JAPAN HONG KONG & CHINA

Transkripsi

1 & Global Market Daily Bulletin Page 1 of 7 JAPAN Bursa saham serta pasar finansial Jepang tutup untuk liburan Tahun Baru mulai 31 Desember 2013 hingga 03 Januari 2014, dan baru akan buka kembali seperti biasa pada 6 Januari (Senin) pekan depan. Senin (30/Des) indeks saham Nikkei Jepang naik ke level tertinggi 6 tahun dan berhasil menutup tahun 2013 dengan kenaikan (dalam basis tahunan) sebesar 57 persen kenaikan terbesarnya lebih dari 40 tahun (sejak 1972) didorong oleh realisasi program stimulus agresif PM Shinzo Abe. Indeks Nikkei <.N225> juga mencatat kenaikan dalam 9 hari perdagangan berturut-turut untuk kemudian ditutup naik 0,7 persen Senin kemarin ke level 16291,31 kenaikan terpanjang sejak Juli Saham Mazda Motor Corp tercatat sebagai saham dengan kenaikan terbesar di antara konstituen Nikkei sepanjang tahun 2013, dengan akumulasi kenaikan 213 persen. Sementara saham Softbank Corp menduduki posisi kedua dengan kenaikan 193 persen, dan saham Fuji Heavy Industries Ltd, produsen kendaraan bermerek Subaru, berada di posisi ketiga. Sebaliknya saham Nikon Corp tercatat sebagai saham dengan kinerja terburuk dalam konstituen Nikkei sepanjang 2013, dengan akumulasi penurunan 20,5 persen, diikuti oleh saham Toho Zinc Co Ltd dan Pacific Metals Co Ltd. Indeks Topix <.TOPX> naik 1 persen ke 1302,29, naik menembus level 1300 untuk pertama kalinya sejak Agustus Ini diikuti dengan volume perdagangan yang masih di areal tertingginya selama 2 pekan, dengan menransaksikan 2,91 miliar lembar saham. Langkah kongkrit dari BoJ dengan menggulirkan stimulus fiskal dan moneter agresif April lalu untuk membangkitkan kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut, telah menjadi pemicu utama kenaikan indeks Nikkei tahun Meskipun mencatat kenaikan tajam, indeks PER tahunan ekuitas Jepang masih jauh di bawah rata-ratanya selama 10 tahun terakhir mengindikasikan bahwa kenaikan 2013 belum memberatkan valuasi pasar. Indeks PER tahunan Nikkei tercatat masih di level 14, masih lebih rendah dari rata-rata 10 tahunnya di 16,1 serta masih di bawah PER indeks saham Standard & Poor s 500 AS <.SPX>, yang ada di level 15, demikian data dari Thomson Reuters Datastream menunjukkan. Seorang trader senior di sebuah bank Eropa di Tokyo mengatakan pembelian oleh investor ritel belakangan terdorong oleh program investasi pemerintah bebas pajak, dalam rangka mengalihkan dana tabungan masyarakat Jepang ke investasi saham yang juga menjadi pendukung kenaikan Nikkei Senin kemarin. "We did see a bit of future selling. That seemed to be more profit-taking than anything else. That was ongoing from late last week. The upside looks a little bit heavy. But going forward into next year, people are quite bullish on 2014, especially retail investors because they sold what they needed to sell before the (capital gains) tax increase deadline which was on Christmas day last week," kata trader senior itu. Jepang akan menggandakan pajak capital gain menjadi 20 persen per 1 Januari, tapi Rabu pekan lalu adalah tenggat waktu yang efektif untuk mendapatkan keuntungan dari tarif pajak yang lebih rendah, karena transaksi pada 26 Desember efektif settle pada tahun Sementara itu, pemerintah juga akan meluncurkan program Nippon Individual Savings Account (NISA) per 1 Januari 2014, yang akan membebaskan pajak dividend dan capital gain untuk 5 tahun agar dana masyarakat banyak mengalir ke investasi saham, mutual funds atau exchange traded funds. Masih menurut trader senior itu juga, bahwa para investor ritel kemungkinan akan mengejar kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar, seperti eksportir dan finansial, karena gambaran pendapatan yang stabil. Lemahnya nilai tukar yen, yang mencapai titik terlemahnya selama 5 tahun atas dolar AS, mendorong daya tarik saham-saham eksportir, yang memang sensitif terhadap nilai tukar. HONG KONG & CHINA Bursa saham Hong Kong mengalami tekanan harian terbesarnya dalam 6 bulan pada hari Jumat (03/Jan) dipengaruhi oleh tekanan bursa saham global dan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Cina setelah kembali sebuah data resmi pemerintah Cina menunjukkan indikasi kinerja ekonomi (dari sektor jasa) yang mulai kehilangan momentum. Saham finansial dan sektor energi Cina menjadi penyeret bursa Hong Kong setelah menyeret bursa saham Shanghai hingga menembus ke bawah level key-support (technical) pada Jumat tersebut. Indeks Hang Seng <.HSI> ditutup turun 2,2 persen ke level terendah dalam 2 pekan di 22817,28 sebuah tekanan harian terbesarnya sejak 3 Juli. Indeks China Enterprises <.HSCE> yang terdiri dari saham-saham terkemuka Cina yang listing di Hong Kong, turun 2,6 persen ke level terendah sejak pertengahan November Untuk basis mingguan, kedua indeks saham tersebut masing-masing terakumulasi turun 1,8 persen dan 3,6 persen. Sedangkan indeks harga saham gabungan Shanghai <.SSEC> berakhir turun 1,2 persen dan jatuh di bawah level key-support 2100 di 2083,13. Indeks CSI300 <.CSI300> yang terdiri dari saham-saham terkemuka bertipe A-shares yang listing di brsa Shanghai dan Shenzhen, turun 1,3 persen ke level terendah dalam 5 hari. Dalam basis mingguan, kedua indeks tersebut terakumulasi turun masing-masing 0,9 persen dan 0,6 persen. Saham Petro China turun 3,1 persen ke areal terendah sejak Juni 2013, sementara China Shenhua Energy jatuh 4,4 persen ke level terendah dalam 6 bulan. Saham refinery minyak terkemuka Cina yang listing di Shanghai, China Sinopec, turun 1,8 persen ke level terendah dalam 2 bulan. Saham-saham properti juga lemah, seperti Sino Land yang turun 3 persen dan Hang Lang Properties yang anjlok 3,9 persen ke posisi terendah dalam hampir 2 tahun. Indeks sektor jasa (NBS-official) Cina periode Desember tertekan ke level terendah dalam 4 bulan karena ekspektasi bisnis yang turun kian mengindikasikan bahwa perekonomian Cina mulai mengendur di akhir Di awal pekan lalu, dua indeks manufaktur (dari NBS/official dan HSBC/swasta) juga menunjukkan penurunan di bulan Desember. DISCLAIMER: All contents of This Report have been prepared by Research Dept. and are provided solely for informational purpose. We have taken reasonable measures to ensure the accuracy of the report, however, do not guarantee its accuracy and will not accept liability for any consequential loss or damage which may arise directly or indirectly from any use of the report.

2 Fundamental & Technical Outlook Page 2 of 7 SOUTH KOREA Bursa saham Korsel ditutup pada level terendah dalam 4 bulan pada Jumat (03/Jan) akibat tekanan bursa saham global dan kekhawatiran lokal dari prospek pesimis pendapatan perusahaan eksportir besar seperti Samsung Electronics Co Ltd, akibat menguatnya mata uang won Korsel (terutama) atas yen Jepang mendorong investor asing melepas kepemilikan saham-saham mereka pada saham-saham besar, seperti Samsung Electronics tersebut. Indeks harga saham gabungan Korsel (KOSPI) <.KS11> berakhir turun 1,1 persen di 1946,14, yang adalah penutupan terendah sejak 4 September Tekanan Jumat tersebut terjadi sehari setelah indeks turun 2,2 persen (Kamis 02/Jan), yang adalah penurunan terbesar hariannya secara persentase sejak pertengahan Juli 2012 ketika itu mata uang won Korsel di level terkuatnya atas dolar AS dalam 5 tahun. Di pekan perdagangan yang pendek kemarin (karena terpotong oleh libur Tahun Baru), indeks saham KOSPI adalah yang terburuk di antara bursa regional Asia dengan akumulasi penurunan 2,8 persen. Investor asing menjadi net-seller Jumat tersebut, senilai 321,1 milyar ($305,72 juta), dan menjadi faktor utama penekan bursa Korsel. Saham Samsung Electronics Co Ltd tertekan 1 persen sebagai respon atas downgrade sejumlah sekuritas pada pendapatan kuartalannya (Okt-Des). Di pekan kemarin, saham Samsung Electronics terakumulasi turun 7 persen, sebuah penurunan mingguan terbesarnya sejak awal Juni Samsung Electronics dijadwalkan akan melaporkan perolehan laba kuartalan pada 7 Januari 2014 besok. "Fourth-quarter earnings tend to turn out weaker-than-expected due to one-off special bonus payments. But for a symbolic company like Samsung Electronics to be involved in speculation of missing initial consensus by wide margin scares off investors, as it also points to a possible downward adjustment in this year's forecast," kata Lim Dong-rak, seorang analis di Hanyang Securities. Samsung Electronics diperkirakan akan merilis laba kuartalan (Okt-Des) 10,3 triliun won ($9,8 milyar), demikian menurut rata-rata estimasi 40 analis yang disurvei oleh Thomson Reuters I/B/E/S. Sementara analis dari sejumlah broker lokal memproyeksikan laba operasionalnya tersebut akan berada di kisaran 9 triliunan won. Di saat mata uang won mulai sedikit terkoreksi dari penguatannya atas dolar AS dan yen Jepang Jumat pagi, Menteri Keuangan Korsel menyatakan bahwa otoritas akan memantau dengan seksama volatilitas pasar. U.S. & GLOBAL MARKETS Harga tembaga berjangka turun pada hari Jumat dipicu keprihatinan pada pertumbuhan ekonomi Cina dan menguatnya dolar, sementara harga minyak melanjutkan koreksinya demikian juga dengan ekuitas global yang juga melemah. Saham bergerak tipis di Wall Street, dengan volume rendah karena sebagian badai salju yang menyelimuti wilayah Timur Laut AStermasuk New York dan Boston. Ketua Federal Reserve Ben Bernanke semalam mengatakan bank sentral AS tetap berkomitmen untuk mengadopsi kebijakan yang sangat akomodatif bahkan setelah bulan lalu memutuskan untuk memangkas stimulus pembelian obligasinya. Bursa saham Eropa menguat, melawan gelombang risk aversion yang melanda seluruh Asia, ketika bursa saham anjlok setelah aktifitas sektor jasa Cina turun di bulan Desember ke level terendah 4 bulan. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> naik 0,5% dan indeks ekuitas global MSCI turun 0,16%. Dow Jones industrial average <.DJI> naik 28,64 poin atau 0,17% di 16469,99. S&P 500 <.SPX> turun 0,62 poin atau 0,03% di 1831,36. Sedangkan Nasdaq Composite <.IXIC> turun 11,16 poin atau 0,27% di 4131,91. Harga tembaga berjangka tenor 3 bulan turun 1,1% ke $7315 per ton dalam koreksi harian terbesarnya sejak 2 Desember. "Chinese worries are playing into recent commodity weakness," kata Jim Russell, analis ekuitas senior pada U.S. Bank Wealth Management. "There is concern on the outlook for 2014, many think it will represent a step down in growth rate in China as compared to recent years." Ia mengatakan menguatnya dolar juga memberi tekanan pada sebagian komoditas termasuk minyak. Ekspektasi kenaikan pasokan minyak dari Libya dan spekulasi terjadinya penumpukan stok minyak AS terus menekan harga minyak setelah mengalami kejatuhan pada hari Kamis. Sedangkan harga emas naik dalam 4 sesi berturutan menembus level tertinggi 2 pekan seiring melemahnya ekuitas yang memicu minat pada aset aman resiko. Yen bergerak tipis di sekitar level terendah 5 tahun terhadap dolar. Euro melanjutkan koreksinya terhadap yen setelah di hari Kamis terkoreksi lebih dari 1%. Euro juga melemah terhadap dolar. Harga Treasury AS tenor 10 tahun turun, dengan yield-nya bergerak mendekati 3%, menyusul minimnya data ekonomi dan kehatihatian investor menjelang rilis data non-farm payrolls AS periode Desember di akhir pekan ini.

3 Page 3 of 7 DATE WIB CTY INDICATORS PER ACTUAL FORECAST PREV. REV. MON/30-Dec KR Current Account Nov 4.18 N/A B KR Industrial Output Y/Y Nov % KR Service Sector Output Nov 0.1 N/A % KR Industrial Output M/M Nov % HK Imports Nov 5.2 N/A % HK Exports Nov 5.8 N/A % US Pending Home Sales Index Nov N/A IND US Pending Home Sales Change Nov % TUE/31-Dec KR CPI M/M Dec % KR CPI Y/Y Dec % AU Private Sector Credit Nov 0.3 N/A % AU Housing Credit Nov 0.5 N/A % US Case-Shiller Home Price M/M SA Oct % US Case-Shiller Home Price M/M NSA Oct % US Case-Shiller Home Price Y/Y Oct % US Chicago PMI Dec IND US Chicago PMI-Prices Paid Dec 63.3 N/A IND US Chicago PMI-Employment Dec 51.6 N/A IND US Consumer Confidence Dec IND WED/01- Jan/2014 New Year 2014 Forex-Loco-Oil Market Holiday KR Export Growth Preliminary Dec % KR Import Growth Preliminary Dec % KR Trade Balance Preliminary Dec 3.7 N/A B CN NBS (Official) Manufacturing PMI Dec 51.0 N/A IND 51.4 THU/02-Jan KR HSBC/Markit Manufacturing Dec 50.8 N/A IND CN HSBC/Markit Manufacturing Final Dec 50.5 N/A IND HK Retail Sales Y/Y Nov 8.5 N/A % US Jobless Claims W/E 339 N/A K US Jobless 4-week W/E N/A K US Continued Jobless W/E N/A M US Markit Manufacturing PMI Final Dec 55 N/A IND US Construction Spending Nov % US ISM Manufacture Dec IND US ISM Manufacture-Price Paid Dec IND US ISM Manufacture-Employment Dec IND 56.5 FRI/03-Jan CN NBS (Official) Services PMI Index Dec 54.6 N/A IND US Fed Bernanke Conference in Philadelphia Jan DATE WIB CTY INDICATORS PER ACTUAL FORECAST PREV. REV. MON/06-Jan KR Forex Reserves Dec N/A B CN HSBC Services PMI Dec N/A IND HK PMI Manufacture Dec N/A IND US Markit Services PMI Final Dec N/A IND US Durable Goods Ex-Defense Final Nov N/A % US Durable Goods Orders Final Nov N/A % US Factory Orders Nov 1.8 % US Durable Goods Ex-Transportations Final Nov N/A % US Durable Goods Non-Def. Ex-Autos Final Nov N/A % US ISM Non-Manufacturing/Services Dec 54.6 IND US ISM Services Employment Dec N/A IND US ISM Services Price Index Dec N/A IND 52.2 TUE/07-Jan AU Balance of Goods & Services Nov -300 M AU Imports of Goods & Services Nov N/A % AU Exports of Goods & Services Nov N/A % HK Forex Reserves Dec N/A B US International Trade Nov B US IBD Consumer Confidence Jan N/A IND /Jan CN Exports Y/Y Dec 7.0 % /Jan CN Imports Y/Y Dec 6.5 % /Jan CN Trade Balance Dec B WED/08-Jan US ADP National Employment Dec 205 K US Fed Release Minute 17 8 Dec FOMC Meeting Jan US Consumer Credit Nov B /Jan N/A CN Money Supply M2 Dec 13.7 % /Jan N/A CN New Yuan Loans Dec B /Jan N/A CN Loan Growth Dec 14.0 % 14.2 THU/09-Jan AU Building Approvals Nov -1.0 % AU Housing Approvals Nov N/A % AU Retail Trade M/M Nov 0.3 % KR BoK Rate Decision Jan N/A % CN PPI Y/Y Dec -1.2 % CN CPI Y/Y Dec -1.3 % CN CPI M/M Dec 2.8 % US Challenger Layoffs Dec N/A K

4 Fundamental & Technical Outlook Page 4 of US Jobless Claims W/E 331 K US Jobless 4-week W/E N/A K US Continued Jobless W/E M FRI/10-Jan JP Foreign Reserves Dec N/A B /Jan CN Forex Reserves Q T JP Coincident Index Nov N/A IND JP Leading Indicators Nov N/A IND US Non-Farm Payrolls Dec 197 K US Unemployment Rate Dec 7.0 K US Average Hourly Earnings Dec 0.2 % US Average Work Week Dec 34.5 H US Wholesale Inventories Nov 0.4 % US Wholesale Sales Nov 0.6 % 1.0 ASIA AND GLOBAL MARKET SPOT PRICE 2014 HIGH / LOW.N225.KS200.HSI.DJI /.SPX /.SSEC YEAR HIGH YEAR LOW Holiday Holiday (03/Jan/2014) (03/Jan/2014) (03/Jan/2014) PREV. YEAR HIGH PREV. YEAR LOW RECORD HIGH (29/Dec/89) (03/May/11) (30/Oct/07) (16/Oct./07) RECORD LOW (06/Jul/50) (16/Jun/98) (31/Aug/67) (17/Jan/55) (23/Nov./82) (29/Jul/94) Closing Prices 03 January 2014 CLOSE CHANGE CLOSE CHANGE.DJI / 0.17%.N225 (30/Des) /0.69% /.SPX / 0.03%.KS /1.23% /.IXIC / 0.27%.HSI /2.24% JPY= / 0.05% /.SSEC /1.24% KRW= / 0.45% /CLc1 (Oil) /1.18%

5 Page 5 of 7 INTRADAY CHART SSIamH4 (Nikkei March Futures) Exp. Date: 17 Mar DAILY CHART DAILY CHART INDICATORS RSI-14 : Mom-14 : EMA 20 : WMA 55 : Daily Trend : DATE OPEN HIGH LOW RANGE CLOSE SETTLE CHANGE % CHANGE VOLUME 03 Jan SSIpmH Jan SSIamH Jan SSIpmH Jan SSIamH Jan SSIpmH4 H O L I D A Y 01 Jan SSIamH4 H O L I D A Y 31 Dec SSIpmH Dec SSIamH Dec SSIpmH Dec SSIamH WEEKLY JANUARY DECEMBER 2014 HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW (02/Jan) (03/Jan) (02/Jan) (03/Jan) (30/Dec) (05/Dec) (02/Jan) (03/Jan) ANALYSIS & RECOMMENDATION High 21/Oct/2007 Area horizontal support di efektif menahan koreksi, hingga indeks kemudian mengalami rebound dan bergerak di sekitar area Jika indeks mampu bertahan di atas area dan breakout area 16100, maka rebound cenderung berkembang. Waspadai area resistance di Selama area tersebut utuh, maka rebound cenderung terbatas. Sedangkan jika koreksi breakout maka downside cenderung akan berkembang. RESISTANCE SUPPORT RECOMMENDATION Reaction high on weekly chart High 11/Nov/ High 02/Jan/ Reaction low on 1-D chart Reaction low on 1-H chart Reaction low on 1-H chart Reaction low on 1-H chart BUY ---- SELL STOP LOSS TARGET 15620

6 Page 6 of 7 INTRADAY CHART KSH4 (Kospi MARCH Futures) Exp. Date: 13 Mar DAILY CHART DAILY CHART INDICATORS RSI-14 : Mom-14 : EMA 20 : WMA 55 : Daily Trend : DATE OPEN HIGH LOW RANGE CLOSE SETTLE CHANGE % CHANGE VOLUME 03 Jan Jan Jan H O L I D A Y 31 Dec H O L I D A Y 30 Dec WEEKLY JANUARY DECEMBER 2014 HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW (02/Jan) (03/Jan) (02/Jan) (03/Jan) (02/Dec) (13/Dec) (02/Jan) (03/Jan) ANALYSIS & RECOMMENDATION High 30/Oct/2013 RESISTANCE High 02/Dec/ High 03/Dec/2013 Area support di berhasil dipecahkan setelah koreksi hit day s low di Formasi descending triangle pada 1-D chart masih mendukung indikasi bearish trend, meskipun waspadai kondisi RSI yang sudah oversold. Jika indeks gagal bertahan di atas area , maka downside cenderung akan berlanjut. SUPPORT RECOMMENDATION High 02/Jan/ Low 03/Jan/ Reaction low on 4-H chart Reaction low on 4-H chart Reaction low on 4-H chart BUY --- SELL STOP LOSS TARGET

7 Page 7 of 7 INTRADAY CHART HSIF4 (Hang Seng JANUARY Futures) Exp. Date: 29 Jan DAILY CHART DAILY CHART INDICATORS RSI-14 : Mom-14 : EMA 20 : WMA 55 : Daily Trend : DATE OPEN HIGH LOW RANGE CLOSE SETTLE CHANGE % CHANGE VOLUME 03 Jan Jan Jan H O L I D A Y 31 Dec Dec WEEKLY JANUARY DECEMBER 2014 HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW HIGH LOW (02/Jan) (03/Jan) (02/Jan) (03/Jan) (02/Dec) (20/Dec) (02/Jan) (03/Jan) ANALYSIS & RECOMMENDATION High 09/Dec/2013 Downside berlanjut meskipun masih tertahan di sekitar area lower line dari formasi symmetrical triangle di Jika indeks gagal bertahan di atas area 22700, maka downside cenderung akan berkembang. Waspadai kondisi RSI yang sudah mulai oversold, dengan rebound cenderung akan berkembang jika berhasil breakout area RESISTANCE SUPPORT RECOMMENDATION Reaction high on 4-H chart Reaction high on 4-H chart High 02/Jan/ Low 20/Dec/ Low 15/Nov/ Low 14/Nov/ Low 05/Sep/2013 BUY ---- SELL STOP LOSS TARGET