Nomor: 54/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor: 54/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON ASLI, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir ST, pekerjaan karyawan PT Bosto, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Selanjutnya disebut Pemohon/Tergugat rekonvensi; Melawan TERMOHON ASLI, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan karyawati pabrik sepatu, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Selanjutnya disebut Termohon/Penggugat rekonvensi; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan pihak-pihak berperkara; Telah memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 3 Januari 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 54/Pdt.G/2013/PA Pas. tanggal 3 Januari 2013 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 23 Oktober 1994 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXX, tanggal 24 Oktober 1994 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kota Pasuruan; Hlm. 1

2 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah Termohon selama 18 tahun dan dikaruniai 2 orang anak bernama: - ANAK 1, umur 17 tahun; - ANAK 2, umur 11 tahun; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Januari 2012 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon kurang perhatian kepada Pemohon, sewaktu Pemohon pulang kerja lembur, Pemohon tidak menemukan makanan sama sekali di rumah, selain itu Termohon juga sering meminta bercerai dari Pemohon, bahkan Termohon pernah mendoakan Pemohon agar cepat mati; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang berlangsung selama 3 bulan lebih; 6. Bahwa selama berpisah Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: Primer: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mennjatuhkan talak satu raj i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; Subsider: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Hlm. 2

3 Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon dan Termohon datang menghadap sidang, kemudian Majelis Hakim mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa perkara ini telah ditempuh proses mediasi dengan Mediator yang telah disepakati oleh para pihak yaitu Drs. H. ABDUL KHOLIK, Hakim Mediator Pengadilan Agama Pasuruan, namun berdasarkan Laporan Mediasi tanggal 29 Januari 2013, upaya mediasi tersebut gagal; Bahwa selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa Termohon telah menyampaikan jawaban lisan pada sidang tanggal 12 Februari 2013 yang pokoknya sebagai berikut: 1. Benar, Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak; 2. Benar, sejak Januari 2012 mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 3. Mengenai dalil alasan permohonan Pemohon: - Tidak benar kalau Termohon dikatakan kurang perhatian dan tidak menyiapkan makan, karena Pemohon dan Termohon sama-sama bekerja, Pemohon sering pulang terlambat sampai jam 12 malam sehingga Termohon harus menanyakan dulu selera Pemohon, karena khawatir tidak dimakan; - Benar, Termohon marah minta cerai karena Termohon curiga kepada Pemohon telah selingkuh dengan perempuan lain; - Tidak benar Termohon mendoakan mati, tetapi Termohon pernah meminta Pemohon jujur bersumpah dan kalau berbohong semoga segera mengikuti almarhum ayah Termohon; 4. Antara Pemohon dan Termohon telah pisah karena Pemohon meninggalkan rumah, tetapi perpisahan itu terjadi sejak 31 November 2012, bukan September 2012; 5. Termohon masih mencintai Pemohon dan tidak menginginkan terjadi perceraian, mengingat anak-anak masih membutuhkan biaya dan kasih sayang dari Pemohon dan Termohon; 6. Kalau Pemohon tetap untuk menjatuhkan talaknya, maka Termohon mengajukan tuntutan berupa: Hlm. 3

4 - Mutah berupa uang Rp ,- (lima puluh juta rupiah); - Nafkah, maskan, dan kiswah dalam masa iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); - Nafkah 2 anak setiap bulan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) hingga anak tersebut dewasa; Bahwa Pemohon telah mengajukan replik secara lisan yang pokoknya tetap pada permohonannya, terjadi perpisahan sejak November 2012 karena Pemohon meninggalkan rumah, sedangkan atas tuntutan Termohon, Pemohon menyampaikan jawaban bahwa Pemohon bekerja sebagai operator mesin dengan penghasilan Rp ,- (satu juta empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah) sehingga Pemohon sanggup memenuhi tuntutan Termohon dengan besaran sebagai berikut: - Mutah berupa uang Rp ,- (satu juta rupiah); - Nafkah, maskan, dan kiswah dalam masa iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); - Nafkah 2 anak setiap bulan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) hingga anak tersebut dewasa; Bahwa Termohon telah mengajukan duplik secara lisan yang pokoknya tetap pada jawabannya, dan Termohon membenarkan jumlah penghasilan Pemohon, namun masih ada tambahan penghasilan dari uang kerja lembur yang jumlahnya tidak tahu pasti; Bahwa atas tambahan penghasilan dari uang kerja lembur tersebut Pemohon membenarkannya, namun jumlahnya tidak bisa dipastikan; Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti tertulis berupa: - bukti P-1 : Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXXXX tanggal 24 Oktober 1994 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kota Pasuruan, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup; - bukti P-2 : Asli Rekap Gaji Januari 2012 yang diterima Pemohon, tanpa dibubuhi meterai; Bahwa atas bukti-bukti tersebut Termohon membenarkannya, sedangkan bukti P-2 tentang jumlah gaji Pemohon belum termasuk uang lembur; Bahwa Pemohon telah mengajukan saksi-saksi: Hlm. 4

5 1. SAKSI 1, umur 62 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bubut, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah kakak kandung Pemohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1, umur 17 tahun, dan ANAK 2, umur 11 tahun, keduanya dalam pemeliharaan Termohon; bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, menurut Pemohon disebabkan karena Termohon kurang perhatian; bahwa Pemohon bekerja di PT Bosto, biasanya kerja lembur pada hari Sabtu- Minggu, sedangkan Termohon juga bekerja di pabrik dan sering kerja lembur dan pulang malam hari; bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah selama 1 bulan; bahwa pihak keluarga sudah mendamaikan Pemohon dan Termohon, tetapi Pemohon tetap bersikukuh untuk bercerai karena sudah tidak sanggup melanjutkan rumah tangganya, sedangkan Termohon masih ingin rukun, dan pihak keluarga sudah tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon; 2. SAKSI 2, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah keponakan Pemohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 anak, keduanya dalam pemeliharaan Termohon; bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, tetapi saksi tidak tahu persis masalahnya; bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah selama 1 bulan; Hlm. 5

6 bahwa pihak keluarga sudah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Termohon membenarkannya; Bahwa Termohon mengajukan bukti saksi-saksi: 1. SAKSI 1 TERMOHON, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah saudara sepupu Termohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1, umur 17 tahun, dan ANAK 2, umur 11 tahun, keduanya dalam pemeliharaan Termohon; bahwa saksi sering mengetahui saat Termohon menyampaikan keluhan kepada orang tua Termohon bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran; bahwa saksi tidak mengetahui persis sebab pertengkaran, tetapi saksi mengetahui Pemohon jarang pulang dan mendengar telah berselingkuh dengan perempuan lain; bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon pernah menampar Termohon dan telah berpisah selama 4 bulan; bahwa saksi sudah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI 2 TERMOHON, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan guru TK, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah adik kandung Termohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 anak, keduanya dalam pemeliharaan Termohon; Hlm. 6

7 bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran masalah tidak menyiapkan makan, padahal Termohon berusaha menyiapkan makan dan kalau tidak sempat menyiapkan makan biasanya Termohon memberi uang makan kepada Pemohon; bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah selama 3 bulan; bahwa saksi sudah mendamaikan Pemohon dan Termohon, saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon; 3. SAKSI 3 TERMOHON, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah teman kerja Termohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan telah dikaruniai 2 anak, keduanya dalam pemeliharaan Termohon; bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran masalah Pemohon berselingkuh dengan perempuan lain; bahwa saksi pernah melihat Pemohon dengan perempuan lain di Soto Cemara dan perempuan itu mencium tangan Pemohon; bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon telah pisah selama lebih 3 bulan; bahwa saksi sudah mendamaikan Pemohon dan Termohon, saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon membenarkannya, namun membantah keterangan tentang perselingkuhan, karena yang diterangkan saksi jelas perempuan yang dimaksud; Bahwa Pemohon dan Termohon telah menyampaikan kesimpulan yang pokoknya tetap pada pendiriannya masing-masing dan mohon putusan; Bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; Hlm. 7

8 TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Dalam Konvensi Menimbang, bahwa isi dan maksud permohonan Pemohon sebagaimana terurai tersebut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, dan sesuai Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara ini telah diupayakan perdamaian melalui mediasi, namun mediasi tersebut gagal; Menimbang, bahwa pokok permohonan Pemohon mendalilkan alasan bahwa antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon kurang perhatian dan ketika Pemohon pulang kerja lembur tidak disiapkan makanan, Termohon sering minta diceraikan, dan Termohon pernah mendoakan Pemohon agar cepat mati, akibatnya Termohon pergi meninggalkan Pemohon sehingga antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang; Menimbang, bahwa Termohon telah menyampaikan jawaban yang pada pokoknya mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil Pemohon tentang terjadi perselisihan dan pertengkaran, Termohon sering minta cerai karena curiga kepada Pemohon telah selingkuh dengan perempuan lain, serta Termohon pernah meminta Pemohon jujur bersumpah dan kalau berbohong mendoakan semoga segera mengikuti almarhum ayah Termohon sehingga antara Pemohon dan Termohon telah pisah sejak 31 November 2012 sampai sekarang; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto Pasal 174 HIR, pengakuan Termohon di depan sidang yang mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempurna; Menimbang, bahwa dalil-dalil Pemohon mengenai Termohon kurang perhatian, tidak menyiapkan makan saat Pemohon kerja lembur, dan terjadinya perpisahan karena Termohon yang meninggalkan rumah dibantah oleh Termohon, oleh karena Termohon membantah dalil Pemohon, maka sesuai ketentuan Pasal 163 Hlm. 8

9 HIR, Pemohon dibebani bukti untuk meneguhkan dalilnya, demikian pula Termohon dibebani bukti untuk meneguhkan dalil bantahannya; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil permohonnya, Pemohon mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Termohon kurang perhatian, Termohon bekerja di pabrik dan sering kerja lembur dan pulang malam hari, akibatnya Pemohon meninggalkan rumah sudah lebih 1 bulan; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 TERMOHON, SAKSI 2 TERMOHON, dan SAKSI 3 TERMOHON yang memberikan keterangan di bawah sumpah bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran masalah Termohon mencurigai Pemohon berselingkuh dengan perempuan lain dan perhatian Termohon dalam menyiapkan makan Pemohon, akibat Pemohon meninggalkan rumah dan telah pisah selama 3 bulan; Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lain sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi Pemohon mendukung dalil permohonan Pemohon, demikian pula keterangan saksi-saksi Termohon menguatkan dalil permohonan Pemohon sehingga bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon tidak dapat melumpuhkan kebenaran dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 76 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar keterangan saksi-saksi dari keluarga atau orang dekat Pemohon dan Termohon yang pokoknya menerangkan telah berupaya menasihati Pemohon dan Termohon agar tidak bercerai, namun tidak berhasil; Hlm. 9

10 Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan persidangan diperoleh faktafakta sebagai berikut: - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 23 Oktober 1994 (bukti P-1); - bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Termohon kurang perhatian dan tidak menyiapkan makanan ketika Pemohon pulang kerja lembur, Termohon sering minta diceraikan, dan Termohon pernah mendoakan Pemohon agar cepat mati; - bahwa akibatnya Pemohon meninggalkan Termohon sehingga antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal sejak 31 November 2012 sampai sekarang atau sekurangnya selama 1 bulan; - bahwa Pengadilan Agama Pasuruan berupaya mendamaikan Pemohon dan Termohon, baik melalui Majelis Hakim maupun Mediasi, demikian pula pihak keluarga Pemohon dan Termohon sudah mendamaikannya, namun upaya tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan adanya perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Pemohon dan Termohon serta tidak bisa didamaikan, oleh sebab itu dalil tentang adanya perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Pemohon dan Termohon serta tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah sulit diwujudkan oleh Pemohon dan Termohon, karena Pemohon dan Termohon sebagai unsur pendukung membentuk rumah tangga tersebut sudah tidak ada kehendak untuk mewujudkannya, bahkan menghendaki putusnya perkawinan, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah ayat 227: Artinya : Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengetahui ; Hlm. 10

11 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata permohonan Pemohon terbukti cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 junctis Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan dalam konvensi dianggap termuat dalam pertimbangan rekonvensi; Menimbang, bahwa Penggugat rekonvensi mengajukan gugatan rekonvensi sebagai berikut: - Mutah berupa uang Rp ,- (lima puluh juta rupiah); - Nafkah, maskan, dan kiswah dalam masa iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); - Nafkah 2 anak setiap bulan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) hingga anak tersebut dewasa; Menimbang, bahwa Tergugat rekonvensi memberikan jawaban yang pokoknya keberatan atas tuntutan sejumlah tersebut karena Tergugat rekonvensi bekerja sebagai operator mesin dengan penghasilan Rp ,- (satu juta empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah) sehingga Tergugat rekonvensi sanggup memenuhi dengan besaran sebagai berikut: Hlm. 11

12 - Mutah berupa uang Rp ,- (satu juta rupiah); - Nafkah, maskan, dan kiswah dalam masa iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); - Nafkah 2 anak setiap bulan sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) hingga anak tersebut dewasa; Menimbang, bahwa Penggugat rekonvensi membenarkan penghasilan Tergugat rekonvensi, namun masih ada tambahan penghasilan dari uang kerja lembur, namun Penggugat tidak dapat memastikan jumlahnya; Menimbang, bahwa karena Tergugat rekonvensi keberatan atas gugatan Penggugat rekonvensi, maka sesuai ketentuan Pasal 163 HIR, Penggugat rekonvensi dibebani bukti untuk meneguhkan dalil gugatannya, demikian pula Tergugat rekonvensi dibebani bukti untuk meneguhkan dalil bantahannya; Menimbang, bahwa Penggugat rekonvensi tidak mengajukan bukti-bukti untuk meneguhkan dalil gugatannya, sedangkan Tergugat rekonvensi mengajukan bukti tertulis berupa penghasilan setiap bulan berupa bukti P-2 yang diakui kebenarannya oleh Penggugat rekonvensi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diperoleh fakta-fakta bahwa Tergugat rekonvensi bekerja di PT Bosto sebagai operator mesin dengan penghasilan Rp ,- (satu juta empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah) setiap bulan ditambah penghasilan kerja lembur yang tidak dapat dipastikan jumlahnya; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 41 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junctis Pasal 24 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 149 dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai pula penghasilan Tergugat rekonvensi serta kepatutan dan keadilan, Majelis Hakim berpendapat Tergugat rekonvensi diwajibkan membayar kepada Penggugat rekonvensi berupa: - Mut ah sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah); - Nafkah, maskan, kiswah selama dalam iddah sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah); Hlm. 12

13 - Nafkah untuk 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2 sebesar Rp ,00 (tujuh ratus luma puluh ribu rupiah) setiap bulan sejak talak dijatuhkan sampai anak tersebut dapat mengurus diri sendiri atau berumur 21 tahun; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat rekonvensi dikabulkan sebagian, maka ditolak selebihnya; Menimbang, bahwa dalil-dalil, bukti-bukti, dan petitum atau tuntutan yang diajukan oleh para pihak telah diperiksa secara seksama dan telah dijadikan bahan pertimbangan hukum; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) dan Pasal 90 Ayat (1) huruf a dan d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon konvensi/tergugat rekonvensi; Mengingat, peraturan perundang-undangan dan hukum Islam berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I Dalam Konvensi 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi untuk sebagian; 2. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon: - Mut ah sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah); Hlm. 13

14 - Nafkah, maskan, kiswah selama dalam iddah sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah); - Nafkah untuk 2 anak anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2 sebesar Rp ,00 (tujuh ratus luma puluh ribu rupiah) setiap bulan sejak talak dijatuhkan sampai anak tersebut dapat mengurus diri sendiri atau berumur 21 tahun; 3. Menolak gugatan Penggugat rekonvensi untuk selebihnya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi - Membebankan kepada Pemohon konvensi/tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa, tanggal 16 April 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Jumadilakhir 1434 Hijriyah, oleh Drs. H. A. IMRON AR.,S.H. sebagai Ketua Majelis Hakim, Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H. dan MUSTHOFA, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis di dampingi Hakim-hakim Anggota dan Drs. KUSNADI sebagai Panitera Pengadilan Agama Pasuruan, dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon. Hakim Anggota, TTD Ketua Majelis Hakim, TTD Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H. Drs. H. A. IMRON AR., S.H. Hakim Anggota, TTD MUSTHOFA, S.H., M.H. Hlm. 14

15 Panitera, TTD Drs. KUSNADI Rincian Biaya Perkara: 1. Pendaftaran Rp ,00 2. Proses Rp ,00 3. Panggilan Rp ,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp ,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Hlm. 15