P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor :./Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara permohonan cerai talak antara pihak-pihak : PEMOHON, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Poso ;----- Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON KONVENSI /TERGUGAT REKONVENSI ; L A W A N TERMOHON, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Urusan Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Poso ; Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi serta saksisaksi Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi di muka persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 3 Januari 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 3 Januari 2011 dengan Register Perkara

2 2 Nomor../Pdt.G/2011/PA.Pso telah mengemukakan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah, menikah sesuai syari at Islam pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 1998, sesuai Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor Kk.22.01/1/PW.00/204/2010 tanggal 13 Desember 2010 di hadapan Pejabat Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso ; Bahwa setelah akad nikah antara Pemohon dengan Termohon hidup berumah tangga tinggal di rumah orang tua Termohon selama kurang lebih 22 tahun lamanya dan telah dikaruniai 4 orang anak masing-masing bernama : Anak I, perempuan, umur 20 tahun ; Anak II, laki-laki, umur 15 tahun ; Anak III, laki-laki, umur 11 tahun ; Anak IV, laki-laki, umur 6 tahun ; Keempat anak tersebut diasuh oleh Termohon ; Bahwa sejak awal tahun 2009 rumah tangga Pemohon dan Termohon sering terjadi percekcokkan dan pertengkaran, namun Pemohon masih tetap bersabar untuk mempertahankan rumah tangga Pemohon dan Termohon, dimana pada bulan Nopember tahun 2010 percekcokan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon semakin meningkat dan Pemohon turun meninggalkan Termohon sudah berlangsung kurang lebih 1 bulan lamanya ; Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :--- a. Sejak bulan September 2009 Termohon selalu keluar rumah dari pagi hingga jam malam baru pulang ke rumah, kalau ditanya alasannya ada urusan ;

3 3 b. Yang urus keluarga di rumah hanya mertua ; c. Sejak Termohon kuliah 2009 Pemohon sudah mendengar ada laki-laki yang disukai Termohon, tapi Pemohon tidak pernah temukan langsung ; d. Akhirnya tanggal 15 Nopember 2010 sekitar jam 10 malam di Pantai Penghibur Poso Pemohon temukan Termohon dengan laki-laki tersebut ; e. Tanggal 16 Nopember 2010 jam pagi Pemohon panggil Termohon untuk membicarakan kejadian tanggal 15 Nopember 2010, Termohon mengakui bahwa laki-laki tersebut adalah tempat curahan hatinya ; f. Termohon sampaikan kepada Pemohon bahwa Termohon sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi dengan Pemohon ; g. Termohon sampaikan kepada Pemohon bahwa Termohon siap untuk menyelesaikan urusan Pemohon dan Termohon di Pengadilan Agama Poso untuk bercerai ; Bahwa sebagai puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon terjadi pada bulan Nopember 2010 dimana Pemohon turun dari tempat kediaman, jadi sekarang Pemohon hidup berpisah dengan Termohon ; Bahwa selama berpisah Pemohon tetap memberikan nafkah/belanja kepada Termohon ; Bahwa pihak keluarga Pemohon sudah berusaha menasihati Termohon untuk rukun kembali dalam rumah tangga, namun usaha tersebut tidak berhasil karena Pemohon sudah menghendaki untuk bercerai ; Bahwa untuk mencapai rumah tangga yang bahagia dan sejahtera yakni untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

4 4 kekal, sudah tidak mungkin terwujud lagi apabila Termohon tidak bisa merubah sifatnya, oleh karena itu hanya perceraianlah jalan yang terbaik bagi Pemohon untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga Pemohon dan Termohon ; Bahwa adapun masalah tanggung jawab mengasuh dan memelihara anak diserahkan kepada Pemohon ; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pemohon mohon kiranya Pengadilan Agama Poso Cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut : PRIMER : Mengabulkan permohonan Pemohon ; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak kepada Termohon ; Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku ; SUBSIDER : Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon datang menghadap di persidangan, selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon baik di dalam persidangan maupun melalui proses mediasi, namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa oleh karena usaha perdamaian tidak berhasil maka selanjutnya dibacakanlah permohonan Pemohon dalam persidangan yang tertutup untuk umum yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ;

5 Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM KONVENSI 1. Bahwa Termohon Konvensi membantah dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi, kecuali yang secara tegas diakui oleh Termohon Konvensi ; Bahwa benar Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi menikah pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 1988 ; Bahwa benar keadaan rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi akhir-akhir ini sering cekcok namun tidak pernah terjadi pertengkaran dan Pemohon Konvensi meninggalkan Termohon Konvensi bukan bulan Nopember 2010 tetapi sejak bulan September 2010 ; Bahwa Termohon Konvensi membantah sebagian alasan yang didalilkan Pemohon Konvensi pada poin 4 tentang penyebab perselisihan dan pertengkaran sebagai berikut : a. Benar Termohon Konvensi sering keluar rumah, hal itu dilakukan untuk bekerja membantu Pemohon Konvensi memenuhi kebutuhan keluarga dan jika keluar pagi Termohon Konvensi selalu kembali ke rumah pada siang hari, begitu pula apabila keluar pada sore hari, paling lambat pukul WITA., sudah kembali ke rumah ; b. Benar yang mengurus pekerjaan dapur adalah orang tua Termohon Konvensi tetapi kalau Termohon Konvensi di rumah yang menyiapkan makanan untuk Pemohon Konvensi adalah Termohon Konvensi ; c. Benar ada teman laki-laki Termohon Konvensi namun hanya sebagai teman untuk curhat ;

6 6 d. Tidak benar pada tanggal 15 Nopember 2010 Pemohon Konvensi temukan Termohon Konvensi dengan pria lain di pantai penghibur Poso tetapi yang benar peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 9 Nopember 2010 ; e. Benar Termohon Konvensi mengatakan ingin cerai dengan Pemohon Konvensi, karena awalnya Pemohon Konvensi sendiri yang mengajak Termohon Konvensi untuk bercerai ; Bahwa pada poin 5, Pemohon Konvensi meninggalkan Termohon Konvensi sejak bulan September 2010 ; Bahwa pada point 6, benar selama berpisah tempat tinggal bersama, Pemohon Konvensi masih memberikan nafkah untuk keluarga ; Bahwa tidak benar ada upaya pihak keluarga Pemohon Konvensi untuk merukunkan rumah tangga Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi ; Bahwa benar rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak bisa dipertahankan lagi ; Bahwa mengenai pengasuhan anak Termohon Konvensi menyerahkan sepenuhnya kepada anak-anak mau ikut Pemohon Konvensi atau Termohon Konvensi ; DALAM REKONVENSI Bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menyatakan pada prinsipnya tidak keberatan untuk bercerai dengan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi, namun Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan tuntutan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi berupa :

7 7 a. Nafkah selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) ; b. Mut ah berupa uang tunai sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) ; Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk mengabulkan gugatan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan memberikan putusan sebagai berikut : Menerima dan mengabulkan gugatan Termohon Konvensi /Penggugat Rekonvensi ; Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi berupa : a. Nafkah selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) ; b. Mut ah berupa uang tunai sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) ; Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tersebut, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :--- DALAM KONVENSI 1. Bahwa Pemohon Konvensi tetap pada permohonan semula, kecuali yang secara tegas diakui oleh Pemohon Konvensi; Bahwa pada poin 3, Pemohon Konvensi akui tidak pernah terjadi pertengkaran secara kekerasan pisik namun selisih paham dan

8 8 pertengkaran mulut yang menyakitkan hati Pemohon Konvensi sering terjadi ; Bahwa Pemohon Konvensi sudah sering kali menasihati Termohon Konvensi untuk tidak keluar rumah, namun Termohon Konvensi tidak mau mendengarkan nasihat Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak lagi menghargai Pemohon Konvensi ; Bahwa Pemohon Konvensi tetap ingin bercerai dengan Termohon Konvensi ; DALAM REKONVENSI Bahwa terhadap tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tersebut, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi memberikan kesanggupan berupa : Nafkah selama masa iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) ; Mut ah berupa cincin emas 22 karat seberat 5 gram ; Menimbang, bahwa atas Replik Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap sebagaimana jawaban semula ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah mengajukan alat-alat bukti berupa : ALAT BUKTI TERTULIS : Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor KK.22.01/1/PW.00/204/2010, tanggal 13 Desember 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor

9 9 Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, diberi kode ( bukti P.1 ) ; Surat Keputusan Pemberian Izin Perceraian Nomor Kd.22.01/1/PW.01/559/2010, tanggal 17 Desember 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Poso, diberi kode ( Bukti P.2 ) ; Slip gaji Pegawai Negeri Sipil atas nama Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk bulan Pebruari 2011, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, diberi kode (Bukti P.3); Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti tertulis Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menyatakan menerima dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa selain bukti tertulis di atas, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengajukan 2 (dua) orang saksi : SAKSI-SAKSI : Saksi Pertama; Saksi 1, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal Pemohon sebagai teman dan Termohon adalah istri Pemohon ; Bahwa saksi tidak mengetahui waktu dan tempat pernikahan Pemohon dan Termohon, akan tetapi saksi yakin Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah dan dari pernikahan tersebut

10 10 telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, sekarang diasuh Termohon ; Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon di Kayamanya hingga keduanya berpisah tempat tinggal ; Bahwa sepengetahuan saksi, rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi, sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran dan sekarang keduanya telah berpisah tempat tinggal ; Bahwa sepengetahuan saksi berdasarkan penuturan Pemohon, penyebab perselisihan dan pertengkaran adalah karena Termohon punya pria idaman lain dan saksi pernah menyaksikan Termohon dengan pria tersebut serta Termohon sering keluar rumah tidak mengenal waktu dari pagi hingga malam hari ; Bahwa berdasarkan penuturan Pemohon kepada saksi, walaupun berpisah tempat tinggal, Pemohon tetap mengirim nafkah kepada anak-anak dan Termohon ; Bahwa saksi pernah memberikan nasihat kepada Pemohon untuk rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi Pemohon tetap bersikeras untuk menceraikan Termohon; Saksi Kedua ; Saksi 2, dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal Pemohon sebagai teman sedangkan Termohon saksi kenal sebelum menikah dengan Pemohon ;------

11 11 Bahwa saksi tidak hadir saat pernikahan Pemohon dan Termohon, namun saksi yakin Pemohon dan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah ; Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, keduanya telah dikaruniai 4 (empat) orang anak dan selama berpisah keempat anak tersebut diasuh oleh Termohon ; Bahwa sepengetahuan saksi, kedua belah pihak bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon di Kayamanya ; Bahwa sepengetahuan saksi sejak awal tahun 2009 rumah tangga Pemohon dan Termohon sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran, puncaknya pada bulan September 2010 keduanya berpisah tempat tinggal, Pemohon pergi meningalkan Termohon ; Bahwa penyebab kedua belah pihak berpisah tempat tinggal adalah karena Termohon punya pria idaman lain dan Termohon sering keluar rumah tidak mengenal waktu dari pagi hingga malam hari ;---- Bahwa sepengetahuan saksi, selama berpisah Pemohon masih sering memberikan nafkah kepada anak-anak dan Termohon ;--- Bahwa sepengetahuan saksi selama berpisah, Pemohon hanya berkomunikasi pada anak-anak saja ; Bahwa sepengetahuan saksi Pemohon sudah bersikeras untuk menceraikan Termohon dan sudah tidak mau lagi untuk hidup rukun; Menimbang, bahwa terhadap keterangan kedua orang saksi tersebut, pada pokoknya Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menerima dan tidak keberatan;

12 Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti lagi dan selanjutnya memberikan kesimpulan pada pokoknya tetap pada permohonannya untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi. Demikian juga Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti dan menyampaikan kesimpulan pada pokoknya tetap pada jawaban semula. Selanjutnya kedua belah pihak berperkara mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon Konvensi sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua pihak berperkara baik dalam setiap persidangan maupun melalui proses mediasi yang dilaksanakan oleh Mediator, Drs. Abd. Pakih, SH., MH., Hakim/Wakil Ketua Pengadilan Agama Poso, akan tetapi tidak berhasil. Hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 154 ayat (1) R.Bg. jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 7 (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi ;

13 Menimbang, bahwa karena usaha perdamaian tidak berhasil, maka pemeriksaan pokok perkara selanjutnya dilaksanakan dalam sidang tertutup untuk umum, sesuai ketentuan pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi dan replik Pemohon Konvensi, pada prinsipnya menyatakan bahwa keadaan rumah tangganya tidak rukun lagi ditandai adanya perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Adapun penyebabnya adalah karena Termohon Konvensi sering keluar rumah tidak mengenal waktu dari pagi hingga malam hari dengan alasan yang tidak jelas dan Pemohon Konvensi mencurigai Termohon Konvensi telah menjalin hubungan asmara dengan pria lain, kecurigaan Pemohon Konvensi tersebut cukup beralasan karena Pemohon Konvensi pernah temukan Termohon Konvensi sedang berduaan dengan pria tersebut pada tanggal 9 Nopember 2010 pukul WITA., di Pantai Penghibur Poso ; Menimbang, bahwa Termohon Konvensi dalam jawaban dan dupliknya membantah dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi kecuali yang secara tegas diakui oleh Termohon Konvensi, namun Termohon Konvensi menyatakan tidak keberatan untuk bercerai dengan Pemohon Konvensi ; Menimbang, bahwa perselisihan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi tersebut terus berlanjut, sehingga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi berpisah tempat tinggal sejak bulan September

14 hingga permohonan talak ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso sudah berlangsung selama 4 bulan ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon Konvensi telah mengajukan bukti-bukti tertulis dan saksi-saksi yang akan dipertimbangkan di bawah ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan keterangan para saksi telah terbukti bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sebagai suami istri sah yang menikah menurut syariat Islam pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 1998, maka berdasarkan alat bukti dan keterangan para saksi tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah terbukti terikat dalam ikatan perkawinan yang sah sebagaimana maksud Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Pemohon sebagai Pegawai Negeri Sipil telah memperoleh Surat Keputusan Pemberian Izin Perceraian dari Atasan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang (Bukti P.2), hal itu telah memenuhi tertib administrasi sebagaimana ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 dan sah menurut hukum ; Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi telah mengajukan dua orang saksi, yaitu Saksi 1 dan Saksi 2, Kedua saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan secara terpisah yang pada pokoknya menyatakan bahwa rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak harmonis lagi, sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran bahkan sekarang kedua belah pihak telah berpisah tempat tinggal, meskipun Pemohon Konvensi dan

15 15 Termohon Konvensi telah diupayakan untuk rukun, namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa ternyata keterangan saksi-saksi tersebut bersesuaian antara satu dengan yang lain dan relevan dengan perkara ini, maka berdasarkan pasal 309 R.Bg kesaksian tersebut di atas dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan dan keterangan para saksi Pemohon Konvensi terbukti bahwa antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi sering berselisih dan bertengkar yang berakibat Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi berpisah tempat tinggal dan kehidupan rumah tangga keduanya sudah tidak dapat dibina dan dipertahankan lagi, kedua belah pihak sudah tidak saling percaya, tidak saling menghormati dan tidak saling mencintai. Hal ini menunjukkan rumah tangga kedua belah pihak sudah menyimpang dari ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta kejadian di atas, patut dipastikan bahwa keadaan suami istri tersebut tidak mungkin lagi dapat mewujudkan tujuan perkawinan yaitu rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Qur an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa apabila dalam suatu rumah tangga sudah terbukti tidak terwujud lagi keharmonisan sebagai akibat perselisihan dan Pemohon Konvensi mengajukan permohonan untuk menjatuhkan talak dan kedua belah pihak telah berpisah tempat tinggal, sementara Majelis Hakim telah berusaha menasihati dan mendamaikan Pemohon

16 16 Konvensi dengan Termohon Konvensi tetapi tidak berhasil. Maka hal tersebut telah mengisyaratkan bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak mungkin untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa dengan pecahnya rumah tangga kedua belah pihak, maka dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi untuk melakukan perceraian telah memenuhi alasan hukum sebagaimana isi penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dan permohonan Pemohon Konvensi untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon Konvensi dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa disamping itu dalam posita Pemohon Konvensi mohon kepada Majelis Hakim agar tanggung jawab pengasuhan dan pemeliharaan anak-anak diserahkan kepada Pemohon Konvensi, namun fakta di persidangan Termohon Konvensi menyatakan terserah anak-anak mau ikut Pemohon Konvensi atau Termohon Konvensi dan Pemohon Konvensi sepakat untuk mengatur mengenai pengasuhan dan pemeliharaan anak-anak tersebut secara kekeluargaan, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat permohonan Pemohon Konvensi dapat dikesampingkan dan tidak akan dipertimbangkan labih lanjut ; Menimbang, bahwa demi terwujudnya tertib administrasi, Panitera Pengadilan Agama Poso harus mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat tinggal Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi serta kepada Pegawai Pencatat

17 17 Nikah di tempat perkawinan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi dilangsungkan sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 147 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak keberatan untuk dicerai, namun Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan tuntutan nafkah untuk selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah), mut ah berupa uang tunai sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah selama masa iddah dan tuntutan mut ah Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya menyanggupi untuk memberi nafkah selama masa iddah sebesar Rp (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan mut ah berupa cincin emas 22 karat seberat 5 gram ; Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak berperkara, maka berdasarkan pasal 149 huruf (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam, bukti P.3 dan atas pertimbangan penghasilan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi baik dari gaji pokok, tunjangan maupun insentif lainnya sebagai guru serta atas pertimbangan kelayakan nafkah iddah dan mut ah untuk istri yang ditalak oleh suami, maka Majelis Hakim menetapkan nafkah iddah yang harus diberikan oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi

18 18 kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi seluruhnya sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) dan mut ah berupa sebuah cincin emas 22 (dua puluh dua) karat seberat 5 gram ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi ; Mengingat peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I DALAM KONVENSI : Mengabulkan permohonan Pemohon Konvensi ; Memberi izin kepada Pemohon Konvensi untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon Konvensi di depan sidang Pengadilan Agama Poso ; Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;- DALAM REKONVENSI : Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi ;

19 19 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : a. Nafkah selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) ; b. Mut ah berupa cincin emas 22 karat seberat 5 gram ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp ,- (seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Poso pada hari Rabu, tanggal 16 Pebruari 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1432 Hijriyah, oleh kami YUSRI, S.Ag sebagai Ketua Majelis, LUKMIN, S.Ag dan NIRWANA, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota yang pada hari itu juga putusan tersebut diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan Dra. DARMIAH, sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi ; KETUA MAJELIS, ttd YUSRI, S.Ag HAKIM ANGGOTA I, ttd LUKMIN, S.Ag HAKIM ANGGOTA II, ttd NIRWANA, S.HI

20 20 PANITERA PENGGANTI, ttd Dra. DARMIAH Perincian biaya perkara : 1. Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya ATK Rp ,- 2. Panggilan Rp ,- 3. Redaksi Rp ,- 2. Meterai Rp ,- J u m l a h Rp ,- (seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA, Drs. H. HAKIMUDDIN