PENGENALAN POLA HURUF KAPITAL TULISAN DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN LINIER 2-DIMENSI SIMETRIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENALAN POLA HURUF KAPITAL TULISAN DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN LINIER 2-DIMENSI SIMETRIS"

Transkripsi

1 ZEO UNA MAEMAIKA DAN EAPAN Volume No. 7 P-ISSN: X E-ISSN : PENGENAAN POA HUUF KAPIA UISAN DENGAN ANAISIS DISKIMINAN INIE -DIMENSI SIMEIS na Wdyasar, Ismal Husen Program Stud Matemata FS Unverstas Islam Neger Sumatera Utara rna.dyasar@gmal.com, rnadyasar@unsu.ac.d Astra Pengenalan Pola secara Statsta (Statstcal Pattern ecognton) merupaan suatu sstem yang ertujuan menglasfas oje-oje e dalam ategor-ategor atau elas-elas. a deran suatu matrs data A, A = {,,, }, dmana memuat n tt data dar elas e maa pola-pola yang terdapat pada masng-masng elas dapat dlasfas dan dapat dlhat jara pemsahan antar elas dan dalam elas hmpunan data terseut. Pada peneltan n dgunaan Analss Dsrmnan ner Dua- Dmens Smetrs seaga metode penglasfasan yang tujuannya memasmuman jara matrs searan antar-elas (S) dan memnmuman jara matrs searan dalam-elas (S), dan dapat mengatas masalah eraguan yang dtmulan pada matrs gamar yang tda smetrs (X X ), dmana S dan S terdefns ganda. Peneltan n dtujuan pada pengenalan pola huruf aptal smetrs tulsan tangan sepert A, B, C, D, E, H, I, K, M, O, S, U, V, W, dan Y dengan menggunaan algortma AD-D Smetrs yang aan menghaslan lasfas yang aurat dan leh efsen. Kata Kunc: Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs, Pengenalan Pola, Huruf Kaptal ulsan angan Astract Statstcal pattern recognton s a system that ams to classfy a numer of ojects to a numer of categores or classes. Gven a data matrx A, A = {,,, } here consst of n pont data of th class then patterns n each classes can classfy and separate dstance of thn and eteen-class n datasets. In ths paper, Symmetrc o-dmensonal near Dscrmnant Analyss proposed to maxmze the eteen-class scatter matrces (S) and mnmze the thn-class scatter matrces (S), and can recognton the symmetrc captal letter y hand rtng such as A, B, C, D, E, H, I, K, M, O, S, U, V, W and Y y usng AD-D algorthm. Key Word: Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs, Pengenalan Pola, Huruf Kaptal ulsan angan

2 . Pendahuluan Pengenalan pola atau denal dengan seutan pattern recognton merupaan salah satu caang sans yang pada dasarnya adalah suatu sstem yang ertujuan menglasfas oje-oje e dalam ategor-ategor atau elas-elas (heodords, 3), erdasaran a pada apror pengetahuan atau pada nformas statst yang daml dar pola. Proses pada sstem pengenalan pola dmula dar pemlhan pola seaga sensor, emudan pola-pola terseut masu e ten pemrosesan, agan representas, dan terahr adalah proses pemodelan pemuatan eputusan. Pendeatan tera yang dgunaan untu pengenalan pola pada peneltan n alah lasfas statst. Beragam algortma dapat dterapan untu pengenalan pola. Salah satunya yatu Analss Dsrmnan ner yang selanjutnya dsngat penuls dengan AD telah suses daplasan dalam vsualsas omputer. Seaga suatu pendeatan analss suruang untu mempelajar strutur erdmens rendah data erdmens tngg, AD mencar suatu hmpunan vetor-vetor yang memasmuman Crteron Fsher Dscrmnant. Metode n secara smultan memnmuman searan dalam elas (S) dan memasmuman searan antar elas (S) dalam proyes ftur ruang vetor. Pada matrs -Dmens sepert gamar, dan pada umumnya gamar ersfat tda smetrs X X, maa matrs searan antar elas maupun matrs searan dalam elas ddefnsan tda tunggal yan S ( XX ) S ( X X ), S ( XX ) S ( X X ), sehngga terdapat sejumlah plhan-plhan yang mungn untu menentuan fungs ojetf AD yang tepat. Pengenalan pola huruf aptal tulsan tangan adalah salah satu aplas dar analss dsrmnan lner -dmens smetrs. Penulsan huruf aptal dalam standar au yang dgunaan dalam proses pengenalan pola n yatu huruf A, B, C, D, E, H, I, K, M, O, S, U, V, W dan Y.. Analss Dsrmnan ner Dalam proses lasfas, uur terleh dahulu araterst-araterst pengamatan dar sampel. Estras seluruh nformas yang terdapat dalam sampel untu menghtung nla sampel-atu untu suatu pola erentu urva, dan tngat ehtaman dar psel untu suatu fgur, sepert yang dtunjuan dalam gamar.. Pxel # Pxel #n

3 Gamar.. Contoh penguuran pola huruf N n a deran suatu matrs data A, metode AD las ertujuan N l menemuan suatu transformas G yang memetaan setap olom a dar matrs A, untu n, dalam ruang dmens N e vetor dalam ruang dmens l. Yan G : N a n G a l ( l N). Dengan ata lan, AD ertujuan menemuan suatu ruang vetor drentangan oleh { g } l d mana G= [g, g,,gl], sehngga setap a dproyesan e oleh ( g. a,...,. ) l gl a (Ye et. al, 4). Asumsan aha data asl dalam A dparts e dalam elas sehngga A = {,,, }, dmana memuat n tt data dar elas e, dan n n. AD las ertujuan untu menemuan transformas optmal G sehngga strutur elas dar data ruang erdmens tngg yang asl duah e dalam ruang erdmens rendah (Ye et. al, 4). Dalam AD, transformas e suruang yang erdmens leh rendah yatu y G x (uo et al, 7) () d mana G merupaan transformas e suruang. Serng juga dtulsan dengan (y,..., yn) = G (x,..., xn) atau Y = G X. ujuan utama dar AD adalah mencar nla G sehngga elas dapat leh terpsah dalam ruang transformas dan dengan mudah dapat dedaan dar yang lannya. Dalam metode Analss Dsrmnan ner, terdapat dua matrs searan yatu matrs searan dalam-elas dsmolan dengan S, dan matrs searan antar-elas dsmolan dengan S, masng-masng ddefnsan seaga erut: c S [ x m ][ x m ] () x c S n [ m m][ m m] (3) d mana n adalah jumlah sampel pada elas x, dan m adalah mage rata-rata dar elas e- dan m adalah rata-rata eseluruhan. umus rata-rata elas dan rata-rata eseluruhan adalah seaga erut: m x adalah mean (rata-rata) dar elas e-, dan m x x x n n adalah rata-rata eseluruhan (Fuunaga, 99). Optmsas umum dalam Analss Dsrmnan ner melput (Fuunaga, 99): S( Y) G S( X ) G max G ( ) tr tr (6) G S ( Y) G S ( X ) G

4 .. Analss Dsrmnan ner -Dmens Peredaan utama antara AD las dan AD-D yang penelt usulan dalam peneltan n adalah tentang peralan (representas) data. AD las menggunaan representas vetor, sedangan AD-D eerja dengan data dalam representas matrs. Dalam penggunaan metode AD-D aan terlhat aha representas mengarah e egen-deomposs pada matrs dengan uuran leh ecl. eh husus, AD-D melatan egen-deomposs matrs dengan uuran r r dan c c, yang jauh leh ecl darpada matrs AD las (Ye et. al, 5). Dalam AD-D telah dsepaat aha suatu hmpunan gamar rc dsmolan dengan X =(X, X,..., Xn), X. Dengan ntus yang sama dengan AD las, AD-D mencoa untu mencar suatu transformas lner Y = X (7) sehngga elas-elas yang ereda dpsahan. Kuncnya adalah agamana memlh ruangagan dan erdasaran matrs searan dalam elas dan antar elas (uo et. al, 7). rc Msalan A, untu =,,, n adalah gamar (pola) dalam dataset, emudan masng-masng pola delompoan e dalam,,, dmana meml n gamar (pola). Msalan M X adalah rata-rata dar elas x n e,, dan M X erart rata-rata eseluruhan. Dalam x n DDA, penelt menganggap gamar seaga snyal dua dmens dan ertujuan rl cl untu menemuan dua matrs transformas dan yang rc ll memetaan setap anggota A untu x n, e suatu matrs B sehngga B = A. Sama halnya sepert AD las, ADD ertujuan untu mencar transformas (proyes) optmal dan sehngga strutur elas dar ruang erdmens tngg yang asl duah e ruang erdmens rendah. Suatu esamaan metr alam antara matrs adalah norma Froenus (Ye, et. al, 4). Kuadrat jara dar thn-class (dalam elas) dan eteen class (antar elas) dapat dhtung seaga erut: trace (M M )=, F x D X M M F (8) F D n M M, untu suatu matrs M, maa dperoleh D trace X M F (9) x D trace X M F () x

5 Dalam ruang erdmens rendah, hasl dar transformas lner dan, jara thn-class dan eteen class menjad: D trace X M X M () x D trace n X M X M ransformas optmal dan aan memasmuman () D dan memnmuman D, oleh arena esultan menghtung optmal dan secara smultan, erut n adalah algortma untu ADD. eh hususnya, untu suatu tetap, ta dapat menghtung optmal dengan memecahan permasalahan optmsas yang sama dengan persamaan (). Dengan menghtung, ta emudan dapat memperaharu dengan memecahan masalah optmsas lan seaga satusatunya penyelesaan dalam persamaan (6). Perhtungan Untu suatu tetap, D dan D dapat dtuls emal seaga d mana D trace S, D trace S (3) ( ) ( ), ( ) ( ) X S X M X M S n M M M M (4) optmal dapat dhtung dengan memecahan masalah optmsas erut: max trace (( S ) ( S )). Penyelesaannya dapat dperoleh dengan memecahan masalah generalsas nla egen erut: Sx S x. Karena S secara umum adalah nonsngular, maa optmum dapat dperoleh dengan menghtung suatu egen-deomposs pada ( S ) S. Catatan aha uuran dar matrs S dan S adalah r r (matrs ujursangar), yang uurannya leh ecl dandngan uuran matrs S dan S dalam AD las. Perhtungan Kemudan menghtung untu suatu yang tetap. emal seaga d mana D D dan trace S, D trace S D dapat dtuls (5) X (6) S ( X M ) ( X M ), S n ( M M ) ( M M ) Optmal dapat dhtung dengan memecahan masalah optmsas erut: max trace (( S ) ( S )). Penyelesaannya dapat dperoleh dengan memecahan masalah generalsas nla egen erut: S x S x. Karena S secara umum

6 adalah nonsngular, maa optmum dapat dperoleh dengan menghtung suatu egen-deomposs pada ( S ) S. Catatan aha uuran dar matrs S dan S adalah r r (matrs ujursangar)..3 Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs (AD-D Smetrs) elah dutaraan pada a seelumnya aha pendeatan penglasfasan dengan Analss Dsrmnan ner -Dmens (AD-D) menmulan masalah eraguan yang mendasar yatu: erdapat dua cara untu mendefnsan matrs searan dalam-elas S XX j j j X j S ( ) ( X M )( X M ) XX j j j x j S ( ) ( X M ) ( X M ) dan terdapat dua cara untu mendefnsan matrs searan antar-elas XX j j j j S ( ) n ( M M )( M M ) XX j j j j S ( ) n ( M M ) ( M M ) Oleh arena tu, dalam ruang transformas dapat dtulsan S ( YY ), S ( Y Y ), S ( YY ), S ( Y Y ), Pada umumnya, gamar tda ersfat smetrs: X X, maa S ( YY ) S ( Y Y ), S ( YY ) S ( Y Y ), Karena alasan n, fungs ojetf AD menjad amgu yan menmulan sejumlah plhan: S( YY ) tr S ( YY ) S tr S ( YY) ( YY) S( YY ) S( Y Y) tr S( YY ) S( Y Y) S( Y Y) S( YY ) tr, S( Y Y) S( YY ) S( YY ) S( Y Y) tr, S ( YY ) S ( Y Y) S

7 Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs dalam menyelesaan masalah amgu d atas. dmotvas dengan suatu unc pengamatan: ja gamar smetrs. yan X = X. maa S ( XX ) S ( X X ), S ( XX ) S ( X X ). Penyelesaan masalah n menggunaan suatu representas data aru yatu transformas lner smetrs. Y X = Γ Γ, Γ = Y X Pada Fuunaga(99), matrs Γ ddefnsan seaga: n yan matrs yang dagonal utamanya merupaan nla varans dar suatu data dan elemen yang lannya. ransformas lner d atas evalen dengan transformas lner Y = X. Penjaarannya yan seaga erut: Y X = Γ Γ, Γ = Y X Y X = Y X Y X = Y X Y X = Y X Y X = Y X dperoleh Y = X dan Y = X. Kta juga meml X Y - Γ Γ = X - Y X Y Oleh arena tu, optmsas menggunaan (, ) evalen dengan optmsas menggunaan Γ. Selan tu. dengan menggunaan transformas lner smetrs. dhaslan suatu teorema: eorema : Fungs ojetf AD tunggal untu AD-D alah

8 S (YY ) S (Y Y) ADD tr tr S (YY ) S (Y Y) (7) S S ADD tr (8) S S Dengan menggunaan teorema, dalam asus matrs tda smetrs yang mengaatan S dan S dalam ruang X terdefns ganda juga mengaatan S dan S dalam ruang Y terdefns ganda. Sehngga ' S( YY ) S = tr tr S ( YY ) S ' S( Y Y) S ( Y Y) S = tr tr S Dalam pendeatan optmas yang ndependen, untu memperoleh dapat dlauan dengan cara memasmuman (tola ) dan emudan memperoleh dengan cara memasmuman (tola ). Hal terseut tda onssten dalam mengoptmuman fungs ojetf, yatu eta memasmuman, mengalam penurunan egtu juga sealnya. Permasalahan terseut dapat dselesaan dengan dua ten yatu pertama, eta memasmuman, harus menghtung. etap, d ss lan juga perlu mengetahu agamana caranya mengomnasan dan. Komnas sederhana yang dapat dlauan yatu = + yatu S S = tr (9) S S Cara yang edua yatu agamana mengoptmuman fungs ojetf. Solus untu memasmuman max secara sederhana dapat dlauan dengan menghtung vetor egen dar S S, perhtungan yang sama sepert metode Analss Dsrmnan ner. Namun, fungs ojetf yang telah djaaran pada persamaan (9), tda dapat dgunaan untu menentuan trace dar suatu raso tunggal dua matrs searan terseut. Hal terseut terjad arena fungs ojetf terseut tda dapat dselesaan secara searah melalu perhtungan egenvetor (sama sepert AD standar). Namun, hal terseut dapat datas dengan mengemangan suatu algortma efsen dengan menggunaan pendeatan graden-na. Pendeatan n menurunan fungs ojetf. urunan dar fungs matrs derjaan dengan menggunaan aljaar matrs dasar yang terdapat dalam uu Fuunaga (99). Haslnya dtunjuan dalam emma erut:

9 emma : Anggap P = S, Q = S, P = S. dan Q = S. urunan fungs ojetf AD-D pada persamaan (3.) yan seaga erut Untu dperoleh S tr S Q S Q P Q dan S Untu S K tr ( ) ( ) S A A M Q A M K ( ) ( ) M M Q P Q M M dperoleh S tr S Q S Q P Q dan S S K tr ( ) ( ) S A A M Q A M K ( ) ( ) M M Q P Q M M () () Dengan menggunaan rumus esplst graden d atas, suatu algortma dapat demangan sepert algortma untu mempermudah lasfas yang daplasan e dalam vsualsas omputer, erut n algortma efsen dengan menggunaan pendeatan graden-na. Algortma Input AD-D Smetrs dengan menggunaan graden a) Seumpulan gamar ) Insalsas, c) Freuens c untu ortogonalsas Insalsas, a) ) Htung M, =..... K dan M n X dan lael dar masng-masng elas M adalah rata-rata tap elas sedangan M adalah rata-rata eseluruhan c) t auan Htung S, S, S, S tt f ( t mod c ) =

10 egenvetor dar ( S) S egenvetor dar ( S) S endf Output, 3. Aplas Penggunaan Metode Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs pada Suatu Contoh Pengenalan Pola Karater Untu mempermudah pemahaman tentang Analss Dsrmnan ner (AD) dan Analss Dsrmnan ner -Dmens (AD-D), penelt menyajan agamana pengenalan pola suatu arater dengan menggunaan metode terseut dan agamana perandngannya satu sama lan. Berut n adalah contoh arater A dan B dengan masng-masng arater A dan B terdapat dua pola.. # #... #.. #. #. # #. # #.... # #.... # #.... # # # # #.. #... #. # # # # #. #.... # #.. # # # # # #... A.. # #... #.. #. # #.. # # #. # #. # #.... # #.... # A #. # # #. # #.. #. #.. #.. # # # # #. #.... # # # # # #. A3 A4 Masng-masng pola arater d atas drepresentasan e dalam matrs eruuran 6 6 = 36 elemen, emudan matrs terseut dparts menjad 6 elas, A = {,,, 6}. X = ja elemen yang drepresentasan erupa tt dan X = ja elemen yang drepresentasan erupa #, matrs representasnya sepert d aah n:

11 A Dalam contoh arater d atas, dapat dlhat aha arater A dan arater A3 merupaan arater yang smetrs, namun matrs representas arater terseut uanlah matrs yang smetrs. Untu proses pengenalan pola, emudan masng-masng matrs representase arater dparts menjad 6 elas yan,,,,, A olom A olom A olom3 A olom4 A olom5 A olom6,, dan seterusnya untu matrs A, A3 dan A4, emudan htung masng-masng rata-ratanya. Pada data erdmens tngg ata-rata dar masng elas adalah M =,554 M =,993 M3 =,7667 M4 = -,8353 M5 = -, M6 =,5336 M7 = -,9873 M8 = -,694 M9 = -,7843 ata-rata seluruhnya M =.3396

12

13 Metode Analss Dsrmnan ner Nla egen matrs searan dalam-elas (S) d atas adalah egenvalue( S ) trace (S) = race merupaan jumlah nla egen pada suatu matrs ujursangar eruuran n n yang juga merupaan jumlah elemen-elemen dagonal matrs terseut. Nla egen matrs searan dalam-elas (S) d atas adalah.... egenvalue( S ) trace (S) = jumlah elemen dagonal (S) = tr(s ) Fungs ojetf optmum AD = tr(s ) = =.9388

14 4. Kesmpulan Masalah eraguan yang terdapat pada fungs ojetf Analss Dsrmnan ner -Dmens seelumya dapat dselesaan dengan pendeatan Analss Dsrmnan ner -Dmens Smetrs yang menghaslan suatu fungs ojetf lengap. Seelum menemuan fungs terseut, AD-D Smetrs mendefnsan AD-D melalu raso formulas trase dengan matrs searan dalam-elas (S) dan matrs searan antar-elas (S) yang lengap. Fungs ojetf lengap terseut alah S S = tr + tr S S Selan tu, suatu algortma omputasonal efetf deran untu memecahan fungs ojetf pada AD-D Smetrs. a daplasan pada suatu data erdmens tngg, aan terlhat aha AD-D Smetrs memeran hasl yang leh a dan aurat dandngan AD-D. 5. Daftar Pustaa Fuunaga, K. 99. Introducton to Statstcal Pattern Classfcaton. San Dego, Calforna, USA : Academc Press. Horn,. A. and ohnson, C Matrx Analyss. Camrdge, U.K: Camrdge Unversty Press. an, Anl, K., Fello, Dun, oert, P.W., and anchang Mao, anchang., Senor Memer, IEEE. Statstcal Pattern ecognton: A eve. In IEEE ransactons On Pattern Analyss and Machne Intellgence, Vol., No., anuar., M. and Yuan, B. 5. d-lda: A novel statstcal lnear dscrmnant analyss for mage matrx. Pattern ecognton etters, 6(5): hal uo, D., Dng, C., and Huang, H. 7. Symmetrc o Dmensonal near Dscrmnant Analyss (DDA). Unversty of exas at Arlngton Press. Song, F., u, S., and Yang,. 5. Orthogonalzed fsher dscrmnant. Pattern ecognton, 38(): hal heodords, Sergos. and Koutroumas, Kontantnos. 3. Pattern ecognton. nd Edton. Ne Yor, USA: Academc Press. Xang, Zhang, Pan, Feng, Wang, We. 8. Fndng ocal near Correlaton n Hgh Dmensonal Data. Correlaton near, 3(): hal Xong, H., Samy, M., and Ahmad, M. 5. o-dmensonal fld for face recognton. Pattern ecognton, 38(7): hal. 4. Yang,., Frang, F., and Zhang, D. 3. Uncorrelated projecton dscrmnant analyss and ts applcaton to face mage feature extracton. Internatonal ournal of Pattern ecognton and Artfcal Intellgence, 7(8): hal Ye,., anardan,., and, Q. 4. o-dmensonal near Dscrmnant Analyss. Advances n Neural Informaton Processng Systems (NIPS 4), 7: hal

15 Yu, Senhua., and Dasgupta, Dpanar. 8. Conserved Self Pattern ecognton Algorthm th Novel Detecton Strategy Appled to Breast Cancer Dagnoss. Memphs, USA: Unversty of Memphs Press. anggal ases: Feruar.

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING 7 Ilustras entu hmpunan fuzzy dan fungs eanggotaannya dapat dlhat pada Contoh 3. Contoh 3 Msalan seseorang dataan sudah dewasa ja erumur 7 tahun atau leh, maa dalam loga tegas, seseorang yang erumur urang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Pengenalan pola atau dkenal dengan seutan pattern recognton merupakan salah satu caang sans yang pada dasarnya adalah suatu sstem yang ertujuan mengklasfkas ojek-ojek ke dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODE TWO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS

PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODE TWO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PENGENALAN WAJAH BERBASIS MEODE WO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINAN ANALYSIS Ftr Damayant, Agus Zanal Arfn, Rully Soelaman Program Magster en Informata, Insttut enolog Sepuluh Nopember (IS) - Surabaya Kampus

Lebih terperinci

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN Buletn Ilmah ath. Stat. dan erapannya (Bmaster) Volume 5, No. 3 (6), hal 8. INVERS DRAZIN DARI SUAU ARIKS DENGAN ENGGUNAKAN BENUK KANNIK JRDAN Eo Sulstyono, Shanta artha, Ea Wulan Ramadhan INISARI Suatu

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

Pengenalan Jenis Kelamin Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Metode Two-Dimensional Linear Discriminant Analysis

Pengenalan Jenis Kelamin Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Metode Two-Dimensional Linear Discriminant Analysis Konferens Nasonal Sstem & Informata 05 STMIK STIKOM Bal, 9-0 Otober 05 Pengenalan Jens Kelamn Berdasaran Ctra Wajah Menggunaan Metode Two-Dmensonal Lnear Dscrmnant Analyss Ftr Damayant Prod Manajemen Informata,

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

Analisis Penyelesaian Persamaan Kuadrat Matriks

Analisis Penyelesaian Persamaan Kuadrat Matriks Jurnal Matemata, Jurnal Matemata, tatsta tatsta, & Komutas & Komutas Vol. 3 No Vol. Jul No. 6 Jul 5 Vol, No, 9-3, 9-9, Jul 5 9 Analss Penyelesaan Persamaan Kuadrat Matrs Hasmawat dan Amr Kamal Amr Abstra

Lebih terperinci

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

P i KULIAH KE 3 METODA KELOMPOK (COHORT SURVIVAL METHOD) METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT.

P i KULIAH KE 3 METODA KELOMPOK (COHORT SURVIVAL METHOD) METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. ROGRAM STUDI ERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA METODE ANALISIS ERENCANAAN TL SKS DR Ir Ken Martna K, MT KULIAH KE METODA KELOMOK (COHORT SURVIVAL METHOD) Merupaan salah satu metode proyes pendudu endudu delompoan

Lebih terperinci

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum Bab III Plant Nonlnear Dengan Fase Nonmnmum Pada bagan n dbahas mengena penurunan learnng controller untu sstem nonlnear dengan derajat relatf yang detahu Dalam hal n hanya dperhatan pada sstem-sstem nonlnear

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PENGENALAN CITRA SENYUMAN BERDASARKAN AESTHETIC DENTISTRY MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA DAN METODE 2D-LDA

STUDI PERBANDINGAN PENGENALAN CITRA SENYUMAN BERDASARKAN AESTHETIC DENTISTRY MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA DAN METODE 2D-LDA Vol. 5, No. 4, Jul 00 ISSN 06-0544 SUDI PERBNDINGN PENGENLN CIR SENYUN BERDSRKN ESHEIC DENISRY ENGGUNKN EODE D-PC DN EODE D-LD * Rma r ahyunngrum, ** Ftr Damayant Jurusan en Informata, Unverstas runojoyo

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab n aan dpaparan beberapa teor tentang analss dsrmnan dar berbaga sumber sepert: buu, jurnal dan prosdng. Analss dsrmnan adalah salah satu metode dependens dar analss multvarat.

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND

METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND Rully Soelaman, Suc Hatnng Rn dan Dana Purwtasar Faultas Tenolog Informas, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60, Indonesa

Lebih terperinci

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Prosedur Komputas untu Membentu Selang Kepercayaan Smultan Propors Multnomal S - 11 Bertho Tantular Departemen Statsta FMIPA UNPAD bertho@unpad.ac.d

Lebih terperinci

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-M3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING Vvn Mandasar (306 00 069), Dr Ir Setawan, M S (960030 9870 00) Mahasswa Jurusan

Lebih terperinci

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil Bab 7 STATISTIKA A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetens Dasar Setelah mengut pembelajaran n sswa mampu:. Menghayat dan mengamalan ajaran agama yang danutnnya. 2. Meml motvas nternal, emampuan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Semnar Nasonal Tenolog Informas dan Multmeda 207 STMIK AMIKOM Yogyaarta, 4 Februar 207 ANALIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Sgt Kamseno ), Bara Satya 2) ), 2) Ten Informata

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN METODE TWO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN METODE TWO-DIMENSIONAL LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE Vo. 5, No. 3, Januar 00 IN 06-0544 PENGENAAN CIA WAJAH MENGGUNAKAN MEODE WO-DIMENIONA INEA DICIMINAN ANAYI DAN UPPO VECO MACHINE * Ftr Damayant, Agus Zana Arfn, uy oeaman Program Magster en Informata,I

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk) Semnar Nasonal plas enolog Informas (SNI ) Yogyaarta, Jun FUZZY BCKPROPGION UNUK KLSIFIKSI POL (Stud asus: lasfas ualtas produ) Sr Kusumadew Jurusan en Informata, Faultas enolog Industr Unverstas Islam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

b. Tentukan eigenket-eigenket dari sistem tersebut sebagai kombinasi linier dari 1 dan 2

b. Tentukan eigenket-eigenket dari sistem tersebut sebagai kombinasi linier dari 1 dan 2 Solus UTS Mekanka Kuantum Program Stud S Fska Tanggal ujan: 6 Oktoer 7 Dosen: Muhammad Azz Majd, Ph.D. Assten: Ahmad Syahron, S.S. Soal Hamltonan seuah sstem -keadaan two states system dnyatakan dengan

Lebih terperinci

Pengenalan Wajah Menggunakan Two DimensionalLinear DiscriminantAnalysis Berbasis Optimasi Feature Fusion Strategy

Pengenalan Wajah Menggunakan Two DimensionalLinear DiscriminantAnalysis Berbasis Optimasi Feature Fusion Strategy Jats, Vol. 3 No. eptemer 06 Pengenalan aah Menggunaan wo DmensonalLnear Dscrmnantnalyss Berass Optmas Feature Fuson ategy ahmananta nulngga*, Chastne Fatchah, nny Yunart 3,,3 Jurusan stem Informas, Faultas

Lebih terperinci

Restorasi Citra Dengan Menggunakan Metode Iteratif Lanczos Hybrid Regularization

Restorasi Citra Dengan Menggunakan Metode Iteratif Lanczos Hybrid Regularization Restoras Ctra Dengan Menggunaan Metode Iteratf Lanczos Hybrd Regularzaton Yudh Purwananto, Rully Soelaman, Alfa Masjta Rahmat Jurusan Ten Informata, Faultas Tenolog Informas Insttut Tenolog Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Sebelum suatu Jarngan Neural Buatan (JNB) dgunaan untu menglasfasan pola, terlebh dahulu dlauan proses pembelaaran untu menentuan strutur arngan, terutama dalam penentuan nla bobot.

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD ORBITH Vl. 7 N. 3 Nvember 11: 366-37 ENGUJIAN ROORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN ENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD Oleh: Endang Tryan Staf engajar

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER PENYELESIN SISTEM PESMN TK LINIE Mater Kulah: Pengantar; Iteras Satu Tt; Iteras Newton # PENGNT # erut n adalah contoh seumpulan buah persamaan ta lner smulta dengan buah varabel ang ta detahu:... ( 57...

Lebih terperinci

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield Perbandngan Masalah Optmas TSP dengan Menggunaan Algortma Ant Colony dan Jarngan Hopfeld 1 Yulan, Moh.Isa Irawan, dan 3 Mardljah 1,, 3 Jurusan Matemata, Insttut Tenolog Sepuluh Noember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Pada Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Jarak Yang Berbeda Menggunakan MATLAB 7.0

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Pada Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Jarak Yang Berbeda Menggunakan MATLAB 7.0 Implementas Jarngan Saraf Truan Bacpropagaton Pada Aplas Pengenalan Waah Dengan Jara Yang Berbeda Menggunaan MATLAB 7.0 Syafe Nur Luthfe Jurusan Ten Informata, Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

Pengolahan lanjut data gravitasi

Pengolahan lanjut data gravitasi Modul 6 Pengolahan lanjut data gravtas 1. Transformas/proyes e bdang datar (metode Damney atau Euvalen Tt Massa). Pemsahan Anomal Loal/Resdual dan Anomal Regonal a. Kontnuas b. Movng average c. Polynomal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Ihwannul Khols, ST. MT. Unverstas 7 Agustus 945 Jaarta hols27@gmal.com Abstra Pengenalan pola data

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 SUBRUANG MARKED Suryoto Jurusan Matemata, FMIPA-UNDIP Semarang Abstra Msalan suatu ruang vetor berdmens ngga atas lapangan omples C,

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

DIMENSI PARTISI GRAF GIR Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION Oleh : SOEMARTINI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 008 DAFTAR ISI Hal DAFTAR

Lebih terperinci

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi JURNA INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 27, pp. 222~229 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 222 Optmas Baru Program near Mult Objetf Dengan Smplex P Untu Perencanaan Produs Maxs Ary Am BSI Bandung e-mal:

Lebih terperinci

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN 69 IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN Dtnau dar sfat hubungan antar persamaan terdapat dua ens model persamaan yatu model persamaan tunggal dan model sstem persamaan. Model persamaan tunggal adalah

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

(M.5) PEMBENTUKAN FAST ALGORITHM FUZZY C-MEANS CLUSTER DENGAN INDEKS VALIDITAS XIE DAN BENI (XB) DAN PROPORSI EIGEN VALUE DARI MATRIKS SIMILIARITY

(M.5) PEMBENTUKAN FAST ALGORITHM FUZZY C-MEANS CLUSTER DENGAN INDEKS VALIDITAS XIE DAN BENI (XB) DAN PROPORSI EIGEN VALUE DARI MATRIKS SIMILIARITY Unverstas Padjadjaran, 3 November 00 (M.5) PEMBENTUKAN FAST ALGORITHM FUZZY C-MEANS CLUSTER DENGAN INDEKS VALIDITAS XIE DAN BENI (XB) DAN PROPORSI EIGEN VALUE DARI MATRIKS SIMILIARITY Anndya Aprlyant Pravtasar

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE Fan Puspasar 201 16019 Program Sud Magser Maemaa Faulas Maemaa dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Tenolog Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak). BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO 3. Smulas Monte Carlo Smulas Monte Carlo merupaan bentu smulas probablst dmana solus dar suatu masalah dberan berdasaran proses rendomsas (aca).

Lebih terperinci

Analisis Variasi Parameter Backpropagation Artificial Neural Network dan Principal Component Analysis Terhadap Sistem Pengenalan Wajah

Analisis Variasi Parameter Backpropagation Artificial Neural Network dan Principal Component Analysis Terhadap Sistem Pengenalan Wajah ELECTRANS, Jurnal Ten Eletro, Komputer dan Informata http://eournal.up.edu/ndex.php/electrans Analss aras Parameter Bacpropagaton Artfcal Neural Networ dan Prncpal Component Analyss Terhadap Sstem Pengenalan

Lebih terperinci

Investigasi Hubungan antara Jumlah Dimensi Parameter Extraksi Terhadap Keakurasian Pengenalan Tanda Tangan Secara Offline

Investigasi Hubungan antara Jumlah Dimensi Parameter Extraksi Terhadap Keakurasian Pengenalan Tanda Tangan Secara Offline Semnar Nasonal eknolog Informas & Komunkas erapan 2012 (Semantk 2012) ISBN 979-26 - 0255-0 Investgas Hubungan antara Jumlah Dmens Parameter Extraks erhadap Keakurasan Pengenalan anda angan Secara Offlne

Lebih terperinci

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Ba n mengurakan proses pengolahan data dengan program yang akan dgunakan yatu SPSS yang memantu dalam menyelesakan permasalahan dalan penulsan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Lebih terperinci

Diagram Kontrol Fuzzy Multinomial Untuk Data Linguistik

Diagram Kontrol Fuzzy Multinomial Untuk Data Linguistik Prosdng Statsta ISSN: 2460-6456 Dagram Kontrol Fuzzy Multnomal Untu Data ngust 1 Amy Amallya Azzah, 2 Suwanda Idrs, 3 snur Wachdah 1,2,3 Prod Statsta, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas

Lebih terperinci

PROGRAM SEDERHANA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK

PROGRAM SEDERHANA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK ISSN: 1693-6930 153 PROGRAM SEDERHANA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK Abul Fall Program Stu Ten Eletro Unverstas Ahma Dahlan, Kampus III UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Umbulharjo,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

Bab V Aliran Daya Optimal

Bab V Aliran Daya Optimal Bab V Alran Daya Optmal Permasalahan alran daya optmal (Optmal Power Flow/OPF) telah menjad bahan pembcaraan sejak dperkenalkan pertama kal oleh Carpenter pada tahun 196. Karena mater pembahasan tentang

Lebih terperinci

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK Jurusan Ten Spl dan Lngungan FT UGM U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK SENIN, 4 JANUARI 23 OPEN BOOK WAKTU MENIT PETUNJUK ) Saudara tda boleh menggunaan omputer untu mengerjaan soal- soal ujan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA

TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA IndoMS Journal on Statstcs Vol, No (4), Page 39-49 TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA Arum Handn Prmandar, Abdurahman Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

Implementasi Metode Backpropagation untuk Mengenali Teks pada Natural Scene Image

Implementasi Metode Backpropagation untuk Mengenali Teks pada Natural Scene Image Jurnal Pengembangan Tenolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2527-2533 http://-pt.ub.ac.d Implementas Metode Bacpropagaton untu Mengenal Tes pada Natural Scene

Lebih terperinci

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman Lucas Theorem Untu Mengatur Penympanan Memor yang Lebh Aman Hendra Hadhl Chor (135 8 41) Program Stud Ten Informata ITB Jalan Ganesha 1, Bandung e-mal: hendra_h2c_mathematcan@yahoo.com; f1841@students.f.tb.ac.d

Lebih terperinci

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si Analsa Penerapan Metode Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots Pada Oblgas ( Analyss of Applcaton Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots s Method n Oblgaton ) Oleh : Wahyu Saf

Lebih terperinci

KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR

KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR Berala Fsa ISSN : 1410-966 Vol.8, No.1, Januar 005, hal 7-10 KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR Agus Setyawan Laboratorum Geofsa, Jurusan

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 DAFTAR REVIEWER

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 DAFTAR REVIEWER Konferens Nasonal Sstem & Informatka 2015 STMIK STIKOM Bal, 9 10 Oktober 2015 DAFTAR REVIEWER Dr. Agus Harjoko Prof. Dr. Sr Hartat Dr.-Ing. Reza Pulungan Dr. Djoko Soetarno, DEA Dr. Ir. Rla Mandala, M.Eng

Lebih terperinci

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar VI. KETIDAKPASTIAN 12 Dalam enyataan sehar-har banya masalah dduna n tda dapat dmodelan secara lengap dan onssten. Suatu penalaran dmana adanya penambahan fata baru mengabatan etdaonsstenan, dengan cr-cr

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). Try Azsah Nurman Dosen Pada Jurusan Matemata, Faultas Sans

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 ANDAAN EOI Pada a aa dperlhata teor-teor yag erhuuga dega peelta sehgga dapat djada seaga ladasa erfr dalam melaua peelta da aa mempermudah dalam hal pemahasa hasl utama pada a erutya. eor terseut

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY MADM PADA BEASISWA RUTIN UKSW

APLIKASI PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY MADM PADA BEASISWA RUTIN UKSW Semnar NasonalTenologInformasdan Multmeda 2015 STMIK AMIKOM Yogyaarta, 6-8Februar 2015 APLIKASI PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY MADM PADA BEASISWA RUTIN UKSW Aslnda 1), Andea

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN

IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN E-Jurnal Matemata Vol. 5 (4), November 2016, pp. 126-132 ISSN: 2303-1751 IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN I Made Dw Udayana Putra 1, G. K. Gandhad

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 05 Pendeatan Hurdle Posson Pada Excess Zero Data S - 7 Def Yust Fadah, Resa Septan Pontoh Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padadaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB III MODUL INJEKTIF

BAB III MODUL INJEKTIF BAB III ODUL INJEKTIF Bab n adalah bab yang palng pentng arena bab n bers mula dar hal-hal dasar mengena modul njet sampa sat-sat stmewanya yang tda dml oleh modul lan yang tda njet, yang merupaan ous

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK.

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. Fanny Ayu Octavana dan Dra. Luca Ardnant, MT. Jurusan Statsta, Faultas Matemata dan Ilmu

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN DISPATCHING RULES DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI

PENJADWALAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN DISPATCHING RULES DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI PENJADWALAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN DISPATCHING RULES DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI Yunarstanto 1 Irwan Iftad 1 Iwan Ngabd Raharjo 2 Abstract: Producton flow n PT. Tga Seranga Pustaa Mandr

Lebih terperinci

Matematika Eigenface Menggunakan Metrik Euclidean

Matematika Eigenface Menggunakan Metrik Euclidean Matematka Egenface Menggunakan Metrk Eucldean 6 Ben Utomo Sekolah ngg eknolog Bontang, Indonesa Abstract Salah satu sstem pengenalan wajah (face recognton) adalah metode egenface. Metode n bekerja dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION PEMODELAN INGKA KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPAEN LAMONGAN DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Marsa Rfada 1, Purhad 1) Mahasswa Magster Jurusan Statsta, Insttut

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) BAB TINJAUAN TEORITIS. Knsep Dasar Infes, Saluran Pernafasan, Infes Aut, dan Infes Saluran Pernafasan Aut (ISPA.. Infes Infes adalah masunya uman atau mrrgansme e dalam tubuh manusan dan berembang ba sehngga

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC Kurnawan *, Rolan Pane, Asl Srat Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci