------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak

Transkripsi

1 ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak yang diajukan oleh pihak : " PEMOHON ", umur 53 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI ; L A W A N " TERMOHON ", umur 42 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca semua surat dalam berkas perkara ini ; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon; Telah mendengar keterangan saksi-saksi Pemohon dan Termohon ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 22 September 2013 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 21 Oktober 2013 dengan register perkara Nomor.../Pdt.G/2013/PA.Pso, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

2 2 1. Bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah menikah sesuai syariat Islam pada hari Senin tanggal 30 Januari 1995 dan perkawinan tersebut pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tojo, Kabupaten Poso, sekarang Kabupaten Tojo Una-Una, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor.../.../I/1997, tanggal 20 Januari 1997 ; Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon mengambil tempat kediaman di Desa Betaua selama kurang lebih 18 tahun, sampai sekarang sebagai tempat kediaman bersama terakhir, kemudian Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal ; Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang bernama Mohamad Saleh umur 17 tahun dan Fadilah umur 15 tahun anak tersebut dalam asuhan Pemohon ; Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon telah hidup rukun dan harmonis tetapi sejak bulan September 2012 kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan harmonis lagi sering terjadi selisih paham dan percekcokan/pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, sehingga tidak ada lagi kerukunan dan kedamaian dalam rumah tangga yang disebabkan ; Termohon keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan Pemohon ; Termohon selalu mencari aib Pemohon dan menceritakan aib Pemohon pada orang lain ; Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut terjadi pada bulan September 2012 yang akibatnya antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah kurang lebih 1 (satu) tahun yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Termohon ;

3 3 6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah dan karenanya masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternatif terakhir bagi Pemohon untuk menyelesaikan permasalahan Pemohon dengan Termohon ; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Poso segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : P R I M E R : Mengabulkan permohonan Pemohon ; Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj i kepada Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Poso ;- 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum ; S U B S I D E R : Apabila Pengadilan Agama Poso berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon datang menghadap sendiri di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha secara sungguh-sungguh menasihati dan mendamaikan Pemohon dan Termohon agar mereka kembali hidup rukun dalam membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa untuk memaksimalkan upaya perdamaian tersebut, Majelis Hakim telah memerintahkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menempuh upaya mediasi sebagaimana yang dimaksud oleh ketentuan Pasal 4

4 4 dan Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan, untuk kepentingan tersebut Pemohon dan Termohon telah sepakat memilih MASRIAH HI. SALASA, S.HI. Hakim Pengadilan Agama Poso sebagai mediator, dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi tanggal 18 November 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Hakim mediator tersebut menerangkan bahwa upaya mediasi gagal mencapai kesepakatan damai; Menimbang, bahwa dalam persidangan selanjutnya, setelah upaya perdamaian tidak berhasil, persidangan dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara yang diawali dengan pembacaan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban secara lisan dalam konvensi serta gugatan dalam rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM KONVENSI : Bahwa poin 1, benar Pemohon dan Termohon menikah pada tanggal 30 Januari 1995 tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tojo; Bahwa poin 2, benar setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Betaua selama kurang lebih 18 tahun hingga sekarang ini; Bahwa poin 3, benar Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak bernama Mohamad Saleh, umur 17 tahun, laki-laki dan Fadilah, umur 15 tahun, perempuan, semuanya dalam asuhan Pemohon; Bahwa poin 4, tidak benar rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis sejak bulan September 2012, yang benar rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis sejak bulan Maret 2011; Bahwa tidak benar, penyebab ketidak harmonisan rumah tangga Pemohon karena Termohon sering keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan

5 5 Pemohon, yang benar bahwa jika Termohon keluar rumah selalu minta izin kepada Pemohon dan Termohon keluar rumah untuk mencari nafkah karena Pemohon tidak menafkahi Termohon; Bahwa benar Termohon selalu mencari aib Pemohon dan menceritakannya kepada orang lain, namun hal itu disebabkan karena Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain; Bahwa poin 5 tidak benar Pemohon dan Termohon telah pisah rumah tempat tinggal dan yang meninggalkan tempat tinggal adalah Termohon, yang benar adalah Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang/kamar sudah kurang lebih 1 (satu) tahun lamanya; Bahwa Termohon tidak berkeberatan atas permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talaknya kepada Termohon, namun demikian Termohon mengajukan gugatan balik (rekonvensi) kepada Pemohon sebagai berikut :- DALAM REKONVENSI : Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat dalam jawaban konvensi adalah merupakan bagian dari dalil gugatan rekonvensi ini; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah kamar/ranjang selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan selama itu pula Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat; Bahwa selama dalam perkawinan Tergugat pernah menikmati kebahagiaan bersama Penggugat hingga dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa oleh karena Tergugat telah berketetapan hati untuk menjatuhkan talak kepada Penggugat dan Penggugat telah ikhlas menerimanya, maka Tergugat sebagai suami berkewajiban memberikan hak-hak Penggugat yaitu nafkah lalai, nafkah iddah, maskan, kiswah dan mut ah kepada Penggugat;

6 6 5. Bahwa Tergugat mempunyai penghasilan kurang lebih sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulan, sehingga layak jika Penggugat menuntut agar Tergugat membayar nafkah lalai, nafkah iddah, maskan dan kiswah sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah) serta mut ah sesuai kemampuan Tergugat; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Termohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Poso cq. Majelis Hakim kiranya berkenan memutuskan hal-hal sebagai berikut : DALAM KONVENSI : Termohon menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim untuk memutuskannya; Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; DALAM REKONVENSI : Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah lalai, nafkah iddah, maskan dan kiswah kepada Penggugat sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah ); Menghukum Tergugat untuk memberikan mut ah kepada Penggugat sesuai kemampuannya; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon dalam konvensi dan gugatan dalam rekonvensi tersebut, Pemohon telah mengajukan replik dalam konvensi dan jawaban dalam rekonvensi secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : REPLIK DALAM KONVENSI : Bahwa Pemohon tetap pada permohonannya untuk menjatuhkan talak kepada Termohon;

7 7 2. Bahwa tidak benar penyebab ketidak harmonisan rumah tangga Pemohon dan Termohon disebabkan karena Pemohon tidak memberikan nafkah kepada Termohon selama hidup berumah tangga, tetapi yang benar bahwa Pemohon tetap memberikan nafkah kepada Termohon hingga sekarang ini, meskipun antara Pemohon dantermohon telah pisah ranjang/kamar sudah kurang lebih 1 tahun lamanya, dan tidak benar pula Pemohon berselingkuh dengan perempuan lain; JAWABAN DALAM REKONVENSI : Bahwa tidak benar selama pisah ranjang Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat kurang lebih 1 (satu) lamanya, karena meskipun pisah ranjang Penggugat masih tetap memberikan nafkah Tergugat dan anak-anak; Bahwa benar Tergugat pernah menikmati kebahagiaan bersama Penggugat hingga dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa benar Tergugat mempunyai penghasilan sebesar Rp ,- lebih setiap bulan; Bahwa Tergugat hanya sanggup membayar nafkah iddah, maskan dan kiswah sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah); Bahwa Tergugat menyanggupi untuk memberikan mut ah kepada Penggugat berupa sebidang tanah berukuran 30 m x 48 m, atas nama PEMOHON yang terletak di Desa Uekuli, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una; Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut di atas, Termohon mengajukan duplik dalam konvensi dan replik dalam rekonvensi secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : DUPLIK DALAM KONVENSI :

8 8 Bahwa Termohon tetap pada jawabannya dan menyatakan tidak berkeberatan atas keinginan Pemohon untuk menjatuhkan talaknya kepada Termohon; REPLIK DALAM REKONVENSI : Bahwa Penggugat tetap pada gugatannya dan mengenai kesanggupan Tergugat untuk membayar nafkah iddah, maskan dan kiswah sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah) Penggugat sangat berkeberatan dan menolak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Tergugat rekonvensi untuk mengajukan duplik dalam rekonvensi, akan tetapi oleh Tergugat rekonvensi menyatakan tetap pada jawabannya; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan secara berimbang kepada kedua belah pihak untuk mengajukan alat bukti, dan kesempatan pertama diberikan kepada Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti sebagai berikut : I. BUKTI SURAT : Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor / /I/1997 tanggal 20 Januari 1997 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tojo Kabupaten Poso sekarang Kabupaten Tojo Una- Una, yang telah dilegalisir dan diberi meterai cukup ( Bukti P ); II. BUKTI SAKSI : SAKSI I, setelah saksi bersumpah menurut agama dan keyakinannya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ; Bahwa saksi kenal kepada Pemohon dan Termohon sebagai warga Desa Betaua dimana Pemohon dan Termohon berdomisili; Bahwa sepengetahuan saksi bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 1995;

9 9 Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang ini berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, namun sepengetahuan saksi sekarang ini Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi sejak akhir tahun 2012 hingga sekarang ini, karena sering bertengkar; Bahwa penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon karena Termohon selalu mencurigai Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain, sehingga kemanapun Pemohon pergi Termohon selalu membuntutinya, padahal Pemohon pergi kemanamana karena urusan bisnis dan sudah tentu Pemohon mempunyai banyak kenalan apakah laki-laki atau perempuan sebagai partner bisnis; Bahwa selain dari pada itu menurut cerita Pemohon kepada saksi yang mana Termohon sering keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan Pemohon dan hal tersebut oleh Pemohon dipandang tidak pantas dilakukan oleh Termohon sebagai seorang istri yang baik; Bahwa sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon masih hidup dalam satu rumah, tetapi mereka hanya pisah kamar/ranjang sejak beberapa bulan lalu; Bahwa Termohon tidak mau lagi mengurus urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga Pemohon sendiri yang mengurus urusan rumah tangga; Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon atas dasar apa yang saksi lihat dan alami sendiri sebagai

10 10 Kepala Desa dimana pernah beberapa kali diminta untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga Pemohon dan Termohon;---- Bahwa saksi sebagai kepada Desa sudah beberapa kali menasihati Pemohon dan Termohon untuk kembali rukun dalam membina rumah tangga, namun tidak berhasil karena Pemohon tetap bersikeras untuk menceraikan Termohon; Bahwa menurut pengamatan saksi Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan kembali; SAKSI II, Setelah saksi bersumpah menurut agama dan keyakinannya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal kepada Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 1995 dan juga sebagai tetangga dekat saksi; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang dalam asuhan Pemohon; Bahwa sepengetahuan saksi awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, namun sekarang ini Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi karena sering bertengkar, hal tersebut telah berlangsung kurang lebih 1 tahun lamanya; Bahwa penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon selalu mencurigai Pemohon, sehingga kemanapun Pemohon pergi Termohon selalu mengikuti Pemohon tanpa sepengetahuan Pemohon, hal ini karena Termohon menuduh Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain; Bahwa saksi sebagai tetangga dekat sering melihat Pemohon dan Termohon bertengkar karena Termohon sering keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan Pemohon sebagai suami;

11 11 Bahwa pernah saksi didatangi oleh seseorang yang mengaku sebagai keluarga dari seorang wanita yang dituduh oleh Termohon berselingkuh dengan Pemohon karena Termohon datang mengamuk di rumah wanita yang curigainya berselingkuh dengan Pemohon dan akibat tindakan Termohon tersebut, pihak keluarga wanita yang dituduh itu merasa sangat keberatan dan tidak bisa menerimanya;---- Bahwa sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon masih hidup dalam satu rumah tetapi sudah pisah kamar/ranjang; Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon atas dasar apa yang saksi lihat sendiri dengar sendiri dari kedua belah pihak dan alami sendiri sebagai tetangga dekat; Bahwa saksi sebagai tetangga telah beberapa kali berupaya untuk mendamaikan mereka agar rukun kembali dalam membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil karena Pemohon tetap pada keinginannya yang kuat untuk menceraikan Tergugat; Menimbang, bahwa atas keterangan kedua orang saksi tersebut di atas, Pemohon menerima dan membenarkan, sedangkan Termohon tidak memberikan tanggapannya; Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon diberikan kesempatan untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, namun Termohon hanya memperhadapkan satu orang saksi di dalam persidangan yang bernama : SAKSI III, Setelah saksi bersumpah menurut agama dan keyakinannya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :----- Bahwa saksi kenal kepada Pemohon dan Termohon sebagai tetangga;-- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 1995 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang dalam asuhan Pemohon;

12 12 Bahwa sepengetahuan saksi awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, namun sekarang ini Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi karena sering bertengkar; Bahwa penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon sering keluar rumah tanpa seizin Pemohon; Bahwa saksi sering sekali melihat Pemohon dan Termohon bertengkar. Bahwa sepengetahuan saksi Pemohon dan Termohon masih hidup satu rumah, tetapi sudah pisah kamar/ranjang sejak beberapa bulan lalu;----- Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon atas dasar apa yang saksi lihat sendiri sebagai tetangga dan mantan Kepala Desa Betaua dimana Pemohon dan Termohon berdomisili; Bahwa saksi sebagai tetangga dan mantan Kepala Desa telah beberapa kali berupaya untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon agar mereka rukun kembali dalam membina rumah tangga, dan pendaftaran permohonan cerai Pemohon dan Termohon di Pengadilan Agama Poso ini bukan yang pertama kalinya, namun sudah beberapa kali dan sekarang ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut di atas, Termohon menerima dan membenarkan, begitu pula Pemohon menerima dan membenarkannya; Menimbang, bahwa dalam perkara rekonvensi, Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, begitu pula kepada Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, akan tetapi Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti baik surat maupun saksi;

13 Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah mengajukan kesimpulannya masing-masing yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM KONVENSI : Bahwa Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya untuk menceraikan Termohon, sedangkan Termohon menyatakan tetap pada jawabannya dan tidak berkeberatan atas permohonan Pemohon untuk menceraikannya; DALAM REKONVENSI : Bahwa Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya, sedangkan Tergugat menyatakan tetap pada jawabannya serta bersedia memberikan nafkah Iddah, Maskan dan Kiswah sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah) serta Mut ah berupa sebidang tanah berukuran 30 m x 48 m atas nama PEMOHON yang terletak di Desa Uekuli, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una dan selanjutnya kedua belah pihak mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa untuk lengkap dan ringkasnya isi putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon hadir di persidangan dan untuk memenuhi ketentuan Pasal 154 ayat (1) R.Bg, Majelis Hakim telah berupaya secara sungguhsungguh untuk mendamaikan kedua belah pihak berperkara, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya telah mendalilkan bahwa Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan

14 14 mereka dihadapan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tojo Kabupaten Poso sesuai Kutipan Buku Akta Nikah Nomor / /I/1997 tanggal 27 Januari 1997, dan sekarang ini kehidupan rumah tangga Pemohon sudah tidak harmonis lagi, oleh karena itu Pemohon telah memenuhi syarat formil (legal standing) untuk mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon adalah beragama Islam dan pernikahan mereka dilangsungkan berdasarkan hukum Islam, maka berdasarkan ketentuan Pasal 40 dan Pasal 63 ayat (1) huruf (a) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.pasal 1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 49 huruf (a) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan memutus perkara ini; Menimbang, bahwa untuk memaksimalkan upaya perdamaian bagi kedua belah pihak yang berperkara Majelis Hakim telah memerintahkan Pemohon dan Termohon untuk menempuh upaya Mediasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, dan untuk kepentingan tersebut Pemohon dan Termohon telah bersepakat memilih MASRIAH HI. SALASA, S.HI, Hakim Pengadilan Agama Poso sebagai Mediator, dan berdasarkan hasil Mediasi tertanggal 18 November 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Mediator tersebut yang pada pokoknya menerangkan bahwa perkara tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan damai;

15 Menimbang, bahwa oleh karena persidangan ini adalah untuk memeriksa perkara perceraian, maka pemeriksaan dilakukan dalam sidang tertutup untuk umum dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa dalil permohonan Pemohon adalah sebagaimana dalam surat permohonannya tertanggal 22 September 2013 yang oleh pengadilan telah dikutip sepenuhnya dalam pertimbangan tentang duduknya perkara yang selengkapnya dianggap termuat dalam pertimbangan ini; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan jawaban secara lisan yang oleh pengadilan telah dikutip sepenuhnya dalam pertimbangan tentang duduk perkaranya yang selengkapnya dianggap termuat dalam pertimbangan ini; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan replik yang pada pokoknya tetap pada permohonannya, begitu pula Termohon telah mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada jawabannya; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Pemohon dan Termohon, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini yang harus dibuktikan adalah sebagai berikut; Apakah benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon secara terus menerus sejak bulan Desember 2012 hingga sekarang ini; Apakah benar penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon sering keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan Pemohon; Apakah benar Termohon keluar rumah untuk mencari nafkah karena Pemohon tidak memberi nafkah kepada Termohon;

16 16 Apakah benar Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain yang oleh Pemohon merupakan aib yang selalu diceritakan oleh Termohon kepada orang lain; Apakah benar Pemohon dan Termohon telah hidup berpisah tempat tinggal sudah kurang lebih 1 (satu) tahun lamanya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonan Pemohon dan dalil-dalil bantahan Termohon, Majelis Hakim telah memberikan kesempatan secara berimbang kepada Pemohon dan Termohon, dengan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada pihak Pemohon; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti berupa bukti surat yang diberi tanda bukti P dan 2 (dua) orang saksi di hadapan persidangan, untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa terhadap bukti P berupa fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor / /I/1997 tanggal 20 Januari 1997 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tojo yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermeterai cukup, oleh karena itu bukti P tersebut telah memenuhi syarat formil maupun materil dan mempunyai nilai pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P tersebut di atas, terbukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri yang masih terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah mengakui sebagian dalildalil permohonan Pemohon, namun berdasarkan Pasal 76 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Pengadilan perlu mendengarkan

17 17 keterangan keluarga atau orang-orang dekat dengan kedua belah pihak sebagai saksi untuk mengetahui secara jelas sejauh mana perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan apa penyebab perselisihan dan pertengkaran kedua belah yang berperkara; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah memperhadapkan 2 (dua) orang saksi di hadapan persidangan, dan kedua orang saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya masing-masing, dan keterangan saksi I dan Saksi II telah saling bersesuaian satu dengan lainnya yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 1995 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang ini dalam asuhan Pemohon; Bahwa awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak akhir tahun 2012 Pemohon dan Termohon mulai sering bertengkar hingga sekarang ini dan sulit didamaikan; Bahwa penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon sering keluar rumah tanpa seizin/sepengetahuan Pemohon serta Termohon selalu mencurigai Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain; Bahwa Pemohon dan Termohon masih hidup dalam satu rumah tetapi sudah pisah kamar/ranjang sudah kurang 1 (satu) tahun lamanya; Menimbang, bahwa kedua orang saksi tersebut telah memberikan keterangan berdasarkan apa yang dilihatnya, didengarnya dan dialaminya sendiri, maka kesaksian saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sebagaimana yang dimaksud oleh ketentuan Pasal 172 sampai dengan

18 R.Bg dan Pasal 308 R,Bg, dengan demikian kesaksian saksi-saksi tersebut mempunyai kekuatan pembuktian dan dapat diterima; Menimbang, bahwa Termohon dalam membuktikan dalil-dalil bantahannya telah memperhadapkan 1 (satu) orang saksi dihadapan persidangan meskipun kepadanya telah diberi kesempatan untuk menghadirkan saksi lainnya, akan tetapi Termohon menyatakan tidak akan mengajukan saksi lain selain saksi tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap kesaksian saksi Termohon tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa kesaksian 1 (satu) orang saksi bukan saksi (Unus testis nullus testis), oleh karena itu kesaksian saksi Termohon tidak dapat diterima karena tidak memenuhi syarat formil suatu kesakasian, maka dengan demikian dalil Termohon yang menyatakan bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Pemohon tidak memberi nafkah kepada Termohon serta Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain, harus dinyatakan tidak terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang telah diakui kebenarannya sebagian oleh Termohon serta bukti-bukti yang dijukan oleh Pemohon baik bukti surat maupun bukti saksi, maka telah ditemukan faktafakta yang dinilai terbukti dalam persidangan sebagai berikut : Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang ini berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan September 2012 mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sifatnya terus menerus hingga sekarang ini;

19 19 Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah Termohon sering keluar rumah tanpa seizin dan sepengetahuan Pemohon serta Termohon telah menuduh Pemohon telah berselingkuh dengan perempuan lain dan hal tersebut selalu diceritakan oleh Termohon kepada orang lain yang oleh Pemohon merupakan suatu aib baginya; Bahwa Pemohon dan Termohon telah hidup pisah kamar/ranjang sejak bulan September 2012 hingga sekarang ini; Bahwa telah dilakukan upaya perdamaian secara maksimal baik oleh pihak Kepala Desa, tetangga, Mediator maupun Majelis Hakim dalam setiap persidangan akan tetapi upaya damai tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan damai; Bahwa Pemohon tetap pada pendiriannya untuk menceraikan Termohon, sedangkan Termohon tidak berkeberatan atas permohonan Pemohon untuk menceraikannya; Menimbang, bahwa Pemohon dalam petitum angka (2) memohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon, maka untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa menurut Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan bahwa suami istri itu tidak dapat lagi hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri, selain dari pada itu Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa salah satu alasan perceraian adalah antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali dalam membina rumah tangga;

20 Menimbang, bahwa abstraksi hukum dari ketentuan Pasal-Pasal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan perceraian haruslah dipenuhi beberapa unsur penting yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Adanya perselisihan dan pertengkaran antara suami istri yang sifatnya terus menerus; Kehidupan suami istri sudah tidak rukun lagi dan sudah sulit untuk didamaikan; Adanya upaya damai baik oleh pihak keluarga maupun oleh pihak pengadilan; Menimbang, bahwa pertimbangan selanjutnya apakah unsur-unsur tersebut di atas telah terpenuhi atau tidak dalam pemeriksaan perkara ini, dan untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut : Bahwa mengenai unsur perselisihan dan pertengkaran antara suami istri yang sifat terus menerus terjadi, dihubungkan dengan perkara ini dapat dilihat dari fakta persidangan yang membuktikan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon sejak September 2012 hingga sekarang ini, dan tidak ada harapan lagi untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga; Bahwa mengenai unsur suami istri sudah tidak rukun lagi dan sudah sulit untuk didamaikan, hal ini dapat dilihat dari fakta persidangan yang membuktikan bahwa Pemohon dan Termohon telah hidup pisah kamar/ranjang sejak bulan September 2012 hingga sekarang ini dan Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon, begitu pula Termohon tidak berkeberatan atas permohonan Pemohon untuk menceraikan Termohon;

21 21 3. Bahwa mengenai unsur adanya upaya damai baik oleh pihak keluarga maupun pihak pengadilan, hal ini dapat dilihat dari fakta di persidangan yang membuktikan bahwa upaya perdamaian telah dilakukan secara maksimal baik oleh pihak Kepala Desa, tetangga dekat maupun oleh Mediator dan Majelis Hakim dalam setiap persidangan, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan damai; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat, bahwa permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talaknya terhadap Termohon telah memenuhi unsur-unsur dalam ketentuan Pasal-Pasal yang telah diuraikan dalam pertimbangan terdahulu; Menimbang, bahwa dalam hal tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali antara Pemohon dan Termohon dapat dilihat dari sikap Pemohon yang telah berkeinginan kuat untuk bercerai dengan Termohon, hal ini menunjukkan bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi ikatan batin yang kuat (rasa cinta dan kasih sayang) sebagai salah satu unsur penting dalam suatu perkawinan dan manakala salah satu pihak suami atau istri telah menyatakan sikapnya untuk tidak ingin lagi mempertahankan perkawinannya dan meminta untuk diceraikan, maka sudah ada petunjuk atau dugaan kuat bahwa antara suami istri tersebut sudah tidak ada lagi ikatan batin antara kedua belah pihak, maka perkawinan semacam itu dapat dikatakan sudah pecah/tidak utuh lagi; Menimbang, bahwa perkawinan adalah perjanjian suci yang untuk memutuskannya tidak boleh diukur dan dinilai dari kesalahan salah satu pihak suami atau istri, akan tetapi haruslah diukur dan dinilai dari sejauh mana maslahat dan madharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak jika perkawinan itu dipertahankan atau dibubarkan. Hal ini sesuai dengan

22 22 yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 534.K/Pdt./1996 tanggal 18 Juli 1996; Menimbang, bahwa secara psichologis apabila dalan suatu rumah tangga sering terjadi perselisihan dan pertengkaran akan mengakibatkan ketidak tenteraman jiwa bagi pasangan suami istri sehingga tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah akan sulit terwujud. Oleh karena itu berkaitan dengan perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa mempertahankan perkawinan antara Pemohon dan Termohon adalah merupakan suatu hal yang sia-sia dan tidak bijaksana karena hanya akan menimbulkan ekses-ekses negatif khususnya bagi Pemohon dan Termohon dan bagi keluarga kedua belah pihak pada umumnya. Hal ini sejalan pula dengan qaidah ushul fiqhi yang diambil alih menjadi pertimbangan dalam perkara ini yang berbunyi : درا المفا سد مقد م على جلب المصالح Artinya : Mengantisipasi dampak negatif (kemudharatan) harus lebih didahulukan dari pada mengejar kemaslahatan yang belum jelas Menimbang, bahwa Islam memilih lembaga talak/perceraian ketika rumah tangga sudah dalam keadaan tidak harmonis/tidak rukun dan nasihat perdamaian tidak bermanfaat lagi bagi kedua belah pihak, maka dalam hal ini Majelis Hakim perlu mengetengahkan firman Allah S.W.T. dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi sebagai berikut : و ا ن ع ز م و ا ال طال ق ف ا ن هللا س م ي ع ع ل ي م Artinya : Dan jika mereka berazam (bertetap hati) untuk talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan di atas, maka permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i kepada

23 23 Termohon dipandang cukup beralasan dan berdasar hukum serta telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam ketentua Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini, dan oleh karena itu permohonan Pemohon dapat dikabulkan; DALAM REKONVENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat rekonvensi adalah sebagaimana diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam konvensi adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pertimbangan dalam rekonvensi ini; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat yang disampaikan secara lisan pada persidangan tanggal 2 Desember 2013 yang oleh pengadilan telah dikutip dalam pertimbangan tentang duduk perkaranya, dan selengkapnya dianggap termuat dalam pertimbangan ini; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara lisan yang oleh pengadilan telah dikutip dalam pertimbangan tentang duduk perkaranya, dan selengkapnya dianggap termuat dalam pertimbangan ini; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan replik yang padapokoknya tetap pada gugatannya, demikian pula Tergugat telah mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada jawabannya; Menimbang, bahwa dalam petitum gugatan Penggugat angka (2) Penggugat menuntut nafkah lalai selama kurang 1 (satu) tahun kepada Tergugat karena tidak memberikan nafkah selama hidup berpisah kamar/ranjang, hal ini dibantah oleh Tergugat yang menyatakan bahwa

24 24 meskipun Penggugat dan Tergugat sudah pisah kamar/ranjang, Tergugat tetap memberikan belanja kebutuhan sehari-hari untuk Penggugat dan anak-anak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya, akan tetapi Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti baik surat maupun saksi, dengan demikian gugatan Penggugat yang mendalilkan bahwa Tergugat tidak memberikan nafkah lalai selama kurang lebih 1 (satu) tahun, dinyatakan tidak terbukti; Menimbang, bahwa selain dari pada itu, jika terjadi perceraian Penggugat menuntut agar Tergugat membayar nafkah iddah dan mut ah kepada Penggugat sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah) karena penghasilan Tergugat rata-rata Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulan Menimbang, bahwa Tergugat mengakui penghasilannya kurang lebih seperti apa yang didalilkan oleh Penggugat, namun mengenai tuntutan nafkah iddah dan mut ah tersebut Tergugat hanya menyanggupi sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah) serta mut ah sebidang tanah berukuran 30 m x 48 m atas nama PEMOHON yang terletak di Desa Uekuli, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una; Menimbang, bahwa selama di persidangan tidak terbukti penyebab keretakan rumah tangga tersebut murni dari Penggugat (nusyuz) dan antara Penggugat dan Tergugat selama terikat dalam perkawinan telah melakukan hubungan layaknya suami isteri (ba da dukhul), hal mana dibuktikan dengan adanya 2 orang anak Penggugat dan Tergugat, maka konsekwensi yuridisnya adalah Tergugat diwajibkan untuk membayar mut ah dan nafkah iddah kepada Penggugat sebagaimana dimaksud oleh ketentuan Pasal 41 huruf (c) Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 149 huruf (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam yang dipahami sebagai akibat putusnya perkawinan karena talak, oleh

25 25 karena itu dikaitkan dengan penghasilan Tergugat, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa layak dan pantas jika Tergugat memberikan nafkah iddah dan mut ah kepada Penggugat sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian dan menyatakan menolak selain dan selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan Salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk lingkup bidang perkawinan, maka seluruh biaya yang tercantum dalam amar putusan ini dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama serta rincian biaya perkara dimaksud adalah sebagaimana telah diubah dan disempurnakan dalam Pasal 90 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 serta Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 ;

26 Mengingat dan memperhatikan ketentuan hukum dan perundangundangan yang berlaku serta ketentuan syar i yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I DALAM KONVENSI : Mengabulkan permohonan Pemohon; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Poso; Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan Salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat Perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; DALAM REKONVENSI : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat nafkah iddah sebesar Rp ,- (tiga puluh lima juta rupiah); Menghukum Tergugat untuk memberikan mut ah kepada Penggugat berupa sebidang tanah berukuran 30 m x 48 m atas nama PEMOHON yang terletak di Desa Uekuli, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una- Una; Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp ,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

27 Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Pengadilan Agama Poso pada hari Senin tanggal 23 Desember 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Safar 1435 Hijriyah oleh kami H. ALIMIN A. SANGGO, S.H. sebagai Ketua Majelis, NIRWANA, S.HI. dan MASRIAH Hi. SALASA, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga ducapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota serta FAUSIAH S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi; KETUA MAJELIS, ttd. H. ALIMIN A. SANGGO, SH. HAKIM ANGGOTA I, ttd. NIRWANA, S.HI. HAKIM ANGGOTA II, ttd. MASRIAH Hi. SALASA, S.HI. PANITERA PENGGANTI, ttd. FAUSIAH, S.Ag.

28 28 Rincian Biaya : 1. Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya ATK Rp ,- 3. Panggilan Rp ,- 4. Redaksi Rp ,- 5. Meterai Rp ,- Jumlah Rp ,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan : Pengadilan Agama Poso P A N I T E R A, Drs. H. HAKIMUDDIN