PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN TANGSI BARU KELURAHAN TANAH LAPANG KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAHLUNTO

Transkripsi

1 PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN TANGSI BARU KELURAHAN TANAH LAPANG KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAHLUNTO Zaial Arif, Mawardi Samah, Idra Fari Jurusa Tekik Sipil, Fakultas Tekik Sipil da Perecaaa, Uiversitas Bug Hatta zaial_arif989@yahoo.com, mawardi_samah@yahoo.com, idrafari@bughatta.ac.id Abstrak Draiase merupaka sebuah sistem yag dibuat utuk meagai persoala kelebiha air yag berada diatas permukaa taah. Utuk itu agar kota dapat terhidar dari geaga air maka perlu direcaaka salura pembuag. Kawasa Tagsi Baru Keluraha Taah Lapag Kecamata Lembah Segar merupaka salah satu kawasa permukima peduduk di Kota Sawahluto. Kawasa ii serig terjadi geaga air di permukima masyarakat yag disebabka kodisi jariga draiase yag ada sekarag belum bisa berfugsi dega baik. Utuk merecaaka salura draiase, diguaka data curah huja, data topografi, da data peduduk daerah perecaaa. Adapu curah huja didapat dari pecatata 0 (sepuluh) tahu dari 3 (tiga) stasiu pecatata curah huja. Berdasarka perhituga debit bajir recaa 0 (sepuluh) tahua dire caaka salura draiase sekuder berbetuk trapesium da salura tersier berbetuk persegi. Utuk salura sekuder yag berbetuk trapesium didapatka tiggi salura H = 0,95 m, lebar salura b =, m da salura draiase tersier yag berbetuk persegi didapatka tiggi salura H berkisar atara 0,7 m 0,8 m, lebar salura b berkisar atara,00 m,0 m. Dalam perecaaa draiase sagat petig utuk memperhatika site-pla da kotur pada kawasa perecaaa agar tidak terjadi kesalaha dalam perecaaa. Kata kuci : Draiase, Curah Huja, Topografi, Data Peduduk, Salura

2 PLANNING AREA DRAINAGE TANGSI BARU VILLAGE TANAH LAPANG DISTRICT OF LEMBAH SEGAR SAWAHLUNTO CITY Zaial Arif, Mawardi Samah, Idra Fari Civil Egieerig Departmet, Civil Egieerig ad Plaig Faculty, Bug Hatta Uiversity zaial_arif989@yahoo.com, mawardi_samah@yahoo.com, idrafari@bughatta.ac.id Abstract Draiage is a system created to address the issue of excess water that is above groud level. For the city i order to avoid a puddle of water the eeds to be plaed discharge chael. Area Tagsi Baru village Taah Lapag district of Lembah Segar is oe of the residets of the settlemet area i Sawahluto City. These areas ofte occur i residetial commuities puddles caused by the coditio of the existig draiage etwork ca ot fuctio properly. To pla a draiage chael, use raifall data, tropography data ad populatio data area residet. The raifall records obtaied from 0 (te) years from 3 (three) of raifall recordig statios. Based o the calculatio of flood discharge pla of 0 (te) aual plaed secodary draiage chael is trapezoidal i shape ad square-shaped tertiary. For the secodary chael high trapezoidal chael obtaied H = 0,95 m, chael width b =, m ad tertiary draiage chaels, rectagular chaels H obtaied high rages 0,7 m 0,8 m, the width of the chael b raged betwee,00 m,0 m. I plaig the draiage is very importat to pay attetio to site-pla ad cotour i the plaig area to avoid mistakes i plaig. Keywords: Draiage, Raifall, Topographi, Populatio data, Chaels

3 PLANNING AREA DRAINAGE TANGSI BARU VILLAGE TANAH LAPANG DISTRICT OF LEMBAH SEGAR SAWAHLUNTO CITY Zaial Arif, Mawardi Samah, Idra Fari Civil Egieerig Departmet, Civil Egieerig ad Plaig Faculty, Bug Hatta Uiversity zaial_arif989@yahoo.com, mawardi_samah@yahoo.com, idrafari@bughatta.ac.id Abstract Draiage is a system created to address the issue of excess water that is above groud level. For the city i order to avoid a puddle of water the eeds to be plaed discharge chael. Area Tagsi Baru village Taah Lapag district of Lembah Segar is oe of the residets of the settlemet area i Sawahluto City. These areas ofte occur i residetial commuities puddles caused by the coditio of the existig draiage etwork ca ot fuctio properly. To pla a draiage chael, use raifall data, tropography data ad populatio data area residet. The raifall records obtaied from 0 (te) years from 3 (three) of raifall recordig statios. Based o the calculatio of flood discharge pla of 0 (te) aual plaed secodary draiage chael is trapezoidal i shape ad squareshaped tertiary. For the secodary chael high trapezoidal chael obtaied H = 0,95 m, chael width b =, m ad tertiary draiage chaels, rectagular chaels H obtaied high rages 0,7 m 0,8 m, the width of the chael b raged betwee,00 m,0 m. I plaig the draiage is very importat to pay attetio to site-pla ad cotour i the plaig area to avoid mistakes i plaig. Keywords: Draiage, Raifall, Topographi, Populatio data, Chaels PENDAHULUAN Draiase merupaka sebuah sistem yag dibuat utuk meagai persoala kelebiha air, baik kelebiha air yag berada di atas permukaa taah. Kelebiha air dapat di sebabka itesitas huja yag tiggi atau akibat durasi huja yag lama. Kota merupaka tempat bagi bayak orag utuk melakuka berbagai aktivitas, maka utuk mejami kesehata da keyamaa pedudukya harus ada saitasi yag memadai, misalya draiase. Dega adaya draiase tersebut geaga air huja dapat disalurka sehigga bajir dapat dihidari da tidak aka meimbulka dampak gaggua kesehata pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak aka tergaggu. Draiase merupaka suatu sistem utuk meyalurka air huja

4 Kawasa Tagsi Baru Keluraha Taah Lapag Kecamata Lembah Segar merupaka salah satu kawasa pemukima peduduk di Kota Sawahluto. Pada kawasa ii masih serig tergeag jika terjadi huja. Hal ii disebabka kodisi jariga draiase yag ada sekarag belum dapat difugsika sebaikya. Oleh sebab itu perlu dibaguya salura draiase yag cukup memadai agar geaga air dapat ditampug da dialirka ke bada air terdekat. METODOLOGI A. Tahap Persiapa Dalam tahap persiapa ii disusu hal-hal petig yag harus segera dilakuka dega tujua utuk megefektifka waktu da pekerjaa. Dalam tahap persiapa ii meliputi kegiata sebagai berikut:. Meetuka kebutuha data. Studi pustaka terhadap ladasa teori yag berkaita dega studi kasus. 3. Medata istasi-istasi terkait yag dapat dijadika arasumber data. B. Metode Pegumpula Data Meurut cara medapatka data yag diguaka utuk perecaaa jariga driaase dapat dibedaka mejadi dua hal, yaitu :. Data Primer Data primer adalah data yag diperoleh dega cara megadaka survey lagsug dilapaga. Adapu kegiataya meliputi hal-hal sebagai berikut : - Letak da kodisi wilayah perecaaa - Melakuka ivetori utuk megetahui ukura da kodisi salura da bagua draiase yag aka dibagu.. Data Sekuder Data sekuder adalah data yag diperoleh dega mecari iformasi ilmiah pada istasi maupu lembaga yag terkait dega recaa peagaa bajir. Pada perecaaa jariga draiase sub sistem Keluraha Taah Lapag memerluka data-data sebagai berikut: - Peta topografi - Data curah huja - Peta sebara peduduk - Peta pegembaga draiase - Peta sebara sugai - Peta recaa pola ruag 3. Tahap Perecaaa Da Peagaa Bajir Dalam tahap perecaaa da peagaa bajir, setelah proses pegolaha da aalisa data selesai maka aka didapatka suatu jala keluar secara tekis da peyelesaiaya, yaitu : A. Tekis Dari hasil pegolaha data da aalisis data didapatka : - Debit bajir recaa - Tiggi geaga - Dimesi salura B. No tekis Hasil yag didapat dari aalisis data da pegamata dilapaga, maka didapat

5 himbaua da sara bagi masyarakat sekitar dalam meagai bajir di kawasa Keluraha Taah Lapag Kecamata Lembah Segar Kota Sawahluto. Dalam perecaaa peagaa bajir ii terdapat hal-hal yag perlu dipertimbagka, atara lai : - Besar kerugia yag aka diderita apabila peagaa bajir megalami kegagala. - Umur ekoomis kostruksi bagua - Biaya pembagua da biaya ekspoitasi - Pera serta masyarakat sekitar TINJAUAN PUSTAKA. Aalisa Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yag mempelajari tetag air yag ada dipermukaa bumi mulai dari kejadiaya, peredaraya, pedistribusia, sifat-sifat fisik da kimiawi serta reaksiya terhadap ligkuga, termasuk hubugaya dega kehidupa. A. Aalisa Curah Huja(Presipitasi) Aalisa curah huja merupaka istilah umum utuk meyataka uap air yag megalami kodesasi da jatuh dari atmosfer bumi dalam segala betukya dalam ragkaia siklus hidrologi. Ada tiga cara umum yag dipakai dalam meghitug huja rata-rata kawasa yag dapat diuraika sebagai berikut :. Metode Rata-rata Aljabar Metode ii didasari pada asumsi bahwa semua peakar huja mempuyai pegaruh P P P P3... P Dimaa : i Pi = Curah huja haria (mm) = bayak pegamata. Poligo Thiesse Cara ii memberika proporsi luasa daerah pegaruh pos pegakar huja utuk megakomodasi ketidak seragama jarak. Persamaaya yaitu : P A P A... Pi Ai P A A... A i Pi i i Pi A Dimaa : Pi = jumlah curah huja haria (mm) 3. Metode Isohyet Ai = jumlah luas areal polygo A = bayak pos peagkar huja Metode isohyet cocok utuk daerah berbukit da tidak teratur dega luas lebih dari km. Persamaaya yaitu : P Dimaa : P P A A Total P = Curah huja haria (mm) A = Luas derah recaa (Km) B. Aalisa Curah Huja Recaa Utuk perhituga curah huja recaa ii dapat dipakai beberapa metode yaitu : i i yag setara dega persamaa :

6 . Metode Gumbel Persamaaya rumusya yaitu: X x i, Dimaa : Y Y ( X X ) T,X= X Sd S X T = Curah huja kala ulag T tahu(mm) X = Curah huja maksimum rata-rata Y T = Reduced variated Y N = Reduced mea S N S d = Reduced stadar deviasi = Stadard deviasi = Bayak data tahu pegamata. Metode Hasper Persamaaya rumusya yaitu R R Sd x T U T Dimaa : R T = Curah huja recaa dega periode ulag Sd = R R R R U! U R = Curah huja rata-rata R = Huja maksimum pertama. R = Huja maksimum kedua U T = Variabel stadar utuk periode ulag T m = m m = Uruta Ragkig = Jumlah Pegamata 3. Metode Wedwe Persamaaya rumusya yaitu R = M x RP Dimaa : R = Huja recaa dega periode ulag R R p = mp Dimaa : R = Harga terbesar dari R atau 5/6 R R = Huja maksimum pertama R = Huja maksimu kedua m = mp = dari tabel yag maa ( : periode ulag da p: lama pegamata C. Itesitas Curah Huja Itesitas curah huja (I) adalah ketiggia curah huja yag terjadi pada satu satua waktu. Persamaaya adalah : I = t c = R Dimaa : 4 tc xl xs (mm/jam) jam I = Itesitas curah huja selama waktu kosetrasi (mm/jam) R= Huja haria dega priode ulag tahu dalam (mm) tc = Waktu tempuh alira disalurka (jam) S = Kemiriga laha D. Debit Bajir Recaa. Debit Air Huja Persamaaya adalah : Q = f C I A Dimaa : Q = Debit air (m 3 /dt) I = Itesitas huja (mm/jam) A = Luas daerah pegalira (km ) f = Faktor koversi sebesar 0.78

7 . Debit Kotor Debit air buaga/kotor adalah debit yag berasal dari buaga aktivitas peduduk seperti, madi, cuci da lai-lai bai dari ligkuga rumah tagga, bagua (fasilitas) umum atau istasi, bagua komersial da sebagaiya E. Peampag Terbaik Salura Adapu persamaa peampag salura dapat ditabelka : F. Tiggi Jagaa (Freeboard) Adapu persamaa peampag salura dapat ditabelka : G. Gorog-gorog Gorog-gorog adalah bagua yag dipakai utuk membawa alira air (salura irigasi atau pembuag) melewati bawah jala air laiya (biasaya salura), di bawah jala, atau jala kereta api H. Sedimetasi Salura Parameter da perhituga dalam aalisa sedimetasi dega megguaka metode USLE adalah :. Erosivitas Huja. Erodibilitas Taah 3. Faktor Pajag da Kemiriga Lereg 4. Faktor Koversi Taah da Pegelolaa Taama 5. Pedugaa Laju Erosi Potesial 6. Pedugaa Laju Erosi Aktual 7. Pedugaa Laju Sedimetasi Potesial I. Aalisa Back Water Dalam perecaaa sistem draiase perkotaa, pegaruh alira yag berubah secara perlaha-laha akibatya atara lai peyempita kapasitas salura pada bagia hilir yag megakibatka terjadiya peigkata muka air yag bergerak kearah hulu yag aka meimbulka geaga/bajir. Utuk mecari solusi permasalaha ii dilakuka aalisa legkug air balik atau disebut juga aalisa Back Water. HASIL DAN PEMBAHASAN. Aalisa Hidrologi Data curah huja yag diguaka di dapatka dari Kator Dias Pekerjaa Umum Bidag Bia Marga da pegaira Kota Sawahluto selam kuru waktu 0 tahu ( ) dega mega mbil data curah huja dari Stasiu Sawahluto, Sijujug da Sumai yag ditabelka sebagai berikut :

8 Maka diperoleh huja merata yaitu : = (8 x 0,304) + (30 x 0,63) + Rrata (4.8 x 0,0683) = 6.7 mm A. Aalisa Curah Huja Recaa. Metode Rata-rata Aljabar Perhituga : X = 89.8 mm 3 B. Aalisa Curah Huja Recaa Utuk mecari curah huja recaa maka data curah huja dari poligo thiesse yag dipakai karea adaya keseragama jarak atara ketiga stasiu curah huja.. Metode Gumbel Adapu perhituga metode gumbel dapat ditabelka sebagai berikut :. Metode Poligo Thiesse. Metode Hasper Adapu perhituga metode hasper dapat ditabelka sebagai berikut :

9 o Utuk periode ulag tahu I = R 4 4 tc 0.67 mm/jam 3 Metode Wedwe Adapu perhituga metode wedwe dapat ditabelka sebagai berikut : I = I = 64.7 mm/jam 0,67 Dari perhituga 3 metode diatas maka didapatka curah huja rata-rata : C. Itesitas Curah Huja Adapu data surey lapaga yag didapat yaitu : D. Aalisa Debit Bajir Recaa. Debit Air Huja Perhituga debit bajir driase tersier- Itesitas Huja ( I 0 ) = mm/jam = 4.55 x 0 6 m/dt Luas daerah pegalira ( A ) = 95 m Qah = C. I. A Qah = 0.78 x 0.75 x 4.55 x 0 6 m/dt x 95 m Qah = 0.03 m 3 /dtk t c = 0.87xL 000xS = 0.87x x0.0 = 0.5 jam Dari Nilai tc diatas maka dapat dicari Itesitas curah hujaya :. Debit Air Kotor Laju pertumbuha geometrik kawasa perecaaa selama 0 tahu :

10 P0 = 386 x ( + 0,070 ) 0 = 779 orag Qak tiap orag = 300 liter/orag/hari = 3,5 x 0-6 m³/orag/dtk Jadi debit air kotor kawasa Tagsi Baru selama 0 tahu yaitu : Qak = 3,5 x 0-6 m³/orag/dtk * P t = 3,5 x 0-6 m³/orag/dtk * 779 orag = (m³/dt) Aalisa debit bajir recaa kawasa yaitu: Kelilig basah salura (P) P =4h = 4 x 0.50 =.00 m Jari-jari hidrolis R = h x m Kecepata alira (V) V = /. R /3. S / 0,05 = , = 0.30 m/dt E. Perhituga Dimesi Salura. Peampag Segi Empat - Perhituga dimesi salura draiase Tersier ruas I Qr = 0.9 m 3 /dtk = 0, S = Maka : h = = L Q r = A ( h) S x = Oke Maka dari hasil diatas diperoleh : Lebar dasar salura (b) = x h= x 0.50 =.00 m Luas Peampag A = h = x 0.50 = 0.50 m Tiggi jagaa (Freeboard) Besar jagaa umumya dari Departeme Pekerjaa Umum RI mesyaratka tiggi miimum apabila debit alira Q ( m 3 /dt) < 0,50 dega pasaga batu kali yaitu Fb = 0.0 m Tiggi salura H = (h + Fb) = ( ) = 0.70 m. Peampag Trapesium - Perhituga dimesi salura draiase Sekuder Diketahui : Q = m 3 /dt = 0, h 37 S = = = L Maka :

11 3 Debit air Q = A R S = 3h x / 3 / 0.05 h Tiggi salura (H) = h + Fb = = 0.95 m = x0.75 3x(0.75) x 0.05 / / = Oke Maka dari hasil diatas Luas Peampag A = 3 h = Kelilig basah salura (P) 3 (0.75) = 0.97 m P = 3h = =.60 m Jari-jari hidrolis R = h m Kecepata alira (V) 3 V =. R. S 0,05 = = 0.80 m/dt Tiggi jagaa (Freeboard) Besar jagaa umumya dari Departeme Pekerjaa Umum RI mesyaratka tiggi miimum apabila debit alira Q ( m 3 /dt) < 0,50 dega pasaga batu kali yaitu Fb = 0.0 m - Perhituga dimesi salura draiase Primer Diketahui : Q primer = 0 m 3 /dt Q sekuder = m 3 /dt Q total = Q primer + Q sekuder = 0 m 3 /dt m 3 /dt = m 3 /dt = 0, S (Kemiriga dasar salura) = Kemiriga tebig = : Lebar dasar salura = 7 m Peampag hidrolis salura trapesium - Luas peampag A h = b ( b m h) ) h = 7 (7 h) ) 4 h = h - Kelilig basah (P) = b h m = 7 h = 7 h

12 - Jari-jari hidrolis (R) A (7 h) h = = P 7 h Debit air Q = V A Luas peampag berdasarka debit yag ada Q Ad V = h). h 7 h 3 = R S A / 3 ( / h = (7 h) h (7 h) h 7 h (7 h) h Persamaa di atas diselesaika dega metode iterasi da hasilya adalah : h =.35 m. F. Gorog-gorog Dalam melewatka alira air yag aka dialirka sesuai dega pola alira yag telah direcaaka da harus melalui ruas jala, maka aka dibuat bagua pembatu yag permae. Perhituga Bagua Gorog-Gorog Sekuder 3 Qr Recaa = m 3 /dtk Kecepata alira yag diizika (V) =.5 m/dtk Koefisie maig () = 0.03 m/dtk Jari-jari ligkara (r) = 0.5 m Luas Peampag (A) = 0.97 m Syarat : Besar sudut dalam radia (Ɵ) = 4.5 Radia Tiggi geaga air (d) = 0.80 D = m.5 Luas peampag ekoomis A ( si ) D 8 Ae ( D si 4.5) D Diameter gorog-gorog Ae Ad 0.557D m D 0.70 D 0. 84m Tiggi permukaa air d 0. 80D m G. Sedimetasi Salura Parameter da perhituga dalam aalisis sedimetasi yaitu dega megguaka Metode USLE adapu persamaaya sebagai berikut :. Erosivitas huja Diketahui : R mak bulaa kota sawahluto - E 4,374 R = 95,00 mm = 9.5 cm.075 4,374 (9.5).075

13 55.76( to / Hacm) 7. Pedugaa Laju Sedimetasi Potesial - I 30 R 77,78.00R ,78 ( ) S SDR 0.08 S POT 0.083Ha E AKT A ) SDR ( S 50) A 0.06cm / jam - EI E I.. (.3) ( to / Hajam). Erodibilitas Taah K = Faktor Pajag da Kemiriga Lereg Pajag lereg = 400 m S = 6.8 % L LS ( S ( (0.068) ) Faktor Koservasi Taah da Pegelolaa Taama CP = Pedugaa Laju Erosi Potesial E pot ( EI 30 K LS A).. (.37) to / jam 0.733to / tahu 6. Pedugaa Laju Erosi Aktual E Akt E CP.. (.38) POT ) S POT S POT 0.06toHa / tahu - Volumese dim etetasi S umurrecaa POT 0.06toHa / tahu0tahu 0.6toHa / tahu H. Aalisa Back Water. Betuk kurva alira Perecaaa kurva alira muka air yag aka terjadi perlu memperhitugka kodisi air ormal (H) da kodisi air kritis (Hcr). Sebagai data awal meetuka tiggi profil muka air ii, diambil besara debit air yag terjadi pada salura sekuder yaitu : Besar debit (Qrc)= m³/dt Kedalama Salura (h) Lebar dasar salura (b) = 0.75 m =.0 m Kemiriga salura ( So ) = Kekasara salura ( ) = 0.05 Jari-jari hidrolis ( R ) = 0.38 m Perhituga selajutya adalah meetuka ilai besara koefisie Chezy ( C ) dega rumus sebagai berikut : to / tahu C 6 R C

14 C Perhituga kedalama ormal da kedalama kritis Debit peruit (q) q Qrc / b 0.590/ m / dt Tiggi air ormal (Y) 3 h N q /( C h 3 N m h N 0. 53m S) /(34.04 x0.0045) Tiggi air kritis bajir (Ycr) 3 h q / g / 9.8 h cr cr 0.30 m Dari hasil perhituga dapat ditetuka profil alira yaitu ilai h N > h cr. Meurut Gambar 4.6 kodisi alira di salura yag diidetifikasi oleh posisi relatif kedalama ormal, h N, da kedalama kritis, h cr kriteria profil alira adalah salura ladai (Mild Chael). Aalisa Pegaruh Back Water Sugai Batag Luto Terhadap Salura Sekuder Pegaruh alira balik / back water dari Sugai Batag Luto terhadap salura sekuder recaa. Data yag didapat dari Dias Pu Bia Marga da Pegaira Kota Sawahluto, tiggi muka air maksimum yag terjadi adalah : - Tiggi muka air (h) =.35 m - Debit bajir = 0 m 3 /dt - Kemiriga salura = : - Koef, kekasara salura = Tiggi air ormal bajir = 0.53 m - Lebar Salura = 7 m Karea tiggi salura primer masih dapat meampug debit maksimum pada salura primer da salura sekuder maka tidak adaya pegaruh back water yag disebabka Sugai Batag Luto pada salura sekuder da gorog-gorog yag direcaaka sebab tiggi maksimum permukaa air pada salura primer tidak mempegaruhi elevasi dasar goroggorog. Utuk itu dalam perecaaa tidak perlu memperhitugka aalisa back water karea dimesi salura primer masih saggup meerima debit dari salura sekuder. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpula. Dalam perhituga curah huja rata-rata peulis megguaka metode poligo thiesse. Aalisa dimesi salura draiase tersier didapat tiggi yag berbeda utuk setiap masig-masig salura berkisar atara 0.7 m sampai dega 0.8 m 3. Aalisa dimesi salura sekuder didapatka tiggi salura 0.95 m 4. Dari hasil perhituga maka didapatka dimesi gorog-gorog Ø 0.84 m da tiggi permukaa air 0.67 m

15 5. Dari hasil perhituga maka didapatka volume sedimetasi dalam jagka waktu tahu sebesar 0.06 toha/tahu b. Sara. Pelaksaaa salura draiase sebagai fasilitas umum harus didahuluka sebelum membagu rumah agar tidak terjadi bajir atau dilakuka secara bersamaa.. Dalam perecaaa draiase sagat petig utuk memperhatika site pla da kotur pada kawasa perecaaa agar tidak terjadi kesalaha dalam perecaaa 3. Dalam perecaaa draiase diharapka adaya peta topografi kawasa agar kita meyetahui keadaa da ketiggia pada kawasa perecaaa. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur peyusu berika kepada Allah SWT. Atas segala ikmat yag telah diberika.terima kasih kepada ayah da ibu atas kasih sayagya selama ii. Terima kasih kepada Bapak Ir. Mawardi Samah, Dipl HE da Bapak Ir. H. Idra Fari, MT selaku pembimbig. Terima kasih kepada Ibu Ir. Lusi Utama, MT selaku koordiator kelas madiri Uiversitas Bug Hatta da tema-tema yag telah membatu dalam peyusua tugas akhir ii semoga amal baikya di balas oleh Allah SWT.Ami DAFTAR PUSTAKA Chow, V.T., 995. (ed. Suyatma, dkk.), Hidraulika Salura Terbuka, Pe. Erlagga, Jakarta. ah-draiase perkotaa.html Himpua Dose Kopertis Draiase Perkotaa. Jakarta: Guadarma. Utama Lusi, Ir. MT. Baha Ajar Rekayasa Hidrologi. Soemarto, C. D Hidrologi Tekik Edisi Ke Dua. Jakarta: Erlagga. Suripi, Dr. Ir. M. Eg Sistem Draiase Perkotaa Yag Berkelajuta. Yogyakarta: Adi. Bambag Triatmojo, 993, Hidraulika, Beta Offset, Yogyakarta