BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemlk kertas adalah pemlk perusahaan yang menerbtkan surat berharga tersebut. Menerbtkan saham merupakan salah satu plhan perusahaan ketka memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pendapat lan dkemukakan oleh Sjahral (2009:22) bahwa saham adalah surat berharga yang dkeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang basa dsebut Emten. Saham menyatakan bahwa pemlk perusahaan tersebut juga pemlk sebagan dar perusahaan tu. Dengan demkan kalau seorang nvestor membel saham, maka da juga menjad pemlk/pemegang saham perusahaan. Saham basa yatu hak atas perseroan yang menanggung rsko terbatas bla terjad kerugan dan menerma manfaat bla terjad keuntungan. Saham n tdak djamn akan menerma dvden atau pembagan aset bla perusahaan dlkudas.

2 Menurut Jogyanto (2003:67) terdapat dua jens saham, yatu: 1. Saham Preferen Saham preferen merupakan saham yang mempunya sfat gabungan antara oblgas dan saham basa. Sepert saham basa, dalam hal lkudas, klam pemegang saham preferen dbawah klam pemegang oblgas. Dbandngkan dengan saham basa, saham preferen mempunya beberapa hak, yatu hak atas dvden tetap dan hak pembayaran terlebh dahulu jka terjad lkudas. Akan tetap saham preferen umumnya tdak mempunya hak veto sepert yang dmlk oleh saham basa. 2. Saham Basa Jka perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka basanya dalam bentuk saham basa (common stock). Pemegang saham adalah pemlk dar perusahaan yang mewaklkan kepada manajemen untuk menjalankan operas perusahaan Return Saham Return saham merupakan hasl atau keuntungan yang dperoleh pemegang saham sebaga hasl dar nvestasnya. Return saham menurut Jogyanto (2008:195) dbag menjad dua, yatu: 1. Return Realsas Return realsas (realzed return) merupakan return yang telah terjad. Return realsas dhtung berdasarkan data hstors. Return realsas pentng karena dgunakan sebaga salah satu pengukur knerja dar perusahaan. Return hstor n juga berguna sebaga dasar penentu return ekspetas (expected return) dan rsko d masa mendatang. 2. Return Ekspetas Return ekspetas (expected return) merupakan return yang dharapkan akan dperoleh oleh nvestor d masa mendatang. Berbeda dengan return realsas yang sfatnya sudah terjad, return ekspetas sfatnya belum terjad Menurut Tandelln (2010 : 102), sumber-sumber dar return nvestas terdr dar dua komponen utama, yatu:

3 1. Yeld merupakan komponen return yang mencermnkan alran kas atau pendapatan yang dperoleh secara perodk dar suatu nvestas. 2. Captal gan (loss) merupakan kenakan (penurunan) harga dar suatu surat berharga (bsa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bas memberkan keuntungan (kerugan) para nvestor. Dengan kata lan captal gan (loss) adalah selsh harga bel dan harga jual. Return yang dgunakan dalam peneltan n adalah return realsas (realzed return) yang merupakan captal gan/captal loss yatu selsh antara harga saham perode saat n (P,t) dengan harga saham pada perode sebelumnya (P,t 1). Rumus untuk menghtung return saham adalah: P,t P,t 1 R,t = P,t 1 Keterangan : R,t = Return Saham I pada Tahun t P,t = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t P,t 1 = Harga Penutupan Saham pada Tahun t 1 Return saham dhtung dengan cara mengurangkan harga saham dalam waktu tertentu dengan harga saham dengan perode sebelumnya. Jka harga nvestas sekarang (P,t ) lebh tngg dar harga nvestas perode yang lalu (P,t 1) maka yang terjad adalah keuntungan modal (captal gan), dan sebalknya jka terjad kerugan maka kerugan modal (captal loss) Knerja Keuangan Menurut Fahm (2011:2) Knerja Keuangan adalah suatu analss yang dlakukan untuk melhat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan secara bak dan benar. Menurut Munawr (2007:31)

4 dalam menganalsa dan menelt poss keuangan dan potens atau kemajuankemajuan perusahaan, faktor yang palng utama adalah sebaga berkut: 1. Lkudtas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuh kewajban keuangannya yang harus segera dpenuh, atau kemampuan perusahaan untuk memenuh kewajban kewajban keuangan pada saat dtagh. 2. Solvabltas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuh kewajban keuangannya apabla perusahaan tersebut dlkudaskan, bak kewajban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Rentabltas atau Proftabltas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba selama perode tertentu. 4. Stabltas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabl, yang dukur dengan mempertmbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban buangan atas hutangnya dan akhrnya membayar kembal hutanghutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar dvden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalam hambatannya atau krss keuangan Analss Laporan Keuangan

5 Analss Laporan Keuangan terdr dar dua kata, Analsa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertan kata n maka dapat djelaskan dar art masng-masng kata. Kata analsa berart memecahkan atau mengurakan sesuatu unt menjad berbaga unt terkecl. Laporan keuangan terdr dar Neraca, Laba/Rug, dan Arus Kas (Dana). Menurut Harahap (2011:190) jka dua pengertan n dgabungkan maka analsa laporan keuangan berart: Mengurakan pos-pos laporan keuangan menjad unt nformas yang lebh kecl dan melhat hubungannya yang bersfat sgnfkan atau yang mempunya makna antara satu dengan yang lan bak antara data kuanttatf maupun data nonkuanttatf dengan tujuan untuk mengetahu konds keuangan lebh dalam yang sangat pentng dalam proses menghaslkan keputusan yang tepat. Analss laporan keuangan dlakukan untuk menambah nformas yang tercantum dalam suatu laporan keuangan. Menurut S.S. Harahap (2004; ) secara lengkap kegunaan analss laporan keuangan dapat dkemukakan sebaga berkut: 1. Dapat memberkan nformas yang lebh luas, lebh dalam darpada yang terdapat dar laporan keuangan basa. 2. Dapat menggal nformas yang tdak tampak secara kasat mata dar suatu laporan keuangan atau yang berada d balk laporan keuangan. 3. Dapat mengetahu kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat memberkan nformas yang dngnkan oleh para pengambl keputusan. 5. Dapat menla prestas perusahaan. 6. Dapat menla konds keuangan masa lalu dan masa sekarang dar aspek tertentu, yatu: poss keuangan (aset, neraca dan modal), hasl usaha perusahaan (hasl dan baya), lkudtas, solvabltas, aktvtas dan rentabltas atau proftabltas. 7. Menla perkembangan dar waktu ke waktu. 8. Dapat menentukan perngkat perusahaan menurut krtera tertentu yang sudah dkenal dalam duna bsns.

6 9. Dapat membandngkan stuas perusahaan dengan perusahaan lan dengan perode sebelumnya. 10. Dapat memaham stuas dan konds keuangan yang dalam perusahaan, bak poss keuangan, hasl usaha dan sebaganya. 11. Dapat juga mempredks potens apa yang mungkn dalam perusahaan d masa yang akan datang. Laporan keuangan perusahaan sangat dperlukan kepada banyak phak. Phak-phak yang membutuhkan yatu pemlk perusahaan, manajemen perusahaan, nvestor, kredtor atau banker, pemerntahan dan regulator, anals, akadems, serta pusat data bsns. Laporan keuangan dperlukan bag pemlk perusahaan yatu untuk menla prestas, mengetahu hasl dvden yang dterma, dan sebaga dasar untuk mempertmbangkan untuk menambah atau mengurang nvestas. Untuk phak manajemen, kegunaan laporan keuangan adalah sebaga alat pertanggungjawaban pengelolaan kepada pemlk, mengukur tngkat baya dar setap kegatan perusahaan, dan menjad pertmbangan dalam menentukan perlu tdaknya dambl kebjakan baru. Laporan keuangan bag nvestor berguna untuk menla konds keuangan perusahaan, dan kemungknan menanamkan nvestas ataupun dvestas dar perusahaan. Laporan keuangan bag kredtur adalah untuk menla konds keuangan perusahaan apakah kualtas jamnan kredt/nvestas mampu menopang kredt yang dberkan. Laporan keuangan bag pemerntah adalah untuk menetapkan jumlah pajak dan sebaga dasar dalam penetapanpenetapan kebjakan yang baru. Kegunaan laporan keuangan bag anals, akadems, serta pusat data bsns adalah sebaga sumber nformas prmer yang akan dolah sehngga menghaslkan nformas yang berrmanfaat bag phak-phak yang berkatan.

7 2.1.5 Analss Raso Keuangan Ketka mengadakan nterpretas dan analsa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalsa memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang serng dgunakan dalam analsa adalah raso. Raso sebenarnya hanyalah alat yang dnyatakan dalam artmatcal terms yang dapat dgunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Analss raso merupakan bentuk atau cara umum yang dgunakan dalam analss laporan keuangan dengan kata lan dantara alat-alat analss yang selalu dgunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan d bdang keuangan adalah analss raso keuangan (Fnancal Rato Analyss). Menurut Van Horne (2005:202) raso keuangan (fnancal rato) ddefnskan sebaga: Sebuah ndeks yang menghubungkan dua angka akuntans dan ddapat dengan membag satu angka dengan angka lannya. Dalam mengevaluas konds keuangan perusahaan dan knerjanya, analss keuangan perlu melakukan pemerksaan atas berbaga aspek kesehatan keuangan perusahaan.dengan menggunakan alat analss laporan keuangan, terutama bag pemlk usaha dan manajemen, dapat dketahu berbaga hal yang berkatan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan. Alat yang serng dgunakan selama pemerksaan adalah raso keuangan. Analss raso keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebaga dasar penlaannya. Meskpun ddasarkan pada data dan konds masa lalu, analss raso keuangan dmaksudkan untuk menla rsko

8 dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lan dalam laporan keuangan yang tampak dalam raso-raso keuangan dapat memberkan kesmpulan yang berart Faktor-faktor yang Mempengaruh Return Saham Dalam menentukan return saham, terdapat dua cara yatu analss teknkal dan analss fundamental. Menurut Rahardjo ( ) analss teknkal adalah suatu metodolog peramalan fluktuas harga saham yang datanya dambl dar data perdagangan saham yang terjad d pasar saham (bursa efek). Jens data bsa berbentuk nformas harga saham, jumlah volume dan nla transaks perdagangan, harga tertngg dan terendah pada perdagangan setap har, atau berbaga nformas lan yang terkat dengan transaks saham yang terwujud dalam bentuk tren harga saham, bsa dalam bentuk grafk atau sejensnya. Analsa fundamental lebh menekankan terhadap sklus ekonom yang mempengaruh pergerakan harga dalam waktu menengah atau jangka panjang Untuk mengukur fundamental ekonom perusahaan dlakukan dengan menggunakan raso-raso keuangan, yang dapat dlakukan dengan beberapa raso keuangan. Setap raso keuangan memlk tujuan, kegunaan, dan art tertentu. Kemudan, setap hasl dar raso yang dukur dnterpretaskan sehngga menjad berart bag pengambl keputusan (Kasmr, 2008:106). Informas yang dperoleh dar konds ntern perusahaan yang dgunakan adalah nformas keuangan berupa nformas akuntans yang terangkum dalam laporan keuangan dan nformas non keuangan berupa

9 nformas non akuntans yang tdak terangkum dalam laporan keuangan. Informas fundamental dan teknkal dapat dgunakan sebaga faktor yang dgunakan nvestor untuk mempredks return saham. Jka prospek perusahaan tersebut sangat kuat dan bak maka return saham perusahaan tersebut dperkrakan dapat menngkat pula Analss Faktor Fundamental Return On Asset (ROA) Menurut Prastowo dan Julanty (2008:91) ROA dgunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan assetnya untuk memperoleh laba. Raso n mengukur tngkat pengembalan nvestas yang telah dlakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aset) yang dmlknya. Dar angka yang dhaslkan dar perhtungan ROA, kta bsa memberkan penlaan terhadap knerja perusahaan berkatan dengan pengolahan aset aset yang dmlk. Semakn tngg nla ROA berart perusahaan telah efsen dalam mencptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua aset yang dmlknya (Salm, 2010:85). Menurut Salm (2010:85) perhtungan ROA drumuskan sebaga berkut: Return On Asset = Laba Bersh Total Aset Debt to Equty Rato (DER) Menurut Rahardjaputra (2009:201) Debt to Equty Rato merupakan raso yang mengukur jumlah hutang atau dana dar luar

10 perusahaan terhadap modal sendr (Shareholder equty). Raso n menunjukan persentase penyedaan dana oleh pemegang saham terhadap pember pnjaman, semakn tngg raso, semakn rendah pendanaan perusahaan yang dsedakan oleh pemegang saham. Menurut Fahm (2012:128) DER merupakan ukuran yang dpaka dalam menganalss laporan keuangan untuk memperlhatkan besarnya jamnan yang terseda untuk kredtor. Sedangkan menurut Salm (2010:86) raso n bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang utang yang dmlknya dengan modal atau ekutas yang ada. Angka yang dhaslkan dar perhtungan DER akan lebh bak jka kurang dar 1 sehngga kta dapat menympulkan secara cepat bahwa perusahaan mampu membayar seluruh utangnya dengan modal yang dmlk. Perhtungan DER menurut Fahm (2012:128) drumuskan sebaga berkut: Debt to Equty Rato = Total Asset Turn Over (TATO) Total Labltas Total Modal Raso n menunjukkan perputaran total aset dukur dar volume penjualan. Dengan kata lan, seberapa jauh kemampuan semua aset mencptakan penjualan. Semakn tngg raso n semakn bak. Perputaran total aset menunjukkan bagamana efektftas perusahaan menggunakan keseluruhan aset untuk mencptakan penjualan dalam katannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tngkat penjualan yang besar dharapkan mendapatkan laba yang besar pula.

11 Nla TATO yang semakn besar menunjukkan nla penjualannya juga semakn besar dan harapan memperoleh laba juga semakn besar pula. Dengan demkan dapat berpengaruh terhadap return saham bag para nvestor. Raso n dapat dhtung dengan menggunakan rumus: Total Asset Turn Over = Penjualan Total Asset Earnng Per Share (EPS) Merupakan laba yang dperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandngkan laba dar berbaga enttas usaha yang berbeda dan untuk membandngkan laba suatu enttas dar waktu ke waktu jka terjad perubahan dalam struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dhtung dan dgunakan oleh para anals keuangan. Perhtungan laba per saham yang mengarah ke masa depan mencoba memberkan nformas mengena laba per saham yang mungkn akan dperoleh d masa datang. Menurut Salm (2010:83) Earnng Per Share (EPS) adalah laba yang dperoleh setap satu lembar saham. Semakn besar EPS sebuah perusahaan, perusahaan tersebut akan mendapat penlaan semakn tngg dalam hal kemampuan mencptakan laba. Menurut Bardwan (2007:443), laba bersh per saham adalah jumlah pendapatan yang dperoleh dalam satu perode untuk tap lembar saham yang beredar, dan akan dpaka oleh pmpnan perusahaan untuk menentukan

12 besarnya dvden yang akan dbagkan. Menurut Fahm (2012:138) EPS atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberan keuntungan yang dberkan kepada pemegang saham dar setap lembar saham yang dmlk. Menurut Darsono dan Ashar (2005:57) Earnng Per Share menggambarkan besarnya pengembalan modal untuk setap saru lembar saham. Menurut Fahm (2012:138) perhtungan EPS dapat drumuskan sebaga berkut: Earnng Per Share = Prce Earnng Rato (PER) Laba Bersh Jumlah Saham Harahap (2006:311) mengatakan bahwa Prce Earnng Rato n menunjukkan perbandngan antara harga saham d pasar atau harga perdana yang dtawarkan dbandngkan dengan pendapatan yang dterma. Tngkat pendapatan perusahaan yang tercermn dar EPS (Earnng Per Share) berhubungan erat dengan penngkatan harga saham. Sedangkan menurut Salm (2010:84) angka PER ddapatkan dengan cara membag harga saham yang dperdagangkan dpasar dengan EPS. Semakn kecl angka PER, hal tu akan semakn bak. Untuk mengambl sebuah keputusan berdasarkan PER harus membandngkan PER dar saham saham sejens dalam satu sektor. Bag para nvestor semakn tngg Prce Earnng Rato maka pertumbuhan laba yang dharapkan juga akan mengalam kenakan. Dengan begtu PER adalah perbandngan antara market prce per share

13 (harga pasar per lembar saham) dengan earnne per share (laba per lembar saham) Perhtungan PER menurut Salm (2010:84) dapat drumuskan sebaga berkut: Prce Earnng Rato = Harga Saham d Pasar Earnng Per Share Current Rato (CR) Current Rato adalah membandngkan antara total aset lancar dengan kewajban lancar (current assets/current labltes). Tersedanya sumber kas untuk memenuh kewajban tersebut berasal dar kas atau konvers kas dar aset lancar. Selan tu, Current Rato basanya dgunakan sebaga alat untuk mengukur keadaan lkudtas suatu perusahaan, petunjuk untuk dapat mengetahu dan menduga sampa manakah kranya perusahaan, apabla memberkan kredt berjangka pendek kepada nasabah dapat merasa aman atau tdak. Rumus untuk menghtung Current Rato adalah sebaga berkut: Current Rato = Aset Lancar Hutang Lancar X 100% Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pengaruh ROA Terhadap Return Saham Return On Asset (ROA) merupakan salah satu raso yang serng dgunakan dalam menla knerja suatu perusahaan. ROA dgunakan untuk mengukur efektftas perusahaan dalam menghaslkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dmlknya. ROA yang semakn menngkat menunjukkan knerja perusahaan yang semakn bak dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dar

14 dvden yang semakn menngkat. Hal n dapat dbuktkan dengan besarnya laba yang dhaslkan suatu perusahaan. Apabla laba yang dhaslkan suatu perusahaan tngg, maka harga saham juga akan menngkat, demkan pula return saham juga akan menngkat pada akhrnya Pengaruh DER Terhadap Return Saham Debt to Equty Rato (DER) mencermnkan kemampuan perusahaan dalam memenuh seluruh kewajbannya yang dtunjukkan oleh beberapa bagan dar modal sendr yang dgunakan untuk membayar hutang. Perusahaan dengan DER yang rendah akan mempunya rsko kerugan yang lebh kecl ketka keadaan ekonom merosot, namun ketka konds ekonom membak, kesempatan memperoleh laba rendah. DER yang terlalu tngg akan mengurang keuntungan Pengaruh TATO Terhadap Return Saham Total Asset Turn Over (TATO) menurut Harahap (2011:309) merupakan raso yang menunjukkan sejauh mana kemampuan aset mencptakan penjualan. Apabla penjualan suatu perusahaan tngg atau mengalam penngkatan, maka perusahaan juga mengharapkan tngkat pengembalan yang tngg pula. Nla TATO yang semakn besar menunjukkan bahwa penjualan menngkat. Dengan demkan harapan untuk memperoleh laba juga dharapkan akan mengalam penngkatan. Jka nla penjualan dan laba yang dperoleh perusahaan menngkat, hal

15 n menunjukkan bahwa perusahaan memlk knerja yang bak. Knerja perusahaan yang semakn bak akan berdampak pada harga saham yang tngg Pengaruh EPS Terhadap Return Saham Earnng Per Share (EPS) merupakan perbandngan antara earnng (dalam hal n laba bersh setelah pajak) dengan jumlah lembar per saham. Menurut Salm (2010:83) Earnng Per Share (EPS) adalah laba yang dperoleh setap satu lembar saham. Semakn besar EPS sebuah perusahaan, perusahaan tersebut akan mendapat penlaan semakn tngg dalam hal kemampuan mencptakan laba dkarenakan tnggnya harga saham perusahaan. Tnggnya harga saham akan menngkatkan return saham yang akan dterma para nvestor Pengaruh PER Terhadap Return Saham Harahap (2006:311) mengatakan bahwa PER menunjukkan perbandngan antara harga saham d pasar atau harga perdana yang dtawarkan dbandngkan dengan pendapat yang dterma. Perusahaan dengan peluang tngkat pertumbuhan tngg basanya mempunya PER yang tngg pula dan hal n menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba d masa mendatang. Semakn besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakn mahal terhadap pendapatan bersh per saham. Jka PER menngkat maka harga saham juga akan semakn besar begtu juga dengan return saham.

16 Pengaruh CR Terhadap Return Saham Current Rato (CR) yang rendah akan menyebabkan terjad penurunan harga pasar dar harga saham yang bersangkutan. CR yang tngg dapat dsebabkan adanya putang yang tdak tertagh dan persedaan yang belum terjual, yang tentunya tdak dapat dgunakan secara cepat untuk membayar hutang. D ss lan perusahaan yang memlk aset lancar yang tngg akan lebh cenderung memlk aset lannya dapat dcarkan sewaktu-waktu tanpa mengalam penurunan nla pasarnya (menjual efek). Perusahaan dengan poss tersebut serng kal terganggu lkudtasnya, sehngga nvestor lebh menyuka untuk membel saham-saham perusahaan dengan nla aset lancar yang tngg dbandngkan perusahaan yang mempunya nla aset lancar yang rendah Tnjauan Peneltan Terdahulu Peneltan n merupakan peneltan replkas dar peneltan yang telah ada sebelumnya. Perbedaan peneltan n dengan peneltan sebelumnya antara lan terletak pada perode waktu data yang dgunakan, defns operasonal peneltan dan objek peneltan. Berkut adalah beberapa peneltan terdahulu yang dapat mendukung peneltan n.

17 Tabel 2.1 Tnjauan Peneltan Terdahulu No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan 1 Chandra (2014) Analss Pengaruh ROA, ROE, DAN TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Mnuman Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Varabel Independen: ROA, ROE, dan TATO Varabel Dependen : Return Saham Hasl dar peneltan n menunjukkan bahwa secara parsal, pengembalan atas aset (ROA) dan pengembalan atas ekutas (ROE) tdak memlk pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham, sedangkan secara parsal pengembalan atas total aset (TATO) mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Secara smultan ketga varabel mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham pada perusahaan makanan dan mnuman yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa.

18 No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan 2. Thamrn (2012) 3. Sar (2014) Analss Pengaruh Current Rato (CR), dan Debt to Equty Rato (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Pengaruh Knerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industr Barang Konsums Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa (BEI) Tahun Varabel Independen: Current Rato, Debt to Equty Rato Varabel Dependen : Return Saham Varabel ndependen: Earnng Per Share, Debt to Equty Rato, Prce Earnng Rato, Return On Investment, Return On Equty Varabel Dependen : Return Saham Hasl peneltannya menyatakan bahwa varabel Current Rato (CR) dan Debt to Equty Rato (DER) berpengaruh sgnfkan terhadap return saham, bak secara smultan maupun secara parsal serta varabel yang berpengaruh palng domnan terhadap Return Saham adalah Debt to Equty Rato (DER). Hasl peneltan menunjukkan bahwa varabel ndependen EPS, DER, PER, ROI, ROE tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel dependen (Return Saham) secara serempak. Sementara hasl peneltan secara parsal, menunjukkan bahwa hanya varabel DER dan ROI yang berpengaruh sgnfkan terhadap Return Saham. Dengan demkan dapat dambl kesmpulan bahwa

19 No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan Sumber : Hasl Olahan Penelt, 2014 seluruh varabel ndependen yang dtelt tdak dapat dgunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return Saham. Metode analss data yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode kuanttatf dengan pengujan asums klask, serta analss statstk yatu analss regres lnear berganda. Chandra (2014) Chandra, yang menelt Analss Pengaruh ROA, ROE, dan TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industr Makanan Dan Mnuman Yang terdaftar D Bursa Efek Indonesa menunjukkan bahwa hasl peneltan secara parsal pengembalan atas aset (ROA) dan pengembalan atas ekutas (ROE) tdak memlk pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Sedangkan secara parsal pengembalan atas total aset (TATO) mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Secara smultan ketga varabel mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat

20 pengembalan saham pada perusahaan makanan dan mnuman yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa. Thamrn (2012) Thamrn yang menelt Analss Pengaruh Current Rato (CR), dan Debt to Equty Rato Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa dmana hasl peneltannya menyatakan bahwa varabel Current Rato (CR) dan Debt to Equty Rato (DER) berpengaruh sgnfkan terhadap Return Saham, bak secara smultan maupun secara parsal serta varabel yang berpengaruh palng domnan terhadap Return Saham adalah Debt to Equty Rato (DER). Sar (2013) Sar yang menelt Pengaruh Knerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industr Barang Konsums Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa (BEI) Tahun dmana hasl peneltan menunjukkan bahwa varabel ndependen EPS, DER, PER, ROI, ROE tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel dependen (Return saham) secara serempak. Sementara hasl peneltan secara parsal, menunjukkan bahwa hanya varabel DER dan ROI yang berpengaruh sgnfkan terhadap Return saham. Dengan demkan dapat dambl kesmpulan bahwa seluruh varabel ndependen yang dtelt tdak dapat dgunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return saham.

21 2.3 Kerangka Konseptual dan Hpotess Peneltan Kerangka Konseptual Konsep peneltan merupakan dasar pemkran penelt yang kemudan dkomunkaskan kepada orang lan. Penelt perlu merumuskan konsep peneltan dengan bak agar haslnya dapat dmengert oleh orang lan dan memungknkan untk dreplkas atau dekstens oleh penelt lan. Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagamana hubungan suatu teor dengan faktor-faktor yang pentng yang telah dketahu dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara varabel-varabel peneltan, yatu varabel dependen dan varabel ndependen. Kerangka konseptual merupakan sntesa atau ekstrapolas dar tnjauan teor dan peneltan terdahulu yang mencermnkan keterkatan antar varabel yang dtelt dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah peneltan serta merumuskan masalah. Berdasarkan uraan teor dan peneltan terdahulu yang telah dkemukakan sebelumnya, maka dapat dgambarkan kerangka konseptual sebaga berkut :

22 Return On Asset (X 1 ) H 1 Debt to Equty Rato (X 2 ) H 2 Total Asset Turn Over (X 3 ) Earnng Per Share (X 4 ) H 3 H 4 Return Saham (Y) Prce Earnng Rato (X 5 ) H 5 Current Rato (X 6 ) H 6 H 7 Gambar 2.1 Kerangka konseptual Sumber : Hasl Olahan Penelt, 2014 Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlhat bahwa hubungan antara varabel ndependen dan varabel dependen adalah hubungan kausatf (sebab akbat). D mana varabel ndependen yang telah dtentukan yatu Return on Asset (X 1 ), Debt to Equty Rato (X 2 ), Total Asset Turn Over (X 3 ), dan Earnng Per Share (X 4 ), Prce Earnng Rato (X 5 ) dan Current Rato (X 6 ) akan mempengaruh varabel dependen Return Saham (Y) Hpotess peneltan Hpotess menurut Erlna (2008:49) menyatakan hubungan yang dduga secara logs antara dua varabel atau lebh dalam rumusan proposs

23 yang dapat duj secara emprs. Hpotess merupakan dugaan sementara yang harus duj kebenarannya. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat peneltan serta kerangka konseptual yang telah durakan maka dapat drumuskan hpotess peneltan sebaga berkut: 1. ROA, DER, TATO, EPS, PER, dan CR secara parsal berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan otomotf yang terdaftar d BEI 2. ROA, DER, TATO, EPS, PER, dan CR secara smultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan otomotf yang terdaftar d BEI

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR Dajukan Sebaga Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahl Madya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai 67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET

PENGARUH RETURN ON ASSET PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Oleh : I Wayan Wardita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di 1 BAD PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan nformas yang akurat, relevan dan dan up to date dbutuhkan oleh nvestor dalam menentukan apakah akan melakukan transaks jual bel efek d pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil .1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE 3-3578/ISSN PRINTED 3-1850 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA CARISSA BELLA YONATAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci