ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN"

Transkripsi

1 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN Ray Farand uda.rand7@gmal.com Tryonowat Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Indonesa (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of ths research s to fnd out how to form an effcent portfolo for prospectve nvestor by usng sngle ndex model as the bass of consderaton of stock nvestment on state owned enterprses (BUMN) whch are lsted n Indonesa Stock Exchange.The samples are the stocks of state owned enterprses whch are lsted n Indonesa Stock Exchange and the state owned enterprses whch have shared dvdend n 0 perod wth the crtera whch has been determned by the researcher so there are stocks whch are ncluded n the crtera. Ths research s located n STIESIA IDX Corner, Jl. Menur Pumpungan 0 Surabaya 608.The calculaton n ths research has been carred out by usng sngle ndex model formulas; one of the formulas s the calculaton of ndvdual return, market return, alpha and beta, and so on. Beta character becomes the comparatve how senstve the stock to the movement of the market. When beta has a score more than, t means that the stock can gve hgh proft level compare to the overall proft level n the stock market, on the other hand when beta has a score less than, t means that the stock can gve low proft level compare to the overall proft level n the stock market. The result of the research of samples stocks, all samples are categorzed n optmal portfolo wth the nvestment proporton of each stock: Adh Karya (ADHI) 9.6%, PT Wjaya Karya (WIKA) 6.%, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS).90%, PT Pembangunan Perumahan (PT PP) 8.68%, and PT Semen Indonesa () 9.% wth the proft level of the expected portfolo s 0.60 and the rsk level s Keywords: Sngle Index Model Portfolo, Investment, Stocks ABSTRAK Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu bagamana membentuk portofolo efesen bag calon nvestor dengan menggunakan model ndeks tunggal sebaga alat dasar pertmbangan nvestas saham pada perusahaan BUMN yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa.Sampel dalam Peneltan n adalah saham saham perusahaan BUMN yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa dan membagkan devden perode 0, dengan krtera yang dtentukan oleh penelt maka saham-saham yang termasuk krtera menjad saham. peneltan n berlokas d Pojok BEI STIESIA, Jl. Menur Pumpungan 0 Surabaya 608.Perhtungan dalam peneltan n menggunakan rumus-rumus model ndeks tunggal, dantaranya menghtung return ndvdu, return pasar, alpha, dan beta, dan seterusnya. Karakter beta adalah yang menjad pembandng seberapa senstf saham tersebut terhadap pergerakan pasar. Apabla beta bernla lebh darpada berart saham tersebut dapat memberkan tngkat keuntungan lebh besar dbandngkan dengan tngkat keuntungan keselurahan saham d pasar, sebalknya blamana beta kurang darpada berart saham tersebut dapat memberkan tngkat keuntungan lebh kecl dbandngkan dengan tngkat keuntungan keselurahan saham d pasar.hasl peneltan dar saham yang menjad sampel, semua saham masuk dalam portofolo optmal, dengan propors nvestas saham masngmasng sebesar PT Adh Karya (ADHI) 9,6%, PT Wjaya Karya (WIKA) 6,%, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS),90%, PT Pembangunan Perumahan (PT PP) 8,68%, dan PT Semen Indonesa () 9,% dengan tngkat keuntungan portofolo yang dharapkan sebesar 0,60 dan tngkat rsko sebesar 0,006. Kata Kunc: Portofolo Model Indeks Tunggal, Investas, Saham.

2 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray PENDAHULUAN Pasar keuangan Indonesa telah mengalam pemulhan yang mencengangkan dar konds Krsmon pada akhr tahun 990-an. Kebjakan fskal yang bjaksana dan fundamental ekonom yang kuat berhasl membentuk pertumbuhan yang kokoh selama beberapa tahun terakhr. Proyeks pertumbuhan ekonom dalam beberapa tahun ke depan tampaknya lebh menjanjkan lag dengan pertumbuhan PDB yang mnmal 6.0 persen d tahun-tahun mendatang. Bursa Efek Indonesa (BEI) yang dapat danggap sebaga ndkator utama knerja pasar keuangan telah mengalam pertumbuhan yang substansal dar tahun 999 hngga kn. BEI mengalam rekor terendah pada tahun 998 d tengah krss ekonom, tetap berbalk arah dan mencapa rekor tertngg pada tahun 0. Pada tahun 00 BEI merupakan ndeks dengan knerja terbak d kawasan Asa Pasfk dengan penngkatan sebesar persen. Kn Indonesa semakn mendapatkan kepercayaan lembaga pemerngkat kredt nternasonal. Pada akhr tahun 0 Ftch Ratngs adalah yang pertama dar lembagalembaga tersebut yang mengembalkan status nvestas (nvestment grade status) kepada Indonesa setelah terputus selama tahun. Pada bulan Januar 0 Moody s Investors Servce mengkut langkah n mendasarkan knerja ekonom Indonesa yang tangguh. Dasumskan bahwa langkah-langkah n akan memcu alran modal masuk yang lebh besar untuk sejumlah produk keuangan yang terbatas untuk dnvestaskan d negara nvestment grade saja. Investor sangat pentng untuk membangun perekonoman bak dtngkat nasonal mau pun daerah. Karena nvestor adalah seseorang yang beran mempertaruhkan hartanya untuk kemajuan perekonoman d Indonesa. Berdasarkan data RTI, pemodal asng melakukan aks bel jauh lebh tngg dbandngkan pemodal lokal, sudah past jawabannya pasar modal ndonesa mash belum memberkan pemahaman yang sgnfkan bag pemodal lokal, dan hal tu dsebabkan mash banyak nvestor yang kesultan dalam menganlsa nvestas yang memberkan tngkat keuntungan yang tngg, dengan rsko yang rendah. Karena mnmnya pengetahuan bag nvestor dalam menganalsa portofolo saham saham sebuah perusahaan yang akan dplh serta menentukan propors yang akan dnvestaskan pada masng-masng saham, maka untuk tulah sebaga seorang nvestor yang rasonal, hal yang palng pentng untuk dperhatkan adalah bagamana nvestas dapat menghaslkan return optmal pada tngkat rsko yang mnmal. Dalam peneltan n, penuls akan menggunakan model ndeks tunggal. Karena Wllam Sharpe mengembangkan dmana model n dgunakan untuk menyederhanakan perhtungan dar model Markowtz dan juga dgunakan untuk menghtung return ekspektasan dan rsko portofolo. Dalam konsep model ndeks tunggal pada saat pasar membak (yang dtujukan oleh ndeks pasar yang terseda) maka harga saham-saham ndvdual juga menngkat. Demkan juga sebalknya pada saat pasar memburuk maka harga saham-saham menurun. Hal n mengartkan bahwa tngkat keuntungan suatu saham tentunya berkoleras dengan perubahan pasar. Jka harga dar suatu saham berfluktuas searah dengan harga pasar. Keuntungan dan rsko suatu saham juga dpengaruh oleh ndeks pasar yang ada. Maka kta dapat menganalsa dan menghtungnya. Jogyanto (00/09) menyatakan bahwa hanya dbutuhkan perhtungan sebanyak n+, yatu sebanyak n buah return, n buah β dan buah varan dar kesalahan resdu serta sebuah varan return ndeks pasar. Berdasarkan uraan tersebut, maka dapat dambl suatu rumusan masalah yang dapat dkemukakan dalam peneltan n adalah Bagamana mengalss portofolo saham plhan dan propors nvestas pada perusahaan BUMN yang terdaftar d BEI dengan menggunakan model ndeks tunggal sebaga alat dasar untuk nvestas saham.

3 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray Peneltan n bertujuan untuk mengetahu bagamana menganalss portofolo saham yang terbak bag calon nvestor dengan menggunakan model ndeks tunggal sebaga alat dasar untuk nvestas saham pada perusahaan BUMN yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa. TINJAUAN TEORETIS Pasar Modal Pasar modal adalah tempat bertemu para pembel dan pejual dengan rsko untung dan rug dan juga merupakan sarana perusahaan untuk menngkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan oblgas (Jogyanto, 00:9) Adapun nstrumen yang dperjual belkan dalam pasar modal, sebaga berkut: a. Saham b. Oblgas c. Produk Dervatf d. Reksadana Indek Harga Saham Gabungan Suatu ndeks dperlukan sebaga sebuah ndkator untuk mengamat pergerakan harga dar sekurtas-sekurtas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) d BEJ melput pergerakanpergerakan harga untuk saham basa dan saham preferen. IHSG mula dkenal pertama kal pada tanggal Aprl 98 dengan menggunakan landasan dasar (baselne) tanggal 0 Agustus 98. Rumus yang dgunakan untuk menghtung IHSG adalah, sebaga berkut (Jogyanto 00:60) Notas : IHSGt = ndeks harga saham gabungan har ke-t Nla Pasar = rata-rata tertmbang nla pasar (jumlah lembar tercatat d bursadkalkan dengan harga pasar perlembarnya) dar sahamumum dan saham preferen pada har ke-t Nla Dasar = sama dengan nla pasar tetap dmula dar tanggal 0 agustus 98 Dengan demkan IHSG untuk tanggal 0 agustus 98 adalah bernla 00 (nlan merupakan ndeks dasar). Investas Penundaan konsums sekarang untuk dmasukan ke aktva produktf selama perode waktu tertentu (Jogyanto, 00:) Penanaman modal untuk satu atau lebh aktva yang dmlk dan basanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan d masa-masa yang akan datang (sunaryah, 00:) Saham Saham adalah surat berharga yang dkeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang basa dsebut Emten. Saham menyatakan bahwa pemlk saham tersebut adalah juga pemlk sebagan dar perusahaan tu. Dengan demkan kalau seorang nvestor membel saham, maka a pun menjad pemlk atau pemegang saham perusahaan. Saham ada dua macam, yatu: saham atas nama dan saham atas unjuk. pada saat n saham-saham yang dperdagangkan d Bursa Efek adalah saham atas nama, yatu

4 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray saham yang nama pemlk saham tertera datas saham tersebut (Klnk Go Publc dan Investas, 997 : 7) Saham yang basa dkeluarkan oleh perusahaan dbedakan atas jens(jogyanto, 00:), antara lan sebag berkut:. Saham Basa, yatu saham umum yang menunjukkan bahwa pemegang saham tersebut mempunya hak kepemlkan atas aset-aset perusahaan.. Saham Preferen, yatu saham yang mempunya sfat gabungan antara oblgas dan saham basa, saham n memlk hak prortas atas pembagan devden serta kekayaan perusahaan.. Saham Treasur, yatu saham mlk perusahaan yang pernah djual dan beredar d pasar yang kemudan dbel kembal oleh perusahaan untuk dsmpan sebaga harta yang nantnya dapat djual kembal saat dbutuhkan. Go Publc Go Publk adalah kegatan penawaran saham atau efek lannya yang dlakukan oleh emten (perusahaan yang go publk) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang datur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya (Sunaryah, 0:) Return Teor Portofolo Menurut (Sunaryah 0:90) portofolo dartkan sebaga serangkaan kombnas beberapa aktva yang dnvestas dan dpegang oleh pemodal, bak perorangan maupun lembaga. Pembentukan portofolo berangkat dar usaha dversfkas nvestas guna mengurang rsko. Terbukt bahwa semakn banyak jens efek yang dkumpulkan dalam keranjang potofolo, maka rsko kerugan saham yang satu dapat dnetralsr oleh keuntungan yang dperoleh dar saham lan. Return Portofolo Mengukur return dan rsko untuk sekurtas tunggal memang pentng, tetap bag manajer portofolo, return dan rsko seluruh sekurtas d dalam portofolo lebh dperlukan. Bagamanapun juga menghtung return dan rsko untuk sekurtas tunggal juga berguna karena nla-nla tersebut akan dgunakan untuk menghtung return dan rsko portofolo (Jogyanto 00:7) Return merupakan hasl yang dperoleh dar suatu nvestas. return saham dbedakan menjad dua yatu: a) Return realsas Merupakan rata-rata tertmbang dar return-return realsas masng-masng sekurtas tunggal d dalam portofolo tersebut. Secara matemats, return realsas dapat dtuls sebaga berkut: Notas: Rp = return realsas portofolo Wᵢ = pors dar sekurtas terhadap seluruh sekurtas dportofolo Rᵢ = return realsas dar sekurtas ke- n = jumlah dar sekurtas tunggal

5 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray b) Return ekspektas Merupakan rata-rata tertmbang dar return-return ekspektas masng-masng sekurtas tunggal d dalam portofolo. Return ekspektas portofolo dapat dnyatakan secara matemats sebaga berkut: Notas: E (Rp) = return ekspektas dar portofolo Wᵢ = pors dar sekurtas terhadap seluruh sekurtas dportofolo E(Rᵢ ) = return ekspektas dar sekurtas ke- n = jumlah dar sekurtas tunggal sedangkan knerja portoflo yang hanya ddasarkan pada retrunnya saja dapat dhtung dengan cara sebaga berkut (Jogyanto, 00:67) Notas: Rp = return portofolo NBAt = nla Aktva Bersh yang merupakan nla portofolo perode sekarang NBAt- = nla Aktva Bersh yang merupakan nla portofolo perode lalu (t-) (t) Rsko Portofolo Adalah varan return sekurtas-sekurtas yang membentuk portofolo tersebut. Tdak sepert halnya return portofolo yang merupakan rata-rata tertmbang dar seluruh return sekurtas tunggal, rsko portofolo tdak merupakan rata-rata tertmbang dar seluruh sekurtas tunggal. Rsko portofolo mungkn dapat lebh kecl dar rsko rata-rata tertmbang masng-masng sekurtas tunggal (Jogyanto, 00:7). Dversfkas Pembentukan portofolo sebaknya memang terdversfkas secara luas kalau hendak memenuh syarat portofolo yang deal. Kadahnya, semakn terdversfkas, semakn bak karena semakn rendah rsko yang kta hadap. Apalag kalau dversfkas n juga memenuh syarat yang pertama tad, yatu salng berkorelas negatf (Wdoatmodjo, 009:69) Pembentukan Portofolo Efesen Portofolo efsen (effcent portfolo) dapat ddefnskan sebaga protofolo yang memberkan return ekspektasan terbesar dengan rsko tertentu atau memberkan rsko terkecl dengan return ekspektasan yang tertentu. Investor yang rasonal akan memlh portofolo efsen n karena merupakan portofolo yang dbentuk dengan mengoptmalkan satu dar dua dmens, yatu return ekspektasan atau rsko portofolo (Jogyanto, 00:09) Pembentukan Portofolo Optmal Model Indeks Tunggal Menurut (Jogyanto, 00:6) perhtungan untuk menentukan portofolo optmal akan sangat dmudahkan jka hanya ddasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan

6 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 6 apakah suatu sekurtas dapat dmasukan ke dalam portofolo optmal tersebut. Angka tersebut adalah raso antara akses retrun dengan Beta (excess return to beta rato). Rato n adalah: E ( R) R Notas: ERB = excess return to beta sekurtas ke- E(R) = return ekpektas berdasarkan model ndeks tunggal untuk sekurtas ke- RBR = return aktva bebas rsko b = Beta sekurtas ke- Excess return ddefnskan sebaga selsh return ekspektasan dengan return aktva bebas rsko. Excess returnto beta berart mengukur kelebhan return relatf terhadap satu unt rsko yang tdak dapat d dversfkas yang dukur dengan beta. Raso ERB n juga menunjukan hubungan antara dua faktor penentu nvestas, yatu return dan rsko. Portofolo yang optmal akan bers dengan aktva-aktva yang mempunya nla raso ERB yang tngg akan dmasukan ke dalam portofolo optmal. Dengan demkan dperlukan sebuah ttk pembatas (cut-off pont) yang menentukan batas nla ERB berapa yang dkatakan tngg. METODE PENELITIAN Jens Penetan dan Gambaran dar Polulas (Obyek) Peneltan Jens peneltan yang dlakukan adalah jens peneltan deskrptf kuanttatf, peneltan deskrptf melput pengumpulan data untuk duj hpotess atau menjawab pertanyaan mengena status terakhr dar subjek peneltan (Kuncoro, 0:). Jens peneltan n akan menggambarkan obyek yang sedang dtelt, adapun data yang merupakan laporan keuangan dkumpulkan, dpelajar, dolah kemudan danalss. Populas peneltan n adalah sebagan dar pada perusahaan BUMN yang tercatat d Bursa Efek Indonesa tahun 0. Teknk Pengamblan Sampel Dalam menyusun peneltan n tehnk yang dgunakan adalah non probabltas bahwa sampel non probabltas dplh secara abtrer oleh penelt. Dengan kata lan, probabltas masng-masng anggota populas tdak dketahu. Ada empat kategor sampel non probablltas, yatu: convenence, judgement,quota, snowball samplng (Kuncoro, 0:8). Dar keempat kategor sample non probabltas datas, penuls menggunakan kategor judgement samplng, yatu penelt memlh sampel berdasarkan penlaan terhadap beberapa karakterstk anggota sampel yang dsesuakan dengan maksud peneltan (Kuncoro, 0: 9). Adapun pertmbangan krtera yang dlakukan penuls adalah sebaga berkut:. Perusahaan yang aktf dperdagangkan d BEI pada tahun 0.. Perusahaan yang membagkan devden dtahun 0.. Perusahaan BUMN yang bergerak d sektor Konstruks, Semen, Energ. Perusahaan yang djadkan sample antara lan:. PT. Adh Karya (Persero) Tbk.. PT. Wjaya Karya (Persero) Tbk.. PT. PP (Persero) Tbk.. PT. Semen Indonesa (Persero) Tbk. BR

7 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Teknk Pengumpulan Data Jens Data Menurut (Kuncoro: 0:) jens data dbag menjad dua, sebaga berkut:.data kuanttatf adalah data yang dapat dukur dalam skala numerk (angka)..data kualtatf adalah data yang dapat dukur dalam skala numerk. Namun, karena dalam statstk semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualtatf umumnya dkuanttatfkan agar dapat dproses lebh lanjut. Sumber Data Menurut Hanke & Retsch dar (Kuncoro, 0:8) berdasarkan sumbernya, sumber data umumnya berasal dar:.data nternal (berasal dar dalam organsas tersebut) atau eksternal (berasal dar luar organsas)..data prmer atau data sekunder. Data prmer basanya dperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data orsnal. Dlan phak, data sekunder basanya telah dkumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dpublkas kepada masyarakat pengguna data. Tehnk Pengumpulan Data Peneltan n menggunakan sumber data sekunder, penelt akan mencar data yang telah dkumpulkan oleh phak lan (lembaga atau nstans yang terkat). Phak yang menyedakan data sekunder tersebut adalah: Tempat : Pojok Bursa Efek Indonesa STIESIA Surabaya Alamat: Jl. Menur Pumpungan 0 Surabaya 608 Data yang akan dkelolah berupa harga saham ndvdu bulanan, jumlah devden bulanan yang dbagkan, tngkat suku bunga sertfkat Bank Indonesa, dan data Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) perode 0. Varabel dan Defns Operasonal Varabel.Analss Portofolo Dengan Model Indeks Tunggal Analss portofolo dengan model ndeks tunggal merupakan analss portofolo sederhana yang dengan jumlah dan jens nput atau data serta prosedur analss untuk menentukan portofolo yang optmal. Dengan kata lan analss dengan model ndeks tunggal adalah untuk mengurang jumlah varabel yang harus dtaksr. Kalau kta melakukan analss portofolo maka pada dasarnya kta harus memperkrakan E(RP) dan p. Return ekspektasan (expected return) dapat dhtung berdasarkan beberapa cara sebaga berkut n (Jogyanto, 00:). a)berdasarkan nla ekspektasan masa depan. b)berdasarkan nla-nla return hstors. c)berdasarkan model return ekspektasan yang ada.

8 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 8.Rsko portofolo RISK Ddalam Stock SYSTEMATIC RISK UNSYSTEMATIC RISK Gambar Rsko Portofolo.Portofolo Yang Ideal Syarat-syarat pembentukan portofolo yang deal sebaga berkut (Wdoatmodjo, 009:68) a)berkoleras negatf Yang dmaksud berkoleras negatf adalah dantara nstrumen nvestas yang kta plh menjad anggota portofolo haruslah memlk hubungan yang berlawanan, msalnya kta membentuk portofolo yang terdr atas dua saham, yatu saham A dan saham B. Kedua saham n harus memlk sfat yang berlawan, yatu jka saham A nak maka saham B harus turun. b)terdversfkas Pembentukan portofolo sebaknya memang terdversfkas secara luas kalau hendak memenuh syarat portofolo yang deal. Kadahnya, semakn tedversfkas, semakn bak karena semakn rendah rsko yang kta hadap. c)teralokas Pembagan dana nvestas masng-masng tulah yang dmaksud alokas asset. Perhatkan, bagamana kta bsa menemukan bahwa rsko terendah yang kta hadap adalah ketka kta mengalokaskan asset kta masng-masng? In bsa dketahu dengan cara melakukan coba-coba (tral and error). Teknk Analss Data Teknk analss data yang dperoleh penuls adalah model ndeks tunggal. Rumusrumus yang dgunakan dalam analss data tersebut dambl dar( Jogyanto 00: 9). Menghtung tngkat keuntungan masng-masng saham (R t) Notas : R t = tngkat keuntungan saham P t = harga saham ndvdu akhr perode P t- = harga saham ndvdu awal perode D t = devden saham yang dterma pada saham. Menghtung koefsen dan dan n n XY X X X Y

9 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Y Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 9 X n Notas : I = Beta saham = Alpha saham n = jumlah perode X = ndeks keuntungan pasar Y = tngkat keuntungan saham. Menghtung return pasar untuk waktu ke-t Rm,t = IHSGt HSGt- IHSGt-z Notas : Rm,t = keuntungan Pasar pada perode t IHSGt = IHSG (composte ndex) saham pada waktu t IHSGt- = IHSG (composte ndex) saham pada waktu t-. Menghtung return ekspektasan (E(R)) E(R) = +. E(RM) Notas: E(R) = tngkat keuntungan ekspektas saham = Alpha saham = Beta saham E(RM) = tngkat keuntungan ekspektas dar ndeks pasar. Menghtung tngkat rsko pasar ( m) = m Notas : [Rmn -E(Rm) ] dar keuntungan pasar = varan m Rm = keuntungan pasar E(Rm) = tngkat keuntungan ekspekstas dar ndeks pasar. 6. Menghtung nla kesalahan resdu untuk tap-tap perode RA = A + A RM + ea dan besar kesalahan resdu adalah: ea = RA - A - A RM e (e= 0) nnotas : RA = keuntungan saham = Alpha saham A = Beta Saham A RM = keuntungan ndeks saham ea = kesalahan resdu 7. Menghtung varan return sekurtas = m + e Notas: = varan dar keuntungan saham = Beta saham = varan dar keuntungan pasar m = varan dar kesalahan resdu sekurtas ke- yang juga merupakan rsko unk e atau rsko tdak sstemats

10 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 0 8. Menghtung aktva bebas rsko (RBR) RBR= Notas: RBR = keuntungan aktva bebas rsko 9. Menghtung Excess Return to Beta (ERB) E(R) - RBR ERB = β Notas: ERB= excess return to beta sekurtas ke- E(R)= keuntungan ekpektas berdasarkan model ndeks tunggal untuk sekurtas ke- RBR = keuntungan aktva bebas rsko = Beta sekurtas ke- 0. Menghtung ttk batas (cut-off pont) menghtung nla A dan B untuk masng-masng sekurtas ke- sebaga berkut: A [ E ( R ) RBR ] j e B e m Aj j C m Bj j Dengan mensubstuskan nal Aj dan Bj maka rumus Cᵢ menjad: m E ( R ) ( RBR ). ej j m j ej Notas : A = penentu nla cut-off pont rate saham A B = penentu nla cut-off pont saham B C = ttk pembatas E(R) = tngkat keuntungan yang dharapkan dar saham = Beta saham RBR = keuntungan aktva bebas rsko e= varan dar kesalahan resdu sekurtas ke- yang jugamerupakan rsko unk atau rsko tdak sstemats.

11 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray m = varan dar keuntungan pasar. Propors Masng-masng Saham Z e (ERB-C*) Z j Notas: W = Propors sekurtas ke- n = jumlah sekurtas dportofolo optmal = Beta saham C* = nla cut-off pont yang merupakan nla C. Menghtung Beta Portofolo n Notas : P W P = Beta Portofolo = Beta ndvdual sekurtas ke- W = propors sekurtas ke-. Menghtung Alpha Portofolo n Notas : P W P = Alpha Portofolo.. = Alpha ndvdual sekurtas ke- W = propors sekurtas ke-. Menghtung return ekspekstas portofolo E(R p) = p + p. E(R M) Notas: E(R ) = tngkat keuntungan ekspektas dar portofolo = Alpha portofolo = Beta portofolo E(R M) = tngkat keuntungan ekspektas dar ndeks pasar. Menghtung rsko potofolo P Notas: P M P = rsko portofolo P = Beta saham ke- ( n W m = varan dar keuntungan pasar W = propors saham ke- e )

12 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray e = varan dar kesalahan resdu sekurtas ke- yang juga merupakan atau rsko tdak sstemats. rskounk ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tabel Hasl Perhtungan Tngkat Keuntungan Masng-masng Saham (R t) BULAN Rt ADHI WIKA PTPP PGAS Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Menghtung koefsen dan Tabel Data analss korelas sederhana dengan rumus pearson No Nama Perusahaan X Y X * Y XY X X ADHI WIKA PTPP

13 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray PGAS Dengan cara yang sama hasl perhtungan selanjutnya dapat dlhat pada tabel berku: Tabel Hasl Perhtungan Beta dan Alpha saham masng-masng saham No Nama Saham ADHI WIKA PTPP PGAS Beta saham dperlukan untuk mengukur rsko sstematk yang berpengaruh pada saham perusahaan dpasar yang tmbul akbat dampak dar suatu kejadan terbaru (current event). Apabla β =, berart tngkat keuntungan saham berubah secara proporsonal dengan tngkat keuntungan pasar. In menandakan bahwa rsko sstemats saham sama dengan rsko sstemats pasar. Apabla β >, berart tngkat keuntungan saham menngkat lebh besar dbandngkan dengan tngkat keuntungan keseluruhan saham d pasar. In menandakan bahwa rsko sstemats saham lebh besar dbandngkan dengan rsko sstemats pasar, saham jens n serng juga dsebut sebaga saham agresf. Apabla β <, berart tngkat keuntungan saham menngkat lebh kecl dbandngkan dengan tngkat keuntungan keseluruhan saham d pasar. In menandakan bahwa rsko sstemats saham lebh kecl dbandngkan dengan rsko sstemats pasar, saham jens n serng juga dsebut sebaga saham defensf. Dar tabel semua β saham >, tu artnya semua saham sangat berpengaruh terhadap perubahan pasar. Dmana tap perubahan pasar % maka perubahaan keuntungan dar semua sekurtas searah dengan perubahaan pasar, dketahu PT ADHI sebesar 8,97% PT WIKA 8,69%, PT PP 8,678%, PT 8,70%, PT PGAS 8,668.

14 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray Menghtung return pasar untuk waktu ke-t Tabel Hasl Perhtungan Indeks Keuntungan Pasar Perode ke t (R mt) Bulan Tahun 0 IHSG Rmt Des- Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober Nopember Desember.8,99.9,69.98,.,.80,7.8,8.9,8.,.060,.6,6.0,9.76,.6,69-0,0 0,00 0,0 0,0-0,08 0,00 0,07-0,098 0,098 0,006-0,070 0,009 Jumlah R m 0,00 Rata-rata/E(R m) 0,008 Pada perhtungan ndeks keuntungan pasar d peroleh E (R mt) sebesar 0,008 merupakan rata-rata dar R mt. = 0, + 8,97 0,008 Menghtung return ekspektasan (E(R )) Tabel Hasl Perhtungan Return Ekpekstas Masng-masng Saham (E(R )) NO Nama Saham E (R m) E (R) ADHI WIKA PTPP PGAS Saham yang nla E (R ) lebh besar dar nla E (R m) maka saham tersebut akan memeberkan keuntungan bag pemegang sahamnya. Dketahu E (R ) lebh besar dar nla E

15 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray (R m) semua sekurtas dalam peneltan n, sudah past jawabannya adalah semua sekurtas datas menguntungkan. Menghtung tngkat rsko pasar ( m) Tabel 6 Data analss korelas sederhana dengan rumus pearson Bulan R m E (R m) R m-e(r m) R m-e(r m) Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober November Desember Menghtung nla kesalahan resdu untuk tap-tap perode Tabel 7 Hasl Perhtungan e Tap-tap Perode Perusahaan Bulan ADHI WIKA PTPP

16 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 6 Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober Nopember Desember Tabel 8 Hasl Perhtungan e Masng-masng Saham No. Nama Prusahaan e ADHI WIKA PTPP PGAS Menghtung varan return sekurtas ( ) Tabel 9 Hasl Perhtungan Masng-masng Saham NO Nama Saham GIAA PGAS ANTM TINS Menghtung aktva bebas rsko (R BR) Tabel 0 Hasl Perhtungan Retrun Bebas Rsko (R BR) Perode Tahun 0

17 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 7 BULAN Tahun 0 Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah 69. Rata-rata.7708 R BR Dalam hal n aktva bebas rsko yang dgunakan sertfkat Bank Indonesa (SBI) antara bulan januar sampa dengan Desember tahun 0. Dar hasl perhtungan datas dperoleh keuntungan bebas rskonya sebesar 0,077. Hasl dar perhtungan R BR n dgunakan untuk menghtung Excess Return to Beta (ERB). Menghtung Excess Return to Beta (ERB) Perhtungan untuk menentukan portofolo optmal akan menjad lebh mudah apabla ddasarkan pada satu angka yatu raso antara Excess Return to Beta (ERB). Angka n menunjukan apakah suatu sekurtas dapat dmasukan kedalam portofolo optmal atau tdak. Raso ERB n juga menunjukan hubungan antara dua faktor penentu nvestas, yatu keuntungan dan rsko. Portofolo oprtmal akan bers dengan aktva-aktva yang mempunya nla raso ERB yang tngg. Sedangkan raso yang rendah tdak termasuk dalam portofolo optmal. Tabel Hasl Perhtungan Excess Return To Beta NO Nama Saham E (R ) R BR ERB ADHI WIKA PTPP PGAS Dar hasl perhtungan pada tabel datas dapat dpastkan bahwa nla ERB semua sekurtas postf. Dketahu nla tertngg ERB secara urut adalah PT ADHI 0,09, PT WIKA 0,6, PT PGAS 0,0, PT PP 0,8, PT 0,0.

18 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 8 Menghtung ttk batas (cut-off pont) menghtung nla A dan B untuk masng-masng sekurtas ke-

19 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 9 Tabel Hasl Perhtungan Nla A, B, dan C NO Nama Saham E (R) R BR e ERB A B A j j B C ADHI WIKA PTPP PGAS Tabel Data Menentukan Saham Plhan NO Nama Saham ERB C ADHI WIKA PTPP PGAS

20 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray 0 Tabel Saham Plhan Portofolo (ERB>C*) NO Nama Saham ERB C ADHI WIKA PGAS PTPP Cut-off pont (C*) Saham yang membentuk portofolo optmal adalah dmana saham yang nla ERB lebh besar dar pada C-nya. Sebalknya saham yang nla ERB-nya lebh kecl dar pada C-nya tdak termasuk dalam portofolo optmal. Nla C n untuk menentukan nla cut-off pont atau C*. perhtungan nla C dsajkan pada tabel.dapat dlhat pada tabel semua sekurtas adalah saham plhan dan nla C* adalah 0,0089 yatu saham PT Adh Karya (ADHI) Tbk. Propors Masng-masng Saham Setelah saham dperoleh yang membentuk potofolo saham plhan, langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya propors dar masng-masng saham yang membentuk portofolo saham plhan. Tabel Hasl Perhtungan Propos Investas Masng-Masng Saham No Nama Saham e ERB Z W W (%) W j ADHI WIKA PGAS PTPP Total Dar tabel nvestor yang ngn mengnvestaskan dananya dapat melhat jumlah propors masng-masng saham dalam protofolo saham plhan yang dketahu PT ADHI sebesar 9,6%, PT WIKA 6,%, PT PGAS,90%, PT PP 8,68%, 9,%.

21 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray Menghtung return ekspekstas portofolo No Nama Saham B j ADHI WIKA PGAS PTPP Tabel 6 Hasl Perhtungan Ekspektas Return Portofolo p p E(R m) E (R p) Total Dar hasl perhtungan E (R p) masng-masng sekurtas saham plhan dketahu bahwa besar nla ekspektas retrun yagn dharapkan dar semua sekurtas dalam portofolo saham plhan adalah 0,60. Menghtung rsko potofolo Tabel 7 Hasl Perhtungan Rsko Portofolo NO Nama Saham p m B j ADHI WIKA PGAS PTPP e p TOTAL Rsko portofolo semua sekurtas saham plhan adalah 0,006, dan n menunjukan bahwa rsko portofolo lebh kecl dar pada rsko saham ndvdu. Dan n bag nvestor untuk bernvestas pada sekurtas-sekurtas yang telah telah membentuk portofolo saham plhan. Pembahasan Berdasarkan analsa data yang telah dlakukan, maka peneltan n mendapatkan hasl sebaga berkut. Dar semua sekurtas yang djadkan sampel semua sekurtas menjad portofolo saham plhan, karena dar hasl perhtungan nla ERB semua sekurtas lebh besar dar pada nla C-nya. Dan besar propors untuk nvestas tap-tap saham tdak dpengaruh oleh nla beta saham ndvdu dan nla ERB. Dar perhtungan ekspekstas return portofolo dan rsko portofolo nvestor dapat bervestas ke semua sekurtas dar saham plhan pada portofolo dalam peneltan n, karena total ekspekstas return portofolo (0.60) lebh besar dar pada total rsko portofolo (0.006).

22 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray SIMPULAN DAN SARAN Smpulan Berdasarkan hasl peneltan, hasl analss, dan pembahasan yang telah dtemukan sebelumnya maka dambl smpulan sebaga berkut:. Untuk menentukan saham-saham plhan kedalam portofolo dengan model ndeks tunggal, menghtung berbaga macam varabel dalam rumus yang sudah dsajkan, anatara lan: return masng-masng saham, beta dan alpha saham,dan seterusnya. Setelah dhtung secara urut dalam rumus tersebut adapun menentukan saham plhan dengan cara membandngkan nla ERB tap sekurtas dengan nla C-nya, jka nla ERB lebh besar dar nla C-nya maka sekurtas tersebut termasuk saham plhan, selanjutnya menghtung nla C* (cut-off pont) dmana nla C* merupakan nla C yang memlk nla ERB terakhr kal mash lebh besar dar nla C. Langkah selanjutnya adalahmenghtung propors dana masng-masng saham plhan dalam portofolo optmal, dan terakhr menghtung ekspekstas return portofolo dan rsko portofolo.. Dar hasl semua perhtungan rumus-rumus dan analsa dengan model ndeks tunggal, dketahu semua sekurtas dalam portofolo adalah saham plhan, sepert yang sudah dsebutkan nla ERB semua saham sekurtas lebh besar dar nla C-nya. Saran Saran merupakan sumbangan pemkran dar penuls mengena hasl pembahasan. Berdasarkan hasl peneltan yang ada, maka saran-saran yang dapat penuls berkan adalah sebaga berkut:. Untuk bernvestas dpasar modal dengan dana yang cukup banyak, datas Rp atau lebh, alangkah lebh bak para calon nvestor melakukan dversfkas, palng sederhana dengan model ndeks tunggal, dsampng tu nvestor harus mengetahu poss calon perusahaan yang akan dnvestaskan, msalnya laporan keuangan, dan stuas fundamental dar nternal maupun eksternal yang relevan.. Untuk mengnvestas dana yang tdak sedkt, sebaknya nvestor mempertmbangkan propors nvestas saham-saham plhan yang telah dhtung.. Investor dharapkan terus mengkut perkembangan dar sekurtas-sekurtas yang dplh untuk bernvestas karena tdak selamanya saham sekurtas-sekurtas tersebut optmal.. Kepada penelt yang hendak melakukan peneltan yang menyerupa peneltan n, hendak melakukan pula telaah dengan menyertakan krtera lebh dar tga perusahaan sampel sehngga haslnya akan dapat lebh doptmalkan pada alternatf saham dalam portofolo.

23 Jurnal Ilmu dan Rset Manajemen Volume, Nomor 8, Agustus 0 Analss Model Indeks Tunggal...-Farand, Ray DAFTAR PUSTAKA Jogyanto,00. Teor Portofolo dan Analss Investas, Yogyakarta : BPFE.,00. Teor Portofolo dan Analss Investas, Eds ketujuh, Yogyakarta: BPFE. Klnk Go Publc dan Investas, 997. Kuncoro, M, 0. Metode Rset Untuk Bsns & Ekonom, Eds Keempat,Jakarta, Erlangga. Rutn, 0. Analss Pembentukan Portofolo Dengan Model Indeks Tunggal Sebaga Dasar Pertmbangan Investas Saham, Skrps Manajemen STIESIA Surabaya Sunaryah,00. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.,0. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Eds, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Wdoatmodjo, S, 009. Pasar Modal Indonesa: Pengantar dan Stud Kasus, Bogor, Ghala Indonesa. Wjaya, Y,0. Analss Portofolo Dengan Model Indeks Tunggal Untuk Memlh Saham-Saham Sebaga Pertmbangan Investas Pada Perusahaan Yang Go Publc d BEI Tahun 00, Skrps Manajemen STIESIA Surabaya

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA Suramaya Suc Kewal Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Mus Palembang suramayasuc@yahoo.com Abstrak: Pembentukan Portofolo Optmal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai 67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Nama Rumpun Ilmu : 56 / Akuntans PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MENENTUKAN EXPECTED RETURN OPTIMAL DAN RISIKO MINIMAL PADA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL Calyptra: Jurnal Ilmah Mahasswa Unverstas Surabaya Vol.3 No.1 (014) OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL INTISARI Yulant Panjaya Manajemen

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 010-NOVEMBER 011 Lulu Ul Jannah Fakultas Ekonom Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK OTIMAL ORTFOLIO ANALYSIS ASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK Key words: stock portfolo. Septyarn, Drs. Tjahjo Dwnurt, MM. Undergraduate rogram, Faculty of Economy, 009 Gunadarma Unversty http://www.gunadarma.ac.d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) AALISIS ODEL IDEKS TUGGAL POTOFOLIO SAHA PADA PEUSAHAA AUFAKTU IDOESIA YAG TEDAFTA DI BUSA EFEK IDOESIA (BEI) Apryan Wdya Turangga luphyaya@ymal.com Dnnul Alfan Akbar dnnul_alfan_akbar@yahoo.com Jurusan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z Jurnal Manajemen, Vol.1, o., Me 013 POTOFOLIO DEGA MEGGUAKA MODEL IDEKS TUGGAL DA METODE Z Oleh: Werner. Murhad Unverstas Surabaya Abstract: Ths study amed to establsh the optmal portfolo usng a sngle

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN: Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 ISSN: 1411-6227 Pengaruh Indkator Raso Keuangan Perusahaan Prce Earnng Rato (PER) dan Prce to Book Value (PBV) terhadap Return Portfolo Saham

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Landasan Peneltan Terdahulu Tabel.1 Tabel Penelt Terdahulu PENELITI JUDUL ALAT ANALISIS HASIL Rosta (008) Analss Portofolo Saham Melalu Model Indeks Tunggal sebaga Penlaan Expected

Lebih terperinci

Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENEAPAN METODE CAPITAL ASSET PICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN (Stud pada Perusahaan Industr Barang Konsums yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode 2011-2013) Fauz Ad

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar. http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

Lebih terperinci

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-150 1 Analss Portofolo yang Optmal pada Indeks Kompas100 d Bursa Efek Indonesa Yuvta Sar Harun *1, Ervta Saftr, Trsnad Wjaya 3 Jurusan Manajemen, STIE MDP,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19 Paramtasar, Mulyono Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal 19 Analss Portofolo Untuk Menentukan Expected Return Optmal dan Rsko Mnmal pada Saham Perusahaan Telekomunkas yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL)

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL) MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL) 1. Konse Dasar Sngle Index Model. Forula SIM untuk Sekurtas 3. SIM untuk Sekurtas Tunggal 4. SIM untuk Portofolo 5. Portofolo Otal Berdasarkan SIM Munya Alteza

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci