STUDI EVALUASI SALURAN DRAINASE DAN ALTERNATIF PENANGANAN GENANGAN DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

Transkripsi

1 STUDI EVALUASI SALURAN DRAINASE DAN ALTERNATIF PENANGANAN GENANGAN DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA Elfira Dyah Setyowati 1), Jau Ismoyo 2), Rahmah Dara Lufira 3) 1) Mahasiswa Program Sarjaa Jurusa Tekik Pegaira Uiversitas Brawijaya 2) Dose Tekik Pegaira Fakultas Tekik Uiversitas Brawijaya Jurusa Tekik Pegaira Fakultas Tekik Uiversitas Brawijaya Jala MT. Haryoo 167, Malag 65145, Idoesia ABSTRAK Geaga yag serig terjadi di Kecamata Tades Kota Surabaya megakibatka kerugia bagi masyarakat da ligkuga. Maka dari itu dibutuhka studi utuk megevaluasi salura draiase yag ada da perecaaa geaga yag solutif, efisie, da berkelajuta. Pada peelitia ii, direcaaka evaluasi salura draiase di lokasi studi berdasarka kapasitas eksistig dibadigka dega debit racaga kala ulag 10 tahu. Peagaa geaga yag di saraka ada 2 alteratif. Alteratif 1 yaitu perubaha dimesi, da alteratif 2 yaitu perecaaa sistem pemae air huja. Hasil evaluasi didapatka 9 dari 16 salura yag tidak mecukupi utuk meampug da megalirka debit recaa kala ulag 10 tahu, dega total kelebiha air 13,062m 3 /dt. Utuk peagaa geaga, direcaaka peambaha dimesi utuk 9 salura tersebut direcaaka sistem pemae air huja di daerah tagkapa air 9 salura dega total 1153 bagua. Biaya yag dibutuhka utuk alteratif 1 yaitu sebesar Rp , sedagka biaya yag dibutuhka utuk alteratif 2 adalah sebesar Rp Kata kuci : Geaga, draiase, pemae air huja, debit racaga, evaluasi salura ABSTRACT Iudatio occurs i Tades, Surabaya impacts evirometal ad society damages. Therefore it eeds study for evaluatig exsistig urba draiage chaels ad plaig for iudatio issue hadlig that efficiet, solutive, ad sustaiable. I this study, evaluatio for the exsistig urba draiage chaels i the catchmet area i the locatio of study is aalized by comparig the load capacity of each chael to desig flood Q 10. There are two alteratives plaed for the iudatio issue. First alterative is chael capasity icreasemet ad the secod alterative is rai harvestig system. The result of this evaluatio there are 9 of 16 chaels that the capacities are ot capable to collect ad drai the load flow desig for 10 years retur period, gaiig overflow 13,062m 3 /dt. For the iudatio issue hadlig, desiged capacity icreasemet for 9 ucapable chaels ad plaed 1153 uits of rai harvestig costructios plaed oly i the 9 chaels with ucapable capacities catchmet areas. The Cost for first alterative is Rp ad for the secod alterative is Keywords : Iudatio, urba draiage, rai harvestig, desig flow, chael evaluatio PENDAHULUAN Latar Belakag Geaga merupaka tertudaya air huja utuk ditampug da dialirka melalui salura ke bada air. Geaga dapat terjadi dega peyebab yag beragam tergatug karakteristik lokasi da ligkugaya. Kota Surabaya diketahui sebagai Kota metropolita kedua terbesar setelah Jakarta di Idoesia. Pembagua da jumlah peduduk di Kota Surabaya

2 meigkat dega pesat seirig dega perkembaga zama. Laha tampuga, resapa air da laha hijau semaki berkurag karea tergatika. Koversi laha merupaka kosekuesi logis dari peigkata aktivitas, jumlah peduduk da pembagua laiya (Taufiq et al, 2016). Hal ii meyebabka alira permukaa meigkat apalagi dega kodisi lahaya yag ladai. Hal tersebut tidak di imbagi dega sistem draiase yag baik. Pemeritaha di Kota Surabaya telah melakuka peagaa utuk masalaha geaga, amu teryata belum cukup maksimal.maka dari itu dibutuhka studi terkait peyebab geaga, salah satu cara adalah dega megevaluasi salura draiase yag ada. Selai itu dibutuhka peagaa berkelajuta, efisie, da solutif utuk megatasi permasalaha geaga di masa sekarag da dimasa yag aka datag dilokasi tersebut. Idetifikasi Masalah Di Kecamata Tades Kota Surabaya dega mayoritas laha pemukima peduduk merupaka lokasi laggaa terjadi geaga tiap musim huja. Geaga yag terjadi tercatat pada tahu 2015 yaitu seluas 21 ha dega kedalama rata-rata 21 cm da lama geaga utuk surut yaitu 1-2 jam. (DPU Bia Marga Kota Surabaya, 2016) Peyebab utama geaga adalah adaya perubaha tata gua laha, diikuti dega diversi alih fugsi salura irigasi mejadi draiase da kapasitas salura lama sudah tidak dapat lagi meampug da megalirka debit limpasa air huja, da air buaga yag dihasilka dari aktivitas di kawasa, hal ii dipegaruhi kedaa topografi bagia hulu yag cukup tajam sehigga air cepat terkumpul da di tambah dega adaya sedimetasi di salura salura yag ada. Geaga yag terjadi berakibat pada gaggua terhadap mobilisasi peduduk, meigkatka kemaceta lalu litas da beresiko terhadap kesehata masyarakat, serta berimbas pada kerusaka ifrastruktur setiap tahuya. Sehigga harus diadaka pedaaa gua perbaika da perbaika pasca becaa. Secara umum di Kota Surabaya masih memakai sistem pematusa. Jika semua air huja dialirka secepat-cepatya ke sugai tapa diupayaka agar air mempuyai waktu cukup utuk meresap ke dalam taah, semaki lama aka berakibat fatal karea sugai-sugai aka meerima beba melampaui kapasitas, sehigga meluap atau terjadi bajir (Priyatoro et al, 2013). Maka dari itu diupayaka air yag megalir dapat diserap atau ditampug da dimafaatka sebelum disalurka kembali ke bada peerima air. Pada studi ii aka dilakuka evaluasi salura eksistig da selai itu utuk peagaa geaga aka direcaaka peambaha dimesi utuk salura da bagua pemae air huja Rai Harvestig aka diterapka di lokasi peelitia yag ditetuka. Tujua Tujua dari studi ii adalah utuk megetahui hasil studi evaluasi kapasitas salura draiase eksistig dega beba tampuga debit racaga kala ulag 10 tahu, medapat racaga alteratif peagaa geaga da biaya alteratif utuk peagaa geaga. TINJAUAN PUSTAKA Aalisis Hidrologi Estimasi Data Huja Hilag Metode Normal Ratio Utuk meghitug ilai data huja yag hilag metode ormal ratio megguaka persamaa berikut. 1 A x Dx di i1 Ai (1) Dx : data tiggi huja haria maksimum stasiu x : jumlah stasiu di sekitar x : data huja haria maksimum d i

3 stasiu i A x : huja rata-rata tahua stasiu x A i : huja rata-rata tahua stasiu sekitar x Uji Homogeitas Uji homogeitas bertujua utuk megetahui apakah seri data yag terkumpul dari 2(dua) stasiu di daerah pegalira yag sama atau buka. Pegujia homogeitas dilakuka dega Metode Uji-t da Uji-F. Rumusya adalah sebagai berikut: t hitug X 2 1 N1 X 1 1 N2 0,5 t : variabel t terhitug. X 1 : rata-rata hitug sampel ke.l. X 2 : rata-rata hitug sampel ke'2. N l : jumlah sampel set ke-1. N 2 : jumlah sampel set ke.2. : deviasi stadar. S 2 1 : varia sampel set ke-l. S 2 2 : varia sampel set ke-2. (Kamiaa, pp ) (2) Rumus pegujia uji F adalah sebagai berikut: Sx2 F hitug 2 Sy (3) F : variabel Fterhitug. S 2 x : varia sampel set ke-x S 2 y : varia sampel set ke-y Uji Abormalitas Data Ilier-Outlier Uji ii diguaka utuk megetahui apakah data maksimum da miimum dari ragkaia data yag ada layak diguaka atau tidak layak. Data yag meyimpag dari dua batas ambag, yaitu ambag bawah (XL) da ambag atas (XH) aka dihilagka. Rumus utuk mecari kedua ambag tersebut adalah sebagai berikut: XH = Exp. (Xrerata + K. S) (4) XL = Exp. (Xrerata - K. S) (5) dega K merupaka besara yag tergatug pada jumlah sampel data. Uji Kosistesi Data Metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sum) Uji kosistesi berarti meguji kebeara data lapaga yag tidak dipegaruhi oleh kesalaha pada saat pegirima atau saat pegukura. Dalam metode RAPS kosistesi ditujuka dari ilai kumulatif peyimpaga terhadap ilai rata-rata berdasarka persamaa berikut : (6) Sk* (X Xrerata) (7) 2 2 Sk* Dy (8) Sk* * Sk* Dy (9) X i : ilai data X ke i : ilai X rata-rata Sk* : ilai kumulatif peyimpaga S**k : ilai kosistesi data : jumlah data X Dy : simpaga rata-rata Q : ilai statistik R : ilai statistik Curah Huja Rerata Daerah Metode Aljabar Metode ii didasarka pada asumsi bahwa semua peakar huja adalah mempuyai pegaruh yag setara. Utuk perhitugaya diguaka persamaa berikut. P1 P2 P3... P P (10) P 1,..., P :curah huja yag tercatat : jumlah pos peakar huja Aalisis Frekuesi Huja Racaga Maksimum Aalisis frekuesi diguaka utuk memperoleh probabilitas besara curah huja recaa dalam berbagai periode ulag. Parameter dasar utuk perhituga

4 meliputi rata-rata, simpaga baku (Sd), koefisie variasi, da koefisie skewes. Aalisis frekuesi metode Log Pearso III telah bayak diguaka dalam aalisis hidrologi juga lebih fleksibel da dapat dipakai utuk semua sebara data Berikut ii lagkah perhitugaya. Ubah data kedalam betuk logaritma X i LogX i (11) Hitug harga rata rata ( ) Hitug harga simpaga baku Sd = ( ) Hitug koefisie kepecega Cs = ( ) ( )( ) (12) (13) (14) Hitug logaritma hua atau bajir dega periode ulag T dega rumus : LogXt Log X K. S (15) Hitug huja atau bajir kala ulag T dega meghitug atilog dari logxt X t : curah huja racaga dega kala ulag T tahu logx: rata-rata logaritma dari curah huja Xi : curah huja tahu ke-i : bayakya tahu pegamata Sd : simpaga baku Cs : koefisie kemiriga K : variabel stadar X Uji Kecocoka Distribusi Dua metode yag dilakuka yaitu uji Chi-Kuadrat da Smirov Kolmogrof. Uji Chi-kuadrat megguaka ilai x 2 yag dapat dihitug dega persamaa berikut : ( ) ( ) X 2 : ilai Chi-Kuadrat terhitug Ef : frekuesi yag diharapka sesuai pembagia kelas Of : frekuesi yag terbaca pada kelas yag sama : jumlah sub kelompok dalam satu (16) group Uji Smirov-Kolmogorov aka membadigka dari harga maksimum dega suatu harga kritis yag ditetuka berdasarka jumlah data da batas ilai simpaga data. Apabila maksimum < kritis, hipotesa tersebut dapat diterima. (Soewaro, p.199). D = Maksimum (P (Xm) P (Xm)) (17) D : selisih peluag empiris dega peluag teoritis P : peluag empiris P : peluag teoritis Xm : data huja yag diurutka (mm) Aalisis Debit Bajir Racaga Debit bajir recaa adalah debit maksimum dari suatu sistem draiase yag didasari kala ulag (Tr) tertetu. (Meteri Pekerjaa Umum, 2014, p.6). Metode rasioal sagat sederhaa da serig diguaka dalam perecaaa draiasi di perkotaa. Berikut adalah persamaaya: Q = 0,278. C. I. A (18) dega: Q : debit bajir maksimum (m 3 /dt) I : itesitas huja (mm/jam) A : luas daerah tagkapa (km 2 ) C : koefisie alira (Triatmodjo, 2008.p.144) Koefisie pegalira Koefisie pegalira didefiisika sebagai perbadiga jumlah air huja yag megalir dega jumlah air huja yag jatuh. Apabila daerah pegalira terdiri dari beberapa tipe kodisi permukaa yag berbeda maka ilai C rata-rata dapat ditetuka dega rumus sebagai berikut: (19) C : koefisie pegalira rata-rata C 1, : koefisie pegalira A 1, : luas daerah pegalira (Meteri Pekerjaa Umum, 2014, p.6).

5 Waktu kosetrasi Waktu kosetrasi adalah waktu yag diperluka air huja yag jatuh utuk megalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluara DAS setelah taah mejadi jeuh da depresi-depresi kecil terpeuhi (Suripi, p. 82). Salah satu metode adalah dari Kiprich (1940), sebagai berikut : 0,385 0,87 2 xl Tc 1000xS (20) dega Tc : waktu kosetrasi (jam) L : pajag salura utama dari hulu sampai peguras (km) S : kemiriga ratarata salura (m/m) Itesitas huja Itesitas huja adalah tiggi atau kedalama air huja per satua waktu. Itesitas huja adalah ketiggia curah huja yag terjadi pada suatu kuru waktu dimaa air tersebut berkosetrasi. (Supriyai et al, 2012). Apabila data huja jagka pedek tidak tersedia, yag ada haya data huja haria, maka itesitas huja dapat dihitug dega rumus Mooobe sebagai berikut : 2 / 3 24 I = R24 (21) 24 tc dega: I : itesitas huja selama waktu kosetrasi (mm/jam) R 24 : curah huja maksimum haria alam 24 jam (mm) t c : lamaya huja (Suripi, pp ) Aalisis Proyeksi Peduduk Proyeksi peduduk didefiisika sebagai perhituga jumlah peduduk di masa medatag berdasarka asumsi arah perkembaga fertilitas, mortalitas da migrasi. Metode Geometrik Dalam medote diasumsika bahwa besar agka pertumbuhaya (r) adalah sama utuk setiap tahu. P= Po (1 + r) (22) dega: P : jumlah peduduk pada tahu ke Po : jumlah peduduk pada awal tahu r : agka pertumbuha peduduk : iterval waktu (tahu) Metode Ekspoesial Dalam metode ii pertumbuha peduduk secara terus-meerus dega agka pertumbuha kosta. P= Po. e m (23) dega: P : jumlah peduduk pada tahu ke Po : jumlah peduduk pada awal tahu m : iterval waktu e : bilaga logaritma Aalisis Debit Air Kotor Debit air kotor berasal dari air buaga hasil aktivitas peduduk. Debit buaga diperkiraka 70-80% dari debit air bersih. Sehigga persamaaya mejadi seperti berikut Q air kotor (l/hari) : 80% x P jiwa x Q air bersih l/hari/jiwa (24) Evaluasi Salura Draiase Evaluasi salura draiase mecakup, debit racaga, da sedimetasi. Evaluasi kapasitas salura dimaksudka utuk meijau kemampua salura draiase eksistig dega debit bajir racaga yag terjadi. (Soliki et al, 2017). Debit racaga terdiri dari limpasa akibat air huja da air kotor hasil buaga peduduk. (Adawayati, U., da Prasetyorii, L., 2010) Aalisis Hidrolika Hasil dari aalisis hidrolika utuk evaluasi salura adalah perbadiga atara Qsalura (kapasitas) dega Qrecaa apabila Qsalura lebih besar dari Qrecaa maka kapasitasya masih cukup. Rumus yag diguaka utuk perhituga debit peampag profil segi empat adalah sebegai berikut. (25) h = H-w (26)

6 BATAS KECAMATAN BATAS KELURAHAN LOKASI STUDI B 1. Dias Pekerjaa Umum Bia Marga da Pematusa Kota Surabaya 2. BAPPEKO Surabaya U S T (27) P = b+2h (28) (29) (30) A : luas profil basah (m²) B : lebar dasar salura (m) H : tiggi peampag (m) w : ruag bebas (freeboard) (m) h : tiggi air di dalam salura (m) V: kecepata alira (m/dt) : koefisie Maig R : jari-jari hidrolis (m) P : kelilig basah dalam (m) h: tiggi muka air (m) I : kemiriga dasar salura (m/m) Q : debit total (m³/dt) Perbaika Salura Bila salura memiliki Qsalura < (lebih kecil) dari Qrecaa, utuk salura tersebut maka di lakuka perhituga lajut yaitu mecari lebar da tiggi tambaha agar mecukupi kapasitas dega Qrecaa yag dibutuhka dega cara trial ad error pada Microsoft Excel. Pemae Air Huja (Rai Harvestig) Rai harvestig merupaka suatu cara peampuga air huja utuk selajutya diguaka pada waktu air huja redah. Tekik pemae air huja dapat dimafaatka utuk meguragi debit limpasa dega megalihka air huja dari atap sebagai daerah tagkapa air utuk dialirka tertampug di bak peampug. Tiga kompoe dasar utuk rai harvestig, yaitu daerah peagkap air, sistem pegirima/ pegumpul da bak/ tagki peyimpaa. Kompoe lai yag biasaya ada diataraya gutter guard, pipa udara, dowspouts (pipa vertikal), salura pembuaga, debris traps da tak scree atau peragkap, filter sedime akhir. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Studi Lokasi studi ii seluas 124,381 ha di wilayah permukima di Keluraha Mauka Kulo da Mauka Weta, Kecamata Tades Kota Surabaya dega batas berikut : Sebelah Utara : Salura Guug sari Sebelah Selata: Kecamata Sambikerep Sebelah Timur: Salura Sekuder Balogsari Sebelah Barat : Salura Mauka Lor 5B Letak daerah lokasi studi ditujuka pada Gambar 1. Kec. Beowo Bajar Sugiha Mauka Weta Mauka Kulo Kec. Sambikerep Balogsari Karag poh Kec. Asemrowo Tades Kec. Dukuh Pakis Kec. Sukomauggal Gambar 1. Peta Lokasi Studi PETA LOKASI STUDI BATAS ADMINISTRASI 1 : Sistematika Pegerjaa 1. Studi Literatur 2. Survey Lapaga 3. Pegumpula Data-Data Primer & Sekuder Data-data yag dibutuhka, yaitu : 1. Peta da data topografi lokasi 2. Peta da data tata gua laha/ perutuka wilayah kota surabaya 3. Peta jariga da data salura draiase eksistig (primer, sekuder, tersier) 4. Data curah huja haria maksimum stasiu simo da kadaga selama 10 tahu 5. Data kepeduduka selama 10 tahu 6. Peta daerah geaga da data geaga yag perah terjadi Tahap Aalisis Data Pada tahap ii dilakuka aalisis terhadap data primer da sekuder yag diperoleh. Tahap aalisis data meliputi :

7 a. Aalisis hidrologi Persiapa data Estimasi data huja yag hilag dega metode Normal Ratio Uji homogeitas dega uji F da uji t Uji abormalitas data ilier-outlier Uji kosistesi dega metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sum) Aalisis curah huja racaga kala ulag 10 tahu metode log pearso III Uji Kesesuaia distribusi dega metode chi Square da smirov- Kolmorgorov b. Perhituga debit Aalisis daerah tagkapa air da koefisie limpasa Aalisis itesitas huja dega rumus mooobe Aalisis debit limpasa air huja metode rasioal Aalisis proyeksi peduduk dega metode ekspoesial da geometri Uji Koefisie Determiasi r 2 utuk kecocoka metode proyeksi peduduk Aalisis debit air buaga masyarakat (domestik da o domestk) Aalisis debit gabuga total sebagai beba salura c. Evaluasi salura Aalisis kapasitas salura eksistig dalam m 3 /dt Evaluasi salura eksistig dega membadigka debit racaga kala ulag 10 tahu dega kapasitas eksistig Peetua kebutuha peagaa d. Perbaika dimesi (alteratif 1) Aalisis dimesi baru utuk salura (pelebara/pedalama) dega cara trial ad error e. Pemae air huja (Rai Harvestig) Persiapa data Perhituga luas atap bagua Perhituga ilai waktu kosetrasi dega rumus kiprich Perhituga ilai itesitas huja dega rumus mooobe Perhituga debit rai harvestig dega metode rasioal Perhituga volume da dimesi tagki Peetua jumlah miimal bagua rai harvestig utuk peagaa geaga f. Pehituga recaa aggara biaya kedua alteratif Meghitug HSPK tiap uraia pekerjaa dikalika koefisie Meghitug kuatitas kebutuha tiap pekerjaa Meghitug kuatitas pekerjaa dikalika HSPK Membadigka biaya utuk kedua alteratif HASIL DAN PEMBAHASAN Estimasi Data Huja Hilag Tabel 1. Hasil Perhituga Estimasi Data Huja yag Hilag Tahu Stasiu Taggal Curah Huja Maks (mm) Kadaga Simo 2007 Kadaga 08-Mar Simo 04-Des Kadaga 13-Des Simo 17-Des Kadaga 17-Des Simo 09-Ja Kadaga 03-Des Simo 25-Mar Kadaga 09-Nov Simo 09-Nov Kadaga 30-Ja Simo 30-Ja Kadaga 15-Ja 75 74,134 Simo 15-Ja 75 74, Kadaga 05-Mar 81 84,950 Simo 06-Des Kadaga 29-Des Simo 20-Ja Kadaga 30-Mei Simo 30-Mei Jumlah ,2 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Keteraga : : Data hasil estimasi

8 Terdapat 4 data huja yag hilag, tahu 2013 di Stasiu Simo (3 data) da taggal 5 Maret 2014 di Stasiu Simo (1 data). Kemudia keempat data hilag tersebut di estimasi dega metode ormal ratio. Berikut data huja setelah diestimasi ditujuka pada Tabel 1. Uji t da Uji F Hasil Uji t adalah t hitug 0,571 lebih kecil dari pada t tabel, maka uji t diterima. Utuk uji F, F hitug 2,331 sedagka F Tabel 4,38 ; F hitug < F Tabel sehigga uji F diterima. Maka dapat disimpuka bahwa variasi populasi homoge. Uji Abormalitas Data Ilier-Outlier Terdapat 3 (tiga) data yag tidak memeuhi iji batas, maka ketiga data tersebut dihapuska, beserta data huja pada hari yag sama di stasiu laiya. Uji Kosistesi Metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sum) Dari hasil aalisis utuk kosistesi data metode RAPS meujuka hasil uji diterima. Berikut hasil perbadiga ilai parameterya ditujuka Tabel 2. Q Tabel 2. Hasil Perbadiga Nilai da R Stasiu Hitug Nilai Tabel Keteraga Q 0,353 1,05 Diterima Kadaga R 0,911 1,21 Diterima Q 0,413 1,05 Diterima Simo R 0,986 1,21 Diterima Sumber : Hasil Perhituga (2017) Nilai hitug lebih kecil dari ilai tabel sehigga uji di terima, da data diaggap kosiste. Curah Huja Rerata Daerah dega Metode Rerata Aljabar Berikut hasil dari perhitugaya ditampilka pada Tabel 3. Tabel 3. Perhituga Curah Huja Rerata Daerah Metode Rerata Aljabar Tahu Stasiu Taggal Curah Huja Maks (mm) Kadaga Simo Huja Rerata Daerah (mm) Kadaga 08-Mar Simo 04-Des Kadaga 13-Des ,5 Simo 17-Des 43,5 Kadaga 17-Des ,5 Simo 09-Ja ,5 Kadaga 03-Des ,5 Simo 25-Mar Kadaga 09-Nov ,5 Simo 09-Nov ,5 Kadaga 30-Ja ,5 Simo 30-Ja ,5 Kadaga 15-Ja 75 74,134 74,567 Simo 15-Ja 75 74,134 74,567 Kadaga 05-Mar 81 84,949 82,975 Simo 06-Des Kadaga 29-Des ,5 Simo 20-Ja ,5 Kadaga 30-Mei Simo 30-Mei Sumber : Hasil Perhituga (2017) Huja Rerata Daerah Maksimu m (mm) 93 99,5 91,5 98,5 81,5 74,5 74,567 82,975 Aalisis Huja Racaga Metode Log Pearso III Tabel 4. Hasil Perhituga Aalisis Rerata, Simpaga Baku da Koefisie Kemecega Metode Log Pearso III Tahu (X) (mm) 72,5 103 Log X (Log X - Log Xrerata) 2 (Log X - Log Xrerata) ,968 0, , ,5 1,998 0, , ,5 1,961 0, , ,5 1,993 0, , ,5 1,911 0, , ,5 1,872 0, , ,57 1,872 0, , ,97 1,919 0, , ,5 1,860 0, , ,013 0, , Jumlah 19,369 0, , Rerata 1,937 Stadart Deviasi 0,0572 Cs 0, Sumber : Hasil Perhituga (2017) Tabel 5. Perhituga Huja Racaga Metode Log Pearso III Tr Log X rerata Sd Cs Peluag (%) K Huja Racaga (mm) Log Xt Xt 10 1,937 0,057 0, ,28 2, ,390 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Didapatka huja racagaya sebesar 102,390 mm. Uji Kesesuaia Chi Square da Smirov Kolmogorov Perbadiga ilai χ2 tabel da χ2 hitug uji chi-square utuk metode log pearso diterima. Hasil uji smirov kolmogorov utuk metode log pearso juga diterima. Sehigga data tersebut layak utuk diguaka aalisis selajutya.

9 Aalisis Debit Limpasa Air Huja Tiga kompoe utuk meghitug debit limpasa yaitu; daerah tagkapa air, koefisie limpasa, da itesitas curah huja. Hasil perhitugaya ditampilka pada Tabel 6. Tabel 6. Perhituga Debit Limpasa Air Huja Salura Draiase di Lokasi Studi No. Nama Salura Hierarki Koefisie Gabuga I mm/jam A Gabuga km 2 Q Limpasa m 3 /dt 1 Guugsari Timur kadaga Primer 0,779 40,245 0,037 0, Guugsari Barat Balogsari Primer 0,950 57,604 0,005 0, Mauka Kulo Sekuder 0,735 75,466 0,064 0, Bibis Tama Tersier 0,719 62,183 0,102 1, Mauka Madya Tersier 0,733 75,403 0,133 2, Sub C Mauka Madya Tersier 0,705 88,726 0,063 1, Sub B Mauka Madya Tersier 0,729 76,019 0,072 1, Sub A Mauka Madya Tersier 0, ,907 0,031 0, Mauka Kraja 4 Tersier 0,739 83,227 0,057 0, Salura Mauka Makmur Tersier 0, ,662 0,075 1, Sub A Mauka Makmur Tersier 0, ,226 0,075 1, Mauka Tama Tersier 0,731 61,119 0,159 1, Mauka Rejo Tersier 0,740 64,889 0,120 1, Mauka Mulyo Tersier 0,745 55,959 0,179 2, Sub B Mauka Mulyo Tersier 0,695 77,666 0,059 0, Sub A Mauka Mulyo Tersier 0, ,879 0,012 0,3835 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Aalisis Proyeksi Peduduk Diproyeksi sampai tahu Berikut hasilya ditujuka pada Tabel. Tabel 7. Hasil Perhituga Proyeksi Peduduk Metode Geometrik da Ekspoesial Tahu Geometrik (Jiwa) Expoesial (Jiwa) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,647 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Kemudia kedua metode diuji kecocokaya dega metode koefisie determiasi r-square. Didapatka metode geometrik (0,55496) lebih besar da lebih medekati agka 1 dari pada metode ekspoesial (0,55495). Sehigga hasil perhituga metode geometrik yag aka diguaka. Aalisis Debit Air Kotor Debit air kotor didapat dari 80% debit buaga domestik da o domestik dari masyarakat. Berikut hasil perhituga debit air buaga utuk tiap salura ditujuka pada Tabel 8. Tabel 8. Perhituga Debit Air Kotor Salura Draiase di Lokasi Studi Nama Salura Luas Total Peduduk Keb.Air Domestik Keb.Air No Domestik Keb. Air Total Debit Air Kotor ha jiwa lt/hari/jiwa lt/hari/jiwa lt/hari/jiwa m 3 /dt Guugsari Timur kadaga 3, , Guugsari Barat Balogsari 0, , Mauka Kulo 6, , Bibis Tama 10, , Mauka Madya 13, , Sub C Mauka Madya 6, , Sub B Mauka Madya 7, , Sub A Mauka Madya 3, , Mauka Kraja 4 5, , Salura Mauka Makmur 7, , Sub A Mauka Makmur 7, , Mauka Tama 15, , Mauka Rejo 12, , Mauka Mulyo 17, , Sub B Mauka Mulyo 5, , Sub A Mauka Mulyo 1, ,00015 Sumber : Hasil perhituga (2017)

10 Aalisis Debit Buaga Total da Debit Bajir Racaga Total Berikut hasil perhituga debit racaga total dega meambahka debit buaga da limpasa tiap salura dega kirimia air dari salura sebelumya. Berikut hasilya ditujuka pada Tabel.9 Tabel 9. Perhituga Q Racaga Total Salura Draiase di Lokasi Studi Nama Salura Hierarki Q Limpasa QAir Kotor Kode QBuaga Total Huja Keteraga Total Salura m 3 /dt m 3 /dt m 3 /dt m 3 /dt Guugsari Timur kadaga Primer 0,321 0, GT 0,322 GT + MK + MKr + MM + BT 15,164 Guugsari Barat Balogsari Primer 0,072 0, GB 0,072 GB + Mmu 3,419 Mauka Kulo Sekuder 0,982 0, MK 0,982 MK + Mma + MT 7,573 Bibis Tama Tersier 1,272 0, BT 1,273 BT 1,273 Mauka Madya Tersier 2,046 0, MM 2,048 MM + MM A + MM B + MM C 5,020 Sub C Mauka Madya Tersier 1,101 0, MM C 1,101 MM C 1,101 Sub B Mauka Madya Tersier 1,109 0, MM B 1,110 MM B 1,110 Sub A Mauka Madya Tersier 0,760 0, MM A 0,761 MM A 0,761 Mauka Kraja 4 Tersier 0,975 0, MKr 0,976 MKr 0,976 Salura Mauka Makmur Tersier 1,422 0, Mm 1,423 Mma + Mma A 3,008 Sub A Mauka Makmur Tersier 1,585 0, Mma A 1,586 Mma A 1,586 Mauka Tama Tersier 1,973 0, MT 1,975 MT+MR 3,582 Mauka Rejo Tersier 1,605 0, MR 1,607 MR 1,607 Mauka Mulyo Tersier 2,070 0, Mmu 2,072 Mmu + Mmu A + Mmu B 3,347 Sub B Mauka Mulyo Tersier 0,890 0, Mmu B 0,891 Mmu B 0,891 Sub A Mauka Mulyo Tersier 0,384 0, Mmu A 0,384 Mmu A 0,384 Jumlah 50,802 Rata-rata 3,175 Sumber : Hasil perhituga (2017) QRacaga Aalisis Kapasitas Salura Eksistig Hasil perhituga debit da kecepata salura ii aka dibadigka utuk aalisis selajutya yaitu evaluasi salura draiase. Berikut hasil perhitugaya pada Tabel 10. Tabel 10. Perhituga Qsalura Salura Draiase di Lokasi Studi No. Nama Salura B H w h ABasah PBasah R v Q slope N m m m m m 2 m m m/dt m 3 /dt 1 Guugsari Timur kadaga 7,50 1,50 0,346 1,154 0,002 0,013 8,654 9,808 0,882 3,165 27,387 2 Guugsari Barat Balogsari 8,00 2,50 0,577 1,923 0,002 0,013 15,385 11,846 1,299 4,095 62,999 3 Mauka Kulo 1,50 1,40 0,323 1,077 0,003 0,013 1,615 3,654 0,442 2,445 3,950 4 Bibis Tama 1,20 1,30 0,300 1,000 0,003 0,013 1,200 3,200 0,375 2,191 2,629 5 Mauka Madya 1,50 0,70 0,162 0,538 0,008 0,013 0,808 2,577 0,313 3,175 2,564 6 Sub C Mauka Madya 0,30 0,30 0,069 0,231 0,003 0,013 0,069 0,762 0,091 0,852 0,059 7 Sub B Mauka Madya 0,90 0,70 0,162 0,538 0,003 0,013 0,485 1,977 0,245 1,650 0,800 8 Sub A Mauka Madya 1,20 0,85 0,196 0,654 0,003 0,013 0,785 2,508 0,313 1,942 1,524 9 Mauka Kraja 4 0,40 0,40 0,092 0,308 0,003 0,013 0,123 1,015 0,121 1,032 0, Salura Mauka Makmur 0,50 0,40 0,092 0,308 0,003 0,013 0,154 1,115 0,138 1,125 0, Sub A Mauka Makmur 0,60 0,60 0,138 0,462 0,010 0,013 0,277 1,523 0,182 2,469 0, Mauka Tama 1,50 1,00 0,231 0,769 0,008 0,013 1,154 3,038 0,380 3,608 4, Mauka Rejo 1,20 1,00 0,231 0,769 0,008 0,013 0,923 2,738 0,337 3,332 3, Mauka Mulyo 1,00 1,00 0,231 0,769 0,008 0,013 0,769 2,538 0,303 3,104 2, Sub B Mauka Mulyo 0,80 0,80 0,185 0,615 0,003 0,013 0,492 2,031 0,242 1,638 0, Sub A Mauka Mulyo 1,20 0,40 0,092 0,308 0,003 0,013 0,369 1,815 0,203 1,457 0,538 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Evaluasi Salura Eksistig Terdapat 9 salura yag terdiri dari 1 salura sekuder da 8 salura tersier yag memiliki Qsalura lebih kecil dari pada Qrecaa da aka direcaaka peagaaya. Dega total kelebiha air potesi geaga sebesar 13,062 m 3 /dt. Aalisis Peagaa Geaga Direcaaka 2 alteratif, alteratif pertama adalah peambaha dimesi utuk 9 salura yag tidak memeuhi, alteratif yag kedua adalah perecaaa peerapa bagua pemae air huja di daerah tagkapa air 9 salura yag tidak memeuhi. Alteratif 1 Peambaha Dimesi Direcaaka peambaha tiggi da lebar dimesi utuk 9 dari 16 salura. Sehigga seluruh salura yag ada sudah memeuhi kapasitas debit recaa da tidak terjadi geaga. Berikut hasil perhituggaya ditujuka pada Tabel 11.

11 Tabel 11. Rekapitulasi Data Salura Draiase Keseluruha Setelah Peambaha Dimesi. No. Nama Salura Hierarki pada salura Mauka Mulyo Sub A sebesar 0,384 m 3 /dt. 2. Hasil evaluasi salura eksistig dari L B H w h s A v Q Keteraga M m m m m (%) m 2 m/d m 3 /dt 1 Guugsari Timur kadaga Primer 1187,22 7,50 1,50 0,346 1,154 0,002 8,654 3,165 27,387 Tetap 2 Guugsari Barat Balogsari Primer 590,40 8,00 2,50 0,577 1,923 0,002 15,385 4,095 62,999 Tetap 3 Mauka Kulo Sekuder 427,26 1,90 1,80 0,43 1,43 0,003 2,711 2,897 7,854 Berubah 4 Bibis Tama Tersier 622,98 1,20 1,30 0,300 1,000 0,003 1,200 2,191 2,629 Tetap 5 Mauka Madya Tersier 698,84 1,50 1,15 0,27 0,89 0,008 1,330 3,774 5,020 Berubah 6 Sub c Mauka Madya Tersier 311,70 0,85 1,00 0,23 0,77 0,003 0,626 1,758 1,101 Berubah 7 Sub b Mauka Madya Tersier 421,22 0,90 1,10 0,25 0,85 0,003 0,626 1,774 1,110 Berubah 8 Sub a Mauka Madya Tersier 173,36 1,20 0,85 0,196 0,654 0,003 0,785 1,942 1,524 Tetap 9 Mauka Kraja 4 Tersier 353,08 0,85 0,90 0,21 0,69 0,003 0,569 1,716 0,976 Berubah 10 Salura Mauka Makmur Tersier 243,76 1,25 1,40 0,32 1,08 0,003 1,329 2,263 3,008 Berubah 11 Sub a Mauka Makmur Tersier 360,08 0,60 1,20 0,28 0,93 0,01 0,555 2,858 1,586 Berubah 12 Mauka Tama Tersier 1052,12 1,50 1,00 0,231 0,769 0,008 1,154 3,608 4,163 Berubah 13 Mauka Rejo Tersier 936,32 1,20 1,00 0,231 0,769 0,008 0,923 3,332 3,076 Tetap 14 Mauka Mulyo Tersier 1249,38 1,00 1,40 0,32 1,08 0,008 0,982 3,409 3,347 Berubah 15 Sub b Mauka Mulyo Tersier 403,50 0,80 1,20 0,28 0,92 0,003 0,533 1,672 0,891 Berubah 16 Sub a Mauka Mulyo Tersier 108,38 1,20 0,40 0,092 0,308 0,003 0,369 1,457 0,538 Tetap Sumber : Hasil perhituga (2017) Alteratif 2 Rai Harvestig Utuk tiap bagua 10 x 10 m di dapat ukura tagki 2,5 x 2,5 x 4 m kapasitas 25 m 3 yag mereduksi debit sebesar 0,00684 m 3 /dt. Utuk mereduksi debit limpasa sebesar 13,062m 3 /dt agar tidak terjadi geaga dibutuhka jumlah miimal 1153 bagua rai harvestig. Hasilya ditujuka pada Tabel 12. Tabel 12. Perhituga Jumlah Bagua da Debit utuk Rai Harvestig Jumlah Miimal No Nama Salura Bagua Q total Uit m 3 /dt 1 Mauka Kulo 115 0,786 2 Mauka Madya 161 1,103 3 Sub c Mauka Madya 152 1,042 4 Sub b Mauka Madya 45 0,311 5 Mauka Kraja ,850 6 Salura Mauka Makmur 283 1,934 7 Sub a Mauka Makmur 132 0,902 9 Mauka Mulyo 128 0, Sub b Mauka Mulyo 12 0,085 Jumlah 1153 Sumber : Hasil Perhituga (2017) Recaa Aggara Biaya Kebutuha biaya alteratif 1 adalah Rp , da alteratif 2 adalah sebesar Rp PENUTUP Kesimpula Kesimpula yag didapat adalah : 1. Debit racaga maksimum kala ulag 10 tahu yaitu pada salura primer Guugsari Timur sebesar 15,164 m 3 /dt, da debit racaga miimum segi kapasitas yaitu terdapat 9 dari 16 salura yag tidak mampu meampug da megalirka debit racaga, dega total kelebiha air 13,062 m 3 /dt. 3. Alteratif utuk peagaa: a. Peerapa peambaha dimesi haya pada 9 salura hasil evaluasi yag tidak memeuhi. Terdapat 4 (empat) salura yag direcaaka pelebara da pedalama sedagaka 5 (lima) salura laiya haya direcaaka pedalama. Peambaha dimesi atara 0,4-1 m. b. Bagua pemae air huja sebagai peagaa geaga dibutuhka miimum 1153 bagua dega tagki pemae air huja ukura 2,5 x 2,5 m dega tiggi 4 m kapasitas 25 m 3. c. Alteratif peambaha dimesi dililai lebih solutif da lebih cocok karea butuh peagaa cepat da efektif. 4. Kebutuha aggara biaya utuk alteratif 1 (satu) adalah sebesar Rp , sedagka alteratif 2(dua) kebutuha aggara biayaya sebesar Rp Sara Berikut merupaka sara yag dapat di sampaika dari peelitia ii: 1. Bagi peelitia selajutya utuk melakuka pegukura da juga

12 peijaua keadaa salura terkii., megaalisis lebih lajut aspek-aspek yag mempegaruhi ; pegadaa da pemiliha alteratif, meghitug keutuga da kerugia yag dapat terjadi, waktu pegerjaa, da biaya pemeliharaa berkala. 2. Bagi istasi yag berkepetiga Adaya tidaka cepat da tepat dalam realisasika solusi peagaa geaga baik aggaraya, eksekusi di lapaga, da pemeliharaa. Selai itu diharapka adaya kebijaka da peegasa utuk pembebasa laha pelebara salura. Juga berpera dalam peyuluha, batua daa, da pegotrola dalam pegguaa rai harvestig. 3. Bagi masyarakat sekitar disaraka agar medukug kebijaka da lagkah pemeritah dalam meagai masalah geaga da ligkuga, tidak membuag sampah ke salura da membatu mejaga kodisi fasilitas draiase di sekitar tempat tiggalya, serta meyediaka laha utuk pemae air huja da memafaatkaya dega bijak. DAFTAR PUSTAKA Adawayati, U., da Prasetyorii, L Aalisis Volume Geaga Terhadap Perubaha Pegguaa Laha da Peaggulagaya Berbasis Koservasi Ligkuga. Malag : Uiversitas Brawijaya. Aoim Stadar Harga Satua Pokok Pekerjaa (HSPK) Kota Surabaya Tahu 2017, Pemeritah Kota Surabaya, Surabaya. Bada Pusat Statistik Kota Surabaya Kecamata Tades dalam Agka Tahu Kota Surabaya Kamiaa, I Made Tekik Perhituga Debit Racag Bagua Air. Yogyakarta : Graha Ilmu. Meteri Pekerjaa Umum Peratura Meteri Pekerjaa Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tetag Peyeleggaraa Sistem Draiase Perkotaa. Jakarta: Kemetria Pekerjaa Umum. Meteri Pekerjaa Umum Pd. T B tetag Perecaaa Sistem Draiase Jala. Jakarta: Kemetria Pekerjaa Umum Padu Bagu Persada Nusatara, Jural Harga Satua Baha Bagua Kostruksi da Iterior. DKI Jakarta :Padu Bagu Persada Nusatara. Soemarto C.D Hidrologi Tekik. Surabaya : Usaha Nasioal Soewaro Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik utuk Aalisis Data. Badug: Nova Soliki, Suhartato, E., Haribowo, R Peagaa Geaga Dega Sistem Polder Pada Wilayah Kota Bajarmasi. Malag : Uiversitas Brawijaya. Supriyai, E., Bisri, M,., Dermawa, V Studi Pegembaga Sistem Draiase Perkotaa Berwawasa Ligkuga (Studi Kasus Sub Sistem Draiase Magersari Kota Mojokerto. Malag : Uiversitas Brawijaya. Suripi Sistem Draiase Perkotaa yag Berkelajuta. Yogyakarta: Adi. Priyatoro, D., Juwoo, P. T., Suhardjoo, Ismoyo, M. J., Prasetyorii, L., Praoto, E. S Peerapa Ub-Draiage (Uderdrai Box Storage) utuk Mereduksi Geaga da Meigkatka Resapa Air Di Kampus UB. Malag : Uiversitas Brawijaya. Taufiq, M.., Adawayati, U., Edag Purwati, E Upaya Koservasi Laha Berdasarka Idikator Erosi da Sedime di DAS Jragug. Malag : Uiversitas Brawijaya. Triatmodjo, Bambag Hidrologi Terapa. Yogyakarta: Betta Ofset.