Analisis Pertumbuhan Layanan Data Berbasis Ethernet di Wilayah Kota 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pertumbuhan Layanan Data Berbasis Ethernet di Wilayah Kota 2"

Transkripsi

1 Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota Leni Devera Asrar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Budi Utomo (ITBU), Jl. Raa Mawar Merah, Malaka-Klender, Jakarta Timur, 7 A s trak PT. X adalah perusahaan ang intensif mengakomodir keinginan konsumen untuk mendapatkan akses informasi. Saat ini perangkat router teraru ang digunakan adalah Metro Ethernet Network (MEN) ang memiliki kapasitas port dan digunakan pada awal Septemer. Tulisan ini pertama menganalisis pertumuhan laanan pada periode Septemer -Septemer 9, dan dengan dasar ini, digunakan untuk mengestimasi penamahan perangkat ethernet angka waktu tahun ke depan (6 ulan). Beerapa metoda digunakan, diantarana linear, eksponensial dan polinomial orde dan. Dengan analisis ketepatan, dapat ditentukan ahwa perkemangan laanan ethernet adalah (umlah port) =,9 -,,6,6, dengan ketelitian hampir 9%. Hasil penelitian menunukkan ika tidak teradi peruahan pertumuhan pelanggan maka penamahan perangkat Ethernet aru dilakukan pada ulan ke 6,seperti halna ika peruahan pertumuhan pelanggan diasumsikan sama dengan pertumuhan penduduk kota Jakarta Utara (-9) ang esarna,%. Jika peruahan pertumuhan pelanggan %, % dan % maka penamahan perangkat Ethernet aru dilakukan pada ulan ke. Sedangkan pada ulan ke 6 atau Agustus dengan peruahan pertumuhan pelanggan.%, %, % dan % maka total perangkat ethernet ang digunakan masing-masing adalah 6 unit, 6 unit, 7 unit dan 79 unit. Kewords: Metro Ethernet Network, Polinomial, Simulasi Grafis. PENDAHULUAN Segala entuk informasi ang diutuhkan aik isnis, entertainment, ilmu pengetahuan maupun keutuhan sehari-hari dapat diperoleh dengan mudah melalui internet. Untuk dapat memenuhi keutuhan informasi terseut perlu didukung oleh sarana dan prasarana ang handal, terutama perangkat-perangkat ang menunang pendistriusian network informasi terseut. Metro Ethernet Network adalah perangkat ang dipercaa mampu menangani masalah ini. Perangkat ini memiliki kapasitas port. Salah satu perusahaan ang intensif mengakomodir keinginan konsumen dalam hal mendapatkan akses informasi adalah PT. X. Namun karena cukup esarna

2 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., keutuhan masarakat akan informasi, dalam waktu kurang setahun (semenak digunakan pada awal Septemer ), kapasitas Metro Ethernet sudah terpakai hampir 7%, padahal elum semua lapisan masarakat menggunakan earing informasi terseut. Pertumuhan permintaan akan informasi cukup tinggi, sehingga perlu antisipasi perusahaan untuk keutuhan laanan ethernet ke depan. Seagai dasar analisis ke depan, digunakan umlah pemakaian port di PT. X Wilaah Kota periode Septemer - Septemer 9 dengan menggunakan simulasi grafis.. METODE PENELITIAN. Router Router erfungsi seagai penghuung antar dua atau leih aringan untuk meneruskan data dari satu aringan ke aringan lainna melalui seuah proses ang dikenal seagai routing. Proses routing teradi pada lapisan (Lapisan network seperti Internet Protocol) dari stack protokol tuuh-lapis OSI (Open Sstem Interconnection). Router secara umum erfungsi memagi-agi atau memecah seuah roadcast domain ang merupakan kumpulan alat-alat di segmen network ang menerima semua paket roadcast dan dikirim oleh alatalat di segmen terseut. Router selain dikenal seagai alat untuk memisahkan roadcast domain, uga memisahkan collision domain. Collision adalah kondisi dimana teradi tarakan antar data karena erada pada waktu dan tempat ang sama seperti pada seuah kael network []. Gamar. Peralatan Internetworking []

3 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - 9 Routing adalah seuah proses untuk meneruskan paket-paket network dari satu network ke network lainna melalui seuah internetwork []. Agar dapat teradi, digunakan seuah perangkat network ang diseut router dan router-router terseut menerima paket-paket ang dituukan ke network di luar network ang pertama, dan kemudian meneruskan paket ang diterima kepada router lainna hingga sampai kepada tuuanna.. Cisco 7 Internet Router Cisco 7 series internet router dirancang untuk network ang memiliki laanan IP dengan performan ang tinggi dan disaratkan untuk mendapatkan profitailit, pemedaan laanan dan ketangkasan isnis. Peralatan ini terdiri dari seperangkat komponen ( rack unit), modular ( slot), dan perangkat Cisco 7 mengirim laanan high-touch IP dengan kecepatan optik ang sangat penting untuk mengatur laanan asa perusahaan []. Gamar. Perangkat Cisco 7 [] Fitur-fitur ang dimiliki Cisco 7 Router ini, diantarana, perangkat ini merupakan sistem modular ang memiliki slot, dimana slot terdiri dari Port (masing-masing Gte). Maka, kapasitas maksimum Cisco 7 adalah 6 Gte. Cisco ini mempunai 6 Gps total keluaran melalui ackplane, dimana masing-masing slot memiliki point to point connection seesar Gps ang tersusun seri.. Metro Ethernet Network (MEN) PT. X Wilaah Kota- Metro Ethernet Network (MEN) adalah network komunikasi data ang erskala metro dengan menggunakan teknologi ethernet seagai protokol transportasi datana []. PT. X wilaah kota menggunakan router ethernet keluaran Alcatel-Lucent 77 SR-7 dengan kapasitas port. Router ini terdiri dari 7 slot, dimana slot digunakan untuk menampung Input Output Module (IOM) dan slot untuk Switch Faric and Control Processor Module (SF/CPM). Setiap IOM dapat menampung modul Media Dependant Adaptor (MDA) []. Dengan pemacaan slot seperti pada gamar, sedangkan untuk port sesuai dengan MDA ang dipakai dan diaca dari kiri ke kanan, misalna, // IOM, MDA, PORT.

4 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., Seagai ahan analisis, topologi untuk note STO Kota dapat dilihat pada gamar ang menunukkan ahwa Metro Ethernet tpe- Kota terhuung ke Kemaoran dan Gamir. Gamar. Skema Ethernet Alcatel-Lucent 77-SR7 [] ME-A-JKT-KMY ME-A-JKT-GB Gamar. Topologi Note STO Kota []. Teori Curve Fitting Di dalam pengepasan kurva (curve fitting), dierikan n titik (pasangan ilangan) (, ),...,( n, n ) dan diminta untuk menentukan seuah fungsi f() sedemikian rupa sehingga f( ) =, =,,,n. Jenis fungsina dapat erupa garis lurus maupun fungsi polinomial ang mungkin ditentukan oleh sifat alamiah masalahna. Dalam anak kasus, polinomial erderaat tertentu iasana sudah memadai [6]. Jika ang disaratkan f( ) =,, f( n ) = n dan menggunakan polinomial erderaat tinggi, maka dapat digunakan metode interpolasi. Namun untuk situasi tertentu metode ini ukanlah suatu solusi. Bila nilai-nilai terseut diperoleh dari suatu percoaan, sehingga mengandung galat percoaan, dan ika sifat alamiah percoaan terseut menarankan suatu huungan linear, akan leih aik mengepaskan suatu garis lurus pada titik terseut. Namun ika titik-titik itu terpencar akan leih digunakan prinsip matematis. Suatu metode ang telah anak digunakan adalah metode kuadrat terkecil (method of least square) ang dikemangkan oleh Gauss. Formulasi untuk garis lurus adalah :

5 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - a = () Kemudian erkemang menadi persamaan ang dinamakan persamaan normal seagai erikut : a an = = () Pendekatan pengepasan kurva ini dapat digeneralisasikan dari polinomial a = ke polinomial erderaat m sama dengan persamaan (), dimana : m n-. Untuk kasus polinomial orde (m=), ) ( p = () maka entukna persamaan-persamaan normalna adalah : n = = = () Sedangkan untuk kasus polinomial orde (m=), ) ( p = () maka entuk persamaan-persamaan normalna adalah : 6 = = = = (6). Koefisien Diterminasi Koefisien determinasi adalah suatu alat ukur ang digunakan untuk mengetahui seauh mana tingkat huungan antar variael X dan Y. Koefisien ini dapat ditentukan erdasarkan huungan antara dua macam variasi, aitu : Variasi variael Y terhadap garis regresi (Y ) Variasi variael Y terhadap rata-ratana (Y) ( ) ( ) ' Y Y Y Y r Σ Σ = (7)

6 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., Ada Jenis huungan antara variael X dan Y Huungan sempurna antara variael X dan Y. Tidak ada huungan antara variael X dan Y.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini ang menadi oek adalah : Peralatan/perangkat earing ang digunakan adalah Metro Ethernet Alcatel- Lucent 77 SR-7 kapasitas port. Jaringan komunikasi ang diamil adalah PT. X wilaah Kota-. data lapangan selama ulan (Septemer - Septemer 9). Metodologi ang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gamar erikut. Start Buka File Simulasi Prediksi Dengan Menggunakan Microsoft Ecel Masukan input : Asumsi prosentase peruahan pertumuhan pelanggan (.;;;%) Waktu ang diinginkan (ulan ke ~ 6) Proses Penghitungan Y= (a%)( ) Output erupa estimasi : Jumlah pemakaian port. Jumlah penamahan perangkat Ethernet Jumlah total perangkat Ethernet ang digunakan Bentuk grafik End Gamar. Metoda Penelitian Tahapan penelitian ang dilakukan, diawali dari koordinasi dengan PT. X STO Kota dan melakukan studi literature, kemudian dilakukan pengamilan data di lapangan khusus wilaah STO Kota. Data ang diperoleh disimulasikan

7 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - secara grafis dalam entuk linear, eksponesial, polinomial orde dan polinomial orde ang hasilna kemudian dianalisis dan akhirna ditentukan persamaan ang mempunai ketelitian tinggi. Gamar 6. Perangkat Ethernet Alcatel-Lucent 77 SR7. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pelanggan Data kumulatif pelanggan internet (erdasarkan penggunaan port) periode Septemer Septemer 9 dapat dilihat pada tael erikut. Tael. Data Pelanggan Internet Periode Septemer Septemer 9. Periode Port Tps Tpk Residen Corporate Trunk Kapasitas Sept Okt Nov Des 7 Jan 9 7 Fe 9 7 Mar 9 Apr 9 Mei 9 Jun 9 Juli 9 Ags Sept Keterangan : Tps = umlah port terpasang Tpk = umlah total port terpakai Residen = umlah pengguna residence Corporate = umlah pengguna corporate

8 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., Trunk = umlah penggunaan untuk trunk Kapasitas = kapasitas maksimal port pada PT. X. Hasil Simulasi Grafis Gamar 7. Grafik Pertumuhan Pelanggan Internet (Kumulatif) Periode Septemer - Septemer 9 Gamar. Bentuk Grafik Persamaan Matematis Pertumuhan Pelanggan Internet Berdasarkan Port Terpakai Periode Septemer - Septemer 9. Tael. Koefisien Determinasi (R ) Beerapa Persamaan Matematis Pertumuhan Pelanggan Periode Septemer -Septemer 9. Linear Koefisien Determinasi (%) Pol.Orde Ep. Pol.Orde Nilai R,9, 77, 9,

9 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - Tael. Perandingan Hasil Perhitungan Pertumuhan Pelanggan Berdasarkan Persamaan Matematis Dengan Data Aktual (Berdasarkan Port Terpakai) Jumlah Port Terpakai Bulan Persamaan Persamaan Persamaan Persamaan () (9) () () Aktual Sept Okt Nov Des. 9.. Jan Fe Mar Apr Mei Jun Juli 9.. Ags Sept Pada ulan pertama sampai ulan keempat (periode Septemer-Desemer ) teradi peningkatan pelanggan ang cukup signifikan terutama erasal dari pelanggan residential, dikarenakan pada saat itu di tengah masarakat kota Jakarta mulai muncul fenomena dimana informasi dan komunikasi merupakan agian penting dalam kehidupanna. Gamar grafis peningkatan pelanggan ini dapat dilihat pada gamar 7. Terukti dengan adana face ook dan ang diadikan seagai salah satu media komunikasi serta wesite google, ahoo, eerapa diantara media pencari (searching) data sangat diinginkan. Sementara itu salah satu perusahaan ang leih siap memerikan akses adalah PT. X, karena mempunai sarana dan prasarana ang memadai. Disamping itu PT. X memang sudah lama erinteraksi dengan masarakat seagai penedia laanan komunikasi telepon terutama untuk perumahan (residential) maupun perkantoran (corporate). Pada Tael, pada ulan ke sampai ulan ke (periode Januari sampai Septemer 9) total pelanggan relatif konstan. Hal ini isa teradi karena kondisi perekonomian ang lagi krisis dan disamping itu hadirna eerapa provider aru. Untuk itu, peranan marketing sangat esar dalam meningkatkan pelanggan. Menelang ulan ke (Septemer 9) elum ada penamahan perangkat metro ethernet pada PT. X, karena dari port ang tersedia aru terpakai port atau 6,7%. Dari Gamar, terlihat ahwa port ang terpakai masih di awah kapasitas maksimum peralatan. Dengan memakai data pertumuhan pelanggan dari periode Septemer Septemer 9, digunakan analisis pertumuhan dengan curve fitting, aitu model pendekatan linear, eksponensial, polinomial orde dan orde erdasarkan persamaan () - (). Dengan memakai model pendekatan linear, diperoleh pertumuhan pelanggan (Y) erikut : =,9,7 ()

10 6 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., dimana X adalah ulan ke dari perhitungan. Hasil secara lengkap dapat dilihat pada Gamar. Perlu diketahui ahwa dari gamar terseut dapat dilihat ahwa port terpakai masih auh dari kapasitas port itu sendiri, dan secara matematis dapat dilihat dengan elas ahwa koefisien determinasi / R sekitar,9%, suatu ketelitian masih sangat auh. Selanutna, model pendekatan eksponensial dilakukan dan diperoleh erikut ini:,7 =,7e (9) dan secara grafis dapat dilihat pada Gamar. Dari gamar terseut dapat disimpulkan ahwa kapasitas terpakai masih di awah kapasitas maksimum ang tersedia. Untuk koefisisien determinasi diperoleh,%, hampir % leih rendah dari metoda linear. Ha ini erarti ahwa, metoda eksponensial tidak cocok digunakan untuk analisis kasus ini. Dengan memakai data ang sama seperti analisis seelumna, digunakan pendekatan model polinomial orde dan pertumuhan pelanggan adalah : =,7 7,, () dan sekaligus memerikan koreksi determinasi seesar 77,%, sekitar % leih teliti diandingkan dengan pendekatan linear. Bila dilihat dari prosentasi koreksi, esaran terseut cukup memadai, namun demikian, erdasarkan analisis matematis, polinomial orde leih dari dua dimungkinkan dapat memerikan ketelitian leih aik. Hasil rinci analisis pertumuhan pelanggan dapat dilihat pada Gamar. Akhirna, pendekatan dengan pendekatan polinomial orde dilakukan untuk menganalisis pertumuhan pelanggan perioda Septemer -Septemer 9, dan hasilna diperoleh seperti di awah ini: =,9,, 6,6 () dan grafisna seperti ang terlihat pada Gamar. Dengan menggunakan pendekatan ini, dapat dilihat sengan elas ahwa koreksi determinasi adalah 9,% atau dengan tingkat kesalahan,%. Dari hasil perhitunganpun tingkat akurasi persamaan terukti paling aik, dimana persamaan dalam entuk polinomial orde leih mendekati data aktual umlah pemakaian seperti ang ditunukkan Tael. Atas dasar ini, maka persamaan polinomial orde (persamaan ) paling akurat untuk digunakan seagai acuan memuat simulasi perhitungan pertumuhan lima tahun ke depan.. Analisis Penamahan Perangkat Ethernet Jika Tidak Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Jika diasumsikan tidak teradi peruahan pertumuhan pelanggan, maka persamaan matematis ang digunakan adalah sama dengan persamaan

11 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - 7 pertumuhan pelanggan pada periode Septemer -Septemer 9 dan estimasi pertumuhan pelanggan pada ulan -6 dapat dilihat pada tael. Tael menunukkan estimasi umlah pelanggan dari ulan ke sampai ulan ke 6, ika tidak teradi peruahan pertumuhan pelanggan atau pertumuhan pelanggan internetna sama dengan periode Septemer - Septemer 9. Dapat dilihat dengan elas ahwa penamahan perangkat ethernet mulai teradi pada ulan ke 6 (Desemer 9) seanak unit. Sementara itu estimasi pemakaian perangkat ethernet pada tahun ke (Agustus ) adalah 6 unit. Tael. Estimasi Pelanggan Berdasarkan Port Terpakai Pada Periode Waktu Tertentu Jika Tidak Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan. Persamaan Matematis Untuk Estimasi =((a%))*((.9*x^)-(.*x^)(.*x)6.6) Asumsi Penamahan Perangkat Ethernet Estimasi Bulan Penamahan Kapasitas Total Perangkat Port Terpakai Perangkat

12 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no.,. Analisis Penamahan Perangkat Ethernet Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Agar perhitungan leih realistis, maka digunakan acuan peruahan pertumuhan pelanggan erupa prosentase pertumuhan penduduk DKI Jakarta, khususna Jakarta Utara ang diperoleh dari BPS DKI Jakarta [7]. Pada periode -9 rata-rata pertumuhan penduduk DKI seesar,9%. Khusus untuk daerah Jakarta Utara seesar,% dan asumsi realistis lain ang digunakan seagai peruahan pertumuhan pelanggan masing-masing adalah %, % dan %. Hasil simulasi estimasi pertumuhan pelanggan dengan umlah port terpakai pada ulan -6 dapat dilihat pada Gamar 9. Secara operasional, input dapat diruah sesuai dengan kondisi ang ada, sehingga secara otomatis akan didapat estimasi umlah port terpakai. Dengan input peruahan pertumuhan pelanggan ang dimasukkan seesar, % dan ulan ang diinginkan untuk diprediksi adalah ulan ke, maka didapat umlah total penggunaan port seesar, port atau diulatkan ke atas menadi 9 port dan pada ulan ke 6 (tahun ke ) seanak.6 port. Prediksi umlah port terpakai ini, secara sistemik digunakan untuk memprediksi penamahan perangkat metro ethernet ang aru sehingga memantu perusahaan dalam memuat perencanaan untuk mengantisipasi lonakan pertumuhan pelanggan. Hasil simulasi ang menggamarkan umlah port terpakai dapat dilihat pada Gamar 9 erikut. 6 Jumlah Pemakaian (Port) Bulan ke Gamar 9. Estimasi Jumlah Port Terpakai Pada Periode Waktu Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Dengan Prosentase Tertentu. Telah dianalisis uga, apaila diasumsikan prosentase peruahan pertumuhan pelanggan sama dengan pertumuhan penduduk Jakarta Utara seesar,%, maka penamahan perangkat metro ethernet untuk pertama kali akan teradi pada ulan ke 6. Sedangkan apaila asumsi peruahan pertumuhan pelanggan %, % dan %, maka diperkirakan penamahan perangkat metro ethernet untuk pertama kali akan teradi pada ulan ke atau leih cepat ulan. Pada Agustus atau tepatna pada ulan ke dengan asumsi peruahan

13 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - 9 pertumuhan pelanggan,%, maka estimasi total perangkat metro ethernet ang digunakan sudah unit atau sudah teradi penamahan seesar unit. Apaila asumsi peruahan pertumuhan pelanggan % dan %, maka umlah unit ang ditamah masing-masing seesar 6 unit. Dari hasil simulasi diperoleh total perangkat metro ethernet ang sudah dipakai menelang tahun kelima (ulan ke 6) atau Agustus, aitu seesar 6 unit atau telah teradi total penamahan unit ila asumsi peruahan pertumuhan pelanggan tetap,%. Sementara itu ila asumsi peruahan pertumuhan pelanggan %, maka total perangkat metro ethernet ang digunakan seesar 79 unit atau telah teradi total penamahan 7 unit. Penamahan perangkat metro ethernet dari ulan ke ulan dengan asumsi peruahan pertumuhan pelanggan seesar,%; %; % dan % dapat dilihat secara elas pada Gamar. Estimasi Jumlah Penmahan Ethernet (Unit) Bulan Ke Gamar. Estimasi Total Penggunaan & Penamahan Perangkat Metro Ethernet Pada Periode Waktu Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Dengan Prosentase Tertentu Tael. Hasil Perhitungan Estimasi Penamahan Perangkat Metro Ethernet Pertahun Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Dengan Prosentase Tertentu. Pertumuhan Penamahan Ethernet Pertahun (Unit) (%) (-) (-6) (7-) (9-6) Dalam Tael dapat dilihat ahwa penamahan perangkat ethernet pertahun ika teradi peruahan pertumuhan pelanggan dengan prosentase tertentu dapat

14 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., dilihat ahwa tahun teradi penamahan perangkat metro ethernet erkisar - unit atau %-,% dari total umlah perangkat metro ethernet ang digunakan. Pada tahun estimasi penamahan erkisar 9- unit atau 7,%-79,% dari total umlah perangkat metro ethernet ang digunakan, tahun ke estimasi penamahan seesar 7- unit atau 6,%-66,% dari total umlah perangkat metro ethernet ang digunakan. Akhirna pada tahun, estimasi penamahan seesar -9 unit atau,%-,7% dari total umlah perangkat metro ethernet ang digunakan. Tael 6. Hasil Estimasi Total Penggunaan Perangkat Metro Ethernet Pertahun Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Dengan Prosentase Tertentu. Pertumuhan Total Perangkat Ethernet (Unit) (%) (-) (-6) (7-) (-6) Total Perangkat Ethernet (unit) Tahun Gamar. Estimasi Total Penggunaan Perangkat Metro Ethernet Pertahun Jika Teradi Peruahan Pertumuhan Pelanggan Dengan Prosentase Tertentu Tael 6 dan Gamar menunukkan estimasi total pemakaian perangkat metro ethernet dari tahun ke tahun. Dapat dilihat, ika diasumsikan prosentase peruahan pertumuhan pelanggan sama dengan prosentase pertumuhan penduduk Jakarta Utara seesar,%, maka erturut-turut dari tahun ~ teradi peningkatan pemakaian alat menadi unit, unit, 7 unit dan pada tahun ke (Agustus ) menadi 6 unit. Untuk asumsi peruahan pertumuhan pelanggan seesar %, % dan %, maka estimasi total perangkat ang

15 L.D. Asrar, Analisis Pertumuhan Laanan Data Berasis Ethernet di Wilaah Kota - digunakan pada tahun ke (Agustus ), erturut-turut seesar 6 unit, 7 unit dan 79 unit.. KESIMPULAN Hasil penelitian ini memerikan kesimpulan : a. Dengan penelitian ini dapat dilakukan perencanaan penamahan perangkat ethernet empat tahun kedepan ang diawali dengan data pertumuhan pelanggan aktual periode Septemer ~ Septemer 9. Persamaan matematis ang menggamarkan pertumuhan pelanggan internet ini adalah =,9 -,,6,6 dengan ketelitian 9,% ang merupakan persamaan polinomial orde.. Dari hasil simulasi perhitungan, penamahan perangkat ethernet pertama kali teradi ulan Novemer 9 (ulan ke ) dengan asumsi peruahan pertumuhan pelanggan %, % maupun %. Pada tahun ke ( Agustus ) estimasi total perangkat ethernet terpakai dengan asumsi peruahan pertumuhan pelanggan %, % dan % erturut-turut adalah 6 unit, 7 unit dan 79 unit. c. Jika simulasi dihitung erdasarkan prosentase pertumuhan penduduk Jakarta Utara seesar,%, maka penamahan perangkat ethernet pertama kali teradi pada ulan Desemer 9 seanak unit dan estimasi pada tahun ke (Agustus ) total perangkat ang dipakai seanak 6 unit.. SARAN Untuk pengemangan ke depan supaa prediksi leih akurat dan dipertaam, maka perlu diperhatikan hal-hal seagai erikut : Menggunakan asumsi prosentase pertumuhan ang mengacu pada pertumuhan ril aik perumahan dan perkantoran setiap tahunna. Melihat perkemangan teknologi ke depan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Taswanda Taro, M.Eng ang telah memantu dalam penelitian ini, sehingga tulisan ini laak untuk dipulikasikan. DAFTAR PUSTAKA [] T. Lammle, Cisco Certified Network Associate, Ele Media Komputindo,. [] Cisco, Internetworking Technolog Handook, Routing Basic, Cisco Sstem, 9. [] No Name, Cisco 7 Internet Router, Cisco Sstem,. [] M. Hunh and P. Mohapatra, Metropolitan Ethernet Network: A move from LAN to MAN, Elseivier, Computer Network, 7, pages [] PT. TELKOM, Solution Deliver Pack, April. [6] E. Kreszig, Advanced Engineering Mathematics, John Wile & Sons, New York, 99.

16 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol., no., [7] Katalog BPS :. Jakarta Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta Statistik-DKI Jakarta,. [] J. F. Hermant and G. L. Lann, A Protocol and Correctness Proofs for Real-Time Highperformance Broadcast Networks, in Proceedings of the th IEEE International Conference on Distriuted Computing Sstems, 99, pp [9] H. Desai, Evaluation and Tuning of Gigait Ethernet Performance on Clusters, Thesis sumitted to The Kent State Universit, OH, 7.

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan /7/ Metode Simpleks Diperaiki (Revised Simple Method) Kuliah TI Penelitian Operasional I Materi ahasan Dasar-dasar aljaar dari metode simpleks Metode simpleks yang diperaiki TI Penelitian Operasional I

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan

BAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pengerjaan tugas ini, seperti switch, router, dan metro Ethernet. 3.1 ROUTER ROUTER adalah alat

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI

PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI 16112313 Buku mempunyai peranan penting dalam proses pemelajaran mulai dari seagai penyimpanan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

E-LEARNING MATEMATIKA

E-LEARNING MATEMATIKA MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL V TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami NFA dengan e-move, dapat malakukan ekivalensi ke NFA tanpa e-move dan operasi gaungan/konkatenasi. Materi : NFA dengan e-move Ekivalensi NFA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS PREDKS NFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTNUTAS Susilowati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik - UNS Surakarta Jln. r. Sutami No.3A Surakarta 57 Hastiningrum Alumni

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI D K D K. ( a ) ( b ) Gambar 2.1. Gambar 2.2

BAB II FUNGSI D K D K. ( a ) ( b ) Gambar 2.1. Gambar 2.2 BAB II FUNGSI. Definisi Jika nilai dari suatu esaran, misal, ergantung pada nilai esaran lainna, misal, maka kita dapat mengatakan ahwa adalah fungsi dari. Cara lain untuk menatakan ketergantungan terhadap

Lebih terperinci

REGRESI DAN INTERPOLASI

REGRESI DAN INTERPOLASI Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Sarjana Teknik Sipil REGRESI DAN INTERPOLASI Curve Fitting Curve Fitting Acuan Chapra, S.C., Canale R.P., 99, Numerical Methods or Engineers,

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector EMINAR NAIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 05 Analisa Kestailan Beas Penakit pada Penearan Demam Berdarah Menggunakan Model ost Vector Kasus: Dua erotpe Eminugroho Ratna ari Nikenasih Binatari

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH

TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH A. BAHASA JARINGAN Komunikasi : Proses menyampaikan informasi dari pengirim ke penerima. Proses ini membutuhkan channel atau media antara dua dan cara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Cara Kerja Router. Tatik yuniati. Abstrak.

Cara Kerja Router. Tatik yuniati. Abstrak. Cara Kerja Router Tatik yuniati tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Router merupakan salah satu perangkat dalam dunia jaringan komputer. Pengertian Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Lebih terperinci

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

Lebih terperinci

UM UNPAD 2007 Matematika Dasar

UM UNPAD 2007 Matematika Dasar UM UNPAD 007 Matematika Dasar Kode Soal Doc. Name: UMUNPAD007MATDAS999 Version : 0- halaman 0. Jika A e adalah komplemen dari A, maka daerah yang diarsir pada diagram Venn di awah ini dapat dinyatakan

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK

PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007 PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti

Lebih terperinci

BAB VI DEFLEKSI BALOK

BAB VI DEFLEKSI BALOK VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING

MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING I. Kompetensi Umum: 1. Mahasiswa mampu melakukan kalirasi dengan enar sesuai dengan prinsip, fungsi dan keutuhannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan instrument grounding dengan

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan MODUL FUNGSI KUADRAT Materi: Fungsi Kuadrat A Kajian ulang tentang fungsi B Fungsi kuadrat dan grafiknya C Menentukan fungsi kuadrat D Menentukan sumu simetri, titik puncak, sifat definit positif atau

Lebih terperinci

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.

Lebih terperinci

Bab 2 Bentuk Aljabar. A. Pengertian Bentuk Aljabar. B. Suku-suku Sejenis. C. Penjumlahan dan Pengurangan. Contoh Soal dan Pembahasan:

Bab 2 Bentuk Aljabar. A. Pengertian Bentuk Aljabar. B. Suku-suku Sejenis. C. Penjumlahan dan Pengurangan. Contoh Soal dan Pembahasan: Moh. Fatkoer Rohman 6 Ba Bentuk Aljaar Pengertian Bentuk Aljaar Bentuk aljaar adalah entuk matematika ang didalamna memuat variael atau konstanta. Perhatikan entuk-entuk aljaar erikut! ) ) 4 ) Bentuk aljaar

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6 ANALSS PENDAPATAN NASONAL TA SEKTOR Minggu 6 Pendahuluan Pada agian terdahulu, telah diahas mengenai keseimangan pendapatan nasional 2 sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua pelaku kegiatan

Lebih terperinci

1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka

1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka PERSAMAAAN DAN FUNGSI KUADRAT Bentuk umum persamaan kuadrat a + + c =0, a 0 Akar-akar persamaan : D = a D = 4ac Menyusun persamaan paraola y q = a ( p) Diskriminan (D = 4ac) Persamaan kuadrat memiliki.

Lebih terperinci

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector EMINA NAIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 05 Analisa Kestailan Beas Penakit pada Penearan Demam Berdarah Menggunakan Model ost Vector Kasus: Dua erotpe Eminugroho atna ari Nikenasih Binatari

Lebih terperinci

SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 2005

SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 2005 SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 005 Akhmad Arif Wahudi, Waluo Adi S., Tri Widodo B.R. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiah Surakarta Jl. A. Yani Paelan

Lebih terperinci

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL Santoso 1, Yoanes Elias 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang urnal atematika Vol, No3, Desemer 8: -5, ISSN: 4-858 GEOERI PROYEKIF PG(, p n ) UNUK EBENUK RANCANGAN BOK IDAK ENGKAP SEIBANG SIERIS Yuni Hidayati dan Bamang Irawanto, urusan atematika FIPA Uniersitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk

Lebih terperinci

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING RESULT OF STUDENTS TAUGHT BY EMPLOYING SCIENTIFIC APPROACH, PROBLEM POSING, AND OPEN ENDED IN PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN CLASS X AT SMAN 2 MAKALE Inelsi Palengka1),

Lebih terperinci

Konstruksi Rangka Batang

Konstruksi Rangka Batang Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 201-9271 A-0 Implementasi Fuzzy Neural Network untuk Memperkirakan Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Ani Rahmadiani dan Wiwik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN : PRISMA FISIKA, Vol. III, No. (5), Hal. 69-74 ISSN : 7-84 SIMULASI ORBIT PLANET DALAM TATA SURYA DENGAN METODE EULER, LEAPFROG DAN RUNGE-KUTTA Suraina ), Yudha Arman ), Boni Pahlanop Lapanporo ) ) Jurusan

Lebih terperinci

MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR

MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR Muhammad Naim Staf Pengajar Teknik Mesin, Akademi Teknik Soroako, Sorowako *Email: mnaim@ats-sorowako.ac.id Astrak Kecepatan motor induksi 3 fasa

Lebih terperinci

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol. 7, No.3, Oktober 2013 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI Pareza Alam Jusia, S.Kom,

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection)

BAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah router merupakan sebuah perangkat keras yang bekerja pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) layer yang ada. Fungsi router

Lebih terperinci

Optimasi Posisi Cryoprobe pada Proses Cryosurgery Menggunakan Metode Bubble Packing

Optimasi Posisi Cryoprobe pada Proses Cryosurgery Menggunakan Metode Bubble Packing Optimasi Posisi Cryoproe pada Proses Cryosurgery Menggunakan Metode Bule Packing Nurul Faar Riani 1, Dede Tarwidi 2, Sri Suryani P. 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi-Telkom University, Bandung 1 nurul.faarriani@gmail.com,

Lebih terperinci

Moch Faoezy Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia

Moch Faoezy Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN INTERNET DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN APLIKASI GAME CLASH OF CLANS Moch Faoezy Magister Manajemen, Program

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP Rendy Munadi 1, Rumani M 2, Kukuh Nugroho 3 1 IT Telkom, Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot, Bandung, rnd@ittelkom.ac.id 2

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI

RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (KNASTIK 06) ISSN: 338-778 Yogyakarta, 9 Novemer 06 RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI Priadhana Edi Kresnha

Lebih terperinci

Hierarki WAN & Dedicated Router

Hierarki WAN & Dedicated Router Nama : M Farisy Maulana Yusuf XII TKJ A Hierarki WAN & Dedicated Router Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Diagnosa WAN I. TUJUAN Siswa dapat memahami hierarki dari Wide Area Network (WAN)

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza

Lebih terperinci