P U T U S A N. Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara pihak-pihak ; PEMOHON, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Poso; Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON KONVENSI / TERGUGAT REKONVENSI ; L A W A N TERMOHON, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Urusan Rumah Tangga, bertempat tinggal Kabupaten Poso ; Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON KONVENSI / PENGGUGAT REKONVENSI ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi ; Telah mendengar keterangan saksi-saksi dari kedua belah pihak berperkara ;

2 TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 18 Mei 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 18 Mei 2010 dengan Register Perkara Nomor :.../Pdt.G/2010/PA.Pso telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah, menikah sesuai syari at Islam pada hari Ahad tanggal 29 Desember 1996 dan perkawinan tersebut tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, dengan Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : KK.22.01/IV/PW.00/87/2010 tanggal 5 Mei 2010 ; Bahwa setelah akad nikah antara Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun dan harmonis selama 13 tahun lamanya, dan telah dikaruniai 3 orang anak masing-masing : Anak I, perempuan, umur 13 tahun; Anak II, laki-laki, umur 7 tahun; Anak III, perempuan, umur 3 tahun; Ketiga anak tersebut dalam asuhan Pemohon; Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak awal bulan Oktober, kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi selisih paham dan percekcokan/pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, sehingga tidak ada lagi kerukunan dan kedamaian dalam rumah tangga; Bahwa penyebab ketidakrukunan dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon, karena Termohon tidak lagi menghargai suami sebagaimana mestinya dan sering bertengkar memukul Pemohon di kepala;

3 3 5. Bahwa sebagai puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon terjadi pada awal bulan Januari di mana Termohon turun dari rumah dengan membawa semua barang-barangnya, hingga sekarang sudah berlangsung kurang lebih 8 bulan lamanya Pemohon hidup terpisah dengan Termohon; Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapat lagi dipertahankan akibat konflik rumah tangga tersebut, meskipun Pemohon sudah berusaha mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah dengan Termohon, namun tidak berhasil ; Bahwa atas perselisihan dan pertengkaran yang selalu terjadi antara Pemohon dengan Termohon, maka Pemohon tidak mampu lagi melanjutkan rumah tangga dengan Termohon. Untuk itu, jalan keluar yang terbaik bagi Pemohon untuk mengatasi persoalan rumah tangga dengan Termohon adalah perceraian/mentalak Termohon ; Bahwa meskipun Pemohon telah bercerai dengan Termohon, namun kedua anak Pemohon dengan Termohon tersebut tetap menjadi tanggung jawab Pemohon dalam hal biaya hidup dan pendidikan dari kedua anak tersebut; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pemohon mohon kiranya Pengadilan Agama Poso Cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut : PRIMER : Mengabulkan permohonan Pemohon ; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak kepada Termohon ; Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku ;

4 4 SUBSIDER : Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon datang menghadap di persidangan, selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon baik dalam persidangan maupun melalui proses mediasi, namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa oleh karena usaha perdamaian tidak berhasil maka selanjutnya dibacakanlah permohonan Pemohon dalam sidang tertutup untuk umum yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya bahwa Termohon membenarkan dalil permohonan Pemohon, kecuali yang secara tegas dibantah oleh Termohon yaitu : DALAM KONVENSI Bahwa ketiga anak hasil perkawinan Pemohon dan Termohon berada dalam asuhan Termohon, bukan diasuh Pemohon; Bahwa Termohon pergi dari rumah kediaman bersama dengan terlebih dahulu minta izin kepada Pemohon dan kepergian Termohon hanya membawa barang-barang perabot rumah tangga saja, bukan semuanya; Menimbang, bahwa dari permohonan Pemohon Konvensi tersebut dan dari bantahan yang dikemukakan Termohon Konvensi, maka Termohon Konvensi mengajukan gugatan rekonpensi sebagai berikut : DALAM REKONVENSI ; Bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) perbulan

5 5 selama masa iddah atau seluruhnya sebesar Rp ,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) ; Bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menuntut mut ah berupa uang sebesar ,- (sepuluh juta rupiah); Bahwa berdasarkan hal hal yang telah diuraikan di atas, maka Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk mengabulkan gugatan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tersebut, pihak Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengajukan replik secara lisan sekaligus jawaban atas gugatan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa oleh karena penghasilan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sebesar Rp ,- hingga Rp ,- perbulan, maka Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi menyanggupi untuk memberikan nafkah selama masa iddah kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi seluruhnya sebesar Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah) ; b. Bahwa kesanggupan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk memberikan mut ah kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi berupa cincin emas 22 karat seberat 2 gram ; Menimbang, bahwa terhadap replik Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban dan tuntutan semula ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa foto kopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : KK.22.01/IV/PW.00/87/2010, tanggal 5 Mei

6 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (Bukti P.1) ; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat Pemohon tersebut, Termohon menerima dan membenarkannya ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu : Saksi 1, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal Pemohon sebagai kakak kandung saksi dan Termohon adalah kakak ipar ; Bahwa saksi hadir saat pernikahan Pemohon dan Termohon yang dilaksanakan di Sayo sekitar bulan Desember 1996; Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan dari perkawinannya, Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang anak; Bahwa setelah melangsungkan perkawinan, Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Kayamanya dan terakhir keduanya tinggal di Kelurahan Kasintuwu;-- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal sejak 8 bulan yang lalu, Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman, sedangkan Termohon pergi dari rumah kediaman bersama kembali ke rumah orang tua Termohon; Bahwa sepengetahuan saksi, penyebab Pemohon berpisah tempat tinggal dengan Termohon pada awalnya disebabkan ketersinggungan Termohon ketika teman Pemohon minta dicarikan perempuan penghibur, sehingga pada saat itu juga

7 7 terjadi pertengkaran dengan Pemohon, bahkan Pemohon mengusir Termohon dari rumah kediaman bersama; Bahwa setelah berpisah tempat tinggal, perselisihan Pemohon dan Termohon semakin meningkat dikarenakan Pemohon telah mempunyai wanita lain, bahkan saling caci maki melalui SMS;---- Bahwa berdasarkan keterangan Pemohon kepada saksi, pada saat bertengkar Termohon pernah memukul Pemohon; Bahwa setelah berpisah, ketiga anak Pemohon dan Termohon dipelihara oleh Termohon; Bahwa sejak berpisah, antara Pemohon dan Termohon masih ada komunikasi, namun hanya tentang masalah anak-anak; Bahwa selama berpisah, Pemohon masih sering memberikan nafkah kepada Termohon dan anaknya; Bahwa Pemohon bekerja sebagai sopir mobil rental; Bahwa saksi sudah berusaha memberi nasihat kepada Pemohon dan Termohon dan pihak keluarga kedua belah pihak sudah berusaha untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan, karena Pemohon tetap pada pendiriannya untuk menceraikan Termohon ; Saksi 2, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal Pemohon sebagai kakak kandung saksi dan saksi juga mengenal Termohon sebagai kakak ipar ; Bahwa saksi hadir saat pernikahan Pemohon dan Termohon yang dilaksanakan di Sayo di rumah orang tua Termohon pada tahun 1996 ;

8 8 Bahwa setelah melangsungkan pernikahan Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon dan terakhir keduanya tinggal di Jl. Jenderal Sudirrman ; Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan telah dikaruniai 3 orang anak; Bahwa sepengetahuan saksi, sekarang Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak 8 bulan yang lalu, Pemohon tetap tinggal di rumah kontrakan di Jl. Jenderal Sudirman, sedangkan Termohon pergi dari rumah kediaman bersama ke rumah orang tuanya di Sayo; Bahwa penyebab kepergian Termohon dari rumah kediaman bersama adalah karena Pemohon merasa Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami dan belakangan masalah rumah tangga keduanya semakin rumit setelah Pemohon diketahui telah menjalin hubungan asmara dengan wanita lain;--- Bahwa akibat permasalahan tersebut di atas, rumah tangga Pemohon dan Termohon sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran dan saksi pernah melihat langsung pertengkaran antara Pemohon dan Termohon; Bahwa setelah Pemohon dan Termohon berpisah, anak-anak Pemohon dan Termohon dipelihara oleh Termohon; Bahwa selama berpisah, antara Pemohon dan Termohon masih saling berkomunikasi, namun hanya sebatas masalah anak; Bahwa selama berpisah Pemohon tidak pernah menjemput Termohon dan anak-anak;

9 9 Bahwa selama berpisah, Pemohon masih memberikan nafkah kepada Pemohon dan anak dan saksi sendiri yang biasa mengantarkan nafkah Pemohon tersebut kepada Termohon; Bahwa pekerjaan Pemohon adalah pengelola rental mobil sekaligus merangkap sebagai sopir; Bahwa saksi tidak mengetahui penghasilan Pemohon perbulan, namun yang saksi ketahui sekali jalan Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perhari; Bahwa saksi pernah memberikan saran dan nasihat kepada Pemohon dan Termohon agar dapat menyelesaikan persoalan rumah tangganya secara musyawarah. Demikian juga dengan pihak keluarga kedua belah pihak sudah berusaha untuk merukunkan keduanya, namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan; Menimbang, bahwa terhadap keterangan kedua orang saksi tersebut, Pemohon dan Termohon menerima dan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Termohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa foto kopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 209/20/PW.01/XII/1996, tanggal 29 Desember 1996 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (Bukti T.1) ; Menimbang, bahwa alat bukti Termohon tersebut, Pemohon menyatakan menerima dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa Pemohon dalam kesimpulannya yang pada pokoknya tetap pada permohonannya untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon, sedangkan Termohon memberikan kesimpulan pada dasarnya

10 10 tidak keberatan untuk diceraikan, namun Termohon menghendaki Pemohon memenuhi tuntutan Termohon tentang nafkah iddah dan mut ah ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon Konvensi sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua pihak berperkara baik dalam setiap persidangan maupun melalui proses Mediasi yang dilaksanakan oleh Mediator LUKMIN, S.Ag., Hakim Pengadilan Agama Poso, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam jo. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi ; Menimbang, bahwa karena usaha perdamaian tidak berhasil, maka pemeriksaan pokok perkara selanjutnya dilaksanakan dalam sidang tertutup untuk umum, sesuai ketentuan pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ;

11 Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi mengajukan permohonannya yang pada prinsipnya telah mendalilkan bahwa keadaan rumah tangganya tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Adapun penyebabnya adalah karena Pemohon Konvensi merasa Termohon Konvensi tidak menghargai Pemohon Konvensi sebagai suami. Hal ini menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi; Menimbang, bahwa perselisihan Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi tersebut terus berlanjut dan sejak 8 bulan yang lalu Pemohon Konvensi berpisah tempat tinggal dengan Termohon Konvensi. Termohon Konvensi pergi dari rumah kediaman bersama meninggalkan Pemohon Konvensi; Menimbang, bahwa Termohon Konvensi dalam jawabannya secara lisan pada pokoknya tidak membantah dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi dan tidak keberatan apabila Pemohon Konvensi menjatuhkan talak terhadap Termohon Konvensi, namun Termohon Konvensi menuntut Pemohon Konvensi agar memenuhi tuntutan nafkah iddah dan mut ah ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon Konvensi telah mengajukan bukti tertulis dan saksi-saksi. Demikian juga Termohon Konvensi mengajukan bukti tertulis, namun tidak menghadirkan saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti Pemohon (P.1) dan Termohon (T.1), antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi adalah suami isteri sah yang menikah menurut syariat Islam pada Senin tanggal 29 Desember 1996, maka berdasarkan alat bukti tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah terbukti terikat dalam ikatan perkawinan yang sah sebagaimana

12 12 maksud Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi telah mengajukan dua orang saksi, yaitu Saksi 1 dan Saksi 2 Kedua saksi tersebut dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan secara terpisah yang pada pokoknya menyatakan bahwa rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak harmonis lagi, telah terjadi pertengkaran dan sekarang kedua belah pihak telah berpisah tempat tinggal meskipun Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telah diupayakan untuk rukun, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa ternyata keterangan saksi-saksi tersebut bersesuaian antara satu dengan yang lain dan relevan dengan perkara ini, maka berdasarkan pasal 309 R.Bg kesaksian tersebut di atas dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan dan replik Pemohon Konvensi, jawaban dan duplik Termohon Konvensi, serta keterangan para saksi Pemohon Konvensi maka terbukti bahwa antara Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi sering berselisih dan bertengkar yang berakibat berpisah rumah dan kehidupan rumah tangganya sudah tidak dapat dibina dan dipertahankan lagi. Hal ini menunjukkan rumah tangga kedua belah pihak sudah tidak dapat mewujudkan tujuan perkawinan yaitu rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Qur an Surat Ar- Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa apabila dalam suatu rumah tangga sudah terbukti tidak terwujud lagi keharmonisan sebagai akibat

13 13 perselisihan dan Pemohon Konvensi mengajukan permohonan untuk menjatuhkan talak dan ternyata Termohon Konvensi tidak keberatan apabila diceraikan dan terbukti pula mereka telah pisah tempat tinggal, sementara Majelis Hakim telah berusaha menasihati dan mendamaikan Pemohon Konvensi dengan Termohon Konvensi tetapi tidak berhasil. Maka hal tersebut telah mengisyaratkan bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi sudah tidak mungkin untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa dengan pecahnya rumah tangga kedua belah pihak, maka dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi untuk melakukan perceraian telah memenuhi alasan hukum sebagaimana isi penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Oleh karena itu kehendak Pemohon Konvensi menjatuhkan talak satu raj i kepada Termohon patut untuk dikabulkan ; Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan Pemohon Konvensi, izin kepada Pemohon maka Majelis Hakim menyatakan memberi Konvensi untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon Konvensi di depan sidang Pengadilan Agama Poso sesuai ketentuan Pasal 131 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa demi terwujudnya tertib administrasi, Panitera Pengadilan Agama Poso harus mengirimkan salinan

14 14 penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah setempat sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 147 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah diizinkan untuk menjatuhkan talaknya, maka Termohon Konvensi /Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah untuk selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu dalil gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tentang nafkah selama masa iddah, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya menyanggupi untuk memberi nafkah selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah). Mengingat Kemampuan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan kepatutan nafkah yang harus diterima oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi selama masa iddah, maka Majelis Hakim menetapkan bahwa nafkah yang harus diberikan kepada Termohon Konvensi/Penggugat

15 15 Rekonvensi untuk selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tentang mut ah, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi menyatakan keberatan dan hanya menyanggupi untuk memberi mut ah berupa cincin emas 22 karat seberat 2 gram, maka dengan mempertimbangkan kelayakan mut ah yang harus diterima oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi, Majelis Hakim menetapkan mut ah yang harus diberikan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah berupa cincin emas 22 karat seberat 3 gram; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI ; Menimbang, bahwa perkara ini adalah bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi; Mengingat peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini ;

16 M E N G A D I L I DALAM KONVENSI : Mengabulkan permohonan Pemohon ; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Poso ; Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah ditempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; DALAM REKONVENSI ; Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi ; Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : a. Nafkah selama masa iddah seluruhnya sebesar Rp ,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ; b. Mut ah berupa cincin emas 22 karat seberat 3 gram ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI ; Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Poso pada hari Rabu, tanggal 28 Juli 2010 Masehi, bertepatan dengan tanggal 16 Sya ban 1431 Hijriyah, oleh kami

17 17 AHMAD JAMIL, S.Ag., sebagai Ketua Majelis, M. TOYEB, S.Ag., dan LUKMIN, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota yang pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan FAUSIAH, S.Ag sebagai Panitera Pengganti serta Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekovensi ; KETUA MAJELIS, ttd AHMAD JAMIL, S.Ag. HAKIM ANGGOTA, ttd HAKIM ANGGOTA, ttd M. TOYEB, S.Ag. LUKMIN, S.Ag. PANITERA PENGGANTI, ttd FAUSIAH, S.Ag Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya ATK Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Biaya Redaksi Rp ,- 5. Biaya Meterai Rp ,- J u m l a h Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA, Drs. H. HAKIMUDDIN