PUTUSAN Nomor: 221/Pdt.G/2010/PA.Pkc.

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor: 221/Pdt.G/2010/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai talak pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara yang diajukan oleh: persidangan; PEMOHON, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Karyawan swasta, bertempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai PEMOHON ; Melawan: TERMOHON, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai TERMOHON ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon; Telah memperhatikan alat bukti tertulis dan mendengar keterangan saksi-saksi di TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 18 Oktober 2010 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register nomor: 221/Pdt.G/2010/PA.Pkc tanggal 18 Oktober 2010 telah mengajukan izin ikrar talak terhadap Termohon dengan dalil dan alas an sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 31 Oktober 1998, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 824/28/XII/98, tertanggal 02 Desember 1998, yang dikeluarkan oleh KUA Siak Hulu, Kabupaten Kampar; 2. Bahwa pada waktu akad nikah, Pemohon berstatus jejaka sedangkan Termohon berstatus perawan; 3. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon hidup bersama sebagai suami isteri dengan bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di Desa Taratak Buluh Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar selama 2 tahun, kemudian pindah dan bertempat kediaman bersama di Pangkalan Kerinci sampai dengan sekarang; 4. Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai tiga orang anak bernama: halaman 1 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

2 a. ANAK PERTAMA umur 11 tahun, b. ANAK KEDUA, umur 7 tahun, c. ANAK KETIGA, umur 10 bulan. 5. Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak awal tahun 2009 antara Pemohon dengan Termohon sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Pemohon dengan Termohon pada akhirnya tidak harmonis lagi; 6. Bahwa perselisihan Pemohon dengan Termohon pada intinya disebabkan oleh: a. Termohon tidak bisa memberikan perhatian dan kepuasan kepada Pemohon dalam masalah hubungan suami isteri; b. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami; c. Termohon sering keluar rumah tanpa seizin Pemohon; 7. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada bulan Februari 2010 dimana Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami isteri; 8. Bahwa Pemohon sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; 9. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Pemohon sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Termohon untuk membina rumah tangga yang bahagia di masa yang akan datang. Dengan demikian, permohonan izin Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas,pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon dan Termohon, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Menetapkan memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Pemohon dan Termohon hadir di persidangan; halaman 2 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

3 Menimbang, bahwa proses perdamaian melalui mediasi sebagaimana dimaksud PERMA nomor 1 tahun 2008 telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2010 dengan Mediator SLAMET, S. Ag., S.H., namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang bahwa meskipun upaya mediasi tidak berhasil, Majelis Hakim tetap berupaya merukunkan kembali Pemohon dengan Termohon agar dapat membina rumah tangganya kembali, namun tidak juga dapat merubah keinginan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon, Termohon telah menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa benar Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak; - Bahwa benar pada awal tahun 2009 ada masalah dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon, namun hal tersebut disebabkan adanya orang ketiga yang menjalin hubungan melalui handphone dengan Pemohon; - Bahwa tidak benar sejak awal tahun 2009 sering terjadi pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, Termohon hanya mengingatkan Pemohon bahwa hubungannya dengan wanita lain tersebut tidak baik bagi keutuhan rumah tangga; - Bahwa Termohon tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang isteri dengan memberikan perhatian dan melayani Pemohon sampai sekarang; - Bahwa tidak benar Termohon sering ke luar rumah tanpa seizin Pemohon, Termohon hanya pergi satu kali ke rumah orangtua Pemohon pada saat ada masalah dalam rumah tangga dan Termohon tidak memberitahu Pemohon karena Pemohon tidak mengizinkan Termohon pergi ke rumah orangtuanya; - Bahwa benar Pemohon dengan Termohon telah pisah ranjang sejak Februari 2010 akan tetapi Pemohon dengan Termohon masih melakukan hubungan layaknya suami isteri hingga bulan Oktober 2010; - Bahwa Termohon keberatan bercerai dengan Pemohon, namun apabila Pemohon bersikeras ingin menceraikan Termohon maka Termohon menuntut hak-hak Termohon sebagai berikut: 1) Tiga orang anak hasil perkawinan Pemohon dengan Termohon yang bernama ANAK PERTAMA, ANAK KEDUA dan ANAK KETIGA diasuh dan dirawat oleh Termohon; 2) Nafkah untuk ketiga orang anak tersebut sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) per bulan sampai anak-anak tersebut dewasa dan mandiri. 3) Isi rumah Pemohon dengan Termohon menjadi milik Termohon; halaman 3 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

4 4) Sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar diberikan untuk anak-anak dan sisa kredit yang belum dibayar dilanjutkan hingga lunas oleh Pemohon; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon, Pemohon menyampaikan repliknya secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa benar Pemohon pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita akan tetapi hanya sebatas teman dan sekarang Pemohon sudah tidak berhubungan lagi dengan wanita tersebut; - Bahwa benar Termohon masih menjalankan kewajiban sebagai seorang isteri akan tetapi sudah tidak ada konumikasi antara Pemohon dengan Termohon dan Pemohon sudah tidak bisa mencintai Termohon lagi sehingga Pemohon merasa tersiksa dengan kondisi rumah tangga seperti sekarang; - Bahwa mengenai tuntutan yang diajukan Termohon, dalam hal ini Pemohon menanggapinya sebagai berikut: 1) Pemohon tidak keberatan ketiga orang anak Pemohon dengan Termohon diasuh dan dirawat oleh Termohon; 2) Mengenai nafkah untuk ketiga orang anak tersebut Pemohon akan memberikan sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) per bulan hingga anak-anak dewasa dan mandiri; 3) Mengenai isi rumah akan diselesaikan secara kekeluargaan oleh Pemohon dan Termohon; 4) Pemohon setuju untuk melanjutkan pembayaran sisa kredit sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar dan rumah tersebut akan diperuntukkan untuk anak-anak Pemohon dengan Termohon; Menimbang, bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim mengenai hak-hak seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya, Pemohon menyatakan akan memberikan nafkah iddah kepada Termohon sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) untuk selama masa iddah dan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa dalam dupliknya Termohon menyatakan tetap pada jawabannya dan mengenai akibat perceraian Termohon dapat menerimanya adapun mengenai isi rumah akan diselesaikan secara kekeluargaan; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis sebagai berikut: 1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 824/28/XII/98 yang aslinya dikeluarkan oleh KUA Siak Hulu, Kabupaten Kampar yang bermaterai cukup, telah dinachtzegelen Pos dan Giro, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dan telah dicocokkan dengan aslinya (Bukti P-1); 2. Fotokopi Akta Kelahiran anak atas nama ANAK PERTAMA, (Bukti P-2); 3. Fotokopi Akta Kelahiran anak atas nama ANAK KEDUA (Bukti P-3); halaman 4 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

5 4. Fotokopi Akta Kelahiran anak atas nama ANAK KETIGA (Bukti P-4); 5. Fotokopi surat kredit kepemilikan sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar atas nama Aries Kurniawan (Bukti P-5) Menimbang, bahwa selain bukti tertulis, Pemohon juga telah menghadirkan seorang saksi dari pihak keluarga di persidangan yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah mengaku bernama: SAKSI PEMOHON PERTAMA, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di PELALAWAN; - Bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon dan kenal baik dengan Termohon; - Bahwa saksi hadir saat Pemohon menikah dengan Termohon, dan kini keduanya telah dikaruniai tiga orang anak; - Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan rukun dan harmonis, namun sejak Juni 2010 saksi baru mengetahui bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sedang bermasalah dimana Pemohon dengan Termohon saat itu telah tidur pisah ranjang; - Bahwa saat Pemohon ingin menceraikan Termohon, pihak keluarga telah berupaya untuk merukunkan keduanya agar dapat membina rumah tangganya kembali seperti semula namun belum berhasil merubah keinginan Pemohon; - Bahwa saksi sebagai pihak keluarga mohon kepada Majelis Hakim agar diberikan kesempatan untuk merukunkan keduanya kembali; Menimbang, bahwa Majelis hakim telah memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk merukunkan kembali Pemohon dengan Termohon, namun usaha tersebut juga tidak berhasil; Menimbang bahwa Pemohon telah menghadirkan saksi kedua di persidangan yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah mengaku bernama: SAKSI PEMOHON KEDUA, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di PELALAWAN; - Bahwa saksi adalah teman kerja sekaligus teman dekat Pemohon; - Bahwa setahu saksi Pemohon telah menikah dan telah dikaruniai anak; - Bahwa saksi tidak kenal dan belum pernah bertemu dengan Termohon; - Bahwa akhir-akhir ini Pemohon sering murung dan menurut Pemohon hal tersebut disebabkan ada masalah dalam rumah tangganya; - Bahwa saksi belum pernah berkunjung ke rumah Pemohon; - Bahwa saksi tidak mengetahui lebih jauh mengenai persoalan rumah tangga Pemohon dengan Termohon; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi yang diajukan Pemohon, Pemohon dan Termohon dapat menerima dan membenarkannya; Menimbang, bahwa oleh karena saksi kedua yang diajukan Pemohon tidak memenuhi syarat materil sebagai seorang saksi sedangkan Pemohon tidak sanggup untuk halaman 5 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

6 menghadirkan saksi yang lain sementara telah ada bukti permulaan yang cukup dalam perkara ini, maka Majelis Hakim menjatuhkan putusan sela sebagaimana tertuang dalam berita acara persidangan ini yang amarnya memerintahkan Pemohon untuk mengangkat sumpah guna melengkapi bukti-bukti yang telah diajukan di persidangan; Menimbang bahwa Pemohon telah mengangkat sumpah sebagai bukti tambahan sebagaimana tertuang dalam berita acara persidangan perkara ini yang menyatakan bahwa benar saat ini rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis dan tidak ada lagi komunikasi antara Pemohon dengan Termohon sehingga hilang rasa cinta dan sayang Pemohon kepada Termohon dan Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk hidup bersama Termohon; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Pemohon menyampaikan tetap pada permohonannya semula untuk bercerai dengan Termohon sementara Termohon menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Termohon dan keduanya tidak lagi menyampaikan suatu apapun dan mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusannya; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi selama persidangan dan tercatat dalam berita acara persidangan, ditunjuk sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONPENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa proses mediasi sebagaimana dimaksud PERMA No. 01 tahun 2008, telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Agustus 2010 oleh Mediator SLAMET, S.Ag., S.H. akan tetapi proses mediasi tidak berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat untuk merukunkan Pemohon dan Termohon agar tetap dapat mempertahankan rumah tangganya, hal ini sesuai dengan Pasal 82 ayat 1 dan 4 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undangundang Nomor 50 tahun 2009, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan izin ikrar talak dengan dalil-dalil sebagai berikut : - Bahwa Pemohon dan Termohon masih terikat perkawinan yang sah dan saat ini telah di karuniai tiga orang anak; - Bahwa sejak awal tahun 2009 antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan Termohon tidak bisa memberikan perhatian dan kepuasan kepada Pemohon dalam masalah hubungan suami isteri, Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami dan sering keluar rumah tanpa seizin Pemohon; halaman 6 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

7 - Bahwa sejak Februari 2010 Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang dan tidak lagi saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami isteri; Menimbang, bahwa Termohon telah menyampaikan jawaban atas gugatan yang diajukan Termohon, yang pada pokoknya membenarkan adanya masalah dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon akan tetapi penyebabnya bukan seperti yang disampaikan oleh Pemohon melainkan disebabkan Pemohon menjalin hubungan dengan wanita lain. Termohon ingin mempertahankan rumah tangga Pemohon dengan Termohon namun apabila Pemohon bersikeras menceraikan Termohon maka Termohon tidak keberatan bercerai dengan Pemohon; Menimbang, bahwa dalam repliknya Pemohon tetap pada permohonannya semula dan sebagai akibat perceraian Pemohon akan memberikan nafkah iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) untuk selama masa iddah dan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) kepada Termohon, sementara dalam dupliknya Termohon tetap pada jawabannya dan menerima nafkah iddah dan mut ah yang akan diberikan Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil permohonan Pemohon yang dibuktikan dengan bukti (P.1), maka sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, harus dinyatakan terbukti antara Penggugat dengan Tergugat masih terikat dalam perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai secara hukum; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan Pemohon telah memenuhi syarat formil sehingga keterangannya dapat diterima untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa keterangan saksi keluarga yang diajukan Pemohon mendukung dan menguatkan tentang kebenaran adanya persoalan dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon dimana tidak ada lagi komunikasi antara Pemohon dan Termohon dan keduanya telah pisah ranjang setidaknya sejak Juni 2010 dan pihak keluarga telah berupaya semaksimal mungkin untuk merukunkan dan mendamaikan keduanya namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa saksi kedua yang diajukan Pemohon tidak memenuhi syarat materil sebagai saksi oleh karena itu kesaksiannya tidak dapat diterima dan dikesampingkan; Menimbang, bahwa Pemohon tidak sanggup lagi untuk menghadirkan saksi yang lain sementara Termohon tidak mengajukan saksi-saksinya dalam perkara ini di persidangan; Menimbang, bahwa untuk melengkapi bukti yang diajukan Pemohon, atas perintah Majelis Hakim, Pemohon telah mengangkat sumpah yang menyatakan bahwa benar saat ini rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis dan tidak ada lagi komunikasi antara Pemohon dengan Termohon sehingga hilang rasa cinta dan sayang Pemohon kepada Termohon dan Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk hidup bersama Termohon; halaman 7 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

8 Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian tersebut ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah dan telah dikaruniai tiga orang anak; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, tetapi kemudian timbul perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga karena tidak adanya komunikasi antara Pemohon dan Termohon sehingga keduanya telah pisah ranjang setidaknya sejak Juni 2010 dan sejak Oktober 2010 tidak lagi melakukan hubungan layaknya suami isteri; - Bahwa pihak keluarga telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa tuntutan Pemohon agar Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci mengizinkan Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon, dapat dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan tidak ada harapan bagi keduanya akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaimana pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dan begitu juga fakta yang terungkap di persidangan dimana Pemohon tetap berpendirian untuk bercerai dengan Termohon dan tidak mau didamaikan lagi, hal ini menjadi petunjuk bagi majelis Hakim bahwa perkawinan Pemohon dengan Termohon telah retak yang sulit untuk dipertahankan lagi, manakala Pemohon dengan Termohon tetap dipaksakan bertahan dalam ikatan perkawinan sebagaimana semula yang dalam keadaan tidak harmonis dan tidak ada kerukunan berarti sama artinya dengan menghukum salah satu pihak dengan siksaan batin yang berkepanjangan dan merupakan suatu aniaya yang bertentangan dengan rasa keadilan, sehingga lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya, sedangsedangkan menolak madharat lebih diutamakan daripada mengambil manfaat. Menimbang bahwa perkawinan bertujuan diantaranya menciptakan kedamaian, ketentraman lahir batin pasangan suami-istri dan keluarga, sehingga perkawinan wajib dilestarikan, namun sebaliknya jika telah tidak ada lagi ketenangan dan ketentraman dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon bahkan keduanya telah pisah ranjang sekian lamanya sehingga tidak lagi menjalankan hak dan kewajiban sebagai suami isteri maka berdasarkan fakta-fakta tersebut, kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak layak dipertahankan keberadaannya karena justru dapat menimbulkan madharat yang lebih besar bagi keduanya; Menimbang, bahwa berdasarkan kondisi tersebut diatas telah cukup alasan bagi majelis hakim berkeyakinan bahwa perceraian sudah merupakan alternatif satu-satunya yang terbaik bagi kedua belah pihak; halaman 8 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

9 Menimbang, bahwa selain itu Majelis hakim telah mendengar keterangan pihak keluarga dan orang dekat Pemohon dan Termohon sekaligus sebagai saksi sebagaimana diatur pada Pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1975, namun dalam persidangan kehadiran saksi juga tidak dapat merubah keinginan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut telah terbukti dalil-dalil permohonan Pemohon dan telah memenuhi maksud pasal 39 huruf (a dan b) Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, karena itu berdasar dan beralasan hukum permohonan Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya alasan perceraian tersebut, maka majelis hakim menyatakan memberi izin Pemohon untuk menjatuhkan thalak satu raj i terhadap Termohon; Menimbang, bahwa sebagai akibat perceraian Pemohon bermaksud memberikan nafkah iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) untuk selama masa iddah dan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) dan Termohon dapat menerimanya maka cukuplah bagi Majelis Hakim menetapkan nafkah iddah dan mut ah berdasarkan kesanggupan Pemohon tersebut; DALAM REKONPENSI: Menimbang bahwa atas permohonan cerai yang diajukan Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi, Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi mengajukan tuntutan yaitu ketiga orang anak Pemohon dan Termohon yang masingmasing bernama ANAK PERTAMA, ANAK KEDUA dan ANAK KETIGA, diasuh dan dirawat oleh Termohon, nafkah untuk ketiga orang anak tersebut sebesar Rp ,- rupiah per bulan sampai anak-anak dewasa dan mandiri, isi rumah Pemohon dengan Termohon menjadi milik Termohon serta sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar diserahkan untuk anak-anak Pemohon dengan Termohon dan sisa kredit yang belum dibayar dilanjutkan oleh Pemohon hingga lunas. Tuntutan mana sesuai dengan pasal 66 ayat (5) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka tuntutan tersebut dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa atas tuntutan hak asuh ketiga orang anak Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi dengan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi, Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi menyatakan tidak keberatan, maka Majelis Hakim menyatakan ketiga orang anak tersebut berada dalam pengasuhan dan perawatan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi selaku ibu kandungnya; Menimbang, bahwa atas tuntutan nafkah ketiga orang anak Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi dengan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi, Pemohon menyanggupi untuk memberikan sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) per bulan sampai anak-anak tersebut dewasa dan mandiri, dan atas kesanggupan Tergugat halaman 9 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

10 Rekonpensi/Pemohon Konpensi tersebut, Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi menyatakan dapat menerimanya oleh karena itu cukuplah apa yang menjadi kesanggupan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi menjadi nafkah bagi ketiga orang anak hasil perkawinan Pemohon dengan Termohon; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan isi rumah telah terjadi kesepakatan antara Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dengan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi akan diselesaikan secara kekeluargaan maka mengenai tuntutan tersebut dinyatakan dikesampingkan; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dan Tergugat Rekonpensi sepakat untuk menyerahkan sebuah rumah yang terletak di kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar kepada ketiga orang anak hasil perkawinan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dengan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi dengan kewajiban bagi Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi untuk melanjutkan pembayaran sisa kredit rumah tersebut hingga lunas, oleh karenanya Majelis Hakim memandang cukuplah kesepakatan tersebut dituangkan dalam amar putusan perkara ini; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI: Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat segala ketentuan Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONPENSI: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi; 2. Memberi izin kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci; 3. Menghukum Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah iddah kepada Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) untuk selama masa iddah; 4. Menghukum Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk memberikan kepada Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi Mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); DALAM REKONPENSI: 1. Menetapkan ketiga orang anak Pengugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dengan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi yang masing-masing bernama ANAK PERTAMA, ANAK KEDUA dan ANAK KETIGA berada dalam pengasuhan dan perawatan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi selaku ibu kandungnya; halaman 10 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

11 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi untuk memberikan nafkah ketiga orang anak tersebut kepada Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) per bulan hingga anak-anak tersebut dewasa dan mandiri; 3. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi untuk melanjutkan pembayaran sisa kredit sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar hingga lunas yang diperuntukkan bagi tiga orang anak Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dengan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI: 1. Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 04 Januari 2011 M bertepatan dengan tanggal 29 Muharram 1432 H, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Drs. AGUSTI sebagai Hakim Ketua Majelis, SYAFRUDDIN, S.Ag., MSI dan MASHURI, S. Ag masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, pada hari itu juga putusan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dan dihadiri oleh Hakim- Hakim Anggota yang sama, dibantu M. AFRIZAL, S. H sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon; KETUA MAJELIS Ttd Drs. AGUSTI HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA Ttd Ttd SYAFRUDDIN, S. Ag., MSI MASHURI, S. Ag PANITERA SIDANG Ttd M. AFRIZAL, S. H Perincian Biaya Perkara: 1. Pendaftaran : Rp ,- 2. Biaya Proses : Rp ,- 3. Biaya Panggilan : Rp ,- 4. Redaksi : Rp ,- 5. Materai : Rp ,- Jumlah Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) halaman 11 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc

12 halaman 12 dari 12 hal. Putusan Perkara Nomor : 221/Pdt.G/2010/PA. Pkc