, dan dorongan yang telah diberian epada penulis selama masa studi sehingga terselesaian sripsi ini. Kalian adalah segalanya dalam hidupu. 8. Buat adi-adiu tersayang ( Ian & Lena ), terima asih atas duungan dan doa yang alian berian, alian adalah adi-adiu terbai dalam hidupu. 9. Saudarau Anna yang telah membantu menyelesaian sripsi ini. 10. Buat Maya, Tia, Murti, Tyas Ndut thans atas bantuan meyelesaian sripsi ini. 11. Buat eyang aung,eyang putri, om-om dan tante- tante u terima asih atas dorongan untu menyelesaian sripsi ini. 12. Teman-temanu MPT pa Alex terima asih atas duungan yang alian berian,ayo cepet lulus. 13. Buat ade Ku Icha yang bawel terima asih atas duungan, masuan dan semangat thans you so much for everything wherever you are and whatever it taes, I ll never forget you.. x

11 14. Sahabat-sahabatu : Guntur Geboy, Ari Ucup, Harri Iblis terima asih atas bantuan menyebaran uesioner. 15. Buat teman-temanu ana Manajemen 2004 dan semua rean penulis yang tida dapat disebutan satu persatu, terima asih atas duungan dan persahabatan yang diberian selama ini. 16. Temen temanu futsal Nio, Soni, Fauzan,Mara, Dimas,Yor, Hari, Restu, Hendra, Wisnu dan yang belum saya sebutan ayo maju terus teman teman dan jaga eompaan selalu. Sripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh arena itu, penulis sangat berterima asih atas segala masuan bai yang berupa saran maupun riti yang bersifat membangun. Ahirnya, penulis berharap semoga sripsi ini dapat berguna bagi semua piha. Yogyaarta,22 Februari 2009 Penulis Filipus Puspa Kelana Enggar Jati xi

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN.iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN...vi ABSTRAK... vii ABSTRACK...viii KATA PENGANTAR...ix DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL..xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belaang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah... 3 D. Tujuan Penelitian... 4 E. Manfaat Penelitian... 4 F. Sistematia penulisan.4 BAB II LANDASAN TEORI... 6 A. Pengertian Pemasaran... 6 B. Pengertian Manajemen Pemasaran... 7 C. Konsep Pemasaran... 9 D. Industri jasa E. Perilau Konsumen xii

13 F. Fator Perilau Konsumen 17 G. Proses Pengambilan Keputusan H. Definisi Jasa Pelayanan I. Alasan Konsumen J. Pengertian Biaya K. Pengertian Loasi L. Pengertian Promosi M. Pengertian Kelompo Acuan N. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Loasi dan Watu Penelitian C. Subje dan Obje Penelitian D. Teni Pengumpulan Data E. Variabel Penelitian F. Jenis dan Sumber Data G. Populasi dan Sampel H. Teni Pengambilan Sampel.34 I. Teni Pengujian Instrumen J. Teni Analisis Data K. Analisis Cochran Q- Test BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT Jogja Tugu Trans xiii

14 B. Data Umum PT Jogja Tugu Trans..41 C. Visi dan Misi PT Jogja Tugu Trans 42 D. Opersional.43 E. Aspe Tenis.45 F. Rute Traye Bus Trans Jogja 46 G. Strutur Manajemen Trans Jogja..48 H. Tugas dan Wewenang..50 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..51 A. Karateristi Responden...51 B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 54 C. Analisis Data Penelitian..55 D. Pembahasan...65 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 69 A. Kesimpulan.69 B. Saran...70 C. Keterbatasan Penelitian..71 DAFTAR PUSTAKA.72 LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel V.1 Karateristi Responden Berdasaran Jenis Kelamin Tabel V.2 Karateristi Responden Berdasaran Usia Responden Tabel V.3 Karateristi Responden Berdasaran Peerjaan Tabel V.5 Karateristi Responden Berdasaran Penghasilan/ Pengeluaran Perbulan Responden Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian xv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belaang Pada zaman yang semain maju searang ini, transportasi merupaan sarana yang penting. Adapun banya alat transportasi yang ada di masyaraat ita seperti bus, sepeda motor, mobil, pesawat, dan lain-lain. Orang yang mempunyai endaraan pribadi tida aan mendapatan esulitan dalam ativitasnya sehari-hari bai dalam beerja maupun eperluan lainnya. Tetapi bagi yang tida punya endaraan sendiri, alat transportasi umum yang merupaan sarana bagi setiap ativitasnya (Supriyanto, 2002). Tujuan adanya alat transportasi adalah untu memperlancar egiatan masyaraat. Sedangan alat transportasi itu dibedaan menjadi tiga yaitu alat transportasi darat, alat transportasi laut, alat transportasi udara. Alat transportasi umum yang ada di Yogyaarta terdiri dari alat transportasi yang dapat mengangut banya orang seperti bus.pada awalnya jumlah bus di Yogyaarta sangat banya, namun pada perembangan selanjutnya bus sudah menjadi alat transportasi bagi semua lapisan masyaraat. Ahirnya pemerintah Yogyaarta mengeluaran bus Trans Jogja yang aan mencuupi ebutuhan masyaraat Yogyaarta aan adanya bus yang nyaman. Adanya persaingan yang tepat dipasar, mendorong pemerintah Yogyaarta untu meletaan produnya pada posisi yang tepat di pasar atau strategi positioning merupaan strategi yang berusaha menempatan mere 1

17 2 pada suatu bagian pasar tertentu agar mere tersebut dapat diterima lebih bai dari pada mere yang bersaing (Herlambang, 2002) Dalam ranga menciptaan epuasan pelanggan, produ yang ditawaran pemerintah harus berualitas. Kualitas mencerminan semua dimensi penawaran produ yang menghasilan manfaat bagi pelanggan dan sering digunaan untu mengacu pada ualitas relative suatu produ diaitan dengan harga produ bersangutan (Chandra, 2002, Hal 6). Bus Trans Jogja merupaan alat transportasi umum adalah omoditi bagi pemerintah Yogyaarta untu meraih euntungan. Di Yogyaarta sangat banya bus yang mengalami perembangan seiring dengan ativitas di wilayah Yogyaarta yang meningat pula seperti banya para mahasiswa yang memilih berpergian menggunaan bus, atau eluarga yang hanya seedar jalan-jalan. Perembangan di wilayah Yogyaarta sangat tergantung pada transportasi ota sehingga menimbulan persaingan, bai dalam hal pelayanan dapat mempengaruhi eputusan onsumen untu melauan pembelian bai dalam memilih produ atau jasa, memilih jenis, penentuan saat pembelian. Pemerintah tida boleh terlalu eras mendesa produtifitas sehingga mengurangi ualitas yang diinginan, beberapa metode untu meningatan produtivitas aan meningatan epuasan pelanggan dengan menstandarsasian ualitas (Kotler,1997, Hal 90). Pemerintah mengembangan ebijaan penetapan harga dan membuat eputusan adalah untu memastian bahwa pemerintah menggunaan harga

18 3 yang laya bagi onsumen dan menguntungan bagi pemerintah (Kotler, 1997, Hal 125). Berdasaran pentingnya pemahaman atas siap untu mengetahui perilau maa penulis tertari untu mengangat masalah ini sebagai topi dalam sripsi dengan judul Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyaarta B. Rumusan Masalah Berdasaran latar belaang yang diemuaan di atas, penulis dapat merumusan permasalahan sebagai beriut : 1. Bagaimana arateristi onsumen pengguna bus Trans Jogja? 2. Apa saja yang menjadi alasan untu onsumen menggunaan Bus Trans Jogja? C. Batasan Masalah Agar masalah tida terlalu luas, maa dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada beberapa hal: 1. Konsumen yang diteliti adalah onsumen yang menggunaan sarana Bus Trans Jogja. 2. Pengujian ini terbatas pada alasan onsumen untu menggunaan sarana Bus Trans Jogja. 3. Responden dari penelitian ini adalah para penumpang yang berada di halte Bus Trans Jogja.

19 4 4. Responden yang diteliti 100 responden. D. Tujuan Penelitian Dalam melauan penelitian ini penulis mempunyai tujuan untu: 1. Mengetahui arateristi onsumen menggunaan sarana Bus Trans Jogja 2. Mengetahui alasan-alasan onsumen menggunaan Bus Trans Jogja. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Memberian wawasan bagi perusahaan untu meningatan pangsa pasar. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapan dapat menambah referensi epustaaan dan sebagai bahan informasi untu penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dimasudan untu menerapan teori-teori yang telah dipelajari e dalam prate sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. F. Sistematia Penulisan 1. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini mencaup latar belaang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematia penulisan.

20 5 2. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisian landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan onsep yang mendasari perumusan masalah. 3. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisian tentang jenis penelitian, subye dan obye penelitian, tempat dan watu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teni pengumpulan data, populasi dan sampel, teni pengujian instrumen, dan teni analisis data. 4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN Bab ini berisian tentang sejarah berdirinya Dinas Perhubungan dan sejarah munculnya bus Trans Jogja tersebut. 5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisian tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. 6. BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini berisian esimpulan hasil penelitian, eterbatasan penelitian dan saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis. 7. DAFTAR PUSTAKA

21 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupaan fungsi bisnis yang mengidentifiasi ebutuhan dan einginan onsumen. Pemasaran tida seedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupaan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptaan epuasan onsumen dengan membangun hubungan timbal bali yang menguntungan. Beberapa ahli mengemuaan pengertian pemasaran yang berbedabeda mesipun pada intinya sama. Perbedaan ini disebaban arena merea meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda. Menurut William J. Stanton ( 1985:7) Pemasaran adalah sistem total dari egiatan bisnis yang dirancang untu merencanaan, menentuan harga, mempromosian dan mendistribusian barang-barang yang dapat memuasan einginan, bai einginan para onsumen saat ini maupun onsumen potensial. Menurut Alex S. Nitisemito ( 1981:13 ) Pemasaran adalah semua egiatan yang bertujuan untu memperluas arus barang atau jasa dari produsen e onsumen secara paling efisien dengan masud untu menciptaan permintaan yang efetif. 6

22 7 Menurut Philip Kotler & Armstrong (2001:7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan elompo memperoleh apa yang merea butuhan dan inginan melalui penciptaan dan pertuaran produ serta nilai dengan piha lain Menurut pandangan bisnis (Stanton, 1995), egiatan yang terdapat dalam pemasaran meliputi: 1. Mengetauhi apa yang diinginan dan dibutuhan onsumen 2. Merencanaan dan mengembangan sebuah barang dan jasa yang aan memenuhi egiatan pemasaran tersebut. 3. Memutusan cara terbai untu menentuan harga, mempromosian, dan mendistribusian barang dan jasa tersebut Dari definisi tentang pemasaran di atas, dapat ditari esimpulan bahwa seluruh egiatan pemasaran ditujuan untu memuasan ebutuhan dan einginan manusia melalui proses pertuaran. B. Manajemen Pemasaran Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untu memperoleh laba dari egiatan penjualan barang dan jasa yang diciptaan untu memenuhi einginan onsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melasanaan egiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi

23 8 dengan bai semua tugas yang ada dengan melauan perencanaan dan pengawasan pemasaran. Pada poonya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelasanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga tugas poo, yaitu: 1. Mempersiapan rencana atau strategi umum bagi perusahaan 2. Melasanaan rencana tersebut 3. Mengadaan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam operasinya. Adapun definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler adalah sebagai beriut:. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelasanaan onsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untu menghasilan pertuaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi ( Philip Kotler, 1994 ). Jadi, dalam fungsi manajemen tersebut termasu penganalisaan, perencanaan, pelasanaan atau penerapan, serta pengawasannya. Tahap perencanaan, merupaan tahap yang sangat menentuan terhadap elangsungan dan suses organisasi. Proses perencanaan merupaan satu proses yang selalu memandang e depan atau emunginan-emunginan yang aan dating termasu disini adalah pengembangan program, ebijasanaan, dan prosedur untu mencapai tujuan-tujuan pemasaran.

24 9 Untu membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain, penerapan merupaan egiatan untu menjalanan rencana. Sedangan fungsi terahir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalian segala macam ativitas agar tida terjadi penyimpangan. Jadi, fungsi ini untu menghindari adanya penyimpangan, atau memperecil penyimpangan yang mungin terjadi. C. Konsep Pemasaran Falsafah onsep pemasaran bertujuan memberian epuasan terhadap einginan dan ebutuhan pembeli/onsumen. Seluruh egiatan dalam perusahaan yang menganut onsep pemasaran harus diarahan untu memenuhi tujuan tersebut. Menurut Basu Swastha dan Irawan (1981:10) mengataan bahwa: Konsep pemasaran sebagai sebuah falsafah bisnis yang menyataan bahwa pemuasan ebutuhan onsumen merupaan syarat eonomi dan social bagi elangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran menurut Kotler (200:22) yaitu: Konsep pemasaran menegasan bahwa unci untu mencapai tujuan organisasional yang ditetapan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efetif dibandingan para pesaing dalam menciptaan, menyerahan, dan mengomuniasian nilai pelanggan epada pasar sasaran yang terpilih.

25 10 Penggunaan onsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilauan. Sebagai falsafah bisnis, onsep pemasaran tersebut disusun dengan memasuan tiga elemen poo, yani (Swastha dan Irawan, 1981:8): 1. Orientasi onsumen/pasar.pembeli 2. Volume penjualan yang menguntungan 3. Koordinasi dan integrasi seluruh egiatan pemasaran dalam perusahaan. Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempratean orientasi onsumen ini harus: a. Menentuan ebutuhan poo dari pembeli yang aan dilayani dan dipenuhi. Perusahaan yang memprodusi mobil pada dasarnya menghasilan alat transport, sedangan alat transport itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai macam model dan uuran. b. Memilih elompo pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya. c. Menentuan produ dan program pemasarannya. d. Mengadaan penelitian pada onsumen, untu menguur, menilai, dan menafsiran einginan, siap, serta tingah lau merea. e. Menentuan dan melasanaan strategi yang paling bai, apaah menitiberatan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menari. Konsep pemasaran mempunyai perspetif dari luar- edalam. Konsep itu dimulai dari pasar yang didefinisian dengan bai, berfous pada

26 11 ebutuhan pelanggan, mengoordinasian semua ativitas yang aan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilan laba dengan memuasan pelanggan. D. Industri Jasa 1. Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri memilii banya arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produ. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 5) memberian batasan tentang jasa adalah sebagai beriut : Service is all economic activities whose output is not physical product or construction is generally consumed at that time is it produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health). Jadi pada dasarnya jasa merupaan semua ativitas eonomi yang hasilnya buan berbentu produ fisi atau ontrusi, yang umumnya dihasilan dan dionsumsi secara bersamaan serta memberian nilai tambah (misalnya enyamanan, hiburan, esenangan, atau esehatan) onsumen. jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 6), jasa adalah setiap tindaan atau egiatan yang dapat ditawaran oleh suatu piha epada piha yang lain,

27 12 pada dasarnya tida berwujud atau tida mengaibatan epemilian apapun. Produsi jasa bisa beraitan dengan produ fisi atau sebalinya. Dari berbagai definisi di atas, tampa bahwa di dalam jasa selalu ada aspe interasi antara piha onsumen dan piha produsen (jasa), mesipun piha-piha yang terlibat tida selalu menyadari. Jasa buan suau barang melainan suatu proses atau ativitas yang tida berwujud. 2. Klasifiasi Jasa Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 : 7), menglasifasian jasa sebagai beriut : a. Berdasaran Tingat Konta Konsumen 1) Sistem Konta Tinggi (high contact system) : onsumen harus menjadi bagian dari sistem untu menerima jasa. Contoh: jasa pendidian, jasa rumah sait, dan transportasi. 2) Sistem Konta Rendah (low contact system) : onsumen tida harus menjadi bagian dari sistem untu menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil dan jasa perbanan. b. Berdasaran Kesamaan Dengan Operasi Manufatur 1) Jasa Murni (pure service) : jasa yang tergolong onta tinggi, tanpa persediaan, atau dengan ata lain sangat berbeda dengan manufatur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidian.

28 13 2) Jasa Semimanufatur (quasimanufacturing service) : jasa yang tergolong onta rendah, memilii esamaan dengan manufatur, dan onsumen tida harus menjadi bagian dari proses produsi jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbanan, asuransi, dan antor pos 3) Jasa Campuran (mixed service) : elompo jasa yang tergolong onta menengah (moderate contact), gabungan beberapa sifat jasa murni murni dan jasa semifatur. Contoh: jasa bengel, dry clening, ambulance, pemadam ebaaran, dan lain-lain. c. Berdasaran lasifiasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 7 ruang lingup lasifiasi bisnis jasa meliputi : 1) Jasa Bisnis 2) Jasa Komuniasi 3) Jasa Kontrusi dan Jasa Teni 4) Jasa Distribusi 5) Jasa Pendidian 6) Jasa Lingungan Hidup 7) Jasa Keuangan 8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial

29 14 9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan 10) Jasa Rereasi, Budaya, dan Olahraga 11) Jasa Transportasi Dalam bisnis jasa, ualitas pelayanan merupaan suatu hal yang penting dan harus dierjaan dengan bai, arena apliasi ualitas sebagai sifat dari penampilan produ atau inerja merupaan bagian utama strategi perusahaan dalam ranga meraih eunggulan yang beresinambungan, bai sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untu terus tumbuh. 3. Menurut Parasuraman dan awan-awan (dalam Fandy Tjiptono,2000:70) ada 5 dimensi poo yang menentuan ualitas jasa, elima dimensi tersebut adalah: a. Tangibles (buti langsung), yaitu buti fisi dari jasa, meliputi fasilitas dan ondisi fisi seitar, perlemgapan, pegawai dan sarana omuniasi. b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu emampuan memberian pelayanan yang dijanjian dengan segera, aurat dan memuasan. Pelayanan yang reliable merupaan harapan pelanggan dan berarti pelayanan tersebut diselesaian tepat watu dengan cara yang sama dan tanpa esalahan.

30 15 c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu einginan dan esediaan para staf/ pegawai untu membantu para pelanggan dan memberian pelayanan dengan tanggap. d. Assurance (jaminan), merupaan jaminan yang diberian perusahaan untu onsumennya mencaup pengetahuan, emampuan, esopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimilii para staf, bebas dari bahaya, resio atau eragu-raguan. e. Empathy (empati), yaitu emampuan untu peduli dan pea, meliputi emudahan dalam melauan hubungan, omuniasi yang bai, perhatian pribadi dan memahami ebutuhan para pelanggan. E. Perilau Konsumen Banya fator yang mempengaruhi perilau onsumen, perilau onsumen itu berbeda-beda untu produ dan pasar sasaran serta ragamnya yang tida terbatas, arena itu memasuan semua emunginan untu situasi pasar tida mungin, tetapi prinsip yang umum tentang perilau onsumen dapat digunaan untu lebih mengenal pasar sasaran. Menurut Swastha dan Handoo (1997:10) perilau onsumen adalah egiatan-egiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatan dan menggunaan barang dan jasa, termasu di dalamnya proses pengambian eputusan pada persiapan dan penentuan egiatan-egiatan tersebut. Sedangan menurut Amirullah ( 2002 : 3), perilau onsumen didefinisian sebagai sejumlah tindaan-tindaan nyata individu (onsumen) yang

31 16 dipengaruhi oleh fator ejiwaan (psiologis) dan fator luar lainnya (esternal) yang mengarahan merea untu memilih dan mempergunaan barang-barang yang diinginannya Dari definisi tersebut mengandung dua elemen penting dalam perilau onsumen yaitu proses pengambilan eputusan dan egiatan fisi yang semuanya melibatan individu dalam menilai, mendapatan dan menggunaan barang dan jasa secara eonomis. American Mareting Association mendefinisian perilau onsumen sebagai interasi dinamis antar pengaruh dan ognisi, prilau dan ejadian diseitar ita dimana manusia melauan aspe pertuaran dalam hidup merea. Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada 3 ide penting dari definisi tersebut yaitu: 1. Perilau onsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang onsumen, elompo onsumen, serta masyaraat luas selalu berubah dan bergera sepanjang watu. 2. Melibatan interasi antara pengaruh dan ognisi. Ini berarti bahwa untu memahami onsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat, ita harus memahami apa yang merea piiran (ognisi) dan merea rasaan (pengaruh), apa yang merea lauan (perilau), dan apa serta dimana (ejadian di seitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipiiran, dirasa, dan dilauan onsumen.

32 17 3. Melibatan pertuaran. Hal ini membuat definisi perilau onsumen tetap onsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga meneanan pertuaran. Dengan mempelajari perilau onsumen, perusahaan aan mengetahui esempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya ebutuhan dan emudian mengidentifiasinya untu mengadaan segmentasi pasar. F. Fator-fator yang Mempengaruhi Perilau Konsumen Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) fator-fator yang mempengaruhi perilau onsumen antara lain adalah sebagai beriut: 1. Fator Budaya Fator budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam terhadap perilau onsumen. a. Kultur (ebudayaan) Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari einginan dan perilau seseorang. Nilai-nilai ebutuhan dan epercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi e generasi beriutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyaraat. b. Sub Kultur Setiap ultur terdiri dari sub ultur yang lebih ecil yang memberian identifiasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifi. Sub ultur mencaup ebangsaan, agama, elompo ras, dan daerah geografis.

33 18 Banya sub ultur yang membentu segmen pasar yang penting dimana para pemasar sering merancang produ dan program pemasaran yang husus dibuat untu ebutuhan merea. c. Kelas Sosial Setiap masyaraat memilii pengelompoan status terutama terutama berdasaran esamaaan dalam pendapatan, pendidian dan peerjaan. Dari esamaan-esamaan inilah muncul siap sosial yang mencirian elas tertentu. 2. Fator Sosial Perilau onsumen juga dipengaruhi oleh fator-fator sosial seperti elompo acuan, eluarga, peran dan status sosial. a. Kelompo Acuan Banya elompo yang mempengaruhi perilau seseorang. Kelompo acuan seseorang terdiri dari elompo yang berpengaruh langsung atau tida langsung terhadap perilau seseorang. Orang-orang juga berpengaruh oleh elompo-elompo dimana merea buan anggotanya. Kelompo yang seseorang ingin masu disebut elompo aspirasional. Para pemasar berusaha untu mengidentifiasian elompo acuan dari pelanggan sasaran merea. b. Keluarga Anggota eluarga merupaan elompo primer yang paling berpengaruh. Orientasi eluarga terdiri dari orang tua seseorang.

34 19 Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilau pembelian sehari-hari adalah eluarga proreasi yaitu pasangan dan ana-ana. c. Peran dan Status Seseorang berpartisipasi dalam banya elompo sepanjang hidupnya. Posisi orang dalam setiap elompo dapat didefinisian dalam isilah peran dan status. Setiap peran membawa suatu status. 3. Fator Pribadi a. Usia dan tahap silus hidup, ini aan menentuan selera seseorang terhadap produ/ jasa b. Peerjaan, hal ini aan mempengaruhi pola onsumsi seseorang c. Keadaan eonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjaan (tingatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, emampuan untu meminjam. d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang di espresian oleh egiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambaran seseorang secara eseluruhan yang berinterasi dengan lingungan disamping itu juga dapat mencerminan sesuatu di bali elas sosial seseorang, misalnya epribadian. e. Kepribadian dan onsep pribadi, epribadian ini adalah arateristi psiologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingungan yang relatif onsisten. 4. Fator Psiologis a. Motivasi

35 20 Suatu motif (dorongan) adalah suatu ebutuhan yang cuup untu mendorong seseorang untu bertinda. b. Persepsi Persepsi tida hanya tergantung pada stimuli fisi tapi juga pada stimuli yang berhubungan dengan lingungan seitar dan eadaan individu tersebut. c. Pengetahuan Teori pengetahuan mengajaran pemasar bahwa merea dapat menciptaan permintaan aan suatu produ menghubungannya dengan dorongannya yang uat, menggunaan petunju yang memotivasinya dan memberian pengetahuan yang positif. d. Kepercayaan dan siap pendirian Melalui bertinda dan belaja, orang-orang memperoleh epercayaan dan pendirian yang emudian mempengaruhi perilau pembelian merea. G. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses eputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu : 1. Tahap pengenalan ebutuhan Tahap proses pengambilan eputusan pembelian dimana onsumen mengenali suatu masalah atau ebutuhan.

36 21 2. Tahap pencarian informasi Tahap proses pengambilan eputusan dimana onsumen telah tertari untu mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, onsumen hanya mungin meningatan perhatian atau mungin atif mencari informasi. 3. Tahap evaluasi berbagai alternatif Tahap dalam proses pengambilan eputusan pembelian dimana onsumen menggunaan informasi untu mengevaluasi mere-mere alternative dalam satu susunan pilihan. 4. Tahap eputusan pembelian Tahap dalam proses pengambilan eputusan pembelian dimana onsumen benar-benar membeli produ. 5. Tahap Perilau Pasca Pembelian Dalam proses pengambilan eputusan pembelian dimana onsumen mengambil tindaan lebih lanjut setelah membeli berdasaran epuasan atau etidapuasan yang merea rasaan. H. Definisi Jasa Pelayanan Olsen & Wycoff, 1978 (dalam Zulian Yamit, 2000:22) mendefinisian jasa pelayanan sebagai seelompo manfaat yang berdaya guna bai secara esplisit maupun implicit atas emudahan untu mendapatan barang maupun jasa pelayanan. Collier, 1978 (dalam Zulian Yamit:22): memilii pandangan lain dari ualitas jasa pelayanan, yaitu lebih meneanan pada ata pelanggan,

37 22 pelayanan, ualitas dan level atas tingat ualitas pelayanan terbai pada pelanggan (excellent) dan tingat ualitas pelayanan merupaan cara terbai yang onsisten untu dapat mempertemuan harapan osnumen dan system inerja pelayanan. I. Alasan Konsumen Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untu melauan egiatan. Alasan membeli produ sangat membantu onsumen untu mengambil eputusan aan membeli produ tersebut atau tida (Ranguti,2002:44). Berdasaran hasil Survei pendahuluan dapat ditentuan bahwa alasan onsumen menggunaan Bus Trans Jogja Adalah: 1. Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibayaran atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang dituaran oleh onsumen dalam ranga mendapatan manfaat dari memilii atau menggunaan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah: a. Harga yang terjangau 2. Kualitas Jasa Tingat eunggulan yang diharapan dan pengendalian atas tingat eunggulan tersebut untu memenuhi einginan pelanggan. Komponen dari ualitas jasa: a. Ketepatan watu jadwal berangat dan tiba

38 23 b. Sistem pembayaran mudah c. Adanya layanan onsumen 3. Promosi Promosi mencaup berbagai teni yang digunaan untu beromuniasi dengan para calon onsumen dan calon potensial onsumen. Komponen dari promosi antara lain, yaitu: a. Publiasi di radio-radio b. Tarif Promosi 4. Kelompo Referensi Kelompo yang berpengaruh langsung maupun tida langsung terhadap perilau seseorang.komponen-omponen dari elompo referensi adalah: a. Keluarga/ Teman/ Rean erja 5. Kenyamanan Kenyamanan adalah sesuatu yang ita ciptaan sendiri, atas sesuatu ejadian yang ita alami, atas sesuatu hal yang ita piirian, dan atas semua masalah yang ita temui.komponen-omponen dari enyamanan antara lain, yaitu: a. Fisi bus yang baru b. Sistem antrian yang tertib c. Keamanan terjamin d. Tersedianya halte e. Tersedianya fasilitas ( Ac, pengharum Bus)

39 24 J. Biaya Biaya transportasi (price) merupaan fator penting yang harus dipertimbangan oleh Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota. Menurut Soegoto (2008 : 124) biaya transportasi merupaan bentu materil yang harus dieluaran oleh calon penumpang untu memperoleh pelayanan jasa transportasi Bus Trans Jogja. Biaya produ jasa transportasi adalah dasar penetapan biaya transportasi. Sedangan penetapan biaya transportasi perlu melihat pada aspe emampuan atau daya beli di alangan masyaraat disamping nilai produ jasa transpotasi yang tawaran. Ada onsumen yang membeli produ jasa transportasi arena biaya transportasi murah, namun ada onsumen yang mengutamaan ualitas yang ada pada produ jasa transportasi tersebut. K. Loasi Jasa tida dipasaran melalui saluran distribusi tradisional seperti halnya barang fisi, aan tetapi dalam jasa ada dua emunginan : pertama, pelanggan mendatangi loasi fasilitas jasa (misalnya penumpang datang e Shelter atau halte). Kemunginan edua adalah penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (misalnya mobil pemadam ebaaran diirim untu menangani dan memadaman api di loasi ebaaran. Loasi fasilitas seringali menentuan esusesan suatu jasa, arena suatu loasi erat aitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Misalnya Pom bensin umumnya menempati daerah yang cuup luas dan berloasi di daerah yang

40 25 padat endaraan, arena Pom Bensin bertujuan untu melayani masyaraat umum secara luas. Sedangan Warung maan bisa berloasi dimana saja, bahan di daerah yang jarang pendudunya sealipun. Loasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan onsumen. Pada umumnya onsumen menyuai tempat yang mudah dicapai oleh endaraan umum untu memberian emudahan serta letanya yang strategis. Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) loasi merupaan tempat pemasaran yang melibatan ativitas untu menciptaan, memelihara atau mengubah siap dan prilau terhadap tempat tertentu. Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau loasi memerluan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa fator beriut : 1. Ases, misalnya loasi yang dilalui atau mudah dijangau sarana transportasi umum. 2. Visibilitas, misalnya loasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangan, yaitu: a. Banyanya orang yang lalu lalang bisa memberian peluang besar terjadinya impulse buying. b. Kepadatan dan emacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya pelayanan epolisian, pemadam ebaaran, atau ambulans. 4. Tempat parir yang luas dan aman

41 26 5. Espansi, yaitu tersedia tempat yang begitu luas untu perluasa usaha diemudian hari. 6. Lingungan, yaitu daerah seitar yang menduung jasa yang ditawaran. Misalnya warung maan yang berdeatan dengan daerah ost. Asrama mahasiswa, atau perantoran. 7. Persaingan, yaitu loasi pesaing. Misalnya dalam menentuan loasi wartel (warung teleomuniasi), perlu pertimbangan apaah dijalan atau daerah yang sama banya pula terdapat wartel lainnya. 8. Peraturan pemerintah, misalnya etentuan yang melarang tempat reparasi (bengel) endaraan bermotor berdeatan dengan pemuiman pendudu. L. Promosi Promosi merupaan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting dalam aitannya dengan pemasaran produ. Menurut Swastha dan Irawan (1997: 349) promosi merupaan arus informasi atau pesan satu arah yang dibuat untu mengarahan seseorang atau organisasi epada tindaan yang menciptaan pertuaran dalam pemasaran. Sedangan menurut Angipora (2002 : 28) promosi merupaan berbagai egiatan yang dilauan perusahaan dengan tujuan utama untu menginformasian, membuju, mempengaruhi dan mengingatan onsumen agar membeli produ yang dihasilan. Pada perusahaan jasa, promosi perlu dilauan guna memberian informasi pada masyaraat luas mengenai produ elebihannya. Adapun teni promosi yang dilauan oleh perusahaan jasa dapat melalui media

42 27 massa ceta maupun eletroni, publiasi, brosur pameran dan lain-lain. Sedangan egiatan promosi dapat dilauan dengan cara perilanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas. Lembaga pendidian juga membutuhan omuniasi yang efetif dengan pasar sasaran yang biasanya dilauan melalui egiatan publi relation (humas). Merea harus menginformasian epada onsumen tentang tujuan, ativitas, dan menawaran untu memotivasi merea agar tertari dengan programnya. Setiap lembaga pendidian harus secara teratur mengomuniasian diri melalui programnya, mahasiswa, alumni, ampus dan program omuniasi formal lainnya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 159) tujuan omuniasi dalam lembaga pendidian adalah: M. Kelompo Acuan Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) elompo acuan berfungsi sebagai titi pembanding atau acuan secara langsung maupun tida langsung dalam pembentuan siap dan prilau seseorang. Seseorang sering ali dipengaruhi elompo acuan mesipun dia buan bagian dari elompo tersebut. Pemasar berusaha mengidentifiasi elompo acuan calon onsumen merea. elompo acuan memberian ilham pada seseorang mengenai perilau dan gaya hidup baru, mempengaruhi siap dan onsep diri onsumen, dan menciptaan teanan yang harus ditaati yang mungin mempengaruhi pilihan seseorang aan produ dan mere. Arti penting pengaruh elompo berbeda-beda diantara produ dan mere. Pengaruh cenderung sangat uat jia produ tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh onsumen.

43 28 Menurut Assael (dalam Gunawan, 2004) menemuan bahwa pembuatan eputusan bersama/elompo lebih memunginan dalam situasi beriut ini: 1. Ketia tingat resio yang dirasaan dalam pembelian tinggi. 2. Ketia eputusan pembelian penting untu eluarga. 3. Ketia sediit ada teanan watu (tersedia cuup watu). 4. Untu elompo demografi tertentu. N. Hipotesis Hipotesis merupaan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, erena sifatnya masih sementara maa perlu dibutian ebenarannya melalui data empiris yang terumpul. Berdasaran poo permasalahan yang ada dalam penelitian maa penulis mengajuan hipotesis yang merupaan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai beriut : Dari rumusan masalah, rumusan masalah pertama tida dihipotesisan arena hanya untu mengetauhi arateristi onsumen. Sedangan hipotesis masalah edua adalah harga, jadwal, system pembayaran, pengaduan onsumen, publiasi, tariff promosi, elompo acuan, fisi bus, system antrian, eamanan, loasi halte, fasilitas menjadi alasan onsumen menggunaan Bus Trans Jogja.

44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survey. Dalam penelitian survey informasi diumpulan dengan menggunaan uesioner. Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya diumpulan dari sampel atas populasi untu mewaili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya diumpulan dari seluruh populasi. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunaan uesioner sebagai alat pengumpul data yang poo (Singarimbun, Masri dan effendi, Sofyan, 1989:3). Pada umumnya yang merupaan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu tetapi tida terturup emunginan bahvva unit analisanya adalah beberapa individu sealigus. B. Loasi dan Watu Penelitian 1. Loasi penelitian dilauan di Halte Bus Trans Jogja 2. Penelitian dilauan pada bulan September

45 30 C. Subje dan Obje Penelitian 1. Subje Penelitian Subje penelitian dalam penelitian ini adalah calon penumpang Bus Trans Jogja di Kota Yogyaarta. 2. Obje Penelitian Obje penelitian dalam penelitian ini adalah alasan onsumen menggunaan Bus Trans Jogja. D. Teni Pengumpulan Data 1. Anget atau Kuesioner Anget atau uesioner merupaan metode pengumpulan data dengan mengajuan pernyatan-pernyatan secara tertulis epada subye penelitian dengan masud untu memperoleh data tentang alasan-alasan yang mempengaruhi eputusan osnumen menggunaan Bus Trans Jogja sebagai alat transportasi. Dalam penyusunan uesioner penulis menggunaan sala Guttman.Sala ini terdiri dari dua ategori jawaban yaitu ya dan tida. Bobot nilai yang diberian untu setiap jawaban pernyataan: Jawaban Ya mendapat nilai 1 Jawaban mendapat nilai Observasi Mengadaan pengamatan dan pencatatan langsung pada pada ejadian-ejadian yang berhubungan dengan masalah yang aan diteliti,

46 31 manfaat penelitian ini sebagai penunjang sebagai obje yang aan diteliti sehingga dapat melengapi hasil wawancara. E. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan onsumen menggunaan Bus Trans Jogja yang dilihat dari fator-fator yang mempengaruhi perilau onsumen. Variabel tersebut antara lain: 1. Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibayaran oleh onsumen dalam mendapatan manfaat atau menggunaan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah harganya yang terjangau, yang emudian disebut harga. 2. Kualitas Jasa Tingat eunggulan yang diharapan dan pengendalian atas tingat eunggulan tersebut untu memenuhi einginan pelanggan. Komponenomponen dari ualitas jasa, antara lain yaitu: a. Ketepatan watu jadwal datang dan tiba b. Sistem pembayaran yang mudah c. Adanya layanan onsumen 3. Promosi Promosi (omuniasi pemasaran) mencaup berbagai teni yang digunaan untu beromuniasi dengan para calon onsumen dan calon potensial onsumen. Komponen-omponen dari promosi yang digunaan

47 32 tarif promosi dan publisitas arena disesuaian dengan produ yang diteliti. 4. Kelompo Referensi Kelompo yang berpengaruh langsung maupun tida langsung terhadap perilau seseorang.komponen-omponen dari elompo referensi adalah eluarga/ teman/ Rean erja. 5. Kenyamanan Kenyamanan adalah sesuatu yang ita ciptaan sendiri, atas sesuatu ejadian yang ita alami, atas sesuatu hal yang ita piiran,danatas semua masalah yang ita temui.komponen-omponen dari enyamanan antara lain, yaitu: a. Fisi bus yang baru b. Sistem antrian yang tertib c. Keamanan terjamin d. Tersedianya halte e. Tersedianya fasilitas ( Ac, pengharum Bus) F. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian uesioner, atau buti transasi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhan dalam

48 33 penelitian ini seperti hasil dari wawancara, uesioner, dan observasi yang beraitan dengan alasan onsumen menggunaan bus Trans Jogja. 2. Data Seunder Data seunder yaitu data yang diumpulan oleh piha lain (Boedijoewono, 2001 : 12). Data seunder dari penelitian ini adalah bersumber dari oran, majalah. G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obye/subye yang mempunyai ualitas dan arateristi tertentu yang ditetapan oleh peneliti untu dipelajari dan emudian ditari esimpulannya (Sugiyono,2007:61).Populasi dalam penelitian ini adalah Masyaraat Yogyaarta yang memilih Bus Trans Jogja. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan arateristi yang dimilii oleh populasi ( Sugiyono, 2007:62). Sampel dalam penelitian ini adalah masyaraat yang berada di Halte Bus Trans Jogja yang pernah menggunaan Bus Trans Jogja sebanya 100 responden. Yang diperoleh dari rumus Slovin (1960) dan diutip dari Sevilla (1994), yaitu: N n= 2 + N 1 e

49 34 di mana: n = Uuran sampel N = Uuran populasi e = persen elongaran etidatelitian arena esalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginan, misal 10%. 3. Sampling Menurut Nawawi (dalam Utari BR, 2005 : 15) sampling atau teni pengambilan sampel adalah cara untu menentuan sampel yang jumlahnya sesuai dengan uuran sampel yang aan dijadian sumber data sebenarnya dengan memperhatian sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewaili populasi. Dalam penelitian ini, teni sampling yang digunaan adalah Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teni penentuan sampel berdasaran ebetulan yaitu siapa saja yang secara ebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunaan sebagai sampel,bila dipandang orang yang ebetulan ditemui itu coco sebagai sumber data (Sugiyono,2001:77) I. Teni Pengujian Instrumen Teni pengujian instrumen dapat dilauan dengan melauan pengujian validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji Validitas yaitu eadaan yang menggambaran tingat instrumen yang bersangutan mampu menguur apa yang aan diuur

50 35 (Ariunto, 2000:219). Penguuran ini menggunaan rumus Cronbach alpha, yaitu : Rumus ini dapat ditulis sebagai beriut: 2 Σσ b 11 = σ t r di mana r 11 = reliabilitas instrumen = banya butir pertanyaan 2 σ t = varian total 2 Σ σ b = jumlah varian butir Dengan taraf signifian (α)= 0,05, apabila r hitung r tabel maa uesioner sebagai alat uur diataan valid atau sahih. 2. Uji Realibilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjuan onsistensi suatu alat penguur di dalam menguur gejala yang sama (Umar, 2003: 86). Teni yang digunaan dalam penguuran reliabilitas tersebut adalah teni Cronbach s alpha yaitu dengan menggunaan oefisien alpha (α). Rumus ini dapat ditulis sebagai beriut: 2 Σσ b 11 = σ t r di mana r 11 = reliabilitas instrumen

51 36 = banya butir pertanyaan 2 σ t = varian total 2 Σ σ b = jumlah varian butir Dengan taraf signifian (α)= 0,05, apabila r hitung r tabel maa uesioner sebagai alat uur diataan valid atau sahih. Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untu menguji apaah uesioner yang dibagian epada responden benar-benar dapat diandalan sebagai alat penguur. Pengujian ini hanya dilauan pada butir-butir pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyataan sebagai butir yang valid. Untu mengetahui tingat reliabilitas item digunaan rumus Cronbach alpha, dimana rumus ini dipergunaan untu menguji reliabilitas berdasaran atas uraian atau anget atau uesioner. J. Teni Analisis Data 1. Analisis Persentase Metode analisis ini digunaan untu menganalisis data arateristi responden yang diperoleh, yaitu berdasaran jenis elamin,usia, peerjaan, tujuan, uang sau atau pendapatan. Metode yang digunaan adalah dengan mempersentasean jawaban responden atas pertanyaan yang diajuan pada uesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi onsumen (Dajan, 2000: 34).

52 37 Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai beriut: P= N nx Keterangan : P N x N : Hasil persentase : Jumlah sampel : Jumlah total 2. Analisis Cochran Q - Test Analisis data ini digunaan untu mengetauhi alasan-alasan onsumen untu memilih bus Trans Jogja. Rumus Cochran Q-Test adalah: di mana: { } 2 ( ) 2 1 C ( ) j C j Q= 2 Ri Ri K n C j = Jumlah Variabel = Jumlah responden atau pengamatan = Total respon pada j variable ( olom) R i = Total respon pada i pengamatan ( baris ) Dengan data yang ada, selanjutnya dilauan perhitungan statistic menggunaan rumus Cochran Q- Test. Bunyi Ho dan Ha sebagai beriut: Ho: Alasan onsumen menggunaan bus Trans Jogja Ha: Buan/ tida alasan onsumen menggunaan bus trans jogja

53 38 Dari alasan- alasan yang ada diuji dengan menggunaan Cochran Q-Test secara bertahap. Langah awal dengan menguji semua variabel X yang ada. Apabila hasil menola Ho maa langah selanjutnya adalah menghilangan C j dengan jumlah terecil, emudian variabel tersebut diuji embali. Langah ini diulang embali apabila hasil masih menola Ho. Langah tersebut harus terus dilauan hingga hasil perhitungan menerima Ho dan dapatdisimpulan X 1 - X 12 menunjuan bahwa alasan onsumen menggunaan bus Trans Jogja.

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA Adam Husaien Faultas Eonomi Manajemen Unversitas 17 agustus 1945,Samarinda Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Jurnal Teni Industri, Vol.1, No., Juni 013, pp.96-101 ISSN 30-495X Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Apriyani 1, Shanti Kirana Anggaraeni,

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia

Lebih terperinci

Peluang Peningkatan Tipe Terminal di Kecamatan Banyumaik (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²

Peluang Peningkatan Tipe Terminal di Kecamatan Banyumaik (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati² Jurnal Teni PWK Volume 4 Nomor 4 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pw Peluang Peningatan Tipe di Kecamatan Banyumai (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

Kampus Unkris Jatiwaringin 2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana

Kampus Unkris Jatiwaringin   2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 10-14 Juliantia 1) Budi Tri Rahardjo 2), 1) Program

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL Afifah *), Indri Subeti **) *) Mahasiswa Abid Unisa **)Dosen Abid Unisa ABSTRAK

Lebih terperinci

MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI

MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI Volume, Nomor 1, April 013 http://doi.org/10.1009/jppp MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI Jayanti Dwiputri Abdi* ** *Faultas Ilmu Pendidian, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELAKU TRANSPORTASI TERHADAP KINERJA MOBIL PENUMPANG UMUM JURUSAN BOJONEGORO-BABAT

ANALISA KEPUASAN PELAKU TRANSPORTASI TERHADAP KINERJA MOBIL PENUMPANG UMUM JURUSAN BOJONEGORO-BABAT ANALISA KEPUASAN PELAKU TRANSPORTASI TERHADAP KINERJA MOBIL PENUMPANG UMUM JURUSAN BOJONEGORO-BABAT Nama Mahasiswa : Abdul Chaim NRP : 310 100 114 Jurusan : Teni Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Cahya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Farida Huriawati 1), Purwandari 1,2), Intan Permatasari 1,3) 1,2,3 Program Studi Pendidian

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATAKULIAH

PEMBELAJARAN MATAKULIAH .: Daftar Isi :. Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar. 2 Analisa Diri. 3 Yang Diperoleh dari Ibu Nunu Wahyuningtyas. 5 Konsep Proye. 5 Keranga Kerja Proye.. 6 Area Pengetahuan Dalam Manajemen Proye 7 Team Building

Lebih terperinci

VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)

VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:

Lebih terperinci

Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Dengan Akad Murabahah (Studi Kasus Di Bank Muamalat Tbk Cabang Pembantu Samarinda Seberang)

Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Dengan Akad Murabahah (Studi Kasus Di Bank Muamalat Tbk Cabang Pembantu Samarinda Seberang) Al-Tijary Jurnal Eonomi dan Bisnis Islam P-ISSN: 2460-9404; E-ISSN: 2460-9412 2016, Vol. 2, No. 1, Hal. 17-24 DOI prefix : 10.21093 Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilian Rumah) Dengan Aad Murabahah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 Nelvy Warsi Enggal Lestari Prih Hardinto Lisa Rohmani Abstract

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA

Lebih terperinci

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

Volume : IV, Nomor : 1, September 2014

Volume : IV, Nomor : 1, September 2014 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMENANG MUSABAQAH TILAWATIL QUR AN TINGKAT KECAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Studi Kasus : Kecamatan Huta Raja Tinggi) Leli Asmara

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS) Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI

Lebih terperinci

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 21 Manajemen Polusi Polusi yang diaibatan oleh suatu perusahaan arena tida adanya eteraitan antar area dalam proses produsi yang bai Hasil dari produsi tersebut adalam produ yang

Lebih terperinci

PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER

PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER Tantri Windarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Surabaya Jl Raya Kedung Baru 98, Surabaya

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas

Lebih terperinci

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObjePenelitian Obje penelitian merupaan hal yang tida dapat dipisahan dari suatu penelitian. Obje penelitian merupaan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilauan.

Lebih terperinci

PEGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN ROBOTIKA MENGGUNAKAN ROBOT MANIPULATOR PENYELEKSI BENDA BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE

PEGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN ROBOTIKA MENGGUNAKAN ROBOT MANIPULATOR PENYELEKSI BENDA BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE 452 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyaarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs PEGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN ROBOTIKA MENGGUNAKAN ROBOT MANIPULATOR PENYELEKSI

Lebih terperinci

APLIKASI BERBAGI PESAN BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI STMIK PRINGSEWU

APLIKASI BERBAGI PESAN BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI STMIK PRINGSEWU APIKASI BERBAGI PESAN BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI STMIK PRINGSEWU Rita Irviani 1, Pontianus Setiawan 2 STMIK Pringsewu ampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu website: www.stmipringsewu.ac.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang aan dilauan meruju epada beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dilauan sebelumnya, diantaranya: 1. I Gst. Bgs. Wisuana (2009)

Lebih terperinci

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK DIGITAL DI SMK N 1 PUNDONG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK DIGITAL DI SMK N 1 PUNDONG 328 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyaarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja

Aplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja Apliasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Kalimantan Timur The Application of Somers d Correlation Analysis at Leadership

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI

EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI Evaluasi Kompetensi Dasar... (Rahmadita Nurul1 EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI BASIC COMPETENCY EVALUATION OF TEACHER AND THE QUALITY OF ACCOUNTING GRADUATES Oleh: Rahmadita

Lebih terperinci

BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Ruang Vetor Nyata. Subruang. Kebebasan Linier 4. Basis dan Dimensi 5. Ruang Baris, Ruang Kolom dan Ruang Nul 6. Ran dan Nulitas

Lebih terperinci

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL A. PENDEKATAN PRODUKSI (PRODUCTION APPROACH) Menghitung besarnya pendapatan nasional dengan menggunaan pendeatan produsi didasaran atas perhitungan dari jumlah nilai barang-barang

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

Psychological Wellbeing Pada Guru yang Bekerja di Yayasan PESAT Nabire. Ruth Sumule Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 2008

Psychological Wellbeing Pada Guru yang Bekerja di Yayasan PESAT Nabire. Ruth Sumule Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 2008 Psychological Wellbeing Pada Guru yang Beerja di Yayasan PESAT Nabire Ruth Sumule Faultas Psiologi Universitas Gunadarma 2008 Yayasan PESAT (Pelayanan Desa Terpadu) merupaan yayasan yang memberian pendidian

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Ruhana Khabibah, Hery Tri Sutanto 2, Yuliani Puji Astuti 3 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa

Lebih terperinci

SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA

SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA I Nengah Suparta dan I. B. Wiasa Jurusan Pendidian MatematiaUniversitas Pendidian Ganesha E-mail: isuparta@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia

Lebih terperinci

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas

Lebih terperinci

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI Devi Fitrianah, Ade Hodijah Program Studi Teni Informatia, Faultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas

BAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas BAB ELASTISITAS 4. Elastisitas Zat Padat Dibandingan dengan zat cair, zat padat lebih eras dan lebih berat. sifat zat padat yang seperti ini telah anda pelajari di elas SLTP. enapa Zat pada lebih eras?

Lebih terperinci

TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I

TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN Nama : Dwi Shinta Marselina A. Pengertian Desain Esperimen BAB I Desain Esperimen Merupaan langah-langah lengap yang perlu di ambil jauh sebelum esperimen dilauan supaya data

Lebih terperinci

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh : ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh : ABSTRAK UPAYA MEIGKATKA HASIL BELAJAR MATA PELAJARA ILMU PEGETAHUA ALAM MELALUI METODE DEMOSTRASI Oleh : Erhan Rizi Aprian 1, edin Badruzzaman, Saur M. Tampubln 3 ABSTRAK Upaya Meningatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3

Lebih terperinci

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman. JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses

Lebih terperinci

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( ) PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 1912 CABANG SIDOARJO

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 1912 CABANG SIDOARJO ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 191 CABANG SIDOARJO Yustina Ngatilah, 1 dan C. Indri Parwati 1 Teni Industri, UPN Veteran Jawa Timur, Teni Industri Institut

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO 291 PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Thomas Suardi 2) 1) SMK YEPEKA Purworejo; 2) Universitas Negeri Yogyaarta pur24_pur24@yahoo.co.id; thomar234@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN OBAT (Studi Kasus : Apotek Adi Cipta Parma Jl. Sirnarasa no.49 Cimahi) Oleh : Bella Hardiyana, S.

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN OBAT (Studi Kasus : Apotek Adi Cipta Parma Jl. Sirnarasa no.49 Cimahi) Oleh : Bella Hardiyana, S. SISTEM INFORMSI PEMBELIN DN PENJULN OBT (Studi Kasus : pote di Cipta Parma Jl. Sirnarasa no.49 Cimahi) Oleh : Bella Hardiyana, S. Kom BSTRK pote di Cipta Parma adalah apote yang baru berdiri pada pertengahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Pelita Informatia Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 3, Agustus 203 ISSN : 230-425 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Sri Rahayu 044) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN JALUR TRANSPORTASI LIMBAH MINYAK PADA AKTIVITAS PELAYARAN LAUT UNTUK MENGHASILKAN TOTAL BIAYA PELAYARAN MINIMUM

ANALISIS PENENTUAN JALUR TRANSPORTASI LIMBAH MINYAK PADA AKTIVITAS PELAYARAN LAUT UNTUK MENGHASILKAN TOTAL BIAYA PELAYARAN MINIMUM ANALISIS PENENTUAN JALUR TRANSPORTASI LIMBAH MINYAK PADA AKTIVITAS PELAYARAN LAUT UNTUK MENGHASILKAN TOTAL BIAYA PELAYARAN MINIMUM Emirul Bahar emirulb@yahoo.com Jurusan Teni Industri, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV Nama Mahasiswa : Husien Haial Fasha NRP : 1207 100 011 Jurusan : Matematia FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Suharmadi, Dipl.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI. Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI. Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK ISSN 1412-8683 115 PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK Dalam PSAK No. 27 tentang auntansi peroperasian dinyataan bahwa bentu penyajian laporan euangan operasi

Lebih terperinci

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker Pengaruh Masunya Penambahan Pembangit Baru edalam Jaringan 150 V pada Kapasitas Circuit Breaer Emelia, Dian Yayan Suma Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang

Lebih terperinci

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest JMHT Vol. XIV, (2): 81-87, Agustus 28 ISSN: 215-157X Keragaman Strutur Tegaan Hutan Alam Seunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest Abstract Muhdin 1*, Endang Suhendang 1,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 5, Halaman 87-93 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN FORMULA BENEISH M-SCORE DAN ANALISIS DISKRIMINAN LINIER UNTUK

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBANDINGAN TINGKAT PELANGGARAN PERLINDUNGAN KEKERASAN PADA ANAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBANDINGAN TINGKAT PELANGGARAN PERLINDUNGAN KEKERASAN PADA ANAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBANDINGAN TINGKAT PELANGGARAN PERLINDUNGAN KEKERASAN PADA ANAK Airani Elizabeth Mani Program Studi Teni Informatia Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan I. PENDAHULUAN. Latar Belaang Teori graf merupaan salah satu bagian ilmu dari matematia dan merupaan poo bahasan yang relatif muda jia dibandingan dengan cabang ilmu matematia yang lain seperti aljabar

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI PRODUK PADA RANCANGAN FAKTORIAL. Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI PRODUK PADA RANCANGAN FAKTORIAL. Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Optimalisasi Produ (Triastuti Wuryandari) METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI PRODUK PADA RANCANGAN FAKTORIAL Triastuti Wuryandari 1, Tati Widiharih 2, Sayeti Dewi Anggraini 3 1,2 Staf Pengajar Program Studi

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGANTIAN 1. PENDAHULUAN

ANALISIS PENGGANTIAN 1. PENDAHULUAN ANALISIS PENGGANTIAN 1. PENDAHULUAN Sebuah eputusan yang seringali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah adalah apaah aset yang ada saat ini harus dihentian dari penggunaannya, diterusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE

PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE Novhirtamely Kahar 1, Rii 2 12 Program Studi Teni Informatia, STMIK Nurdin Hamzah, Jambi ` E-mail:

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Latar belaang Metode analisis yang telah dibicaraan hingga searang adalah analisis terhadap data mengenai sebuah arateristi atau atribut (jia data itu ualitatif) dan mengenai sebuah variabel,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Variabel Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah menurut watu atau berbeda menurut elemen/tempat. Umumnya nilai arateristi merupaan variabel dan diberi simbol huruf X.

Lebih terperinci