Oleh: Anik Khuswatun Kasanah Dosen Pembimbing: Dra. Farida Agustini Widjajati, MS NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Anik Khuswatun Kasanah Dosen Pembimbing: Dra. Farida Agustini Widjajati, MS NIP"

Transkripsi

1 Oleh: Ank Khuswatun Kasanah Dosen Pembmbng: Dra. Farda Agustn Wdjajat, MS NIP Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Insttut Teknolog Sepuluh Nopember 2011

2

3 ABSTRAK Salah satu alternatf nvestas yang palng menjanjkan keuntungan adalah dengan menanamkan dana d pasar modal. Namun, para nvestor menyadar nvestas yang dlakukan memlk rsko yang sebandng dengan tngkat keuntungan yang dtawarkan sehngga dlakukan dversfkas atau penyebaran nvestas dengan membentuk portofolo saham. Permasalahan dalam portofolo adalah dengan banyaknya jens saham yang ada bagamana memlh dan mengalokaskan sejumlah kekayaan yang dmlk agar mendapatkan hasl yang optmal. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, dalam Tugas Akhr n dgunakan pendekatan Data Envelopment Analyss (DEA) untuk menentukan saham-saham dengan knerja efsen berdasarkan analss raso sepert EPS (Earnng Per Share), ROE (Return On Equty), ROA (Return On Asset), BV (Book Value Per Share), PBV (Prce Book Value Rato), NPM (Net Proft Margn), PER (Prce Earnng Rato), DER (Debt Earnng Rato) serta tngkat keuntungan (return) dan rsko tap-tap saham (standard devas dan beta). Setelah terplh beberapa saham efsen selanjutnya dlakukan pembentukan portofolo optmal dengan sngle ndex model dan dtentukan berapa banyak propors dana yang dnvestaskan pada masng-masng saham. Data yang dgunakan dalam Tugas Akhr n adalah seluruh data yang tercatat d Bursa Efek Indonesa (BEI) dan aktf dperdagangkan sejak bulan Januar 2010-September Untuk mendapatkan saham-saham yang palng aktf dperdagangkan, dplh perngkat saham yang dsusun oleh BEI berdasarkan 50 Most Actve Stocks by Tradng Volume, sedangkan untuk analss raso fnansal dgunakan data laporan keuangan tap emten saham. Analss efsens yang dlakukan dengan model DEA-CCR dan DEA-BCC menghaslkan 17 saham efsen sebaga kanddat pembentukan portofolo.dar 17 saham terplh 6 saham optmal dengan propors dana yang harus dnvestaskan pada KARK (Dayando Resources Internasonal Tbk) sebesar , BRAU (Berau Coal Energy Tbk) sebesar , MIRA (Mtra Internasonal Resources Tbk) sebesar , MLPL (Multpolar Tbk) sebesar , KBLF (Kalbe Farma Tbk) sebesar , dan INDY (Indka Energy Tbk) sebesar Kata kunc : Pemlhan saham, Portofolo saham, efsens, Data Envelopment Analyss (DEA), Sngle Index Model.

4 Latar Belakang Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah ASET FINANSIAL SAHAM RETURN Tujuan Peneltan INVESTASI ASET REAL RISIKO Dversfkas Manfaat Peneltan PORTOFOLIO Bagamana memlh saham untuk hasl optmal dengan sejumlah dana yang dmlk Data Envelopment Analyss (DEA)

5 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Rumusan Masalah Rumusan Masalah Permasalahan yang dbahas pada Tugas Akhr n adalah sebaga berkut : 1.Bagamana menentukan saham-saham yang djadkan sebaga kanddat portofolo dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analyss (DEA). 2.Bagamana menentukan propors dana yang harus dnvestaskan pada portofolo agar mendapat tngkat keuntungan (return) yang maksmal dengan rsko yang mnmum.

6 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Batasan Masalah Batasan Masalah Batasan masalah yang dgunakan pada Tugas Akhr n adalah sebaga berkut : 1.Portofolo dbentuk dar aset fnansal yang berupa saham. 2.Data yang dgunakan adalah data sekunder yang dperoleh dar Bursa Efek Indonesa, berupa data saham yang aktf dperdagangkan sejak bulan Januar September Yatu data saham bulanan saat closng prce, dvden saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data tngkat Suku Bunga Sertfkat Bank Indonesa (SBI), dan laporan keuangan perusahaan tap perusahaan yang menerbtkan saham (emten).

7 Tujuan Peneltan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Tujuan Tujuan pada Tugas Akhr n adalah sebaga berkut : 1. Menentukan saham-saham yang dapat djadkan sebaga kanddat portofolo dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analyss (DEA). 2. Menentukan berapa besar propors dana yang dnvestaskan pada saham-saham tersebut agar mendapat tngkat keuntungan (return) yang tngg dengan rsko yang kecl.

8 Manfaat Peneltan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Manfaat Manfaat yang dperoleh pada Tugas Akhr n adalah sebaga berkut: 1. Memberkan pertmbangan kepada nvestor dalam mengambl kebjakan dalam bernvestas. 2. Memberkan model alternatf pengamblan keputusan dalam pemlhan saham pada portofolo bag nvestor. 3. Sebaga tambahan kepustakaan untuk peneltan selanjutnya khususnya pada bdang fnance.

9 Stud Pendahuluan Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Sastr Endharta (2009) Analss Portofolo Efsen pada No Short Sellng dengan Menggunakan Algortma Markowtz Putr Cptanngrum (2010) Compromse Progammnng untuk Pemlhan Portofolo Januarsh Poncowat (2011) Pemlhan Saham Untuk Portofolo Optmal dengan Lexchographc Goal Progammng Data Envelopment Analyss (DEA) Pemlhan Saham Untuk Portofolo Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analyss (DEA)

10 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (1) Defns Portofolo Menurut Halm (2003) portofolo merupakan kombnas atau gabungan atau sekumpulan aset, bak berupa aset fnansal maupun aset real yang dmlk oleh nvestor. Tujuan pembentukan portofolo adalah untuk mengurang rsko dengan cara dversfkas, yatu mengalokaskan sejumlah dana pada berbaga alternatf nvestas. Dalam pembentukan portofolo nvestor cenderung mengngnkan tngkat keuntungan (return) yang maksmal dengan rsko yang mnmal[8].

11 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (2) RETURN Return merupakan sejumlah penghaslan atau keuntungan yang dterma dar hasl nvestas[8]. Keuntungan dperoleh dar: 1.dvdend 2.captal gan Return dbedakan menjad : 1. actual return 2 expected return Return dalam nvestas saham drumuskan Dt Pt Pt 1 Rt = + Pt 1 Pt 1 Expected return saham ndvdual E( R ) N R Expected Return Portofolo E( R N t= = 1 n t E( R ) t= ) = 1 n

12 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (3) RISIKO Rsko merupakan besarnya penympangan antara tngkat pengembalan yang dharapkan (expected return) dengan tngkat pengembalan yang dcapa secara nyata (actual return)[8]. Rsko saham ndvdual dapat dhtung dengan formulas sebaga berkut : σ 2 = N t= 1 ( R t E( R )) 2 σ = Sedangkan rsko yang dhadap portofolo drumuskan sebaga berkut : σ σ 2 p p = = n = 1 X n = 1 2 σ X 2 2 σ + 2 n = 1 + n n g = 1 g 1 X = 1 n g = 1 g 1 X atau X g X cov( R, R g g cov( R, R N t= 1 g ) ) ( R t E( R )) dengan 2 cov( R, R g ) n ( Rt E( R )) ( Rgt E( Rg )) t= = 1 N

13 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (4) MODEL INDEKS TUNGGAL Model ndeks tunggal mengasumskan bahwa korelas antar saham terjad karena mereka bereaks terhadap perubahan pada ndeks pasar umum. Model ndeks tunggal membag return atau expected return dar suatu saham kedalam dua komponen yatu komponen return yang tdak dpengaruh return pasar dan komponen return yang dpengaruh return pasar. Bagan return yang berhubungan dengan return pasar dtunjukkan oleh beta. Besar keclnya beta menunjukkan besar keclnya kepekaan perubahan return saham terhadap perubahan pasar. Dalam model ndeks tunggal pendapatan suatu aset dapat dnyatakan sebaga berkut : R = α + β R + e m

14 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA)

15 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (5) Defns Efsens Efsens merupakan salah satu parameter knerja yang secara teorts mendasar seluruh knerja suatu organsas. Efsens ddefnskan sebaga kesuksesan dalam memproduks output semaksmal mungkn dar sejumlah nput yang dberkan. Konsep dar pengukuran efsens tu sendr dapat dlhat dar fokus nput atau output. Penlaan efsens yang dmaksud adalah techncal effcency. Efsens tekns menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencapa output semaksmal mungkn dar sejumlah nput.

16 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (6) Data Envelopment Analyss Data Envelopment Analyss (DEA) pertama kal dperkenalkan oleh Charner, Cooper, dan Rhodes (CCR) pada tahun DEA merupakan metodolog non-parametrk pada lner programmng yang menghtung raso bobot dar output terhadap nput dar masng-masng unt produks (Decson Makng Unt, DMU) yang haslnya dnamakan relatve effcency score (Avkran, 2002). Efsens relatf dar sebuah DMU ddefnskan sebaga raso dar jumlah bobot output terhadap jumlah bobot nput yang dformulaskan sebaga berkut: h t r= 1 = m = 1 u v r y x ro o Dmana adalah bobot dar output r, adalah bobot dar nput, dan adalah nla dar output dan nput dar masng-masng unt produks o.

17 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (7) DEA-CCR Model DEA-CCR merupakan bentuk orgnal dar metode Data Envelopment Analyss yang dkembangkan pertama kal oleh Charner, Cooper, Rhodes (1978). Pada model DEA-CCR n juga dkenal sebaga model CRS (Constant Return to Scale), yatu suatu model yang berasums bahwa tap DMU telah beroperas secara optmal. Model DEA CCR berorentas nput dformulaskan sebaga berkut : mn zo = θo Dengan kendala n j= 1 n j= 1 µ j y rj µ y j ro x j µ θx 0 j 0 = 1, 2,..., m j = 1, 2,..., n r = 1, 2,..., s o: objek yang dtelt n: banyaknya DMU o

18 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (8) DEA-BCC Model DEA-BCC merupakan pengembangan dar model DEA- CCR yang dkembangkan oleh Banker, Charnes dan Cooper (1984). Model n berasums pada varable return to scale (VRS) dmana ukuran nput atau output dapat menyebabkan nak turunnya nla efsens. Hal n dkarenakan bahwa pada kenyataannya tdak semua DMU dapat dasumskan telah beroperas secara optmal. Model DEA CCR berorentas nput dformulaskan sebaga berkut : mn z = θ Dengan kendala n jn= 1 j= 1 n j= 1 y rj µ y j ro x j µ θx j o j µ = 1 o o µ j 0 0 = 1, 2,..., m j = 1, 2,..., n r = 1, 2,..., s o: objek yang dtelt n: banyaknya DMU

19 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (9) SKALA EFISIENSI Skala efsens merupakan perbedaan dar nla techncal effcency CRS terhadap techncal effcency VRS. Skala efsens n menunjukkan apakah DMU sudah beroperas secara optmal atau belum. TE SE = TE CRS VRS Jka TE CRS =TE VRS maka SE = 1. Jka TE VRS > SE, maka perubahan nla efsens nak atau turun dpengaruh oleh TE VRS -nya. Tetap jka TE VRS < SE, maka perubahan efsens nak atau turun dpengaruh oleh perkembangan SE-nya

20 Stud Pendahuluan Defns Portofolo Sngle Index Model Data Envelopment Analyss (DEA) (10) Undserable Varable Pada model Data Envelopment Analyss (DEA) terdapat kendala yang harus dpenuh yatu nla-nla dar npu atau output harus lebh besar sama dengan nol. Namun pada kenyataannya varabel beta dan return pada saham serngkal negatf. Pada kasus sepert n varabel beta dan return dkatakan sebaga undserable varable atau varabel yang tdak dngnkan. Terdapat beberapa teknk yang dgunakan ketka ada undserable varable pada model. Adler dan Golany (2001) mengatakan bahwa varabel yang dgunakan pada DEA menngkat sebesar nla yang palng negatf dtambah satu ketka dperlukan sehngga data menjad postf. Perubahannya sebaga berkut : X = X + dengan a a = Mn{ X} + 1

21 Penentuan Objek Pengumpulan Data Penentuan Varabel Pembentukan Model Pengolahan Data Metode Peneltan Penentuan Objek Pengumpulan Data Penentuan Pengumpulan Varabel Input-Output Data Pembentukan Model Analss hasl Pengolahan Data Analss hasl

22 Penentuan Objek Pengumpulan Data Penentuan Varabel Pembentukan Model Pengolahan Data Analss hasl Penentuan Objek Objek peneltan yang dplh dalam Tugas Akhr n adalah sahamsaham perusahaan yang dlstng oleh Bursa Efek Indonesa (BEI) dan aktf dperdagangkan sejak perode Januar 2010-September Untuk mendapatkan saham-saham yang palng aktf dperdagangkan, dplh perngkat saham yang dsusun oleh BEI berdasarkan 50 Most Actve Stocks by Tradng Volume. Pengumpulan Data Pada tahap n dlakukan pengumpulan data. Data yang dperlukan dalam penyusunan Tugas Akhr adalah berupa data sekunder yatu: data harga saham bulanan pada saat closng prce, dvden masngmasng emten, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama perode Januar 2010-September 2011, data tngkat Suku Bunga Sertfkat Bank Indonesa (SBI), serta data Laporan Keuangan Tahunan (Annual Fnancal Report) yang telah daudt per 31 Desember Penentuan Varabel Input-Output Varabel-varabel Input-Output yang dgunakan dalam Tugas Akhr n melput : Varabel nput Varabel output Standard Devas Beta DER PER EPS Return BV PBV ROE ROA NPM

23 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (1) Perhtungan Return dan Expected Return Saham Indvdual Tabel 4.1 Nla Expected Return Masng-masng Saham Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan

24 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (2) Perhtungan Rsko Saham Indvdual Tabel 4.2 Nla Standar Devas Masng-masng Saham Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan

25 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (3) Perhtungan Koefsen Rsko BetaSaham Indvdual Tabel 4.1 Nla Koefsen Rsko Beta Masng-masng Saham Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan

26 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (4) Konvers Nla-nla yang Negatf pada Input-Output Tabel 4.1 Hasl Konvers Expected Return dan Beta Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan

27 Latar Belakang Analss & Pembahasan (5) Efsens Tekns dan Skala Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Company Logo

28 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (6) Penentuan Propors Dana Tabel 4.7 Nla ERB dan Masng-masng Saham Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Company Logo

29 Latar Belakang Rumusan Masalah Analss & Pembahasan (7) Penentuan Propors Dana Tabel 4.8 Besarnya Propors Dana Masng-masng Saham Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan Portofolo yang dbentuk dar 6 saham tersebut memberkan tngkat pengembalan (expected return) sebesar per bulan dengan standard devas sebesar Hasl tersebut cukup menjajkan karena expected return portfolo lebh besar dar expected return pasar sebesar dan mash berada d atas tngkat pengembalan bebas rsko sebesar per bulan.

30 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan (1) KESIMPULAN Berdasarkan hasl pembahasan dapat dambl beberapa kesmpulan sebaga berkut : 1.Untuk mendapatkan saham-saham efsen sebaga kanddat portofolo dgunakan model DEA-CCR dan DEA-BCC, yang menghaslkan a. Saham-saham yang memlk knerja efsen pada model DEA-CCR adalah saham BNBR, BUMI, KARK, DOID, BRAU, KBRI, MLPL, GREN, PGAS, PNLF, TRAM, KLBF, ANTM, TLKM, dan INDY. b.untuk model DEA-BCC, saham yang knerjanya efsen adalah BNBR, BUMI, ASRI, KARK, DOID, BRAU, META, KBRI, MLPL, GREN, PGAS, PNLF, TRAM, BMTR, KLBF, MYRX, MNCN, ANTM, TLKM, dan INDY. c. Dar ke-50 saham yang dtelt, hanya ada 17 saham, yang memlk knerja terbak dar kedua model DEA dengan nla skala efsens sama dengan 1 atau 100% artnya saham-saham tersebut dapat secara optmal menggunakan nput dan menghaslkan output yang sesua. Saham-saham tersebut dantaranya adalah DMU BNBR, BUMI, KARK, DOID, BRAU, KBRI, MLPL, GREN, PGAS, PNLF, TRAM, KLBF, ANTM, TLKM, dan INDY. Kelma belas saham tersebut merupakan saham-saham pembentuk kanddat portofolo. 2. Setelah dlakukan analss terhadap ke-15 saham yang efsen ddapatkan 5 pada masng-masng saham dnvestaskan pada KLBF (Kalbe Farma Tbk) sebesar (55.78%), TRAM (Trada Martme Tbk) sebesar (29.14%), INDY (Indka Energy Tbk) sebesar (3.87%), MLPL (Multpolar Tbk) sebesar (1.84%), dan BUMI (Bum Resources Tbk) sebesar (9.36%)

31 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah (2) SARAN Saran yang dapat dberkan dalam Tugas Akhr n adalah : 1. DEA memlk model yang dapat dkembangkan untuk menelt suatu DMU, oleh karena tu untuk peneltan selanjutnya dapat dgunakan model berorentas pada nput-output. 2. Bag calon nvestor dsarankan untuk benar-benar telt dalam menentukan dasar pemlhan saham jka ngn mendapatkan hasl yang terbak Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan

32 DAFTAR PUSTAKA [1]Adler and Golany Management Characterstc, Collaboraton and Innovatve Effcency. Workng Paper: Unversty of Cambrdge. [2]Ahmad, Kamarudn Dasar-dasar Manajemen Investas. Jakarta: Rneka Cpta. [3]Cptanngrum, Putr Compromse Programmng untuk Pemlhan Portofolo. Tugas Akhr Jurusan Matematka ITS. [4]Cooper, WW., Lawrence M. Seford, and Kaoru Tone , Data Envelopment Analyss: A Comprehensve Text wth Models, Applcatons, Reference and DEA-Solver Software, 2 nd ed. Sprnger Scence+Busness Meda, LLC. [5]Elton, Edwn, and Gruber, Martn J Modern Portfolo and Investment Analyss, thrd edton. John Wley & Sons. [6]Endharta, S Analss Portofolo Efsen pada No Short Sellng dengan Menggunakan Algortma Markowtz. Tugas Akhr Jurusan Matematka ITS. [7]Fabozz, F.J Manajemen Investas (buku satu). Jakarta: Salemba Empat. [8]Halm, A Analss Investas. Jakarta: Erlangga. [9]Hadnata, Ivan dan Adler H Penerapan Data Envelopment Analyss (DEA) Untuk Mengukur Efsens Knerja Reksadana Saham. [10]Lng, Oang Poay, and Anton Abdulbasah K Data Envelopment Analyss (DEA) for Stocks Selecton on Bursa Malaysa. School of Dstance Educaton, Unverstes Sans Malaysa, USM, Penang, Malaysa. [11]Poncowat, Januarsh Pemlhan Saham Untuk Portofolo Optmal dengan Lexcographc Goal Progammng. Tugas Akhr Jurusan Matematka ITS. [12]Sumtro Penlaan Efsens Bank Umum Swasta Nasonal Devsa dan Bank Asng dengan Menggunakan Data Envelopment Analyss (DEA). Tugas Akhr, Jurusan Matematka ITS. Surabaya [13]Yulant, Sr H., Handoyo Prasetyo, dan Fandy Tjptono Manajemen Portofolo dan Analss Investas. Yogyakarta: ANDI. [14], Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesa. < URL: Buku Panduan Indeks 2010.pdf > [15], IDX FACT BOOK. < URL: % pdf >

33

34 MODEL DASAR DEA CCR

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Nama Rumpun Ilmu : 56 / Akuntans PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MENENTUKAN EXPECTED RETURN OPTIMAL DAN RISIKO MINIMAL PADA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai 67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 010-NOVEMBER 011 Lulu Ul Jannah Fakultas Ekonom Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA Suramaya Suc Kewal Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Mus Palembang suramayasuc@yahoo.com Abstrak: Pembentukan Portofolo Optmal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA

PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA PENDEKATAN METODE INDEKS TUNGGAL DALAM ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM-SAHAM LQ45 PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA Et,SE,MM Dosen Unverstas Bunda Mula e-mal: Mgdln11@yahoo.co.d ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) AALISIS ODEL IDEKS TUGGAL POTOFOLIO SAHA PADA PEUSAHAA AUFAKTU IDOESIA YAG TEDAFTA DI BUSA EFEK IDOESIA (BEI) Apryan Wdya Turangga luphyaya@ymal.com Dnnul Alfan Akbar dnnul_alfan_akbar@yahoo.com Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z Jurnal Manajemen, Vol.1, o., Me 013 POTOFOLIO DEGA MEGGUAKA MODEL IDEKS TUGGAL DA METODE Z Oleh: Werner. Murhad Unverstas Surabaya Abstract: Ths study amed to establsh the optmal portfolo usng a sngle

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN: Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 ISSN: 1411-6227 Pengaruh Indkator Raso Keuangan Perusahaan Prce Earnng Rato (PER) dan Prce to Book Value (PBV) terhadap Return Portfolo Saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL Calyptra: Jurnal Ilmah Mahasswa Unverstas Surabaya Vol.3 No.1 (014) OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL INTISARI Yulant Panjaya Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Landasan Peneltan Terdahulu Tabel.1 Tabel Penelt Terdahulu PENELITI JUDUL ALAT ANALISIS HASIL Rosta (008) Analss Portofolo Saham Melalu Model Indeks Tunggal sebaga Penlaan Expected

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar. http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya, PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z Werner R. Murhad Unverstas Surabaya, emal: Werner@staff.ubaya.ac.d Intsar Peneltan n bertujuan untuk membentuk portfollo optmal dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19 Paramtasar, Mulyono Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal 19 Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal dan Rsko Mnmal pada Saham Perusahaan Telekomunkas yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat Mater Kulah Ekspermen Fska Oleh : Drs. Ishaft, M.S. Program Stud Penddkan Fska Unverstas Ahmad Dahlan, 07 Bab 3 Analss Ralat 3.. Menaksr Ralat Msalna suatu besaran dhtung dar besaran terukur,,..., n. Jka

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

CAPITAL ASSET PRICING MODEL CAPITAL ASSET PRICING ODEL 1. Konsep CAP 2. Perumusan CAP (CL dan SL) 3. Pelonggaran CAP unya Alteza Konsep Dasar CAP Drumuskan oleh Sharpe, Lntner & ossn (1960an) odel yang menghubungkan expected return

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS SAHAM-SAHAM LQ45 UNUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS SAHAM-SAHAM LQ45 UNUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL Zul Azhar E-ISSN 50-4159 ANALISIS SAHA-SAHA LQ45 UNUK EBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIAL DENGAN ENGGUNAKAN SINGLE INDEX ODEL Zul Azhar Dosen Tetap Fakultas Ekonom Unverstas Pakuan ABSTRAK Tujuan dar peneltan

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN Ray Farand uda.rand7@gmal.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA

IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA IMPLEMENTASI SINGLE INDEX MODEL (SIM) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Halmatus S *) A. Yusuf Imam Suja **) Bud Wahono

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci