Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya
|
|
- Yanti Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes Selatan terhadap telur dan susu adalah membentuk kurva log lner dengan elaststasnya lebh besar dar 1. Hal n menunjukkan konsums telur dan susu tersebut merupakan komodt barang mewah dar berbaga komodt yang dkonsums masyarakat Sulawes Selatan. Kata Kunc: Model kurva, elaststas. 1. Pendahuluan Sejalan dengan berlakunya sstem Otonom Daerah, maka dperlukan kesapan dan penngkatan sumberdaya manusa (SDM) d Kotamadya maupun d Kabupaten. Pemerntah dtuntut agar lebh proaktf dalam menyedakan SDM yang berkualtas, agar perencanaan pembangunan Daerah dapat menngkat serng adanya nformas statstk perekonoman yang berguna, sehngga dapat melakukan analss pasar terutama yang berkatan dengan permntaan akan barang dan jasa, khususnya permntaan akan barang komsums rumah tangga d Sulawes Selatan. Dstrbus barang dan jasa yang dkomsums oleh rumah tangga dpengaruh oleh perlaku (behavor) konsumen sebaga phak yang membutuhkan barang dan jasa. Dalam teor permntaan atas berbaga komodt dpengaruh oleh pendapatan konsumen, harga pasar yang berlaku, dan pola preferens konsumen yang menyangkut kebutuhan cta rasa atau konsums. Hal nlah yang menyebabkan tmbulnya masalah karena terjadnya perubahan pengeluaran atas konsums satu barang tertentu terhadap perubahan tngkat pendapatan/pengeluaran total yang tdak tetap atau tdak menentu. Tap satu tem barang dapat dtentukan nla elaststasnya dan sekalgus dapat menggunakan sebuah model kurva. Model kurva tersebut dapat berupa model lner, model log, model semlog, model hyperbola dan model nvers. Dalam masalah permntaan (demand), konsums (Consumpton), penawaran (Supply) n maka model persamaannya adalah non lner dan kurva model konsums dkenal dengan nama kurva Engel [6]. Kurva yang terplh berdasarkan trend data yang terlhat dapat dlakukan perbandngan terhadap koefsen determnas terkoreks (R -adj) dar masng-masng model, dan berdasarkan dar koefsen determnas n maka tap barang dapat dtentukan elaststasnya. Sehngga dengan adanya nla elaststas barang tertentu maka dapat dklasfkaskan dalam beberapa kategor, yang nantnya akan dapat dgunakan oleh pengamblan keputusan (decson maker) tentang kebjakan dalam pengaturan dstrbus barang. Karena beragamnya barang dan jasa yang bsa djadkan konsums oleh suatu rumah tangga maka peneltan n akan dfokuskan pada konsums telur dan susu dengan pertmbangan bahwa kedua tem n pada umumnya dbutuhkan untuk konsums oleh semua rumah tangga. Untuk tu maka peneltan n bertujuan untuk menganalss model kurva Jurusan Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Hasanuddn, Jl. Pernts Kemerdekaan Km.10, adarangkut05@yahoo.com
2 93 Adawayat Rangkut konsums rumah tangga masyarakat d Provns Sulawes Selatan terhadap telur dan susu, dan melhat tngkat elaststas pengeluaran terhadap kedua tem tersebut.. Landasan Teor Beberapa teor penunjang yang dperlukan antara lan model-model kurva regres, penyeleksan model kurva yang sesua dengan data serta analss elaststas dar suatu barang..1. Seleks Model Kurva Pemetaan Dagram Pencar Pemlhan model kurva dlakukan dengan mengamat dagram pencar (scatter dagram), yatu hmpunan pasangan (x,y) antara pengeluaran perkapta dengan konsums makanan, msalkan (X, Y), =1,, n dengan n sebaga ukuran sampel. Untuk data agregat, pemetaan terhadap dagram dlakukan dengan menentukan (X, Y), =1,, n dmana X dan Y adalah rata-rata pengeluaran konsums makanan telur dan susu pada kelompok pengeluaran perkapta. Ada berbaga bentuk persamaan yang basa dgunakan untuk membentuk kurva Engel, sebagamana yang durakan berkut. Bentuk Persamaan Lner Bentuk lner y = a + b, b 0, adalah berupa kurva gars lurus dengan varas bentuk sepert pada Gambar 1. y=a+b a<0, b>0 y=a+b a>0,b>0 y=a+bx a/b a/b Gambar 1. Bentuk Kurva Lner. Bentuk Persamaan Log Lner Bentuk log lner y = ax b atau ln y = a + b.ln x, b 1, dengan varas bentuk sepert dalam Gambar. a>0,b>0 a>0,b<0 a<0,b>1 Kebutuhan Pokok Kurang dbutuhkan Kebutuhan Mewah
3 94 Adawayat Rangkut (Necessary goods) (Inferor goods) (luxury goods) Gambar. Bentuk Kurva Log Lner. Bentuk Persamaan Semlog Bentuk semlog y = a + b ln x, b 0, x> 0 dan x 1, mempunya varas bentuk kurva sepert pada Gambar 3. a>0,b<0 a>0,b>0 a<0,b<0 a<0,b>0 Kurang dbutuhkan Kebutuhan pokok/mewah Bentuk Persamaan Hperbola Gambar 3. Bentuk Kurva Semlog. Bentuk hperbola y = a + b/x, atau y = a b/x, dengan varas bentuk kurva sepert pada Gambar 4. a<0,b>0 a>0,b>0 a<0,b<0 Kurang dbutuhkan Kebutuhan Pokok Kurang dbutuhkan Gambar 4. Bentuk Kurva Hperbola... Pendugaan Parameter Model Apabla model kurva telah terplh, selanjutnya menduga parameter (koefsen regres). Jka dlakukan pengujan maka dperlukan pendugaan dar parameter tersebut sepert menentukan varans, standar error dan lannya. Oleh karena tu dalam menduga parameter dgunakan nla relatf dar total rata-rata pengeluaran ke- dengan model :
4 95 Adawayat Rangkut x (1) f Selanjutnya perhtungan nla a dan b kuadrat terkecl. pada berbaga bentuk kurva dlakukan dengan metode Model Lner Bentuk umum model lner adalah y a bx e () dengan Jumlah kuadrat ssa adalah y a bx e (3) Dalam menduga parameter untuk data agregat dgunakan penmbang (bobot) yatu x. Jka 1 maka x, jka 0 maka x 0 dan f nla sembarang. Oleh karena tu nla dsubttuskan kedalam persamaan (3) menjad y a bx e (4) Untuk mencar nla mnmum dar ssaan maka persamaan (4) dturunkan dua kal sehngga dperoleh Atau b a a x y x x x y y x x y x x x y b x (7) Jumlah kuadrat total ( Total Sum of Square) adalah JKT y y kuadrat regres (Regreson Sum of Square), JKR b x y ln x y Jumlah kuadrat kesalahan ln (8) JKS = JKT-JKR (9) Ukuran kecocokan model (Goodness of Ft Measure), (5) (6) Jumlah
5 96 Adawayat Rangkut R JKR JKT Dugaan kesalahan varans Uj statstk t JKR (11) N K (10) t x b x Dengan krtera, jka t ht > t tabel dengan α = 0,05 maka koefsen b sangat sgnfkan [4]. (1) Model Log Lner y Ax atau ln y a bln (13) x Persamaan (13) dsebut juga persamaan fungs Cobb Douglas. Pada dasarnya penurunan model n sama dengan model lner, hanya dlakukan transformas varabel x menjad ln x dan y menjad ln y, sehngga nla a dan b dperoleh dengan cara analog [5]. Model Semlog Bentuk umum model semlog y = a + b ln x + (14) Dengan cara yang sama sepert model log lner maka dlakukan transformas x menjad ln x dan y menjad ln y, sehngga nla a dan b dperoleh dengan cara analog [5]. Model Hperbola Bentuk umum model hperbola y = a + b 1/x (15) Dengan cara yang sama sepert model sebelumnya maka dlakukan transformas x menjad 1/x..3. Perhtungan Nla Elaststas Model Elaststas adalah ukuran yang menyatakan raso dar pengeluaran atas konsums satu tem barang tertentu terhadap perubahan tngkat pendapatan atau pengeluaran total. Secara matematka elaststas adalah mengukur persentase perubahan pengeluaran dar satu tem barang sebaga respon terhadap 1% perubahan dar pengeluaran total perkapta. Elaststas permntaan terbag tga yatu elaststas harga terhadap permntaan, elaststas pendapatan terhadap permntaan, dan elaststas slang terhadap permntaan [3].
6 97 Adawayat Rangkut Elaststas Harga Terhadap Permntaan Elaststas harga terhadap permntaan (prce elastcty of demand) adalah suatu ukuran mengena respon perubahan jumlah barang yang dmnta sebaga akbat perubahan harga barang pada waktu tertentu dengan model : e p x y y x (14) dengan x = harga dan y = komodt. Apabla e = 1 dsebut untary elastc, e > 1 dsebut elastc, e = dsebut perfectly elastc, e < 1 dsebut nelastc, dan e = 0 dsebut perfectly nelastc. Elaststas harga terhadap permntaan mencakup tersedanya barang subttus, sfat dar barang tu sendr, banyaknya penggunaan suatu barang dan besarnya pendapatan untuk dalokaskan terhadap suatu barang. Elaststas Pendapatan Terhadap Permntaan Elaststas pendapatan terhadap permntaan (Income elastcty of demand) adalah jumlah persentase perubahan dar jumlah barang yang dmnta terhadap perubahan pendapatan konsumen dengan model : e m x y y x (15) dengan x = ncome dan y komodt. Krtera dar elaststas n menunjukkan apabla Barang mewah (lux), mempunya elaststas lebh besar dar satu ( e 1), barang kebutuhan (normal), mempunya elaststas antara nol dan satu ( 0 e 1), Barang kurang dbutuhkan (nferor), mempunya elaststas negatf ( e 0 ). m m m Elaststas Slang Terhadap Permntaan Elaststas slang terhadap permntaan (cross elastcty of demand) adalah persentase perubahan barang x yang dbel sebaga akbat perubahan pada harga barang y dengan model : e xy x y y x (16) Krtera dar elaststas n menunjukkan apabla barang subttus mempunya barang komplemen mempunya exy negatf dan tdak ada hubungan jka e xy = 0. e xy postf maka
7 98 Adawayat Rangkut Secara rngkas, [] menyatakan bahwa elaststas model lner, log lner, semlog dan hperbola dberkan sepert pada Tabel 1. Tabel 1. Model Kurva dan Elaststasnya. Model Kurva Lner y = a +bx Log Lner ln y = a + b ln x Semlog y = a + b ln x Hperbola y = a + b/x Elaststas bx/(a + bx) b, untuk semua x b/(a + b ln x) -(b/(ax + b)) 3. Metode Peneltan 3.1. Sumber Data Peneltan dlakukan d Kantor Badan Pusat Statstka Makassar pada bulan Agustus Tahun 010. Data yang dperoleh adalah data sekunder yatu data pengeluaran rata-rata perkapta penduduk makassar menurut jens konsums dan golongan pada bulan Agustus Tahun 010 (Rupah). Varabel yang dtelt adalah pengeluaran rata-rata konsums susu dan telur pada masyarakat Sulawes Selatan tahun Model Analss Langkah-langkah yang dlakukan dalam peneltan n adalah : a. Menyeleks model kurva yang sesua berdasarkan trend data. b. Melakukan perhtungan terhadap model kurva yang sesua untuk mendapatkan nla R - adj masng-masng model. c. Menentukan model kurva yang palng cocok berdasarkan nla-nla R -adj yang terbesar. d. Kurva yang terplh kemudan dtentukan elaststas masng-masng kelas. e. Menentukan elaststas rata-rata dar kurva yang terplh. f. Mengklasfkaskan barang kedalam kategor berdasarkan elaststasnya. 4. Hasl dan Pembahasan 4.1. Pengolahan Data Berkut n sebagamana yang dtunjukkan pada Tabel adalah pengeluaran rata-rata perkapta penduduk Sulawes Selatan untuk telur dan susu menurut golongan pada bulan Agustus Tahun 010 [1]. Tabel. Pengeluaran Rata-rata Perkapta Penduduk Sulawes Selatan untuk Telur dan Susu Menurut Golongan pada Bulan Agustus Tahun 010. No Golongan Pengeluaran Total Rata-rata Pengeluaran (x ) Konsums Telur & Susu (y ) Jumlah Penduduk (f) 1 <
8 99 Adawayat Rangkut > Jumlah Sumber :Data dolah (BPS 010). Berkut n dsajkan seleks model berdasarkan kurva lner, log lner, semlog, dan hperbola pada data yang dgunakan. Haslnya dtunjukkan pada gambar berkut. Lner Log Lner y = x R² = y = x R² = Semlog Hperbola y = 848.7x R² = y = -E+08x R² = zz Gambar 5. Hasl Seleks Kurva Model Lner, Log Lner, Semlog, dan Hperbola.
9 100 Adawayat Rangkut Sedangkan hasl analss data dengan menggunakan program Mntab 13 dapat dlhat haslnya dtunjukkan pada Tabel 3 berkut. Tabel 3. Hasl Analss Model Berdasarkan Kurva Lner, Log Lner, Semlog dan Hperbola. Kurva Model Kurva R -adj (%) Elaststas Lner Log Lner Semlog Hperbola y = x ln y = ln x y = ln x y = E+08 1/x ,45 1,67 0,869, Selanjutnya berdasarkan pengamatan trend data dan hasl yang dberkan pada Tabel 3, maka dar keempat gambar d atas menunjukkan plhan model kurva yang sesua untuk konsums telur dan susu (y ) adalah model log lner dan model lner,dengan masng-masng nla R -adj adalah 96,3% dan 96,1%. Hal n menunjukkan bahwa 96,3% keragaman pada rata-rata jumlah pengeluaran rumah tangga dapat dtunjukkan oleh tngkat konsums telur dan susu dar masayarakat yang ada d daerah n berdasarkan model kurva log lner, dan 96,1% berdasarkan model kurva lner. Dapat dkatakan tngkat konsums telur dan susu untuk masyarakat d Sulawes Selatan sangat berpengaruh sgnfkan terhadap rata-rata jumlah pengeluaran, tentunya telur dan susu merupakan barang kebutuhan pokok bag rumah tangga. Dar keempat persamaan d atas maka persamaan regres log lner lebh tepat dpaka dalam menentukan kurva konsums telur dan susu terhadap pengeluaran masyarakat sulawes selatan. Berdasarkan dar Tabel 3 terlhat juga nla dar keempat kurva model tersebut, dmana model lner elaststasnya sebesar 1,45, model log lner elaststasnya sebesar 1,67, model semlog elaststasnya sebesar 0,869, dan model hperbola elaststasnya sebesar, Selanjutnya nla elaststas e m > 1 yang terlhat pada model lner dan log lner menunjukkan konsums telur dan susu merupakan kebutuhan barang mewah dar jens makanan yang dkonsums, sedangkan elaststas 0 < e m < 1 yang dtunjukkan pada model semlog artnya konsums telur dan susu merupakan barang normal (kebutuhan pokok), dan elaststas e m < 0ada pada model hperbola artnya konsums telur dan susu merupakan barang nferor (kurang dbutuhkan). Nla elaststas terbesar terlhat pada model kurva log lner dan lner. 1. Kesmpulan dan Saran Dar hasl pembahasan tulsan n dapat dtark kesmpulan sebaga berkut: 1. Kurva yang terplh dalam menentukan konsums telur dan susu adalah kurva model log lner karena memberkan nla R -adj sebesar 96,3% dan memberkan nla elaststas sebesar 1,67.. Dar R -adj yang terbesar dan elaststas yang besar pula sebagamana pada model log lner maka jens barang telur dan susu termaksud jens barang mewah dar jens makanan yang dkonsums masyarakat Sulawes Selatan.
10 101 Adawayat Rangkut 3. Semakn besar nla R -adj maka nla elaststas juga semakn besar artnya model yang dgunakan sesua untuk data konsums masyarakat yang ada d Provns Sulawes Selatan. Sebaga saran, untuk peneltan selanjutnya dharapkan dapat menganalss model-model kurva berdasarkan varabel-varabel konsums yang lan kemudan menganalss tngkat elaststas harga terhadap permntaan dan elaststas barang komplemen. Daftar Pustaka [1] BPS, 010. Pengeluaran untuk Konsums Penduduk Indonesa per Provns, Buku ke-4. Jakarta. [] Davd L.C., An Introducton to Mathematcal n Economc Dnamc. Polygonal, New Jersey. [3] Koutsoyanns A., Modern Mcroeconomc. The Macmllan Press Ltd., Hongkong. [4] Ronald E.W., Pengantar Statstka Eds ke 3. PT Grameda Pustaka Utama, Jakarta. [5] Soekartaw, 00. Teor Ekonom Produks dengan Pokok Bahasan Analss Cobb Douglas. PT Raja Grapndo Persada. Jakarta. [6] Wesley D.S. dan Grald H., Economes of Resources Agrculture and Food. MC Grew Hll Inc., Sngapore.
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM
ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM Wahyu Dw Lesmono, Ftra Vrgantar, Hagn Wjayant Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciI. PENGANTAR STATISTIKA
1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciRESPON PERMINTAAN DAGING DI PROVINSI RIAU
RESPON PERMINTAAN DAGING DI PROVINSI RIAU ZataAman Harahap, Djam Bakce, Ahmad Rfa Fakultas Pertanan Unverstas Rau Hp: 082166660474; Emal: zata_agb08@yahoo.com Abstract Anmal proten s benefcal for the cells
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciRegresi Linear Sederhana dan Korelasi
Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciPendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik
Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciMETODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR
METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciPeramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting
Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK
REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciPemetaan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Kota Makassar Dengan Penduga Empirical Bayes
Jurnal Matematka, Statstka & Komputas 1 Vol. 4 No. Januar 008 Pemetaan Penyakt Demam Berdarah (DBD) Kota Makassar Dengan Penduga Emprcal Bayes Ansa Abstrak Peneltan n mengkaj penggunaan model Emprcal Bayes
Lebih terperinciMENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak
JURAL MATEMATIKA DA KOMUTER Vol. 6. o., 86-96, Agustus 3, ISS : 4-858 MECERMATI BERBAGAI JEIS ERMASALAHA DALAM ROGRAM LIIER KABUR Mohammad Askn Jurusan Matematka FMIA UES Abstrak Konsep baru tentang hmpunan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS
EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.
Lebih terperinciSELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK
SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinci