P U T U S A N Nomor : /Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : /Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak yang diajukan oleh : PEMOHON, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan Sarjana, pekerjaan PNS, bertempat di Kabupaten Poso ; Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ; L A W A N TERMOHON, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Poso; Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi Pemohon di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 28 Desember 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 3 Januari 2011 di bawah Register Perkara Nomor /Pdt.G/2011/PA.Pso., telah mengemukakan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah, telah pernah bercerai namun menikah kembali sesuai syariat Islam

2 2 pada hari Kamis, tanggal 14 Pebruari 2008 dan perkawinan tersebut tercatat pada KUA Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 48/20/II/2008, tanggal 14 Pebruari 2008; Bahwa setelah akad nikah antara Pemohon dan Termohon telah hidup rukun dan harmonis selama 2 tahun lamanya, dan telah dikaruniai 2 orang anak masing-masing : Anak I, umur 5 tahun ; Anak II, umur 10 bulan; Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak pernikahan kedua, kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi selisih faham dan percekcokkan/pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, sehingga tidak ada lagi kerukunan dan kedamaian dalam rumah tangga; Bahwa penyebab ketidakrukunan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, karena Termohon tidak lagi patuh sama suami dan sering keluar rumah tanpa pamit; Bahwa sebagai puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon terjadi pada tanggal 23 Agustus 2010 dimana Termohon turun dari rumah dengan membawa semua barangbarangnya, sehingga sekarang sudah berlangsung kurang lebih 1 bulan lamanya Pemohon hidup berpisah dengan Termohon; Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapat lagi dipertahankan akibat dari konflik rumah tangga tersebut, meskipun

3 Pemohon sudah berusaha mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah dengan Termohon, namun tidak berhasil; Bahwa atas perselisihan dan pertengkaran yang selalu terjadi antara Pemohon dengan Termohon, maka Pemohon tidak mampu lagi melanjutkan rumah tangga dengan Termohon. Untuk itu, jalan keluar yang terbaik bagi Pemohon untuk mengatasi persoalan rumah tangga Pemohon dengan Termohon adalah perceraian/mentalak Termohon;-- 8. Bahwa meskipun Pemohon telah bercerai dengan Termohon, namun kedua anak Pemohon dan Termohon tersebut tetap menjadi tanggung jawab Pemohon dalam hal biaya hidup dan pendidikan dari kedua anak tersebut; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pemohon mohon kiranya Pengadilan Agama Poso Cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut : P r i m e r : Mengabulkan Permohonan Pemohon; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak kepada Termohon ; Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku; S u b s i d e r : Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon datang menghadap di persidangan, sedangkan Termohon tidak pernah datang dan tidak menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang

4 4 sah untuk menghadap di persidangan serta tidak mengirim surat keterangan tentang ketidakhadirannya, meskipun surat panggilan telah disampaikan kepadanya secara resmi dan patut; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim berupaya menasihati Pemohon agar tetap bersabar dan mempertahankan keutuhan perkawinannya serta kembali rukun membina rumah tangga yang kekal dan bahagia bersama Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Termohon tidak pernah datang di persidangan, oleh karena itu proses mediasi tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa karena usaha penasihatan tidak berhasil, maka sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara dan terlebih dahulu dibacakan surat permohonan Pemohon dalam persidangan tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan beberapa perbaikan di muka persidangan; Menimbang, bahwa dalam upaya menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa : Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 48/20/II/2008, yang dikeluarkan oleh Pejabat Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso tanggal 14 Pebruari 2008, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup (Bukti P.1); Surat Keputusan Pemberian Izin Perceraian, Nomor 181/1357.a/Sosnakertras/2010 yang dikeluarkan oleh Plt. Kepala Dinas Sosnakertrans, Kabupaten Poso tertanggal 21 Oktober 2010 (Bukti P.2); Menimbang, bahwa Pemohon juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yaitu :

5 1. Saksi 1, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal Pemohon sebagai saudara sepupu dan Termohon sebagai istri Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon pernah bercerai namun menikah lagi untuk kedua kalinya sekitar awal tahun 2008; Bahwa sejak pernikahan pertama hingga pernikahan kedua, Pemohon dan Termohon di rumah orang tua Pemohon dan dari pernikahannya tersebut kedua belah pihak telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun, namun belakangan keduanya sering berselisih dan bertengkar. Saksi pernah melihat secara langsung pertengkaran Pemohon dengan Termohon karena saksi sering berkunjung ke rumah orang tua Pemohon. Oleh karena itu saksi mengetahui bahwa pertengkaran kedua belah pihak adalah karena Termohon bersikap keras kepala dan juga tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri dalam rumah tangga dan selama ini justru Pemohonlah yang banyak mengerjakan pekerjaan rumah; Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan terjadi pada bulan Agustus Termohon pergi dari tempat kediaman bersama meninggalkan Pemohon dikarenakan kesalahpahaman tentang uang yang diberi orang tua Pemohon untuk membayar ongkos tukang rumah Pemohon dan Termohon, namun Termohon menyangka uang pemberian orang tua Pemohon tersebut dipergunakan untuk berfoya-foya oleh Pemohon, sehingga

6 menimbulkan pertengkaran dan sejak saat itu Termohon pergi dari tempat kediaman bersama kembali ke rumah orang tuanya; Bahwa sejak berpisah kedua orang anak Pemohon dan Termohon dipelihara oleh Termohon dan walaupun berpisah Pemohon tetap memberikan nafkah kepada Termohon dan anak-anak, hanya saja Pemohon tidak pernah berusaha menjemput Termohon untuk hidup bersama kembali dan komunikasi sudah tidak terjalin lagi antara Pemohon dan Termohon; Bahwa saksi dan pihak keluarga kedua belah pihak telah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, kedua belah pihak sudah tidak mau rukun lagi; Saksi 2, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah menerangkan hal-hal sebagai berikut ; Bahwa saksi mengenal Pemohon sebagai saudara sepupu dan Termohon saksi kenal sebelum nikah karena Termohon teman SMA saksi yang sekarang sebagai istri Pemohon; Bahwa saksi hanya hadir pada saat perkawinan pertama Pemohon dan Termohon, sedangkan perkawinan kedua kalinya yang dilaksanakan di KUA Poso Kota, saksi ketahui melalui penuturan Pemohon dan Termohon; Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan dari pernikahannya tersebut, Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa sejak pernikahan pertama hingga pernikahan kedua, Pemohon dan Termohon di rumah orang tua Pemohon;

7 7 Bahwa sepengetahuan saksi, rumah tangga Pemohon dan Termohon sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran dikarenakan sikap egois Termohon yang tidak mau mendengar nasihat Pemohon sebagai suami dan Termohon telah melalaikan beberapa kewajiban seorang istri dalam keluarga. Selain itu Termohon selalu cemburu kepada Pemohon; Bahwa selain penuturan Pemohon dan Termohon, saksi juga pernah melihat langsung pertengkaran Pemohon dengan Termohon; Akibat permasalahan tersebut Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2010, Pemohon tetap ditempat tinggal Pemohon, sedangkan Termohon kembali ke rumah orang tuanya; Bahwa selama berpisah antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak ada komunikasi lagi, namun Pemohon tetap memberikan nafkah kepada Termohon dan anak; Bahwa selama berpisah, Pemohon tidak pernah berupaya menjemput Termohon untuk kembali ke tempat kediaman bersama; Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon, namun upaya tersebut tidak berhasil, kedua belah pihak sudah tidak berkeinginan untuk rukun kembali; Menimbang, bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut di atas, Pemohon menyatakan menerima dan membenarkannya. Pemohon juga menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti lagi dan mengajukan kesimpulan pada pokoknya tetap pada permohonan untuk mentalak Termohon serta mohon putusan;

8 Menimbang, bahwa untuk lengkap dan ringkasnya isi putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasihati Pemohon untuk tetap mempertahankan perkawinannya agar rukun kembali membina rumah tangganya dengan Termohon dalam persidangan akan tetapi tidak berhasil, hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa karena Temohon tidak datang menghadap di persidangan maka upaya mediasi sebagaimana yang dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa karena usaha penasihatan tidak berhasil, maka pemeriksaan pokok perkara selanjutnya dilaksanakan dalam sidang tertutup untuk umum sesuai ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa Pemohon mendalilkan dalam surat permohonannya pada pokoknya rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun dan harmonis, karena Termohon tidak patuh

9 9 kepada Pemohon dan sering keluar rumah tanpa izin kepada Pemohon. Hal tersebut menimbulkan perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, sehingga mengakibatkan Termohon pergi meninggalkan Pemohon sejak tanggal 23 Agustus 2010; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan pihak Termohon meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, namun tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di persidangan sehingga tidak dapat didengar tanggapannya. Oleh karena itu Termohon dinyatakan tidak hadir dan apabila permohonan Pemohon ternyata berdasar dan beralasan hukum, maka permohonan Pemohon tersebut dapat dikabulkan tanpa hadirnya Termohon (Verstek), sesuai dengan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan diperkuat dengan keterangan saksisaksi, maka Majelis Hakim berpendapat telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terikat dalam ikatan perkawinan yang sah menikah kedua kalinya sesuai syariat Islam pada hari Kamis, tanggal 14 Pebruari 2008, hal tersebut sejalan dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.2., harus pula dinyatakan terbukti bahwa Pemohon untuk melakukan perceraian telah memperoleh izin cerai dari Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 dan telah disempurnakan dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 ; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 22 (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah mendengar keterangan

10 10 2 (dua) orang saksi yang menerangkan di bawah sumpah bahwa ketidakharmonisan Pemohon dan Termohon disebabkan karena Termohon tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri dalam rumah tangga, beberapa pekerjaan rumah dikerjakan oleh Pemohon. Hal ini sering menimbulkan perselisihan dan pertengkaran, sehingga Termohon pergi dari tempat kediaman bersama meninggalkan Pemohon dan meskipun keduanya telah diupayakan untuk rukun, akan tetapi tidak berhasil. Atas keterangan kedua orang saksi tersebut Majelis Hakim berpendapat, pada dasarnya keterangan kedua orang saksi tersebut dapat diterima sesuai pasal 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil permohonan Pemohon yang diperkuat dengan keterangan saksi-saksi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis karena faktor kelalaian Termohon menjalankan kewajibannya sebagai istri dalam rumah tangga, sehingga beberapa pekerjaan rumah dikerjakan oleh Pemohon. Selain Termohon beriskap egois dan selalu cemburu kepada Pemohon sehingga menimbulkan perselisihan dan pertengkaran, padahal dengan masalah yang sama Pemohon dan Termohon pernah bercerai namun menikah kembali, namun sekarang kehidupan rumah tangga kedua belah pihak sudah sulit dipertahankan dan sudah tidak mungkin lagi mewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Qur an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 ; Menimbang, bahwa apabila dalam suatu rumah tangga hak dan kewajiban suami istri sudah tidak dapat lagi ditegakkan sebagaimana dikehendaki oleh perundang-undangan yang berlaku dan kedua belah

11 11 pihak sudah pisah tempat tinggal serta upaya perdamaian telah dilakukan, namun tidak berhasil, sementara salah satu pihak atau kedua belah pihak sudah tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya, maka perkawinan seperti ini sudah sepatutnya harus diakhiri dengan perceraian ; Menimbang, bahwa oleh karena itu telah terbukti antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan sudah tidak ada harapan akan hidup rukun kembali sebagai suami istri dikarenakan keduanya telah berpisah tempat tinggal sejak tanggal 23 Agustus 2010, sehingga dengan demikian alasan Pemohon untuk melakukan perceraian telah memenuhi isi dan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim berkesimpulan permohonan izin Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon patut dikabulkan ; Menimbang, bahwa demi terwujudnya tertib administrasi, maka Panitera Pengadilan Agama Poso harus mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat dilangsungkan perkawinan Pemohon dan Termohon agar dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu, sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Menimbang, bahwa terhadap hak hadhanah, Pemohon dan Termohon telah sepakat untuk mengasuh anak hasil perkawinan kedua belah pihak berperkara secara bersama-sama, maka Majelis Hakim tidak mempertimbangkan lebih lanjut dan patut dikesampingkan;

12 Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 jo. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009, seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I Menyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Poso ; Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Poso pada hari Selasa tanggal 1 Pebruari 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 27 Safar 1432 Hijriyah oleh kami, M. TOYEB, S.Ag, selaku Ketua Majelis, MUHAMMAD AZHAR, S.Ag.,

13 13 dan PADMILAH, S.HI., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Drs. H. HAKIMUDDIN, sebagai Panitera serta dihadiri pula oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon; KETUA MAJELIS, ttd M. TOYEB, S.Ag HAKIM ANGGOTA I, ttd MUHAMMAD AZHAR, S.Ag HAKIM ANGGOTA II, ttd PADMILAH, S.HI PANITERA, ttd Rincian Biaya : Drs. H. HAKIMUDDIN 1. Biaya Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya ATK Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Biaya Redaksi Rp ,- 5. Biaya Meterai Rp 6.000,- Jumlah Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA, Drs. H. HAKIMUDDIN