MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR
|
|
- Teguh Widjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR Muhammad Naim Staf Pengajar Teknik Mesin, Akademi Teknik Soroako, Sorowako * mnaim@ats-sorowako.ac.id Astrak Kecepatan motor induksi 3 fasa dapat diatur dengan menguah jumlah kutu dan frekuensi dari sumer listrik. Untuk menguah esaran frekuensi listrik hampir tidak mungkin jika sumernya menggunakan koneksi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini diseakan PLN telah menetapkan frekuensi konstan seesar 50 Hz. Maka alternatif cara yang lain adalah menguah jumlah kutu pada kumparan pada motor induksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodifikasi jumlah kutu motor induksi. Eksperimen dilakukan dengan memodifikasi elitan stator pada motor induksi 3 fasa 4 kutu 36 alur menjadi elitan stator motor induksi 3 fasa 6 kutu 36 alur. Hasil modifikasi menunjukan ahwa jumlah lilitan stator peralur persisi adalah 100 lilitan dan jumlah lilitan stator peralur adalah 200 lilitan, dengan diameter penghantar 0.5 mm. Hasil pengujian tanpa ean pada motor induksi seelum dan setelah modifikasi menunjukan penurunan putaran seesar 34 %. Kata Kunci : putaran, motor induksi, jumlah lilitan, modifikasi, kutu Astract The modification of the pole numer on the 3 phase induction motor with 36 stator. The speed of the 3-phase induction motor can e adjusted y altering the numer of poles and the frequency of the power source. To change the frequency, it is almost impossile as the power station has set a constant frequency of 50 Hz. To change the numer of pole can e an alternative way. The aim of this research is to modify the numer of the poles on the 3-phase induction motor. It modifies the induction motor stator winding on a 3 phase-4pole at a 36 stator to a 3 phase-6 pole at a 36 stator. The result shows the numer of the stator winding of the modified motor is 100 each side and 200 each plot, with the conductor diameter of 0.5 mm. The testing result shows the decrease of the speed y 34%. Keywords: rotation, motor, induction, winding, modification, pole 1. Pendahuluan Motor induksi adalah motor arus olak-alik yang paling anyak digunakan seagai motor penggerak di industri yang telah mengkonsumsi 30-80% dari total energi industri di seluruh dunia, didorong oleh keleihan seperti struktur dan konstruksinya yang kokoh, sederhana dan perawatannya mudah (Soemanto, 1993). Pada umumnya motor induksi yang digunakan adalah 3 phasa seagai penggerak poros mesin (Hasanuzzaman dkk, 2011). Kecepatan motor induksi (N S ) dapat diuah dengan menguah jumlah kutu dan frekuensi sesuai dengan persamaan 1, erikut : Ns = (120.f) / p ( 1 ) Dimana f adalah frekuensi (Hz), dan p adalah jumlah kutu (Fitzegerald, 1990). Untuk menguah esaran frekuensi listrik hampir tidak mungkin jika menggunakan sumer listrik dari PLN. Hal ini diseakan PLN telah menetapkan frekuensi konstan seesar 50 Hz. Maka satusatunya cara adalah menguah jumlah kutu pada kumparan stator motor induksi. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen y pada motor induksi 3 fasa 4 kutu 36 alur, dengan memodifikasi elitan stator pada motor. Proses modifikasi memutuhkan data dari motor induksi erupa data dari name plate, elitan 23
2 stator dan inti stator. Data lain yang diutuhkan adalah jumlah kutu, jumlah alur stator, diameter dalam inti stator, dan panjang inti stator. Modifikasi elitan stator yang akan dilakukan pada motor induksi meliputi peruahan jumlah kutu elitan stator dari 4 kutu menjadi 6 kutu, peruahan type elitan stator dari type lonsentrik semi doule layer menjadi type spiral doule layer, dan peruahan diameter kawat dan jumlah lilitan kawat untuk tiap-tiap alur. 2. Kajian Pustaka Motor Induksi Motor induksi merupakan motor arus olak-alik (AC) yang paling anyak digunakan. Penamaan motor induksi erasal dari kenyataan ahwa arus listrik pada rotor motor induksi ukan diperoleh dari sumer tertentu, tetapi merupakan arus listrik yang terinduksi seagai akiat adanya peredaan relatif antara putaran rotor dengan putaran medan putar yang dihasilkan oleh arus listrik pada stator yang diseut dengan slip. Apaila rotor dari motor induksi erputar dengan kecepatan Nr, dan medan magnet stator erputar dengan kecepatan Ns, maka ila ditinjau peredaan kecepatan relatif antara kecepatan medan magnet putar stator terhadap kecepatan rotor yang diseut kecepatan slip (s) yang dirumuskan dengan (Fitzegerald, 1990): mengalir pada penghantar rotor yang erada dalam medan magnet erputar dari stator, sehingga pada penghantar rotor terseut timul gaya-gaya yang erpasangan dan erlawanan arah. Gaya terseut menimulkan torsi yang cenderung memutar rotornya, dan rotor akan erputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti putaran medan putar stator (Ns) (Soemanto, 1993, Marthen, 2010). Bagian-agian Motor Induksi Motor induksi 3 fasa terdiri dari 2 agian utama yaitu stator dan rotor. Bagian stator terdiri dari elitan stator yang erfungsi seagai penghasil medan magnet. Inti stator erfungsi seagai tempat kumparan dililitkan dan seagai jalur flux magnet. Rumah stator erfungsi seagai pelindung atau wadah komponen stator. Name plate erfungsi seagai informasi dari motor yang ersangkutan, dan terminal cale erfungsi seagai tempat huungan arus listrik. Bagian rotor terdiri dari atang penghantar yang erfungsi seagai tempat terinduksinya magnet, cincin huung singkat yang mementuk lingkaran tertutup untuk induksi magnet, plat rotor seagai tempat melekatnya atang penghantar dan poros, earing seagai penyangga poros, dan poros seagai penerus putaran (Kulhman, 1950, Soemanto, 1993). s = (Ns-Nr) / Ns ( 2 ) Prinsip Kerja Motor Induksi Prinsip kerja motor induksi adalah erdasarkan induksi elektromagnet, dimana tegangan sumer AC dierikan pada kumparan stator, sehingga kumparan di stator menjadi magnet yang erputar dengan kecepatan sinkron. Garis-garis gaya fluks dari stator yang erputar akan memotong panghantar rotor sehingga pada penghantar rotor terseut timul Gaya Gerak Listrik (GGL) atau tegangan induksi. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, pada kumparan terseut dapat mengalir arus. Arus Keleihan dan Kekurangan Motor Induksi Keleihan motor induksi adalah mempunyai konstruksi yang sederhana, relatif leih murah harganya ila diandingkan dengan jenis motor yang lainnya, menghasilkan putaran yang konstan, mudah perawatannya, untuk pengasutan tidak memerlukan motor lain seagai penggerak mula, dan tidak memutuhkan sikat-sikat, sehingga rugi gesekan isa dikurangi. Adapun kekurangan motor induksi adalah putarannya sulit diatur, arus asut yang cukup tinggi, erkisar antara 5 s/d 7 kali arus nominal motor, dan power factor rendah pada ean ringan (Soemanto, 1993, Isdiyarto,2010). 24
3 Mulai a Tentukan kisar kumparan Tentukan derajat listrik antar alur erdekatan Tentukan kisar kutu Tentukan Jumlah lilitan stator peralur persisi Tentukan jumlah kelompok kumparan Tentukan jarak antar ujung permulaan tiap terminal fasa elitan Tentukan Jumlah lilitan stator perphasa persisi Tentukan Arus ean penuh perphasa Tentukan jumlah kelompok kumparan perfasa Tentukan daya input motor induksi Tentukan Jumlah lilitan stator peralur persisi Tentukan Diameter penghantar a Selesai Gamar 1. Flow chart perencanaan modifikasi elitan stator 3. Metodologi Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen yang diawali dengan studi literatur terhadap penelitian yang erkaitan. Tahap lain dalam penelitian ini adalah pengamilan data dan perancangan untuk mendesain dn memodifikasi elitan stator motor induksi 3 fasa 4 kutu 36 alur menjadi elitan stator motor induksi 3 fasa 6 kutu 36 alur. Tahap selanjutnya adalah modifikasi elitan stator dan pengujian pada motor induksi hasil modifikasi dengan memandingkannya dengan motor seelumnya. Modifikasi yang akan dilakukan pada elitan stator motor induksi 3 fasa memutuhkan data yang ada pada name plate yaitu daya, arus, tegangan, putaran dan memutuhkan data pada stator dan elitan stator yaitu luas alur-alur stator, diameter penghantar, jumlah lilitan per alur dan gamar kumparan. Modifikasi pada elitan stator motor dilakukan dengan perhitungan untuk desain gamar elitan stator motor induksi dan perhitugan untuk menentukan jumlah lilitan kawat pada alur stator serta perhitungan untuk menentukan diameter kawat yang akan digunakan (Gamar 1). 4. Hasil dan Pemahasan Parameter Desain Gamar Belitan Parameter untuk perhitungan desain gamar elitan stator motor induksi (Sawhney, 2000, Vincent, 2013, Tino, 2012) meliputi kisar kumparan, Y z, yang diperoleh dari (3) Dimana Ss adalah jumlah alur stator, dan p adalah jumlah pasang kutu. Parameter selanjutnya adalah jumlah kelompok kumparan untuk elitan doule layer (K), diperoleh dari persamaan: K = 3 x 2 x p (4) Parameter yang lain adalah jumlah kelompok kumparan perphasa (Kr), yang diperoleh dari K r = (5) Dimana m adalah jumlah phasa. 25
4 Parameter selanjutnya adalah derajat listrik antar alur yang erdekatan (ϴ) yang diperoleh dari ϴ = (6) L = (7) Gamar 2 merupakan gamar elitan stator motor induksi 3 phasa 6 kutu yang diperoleh dari hasil perhitungan parameter. Jarak antara ujung permulaan setiap terminal phasa elitan (L), diperoleh dari persamaan: Gamar 2. Belitan stator motor induksi 3 phasa 6 kutu Menentukan Jumlah Lilitan Kawat pada Alur Stator dan Diameter Kawat Parameter untuk menentukan jumlah lilitan kawat pada alur stator dan diameter kawat yang digunakan meliputi (Sawhney, 2000) daya input (Q dalam KVA), yang diperoleh dari persamaan Q = (HP x 0,746)/(η x cos ϴ ) (8) Dimana HP adalah daya output yang direncanakan, η adalah efisiensi motor, dan cos ϴ adalah faktor daya motor. Parameter selanjutnya adalah kisar kutu (Y) yang diperoleh dari Y = (π x D) /2p (9) Dimana D adalah diameter dalam inti stator (cm). Parameter selanjutnya adalah jumlah lilitan stator perphasa persisi (TS), yang diperoleh dari persamaan: Ts = E / (4,44 x Kw x F x Øm) (10) Øm = Bav x L x Y W (11) Dimana E adalah tegangan line to netral (Volt), Kw adalah konstanta elitan, F adalah frekuensi (Hz), Bav adalah pemeanan magnet spesifik (W/m 2 ) dan L adalah panjang inti stator (cm). Jumlah lilitan stator peralur persisi diperoleh dari Tss = Ts x 2 / (3 x 2p) (12) (Tss) Arus ean penuh perphasa (Is) diperoleh dari Is = Q / ( 3x E ) (13) Luas penghantar, (As) diperoleh dari As = Is/δs (14) Dimana δs adalah kerapatan arus listrik pada penghantar (A/mm 2 ) Diameter penghantar (Ds) diperoleh dari Ds = ((( 4 x as ))/π) (15) Setelah melakukan perhitungan untuk modifikasi elitan stator motor induksi 3 fasa 6 kutu diperoleh jumlah lilitan stator peralur persisi 100 lilitan, jumlah lilitan stator peralur adalah 200 lilitan, dan diameter penghantar, adalah 0,5 mm. 26
5 Pemuatan dan Pemasangan Belitan Stator Pemuatan elitan stator dilakukan dengan menggunakan peralatan antu. Adapun peralatan antu yang digunakan adalah penggulung kumparan, cetakan kumparan, tang potong, palu plastik, dan gunting. Bahan yang digunakan untuk pemuatan elitan stator adalah kawat , kael penghantar, isolasi alur dan isolasi cair untuk kawat . Prosedur dalam pemuatan elitan stator dijelaskan dalam flow chart Gamar 3, sedangkan untuk prosedur pemasangan elitan stator dijelaskan dalam flow chart gamar 4 (Soelaiman, 1995) Pengujian pada motor induksi Pengujian dilakukan pada motor induksi 3 fasa 4 kutu seelum dilakukan modifikasi elitan dan pada motor induksi 3 fasa 6 kutu hasil modifikasi elitan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tanpa ean untuk mengetahui putaran rotor motor induksi. Dari pengujian tanpa ean diperoleh putaran motor induksi 3 fasa 4 kutu seesar 1490 rpm dan putaran motor induksi 3 fasa 6 kutu seesar 990 rpm. Gamar 5-6 menunjukkan pengujian tanpa ean yang dilakukan pada motor induksi. Mulai Memasukkan kumparan ke dalam alur stator Merapikan kumparan yang telah masuk ke dalam alur stator Mengikat kepala kumparan elitan stator Memeri isolasi cair pada kumparan stator Selesai Gamar 4. Flow chart pemasangan elitan stator Mulai Memuat isolasi alur stator Memuat sampel kumparan pada mal kumparan Gamar 5. Pengujian tanpa ean motor induksi 3 fasa 4 kutu Memuat kumparan stator pada mesin penggulung Memasang isolasi pada alur stator Selesai Gamar 3. Flow chart pemuatan elitan stator Gamar 6. Pengujian tanpa ean motor induksi 3 fasa 6 kutu 27
6 Hasil Perhitungan dan Pengujian Setelah melakukan perhitungan untuk modifikasi elitan stator motor induksi 3 fasa 6 kutu diperoleh jumlah lilitan stator peralur persisi 100 lilitan dan jumlah lilitan stator peralur adalah 200 lilitan dengan diameter penghantar 0,5 mm. Pengujian tanpa ean yang dilakukan pada motor induksi 3 fasa 4 kutu diperoleh kecepatan putaran motor induksi seesar 1490 rpm dan pengujian tanpa ean yang dilakukan pada motor induksi 3 fasa 6 kutu diperoleh kecepatan putaran motor induksi seesar 990 rpm. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dari penelitian ini adalah ahwa modifikasi yang dilakukan pada elitan stator motor induksi 3 fasa 4 kutu menjadi elitan stator motor induksi 3 fasa 6 kutu menyeakan terjadinya penurunan putaran motor induksi seesar 34 % dari 1490 rpm menjadi 990 rpm. Hal yang elum terlihat dari penelitian ini adalah pengamilan data kecepatan putaran motor induksi ketika motor induksi dieani dengan ean listrik ataupun ean mekanik, yang dapat menjadi penelitan lanjut. Sawhney AK, 2000, Electrical machine design. New Delhi : Dhanfat Rai & Sons. Soelaiman, 1995, Practice of induction motor ( 2 th editon, PT.Pradya Paramita Jakarta Soemanto, 1993, Motor Arus Bolak-Balik, Edisi I, Andi Offset, Yogyakarta. Tino A, Amrosius, 2012, Pengaruh modifikasi Belitan Stator Motor Induksi 1 fasa rotor sangkar menjadi motor induksi 3 fasa terhadap peruahan daya keluaran,jurnal ELTEK, Vol 10 No 02 : Vincent D, Bindu R, 2013, Three phase induction motor design in windows programming platform, International Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT) Volume 3, Issue 1, July Daftar Pustaka Ansori, N. Mustaji, M.I., 2013, Sistem Perawatan Terpadu, Graha Ilmu, Yogyakarta. Fitzegerald AE, Mesin-Mesin Listrik. Edisi keempat, Jakarta, Erlangga Isdiyarto, 2010, Dampak peruahan putaran terhadap unjuk kerja motor induksi 3 fasa jenis rotor sangkar, Jurnal Kompetensi Teknik vol.1, no.2 : Hasanuzzaman M, Rahim NA, Saidur R, Kazi SN, 2011, Energy savings and emissions reductions for rewinding and replacement of industrial motor, Energy, Volume 36, Issue 1, January 2011, Kulhman JH, 1950, Design of electrical apparatus (3 th edition, John Wiley & Sons Inc New York 1950). Marthen P, 2010, Perencanaan dan pengujian kumparan motor induksi 3 fasa, Jurnal di MEDIA ELEKTRIK, Volume 5, Nomor 2, Desemer 28
7 29
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA
BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi
Lebih terperinciDampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciPerancangan Dan Pengujian Motor Induksi Tiga Fase Multi-Kutub
44 JNTETI, Vol. 1, No. 1, Mei 2012 Perancangan Dan Pengujian Motor Induksi Tiga Fase Multi-Kutub Bambang Sugiyantoro 1, T Haryono 2, Yahya Farqadain 3 Abstract Three-phase induction motor is a motor type
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab Fitrizawati 1, Utis Sutisna 2 Miliono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciMENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN
MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ARIF KURNIAWAN LF30144 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 003 A
Lebih terperinciMomentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN
Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal. 62-68 ISSN 0216-7395 PERANCANGAN PARAMETER PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA TIPE ROTOR BELITAN UNTUK PENINGKATAN UNJUK KERJA Tejo Sukmadi Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Wahyudi Budi Pramono 1*, Warindi 2, Achmad Hidayat 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciYanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat
RANCANG BANGUN KUMPARAN STATOR MOTOR INDUKSI 1 FASA 4 KUTUB DENGAN METODE KUMPARAN JERAT (DESIGN OF 4 POLE 1 PHASE INDUCTION MOTOR STATOR WINDING WITH COIL MESHES METHODE) Yanti Kumala Dewi, Widyono Hadi,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø
BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TORSI START
ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START DAN ARUS START,DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGASUTAN AUTOTRAFO, STAR DELTA DAN DOL (DIRECT ON LINE) PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sebuah generator magnet permanen fluks axial yang dirangkai dengan keluaran 1 fase. Cara kerja dari generator axial ini adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum ) Makruf Abdul Hamid,Panusur S M L Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Diajukan oleh: JUMANTO D 400 100 041 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i LEMBAR PENGESAHAN Karya ilmiah
Lebih terperinciREWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT
REWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT Nama : Arif Andriansyah NPM : 11410068 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri : Teknik
Lebih terperinciMODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi
TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi Abstrak : Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciBahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II
Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Pada motor satu fasa terdapat dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U 1 -U 2 ) dan belitan fasa bantu (belitan Z 1 -Z 2 ), Belitan utama menggunakan
Lebih terperinciBAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
Lebih terperinciBAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG
20 BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN. 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase. memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase Untuk melakukan perancangan motor induksi tiga phase mini, memerlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menggambar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum 1 Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis
Lebih terperinciSYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010
SYNCHRONOUS GENERATOR Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010 1 Kelompok 7: Ainur Rofiq (0706199022) Rudy Triandi (0706199874) Reza Perkasa Alamsyah (0806366296) Riza Tamridho (0806366320) 2 TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin memberikan banyak keuntungan seperti bersahabat dengan lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas), tersedia dalam
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)
BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor listrik yang paling umum dipergunakan dalam perindustrian industri adalah motor induksi. Berdasarkan phasa sumber daya yang digunakan, motor induksi dapat
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA
MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA I. MOTOR LISTRIK 1 FASA Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya.
Lebih terperinciDisusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa
Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa
Lebih terperinciDESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI
Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi, Desain Prototipe Motor Induksi 3 Fasa DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Ali Sahbana Harahap, Raja Harahap, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciI. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi
I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo
Lebih terperinciTransformator (trafo)
Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA 2.1 UMUM Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling banyak dipakai dalam industri dan rumah tangga. Dikatakan motor induksi karena arus rotor motor ini merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Umum Motor listrik banyak berperan dalam perkembangan industri dan membawa pembaharuan di segala bidang. Bermacam-macam motor listrik yang telah dibuat dan dijalankan dengan
Lebih terperinciDasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa
Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk
Lebih terperinciKarakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron
Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron Oleh: Luthfi Rizal Listyandi I. Latar Belakang Salah satu potensi sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan guna mewujudkan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. dengan putaran medan pada stator terdapat selisih putaran yang disebut slip.
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA 2.1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan putar pada stator, dengan kata lain putaran rotor
Lebih terperinciGenerator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik 2 Pembangkit Listrik adalah bagian dari alat Industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga. Bagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA II.1. Umum Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK
PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK Motor induksi merupakan salah satu motor listrik arus bolak-balik yang luas penggunaannya baik di industri maupun
Lebih terperinciStarter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)
Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah (Separate Winding) 1. Tujuan 1.1 Mengidentifikasi terminal motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi
Lebih terperinciLABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK
LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR LILIT DAN ROTOR SANGKAR Disusun : Drs. Sunyoto, MPd PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,
Lebih terperinciMesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Motor Induksi Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin induksi digunakan sebagai motor dan generator. Namun paling banyak digunakan sebagai motor. MI merupakan perangkat penting di industri Kebanyakan
Lebih terperinciMESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.
MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada
Lebih terperinci9/10/2015. Motor Induksi
9/10/015 Motor induksi disebut juga motor tak serempak Motor Induksi Merupakan motor AC yang paling banyak dipakai di industri baik 1 phasa maupun 3 phasa Lab. istem Tenaga Lab. istem Tenaga Keuntungan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB MOTOR NDUKS SATU PHASA.1. Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor
Lebih terperinciGenerator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
Lebih terperinciDA S S AR AR T T E E ORI ORI
BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di
24 BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 umum. Pada bab ini akan dibahas tentang perencanaan pembuatan alat simulasi, perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu perkerjaan. Untuk itu sangatlah erat kaitannya antara motor
Lebih terperinciPenurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik
Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.
Lebih terperinciBAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi
Lebih terperinciMesin AC. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi
Lebih terperinciPENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Pengereman Dinamik Pada Motor Induksi Tiga Fasa (A. Warsito, M. Facta, M Anantha BP) PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA Agung Warsito, Mochammad Facta, M Anantha B P a.warsito@elektro.ft.undip.ac.id,
Lebih terperinciMotor Induksi 3 Phasa. Awan Asmara Frima Nugroho Nandar Dyto Ellan S Siregar
Motor Induksi 3 Phasa Awan Asmara Frima Nugroho Nandar Dyto Ellan S Siregar Agenda Overview Konstruksi Motor 3 Phasa Keuntungan Kerugian Rugi-rugi Prinsip Kerja Arah Putaran Motor Induksi Karakteristik
Lebih terperinciGambar 2.1 : a. Bentuk kumparan jerat b. Bentuk kumparan sepusat
2.1 Bentuk Bentuk Kumparan Stator Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 2 macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur alur stator. Bentuk
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 FASA
MOTOR LISTRIK 1 FASA Alat alat listrik rumah tangga yang menggunakan motor listrik satu fasa biasanya menggunakan motor induksi 1 fasa, motor split fasa, motor kapasitor, motor shaded pole, dan motor universal.
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Mesin sinkron merupakan mesin listrik yang kecepatan putar rotornya (N R ) sama (sinkron) dengan kecepatan medan putar stator (N S ), dimana: (2.1) Dimana: N S = Kecepatan
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA
TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
Lebih terperinciRANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Yogyakarta, 0 Nopember 2007 RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Sofian Yahya, Toto Tohir Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014
ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB (Aplikasi pada Bengkel Listrik Balai Besar Latihan Kerja (BBLKI) Medan) Sorganda Simbolon, Eddy Warman Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciPendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l
Mesin DC Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip kerja mesin DC (dan AC) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri. Keinginan untuk mendapatkan mesin yang mudah dirangkai, memiliki torsi yang besar, hemat
Lebih terperinciBAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA
BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Generator Generator merupakan mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik, Tenaga kinetik bisa berasal dari panas, air, uap, dll, Prinsip kerja generator tersebut
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
Lebih terperinciPENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON
PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Bambang Hidayat, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciDasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah
Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
38 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas rancangan diagram blok alat, rancangan Konstruksi Kumparan Stator dan Kumparan Rotor, rancangan Konstruksi Magnet Permanent pada Rotor
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Bagian 9: Motor Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Outline Pendahuluan Konstruksi Kondisi Starting Rangkaian Ekivalen dan Diagram Fasor Rangkaian
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
Lebih terperinciGENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :
GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin
Lebih terperinciPENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK
PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK Satworo Adiwidodo JurusanTeknik Mesin, Politeknik Negeri Malang satworo.adiwidodo@polinema.ac.id, Abstrak Misalignment
Lebih terperinciPENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA
BAB IV PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA Motor induksi 1-fasa biasanya tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan aplikasi yang sederhana, seperti kipas
Lebih terperinciSTUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA.1 UMUM Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas
Lebih terperinciTUGAS PERTANYAAN SOAL
Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.
Lebih terperinciPercobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan I. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3 fasa II. DASAR
Lebih terperinci