PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI. Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI. Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK"

Transkripsi

1 ISSN PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK KOPERASI Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati ABSTRAK Dalam PSAK No. 27 tentang auntansi peroperasian dinyataan bahwa bentu penyajian laporan euangan operasi terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus as, laporan promosi eonomi anggota dan catatan atas laporan euangan. Berdasaran pengamatan awal yang telah dilauan masih ada beberapa operasi belum dapat sepenuhnya menyusun laporan arus as. Untu mengatasi ondisi tersebut dalam ajian ini diuraian langah-langah yang diperluan dalam penyusunan laporan arus as. Laporan arus as dapat digunaan untu mengevaluasi perubahan ativa bersih, strutur euangan dan emampuan mempengaruhi arus as, menilai emampuan operasi dalam menghasilan as, dan dapat digunaan sebagai indiator jumlah, watu dan epastian arus as masa depan. Kata Kunci: Koperasi; Laporan Arus Kas ABSTRACT PSAK No. 27 on operasi accounting stated that the cooperative form of presentation of financial statements consist of balance sheet, results of operations, cash flow statement, statement of economic promotion and a member of the notes to the financial statements. Based on initial observations that have been made there are still some operasi have not been able to fully compose a cash flow statement. To treat the condition in this study described the steps required in the preparation of a cash flow statement. Statements of cash flows can be used to evaluate changes in net assets, financial structure and the ability to affect cash flow, assessing the ability of operasi to generate cash, and can be used as an indicator of the amount, timing and certainty of future cash flows. Keywords: Koperasi; Statement of Cash Flows I. PENDAHULUAN Koperasi merupaan badan usaha yang beranggotaan orang-orang atau badan huum dengan melasanaan egiatannya berdasaran prinsip operasi sebagai geraan eonomi rayat berdasaran asas eeluargaan. Koperasi bertujuan untu meningatan esejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa

2 ISSN Hasil Usaha (SHU) epada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untu memperoleh euntungan sebesar-besarnya. Pembangunan operasi sebagai badan usaha ditujuan untu penguatan dan perluasan basis usaha, peningatan mutu sumber daya manusia. Dalam PSAK No. 27 tentang auntansi peroperasian dinyataan bahwa bentu penyajian laporan euangan operasi terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus as, laporan promosi eonomi anggota dan catatan atas laporan euangan. Untu penyajian neraca, omponen-omponennya terdiri dari ativa, ewajiban dan euitas. Euitas terdiri dari simpanan wajib, simpanan poo, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan dan sisa hasil usha (SHU) belum dibagi. II. PEMBAHASAN Seperti yang telah diemuaan diatas bahwa salah satu laporan euangan yang diperluan oleh operasi adalah Laporan arus as. Beriut ini aan dibahas mengenai penyusunan laporan arus as yang menyangut tujuan dan egunaan laporan arus as, lasifiasi arus as, pelaporan arus as, Format dan langah penyusunan laporan arus as, langah-langah dalam penyusunan laporan arus as, dan ilustrasi penyusunan Laporan Arus as untu operasi Tujuan dan egunaan Laporan Arus Kas Laporan arus as yang dibuat mempunyai peran penting sebagai dasar untu menjawab berbagai pertanyaan tentang dari mana as berasal selama suatu periode, berapa as yang digunaan selama suatu periode dan berapa perubahan saldo as selama suatu periode. Laporan Arus Kas merupaan laporan yang menyajian informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran as suatu entitas eonomi selama suatu periode auntansi. Dalam PSAK No. 27 tentang auntansi peroperasian, wujud laporan euangan terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus as, laporan promosi eonomi anggota dan catatan atas laporan euangan. Setiap perusahaan Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

3 ISSN diwajiban juga menyusun Laporan Arus Kas, yang diatur dalam oleh Standar Auntansi Keuangan Indonesia tahun 22 (PSAK No.2) yang menyataan bahwa Perusahaan harus menyusun Laporan Arus Kas sesuai dengan persyaratan dan harus menyajian laporan tersebut sebagai bagian yang ta terpisahan (integral) dari laporan euangan untu setiap periode penyajian laporan euangan. Arus as merupaan jiwa bagi setiap usaha dan merupaan ebutuhan yang mendasar bagi elangsungan usaha bagi perusahaan serta menunjuan dapat tidanya sebuah perusahaan membayar semua ewajibannya. Laporan arus as disusun dengan tujuan utama untu memberian informasi tentang penerimaan dan pengeluaran as suatu perusahaan selama periode tertentu dan memberian informasi tentang ativitas operasi, investasi dan pendanaan. Apabila digunaan bersama dengan laporan euangan yang lainnya seperti neraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, laporan arus as mempunyai egunaan untu memberian informasi bagi pemaai untu: 1. Mengevaluasi perubahan ativa bersih, strutur euangan dan emampuan mempengaruhi arus as 2. Menilai emampuan perusahaan dalam menghasilan as dan setara as 3. Dapat menggunaan informasi arus as historis sebagai indiator jumlah, watu dan epastian arus as masa depan 4. Dapat digunaan untu menilai ebutuhan perusahaan untu menggunaan arus as tersebut. Dalam proses pengambilan eputusan eonomi, para pemaai perlu melauan evaluasi terhadap emampuan perusahaan dalam menghasilan as dan setara as serta epastian perolehannya. 2.2 Klasifiasi Arus as Laporan arus as harus melaporan arus as selama periode tertentu dan harus menglasifiasian arus as tersebut menurut ativitas operasi (operating activities), investasi (investing activities) dan pendanaan atau pembiayaan

4 ISSN (financing activities). Penyajian arus as menurut etiga alsifiasi tersebut dilauan dengan cara yang paling sesuai dengan arateristi bisnis perusahaan. a. Ativitas operasi meliputi pengaruh as dari transasi yang digunaan untu menentuan laba bersih. Menurut Standar Auntansi Keuangan tahun 22 (PSAK No.2) jumlah arus as dari ativitas operasi merupaan indiator yang menentuan apaah dari operasinya perusahaan dapat menghasilan arus as yang cuup untu melunasi pinjaman, memelihara emampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melauan investasi baru tanpa mengandalan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus as historis bersama dengan informasi yang lain berguna untu mempredisi arus as operasi masa depan. Arus as dari ativitas operasi terutama diperoleh dari ativitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh arena itu arus as tersebut pada umumnya berasal dari transasi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba/rugi bersih. Beberapa contoh arus as dari ativitas operasi adalah : 1. Penerimaan as dari penjualan barang dan jasa 2. Penerimaan as dari royalty, fees, omisi dan pendapatan lain 3. Pembayaran as epada pemaso barang dan jasa 4. Pembayaran as epada aryawan 5. Penerimaan dan pembayaran as oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, laim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya 6. Pembayaran as atau penerimaan embali (restitusi) paja penghasilan ecuali jia dapat diidentifiasian secara husus sebagai bagian dari ativitas pendanaan dan investasi 7. Penerimaan dan pembayaran as dari ontra yang diadaan untu tujuan transasi usaha dan perdagangan b. Ativitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (bai utang maupun euitas) serta property, pabri dan peralatan. Pengungapan terpisah arus as yang berasal dari ativitas investasi perlu dilauan arena arus as tersebut mencerminan penerimaan dan Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

5 ISSN pengeluaran as sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untu menghasilan pendapatan dan arus as masa depan ( PSAK No.2). Beberapa contoh arus as yang berasal dari ativitas investasi : 1. Pengeluaran as untu pembelian Ativa tetap, ativa ta berwujud dan ativa janga panjang lain termasu biaya pengembangan yang diapitalisasi dan ativa tetap yang dibangun sendiri. 2. Penerimaan as dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, ativa ta berwujud dan ativa janga panjang lain 3. Perolehan saham atau instrumen euangan lain 4. Uang mua dan pinjaman yang diberian epada piha lain serta pelunasan (ecuali yang dilauan oleh lembaga euangan). c. Ativitas Pendanaan melibatan pos-pos ewajiban dan euitas pemili. Ativitas ini meliputi perolehan sumber daya dari pemili dan peminjaman uang dari reditor serta pelunasannya. Dalam Standar Auntansi Keuangan tahun 22 (PSAK No.2) Pengungapan terpisah arus as yang timbul dari ativitas pendanaan perlu dilauan sebab berguna untu mempredisi laim terhadap arus as masa depan oleh para pemaso modal perusahaan. Beberapa contoh arus as yang berasal dari ativitas pendanaan adalah : 1. Penerimaan as dari emisi saham atau instrumen modal lainnya 2. Pembayaran as epada para pemegang saham untu menari atau menebus saham perusahaan 3. Penerimaan as dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipoti dan pinjaman lainnya 4. Pelunasan pinjaman 5. Pembayaran as oleh penyewa guna usaha (lessee) untu mengurangi saldo ewajiban yang beraitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease) Beberapa istilah penting dalam aitannya dalam penyusunan Laporan Arus Kas yaitu :

6 ISSN Kas terdiri dari saldo as (cash on hand ) dan reening giro Setara as (cash equivalent ) adalah investasi yang sifatnya sangat liuid, berjanga pende dan yang dengan cepat dapat dijadian as dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risio perubahan nilai yang signifian. Arus as adalah arus masu dan arus eluar as atau setara as Ativitas operasi adalah ativitas penghasil utama pendapatan perusahaan (Principal revenue producing activities ) dan ativitas lain yang buan merupaan ativitas investasi dan ativitas pendanaan Ativitas investasi adalah perolehan dan pelepasan ativa janga panjang serta investasi lain yang tida termasu setara as Ativitas pendanaan (financing) adalah ativitas yang mengaibatan perubahan jumlah serta omposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus as masu dan arus as eluar yang dilasifiasian menurut ativitas dapat dilihat dalam Gambar 1. beriut ini : At ivitas Ketia penerimaan as (pendapatan) melebihi Arus Kas masu Ativitas Investasi Penjualan property, pabri, dan peralatan Penjualan hutang atau euitas entitas lain Penagihan pinjaman dari entitas lain Arus Kas masu Ativ itas Pembiayaan Penerbitan seuritas Penerbitan utang obligasi dan Arus Kas Keluar Kas Arus Kas Keluar Ativ itas Ketia pengeluarn as (beban) melebihi penerimaan as (pendapatan) Ativitas Investasi Pembelian property, pabri, dan peralatan Pembelian seuritas hutang atau euitas entitas lain Pinjaman dari entitas (Sumber: Kieso,22: 238) Gambar 1. Arus Kas Masu dan Arus as Keluar Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15 Ativita s Pembiayaan Pembayaran dividen Penebusan Hutangi Pembelian embali modal saham

7 ISSN Pelaporan Arus Kas Perusahaan harus melaporan arus as dari ativitas operasi dengan menggunaan salah satu metode beriut : a. Metode Langsung Dengan metode ini elompo utama dari penerimaan as bruto dan pengeluaran as bruto diungapan. Perusahaan dianjuran untu melaporan arus as dari ativitas operasi dengan metode langsung (PSAK No. 2). Metode ini menghasilan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus as masa depan yang tida dapat dihasilan dengan metode tida langsung. Dengan metode langsung informasi mengenai elompo utama penerimaan as bruto dan pengeluaran as bruto dapat diperoleh bai : 1. Dari catatan auntansi perusahaan 2. Dengan menyesuaian penjualan, beban poo penjualan dan pos pos lain dalam laporan laba/rugi Pada metode langsung reening penghasilan dan biaya yang dilaporan dengan basis arual dionversian menjadi penghasilan dan biaya dengan basis as. Arus as dari ativitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban (biaya) disesuaian dengan perubahan reening ativa atau utang lancar yang beraitan. Sebagai contoh, penerimaan as dari pelanggan dihitung dengan melauan penyesuaian anga pendapatan (basis arual) dengan perubahan piutang usaha. b. Metode tida langsung Dengan metode tida langsung, laba atau rugi bersih disesuaian dengan mengoresi pengaruh dari transasi buan as, penangguhan (deferral) atau arual dari penerimaan atau pembayaran as untu operasi di masa lalu dan masa depan dan unsure penghasilan atau beban yang beraitan dengan arus as investasi atau pendanaan (PSAK No. 2). Dalam metode tida langsung arus as bersih dari ativitas operasi ditentuan dengan menyesuaian laba atau rugi bersih dari pengaruh :

8 ISSN Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan - Pos buan as seperti penyusutan, penyisihan, paja yang ditangguhan, euntungan dan erugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagian dan ha minoritas dalam laba / rugi onsilidasi - Semua pos lain yang beraitan dengan arus as investasi atau pendanaan. 2.4 Format Laporan Arus Kas Arus as yang dilasifiasian menjadi tiga alsifiasi ativitas merupaan format umum laporan arus as. Pada bagian pertama laporan disajian arus as dari ativitas operasi, diiuti oleh arus as dari ativitas investasi dan pembiayaan (pendanaan), dan pada bagian ahir disajian enaian dan penurunan bersih as dan setara as selama suatu periode. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam menyajian laporan arus as : 1. Laporan arus as hanya melaporan arus as selama periode tertentu dan dilasifiasian menurut ativitas operasi, investasi dan pendanaan. 2. Perusahaan menyajian arus as dari ativitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifiasi menurut ativitas memberian informasi yang memunginan para pengguna laporan untu menilai pengaruh ativitas tersebut terhadap posisi euangan perusahaan serta terhadap jumlah as dan setara as. Informasi tersebut dapat juga digunaan untu mengevaluasi hubungan di antara etiga ativitas tersebut. 3. Suatu transasi tertentu dapat meliputi arus as yang dilasifiasian edalam lebih dari satu ativitas. Contoh Format Laporan Arus Kas metode Langsung Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

9 ISSN A. B. Koperasi.. Laporan Arus Kas Tahun yang berahir 31 Desember 21 Arus Kas dari ativitas : Penerimaan as dari peminjam Pembayaran as epada anggota dan aryawan Pembayaran bunga Pembayaran Paja penghasilan Rp () () () Arus as bersih dari ativitas operasi Rp. Arus as dari ativitas Investasi Pembelian tanah, bangunan dan peralatan Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Arus as bersih yang digunaan untu ativitas investasi () Rp. Arus as dari ativitas pendanaan Penerimaan simpanan wajib peminjam Penerimaan simpanan Lain-lain Penerimaan Simpanan Poo Penerimaan Simpanan Wajib Kenaian Cadangan Umum Kenaian Cadangan Resio Arus as bersih yang digunaan untu ativitas pendanaan Kenaian bersih bersih as dan setara as Kas dan setara as pada awal periode Kas dan setara as pada ahir periode Rp. Rp.

10 ISSN C. Contoh Format Laporan Arus Kas metode Tida Langsung D. Koperasi. Laporan Arus Kas Tahun yang berahir 31 Desember 21 Arus as dari Ativitas Laba Bersih sebelum paja dan pos luar biasa Penyesuaian untu : Penyusutan Kerugian selisih urs Penghasilan Investasi () Beban bunga Laba operasi sebelum perubahan modal erja Kenaian piutang pinjaman dan piutang lain-lain () Penurunan persediaan Penurunan hutang Kas yang dihasilan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran paja penghasilan Arus as bersih dari ativitas operasi Arus as dari ativitas investasi Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan () Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan Bunga Arus as bersih yang digunaan untu ativitas investasi Arus Kas dari ativitas pendanaan Penerimaan simpanan wajib peminjam Penerimaan simpanan Lain-lain Penerimaan Simpanan Poo Penerimaan Simpanan Wajib Kenaian Cadangan Umum Kenaian Cadangan Resio Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15 () () ()

11 ISSN Arus as bersih yang digunaan untu ativitas pendanaan Kas bersih as dan setara as Kas dan setara as pada awal periode Kas dan setara as pada ahir periode () 2.5 Langah Penyusunan Laporan Arus Kas Berbeda dengan laporan euangan utama lainnya seperti neraca dan laporan laba-rugi, laporan arus as tida disusun dari neraca saldo setelah penyesuaian. Informasi yang diperluan untu menyusun laporan arus as umumnya diperoleh dari sumber-sumber sebagai beriut: 1. Neraca omparatif yang memberian informasi tentang perubahan ativa, utang dan simpanan anggota selama periode tertentu 2. Laporan laba rugi untu operasi laporan laba rugi sama dengan laporan sisa hasil usaha (dan perubahan saldo laba), yang memberian informasi tentang laba bersih dan omponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode 3. Informasi penduung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan reeningreening neraca yang memberian informasi tentang sebab-sebab perubahan as dan setara as. Menurut Darminto (2) langah-langah yang diperluan dalam meyusun laporan arus as bai dengan metode langsung maupun dengan metode tida langsung adalah : 1. Menghitung perubahan saldo reening as dan setara as dengan membandingan antara saldo awal dan saldo ahir (neraca). Hasil langah ini menyajian enaian atau penurunan bersih as dan setara as selama periode berjalan 2. Menghitung perubahan bersih setiap reening neraca selain reening as dan setara as beserta ategori perubahannya 3. Menentuan arus as yang dipisahan e dalam tiga alsifiasi, ativitas investasi dan pendanaan buan as dan pengaruh perubahan urs valuta asing

12 ISSN yang menggunaan informasi dari neraca omparatif, laporan laba rugi periode berjalan dan informasi tambahan 4. Menyusun laporan arus as atas dasar hasil langah-langah sebelumnya. 2.6 Ilustrasi penyusunan Laporan arus as Untu memperjelas cara penyusunan laporan arus as beriut ini disajian data yang diperoleh dari laporan euangan suatu Koperasi Periode yang terdiri atas neraca dan laporan Sisa Hasil Usaha pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Neraca KPN periode Desember Nama Periraan 29 (Rp) 21 (Rp) AKTIVA Ativa Lancar Kas 68,532,38.5 8,929,14.5 Ban 656,141, ,,539. Pinjaman Yg Diberian (SP) 1,829,229,57. 1,548,116,869. Pinjaman Yg Diberian (Fas. Ban) 5,73,699, ,398,76, Piutang Barang 73,35, ,483,715. Persediaan Barang 34,63,5. 31,24,363. Bloir Buopin 129,477, ,977,694. Total Ativa Lancar 8,494,493, ,523,418, PENYERTAAN Penyertaan PKPN 42,649, ,825,883. Total Penyertaan 42,649, ,825,883. AKTIVA TETAP/INVENTARIS Gedung 74,673,5. 81,673,5. Inventaris 37,484, ,34,158. Aum. Penyusutan Gedung -32,481, ,565,188. Aum. Penyusutan Inventaris -29,379, ,19,669. Total Ativa Tetap/Inventaris 5,296, ,32,351. AKTIVA LAIN-LAIN Beban Dibayar Dimua 4,2,. - Total Ativa Lain-lain 4,2,. - Total Ativa 8,591,639, ,628,546, Kewajiban Janga Pende Tabungan 574,396, ,319,317. Simpanan Berjanga 11,84, ,637,14. Dana Pendidian 4,531,771. 7,565,9. Dana Sosial 1,58, ,864, Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

13 ISSN Dana Pembangunan Daerah Kerja 5,413, ,626, Hutang Buopin 747,22, ,22,628. Beban Yg Masih Harus Dibayar 26,,. 3,,. Simpanan Khusus 219,69, ,679,297. Hutang PKPN 84,,. 6,,. Hutang BNI 3,383,333,35. 3,458,333,367. Hutang Niaga 1,725,391,79. 1,693,568,193. Hutang Barang/Too 9,,. - Total Kewajiban Janga Pende 6,891,3, ,626,796,28.92 Kewajiban Janga Panjang Simpanan Wajib Peminjam 187,272, ,576,2. Simpanan Lain-lain 231,35, ,16, Total Kewajiban Janga Panjang 418,623, ,682, Modal Simpanan Poo 79,,. 8,,. Simpanan Wajib 875,115,436. 1,69,373,195. Cadangan Umum 186,139, ,311, Cadangan Resio 58,988, ,953,838. Donasi 1,586,. 1,586,. SHU 8,886, ,842,969. Total Modal 1,281,716, ,52,67, Jumlah Pasiva 8,591,639, ,628,546, Tabel 2. Sisa Hasil Usaha (SHU) KPN periode NAMA PERKIRAAN 31 Desember 29 (Rp) 21 (Rp) PENDAPATAN Pendapatan onal Pendapatan Bunga/Penjualan 1,526,723,825. 1,836,17,119. Pendapatan Administrasi 164,221, ,546,596. Pendapatan onal Lainnya 3,225,. 1,35,. Total Pendapatan onal 1,694,17,87. 1,941,598,715. Pendapatan Non onal Jasa/Insentif Dari Piha Ketiga 2,,. - Total Pendapatan Non onal 2,,. -

14 ISSN Jumlah Pendapatan 1,696,17,87. 1,941,598,715. BEBAN Beban onal Beban Bunga/Pembelian 1,313,568,522. 1,447,615,14. Beban Gaji/Upah 73,1,. 82,,. Beban Pemeliharaan & Perbaian - 16,,. Beban Barang & Jasa 75,77,6. 9,36,447. Beban Penyusutan 7,482,69. 8,814,67. Total Beban onal 1,469,228,191. 1,644,735,618. Beban Non onal Beban Non onal Lainnya 146,55,45. 21,2,128. Total Beban Non onal 146,55,45. 21,2,128. Jumlah Beban 1,615,283,236. 1,854,755,746. Sisa Hasil Usaha 8,886, ,842,969. Tabel 3. Perhitungan Perubahan Bersih Setiap Reening Neraca Nama Periraan Kas Ban 31 Desember 29 (Rp) 21 (Rp) 68,532, ,141,76. 8,929, ,,539. Selisih 12,396,76. (41,14,5 37) turu n Kateg ori Kas dan setara as Kas dan setara as Pinjaman Yg Diberian (SP) Pinjaman Yg Diberian (Fas. Ban) 1,829,229,5 7. 5,73,699, ,548,116, ,398,76, (281,112,1 88) 695,6,78 turu n Opera si Opera si Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

15 ISSN Piutang Barang 73,35, ,483,715. 2,133,331 Opera si Persediaan Barang Bloir Buopin Penyertaan PKPN Gedung Inventaris Aum. Penyusutan Gedung Aum. Penyusutan Inventaris 34,63,5. 129,477, ,649, ,673,5. 37,484,158. (32,481,536. ) (29,379,254. ) 31,24,363. (2,859,137 ) 142,977, ,5, 46,825,883. 4,176, 81,673,5. 7,, 47,34,158. 9,82, (36,565,188. ) (34,19,669. ) (4,83,652 ) (4,73,415 ) turu n Opera si Opera si Invest asi Invest asi Invest asi Opera si Opera si Beban Dibayar Dimua 4,2,. - (4,2, ) turu n Opera si Tabungan 574,396, ,319,317. (173,77,1 25) Tur un Opera si Simpanan Berjanga 11,84, ,637, ,796,2 7 Opera si

16 ISSN Dana Pendidian 4,531,771. 7,565,9. 3,33,319 Dana Sosial 1,58, ,864, ,284,396 Dana Pembangunan Daerah Kerja 5,413, ,626, ,212,92 Hutang Buopin Beban Yg Masih Harus Dibayar 747,22, ,,. 15,22,628. (597,, ) 3,,. 4,, Tur un Simpanan Khusus 219,69, ,679, ,69,76 8 Hutang PKPN 84,,. 6,,. (24,, ) Tur un Hutang BNI 3,383,333,35. 3,458,333, ,,1 7 Tur un Hutang Niaga 1,725,391,79. 1,693,568,19 3. (31,823,59 7) Tur un Hutang Barang/Too 9,,. (9,, ) Tur un Simpanan Wajib Peminjam 187,272, ,576,2. 1,33,28 7 Pendana an Simpanan Lainlain Simpanan Poo 231,35, ,,. 284,16, ,756, ,,. 1,, Pendana an Pendana an Simpanan Wajib 875,115,436. 1,69,373, ,257,7 59 Pendana an Cadangan Umum 186,139, ,311, ,172,48 7 Pendana an Cadangan Resio 58,988, ,953,838. 2,965,15 Pendana an Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

17 ISSN Donasi 1,586,. 1,586,. 8,886, ,842,969. SHU 5,956,118 Kombin asi Langah penyusunan laporan arus as a. Menghitung perubahan saldo reening as dan setara as dengan membandingan antara saldo awal dan saldo ahir (neraca). Dari data tersebut dietahui as dan setara as mengalami penurunan sebesar Rp. 397,743,777.,- b. Menghitung perubahan bersih setiap reening neraca selain reening as dan setara as. Dapat dilihat pada Tabel 3. c. Menentuan arus as yang dipisahan e dalam tiga alsifiasi, ativitas investasi dan pendanaan buan as dan pengaruh perubahan urs valuta asing yang menggunaan informasi dari neraca omparatif, laporan laba rugi periode berjalan dan informasi tambahan. Dalam Contoh ini tida ada perubahan urs valuta asing. Pada metode langsung reening-reening penjualan atau pendapatan dan beban disajian dengan dasar tunai (basis as). Oleh arena itu arus as operasi dihitung dengan cara sebagai beriut. KPN Laporan Arus Kas Tahun yang Berahir tgl 31 Desember 21 Arus as dari ativitas Penurunan Pinjaman Diberian (SP) 281,112,188. Kenaian Pinjaman Yg Diberian (Fas. Ban) (695,6,78.) Pendapatan Bunga/Penjualan 1,836,17,119. Pendapatan Administrasi 14,546,596. Pendapatan onal Lainnya 1,35,. Beban Bunga/Pembelian

18 ISSN (1,447,615,14.) Beban Gaji/Upah (82,,.) Beban Pemeliharaan & Perbaian (16,,.) Beban Barang & Jasa (9,36,447.) Beban Non onal Lainnya (21,2,128.) Kenaian Piutang Barang (2,133,331.) Penurunan Persediaan Barang 2,859,137. Kenaian Bloir Buopin (13,5,.) Penurunan Beban Dibayar Dimua 4,2,. Penurunan Tabungan (173,77,125.) Kenaian Simpanan Berjanga 413,796,27. Kenaian Dana Pendidian 3,33,319. enaian Dana Sosial 2,284,396. Kenaian Dana Pembangunan Daerah Kerja 1,212,92. Pembayaran Hutang Buopin (597,,.) enaian Beban Yg Masih Harus Dibayar 4,,. Kenaian Simpanan Khusus 71,69,768. Pembayaran Hutang PKPN (24,,.) Kenaian Hutang BNI 75,,17. Pembayaran Hutang Niaga (31,823,597.) Pembayaran Hutang Barang/Too (9,,.) Arus Kas yang digunaan untu ativitas (591,315,845.) Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

19 ISSN Arus Kas dari Ativitas Investasi Penyertaan PKPN (4,176,.) Penambahan Gedung (7,,.) Pembelian Inventaris (9,82,.) Arus Kas yang digunaan untu ativitas Investasi (2,996,.) Arus Kas Dari Ativitas Pendanaan Penerimaan simpanan Wajib Peminjam 1,33,287. Penerimaan simpanan Lainlain 52,756,236. Penerimaan Simpanan Poo 1,,. Penerimaan Simpanan Wajib 194,257,759. Kenaian Cadangan Umum 16,172,487. Kenaian Cadangan Resio 2,965,15. Pembayaran SHU (8,886,851.) Arus Kas Dari Ativitas Pendanaan 214,568,68. Penurunan Kas dan setara as (397,743,777.) Kas dan Setara as 31 Desember ,673,456.5 Kas dan Setara as 31 Desember ,929,679.5 III. SIMPULAN 1. Laporan arus as berperan penting dalam menghasilan informasi yang berguna untu piha estern. Dimana setiap perusahaan diwajiban untu

20 ISSN membuat laporan arus as sesuai dengan Standar Auntansi Keuangan (PSAK No.2 dan PSAK No.27) 2. Penyajian laporan Arus as dilasifiasian menjadi tiga yaitu arus as dari ativitas operasi, investasi dan pendanaan atau pembiayaan yang disesuaian dengan arateristi bisnis perusahaan. 3. Metode Pelaporan arus as dapat dilauan dengan metode langsung atau metode tida langsung. Perusahaan atau operasi dianjuran menggunaan metode langsung arena dalam metode langsung dapat dihasilan informasi yang berguna dalam mengestimasu arus as masa depan yang tida dapat dihasilan dari metode tida langsung 4. Format Laporan arus as sesuai dengan lasifiasi arus as yaitu arus as dari ativitas operasi, arus as dari ativitas investasi, dan arus as dari ativitas pendanaan, serta bagian ahir disajian enaian dan penurunan bersih as dan setara as selama suatu periode. 5. Langah penyusunan laporan arus as dapat dilauan dengan empat tahapan yaitu : menghitung perubahan saldo reening as dan setara as dengan membandingan antara saldo awal dan saldo ahir (neraca), menghitung perubahan bersih setiap reening neraca selain reening as dan setara as beserta ategori perubahannya, menentuan arus as yang dipisahan e dalam tiga lasifiasi, ativitas investasi dan pendanaan buan as dan pengaruh perubahan urs valuta asing yang menggunaan informasi dari neraca omparatif, laporan laba rugi (Laporan SHU) periode berjalan dan informasi tambahan dan menyusun laporan arus as atas dasar hasil langah-langah sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Darminto, DP dan Aji Suryo. (2) Analisis Laporan Keuangan Hotel, Yogyaarta: Andi Iatan Auntan Indonesia. (22). Standar Auntansi Keuangan. Jaarta : Salemba Empat Media Komuniasi FIS Vol. 11.No 1 April 212 : 1-15

21 ISSN Kieso, DE dan JJ Weygant. ( 22). Auntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid I (Emil Salim Penerjemah) Jaarta : Erlangga Kieso, DE dan JJ Weygant. (22). Auntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid 3 (Herman Wibowo Penerjemah) Jaarta : Erlangga Undang-undang No. 25 Tahun Tentang Koperasi

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS ISSN 1829-5282 46 ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati Dosen Jurusan Akuntansi Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati

PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS A. Definisi 01. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas Bank selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas dan Setara Kas Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Agar bisa dilaporkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 06FEB LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Laporan Arus Kas PSAK 2 Informasi arus kas entitas berguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2001), laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:2) : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas CASH FLOWS Laporan Arus Kas Neraca, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu dari mana kas datang dan bagaimana dibelanjakannya. Cash flow menjelaskan sebab-sebab dari perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun 23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Arus Kas 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Laporan Arus Kas. menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Aktivitas Operasi. b. Aktivitas Investasi

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Laporan Arus Kas. menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Aktivitas Operasi. b. Aktivitas Investasi 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang digunakan untuk dapat menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang aan dilauan meruju epada beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dilauan sebelumnya, diantaranya: 1. I Gst. Bgs. Wisuana (2009)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO IRENA SEPTIANITA KAOMANENG (1) & GRACIELLA TAMBARIKI (1) 1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berikut pengertian dari usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008: 2.1.1 Usaha Mikro Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Laporan Posisi Keuangan Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Content Laporan Posisi Keuangan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR Vivianty Halim Email: vivianty14@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi dan Keuangan Menurut Mulyadi (2002) informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS Juru uru an Akuntans Akuntan i UK Petra

LAPORAN ARUS KAS Juru uru an Akuntans Akuntan i UK Petra LAPORAN ARUS KAS TOPIK BAHASAN Menjelaskan tujuan Laporan Arus Kas (the statement of cash flows) Membedakan dan menjelaskan Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan Membuat Laporan Arus Kas dengan menggunakan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pasar Modal Indonesia a. Pengertian Pasar Modal Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai

Lebih terperinci

Untuk itu analisis arus kas dipakai sebagai pelengkap analisis risiko dengan menggunakan analisis rasio.

Untuk itu analisis arus kas dipakai sebagai pelengkap analisis risiko dengan menggunakan analisis rasio. Tujuan utama dari analisis arus kas adalah untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Ada beberapa situasi dimana perusahaan yang mem punyai keuntungan yang cukup baik, ternyata tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang pesat hal ini menyebabkan persaingan bisnis antar satu perusahaan dengan yang lainnya semakin

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penjualan Sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan atau pemberian jasa perusahaan kepada pihak lain. Penjualan barang dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan EXPOSURE DRAFT PSAK No. 0 November 0 (Revisi 0) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa yang akan datang. Ukuran laba (net income) tdk memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Arus Kas 2.1.1Pengertian dan Tujuan Arus Kas Di dalam melakukan kegiatan usaha, suatu perusahaan memerlukan kas untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return Saham Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi (actual

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE, Ak,M.Pd/0004096906

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE Oleh : Ida Bagus Ary Perdana

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE Oleh : Ida Bagus Ary Perdana 217 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE 2010-2012 Oleh : Ida Bagus Ary Perdana Jurusan Akuntansi Program Diploma, FEB Undiksha Jurusan Akuntansi Program

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010) menjelasakan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi.transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 188,846 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,535,155 3. Penempatan pada bank lain 2,126,677 4. Tagihan spot dan derivatif 1,905,517 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW) TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW) TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW) TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI Nama : Jef Rizal Putra NIM : 100301023 Oleh Nama : Dori Affrinaldo NIM : 100301134 Nama : Guspita Sari NIM : 100301074 Nama : Holida Osni

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015 NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015 No. POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi Tgl. Laporan ASET 1. Kas 13,594 2. Penempatan pada Bank Indonesia 279,777 3. Penempatan pada bank lain 10,687 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan BAB 3 LAPORAN KEUANGAN Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan 2. Membedakan dan menggolongkan jenis aktiva dan pasiva 3.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED)

PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED) PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED) No. LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007;207) pengertian analisis adalah: "Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil".

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci