BAHAN KULIAH ELEMEN MESIN 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN KULIAH ELEMEN MESIN 2"

Transkripsi

1 BAHAN KULIAH ELEMEN MESIN Matei SABUK DAN PULLI Disadu dai buku: Elemen Mesin Kumi Gupta Oleh: Mumu Komao Nip JURUSAN PENDDIKAN EKNIK MESIN FAKULAS PENDIDIKAN EKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSIAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 008

2 Sabuk dan ali 7- Pendahuluan Sabuk atau tali di gunakan untuk mentansmisikan tenaga dai satu poos ke poos lain melalui puli yang mana beputa dengan kecepatan yang sama atau bebeda. Jumlah tenaga yang ditansmisikan tegantung dai bebeapa facto:. kecepatan pada sabuk. kekencangan sabuk pada puli 3. hubungan antaa sabuk dan puli kecil 4. kondisi pemakaian sabuk. Catatan: a) Poos haus sejaja untuk menyamakan teganagan tali. b) Puli tidak haus saling bedekatan didalam kontak dengan puli yang lebih kecil atau mungkin yang besanya sama. c) Puli tidak haus tepisah jauh kaena sabuk akan menjadi beban pada poos. Ini mengakibatkan pegesekan pada beaing. d) Panjangnya sabuk cendeung untuk mengayun dai sisi ke sisi menyebabkan sabuk begeak kelua jalu dai puli yang mana membentuk lengkungan pada sabuk. e) Kekencangan sabuk haus sesuai jadi kelonggaan akan meningkatkan contak kineja pada puli. f) Untuk mempeoleh hasil yang baik dengan sabuk data, jaak maksimum antaa poos tidak boleh melebihi dai 0 mete dan minimum tidak boleh kuang dai 3-5 kali diamete puli tebesa. 7- Jenis sabuk

3 Ada banyak jenis sabuk yang digunakan sehai-hai. Dibawah ini point-point pentingnya:. Sabuk data Sabuk data banyak digunakan di pabik dan bengkel(tempat keja), dimana tenaga di tansmisikan dai puli satu ke puli lain. Yang mana kedua puli tidak boleh tepisah lebih dai 0 mete.. V-belt V-belt banyak digunakan di pabik dan bengkel(tempat keja) yang mana baik digunakan untuk mentansmisikan tenaga dai puli satu ke puli lain. Yang mana kedua puli sangat dekat atau bedekatan satu sama lain. 3. Sabuk bunda atau tali Sabuk bunda atau tali banyak digunakan di pabik dan bengkel(tempat keja), dimana tenaga di tansmisikan dai puli satu ke puli lain. Yang mana kedua puli tidak boleh tepisah lebih dai 5 mete. Jika jumlah tenaga sangat besa untuk ditansmisikan kemudian sabuk tunggal tidak mungkin cukup. Dalam kasus ini puli besa(untuk V-belt atau tali) dengan jumlah alu yang digunakan. kemudian sabuk dalam masing-masing alu mentansmisikan untuk tenaga yang dibutuhkan dai satu puli ke puli lain Bahan yang digunakan untuk sabuk Bahan yang digunakan untuk tali dan sabuk haus kuat, fleksible dan tahan lama. mateial tesebut haus mempunya I koefisien gesek yang tinggi.bahan yang digunakan untuk sabuk diklasifikasikan sebagai beikut:. Sabuk kulit Bahan yang paling utama untuk sabuk data adalah kulit. Sabuk kulit dibuat dai - mete sampai.5 mete potongan dai bagian sisi tulang punggung sapi mudal. Bagian sisi kulit lebih keas dan lebih lembut dibanding sisi daging. etapi sisi daging lebih kuat. Seat pada sisi kulit tegak luus kepada pemukaan. Sedang sisi kilat pada itu adalah intewoven dan paalel kepada pemukaan kulit. Oleh kaena itu untuk petimbangan ini sisi ambut suatu sabuk

4 haus dalam hubungan dengan pemukaan puli yang ditunjukan pada gamba. 7-. Ini membei suatu menghubungi antaa sabuk dan puli dan tempat kekuatantaik tebesa dai bagian sabuk pada bagian atas lua di mana tegangannya maimuin ketika sabuk lewat diatas puli. Kulit yang baik didalamnya tedapat oaktanned maupun mineal gaam dan komium. Ini beguna untuk meningkatkan ketebalan sabuk, potongan kuli dicampu besama-sama. Sabuk ditetapkan menuut banyaknya lapisan tunggal, ganda atau melipat tiga lapisan dan menuut ketebalan kulit menggunakan cahaya ingan, medium atau beat.. Sabuk kapas Kebanyakan pabik sabuk membuat sabuk dai bahan canvass atau kapas di bagi kedalam tiga bagian atau lebih lapisan tegantung atas ketebalan dan di jahit besama-sama Sabuk ini ditenun juga ke dalam suatu potongan ketebalan dan leba yang yang diinginkan. Sabuk diisi dengan bebeapa pengisi sepeti minyak linsed dalam angka membuat sabuk tahan ai dan untuk mencegah lukaluka/keugian pada seat sabuk. Kapas sabuk sangat baik digunakan dan lebih muah di dalam iklim hangat, di dalam atmospi uap dan didalam posisi yang teatu. Kaena sabuk kapas memelukan pelakuan ingan, oleh kaena itu sabuk ini kebanyakan digunakan di dalam pemesinan kebun, sabuk angkut dll. 3. Sabuk kaet Kaet Sabuk dibuat dai lapisan pabik yang diisi dengan komposisi kaet dan mempunyai suatu lapisan kaet yang tipis pada pemukaannya. Sabuk ini sangat fleksibel tetapi dengan cepat hancuoleh panas, minyak atau pelumas.

5 Salah satu keuntungan sabuk ini adalah mudah di buat dan diaplikasikan. Sabuk ini baik di gunakan untuk penggilingan gegaji, pabik ketas dan tempat yang lembab. 4. Sabuk balata Sabuk ini adalah beupa sabuk kaet atau getah yang digunakan sebagai pengganti kaet. Sabuk ini tahan asam dan tahan ai dan tidak usak oleh minyak hewani atau alkali. Sabuk tidak boleh melebihi dai 40 C sebab pada tempeatu ini sabuk mulai lembek dan menjadi lengket. Kekuatan balata sabuk adalah 5% lebih tinggi dibanding sabuk kaet Massa jenis bahan sabuk Massa jenis bebagai bahan sabuk tedapat dalam tabel beikut: bahan massa jenis (dalam kg/cm3) Kulit Kanvas Kaet Balata Anyaman tunggal Anyaman ganda ekanan pada sabuk Kekuatan akhi(ultimate stenght) sabuk kulit bevaiasi dai 0 kg/cm3 sampai 350 kg/cm3 dan fakto keamanan diambil 8 sampai 0. Bagaimanapun, pemakaian/ pengausan suatu sabuk lebih penting dibanding kekuatan nyata. Hal tesebut telah ditunjukkan oleh pengalaman itu di bawah ata-ata kondisi-kondisi suatutekanan yang bisa diijinkan 8 kg/cm3 atau lebih sedikit akan membei suatu kondisi sabuk yang layak. Suatu tekanan yang bisa diijinkan 7-5 kg/cm3 mungkin dihaapkan untuk membei umu sabuk sekita 5 tahun.

6 7-6. Kecepatan sabuk Ketegangan kecil egangan yang kecil akan menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan sabuk, gaya sentifugal juga meningkat yang mana gaya tesebut mencoba untuk menaik sabuk menjauh dai puli. Ini akan mengakibatkan penguangan tenaga yang ditansmisikan oleh sabuk. Sabuk telah ditemukan itu untuk mentansmisikan tenaga yang efisien, kecepatan sabuk yang dipegunakanadalah 0 m/sec sampai -5 m/sec Koefisien gesek antaa puli dan sabuk Koefisien gesek antaa sabuk dan puli tegantung bedasa pada fakto beikut.. Bahan sabuk,. Bahan puli, 3. Gelinci sabuk, dan 4. Kecepatan sabuk. Koefisien gesek antaa sabuk kuli dan puli besi, pada titik gelinci dapat diambil pesamaan: dimana v = kecepatan sabuk dalam m/sec. Beikut table nilai koefisien gesek untuk bahan pada sabuk: Bahan sabuk Bahan puli besi co Ketas kulit kayu pess keing basah lemak kaet.kulit oaktaneed ' kulit chom 0' ' kanvas '

7 4. kapas kaet Balata sambungan sabuk Sabuk yang tak ada akhinya tidaklah tesedia, kemudian sabuk memotong dai gulungan besa dan akhinya di gunakan pengancing. bebagai jenis sambungan adalah. sambungan tanam. sambungan yang diikat 3. sambungan yangdapat beputa Sambungan yang di tanam ditunjukkan di dalam gamba. 7-3 ( a), dibuat oleh pabikan untuk membentuk suatu sabuk yang tak ada akhinya, jenis ini lebih disukai dibanding sambungan lain. Sambungan ikat dibentuk dengan hantaman lubang secaa bedeet atau menyilang sabuk, sisa-sisa suatu gais tepi antaa]tepi dan lubang. Suatu kulit kasa potongan digunakan untuk hantaman keduanya besama-sama untuk membentuk suatu sambungan. Jenis ini ditunjukan dalam gamba 7.3 (b).

8 logam mengikat sambungan ditunjukkan di dalam gamba7.3 (c) dibuat dai suatu bahan pokok sambungan. Pengikat beada pada sisi sabuk dan bepitingan pada di dalam. Kadang-kadang, engsel besi diikatkan kepada ujung sabuk dan dihubungkan oleh suatu seat atau baja penjepit yang ditunjukan oleh gamba 7.3 ( d).

9 abel beikut menunjukkan efisiensi dai sambungan : abel 7-3 Jenis sambungan efisiensi. sambungan tanam, tak ada akhinya, pada pabik. sambungan tanam pada toko 3. Kawat yang diikat oleh machinc 4. Kawat yang diikat oleh pleste 5. Raw-Hide mengikat 6. Sabuk pengikat besi Jenis geakan pada sabuk data Enegi dai suatu puli di tansmisikan kemanapun. Beikut jenis geakan pada sabuk data:. geakan sabuk tebuka Geakan sabuk tebuka ditunjukkan di dalam gamba 7.4, jenis ini digunakan dipoos Beputa dan paalel yang diatu ke aah yang sama. Ketika memusat jaak antaa kedua poos besa, kemudian sisi yang ketat sabuk haus lebih endah.'

10 . geakan membelit atau melingka pada sabuk Geakan membelit atau melingka ditunjukkan di dalam gamba 7.5, digunakan poos pengatu beputa dan paalel di dalam aah kebalikannya. egangan yang kecil akan menunjukkan bahwa pada suatu titik silang sabuk, hal ini akan menggosok melawan tehadap satu sama lain dan di sana akan tejadi keusakan disebabkan gesekan belebih dalam angka menghindai ini, poos haus ditempatkan pada suatu jaak yang maksimum 0 b, dimana b menjadikan sabuk meleba dan kecepatan sabuk haus kuang dai 5m/sec. 3. geakan putaan sepeempat sabuk Geakan putaan sepeempat sabuk ditunjukkan di dalam gamba. 7.6 (a), digunakan dengan poos untuk mengatu pada sudut 90 deajat dan beputa didalam satu aah. Dalam angka mencegah sabuk lepas dai puli, maka muka pemukaan puli haus lebih besa atau sepadan dengan.4 b, sabuk b adalah leba sabuk.

11 Pengatuan puli ditunjukan pada gamba 7.6 ( a) atau ketika geakan yang dapat dibalik diinginkan, kemudian sepeempat memuta sabuk begeak dengan ol penyekat. Sepeti ditunjukan pada gamba 7.6 ( b) mungkin mungkin dapat digunakan. 4. geakan sabuk dengan puli pengaah. Geakan sabuk dengan puli pengaah ditunjukkan didalam gamba 7.7, dengan menggunakan poos yang digunakan untuk pengatuan paalel dan ketika sabuk tebuka tidak adapat digunakan dalam sudut yang kecil dan penghubung pada puli kecil. Pengaah jenis ini disajikan untuk mempeoleh pebandingan pecepatan tinggi dan ketika tegangan sabuk yang dipelukan tidak bisa dipeoleh oleh alat-alat lain. Ketika itu diinginkan untuk mentansmisikan geakan dai satu poos ke bebeapa poos, semua diatu didalam paalel, suatu sabuk menggeakan dengan

12 banyak puli, sepeti ditunjukkan di dalam gamba7.8, kemungkinan caa kejanya.. 5. geakan sabuk campuan Suatu geakan sabuk campuan ditunjukkan didalam gamba 7.9 digunakan ketika enegi ditansmisikan dai satu poos ke poos yang lain melalui bebeapa puli. 6. geakan langkah atau puli tius. Geakan langkah atau puli tius. ditunjukkan di dalam gamba 7.0. digunakan untuk mengubah kecepatan dai geakan poos utama begeak

13 kecepatan tetap. ini tepenuhi dengan pegesean sabuk dai satu memisahkan dai langkah-langkah kepada lainnya. 7. Geakan cepat dan katol lepas Geakan cepat dan katol lepas ditunjukkan oleh gamba 7. digunakan ketika yang digeakan atau poos mesin (dihaapkan) untuk mulai atau dihentikan kapan saja dinginginkan tanpa campu tangan dengan poos penggeak. suatu puliyang mana adalah kunci dai poos mesin biasa di sebut fast puli atau penggeak dengan kecepatan yang sama dengan poos mesin. Suatu puli lepas begeak dengan bebas diatas batang mesin dan tidak mampu untuk mentansmisikan enegi manapun. ketika batang yang digeakan pelu dihentikan. sabuk didoong ke atas puli lepas dengan bantuan gesekan antaa puli dengan poos.

14 7-0. pebandingan kecepatan geakan suatu sabuk Pebandingan kecepatan geakan suatu sabuk pengaah dan pengikut. Mungkin secaa matemati dinyatakan dalam bentuk di bawah ini.: d = diamete pengaah d = diamete pengikut N= kecepatan pengaah di dalam pm N= kecepatan pengikut di dalam pm Panjang sabuk di abaikan dalam geakan pengaah satu dalam geakan satu menit. = Dengan caa yang sama, panjang sabuk diabaikan geakan pengikut dalam satu menit. = Kaena panjang sabuk diabaikan geakan pengaah didalam satu menit memadai;sama dengan panjang sabuk yang lewat di atas pengikut dalam satu menit Atau

15 Velocity atio atau 7-. Gelinci pada sabuk sabuk Didalam atikel yang sebelumnya kita sudah membahas geakan sabuk dan batang yang mengumpamakan suatu gesekan antaa sabuk dan poos. etap tekadang gesekan menjadi tidak baik. Mungkin kaena bebeapa geakan membawa kelua jalu sabuk. Ini juga menyebabkan sabuk depan memebawa kelua jalu dai putaan puli. Ini disebut gelinci sabuk dan biasanya dinyatakan sebagai pesentase. Hasil dai keselipan sabuk akan menguangi pebandingan pecepatan dai sistem. Keselipan sabuk adalah suatu Peistiwa umum begitu sabuk haus tidak penah ada digunakan dimana suatu pebandingan pecepatan tebatas adalah impotanse dalam kasus jam, menit dan detik/second S%= Selip di antaa pengaah dan belt, S%= Selip di antaa sabuk dan pengikut V = Kecepatan menyangkut sabuk, mengabaikan geakan pe menit. Kemudian v=.() Dengan caa yang sama =

16 = ) substitusikan nilai v dai pesamaan () Atau = = (- ) dimana Jika ketebalan sabuk dipetimbangkan, kemudian di mana/ t menjadi ketebalan dai sabuk. Contoh 7.. Suatu mesin begaak 50.p.m.sabuk begeak pada sebuah poos. Diamete puli mesin adalah 75 cm dan jaak antaa puli dengan poos adalah 45cm. Diamete puli pada jalu poos geak 5 cm. Puli tesambung poos dinamo. Cai kecepatan poos dinamo, ketika ( ) tidak ada tegelinci ( ) ada suatu tegelinci % pada masing-masing pengaah solusi: kecepatan poos mesin pada penggeak =50 pm diamete puli mesin pada penggeak =75cm diamete puli mesin pada penggeak =45cm.

17 Diamete puli dengan poos pada penggeak 3, 90 cm diamete puli pada batang dinamo pada penggeak 4, = 5 cm ketika tidak ada slip Gunakan hubungan dengan notasi umum = 500 pm ketika ada slip % pada penggeak gunakan hubungan dengan notasi umum =440 pm

18 7-. Panjang sabuk penggeak tebuka. gamba7.3 Dalam hal ini puli beputa ke aak yang sama ditunjukan dalam = sumbu pusat antaa dua puly, =adius puly besa dan kecil. X = jaak antaa. L = total panjang sabuk Sabuk mulai dai puli yang besa pada E dan G dan puli kecil pada F dan H di tunjukkan pada gamba 7-3. Dengan O sama O M paalel ke FE. O E. Dai geometi pada gamba, kita dapat temukan O M akan tegak luus ke Kemudian sudut MO O = adian Kita tahu bahwa panjang dai sabuk: = Ac GJE + EF + Ac FKH + HG (AcJE EF AcFK () Dai geometi pada gamba kita juga mendapat: sin Jika sudut α sangat kecil maka diambil sin () AcJE ( ) (3) Dengan caa yang sama AcFK.(4) Dan EF MO

19 Dengan mengembangkan pesamaan ini menggunakan teoi binomial:... EF..(5) Substitusikan nilai busu JE da pesamaam (3), busu FK dai pesamaan (4) dan EF dai pesaman (5) ke dalam pesamaan (), kita dapatkan: L Substitusi nilai dai pesamaan () L 7-3. Panjang dai Sabuk Penggeak Besebangan Dalam kasus ini kedua puli beputa belawanan aah sepeti ditunjukan pada gamba 7-4. Keteangan: O dan O = pusat dai kedua puli dan = adii dai puli besa dan puli kecil = jaak antaa O dan O

20 L = panjang total sabuk Sabuk mulai dai puli besa pada E dan G puli kecil pada F dan H sepeti dipelihatkan pada gamba 7-4 Dengan O sama O M paalel ke FE. Dai geometi pada gamba, kita dapat temukan O M akan tegak luus ke O E. Kemudian sudut MO O = adian Panjang sabuk = Ac GJE + EF + Ac FKH + HG Dai geometi pada gamba kita juga mendapat: (AcJE EF AcFK () sin Juka sudut α sangat kecil maka diletakkan sin () AcJE ( ) (3) Dengan caa yang sama AcFK.(4) EF MO Dengan mengembangkan pesamaan ini menggunakan teoi binomial: EF....(5) Substitusikan nilai busu JE da pesamaam (3), busu FK dai pesamaan (4) dan EF dai pesaman (5) ke dalam pesamaan (), kita dapatkan:

21 L Substitusi nilai dai pesamaan () L Catatan: umus diatas meupakan fungsi dai. Begitu jelas jika penjumlahan adii dai kedua puli yang konstan, panjang dai sabuk akan memungkinkan sisa yang konstan juga, dibeikan jaak tetap antaa pusat peletakan kedua puli. Contoh 7- Dicai panjang sabuk yang dipelukan untuk menggeakan puli dengan diamete 80 cm bekeja paalel pada jaak m dai penggeak puli utama dengan diamete 480 cm. Jawaban Dik: diamete puli kecil d = 80 cm Radius puli kecil = 40 cm Jaak antaa kedua puli = m = 00 mm Daimete puli besa d = 480 cm jai-jai puli besa = 40 cm L = panjang sabuk

22 a. jika sabuk tebuka gunakan hubungan: L ,3cm 33,33mAns b. jika sabuk menyilang gunakan hubungan: cm L cm 33,45mAns cm 7-4. Daya yang Diteuskan Sabuk Pada gamba 7-5 dapa tdilihat pegeakan puli A (penggeak) dan pengikut B sepeti telah dijelaskan puli penggeak menaik sabuk dai satu sisi dan mengiimkannya ke sisi lainnya. Hal ini mengakibatkan tegangan pada sisi ketat akan lebih besa dai pada sisi kendu sepeti pada gamba 7-5. Dimana = teganagn pada sisi ketat (kg) = tegangan pada sisi kendu (kg) v = kecepatan sabuk (m/sec) Daya puta efektif pada lingkaan pengikut bebeda antaa dua tegangan ( - ) Usaha yang dilakuakn pe detik = gaya jaak kg-m Powe 75 H.P Dalam satuan SI daya yang diteuskan akan memiliki satuan Watt dan kedua tegangan - dalam Newton.

23 Sedikit petimbanagn akan menunjukan bahwa tosi yang digunakan pada puli penggeak adalah ( ). Begitu pula puli yang digeakan adalah ( ) Pegesean sabuk elah kita lihat diatas bahwa tegangan pada dua sisi puli tidak sama. egangan pada satu sisi lebih besa dai sisi lainnya. Akibat pebedaan dua teganagn etsebut, sabuk teus meneus begese (begeak dengan kecepatan yang dapat diabaikan) diatas puli. Geakan sabuk itu sangat kecil dan sepenuhnya dapat diabaikan Pebandingan tegangan sabuk data. Dengan meninjau puli yang digeakan seaah jaum jam sepeti gamba 7-6 didapat. = teganagn pada sisi ketat (kg) = tegangan pada sisi kendu (kg) θ = sudut kontak dalam adian (sudut yang dibentuk oleh busu A-B, sepanjang sabuk menyentuh puli, pada pusat). Sekaang tinjau bagian sabuk PQ, membentuk sudut δθ pada pusat puli sepeti pada gamba 7-6. sabuk PQ dalam keseimbangan dibawah gaya-gaya beikut: (i) egangan pada sabuk dititik P (ii) eganagn + δ pada sabuk dititik Q (iii) Reaksi nomal R n (iv) Gaya gesekan F = μ R n Dimana μ adalah koefisien gesek antaa sabuk dan puli. Pembagaian semua tenaga secaa hoizontal dan membaginya dengan ata R N sin sin...(i)

24 Jika sudut sangat kecil maka diambil sin pada pesamaan (i) R N mengabaikan..(ii) Sekaang pembagian tenaga vetical R N cos cos (iii) Jika sudut sangat kecil maka diambil cos pada pesamaan (iii) R N Atau R N.(iv) Samakan nilai dai R N le pesamaan (ii) dan (iv) Atau Integalkan kedua sisinya dengan limit dan kita dapatkan log (v) Atau e

25 Pesamaan (v) dapat dinyatakan dalam logaitma basis 0,3 log Catatan:. tegangan maksimum pada sbuk sisi ketat dapat dipeoleh dai hubungan f b t Dimana: f = tegangan maksimum pada sabuk b = leba sabuk t = tebal sabuk. ketika menentukan sudut kontak, pelu diingat bahwa ini adalah sudt kontak pada puli yang kecil, jika kedua puli bebahan sama. Kita tahu bahwa : sin Jadi sudut kontak dalam jalu (untuk sabuk bekeja tebuka) (untuk sabuk bekeja menyilang) o 80 ad (untuk sabuk bekeja tebuka) 80 o 80 ad (untuk sabuk bekeja menyilang) Ketika puli tebuat dai bahan yang bebeda, pehitungan didasakan pada puli yang memiliki μθ kecil. Contoh 7-3 Dau puli, diamete puli petama 450 mm dan yang satu lagi 00 mm pada poos yang sejaja bejaak,95 m dan dihubungkan dengan sebuah sabuk yang menyilang. Cai panjang sabuk yang dibutuhkan seta sudut kontak antaa sabuk dan masing-masing puli. Beapa daya kuda yang dapat diteuskan oleh sabuk tesebut jika puli besa beputa pada 00 pm, jika tegangan izin maksimum pada sabuk kn dan Koefisien gesek antaa sabuk dan puli 0,5?

26 Penyelesaian Dik: diamete puli besa jai-jai puli besa Diamete puli kecil jai-jai puli kecil Jaak antaa dua puli Kecepatan puli besa Kecepatan sabuk d N 60 = 474 m/sec 0,45 60 d = 450 mm = 5 mm = 0,5 m d = 00 mm = 00 mm = 0, m =,95 m N =00 pm 00 m/sec egangan izin maksimum pada sabuk Koefisien gesek 0, 5 = kn = 000 N Panjang sabuk L = panjang sabuk Gunakan hubungan L dengan notasi biasa 0,5 0,,95 0,5 0,,95 m = 4975 m Ans Sudut kontak anta sabuk dan masing-masing puli (θ) Kita ketahui bahwa dai keja sabuk menyilang : sin 36' 0,5 0, 0,667,95 80 o 9 36' 9 o ' 99

27 99 ' ad Ans enaga yang dipindahkan (P) Kita ketahui,3log 0,5 3,474 log 0,5 3, ,3776,385 daimbil dai antilog 0,376, ,385 49,3 N Sekaang gunakan hubungan P dengan notasi biasa = (000-49,3) 4,74= 740 W = 7,4 kw Ans 7-7. eganagn sentipugal Behubung sabuk teus meneus beputa mengelilingi puli, bebeapa gaya sentipugal timbul, yang mengakibatkan tegangan meningkat pada kedua sisi, baik disisi ketat maupun kendu. egangan yang ditimbulkan oleh gaya sentipugal disebut tegangan sentipugal. Pada kecepatan endah tegangan sentipugal sangat kecil tetapi pada kecepatan tinggi akibatnya haus dipetimbangkan dan dimasukan pada pehitungan injau bagian PQ dai sabuk yang membentuk sudut dθ pada pusat puli, sepeti pada gamba 7-8 dimana w = beat sabuk pe satuan panjang v = kecepatan linie sabuk

28 = jai jai puli c = tegangan sentipugal aksi secaa tangensial pada P dan Q Panjang sabuk PQ = d θ Beat sabuk PQ = w d θ Kita ketahui bahwa gaya sentipugal Wv g gaya sentipugal pada sabuk PQ w d g w d g egangan sentipugal c beaksi secaa tangensial pada P dan Q menjaga sabuk dalam keseimbangan. Sekaang bagi gaya-gaya (gaya sentipugal dan tegangan sentipugal) secaa mendata dan sama ata d csin wd g Jika sudut dθ sangat kecil maka diambil d d sin d wd c g c w g Catatan : ketika tegangan sentipugal dimasukkan ke dalam pehitungan, maka tegangan total pada sisi ketat t 0 Dan tegangan total di sisi kendu t Syaat memindahkan daya mksimum Kita tahu bahwa daya kuda yng dipindahkan oleh sabuk Dimana: P..(i) 75 = teganagn pada sisi ketat (kg) = tegangan pada sisi kendu (kg)

29 v = kecepatan sabuk (m/sec) Dai pelajaan 7-6 kita telah melihat bahwa Atau e e..(ii) Substitusikan nilai ke pesamaan (i) P P e 75 e 75 C.(iii) Dimana C Kita tahu bahwa e 75 c Diamana = tegangan maksimum yang dapat diteima sabuk dalam kg c = tegangan senttipugal dalam kg Substitusikan nilai ke pesamaan (iii) P c C w g C (substitusi c wv g ) v wv g C

30 Untuk daya kuda maimum dp dv 0 3wv Atau 0 (iv) g Atau wv 3c 0 substitusikan c g 3 c Menunjukan bahwa jika daya kuda yng dipinkdahkan maksimum, /3 dai tegangan maksimum diseap sebagai tegangan sentipugal. Catatan : dai pesamaan (iv) kecepatan sabuk untuk daya maksimum v g 3w 3m dalam satuan metik dalam satuan S.I Contoh 7-4 Sebuah sabuk kulit 9 mm 50 mm digunakan untuk menggeakkan sebuah puli besi tuang bediamete 90 cm pada 336 pm. Jika busu yang aktif pada puli kecil 0 o dan tegangan pada sisi ketat 0 kg/cm. Cai kapasitas daya kuda dai sabuk yang beatnya 0,00098 kg/cm 3. koefisien gesek kulit pada besi tuanmg adalah 0, 35. Penyelesaian Dik: tebal sabuk t = 9 mm = 0,9 cm Leba sabuk b = 50 mm = 5 cm Luas penampang sabuk a = b t = 5 0,9 =,5 cm Diamete puli Kecepatan puli kecepatan sabuk v dn 60 d = 90 cm N = 336 pm

31 583,4 cm/sec = 5,834 m/sec Sudut kontak dai puli kecil =, ad ekanan pada sisi ketat, f 0kg/cm tegangan yang tejadi pada sisi ketat f a Massa jenis sabuk ρ = 0,00098 kg/cm 3 Koefisien gesek μ = 0,35 = tegangan pada sisi kendu sabuk Gunakan hubungan,3 log 0,35 dengan notasi biasa, 0,735 0,5 450kg. log 0,735,3 0,396 =,085 Dan 450,085,085 5, 8kg Beat sabuk pe mete w Aea X Panjang X Kepadatan,5 00 0,00098,kg tegangan sentipugal c w v g, 9,8 5,834 56,

32 egangan total pada sisi ketat t c Dan total tegangan sisi kendu t Gunakan hubungan , 506, kg c 5,8 56, 7 kg Kapasitas daya kuda sabuk (P) t t P dengan notasi biasa , ,4 hp Ans 5,834 Catatan: kaena t t = ( + c ) ( + c) =, maka tegangan sentipugal pada sabuk tidak memiliki dampak. Dengan demikian daya kuda dapat ju dipeoleh dengan menggunakan hubungan Contoh 7-5 P v Sebuah sabuk dengan leba 0 cm dan tebal cm memindahkan daya pada kecepatan 000 m/min tegangan besih sabuk ketat,8 kali tegangan pada sisi kendu. Jika tegangan izin yang aman pada sabuk 6 kg/cm. hitung daya kuda maksimum yang dapat dipindahkan pada kecepatan tesebut. Diasumsikan massa jenis kulit g/cm 3. Hitung daya kuda absolut maksimum yang dapat dipindahkan sabuk tesebut, seta kecepatan dimana daya tesebut dipindahkan? Penyelesaian Dik: leba sabuk b = 0 cm ebal sabuk t = cm Luas penampang sabuk a = 0 = 0 cm Kecepatan sabuk v m / min m / sec 3 75

33 egangan geakan besih. 8 aikan izin yang aman sabuk f 6 kg/cm egangan maksimum sabuk f a 0 6 Massa jenis sabuk = gm/cm 3 w 60 beat sabuk pe mete panjang Dimana kg/m = tegangan sentipugal = tegangan pada sisi ketat = tegangan pada sisi kendu Dengan menggunakan hubungan c w v g ,8 8,34kg c 3,66kg 60 8,34 Kita tahu bahwa, 8,8 3,66,8 47 kg Pemindahan tenaga (P) Gunakan hubungan: P dengan notasi biasa 75

34 3, , 8Hp Kecepatan dimana daya absolut maksimum dapat dipindahkan (v) Gunakan hubungan v g 3w ,8 Daya absolut maksimum,87 m/sec Kita ketahuai bahwa tegangan pada sisi ketat c 60 Dan tegangan pada sisi kendu,8 Lagi gunakan hubungan Contoh 7-6 P ,8 38, , kg, kg 0 Hp Sebuah sabuk data dibutuhkan untuk meneuskan 45 hp dai sebuah puli dengan diamete efektif 50 cm, beputa pada 300 pm. Sudut kontak tebentang diatas /4 I keliling dan koefisien gesek 0,3. tentukan dengan memasukan tegangan sentipugal kedalam pehitungan, leba sabuk yang dibutuhkan. Ditetnukan bahwa ketebalan sabuk 9,5 mm, massa jenis sabuk, g/cm 3, dan tegangan keja izin gabungan 5 kg/cm. Penyelesaian Dik: daya yang dipindahkan P = 45 hp Diamete puli efektif d = 50 cm =,5 m

35 Kecepatan puli N = 300 pm dn,5 300 Kecepatan sabuk: v 3, 57 m/sec Sudut kontak: 4 Koefisien gesek: 0, 3 Ketebalan sabuk ,88 ad 80 t = 9,5 mm = 0, 95 cm Massa jenis sabuk =, g/cm 3 egangan keja yang dizinkan f 5kg/cm Gunakan hubungan: Atau P , ,5 kg..(i) 3,57 Sekaang gunakan hubungan :,3 log 0,3 dengan notasi biasa.88 0,8643 Atau log 0, , Dai pesamaan (i) dan (ii) 46 kg,375 Leba sabuk yang dibutuhkan (b) 0,8643.(ii) Kita tahu bahwa tegangan maksimum yang dapat diteima sabuk

36 luas penampang sabuk tegangan izin b t f b 0,95 5 3, 75b kg Dan beat dai sabuk pe mete: w = luas penampang panjang massa jenis b 0,95 `00, 0,045b kg 000 teagangan santifugal : wv 0,045b 3,57 c 5, 9b g 9,8 Kita tahu bahwa: c 3,75b 5,9b 46 b 46 7,83 3,7 cm 7-9. egangan inisial sabuk Ketika sebuah sabuk menghubungkan dua puli, dua ujungnya disambungkan sehingga sabuk dapat teus beputa pada puli, dimana geakan dai sabuk (dai penggeak) dan puli yang digeakkan (dai sabuk) diatu oleh cengkaman yang tetap dai gesekkan antaa sabuk dan puli. Untuk meningkatkan cengkaman tesebut, maka sabuk dikencangkan. Pada keadaan ini walau puli dalam keadaan diam sabuk mendapat bebeapa tegangan yang disebut tegangan inisial. Ketika penggeak mulai beputa akan menaik sabuk pada satu sisi (meningkatkan tegangan sabuk pada sisi ini) dan mengiimkannya ke sisi lainnya (menguangi tegangan sabuk pada sisi itu). Peningkatan tegangan pada satu sisi sabuk disebut tegangan pada sisi ketat dan penuunan tegangan pada sisi lainnya disebut tegangan pad asisi kendu. o = tegangan inisial sabuk = tegangnan pada sisi ketat sabuk = tegangan pada sisi kendu sabuk

37 α = koefisien peningkatan panjang sabuk pe satuan gaya sedikit petimbangan akan menunjukan bahwa peningkatan tegangan pada sisi ketat adalah 0 dan peningkatan panjang sauk pada sisi ketat 0.(i) Penguangan tegangan pada sisi kendu adalah 0 Dan penguangan panjang sabuk pada sisi kendu 0.(ii) Dengan asumsi bahwa bahan sabuk elastis sempuna dimana panjang sabuk tetap baik dalam keadaan diam ataupun begeak, sehingga penambhan panjang pada sisi ketat sama dengan penguangan panjang pada sisi kendu. Dengan demikian pesamaan (i) dan (ii) (abaikan tegangan sentipugal) c (mempetimbangkan tegangan sentipugal) Catatan: pada paktik sebenanya bahan sabuk tidak elastis sempuna sehingga jumlah tegangan dan, ketika sabuk memindahkan daya, selalu lebih besa kali tegangan inisail. Bedasakan C. G. Bath, hubungan antaa 0,, dan 0 Contoh 7-7 Dua poos paalele yang gais tengahnya tepisah 4,8 m dihubungkan dengan sebuah sabuk tebuka. Diamete puli besa,5 m dan puli keci,05 m. tegangan inisial pada sabuk ketika diam adalah 3 kn. Massa sabuk adalah,5 kg/m. koefisien gesek 0,3. dengan mempehitungkan tegangan sentipugal ke dalm pehitungan, hitung daya kuda ynag di pindahkan ketika puli kecil beputa 400 pm Penyelesaian Dik: jaak anta poos = 4,8 m Diamete puli besa d =,5 m

38 Jai-jai Diamete puli kecil Jai-jai egangan inisial Massa sabuk = 0,75 m d =,05 m = 0,55 m o = 3 kn = 3000 N m =,5 kg/m Koefisien gesek μ = 0,3 Kecepatan puli kecil N = 400 pm kecepatan puli kecil: d, v N m/s Kita tahu bahwa tegangan sentifugal: c mv,5 76 N Dimana = tegangan pada sisi ketat Gunakan hubungan: = tegangan pada sisi kendu c dengan notasi biasa N.(i) Kita juga ketahui bahwa untuk sabuk begeak tebuka: sin 0,75 0,65 4,8 0,0468 4' sudut lintasan puli kecil ' 74 38' 3,05 ad Sekaang gunakan hubungan,3 log 0,3 dengan notasi biasa 3,05

39 log 0,3 3,05,3,5 0, 3978 Atau, 5 Substitusikan nilai ke pesamaan (i), ,4 N ,4 48,6 N Daya kuda yang dipindahkan (P) Dengan hubungan P v 48,6 9, W 0,88Kw 7-0. Sabuk V ebuat dai kain dan kawat tecetal dalam kaet dan tebungkus dengan kaindan kaet sepeti pada gamba 7-9 (a). Sabuk ini bebentuk sepeti tapesium dan dibuat tanpa ujung. Sangant cocok khususnya untuk penggeak pendek. Sudut sabuk V biasanya antaa Daya dipindahkan dengan aksi baji antaa sabuk dan lekukan V pada puli atau katol. Jaak disediakan pada dasa lekukan sepeti pada gamba 7-9 (b), untuk mencegah menyentuh dasa, kaena untuk mencegah keausan. Sabuk V dapat dipasang dengan bebagai sudut dengan sisi sempit beada diatas atau dibawah. Untuk meningkatkan keluaan daya bebeapa sabuk V dapat diopeasikan dai sisi ke sisi. Pelu diketahui bahwa pada sabuk V multiple, semua sabuk haus dientangkan dengan kekencangan yang sama sehingga beban tebagi dengan ata pada semua sabuk. Ketika salah satu sabuk putus, semua sabuk haus diganti besama-sama. Jika hanya satu sabuk yang diganti, sabuk yang bau akan teentang lebih ketat dan begeak dengan kecepatan yang bebeda.

40 Sabuk V dibuat dalam lima jenis, yaitu A, B, C, D, dan E. Dimensi standad sabuk V ditunjukkan pada tabel 7-4. Puli untuk sabuk V dapat dibuat dai besi tuang atau baja pess untuk menguangi bobot. Dimensi standad puli belekuk V ditunjukkan pada table 7-5. abel 7-4 Dimensi standad sabuk V Diamete leeng Leba Beat pe Jenis Cakupan Ketebalan minimum puli puncak (b) mete sabuk daya kuda (t) mm (D) mm mm dalam kg A ,06 B ,89 C ,343 D ,596 E abel 7-5 Dimensi standad puli belekuk V (semua dimensi dalam mm) Jenis sabuk w d a c f e Jumlah lekukan pada katol A 3,3 8, B 4 5 4, 0,8,5 9 9 C 9 0 5,7 4,3 7 5,5 4 D 7 8 8, 9, E ,6 3,4 9 44,5 0 Catatan : Leba muka (B) = (n ) e + e 7-. Panjang Leeng Standa Sabuk V Bedasakan IS: , sabuk V ditunjukkan oleh jenisnya dan nominal panjang bagian dalam. Sebagai contoh, sebuah sabuk V jenis A dengan

41 panjang bagian dalam 94 mm ditunjukkan sebagai A 94 IS:494. panjang standad bagian dalam sabuk V dalam mm adalah: 60, 660, 7, 787, 83, 889, 94, 965, 99, 06, 067, 09, 68, 9, 95, 37, 397, 4, 473, 54, 600, 66, 65, 77, 778, 905, 98, 03, 057, 59, 86, 438, 464, 540, 667, 845, 3048, 350, 35, 3404, 3658, 403, 45, 4394, 457, 4953, 5334, 6045, 6807, 7569, 833, 9093, 9885, 067, 4, 3665, 589, 673. Panjang leeng dipeoleh dengan menambahkan 36 mm untuk jenis A, 43 mm untuk jenis B, 56 mm untuk jenis C, 79 mm untuk jenis D, dan 9 mm untuk jenis E. 7-. Keuntungan dan Keugian Sabuk V Dibandingkan Sabuk Data Beikut adalah keuntungan dan keugian sabukv dibandingkan dengan sabuk data: Keuntunmgan sabuk V:. Sabuk V membeikan keapatan tehadap jaak yang kecil anta pusat puli.. Geakannya positif, kaena pegelincian antaa sabuk dengan puli dapat diabaikan. 3. Opeasi sabuk dan puli lebih tenang. 4. Sabuk mempunyai kemampuan meedam guncangan pada saat mesin muli bekeja. 5. Pebandingan kecepatan yang tonggi (maksimum 0) dapat dicapai. 6. Aksi baji sabuk dengan lekukan membeikan nilai tinggi dalam pembatasan pebandingsn tegangan. Maka daya yang dipindahkan oleh sabuk V lebih dai sabuk ata pada koefisien gesek yang sama, busu kontak dan tegangan izin pada sabuk yang sama. 7. Sabuk V dapat beopeasi pada dua aah, dengansisi ysng sempit beada diatas atau dibawah. Gais tengahmnya dapat mendata, tegak atau mendaki.

42 Keugian sabuk V:. Sabuk V tidak dapat digunakan dengan jaak anta puli yang besa.. Sabuk V tidak seawet sabuk data. 3. Konstuksi puli untuk sabuk V lebih umit dai puli sabuk data Pebandingan tegangan sabuk V pada saat begeak Atau Sebuah sabuk V dengan puli belekuk ditunjukkan oleh gamba 7-0 Dimana R = eaksi nomal antaa sabuk dengan tepi lekukan R = eaksi total pada lekukan α = sudut lekukan μ = koefisien gesek antaa sabuk dengan tepi lekukan Menentukan eaksi vetical ada lekukan R R R R R sin sin sin Kita ketahui bahwa gaya gesek R R cos ec R sin R sin R sin Dengan mempetimbangkan sebagian sabuk sepeti pada pembahasan 7-6 membentuk sudut δθ ditengah-tengah, tegangan pada satu sisi akan sebesa dan sisi lainnya + δ. Sekaang bedasakan hasil pembahasan 7-6 kita mendapat tahanan gesek sama dengan μr cosec α belawanan dengan μr. Dengan demikian hubungan antaa dan untuk sabuk adalah:,3 log cos ec 7-4. Sabuk V- flat Pada bebeapa kasus, khususny aketika sabuk data diganti dengan sabuk V, akan lebih hemat menggunakan puli bemuka ata, sebagai ganti puli belekuk

43 besa sepeti pada gamba 7-. Biaya untuk pembentukan lekukan dapat dihilangkan. Sabuk sepeti itu dikenal sebagai sabuk V-flat. Contoh 7-8 Sebuah kompeso membutuhkan 0 hp untuk beputa sekita 50 pm. Digeakkan oleh sabuk V oleh sebuah moto listik yang beputa 750 pm. Diamet puli pada poos kompeso tidak boleh lebuih besa dai m dimana jaa anta pusat puli dibatasi,75 m. kecepatan sabuk tidak boleh melebihi 600 m/min. etukan jumlah sabuk V yang dibutuhkan untuk memindahkan daya tesebut jika masing-masing sabuk mempunyai luas penampang 3,75 cm dan beat 0,00 kg/cm 3 dan tegangan taik yang diizinkan 5 kg/cm. Sudut lekukan puli Koefisien gesek antaa pilu 0,5. Hitung juga panjang asbuk yang dibutuhkan. Penyelesaian Dik: daya kuda yang dibutuhkan P = 0 hp Kecepatan kompeso N = 50 pm Kecepatan moto N = 750 pm Diamete puli kompeso d = m Jaak anta pusat puli =,75 m Kecepatan sabuk v 600m / min m / sec 60 3 Luas penampang masing-masing sabuk a = 3,75 cm Massa jenis sabuk = 0,00 kg/cm 3 egangan taik yang dizinkan f = 5 kg/cm Sudut lekukan puli α = 35 0 α = koefisien gesek μ = 0,5 Kita ketahui bahwa beat dai sabuk pe mete w = luas Panjang massa jenis 3, ,00 0,375kg

44 tegangan centipugal c c w v g 0,375 9, Dan tegangan maksimium sabuk adalah: f a 5 3,75 93,8 kg tegangan sisi ketat sabuk : gunakan hubungan c 93,8 7, 66,6 kg d = diamete puli N N d d d N 7, kg dengan notasi yang biasa N d m 3 Kita ketahui bahwa untuk sebuah sabuk tebuka: sin 3,75 d 0 d 0,907 Dan sudut dai lintasan puli kecil ,76 ad 80

45 Sekaang gunakan hubungan,3 log cos ec 0,5,76cosec 7,5 log 0,5,76cosec7,5,3 0,997 9,93 (daimbil dai anti log 0,97) 66,6 Dan 6, 7 kg 9,93 9,93 Jumlah V-belt Kita ketahui bahwa pepindahan daya kuda tiap sabuk: v 75 66,6 6, jumlah dai V-belt = Pepindahan daya kuda total 0,3 Daya kuda tiap tali 5,65 atau 6 Ans Panjang dai tiap sabuk L = Panjang dai tiap sabuk,3 hp Kita ketahui bahwa jai-jai dai puli pada poos kompeso d m Dan jai-jai puli pad apoos moto d 3 m 6

46 Dengan hubungan L dengan notasi biasa 6,75, 3,5 0,43 5,743m 6,75 Contoh 7-9 Dua poos dengan titik pusat bejaak 00 cm dihubungkan dengan sebuah sabuk V. Puli penggeak mempunyai daya 5 hp, dan memiliki diamete efektif 30 cm, beputa pada 000 pm. Puli yang digekan beputa 375 pm. Sudut lekukan puli egangan izin pada tiap 4 cm luas penampang sabuk adalah kg/cm. Bahan sabuk memiliki beat, g/cm 3. Puli yang digeakan begantung, jaak pusat puli dai bantalan tedekat adalah 0 cm. koefisien gesek antaa sabuk dan puli 0,8. entukan: a. jumlah sabuk yang dipelukan? b. Diamete poos puli yang digeakan, jika tegangan gese yang diizinkan 40 kg/cm? Penyelesaian Dik: Jaak anta pusat poos = 00 cm Daya kuda yang mensuply puli P = 5 hp Diamete efektif puli d = 30 cm Kecepatan puli penggeak N = 000 pm Kecepatan yang digeakan N = 375 pm Sudut lekukan puli α = 40 0 α = 0 0 Luas penampang masing-masing sabuk a = 4 cm Massa jenis sabuk =, g/cm 3 egangan yang diizinkan f = kg/cm Jaak antaa pusat puli yang digeakan dengan bantalan tedekat = 0 cm koefisien gesek μ = 0,8

47 Kita ketahui bhawa beat sabuk tiap mete w = luas Panjang massa jenis 4 00, 444gm 0,444kg tegangan sentipugal c w v g c 0,444 9,8 0, , kg v D N 60 egangan maksimum sabuk f a 4 84kg egangan pada sisi ketat Dengan hubungan c 84, 7,8 kg d = diamete puli yang digeakan N N d d d N dengan notasi yang biasa N d ,5 cm Kita ketahui bahwa kecepatan buka sabuk adalah: sin 30 3' d,5 00 5,38 Dan sudut dai lintasan puli kecil 5 d 0, ,38 69,4

48 69,4 80 Sekaang gunakan hubungan,3 log, 95ad cos ec dengan notasi biasa 0,8,95 cos ec 0 0,8,95,938,4 log,4,3,,05 66,6 Dan 6, 47 kg,, a. Jumlah sabuk yang dipelukan Kita ketahui bahwa pepindahan daya kuda tiap sabuk: v dn 75 7,8 70 6,47 0, jumlah sabuk yang dipelukan = Daya kuda total 5 3,88 Daya kuda tiap sabuk 9 b. diamete poos puli yang digeakan d = Diamete penggeak poos puli 3,88hp Kita ketahui bahwa pepindahan tosi oleh poos puli yang digeakan P 4500 N ,9 kg-m

49 90kg-cm Dan momen lentu M c 0 ( 7.8 6,47,)0 033,4 kg-cm Momen punti equivalent e M ,4 306kg-cm Gunakan hubungan e 6 f s d 3 d 3 6 f s e ,3 3 d 37,3 3,364 atau 3,5 cm 7-5 ali ali untuk meneuskan daya biasanya tebuat dai manila, ami dan katun. Biasanya mempunyai penampang bebentuk lingkaan, sepeti gamba 7- (a). salah satu keuntungan uatma dai tali adalah bebeapa penggeak tepisah dapat diambil dai satu puli penggeak. Sebagai contoh pada banyakan penggilingan beputa, poos-poos pada setiap lantai digeakan oleh tali yang behubungan langsung denganpuli dengan puli moto utama di lantai dasa. Sudut lekukan pada puli untuk tali biasanya sudut-sudt pada puli dibuat sempit dibagian bawah, sehingga tali tejepit diantaa tepi-tepi dai lekukan V. untuk meningaktkan daya cengkam tali tehadap puli. Lekukan tesebut haus dibuat haus aga tidak mengikis tali. Diamete katol haus besa untuk meningkatkan daya tahan tali tehadap gesekan dalam dan tegangan lentu. Ukuan yang tepat dai oda-oda katol adalah 40d dan ukuan minimalnya adalah 36d, dimana d adalah diamete tali dalam cm.

50 Sepeti halnya sabukv, pebandingan tegangan ketika begeaka adalah didapat dai,3 log cos ec Catatan: pada kasus daya diteuskan dengan jaak yang besa sepeti penambangan, keekan, dan sebagainya, tali kawat baja lebih banyak digunakan. ali kawat begeak pada puli belekuk tetapi teletak pada dasa lekukan dan tidak tejepit diantaa tepi-tepi lekukan. ali kawat memiliki keuntunga dibandingkan tali katun diantaanya:. lebih ingan.. opeasinya tidak beisik 3. dapat menahan beban kejut 4. lebih dapat diandalkan 5. tidak telepas dengan tiba-tiba Contoh 7-0 Sebuah tali memindahkan daya 350 hp dai puli bediamete 0 cm, beputa pada kecepatan 350 pm. Sudut lintasan dapat diambil π adian. Setengah dai sudut lekukan adalah,5 0. ali yang digunakan bediamete 5 cm, beatnay,3 kg/m dan masing-masing tali memiliki taikan maksimum 0 kg dan koefisien gesek dengan puli 0,3. entukan jumlah tali yang dipelukan. Jika gantungan puli 50 cm tentukan ukuan yang tepat untuk poos puli jika tebuat dai baja dengan tegangan gese 400 kg/cm. Penyelesaian Dik: daya kuda yang dipindahkan P = 350 hp Diamete puli d = 0 cm Kecepatan N= 300 pm dn Kecepatan tali v 885cm / sec 8, 85m/sec Sudut putaan θ = π ad Setengah sudut lekukan α =,5 0 Diamete tali = 5 cm

51 Beat tali w =,3 kg/m aikan maksimum tiap tali = 0 kg Koefisien gesek μ = 0,3 egangan gese pada bahan poos f s = 400 kg/cm Kita ketahi bahwa teangan sentipugal c w v g tegangan sisi ketat tali,3 9,8 8,85 47 kg kg = tegangan pada sisi kendu tali Gunakan hubungan,3 log cos ec 0,3 cosec 0,3,63,46 log,46,3,7, Dan 4, 76 kg,7,7 Jumlah tali yang dipelukan Kita tahu bahwa daya kuda yang di pindahkan tiap tali v ,76 8,85 75 jumlah tali yang dipelukan = Daya kuda total Daya kuda tiap tali 39,8 hp

52 350 39, Diamete poos puli d = Diamete poos puli Kita ketahui bahwa pepindahan tosi oleh poos puli P 4500 N ,56kg-m 83,556kg-cm Jika gantungan puli 50 cm maka momen lentu pada poos tegantung pada taikan tali M c 50 9 ( 73 4,67 47) kg-cm momen punti equivalent e M 83, kg-cm Gunakan hubungan e 6 f s d 3 d 3 6 f s e ,4 d 3 933,4,45atau,5 cm

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

Penggunaan Hukum Newton

Penggunaan Hukum Newton Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampian Kaakteistik Bahan oda penggeak Tingakat dan kondisi Cast ion 3 Steel JI Steel 3 Steel Hadened steel 3 Steel Hadened steel Steel T Hadened steel 0 MATERIAL Kekuatan bahan (Kg/cm ) 70 000

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

massa jenis (dalam kg/cm3) 1. Pengertian

massa jenis (dalam kg/cm3) 1. Pengertian 1. Pengertian Sabuk atau tali di gunakan untuk mentransmisikan tenaga dari satu poros ke poros lain melalui puli dengan kecepatan putaran yang sama atau berbeda.besar tenaga yang di transmisikan tergantung

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

VDC Variabel. P in I = 12 R AC

VDC Variabel. P in I = 12 R AC SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas

Lebih terperinci

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pemeras Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga

Rancang Bangun Mesin Pemeras Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga Rancang Bangun Mesin Pemeas Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga SEPTIAN ENGGAR PRATAMA PUTRA DAN ADI SUCIPTO Pogam Studi D III Juusan Mesin Poduksi Disnaketansduk Fakultas Teknologi Industi

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus. Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PONDASI MESIN. Perencanaan pondasi mesin yang baik memerlukan data-data penunjang yang

BAB IV ANALISA PONDASI MESIN. Perencanaan pondasi mesin yang baik memerlukan data-data penunjang yang BAB IV ANALISA PONDASI MESIN 4.1 Data Peencanaan Peencanaan pondasi mesin yang baik memelukan data-data penunjang yang digunakan untuk mengetahui sifat-sifat pembebanan pada pondasi mesin. Datadata penunjang

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

Flat Belt Drives ELEMEN MESIN II

Flat Belt Drives ELEMEN MESIN II Flat Belt Drives ELEMEN MESIN II Jika Ingin Mengenal Dunia MEMBACA Jika Ingin Dikenal Dunia MENULIS Flat Belt Drives Mentransmisikan daya dari satu poros ke yang lain Katrol yang berputar Kecepatan sama

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK TURN-TURN DSR GMR TEKNIK. HURUF dan NGK TEKNIK Huuf dan angka yang biasa digunakan dalam gamba teknik ada dua type, yaitu :. Type ( Tegak/miing 75 0 ) : Untuk huuf besa/kapital, tebal gais /4 h, dimana

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Pebandingan dan Fungsi Tignmeti Standa Kmpetensi Memahami knsep pebandingan, fungsi, pesamaan dan identitas tignmeti, atuan sinus dan ksinus seta menggunakan dalam pemecahan masalah Kmpetensi Dasa. Melakukan

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Belt Datar. Dhimas Satria. Phone :

Belt Datar. Dhimas Satria. Phone : Pendahuluan Materi : Belt Datar, V-Belt & Pulley, Rantai Elemen Mesin 2 Belt Datar Elemen Mesin 2 Belt (sabuk) atau rope (tali) digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lain

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 009 Nm Sal: 8-90 8. Pehatikan diagam beikut ini yang menunjukkan denah jalan emaa di Pagelaan g. Jaak jalan = 00 m, = 00 m, ke ke = 00 m. Jalan dan jalan

Lebih terperinci

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Tekuk Torsi Lateral. Pertemuan 13, 14, 15

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Tekuk Torsi Lateral. Pertemuan 13, 14, 15 ata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Tekuk Tosi ateal Petemuan 13, 14, 15 TIU : ahasiswa dapat meencanakan kekuatan elemen stuktu baja beseta alat sambungna TIK : ahasiswa dapat

Lebih terperinci