ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT"

Transkripsi

1 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication system. In some cases, noise can disturb signal. It is very annoying as the received signal is jumbled with the noise itself. To reduce or remove noise, filter lowpass, highpass or bandpass can solve the problems, but this method cannot reach a maximum standard. One of the alternatives to solve the problem is by using adaptive filter. Adaptive algorithm frequently used is Least Mean Square (LMS) Algorithm which is compatible to Finite Impulse Response (FIR). The positive result of this experiment can be seen from the value of Mean Square Error (MSE) and Signal to Noise Ratio (SNR). Keyword : Noise, adaptive filter, Least Mean Square (LMS), Mean Square Error (MSE) 1.PENDAHULUAN 1.1.Latar Belaang Sinyal adalah bagian penting dari sistem teleomuniasi, seperti pada sistem teni pengolahan sinyal. Dalam tahun-tahun terahir ini, banya perhatian diberian epada teni pengolahan sinyal digital dalam sistem teleomuniasi. Banya apliasi informasi yang ini dapat dengan mudah diream, ditransmisi dan yang disimpan format digital. Hasilnya, pengolahan sinyal digital menjadi suatu alat modern yang penting. Pengolahan sinyal digital antara lain : periraan parameter arateristi sinyal, penghapusan atau pengurangan noise yang tida diinginan dan transformasi sinyal e dalam beberapa bentu yang lebih informatif. Dalam beberapa situasi dalam sistem teleomuniasi, jumlah noise yang merusa sinyal lebih besar daripada jumlah sinyal yang diinginan. Sinyal auisti dapat dirusa oleh noise atau terdistorsi oleh gelombang omuniasi, atau dilemahan oleh percaapan yang lain, dan hasil yang diterima adalah sinyal diinginan yang tercampur dengan noise. Hal ini bisa saja diselesaian dengan filter lowpass, highpass atau bandpass untu mendapatan sinyal yang diinginan, tetapi metode ini jarang mendapatan hasil optimum. Salah satu alternatif penyelesaian masalah sinyal terdistorsi oleh noise dapat diselesaian dengan filter adaptif. Filter adaptif adalah filter pengatur oefisien yang dapat beradaptasi untu menyesuaian terhadap perubahan statisti sinyal sehingga dapat mengoptimalan sinyal dari distorsi. Salah satu algoritma filter adaptif yang sering digunaan adalah algoritma Least Mean Square (LMS), yang bisa diapliasian untu filter adaptif Finite Impulse Respone (FIR). Algoritma Least Mean Square (LMS) untu filter adaptif FIR digunaan untu menghilangan noise sehingga aan mendapatan error yang paling ecil dari sinyal ditinjau dari Mean Square Error (MSE) dan SNR (Signal to Noise Ratio). 1.. Permasalahan Bagaimana cara mengurangi atau menghilangan noise dengan menggunaan Filter Adaptif? 1.3. Pembatasan Masalah Filter adaptif yang digunaan adalah Finite Impulse Respose (FIR) Data suara yang digunaan adalah data suara manusia yang diream dan disimpan dalam beras suara dengan format wav dengan durasi 1 deti dan deti.

2 66 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni Panjang tapis yang digunaan adalah,,, dan, sedang uuran langah adaptasi yaitu.1;. dan Tujuan Mengurangi atau menghilangan jumlah noise agar memperoleh eluaran berupa sinyal yang diinginan dengan melihat Mean Square Error (MSE) dan Signal to Noise Ratio (SNR). 1.. Manfaat Mengurangi atau menghilangan jumlah noise sehingga mendapatan sinyal yang diinginan.. LANDASAN TEORI.1.Noise Noise dapat didefinisian dengan sinyal yang tida diinginan yang bertentangan dengan omuniasi, penguuran, atau pengolahan sinyal informasi. Noise adalah sinyal yang menyampaian informasi mengenai sumber noise... Filter Adaptif Adaptif otomatis adalah sistem yang struturnya dapat berubah atau disesuaian dengan arateristi atau hasilnya (berdasaran pada riteria yang diinginan) untu diperbaii melalui lingungannya. Sistem adaptif biasanya mempunyai arateristi beriut ini : 1. Dapat berubah secara otomatis dalam menghadapi perubahan lingungan (nonstasioner) dan perubahan sistem.. Dapat dilatih untu melauan penyaringan husus dan tugas pengambilan eputusan. Sintesis dari sistem mempunyai emampuan untu menjadi pandai seperti dapat diprogram dengan proses pelatihan. Karena sistem adaptif tida membutuhan prosedur sintesa yang rumit yang biasanya dibutuhan pada sistem non-adaptif. 3. Sistem adaptif tida membutuhan cara sistesis rumit yang biasanya dibutuhan sistem non adaptif. Mesipun begitu, sistem adaptif cenderung untu mampu mendesain sendiri. 4. Dapat memperiraan suatu model arateristi agar sesuai dengan eadaan baru setelah dilatih oleh sejumlah ecil pelatihan sinyal atau pola.. Apabila panjangnya terbatas, sistem adaptif dapat memperbaii diri sendiri, yaitu beradaptasi di seitar jenis tertentu dari esalahan internal. 6. Sistem adaptif biasanya didesripsian sebagai sistem non-linier dengan parameter timevarying.. Lebih omples dan suar untu menganalisis dibanding dengan sistem non adaptif, tetapi menawaran emunginan tentang pencapaian sistem yang dapat ditingatan inerjanya saat arateristi sinyal input tida dienal atau time varying..3.finite Impulse Response (FIR) Respon Impuls FIR adalah terbatas arena tida ada umpan bali pada filter. Kesalahan numeri terjadi etia implementasi filter FIR dalam perhitungan omputer terjadi terpisah dengan masing-masing perhitungan, filter FIR tida `mengingat` esalahan terdahulu. Sebalinya, bagian umpan bali filter IIR dapat menyebaban esalahan numeri campuran dengan perhitungan masing-masing arena esalahan numeri umpan bali. Dampa dari hal ini adalah filter FIR diimplementasian secara umum daripada filter IIR. x 1 Z x 1 x 1 Z w w1 L Σ Σ Gambar.1. Blo diagram dari bentu langsung filter digital FIR Persamaan yang sesuai dengan implementasi bentu langsung FIR adalah : L y = n= w n x n + Σ + w 1 Z =, 1, (.1).4.Algorima Least Mean Square (LMS) Algoritma LMS adalah algoritma adaptif yang paling sederhana dan yang paling banya digunaan. Algoritma ini digunaan untu turunan pada permuaan dan dienal dengan algotritma Least mean square (LMS). Algoritma ini + x L Σ + wl y

3 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 menggunaan periraan gradien husus yang sesuai untu adaptive linear combiner. Adaptive linear combiner diterapan pada dua cara utama, tergantung pada input yang tersedia apaah dalam bentu parallel (input jama) atau serial (input tunggal), yaitu : { w x Vetor x w 1 sinyal 1. masuan.. w L x L Σ Vetor bobot y Sinyal output Gambar.. Bentu umum adaptive linear combiner Input jama X = [ x x 1. x L ] T (.) Input tunggal X = [ x x 1. x L ] T (.3) Keterangan : X = vetor olom dalam edua asus = indes watu.. Adaptive Noise Canceling Dasar noise canceling digambaran pada gambar beriut: s + n n 1 Gambar.3. Konsep Adaptive noise canceling Sinyal ditransmisian melalui gelombang menuju sensor yang menerima sinyal tambahan dari noise n. Kombinasi dari input utama sinyal dan noise s + n menuju canceler. Sensor edua menerima noise n 1 yang tida dihubungan dengan sinyal tetapi dihubungan dalam beberapa cara yang tida dietahui dengan noise n. Sensor ini memberian input referensi e canceler. Noise n 1 difilter untu menghasilan output y yang merupaan replia tertutup dari n. Output ini diurangan dengan input utama s + n untu menghasilan sistem output s + n - y. Salah satu arateristi dari gelombang dimana noise ditransmisian untu sensor utama dan referensi pada umumnya adalah desain filter yang mampu mengubah n 1 sampai y = n. Output filter emudian diurangan dari masuan utama, dan sistem output menjadi sinyal sendiri. Karateristi jalur transmisi diasumsian buan sesuatu yang alami, menggunaan filter tertentu adalah tida mungin. Lebih dari itu, mesipun jia memunginan untu menggunaan filter tertentu, arateristinya harus disesuaian dengan etepatan yang sulit untu dicapai, dan memperecil esalahan yang mengaibatan meningatan daya noise. Dalam sistem yang ditunjuan pada gambar, input referensi diproses dengan filter adaptif secara otomatis melauan penyesuaian respon impulsnya melalui algoritma rata-rata terecil, seperti algoritma Least Mean Square (LMS) yang bereasi tergantung pada esalahan sinyal, diantaranya pada output filter. Dengan algoeitma yang sesuai, filter dapat beroperasi mengubah eadaan dan dapat mengatur embali eadaannya secara terus menerus untu meminimalan esalahan sinyal. Dalam sistem noise canceling, tujuan pratisnya adalah untu menghasilan sistem output s + n - y yang terbai dalam rata-rata terecil dalam sinyal s. Tujuan ini adalah memenuhi dengan umpan bali sistem output untu filter adaptif dan penyesuaian filter melalui algoritma adaptif untu meminimalan eseluruhan sistem daya output. Dalam sistem adaptive noise canceling, sistem output bertinda sebagai esalahan sinyal untu proses adaptif. Diasumsian bahwa s, n, n 1 dan y adalah stasioner secara statisti dan bernilai nol. Diasumsian bahwa s tida dihubungan dengan n dan n 1 dan n 1 dihubungan dengan n, maa outputnya adalah : ε = s + n - y (.4) Sehingga diperoleh: ε = s + ( n ) y + s ( n y) (.) Reasisasi bahwa s tida dihubungan dengan n dan dengan y adalah: E [ ε ] = E [ s ] + E [( n y) ] (.4)

4 68 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 Sinyal E [ ε ] disesuaian untu meminimalan E [ ε ] minimum adalah : aan dipengaruhi oleh filter [ ] [ ] E min [ ε ] = E ( s ) + min ( n y) Ketia filter menyesuaian, E [ ]. Output E (.6) [ ] [ ] ε aan minimum, sehingga E ( n y) juga aan minimum. Output filter y adalah periraan ratarata terecil terbai dari noise utama. Ketia E ( n y) adalah minimal, E ( ε s) juga aan minimal, arena : ( ε s) = ( n y) (.) Penyesuaian atau adaptasi filter untu meminimalan esalahan output adalah serupa menyebaban output ε menjadi periraan terbai rata-rata dari sinyal s untu memberian strutur dan penyesuaian dari filter adaptif dan untu memberian input referensi. Output ε biasanya terdiri dari sinyal s dan noise. Karena pengecilan E [ ε ] aan memperecil E [( n y) ], pengecilan eseluruhan output aan memperecil eluaran noise dan arena sinyal dalam output tetap, memperecil eseluruhan output aan memperbesar perbandingan sinyal dengan noise. Keluaran paling ecil adalah E min [ ε ] = E ( s ). Ketia ini tercapai, E [( n y) ] =. oleh arena itu, y = n dan ε = s. Dalam hal ini, memperecil output menyebaban sinyal output bebas dari noise. Dengan ata lain, etia input referensi sepenuhnya tida dihubungan dengan input utama, filter aan mematian sendiri dan noise output tida aan bertambah. Dalam hal ini, filter output y dihubungan dengan input utama. [ ] Outputnya adalah : E [ ε ] = E ( s + n ) + E [ y ] (.8) Memperecil daya eluaran memerluan E [ y ] ecil, yang terpenuhi dengan membuat y menjadi nol. semua bobot nol, sehingga E [ ] Ini dapat diperluas menjadi asus yang berisi input utama dan referensi, sebagai tambahan terhadap n dan n 1, noise aca aditif yang tida dihubungan dengan yang lainnya dan dengan s, n dan n 1..6.Tolo Uur Keberhasilan Adaptive noise canceling Keberhasilan suatu proses adaptive noise canceling dapat ditentuan berdasaran berdasaran ualitas suara yang dihasilan, SNR (Signal to noise ratio), MSE (Mean Square Error). SNR (Signal to Noise Ratio) merupaan perbandingan antara daya signal asli dan derau. Secara matematis dapat dinyataan sebagai : SNR input = SNR output = daya sinyalinput daya noise input daya noise output daya sinyal output (.9) (.1) MSE (Mean Square Error) memperlihatan perbedaan rata-rata antara sinyal asli dengan sinyal yang dihasilan setelah proses penghapusan dilauan. Untu menentuan nilai MSE digunaan rumus : MSE = E m ( d e) (.3 ) Dengan d adalah sinyal yang diinginan sedangan y adalah sinyal error. Selain menggunaan tolo uur MSE dan SNR, penilaian eberhasilan juga dapat dietahui dengan memperdengaran suara output epada responden. Pada tugas ahir ini aan mengambil responden sebanya 1 orang. 3.Perancangan Sistem 3.1. Perangat Perancangan Perangat Keras Perangat eras yang digunaan adalah : Komputer prosesor IP,6 GHz. RAM 6 MB. Soundcard Flash Disc Miropon Speaer Perangat Luna Perangat luna yang digunaan adalah Windows XP dan program MATLAB 6..

5 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni Adaptive Noise Canceling menggunaan Algoritma Least Mean Square Gambaran umum proses adaptive noise canceling: Data Suara Masuan (Sinyal Asli + Derau) Adaptive Noise Canceling Data Suara Hasil Noise Canceling Gambar 3.1. Gambaran umum Adaptive Noise Canceling Sedangan onsep adaptive noise canceling dapat dilihat pada Gambar.3. Pada tugas ahir ini membuat ondisi penelitian, yaitu : 1. Kondisi 1 : sinyal informasi, sinyal noise dan sinyal masuan dibuat dalam bentu simulasi dengan durasi 1 deti.. Kondisi : sinyal informasi dibuat dengan proses reaman, sinyal noise dibuat dengan simulasi, sedangan sinyal masuan penambahan dalam bentu matri antara eduanya, semua berdurasi 1 deti. 3. Kondisi 3 : sinyal informasi, sinyal noise dan sinyal masuan dibuat dengan proses reaman dengan durasi 1 deti. 4. Kondisi 4 : sinyal informasi simulasi, sedangan sinyal noise dan sinyal masuan dibuat dengan proses reaman dengan durasi deti.. Kondisi : sinyal informasi, sinyal noise dan sinyal masuan dibuat dengan proses reaman dengan durasi deti. Tahap-tahap penelitian dapat diuraian sebagai beriut: 1. Data yang menggunaan sinyal simulasi langsung dibuat pada program Matlab. Sedangan untu data yang diream, beras suara yang telah disimpan dalam format WAV emudian dibaca.. Pencampuran antara sinyal informasi dengan sinyal noise sehingga diperoleh sinyal noise yang merupaan masuan dari sistem. 3. Menetuan nilai panjang tapis yaitu,,, dan, sedangan untu onstanta uuran langah adaptasi (µ) adalah.1;.; dan.. 4. Untu tiap-tiap sampel erjaan langah sampai.. Perhitungan eluaran filter : L y = n= w n x n 6. Perhitungan Mean Square Error (MSE) : E m x y. Perhitungan Signal to Noise Ratio (SNR) : SNR input = SNR output = daya sinyalinput daya noise input 4.Hasil dan Pembahasan x daya sinyal output daya noise output 4.1. Grafi Hasil Pemfilteran a. Kondisi 1 Gambar 4.1. Adaptive noise canceling menggunaan algoritma LMS Gambar 4.1 adalah adalah sinyal yang diinginan yaitu gabungan antara sinyal informasi dan sinyal noise, sedangan outputnya dengan cepat dapat mengiuti bentu sinyal yang diinginan. Gambar 4.3. Grafi adaptasi w dan w1

6 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 outputnya dengan cepat dapat mengiuti bentu sinyal yang diinginan. Gambar 4.4. Grafi galat uadrat rerata Perubahan bobot w dan w1 yang tida begitu besar menjadian grafi perbandingan antar eduanya hampir sama. Grafi 4.4 memperlihatan galat dari pengolahan sinyal, yaitu uadrat dari selisih sinyal yang diinginan dengan sinyal error. Gambar 4.8. Grafi adaptasi w dan w1 Gambar 4.8 memperlihatan perubahan bobot w dan w1 yang tida begitu besar menjadian grafi perbandingan antar eduanya hampir sama. Gambar 4.. Grafi sinyal informasi dan error Pada Gambar 4., sinyal error dapat melauan adaptasi sesuai dengan sinyal informasi. Selama watu tersebut oefisien bobot berubah menyesuaian dengan sinyal informasi. Gambar 4.9. Grafi galat uadrat rerata Grafi 4.9 memperlihatan galat dari pengolahan sinyal, yaitu uadrat dari selisih sinyal yang diinginan dengan sinyal error. b. Kondisi Gambar 4.6. Adaptive noise canceling menggunaan algoritma LMS Gambar 4.6 adalah adalah sinyal yang diinginan yaitu gabungan antara sinyal informasi yang dibuat melalui proses reaman dan sinyal noise simulasi. Terlihat bahwa Gambar 4.1. Grafi sinyal informasi dan error Pada Gambar 4.1. memperlihatan sinyal error yang pada awalnya sulit untu melauan adaptasi, tetapi hasilnya setelah adaptasi urang masimal.

7 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 1 c. Kondisi 3 arena selisih antara sinyal yang diinginan dan sinyal error yang berubah drastis sehingga errornya pun berubah dengan drastis. Gambar 4.. Adaptive noise canceling menggunaan algoritma LMS Gambar 4.. adalah sinyal yang diinginan yaitu gabungan antara sinyal informasi yang dibuat melalui proses reaman dan sinyal noise yang juga dibuat dengan proses reaman. Terlihat bahwa outputnya tida bisa mengiuti bentu sinyal yang diinginan yang merupaan gabungan dari sinyal informasi dan sinyal noise. Gambar 4.. Grafi sinyal informasi dan error Pada Gambar 4.. memperlihatan sinyal error yang pada awalnya sulit untu melauan adaptasi, tetapi hasilnya setelah beradaptasi urang masimal. d. Kondisi 4 Gambar Grafi adaptasi w dan w1 Gambar memperlihatan perubahan bobot w dan w1 yang tida begitu besar menjadian grafi perbandingan antar eduanya hampir sama. Gambar Adaptive noise canceling menggunaan algoritma LMS Gambar adalah adalah sinyal yang diinginan yaitu gabungan antara sinyal informasi simulasi dan sinyal noise yang dibuat dengan proses reaman. Terlihat bahwa outputnya tida bisa mengiuti bentu sinyal yang diinginan yang merupaan gabungan dari sinyal informasi dan sinyal noise. Gambar Grafi galat uadrat rerata Gambar memperlihatan galat dari pengolahan sinyal, yaitu uadrat dari selisih sinyal yang diinginan dengan sinyal error. Perubahan grafi pada iterasi dan Gambar Grafi adaptasi w dan w1

8 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 Perubahan bobot w dan w1 yang tida begitu besar menjadian grafi perbandingan antar eduanya hampir sama. Gambar 4.1. adalah sinyal yang diinginan yaitu gabungan antara sinyal informasi simulasi dan sinyal noise yang dibuat dengan proses reaman. Terlihat bahwa outputnya tida bisa mengiuti bentu sinyal yang diinginan yang merupaan gabungan dari sinyal informasi dan sinyal noise. Gambar Grafi galat uadrat rerata Grafi 4.19 memperlihatan galat dari pengolahan sinyal, yaitu uadrat dari selisih sinyal yang diinginan dengan sinyal error. Gambar 4.3. Grafi adaptasi w dan w1 Perubahan bobot w dan w1 yang tida begitu besar menjadian grafi perbandingan antar eduanya hampir sama. Gambar 4.. Grafi sinyal informasi dan error Pada Gambar 4., sinyal error dapat melauan adaptasi sesuai dengan sinyal informasi. Selama watu tersebut oefisien bobot berubah menyesuaian dengan sinyal informasi. Gambar.4. Grafi galat uadrat rerata Grafi.4 memperlihatan galat dari pengolahan sinyal, yaitu uadrat dari selisih sinyal yang diinginan dengan sinyal error. e. Kondisi Gambar 4.1. Adaptive noise canceling menggunaan algoritma LMS Gambar 4.. Grafi sinyal informasi dan error Pada Gambar 4., sinyal error dapat melauan adaptasi sesuai dengan sinyal

9 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 3 informasi. Selama watu tersebut oefisien bobot berubah menyesuaian dengan sinyal informasi. Pada Gambar 4.1 dan 4.6, sinyal yang diinginan dapat dengan mudah mengiuti bentu sinyal input, sedangan pada Gambar 4. sinyal output tida bisa mengiuti bentu sinyal input. Hal ini diarenaan sinyal noise pada ondisi 1 dan (Gambar 4.1 dan 4.6) adalah simulasi, jadi dapat dengan mudah outputnya mengiuti bentu sinyal yang diinginan. Sedangan pada ondisi 3 (Gambar 4.), noise dibuat dengan proses reaman, jadi ada noise dari luar yang tercampur dengan sinyal yang diinginan, sehingga outputnya sulit beradaptasi. Pada Gambar 4. dan 4.1, terlihat bahwa sinyal error memerluan beberapa saat untu beradaptasi sebelum ahirnya dapat mengiuti bentu sinyal informasi. Selama watu beradaptasi tersebut, filter mengubah oefisien sehingga meminimalan error. Tetapi pada Gambar 4. sinyal error mengalami esulitan untu beradaptasi. Sinyal noise yang diream telah terontaminasi oleh suara di seitar lingungan selama proses pereaman, sehingga sinyal noise tida asli. Karena itulah, maa outpunya sulit untu melauan adaptasi. Pada ondisi 4, terlihat pada Gambar 4. bahwa sinyal error dapat mengiuti bentu sinyal informasi dengan bai arena sinyal informasi berupa simulasi sehingga bersih dari noise yang mungin teream pada sinyal informasi yang melalui proses reaman. Pada ondisi, terlihat pada Gambar 4. bahwa sinyal error mempunyai bentu sama tapi amplitudo lebih rendah. Pada ondisi 3, error sulit beradaptasi, yaitu pada Gambar Nilai Mean Square Error (MSE) Tabel 4.1. Mean Square Error (MSE) µ Panjang Mean Square Error Tapis Kondisi 1 Kondisi Kondisi E- 4.69E- 9.43E-4.63E- 4.69E- 9.13E-4.6E- 4.69E- 9.E-4.48E- 4.69E- 8.88E-4.43E- 4.69E- 8.9E E- 4.6E- 9.8E-4.4E- 4.66E- 9.1E-4 6.8E- 4.6E- 9.66E E- 4.68E- 9.8E-4 6.1E- 4.68E- 9.1E-4. 9.E- 4.1E- 9.8E-4 8.E- 4.6E- 9.E-4.6E- 4.64E- 9.4E-4.1E- 4.66E- 9.E-4 6.E- 4.66E- 9.6E-4 Dari grafi di atas, terlihat bahwa semain besar nilai panjang tapis yang digunaan, nilai MSE yang dihasilan secara eseluruhan aan semain ecil, ecuali pada ondisi yang MSEnya terlihat hampir tida ada perubahan. Variasi nilai MSE yang nai arena selisih antara sinyal informasi yang diinginan dan error bertambah besar. Semain panjang tapis yang dipaai, nilai MSE-nya semain ecil sehingga eluaran yang dihasilan mendeati einginan. Seharusnya, semain ecil nilai µ, maa nilai MSE-nya aan semain ecil. Tetapi pada percobaan ini, semain ecil nilai µ maa semain ecil nilai MSE sehingga dapat disimpulan bahwa µ yang inerjanya masimal pada,1.

10 4 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 Panjang μ Tapis Nilai Signal to Noise Ratio (SNR) SNR Tabel 4.. Signal to Noise Ratio (SNR) Kondisi 1 Kondisi Kondisi 3 Input Output Input Output Input Output Dari tabel di atas, terlihat bahwa semain besar nilai panjang tapis yang digunaan, E+3 maa nilai SNR yang dihasilan aan semain ecil. Demiian juga dengan nilai langah E E E E+ adaptasi (µ), semain ecil nilai µ, maa nilai SNR-nya aan semain ecil. Hal ini tida sesuai dengan teori bahwa semain besar panjang tapis dan semain ecil µ yang digunaan, nilai SNR seharusnya semain besar. Dari tabel 4. dapat diambil esimpulan bahwa panjang tapis yang inerjanya paling bai adalah E E Penilaian Secara Subyetif Pada percobaan ini diambil 1 sampel. Penilaian dilauan dengan cara E+3 memperdengaran suara antara sebelum proses pemfilteran dan setelah proses E+3 pemfilteran. Tabel di bawah ini adalah hasil dari percobaan yang menggunaan ondisi E+3 Hasil penilaian dibagi menjadi ategori yaitu perbandingan sebelum pemfilteran dan E+ sesudah pemfilteran : 1. Tetap E+4. Lebih bai E+4 Tabel 4.4. Hasil penilaian responden No. Responden Hasil penilaian E+4 1. Rifa Lebih bai. Rulis Lebih bai E+3 3. Nien Tetap 4. Nunu Lebih bai. Dian Lebih bai 6. Indri Tetap. Vita Lebih bai 8. Wiwi Lebih bai 9. Uni Tetap 1. Nurul Lebih bai dari 1 responden pada tabel 4.4 berpendapat bahwa suara hasil pemfilteran ualitasnya lebih bai daripada sebelum pemfilteran. Jadi, filter adaptif ini dapat diataan berhasil mengurangi jumlah noise.

11 Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1. PENUTUP.1 SIMPULAN Berdasaran hasil pengujian program simulasi, maa dapat ditari beberapa esimpulan, yaitu 4) Durasi pada sinyal masuan hendanya tida terlalu lama, arena matlab esulitan untu mengeseusi iterasi yang terlalu panjang. 1) Nilai µ pada filter adaptif mempengaruhi nilai MSE dan SNR. Semain ecil nilai µ, nilai MSE aan semain ecil, sedangan nilai SNR aan semain besar. ) Panjang tapis juga mempengaruhi nilai MSE maupun SNR. Semain panjang tapis yang dipaai, nilai MSE aan semain ecil, sedangan nilai SNR aan semain besar. Pada percobaan ini, inerja masimal dicapai saat panjang tapis, sehingga nilai SNR seterusnya aan cenderung turun. 3) Pada percobaan dengan noise simulasi, hasil yang diperoleh pola sinyal error dapat mengiuti sinyal informasi. Tetapi dengan noise reaman, sinyal error esulitan untu mengiuti pola sinyal informasi, hal ini diarenaan adanya suara (noise) sehingga sinyalnya terontaminsasi. 4) Pada penelitian ini, hasil yang paling bai dicapai saat percobaan dengan panjang tapis dan µ.1. ) Hasil penilaian dari 1 responden menyataan bahwa ualitas sinyal setelah pemfilteran lebih bai daripada sebelum pemfilteran sehingga percobaan ini dianggap berhasil.. SARAN 1) Pengembangan noise canceling dapat dilauan dengan menggunaan algoritma lain, seperti jaringan saraf tiruan dan algoritma geneti. Demiian juga dengan perangat luna yang digunaan dapat menggunaan bahasa pemrograman lain, seperti C++ atau Delphi. ) Media peream dan cara mereamnya harus diperhatian arena aan mempengaruhi suara yang dihasilan. 3) Gunaan estensi suara yang berbeda, seperti mp3, WMA, dll. DAFTAR PUSTAKA Brown and Hwang Introduction to Random Signals and Applied Kalman Filter. New Yor : John Wiley & Sons, Inc. Carlson, and Crilly.. Communication Systems. New Yor : McGraw-Hill. Ghausi and Laer Modern Filter Design : Active RC and Switch Capasitor. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Proais, John.. Digital Communication. New Yor : McGraw-Hill. Proais and Rader Advance Digital Signal Processing. New Yor : Maxwell Macmillan Canada, Inc. Roden, M. R Analog and Digital Communication Systems. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Stearn, S. D., and David R. A Signal Processing Algorithms In Matlab. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Westall and Ip, S. F. A Digital Signal Processing in Telecommunication. London : Chapman & Hall. Widrow, Bernard and Stearn, S. D Adaptive Signal Processing. New Jersey : Prentice- Hall, Inc direct.xilinx.com Biografi Anita Nardiana, Mahasiswa Teni Eletro UNNES SariSujoo Sumaryono, dosen Teni Eletro UGM

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak KORELASI ANARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISEM ADAPIF Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1 Abstra Masud pembahasan tentang orelasi dua sinyal adalah orelasi dua sinyal yang sama aan tetapi

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau

Lebih terperinci

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR)

Makalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR) Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self uning Regulator (SR) Oleh : Muhammad Fitriyanto e-mail : D_3_N2@yahoo.com Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup [1] Sistem endali dapat diataan sebagai hubungan antara omponen yang membentu sebuah onfigurasi sistem, yang aan menghasilan tanggapan sistem yang diharapan.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar ugas Ahir Simulasi Penapisan Kalman Dengan Kendala Persamaan Keadaan Pada Kasus Penelusuran Posisi Kendaraan (Vehicle racing Problem Iput Kasiyanto [], Budi Setiyono, S., M. [], Darjat,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

PROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING

PROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING Konferensi asional Sistem dan Informatia 28; Bali, ovember 15, 28 KS&I8-44 PROGRAM SIMULASI UTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS IFIITE IMPULSE RESPOSE UTUK MEDIA PEMBELAJARA DIGITAL SIGAL PROCESSIG Damar Widjaja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii

Lebih terperinci

SIMULASI FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI SUDUT DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GYROSCOPE

SIMULASI FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI SUDUT DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GYROSCOPE SIMULASI FILR KALMAN UNUK SIMASI SUDU DNGAN MNGGUNAKAN SNSOR GYROSCOP Wahyudi *), Adhi Susanto **), Sasongo Pramono **), Wahyu Widada ***) Abstact he Kalman filter is a recursive solution to the process

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan

Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan Sri Arttini Dwi Prasetyowati 1), Adhi Susanto ), homas Sriwidodo ), Jazi Eo Istiyanto 3)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan

Lebih terperinci

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Sear Wulandari, Nur Salam, dan Dewi Anggraini Program Studi Matematia Universitas Lambung Mangurat

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,

Lebih terperinci

INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh

INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001

Lebih terperinci

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.

Lebih terperinci

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK. Tesis

APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK. Tesis APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Tesis Program Studi Teni Eletro Jurusan Ilmu-ilmu Teni disusun oleh : Wiwien Widyastuti 8475/I-/820/02 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

DESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL

DESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL DESAIN SENSOR KECEPAAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILER KALMAN UNUK ESIMASI KECEPAAN DAN POSISI KAPAL Alrijadjis, Bambang Siswanto Program Pascasarjana, Jurusan eni Eletro, Faultas enologi Industri Institut

Lebih terperinci

KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN

KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi

Lebih terperinci

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( ) PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,

Lebih terperinci

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

Blind Adaptive Multi-User Detection pada Sistem Komunikasi DS-CDMA dengan Kanal AWGN

Blind Adaptive Multi-User Detection pada Sistem Komunikasi DS-CDMA dengan Kanal AWGN Proceeding of Seminar on Intelligent echnology and Its Applications (SIIA ) Institut enologi Sepuluh Nopember, Surabaya, May 7 th, Blind Adaptive Multi-User Detection pada Sistem omuniasi DS-CDMA dengan

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining

Lebih terperinci

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas

Lebih terperinci

Pendeteksi Rotasi Menggunakan Gyroscope Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

Pendeteksi Rotasi Menggunakan Gyroscope Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 Maalah Seminar Tugas Ahir Pendetesi Rotasi Menggunaan Gyroscope Berbasis Miroontroler ATmega8535 Asep Mubaro [1], Wahyudi, S.T, M.T [2], Iwan Setiawan, S.T, M.T [2] Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009 Model Pembelaaran Off-Line Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teni Eletronia PENS 2009 Arie Setya Wulandari#, Eru Puspita S.T., M.Kom#2 # Jurusan

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Apliasi Pada tahap implementasi ini merupaan penerapan apliasi dari hasil perancangan sistem yang ada untu mencapai suatu tujuan yang diinginan. Implementasimelasanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS AN ANALYSIS OF THE VARIATION PARAMETERS OF THE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna aktif Detection

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna aktif Detection Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna atif Detection CDMA dengan Modulasi Quadrature Phase Shift Keying Berbasis Perangat Luna Saretta Nathaniatasha

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH TEKNIK KONTROL ADAPTIF SUB POKOK BAHASAN PENGHAPUSAN DERAU

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH TEKNIK KONTROL ADAPTIF SUB POKOK BAHASAN PENGHAPUSAN DERAU Techno, ISSN 40-8607 Volume 5 No. 2 Otober 204 Hal. 23 29 PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH TEKNIK KONTROL ADAPTIF SUB POKOK BAHASAN PENGHAPUSAN DERAU Instructional Media Creation on Subjects

Lebih terperinci

TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I

TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN Nama : Dwi Shinta Marselina A. Pengertian Desain Esperimen BAB I Desain Esperimen Merupaan langah-langah lengap yang perlu di ambil jauh sebelum esperimen dilauan supaya data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Latar belaang Metode analisis yang telah dibicaraan hingga searang adalah analisis terhadap data mengenai sebuah arateristi atau atribut (jia data itu ualitatif) dan mengenai sebuah variabel,

Lebih terperinci

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA Giri Dhaneswara 1) dan Veronica S. Moertini 2) Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Katoli Parahyangan, Bandung Email: 1) rebirth_82@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1. Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. II.1. Pendahuluan BAB II DASAR EORI II.1. Pendahuluan Pada bab ini pertama-tama aan dijelasan secara singat apa yang dimasud dengan target tracing dalam sistem Radar. Di dalam sebuah sistem Radar ada beberapa proses yang

Lebih terperinci

KONTROL MOTOR PID DENGAN KOEFISIEN ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULTANEOUS PERTURBATION

KONTROL MOTOR PID DENGAN KOEFISIEN ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULTANEOUS PERTURBATION Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 29; Bali, November 14, 29 KONTROL MOTOR PID DENGAN KOEFISIEN ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULTANEOUS PERTURBATION Sofyan Tan, Lie Hian Universitas Pelita Harapan,

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA

PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA ISSN 1979-2409 Pemrosesan Awal Data Runtun Watu Hasil Penguuran Untu Identifiasi Sistem Tungu Sinter Degussa (Dede Sutarya) PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM

Lebih terperinci

Pencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan

Pencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan Abstra Pencitraan omografi Eletri dengan Eletroda Planar di Permuaan D. Kurniadi, D.A Zein & A. Samsi KK Instrumentasi & Kontrol, Institut enologi Bandung Jl. Ganesa no. 10 Bandung Received date : 22 November2010

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Watu Penelitian Penelitian ini dilauan di Jurusan Matematia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Watu penelitian dilauan selama semester

Lebih terperinci

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu: 2.4 Artificial Neural Networ 2.4.1 Konsep dasar Neural Networ Neural Networ (Jaringan Saraf Tiruan) merupaan prosesor yang sangat besar dan memilii ecenderungan untu menyimpan pengetahuan yang bersifat

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan

Lebih terperinci

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3

Lebih terperinci

BAB III MODEL KANAL WIRELESS

BAB III MODEL KANAL WIRELESS BAB III MODEL KANAL WIRELESS Pemahaman mengenai anal wireless merupaan bagian poo dari pemahaman tentang operasi, desain dan analisis dari setiap sistem wireless secara eseluruhan, seperti pada sistem

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam (Anara) Untu menguji esamaan dari beberapa nilai tengah secara sealigus diperluan sebuah teni yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode

Lebih terperinci

METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET

METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET Maryanti 1, Nana Juhana, ST. 1, Manahan P.Siallagan S.Si, MT. 1 1) Jurusan Teni Informatia, FT, UNIKOM

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA 94 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA Yudhi Purwananto 1, Diana Purwitasari 2, Agung Wahyu Wibowo Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012

KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012 KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB Konsep Kinetia/ Laju Reasi Laju reasi menyataan laju perubahan onsentrasi zat-zat omponen reasi setiap satuan watu: V [ M ] t Laju pengurangan onsentrasi

Lebih terperinci

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI ISSN: 1979-7656 TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI 2009 25 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT KANDUNGAN Bambang Yuwono Jurusan Teni Informatia UPN Veteran

Lebih terperinci

PERTEMUAN 02 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU

PERTEMUAN 02 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU PERTEMUAN 2 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU 2. SISTEM WAKTU DISKRET Sebuah sistem watu-disret, secara abstra, adalah suatu hubungan antara barisan masuan dan barisan eluaran. Sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye

Lebih terperinci

BAB IV Solusi Numerik

BAB IV Solusi Numerik BAB IV Solusi Numeri 4. Algoritma Genetia Algoritma Genetia (AG) [2] merupaan teni pencarian stoasti yang berdasaran pada meanisme selesi alam dan prinsip penurunan genetia. Algoritma genetia ditemuan

Lebih terperinci

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa 187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this

Lebih terperinci

Simulasi Penekanan Derau dengan Metode Finite Impulse Response (FIR) secara Adaptif Menggunakan Algoritma Least Mean Square (LMS)

Simulasi Penekanan Derau dengan Metode Finite Impulse Response (FIR) secara Adaptif Menggunakan Algoritma Least Mean Square (LMS) Reayasa Apliasi dan Perancangan Industri RAPI 004 Faultas Teni Universitas Muhammadiyah Suraarta Simulasi Peneanan Derau dengan Metode Finite Impulse Response (FIR) secara Adaptif Menggunaan Algoritma

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN POLA GEOMETRI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Muhamad Tonovan *, Achmad Hidayatno **, R. Rizal Isnanto ** Abstra - Pengenalan waah adalah

Lebih terperinci

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker Pengaruh Masunya Penambahan Pembangit Baru edalam Jaringan 150 V pada Kapasitas Circuit Breaer Emelia, Dian Yayan Suma Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Elektroteknika Dasar

Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Elektroteknika Dasar 3 Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Eletrotenia Dasar Jamhir slami Pranata Laboratorium Pendidian (PLP) Ahli Muda Laboratorium Eletrotenia Dasar Faaultas

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI YANG TIDAK LINIER DENGAN ANALISIS REGRESI FOURIER

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI YANG TIDAK LINIER DENGAN ANALISIS REGRESI FOURIER BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI YANG TIAK LINIER ENGAN ANALISIS REGRESI FOURIER 3.1 Pengantar Model ARIMA digunaan untu analisis data deret watu pada ategori data berala tunggal, atau sering diategorian

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER Wiaria Gazali 1 ; Haryono Soeparno 2 1 Jurusan Matematia, Faultas Sains dan Tenologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

Perhitungan Kehilangan Pratekan Total dengan Memakai Teori Kemungkinan ABSTRAK

Perhitungan Kehilangan Pratekan Total dengan Memakai Teori Kemungkinan ABSTRAK Jurnal APLIKASI Volume 5, Nomor 1, Agustus 2008 Perhitungan Kehilangan Pratean Total dengan Memaai Teori Kemunginan M. Sigit Darmawan Dosen Jurusan Diploma Teni Sipil, FTSP - ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id

Lebih terperinci

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Ihwannul Kholis, 2 Ahmad Rofii. 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jaarta,

Lebih terperinci

ESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR)

ESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR) SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA SAL ESIMASI RAJECORY MOBILE ROBO MENGGUNAKAN MEODE ENSEMBLE KALMAN FILER SQUARE ROO (ENKF-SR) eguh Herlambang Zainatul Mufarrioh Firman Yudianto Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR Ngarap Im Mani 1) dan Lim Widya Sanjaya ), 1) & ) Jurs. Matematia Binus University PENGANTAR Perancangan percobaan adalah suatu

Lebih terperinci

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman. JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses

Lebih terperinci